paparan ruj berjenjang sintar_19_11_2014.ppt

48
REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Upload: mona-haafidzah-hsb

Post on 21-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN KESEHATAN

DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN

VISI

7. Lansia

1. Ibu hamil

2. Bayi

3. Balita

4. Usia sekolah

5. Remaja

6. Usia produktif

Screening bayi baru

lahir

Iimunisasi, vit A, PMT

UKS Kespro

Kesja

KURATIF-REHABILITATIF

PROMOTIF - PREVENTIF

Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai

mantap

2

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan

HARAPAN

UPAYA DAN PROGRAM KESEHATAN DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL

MasyarakatMasyarakat

Yankes PrimerYankes Primer

Yankes Sekunder

Yankes Sekunder

Yankes TersierYankes Tersier

UKBM

Puskesmas, Klinik Pratama

Praktik dr/drg Keluarga

RSUD / RS Rujukan Regional

RS Rujukan Nasional

UKM UKP

Sistem Rujukan dan Rujuk Balik

Perlu Standarisasi dan Pembenahan Sistem Rujukan

5Self CareSelf Care

Primary CarePrimary Care

SecondarySecondary

TertiaryTertiary

Tertiary Care

Seco

ndary

Care

Primary

Care

Self C

are

Tidak

Terstru

ktur

RESTRUKTURISASI PELAYANAN KESEHATAN

Sistem Kesehatan di Provinsi

Terstru

ktur

Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. (Permenkes No. 001 Tahun 2012)Sistem Rujukan adalah sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab secara timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal atau horizontal, atau dari unit yang berkemampuan kurang ke unit yang lebih mampu. (Peraturan Gubernur Sumatera Utara No 35 Tahun 2014)

1. Meningkatnya kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan, sehingga masyarakat bersedia memanfaatkan sebagai kontak pertamanya, dalam mengawali proses pelayanan kesehatan perseorangan.

2. Tertatanya alur pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama, kedua dan ketiga secara berkesinambungan, mengikuti prosedur di setiap tingkatan, sesuai dengan kompetensi, kewenangan dan proporsi masing-masing tingkatan, sehingga pelayanan dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.

3. Meningkatnya akses dan cakupan pelayanan kesehatan perseorangan secara merata dan menyeluruh (universal coverage), yang didukung sistem pembiayaan kesehatan dalam SJSN.

7

Tujuan Sistem Rujukan

4. Menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan perseorangan yang merata, berkualitas dan memuaskan, serta berkelanjutan (continuum of care), dalam upaya mencapai target sasaran MDGs di Indonesia.

5. Memberikan petunjuk yang jelas dan kepastian hukum bagi fasyankes dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.

8

Tujuan Sistem Rujukan

Jenis Rujukan

1. Rujukan Medis

2. Rujukan Kesehatan

Rujukan PasienRujukan Pasien

Rujukan Rujukan Laboratorium/spesimenLaboratorium/spesimen

Rujukan Iptek dan Rujukan Iptek dan KeterampilanKeterampilan

Rujukan Sumber Daya Rujukan Sumber Daya termasuk SDMtermasuk SDM

Primer (GK)

Rujukan Sekunder

Rujukan Tersier (tidak berlaku pada daerah dengan kondisi tertentu)

Keterangan:

ALUR RUJUKAN

Pusat Rujukan kabupaten /kota

Pusat Rujukan Puskesmas

Puskesmas PuskesmasPuskesmas

RS di Kabupaten/kota, balai

Puskesmas DPMKlinik

BPM

RS di Kabupaten/kota, balai

adalah tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan pelayanan medis dan penunjang

11

Jenjang Rujukan

Klasifikasi Jenjang Rujukan

12

5) Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan sistem rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan.

6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan diatur dengan Peraturan Menteri.

PERPRES No 12 Tahun 2013tentang Jaminan Kesehatan

Pasal 29

2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.

4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.

5) Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERMENKES No 71 Tahun 2013tentang Pelayanan Kesehatan pada JKNPasal

15Pasal

15

PERMENKES No 71 Tahun 2013tentang Pelayanan Kesehatan pada JKNPasal 29Pasal 29

Tata Cara Pelaksanaan Sistim Rujukan

• Prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien • Prosedur merujuk pengetahuan dan tenaga ahli• Prosedur merujuk spesimen dan menerima rujukan spesimen• Kriteria merujuk

Dari hasil pemeriksaan fisik tanpa pemeriksaan penunjang medik sudah dapat dipastikan tidak dapat diatasi

Dari hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang ternyata tidak dapat diatasi

Memerlukan pemeriksaan penunjang medik yang lebih lengkap yang membutuhkan kehadiran pasien

Setelah diobati/ dirawat, ternyata membutuhkan pemeriksaan/ pengobatan di fasilitas yang lebih mampu

16

AlasanRujukan Kesehatan dilakukan, bila:

• Fasilitas pelayanan kesehatan mengalami keterbatasan sumberdaya (sarana, prasarana, alat, tenaga, anggaran/uang) dan kompetensi serta kewenangan

• Pasien tertentu membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau sub spesialistik, yang tidak dapat diberikan di fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan bersangkutan.

• Pasien membutuhkan pelayanan rawat inap dan penatalaksanaan selanjutnya, sementara di fasilitas pelayanan kesehatan semula tidak tersedia.

• Untuk melayani pasien tertentu, dibutuhkan peralatan diagnostik dan atau terapetik, sementara di fasilitas pelayanan bersangkutan tidak tersedia.

17

Kewajiban memberikan informasi kepada pasien sebelum dirujuk:

• Informasi yang disampaikan sekurang-kurangnya :– Maksud dan tujuan dirujuk– Kemana harus dirujuk– Menggunakan sarana/mobil apa yang dirujuk– Risiko selama diperjalanan sampai tempat

rujukan– Pembiayaan rujukan

Penyelenggaraan dan pembinaan

• Tanggung jawab secara administratif dan teknis berdasar prinsip otonomi daerah– Dinas Kesehatan Kab/ Kota wilayah kab/kota– Dinas Kesehatan Provinsi wilayah provinsi– Kementerian kesehatan secara nasional

Sistim rujukan dapat berjalan baik apabila setiap fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana rujukan memenuhi standar dan kriteria sesuai

klasifikasinya.

PERAN RS DALAM PENGUATAN FUNGSI LAYANAN PRIMER

hanya kasus yang tidak bisa

diselesaikan secara tuntas di faskes tingkat

bertama (kompetensi 4A)

hanya kasus yang tidak bisa

diselesaikan secara tuntas di faskes tingkat

bertama (kompetensi 4A)

RS FOKUS MENANGANI

KASUS SESUAI KOMPETENSI

WORKLOAD MENURUN

Adalah Adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

Adalah Adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

RUMAH SAKIT (UU RI no 44 tahun 2009)(UU RI no 44 tahun 2009)

KRITERIA RS RUJUKAN

KRITERIA RS RUJUKAN

NO KRITERIA RS RUJUKAN Tk PROP

RS RUJUKAN REGIONAL

RS RUJUKAN Tk KAB/KOTA

1. KELAS RS A / B B / C C / D

2. LOKASI MUDAH DIJANGKAU

MUDAH DIJANGKAU

MUDAH DIJANGKAU

3. KEPEMILIKAN BLU/BLUD BLUD BLUD

4. TENAGA KESEHATAN SESUAI STANDAR SESUAI STANDAR SESUAI STANDAR

5. ALAT KESEHATAN SESUAI STANDAR SESUAI STANDAR SESUAI STANDAR

6. AMBULANS AMBULAN SPGDT AMBULAN SPGDT AMBULAN SPGDT

7. JEJARING KOMUNIKASI SDH ADA CALL CENTRE

SDH ADA CALL CENTRE

SDH ADA CALL CENTRE

8. SIMRS ADA ADA ADA

1. Pemetaan Fasyankes*(PKM, Klinik, Balai, RS)2. Menetapkan Regionalisasi: RS Rujukan Prov &

Regionalisasi Rujukan3. Pembagian peran: Dinkes Prov/ Kab/Kota, RS,

Institusi lain (FK dll), Pusat4. Penguatan fasyankes: SDM, sarpras, alkes5. Penyusunan PPK6. Pembuatan SPO7. Lakukan Uji Coba8. Lakukan Pembinaan9. Bangun Sistem Informasi10. Lakukan Audit Rujukan

10 Langkah Sistem Rujukan Terstruktur dan Berjenjang

10 Langkah Regionalisasi10 Langkah Regionalisasi

Maksud: Maksud: dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah dan mengatasi permasalahan yang kesehatan di daerah dan mengatasi permasalahan yang timbul akibat letak geografis, keterbatasan sarana, timbul akibat letak geografis, keterbatasan sarana, tenaga medis, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi tenaga medis, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi serta operasional pelayanan kesehatan yg dilakukan oleh serta operasional pelayanan kesehatan yg dilakukan oleh penyelenggara upaya kesehatan secara berjenjang penyelenggara upaya kesehatan secara berjenjang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Maksud: Maksud: dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah dan mengatasi permasalahan yang kesehatan di daerah dan mengatasi permasalahan yang timbul akibat letak geografis, keterbatasan sarana, timbul akibat letak geografis, keterbatasan sarana, tenaga medis, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi tenaga medis, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi serta operasional pelayanan kesehatan yg dilakukan oleh serta operasional pelayanan kesehatan yg dilakukan oleh penyelenggara upaya kesehatan secara berjenjang penyelenggara upaya kesehatan secara berjenjang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (14 Okt 2014)

PROVINSI SUMATERA UTARA

PROVINSI SUMATERA UTARA

Luas Wilayah : 710.680 km Jml Penduduk : 13.326.307 Jiwa Kab/Kota : 25/8 = 33 Jml Kecamatan : 329Jml Desa : 6.113Jml Bidan desa : 6.088Jml Dokter PTT : 460Jml RS : 206 Jml Puskesmas: 570 Jml Puskesmas Pembantu: 1.881Jml Poskesdes : 2.950Jml Posyandu : 22.367

PENGELOLA

JENIS RUMAH SAKIT TOTAL Ket

UMUM KHUSUS

PEM. PUSAT 1 - 1

PEM. PROVSU 1 2+1 4 RSU.GM USU

PEM. KAB/KOTA 33 +1 - 34 RSU.USU

BUMN 13 - 13

TNI/POLRI 8/2 - 10 Rumkit / Polri

SWASTA 114 30 144 RSIA=20 , RSKB=2, RSJ=5 , RSKM=2, RSKPD=1

JUMLAH 173 33 206

JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM DAN KHUSUS BERDASARKAN PENGELOLAANNYA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

29

MARI KITA BEKERJAKERASCERDASTEPATIKHLAS

PUSKESMAS DI ERA JKN

PRINSIP DASAR PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

32

1. Pemerataan upaya kesehatan2. Penekanan pada upaya preventif3. Menggunakan teknologi tepat guna4. Melibatkan peran serta masyarakat5. Melibatkan kerjasama lintas sektoral

MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?

1. Tulang punggung pelayanan Kesehatan2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promrosi dan Prevensi yang

mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan

3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk

4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif5. Pembangunan Kesehatan Daerah akan menentukan pencapaian Pembangunan

Kesehatan Nasional

1. Tulang punggung pelayanan Kesehatan2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promrosi dan Prevensi yang

mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan

3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk

4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif5. Pembangunan Kesehatan Daerah akan menentukan pencapaian Pembangunan

Kesehatan Nasional

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer akan berbeda antar wilayah karena :1.Kondisi geografis dan demografis2.Kemampuan fiskal daerah dan individu3.Status kesehatan masyarakat4.Perhatian pemda pada pembanguanan kesehatan diwilyahnya

KEDUDUKAN/POSISI & PERAN FASYANKES TINGKAT PERTAMADI ERA JKN

PPenyelenggara pelayanan kesehatan dasar enyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang yang

berperan berperan sebagai sebagai kontak pertamakontak pertama dan dan ppenenapis apis

rujukanrujukan sesuai dengan sesuai dengan standar pelayanan medik.standar pelayanan medik.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KONSEP GATEKEEPER

KONSEP GATEKEEPER

Upaya kesehatan mengutamakan promotif dan preventif

PRINSIP PELAYANAN DI PUSKESMAS

1. Prinsip Pertanggungjawaban wilayah2. Prinsip Kemandirian masyarakat3. Prinsip Keterpaduan dan kesinambungan4. Prinsip Rujukan & Jejaring5. Prinsip Paradigma sehat

Permenkes No. 75 Tahun 2014

Pasal 4 Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPELAYANAN KESEHATAN PRIMER

UKMUKMPENINGKATAN DAN PENCEGAHANPENINGKATAN DAN PENCEGAHAN

1. Pelayanan peningkatan2. Pelayanan pencegahan3. Pengobatan4. Pemulihan

1. Pelayanan peningkatan2. Pelayanan pencegahan3. Pengobatan4. Pemulihan

Kelompok & MasyarakatKelompok & Masyarakat

UKPUKPPENGOBATAN DAN PEMULIHANPENGOBATAN DAN PEMULIHAN

1. Pelayanan pengobatan2. Pelayanan pemulihan3. Pelayanan peningkatan & pencegahan4. Gaya hidup sehat (healthy life style)

1. Pelayanan pengobatan2. Pelayanan pemulihan3. Pelayanan peningkatan & pencegahan4. Gaya hidup sehat (healthy life style)

Perorangan dan KeluargaPerorangan dan Keluarga

TITIK BERAT PELAYANAN PRIMERUKM dan tidak ada pelayanan spesialistik

TITIK BERAT PELAYANAN PRIMERUKM dan tidak ada pelayanan spesialistik

KEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMASKEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMAS

FUNGSI PUSKESMAS

FUNGSI PUSKESMAS

UPAYA PROMOSI DAN PREVENSI

UPAYA PROMOSI DAN PREVENSI

PENYEDIA DATA DAN INFORMASI

PENYEDIA DATA DAN INFORMASI

KEGIATAN PELAYANANKEGIATAN

PELAYANAN

KMKM KPKP

TUGAS KABUPATEN/KOTA BPJS

DAK, TP, JAMKESMAS, BOK, JAMPERSAL

DAK, TP, JAMKESMAS, BOK, JAMPERSAL

DUKUNGAN PUSAT

KMKM Kesehatan Masyarakat

KPKP Kesehatan Perorangan

2010

2025

HARAPAN1.Pelayanan Puskesmas bersifat People Centered, berbasis data dan bermutu 2.Puskesmas siap melaksanakan JKN3.Pelayanan Puskesmas Sesuai masalah yang ada : Perkotaan, Perdesaan dan Terpencil/Sangat Terpencil 4.Akreditasi Fasyankes Primer/ Dasar

TANTANGAN1.Perubahan pemahaman dan penerapan konsep Puskesmas di era otonomi 2.Terjadinya perubahan kebijakan (perundangan dan peraturan)3.Perubahan pola penyakit4.Belum adanya dasar peraturan tentang Puskesmas5.Globalisasi6.Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat7.KUALITAS YANKES DASAR/PRIMER

40

Definisi

1

2

S.E Mendagri No 900/2280/SJ Tahun 2014

• Pemanfaatan dana Kapitasi di FKTP Milik Pemerintah telah diterbitkan SE Mendagri mengatur tentang Penganggaran, Pelaksanaan & Penatausahaan, serta Pertanggungjawaban

• SE dimaksudkan untuk memberikan pedoman kpd pelaksana dana kapitasi di FKTP Milik Pemda dapat mengelola dana tersebut secara transparan sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan.

41

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASYANKES

PRIMER

STANDAR KOMPETENSI DOKTER

Merupakan standar minimal kompetensi lulusan, bukan standar kewenangan dokter layanan primer

Disusun oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia, bersama organisasi profesi

Perkonsil No.11/2012

mengenali, menjelaskan gambaran klinik penyakit, merujuk

membuat diagnosis klinik, merujuk tepat

mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk

mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas

Menjadi ACUAN agar lulusan dokter memiliki kompetensi yang memadai dlm penatalaksanaan pasien untuk membuat

Diagnosis yg tepat Penanganan awal atau tuntas Rujukan secara tepat

DAFTAR PENYAKIT

Tingkat Kemampuan

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASYANKES PRIMER

Agar dokter layanan primer dpt:1.Memiliki pedoman baku minimum

dengan mengutamakan upaya maksimal sesuai kompetensi dan fasilitas yang ada

2.Mewujudkan pelayanan yang sadar mutu sadar biaya

3.Memiliki tolok ukur dalam melaksanakan jaminan mutu pelayanan

TUJUAN

KETIKA BATU PECAH PADA SAAT MENERIMA PUKULAN YANG KE 1001 , .... SADARKAH KITA , ARTI 1000 PUKULAN YANG

DILAKUKAN SEBELUMNYA ?