panduan peningkatan jenjang karir.doc

38
BAB I DEFINISI Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya (Robbins, 2001). Jenjang karir adalah sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi. Jenjang karir tenaga perawatan berbasis kompetensi adalah tingkatan perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seorang perawat - bidan yang dicapai dengan memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan pada setiap jenjangnya. Jenjang karir Perawat- Bidan berbasis kompetensi adalah tingkatan perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seorang perawat - bidan yang dicapai dengan memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan pada setiap jenjangnya. Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral (Hamid, 2000). Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin individu dalam mempraktekan bidang profesinya, karena karir merupakan investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan/imbalan jasa. Komitmen terhadap karir, dapat dilihat dari sikap perawat terhadap profesinya serta motivasi untuk bekerja sesuai dengan karir yang telah dipilihnya.

Upload: japar-sadiq-assaqaf

Post on 28-Jan-2016

1.143 views

Category:

Documents


236 download

TRANSCRIPT

BAB I

DEFINISI

Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama perjalanan usianya

(Robbins, 2001). Jenjang karir adalah sistem untuk meningkatkan kinerja dan

profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.

Jenjang karir tenaga perawatan berbasis kompetensi adalah tingkatan perkembangan dan

kemajuan dalam pekerjaan seorang perawat - bidan yang dicapai dengan memenuhi

standar kompetensi yang dipersyaratkan pada setiap jenjangnya.

Jenjang karir Perawat- Bidan berbasis kompetensi adalah tingkatan perkembangan dan

kemajuan dalam pekerjaan seorang perawat - bidan yang dicapai dengan memenuhi

standar kompetensi yang dipersyaratkan pada setiap jenjangnya. Untuk dapat

mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga

keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan

interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral

(Hamid, 2000).

Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin individu dalam mempraktekan bidang

profesinya, karena karir merupakan investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan

penghargaan/imbalan jasa. Komitmen terhadap karir, dapat dilihat dari sikap perawat

terhadap profesinya serta motivasi untuk bekerja sesuai dengan karir yang telah

dipilihnya.

Dalam pengembangan karir, Robbins (2001) menyatakan bahwa perawat mempunyai

tanggung jawab utama terhadap karirnya sendiri. Robbins menguraikan bahwa karir

keperawatan mempunyai tiga komponen utama yaitu jalur karir, perencanaan karir dan

pola karir. Komponen pertama adalah jalur karir, yaitu lintasan yang dapat ditempuh oleh

seorang perawat mulai dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi, yang mungkin

dapat dicapai apabila perawat mampu bekerja secara produktif, loyal kepada organisasi,

menunjukkan perilaku yang profesional, serta mampu untuk tumbuh dan berkembang dan

memberi kesempatan kepada perawat untuk berprestasi dan meniti karir ke jenjang yang

lebih tiinggi, serta berhak mendapat imbalan sesuai jalur yang profesional. Komponen

kedua adalah perencanaan karir, yang merupakan tanggung jawab perawat sendiri untuk

melakukan evaluasi diri atau menseleksi jalur karir tentang pencapaian pengetahuan,

pengalaman, kemampuan dan keterampilan yang berhubungan dengan penyusunan tujuan

karir, dan bagaimana cara untuk mencapai hal tersebut sehingga dapat mengembangkan

profesionalisme. Dalam perencanaan karir dibutuhkan seorang perawat konselor karir/

supervisor/ staf pengembangan yang akan menolong perawat pelaksana mengkaji dan

menganalisa minat, keterampilan, dan pilihannya, sehingga dapat membantu

memudahkan perawat pelaksana mencapai karirnya. Komponen ketiga adalah pola

pengembangan karir, merupakan suatu metoda atau sistem dimana manajer keperawatan

membantu perawat profesional memilih tujuan karir, mengarahkan dalam merencanakan

karir untuk meraih kepuasan karir dan mencapai tujuan karir yang telah ditetapkan sesuai

dengan pengalaman dan keahliannya.

A. TUJUAN

1. Umum

Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga keperawatan dalam

memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan kompetensi yang

dipersyaratkan dan visi misi RS Mitra Keluarga.

2. Khusus

a. Tenaga keperawatan memahami sistem pengembangan karir dan bagaimana

merencanakan pengembangan profesinya.

b. Tenaga keperawatan memahami standar kompetensi yang dipersyaratkan pada

setiap jenjang dan area klinik.

c. Tenaga keperawatan memahami alur proses pengembangan karirnya.

d. Adanya program pengembangan profesional berkelanjutan untuk tenaga

keperawatan.

e. Terlaksananya kegiatan pengembangan profesional berkelanjutan untuk tenaga

keperawatan.

f. Terlaksananya pengelompokan/pemetaan perawat - bidan sesuai jenjang

karir/kompetensi.

g. Penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta

menyediakan kesempatan yang lebih sesuai dengan kemampuan dari potensi

perawat.

h. Perawat mampu meningkatkan kualitas kerja, merencanakan dan mengontrol

karir pribadi dengan jujur pada diri sendiri, mengelola reputasi diri, mencapai

karir yang lebih baik sehingga terus berprestasi dan memperoleh kepuasan kerja

i. Terselenggaranya seleksi, rekrutmen, penempatan, pembinaan dan

pengembangan perawat - bidan yang sesuai dengan jenjang karir.

j. Terselenggaranya pengawasan/audit pelayanan dan pengembangan perawat -

bidan di RS Mitra Keluarga Group secara optimal.

k. Sebagai pedoman dalam mengembangkan pola karir perawat-bidan.

B. RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup sistem jenjang karier profesional perawat di RS Mitra Keluarga

yaitu :

1. Perawat Klinik (PK) yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan

langsung pada klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang melakukan bimbingan pendidikan dan

pelatihan untuk perawat dalam mencapai kompetensi yang harus dicapai dalam

memberikan asuhan keperawatan.

3. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan

disarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah, tingkat menengah

maupun tingkat atas.

4. Perawat Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di bidang

penelitian keperawatan/kesehatan.

C. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

3. Undang-Undang No.8 Tentang Perlindungan Konsumen.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

836/MENKES/SK/VI/2005 Tentang Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerja

Perawat dan Bidan.

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan.

BAB II

PENGORGANISASIAN JENJANG KARIR

A. PIMPINAN/ MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Pimpinan rumah sakit merupakan penanggung ajwab utama dalam pelaksanaan jenjang

karir tenaga keperwatan melalui kepala Bidang Keperwatan, Komite Keperawatan dan

Diklat. Peran dan fungsi direktur rumah sakit dalam implementasi jenjang karir menjadi

pengarah dan pembuat kebijakan utam dalam menerbitkan Surat Keputusan tentang

implementasi jenjang karir. Tugas Direktur rumah sakit adalah sebagai berikut :

1. Membuat Surat Keputusan tentang Implementasi jenjang Karir Tenaga Keperawatan di

Rumah Sakit.

2. Memberi arahan kepada Kepala Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan dan unit

terkait lainnya dalam rangka implementasi jenjang karir tenaga keperawatan.

3. Menerbitkan Surat Keputusan Penugasan Klinik bagi setiap tenaga keperawatan atas

rekomendasi Komite Keperwatan.

4. Menerbitkan Surat Keputusan Pencabutan Kewenangan Klinis sekaligus Penugasan

Klinik atas rekomendasi Komite Keperawatan.

5. Menerbitkan sertifikat kompetensi bagi program pengembangan profesional

berkelanjutan bagi tenaga keperawatan yang dilaksanakan oleh RS (sesuai ketentuan

yang berlaku)

6. Mempertimbangkan dan menyetujui pembiayaan implementasi jenjang karir di rumah

sakit.

7. Menerima laporan berkala pelaksanaan implementasi jenjang karir tenaga keperawatan

di rumah sakit.

B. BIDANG KEPERAWATAN

Implementasi jenjang karir tenaga keperawatan merupakan tanggung jawab Bidang

Keperwatan dalam rangka fungsi manajemen keperawatan yaitu ketenagaan (staffing).

Tugas Kepala Bidang Keperwatan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan seleksi tenaga keperawatan baru (sesuai kebijakan RS).

2. Melakukan orientasi tenaga keperawatan baru.

3. Melakukan pemetaan/mapping tenaga keperawatan lama.

4. Melakukan Asesmen kompetensi pada proses seleksi tenaga keperawatan yang baru.

5. Mengelola penugasan kerja bagi setiap tenaga keperawatan setelah memeperoleh

penugasan klinik sebagai hasil kredensialing.

6. Melakukan supervisi klinik hasil kredensialing.

7. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan.

8. Melakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi jenjang karir tenaga

keperawatan di rumah sakit.

C. KOMITE KEPERAWATAN

Komite keperawatan bertanggung jawab terhadap profesionalismen tenaga keperawtan

sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang kewenangannya. Tugas

Komite Keperawatan memiliki tugas adalah sebagai berikut :

1. Melakukan proses kredensialing bagi setiap tenaga keperawatan yang megajukan surat

permohonan kredensial.

2. Membuat rekomendasi hasil asesmen kompetensi, review, verifikasi bagi yang berhak

untuk diterbitkan penugasan klinis oleh Direktur RS.

3. Memelihara profesionalisme tenaga keperawatan melalui pembinaan mutu profesi

dengan melakukan audit mutu profesi dan identifikasi kebutuhan pengembangan

profesionalisme berkelanjutan bagi perawat (CPD = Continuing Profesional

Development)

4. Melakukan pembinaan etik-disiplin bagi tenaga keperawatan dalam melaksanakan

tugas pemberian asuhan keperawatan. Jika terjadi pelanggaran terhadap standar dan

merugikan pasien maka dilakukan kredensial dan merekomendasikan untuk

pencabutan kewenangan klinis sehingga penugasan klinik tidak dapat dipergunakan.

5. Melakukan program pembinaan khusus sesuai kebutuhan.

6. Melakukan minitoring evaluasi terhadap proses kredensialing peningkatan mutu

profesi dan pembinaan etik-disiplin.

BAB III

PENGEMBANGAN JENJANG KARIR TENAGA PERAWATAN

A. PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR

Beberapa prinsip dalam pengembangan karir perawat (Direktorat Keperawatan Depkes

RI, 2006) Yaitu:

a. Kualifikasi

Kualifikasi perawat berdasarkan pendidikan yang dimulai dari lulusan DIII

Keperawatan. Untuk perawat lulusan SPK maka perlu dilakukan penanganan khusus

dengan memperhatikan penghargaan terhadap pengalaman kerja, lamanya pengabdian

terhadap profesi, uji kompetensi dan sertifikasi.

b. Penjenjangan

Penjenjangan mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan

keperawatan yang akontabel dan etis sesuai dengan batas kewenangan praktek dan

kompleksitas masalah pasien.

c. Penerapan asuhan keperawatan

Fungsi utama perawat klinik adalah memberikan asuhan keperawatan langsung sesuai

standar praktik dan kode etik.

d. Kesempatan yang sama.

Setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir

sampai jenjang karir profesional tertinggi, sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Standar profesi

Dalam memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar praktik keperawatan

dan kode etik keperawatan.

f. Komitmen pimpinan

Pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap

pengembangan karir perawat, sehingga dapat dijamin kepuasan pasien serta kepuasan

perawat dalam pelayanan keperawatan.

B. JENJANG KARIR PERAWAT DAN BIDAN DI RS MITRA KELUARGA GRUP

Secara umum penjenjangan karir profesional tenaga keperawatan di RS Mitra Keluarga

meliputi :

1. Perawat Mentee

Perawat yang masuk bekerja setelah kegiatan orientasi sampai dengan masa kerja 6

bulan. Pada periode tersebut perawat mentee mendapatkan bimbingan dan

pendampingan oleh seorang Clinical Mentor dalam memberikan asuhan keperawatan

sehari-hari untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Setelah masa

mentoring tersebut makaselanjutnya akan dilakukan proses kredensial awal terhadap

standar kompetensi pada jenjang PK I-A untuk melihat sejauh mana pencapaian

kompetensi yang dipersyaratkan dan penerbitan surat kewenangan klinis sebagai

perawat PK I-A.

2. Jenjang karir Perawat Klinik (PK), meliputi :

a. PK. I : IA dan IB

b. PK. II : IIA dan IIB

c. PK. III : IIIA dan IIIB

d. PK. IV : IVA dan IVB

e. PK. V : VA dan VB

3. Jenjang karir Perawat Pendidik (PP)

a. PP. I : CM

b. PP. II : Koordinator Diklat

c. PP. III : Supervisor Diklat

d. PP. IV : Asmen Diklat

e. PP. V : Manager Diklat

4. Jenjang karir Perawat Manajer (PM)

a. PM. I : Kepala Ruang

b. PM.II : Supervisor Unit

c. PM.III : Asmen Keperawatan

d. PM.IV : Manager Keperawatan

e. PM.V : Senior Manager Keperawatan

5. Perawat Perawat Peneliti/Riset (PR)

Jalur jenjang karir profesional tenaga keperawatan di RS Mitra Keluarga Grup dapat

digambarkan sebagai berikut :

JENJANG KARIR PERAWAT PENDK. PENDK.

Ners /

Ns-Sp> 30 >51

Ners /

Ns-Sp28 30 49 51

Ners /

Ns-Sp26 28 47 49

Ners /

Ns-Sp24 26 45 47

Ners /

Ns-Sp22 24 43 45

Ners /

Ns-Sp20 22 41 43

>18 >39Ners /

Ns-Sp18 20 39 41

16 18 37 39 Ners 16 18 37 39

14 16 35 37 Ners 14 16 35 37

12 14 33 35 Ners 12 14 33 35

D III 10 12 31 33 Ners 10 12 31 33

D III 8 10 29 31 Ners 8 10 29 31

D III 6 8 27 29 Ners 6 8 27 29

D III 4 6 25 27 Ners 4 6 25 27

D III 2 4 23 25 Ners 2 4 23 25

D III 6 bln 2 21 23 Ners 6 bln 2 23

D III 0 6 bln 21 Ners 6 bln

MASA

KERJA (Th)

USIA

KARYW (Th)

MASA

KERJA (Th)

USIA

KARYW (Th)

PK I

PK II

PK IV

PK III A

PK III B

MENTEE

PK I. A

PK I.B

PK II.B

PK II.A

PK III

PK IV A

PK IV B

PK V A

PK V B

Ka. TIM

PM.I/KARU

PM.II/SPV.UNIT

PP.I/ CM

PP.II/KOOR. DIKLAT

MGR. DIKLAT

PM.III/ ASMEN KEP

MGR. KEP

PJ. SHIFT

SENIOR MGR. KEP

PP. IV/ ASMEN DKL

PK V C

PK V D

PK V

PK V E

PK III C

PK III E

PK III DPP.III/SPV.DKL

Keterangan :

PK : Perawat KlinikKa. Tim : Ketua TimPJ.Shift : Penanggung Jawab ShiftKaRu : Kepala RuangPM : Perawat ManajerialPP : Perawat PendidikCM : Clinical MentorSPV : SupervisorAsmen : Asisten ManagerMgr.Kep : Manager Keperawatan

JENJANG KARIR BIDAN PENDK.

>18 >39

16 18 37 39

14 16 35 37

12 14 33 35

D III 10 12 31 33

D III 8 10 29 31

D III 6 8 27 29

D III 4 6 25 27

D III 2 4 23 25

D III 6 Bln 2 21 23

D III 0 6 bln 21

MASA KERJA (Th)

USIA KARYW (Th)

BK I

BK II

BK III A

BK III B

MENTEE

BK I. A

BK I.B

BK II.B

BK II.A

BK III

Ka. TIM

PM.I/KARU

PP.II/ Asesor Maternitas

PP.I/ CM

PJ. SHIFT

BK III C

BK III E

BK III D

Keterangan :

BK : Bidan KlinikKa. Tim : Ketua TimPJ.Shift : Penanggung Jawab ShiftKaRu : Kepala RuangPP : Perawat PendidikCM : Clinical Mentor

Pengembangan jenjang karir profesional tenaga keperawatan pada setiap bidang harus

berjenjang dimulai dari jenjang I (satu) sampai dengan jenjang V (lima) dan bersifat

terbuka. Artinya perawat profesional dimungkinkan mencapai jenjang karir di semua

bidang. Salah satu persyaratan pengembangan jenjang karir profesional baik sebagai

perawat manajer, perawat pendidik, maupun perawat riset adalah mempunyai

kualifikasi sebagai perawat klinik.

C. KUALIFIKASI/ PERSYARATAN JENJANG KARIR PERAWAT DAN BIDAN

D.1 Perawat Mentee

a) Perawat lulusan DIII / Ners, masa kerja 0 - 6 bulan.

b)Bidan lulusan DIII, masa kerja 0 - 6 bulan.

c) Memiliki sertifikasi pelatihan Keperawatan Dasar.

D.2 Perawat Klinik/ Bidan Klinik

a. Perawat/Bidan Klinik I (PK I /Novice)

a) Perawat/Bidan Klinik I-A

Perawat lulusan DIII/Ners masa kerja 6 bulan - 2 tahun.

Bidan lulusan DIII masa kerja 6 bulan -2 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK I-A

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik I-A.

b) Perawat/Bidan Klinik I-B

Perawat lulusan DIII/Ners telah memiliki pengalaman kerja 2-4 tahun.

Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 2 - 4 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK I-B

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik I-B.

b. Perawat/Bidan Klinik II (PK II/Advance Biginner)

a) Perawat/Bidan Klinik II-A

Perawat lulusan DIII/Ners telah memiliki pengalaman kerja 4-6 tahun.

Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 4-6 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK II-A

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik II-A.

b) Perawat/Bidan Klinik II - B

Perawat lulusan DIII/Ners telah memiliki pengalaman kerja 6-8 tahun.

Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 6-8 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK II-B

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik II-B.

c. Perawat/Bidan Klinik III (PK III/Competent)

a) Perawat/Bidan Klinik III-A

Perawat lulusan DIII/Ners telah memiliki pengalaman kerja 8-10 tahun.

Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 8-10 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK III-A

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik III-A.

b) Perawat/Bidan Klinik III-B

Perawat lulusan DIII/Ners telah memiliki pengalaman kerja 10-12 tahun.

Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 10-12 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK III-B

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik III-B.

c) Perawat/Bidan Klinik III-C

Perawat/Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 12-14 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK III-C

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik III-C.

d) Perawat/Bidan Klinik III-D

Perawat/Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 14-16 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK III-D

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik III-D.

e) Perawat/Bidan Klinik III-E

Perawat/Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 16-18 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK III-E

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik III-E.

Secara umum untuk tenaga perawat dengan lulusan DIII Keperawatan yang tidak

melanjutkan pendidikan ke jenjang Ners (S1 Keperawatan plus pendidikan profesi) tidak

dapat melanjutkan ke jenjang PK-IV, sedangkan untuk tenaga Bidan jenjang maksimal

pada jenjang karirnya adalah BK.III.

d. Perawat/Bidan Klinik IV (PK IV/Proficient).

a) Perawat/Bidan Klinik IV-A.

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 12-14 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK IV-A

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik IV-A.

b) Perawat/Bidan Klinik IV-B.

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 14-16 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK IV-B

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik IV-B.

e. Perawat/Bidan Klinik V (PK V).

a) Perawat/Bidan Klinik V-A.

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 18-20 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK V-A

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik V-A.

b) Perawat/Bidan Klinik V-B.

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 20-22 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK V-B

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik V-B.

c) Perawat/Bidan Klinik V-C.

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 22-24 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK V-C

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik V-C.

d) Perawat/Bidan Klinik V-D.

Perawat lulusan Ners/Ns-Sp telah memiliki pengalaman kerja 24-26 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK V-D

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik V-D.

e) Perawat/Bidan Klinik V-E.

Perawat lulusan Ners/Ns-Sp telah memiliki pengalaman kerja 26-28 tahun.

Memiliki sertifikasi KPIK V-E

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Klinik V-E.

D.3 Perawat/Bidan Pendidik

a. Perawat/Bidan Pendidik I

Perawat lulusan DIII/Ners telah memiliki pengalaman kerja 8-10 tahun.

Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 8-10 tahun.

Memiliki sertifikasi PP I.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat/ Bidan Pendidik I.

b. Perawat Pendidik II

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 12-14 tahun.

Memiliki sertifikasi PP II.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Pendidik II.

c. Perawat Pendidik III

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 14-16 tahun.

Memiliki sertifikasi PP III.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Pendidik III.

d. Perawat Pendidik IV

Perawat lulusan Ners/Ns-Sp telah memiliki pengalaman kerja 18-20 tahun.

Memiliki sertifikasi PP IV.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Pendidik IV.

e. Perawat Pendidik V

Perawat lulusan Ners/Ns-Sp telah memiliki pengalaman kerja 20-22 tahun.

Memiliki sertifikasi PP V.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Pendidik V.

D.4 Perawat/Bidan Manajemen

a. Perawat/Bidan Manajemen I

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 12-14 tahun.

Bidan lulusan DIII telah memiliki pengalaman kerja 8-10 tahun.

Memiliki sertifikasi PM I

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat/ Bidan Manajemen I.

b. Perawat Manajemen II

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 14-16 tahun.

Memiliki sertifikasi PM II.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Manajemen II.

c. Perawat Manajemen III

Perawat lulusan Ners telah memiliki pengalaman kerja 18-20 tahun.

Memiliki sertifikasi PM III.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Manajemen III.

d. Perawat Manajemen IV

Perawat lulusan Ners/Ns-Sp telah memiliki pengalaman kerja 20-22 tahun.

Memiliki sertifikasi PM IV.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Manajemen IV.

e. Perawat Manajemen V

Perawat lulusan Ners/Ns-Sp telah memiliki pengalaman kerja >22 tahun.

Memiliki sertifikasi PM V.

Memiliki Surat Kewenangan Klinis sebagai Perawat Manajemen V.

BAB IV

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT DAN BIDAN

Standar Kompetensi adalah persyaratan-persyaratan fungsional dan teknikal

dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu sehingga memastikan bahwa suatu produk,

pelayanan atau proses telah dilakukan sesuai persyaratan yang ditentukan. Persyaratan

fungsional dan teknikal meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang relevan yang

secara konsisten dilakukan di dalam situasi dan lingkungan kerja yang dipersyaratkan.

Standar kompetensi menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh pekerja, target

pencapaian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bagaimana mengetahui bahwa pekerja telah

berada pada tingkat pelaksanaan yang diharapkan.

Standar kompetensi menjadi acuan pembanding dalam asesmen kompetensi yaitu

kriteria yang akan dipergunakan untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan

perawat. Dengan adanya asesemen kompetensi maka akan dinilai adanya

kesenjangan/gap antara kemampuan perawat-bidan dengan standar kompetensinya.

Ketentuan standar kompetensi dari masing-masing jenjang karir perawat-bidan

yang ada di RS Mitra Keluarga Grup sesuai dengan lampiran.

BAB V

PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN (CPD)

A. PENGERTIAN

Pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga keperawatan dilaksanakan dalam

rangka mempertahankan dan meningkatkan kompetensi tenaga keperawatan agar tetap

dapat melaksanakan tugas berorientasi pada proses dan keselamatan pasien.

Dalam mencapai karirnya setiap tenaga keperawatan harus mengikuti program

pengembangan profesional berkelanjutan (CPD =Continuing Profesional Development).

B. KETENTUAN UMUM

Pelaksanaan CPD dapat berdasarkan pada :

1. Gap kompetensi karena terjadi perkembangan IPTEK sehingga perlu penyesuaian atau

kompetensi yang belum dikuasai/ dinyatakan kompeten.

2. Perencanaan peningkatan jenjang karir setiap tenaga keperawatan.

Setelah mengikuti CPD tenaga keperawatan memperoleh kompetensi baru dan terhadap

kompetensi baru ini perlu dilakukan kredensial ulang untuk mendapatkan penugasan

klinik. Pencapaian CPD akan menjadi salah satu persyaratan dalam mengajukan

kredensial/ rekredensial.

C. PELAKSANAAN DAN DOKUMENTASI

1. Ketentuan Umum :

a. Pengembangan profesional berkelanjutan untuk perawat - bidan di RS Mitra

Keluarga diselenggarakan secara terpadu oleh Bagian DIKLAT yang secara

langsung dibimbing dan diawasi oleh instruktur dan atau perawat - bidan yang

kompeten di bidangnya.

b. Pengembangan diselenggarakan dengan berorientasi pada keluaran (output dan

outcome) yang pelaksanaannya bergantung pada kecepatan dan keaktifan

masing-masing peserta dalam menyelesaikan unit kompetensi yang menjadi

persyaratan sesuai jenjang karir masing - masing. Metode yang dilakukan

membantu perawat - bidan untuk menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap

sehingga mereka mampu menunjukkan hasil kerja sesuai standar kompetensi.

Dalam proses CPD peranan Instruktur/pembimbing teknis berfungsi sebagai

fasilitator dan supervisor.

c. Bukti pencapaian CPD di dokumentasikan ke dalam Buku Catatan Pencapaian

Pelatihan (Training Record) sebagai alat bukti untuk mengukur pencapaian

program CPD yang harus diikuti oleh perawat dan bidan sesuai target

kompetensi setiap jenjangnya. Catatan Kegiatan Pelatihan berisi dokumentasi

bukti bahwa perawat - bidan telah mengikuti dan dinyatakan kompeten setelah

mengikuti CPD.

d. Setiap perawat - bidan memiliki satu Buku Catatan Pencapaian Pelatihan

(Training Record). Catatan Pencapaian Pelatihan (Training Record) menjadi

milik perawat - bidan selama menjadi karyawan di RS Mitra Keluarga dan

selama proses penilaian kompetensi. Catatan Pencapaian Pelatihan (Training

Record) harus selalu dibawa oleh perawat - bidan pada saat mengikuti kegiatan

pendidikan dan pelatihan.

e. Periode pencapaian pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan dilakukan

selama periode evaluasi jenjang karir dan disokumentasikan dalam Catatan

Pencapaian Pelatihan (Training Record).

f. Setiap perawat - bidan perlu merencanakan waktu untuk mengikuti kegiatan

pendidikan dan pelatihan bersama dengan Kepala Ruang Perawatan. Kemudian

Kepala Ruang akan berkoordinasi dengan bagian DIKLAT untuk pendaftaran

kegiatan pendidikan dan pelatihan.

2. Pelaksanaan dan Penilaian CPD

a. Perawat - bidan mengikuti kegiatan CPD dengan mengikuti ketentuan yang telah

di atur oleh bagian DIKLAT.

b. Setelah perawat - bidan dinyatakan lulus/ kompeten terhadap program CPD yang

telah diikuti, maka bagian DIKLAT akan mendokumentasikan ke dalam Buku

Catatan Pencapaian Pelatihan (Training Record).

c. Selanjutnya setiap perawat - bidan akan melihat hasil pencapaian kegiatan CPD

yang belum tercapai dan berkoordinasi dengan Kepala Ruang Perawatan untuk

perencanaan mengikuti program CPD selanjutnya.

BAB VI

LOG BOOK KOMPETENSI

A. PENGERTIAN

Log Book adalah alat bukti untuk mengukur pelaksanaan dan pencapaian target unit

kompetensi pada setiap jenjang karir perawat dan bidan.

B. KETENTUAN UMUM

1. Setiap perawat - bidan memiliki satu Log Book yang berisi standar target

pencapaian dari setiap unit kompetensi yang menjadi persyaratan sesuai jenjang

karir dan area klinik masing - masing.

2. Log Book menjadi milik perawat - bidan selama menjadi karyawan di RS Mitra

Keluarga dan harus selalu dibawa oleh perawat - bidan pada saat bekerja terutama

pada saat dilakukan penilaian.

3. Log Book berisi dokumentasi bukti penilaian kesesuaian pelaksanaan dan

pencapaian target unit kompetensi pada setiap jenjang karir perawat - bidan.

Penilaian kesesuaian dilakukan berdasarkan hasil observasi konsistensi pelaksanaan

standar prosedur operasional (SPO) yang mendasari setiap unit kompetensi yang

dipersyaratkan.

4. Penilaian Log Book dilakukan oleh Kepala Ruang/ Clinical Mentor / Asesor/ PJ

yang telah ditunjuk.

5. Periode penilaian Log Book dilakukan selama periode evaluasi jenjang karir

(selama 2 tahun).

C. PENILAIAN DAN DOKUMENTASI

1. Setiap perawat - bidan merencanakan waktu penilaian bersama dengan Kepala

Ruang/ Clinical Mentor / Asesor/ PJ yang telah ditunjuk.

2. Pada waktu yang telah ditentukan perawat-bidan mempersiapkan perlengkapan dan

peralatan terkait penilaian log book.

3. Kepala Ruang/ Clinical Mentor/ Asesor/ PJ yang telah ditunjuk melakukan

penilaian kesesuaian pelaksanaan SPO yang dilakukan perawat-bidan.

4. Kepala Ruang/ Clinical Mentor/ Asesor/ PJ yang telah ditunjuk melakukan

dokumentasi hasil nilai ke dalam log book. Nilai yang didokumentasikan hanya jika

perawat-bidan mendapatkan nilai 100% dalam kesesuaian pelaksanaan SPO.

BAB VII

KOMPONEN PENGEMBANGAN JENJANG KARIR

Komponen pengembangan jenjang karir :

1. Tanggung jawab dalam pengembangan jenjang karir.

2. Mekanisme peningkatan jenjang karir.

3. Sertifikasi.

4. Renumerasi.

A. TANGGUNG JAWAB DALAM PENGEMBANGAN KARIR

Pengembangan jenjang karir profesional perawat klinik pada dasarnya menjadi tanggung

jawab berbagai pihak mulai dari individu perwat-bidan, manajemen RS dan organisasi

profesi.

1. Tanggung jawab individu

Membuat perencanaan karir jangka panjang untuk mengembangkan karir dirinya,

melalui evaluasi kekuatan dan kelemahan diri, penetapan tujuan, kesempatan karir

dan memanfaatkan kegiatan pengembangan.

Memanfaatkan bantuan dalam pembinaan karir jangka panjang.

Menjadikan perencanaan karir sebagai suatu proses yang berjalan secara terus

menerus yang dilaksanakan dengan sadar dan teliti.

Mempunyai komitmen pengembangan pribadi dan pengembangan karir

2. Tanggung jawab manajemen rumah sakit

Manajemen harus menciptakan jenjang karir dan kenaikan pangkat, berupaya

menyesuaikan penempatan kerja dengan orang yang tepat, meliputi mengkaji kinerja

dan potensi karyawan agar dapat memberi bimbingan karir dan pendidikan serta

pelatihan yang tepat.

3. Tanggung jawab profesi

Menetapkan pola jenjang karir termasuk sistem penghargaan, memberlakukan,

memantau dan menilai pelaksanaannya.

Menetapkan, memberlakukan, memantau atau menilai program sertifikasi melalui

pendidikan berkelanjutan.

Memberikan rekomendasi pengembangan karir.

Menciptakan iklim kerja yang kondusif untuk pengembangan karir.

Menetapkan, memberlakukan serta memantau dan menilai sistem remunerasi.

B. MEKANISME PENINGKATAN JENJANG KARIR

1. Ketentuan Umum

a. Penilaian kompetensi dimulai dari Perawat - bidan yang berada pada jenjang

Perawat Mentee sampai dengan jenjang selanjutnya sesuai dengan ketentuan

peningkatan jenjang karir yang berlaku di RS Mitra Keluarga. Setelah Perawat -

bidan dinyatakan kompeten pada jenjang Perawat Mentee, maka perawat - bidan

dapat mengikuti persiapan penilaian kenaikan jenjang karir di tingkat berikutnya

yaitu jenjang Perawat Klinik I-A (PK-IA).

b. Selanjutnya mengikuti peningkatan jenjang karir secara berkala setiap 2 tahun

sekali.

c. Sebelum dilakukan asesmen kompetensi, tahapan penilaian kompetensi perawat -

bidan berdasarkan jenjang karir dilakukan dengan melakukan penilaian berkala

yaitu penilaian kompetensi dengan menggunakan sistem log book dan dokumentasi

pencapaian pengembangan profesional berkelanjutan sesuai persyaratan standar

kompetensi.

2. Persyaratan

Peningkatan jenjang karir dilakukan melalui penilaian kompetensi yang dipersyaratkan

pada setiap jenjang karir. Pada saat ini mekanisme penilaian kenaikan jenjang karir

perawat - bidan dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali dengan memperhatikan

persyaratan kenaikan pada setiap jenjang yang terkait, yaitu :

a. Memiliki kompetensi yang dipersyaratkan.

b. Memiliki pengalaman kerja (masa kerja) di sarana kesehatan.

c. Mengikuti pendidikan formal.

d. Lulus uji kompetensi yang dilaksanakan Tim Kredensial.

e. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi).

f. Penilaian Log Book.

Melampirkan Log Book dengan ketentuan pencapaian Log Book secara

keseluruhan minimal 90 %.

Keterangan pencapaian target pada Log Book adalah sebagai berikut :

Target Log BookTarget Persyaratan Asesmen

Kompetensi (minimal)2 13 25 410 9

g. Pencapaian pengembangan profesional berkelanjutan.

3. Pengorganisasian

a. Metode penilaian dilakukan dengan metode asesmen kompetensi.

b. Asesmen kompetensi dikelola oleh Sub Komite Kredensial Keperawatan.

c. Sub Komite Kredensial menugaskan Asesor kompetensi untuk pelaksanaan

kredensial atau rekredensial.

4. Pelaksanaan

a. Perawat-bidan mempersiapkan semua persyaratan untuk peningkatan jenjang karir.

b. Setelah persyaratan terpenuhi maka perawat-bidan dapat mengajukan diri untuk

dilakukan kredensial atau rekredensial kepada Sub Komite Kredensial.

c. Kepala Ruang dan Manager Keperawatan melakukan verifikasi kelengkapan

persyaratan Rekredensial dan mengisi rekomendasi asesmen kompetensi.

d. Sub Komite Kredensial melakukan validasi semua berkas persyaratan yang ajukan

bersama dengan Tim Kredensial.

e. Sub Komite Kredensial menugaskan Asesor Kompetensi untuk merencanakan

asesmen kompetensi bersama perawat-bidan.

f. Asesor kompetensi merencanakan waktu pelaksanaan asesmen kompetensi bersama

perawat-bidan.

g. Asesor mengadakan pertemuan dengan perawat-bidan (calon Asesi) untuk

melakukan penilaian mandiri terhadap standar kompetensi yang dipersyaratkan

pada proses kredensial atau Rekredensial.

h. Asesor kompetensi meminta mitra bestari untuk melakukan penilaian terhadap

perawat-bidan yang akan dilakukan asesmen kompetensi.

i. Asesor kompetensi melaksanakan asesmen kompetensi.

j. Asesor kompetensi memberikan penilaian dan rekomendasi hasil asesmen

kompetensi kepada Sub Komite Kredensial.

k. Sub Komite Kredensial melaporkan hasil kredensial atau rekredensial kepada Ketua

Komite Keperawatan.

l. Ketua Komite Keperawatan melaporkan hasil asesmen kompetensi dan

rekomendasi kewenangan klinis yang dapat dilakukan serta rencana pengembangan

berkelanjutan yang akan dilakukan untuk setiap tenaga keperawatan yang telah

dilakukan kredensial atau rekredensial kepad Direktur RS Mitra Keluarga.

m. Direktur RS Mitra Keluarga akan menerbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dan

Rincian Kewenangan klinis dari setiap tenaga keperawatan.

C. SERTIFIKASI

Sertifikasi merupakan proses yang harus ditempuh oleh perawat klinik pada setiap

jenjang. Program sertifikasi dilaksanakan oleh Komite Keperawatan masing-masing RS

Mitra Keluarga.

D. RENUMERASI

1. Setiap kenaikan dari satu jenjang karir ke jenjang yang lebih tinggi diikuti dengan

pemberian renumerasi/reward sesuai dengan kinerja pada setiap jenjang.

2. Pemberian penghargaan/ reward diberikan berkaitan dengan sistem penghargaan yang

dikelola oleh HRD RSMK.

BAB VIII

DOKUMENTASI, PELAPORAN, ANALISA DAN EVALUASI

A. DOKUMENTASI

1. Data pemetaan perawat – bidan sesuai jenjang dan area klinik.

2. Daftar rincian kompetensi dari setiap perawat-bidan sesuai

jenjang karir dan area klinik.

3. Daftar rincian kewenangan klinis setiap perawat-bidan sesuai

jenjang karir dan area klinis.

4. Buku putih setiap perawat-bidan sesuai jenjang karir dan area

klinik.

5. Buku log Book untuk setiap perawat-bidan sesuai jenjang karir

dan area klinik.

6. Buku Traning Record setiap perawat-bidan.

B. PELAPORAN

Sub Komite Kredensial membuat laporan kepada Ketua Komite Keperawatan yaitu :

1. Laporan pemetaan perawat bidan.

2. Laporan rincian kompetensi setiap

perawat-bidan.

3. Laporan pelaksanaan asesmen

kompetensi.

4. Laporan hasil pelaksanaan dan

rekomendasi asesmen kompetensi.

C. ANALISA DAN EVALUASI

Melakukan analisa dan evaluasi terhadap :

1. Pola jenjang karir perawat-bidan.

2. Standar kompetensi sesuai jenjang dan area klinik.

3. Manajemen riset

Analisa dan evaluasi dilakukan setiap dua tahun sekali atau jika terdapat perubahan

kebijakan rumah sakit oleh Tim Sub Komite Kredensial.

BAB IX

MONITORING DAN PENGENDALIAN MUTU

Monitoring bertujuan untuk mengetahui keberhasilan/ pencapaian hasil pelaksanaann

jenjang karir di RS Mitra Keluarga. Hal tersebut mencakup proses implementasi jenjang

karir dan hasilnya.

Monitoring dan pengendalian mutu dilakukan oleh tim Auditor Keperawatan RS Mitra

Keluarga Group, yang meliputi :

1. Adanya pengorganisasian jenjang karir.

2. Terlaksananya pemetaan perawat lama.

3. Terlaksananya asesmen (perawat lama dan baru).

4. Terlaksananya proses kredensialing perawat.

5. Terlaksananya program kenaikan jenjang karir.

BAB X

PENUTUP

Pengembangan sistem jenjang karir profesional perawat dalam konteks sistem

penghargaan diperlukan oleh manajemen sarana kesehatan untuk meningkatkan motivasi

dan karir profesional perawat disamping pada akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu

pelayanan rumah sakit. Pengembangan jenjang karir perawat-bidan diharapkan menjadi

satu kesatuan dengan sistem pelayanan kesehatan.

Untuk menunjang keterlaksanaan penjenjangan ini perlu adanya komitmen manajemen

dan tenaga perawat-bidan guna penerapan jenjang karir ini.

Sebagai tindak lanjut diperlukan beberapa hal untuk segera dikembangkan oleh pihak

terkait meliputi program sertifikasi, standar kompetensi, sistem uji kompetensi, pola

imbal jasa dan mekasisme penataan jenjang karir.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. (1996). Menjaga mutu pelayanan kesehatan. Jakarta : Pustaka Sinar Mas

Depkes RI (2003).Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 004/MENKES/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan strategi bidang kesehatan. Jakarta : Depkes RI

Depkes RI (2004).Rancangan pedoman pengembangan sistem jenjang karir profesional perawat,. Jakarta: Direktorat Keperawatan dan keteknisian Medik Dirjen Yan Med Depkes RI.

------------ (2005). Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 836/MENKES/SK/VI/2005 tentang Pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan. Jakarta : Depkes RI

------------ (2005). Indikator kinerja rumah sakit. Jakarta : Depkes RI

Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan (2006), Pedoman pengembangan jenjang karir

profesional perawat, Jakarta, Depkes RI.

Direktorat Pelayanan Keperawatan dan Keteknisisan Medik, Direktorat Jendral Bina Upaya

Kesehatan,(2011), Standar Pelayanan Keperawatan Neonatus, Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Pelayanan Keperawatan dan Keteknisisan Medik Tahun,( 2011),

Standar Pelayanan Kamar Bedah berdasarkan, Jakarta. Direktorat Pelayanan Keperawatan dan Keteknisisan Medik.(2011), Standar Pelayanan

Keperawatan Gawat Darurat, Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Pelayanan Keperawatan dan Keteknisisan Medik (2011), Standar Pelayanan

Keperawatan ICU, Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Pelayanan Keperawatan dan Keteknisisan Medik (2011), Standar Pelayanan

Kamar Bedah, Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, Direktorat Jendral bina Pelayanan Medik (2006),

Pedoman Pengembangan Jenjang Karir Profrsional Perawat, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta.

Gibson,J.L, Ivancevich, JM & Donnelly, J.H. Alih Bahasa Andriani, N. (1997). Organisasi:

Prilaku, Struktur dan proses. (edisi ke-8). Jakarta:Aksara Binarupa. (Sumber asli diterbitkan tahun 1995)

Gillies, D.A. (2000). Manajemen keperawatan, suatu pendekatan system edisi kedua (Dika Sukaman dan Widya Sukaman penerjemah). Philadeplhia : W.B. Saunders Company.

Hamid.A.Y (2000). Pengenalan konsep Komite Keperawatan dan Kedudukannya di dalam Rumah Sakit Jiwa: Journal Manajemen & Administrasi Rumah Sakit Indonesia (79-80).

Hasibuan,H.S.S.P.(2003).Manajemen Sumber daya manusia, Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

PPNI (1994). Pedoman uraian tugas tenaga keperawatan di rumah sakit cetakan ke empat. Jakarta : PPNI

Robbins, S.P. Alih Bahasa Pujaatmaka,H & Molan,B (2001), Perilaku Organisasi: Konsep kontroversi, aplikasi, Edisi kedelapan.Jakarta.PT Prenlindo (sumber asli diterbitkan tahun 1998).

Saroso. (2003). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka

PPNI (2005), Standar Kompetensi Perawat Indonesia, Jakarta.