panji herlambang 1121219034 sim rs proposal buat email
TRANSCRIPT
Makalah
Proposal Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Daerah
Solok Selatan
DOSEN PEMBIMBING
Ardhian A Yulianto, S.Kom, MT
OLEH
Panji Herlambang 1121219034
PROGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2012
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH karena telah memberikan rahmat
dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai.
Makalah yang berjudul ” Proposal Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Daerah
Solok Selatan”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas matakuliah
manajemen sistem informasi rumah sakit.
Harapan penulis, semoga penulisan ini bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca ,
untuk peningkatan pengetahuan, wawasan dan terobosan yang memberi kemajuan pada
institusi tempat penulis bekerja.
Akhir kata penulis ucapakan terima kasih kepada dosen pembimbing bapak Ardian
Agung Yulianto, S.KOM, MT (PJMK), yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini
semoga amal kebaikannya dibalas Allah SWT, Amin.
Padang, Oktober 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
C. Manfaat........................................................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Pengertian komputer....................................................................................2
B. Pengertian data, database, sistem dan informasi.........................................2
C. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit................................................5
D. Aplikasi SIM-RS.........................................................................................10
Bab III Pembahasan.........................................................................................12
BAB IIV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
3
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam
menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi
dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika
dahulu manusia mencari informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun secara
lisan, sekarang lebih banyak mencari informasi tersebut melalui internet. Secara tidak
langsung dapat dikatakan semua serba terkomputerisasi.
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam bidang
kesehatan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja dan mutu kerjanya. Hal ini
termasuk peningkatan sarana penunjang, salah satunya yaitu komputerisasi :
mencakup peningkatan sumberdaya manusia, penyempurnaan system pembantu kerja
dan kegiatan operasional sehari-hari baik yang berkaitan dengan pelayanan pasien
maupun operasional intern di rumah sakit. Dalam rangka menghasilkan kinerja dan
mutu kerja yang lebih baik ini, maka Rumah Sakit tidak bisa lepas untuk selalu
melalukan pengembangan dan penyempurnaan system khususnya pengembangan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS).
Dengan dukungan sistem komputerisasi, cara kerja suatu sistem yang
sebelumnya manual dapat mengubah cara kerja yang lebih efisien, tepat guna dan
berdaya guna serta terjamin mutu dan kualitas prosedur kerjanya. Dengan
perkembangan sarana teknologi modern yang lebih baik, akan tercipta suatu
lingkungan sistem kerja yang lebih produktif.
B. Tujuan Penulisan
Mengajukan salah satu sistem manajemen informasi rumah sakit untuk di
terapkan di RSUD Solok Selatan
C. Manfaat Penulisan
Mempermudah pengelolaan data rumah sakit dan membantu kinerja rumah
sakit
Bab II Tinjauan Pustaka
4
A. Pengertian komputer
Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang
berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin “Computare” yang
berarti menghitung (to compute atau reckon). Jadi komputer dapat diartikan sebagai
alat hitung atau mesin hitung.
Sehubungan dengan perkembangan zaman maka defenisi komputer tidak
hanya sebagai alat hitung tetapi menjadi alat pengolahan data yang bekerja secara
elektronik dengan kecepatan dan ketelitian yang sangat tinggi serta mampu
mengerjakan berbagai proses data yang tersimpan dalam memori dengan keterlibatan
manusia yang minimum. Pengolahan data merupakan suatu kegiatan pengolahan data
atau pengolahan informasi yang terdiri dari peralatan-peralatan (komponen-
komponen) baik itu hardware (perangkat keras), software(perangkat lunak),
brainware(tenaga pelaksana), prosedur-prosedur, data dan staf pengolahan data.
B. Pengertian data, database, sistem dan informasi
1. Data
Data berasal dari kata “datum”, yang berarti fakta yang mengandung arti
pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama
Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Elektronik Data Processing (EDP). Data
merupakan kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Data dapat
berupa symbol-symbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf
yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi. Dan merupakan bahan
yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat
Jadi data adalah fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk
perhitungan dan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan atau operasi
yang mengarah pada suatu akhir.
2. Database
Database (basis data) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang
saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai
pendekatan berbasis berkas. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau
diperuntukan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan
data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5
Dalam merancang dan menyusun database mempunyai banyak tujuan
diantaranya melindungi data dari kerusakan fisik, menghapus data yang
berlebihan, memudahkan user untuk mendapatkan data, menyediakan
perkembangan lebih lanjut didalam sistem database. Pemrosesan dengan database
dapat memberi keuntungan sendiri bagi penggunanya salah satunya kemubajiran
data dapat terkurangi, penggunaan data lebih mudah, konsistensi data dapat selalu
terjaga dan integritas data dapat selalu terjaga.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu himpunan komponen sistematik dan formal
yang melakukan operasi pengolahan data untuk :
Meningkatkan pemahaman atau mengurangi ketidakpastian terhadap suatu
data atau fakta-fakta yang akan dilaporkan.
Memberikan berbagai laporan seperti yang diinginkan oleh pihak yang
membutuhkan informasi tersebut.
Memberikan kepada pihak manajemen untuk menunjang perencanaan,
pengawasan, dan pengambilan keputusan.
a. Sistem
Sistem adalah suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling terkait dan mempengaruhi, yang diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait
dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada
sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan
keluaran (output) yang diinginkan.
b. Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data yang lebih berguna dan
berarti bagi yang menerimanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah
disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya untuk
membuat keputusan. Informasi bermanfaat jika informasi akurat, lengkap,
relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya serta efisien.
c. Sistem Informasi adalah suatu cara yang sudah ditentukan untuk mengolah
data dan informasi yang dibutuhkan agar dapat mencapai suatu tujuan. Defnisi
lain dari sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan
6
satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data,
memproses dan menyimpan serta mendistribuskan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
Tiga aktivitas pada sistem informasi adalah input, proses dan output, berikut
penjelasannya :
a) Masukan/Input, Sekumpulan data mentah dalam organisasi atau luar
organisasi untuk diproses dalam suatu sistem informasi.
b) Proses. Sebuah konversi atau pemindahan, manipulasi dan analisa input
mentah menjadi bentuk yang lebih berarti.
c) Keluaran/Output, Distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota
organisasi dimana output tersebut akan digunakan Informasi dalam hal ini,
butuh umpan balik (feed back) jika output dikembalikan ke anggota organisasi
yang berkepentingan diharapkan dapat untuk membantu mengevaluasi atau
memperbaiki input.
Semua komponen tersebut diatas saling terkait, bila data salah maka hasilnya
berupa informasi yang salah juga. Informasi yang canggih seperti angka
statistik yang rumit tidak ada gunanya bila pemakai tidak dapat mengerti,
maka komponen ini harus dipertimbangkan secara keseluruhan. Jadi sistem
informasi merupakan kombinasi dari orang (people), perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi (communication
network) dan sumber data yang dihimpun, ditransformasi dan mengalami
proses pengaliran dalam suatu organisasi
C. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu tatanan
yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi,
7
analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan
untuk kegiatan rumah sakit.
Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsi-
fungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya merupakan sub
sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub sistem ini merupakan unsur dari
sistem informasi rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi berdasarkan
fungsi-fungsi yang ada untuk menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit.
Skema rancang bangun SIMRS secara global ini dapat dilihat pada gambar.
Pada gambar tersebut diberikan contoh hubungan antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Rancangan global SIMRS berisi penjabaran SIMRS menjadi
subsistem, modul, submodul dan aplikasi.
Manfaat SIMRS :
a. Manfaat Umum
Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
8
o Efisiensi
o Kemudahan
o Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
o Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
o Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian,
biaya, bahkan citra pelayanan
o Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
o Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
o Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber
daya, antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar Farmasi,
JAMSOSTEK, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan karyawannya, ASKES,
dan lainnya
o Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit:
Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya:
o Fungsi Pelayanan dan Informasi
o Fungsi Perawatan (medical care)
o Fungsi Penunjang/Supporting
o Fungsi Administrasi dan Keuangan
o Fungsi Pengawasan, dll
Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam
rumah sakit.
b. Manfaat Operasional Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai diimplementasikan
adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan
sistem manual pengerjaaan tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan
waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIMRS hanya memakan
waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja meningkat.
Pada awal pemasangan SIMRS, ketika aliran kerja belum lancar, peningkatan
kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat
waktu memasukkan data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan
terasa sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
9
Akurasi. Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila
dengan sistem manual orang harus memeriksa satu demi satu transaksi, namun dengan
SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar unit yang
dihasilkan oleh SIMRS. Ini juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk
transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi dua kali pada hari
yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIMRS juga akan memberikan
peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat dua kali, hal ini
menjaga agar pengguna lebih teliti.
Integrasi. Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan
di setiap unit, maka dengan I3HIS data tersebut cukup sekali dimasukkan di
pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin
konsistensi data. Ilustrasi pada awal proposal ini merupakan gambaran proses
integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
Peningkatan pelayanan. Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah
semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Pasien tidak perlu menunggu lama untuk
menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama
juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan
detil sehingga memudahkan analisa mereka.
Peningkatan Efisiensi. Tanpa SIMRS, beban pekerjaan lebih bersifat
administratif, sedangkan dengan diimplemntasikannya SIMRS beban pekerjaan lebih
bersifat analisis. Sebagai contoh, jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah
membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri.
Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh,
sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya. Tanpa SIMRS,
perawat harus memasukan data standar asuhan keperawatan secara berulang-ulang
dan sangat memakan waktu, tetapi dengan SIMRS, perawat hanya tinggal memasukan
data diagnosa penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK untuk
ditanda-tangani perawat.
Kemudahan pelaporan. Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita
waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMRS, proses pelaporan hanya
memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk
menganalisa laporan tersebut.
10
c. Manfaat Operasional Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang dibutuhkan
adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu (harian/mingguan/bulanan/dll), ini
mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata.
Namun dengan SIMRS, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan dapat
membuat tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang didapat sudah
sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu saja meningkatkan kualitas
keputusan, di samping tentu saja berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan.
Akurasi dan kecepatan identifikasi masalah. Karena laporan-laporan yang
dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit,
maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera dapat diketahui. Hal ini
membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini, sehingga tindakan
pencegahan atau penanggulangannya dapat segera disusun.
Kemudahan penyusunan strategi. Sejalan dengan identifikasi masalah di
atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi
statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu
tertentu, bahkan dapat menyajikan kecenderungan (trend) datanya. Ini tentu saja
semakin menajamkan strategi yang kita susun.
d. Manfaat Organisasi
Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik
ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya
menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena
integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi
tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak
mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak
mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit
sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya,
manajer akan melihat penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang
pelayanannya belum terselesaikan. Dokter yang sudah memberikan jasa pelayanan
juga tidak dapat melihat ataun menerima jasa profesi yang sudah diberikan.
11
Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data
yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya
untuk data tarif tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan
atau melakukan perubahan pada tarif yang ada, data yang dimasukkan hanya
layanan yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak
dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan
harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang
dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung
juga turut mengawasi proses tersebut.
Koordinasi antar unit (Team working)
Sering terjadi data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit
layanan yang lain, misal kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang
digunakan secara intensif oleh medical record, maka ketika terjadi perubahan
terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya
dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan
sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.
Pemahaman sistem
Dengan dipergunakannya SIMRS, setiap personil di rumah sakit, secara tidak
langsung akan dituntut untuk mengetahui proses bisnis yang terjadi di rumah sakit
tersebut. Ini disebabkan karena data atau informasi yang dikirim ke unit lain,
merupakan suatu siklus proses bisnis di rumah sakit tersebut. Dampak positifnya
adalah bahwa setiap unit akan berusaha memberikan hasil kerja yang terbaik,
karena hasil kerja suatu unit tertentu akan memberikan dampak juga pada unit
lainnya. Karena dilakukan secara berkesinambungan, maka akan memperbaiki
budaya kerja personil dan pada akhirnya akan meningkatkan citra rumah sakit.
Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya
administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah
sebaliknya, jika dengan sistem manual seringkali laporan harus dijabarkan terlebih
dahulu di atas kertas baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup
dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini
menjadi penghematan yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
12
Implementasi SIMRS tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan
semua pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun
pemilik Rumah Sakit.
D. Aplikasi SIM-RS
Rumah Sakit merupakan lembaga yang kompleks sehingga memerlukan adanya
internal kontrol yang baik dan secara khusus untuk masing-masing unsur pekerjaan
/peran di Rumah Sakit dilakukan dalam menunjang kinerja Rumah Sakit secara
global. Semua unsur/Peran dalam organisasi perlu dikaji manajemen sehubungan
pengembangan sebuah Sistem Informasinya (SIM-RS). Unsur/Peran pekerjaan
tersebut sebagai berikut :
1. Medical Record (Riwayat Data Medis) adalah salah satu peran RS yang terpenting
adalah, memiliki dan merawat data MR Pasien, Mengingat disiplin ilmu kesehatan
tidak berdiri sendiri, melainkan saling mendukung dan sehingga data MR ini
membantu sharing informasi antar masing-masing spesialisasi medis maupun
penerus spesialisasi tersebut.
2. Poliklinik (Rawat Jalan) Poliklinik RS memberikan jasa kepada masyarkat berupa
praktek dokter bersama dalam satu atap, dimana RS berperan sebagai
administrator bagi para spesialisasi medis (dokter) dimana menyediakan ruangan
sekaligus sarana penunjang, proses pendaftaran, data medical record dan juga
proses pembayaran dan perhitungan Honor Dokter/Jasa Medis.
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada kasus dimana pasien membutuhkan
penanganan medis secara cepat dan mendadak atau membutuhkan jasa medis
darurat dimana poliklinik sedang tutup atau pasien dari dokter atau RS lain
mendapat merujuk untuk rawat inap, maka setiap IGD RS selalu menyediakan 24
Jam untuk kasus-kasus seperti ini.
4. Pasien rawat inap setiap RS, memiliki fasilitas rawat inap bagi pasien-pasien yang
membutuhkan penanganan medis untuk rawat inap. Disesuaikan dengan kondisi
keuangan pasien, maka RS juga memberikan menyediakan beberapa jenis kelas
perawatan spt kelas III, II, I VIP maupun SVIP. Faktor kelas ini juga selain
mempengaruhi harga biaya kamar juga biaya dari perawatan seperti visit dokter
dan harga obat yang digunakan melalui RS. Aktifitas Perawatan harus senantiasa
dimonitor dan dimasukan datanya, seperti pemakaian obat habis pakai, pembelian
resep, visit dokter, tindakan-tindakan, penggunaan alat tambahan dan lainnya.
13
Sehingga biaya perawatan dapat langsung terupdate dan dapat dimonitor oleh
pihak-pihak yang berkepentingan misalnya sehubungan dengan penambahan
deposit.
5. Runag ICU, dengan monitor yang ketat dan evalusai pasien ICU dapat dilakukan
dengan SIM RS
6. Fasilitas lain penunjang RS antara lain adalah laboratorium, dimana untuk
mengetahui persisnya kondisi pasien maka diambil sample darah, urine, faces
dsbnya untuk dianalisis dengan peralatan laboratorium sehingga dapat diketahui
kondisi pasien. Biaya lab dan hasil lab ini dapat langsung terintegrasi dengan kasir
baik dalam rawat Jalan maupun rawat inap – maupun untuk pasien-pasien
Aasuransi maupun corporate.
7. Radiologi, dimana rontgen dengan sinar-x untuk mendapatkan foto mengetahui
kondisi pasien yang tidak diketahui hanya dengan melihat dari luar.
8. Bagian Gizi, laundri dan bagian dalamrumah sakit yang perlu terkait satu dengan
yang lainnya.
9. Kegiatan kasir dan billing untuk semua aktifitas pembayaran dan penerimaan uang
maupun setara uang maka kasir RS memiliki aplikasi sehubungan dengan semua
transaksi-transaksi keuangan di RS.
10. Apotik yang di RS dapat menyediakan jasa untuk rawat jalan, igd, maupun jasa
rawat inap. Termasuk dalam hal pasien asuransi dan corporate.
11. Absensi Karyawan dan Data Personalia RS tidak pernah tidur, sehingga para
karyawannya terbagi atas 3 shift – dan untuk perhitungan penggajian maka
dibutuhkan adanya system absensi multi shift. Karena setiap karyawan sewaktu-
waktu dapat saja bekerja bukan hanya 1 shift, misal 2 shift atau mungkin 3 shift
sekaligus, dalam hari yang sama.
12. Inventory obat dan logistik, standarisasi pemakaian dan analisis konsumsi barang
dan obat. Informasi mengenai posisi stok di RS sangat penting, dan sewaktu-
waktu harus tersedia, Juga analisa mengenai pemakaian obat juga sangat berguna
untuk mengetahui kecenderungan obat yang dipilih oleh dokter.
Bab III Pembahasan
14
A. Sejarah singkat tentang RSUD Solok Selatan
Kabupaten solok selatan ibarat mutiara terpendam. Potensinya semasa orde
lama dan orde baru tak memungkinkan untuk memisahkan diri dari kabupaten induk,
kabupaten solok. Baru di era otonomi daerah, berdasarkan undang-undang nomor 38
tahun 2003, tanggal 18 desember 2003, solok selatan resmi menjadi daerah otonom.
RSUD Solok Selatan adalah rumah sakit daerah tingkat kabupaten yang baru
menjadi rumah sakit daerah tingkat kabupaten sejak tahun 2005. Adapun visi rumah
sakit adalah rumah sakit pilihan utama masyarakat yang mandiri dan bermartabat
tahun 2020. Sedangkan misi rumah sakit terdiri dari ;
- Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, santun, ramah, dan cepat
dengan sarana dan prasarana yang lengkap, dan terwujudnya pelayanan prima
serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
- Menerapkan pelayanan prima berbasis IPTEKDOK dan Clinical Exellence
- Meningkatkan kesejahteraan karyawan
- Meningkatkan kualitas pelayanan dan SDM melalui pendidikan dan pelatihan
- Menjamin ketersediaan bantuan dasar bagi korban bencana alam.
RSUD Solok Selatan adalah rumah sakit daerah tingkat kabupaten yang baru
menjadi rumah sakit daerah tingkat kabupaten sejak tahun 2005. Merupakan rumah
sakit tipe C dengan 90 tempat tidur. Adapun profil umum Rumah Sakit sebagai
berikut :
1. Nama Rumah Sakit : RSUD Solok Selatan
2. Kelas rumah sakit : Kelas C Bersyarat
3. Jumlah dokter : Umum 11 Orang
4. Spesialis 8 Orang
5. Dokter gigi 2 Orang
6. Jumlah perawat : 90 Orang
7. Jumlah bidan : 18 Orang
8. Jumlah non perawat 40 Orang
9. Alamat : Jl. Raya Muaralabuh Km.1 Sumtra Barat
10. Jumlah tempat tidur 90 tempat tidur
15
Rumah Sakit menyediakan fasilitas dan pelayanan yang memuaskan bagi
pasien diantaranya adalah :
1. Gawat Darurat
2. Ambulans
3. Poli spesialis
4. Rawat inap
5. Perawatan intensive (ICU)
6. Kamar Operasi
7. Kamar bersalin
8. Laboratorium
9. Farmasi
10. Radiologi
- Rontgen
- USG
11. Hemodialisa
12. Gizi, laundri
13. Perkantoran dan bagian manajemen
B. Defenisi Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan
desain sistem yang ada dalam dokumen desain yang disetujui dan diuji kemudian
diinstal guna dilakukan pemrosesan data dengan sistem yang baru atau sistem yang
diperbaiki.
16
C. Komponen Utama Dalam Implementasi Sistem
Untuk mengolah data menggunakan computer haruslah mempunyai empat komponen
utama, yaitu sebagai berikut :
1. Hardware
Hardware (Perangkat Keras) merupakan kompponen fisik dalam rangkaian
computer, sedangkan spesifikasi hardware yang dibutuhkan adalah sebagai berikut
- Monitor
- CPU (Central Procesing Unit)
- Hardisk
- Keyboard
- Printer untuk mencetak hasil
- Digital Sidik Jari
Dalam analisa kebutuhan hardware pada RSUD Solok Selatan beserta
harganya berdasarkan harga Desember 2012 adalah sebagai berikut
NO NAMA BARANG PENEMPATAN HARGA TOTAL
1 Komputer spect tinggi
LENOVO Thinkcentre Edge92z GUA
1 buah di pusat database SIM
RS
12,350,000 12,350,000
2 Komputer spec
menengah
HP Pavilion Omni 120-1218L
4 di bagian kantor, 3 di rekam
medik, SJP, pendaftaran. 5 buah
di poliklinik, 2 buah masing-
masing ditempat bangsal, OK,
ICU, IGD, 1 buah di
laboratorium, 1 buah di
radiologi, 1 buah di gizi, 1
buah di ruang gizi dan laundri.
5,000,000 30 @
5,000,000 =
150,000,000
3 Printer dengan scan
HP Deskjet Ink Advantage 2060 All-in-One (K110a)
2 buah di pusat SIM RS 705,000 1,410,000
4 UPS Power Bank Untuk setiap komputer 300,000 31 @ 300,000
= 9,300,000
5 Digital sidik jari
SOLUTION X100-C
1 buah dikantor, 1 buah di
poliklinik, 1 buah direkam
medik.
1,800,000 3 @
1,800,000 =
5,400,00
6 Mesin Fotokopi 1 buah di kantor, 1 buah di 16,150,000 32,300,000
17
TOSHIBA e-STUDIO 223cs
bagian pendaftaran
7 Modem Cable beserta
perangkatnya
US ROBOTICS USR5631A
1 buah beserta kabel LAN 3,500,000 3,500,000
8 Meja dan kursi
komputer
15 buah ditempatkan sesuai
kebutuhan
500,000 7,500,000
9 Kabel listrik dan
asesoris komputer
lainnya
Sesuai Kebutuhan 1,500,000 1,500,000
10 Total 223.260.000
2. Pengadaan Jaringan LAN (Local Area Network)
Local Area Network merupakan penerapan dari penggabungan beberapa unit
komputer yang berdiri sendiri ( stand alone ) menjadi satu kesatuan yang dapat
saling berinteraksi. Di mana antara satu komputer dengan komputer yang lain
dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi, di dalam LAN ini diatur
wewenang user oleh Komputer Server. Aplikasi dan Database SIM-RS diletakan
di SERVER.
18
3. Software
Software (Perangkat Lunak) merupakan instruksi program yang dapat
digunakan dalam computer dan memberikan fungsi serta menampilkan seperti
yang diinginkan, software yang diperlukan untuk menjalankan perangkat keras
untuk aplikasi pengolahan nilai, yaitu dengan menggunakan openclinic 4.2.15,
yang merupakan salah satu program gratis hanya butuh modifikasi dari programer.
Disamping itu dibutuhkan software utama os dan software pendukung dalam
komputer. Antara lain ;
o Win 7 ultimate for business Rp. 2.350.000,-
o Microsoft 2010 Rp. 1.980.000,-
o Adobe reader Rp. 350.000,-
o Antivirus kaspersky one business RP. 550.000,-
o Total biaya yang harus dikeluarkan pertahun Rp 5.230.000,-
4. Brainware
Brainware merupakan faktor manusia yang menangani fasilitas komputer, yang
dibutuhkan adalah :
19
Sistem analis, orang sedang membangun fasilitas rancangan sistem.
Dibutuhkan satu orang dengan kisaran gaji dua juta rupiah perbulan
ditempatkan pada pusat SIM RS
Programer, orang yang mengerti bahasa pemograman dalam membuat dan
membangun program. Dibutuhkan satu orang dengan kisaran gaji dua juta
rupiah perbulan ditempatkan pada pusat SIM RS
Kedua orang diatas juga bertanggung jawab terhadap proses penginstallan,
pembetulan data rumah sakit, pengujian program dan proses pelatihan
kepada end user, dan perawatan. Diperkirakan menghabiskan dana sekitar
3 juta selama 3 bulan dan 50 ribu rupiah masing-masing untuk pelatihan
kepada 60 orang end user. Biaya perawatan SIM RS diperkirakan sekitar 5
juta rupiah perbulan.
Operator, orang yang menangani langsung dalam pengolahan data mulai
dari mempersiapkan data sampai dengan pengertian data ke komputer.
Berjumlah sekitar 60 orang termasuk dokter, perawat, teknisi lain, dan
bagian kantor.
Total biaya yang dikeluarkan untuk 43 juta selama 3 bulan pertama
kemudian 9 juta yang dikeluarkan perbulan.
20
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai sistam informasi pengolahan data pasien pada RSUD
Solok Selatan, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Dengan adanya perangkat lunak Sistem Informasi Data Pasien ini, maka proses
pengolahan data pasien yang akan datang dapat dilakukan dengan cepat, tepat,
akurat, mudah dan lebih baik dari masa sekarang.
2. Pengolahan data pasien yang baik akan memudahkan dalam hal pengambilan
keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja rumah sakit nantinya.
3. Dalam program yang dipakai SIM RS penulis mengambil salah satu opensource
yakni openclinic sebagai dasar aplikasi, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk
aplikasi lainnya ataupun menyewa provider dalam pembuatan aplikasi khusus
untuk RSUD Solok Selatan
4. Masalah penganggaran dalam 3 bulan pertama rumah sakit dapat menghabiskan
dana sekitar Rp. 271.490.000,- perhitungan secara kasar. Dan 9 juta rupiah yang
dikeluarkan perbulan dan 5 – 6 jutaan yang dikeluarkan pertahun.
B. Saran
Dalam hal ini, penulis memberikan saran yang kiranya dapat bermanfaat untuk
kemajuan Rumah Sakit ini, yaitu :
1. Untuk meningkatkan efisiensi kinerja rumah sakit disarankan menggunakan jasa
komputer dengan memakai sistem informasi yang telah dirancang.
2. Diharapkan pada masa yang akan datang, instansi mempunyai sistem aplikasi
pengolahan data yang lengkap di bagian tata usaha yang berbasis komputer.
3. Diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi yang
dirancang, sehingga menjadi sistem informasi yang terpadu untuk menanggulangi
dan mengolah data yang lebih besar di masa yang akan datang.
4. Diharapkan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Andi, Krisbianto Paulus, Erwin Budi Setiawan. 2005. Sistem Informasi, Bandung :
Informatika.
2. Alam, M. Agus J. 1999. Belajar Sendiri Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta : Elex
Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Anggota IKAPI.
3. Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Andi Kusumo
4. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Web Pada Sub-Sistem Farmasi
Menggunakan Framework Prado Eko Handoyo, Agung Budi Prasetijo, Fuad Noor
Syamhariyanto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275
22