paparan perizinan sda-adhi

35
PERIZINAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR ANDI MUH. RATMIADI P2301214005 PASCASARJANA JURUSAN SIPIL KEAIRAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

Upload: emil-salim

Post on 20-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

  • PERIZINAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    ANDI MUH. RATMIADIP2301214005

    PASCASARJANA JURUSAN SIPIL KEAIRANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015

    *

  • Pasal 95 (Perizinan)Perizinan dalam pengelolaan sumber daya air diperlukan untuk kegiatan :pelaksanaan konstruksi pada sumber air; Yang dimaksud dengan konstruksi pada sumber air adalah konstruksi yang berada pada sumber air termasuk pada sempadan sumber air, misalnya, konstruksi jembatan, jaringan perpipaan, dan jaringan kabel listrik/telepon.penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu; modifikasi cuaca. PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan SDA

    *

  • Pasal 96 (Pemberi Izin)Izin pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf a yang dilakukan pada sumber air permukaan diberikan oleh bupati/walikota untuk wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota; gubernur untuk wilayah sungai lintas kabupaten/kota; atau menteri untuk wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara, atau wilayah sungai strategis nasional.

    Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkan rekomendasi teknis dari pengelola sumber daya air pada wilayah sungai bersangkutan.

    PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan SDA

    *

  • Pasal 101 (Penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu)Penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf b meliputi penggunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat yang dilakukan dengan cara mengubah kondisi alami sumber air;

    Yang dimaksud dengan mengubah kondisi alami sumber air, misalnya, dengan mempertinggi, memperendah permukaan air, dan/atau membelokkan aliran air pada sumber air.kebutuhan pokok sehari-hari yang dilaksanakan oleh kelompok orang dan badan sosial; keperluan irigasi pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada; dan/atau kegiatan usaha yang menggunakan sumber daya air.

    PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan SDA

    *

  • Pasal 101 (Penggunaan sumber daya air untuk tujuan tertentu) Penggunaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk sumber daya air permukaan wajib mendapat izin dari bupati/walikota untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota; gubernur untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota; atau menteri untuk penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan wilayah sungai strategis nasional.

    PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan SDA

    *

  • konservasi, pengembangan, pengendalian daya rusakPasal 54 Pelaksanaan kegiatan fisik dan nonfisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 huruf a dapat dilakukan oleh masyarakat untuk kepentingan sendiri berdasarkan izin.Pemegang izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas O & P kegiatan fisik.

    Pasal 57 (Perizinan)Setiap orang yang akan melakukan kegiatan pada ruang sungai wajib memperoleh izin. PP No. 38/2011 tentang Sungaimisalnya konservasi secara sukarela, skala kecil

    *

  • Pasal 57 (Perizinan)Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:pelaksanaan konstruksi pada ruang sungai;misalnya jembatan, bendungan, tanggul, rentangan pipa dan kabel. pelaksanaan konstruksi yang mengubah aliran dan/atau alur sungai; misalnya bendung, sudetan, pintu air, pompa banjir, krib.pemanfaatan bantaran dan sempadan sungai;misalnya dermaga, jalur pipa gas, pipa air minum, rentangan kabel listrik, rentangan kabel telekomunikasi, dan bangunan prasarana SDApemanfaatan bekas sungai;misalnya budidaya perikanan atau untuk permukimanpemanfaatan air sungai selain untuk kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada;misalnya pengambilan air untuk air irigasi yang akan dibangun, air minum, dan sanitasi lingkungan perkotaan. pemanfaatan sungai sebagai penyedia tenaga air;misalnya pembangkit listrik tenaga air.

    PP No. 38/2011

    *

  • pemanfaatan sungai sebagai prasarana transportasi;pemanfaatan sungai di kawasan hutan;

    Kawasan hutan dalam ketentuan ini tidak termasuk kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan.pembuangan air limbah ke sungai;

    misalnya pembuangan air limbah dari pabrik.pengambilan komoditas tambang di sungai; dan

    misalnya pengambilan pasir, kerikil, dan batu dari sungai atau tepi sungai.pemanfaatan sungai untuk perikanan menggunakan karamba atau jaring apung.

    PP No. 38/2011Siapa...

    *

  • Kegiatan Pada Ruang SungaiPemberi IzinPemberi Rekomtekpelaksanaan konstruksi pada ruang sungaiMenteri, Gubernur, Bupati, WalikotaPengelola SDA (diatur dalam PP 42/2008)pelaksanaan konstruksi yang mengubah aliran dan/atau alur sungaiMenteri, Gubernur, Bupati, WalikotaPengelola SDA (diatur dalam PP 42/2008)pemanfaatan bantaran dan sempadan sungaiMenteri, Gubernur, Bupati, WalikotaPengelola SDA (diatur dalam PP 42/2008)pemanfaatan bekas sungaiMenteri, Gubernur, Bupati, WalikotaPengelola SDA (diatur dalam PP 42/2008)pemanfaatan air sungai selain untuk kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah adaMenteri, Gubernur, Bupati, WalikotaPengelola SDA (diatur dalam PP 42/2008)pemanfaatan sungai sebagai penyedia tenaga airMenteri, Gubernur, Bupati, WalikotaPengelola SDA (diatur dalam PP 42/2008)

    *

  • Kegiatan Pada Ruang SungaiPemberi IzinPemberi Rekomtekpemanfaatan sungai sebagai prasarana transportasiinstansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang transportasi Pengelola SDApemanfaatan sungai di kawasan hutanMenteri, Gubernur, Bupati, Walikotainstansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kehutanan / BUMN di bid. kehutanan. pembuangan air limbah ke sungaiBupati/walikotaPengelola SDA

    pengambilan komoditas tambang di sungaiBupati/walikotaPengelola SDA

    pemanfaatan sungai untuk perikanan menggunakan karamba atau jaring apunginstansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perikanan Pengelola SDA

    *

  • *

  • Pemohon mengajukan permohonan ditujukan kepada Menteri Pekerjaan Umum c.q. Direktur Jenderal Sumber Daya Air dengan tembusan kepada Sesditjen SDA, Direktur Bina PSDA, Dinas Sumber Daya Air Provinsi dan BB/BWS terkait.

    Surat permohonan dilengkapi dengan dokumen yang dibutuhkan dan mencantumkan:Identitas PemohonTempat/lokasi beserta koordinatnyaMaksud dan tujuanDokumen pendukungPENGAJUAN PERMOHONAN IZIN

    *

  • Dokumen Pendukung Permohonan Izin Pelaksanaan Konstruksi Pada Sumber AirJenis/ Tipe prasana yang akan dibangunJadual pelaksanaan pembangunanMetode pelaksanaan pembangunanDampak positif pembangunanGambar lokasi/Peta situasi (disertai koordinat lokasi/jalur konstruksi)Gambar desain dan spesifikasi teknisManual Operasi dan PemeliharaanSurat Kelayakan Lingkungan Amdal atau Rekomendasi UKL-UPL atau surat pernyataan SPPL dari pihak yang berwenang.Berita acara Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)Bukti kepemilikan lahan

    *

  • Dokumen Pendukung Permohonan Izin Penggunaan Sumber Daya Air untuk tujuan tertentuVolume pengambilan air, cara Pengambilan air serta cara pembuangan airJadual penggunaan air dan jangka waktu berlakunya izinProposal teknik/penjelasan penggunaan airCopy Surat-surat Izin terkait: IPAL, IPLC, SPPA, dan lain-lainSurat Kelayakan Lingkungan Amdal atau Rekomendasi UKL-UPL atau Surat Pernyataan SPPL dari Badan Lingkungan Hidup terkait.Berita acara Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)Gambar lokasi/Peta Situasi (disertai titik koordinat pengambilan)Gambar desain bangunan pengambilan dan pembuangan airUntuk permohonan perpanjangan Izin penggunaan air, harus dilengkapi:Rekapitulasi volume pengambilan air 1 (satu) tahun terakhirBukti setor/pembayaran pajak air permukaan (SKPD) dan BJPSDA jika termasuk dalam pengelolaan PJT selama 1 (satu) tahun terakhirLaporan pemantauan dan pengelolaan lingkungan

    *

  • *

  • *

  • Evaluasi awal meliputi :Pemeriksaan kelengkapan dokumen;Kesesuaian dan kelengkapan data/informasi yang disampaikan oleh Pemohon, meliputi ; identitas Pemohon, alamat/lokasi sumber air, masa berlaku izin/dokumen yang dimiliki dan lain-lain. Tim evaluasi perizinan Ditjen. SDA meneliti kelengkapan berkas permohonan. LENGKAP dimintakan rekomtek kepada BB/BWSTIDAK LENGKAP dikembalikan kepada pemohon

    EVALUASI AWAL DAN PERMINTAAN REKOMTEK

    *

  • Melakukan koordinasi dengan pemohon dan menyusun hasil kajian dan evaluasi yang dituangkan dalam Rekomendasi Teknis.Kegiatan penyusunan Rekomendasi Teknis terdiri atas :Pengumpulan data dan informasi terkait permohonan oleh tim rekomtekExpose/presentasi permohonan oleh pemohonTinjauan lapanganKajian aspek teknis, non teknis, sosialEvaluasi permohonan termasuk penyesuaian permohonan sengan hasil kajian teknisRekomendasi teknis disampaikan kepada Dirjen. SDAPENYUSUNAN REKOMTEK BB/BWS

    *

  • Tim evaluasi perizinan Ditjen. SDA berkoordinasi dengan direktorat teknis dan BB/BWS untuk melakukan verifikasi dokumen permohonan dan rekomtekJika diperlukan dapat dilakukan tinjauan lapangan dan/atau expose oleh pemohonJika hasil verifikasi :LAYAK dibuatkan SK Menteri PU ttg pemberian izinTIDAK LAYAK - dibuatkan pemberitahuan ttg penolakan pemberian izin

    VERIFIKASI REKOMTEK

    *

  • PROSEDUR SEWA LAHAN(bagi pengguna SDA yang memanfaatkan BMN)Dasar Hukum :

    UU No. 1/2004 PP No. 6/2006 (sebagaimana diubah dalam PP No. 38/2008)Permenkeu. No. 96/2006 Permen. PU No. 2/2009

    FORMULA SEWA :

    3,33% x Luas tanah x Nilai Tanah

    *

  • Pasal 98 (Kewajiban Pemegang Izin Pelaksanaan Konstruksi)Pemegang izin pelaksanaan konstruksi pada sumber air wajib untuk :mematuhi ketentuan dalam izin;membayar retribusi dan kompensasi lainnya sebagai akibat dari pelaksanaan konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;melindungi dan memelihara kelangsungan fungsi sumber daya air;melindungi dan mengamankan prasarana sumber daya air disekitarnya;mencegah terjadinya pencemaran air akibat pelaksanaan konstruksi;memulihkan kerusakan lingk. hidup yang disebabkan oleh keg. konstruksi;menjamin kelangsungan pemenuhan air bagi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di sekitar lokasi kegiatan yang terganggu akibat pelaksanaan konstruksi; danmemberikan tanggapan yang positif apabila timbul gejolak sosial masyarakat di sekitar lokasi kegiatannya.PP No. 42/2008KEWAJIBAN

    *

  • Pasal 104 (Kewajiban Pemegang Izin Penggunaan SDA)Pemegang izin penggunaan sumber daya air wajib untuk:mematuhi ketentuan dalam izin;membayar biaya jasa pengelolaan sumber daya air danmembayar kewajiban keuangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;melindungi dan memelihara kelangsungan fungsi sumber daya air;melindungi dan mengamankan prasarana sumber daya air;melakukan usaha pengendalian dan pencegahan terjadinya pencemaran air;melakukan perbaikan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan yang ditimbulkan; danmemberikan akses untuk penggunaan sumber daya air dari sumber air yang sama bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.PP No. 42/2008KEWAJIBAN

    *

  • Pasal 59 (Kewajiban Pemegang Izin)Pemegang izin kegiatan pada ruang sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 wajib:melindungi dan memelihara kelangsungan fungsi sungai;melindungi dan mengamankan prasarana sungai;mencegah terjadinya pencemaran air sungai; menanggulangi dan memulihkan fungsi sungai dari pencemaran air sungai;mencegah gejolak sosial yang timbul berkaitan dengan kegiatan pada ruang sungai; danmemberikan akses terhadap pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pengawasan, dan pemeriksaan.PP No. 38/2011KEWAJIBAN

    *

  • Pasal 121 Setiap pemrakarsa sebagai pemegang izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 huruf a dan huruf b yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2), Pasal 98, atau Pasal 104 ayat (1) dapat dikenai sanksi administratif oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebagai pemberi izin.Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:peringatan tertulis;penghentian sementara pelaksanaan seluruh kegiatan; danpencabutan izin.Penyedia jasa konstruksi yang melanggar ketentuan peraturan pemerintah ini dikenai sanksi administratif sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang jasa konstruksi.PP No. 42/2008SANKSI ADMINISTRATIFdetail di Pasal 122 dan Pasal 123

    *

  • Pasal 60 Setiap pemegang izin yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dikenai sanksi administratif oleh pemberi izin sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Selain dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila pelaksanaan kegiatan pada ruang sungai yang dilakukan oleh pemegang izin menimbulkan:kerusakan pada ruang sungai dan/atau lingkungan sekitarnya, wajib melakukan pemulihan dan/atau perbaikan atas kerusakan yang ditimbulkannya; dan/ataukerugian pada masyarakat, wajib mengganti biaya kerugian yang dialami masyarakat.PP No. 38/2011SANKSI ADMINISTRATIF

    *

  • UU No. 7/2004Pasal 96 Dalam hal tindak pidana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 dan Pasal 95 dilakukan oleh badan usaha, pidana dikenakan terhadap badan usaha yang bersangkutan.Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan terhadap badan usaha, pidana yang dijatuhkan adalah pidana denda ditambah sepertiga denda yang dijatuhkan.

    KETENTUAN PIDANA

    Tindak PidanaPidanaPasal 95 ayat 3karena kelalaiannya melakukan pengusahaan sumber daya air tanpa izin dari pihak yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);karena kelalaiannya melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air yang tidak didasarkan pada norma, standar, pedoman, dan manual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2);karena kelalaiannya melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (3).Penjara paling lama 6 bl dan Denda paling banyak Rp. 100 juta

    *

  • UU No. 7/2004KETENTUAN PIDANA

    Tindak PidanaPidanaPasal 94 ayat 1dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya sumber air dan prasarananya, mengganggu upaya pengawetan air, dan/atau mengakibatkan pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dengan sengaja melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.Penjara paling lama 9 th dan Denda paling banyak Rp. 1,5 milyarPasal 94 ayat 2dengan sengaja melakukan kegiatan penggunaan air yang mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3)dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (7).Penjara paling lama 6 th dan Denda paling banyak Rp. 1 milyar.

    *

  • UU No. 7/2004KETENTUAN PIDANA

    Tindak PidanaPidanaPasal 94 ayat 3dengan sengaja menyewakan atau memindahtangankan sebagian atau seluruhnya hak guna air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2);dengan sengaja melakukan pengusahaan sumber daya air tanpa izin dari pihak yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3); dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air yang tidak didasarkan pada norma, standar, pedoman, dan manual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2);dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air tanpa memperoleh izin dari Pemerintah atau pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (3).Penjara paling lama 3 th dan Denda paling banyak Rp. 500 juta

    *

  • UU No. 7/2004KETENTUAN PIDANA

    Tindak PidanaPidanaPasal 95 ayat 1karena kelalaiannya mengakibatkan kerusakan sumber daya air dan prasarananya, mengganggu upaya pengawetan air, dan/atau mengakibatkan pencermaran air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24; karena kelalaiannya melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya daya rusak air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.Penjara paling lama 18 bl dan Denda paling banyak Rp. 300 jutaPasal 95 ayat 2karena kelalaiannya melakukan kegiatan penggunaan air yang mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3); atau;karena kelalaiannya melakukan kegiatan yang mengakibatkan kerusakan prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (7).Penjara paling lama 1 th dan Denda paling banyak Rp. 200 juta.

    *

  • KURANGNYA SOSIALISASI KEPADA STEAKHOLDER TENTANG PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan SDA

    SISTEM BIROKRASI YANG BERBELIT-BELIT

    SISTEM PERIJINAN YANG SESUAI DENGAN PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan SDA SANGAT KOMPLEKS DARI ASPEK TEKNIS SEHINGGA BANYAK PIHAK INVESTOR YANG TIDAK JADI MENANAMKAN MODALNYA

    ADANYA EGO SEKTORAL ANTAR PIHAK PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN ANTARA PIHAK PUSAT DAN DAERAHPERMASALAHAN HASIL IDENTIFIKASI

    *

  • PERLUNYA SOSIALIASI TERHADAP REGULASI-REGULASI YANG DIBUAT PEMERINTAH KE STEAKHOLDER, SEHINGGA SEMUA STEAKHOLDER DAPAT MENGERTI ARTI PEMBUATAN REGULASI TERSEBUT

    PERLUNYA WADAH ATAU LEMBAGA INDEPENDEN YANG MENANGANI PIHAK-PIHAK YANG INGIN MENGAMBIL IJIN ATAU MENANAMKAN MODALNYA DI INDONESIA (SISTEM SATU ATAP)

    PERLUNYA PEMBUATAN REGULASI YANG TIDAK TERLALU SULIT DARI ASPEK TEKNIS DAN TELAH MEMENUHI STANDAR YANG TELAH ADA SEHINGGA PIHAK INVESTOR MUDAH UNTUK MENANAMKAN INVESTASI

    PEMERINTAH DAERAH DAN PEMERINTAH PUSAT HARUS MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

    PERMASALAHAN HASIL IDENTIFIKASI

  • Terima kasih

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *