panik

Upload: g

Post on 09-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt presentasi gangguan panik

TRANSCRIPT

  • olehYuke Putri 110.2010.300

    Pembimbing :dr. Asmara Hadi, Sp.KJ

    Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa RS Jiwa GrogolPeriode 31 Agustus 3 Oktober 2015Fakultas Kedokteran YARSI

  • DEFINISIEPIDEMIOLOGIETIOLOGIPATOGENESISGangguan cemas adalah keadaan seseorang mengalami perasaan gelisah atau cemas dengan aktivitas sistem saraf otonom dalam berespon terhadap suatu ancaman tertentu (saddock dan virginia, 2007)

  • DEFINISITEORIEPIDEMIOLOGIPATOGENESISTEORI PSIKOLOGISTEORI BIOOGISTeori Psikoanalik Teori Prilaku Teori EksistensialSistem Saraf Otonom Neurotransmitter Penelitian Genetika

  • DEFINISITEORIEPIDEMIOLOGIPATOGENESISBerdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Jiwa pada tahun 1996 di Indonesia diperkirakan 6 juta penduduknya mengalami gangguan cemas. Ditemukan, setiap 20 orang per 1000 anggota keluarga menderita gangguan cemas.

  • DEFINISIEPIDEMIOLOGIETIOLOGIETIOLOGIKurangnya pengetahuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pertumbuhan dan perkembangan lingkungan sosial.Kurangnya dukungan dari orang tua, teman sebaya atau lingkungan masyarakat sekitar.Tidak mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tekanan yang ada.

  • KLASIFIKASIGEJALA KLINISPROGNOSIS

  • Gangguan panik merupakan salah satu jenis gangguan cemas kronik yang ditandai oleh serangan panik parah yang berulang dan tak terduga, frekuensi serangannya bervariasi mulai dari beberapa kali serangan dalam setahun hingga beberapa serangan dalam sehari.

  • Gangguan panik dapat timbul bersama gangguan mood, dengan gejala mood secara potensial meningkatkan onset serangan panik. Gangguan panik juga bisa didiagnosis dengan atau tanpa agoraphobia. Gangguan panik juga biasanya menyertai penyakit somatik (comorbid) seperti PPOK, IBS, migraine, dan meningkatkan frekuensi serangan jantung. Pasien gangguan panik sering ditemukan pada mereka yang berada pada usia produktif yakni antara 18-45 tahun. Penderita gangguan panik lebih umum ditemukan pada wanita, terutama mereka yang belum menikah serta wanita post-partum.

  • Cedera (oleh sebab kecelakaan atau operasi)Penyakit somatikAdanya konflik dengan orang lainPenggunaan ganjaPenyalahgunaan stimulan seperti caffeine, decongestant, cocaine dan obat-obatan simpatomimetik (seperti amfetamin, MDMA)Berada pada tempat-tempat tertutp atau tempat umum (terutama pada gangguan panik yang disertai agoraphobia)Penggunaan sertraline, yang dapat menginduksi pasien gangguan panik yang awalnya asimptomatikSindrom putus obat golongan SSRI, yang dapat mendinduksi gejala-gejala yang menyerupai gangguan panik.

  • Menurut DSM-IV, kriteria diagnosis gangguan panik harus dibuktikan dengan adanya serangan panik yang berkaitan dengan kecemasan persisten berdurasi lebih dari 1 bulan terhadap: Serangan panik baru Konsekuensi serangan Terjadi perubahan perilaku yang signifikan berhubungan dengan serangan.

  • Selain itu untuk mendiagnosis serangan panik, kita harus menemukan minimal 4 gejala dari 13 gejala berikut ini:Merasa pusing, tidak stabil berdiri, hingga pingsanMerasa kehilangan kontrol, seperti mau gilaTakut matiLeher serasa dicekikPalpitasi, berdebar-debar, denyut jantung bertambah cepatNyeri dada, rasa tidak nyaman di dadaMerasa sesak, bernapas pendekMual atau distress abdominalGemetaranBerkeringatRasa panas dikulit, menggigilMati rasa, kesemutanDerealisasi, depersonalisasi (merasa seperti terlepas dari diri sendiri)

  • Gangguan cemasGangguan fobiaGangguan disosiasiPTSDInfark MiokardHipertiroidismeIntoksikasi Obat

  • Terapi oksigen Membaringkan pasien dalam posisi FowlerMemonitor tanda-tanda vital, saturasi oksigen, dan EKG Memeriksa ada tidaknya kelainan lain yang dialami pasien seperti kelainan kardiopulmoner dan memastikan kalau pasien memang sedang mengalami serangan panik.Memberikan penjelasan dan motivasi pada pasien kalau semua keluhan yang dialaminya dapat berkurang jika dia menenangkan diri. Memberikan injeks lorazepam 0.5 mg IV q20min untuk menenangkan dan mengurangi impuls tak terkontrol pasien.1

    TATALAKSANA

  • Penatalaksanaan Gangguan Panik Ketika Tidak Ada SeranganCognitive-behavioral therapy (CBT) Terapi restrukturisasi Terapi relaksasi dan bernapas Interoceptive therapy Terapi MedikasiTerdapat 3 golongan besar obat yang dianjurkan untuk mengatasi gangguan panik, yakni Golongan SSRI, trisiklik, dan MAOI (Monoamine oxidase inhibitor). Sedangkan golongan benzodiazepin hingga saat ini masih dianggap kontoversial dalam terapi gangguan panik

  • KLASIFIKASIGEJALA KLINISPROGNOSISGangguan panik merupakan suatu gangguan kejiwaan yang membutuhkan penanganan jangka panjang. Adapun penatalaksanaan yang dianggap efektif untuk menanganinya adalah terapi CBT, terapi medikasi SSRI dan trisiklik sebagai terapi lini pertama dan golongan benzodiazepin potensi tinggi, MAOI dan obat anti-panik jenis lain menjadi terapi lini kedua. CBT saja mungkin efektif digunakan untuk terapi jangka panjang, namun efikasi terapi dapat bertambah serta tingkat relaps dapat berkurang jika CBT dikombinasikan dengan terapi medikasi.

  • American Psychiatric Association, Diagnostic Criteria, DSM -IV - TR, 2005 : 209 -223Departemen Kesehatan R.l. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat: Gangguan Anxietas. Departemen Kesehatan R.l. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik 1993: 171 -195. Setyonegoro KR, Iskandar Y : Anxietas. Yayasan Drama Usada, Yakarta, 1980:2-4. Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry 10 th.ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007:579- 633. Stahl SM: Essential Psychopharmacology Neuroscientific Basis and Practical Applications 2nd ed Cambridge University Press . 2002 : 300

  • ****