panduan riset 1

28
BERFIKIR ILMIAH DAN METODE ILMIAH Secara umum terdapat 2 macam cara memperoleh pengetahuan yaitu: A. Cara tradisional (Non Ilmiah) Cara tradisional atau non ilmiah ini meliputi : 1. Cara Coba salah (Trial dan Error) Cara coba salah merupakan teknik yang telah dilakukan oleh manusia sejak jaman sebelum kebudayaan. Ketika manusia menghadapi masalah mereka akan melakukan usaha coba-coba dengan menggunakan berbagai kemungkinan dalam memecahkan berbagai masalah. Metode ini banyak membantu perkembangan berfikir manusia kearah yang lebih sempurna. Contohnya adalah penemuan kina dari penderita malaria, pencegahan lumpur Lapindo Brantas. Metode ini masih sering digunakan pada saat sekarang, utamanya apabila penalaran telah buntu untuk memecahkan masalah. 2. Cara kekuasaan atau otoritas Dalam kehidupan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang, tanpa elalui penalaran apakah yang dilakukan itu baik atau buruk. Kebiasaan ini umumnya diwariskan secara turun temurun. Seperti mengapa harus ada acara selapanan dan kenduri, mengapa anak kecil dilarang makan kelapa, dan sebagainya. Kebiasan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahi ilmu pengetahuan. 3. Berdasarkan pengalaman Pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalaha yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan maslah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut untuk memecahkan maslah dikesempatan yang lain. 4. Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia, cara berfikir manusia juga berkembang. Di sini manusia telah memapu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya; baik melalui jalan induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, Riset keperawatan bagi pemula - Anas 1 sehingga dicari hubungannya sehingga dapat sibuat suatu kesimpulan. Apabila proses spembuatan kesimpulan it pernyataan- pernyataaan khusus kepada umum dinamakan induksi sedangkan apabila penarikan kesimpulan dilakukan dari pernyataan umum kepada khusus maka disebut deduksi. Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus kepada pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfiir induksi pembuatan kesimpulan tersebut didasarkan pengalaman-pengalaman yang ditangkap oleh indra; kemudian disimpulkan dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. Karena proses berfikir undiksi itu beranjak dari hasil pengamatan indera atau hal-hal yang nyata, maka dapat dikatakan bahwa induksi berasal dari hal-hal konkret kepada hal-hal yang abstrak. Proses berfikir induksi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu induksi sempurna dan induksi tidak sempurna. Induksi sempurna terjadi apabila kesimpulan diperoleh dari penjumlahan dari kesimpulan khusus. Misalnya, masing-masing atau tiap-tiap anak yang lahir prematur perkembangannya lambat, jadi kesimpulannya semua anak prematur perkembangannya lambat. Proses pengamatan pada induksi lengkap dilakukan pada seluruh objek kemudian seluruh objek itu diidentifikasi keumumannya (kesamaan- kesamaan dalam suatu hal) dan ditarik kesimpulan umumnya. Adapun induksi tidak sempurna adalah apabila keseimpulan tersebut diperoleh dari lompatan pernyataan-pernyataan khusus pada beberapa objek saja (hanya pada beberapa sampel saja). Misalnya: Anas pengetahuannya kurang perilakunya buruk Andi pengetahuannya kurang perilakunya buruk Tono pengetahuannya kurang perilakunya buruk Kesimpulannya : Orang yang pengetahuannya kurang perilakunya buruk. Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (834-322 SM) mengembangkan cara berikir deduksi ini kedalam suatu cara yang disebut “silogisme”. Silogisem merupakan salah satu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik. Di dalam proses berfikir deduksi berlaku bahwa sesuatu dianggap benar pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua yang terjadi pada setiap yang

Upload: anastamsuri

Post on 14-Jun-2015

2.286 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

For better live!

TRANSCRIPT

Page 1: panduan riset 1

BERFIKIR ILMIAH DAN METODE ILMIAH

Secara umum terdapat 2 macam cara memperoleh pengetahuan yaitu:A. Cara tradisional (Non Ilmiah)

Cara tradisional atau non ilmiah ini meliputi :1. Cara Coba salah (Trial dan Error)

Cara coba salah merupakan teknik yang telah dilakukan olehmanusia sejak jaman sebelum kebudayaan. Ketika manusiamenghadapi masalah mereka akan melakukan usaha coba-cobadengan menggunakan berbagai kemungkinan dalam memecahkanberbagai masalah. Metode ini banyak membantu perkembanganberfikir manusia kearah yang lebih sempurna. Contohnya adalahpenemuan kina dari penderita malaria, pencegahan lumpur LapindoBrantas. Metode ini masih sering digunakan pada saat sekarang,utamanya apabila penalaran telah buntu untuk memecahkanmasalah.

2. Cara kekuasaan atau otoritasDalam kehidupan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukanorang, tanpa elalui penalaran apakah yang dilakukan itu baik atauburuk. Kebiasaan ini umumnya diwariskan secara turun temurun.Seperti mengapa harus ada acara selapanan dan kenduri, mengapaanak kecil dilarang makan kelapa, dan sebagainya. Kebiasan iniseolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakatbaik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahandan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperolehberdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritaspemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahi ilmu pengetahuan.

3. Berdasarkan pengalamanPengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan. Hal ini dilakukandengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalammemecahkan permasalaha yang dihadapi pada masa yang lalu.Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapatmemecahkan maslah yang dihadapi, maka untuk memecahkanmasalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan caratersebut untuk memecahkan maslah dikesempatan yang lain.

4. Melalui jalan pikiranSejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia, cara berfikirmanusia juga berkembang. Di sini manusia telah memapumenggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya;baik melalui jalan induksi maupun deduksi.Induksi dan deduksi merupakan cara melahirkan pemikiran secaratidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan,

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 1

sehingga dicari hubungannya sehingga dapat sibuat suatukesimpulan. Apabila proses spembuatan kesimpulan it pernyataan-pernyataaan khusus kepada umum dinamakan induksi sedangkanapabila penarikan kesimpulan dilakukan dari pernyataan umumkepada khusus maka disebut deduksi.� Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai daripernyataan-pernyataan khusus kepada pernyataan yang bersifatumum. Hal ini berarti dalam berfiir induksi pembuatankesimpulan tersebut didasarkan pengalaman-pengalaman yangditangkap oleh indra; kemudian disimpulkan dalam suatu konsepyang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.Karena proses berfikir undiksi itu beranjak dari hasil pengamatanindera atau hal-hal yang nyata, maka dapat dikatakan bahwainduksi berasal dari hal-hal konkret kepada hal-hal yang abstrak.Proses berfikir induksi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu induksisempurna dan induksi tidak sempurna. Induksi sempurna terjadiapabila kesimpulan diperoleh dari penjumlahan dari kesimpulankhusus. Misalnya, masing-masing atau tiap-tiap anak yang lahirprematur perkembangannya lambat, jadi kesimpulannya semuaanak prematur perkembangannya lambat. Proses pengamatanpada induksi lengkap dilakukan pada seluruh objek kemudianseluruh objek itu diidentifikasi keumumannya (kesamaan-kesamaan dalam suatu hal) dan ditarik kesimpulan umumnya.Adapun induksi tidak sempurna adalah apabila keseimpulantersebut diperoleh dari lompatan pernyataan-pernyataan khususpada beberapa objek saja (hanya pada beberapa sampel saja).Misalnya:Anas pengetahuannya kurang perilakunya burukAndi pengetahuannya kurang perilakunya burukTono pengetahuannya kurang perilakunya burukKesimpulannya :Orang yang pengetahuannya kurang perilakunya buruk.

� DeduksiDeduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan umumke khusus. Aristoteles (834-322 SM) mengembangkan caraberikir deduksi ini kedalam suatu cara yang disebut “silogisme”.Silogisem merupakan salah satu bentuk deduksi yangmemungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulanyang lebih baik. Di dalam proses berfikir deduksi berlaku bahwasesuatu dianggap benar pada kelas tertentu, berlaku jugakebenarannya pada semua yang terjadi pada setiap yang

Page 2: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas2

termasuk dalam kelas itu. Disini terlihat proses berfikirberdasarkan pada pengetahuan uum mencapai pengetauanyang khuusus. Silogisme sebagai bentuk berfikir deduksi yangteratur terdiri atas tiga pernyataan atau proposisis yaitupernyataan pertama atau disebut premis mayor, yang berisipernyataan yang bersifat umum, pernyataan kedua yang bersifatlebih khusus daripada pernaytaan pertama disebut permis minor,sedangkan pernyataan ketiga merupakan kesimpulannya,disebut konklusi atau konsekuen.Contoh :Semua anak yang status gizinya baik memiliki IQ tinggi (PremisMayor)Ruli status gizinya baik (Premis minor)Jadi ruli anak yang IQ-nya tinggi (konklusi).

Silogisme dibagi menjadi dua macam yaitu silogisme kategorisdan silogisme hipotetis. Yang dimaksud silogisme kategoris ialahproses berfikir, dengan melakukan penyelidikan identitssas(kesamaan) atau diversitas (perbedaan) dua konsep objektif;dengan membandingkannya ketiga konsep tersebut berturut-turut. Contoh :Semua penderita malaria mengalami kekurangan darahPak ali menderita malariaPak ali kekurangan darah

Sedangkan silogisme hipotetis adalah silogisme, dimana premismayornya merupakan pernyataan hipotesis dan premis minornyamengakui atau menolak salah satu atau bagian dari perimismayor tersebut.Silogiseme hipotesis ini ini terdiri atas tiga macam yaitu silogismekondisional, silogisme disjunctive (pemisahan) dan silogismekonjunctive (penghubung).Silogisme hipotesis kondisional ialah silogisme dimana premismayornya berbentuk suatu keputusan bersyarat, dirumuskandengan kata-kata jika, apabila atau makaMisalnya:Apabila Minah mendapatkan imunisasi polio, ia tidak cacadMinah tidak cacadJadi minah telah mendapatkan imunisasi polio

Silogisme pemisahan ialah silogisme, dimana premis mayornyaberbentuk hipotesis yang ebrsifat memisahkan. Contoh:Didi atau dudung yang kekurangan gizi

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 3

Didi berat badannya normalJadi dudung yang kekurangan gizi

Adapun silogisme penghubung adalah silogisme yang premismayornya berbentuk penyataan yang menghubungkanContoh :Tidak mungkin ibu hamil yang gizinya baik menderita anemiaIbu ani hamil gizinya baikJadi ibu Ani tidak menderita Anemia

B. Cara modern atau cara ilmiahCara perolehan pengetahuan melalui cara ilmiah pertama kalidikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Cara ini disebut jugametodologi penelitian (research methodology). Tahapan dari ketiatan iniadalah pengamatan secara langsung terhadap gejala alam ataukemasyarakatan, kemudian hasil pengamatannya dikumpulkan ataudiklasifikasikan dan akhirnya ditarik kesimpulan. Metode induktif yangdilakukan oleh Bacon ini dilanjutkan oleh Deobold van Dallen dimanaditambahkan bahwa dalam observasi langsung diadakan pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta yang berhubungan dengan objek yangdiamatinya. Pencatatan ini mencakup 3 hal pokok yaitu:a. Segala sesutau yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada

saat dilakukan pengamatanb. Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala tertentu yang tidak muncul

pada saat dilakukan pengatamanc. Gejala-gejalayang muncul secara bervariasi, yaitu gejala yang

berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.Berdasarkan hasil pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri atau unsuryang pasti ada pada sesuatu gejala. Selanjutnya hal tersebut digunakanuntuk melakukan pengambilan kesimpulan atau melakukan generalisai.Prinsip-prinsip umum yang dikembangkan oleh Bacon ini kemudiandijadikan dasar untuk mengembangkan metode penelitian yang lebihpraktis. Selanjutnya dilakukan penggambungan antara proses berfikirdeduktif-induktif-verivikatif sperti yang dilakukan oleh Newton dan Galileo,yang menghasilkan suatu cara penelitian yang sekarang ini kita pelajariyaitu metode penelitian ilmiah (Scientific Method)

C. Metode IlmiahMetode ilmiah pertama kali dikenalkan oleh John Dewey melalui bukuHow We Tink (1910) yaitu sebagai berikut:1. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau

kesulitan itu mendorong perlunya pemecahan

Page 3: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas4

2. Merumuskan dan atau membatas kesulitan/maslah tersebut. Didalamhal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yangberhubungan dengan masalah tersebut

3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah / kesulitan tersebut dalanbentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis ini merupakan pernyataan yangdidasarkan pada suatu pemikiran atau generalisai untuk menjelaskanfaktatentang penyebab masalah

4. Merumuskan alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskansecara deduktif

5. Menguji hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-faktayang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasilpembuktian hipotesis ini bisa menguatkan hipotesis dalam artihipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah dalam artianhipotesis ditolak. Dari hasil penelitian selanjutnya digunakan untukmembuat pemecahan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

Almack membuat batasan bahwa metode ilmiah adalah suatu caramenerapkan prinsip-rpinsip logis terhadap penemuan, pengesahan danpenjelasan kebenaran. Dengan demikian maka penelitian pada dasarnyaadalah proses penerapan metode ilmiah tersebutt dan hasilnya adalahilmu (kebenaran).Dalam metode ilmiah, sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut:1. Berdasarkan fakta

Informasi serta ketaraangan dan data yang dikumpulkan sertadianalisis dalam proses penelitian harus berdasarkan fakta-fakta ataukenyataan; dan bukan berdasarkan dugaan atau pemikiran pribadiatau orang lain.

2. Bebas dari prasangkaPenggunaan fakta dan data dalam poses penerapan metode ilmiahharus berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, dan bebas daripertimbangan-pertimbangan subyektif. Oleh karena itu metode ilmiahharus bebas dari prasangka atau dugaan.

3. Menggunakan prinsip analisisFakta dan data yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan datapada penelitian tidak hanya disajikan apa adanya namun perludilakukan proses analisa terhadap data sehingga dapat dilakukanpenarikan kesimpulan.

4. Menggunakan hipotesisHipotesis penelitian diperlukan untuk memandu jalan pikiran ataukearah mana tujuan penelitian ingin dicapai

5. Menggunakan ukuran objektifPengumpulan data hendaknya menggunakan ukuran yang obyektif.Tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbangan subyektif (pribadi)

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 5

Adapun langkah-langkah metode ilmiah secara umum adalah:1. Memilih dan atau mengidentifikasi masalah

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.Masalah dapat diperoleh daripengalaman pribadi, kenyataan/kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat secara umum, atau ditemuidalam bidang pekerjaan atau keilmuan tertentu. Kenyataan hidupdapat menjadi masalah manakala kenyataan itu tidak sesuai denganharapan/ kondisi ideal, teori atau tujuan serta kebijakan-kebijakan.Untuk dapat menemukan masalah maka seseorang harus memilikiwawasan yang cukup luas sehingga mampu menentukan apakahsuatu fenomena dapat disebut sebagai masalah atau bukan.

2. Menetapkan tujuan penelitianLangkah penetapan tujuan penelitian dilakukan setelah masalahpenelitian dirumuskan. Tujuan penelitian pada hakikatnya adalahsuatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan digalimelalui penelitian tersebut.

3. Studi literaturUntuk mendapatkan dukungan teoritis terhadap masalah penelitianyang dipilih, maka peneliti perlu banyak membaca buku literatur yangdapat berupa buku teks, majalah jurnal, maupun hasil penelitianorang lain. Dari studi literatur (tinjauan teoritis) maka peneliti dapatmembangun kerangka konsep penelitian

4. Merumuskan kerangka konsepKerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah uraian danvisualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan diukur(diteliti). Melalui kerangka konsep penelitian maka dapat diperolehgambaran yang lebih jelas kearah mana penelitian itu berjalan ataudata apa saja yang perlu dikumpulkan.

5. Merumuskan hipotesisAgar analisis penelitian itu terarah, maka perlu dirumuskan hipotesispenelitian terlebih dahulu. Hipotesis pada hakikatnya adalah dugaansementara terhadap terjadinya hubungan variabel yang akan diteliti.

6. Merumuskan metode penelitianMetode penelitian menggambarkan tentang cara apa saja yangdiperlukan sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Dalam metodepenelitian ditetapkan desain penelitian, kelompok objek yang diteliti(populasi, sampel dan sampling), alat ukur untuk pengumpulan data,serta rencana analisis data.

7. Pengumpulan dataKegiatan pengumpulan data dilakukan dengan berdasarkan pada alatpengumpulan data yang telah ditetapkan pada metode penelitian, dan

Page 4: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas6

diterapkan (diberlakukan) pada kelompok objek yang telah ditetapkansebelumnya pada metode penelitian

8. Pengolahan dan analisis dataKegiatan pengolahan data pada hakikatnya adalah prosespembuatan kesimpulan atau proses menjawab pertanyaan penelitianmelalui data yang telah diperoleh. Kegiatan pengolahan data dapatdilakukan secara manual maupun menggunakan bantuan komputer.

9. Penarikan kesimpulanPenarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan hasil dariproses analisa data. Penarikan kesimpulan umumnya dilakukandengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

10. Pembuatan laporanLaporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data. Artinyadalam laporan hasil penelitian akan disajikan data hasil penelitiantersebut.

Adapun langkah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Masalah Penelitian

Tujuan

Kerangka Konsep

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Pengalaman Empiris Hasil PenelitianTeori

Penarikan Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 7

Proses pembuatan riset sebagaimana alur diatas dapat dirinci sebagaiberikut:1. Merumuskan masalah penelitian, baik dalam bentuk pernyataan

masalah maupun pertanyaan masalah2. Merumuskan tujuan penelitian, baik tujuan umum maupun tujuan

khusus3. mengembangkan landasan berfikir (teoritis) yang terkait dengan

konsep-konsep dalam penelitian, hubungan antar konsep, variabeldan hipotesis penelitian

4. Mengembangkan metode penelitian, yaitu metode yang digunakandalam penelitian meliputi jenis (desain) penelitian, penentuanpopulasi penelitian, sampel penelitian dan teknik pengambilansampel (sampling), penentuan variabel penelitian dan definisioperasional variabel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahandan analisa data, serta teknik penarikan kesimpulan; termasukketerbatasan dan rancangan waktu penelitian.

5. Melakukan pengumpulan data dari responden penelitian atau objekobservasi penelitian

6. Mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi informasi7. Melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan8. Membuat kesimpulan dan saran, sesuai dengan hasil penelitian.

Page 5: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas8

MENGEMBANGKAN MASALAH PENELITIAN

A. PengantarMasalah penelitian adalah pokok persoalan yang akan dipecahkan

atau diatasi berdasarkan hasil penelitian. Masalah adalah kesenjangan(gap) antara harapan dan kenyataan, antara apa yang diinginkan atauyang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya.

Misalnya dijumpai fakta bahwa tingkat kepuasan pasien terhadappelayanan keperawatan di ruang rawat X adalah 56 %; padahal RS telahmenetapkan bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatandiharapkan sebesar 80%. Berarti terdapat masalah yaitu kurangtercapainya target pencapaian derajad kepuasan pasien. Berdasarkanpada kondisi diatas selanjutnya dilakukan penelitian untuk mengetahuipenyebab faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kurangnya derajadkepuasan pasien. Contoh lain misalnya di desa Y didirikan dua buahPosyandu baru sebagai sarana pemantauan kesehatan Balita di duawilayah RW. Namun setelah Posyandu berjalan 2 bulan, ternyatakunjungan hanya 50% dari targe sasaran penduduk yang ada disekitarPosyandu. Idealnya seluruh warga dengan balita memanfaatkanPosyandu namun kenyataannya tidak seluruh warga memanfaatkanPosyandu, Masalah penelitian dapat dirumuskan : Apakah keberadaanPosyandu belum diterima oleh seluruh unsur masyarakat?

Dari dua contoh diatas, dapat diperoleh gambaran bahwa posisipenelitian mungkin mengatasi masalah secara langsung (misalnyamasalah kurangnya kunjungan Posyandu), atau bisa juga untuk menjadimedia dalam mengatasi masalah (pada kasus kurangnya pelayanan RS).

Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan penelitian, dimanamelalui masalah inilah maka aktivitas penelitian dapat dilakukan.Mengingat pentingnya keberadaan masalah penelitian, dapat dikatakanbahwa tanpa adanya masalah penelitian maka mustahil penelitian dapatdilakukan.

Meskipun masalah selalu ada dan banyak, namun tidak mudah untukmengangkatnya menjadi masalah penelitian. Setidaknya diperlukanberbagai syarat sehingga suatu masalah atau fenomena dapat diangkatmenjadi masalah penelitian. Syarat itu antara lain bahwa peneliti haruscukup peka dan memiliki minat yang cukup besar, memiliki cukup banyaksumber dan atau teori yang mendukung serta memungkinkan untukmengangkat masalah tersebut menjadi masalah penelitian.

Kepekaan terhadap masalah penelitian dipengaruhi oleh berbagaifaktor, antara lain:1. Profesi

Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumberminat untuk melakukan penelitian. Dalam melakukan pekerjaan

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 9

terkait dengan profesinya perawat seringkali dihadapkan padamasalah-masalah yang terkait dengan profesi tersebut. Semakinseringnya seseorang terpapar dengan masalah makin semakin besardorongan untuk mengatasi masalah.

2. SpesialisasiAdanya keahlian khusus pada diri seseorang akan menyebabkanseseorang semakin peka terhadap maslah yang terkaitdengankeahliannya tersebut. Apabila seseorang menekuni suatubidang tertentu, maka orang tersebut menjadi sangat peka denganbidang garapannya. Seorang perawat yang biasa berhadapandengan pasien kritis akan semakin mengetahui masalah yang terkaitdengan perawatan pasien kritis, dan sebagainya.

3. AkademisOrang yang mengalami program pendidikan tinggi biasanya telahmendalami salah satu disiplin keilmuan. Dengan kedalaman bidangilmu maka akan memiliki daya tangkap terhadap masalah lebih baik.

4. Pengalaman lapanganSemakin banyak seorang perawat berada di lapangan (berhadapanlangsung dengan pasien) maka semakin besar kepekaannyaterhadap masalah yang dihadapi oleh pasien

5. Kebutuhan dan praktek kehidupan sehari-hariDengan menaruh perhatian terhadap kebutuhan serta pengalamanhidup sehari-hari, dapat menimbulkan kepekaan akan masalah.Seseorang yang secara seksama memperhatikan kebersihan diriatau keluarga akan semakin mudah melihat berbgai masalah yangmuncul

6. Bahan bacaan atau kepustakaanBuku merupakan sumber wawasan yang dapat memberi inspirasiterhadap masalah. Melalui bahan bacaan juga ditemukan berbagaisumber yang mendukung untuk timbulnya suatu masalah.

B. Masalah Penelitian dalam KeperawatanUntuk menentukan masalah keperawatan, perlu dilakukan batasan-

batasan sehingga menunjukkan bahwa masalah yang ditetapkan relevandengan tugas perawat sehari-hari. Membuat batasan masalahkeperawatan tentu relatif lebih sulit dibandingkan membuat batasanmasalah kesehatan. Perawat perlu melakukan pembatasan sehinggamasalah penelitian yang diangkat merupakan masalah keperawatankarena berbagai pertimbangan:1. Tujuan pemecahan masalah

Umumnya kegiatan riset bagi keperawatan digunakan untuk upayamengatasi masalah keperawatan baik yang terkait dengan

Page 6: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas10

pelayanan, pendidikan, maupun kegiatan manajerial. Manakalamasalah yang dikembangkan terlepas dari bidang-bidangkeperawatan maka secara keilmuan hasil dari penelitian tersebutkurang mampu memberikan kontribusi terhadap pelayanankeperawatan pada umumnya.

2. Faktor keahlian dan kewenanganMengingat bahwa perawat umumnya memiliki kecenderungan (minat)dan keahlian dalam bidang keperawatan; maka akan lebih mudahbagi perawat untuk memilih masalah yang berkait dengankeperawatan dibandingkan dengan bidang lain yang kurangdikuasainya.

Untuk memberikan batasan apakah suatu masalah penelitianmerupakan bidang garap keperawatan, dapat dilakukan denganmempertimbangkan beberapa aspek berikut ini:1. Masalah berhubungan dengan Paradigma Keperawatan

Masalah penelitian dapat dikembangkan oleh peneliti manakalamasalah tersebut berhubungan dengan faktor hubungan antarakesehatan manusia dengan lingkungan, perawatan untukmeningkatkan dan mempertahankan kesehatan manusia,pengembangan teknik perawatan dan manajemen asuhan bagikesehatan, pemanfaatan teknologi dan pengembangan sumber dayakeperawatan, dan maslaah lainnya yang terkait dengan aktivitasperawat dalam pengelolaan asuhan bagi manusia, lingkunganmaupun perannya sebagai tim kesehatan.

2. Masalah berhubungan dengan Peran dan Fungsi PerawatMasalah penelitian berada pada lingkup masalah keperawatanmanakala masalah tersebut sangat terkait erat dengan peran danfungsi perawat; baik sebagai provider pelayanan kesehatan, sebagaipendidik (edukator), fasilitator, advocator, peneliti, maupun dalamperan lainnya.

3. Masalah berhubungan dengan Lingkup kerja perawatSuatu masalah penelitian dapat disebut merupakan masalahpenelitian dalam keperawatan manakala masalah tersebut berkaitanerat dengan lingkup kerja perawat yaitu dalam kedudukannyasebagai perawat pasien secara individu, keluarga, kelompok khususmaupun dalam masyarakat.

Pada kenyataannya, sering dijumpai adanya tumpang tindih lingkuppenelitian yang dilakukan antar profesi kesehatan. Lingkup penelitianyang dilakukan oleh ahli kesehatan lingkungan, dokter, bidan danperawat, tenaga gizi dan sebagainya kadangkala saling bertautan danbahkan kadangkala memiliki lingkup masalah yang sama. Kondisi ini

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 11

mungkin dapat ditorerir karena memang semua bidang profesi diatassebenarnya bekerja pada bidang garap yang saling terkait sebagaiprofesi kesehatan.

Sebagai rambu-rambu bagi perawat untuk menentukan apakahmasalah kesehatan dapat menjadi masalah penelitian dibidangkeperawatan adalah:1. Apakah bidang tersebut terkait dengan keilmuan perawat yaitu upaya

pemenuhan kebutuhan klien, baik individu, keluarga, kelompokmaupun masyarakat

2. Apakah masalah yang ada terkait dengan peran dan fungsi perawatsebagai pemberi pelayanan, pendidik, manajer, motovator, dansebagainya

3. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan tugas dankewenangan perawat. Sebagaimana diatur dalam regulasi/peraturantentang tugas dan kewenangan perawat yang telah ditetapkan.

C. Menetapkan Masalah PenelitianSetelah kita yakin bahwa masalah penelitian yang dibuat merupakanmasalah dalam bidang garap keperawatan, selanjutnya perlu dilakukanpenetapan masalah tersebut. Sebelum menetapkan masalah, sebaiknyapeneliti mempertimbangkan apakah masalah penelitian yangdirencanakan layak untuk diteliti, dengan memperhatikan hal-hal sebagaiberikut:1. Masih baru

Pengertian baru adalah bila masalah / tema penelitian tersebut belumpernah diteliti oleh orang lain. Hal ini dilakukan agar penelitian yangnantinya dilakukan tidak sia-sia.Dalam beberapa situasi mungkin suatu penelitian memiliki topikmasalah yang sama, namun memiliki tujuan yang berbeda ataukecenderungan arah penelitian yang berbeda, maka hal inidiperkenankan untuk upaya klarifikasi dan penguatan terhadap hasil-hasil yang telah ditemukan pada penelitian sebelumnya.

2. AktualMasalah penelitian sebaiknya aktual, artinya masalah tersebut benar-benar terjadi atau berlangsung di masyarakat. Masalah penelitianyang mendasar pada fenomena di masyarakat akan memiliki manfaatyang lebih dapat dirasakan. Masalah penelitian tidak bolehmengawang atau tidak berpijak pada kenyataan yang ada. Masalahyang baik adalah masalah yang dirasakan oleh masyarakat, danbukan masalah yang dirasakan oleh peneliti.Agar masalah yang dibuat merupakan masalah aktual, mungkinpeneliti perlu melakukan penjajagan seperti sering mengadakandialog, membaca berita, atau melakukan studi pendahuluan.

Page 7: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas12

3. PraktisMasalah penelitian yang diangkat sebaiknya memungkinkan untukdilakukan, yaitu apabila topik penelitian tidak terlalu luas, namun jugatidak terlalu sempit.Masalah penelitian juga harus memiliki nilai praktis, yaitu hasilpenelitian harus dapat menunjang kegiatan praktis.

4. MemadaiMasalah yang diangkat sebaiknya tidak terlalu sempit lingkup danpermasalahannya. Masalah yang terlalu sempit menghasilkan hasilyang kurang berbobot dan kurang berguna bagi masyarakat.

5. Sesuai dengan kemampuan penelitiKemampuan peneliti dalam melakukan penelitian perlu diperhatikan.Penelitian yang terlalu besar yang memerlukan biaya yang terlalubesar pula mungkin hanya akan membebani peneliti, yang padaakhirnya penelitian tidak dapat berlangsung dengan baik.Kemampuan peneliti ini meliputi kemampuan konsep keilmuan,kemampuan luas penelitian, kedalaman kajian, kemampuan finansialdan tenaga.

6. Sesuai dengan kebijakanPenelitian yang diselenggarakan yang sesuai dengan regulasihukum, keilmuan dan pemerintahan mungkin akan lebih mudahdilaksanakan dan lebih mendapatkan fasilitas dan prioritasdibandingkan dengan penelitian yang bertentangan

7. Tidak melanggar prinsip norma / etikaPenelitian harus memperhatikan nilai-nilai norma, etika dan moral.Penelitian tentang perilaku seksual masyarakat desa, misalnya;mungkin akan sulit dilaksanakan karena norma belum dapatmenerima.

8. Didukung oleh pihak lainPenelitian yang mendapatkan dukungan dari pihak lain akan semakinmudah untuk dilaksanakan, misalnya fasilitas bimbingan dari institusiriset/ pendidikan, finansial dari pemerintah dan swasta, bantuanfasilitas dari donatur, dan sebagainya.

D. Rumusan MasalahMasalah penelitian dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu PernyataanMasalah dan Pertanyaan masalah. Pernyataan masalah adalahstatemen/ pernyataan adanya masalah, berisi deskripsi fakta yang adapada saat itu. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah suatu kalibatberbentuk pertanyaan yang menghendaki jawaban dari penelitian yangakan dilakukan. Pernyataan maslah umumnya menggambarkanfenomena yang menjadi masalah sedangkan pertanyaan masalah

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 13

memberikan arah kemana penelitian akan dilakukan berdasarkan padapernyataan masalah yang telah dirumuskan.Contoh perbedaan antara pernyataan penelitian dan pertanyaanpenelitian adalah sebagai berikut:

Contoh 1Pernyataan Penelitian :Di wilayah desa B telah dilakukan pencanangan gerakan pemberantasanNyamuk demam berdarah melalui Gerakan 3 M (Menimbun, Menutup danMenguras). Namun kenyataannya program ini tidak dilakukan olehseluruh unsur masyarakat, Ditemukan hanya 20% Keluarga yangmelakukan gerakan 3 M.

Masalah :Terdapat 80% keluarga yang tidak menjalankan program 3 M

Pertanyaan Penelitian :Faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi perilaku keluarga untukmelakukan gerakan 3 M ?

Contoh 2Pernyataan Penelitian :Hasil survay selama satu bulan terakhir didapatkan di ruang perawatananak dijumpai terdapat 4 orang anak (8 %) yang mengalami plebitissetelah dilakukan pemasangan infus. Dari hasil pendataan ternyata anaktersebut telah dipasang infus selama lebih dari 1 minggu.

Masalah :Terjadi Plebitis pada 4% pasien anak yang dipasang infus selama lebihdari 1 minggu

Pertanyaan penelitian :Adakah hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian Plebitis?

Page 8: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas14

MEMBUAT TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah indikasi kearah mana suatu penelitian akandilakukan atau data (informasi) apa yang akan dicari melalui kegiatanpenelitian. Tujuan menggambarkan upaya yang akan dilakukan oleh penelitiuntuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah ditetapkansebelumnya.Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang konkrit. Suatutujuan penelitian yang baik umumnya mengandung syarat-syarat spesifik(specific) , dapat diukur (measureable), dan dapat dicapai (achievable). Suatutujuan disebut spesifik apabila tujuan itu hanya mengandung satu kegiatantertentu yang jelas (nyata) serta tidak menimbulkan bermacam interpretasi.Dapat diukur berarti bahwa tujuan yang ditetapkan dapat diukur tingkatkeberhasilannya atau hasil yang akan dicapai tersebut dapat dinilai ataudievaluasi. Sedangkan syarat bahwa tujuan harus dapat dicapai adalah tujuantersebut secara rasional dapat dipenuhi oleh peneliti, baik terkait dengankemudahan proses pencapaian tujuan, kemudahan biaya, kemudahan teknikpelaksanaan dan sebagainya.

Contoh tujuan :1. Memperoleh gambaran tingkat pengetahuan masyarakat kecamatan G

tentang Flu Burung2. Mengetahui hubungan antara lama kontak perawat – pasien dengan

tingkat penerimaan pasien terhadap perawat3. Mengetahui perbedaan keefektifan antara stimulasi kontralateral dengan

distraksi visual terhadap penurunan sensasi nyeri pada pasien penderitafraktur

4. Mendapatkan gambaran tentang perilaku keluarga pasien selamamendampingi pasien di rumah sakit

5. Memperoleh gambaran kemampuan pasien dalam melakukan injeksiinsulin secara mandiri

6. dan sebagainya

Biasanya tujuan penelitian dibedakan menjadi dua bagian yaitu tujuan umumdan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan tujuan yang bersifat lebihluas dan mencakup seluruh aspek yang terdapat pada tujuan khusus.Sebaliknya tujuan khusus merupakan penjabaran dari tujuan umum.

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 15

Contoh :Tujuan Umum:Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perilaku pemberian makan padabayiTujuan Khusus:a. Mengetahui perilaku pemberian makan pada bayi oleh keluarga yang

tidak mendapatkan penyuluhanb. Mengetahui perilaku pemberian makan pada bayi oleh keluarga yang

mendapatkan penyuluhanc. Membandingkan perilaku pemberian makanan pada bayi oleh keluarga

yang mendapatkan penyuluhan dan yang tidak mendapatkan penyuluhan

Pada contoh diatas, didapatkan gambaran bahwa tujuan khusus merupakanbentuk penjabaran dari tujuan umum; dalam artian seluruh statemen yangberada pada tujuan khusus tidak melampaui statemen yang ditetapkan tujuanumum.

Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perludispesifikkan lagi, maka tidak perlu adanya tujuan umum dan khusus, tetapicukup dibuat “Tujuan Penelitian“ saja.

Page 9: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas16

MENGEMBANGKAN TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Setelah masalah penelitian dirumuskan dan tujuan penelitian ditetapkan; halyang penting dilakukan sebelum mengembangkan penelitian lebih lanjut yaitumengembangkan landasan teori yang cukup memadai. Tinjauan kepustakaan(landasan teori) ini pada umumnya menyangkut dua hal yaitu:1. Tinjauan yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini

dimasksudkan agar pra peneliti mempynyai wawasan ayng cukup luassebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabelyang akan diteliti/ Tinjauan teori ini juga dimaksudkan agar peneliti dalammeletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti beradadalam konteks keilmuan.

2. Tinjauan dari hasil-hasil penelitian yang lain yang berkaitan denganmasalah yang akan diteliti

Untuk mengembangkan suatu landasan teori, diperlikan berbagai sumberinformasi yang mampu mendukung terhadap pemecahan masalah. Secaraumum sumber informasi itu terditi atas sumber informasi dokumenter, sumberinformasi kepustakaan (bibliografi) amupun sumber informasi lapangan.Yang disebut sumber informasi dokumenter adalah semua bentuk sumberinformasi yang ebrhubungan dengan dokumen, baik dokumen resmi maupuntidak resmi; misalnya catatan perkembangan pasien, statistik, catatan hariandan sebagainya. Sumber informasi dokumen ini dapat dikategorikan menjadidua yaitu sumber primer dan sumber sekunder.Sumber kepustakaan adalah sumber teori yang didasarkan atas buku-buku,hasil penelitian,, majalah ilmiah, jurnal, dan sebagainya. Dari buku dapatdiperoleh teori, generalisasi dan konsep-konsep yang dikemukakan oleh paraahli.Sumber informasi lapangan adalah sumber informasi yang didapatkanlangsung dari lapangan, misalnya dari rumah sakit, dari Posyandu, daribangsal perawatan dan sebagainya. Termasuk dalam sumber informasilapangan adalah studi pendahuluan.

Teori-teori yang digunakan dalam suatu penelitian berguna untukmemberikan kepastian hasil, penguatan dan sekaligus menjadi prediksibagaimana hasil penelitian nantinya. Suatu tinjauan pustaka (landasan teori)yang baik hendaknya mampu menggabungkan dan membangun kerangkapikir yang menunjang pelaksanaan penelitian. Interrelasi antar konsep, teoridan model konsep dalam penelitian perlu dikembangkan sehingga mengarahpada prediksi hasil penelitian. Contohnya misalkan seorang penelitimengangkat masalah :

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 17

belum diketahuinya dampak penyuluhan kesehatan pada pasien pascaoperasi katarak terhadap perilaku perawatan luka katarak

Maka peneliti harus mengembangkan konsep tentang apa (pengertian),bagaimana (teknik), dan dampak penyuluhan kesehatan; apa (pengertian)perilaku, jenis perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Padaakhirnya peneliti merumuskan (membuat prediksi) tentang bagaimanadampak penyuluhan terhadap perilaku (perawatan luka post katarak).

Dalam teori, setidaknya dibahas variabel-variabel yang terdapat dalampenelitian itu sendiri. Pada contoh diatas, variabel yang terlibat adalahpenyuluhan dan perilaku perawatan luka post operasi; maka kedua teoridiatas yang perlu dikembangkan.Jika pada penelitian deskriptif; misalnya peneliti ingin mendapatkan gambaranumur, jenis kelamin dan pekerjaan lansia; maka variabel yang perludimasukkan dalam teori antara lain tentang proses menua, dan gambarandemografik lansia itu sendiri.Dalam pengembangan literatur, peneliti dapat memasukkan modelkonseptual, konsep dan teori-teori.Konsep adalah gambaran imajinasi abstrak atau kesan mental yang dibentukdari observasi dunia nyata terhadap sesuatu, objek atau peristiwa yangdialami seorang individu.

Misalnya konsep tentang imunisasi :- tindakan memasukkan obat ke tubuh- Obat dibuat dari kuman yang dimatikan atau dilemahkan- bertujuan untuk meningkatkan kekebalan- banyak dilakukan pada Balita

Model Konsep adalah gambaran yang memberikan keteraturan berfikir,mengobservasi dan menginterpretasikan apa yang dilihat, memberikan arahriset untuk mengindentifikasi suatu pertanyaan untuk menanyakan tentangfenomena dan menunjukkan pemecahan masalah.Misalnya :Konsep Model sehat menurut Florence Nightingale

Manusia Sehat

Sedangkan teori merupakan komposisi dari konsep-konsep dan proposisiyang spesifik, yang berusaha untuk menjelaskan pengertian tertentu yangdiamati dalam dunia nyata. Teori digunakan untuk menggambarkan faham,

Lingkungan/sosial

Manusia

Page 10: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas18

menjelaskan suatu gagasan atau untuk memperkirakan apa yang dapatdiamati.Teori dan kerangka konseptual hampir sama, yaitu hubungan antar konsep.Namun terdiri atas informasi atau konsep yang lebih spesifik. Misalnya :Nyeri dapat dipengaruhi oleh situasi psikologisKekuatan otot akan menurun pada kondisi inaktivitas kronisDan sebagainya

Untuk membangun teori yang spesifik yang berhubungan, peneliti dapatmenggabungkan berbagai konsep dalam bentuk aksioma ataupun teorema.Aksioma dan teorema ini seringkali disebut juga proposisi.Aksioma adalah pernyataan yang menghubungkan konsep yang dianggapbenar dan teorema adalah pernyataan yang menunjukkan suatu hubunganantara konsep-konsep yang diturunkan dari hubungan yang telah dibentukoleh aksioma.Misalnya :(Aksioma I) :Perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan(Aksioma 2): Pengetahuan dapat di-peroleh dari pendidikan

Teorema :Perilaku dipengaruhi pengetahuan

Peneliti juga dapat mengembangkan teori berdasarkan atas model konseptualyang telah ada. Contohnya adalah pada Model konsep dari FlorenceNightingale :

Manusia Sehat

Dapat diubah menjadi :

Lingkungan/sosial

Manusia

Suhu lingkungan <25OC

Pasien demam

Tindakanperawatan:

� Kompres� Minum

banyak

Suhutubuh

menurun

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 19

A. Konsep dalam PenelitianKonsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Pada pengertian sebelumnya, konsep diartikan sebagaigambaran imajinasi abstrak atau kesan mental yang dibentuk dariobservasi dunia nyata terhadap sesuatu, objek atau peristiwa yangdialami seorang individu.

Oleh karena konsep merupakan abstrasi, maka konsep tidak dapatlangsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukurmelalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadivariabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai ataubilangan dari konsep. Disebut variabel karena menimbulkan variasi.Misalnya konsep tentang Hamil; hamil adalah konsep; yaitu istilah yangmenunjukkan bahwa seseorang mengandung janin sebagai calon individubaru; yang untuk mengetahui apakah seseorang hamil atau tidak makaperlu dolakukan pengukuran-pengukuran khusus (konstruk) atau variabelmisalnya denyut jantung janin, ditemukan pembesaran perut, tinggifundus uteri, dan sebagainya. Ukuran pembesaran perut yang terjadiantara satu orang dengan yang lain berbeda-beda, begitu pula tinggifundus uteri dan denyut jantung janin. Karena itulah ukuran-ukuran inidisebut sebagai variabel.Sosial ekonomi adalah konsep, dan untuk mengukur status sosialekonomi keluarga misalnya, harus melalui variabel-variabel : tingkatpendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga.

B. Variabel PenelitianVariabel adalah ukuran atau ciri (atribut) yang dimiliki oleh sesuatu(benda, orang, keadaan, dan sebagainya). Varibel disebut juga sebagaiciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitiantentang sesuatu konsep pengertian tertentu.Misalnya konsep tentang kursi, maka variabel bisa berupa warna kursi,bahan kursi, dan sebagainya. Warna kursi bisa beranekaragam sepertimerah, hijau, kuning, biru, ungu, dan sebagainya. Begitu juga bahanpembuat kursi; ada yang dari kayu, besi, beton, karet, dan sebagainya.Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel yang satu denganyang lain, variabel dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu variabeltergantung (dependen) atau disebut juga variabel akibat; dan variabelindependen (bebas) atau disebut juga variabel sebab.Pada contoh masalah anemia diatas, maka dapat ditetapkan bahwavariabel dependen-nya adalah Anemia, dan variabel independennyaadalah asupan gizi dan status pekerjaan.

Page 11: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas20

C. Membangun kerangka konsepKerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsepyang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.Hubungan antar konsep dapat ditentaukan berdasarkan atas teori-teoridan tinjauan literatur serta hasil penelitian sebelumnya, atau bilamanatidak mungkin dapat dilakukan proses logika.Dalam membentuk hubungan antar konsep, peneliti mencobamengkaitkan konsep-konsep yang akan diteliti untuk selanjutnyamenentukan manakah yang menjadi faktor penyebab dan akibat atauadakah hubungan timbal balik diantara variabel-variabel tersebut.Misalkan ditetapkan pertanyaan penelitian yaitu adakah hubungan antaraStatus Gizi dan Pekerjaan dengan Kejadian Anemia pada ibu hamiltrimester III?; maka peneliti perlu merumuskan bagaimana hubunganantara status gizi dengan kejadian anemia; dan juga hubungan antarapekerjaan dengan kejadian anemia.Jika dari hasil studi literatur didapatkan bahwa anemia adalah kurangnyakadar Hemoglobin dalam darah (lebih rendah dari 10 mg%) sedangkanhemoglobin hanya dapat diproduksi apabila dalam tubuh banyak terdapatHeme (zat besi) dan Globin (Protein) maka dapat dirumuskan bahwa gizimempengaruhi terjadinya anemia, atau jika gizinya baik diharapkan kadarhemoglobin meningkat (tidak terjadi anemia).Sedangkan untuk hubungan antara pekerjaan dan anemia; dalam studiliteratur didapatkan bahwa pekerjaan yang tinggi membutuhkan energidan kalori yang besar; yang mengakibatkan asupan nutrisi hampirsemuanya disalurkan untuk pemenuhan energi, sehingga protein yangsemestinya digunakan untuk membuat hemoglobin akan dipecah menjadiglukosa melalui proses Glukoneogenesis.Dari tinjauan teori diatas, maka dapat dirumuskan kerangka konsep untukpenelitian diatas menjadi :

Asupan Gizi kurang

Produksi Hemoglobin

Intake Zat Besi

Intake Protein

KadarHemoglobin

ANEMIA

Aktivitas

Keb. Nutrisi terfokus padapemenuhan nutrisi

Keb. Energi Meningkat

Glukoneogenesis

Kadar Protein

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 21

Pada kerangka konsep diatas, terdapat tiga konsep utama yaitu konsepanemia, konsep gizi dan konsep aktivitas. Konsep anemia dapat diukurdengan menggunakan pemeriksaan kadar Hemoglobin darah. Konseppemenuhan gizi dapat dilakukan dengan menggunakan kuesionertentang pemenuhan gizi, atau melakukan pemeriksaan kadar globin(protein) tubuh. Sedangkan konsep aktivitas dapat diukur denganmenggunakan obervasi harian atau menggunakand aftar pertanyaan.Pada kerangka konsep diatas, konsep hanya membahas bagaimanahubungan antara konsep-konsep yang diajukan dalam penelitian. Adapunhal-hal lain yang tidak terkait langsung dengan hubungan antar variabeltidak digambarkan. Misalnya faktor-faktor yang mempengaruhi asupannutrisi, dampak dari anemia pada ibu hamil, ataupun faktor lain penyebabtimbulnya anemia tidak perlu dibahas dalam kerangka konseptual.

D. Menyusun HipotesisHipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara ataspertanyaan masalah yang telah ditetapkan. Hipotesis berguna untukmemberi arah kemana penelitian akan dilakukan.Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta atau teori yang telah ditemukanatau hasil pengumpulan berbagai data, untuk selanjutnya digunakansebagai alat untuk merumuskan jawaban sementara atas pertanyaanpenelitian. Secara umum hipotesis dapat bersumber pada :1. Memperoleh langsung dari kegiatan praktik lapangan2. Fakta yag diidentifikasi dengan cara yang menggambarkan atau

menafsirkan dari sumber yang asli, misalnya melalui pendapat pakar,buku, karya ilmiah dan sebagainya

3. Melalui proses penalaran terhadap fenomena-fenomena

Sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, maka kebenaranhipotesis akan dibuktikan dalam penelitian nantinya.

Pada hakikatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang hubunganyang diharapkan antara dua buah variabel atau lebih yang dapat diujisecara empiris. Biasanya rumusan hipotesis terdiri atas pernyataantentang ada atau tidak adanya kaitan antara dua variabel, yaitu variabelbebas (independen variable) dan variabel terikat (dependen variable).

Page 12: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas22

MENENTUKAN DESAIN PENELITIAN

Yang dimaksud dengan desain penelitian ini adalah gambaran umum tentangbagaimana cara suatu penelitian dilakukan. Penentuan desain ini disesuaikandengan tujuan. Apabila penelitian tersebut bertujuan untuk mencari gambaransuatu fakta atau hasil penelitian, maka penelitian dapat dikategorikan sebagaipenelitian deskriptif. Apabila penelitian bertujuan untuk melakukan analisisada tidaknya hubungan atau perbedaan antara variabel; penelitiandikategorikan dalam penelitian analitik. Apabila analisis dilakukan untukmencari hubungan antara dua variabel atau lebih disebut desain analitikkorelasional dan apabila penelitian bertujuan untuk mencari perbedaan antaradua atau lebih variabel, disebut sebagai penelitian analitik komparatif.Berdasarkan waktu penyelenggaraan penelitian yang diperlukan untukmencapai tujuan penelitian, penelitian dibedakan dalan desain cross sectionaldan time series. Apabila untuk mencapai tujuan penelitian peneliti hanyamemerlukan satu kali pengambilan data untuk tiap responden, makapenelitian dika-tegorikan dalam cross sectional. Jika untuk mencapai tujuanpenelitian data diambil lebih dari satu kali untuk tiap responden (data) makapenelitian dikategorikan dalam penelitian time series. Jika pengambilan datauntuk penelitian dilakukan dalam waktu dua kali atau lebih dimana datadiambil mulai dari waktu awal penelitian (pengambilan data) dan dilanjutkanbeberapa saat kemudian, disebut sebagai prospektif atau cohort. Apabilapenelitian dilakukan dalam waktu dua kali atau lebih dimana data diambilmulai dari waktu awal penelitian dan kemudian ditelusuri data pada masayang lalu (sebelumnya) disebut penelitian retrospektif (case control).Berdasarkan pada perlu atau tidaknya perlakuan oleh peneliti untuk mencapaitujuan penelitian, maka penelitian dapat dibedakan dalam penelitianeksperimental dan penelitian non eksperimental.Contoh :Jika seorang peneliti bertujuan untuk mencari gambaran tentang caraperawatan pasien DHF derajad I dan II oleh keluarga, meliputi perawatandemam dan perawatan dehidrasi; maka desain penelitian dapat dikategorikandalam desain deskriptif. Menurut waktunya termasuk dalam desain crosssectional dan menurut perlakuan termasuk desain non eksperimental.Jika tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan daripetugas kesehatan terhadap perilaku keluarga dalam perawatan demam dandehidrasi pada penderita DHF derajad I dan II, dimana penyuluhan dilakukanoleh petugas kesehatan dan bukan oleh peneliti sendiri, dimana penelitimelakukan observasi ada tidaknya perbedaan perilaku perawatan keluargaterhadap demam dan dehidrasi pada klien sebelum dan setelah penyuluhan,maka penelitian dikategorikan dalam desain analitik komparatif, menurut

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 23

waktunya termasuk dalam desain time series : cohort (prospektif) danmenurut perlakuan termasuk dalam desain non eksperimental.Apabila peneliti bertujuan untuk mencari tahu apakah umur dan pendidikanberpengaruh terhadap perilaku keluarga dalam perawatan demam dandehidrasi pada klien dengan DHF derajad I dan II, maka desain penelitiandikategorikan dalam penelitian analitik korelatif, menurut waktunya termasukdesain cross-sectional dan menurut perlakuannya termasuk dalam penelitiannon ekspe-rimental.

Untuk memudahkan peneliti menentukan jenis desain penelitian, makapeneliti dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam bagan berikut :

A. Macam Desain PenelitianSecara umum desain penelitian dibedakan dalam dua kelompok besar,yaitu desain penelitian yang memerlukan perlakuan khusus dari penelitiatau disebut desain perlakuan, dan desain penelitian yang hanyamemerlukan observasi tanpa perlu perlakuan khusus dari peneliti; yangdisebut juga desain observasional.Desain penelitian observasional dapat dikategorikan lagi menjadi desaindeskriptif, dan analitik. Desain deskriptif adalah apabila penelitiandidesain untuk melakukan observasi dan pengkajian mendalam terhadapsatu atau lebih variabel penelitian tanpa melakukan kajian ada atautidaknya hubungan antar variabel-variabel penelitian. Desain analitikadalah desain penelitian observasional dimana peneliti menetapkantujuan untuk mencai tahu/ menganalisis ada tidaknya hubungan ataubeda antara dua atau lebih kelompok/variabel. Desain penelitian analitikberdasarkan waktunya dapat dibedakan menjadi cross sectional (sewatu)maupun time series (waktu berkelanjutan). Desain analitik menggunakandesain cross sectional jika data penelitian diambil dalam satu waktu untuktiap-tiap variabel. Desain time series diberlakukan jika akan dilakukanidentifikasi sejumlah dua kali atau lebih pada satu sampel. Padapenelitian jenis survey, biasanya dibedakan dalam desain cohort(prospective) dan Case Control (Retrospective). Desain prospectif yaitudata diambil selama lebih dari satu kali dimana pengambilan data keduadan selanjutnya dilakukan terhadap sampel pada periode setelah datapertama diambil. Desain retrospektif adalah desain dimana pengambilandata kedua dilakukan terhadap situasi/ data yang terjadi sebelumpengambilan data pertama

Desain penelitian eksperimental dibedakan dalam tiga tingkatan yaitudesain : (1) pre eksperimental (2) eksperimental semu dan(3)eksperimental murni

Page 13: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas24

Dalam tingkat pre ekperimental, rancangan penelitian dibagi lagi menjaditiga yaitu :

� One shot case studyPada rancangan ini intervensi dilakukan pada satu kelompok kemudiandiobservasi (dilakukan pengambilan data) setelah dilakukan intervensi.

S � - � X � O

S = SubjekX = perlakuanO = observasi

� One Group pre-post test designPada rancangan ini dilakukan observasi terhadap satu kelompok sampelpada waktu sebelum dan sesudah perlakuan (intervensi)

S � O1 � X � O2

� Static group comparisonRancangan ini melibatkan dua kelompok dimana satu kelompok diberiintervensi dan kelompok lainnya tidak dilakukan intervensi. Lalu dilakukanevaluasi pada akhir intervensi.

Sa � - � - � O2Sb � O1 � X � O2

Pada desain eksperimental semu (quasy eksperimental), rancangandilakukan dengan melibatkan dua kelompok (perlakuan dan kontrol)dimana masing-masing diobservasi sebelum dan sesudah perlaku-an.Desain ini merupakan upaya untuk mengungkapkan hubungan sebabakibat.

Sa � O1 � - � O2Sb � O1 � X � O2

Pada desain eksperimental murni, terdapat tiga rancangan yaitu random-post test design, random pre-post test design dan Solomon design.Random-post test design meli-batkan dua kelompok perlakuan dankontrol dan diobservasi sesudah perlakuan.

Ra � - � - � O2Rb � - � X � O2

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 25

Pada Random Pre-post test design rancangan dilakukan denganmelibatkan dua kelompok (perla-kuan dan kontrol) dimana masing-masing diobservasi sebe-lum dan sesudah perlakuan

Ra � O1 � - � O2Rb � O1 � X � O2

Rancangan Solomon (Solomon Design) merupakan gabungan dari duarancangan sebelumnya sehingga melibatkan empat kelompok.

Ra � - � - � O2Rb � - � X � O2Rc � O1 � - � O2Rd � O1 � X � O2

Secara ringkas desain penelitian diatas dapat digambarkan dalam skemasebagai berikut :

DESAIN

OBSERVASIONALEKSPERIMENTAL

Pra Eksperimental

Quasy Eksperimental

True Eksperimental

One Shot Case StudyOne Group Pre-Post test design

Static Group Comparison

Time series designNon equivalent cotrol group

control gorup pre-post test designSeparate sample pre-post test

Pre-post test with controlPost test design eith control

Solomon design

DESKRIPTIF

SurveyCase studyComparative studyCorelation studyEvaluation Study

ANALITIK

Cohort (Prospective)Case Control

(Retrospective)

TIME SERIES

CROSS SECTIONAL

Page 14: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas26

B. Cara Menentukan Desain PenelitianUntuk memudahkan peneliti pemula dalam menentukan desain apa yangpaling cocok untuk pencapaian tujuan penelitian, maka dapat digunakanalur pikir sebagai berikut:

1

Apakah akan dicarihubungan atau beda antara

variabel

Deskriptif

Ya

Analitik

Berapakah jumlah variabel

Pra Eksperimental

YaTidak

Tidak Ya

Apakah jumlah kelompoksampel yang diamati lebih

dari 1?

Apakah perlu perlakuan khusus untuk mencapaitujuan penelitian ?

Quasi Eksperimental True Eksperimental

Apakah kelompokperlakuan dan kontrol

diambil secara random?

YaTidak

Tdk Ya

Apakah data diambil dariobservasi pada waktu

sebelum penelitiandimulai

Cross-Sectional

Tidak

Ya

Apakah data perlu diambil lebih dari satu kali untuksatu atau lebih variabel

Time Series

Cohort(Prospektif)

Case Control(Retrospektif)

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 27

MEMBUAT KERANGKA KERJA

Kerangka kerja atau framework adalah skema yang menggambarkanbagaimana tahapan suatu penelitian diselenggarakan.Frame work memberikan informasi secara singkat bagaimana suatupenelitian dapat diselenggarakan sehingga tujuan dapat tercapai.Umumnya kerangka kerja dijabarkan dalam bentuk skematik; walaupunsebenarnya dapat juga dijabarkan dalam bentuk naratif.Kerangka kerja memberikan informasi tentang langkah urutan yang akandilaksanakan oleh peneliti; meliputi pengambilan sampel dari populasi,pengambilan data dan perlakuan serta tahapan analisis data yang akandilaksanakan.Secara umum bentuk kerangka kerja (frame work) digambarkan sebagaiberikut:

Populasi

Sampling : ……

Sampel

Pengambilan data

Pengolahan data : ….

Analisis dan kesimpulan

Dalam kerangka kerja, perbedaan antara desain non eksperimental dandesain eksperimental terletak pada seputar teknik pengambilan data. Variasikerangka kerja seperti perlu tidaknya perlakuan sebelum atau sesudahpengambilan data, berapa kali pengambilan data dan berapa kelompoksampel yang diperlukan; dipengaruhi oleh desain penelitian yaitu apakahdesain eksperimental ataukah non eksperimental. Apa-bila desain penelitianyang digunakan adalah desain non eksperimental, maka model (bentuk)kerangka kerja penelitian seperti kerangka kerja diatas.Apabila desain penelitian adalah eksperimental, maka bentuk kerangka kerjadisesuaikan dengan desain eksperimental. Misalnya untuk contoh sebagaiberikut :

seorang peneliti bertujuan untuk mencari gambaran tentang caraperawatan pasien DHF derajad I dan II oleh keluarga, meliputi perawatandemam dan perawatan dehidrasi; Maka kerangka konseptualnya dapatdisusun seperti berikut :

Page 15: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas28

Populasi

Sampling : Purposive

Sampel :50

Pengambilan data:- Perilaku perawatan demam- Perilaku perawatan dehidrasi

Pengolahan data : deskriptif

Analisis dan kesimpulan

Pada penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dari petugaskesehatan terhadap perilaku keluarga dalam perawatan demam dan dehidrasipada penderita DHF derajad I dan II, dimana penyuluhan dilakukan olehpetugas kesehatan dan bukan oleh peneliti sendiri, dan peneliti melakukanobservasi ada tidaknya perbedaan perilaku pera-watan keluarga terhadapdemam dan dehidrasi pada klien sebelum dan setelah penyuluhan. Maka jikapeneliti menggunakan desain eksperimental semu maka desain penelitianmenjadi :

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 29

Populasi

Sampling : Purposive

Sampel :50

Sampel A: 25 Sampel B:25

Perlakuan Tanpa perlakuan

Pengolahan data : Komparatif

Analisis dan kesimpulan

Pengambilandata : perilaku

perawatandemam dan

dehidrasi

Pengambilandata : perilaku

perawatandemam dan

dehidrasi

Pengambilandata : perilaku

perawatandemam dan

dehidrasi

Pengambilandata : perilaku

perawatandemam dan

dehidrasi

Page 16: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas30

PENENTUAN SAMPEL DAN SAMPLING

A. SampelSampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang menjadi subyekpenelitian. Subyek inilah yang nantinya menjadi sumber informasi ataudata dalam penelitian.Dalam suatu penelitian, sampel yang baik harus representatif (mewakilikeseluruhan populasi) dan memiliki jumlah yang relatif banyak.

Karena penentuan sampel sangat dipengaruhi oleh populasi, maka dalampenelitian perlu dilakukan penentuan populasi. Dalam penelitian yangdimaksud dengan peneliti adalah segenap subyek yang terdapat dalamlingkup penelitian. Jadi luas dan besarnya subjek sangat ditentukan olehkeluasan ruang lingkup penelitian itu sendiri. Populasi dapat terdiri atasseluruh orang yang ada di propinsi, seluruh penduduk desa X, segenapmahasiswa akper Y atau seluruh pasien yang dirawat di ruang Z padaperiode tertentu.

B. Teknik Penenuan Sampel (Sampling)Sampling adalah proses penyeleksian/ pengambilan anggota populasiuntuk dijadikan sampel penelitian. Secara garis besar teknikpengambilan sampel dari populasi (sampling) dikelompokkan dalamdua bentuk yaitu acak (random/probability sampling) dan non acak (nonrandom/non probability sampling).

Teknik acak adalah teknik pemilihan sampel sedemikian rupa sehinggatiap-tiap anggota populasi menda-patkan kesempatan yang sama untukterpilih atau tidak terpilih sebagai sampel.

Yang termasuk dalam sampling acak (random) adalah :�Simple random sampling

Adalah teknik pemilihan sampel secara sederhana dimana namasetiap anggota populasi diundi untuk kemudian diambil secara acakdan ditentukan sebagai sampel hingga jumlah sampel tepenuhi.

�Stratified random samplingAdalah teknik acak dengan terlebih dahulu mengelompokkanpopulasi dalem kelompok-kelompok yang ditentukan peneliti danpeneliti menen-tukan proporsi masing-masing kelompok.Selanjutnya penen-tuan sampel dilakukan secara acak sesuaidengan kelompok.

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 31

Contohnya jika penelitian pada pelajar SMU dengan 100 pria dan200 wanita; dan jumlah sampel yang dikehendaki 100 orang makanama-nama mahasiswa dipilah antara pria dan wanita, selanjutnyadiambil 33 nama pria secara acak dan 67 nama wanita secaraacak.

�Cluster samplingAdalah teknik pengelompokan sampel berdasarkan wilayah.Misalnya penelitian tentang peran perawat di RS swasta; makasampel diambil dari masing-masing RS swasta sesuai denganproporsinya sehingga menggam-barkan seluruh RS swasta.

�Systematic samplingMerupakan pengembangan teknik acak apabila terdapat daftarpopulasi. Misalnya populasi 100 dan sampel yang akan diambil 25maka penentuan sampel dilakukan pada anggota dengan nomortertentu dengan selisih (100:25=4). Misalnya anggota nomor3,7,11,15, dst.

Selanjutnya teknik penelitian non acak (non random) meliputi teknik-teknik :�Purposive sampling

Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pada kehendakpeneliti.

�Consecutive samplingAdalah teknik pengambilan sampel dimana subyek ditetapkanapabila sesuai dengan kriteria penelitian dimasukkan dalampenelitian sampai kurun waktu tertentu.

�Convinience samplingAdalah pemilihan sampel dengan mancari subyek yang kebetulanditemui di tempat dan waktu yang bersamaan pada pengumpulandata.

�Quota samplingAdalah teknik penetuan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentusampai jumlah terpenuhi, namun pemilihan dilakukan tidak secaraacak, namun berdasar keinginan peneliti

Page 17: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas32

�Sampling jenuhAdalah teknik pengambilan seluruh populasi menjadi responden(subyek penelitian) dan hal ini biasanya bila populasi kecil (kurangdari 30)

�Snowball samplingAdalah penentuan sampel yang mula-mula berjumlah kecil,kemudian sampel disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikansampel. Begitu seterusnya sampai jumlah sampel memenuhijumlah yang diharapkan.

C. Penentuan Jumlah Sampel (Sample Size)Penentuan jumlah sampel sangat menentukan apakah sampel yangdiambil representatif atau tidak. Sampel yang representatif artinya sampeltersebut dapat memenuhi syarat untuk mewakili populasi yangdiwakilinya.Terdapat berbagai teknik penentuan jumlah sampel.

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 33

VARIABEL DAN DEVINISI OPERASIONAL

Variabel adalah karakteristik (ciri) yang memberikan nilai beda terhadapsesuatu (orang, benda dan situasi). Jadi variabel bukan benda, orang atausituasi itu sendiri, namun atribut yang menyertai benda, orang atau situasi.Suatu variabel harus dapat diukur sehingga mampu memberikan nilai bedadan variasi antara satu dan lainnya. Jadi subyek seperti manusia, perawat,dan penyakit bukan merupakan variabel karena meru-pakan benda dan tidakdapat diukur secara langsung. Adapun variabel untuk subjek diatascontohnya perilaku manusia, pengetahuan perawat atau derajad penyakit,karena merupakan hal yang secara langsung dapat dinilai/diukur dan dapatmem-berikan beda.

Secara umum variabel dikelompokkan dalam :1) Variabel dependen

Adalah variabel yang karakteristiknya dapat dipengaruhi oleh variabellain; misalnya sikap dan perilaku dapat dipengaruhi oleh pengetahuan.Maka sikap dan perilaku termasuk variabel dependen

2) Variabel independenAdalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lainnya. Misalnyapada contoh diatas adalah pengetahuan.

3) Variabel perancuAdalkah variabel yang nilainya dapat mempengaruhi variabel tergantung(dependen) baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya padacontoh diatas adalah variabel kultur (budaya).Kedudukan variabel perancu terhadap variabel dependen danindependen adalah sebagai berikut:

V. Independen V. Dependen

V. Perancu

Untuk meminimalisir variabel perancu, dapat dilakukan cara retriksi(menyingkirkan variabel perancu); matching (menyamakan variabelperancu diantara dua kelompok) dan randomisasi sampel.

Devinisi operasional adalah arti dan batasan variabel yang me-mungkinkanterlaksananya pene-litian. Devinisi operasional merupakan pengertian yangdikembangkan oleh peneliti itu sendiri berdasarkan pada teori-teori baku yangada dalam literatur. Dengan devinisi ini, memungkinkan peneliti untukmengembangkan atau meretriksi batasan sebenarnya. Misalnya batasan

Page 18: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas34

tentang perilaku. Devinisi tekstular tentang perilaku adalah tindakan yangdilakukan oleh individu….., Maka selanjutnya peneliti berhak untukmendeskripsikan pengertian tersebut dengan dise-suaikan denganpenelitiannya; misalnya :perilaku adalah tindakan/ kegiatan psikomotor yang terpantau untukmelakukan perawatan anak sakit. …Adakalanya definisi semata tidak cukup untuk mendeskripsikan maksudpeneliti terhadap variabel, sehingga perlu dilakukan pembatasan yang lebihtegas dengan mengembangkan kriteria penilaian (indikator). Misalnya untukcontoh diatas :…. Dengan indikator : tindakan keluarga dalam mencegah demam, memberimakan, membantu ambulasi, membantu toileting ….

Selanjutnya dalam desain perlu difikirkan bagaimana variabel tersebut dinilai.Terdapat beberapa metode observasi variabel (alat pengambilan data) antaralain dengan :1) pengukuran biofisiologis, misalnya tekanan darah, denyut nadi2) Observasi perilaku, menggunakan cheklist perilaku3) Interview/wawancara, mengguna-kan panduan wawancara4) Kuesioner

Langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana menentukan teknikpenilaian untuk variabel dan penetapan skala.

Berdasarkan jenis data/skala data variabel, maka dapat dikelompokkan dalamdiskit (discrete) dan kontinum (continous).Variabel diskrit adalah variabel yang hanya memuat kategorisasi dua kutubyaitu “ya” dan “tidak” seperti pria-wanita, merah-hijau, atas-bawah, nomortelephon, nomor rumah, dan sebagainya. Variabel diskrit disebut juga variabelnominal atau variabel kategorik.

Variabel kontinum dibagi dalam tiga kelompok yaitu :1) Variabel ordinal

Yaitu variabel yang menunjuk-kan tingkatan (rangking): misalnya Baik,Cukup, kurang; Panjang, Kurang pan-jang, pendek; dsb.

2) Variabel intervalYaitu variabel yang mem-punyai jarak dengan pasti, namun tidak dapatdilakukan perhitungan matematika dan tidak memiliki nol mutlak.Misalnya adalah suhu. Suhu 31OC dan suhu 21OC memiliki selisih 10OC.Namun air bersuhu 31OC ditambah suhu 21OC tidak menjadi 52OC.

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 35

3) Variabel RatioMerupakan variabel dengan skala tertinggi. Skala rasio dapat dilakukanoperasi matematika dan memiliki nol mutlak. Misalnya tinggi badan, beratbadan, dsb.

Variabel Beda

Ran-king

Jar-ak

NolMutlak

Nominal �Ordinal � �Interval � � �Rasio � � � �

Misalnya jika peneliti menggunakan nilai ukuran Newton untuk mengukurkekuatan tangan pada ROM, maka skala data termasuk dalam rasio karenadata memiliki beda (misal 35N dan 37N pasti berbeda) memiliki rangking(Nilai 37 lebih tinggi dari 35), memiliki jarak yang jelas (37N-35N=2 N) danmemiliki nol mutlak (Nilai nol berarti tidak ada kekuatan). Jika skalapengukuran untuk perilaku perawatan anak sakit adalah : Baik, Sedang danKurang maka termasuk skala ordinal karena memiliki beda (baik dan kurangberbeda)dan memiliki rangking (nilai baik lebih baik daripada kurang);tapitidak memiliki jarak (baik-kurang=?) dan nol mutlak (pengetahuan nol bukanberarti tidak punya pengetahuan).

Setelah seluruh variabel telah didefinikan; meliputi pengertian (definisi),indikator penilaian, metode pengukuran dan skala pegukuran; maka langkahselanjutnya adalah memasukkan seluruh uraian diatas dalam penelitian.Tampilan yang dapat digunakan untuk meng-gambarkan variabel adalahdengan menggunakan tabel seperti dibawah ini. Contoh pada variabelperilaku perawatan anak sakit, dapat didefinisikan sebagai berikut:

Page 19: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas49

Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skore danskala

Independen:Pengetahuan

Pengetahuanadalah hasildari “tahu”setelah sese-orang mela-kukan pengin-deraan terha-dap sesuatu

Pengetahuan:cara perawatandemam, caramemberi makanpada anak, caramembantu toi-leting, caramem-bantuambulasi

Kuesioner

Benar=1Salah=0

Skor total:0-10=K

11-20=C21-30=B

Ordinal

Dependen:Perilaku

perawatananak sakit

perilaku ada-lah tindakan/kegiatan psi-komotor yangterpantau un-tuk melaku-kan perawatananak sakit.

Perilaku :-memberi makan-membantutoileting-merawatdemam-membantuambulasi

Cheklistobservasi

Melakukan=1Tidak=0

Skor total:0-8=K

9-14=C15-20=B

Ordinal

Setelah penentuan definisi operasional selanjutnya perlu dilakukan penen-tuan uji statistik. Penentuan uji statistik ini sangat tergantung pada tujuan dandesain penelitian. Jika tujuan tidak untuk mencari hubungan, beda ataupengaruh antar variabel; maka termasuk dalam statistik deskriptif dansebaliknya jika tujuan untuk mencari beda, hubungan atau pengaruh antardua atau lebih variabel dikategorikan dalam statistik inferensial.Perhatikan skema berikut :

1 >1

Apakah akan dicarihubungan atau beda

antara variabelDeskriptif

Tidak

Ya

Analitik

Ada Berapa Variabeldalam penelitian

Statistik deskriptif

Statistik inferensial

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 50

Analisis deskriptif adalah kegiatan pengolahan data dengan caramenggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabelatau grafik. Inti analisis deskriptif adalah pengolahan data agar dapatditampilkan dengan lebih baik. Analisis deskriptif antara lain penyajianfrekuensi, proporsi, rasio, ukuran tendensi sentral (rata-rata hitung, mediandan modus) maupun ukuran variasi (simpangan baku, varians, rentang dankuartil).

Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisissampel dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasidimana sampel diambil. Uji statistik inferensial dikelompokkan dalam duakelompok utama yaitu statistik parametrik dan statistik non parametrik.

Uji statistik parametrik merupakan uji statistik yang digunakan untukmenganalisis sampel dengan skala data interval atau rasio dan berdistribusinormal; sedangkan statistik non parametrik digunakan untuk menganalisisdata nominal dan ordinal serta dari populasi yang bebas distribusi.

Pada saat peneliti menentukan bahwa ia akan menggunakan analisisinferensial, maka pertama kali ia harus menentukan apakah ia akanmenggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Penentuan ujiparametrik atau non parametrik dapat dilakukan dengan menggunakanpanduan sebagai berikut :

Apakah variabelberskala interval atau

rasio?

Apakah data berasaldari distribusi normal?

Apakah sampel diambilsecara random/acak?

Apakah sampel cukupbesar (lebih dari 30)

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Non P

arametrik

ParametrikYaTidak

Page 20: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas51

Selanjutnya setelah ditentukan apa-kah uji statistik yang akan digunakanadalah uji parametrik atau non para-metrik, selanjutnya dilakukan penen-tuanuji statistik. Sebagai berikut:

Jenis Variabel & distribusi data

Tujuan

Jum-lah

sam-pel

Hubungansampel

Interval/rasio(kuantitatif)Distribusinormal

Ordinal (semikuantitatif)/Kuantitatifdistribusi

bebas

Nominal(Kualitatif)

PARAMETRIK NON PARAMETRIK

Bebas T test

Mann-WithneyU testWilcoxon sumrank test

Chi-SquareFisher exact

test2

Berpasangan Paired- t test Wilcoxon sign

rank test

McNemar test(kategorikdikotom)

Bebas One way-Anova

Kruskall-Wallistest Chi-Square

Beda

Lebihdari 2 Berpasan

gan Anova Friedmann test

Choshran’stest

(kategorikdikotom)

Korelasi

Pearsoncorrelation

Spearmancorelation

Kappacorelation

Contingencycoeficient

Kappacoeficient

Phi- coeficientRegresi Regresi - -

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 52

Untuk penentuan normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakanberbagai cara seperti:1. Untuk data interval/rasio dengan uji Normalitas (G)2. Untuk data skala ordinal menggunakan Uji Kosmolgorov -Smirnov3. Untuk data skala nominal menggunakan uji Chi-Square satu sampel

Satu hal yang penting diketahui adalah peneliti harus menetapkan derajadkesalahan (tingkat sigifikansi) penelitian. Hal ini berlaku untuk penelitiananalitik.Penetapan derajad kesalahan penelitian merupakan wujud kehati-hatianpeneliti memutuskan kesimpulan dari hasil penelitian (keputusan menolakHipotesis null dan menerima Hipotesis kerja). Derajad kesalahan umumnyaditetapkan dari 0,01(1%) sampai dengan 0,1(10%). Umumnya penelitian padabidang kesehatan menggunakan derajad kesalahan (α) 0,01 atau 0,05. Nilaiini menunjukkan bahwa kemungkinan menerima Hipotesis null yangseharusnya ditolak sebesar 5%.Dalam penelitian analitik, derajad kemaknaan ini mutlak diperlukan sebagaiwujud pernyataan bahwa peneliti tidak memiliki kebenaran mutlak danmungkin mengalami kesalahan.Secara statistik, nilai derajad kesalahan ini nantinya digunakan untukmemutuskan hasil perhitungan statistik dari data; apakah masuk kategorihipotesis kerja atau tidak.

Page 21: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas53

MENGEMBANGKAN KUESIONER

Setelah metodologi penelitian selesai dibuat, terutama penentuan definisioperasional; langkah selanjutnya adalah pembuatan alat ukur untukpenelitian.

Satu hal yang penting ditekankan adalah bahwa setiap pertanyaan atau alatukur yang dibuat tidak boleh menyimpang dari tujuan utama penelitian, danrelevan dengan devinisi operasional. Jadi jika misalnya pada penelitiandiatas variabel dependen yang akan diukur adalah perilaku perawatankeluarga pada anak sakit maka alat ukur harus mampu menggali perilakuperawatan anak demam, perawatan ambulasi, pemenuhan nutrisi danpemenuhan kebu-tuhan eliminasi; sesuai dengan batasan operasional yangtelah ditetapkan.

Disebutkan sebelumnya bahwa bentuk alat ukur dalam penelitiankeperawatan dapat berupa kondisi biofisiologis, wawancara, kuesionermaupun cheklist observasi.

Alat ukur berupa biofisiologis seperti tekanan darah, denyut nadi, kadarHemoglobin, penyembuhan luka, dan sebagainya mungkin digunakan dalamriset keperawatan yang bertujuan untuk mengeksplorasi fakta tentang kondisitubuh atau mencari dampak pelayanan keperawatan terhadap kondisi tubuh.Alat ukur ini dapat dibuat secara sederhana seperti misalnya padapengukuran tekanan darah; namun dapat juga menjadi kompleks, misalnyauntuk mengukur penyembuhan luka maka indikator yang diperlukan mungkinkondisi jaringan (derajad penyembuhan luka) luas dan kedalaman luka, danada tidaknya tanda-tanda inveksi pada luka.Contoh :

TD : ……../ …….Hb : …….. mg%

Contoh 2 :PENGARUH PERAWATAN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA

HariINDIKATOR 1 2Luas luka (mm2)Dalam luka (mm)Derajad lukaTanda infeksi

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 54

Untuk menilai kondisi subyektif pada situasi biofisiologis, seperti rasa nyeridan situasi psikologis lainnya, dapat digunakan skala Visual Analog (VisualAnalog Scale) seperti dibawah ini

Tidaknyeri

Nyeri taktertahankan

Atau menggunakan Rating Scale seperti contoh :

Jika Latihan ROM paling ringan bernilai 0 dan paling berat bernilai 5, Berapanilai latihan ROM yang dilakukan hari ini ?

0 1 2 3 4 5

Alat ukur untuk menggali pengetahuan responden dapat berupa soal testmaupun non test. Bentuk-bentuk pertanyaan untuk mengukur pengetahuansangat beragam; seperti menggunakan pertanyaan terbuka (open endedquestion) misalnya :

- Bagaimana cara membuat larutan gula garam?- Bagaimana tanda orang menderita diare?- Apa ciri-ciri orang kurang cairan?

Model yang lain adalah per-tanyaan tertutup (Close ended question) yangmemungkinkan pertanyaan dengan jawaban “ya’ dan “tidak”. Model inisebaiknya tidak digunakan untuk meng-ukur pengetahuan karena hasil dapatmenjadi bias karena faktor kebetulan sangat tinggi. Apabila terpaksadigunakan sebaiknya digunakan untuk pertanyaan peng-giring seperti :

Pernahkah anda menderita diare?(1) Ya(2) Tidak

Jika Ya, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut …..Apa pengertian diare ?(a) diare adalah sakit perut terus-menerus(b) diare adalah buang air kecil banyak(c) diare adalah buang air besar sering dan cair(d) diare adalah badan menjadi kuning

Page 22: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas55

dan seterusnya ….

Model pertanyaan Multiple Choice (pilihan ganda) adalah model yang dapatditerapkan untuk mengukur pengetahuan seperti misalnya:

Bagian apa dari rokok yang berbahaya bagi kesehatan?(a) puntung(b) busa(c) api(d) asap

dan sebagainya ….

Untuk penggalian sikap dan persepsi individu, model alat ukur dapat berupaskala likert, model semantik diferensial ataupun rank-order question.Penggunaan skala Likert digunakan untuk menilai sikap individu terhadapsesuatu. Skala ini menggambarkan persetujuan individu. Contoh :Segera setelah merasakan gejala penyakit seorang individu harus segeraberobat ke petugas kesehatan( ) sangat tidak setuju( ) tidak setuju( ) ragu-ragu( ) setuju( ) sangat setuju

Penggunaan skala semantif diffe-rensial seperti contoh berikut dapatmenggambarkan sikap individu :

Pendidikan kesehatan yang diberikan pada saudara tadi :(berilah tanda cheklist (�) pada jawaban anda ….

Berguna Tidakberguna

1 2 3 4 5Menye-nangkan

Membo-sankan

1 2 3 4 5Dapat

dipahamiSulit

dipahami1 2 3 4 5

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 56

Bentuk lain penilaian sikap individu adalah dengan menggunakan pertanyaanberperingkat (rank order question) misalnya :

Tujuan hidup yang ingin dicapai tiap orang berbeda, berikut adalah beberapatujuan hidup yang anda miliki, berilah angka sesuai prioritas anda, misalnyasangat penting bernilai 1, kurang prioritas bernilai 2, dan seterusnya ….( ) Berpendidikan tinggi( ) kaya( ) berhasil dengan keluarga( ) sehat( ) beragama dan tenteram

Selanjutnya untuk melakukan pengukuran perilaku individu, dapat digunakanlembar observasi (cheklist) atau dengan menggunakan pertanyaan tertutup.Misalnya :Apakah Anda merokok?( ) Ya ( ) tidak

Apakah Anda minum minuman keras ?( ) Ya ( ) tidak

atau dapat dibuat dalam bentuk tabel, misalnya pengukuran ketrampilansiswa dalam pemeriksaan fisik :

PERILAKU Ya TdkMengatur posisi klienMemberi tahu prosedurMenyiapkan alatCuci tanganMelakukan inspeksi dadaMelakukan palpasi dadaMelakukan pemeriksaantaktil fremitus

Adakalanya daftar pilihan jawaban dibuat lebih bervariatif, misalnya sepertidibawah ini :

Perilaku sehat penderitaDiabetes Mellitus

Makan teratur 3 kali sehari?( ) selalu ( ) jarang

Page 23: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas57

( ) sering ( ) tidak pernah

Makan diluar jadwal yang ditetapkan …( ) selalu ( ) jarang( ) sering ( ) tidak pernah

Setelah kuesioner disusun, sebelum melangkah ke tahapan berikutnya perludilakukan pengecekan kembali apakah setiap item pertanyaan (alatpengumpul data) telah sesuai dengan tujuan dan relevan dengan indikatorvariabel dalam devinisi operasional. Hal ini penting karena seringkali penelitipemula mengembangkan perta-nyaan-pertanyaan bias karenakekurangtelitian analisis.Setelah dilakukan pengecekan terhadap isi (content) dari alat ukurselanjutnya lakukan pengecekan terhadap bentuk (fisik) dari kuesioner itusendiri. pengecekan meliputi kesesuaian bahasa dengan tingkat penge-tahuan responden, dan kemung-kinan kesalahan interpretasi serta pelibatanemosi/ subyektifitas.Pengecekan terhadap Bahasa dilakukan dengan cara :1. Menyederhanakan bahasa2. Menggunakan kata-kata umum

Misalnya untuk pertanyaan seperti berikut:

Berikut ini yang merupakan tanda kejadian demensia adalah: ……

Pertanyaan tersebut dapat disederhanakan menjadi :

Tanda demensia adalah : …

Pertanyaan diatas mungkin masih dapat menyebabkan kebingungansehingga perlu dilakukan penyederhanaan istilah, menjadi :

Tanda orang pikun adalah …

Selanjutnya lakukan pengecekan ada tidaknya pertanyaan negatif(menggunakan kata “tidak” atau “bukan”) karena dapat menimbulkaninterpretasi yang kurang tepat. Misalnya :

Apakah anda tidak merokok?( )ya ( ) tidak

Pertanyaan diatas dapat menimpulkan interpretasi yang salah. Umpamanyaresponden adalah perokok, dan ia akan menjawab ‘tidak’ untuk menunjukkan

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 58

ia menyangkal pertanyaan. Hal ini dapat diinterpretasikan lain karena me-nimbulkan kesan ia membenarkan pertanyaan.

Pengecekan berikutnya adalah kemungkinan pelibatan emosi/ subyektifitaspada pertanyaan-pertanyaan dalam dimensi pengetahuan. Misalnya:

Saat terkena penyakit tipus, tanda-tandanya adalah : ….

Pertanyaan diatas mengarahkan responden untuk menjawab tanda penyakittipus, namun bentuk pertanyaan seperti diatas dapat menyebabkan intervensisubyektivitas karena pertanyaan diinterpretasikan menjadi ‘Saat terkenapenyakit tipus, tanda-tanda (yang saya rasakan) adalah …’Untuk menghindari, gunakan pernyataan umum atau pergunaan bentuk orangketiga, misalnya :

Tanda orang yang sakit tipus adalah…

Setelah pengecekan isi dan bentuk kuesioner selesai, tahapan selan-jutnyaadalah pengecekan terhadap skor dan skala data.Beberapa alat ukur, seperti pengukuran biofisiologis, Visual analog danSemantic differensial telah memberikan skor langsung. Untuk alat ukur sepertiini data mentah hasil penelitian dapat dikategorikan dalam skala interval ataurasio.Untuk alat ukur lainnya perlu dilakukan penskoran untuk tiap jawaban.Sesungguhnya tidak ada batasan teknik penskoran dan merupakan hakprerogratif peneliti. Namun lazimnya untuk pertanyaan berupa pengetahuanatau perilaku, skor benar/ melakukan=1 dan skor tidak melakukan/salah=0.Pada pengukuran sikap atau perilaku dengan pilihan yang lebih dari dua,umumnya pertanyaan yang vaforable (sesuai dengan jawaban yangdikehendaki) mendapat nilai tertinggi, kurang dikehendaki mendapat nilailebih kecil dan begitu seterusnya.Apabila skala data untuk variabel ditetapkan dalam skala interval atau rasio,maka skor tidak perlu dikonversi dalam bentuk lain; namun apabila skalavariabel ditetapkan dalam bentuk ordinal atau nominal, maka nilai hasilpenelitian perlu dikonversi ke dalam skala ordinal atau nominal.Untuk konversi skala ordinal dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Nilai 76-100 % skor tertinggi=BaikNilai 50 – 76 % skor tertinggi=CukupNilai 0-49% skor tertinggi=kurang

Page 24: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas59

Sebenarnya tidak ada aturan baku untuk penentuan konversi seperti diatas,sehingga peneliti bebas menentukan bagaimana ia akan melakukan koversinilai.

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 60

PENGAMBILAN DAN PENYAJIAN DATA

Setelah alat pengumpul data selesai dibuat, langkah berikutnya adalahmelakukan pengambilan data. Saat pengambilan data perlu dilakukanpengecekan terhadap beberapa hal antara lain :1. Apakah sumber data tepat (sesuai dengan sampel dan sampling)?2. Apakah seluruh alat ukur telah terisi dengan baik?3. Apakah tidak ada kesalahan interpretasi alat ukur oleh responden?

Sumber data dalam suatu penelitian dapat berupa data primer, sekunder atautersier. Data primer adalah data yang langsung didapatkan di lapangan;seperti pasien, perawat pelaksana, kepala rumah tangga, dan sebagainya.Data sekunder adalah data hasil pencatatan (dalam hal ini adalah catatankesehatan) misalnya kartu berobat, status (buku register). Sumber datatersier adalah sumber data hasil publikasi, misalnya dari jurnal, buku atauinternet.Apapun sumber data, yang paling penting adalah bahwa sampel dansampling yang dilakukan sesuai dengan rancang penelitian.

Setelah data berhasil dikumpulkan, selanjutnya perlu dilakukan tabulasisehingga data yang telah didapatkan menjadi satu kesatuan. Bentuk tabulasiantara lain seperti berikut :

No.Resp

Perawatandemam

Perawatanambulasi

Perawataneliminasi total

1 6 2 6 142 7 4 5 163 3 2 6 114 3 4 6 13

Selanjutnya data-data tersebut dapat disajikan dalam berbagai bentuk, antaralain naratif, tabel atau grafik. Untuk bentuk grafik dapat berupa grafiklingkaran, grafik batang, atau grafik garis serta piktogram.Penyajian dalam bentuk naratif misalnya :

Berdasarkan umur responden, 35% responden berusia 20-29 tahun, 52 %responden berusia 30-39 tahun dan 13 responden berusia 40-49 tahun sertatidak ada responden yang berusia 50-59 tahun.

Page 25: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas61

Contoh tampilan dalam bentuk diagram lingkaran :

Gambar 1.1. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Contoh tampilan pictogram :

3 hari = 2 jam 6 hari=4 jam

Gambar 1.2 kemampuan pasien pasca serangan IMA melakukan latihanmobilisasi berdasarkan lama serangan

Untuk menyajikan data dalam dua variabel sekaligus, umumnya digu-nakandiagram batang atau diagram garis. Diagram batang digunakan untukmenyajikan data tunggal sedangkan diagram garis digunakan untukmenyajikan data yang berkelanjutan (time series).Contoh :

17%

33%

50%SD

SMP

SMU

12

23

34

0

5

10

15

20

25

30

35

40

SD SMP SMU

Pendidikan

Jum

lah

resp

onde

n

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 62

Gambar 1.3 Diagram pengaruh kom-pres terhadap penurunan suhu tubuh

Gambar 1.5 Diagram tingkat pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan

Perubahan suhu akibat kompres

0.5

1.4

1.9

0.2

1.3

2.1

00.5

11.5

22.5

5 menit 10 menit 15 menitWaktu kompres

Penu

runa

n su

hu

dingin panas

0123456

jum

lah

Tani Dagang

pekerjaanBaik Cukup Kurang

Page 26: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas63

ANALISIS DAN PENARIKAN KESIMPULAN

Analisis data dan penarikan kesimpu-lan merupakan langkah-langkah terakhirdalam penelitian. Mengacu pada desain penelitian, maka analisis datadibedakan atas analisis deskriptif dan analisis inferensial.Analisis deskriptif adalah kegiatan pengolahan data dengan caramenggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabelatau grafik. Inti analisis deskriptif adalah pengolahan data agar dapatditampilkan dengan lebih baik. Analisis deskriptif antara lain penyajianfrekuensi, proporsi, rasio, ukuran tendensi sentral (rata-rata hitung, mediandan modus) maupun ukuran variasi (simpangan baku, varians, rentang dankuartil).Pada analisis deskriptif, setelah data ditampilkan dengan statistik des-kriptif,dilakukan analisis dengan menggunakan teori-teori yang berhubungandengan hasil penelitian. Umumnya analisis secara tekstular hanya dapatdilaksanakan untuk masing-masing variabel secara mandiri dan tidak dapatmelakukan analisis secara lebih mendalam bagaimana faktor-faktor atauvariabel lain dapat mempengaruhi variabel yang sedang dibahas.

Pada analisis inferensial, setelah data disajikan (seperti analisis deskriptif)selanjutnya dilakukan pengujian terhadap variabel. Pengujian terhadapketerkaitan antar variabel dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Analisisinferensial meliputi pengujian secara statistik terhadap ada tidaknyahubungan, beda atau pengaruh (regresi) satu variabel terhadap variabel yanglain.Tahapan analisis dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan perhitungandengan bantuan metode statistik yang ditetapkan. Selanjutnya dilakukanpenetapan nilai standar berdasarkan pada derajad kesalahan (α). Akhirnyakedua nilai diban-dingkan untuk akhirnya diputuskan apakah hipotesis nullditolak atau diterima.Contoh : pada uji McNemar didapatkan hasil perhitungan statistik X2 adalah15,73 sedangkan nilai X2 tabel pada dk=1 dengan taraf kesalahan 5% adalah3,894. Maka ternyata harga X2 hitung lebih besar dari harga X2 tabel,menunjukkan Ho ditolak dan H1 diterima

Setelah dilakukan analisis statistik, tugas selanjutnya adalah melakukananalisis berdasarkan literatur untuk menjelaskan fenomena yang ada. Jadipada penelitian analitik, analisis literatur dilakukan bukan pada data, namunpada hasil perhitungan dan kesimpulan statistik. Hal ini berbeda denganstatistik deskriptif yang melakukan analisis literatur langsung terhadap datahasil penelitian.

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 64

Dalam analisis hasil penelitian, peneliti dapat mencocokkan antara hasilpenelitian dengan teori-teori yang ada. Apabila hasil penelitian sesuai denganteori yang ada, peneliti bertugas untuk menjabarkan teori dan fakta apa sajayang mendukung sehingga hasil penelitian sesuai dengan teori.Apabila hasil penelitian ternyata tidak sesuai dengan harapan atau teori,maka peneliti melakukan analisis terhadap faktor-faktor apasaja yangmungkin menyebabkan hasil tidak sesuai dengan harapan atau teori.Umumnya suatu penelitian menyim-pang dari teori karena berbagai keadaanseperti :1) Sampel tidak representatif2) Instrumen tidak valid atau reliabel3) Ada variabel perancu atau variabel lain yang tidak dikendalikan4) Desain penelitian yang tidak tepat5) Landasan teori tidak sesuai

Setelah dilakukan analisis, langkah terakhir dalam penelitian adalahpenarikan kesimpulan dan saran.Kesimpulan penelitian merupakan jawaban singkat atas pertanyaan penelitiandan merupakan jawaban atas tujuan. Dalam kesimpulan sebaiknya tidak adainterpretasi lagi.Dengan demikian, banyaknya item kesimpulan sama dengan item tujuan(tujuan khusus) yang ditetapkan oleh peneliti.Saran berisi masukan nyata bagi orang lain sehubungan dengan hasilpenelitian. Apabila penelitian ternyata sesuai dengan harapan atau tujuanpenelitian, saran ditekankan pada bagaimana hasil penelitian dapatdigunakan untuk kehidupan sehari-hari. Peneliti juga diperkenankan untukmemberi saran agar penelitian dilanjutkan oleh orang lain dalam konteksberbeda, lebih luas atau dengan desain yang lebih baik.Apabila hasil penelitian ternyata tidak sesuai dengan harapan atau tidaksesuai dengan teori, maka saran sebaiknya menekankan pada bagaimanapenelitian ini dapat dilanjutkan atau diteruskan atau menunjukkankemungkinan kesa-ahan dalam penelitian sehingga dapat dilakukanpenelitian yang lebih baik.

Page 27: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas65

Referensi :

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisirev.IV, Rineka Cipta, Jakarta, 1988

Brockopp, Dorothy Y & Tolsma, Marie T.H, Dasar-Dasar Riset Keperawatan,edisi 2, EGC, Jakarta, 2000

George, Julia B. Nursing Theories, The Base for Proffesional Nursingpractice, 3rd ed., Appleton & Lange, Conecticut, 1990

Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,Pedoman Skripsi, Thesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan,Salemba Medika, Jakarta, 2003

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 1997

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 66

Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan karunia sehinggapenulis berhasil menyelesaikan pembuatan buku sederhana ini.

Buku ini sengaja dibuat untuk menjawab kebingungan mahasiswadiploma III keperawatan dalam penyusunan riset keperawatan. Begitubanyaknya buku riset ternyata tidak mampu memberikan kemudahan bagimahasiswa untuk memahami riset. Karena itu buku ini sengaja dibuat dalambentuk sederhana untuk menuntun mahasiswa menyelesaikan pembuatanlaporan riset.

Penulis menyadari isi dan pendekatan yang dilakukan dalam buku initidak relevan lagi bagi peneliti yang cukup mapan dan menguasai riset,karena memang kehadiran buku ini “hanya” untuk mengantarkan mahasiswamemahami riset dengan mudah.

Pamekasan, Februari 2004

Page 28: panduan riset 1

Riset keperawatan bagi pemula - Anas67

PANDUAN PRAKTIS

RISET KEPERAWATANBAGI PEMULA

Oleh :Anas Tamsuri

Riset keperawatan bagi pemula - Anas 68