paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

52
Rapat dalam rangka sinkronisasi konsep RPJMN dan Renstra Sektor Transportasi 2015-2019 DIREKTORAT TRANSPORTASI, BAPPENAS 1

Upload: indonesia-infrastructure-initiative

Post on 20-May-2015

731 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Rapat dalam rangka sinkronisasi konsep RPJMN dan Renstra Sektor Transportasi 2015-2019

DIREKTORAT TRANSPORTASI, BAPPENAS

1

Page 2: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

O U T L I N E

1

2

3

4

PENYUSUNAN RENCANA TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019

ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019

SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019

2

KEGIATAN STRATEGIS

5

TEKNOKRATIK SEKTOR TRANSPORTASI

Page 3: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

PENYUSUNAN RENCANA TEKNOKRATIK

RPJMN 2015-2019

3

1

Page 4: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

KERANGKA PENYUSUNAN RPJMN

4

Page 5: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

5

Page 6: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

6

Page 7: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

7

Page 8: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

ARAH DAN KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019

8

2

Page 9: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

9

Page 10: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

10

Page 11: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

11

Page 12: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

12

Page 13: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

13

Page 14: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

14

Page 15: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

15

Page 16: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

SASARAN UTAMA RPJMN 2015-2019

16

3

Page 17: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

17

Page 18: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

18

Page 19: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

19

Page 20: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

KEGIATAN STRATEGIS

20

4

Page 21: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kegiatan/Proyek Strategis

21

Kegiatan/Proyek Strategis adalah kegiatan yang bersifat strategis (project oriented) dan ditetapkan dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional dan/atau isu-isu yang merupakan direktif Presiden dan/atau memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat yang akan dipantau kinerjanya secara khusus.

Ketentuan lain dalam Kegiatan/Output Prioritas bersifat Strategis:

Penetapan strategis atau tidaknya suatu project sebagai Kegiatan/Output Prioritas Bersifat Strategis dilakukan secara ketat dan terbatas oleh BAPPENAS.

Page 22: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kerangka Pikir Penentuan Kegiatan/Proyek Strategis

KEGIATAN PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL

KEGIATAN PRIORITAS

BIDANG

KEGIATAN PRIORITAS K/L

OUTPUT 1

OUTPUT 2

OUTPUT 3

OUTPUT 1

OUTPUT 2

OUTPUT 3

OUTPUT 1

OUTPUT 2

OUTPUT 3

Kriteria Penetapan Kegiatan /Proyek Strategis

Dipantau Kinerjanya secara Lebih Lanjut

Page 23: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kriteria Penetapan Kegiatan/Proyek Strategis

23

Mendukung secara langsung pencapaian prioritas pembangunan nasional, atau

Merupakan Instruksi Presiden, atau

Memiliki dampak langsung yang besar kepada masyarakat, dalam rangka pencapaian prioritas nasional.

Memiliki jangka waktu penyelesaian yang pasti dan dilaksanakan dalam kurun waktu RPJMN 2015-2019 serta akan dipantau secara khusus.

Telah dilakukan persiapan pelaksanaan meliputi pra studi kelayakan termasuk identifikasi K/L pelaksana.

Pada kesempatan awal, diutamakan untuk proyek strategis infrastruktur (Untuk diluar dari bidang infrastruktur ditetapkan secara sangat selektif).

Ditetapkan dalam RPJMN dan/atau RKP. (Berada pada Buku III RKP dan RPJMN 2015-2019, dengan 2 s/d 3 Kegiatan/Output Prioritas bersifat strategis per provinsi).

1

2

3

4

5

6

7

Page 24: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Proses Penetapan Kegiatan Strategis

Usulan Kegiatan/ Proyek Strategis oleh

K/L

Penetapan Kegiatan/ Proyek Strategis oleh

Kementerian PPN/Bappenas

Atau

Kriteria Penetapan Kegiatan/Proyek

Strategis

Page 25: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kesiapan Yang Harus Dilakukan Oleh K/L Sebelum Kegiatan/ Proyek Strategis Diusulkan

25

Mempersiapkan prastudi kelayakan untuk kegiatan/output

Menetapkan target dan kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian kegiatan/output

Menyusun rencana waktu penyelesaian kegiatan/output

Menetapkan penanggung jawab kegiatan/output

1.

2.

3.

4.

Page 26: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

TEKNOKRATIK RPJMN SEKTOR TRANSPORTASI

26

5

Page 27: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Arahan RPJPN dan Daya Saing Indonesia

• Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu;

• Pemenuhan kebutuhan dasar ini harus dilakukan seiring dengan upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui pembangunan infrastruktur

Sasaran

RPJPN

• Mencapai pendapatan per kapita setara dengan negara middle income

pada tahun 2025

• Tingkat pengangguran di bawah 5%

• Jumlah rakyat miskin di bawah 5% penduduk

• Meningkatkan Human Development Index (HDI) serta Gender

Development Index (GDI) negara

The Global Competitiveness

Index 2013-2014 – World

Economic Forum

Tahun 2013 Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Philippines

Infrastruktur 82 25 61 110 98

Jalan 78 23 42 102 87

Kereta Api 44 18 72 58 89

Pelabuhan 89 24 56 98 116

Angkutan Udara 68 20 34 92 113

PDB Per Kapita – Negara

Pembanding

Malaysia USD 16,794

Thailand USD 9.503

Philippines USD 4,410

Vietnam USD 3,788

China USD 9.300

Sumber: IMF Data, 2012; in US Dollars

Page 28: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

$-

$2,000.00

$4,000.00

$6,000.00

$8,000.00

$10,000.00

$12,000.00

$14,000.00

$16,000.00

10%

11%

12%

Proyeksi Pertumbuhan PDB per Kapita Sumber: BPS Data, 2012, Proyeksi Bappenas

2012: USD 3,563

Indonesia memerlukan pertumbuhan

nominal 12% untuk mencapai pendapatan

per kapita 14,000 pada tahun 2025

-15.00%

-10.00%

-5.00%

0.00%

5.00%

10.00%

(15.00)

(10.00)

(5.00)

-

5.00

10.00

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dibandingkan investasi dalam Infrastruktur (1997 – 2013)

Growth

Total Infrastructure Investment Share of GDP, %

Investasi dalam infrastruktur mempunyai dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Peningkatan investasi dapat meningkatkan pertumbuhan PDB ke tingkat 12% yang diperlukan untuk

mencapai status Middle Income Country.

Page 29: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Krisis Infrastruktur Permasalahan Utama dalam bidang Transportasi

Kinerja yang buruk dari sektor Pelabuhan • Kendala utama dari sektor pelabuhan adalah

rendahnya waktu bongkar-muat selama 8 hari di

pelabuhan Tanjung Priok. Waktu bongkar-muat ini lebih

lama dibandingkan dengan pelabuhan di Thailand yaitu

selama 5 hari dan di Singapura selama 1.2 hari.

Kondisi jalan yang buruk mengakibatkan

berkurangnya kecepatan

• Kualitas jalan yang rendah, terutama di daerah

• Kondisi jalan menjadi berbahaya ditambah

dengan tingkat kemacetan yang tinggi

• Menyebabkan jarak tempuh di Indonesia

menjadi 2.6 jam untuk jarak 100 km.

Waktu Tempuh (jam/100km)

Jaringan Transportasi Udara yang melebihi kapasitas

• Semenjak diberlakukannya deregulasi pada tahun 2004,

perkembangan transportasi udara meningkat menjadi

double digit setiap tahunnya, sementara perkembangan

bandara yang lambat tidak dapat mengejar laju

permintaan.

Lambatnya pembaharuan dan pembangunan

pada sektor kereta api

• Pertumbuhan di sektor kereta api hanya 7.7%

dari total 4,800 km adalah jalur ganda, dimana

kereta penumpang dan barang menggunakan

jalur yang sama

• Efisiensi waktu pada jaringan sektor tersebut

sangat rendah.

Kurang berimbangnya komposisi moda

dalam bidang transportasi

• Tingginya pengguna kendaraan pribadi

menjadi sumber kemacetan di kota-kota

besar.

• Menurut survey, Jakarta didominasi dengan

kendaraan pribadi sebanyak 62.2%, yang

berarti sekitar 10 juta komuter melakukan

perjalanan setiap harinya.

1.1

2

3

3

4

4

5

8

0 2 4 6 8 10

Singapore

Hong Kong

France

Australia, NZ

UK, Los Angeles (USA)

Malaysia (Port Klang)

Thailand

Tanjung Priok

Waktu Dwelling/Dwelling Time (hari)

35

45

55

65

75

85

95

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014

PA

SS

EN

GE

RS

(

Million

P

ass

enger

s P

er A

nn

um

)

Year

Top 10 Airports of Passengers in the World

1st:ATLANTAGA

2nd:BEIJING

3rd:LONDON

4th:CHICAGOIL

5th:TOKYO,JP

6th:LOSANGELESCA

7th:PARIS

8th:DALLAS/FORTWORTHTX

9th:JAKARTA

10th:DUBAIJakarta

7.7%

13.4%

18.0%

28.4%

38.8%

41.1%

Indonesia

Thailand

Malaysia

India

China

Japan

Rasio Double Tracking Jalur KA (%)

Pangsa Moda (%)

2.3

14

25

62.2

46

11

12.9

20

63

22.6

19

0

0% 50% 100%

Jakarta

Taipei

Hong Kong

Rail Private Transport

Non-Rail Public Transport Others

Page 30: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

RPJM III dan RPJM IV sangat kritis bagi pembentukan landasan menuju Indonesia maju secara ekonomi, politik, dan sosial budaya.

RPJMN I 2005-2009

RPJMN II 2010-2014

RPJMN III 2015-2019

RPJMN IV 2020-2025

Meningkatnya kompetisi global, tuntutan global compliance dan meningkatnya kompleksitas tatanan sosial, ekonomi, dan politik domestik

Political Determination <Conjecture>

Technocratic Determination <Projection>

Transportasi di Indonesia mengalami defisit dan

kesenjangan yang luar biasa besar dan oleh karenanya perencanaan

pembangunannya tidak dapat dibuat berdasarkan pendekatan linier dan teknokratik semata. Harus berani menggunakan

pendekatan non-linier dan kalau perlu eksponensial dan harus ada

determinasi politik yang kuat.

The future of the past

The future of the future

Conjecture

Kegagalan membangun infrastruktur yang maju dan modern akan membawa implikasi yang sangat berbahaya bagi perekonomian mendatang.

2005

2010 2015

2025

Tahun 2025-2030 infrastruktur Indonesia seharusnya sudah “well established” melayani pergerakan ekonomi maju dan menopang negara Indonesia yang modern, bersatu dalam ekonomi dan politik, dan lebih sejahtera.

Perencanaan Non Linear Transportasi

Page 31: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Isu Strategis Infrastruktur

Ketahanan Air, Pangan, dan Energi untuk mendukung ketahanan

Nasional

Penguatan Konektivitas

Nasional untuk seimbangkan

pembangunan

Pengembangan Sistem

Transportasi Massal Perkotaan

Pemenuhan Ketersediaan

Infrastruktur Dasar

Peningkatan Kontribusi Kerjasama Pemerintah

Swasta

√ √ √

Page 32: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL UNTUK MENCAPAI KESEIMBANGAN PEMBANGUNAN A

Page 33: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

1. Penguatan Konektivitas Nasional

Tantangan:

1.Debottlenecking

infrastruktur transportasi

2.Pengembangan infrastruktur transportasi multimoda dan antarmoda secara terpadu

Arah Kebijakan:

1. Mempercepat pembangunan Sistem

Transportasi Multimoda.

2. Mempercepat pembangunan transportasi

yang mendukung Sistem Logistik Nasional.

3. Melakukan upaya keseimbangan antara

transportasi yang berorientasi nasional

dengan transportasi yang berorientasi lokal

dan kewilayahan.

4. Membangun kaitan sistem dan jaringan

transportasi dengan investasi untuk

mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan

Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional,

Komplek Industri, dan pusat-pusat

pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor

ekonomi.

Page 34: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

• >100%

• 70 %,

• Pengembangan dan Pembangunan Bandara Baru

dalam Coverage area (Jangkauan Pelayanan)

untuk mengatasi kepadatan arus penumpang.

• Sistem Intra dan Suprastruktur Bandara termasuk

IT dan Control System Bandara.

Outcome KPI

Kondisi

Sekarang

Target Sesuai Middle

Income Country*

Input KPI

Indikator

Transportasi

Ferry

• Kapasitas

Bandara Kota

Besar

• Pelayanan tepat

waktu

• Penambahan armada dalam negeri untuk

mengangkut barang dalam negeri untuk ekspor dan

impor

• Peremajaan kapal –kapal tua dengan scrapping/

pembangunan kapal baru di galangan kapal

indonesia.

• Pembangunan 2 pelabuhan Hub internasional pada

sisi barat (ALKI 1) dan sisi Timur (Alki 3) : Pel Kuala

Tanjung dan Pelabuhan Bitung.

Transportasi

Udara

• Terkoneksinya

pulau-pulau di

Perairan

Nusantara

• Pelayanan

kapal

pengangkut

• 65%

• 35%

• 95%

• 85%

• Menghubungkan pulau-pulau terluar Indonesia untuk

memobilisasi masyarakat.

• Jumlah Kapal Pengangkut penumpang dan barang.

Transportasi

Laut

• Pangsa pasar

armada dalam

negeri untuk

ekspor impor

• Berkurangnya

kapal berumur

>25 thn

• Pelabuhan

Trans Shipment

Internasional

• 10%

• 70 %,

• -

• 95 %

• 95%,

• 20%

• 50%

• 2 Pel

*)tidak semua pembanding tersedia

Sasaran

Page 35: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Jalan Raya • Kondisi mantap

Jalan Nasional (%)

Jalan Propinsi (%)

Jalan Kabupaten

/Kota

• Waktu tempuh rata-

rata per 100 km

• 94%

• 54%

• 45%

• 100%

• 75%

• 60%

• Pembenahan jalan nasional (4%) serta

jalan daerah (21%)

• Pelebaran (47%) jalan nasional

• Meningkatkan jumlah jalan nasional (5.200

km) dan jalan daerah (214.000 km) • 2.6 jam

• 1,5 jam

Sasaran Outcome KPI

Kondisi

Sekarang

Target sesuai Middle

Income Country*

Input KPI

Indikator

Perkeretaa

pian

• Jumlah

pangsa pasar

barang (%)

• 2 % • 5 % Penambahan fasilitas perkeretaapian

• Jalur kereta api (1,660 km)

• Gerbong lokomotif (1,720 units)

• Gerbong kereta (12,220 units)

• Gerbong barang (9,625 units)

• Gerbong kereta kota (2,631 units)

Logistik • Menurunnya

biaya logistik

(terhadap PDB)

• Menurunnya

waktu

pelayanan

sebesar 9%

• Terkoneksinya multi moda transportasi.

• Waktu Pelayanan prima berbasis IT

(Information Technology)

• 20%

• 9%

• 27%

• Jumlah pangsa

pasar

penumpang (%)

• 7% • 12 %

Page 36: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Contoh : Ketertinggalan Infrastruktur Jalan terhadap Negara Berpendapatan Menengah

Jalan Nasional

km km/100km2 km/mil.pop

Japan 54.347 14,4 4,3

Korea 13.819 13,8 2,8

Malaysia 18.095 5,5 6,9

Thailand 51.405 10,0 8,1

Indonesia 34.629 1,8 1,6

China 45.289 0,5 0,3

India 65.569 2,0 0,6

Vietnnam 15.611 4,4 1,7

Nepal 3.339 2,3 1,2

UK 46.755 19,3 7,7

US 270.402 3,0 9,1

Source : 3rd International symposium on intercity transport system in Asian Countries, presentation material by DrSurya Raj Acharya : compiled from counrty reports, IRF data 36

Kondisi jalan beberapa negara (2008)

352.4

262.9

216.7

516.3

670.9

1151.5

1081.2

1382.2

3313.8

141.3

159.4

202.8

295.2

538.5

553.9

574.4

672.7

3057.3

Thailand

Indonesia

Cambodia

Viet Nam

Philippines

Taiwan

Korea

India

Japan

1990 Latest Year

Jalan Tol km km/100km2 km/mil.pop

Japan 7383 1,95 58

Korea 3776 3,77 77

Malaysia 1821 0,55 70

Thailand 450 0,09 7

Indonesia 649 0,03 3

China 60302 0,63 46

India 193 0,01 0

Vietnnam 0 0 0

Nepal 0 0 0

UK 3556 1,47 59

US 75434 0,82 252

Kerapatan Jalan di beberapa Negara

Page 37: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

B PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI MASSAL PERKOTAAN

Page 38: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

4. Pengembangan sistem transportasi massal perkotaan

Tantangan:

1. Rendahnya pergerakan di sejumlah kota metropolitan berdampak pada kegiatan ekonomi

2. Tingginya polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor di perkotaan

3. Tingginya angka kecelakaan kendaraan bermotor di perkotaan

4. Tingginya kemacetan di sejumlah kota metropolitan

5. Rendahnya pengembangan sarana dan prasarana transportasi perkotaan terutama pada kota besar

Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan

1. Mengembangan Transportasi

Perkotaan – Interaksi Antara Transportasi Dan Tata Guna Lahan

2. Meningkatkan Mobilitas Perkotaan - Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum Dan Angkutan Barang

3. Menurunkan Tingkat Kemacetan perkotaan

4. Mengendalikan Dampak Lingkungan

5. Meningkatkan Keselamatan Jalan Perkotaan

Page 39: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Sasaran Outcome KPI

Kondisi Sekarang Target Sesuai Middle

Income Country*

Input KPI

Indikator

Perhubunga

n Darat

• Penumpang

jabodetabek

(ribu/hari)

• 600 • 1.200 Penambahan fasilitas perkeretaapian

• Jalur kereta perkotaan (760 km)

• Gerbong kereta kota (2,631 units)

• MRT (100,000 pax/hari)

Perkereta

apian

• Pangsa pasar

angkutan

umum

metropolitan(

%)

• Rata-rata

kecepatan

(km/h)

• Penumpang

metropolitan

(ribu/hari)

• 23%

• 8.3

• 32%

• 20

Penambahan kapasitas Mass Transit

• Bis BRT (200,000 pax/hari)

• 500 • 2,000

*)tidak semua pembanding tersedia

Page 40: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

KEGIATAN STRATEGIS 3

40

Page 41: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kegiatan Strategis Infrastruktur Jalan

K.1 Pengembangan Jalan Akses ke daerah terpencil dengan harga barang tinggi terutama di wilayah timur perbatasan dan pulau terluar dalam rangka menurunkan biaya logistik dan penyediaan akses untuk pelayanan dasar.

K.2 Pengembangan jalan lingkar pulau dalam rangka aksesibilitas dan membuka keterisolasian.

K.3 Peningkatan kualitas jalan pada jalur utama angkutan barang dan rawan bencana dalam rangka menjamin kelancaran logistik maupun penumpang

K4. Pengembangan jalan berkapasitas tinggi (bebas hambatan pada koridor utama ekonomi dan ASEAN Connectivity).

K5. Pembangunan jalan akses menuju pelabuhan dan bandara

K6. Pembangunan jalan di wilayah perkotaan (underpass/flyover) untuk mengurangi perlintasan sebidang

K7. Pembangunan jalan lingkar luar dan jalan tol di kawasan perkotaan

K8. Pembangunan jalan yang mendukung kawasan strategis/kawasan khusus (KPI, KSPN, KEK, KAPET, dan KSN)

K9. Pembangunan jembatan bentang panjang dalam rangka meningkatan akses dan memperpendek jarak

41

Page 42: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kegiatan Strategis Infrastruktur Perhubungan Darat

K.1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas penyeberangan di koridor utama lintas penyeberangan.

K.2 Pengembangan lintas penyeberangan sesuai dengan konsep sabuk utara, tengah, dan selatan dan antar sabuk tersebut

K.3. Penyediaan pelayanan perintis penyeberangan yang terintegrasi dengan akses jalan, pelayanan perintis dan komersial moda lainnya dalam rangka menurunkan biaya logistik

K.4. Pengembangan pelayanan angkutan sungai di wilayah pedalaman maupun di wilayah perkotaan.

K.5. Pembangunan jalur lintas penyeberangan untuk mendukung ASEAN connectivity

K.6. Pembangunan lintas penyeberangan short sea shipping di Pulau Jawa dan Sumatera

k.7. Pengembangan AMC di kawasan perkotaan terutama 6 kota metropolitan dan 17 kota besar.

K.7. Pengembangan angkutan bus penghubung intermoda di simpul simpul transportasi

K.8. Pengembangan fasilitas integrasi moda dan pembangunan TOD dalam rangka meningkatkan perpindahan penumpang dari kendaraan pribadi ke angkutan umum

K.10. Penerapan teknologi ITS di wilayah perkotaan

42

Page 43: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kegiatan Strategis Infrastruktur Perkeretaapian

K.1. Pengembangan angkutan massal berbasis rel di wilayah perkotaan.

K.2. Pengembangan akses angkutan kereta api ke simpul-simpul intermodal (Pelabuhan dan Bandara)

K.3. Peningkatan kapasitas jalur kereta api pada koridor utama pembangunan ekonomi serta antarkota khususnya di Pulau Jawa melalui jalur ganda dan jalur layang.

K.4. Reaktivasi dan pengembangan jalur baru KA di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

43

Page 44: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kegiatan Strategis Infrastruktur Perhubungan Udara

K.1. Pengembangan dan peningkatan bandara pada ibukota propinsi untuk mendukung ekonomi wilayah

K.2. Pembangunan dan pengembangan bandara untuk menghubungkan wilayah pedalaman, perbatasan dan pulau terluar.

K.3. Pengembangan bandara di wilayah rawan bencana

penyediaan pesawat untuk menunjang angkutan udara perintis

K.4. Penyediaan fasilitas sistem navigasi untuk mendukung keselamatan penerbangan

K.5. Penyediaan fasilitas keamanan penerbangan di bandara

K.6. Peningkatan kapasitas bandara Soekarno Hatta dan pembangunan bandara baru disekitar Jabodetabek (multiple airport)

K.7. Pengembangan dan pembangunan bandara untuk mendukung kawasan khusus (KPI, KEK, KSPN, KSN)

44

Page 45: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

Kegiatan Strategis Infrastruktur Perhubungan Laut

1. Pengembangan pelabuhan hub internasional (Kuala Tanjung dan Bitung) dan pelabuhan utama lainnya untuk kelancaran logistik nasional terutama untuk meningkatkan kapasitas pelayanan petikemas.

2. Pengembangan pelayaran perintis untuk menghubungkan wilayah perbatasan dan pulau terpencil

3. Peningkatan penggunaan armada niaga nasional untuk angkutan ekspor dan impor

4. Peremajaan kapal armada nasional dan pelayaran rakyat

5. Penyediaan kapal ternak untuk mendukung ketahanan pangan nasional

6. Penyediaan fasilitas sistem navigasi untuk mendukung keselamatan pelayaran

7. Pengembangan dan pembangunan pelabuhan untuk mendukung kawasan khusus (KPI, KEK, KSPN, KSN)

45

Page 46: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

TERIMA KASIH

46

Page 47: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

LAMPIRAN : INDIKASI PROYEK STRATEGIS

47

Page 48: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

No KEGIATAN PROYEK 1 Pengembangan Jalan Akses ke daerah terpencil dengan

harga barang tinggi terutama di wilayah timur

1. Pembangunan Jalan di Kawasan Pegunungan Tengah Papua 2. Pembangunan Jalan Perbatasan di Pulau Kalimantan

2 Pengembangan jalan lingkar pulau dalam rangka

aksesibilitas dan membuka keterisolasian.

1. Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Halmahera 2. Pembangunan Lingkar Pulau Ambon

3 Peningkatan kualitas jalan pada jalur utama angkutan

barang dan rawan bencana dalam rangka menjamin

kelancaran logistik maupun penumpang

1. Rekonstruksi dan peningkatan kualitas Jalan Pantura 2. Pembangunan Jalan Lintas Selatan Pulau Jawa 3. Pembangunan Jalan

4 Pengembangan jalan berkapasitas tinggi (bebas

hambatan pada koridor utama ekonomi dan ASEAN

Connectivity).

1. Pembangunan Jalan HGH Pulau Sumatera

5 Pembangunan jalan akses menuju pelabuhan dan

bandara

1. Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Kuala Tanjung 2. Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Belang-Belang

6 Pembangunan jalan di wilayah perkotaan

(underpass/flyover) untuk mengurangi perlintasan

sebidang

1. Pembangunan FO/Underpass Pass Kuningan 2. Pembangunan FO/Underpass Bekasi

7 Pembangunan jalan lingkar luar dan jalan tol di kawasan

perkotaan

1. Pembangunan Jalan Lingkar Pontianak 2. Pembangunan Jalan Tol Dalam Kota DKI Jakarta

8 Pembangunan jalan yang mendukung kawasan

strategis/kawasan khusus (KPI, KSPN, KEK, KAPET, dan

KSN)

1. Pembangunan Jalan Akses Samota 2. Pembangunan Jalan Kawasan Seimangke 3. Pembangunan Jalan Kawasan Maloy

9 Pembangunan jembatan bentang panjang dalam rangka

meningkatan akses dan memperpendek jarak

1. Pembangunan Jembatan Teluk Kendari 2. Pembangunan Jembatan Pulau Balang 3. FS Jembatan Selat Sunda 48

Indikasi Proyek Strategis Infrastruktur Jalan

Page 49: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

No KEGIATAN PROYEK 1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas penyeberangan di

koridor utama lintas penyeberangan. 1. Pengembangan Dermaga baru Pelabuhan Merak-

Bakauheni 2. Pengembangan Dermaga baru Pelabuhan Ketapang-

Gilimanuk 2. Pengembangan lintas penyeberangan sesuai dengan konsep

sabuk utara, tengah, dan selatan dan antar sabuk tersebut 1. Pengembangan Jalur lintas penyeberangan Sumatera –

Kalimantan 2. Pengembangan Jalur lintas penyeberangan Kalimantan –

Sulawesi

3. Penyediaan pelayanan perintis penyeberangan yang terintegrasi dengan akses jalan, pelayanan perintis dan komersial moda lainnya dalam rangka menurunkan biaya logistik

1. Pengembangan penyeberangan Pelabuhan Lembar- Padang Bai

4. Pengembangan pelayanan angkutan sungai di wilayah pedalaman maupun di wilayah perkotaan.

1. Pengembangan Angkutan Sungai Kota Samarinda 2. Pengembangan Angkutan Sungai Kota Palembang

5. Pembangunan jalur lintas penyeberangan untuk mendukung

ASEAN connectivity 1. Pembangunan Jalur Ro-Ro Dumai – Malaka 2. Pembangunan Jalur Ro-Ro Belawan – Penang

6. Pembangunan lintas penyeberangan short sea shipping di Pulau Jawa dan Sumatera

1. Pembangunan jalur Short Sea Shipping Utara Jawa

7. Pengembangan AMC di kawasan perkotaan terutama 6 kota metropolitan dan 17 kota besar.

1. Pembangunan Monorel dan Tram Kota Surabaya 2. Pembangunan BRT di 6 Kota Metropolitan 3. Pembangunan Semi- BRT di 17 kota besar

8. Pengembangan angkutan bus penghubung intermoda di simpul simpul transportasi

1. Pembangunan Jalur Bus Akses Bandara Ibukota Propinsi

49

Indikasi Proyek Strategis Perhubungan Darat

Page 50: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

No KEGIATAN PROYEK 1. Pengembangan angkutan massal

berbasis rel di wilayah perkotaan.

1. Pembangunan Monorel dan Tram Kota Surabaya 2. Pembangunan Monorel Kota Bandung

2. Pengembangan akses angkutan kereta api ke simpul-simpul intermodal (Pelabuhan dan Bandara)

1. Pembangunan Jalur Kereta Akses Bandara Soekarno Hatta 2. Pembangunan Jalur Kereta Akses Bandara Juanda Surabaya 3. Pembangunan Jalur Kereta Akses Bandara Adi Sucipto,

Yogyakarta

3. Peningkatan kapasitas jalur kereta api pada koridor utama pembangunan ekonomi serta antarkota khususnya di Pulau Jawa melalui jalur ganda dan jalur layang.

1. Pembangunan Jalur Kereta Lintas Selatan Jawa 2. Pembangunan Jalur Lingkar Layang Jakarta 3. Pembangunan Jalur Kereta Akses Bandara Adi Sucipto,

yogyakarta

4. Reaktivasi dan pengembangan jalur baru KA di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

1. Pembangunan jalur KA Banda Aceh - Lhoksemawe 2. Pembangunan jalur KA Padang- Solok 3. Pembangunan jalur KA Makassar- Parepare 4. Pembangunan Jalur KA Tanjung – Banjarmasin

50

Indikasi Proyek Strategis Perkeretaapian

Page 51: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

No KEGIATAN PROYEK 1

Pengembangan dan peningkatan

bandara pada ibukota propinsi untuk

mendukung ekonomi wilayah

Pembangunan dan Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang

Pembangunan bandara internasional baru di Propinsi DI Yogyakarta ( Kulon Progo)

Pembangunan Bandara Kertajati

Pembangunan dan Pengembangan Bandara Internasional Lombok

Pembangunan dan Pengembangan Bandara Kualanamu

Pembangunan dan Pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin -Pembangunan Terminal II di Kawasan Bandara Lama Sultan Hasanuddin Makassar

2 Pembangunan dan pengembangan

bandara untuk menghubungkan wilayah

pedalaman, perbatasan dan pulau

terluar

Pembangunan Bandara di Daerah Terpencil, Perbatasan

Pembangunan Bandara Sentani

Pembangunan Bandara Domine Eduard Osok

Pembangunan dan Perpanjangan Bandara Mopah Merauke

Pembangunan dan Pengembangan Bandara Tampa Padang

3 Pengembangan bandara di wilayah

rawan bencana

Pembangunan dan Pengembangan terminal dan runway bandara di Daerah Rawan Bencana di Indonesia. (Tersebar)

4 penyediaan pesawat untuk menunjang

angkutan udara perintis

Pengadaan Pesawat Perintis

5 Peningkatan kapasitas bandara

Soekarno Hatta dan pembangunan

bandara baru disekitar Jabodetabek

(multiple airport)

Pembangunan Terminal 3 dan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta

Pembangunan Bandara Karawang

51

Indikasi Proyek Strategis Infrastruktur Udara

Page 52: Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas

No KEGIATAN PROYEK 1 Pengembangan pelabuhan hub internasional (Kuala

Tanjung dan Bitung) dan pelabuhan utama lainnya

untuk kelancaran logistik nasional terutama untuk

meningkatkan kapasitas pelayanan petikemas.

Pengembangan Pelabuhan Bitung (Pelabuhan hub Bitung) Pembangunan infrastruktur penunjang eksport hasil perikanan Bitung Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung di Prupuk (Pelabuhan Hub Kuala Tanjung) Pengembangan Terminal Curah Cair Kuala Tanjung Pengembangan Terminal Peti Kemas Kuala Tanjung

2 Pengembangan pelayaran perintis untuk

menghubungkan wilayah perbatasan dan pulau

terpencil

Pengembangan Pelabuhan Ternate Pengembangan Pelabuhan Fak Fak Pengembangan Pelabuhan Sofifi/Kaiyasa

3 Peningkatan penggunaan armada niaga nasional untuk

angkutan ekspor dan impor

Penyediaan Armada Niaga Nasional

4 Peremajaan kapal armada nasional dan pelayaran rakyat Subsidi Perintis Laut Penyedian Kapal Penumpang Perintis Penyedian Kapal Patroli

5 Penyediaan kapal ternak untuk mendukung ketahanan

pangan nasional

Penyedian Kapal Ternak

6 Penyediaan fasilitas sistem navigasi untuk mendukung

keselamatan pelayaran

Pengembangan Pelabuhan di Sorong

7 Pengembangan dan pembangunan pelabuhan untuk

mendukung kawasan khusus (KPI, KEK, KSPN, KSN)

Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy Perluasan Pelabuhan Makassar (Makassar New Port) Pengembangan Pelabuhan di Sorong

52

Indikasi Proyek Strategis Infrastruktur Laut