panduan praktik klinis bdh.docx

Upload: septikalenaelida

Post on 02-Jun-2018

261 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    1/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUS

    RSUD OKU TIMUR

    Hernia1. Pengertian ( definisi ) Penonjolan isi perut dari rongga abdomen melalui defek pada dinding

    perut yang normal tidak ada.2. Anamnesis - Penonjolan pada lipat paha, pusat yang bisa hilang dengan penekanan

    - Penonjolan yang sama seperti diatas yang bisa hilang tetapi padaakhirnya tidak bisa hilang lagi.

    - Disertai perut kembung, tidak bisa BAB dan flatus atau rasa nyeriyang berat

    3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum dan tanda-tanda vital, bisa normal, bisa berat jikaInkarserata atau strangulata.Status lokalisUntuk Hernia Ingunalis dan FemoralisRegio lipat paha & scrotumInspeksi : Tampak benjolan jika pasien mengedan atau batuk dandapat dimasukkan kembali.Benjolan sampai ke kantong kemaluan.Untukyang Inkarserata, Irreponibilis dan strangulata benjolan tidak dapatdimasukkan kembali disertai rasa sakit atau perut kembung, tidak bisaflatus.Palpasi : dapat dimasukkan kembali atau tidak dapat dimasukkan.Untuk Hernia UmbilikalisRegio Umbilikal (pusat)Inspeksi : Tampak benjolan yang bisa hilang dengan penekananPalpasi : Dapat dimasukkan kembali atau tidak dapat dimasukkankembali.

    4. Kriteria Diagnosis - Ada benjolan yang bisa dimasukkan kembali atau tidak- Yang terdapat dilipat paha, scrotum atau Umbilikalis- Dapat disertai rasa sakit atau perut kembung, tidak bisa

    flatus5. Diagnosis Kerja Hernia

    6. Diagnosa Banding Hidrokel7. Pemeriksaan Penunjang - Darah rutin (Hb, Leukosit, CT, BT, Trombosit)- Kimia klinik (Ureum, kreatinin, BSS) untuk usia >40

    th- Thorax foto dan EKG : Untuk usia > 40 thn tujuan

    untuk melihat resiko operasi.8. Tata Laksana - IVFD

    - Pemberian antibiotik,- Herniorraphy

    Elektif untuk hernia reponibilis dan IrreponibilisSegera untuk hernia Inkarserata dan Strangulata

    9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluargarencana penatalaksanaan kasus lanjut.

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    2/15

    10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonamAd fungsionam : dubia Ad bonam

    11. Tingkat Evidens I/II/III/IV12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu14. Indikator - Kondisi pasien

    - Tergantung dari klasifikasi hernianya apakah menurutlokasi penyebabnya dan keadaannya

    15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    3/15

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    4/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUS

    RSUD OKU TIMUR

    Ileus Obstruktif1. Pengertian ( definisi ) Terganggunya pasase usus di sebabkan sumbatan mekanik yang

    diakibatkan oleh volvulus, perlengketan usus dengan usus, tumorintraluminer maupun ekstra luminer yang menekan usus,hernia internadan bolus askariasis.

    2. Anamnesis Perut kembung, disertai mual, muntah, yang kadang berwarnakecoklatan dan hijau, tidak bisa BAB dan flatus, sakit perut hilangtimbul ataupun menetap.

    3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum dan tanda-tanda vitalStatus lokalis : Regio Abdomen- Inspeksi : tampak cembung, kadang kala tampak gambaran kontur

    usus.- Palpasi : Defans muscular negative- Perkusi : Tympani- Auskultasi : Bising Usus positif meningkat- RT : TSA terasa sempit

    4. Kriteria Dianosis - Gejala-gejala klinis khas- Status lokalis di region abdomen yang khas- RT

    5. Diagnosis Kerja Ileus Obstruktif6. Diagnosa Banding Peritonitis

    Tumor Abdomen7. Pemeriksaan Penunjang - Darah rutin (leukosit)

    - Kimia klinik (Ureum, Creatinin bisa normal)- BNO 3 posisi :

    Gambaran distensi usus dan Herring bone (+)

    8. Tata Laksana - Pasang IVFD- Pasang NGT- Pasang DC- Pemberian Antibiotik- Laparatomi Eksplorasi untuk mencari penyebab dan penanganan

    definitif.9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluarga

    rencana penatalaksanaan kasus lanjut.10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad fungsionam : dubia Ad bonam11. Tingkat Evidens I/II/III/IV

    12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    5/15

    14. Indikator Kondisi Pasien15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    6/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUS

    RSUD OKU TIMUR

    Apendisitis1. Pengertian ( definisi ) Peradangan dari appendix vermiformis disebabkan penyumbatan Lumen

    appendix oleh hyperplasia folikel limfoid , benda asing, striktur akibatfibrosis sebelumnya dan neoplasma.

    2. Anamnesis - Nyeri perut kanan bawah yang menetap berasal dari nyeriepigastrium.

    - Gejala mual, muntah.- Demam- Anoreksia- Gejala GIT lainnya

    3. Pemeriksaan Fisik Status generalis : suhu febris 37, 5 38o C

    Status LokalisInspeksi : Tampak normal, cembung dan tegang.Palpasi : nyeri tekan area Mc. Burney, teraba rasa area Mc. Burney dandefans musculer.Perkusi : Tidak spesifikAuskultasi : Tidak spesifik kecuali untuk appendix perforasi dengan

    perlengketan (ileus obstruktif) B U meningkatUntuk yang peritonitis B U menurun.

    4. Kriteria Dianosis - Nyeri perut kanan bawah yang menetap- Demam, suhu > 38 o C- Nyeri tekan area Mc. Burney

    5. Diagnosis Kerja Ileus Obstruktif6. Diagnosa Banding - Batu traktus urinarius kanan : ginjal & ureter

    - Kasus-kasus kebidanan yang menyangkut organ-organ kebidanankanan.

    7. Pemeriksaan Penunjang - Darah rutin (Leukositosis)- Urinalisa : untuk DD batu ginjal ureter kanan- USG : untuk yang appendicitis Infiltrat maupun abses- BNO 3 posisi : untuk apendiksitis perforasi dengan perlengketan

    (manipestasi ileus obsruktif).

    8. Tata Laksana -

    Konservatif therapy untuk yang infiltrat- Appendektomi sayatan Mc. Burney untuk yang- Appendicitis akut- Appendesitis kronis

    - Laparotomi Eksplorasi yang :- Appendisitis perforasi dengan manifestasi ileus ostruktif &

    peritonitis- Apendisitis abces

    9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluargarencana penatalaksanaan kasus lanjut

    10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad fungsionam : dubia Ad bonam11. Tingkat Evidens I/II/III/IV

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    7/15

    12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu14. Indikator - Tingkat infeksi

    - Jenis-jenis Appendixitis- Kondisi Pasien

    15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    8/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUS

    RSUD OKU TIMUR

    Peritonitis1. Pengertian ( definisi ) Proses iritasi peritoneum yang lama.2. Anamnesis Penderita datang dengan keluhan nyeri seluruh perut.

    - Jika curiga perforasi kubah peptik dengan riwayat sakitmaag yang lama.

    - Jika curiga perforasi thypoid dengan riwayat demamlebih 1 minggu dan tanda-tanda demam thypoid.

    - Jika curiga perforasi appendix dengan riwayat nyeri perut kanan bawah dan diurut.

    - Jika curiga perforasi trauma dengan riwayat traumatumpul atau trauma tajam.

    3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum dan tanda-tanda vital.Regio Abdomen : Tanda-tanda defans muskuler ( perut tegang ).

    4. Kriteria Dianosis - Nyeri seluruh perut.- Tanda-tanda defans muskuler ( perut tegang)

    5. Diagnosis Kerja Peritonitis6. Diagnosa Banding Ileus obstruktif

    Cirrhosis hepatis

    7. Pemeriksaan Penunjang -Darah rutin-Kimia darah ( widal bila curiga thypoid)-BNO 3 posisi :untuk mencari udara bebas jika curiga tukak peptik

    8. Tata Laksana - Pasang IVFD- Pasang NGT- Pasang DC- Laparotomi ekspolasi umtuk melakukan terapi

    definitif.9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluarga

    Rencana penataklaksanaan lebih lanjut.

    10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonamAd fungsionam : dubia Ad bonam11. Tingkat Evidens I/II/III/IV12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu14. Indikator Kondisi pasien.15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    9/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUSRSUD OKU TIMUR

    BPH1. Pengertian ( definisi ) Pembesaran kelenjar peri urethra yang mendesak jaringan fibrosa yang

    berakibat terganggunya aliran miksi.2. Anamnesis BAK macet ( Tidak bisa BAK )

    Usia > 50 Tahun.3. Pemeriksaan Fisik Regia supra pubik Tampak bulging.

    RT ( pemeriksaan colok dubur ) Teraba peri urethra membesar4. Kriteria Dianosis - RT

    - Ultrasonografi5. Diagnosis Kerja BPH6. Diagnosa Banding Batu buli

    Ca Prostat7. Pemeriksaan Penunjang Cek laboraturium:

    (Hb,Leukosit,Trombosit,CT/BT,Ureum,Creatinin,BSS)BNO Untuk menyingkirkan adanya batu.USG Syarat menentukan tentangbesar kecilnya prostat.

    8. Tata Laksana - Pasang IVFD, Pemberian Antibiotik

    - Kateterisasi pada saat retensio Urine.- Cystotomi Jika kateterisasi gagal. - Open prostatek tomi Tindakan yang bisa dikerjakan

    di RSUD OKU Timur ( Invasif treatment ).9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan

    operasi/open prostatektomi. jika penderita bersedia untuk minimalInvansif Treatment (TUR-P) disarankan untuk dirujuk ke RS tipe B atauA.

    10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonamAd fungsionam : dubia Ad bonam

    11. Tingkat Evidens I/II/III/IV12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu14. Indikator Kondisi pasien.15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    10/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUSRSUD OKU TIMUR

    Vesicolithiasis1. Pengertian ( definisi ) Batu pada kandung kemih yang bermanifestasi ganguan BAK

    ( Tersumbat ) ataupun cystitis.2. Anamnesis Gangguan BAK

    Sakit saat BAK3. Pemeriksaan Fisik Tidak spesifik4. Kriteria Dianosis - BNO

    - USG5. Diagnosis Kerja Vesicolithiasis6. Diagnosa Banding Batu ureter.

    BPH7. Pemeriksaan Penunjang - Urinalisa : Lekosit,eritrosit.

    - BNO U ntuk melihat batu yang radioopak- USG Lebih spesifik

    8. Tata Laksana - Pasang IVFD- Pasang DC- Vesicolithotomi (sectio alba) 3-4 hari

    - Pemberian Antibiotik- Pemberian Analgetik9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi.10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad fungsionam : dubia Ad bonam11. Tingkat Evidens I/II/III/IV12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu14. Indikator Kondisi pasien

    Besar kecilnya ukuran batu.15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    11/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUS

    RSUD OKU TIMUR

    SNNT1. Pengertian ( definisi ) Benjolan dileher depan didaerah kelenjar gondok yang ikut bergerak

    waktu menelan.

    2. Anamnesis Riwayat benjolan dileher depan yang makin besar.3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umumdan tanda-tanda vital.Status lokalis : Regio colli anterior.

    Palpasi : Benjolan teraba mobile dan terfixir, ikut bergerak waktu menelan,permukaan rata atau berdungkul-dungkul. Konsistensi kenyal ataupunkeras.

    4. Kriteria Dianosis Hormon Tiroid.5. Diagnosis Kerja SNTT6. Diagnosa Banding SNT7. Pemeriksaan Penunjang Hormon Tiroid : TSH,T3,T48. Tata Laksana - Pasang IVFD

    - Pemberian antibiotik- Tiroidektomi- 4 hari- Pemberian Analgetik- Hormon Tiroid

    9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi.10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad fungsionam : dubia Ad bonam11. Tingkat Evidens I/II/III/IV

    12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF BedahKomite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu

    14. Indikator Kondisi pasien.15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    12/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUS

    RSUD OKU TIMUR

    Tumor Mamae1. Pengertian ( definisi ) Benjolan pada payudara yang bisa disebabkan oleh tumor jinak atau

    ganas,galaktokel ( sumbatan air susu ) dan peradangan.2. Anamnesis Benjolan pada payudara dengan identifikasi :

    - Umur > 30 tahun atau < 30 tahun- Melahirkan anak > 35 tahun- Kawin atau tidak- Usia menarche < 12 tahun- Usia menopauase > 55 tahun- Terapi hormonal lama- Pernah riwayat radiasi pada daerah dada- Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama

    Untuk mengetahui kemungkinan ganas atau jinak Faktor resiko.Benjolan sudah lama dan membesar cepat atau tidak.

    3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umumdan tanda-tanda vital.Status lokalis : Regio Mamae :

    - Inspeksi : tampak benjolan atau tidak,gambar kulit payudara diatas benjolan ada koreng atau tidak.

    - Palpasi : Konsistensi lunak atau keras, permukaan rataatau berdungkul-dungkul,mobile atau terfixir,teraba

    benjolan diaxila atau tidak,teraba benjolan diclaviculaatau tidak,teraba benjolan dileher atau tidak.

    4. Kriteria Dianosis -5. Diagnosis Kerja Tumor Mamae6. Diagnosa Banding Carcinoma Mamae7. Pemeriksaan Penunjang - Thorak foto untuk melihat metastase paru

    - Fungsi liver untuk melihat metastase hati- Foto tulang belakang untuk melihat metastase tulang

    belakang.8. Tata Laksana - Pasang IVFD

    - Jika diagnosa mengarah ke tumor Mamae curiga jinak dilakukan eksisi.

    - Jika curiga ganas tetapi nodul terlokalisir mobile dan belum metastase kelenjar ataupun organ biopsi

    eksisi.- Jika curiga galaktokel dilakukan eksisi.

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    13/15

    - Jika curiga abcess Mamae dilakukan drainage

    9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi.10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad fungsionam : dubia Ad bonam11. Tingkat Evidens I/II/III/IV12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu14. Indikator Kondisi pasien

    ganas atau tidak.15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    14/15

    PANDUAN PRAKTIK KLINIS

    TATALAKSANA KASUS

    RSUD OKU TIMUR

    Invaginasi1. Pengertian ( definisi ) Suatu keadaan masuknya sebagian usus proksimal kebagian distal.

    Sering terjadi pada anak-anak.2. Anamnesis Anak / Bayi tiba-tiba kesakitan atau menangis mendadak disertai

    keluhan perut kembung,muntah dan dari anus keluar lendir dan darah.3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umumdan tanda-tanda vital.

    - Regio Abdomen : Perut kembung- RT : Terdapat lendir dan darah.

    4. Kriteria Dianosis BNO

    5. Diagnosis Kerja Invaginasi6. Diagnosa Banding 7. Pemeriksaan Penunjang BNO : Tampak gambaran distensi usus bagian proksimal dan bolong

    pada bagian distal.8. Tata Laksana - Pasang IVFD

    - Pemberian antibiotik- Laparatomi eksplorasi untuk dilakukan Milking

    prosedur atau resiko reseksi Anastomose jika Nalking prosedur gagal.

    9. Edukasi Informed consent kepada pasien dan keluarga rencana tindakan operasi.10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad fungsionam : dubia Ad bonam11. Tingkat Evidens I/II/III/IV12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Tingkat Kritis SMF Bedah

    Komite Medik RSUD OKU Timur, SPI, Sub-Pengendalian Mutu14. Indikator Kondisi bayi atau anak.15. Kepustakaan

  • 8/10/2019 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BDH.docx

    15/15