paparan bappenas rakernas bkkbn 2012 (rkp 2013) revisi di [compatibility mode]
TRANSCRIPT
2/10/2012
1
Disampaikan pada acara Rakernas BKKBN Tahun 2012Jakarta, 8 Februari 2012
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)
Arah Pembangunan Kependudukan dan
Keluarga Berencana dalam RKP 2012 dan
Rancangan RKP 2013
Nina Sardjunani
Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang SDM dan Kebudayaan
PENDAHULUANPENDAHULUAN (1)(1)
2
� Penduduk tumbuh seimbang dapat diwujudkan melalui upayapengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitaspenduduk, dan pengarahan mobilitas penduduk.
� Upaya pengendalian kuantitas penduduk dilakukanmelalui Keluarga Berencana (KB). Melalui program KBmaka setiap keluarga dapat merencanakan kehidupannyamenjadi lebih berkualitas dan sejahtera, yaitu denganmembentuk keluarga kecil yang berkualitas.
Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
PENDAHULUANPENDAHULUAN (2)(2)
3
� Selain itu, program KB juga dapat meningkatkan pemahamantentang kesehatan reproduksi, sehingga derajat kesehatan ibudan anak akan membaik, dan pada akhirnya dapatmeningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga.
� Dengan demikian dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (SDM).� Penilaian kualitas pembangunan manusia diukur dengan
parameter/indikator yang disebut Indeks Pembangunan
Manusia/IPM atau Human Development Index/HDI
Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
4
Component/Years 1980 1990 2000 2005 2009 2010 2011
HDI 0,423 0,481 0,543 0,572 0,607 0,613 0,617
Health Index 0,593 0,664 0,721 0,743 0,765 0,772 0,779
Life expectancy at birth 57,6 62,1 65,7 67,1 68,5 68,9 69,4
Income Index 0,369 0,430 0,460 0,479 0,504 0,511 0,518
GNI per capita 1.318 2.007 2.478 2.840 3.384 3.544 3.716
Education Index 0,346 0,390 0,484 0,526 0,578 0,584 0,584
Expected years of schooling 8,7 10,4 11,1 11,8 13,2 13,2 13,2 1)
Mean years of schooling 3,1 3,3 4,8 5,3 5,7 2) 5,8 5,8 1)
Peringkat Indonesia 125 124
Total Negara 187 187
Years 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
HDI 0,572 0,579 0,591 0,598 0,607 0,613 0,617
Peringkat 125 124
Health Index 0,743 0,748 0,753 0,759 0,765 0,772 0,779
Peringkat 121 120 118 117 117 116 114
Income Index 0,479 0,484 0,492 0,502 0,504 0,511 0,518
Peringkat 126 126 126 125 122 122 122
Education Index 0,526 0,535 0,557 0,562 0,578 0,584 0,584
Peringkat NA NA NA NA NA 119 119
Total Negara 187 187 187 187 187 187 187
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIAINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Perkembangan HDI Indonesia (1980-2011)
Peringkat HDI Indonesia
Sumber: HDR 2011, UNDP
Peringkat
NegaraNegara
TahunAverage
Annual
Growth
2000-2011
(%)2011
Perubahan
2010-20111980 1990 2000 2005 2009 2010 2011
26 0 Singapura - - 0,801 0,835 0,856 0,864 0,866 0,71
33 0 Brunei 0,750 0,784 0,818 0,830 0,835 0,837 0,838 0,22
61 3 Malaysia 0,559 0,631 0,705 0,738 0,752 0,758 0,761 0,69
103 0 Thailand 0,486 0,566 0,626 0,656 0,673 0,680 0,682 0,78
112 1 Filipina 0,550 0,571 0,602 0,622 0,636 0,641 0,644 0,62
124 1 Indonesia 0,423 0,481 0,543 0,572 0,607 0,613 0,617 1,17
128 0 Vietnam - 0,435 0,528 0,561 0,584 0,590 0,593 1,06
138 1 Laos - 0,376 0,448 0,484 0,514 0,520 0,524 1,44
139 2 Kamboja - - 0,438 0,491 0,513 0,518 0,523 1,62
149 1 Myanmar 0,279 0,298 0,380 0,436 0,474 0,479 0,483 2,21
IPM Negara2 ASEAN
Rencana Pembangunan Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama (RPJMN 2010-2014)
DIDUKUNG OLEH:
PEMBANGUNAN
EKONOMI
PEMBANGUNAN
HUKUMDAN
HAM
PEMBANGUNAN
SDA - LH
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PENGEMBANGAN
IPTEK
DLL
Peningkatan
Kualitas SDM
(HDI, GDI,
NRR) serta
Jati Diri dan
Karakter
Bangsa
1. Revitalisasi Program Keluarga Berencana (KB)
2. Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk
3. Peningkatan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan
Pengendalian
Kuantitas PendudukPengendalian
pertumbuhan penduduk
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan
pemberdayaan perempuan
2. Peningkatan kapasitas kelembagaan perlindungan anak
Peningkatan
Kesetaraan Gender,
Pemberdayaan Perempuan,
dan Perlindungan Anak
Peningkatan
kesejahteraan dan
kualitas hidup
perempuan dan anak
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita yang menjamin continuum of care
2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular,diikuti
penyehatan lingkungan
4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan
penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
6. Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan
8. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan kesehatan
primer, sekunder dan tersier
Peningkatan Akses dan
Kualitas Pelayanan
Kesehatan
Peningkatan Umur
Harapan Hidup
1. Peningkatan kualitas wajar pendidikan dasar 9 tahun yang merata
2. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah
3. Peningkatan kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi
4. Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga
kependidikan
5. Peningkatan akses dan pendidikan anak usia dini, pendidikan non-formal dan in-
formal
6. Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional
7. Pemantapan pendidikan karakter bangsa
8. Peningkatan minat baca dan budaya gemar membaca masyarakat
9. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan
Peningkatan Akses, Kualitas,
dan Relevansi Pendidikan
Peningkatan rata-rata
lama sekolah dan
menurunnya angka buta
aksara
1. Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama
2. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji
1. Peningkatan Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dalam Berbagai Bidang
Pembangunan
2. Peningkatan Budaya dan Prestasi Olahraga
1. Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman budaya
2. Peningkatan apresiasi terhadap keragaman serta kreativitas seni dan budaya
3. Peningkatan kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan
pemanfaatan warisan budaya
4. Pengembangan sumber daya kebudayaan
Peningkatan Kualitas
Kehidupan Beragama
Peningkatan Partisipasi
Pemuda, Budaya dan Prestasi
Olahraga
Peningkatan
Jati Diri dan
Karakter Bangsa
Peningkatan
Kesejahteraan dan
Kualitas Hidup
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
1. Peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH)
2. Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial
3. Peningkatan Bantuan Sosial
4. Pemberdayaan fakir miskin dan komunitas adat terpencil (KAT)
Peningkatan Akses dan
Kualitas Pelayanan
Kesejahteraan Sosial
Penguatan Jati Diri Bangsa
dan Pelestarian Budaya
FOKUS PRIORITAS PRIORITAS BIDANG DAMPAK SASARAN
5
PengendalianPengendalian KuantitasKuantitas PendudukPenduduk ((LajuLaju PertumbuhanPertumbuhan PendudukPenduduk/LPP)/LPP)
PenurunanPenurunan AngkaAngka KelahiranKelahiran Total Total (Total Fertility Rate/TFR)(Total Fertility Rate/TFR)
PeningkatanPeningkatan PemakaianPemakaian KontrasepsiKontrasepsi (CPR)(CPR) PenurunanPenurunan KebutuhanKebutuhan KB yang KB yang tdktdk terpenuhiterpenuhi ((UnmetneedUnmetneed))
PeningkatanPeningkatan PesertaPeserta KB : PB KB : PB dandan PA (PA (barubaru dandan aktifaktif))
PB & PA dari Keluarga Miskin (KPS dan KS-1) PB dan PA MKJP (IUD, MOW, MOP, Implan)
PB dan PA Pria Peserta KB Mandiri
PeningkatanPeningkatanAdvokasiAdvokasi dandan KIE KIE
program KKBprogram KKB
PeningkatanPeningkatan AksesAksesdandan KualitasKualitas
PemakaianPemakaian AlokonAlokon
PeningkatanPeningkatan KetahananKetahanan KeluargaKeluarga::PembinaanPembinaanKeluargaKeluarga BalitaBalita, , AnakAnak, , RemajaRemaja, , dandanLansiaLansia, , sertaserta PemberdayaanPemberdayaan EkonomiEkonomi KeluargaKeluarga
dalamdalam rangkarangka meningkatkanmeningkatkan dandan mempertahankanmempertahankankesertaankesertaan berber--KBKB
Ketenagaan
- Peningkatan KualitasSDM lembaga KKB di
Pusat & Daerah
- Penggerak Lapangan/Penguatan Tenaga
Lini Lapangan: PPLKB,PLKB,PKB,Kader KB
SKEMASKEMAPEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA PEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
SA
SA
RA
N
OU
TC
OM
ES
AS
AS
RA
N
OU
TP
UT
PENDIDIKAN
INCOME
NORMA
SUPPLY SIDEDEMAND SIDEDEMAND SIDE
Demand
Creation
Need
Services
Kelembagaan- Penguatan Lembaga KKB di Pusat
- Fasilitasi Pembentukan Lembaga KKB di Daerah
- Penguatan UPT KKB (PPKBD/Sub PPKBD)
- Peningkatan Klinik pelayanan KB
UP
AYA
(PR
OS
ES
)
KebijakanPenyusunan, Penyerasian& Harmonisasi
kebijakanprogram KKB
Data & Informasi
PeningkatanKualitas Data &
Informasiprogram KKB
DU
KU
NG
AN
(INP
UT
)
ISU STRATEGIS :ISU STRATEGIS :
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk masih banyak dan tinggi
2. Revitailisasi KB (Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal)
SDM BERKUALITAS MELALUI PEMBENTUKAN KELUARGA KECIL YANG BERKUALITASSDM BERKUALITAS MELALUI PEMBENTUKAN KELUARGA KECIL YANG BERKUALITAS GOALGOAL
FOKUS FOKUS
PRIORITASPRIORITASPenyerasianPenyerasian & & HarmonisasiHarmonisasi KebijakanKebijakan RevitalisasiRevitalisasi Program KBProgram KB KetersesiaanKetersesiaan Data & Data & InformasiInformasi BerkualitasBerkualitas
3. Kebijakan Program KKB yang belum Serasi dan Harmonis
4. Ketersediaan Kualitas Data & Informasi Program KKB yang belum optimal
KualitasPenduduk:- Pendidikan- Kesehatan
MobilitasPenduduk:- Ekonomi- Tenaga
Kerja & Transmigrasi
- Lingkungan- Tata Ruang- Perdesaan &
Perkotaan
2/10/2012
2
Sasaran RPJMNStatus Awal
Target 2014
a. Menurunnya rata-
rata laju pertumbuhan penduduk tingkat
nasional (persen
per tahun)
1,3(Supas
2005)
1,1
b. Menurunnya TFRper perempuan usia reproduksi
2,3(Adjuste
d SDKI
2007)
2,1
c. Meningkatnya CPRcara modern (persen)
57,4(SDKI
2007)
65,0
d. Menurunnya
kebutuhan ber-KB tidak
terlayani/unmet need dari jumlah
pasangan usia
subur (persen)
9,1(SDKI
2007)
5,0
e. Menurunnya ASFR 15−19 tahun per 1.000 perempuan
35(Adjuste
d SDKI
2007)
30
f. Meningkatnya
median usia kawin pertama perempuan (tahun)
19,8(SDKI
2007)
21
g. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet
need antarwilayah dan antartingkat sosial ekonomi
SASARAN RKP 2010 - 2014
Peserta KB 2010 2011 2012 20132013 2014
1. Jumlah peserta KB baru/PB (juta)
7,1 7,2 7,3 7,57,5 7,6
Jumlah peserta KB barumiskin/KPS dan KS-I (juta)
3,75 3,80 3,89 3,973,97 4,05
2. Jumlah peserta KB aktif/PA (juta)
26,7 27,5 28,2 29,029,0 29,8
Jumlah peserta KB aktifmiskin/KPS dan KS-I (juta)
11,9 12,2 12,5 12,812,8 13,1
3. Jumlah peserta KB barumandiri (juta)
3,4 3,4 3,4 3,53,5 3,6
SASARAN PROGRAM KKB DALAM RPJMN 2010-2014
7
IndikatorCapaian
2010
Capaian
2011
Perkiraan Capaian
2012
Target
2013
A Unmet Need (persen) 7,3 6,8 6,2 5,6
BContraceptive Prevalence rate (CPR) (persen)
60,0 61,2 62,5 63,8
1. Jumlah peserta KB baru /PB (juta) 8,6 1)
8,681)
7,3 7,5
- Jumlah peserta KB baru miskin/KPS danKS-I (juta)
3,8 3,86 3,89 3,97
2. Jumlah peserta KB aktif/PA (juta) 33,7 1)
34,771)
28,2 29,0
- Jumlah peserta KB aktif miskin/KPS danKS-I (juta)
14,3 14,6 12,5 12,8
3. Jumlah peserta KB baru mandiri (juta) 4,8 4,82 3,4 3,5
CAPAIAN Tahun 2010-2011, dan Perkiraan Capaian 2012TARGET YANG AKAN DICAPAI PADA TAHUN 2013
1) Pada capaian 2010-2011 , diperkirakan terdapat angka DO peserta KB dan kegagalan/komplikasikontrasepsi sbb.
• Pemakaian alokon jangka pendek sekitar 5 - 40% (Suntik 23%, Pil 39%, kondom 38%)
• pemakaian alokon jangka panjang sebesar 0,5 – 10 % (IUD 10%, MOP 0,5%, MOW 0,5%)8
1971
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1961
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1980
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1990
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
2000
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
2010
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
KONDISI dan PERKEMBANGAN STRUKTUR PENDUDUKKONDISI dan PERKEMBANGAN STRUKTUR PENDUDUKPIRAMIDA PIRAMIDA PENDUDUK SP1961 PENDUDUK SP1961 -- SP2010SP2010
Akses Terhadap Pelayanan KB Terus Meningkat ditandai
antara lain dengan (2011) :
� Pelayanan KB di 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta
� Pelayanan Peserta KB Aktif sebanyak 34,77 juta dan
Peserta KB Baru sebanyak 8,68 juta
� Pelayanan Peserta KB Aktif dari keluarga miskin (keluarga
Prasejahtera dan keluarga sejahtera I) sebanyak 14,6 juta
dan Peserta KB Baru dari keluarga miskin sebanyak 3,86
juta.
� Pelayanan Peserta KB baru Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) sebanyak 1,39 juta dan Peserta KB aktif
MKJP sebanyak 8,39 juta
Laju Pertumbuhan Penduduk dan Angka Kelahiran Total (TFR) Terus Menurun
Sumber: BPS, SP 1980-2010
3,00
2,852,78
2,63 2,60
2,0
2,5
3,0
3,5
1991 1994 1997 2002-03 2007
Angka Kelahiran Total
Sumber: BPS, SDKI 1991 - 2007
KONDISI UMUM PROGRAM KEPENDUDUKAN dan KELUARGA BERENCANA)
10
Input Utama Peningkatan Akses dan Kualitas
Pelayanan KB
� Penyediaan alat dan obat kontrasepsi.
� Penyediaan layanan efek samping penggunaaan
obat dan alat kontrasepsi
� Palatihan tenaga pelayanan KB
� Pelayanan pasca melahirkan dan keguguran
� Penyediaan sarana dan prasana (alat Kesehatan
reproduksi) bagi klinik pelayanan KB
� Sosialisasi, penerangan, dan penyuluhan program
KB
147,5 179,4 205,1 237,6
2,3
1,97
1,45 1,49
0
0,5
1
1,5
2
2,5
0
50
100
150
200
250
SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010
Jum
lah
Pe
nd
ud
uk
(Ju
ta)
Jumlah Penduduk LPP
PERMASALAHAN PROGRAM KKBPERMASALAHAN PROGRAM KKB1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk masih banyak dan tinggi (Pengendalian kuantitas
penduduk melalui program KB)� SP2000 sebanyak 205,1 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk/LPP sebesar 1,45%� SP2010 sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk/LPP sebesar 1,49%
(2000-2010)� Meningkat sebanyak 32,5 juta jiwa, dengan pertambahan rata-rata per tahun sebanyak 3,25
juta jiwa2. Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal
2.1) Akses dan Kualitas Pelayanan KBMasalah Akses:- Disparitas CPR antar-provinsi, yaitu masih terdapat sebanyak 19 provinsi yang CPR-nya di
bawah rata-rata nasional. Terendah berada di Maluku dengan CPR sebesar 34,1%- Disparitas CPR antara wilayah desa-kota, yaitu di perdesaan sebesar 60,6% dan di
perkotaan sebesar 62,5% - Disparitas CPR antara tingkat kesejahteraan (kaya-miskin), yaitu kaya sebesar 63,5% dan
miskin sebesar 53,0%- Masih tinggi angka kebutuhan pemakaian alokon yang tidak terpenuhi (unmetneed), yaitu
sebesar 9,1%- Disparitas unmetneed antar-provinsi, yaitu masih terdapat sebanyak 19provinsi yang CPR-
nya di bawah rata-rata nasional- Disparitas unmetneed antara wilayah desa-kota, yaitu di perdesaan sebesar 9,2% dan di
perkotaan sebesar 8,8% - Disparitas unmetneed antara tingkat kesejahteraan (kaya-miskin), yaitu kaya sebesar 8,2%
dan miskin sebesar 12,7%
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PPERMASALAHANERMASALAHAN (1)(1)
PERMASALAHAN PROGRAM KKBPERMASALAHAN PROGRAM KKB
2. Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal (lanjutan)2.1)Akses dan Kualitas Pelayanan KB (lanjutan)
Masalah Kualitas:- Tingginya angka kegagalan (1,6% utk semua cara) dan drop-out peserta KB (krn ingin
hamil lagi) sebesar 5,4%- Rendahnya pemakaian alokon jenis MKJP, yaitu sebesar 10,9% (MOW: 3,0%; MOP:
0,2%; IUD: 4,9%; Implan: 2,8%)- DO-Kegagalan-Komplikasi penggunaan Alokon:
Jangka Pendek 23% - 39% (suntik 23%, Pil 39%, Kondom 38%)Jangka Panjang (MKJP) 0,5% - 10% (IUD 10%, MOP 0,5%, MOW 0,5%)
2.2) Advokasi dan KIE Program KKBMasalah:� Masih rendahnya pemahaman tentang KR dan KRR� Disparitas CPR menurut latar belakang pendidikan, yaitu untuk tidak sekolah
42,3%, tidak tamat sekolah sebesar 54,0%, tamat SD sebesar 64,0%, tidak tamatSMTA sebesar 65,5%, dan SMTA+ sebesar 64,4%
� Disparitas unmetneed menurut latar belakang pendidikan, yaitu 10,6% utk tidaksekolah; 9,4% utk tidak tamat SD; 9,0% utk tamat SD; 9,2% utk tidak tamat SMA; dan 8,4% untuk SMA+
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PPERMASALAHANERMASALAHAN (2)(2)
2/10/2012
3
PERMASALAHAN PROGRAM KKBPERMASALAHAN PROGRAM KKB
2. Akses dan Kualitas Pelayanan KB belum optimal (lanjutan)2.3) Kelembagaan program KKB
Masalah:� Lembaga tingkat pusat masih berbentuk Badan, belum terbentuk Kementerian� Lembaga tingkat daerah masih beragam bentuknya (badan, biro, bagian), dan masih
menyatu dengan bidang lainnya� Lembaga KKB di tingkat Provinsi terdapat dualisme, yaitu BKKBN Provinsi dan
SKPD Bidang KKB� Masih belum optimalnya lembaga di tingkat lini lapangan, yaitu PPKBD (kecamatan)
dan Sub-PPKBD (kelurahan/desa), serta Institusi Masyarakat Perdesaan-Perkotaan(IMP).
� Tempat Pelayanan KB/Klinik Pelayanan KB masih belum memadaii2.4) Ketenagaan program KKB
Masalah:� Jumlah dan Kualitas Petugas KB belum optimal
Rasio Petugas KB terhadap Kelurahan/Desa/Kampung/Dusun (wilayah pelayananKB) masih belum ideal. Rasio masih 4-5 wilayah : 1 orang petugas KB, idealnya 1-2 wilayah : 1 orang petugas KB.
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PPERMASALAHANERMASALAHAN (3)(3)
PERMASALAHAN PROGRAM KKBPERMASALAHAN PROGRAM KKB
3. Penyerasian dan Harmonisasi Kebijakan program KKBMasalah:� Masih terdapat beberapa kebijakan bidang KKB yang belum sinergi baik dari aspek
kuantitas, kualitas, mapun mobilitas, antara pusat dan daerah, serta antar-sektor pembangunan
4. Ketersediaan kualitas Data dan Informasi bidang KKB belum optimalMasalah:� Data sensus dan survei serta data sektoral KKB sudah cukup memadai, namun data
adminduk (registrasi vital) masih blm optimal.
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PPERMASALAHANERMASALAHAN (4)(4)
15
Isu Strategis (Rancangan Awal RKP 2013)
No Isu Strategis Keluaran Input
1. Peningkatan
Akses Pelayanan
KB berkualitas
yang Merata
AKSES PELAYANAN KB
� Pelayanan KB di 23.500
Klinik KB Pemerintah dan
Swasta
� Jumlah Peserta KB Aktif dan
Baru
� Jumlah Peserta KB Aktif dan
Baru dari Keluarga Miskin
(PRA KS dan KS-1)
� Jumlah Peserta KB Mandiri
AKSES PELAYANAN KB
� Penyediaan alat dan obat kontrasepsi.
� Pelediaan layanan side efek penggunaaan obat
dan alat kontrasepsi
� Palatihan tenaga pelayanan KB
� Pelayanan Pasca Melahirkan dan Keguguran
� Penyediaan Sarana dan Prasana (Alat Kesehatan
Reproduksi) bagi Klinik Pelayanan KB
ADVOKASI DAN KIE
� Pemahanan Kesehatan
Reproduksi bagi PUS, WUS
dan Remaja
ADVOKASI DAN KIE
� Jumlah Media Penerangan yang dapat
mensosialisasikan Program KB
� Jumlah Pelayanan Mobile
� Sosialisasi, Penerangan, dan Penyuluhan
Program KB
KELEMBAGAAN
� Terbentuknya Lembaga KKB
di daerah (BKKBD)
� Terbentuknya Lembaga
Masyarakat yang kuat di
tingkat Lini Lapangan
� Tersedianya petugas lini
lapangan KB yang memadai
KELEMBAGAAN
� Sosialisasi UU 52/2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
� Sosialisasi Perpres 62/2010 BKKBN
� Penguatan Institusi Masyarakat
Perdesaan/Perkotaan
� Pelatihan tenaga lini lapangan
� Penyediakan tenaga lini lapangan sesuai formasi
ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 dan ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 dan DRAFT AWAL RKP 2013DRAFT AWAL RKP 2013
16
No ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 DRAFT AWAL RKP 2013
1. Revitalisasi Program KB Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata
(a) penguatan akses dan kualitas pelayanan KB melalui penguatan kapasitas tenaga dan kelembagaan KB di lini lapangan dalam rangka pembinaan dan peningkatan
peserta/akseptor KB serta peningkatan kemandirian ber-KB;
(b) promosi dan penggerakan masyarakat yang didukung dengan pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian
penduduk; (c) peningkatan dukungan sarana dan
prasarana pelayanan program KB; peningkatan pemanfaatan sistem informasi manajemen (SIM) berbasis
teknologi informasi. (d) Di samping itu juga dilakukan
pelatihan, penelitian, dan pengembangan program kependudukan dan KB; serta peningkatan kualitas
manajemen program dan kegiatan.
(a) peningkatan dan pembinaan jumlah akseptor KB melalui penyediaan alat dan obat kontrasepsi bagi PUS dari keluarga miskin dan rentan lainnya, serta penyediaan sarana dan prasarana pelayanan KB di klinik KB pemerintah maupun
swasta, penyediaan layanan efek sampingpenggunaan alat dan obat kontrasepsi, danpeningkatan pelayanan KB pasca-melahirkan dankeguguran;
(b) penguatan advokasi dan KIE KB guna
meningkatkan pemahaman akan KB dankesehatan reproduksi bagi PUS dan Remaja;
(c) penguatan kelembagaan KKB dan kapasitas ketenagaan KKB dengan melakukan sosialisasi UU 52/2009 Tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, dalam rangka pembentukan Badan KKB Daerah;
(d) pemberian pelatihan bagi tenaga lini lapangan, dan penguatan Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan (IMP) atau kader KB;
(e) pembinaan dan pemberdayaan keluarga melalui bina keluarga balita, remaja, dan pemberdayaan ekonomi keluarga dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kesertaan ber KB, dan meningkatkan kesertaan KB mandiri
ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 dan ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 dan DRAFT AWAL RKP 2013DRAFT AWAL RKP 2013
17
No ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 DRAFT AWAL RKP 2013
2. Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk yang ditekankan pada
inventarisasi peraturan perundangan dan
kebijakan sektor yang terkait dengan program kependudukan dan KB
Penyerasian kebijakan kependudukandan KB, yang ditekankan pada identifikasi
peraturan perundangan dan kebijakan
sektor yang terkait dengan program kependudukan dan KB
(a) Inventarisasi peraturan perundangan dan kebijakan sektor yang terkait
dengan program kependudukan dan
KB; (b) penyusunan peraturan perundangan
pengendalian penduduk; (c) perumusan kebijakan kependudukan
yang sinergis dan harmonis antara aspek kuantitas, kualitas, dan
mobilitas; serta
(d) penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati
semua sektor terkait.
(a) perumusan kebijakan kependudukan yang sinergis dan harmonis antara
aspek kuantitas, kualitas, dan
mobilitas; (b) penyediaan sasaran parameter
kependudukan yang disepakati semua sektor terkait;
(c) analisis dampak kependudukan; serta(d) peningkatan kerjasama kependudukan
dalam pendidikan
ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 dan ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 dan DRAFT AWAL RKP 2013DRAFT AWAL RKP 2013
18
No ARAH KEBIJAKAN RKP 2012 DRAFT AWAL RKP 2013
3. Peningkatan ketersediaan dan
kualitas data dan informasi
kependudukan yang memadai,
akurat, dan tepat waktu
Peningkatan ketersediaan dan kualitas
data dan informasi kependudukan
yang memadai, akurat, dan tepat
waktu
(a) penyediaan data kependudukan yang bersumber dari sensus penduduk dan
survei kependudukan; dan
penyediaan data hasil kajian kependudukan; dan
(b) peningkatan cakupan registrasi vital dengan mendorong pemberian NIK
kepada setiap penduduk dan menyelenggarakan koneksitas data
kependudukan, serta penyusunan
dan penyelarasan peraturan pelaksana dan peraturan daerah
dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan
(a) penyediaan data kependudukan yang bersumber dari sensus penduduk dan
survei kependudukan serta data
sektoral bidang KKB; (b) peningkatan cakupan registrasi vital
dengan mendorong pemberian NIK kepada setiap penduduk dan
menyelenggarakan koneksitas data kependudukan, serta penyusunan dan
penyelarasan peraturan pelaksana dan
peraturan daerah dalam penyelenggaraan administrasi
kependudukan
2/10/2012
4
PENUTUPPENUTUP
19
1. Pembangunan Bidang Kependudukan dan KB merupakan pusatpembangunan peningkatan kualitas SDM (people centerdevelopment).
2. BKKBN harus mampu mengupayakan terobosan yang strategis.Upaya Strategis Pembangunan KKB adalah:a) Peningkatan Akses Pelayanan KB berkualitas yang merata
adalah upaya yang strategis dalam pengendalian kelahiran(kuantitas/jumlah penduduk)
b) Penguatan Advokasi dan KIE serta Penguatan Kelembagaan danKetenagaan merupakan upaya mendasar dalam meningkatkanjumlah akseptor KB
c) Pembinaan dan Permberdayaan Keluarga adalah upaya dalamrangka meningkatkan dan mempertahankan jumlah akseptor KBserta kemandirian ber-KB
d) Penguatan program Bina Keluarga Balita (BKB) merupakanprasyarat penyiapan anak usia dini yang berkualitas. BKB perluterus menjadi bagian Program Nasional PAUD Holistikterintegrasi.
e) Dukungan kebijakan Bidang KKB yang sinergis dan harmonisserta ketersediaan data yang akurat sangat diperlukan 20
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
21 22
KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
(dalam milyar)
NO KEGIATAN PRIORITAS / SUB KEGIATANALOKASI
2011 2012 2013 2014 2015 2016
I PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA 2.233,36 2.364,55 2454,30 2.722,60 2.778,40 3.334,08
1 Pemaduan Kebijakan pengendalian penduduk 9,09 9,09 9,00 9,20 9,20 11,04
2 Perencanaan Pengendalian Penduduk 7,90 7,56 8,80 9,00 9,00 10,80
3 Kerjasama Pendidikan kependudukan 7,60 7,60 7,30 7,50 7,50 9,00
4 Analisis dampak kependudukan 7,59 7,60 7,60 7,70 7,70 9,24
5 Peningkatan pembinaan kesertaan ber-KB jalur pemerintah 677,92 727,13 598,90 610,90 610,90 733,08
6 Peningkatan Kemandirian dan pembinaan kesertaan ber-KB jalur
swasta
48,25 19,85 38,00 38,80 38,80 46,56
7 Peningkatan Kesertaan KB Galciltas, wilayah khusus, dan
Sasaran Khusus
4,50 7,35 31,50 32,10 32,10 38,52
8 Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi 4,20 5,45 12,60 12,90 12,90 15,48
9 Pembinaan Ketahanan Remaja 7,50 9,00 8,00 5,10 5,10 6,12
10 Pemberdayaan Ekonomi Keluarga 5,15 6,11 5,40 8,20 8,20 9,84
11 Pembinaan Keluarga Balita dan Anak 4,80 6,00 5,00 3,40 3,40 4,08
12 Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan rentan 3,20 6,15 3,30 5,50 5,50 6,60
13 Peningkatan Advokasi dan KIE Program KKB 201,18 201,18 276,60 286,40 286,40 343,68
14 Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor pemerintah dan
swasta serta pemerintah daerah
5,23 6,30 8,20 8,40 8,40 10,08
15 Peningkatan Pembinaan Lini Lapangan 5,20 7,00 5,30 5,40 5,40 6,48
16 Penyediaan data dan informasi program kependudukan dan KB 7,00 8,00 7,40 7,50 7,50 9,00
17 Penyediaan Teknologi, Informasi dan Dokumentasi program
Kependudukan dan KB
10,00 10,00 10,50 10,70 10,70 12,84
18 Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi 1.217,04 1.313,18 1.609,20 1.653,90 1.709,70 2.051,64
23
(dalam milyar)
NO KEGIATAN PRIORITAS / SUB KEGIATANALOKASI
2011 2012 2013 2014 2015 2016
IIPROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
BKKBN51,64 88,04 47,70 50,80 50,80 60,96
19 Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga
Berencana
23,04 20,04 21,00 23,70 23,70 28,44
20 Pengembangan Kerja Sama Internasional
Kependudukan dan Keluarga Berencana
10,00 14,00 10,50 10,70 10,70 12,84
21 Penelitian dan pengembangan Kependudukan 9,50 45,40 7,00 7,00 7,00 8,40
22 Penelitian dan pengembangan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera
9,10 8,60 9,30 9,40 9,40 11,28
IIIPROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS
TEHNIS LAINNYA BKKBN122,64 134,83 177,50 187,10 187,10 224,52
23 Perencanaan program dan anggaran 8,00 8,50 11,10 11,30 11,30 13,56
24 Pengelolaan administrasi pegawai 8,77 9,00 9,70 9,90 9,90 11,88
25 Pengelolaan administrasi umum 66,53 75,73 110,20 118,40 118,40 142,08
26 Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara 31,34 31,60 38,50 39,30 39,30 47,16
27 Pengelolaan Hukum, Organisasi dan Humas 8,00 10,00 8,00 8,20 8,20 9,84
IVPROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN
AKUNTABILITAS APARATUR BKKBN5,50 6,30 6,20 6,40 6,40 7,68
28 Peningkatan Pengawasan program 2,30 2,50 2,80 2,90 2,90 3,48
29 Peningkatan pengawasan Keuangan dan Perbekalan 1,60 2,00 1,70 1,80 1,80 2,16
30 Peningkatan Pengawasan Ketenagaan dan Administrasi
Umum
1,60 1,80 1,70 1,70 1,70 2,04
TOTAL 2.413,14 2.593,72 2657,70 2.966,90 3.022,70 3.627,24
(1) (1) KONDISI KONDISI dandan PERKEMBANGAN JUMLAH & LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUKPERKEMBANGAN JUMLAH & LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
Sumber: Sensus Penduduk 1961-2010, Proyeksi Penduduk 2005-2025. BPS.
• Dalam periode 10 tahun (2000–2010), jumlah penduduk Indonesia meningkat sebanyak 32,5 juta jiwa, yaitu dari sebanyak 205,8 juta jiwa (SP 2000) menjadi sebanyak 237,6 juta jiwa (Hasil Sementara SP 2010, BPS).
• Rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia telah menurun dari sebesar 1,97 persen (1980-1990) menjadi sebesar 1,45 persen (1990–2000). Namun, pada periode 10 tahun terakhir, LPP meningkat kembali menjadi sebesar 1,49 persen.
KONDISI SAAT INI (Kependudukan-KB)
2/10/2012
5
Hasil Proyeksi Kependudukan & KB (1)
ProyeksiProyeksi JumlahJumlah PendudukPenduduk dandan LPPLPP
• Berdasarkan Academic Exercise (trend historis tanpa pertimbangan Policy Intervention), jumlahpenduduk secara absolut akan semakin banyak, namun LPP akan semakin menurun. Yaitu darijumlah sebanyak 237,6 juta (2010) menjadi 305,8 juta (2035); dan LPP dari sebesar 1,49% menjadi0,71%. Pertambahan absolut menurun dari 16,0 juta pada periode 2010 – 2015 ke 10,7 juta pada
periode 2030 - 2035.
• Dengan demikian angka kelahiran (TFR) harus terus dikendalikan melalui program KB
25
97119,2
147,5179,4
205,1237,6
253,7268,7282,6295,1305,8
050
100150200250300350
SP 1961 SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010 Proyeksi
2015
Proyeksi
2020
Proyeksi
2025
Proyeksi
2030
Proyeksi
2035
Sumber: BPS, SP 1961-2010: Bappenas, Academic Exercise Proyeksi Pendududk 2010-2035
2,3
1,971,45 1,49
1,321,16
1,020,87
0,71
� Peningkatan jumlah penduduk disebabkan antara lain oleh stagnansi angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) pada perempuan usia reproduksi (15-49 tahun)
� Berdasarkan SDKI: Peningkatan jumlah penduduk disebabkan antara lain oleh stagnansi angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) pada perempuan usia reproduksi (15-49 tahun), yaitu sebesar 2,6. per perempuan usia reproduksi (2002/03 – 2007).
� Namun berdasarkan Hasil Sementara SP 2010, TFR menurun dari sebesar 2,5 menjadi 2,4 per perempuan usia reproduksi (SP 2000).
Sumber: SDKI
3,0
2,92,8
2,6 2,6
2,0
2,5
3,0
3,5
1991 1994 1997 2002-03 2007
26Sumber: SP 1971-2010: BPS
(2) (2) KONDISI KONDISI dandan PERKEMBANGAN TFRPERKEMBANGAN TFR
5,77
4,50
3,43
2,50 2,40
0
1
2
3
4
5
6
7
SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010
TF
R
(kel
hira
n pe
r pe
rem
puan
usi
a re
prod
uktif
)
� Masih tingginya disparitas TFR (Total Fertility Rate) antarprovinsi, tingkat
pendidikan, tingkat kesejahteraan, antarwilayah desa-kota
Total Fertility Rate Per Provinsi, SDKI 2007
Pendidikan dan Indeks
Kesejahteraan
TFR
Anak Pernah Dilahirkan
Wanita 40-49
SDKI 2002/
03
SDKI 2007
SDKI 2002/
03
SDKI 2007
Pendidikan• Tidak Sekolah• Tidak Tamat SD• Tamat SD• Tidak Tamat SMP• Tamat SMP atau
lebih
2,6
2,72,72,5
2,5
2,4
2,82,82,7
2,5
4,3
4,44,03,7
3,0
4,1
3,93,53,4
2,7
Indeks Kesejahteraan (quantile)• Q1 (terendah)• Q2• Q3• Q4• Q5
3,02,62,7
2,52,2
3,02,52,8
2,52,7
4,44,34,1
4,03,4
4,23,83,6
3,33,0
Desa - Kota• Desa• Kota
2,7
2,4
2,8
2,3
4,1
4,0
3,7
3,4
TFR makin tinggi jika pendidikan semakin rendah, indeks
kesejahteraan semakin rendah, dan tinggal di desa
Tantangan: mengendalikan jumlah kelahiran untuk mengurangi laju pertumbuhan dan jumlah pertambahan
penduduk di Indonesia, serta meningkatkan kesertaan ber-KB dan akses terhadap pelayanan KB di daerah
dengan TFR tinggi serta penyediaan pelayanan KB gratis bagi penduduk miskin dan rentan lainnya
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN BIDANG KKB (1)
Rata-rata
Nasional
= 2,3
�� MasihMasih rendahrendah dandan tidaktidak signifikannyasignifikannya kenaikankenaikan ppemakaian kontrasepsiemakaian kontrasepsi..
Permasalah dan Tantangan (2)…
28
47,152,1 54,7 56,7 57,4
6570
0
20
40
60
80
1991 1994 1997 2002/03 2007 2015 2025
Target
MDGs Proyeksi
Sumber: SDKI (Berbagai Tahun)
Sumber: Bappenas, Academic Exercise Proyeksi Pendududk 2010-2035
Sumber: SDKI 2007
Disparitas CPR antar-Provinsi
60,6
62,5
57,5
57,1
54,0
55,0
56,0
57,0
58,0
59,0
60,0
61,0
62,0
63,0
Perdesaan Perkotaan
CPR semua cara CPR cara modern
Disparitas CPR antara Wilayah Desa-Kota
Permasalah dan Tantangan (3)…
� CPR masih rendah dan bervariasi antarprovinsi dan antarDesa-Kota: mengindikasikan
kurang meratanya jangkauan program KB ke seluruh daerah
42,3
54
6465,5 64,4
40,1
51,5
61,1 61,4
57,8
0
10
20
30
40
50
60
70
Tidak
sekolah
Tidak
tamat
SD
Tamat
SD
Tidak
Tamat
SMTA
Tamat
SMTA
atau
lebih
CPR semua cara CPR cara modernSumber: SDKI 2007
53,0
63,3 62,4 63,8 63,5
49,9
60,3 59 59,1 57,9
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
Q1
(terendah)
Q2 Q3 Q4 Q5
(tertinggi)
CPR semua cara CPR cara modern
Disparitas CPR antar-Tingkat PendidikanDisparitas CPR antar-Tingkat
Kesejahteraan
Permasalah dan Tantangan (4)…
� CPR yang rendah dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan.
2/10/2012
6
� Masih kurang efektifnya pemakaian MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), seperti IUD, implant, dan metode operasi pria/MOP, serta lebih banyak pada kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntikan
� Masih rendahnya partisipasi
pria dalam ber-KBSumber: SDKI 2007
Persentase KB Pria
2.52.2
1.9
2.92.8
0
1.5
3
4.5
1991 1994 1997 2002/03 2007
Sumber: SDKI 2007
Tantangan: Upaya meningkatkan kesertaan ber-KB di daerah dengan CPR rendah, meningkatkan
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, dan meningkatkan kesertaan pria dalam ber-KB
Masih tingginya angka DO dan kegagalan/ komplikasi
pemakaian alokon dalam kesertaan ber-KB :
- Metode jangka pendek DO sekitar 20% -40%
- Metode jangka panjang DO sekitar 0,5% -10%
Permasalah dan Tantangan (5)…
Unmet Need Menurut Desa-Kota dan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan:Tingkat Pendidikan:
Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tidak Tamat SMP
Tamat SMP atau lebih
Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tidak Tamat SMP
Tamat SMP atau lebih
Desa – Kota:Desa – Kota:
Desa
Kota
Desa
Kota
10,6
9,4
9,0
9,2
8,4
10,6
9,4
9,0
9,2
8,4
9,2
8,8
9,2
8,8
NasionalNasional 9,19,1
� Unmet Need masih tinggi
���� Jumlah PUS yang tidak terpenuhi kebutuhan ber-KB dikarenakan ingin menunda kehamilan atau tdk
ingin tambah anak (Unmet Need) meningkat dari 8,6% menjadi 9,1%. Kemudian juga masih tingginya disparitas angka unmet need antarprovinsi, tingkat pendidikan, dan wilayah desa-kota.
22,4
17,4
17,4
16,6
15,8
13,9
13,0
12,9
12,9
12,9
12,3
12,3
12,0
11,2
10,0
9,1
9,0
8,3
8,2
7,7
7,4
7,4
7,0
6,9
6,8
6,6
6,2
6,1
6,1
5,8
5,7
5,5
3,2
0 5 10 15 20 25
MalukuSulbar
NTTPabarPapua
SulselMalut
KalbarSultra
NTB
SumutKepriNAD
SumbarJawa Barat
Riau
BantenSulteng
Jawa Timur
KaltimSumsel
Jawa
JambiDKIDIY
GorontaloKalsel
BengkuluSulut
Bali
KaltengLampung
Babel
Rata-rata
Nasional =
9,1%
12,7
10,6
9,28,6 9,1
4
6
8
10
12
14
1991 1994 1997 2002/03 2007
Trend Unmet Need
Tantangan: upaya intensifikasi advokasi dan KIE serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB di daerah galciltas dan daerah dengan unmet need tinggi
Unmet Need
Antarprovinsi,
SDKI (2007)
Permasalah dan Tantangan (6)…