panduan pembuatan proposal

57
Halaman Prancis PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL KEGIATAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DAERAH (IPTEKDA) LIPI (Program Bottom-Up 2009) ii iii PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL KEGIATAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DAERAH (IPTEKDA) LIPI (Program 2009) LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA iv © 2008 Indonesian Institute of Sciences (LIPI) Sekretariat Iptekda-LIPI Katalog dalam Terbitan Panduan Penyusunan Proposal Kegiatan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (Iptekda) LIPI (Program Bottom Up 2009)/Tim Pelaksana Iptekda-LIPI. – Jakarta : LIPI Press, 2008. vii + 56 hlm.; 14,8 x 21 cm Layouter : Siti Kania Kushadiani Cover Design : Junaedi Mulawardana Diterbitkan oleh: LIPI Press, anggota Ikapi Jl. Gondangdia Lama 39, Menteng, Jakarta 10350 Telp. (021) 314 0228, 314 6942. Fax. (021) 314 4591 E-mail: [email protected]

Upload: vdyvdy

Post on 25-Jun-2015

291 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Pembuatan Proposal

Halaman Prancis

PANDUAN PENYUSUNANPROPOSAL KEGIATAN PENERAPANILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DAERAH(IPTEKDA) LIPI(Program Bottom-Up 2009)iiiii

PANDUAN PENYUSUNANPROPOSAL KEGIATAN PENERAPANILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DAERAH(IPTEKDA) LIPI(Program 2009)LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIAiv© 2008 Indonesian Institute of Sciences (LIPI)Sekretariat Iptekda-LIPIKatalog dalam TerbitanPanduan Penyusunan Proposal Kegiatan Penerapan Ilmu Pengetahuan danTeknologi di Daerah (Iptekda) LIPI (Program Bottom Up 2009)/TimPelaksana Iptekda-LIPI. – Jakarta : LIPI Press, 2008.vii + 56 hlm.; 14,8 x 21 cmLayouter : Siti Kania KushadianiCover Design : Junaedi MulawardanaDiterbitkan oleh:LIPI Press, anggota IkapiJl. Gondangdia Lama 39, Menteng, Jakarta 10350Telp. (021) 314 0228, 314 6942. Fax. (021) 314 4591E-mail: [email protected]@[email protected]

KATA PENGANTARSebagai bentuk tanggung jawab LIPI kepada masyarakatdiwujudkan melalui penyediaan akses dan pengambanganpemanfaatan iptek utamanya pada usaha mikro kecil dan

Page 2: Panduan Pembuatan Proposal

menengah (UMKM) di seluruh wilayah Indonesia. Program inidisebut program IPTEKDA-LIPI yang dimulai sejak tahun 1998yang masih berlanjut sampai sekarang, meliputi hampir disemua provinsi di Indonesia, bahkan sejak tahun 2000 kerjasamapelaksanaan program ini telah melibatkan para peneliti dariberbagai perguruan tinggi di daerah.Program IPTEKDA-LIPI dirancang secara dinamis untukmembudayajan dan mengembangkan UMKM dengan azasmendidik (bukan charity), berorientasi alih teknologi tepat guna,ekonomis, dan berkelanjutan sesuai dengan kearifan (potensi)lokal di masing-masing daerah, Berhubung program ini bersifatdinamis, maka diperlukan panduan baku yang dinamis pula.Khususnya untuk buku panduan penyusunan proposal yangsetiap tahunnya disempurnakan sesuai dengan perkembanganberbagai variabel yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaanprogram.Kami harapkan keberadaan buku panduan penyusunanproposal program IPTEKDA-LIPI yang ke XII tahun 2009 iniakan menjadi acuan yang lebih baik dari sebelumnya. Besarharapan kami dengan buku panduan ini akan membawakeberhasilan yang lebih optimal bagi pelaksanaan programIPTEKDA-LIPI ke XII nantinya.Jakarta, Agustus 2008Sekretaris Utama LIPIselaku ketua tim pelaksanaProgram IPTEKDA-LIPIProf. Dr. Rochadi Abdulhadivivii

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ………………………………… vDAFTAR ISI …………………………………………… viiBAB I PENDAHULUAN ………………………………. 11.1 LATAR BELAKANG ...................................... 11.2 TUJUAN ........................................................ 3

Page 3: Panduan Pembuatan Proposal

1.3 SASARAN ...................................................... 41.4 KRITERIA KEGIATAN ................................. 41.5 KELUARAN .................................................. 51.6 UKURAN KEBERHASILAN ........................... 5BAB II KEBIJAKAN …………………………………... 72.1 KEBIJAKAN UMUM ..................................... 72.2 KEBIJAKAN TEKNIS ……………………… 8BAB III PROPOSAL KEGIATAN ............................... 93.1 BAGIAN AWAL ............................................. 93.2 BAGIAN ISI .................................................. 9BAB IV SELEKSI ............................................................ 154.1 KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN

(MENGIKUTI INDIKATOR KEBERHASILAN) 154.2 PELAKSANA SELEKSI …………………….. 154.3 JADWAL KEGIATAN SELEKSI ……………. 164.4 PROSES SELEKSI ......................................... 164.5 ALUR SELEKSI ............................................ 174.6 HASIL SELEKSI ........................................... 17BAB V PENUTUP ……………………………………... 19LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................. 211

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGSaat krisis ekonomi melanda Indonesia 1998 Usaha MikroKecil dan Menengah (UMKM) telah dapat menjadi tumpuandalam menampung tenaga kerja yang tergeser karena banyakpemutusan hubungan kerja dari perusahaan yang tutup usaha.Meskipun demikian UMKM tidak terlepas dari permasalahanyang menahun yaitu daya saing yang masih sangat rendah,pemodalan yang sangat terbatas, teknologi yang tertinggal, aksesinformasi dan komunikasi sangat kurang, kreatifitas dan inovasiuntuk bersaing pada tataran lebih tinggi masih sangat lemah.Banyak permasalahan yang harus dibenahi. Kebijakan

Page 4: Panduan Pembuatan Proposal

pemerintah maupun program dari lembaga pemerintah maupunlitbang pun harus benar-benar menyentuh akar permasalahanyang dihadapi sektor ini. Jangan sampai kebijakan yang dibuatjustru membuat ketergantungan sektor ini pada bantuanpemerintah Untuk itu, setiap kebijakan pemberdayaan UMKMhendaknya memperhatikan akar permasalahan UMKM.Sementara ini kelompok usaha mikro, kecil dan menengah(UMKM) merupakan kelompok terbesar (99,8 %) dari totalusaha di Indonesia yang berjumlah sekitar 46 juta unit.Kelompok UMK ini ternyata menyerap tenaga kerja yang jauhlebih besar dari jumlah tenaga kerja yang diserap kelompokusaha besar, dan memainkan peran yang tidak kecil dalamperekonomian nasional. Oleh karena itu layak perhatianditujukan untuk mendukung perkembangan sektor UMKM ini.Memahami hal tersebut LIPI sebagai institusi keilmuan danteknologi merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi dalammemberdayakan dan memajukan daya saing UMKM melaluiKegiatan Penerapan dan Pemanfaatan Iptek di Daerah (Iptekda).LIPI dalam melaksanakan Program Iptekda sebagai realisasi dari2salah satu tanggung jawabnya yaitu tanggung jawab kepadamasyarakat. Selain itu LIPI sebagai Institusi Nasionalmemberikan layanan yang berskala luas bukan hanya sekedaruntuk kepentingan internal LIPI.Kegiatan dalam program Iptekda dikemas dalam sebuahskema yang inovatif, bertujuan untuk memberdayakan UMKMmelalui introduksi ilmu dan teknologi serta penyediaan danaawal yang bersifat berkelanjutan. Pengertian berkelanjutandimaksudkan agar usaha tersebut dapat memiliki efek ganda(multiplier effect) dengan memanfaatkan fasilitas yangdiberikan melalui kegiatan Iptekda. Fasilitasi tersebutdiharapkan dapat dikembangkan pada sejumlah UMKM.Sementara itu pertimbangan lain dalam skema kegiatan IptekdaLIPI ini, mempertimbangkan pula potensi sumber daya lokalyang memberikan kemudahan akses terhadap bahan baku. Akan

Page 5: Panduan Pembuatan Proposal

tetapi lebih dari itu memungkinkan secara optimal dapatmemanfaatkan sumber daya manusia dan teknologi lokal yangdikembangkan oleh Perguruan Tinggi (PT) di daerah.Melalui program yang strategik antara LIPI, LembagaLitbang di daerah dan PT, sangat dimungkinkan untukmenyediakan dukungan Iptek secara maksimal kepada UMKMbinaan sehingga proses inovasi dapat dipercepat dan denganbiaya produksi serta operasional yang lebih efisien mengingatsifatnya yang terdesentralisasi. Sejauh ini kegiatan Iptekda LIPItelah mampu memberdayakan lebih dari 60% UMKMbinaannya menjadi usaha produktif yang menguntungkan dansumber penyedia lapangan kerja di daerah. Lebih dari itu,mengingat kegiatannya yang dilandasi Iptek, program ini telahpula mampu menjadi salah satu akselerator kegiatan inovatif didaerah.Pencapaian dan keberhasilan atas program kegiatan IptekdaLIPI ini menjadi sangat penting dan relevan bila dikaitkansasaran Millenium Development Goals (MDGs). Indonesia dansemua negara anggota PBB diharapkan untuk mengembangkanberbagai upaya yang serius agar mampu mengurangi jumlahpenduduk miskin dan kekurangan pangan hingga 50% pada3tahun 2015. Mengantisipasi kesepakatan ini, pemerintahmemang telah menempatkan masalah peningkatan keefektifanprogram penanggulangan kemiskinan sebagai salah satuprioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2008.Dengan demikian berbagai program pemberdayaan UMKMseperti kegiatan Iptekda LIPI seyogyanya akan terusdikedepankan, disempurnakan dan ditingkatkan keefektifannyamelalui pengembangan skema dan institusionalisasi program.Melalui upaya penguatan semacam ini, kegiatan Iptekda LIPIdiharapkan mampu secara berkelanjutan memberdayakanUMKM binaannya dalam meningkatkan pendapatan danmenciptakan lapangan kerja yang dapat diandalkan di daerahsehingga secara efektif dapat berpartisipasi membantu

Page 6: Panduan Pembuatan Proposal

pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dan angkakemiskinan.Kegiatan Iptekda LIPI dikemas untuk menjadi salah satusolusi pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan UMKM.Pemberdayaan yang mengedepankan kombinasi dukungan iptek,permodalan, bisnis, dan berkelanjutan diharapkan lebih mampumembuktikan bahwa buah dari Iptek dapat dipetik danbermanfaat nyata bagi masyarakat.Secara lebih rinci penyusunan proposal untuk dipertimbangkanmemperoleh pembiayaan Iptekda LIPI diuraikan pada babberikut.1.2 TUJUANTujuan penerapan Kegiatan Iptekda LIPI Program bottomup adalah untuk :1) Meningkatkan kemampuan UMKM yang ada sertamenumbuhkembangkan UMKM yang produktif (termasukbidang jasa), melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan danteknologi serta membina usaha yang berkelanjutan.2) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), didaerah dan mendekatkan lembaga penelitian dengan UMKMserta sebaliknya.43) Menciptakan lapangan kerja di daerah serta memanfaatkanproduk unggulan/spesifik daerah.4) Menumbuhkan embrio lembaga pemberdayaan (intermediasi)UMKM di daerah dan mengembangkan pola pemberdayaanUMKM.5) Menciptakan akses bagi UMKM dalam perspektif diseminasiIptek, pengentasan kemiskinan dan kesetaraan gender.1.3 SASARANSasaran dari Program Iptekda LIPI bottom up adalah:1) Terwujudnya UMKM yang produktif dan berkembang;2) Tersedianya tambahan lapangan kerja baru dan produk yangmeningkat mutunya;3) Terwujudnya hubungan kerja antara lembaga penelitian dan

Page 7: Panduan Pembuatan Proposal

dunia usaha/industri;4) Tersebarnya pelaksanaan Iptekda yang berhasil ke berbagaidaerah lain;5) Tersedianya model pemberdayaan dan akses pemanfaatannyaoleh berbagai pihak.Kelompok yang menjadi target penerapan kegiatan Iptekda LIPIbottom-up tahun 2009, adalah :1) UMKM yang telah berproduksi dan berpotensi untukberkembang (utama)2) UMKM baru yang akan dibentuk untuk memproduksikomoditi dalam jumlah terbatas dengan nilai jual tinggi.3) UMKM yang telah berproduksi/baru akan dibentuk,memanfaatkan tenaga terampil/terdidik yang belum bekerjaserta melibatkan tenaga kerja wanita.1.4 KRITERIA KEGIATANKegiatan program Iptekda LIPI bottom up tahun 2009 harusmemenuhi ketentuan:5A. Kegiatan yang bersifat produksi1) Penerapan Iptek yang produktif dan ramah lingkungan,berasal dari hasil riset maupun yang telah tersedia informasinyaataupun yang telah tersedia di pasaran.2) Kegiatan tidak bersifat penelitian atau eksperimen dan harusbisa menunjukkan perbaikan teknologi yang ada di tingkatUMKM.3) Kegiatan dengan prinsip usaha berkelanjutan dan bersifatinovatif (proses, produk, dan strategik);4) Kegiatan yang diusulkan terkait dengan bidang tugas dankompetensi lembaga pelaksana dan koordinator pelaksana;5) Kegiatan yang bertolak dari keunggulan daerah atau keunikanproduk;B. Kegiatan JasaKegiatan khusus pelatihan untuk peningkatan produktivitasUMKM.1.5 KELUARAN

Page 8: Panduan Pembuatan Proposal

Keluaran kegiatan Iptekda LIPI program bottom-up tahun2009 berupa:1) UMKM yang kegiatan usahanya dapat berlangsungberkelanjutan dan dapat mengembalikan fasilitas yang telahdiberikan;2) Tulisan bersifat teknis/ilmiah atau produk yang dapatdipatenkan.1.6 UKURAN KEBERHASILANPenilaian keberhasilan akan didasarkan pada:1) Perencanaan;a. Teknologi yang diminati masyarakat dan sudah terbuktihandal (well proven);b. Bahan baku tersedia dilokasi;c. Tenaga kerja tersedia;6d. Pemilihan UMKM secara tepat (bukan usaha yang berskalabesar, sudah beroperasi dengan kegiatan yangsama).2) Pelaksanaan;a. Teknologi berfungsi dan dimanfaatkan;b. Dapat melakukan reparasi minor;c. Dapat berproduksi secara kontinyu;d. Produk laku dipasarkan;e. Mampu menghasilkan peningkatan pendapatan;f. Taat asas dan sesuai dengan isi proposal yang telahdisetujui pembiayaannya.3) Pasca pelaksanaan;a) Usaha produksi terpelihara dan berfungsi secaraberkelanjutan serta berkembang dengan nilai ≥ tingkatsuku bunga deposito bank.b) Mampu memenuhi kewajiban pengembalian fasilitas;c) Kualitas SDM meningkat.7

BAB II

Page 9: Panduan Pembuatan Proposal

KEBIJAKAN2.1 KEBIJAKAN UMUMUntuk kegiatan Iptekda LIPI yang berlokasi di satu propinsidengan domisili pengusul besarnya dana alih teknologi (untukpengadaan peralatan/barang dan operasionalisasinya) minimal70% dan untuk dana operasional pelaksanaan maksimal sebesar30%. Di luar Provinsi pengusul, dana untuk peralatan/barangbarangminimal 60% dan untuk operasional pelaksanaanmaksimal 40%;1) Besar pagu anggaran untuk alih ilmu/teknologi maksimal Rp140.000.0002) Untuk mengelola dana alih teknologi dibentuk kelembagaandi daerah lokasi kegiatan dengan melibatkan secara aktiforang di daerah, personil lembaga pelaksana dan TimPelaksana Iptekda LIPI dalam bentuk badan hukum;3) Mendayagunakan teknologi yang telah terbukti/terujikeandalannya (well proven) sesuai dengan kondisi setempatdan menghasilkan produk (barang dan jasa) yang memilikisegmen pasar serta dapat menangkap peluang pasarnya;4) Kegiatan Program Iptekda LIPI bottom up diarahkan untuk:a. Menumbuhkan UMKM yang produktif melalui sistemusaha berkelanjutan dan penguatan usaha (UMKM yangsudah ada);b. Memberikan prioritas pada UMKM yang bersifat incomegenerating serta penciptaan lapangan kerja baru danmelibatkan tenaga kerja wanita;c. Memanfaatkan dan mengembangkan potensi daerah sertabersifat pemecahan masalah meliputi: hubungan kerja,kelembagaan/institusi, ilmu dan teknologi, ekonomi danusaha/kegiatan berkelanjutan.5) Kegiatan program Iptekda LIPI bottom up diharapkan dapat:8a. Memperoleh dukungan pemerintah daerah setempat dandidukung oleh personil pelaksana yang memiliki

Page 10: Panduan Pembuatan Proposal

kompetensi di bidangnya, serta kesinambungan dukunganteknologi oleh lembaga pengusul.b. Memiliki akses informasi pasar dan teknologi.6) Kegiatan program Iptekda LIPI bottom up diprioritaskanuntuk kegiatan yang produktif, memiliki potensi pasar yangluas dan didukung oleh usaha pemasaran yang baik, seriusdan konsisten;7) Hal yang bersifat spesifik akan ditentukan oleh tim PanelSeleksi Proposal;8) Bagi para Koordinator Pelaksana yang sedang melaksanakankegiatan Iptekda 2008, tidak diperkenankan mengajukanusulan baru, kecuali usulan tersebut bersifat penguatan dantelah disetujui oleh Koordinator Wilayah (Korwil).2.2 KEBIJAKAN TEKNIS1) Proposal harus menyertakan kesediaan tertulis dari mitraUMKM dan menyatakan kesediaan menghadirkan mitraUMKM pada saat seleksi tahap II, disamping itu adaperyataan tertulis dari UMKM bahwa mereka memang benarmembutuhkan teknologi yang diusulkan dalam proposaldengan menyebutkan alasannya;2) Lembaga Pengusul tidak diperkenankan menunjuk calonKoordinator Pelaksana yang sedang atau akan menempuhpendidikan/pelatihan/tugas-tugas lainnya yang dapat mengganggupelaksanaan dalam tahun kegiatan yang diusulkan;3) Koordinator Wilayah (Korwil) Iptekda LIPI akan melakukanmonitoring dua kali selama kegiatan berjalan dan dua kalipasca kegiatan;4) Lembaga Pengusul bertanggung jawab penuh terhadappengelolaan kegiatan dan hasil-hasilnya.9

BAB IIIPROPOSAL KEGIATANPenulisan proposal kegiatan Program Iptekda LIPI bottomup tahun 2009 harus mengikuti sistematika sesuai dengan format

Page 11: Panduan Pembuatan Proposal

yang ditetapkan. Proposal yang tidak sesuai dengan petunjukBuku panduan tidak akan dinilai.Format sistematika penulisan dimaksud adalah sebagaiberikut:3.1 BAGIAN AWAL1) Lembar depan, berisi judul kegiatan dan lembaga pengusul.2) Lembar pengesahan, berisi judul kegiatan, lokasi kegiatan,nama/alamat/nomor telepon/e-mail lembaga pelaksana, jumlahbiaya, tanggal dan tempat dibuatnya usulan, tanda tanganpimpinan lembaga pelaksana, serta tanda tangan atasanpimpinan lembaga pelaksana.3) Pernyataan dukungan oleh pemerintah daerah setempat.3.2 BAGIAN ISI

3.2.1 Proposal Teknis3.2.1.1 Latar BelakangBagian ini berisi justifikasi pemilihan usulan kegiatan(dilengkapi data dan informasi pendukung) termasuk uraiantentang permasalahan yang ada, upaya-upaya apa saja yang telahdilaksanakan oleh pihak-pihak lain dalam masalah itu, danuraian tentang potensi serta kondisi awal daerah lokasi (desa,kecamatan, hingga kabupaten/kota) yang terkait dengan kegiatanyang diusulkan. Bagi lembaga pengusul yang telah/pernahmendapat kegiatan Iptekda LIPI agar mencantumkan statuskegiatan termaksud hingga saat ini.103.2.1.2 Tujuan dan SasaranBagian ini menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dengankegiatan ini secara rinci dan jelas yang intinya merupakanpemecahan masalah secara tuntas beserta sasaran yang akandicapai ketika pekerjaan ini selesai.3.2.1.3 Uraian Teknis1) Deskripsi tentang pelaksanaan kegiatan yang akan dikerjakandi lokasi;2) Uraian teknologi proses produksi yang dipilih (termasuk

Page 12: Panduan Pembuatan Proposal

diagram balok proses yang dimaksud), skala produksi, danrincian tentang masing-masing peralatan yang digunakandalam proses tersebut, dan alasan pemilihan teknologitersebut ;3) Apabila usulan berupa jasa seperti pelatihan, makakurikulum pelatihan, informasi tentang4) target group, jumlah target group harus disertakan;5) Uraian teknologi yang akan diintroduksikan denganmenunjukkan bahwa teknologi dimaksud adalah proventechnology (teknologi tersebut telah digunakan dimana sajadan tunjukkan dengan contoh-contoh/ foto untuk yangbersifat perangkat keras).6) Uraian penyediaan bahan baku dan penanganannya apabilabahan baku tersebut sifatnya fluktuatif dalam hal harga danmusim;7) Uraian kondisi dan jumlah UMKM yang akan dilibatkanpada usulan kegiatan Iptekda, disarankan lebih dari satuUMKM. Apabila hanya satu UMKM perlu dilengkapialasan khusus;8) Uraian profil UMKM berisikan data tentang jumlahproduksi, berapa tahun melakukan produksi tersebut, luaspasarnya, jumlah tenaga kerja dan peralatan/barang-barangyang dimiliki saat ini (termasuk nama, alamat, status unitusaha, dan lain-lain);119) Uraian peran pendamping atau instansi pendukung denganjelas tentang siapa, dari mana, lamanya bertugas, dan tugastugasnyadalam kegiatan;10) Uraian kesesuaian kegiatan yang akan dilaksanakan denganpengalaman dan bidang yang ditekuni oleh calonmitra/binaan;11) Uraian pemanfaatan dana secara rinci tahun pertama danpascatahun pertama yang akan dilaksanakan sesuai dengankelayakan usaha (Lampiran II), kejelasan status pembagian/penguasaan pengelolaan dana dan hasil-hasilnya antara

Page 13: Panduan Pembuatan Proposal

lembaga pelaksana/pendamping dan UMKM binaan;12) Uraian mekanisme kerjasama antara Yayasan/BadanHukum lainnya dan calon UMKM binaan;13) Uraian daya saing (competitiveness) produk yang akandihasilkan terhadap produk sejenis yang sudah ada di pasardari berbagai aspek seperti mutu, harga, bentuk, dankemasan;14) Uraian potensi pasar dan strategi pemasaran produk yangakan dihasilkan.15) Rencana capaian peningkatan produktivitas jika teknologitelah diintroduksi3.2.1.4 PersonaliaUraian tentang personalia yang akan terlibat, meliputi :nama, pendidikan, kompetensi/bidang keahlian, jenis kelamin,unit kerja, dan tugas-tugasnya, dilengkapi dengan riwayat hidupyang bersangkutan sebagai lampiran.3.2.1.5 Proposal BiayaUraian rinci biaya yang diperlukan beserta peruntukannya,dilengkapi dengan analisis kelayakan usaha yang diusulkan.Contoh Pengisian : (hanya digunakan untuk contoh)12KEBUTUHAN BIAYAI. Dana untuk Alih TeknologiNo Uraian JumlahSatuanHargaSatuan (Rp) Jumlah1.2.3.4.5.DOC ayam petelurPakan Starter 1hr-8 mgVaksinObatPakan grower 8-12 mg3.000 ekor8.000 kg3.000 ekor6 paket9.000 kg5.0003.0502.250

Page 14: Panduan Pembuatan Proposal

825.000210015.000.00024.400.0006.750.0004.950.00018.900.000Jumlah 70.000.000

Catatan:a. Dana alih teknologi tidak dapat digunakan untuk kegiatan sewa lahan danatau sewa bangunan;b. Dana alih teknologi tidak dapat digunakan untuk membayar upah/tenagakerja.II. Dana untuk Operasional Pelaksana2.1 Gaji / UpahNo Uraian JumlahOrangAlokasiWaktuHonor/Bulan Jumlah(Rp)1.2.3.KoordinatorPelaksanaTeknisi12110 bulan10 bulan10 bulan500.000250.000250.0005.000.0005.000.0002.500.000Jumlah 12.500.000Penghitungan termasukPPN 10 % dan PPn ps.22sebesar 1.5 % dari nilaipembelian dan inflasiPenghitungan termasuk PPh ps.21sebesar 15 %132.2 PerjalananNo Kota Tujuan Volume Biaya Satuan(Rp)Jumlah(Rp)1.2.Pengambilan DOC dari JCIBuduran-Bojonegoro

Page 15: Panduan Pembuatan Proposal

Monitoring,evaluasi,perguliran &transportasi2 X PP8 X PP1.00.0001.000.0002.000.0008.000.000Jumlah 10.000.000

Catatan :i. Perjalanan dengan menggunakan mobil dinas tidak mendapatkanpenggantian;ii. Perjalanan dengan menggunakan transportasi umum harus melampirkanbukti pengeluaran (tiket);iii. Lokasi perjalanan disesuaikan dengan kegiatan yang ada;iv. Penginapan harus melampirkan bukti penginapan (hotel, losmen, dst)sesuai dengan SKB Menkeu tentang Perjalanan Dinas.2.3 Lain-lain (Pelatihan, ATK, Dokumentasi, Pembuatanlaporan)No Uraian Volume Harga satuan(Rp)Harga Total(Rp)1.2.3.4.PelatihanATK dan bukuDokumentasiLaporan.... paket500.0001.500.0001.000.0001.000.000Jumlah 4.000.000

REKAPITULASI BIAYADana untuk alih teknologi minimal (70%) Rp 70.000.000Dana untuk Operasional Pelaksanaanmaximal (30%)Gaji/Upah Rp 12.500.000Perjalanan Rp 10.000.000Lain-lain (Pelatihan,ATK, Dokumentasipembuatan laporan)Rp 4.000.000Jumlah Rp 96.500.000Disesuaikan denganSKB Menkeu tentang

Page 16: Panduan Pembuatan Proposal

Perjalanan Dinas14Proposal harus diajukan secara resmi oleh Kepala Puslit/Pusat/UPT di lingkungan LIPI, dan oleh Kepala LembagaPenelitian/Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat/DekanFakultas di lingkungan Perguruan Tinggi dalam bentuk hardcopy rangkap 5 (lima) dan soft copy ditujukan kepada:Sekretariat Iptekda LIPId.a. Biro Perencanaan dan Keuangan, LIPISasana Widya Sarwono Lantai 6,Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 10,Jakarta Selatan 12710Tel. (021) 5225711 Ext. 384, 385, 508, 329website: http://www.iptekda.lipi.go.id15

BAB IVSELEKSI4.1 KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN (MENGIKUTI

INDIKATOR KEBERHASILAN)No. Kriteria SatBuoabno t (T%o)t alKelayakan Teknis1.1 Teknologi yang diminati UMKM dan sudah well proven 101.2 Pemilihan UMKM secara tepat (sudah beroperasidengan kegiatan yang diusulkan)101.1.3 Kelayakan teknis produksi 1030Keterkaitan dengan pembangunan di daerah2.1 Pendayagunaan potensi lokal (minat, bahan baku,tenaga kerja, teknologi, dan permodalan)102.2.2Dukungan komitmen pemerintah daerah 515Kelayakan SDM3.1 Kompetensi pelaksana, dengan menyertakan rekamjejak (track record) dibidang yang diusulkan.153.

Page 17: Panduan Pembuatan Proposal

3.2 Komitmen lembaga pengusul (disertai lembarpernyataan resmi kepala lembaga pengusul yangmenyatakan dukungan penuh dan berkomitmenterhadap proposal dan pelaksanaan serta tidak akanmengalihkan dana untuk kegiatan lain).5204. Kelayakan Ekonomi4.1 Peluang pasar 104.2 Strategi Pemasaran 10354.3 Sustainabilitas usaha produktif/kelayakan biaya 15T o t a l 100 1004.2 PELAKSANA SELEKSI1) Seleksi dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk dandipimpin oleh Ketua Tim Pelaksana.Susunan keanggotaan:Tim Seleksi terdiri atas:a) Seorang ketua merangkap anggota.b) Seorang sekretaris merangkap anggota.16c) Beberapa orang anggota.2) Tim Seleksi berhak meminta bantuan nara sumber yangmemiliki kompetensi dalam menilai proposal tersebut.4.3 JADWAL KEGIATAN SELEKSI1) Penyebaran Buku Panduan, 18 Agustus 20082) Batas akhir penyerahan proposal, 5 September 20083) Rapat Seleksi I, 11-12 September 20084) Rapat Seleksi II (seleksi & pembahasan), 13-14 Oktober2008, 20-21 Oktober 2008, 24-25 Oktober 2008, dan 31Oktober – 1 November 20085) Perbaikan proposal, 7 November 20086) Rapat Seleksi III, 11 November 20087) Pengumuman hasil seleksi, 14 November 20084.4 PROSES SELEKSI1) Seleksi Tahap I akan menghasilkan 2 (dua) kategorikeluaran yaitu:a) Proposal diteruskan ke Seleksi II;

Page 18: Panduan Pembuatan Proposal

b) Proposal ditolak.2) Seleksi Tahap II dimaksudkan untuk menghadirkanpengusul kegiatan bersama mitra UMKM untuk menjelaskanproposalnya di depan Tim Seleksi. Seleksi ini akanmenghasilkan 3 (tiga) kategori :a) Proposal diusulkan untuk dibiayai;b) Proposal diusulkan dibiayai setelah diperbaiki;c) Proposal ditolak.3) Seleksi Tahap III dimaksudkan untuk membahas proposalhasil perbaikan (sesuai dengan saran dan catatan dari hasilseleksi II) tanpa harus mengundang pengusul.4) Hasil akhir akan diumumkan secara resmi kepada seluruhlembaga pengusul kegiatan oleh Sekretariat Iptekda LIPI.17PENYERAHANPROPOSALSELEKSI TAHAP ISELEKSI TAHAP IIPERBAIKANPROPOSALSELEKSI TAHAP III(EVALUASI AKHIR)PENGUMUMANHASIL

4.5 ALUR SELEKSI5 September 200811-12 September 200813-14 Oktober 200820-21 Oktober 200824-25 Oktober 200831 Oktober –1 Nov.20087 November 200811 November 200814 November 20084.6 HASIL SELEKSI1) Hasil penilaian Tim Seleksi akan menjadi acuan dalam

Page 19: Panduan Pembuatan Proposal

menentukan apakah kegiatan yang diusulkan layak atautidak layak untuk dimintakan pembiayaannya;2) Hasil seleksi akan diumumkan secara resmi kepada lembagapengusul, selambat-lambatnya tanggal 14 November 2008dan akan ditayangkan dalam website Iptekda:http://www.iptekda.lipi.go.id;3) Keputusan hasil seleksi bersifat mutlak dan tidak diadakansurat-menyurat.18Buku panduan penyusunan proposal kegiatan PenerapanIlmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (Iptekda) LIPI inidimaksudkan sebagai acuan dalam penyusunan proposalkegiatan, sehingga proposal yang diusulkan akan sesuai dengantujuan dan kebijakan program. Buku Panduan juga digunakandalam penilaian setiap proposal dan membandingkannya denganproposal yang lain, sehingga dapat membantu baik pengusulproposal, tim panel seleksi maupun tim pelaksana dalammelaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan. Proposal yangtidak mengikuti ketentuan dalam buku panduan, tidak akandiseleksi.19

BAB VPENUTUPBuku panduan penyusunan proposal kegiatan PenerapanIlmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (Iptekda) LIPI inidimaksudkan sebagai acuan dalam penyusunan proposalkegiatan, sehingga proposal yang diusulkan akan sesuai dengantujuan dan kebijakan program. Buku Panduan juga digunakandalam penilaian setiap proposal dan membandingkannya denganproposal yang lain, sehingga dapat membantu baik pengusulproposal, tim panel seleksi maupun tim pelaksana dalammelaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan. Proposal yangtidak mengikuti ketentuan dalam buku panduan, tidak akandiseleksi.20

Page 20: Panduan Pembuatan Proposal

21

LAMPIRAN22( Format Usulan Kegiatan)

PROPOSAL KEGIATAN IPTEKDA LIPI(Program Bottom-Up Tahun 2008)LAMPIRAN 1(Judul Kegiatan)(Nama, Alamat, Telp., Fax, e-mail Lembaga Pengusul)Kota dan Tahun Pembuatan Proposal231) Latar Belakang2) Tujuan dan Sasaran(Judul Proposal)243) Uraian TeknisPersonaliaDeskripsi Kegiatan pelaksanaan kegiatanTeknologi proses produksiSkala produksi dan alasannyaPeralatan yang digunakan dalam produksiUraian tentang teknologi yang akan diintroduksikanPenyediaan bahan baku dan penanganannyaJumlah UMKM yang akan dilibatkan dan alasannyaProfil UMKM / UMKM-UMKM yang akan dilibatkanInstansi pendamping dan perannyaKesesuaian kegiatan dengan pengalaman calon mitra kerjaPemanfaatan dana usaha berkelanjutan dalam bentukkelayakan ekonomi usahaCompetitiveness (daya asing) produk yang akan dihasilkanPeluang pasar :- Potensi pasar- Cara memasarkan produkRencana pengelolaan dana investasi

Page 21: Panduan Pembuatan Proposal

Perkiraan dampak sosial ekonomi kegiatan254) PersonaliaNo. a) Namab) Unit Kerjaa) Pendidikanb) Bidang KeahlianTugas DalamKegiatanJenisKelamin1. a)*b)a)b)2. a)*b)a)b)3. a)*b)a)b)Dst a)*b)a)b)* Dibuka kesempatan untuk memanfaatkan personalia yang berasal dariLIPI bagi pengusul dari luar LIPI5) Kebutuhan Biayaa) Dana untuk investasiNo. Uraian JumlahSatuanHargaSatuan Jumlah26b) Dana untuk Operasional Pelaksana(1) Gaji Upah: Untuk PNS mengikuti aturan yangberlaku.Untuk Non PNS mengikuti aturan UMK/UMP

Page 22: Panduan Pembuatan Proposal

setempatNo. Uaraian JumlahOrangAlokasiWaktuHonor/Bulan Jumlah1 Koordinator2 Pelaksana *)3 Teknisi **)*) Maksimum 2 orang**) Maksimum 2 orang dari Puslit/Pusat/UPT dan 2 orang teknisi lokal.(2) Perjalanan (mengikuti aturan Menkeu No. 45/PMK.05/2007 dan per Dirjen No. Per-34/PB/2007)No Kota Tujuan Volume Biaya Satuan Jumlah(3) Lain-lain (Koordinasi, Pelatihan, ATK, PembuatanLaporan, Tel/Fax, dll).No. Uraian Volume Harga Satuan Jumlah27LAMPIRAN 22829PENJELASANUNTUK PENGISIAN ANALSIS KELAYAKAN USAHA.IPTEKDA adalah kegiatan untuk mendorong munculnyausaha baru yang ekonomis dengan memanfaatkan teknolgi yangtelah ada dan telah terbukti dapat diterapkan dengan ekonomis.Oleh karena itu perhitungan Kelayakan Usaha menjadipertimbangan yang sangat penting. Dalam menyusun KelayakanUsaha, dengan format sederhana seperti diatas (Lihat ContohFormat Kelayakan Usaha), maka perlu diperhatikan hal berikut.I. WAKTU1) Dalam mengisi kelayakan usaha, perhatikan jadwal / terminpencairan dana dari Pengelola IPTEKDA LIPI ke PelaksanaKegiatan IPTEKDA. Menginga pencairan dana tidaksekaligus 100 %, maka penyusunan Kelayakan Usaha jugamempertimbangkan jangka waktu pencairan dana tsb.

Page 23: Panduan Pembuatan Proposal

2) Khusus untuk kegiatan yang memerlukan waktu sebelumhasil dapat di jual/diperdagangkan, misal kegiatanpeternakan, perikanan, kegiatan budidaya dsb yangmemerlukan waktu sejak dari proyek dimulai sampai panendan penjualan produk, maka Analisis Kelayakan usaha jugaperlu memperhatikan waktu yang dperlukan untukmendapatkan hasil dari kegiatan yang mengunakan investasiIPTEKDA ini.II. PAJAK1) Dalam semua proses perhitungan biaya, memperhatikansegala kemungkinan beban pajak yang harus dibayarkan.III.BIAYABiaya adalah semua ongkos yang haris dikeluarkan olehpengelola usaha untuk memproduksi produk yang direncanakan. Oleh karena itu, perhitungan BIAYA ini perlu30dilakukan dengan cermat untuk melihat apakah benar usahayang diusulkan akan menguntungkan atau tidak.1) Dalam melakukan Analisis Kelayakan TIDAK ADABIAYA untuk evaluasi yang dilakukan oleh PengelolaIPTEKDA LIPI. Biaya evaluasi ini merupakan tanggungandari Pengelola IPTEKDA LIPI.2) Dalam menghitung biaya tenaga kerja, perhatikan besaranbiaya tenaga kerja yang berlaku lokal (di tempat usaha akandigerakkan). Besaran biaya tenaga kerja ini, sebaiknyamengacu pada upah minimum setempat.3) Biaya energi (listrik, bahanbakar lainnya) untukmenjalankan aktivitas, terutama aktivitas proses produksi /usaha manufaktur – sering merupakan biaya yang signifikantetapi sering lupa diperhitungkan.IV. HARGA JUAL1) Sebuah pabrik, bagaimanapun kecilnya – kecuali kalaumenjual langsung produknya sendiri- tidak mungkinmenjual produknya dengan harga seperti harga ecerandipasar. Secara sederhana perlu diperhitungkan harga jual

Page 24: Panduan Pembuatan Proposal

dari pabrik sedemikian rupa, sehingga besar biaya produksampai di pengguna akhir, misal transportasi, keuntunganpedagang, dsb, sehingga harga akhir masih bersaing denganharga produk yang telah ada dipasar.V. PENJUALAN1) Sebagai suatu usaha yang baru tumbuh, maka kemungkinanPRODUK tidak terjual sekaligus dalam bulan 1 (sampaibeberapa bulan) sangat mungkin terjadi. Oleh karena itudalam memperhtungkan PENJUALAN KOTOR perludipertimbangkan berapa % dari produk akan terjual dalambulan-bulan pertama usaha baru tsb. SANGAT JARANGterjadi sebuah unit usaha baru berhasil menjula produk 100% dalam bulan pertama berproduksi.312) Oleh karena itu, dalam melakukan ANALISISKELAYAKAN USAHA, maka pengusul perlu mempertimbangkanMODAL KERJA secara cermat. Perhitunganini juga akan memperlihatkan kapan usaha tsb dapat mulaimengangsur modal bergulirnya.Catatan Penting :Banyak usaha baru, yang awalnya diperkirakan akanmenguntungkan, ternyata tidak dapat berkembang karenaKEKURANG TELITIAN dalam memperhitungkan biaya.Sering terjadi, biaya-biaya yang dianggap kecil tidakdiperhitungkan karena ingin memperlihatkan keuntungan yangbaik, padahal pengaruh berbagai biaya yang kecil ini ataskelangsungan usaha, sangat besar.32

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA1)Nama : (tulis nama lengkap)2) Tempat & Tgl.Lahir: (cukup jelas)3) Jenis Kelamin : (cukup jelas)4) Pendidikan : (tulis tingkat pendidikan terakhir dan

Page 25: Panduan Pembuatan Proposal

bidang/spesialisasinya)5)Agama : (cukup jelas)6) Alamat Rumah : (cukup jelas)No. Telp. : (cukup jelas)7) Alamat Kantor : (cukup jelas)No. Telp. : (cukup jelas)8) RiwayatPekerjaan: (tulis pengalaman pekerjaan yangterkait dengan topik usulan secarakronologis dan kedudukan Saudaradalam pekerjaan termaksud/silakangunakan lembar lain bila lembar initidak cukup).Keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya danapabila tidak benar sanggup menanggung segala risiko yangdiakibatkannya.……………., … …………. 2007Yang membuat,……………………………………….(Nama dan tanda tangan)LAMPIRAN 333MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIASALINANPERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 45/PMK.05/2007TENTANGPERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABATNEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAPMENTERI KEUANGAN,Menimbang : a. bahwa pembiayaan untuk perjalanan dinas harus sesuaidengan kebutuhan nyata, dan memenuhi kaidah-kaidahpengelolaan keuangan negara;b. bahwa Menteri Keuangan telah menetapkan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 96/PMK.02/2006 tentang

Page 26: Panduan Pembuatan Proposal

Standar Biaya Tahun Anggaran 2007;c. bahwa ketentuan yang menyangkut biaya perjalanan dinasjabatan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan MenteriKeuangan Nomor 7/KMK.02/2003 tentang PerjalananDinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri,dan Pegawai Tidak Tetap, perlu ditinjau kembali dandisesuaikan dengan standar biaya tersebut pada huruf b;d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan MenteriKeuangan tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeribagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai TidakTetap;Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1974 Nomor 55,Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3890);342. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4286);3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4400);5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4214), sebagaimana telah diubah denganKeputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4418);

Page 27: Panduan Pembuatan Proposal

6. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;MEMUTUSKAN:Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANGPERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGIPEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAITIDAK TETAP.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksuddengan:1. Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai TidakTetap adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, danPegawai Tidak Tetap sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahanatas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokpokokKepegawaian;352. Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil, AnggotaTentara Nasional Indonesia (TNI), dan Anggota KepolisianNegara Republik Indonesia (Polri).3. Pegawai Tidak Tetap adalah Pegawai yang diangkat untukjangka waktu tertentu guna melaksanakan tugaspemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknisprofesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dankemampuan organisasi dalam kerangka sistemkepegawaian, yang tidak berkedudukan sebagai pegawainegeri.4. Pejabat yang Berwenang adalah Pengguna Anggaran/KuasaPengguna Anggaran atau pejabat yang diberi wewenangoleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dilingkungan Kementerian Negara/Lembaga.5. Perjalanan dinas dalam negeri yang selanjutnya disebutperjalanan dinas adalah perjalanan ke luar tempatkedudukan baik perseorangan maupun secara bersama yangjaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilometer dari bataskota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesiauntuk kepentingan Negara atas perintah Pejabat yangBerwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ketempat meninggalkan Indonesia untuk bertolak ke luarnegeri dan dari tempat tiba di Indonesia dari luar negeri ketempat yang dituju di dalam negeri.6. Lumpsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus.

Page 28: Panduan Pembuatan Proposal

7. Biaya RiiI adalah biaya yang dikeluarkan sesuai denganbukti pengeluaran yang sah.8. Perhitungan Rampung adalah perhitungan biaya perjalananyang dihitung sesuai kebutuhan riil berdasarkan ketentuanyang berlaku.9. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebutSPPD adalah surat perintah kepada Pejabat Negara,Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap untukmelaksanakan perjalanan dinas.10. Wilayah Jabatan adalah wilayah kerja dalam menjalankantugas.11. Tempat Kedudukan adalah tempat/kota kantor/satuan kerjaberada.12. Tempat Bertolak adalah tempat/kota melanjutkanperjalanan dinas ke tempat tujuan.3613. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuanperjalanan dinas.14. Detasering adalah penugasan sementara waktu.Pasal 2Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetapyang akan melaksanakan perjalanan dinas harus terlebih dahulumendapat persetujuan/perintah atasannya.Pasal 3(1) Dalam penerbitan SPPD harus memperhatikan hal-halsebagai berikut:a. Pejabat yang Berwenang hanya dapat memberikanperintah perjalanan dinas untuk perjalanan dinas dalamWilayah Jabatannya;b. dalam hal perjalanan dinas ke luar Wilayah Jabatannya,Pejabat yang Berwenang harus memperolehpersetujuan/perintah atasannya.(2) Dalam hal Pejabat yang Berwenang akan melakukanperjalanan dinas, SPPD ditandatangani oleh:a. atasan langsungnya sepanjang Pejabat yang Berwenangsatu Tempat Kedudukan dengan atasan langsungnya;b. dirinya sendiri atas nama atasan langsungnya dalam halpejabat tersebut merupakan pejabat tertinggi padaTempat Kedudukan pejabat yang bersangkutan setelahmemperoleh persetujuan/ perintah atasannya.BAB IIPERJALANAN DINAS JABATANPasal 4

Page 29: Panduan Pembuatan Proposal

(1) Perjalanan dinas jabatan merupakan perjalanan dinas dariTempat Kedudukan ke tempat yang dituju dan kembali keTempat Kedudukan semula.(2) Dalam perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) termasuk pula perjalanan yang dilakukandalam hal:a. detasering di luar Tempat Kedudukan;b. ditugaskan untuk menempuh ujian dinas/ujian jabatanyang diadakan di luar Tempat Kedudukan;37c. diharuskan menghadap Majelis Penguji KesehatanPegawai Negeri atau menghadap seorang dokter pengujikesehatan yang ditunjuk yang berada di luar TempatKedudukan, untuk mendapatkan surat keterangan doktertentang kesehatannya guna kepentingan jabatan;d. untuk mendapatkan pengobatan di luar TempatKedudukan berdasarkan keputusan Majelis PengujiKesehatan Pegawai Negeri;e. harus memperoleh pengobatan di luar TempatKedudukan berdasarkan surat keterangan dokter karenamendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas;f. ditugaskan mengikuti pendidikan dinas di luar TempatKedudukan;g. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakamanjenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggaldunia dalam melakukan perjalanan dinas;h. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakamanjenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggaldunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke kotatempat pemakaman.BAB IIIBIAYA PERJALANAN DINAS JABATANPasal 5(1) Biaya perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1), terdiri:a. uang harian yang meliputi uang makan, uang saku, dantransport lokal;b. biaya transport pegawai;c. biaya penginapan;(2) Khusus untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (2) huruf g dan h, selain biaya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) juga diberikan biayamenjemput/mengantar jenazah, terdiri:

Page 30: Panduan Pembuatan Proposal

a. biaya pemetian;b. biaya angkutan jenazah.(3) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat(1), digolongkan dalam 6 (enam) tingkat, yaitu:a. Tingkat A untuk Pejabat Negara (Ketua/Wakil Ketuadan Anggota Lembaga Tinggi Negara, Menteri dansetingkat Menteri);38b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya dan PejabatEselon I;c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon II;d. Tingkat D untuk Pejabat Eselon III/Gol. IV;e. Tingkat E untuk Pejabat Eselon IV/Gol. III;f. Tingkat F untuk PNS Gol. II dan I.(4) Penyetaraan tingkat biaya perjalanan dinas sebagaimanadimaksud pada ayat (3) di lingkungan KementerianPertahanan/TNI ditetapkan oleh Menteri Pertahanan dan dilingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia olehKepala Kepolisian Republik Indonesia, setelahberkoordinasi dengan Menteri Keuangan.(5) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan (2) diberikan berdasarkan tingkat perjalanan dinassebagaimana dimaksud pada ayat (3), dengan pengaturansebagai berikut:a. Uang Harian, sebagaimana tercantum pada Lampiran I;b. Fasilitas Transport, sebagaimana tercantum padaLampiran II;c. Fasilitas dan Kelas Penginapan, sebagaimana tercantumpada Lampiran III;d. Biaya Pemetian dan Angkutan Jenazah, termasuk yangberhubungan dengan pengruktian/pengurusan jenazah,sebagaimana tercantum pada Lampiran IV;e. Perkiraan Biaya Penginapan Berdasarkan Tarif RatarataHotel, sebagaimana tercantum pada Lampiran V.Pasal 6(1) Biaya perjalanan dinas jabatan dibebankan pada anggarankantor/satuan kerja yang mengeluarkan SPPDbersangkutan.(2) Pejabat yang Berwenang memberi perintah perjalanandinas agar memperhatikan ketersediaan dana yangdiperlukan untuk melaksanakan perjalanan tersebut dalamanggaran kantor/satuan kerja berkenaan.Pasal 7

Page 31: Panduan Pembuatan Proposal

Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetapdilarang menerima biaya perjalanan dinas jabatan rangkap (duakali atau lebih) untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalamwaktu yang sama.39Pasal 8Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) diberikan biaya-biaya sebagai berikut:1. uang harian, biaya transport pegawai, dan biaya penginapanuntuk perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (1) dan ayat (2) huruf a, b, c, dan e;2. Biaya transport pegawai, untuk perjalanan dinassebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2) huruf d dan f,dengan uang harian yang dapat diberikan setinggitingginya30% (tiga puluh persen) dari Uang Harian bagiyang ditugaskan mengikuti pendidikan dinas di luarTempat Kedudukan;3. uang harian, biaya transport pegawai/keluarga, dan biayapenginapan sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang, sertabiaya pemetian dan angkutan jenazah untuk perjalanandinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf gdan h.Pasal 9Uang harian dalam rangka perjalanan dinas jabatan dan biayapemetian jenazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat(1) dan (2) dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batastertinggi.Pasal 10Biaya transport pegawai dan biaya penginapan dalam rangkaperjalanan dinas jabatan serta biaya angkutan jenazahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan (2)dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil.Pasal 11(1) Uang harian dan biaya penginapan perjalanan dinas jabatandiberikan:a. untuk perjalanan dinas yang memerlukan waktusekurang-kurangnya 6 (enam) jam;b. menurut banyak hari yang digunakan untukmelaksanakan perjalanan dinas;c. selama 2 (dua) hari untuk transit menunggupengangkutan lanjutan dalam hal harus berpindah kealat angkutan lain;d. selama-lamanya 3 (tiga) hari di Tempat Bertolak

Page 32: Panduan Pembuatan Proposal

ke/datang dari luar negeri;40e. selama-lamanya 10 (sepuluh) hari di tempat yangbersangkutan jatuh sakit/berobat dalam hal pegawaiyang sedang melakukan perjalanan dinas jatuh sakit;f. selama-lamanya 90 (sembilan puluh) hari dalam halpegawai melakukan tugas detasering;g. selama-lamanya 7 (tujuh) hari setelah diterimakeputusan tentang perubahan detasering menjadipenugaspindahan;h. selama-lamanya 3 (tiga) hari di tempat penjemputanjenazah dan selama-lamanya 3 (tiga) hari di tempatpemakaman jenazah dalam hal jenazah tersebut tidakdimakamkan di tempat kedudukanalmarhum/almarhumah yang bersangkutan untukpejabat negara/pegawai yang meninggal saatmelaksanakan perjalanan dinas;i. selama-lamanya 3 (tiga) hari di tempat pemakamanjenazah pejabat negara/pegawai yang meninggal dandimakamkan tidak di tempat kedudukanalmarhum/almarhumah yang bersangkutan.(2) Dalam hal perjalanan dinas jabatan dilakukan secara bersamasamauntuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu,penginapan/hotel untuk seluruh pejabat negara/pegawai dapatmenginap pada hotel/penginapan yang sama, sesuai dengankelas kamar penginapan/hotel yang telah ditetapkan untukmasing-masing pejabat negara/pegawai negeri.(3) Perjalanan dinas jabatan pulang dan pergi yang memakanwaktu kurang dari 6 (enam) jam, diberikan biaya perjalanandinas setinggi-tingginya sebesar 60% (enam puluh persen)dari uang harian sebagaimana tercantum dalam Lampiran IPeraturan Menteri Keuangan ini.Pasal 12Dalam hal perjalanan dinas jabatan menggunakan kapallaut/sungai untuk waktu sekurang-kurangnya 24 jam (dua puluhempat) jam, maka selama waktu transportasi tersebut kepadaPejabat Negara/Pegawai hanya diberikan uang harian.Pasal 13(1) Selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai TidakTetap, dapat melakukan perjalanan dinas atas perintah Pejabatyang Berwenang, dan biaya perjalanan dinasnya digolongkandalam tingkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)menurut tingkat pendidikan/kepatutan/ tugas yangbersangkutan.

Page 33: Panduan Pembuatan Proposal

41(2) Pegawai Negeri Golongan I dapat melakukan perjalanandinas dalam hal mendesak/khusus, seperti dalam hal tenagateknis tidak diperoleh di tempat bersangkutan.(3) Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan dinasuntuk kepentingan negara, digolongkan dalam tingkatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) di atas olehPejabat yang Berwenang sesuai dengan tingkatpendidikan/tugas yang bersangkutan.Pasal 14(1) Biaya perjalanan dinas dibayarkan sebelum perjalanandinas jabatan dilaksanakan.(2) Dalam hal perjalanan dinas jabatan harus segeradilaksanakan, sementara biaya perjalanan dinas belumdapat dibayarkan, maka biaya perjalanan dinas dapatdibayarkan setelah perjalanan dinas selesai.Pasal 15(1) Dalam hal jumlah hari perjalanan dinas jabatan ternyatamelebihi jumlah hari yang ditetapkan dalam SPPD, pejabatyang berwenang dapat mempertimbangkan tambahan uangharian dan biaya penginapan sepanjang kelebihan tersebutbukan disebabkan kesalahan/kelalaian pejabatnegara/pegawai negeri bersangkutan.(2) Tambahan uang harian dan biaya penginapan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), tidak dapat dipertimbangkan untukhal-hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)huruf d, e, f, g, h dan i.(3) Dalam hal jumlah hari menunggu sambungan dengan alatangkutan lain ternyata lebih dari 2 (dua) hari sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c, maka Pejabatyang Berwenang dapat mempertimbangkan pemberiantambahan uang harian dan biaya penginapan sepanjangkelebihan tersebut bukan disebabkan kesalahan/kelalaianpejabat negara/pegawai negeri bersangkutan.(4) Dalam hal jumlah hari perjalanan dinas ternyata kurangdari jumlah hari yang ditetapkan dalam SPPD, makapejabat negara/pegawai negeri yang bersangkutan wajibmenyetorkan kembali kelebihan uang harian dan biayapenginapan yang telah diterimanya.42(5) Ketentuan penyetoran kembali kelebihan uang harian danbiaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatas tidak berlaku untuk hal-hal sebagaimana dimaksud

Page 34: Panduan Pembuatan Proposal

dalam Pasal 11 ayat (1) huruf g.BAB IVPELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABANPERJALANAN DINAS JABATANPasal 16(1) Perjalanan dinas dilakukan berdasarkan SPPD yangditerbitkan oleh Pejabat yang Berwenang menurut contohsebagaimana tercantum pada Lampiran VI PeraturanMenteri Keuangan ini.(2) Pejabat yang Berwenang hanya dapat menerbitkan SPPDuntuk perjalanan dinas yang biayanya dibebankan padaanggaran yang tersedia pada kantor/satuan kerja berkenaan.(3) Dalam hal SPPD ditandatangani oleh atasan langsungpejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (2) huruf b, maka pembiayaan perjalanan dinasdapat dibebankan pada kantor/satuan kerja Pejabat yangBerwenang tersebut.(4) Pejabat yang Berwenang dalam menerbitkan SPPDsekaligus menetapkan tingkat golongan perjalanan dinasdan alat transport yang digunakan untuk melaksanakanperjalanan yang bersangkutan dengan memperhatikankepentingan serta tujuan perjalanan dinas tersebut.Pasal 17(1) Perkiraan besarnya jumlah biaya perjalanan dinasdituangkan dalam rincian biaya perjalanan dinassebagaimana tercantum pada Lampiran VII PeraturanMenteri Keuangan ini.(2) Penyusunan rincian perjalanan dinas sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan mempedomaniketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5).Pasal 18Pejabat/Pegawai yang melakukan perjalanan dinas wajibmenyampaikan dokumen pertanggungjawaban biaya.Pasal 19Dokumen pertanggungjawaban biaya sebagaimana dimaksudpada Pasal 18 terdiri dari SPPD beserta bukti pengeluaranuntuk biaya transport dan biaya penginapan.43Pasal 20(1) Pejabat yang Berwenang bertanggungjawab atas ketertibanpelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini dalamlingkungan Kementerian/Lembaga masing-masing.(2) Pejabat yang Berwenang wajib membatasi pelaksanaan

Page 35: Panduan Pembuatan Proposal

perjalanan dinas untuk hal-hal yang mempunyai prioritastinggi dan penting serta mengadakan penghematan denganmengurangi frekuensi, jumlah orang, dan lamanyaperjalanan.(3) Pejabat yang Berwenang dan Pejabat/Pegawai yangmelakukan perjalanan dinas bertanggung jawabsepenuhnya atas kerugian yang diderita oleh negara sebagaiakibat dari kesalahan, kelalaian atau kealpaan yangbersangkutan dalam hubungannya dengan perjalanan dinasdimaksud.(4) Terhadap kesalahan, kelalaian, dan kealpaan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dapat dikenakan tindakan berupa:a. tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan perundangundanganyang berlaku;b. hukuman administratif dan tindakan-tindakan lainnyamenurut ketentuan yang berlaku.BAB VLAIN - LAINPasal 21(1) Ketentuan-ketentuan lainnya bagi Pejabat Negara, PegawaiNegeri, dan Pegawai Tidak Tetap yang melaksanakanperjalanan dinas pindah dari Tempat Kedudukan yang lamake Tempat Kedudukan yang baru, diatur dengan PeraturanMenteri Keuangan tersendiri.(2) Ketentuan-ketentuan bagi Pegawai Negeri yang karenajabatannya harus melakukan perjalanan dinas tetap dalamWilayah Jabatannya diberikan tunjangan perjalanan dinastetap, yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangantersendiri.Pasal 22(1) Ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuanganini berlaku untuk perjalanan dinas dalam negeri yangdibiayai dari APBN yang belum diatur dengan ketentuanyang lebih tinggi dari Peraturan Menteri Keuangan ini.44(2) Pengaturan lebih lanjut yang diperlukan dalam rangkapelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini ditetapkanoleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.Pasal 23Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku,Keputusan Menteri Keuangan Nomor 7/KMK.02/2003sepanjang menyangkut perjalanan dinas jabatan bagi PejabatNegara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak tetap, dinyatakan

Page 36: Panduan Pembuatan Proposal

tidak berlaku.BAB VIPENUTUPPasal 24Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini denganpenempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di Jakartapada tanggal 25 April 2007MENTERI KEUANGANSRI MULYANI INDRAWATILampiran .....................454647484950515253545556