panduan pelayanan pasien gawat darurat 2003

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan 1

Upload: outsiders-gue

Post on 26-Jan-2016

373 views

Category:

Documents


126 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang

dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan

tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai

dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan

tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat

meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang

tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang

pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik

dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana

Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka

diperlukan peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan

ditempat kejadian, selama perjalanan ke rumah sakit, maupun di rumah sakit.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi gawat Darurat dibuat

standar pelayanan yang merupakan panduan bagi semua pihak dalam tata cara

1

Page 2: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien

IGD RSU Bunda pada khususnya.

Berdasarkan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan

gawat darurat di IGD RSU Bunda harus berdasarkan standar pelayanan

Gawat darurat RSU Bunda

B. Definisi

Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan

tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat

meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang

tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditunjukan untuk menunjang

pelayanan dasar, sehingga dpat menanggulangi pasien gawat darurat dalam

keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana.

Ada beberapa istilah yang digunakan dalam unit gawat darurat berdasarkan

Proiritas Perawatannya, yaitu:

1. Gawat Darurat (P1)

Keadaan yang mengancam nyawa atau adanya gangguan ABC dan perlu

tindakan yang segara, misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran,

trauma mayor dengan perdarahan hebat

2. Gawat Tidak Darurat (P2)

Keadaan mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan darurat.

Setelah dilakukan resusitasi maka ditindak lanjuti oleh dokter spesialis.

Mislanya pasien kanker tahap lanjut, fraktur, sickle cell dan lainnya

2

Page 3: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

3. Darurat Tidak Gawat (P3)

Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan

darurat. Pasien sadar, tidak mengalami gangguan ABC dan langsung

dapat diberikan terapi definitive. Untuk tindak lanjut dpat ke poliklinik,

misalnya laserasi, fraktur minor/tertutup, sistitis, otitis media, dan lain-

lain

4. Tidak Gawat Tidak Darurat (P4)

Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan

gawat. Gejala dan tanda klinis ringan/asimpomatis. Misalnya penyakit

kulit, batuk, flu dan sebagainya (ENA, 2001; Iyer, 2004)

3

Page 4: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi:

1. Pasien dengan kasus true emergency

Yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan

menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi

cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya

2. Pasien dengan kasus false emergency

Yaitu pasien dengan:

a. Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat

b. Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya

c. Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

4

Page 5: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

BAB III

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tata Laksana Pendaftaran Pasien

1. Petugas Penangguang Jawab

- Perawat IGD

- Petugas Administrasi

2. Perangkat Kerja

- Status Medis

3. Tata Laksana Pendaftaran Pasien

- Pendaftaran pasien yang dating ke IGD dilakukan oleh pasien atau

keluarga dibagian administrasi

- Bila keluarga tidak ada petugas IGD bekerja sama dengan security

untuk mencari identitas pasien

- Sebagai bukti pasien sudah mendaftar di bagian administrasi akan

memberikan status untuk diisi oleh dokter IGD yang bertugas

- Bila pasien dalam keadaan gawat darurat, maka akan langsung

diberikan pertolongan di IGD, sementara keluarga atau penanggung

jawab melakukan pendaftaran dibagian administrasi

5

Page 6: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

B. Tata Laksana Pelayanan Triase

1. Petugas Penangguang Jawab

- Dokter jaga IGD

2. Perangkat Kerja

- Stetoskop

- Tensimeter

- Status medis

3. Tata Laksana Pelayanan Triase

- Pasien atau keluarga pasien mendaftar ke bagian administrasi

- Dokter jaga IGD melakukan pemeriksaan pada pasien secara

lengkap dan menemukan prioritas penanganan

- Prioritas pertama ( I, tertinggi, emergency) yaitu mengancam

nyawa fungsi vital, pasien ditempatkan diruang resusitasi

- Proiritas kedua ( II, medium urgent) yaitu potensial mengancam

jiwa atau fungsi vital, bila tidak segera ditangani dalam waktu

singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Pasien

ditempatkan diruang tindakan bedah atau non bedah

- Proiritas ketiga ( III, rendah, non emergency) yaitu memerlukan

pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan

bersifat terakhir. Pasien ditempatkan diruangan non bedah

6

Page 7: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

C. Tata Laksana Pengisian Informed Consent

1. Petugas Penangguang Jawab

- Dokter jaga IGD

2. Perangkat Kerja

- Formulir Persetujuan Tindakan

3. Tata Laksana Pengisian Informed Consent

- Dokter jaga IGD yang sedang bertugas menjelaskan tujuan dan

pengisian informed consent pada pasien atau kelurga pasien

disaksikan oleh perawat

- Pasien menyetujui, informed consent diisi dengan lengkap dengan

disaksikan oleh perawat

- Setalah diisi dimasukan ke dalam status medic pasien

7

Page 8: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

D. Tata Laksana Transportasi Pasien

1. Petugas Penangguang Jawab

- Perawat IGD

- Sopir Ambulan

2. Perangkat Kerja

- Ambulan

- Alat tulis

3. Tata Laksana Transportasi Pasien

- Bagi pasien yang memerlukan penggunaan ambulan RSU Bunda

Jembrana sebagai transpotasi, maka perawat unit terkait

menghubungi IGD

- Perawat IGD menuliskan data-data atau penggunaan ambulan

(nama pasien ruang rawat inap, waktu penggunaan dan tujuan

penggunaan)

- Perawat IGD segera menghubungi bagian/sopir ambulan untuk

segera menyiapkan kendaraan

- Perawat IGD menyiapkan alat medis sesuai dengan kondisi pasien

8

Page 9: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

E. Tata Laksana Pelayanan False Emergency

1. Petugas Penangguang Jawab

- Perawat Administarsi

- Dokter jaga IGD

2. Perangkat Kerja

- Stetoskop

- Tensi meter

- Alat tulis

3. Tata Laksana pelayanan False Emergency

- Pasien atau keluarga psien mendaftar dibagian adiministrasi

- Dilakukan triase untuk penempatan pasien diruang non bedah

- Pasien dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter jaga IGD

- Dokter juga menjelaskan kondisi pasien pada keluarga pasien atau

penanggung jawab

- Bila perlu dirawat atau observasi pasien dianjurkan ke bagian

administrasi

- Bila tidak perlu dirawat pasien diberikan resep dan bisa langsung

pulang

- Pasien dianjurkan untuk control kembali sesuai dengan saran

dokter

9

Page 10: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

F. Tata Laksana Visum Et Repertum

1. Petugas Penangguang Jawab

- Petugas Rekam Medik

- Dokter jaga IGD

2. Perangkat Kerja Visum Et Repertum

- Formulir Visum et Repertum IGD

3. Tata Laksana Visum St Repertum

- Petugass IGD menerima surat perintah Visum Et Repertum dari

pihak kepolisian

- Surat perintah Visum Et Repertum diserahkan kebagian rekam

medic

- Petugas rekam medic menyerahkan status medis kepada dokter jaga

yang bertugas menangani pasien terkait

- Setelah Visum Et Repertum diselesaikan oleh rekam medic maka

lembar yang asli diberikan kepihak kepolisian

10

Page 11: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

G. Tata Laksana Pelayanan Death On Arrival (DOA)

1. Petugas Penangguang Jawab

- Dokter jaga IGD

- Petugas satpam

2. Perangkat Kerja

- Senter

- Stetoskop

- EKG

- Surat Kematian

3. Tata Laksana Death On Arrival

- Pasien dilakukan triase dan pemeriksaan oleh dokter jaga IGD

- Bila dokter sudah menyatakan meninggal, maka dilakukan

perawatan jenazah

- Dokter jaga IGD membuat surat keterangan kematian

- Jenazah dipindahkan atau diserahkan terimakn keruang jenazah

dengan bagian umum atau keamanan

11

Page 12: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

H. Tata Laksana Sistem Informasi Pelayanan Pra Rumah Sakit

1. Petugas Penangguang Jawab

- Perawat IGD

2. Perangkat Kerja Visum Et Repertum

- Ambulan

- Hand Phone

3. Tata Laksana Sistem Komunikasi Pra Rumah Sakit

- Perawat yang mendampingi pasien memberikan informasi

mengenai kondisi pasien yang akan dibawa, kepada perawat IGD

RSU Bunda

- Isi informasi mencangkup:

a. Keadaan umum (keadaan tanda-tanda vital

b. Peralatan yang diperlukan di IGD (suction, monitoring,

defibrillator)

c. Kemungkinan untuk dirawat di unit intensive

d. Perawat IGD melaporkan pada dokter jaga IGD dan

menyiapkan hal-hal yang diperlukan sesuai dengan laporan

yang diterima dari petugas ambulan

12

Page 13: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

I. Tata Laksana Sistem Rujukan

1. Petugas Penangguang Jawab

- Dokter jaga IGD

- Perawat IGD

2. Perangkat Kerja

- Ambulan

- Formulir Persetujuan Tindakan

- Formulir Rujukan

3. Tata Laksana Sistem Rujukan

- Alih Rawat

a. Perawat IGD menghubungi rumah sakit yang akan dituju

b. Dokter jaga IGD memberikan informasi pada dokter jaga

rumah sakit rujukan mengenai keadaan umum pasien

c. Bila tempat telah tersedia dirumah sakit rujukan, perawat IGD

menghubungi RSU Bunda sesuai dengan kondisi pasien

- Pemeriksaan Diagnostik

a. Pasien atau keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga

mengenai tujuan pemeriksaan diagnostic, bila setuju maka

kelurga harus mengisi informed consent

b. Perawat IGD menghubungi rumah sakit rujukan

c. Perawat IGD menghubungi petugas ambulan RSU Bunda

- Spesimen

13

Page 14: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

a. Pasien atau kelurga pasien dijelaskan mengenai tujuan

pemeriksaan specimen

b. Bila keluarga setuju maka harus mengisi informed consent

c. Dokter jaga mengisi formulir pemeriksaan dan disertakan ke

petugas laboratorium

d. Petugas laboratorium melakukan rujukan ke laboratorium yang

dituju

14

Page 15: Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat 2003

BAB IV

DOKUMENTASI

Pelayanan pasien unit gawat darurat yang dilakukan oleh dokter jaga IGD atau

perawat IGD wajib didokumentasikan di dalam status pasien atau rekam medic

pasien. Sebagai bentuk pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan terhadap

segala tindakan yang sudah dilakukan dokter jaga IGD atau perawat IGD terhadap

pasien sesuai kebijakan yang berlaku. Disamping itu, diharapkan melalui

dokumentasi yang baik maka informasi mengenai keadaan kesehatan klien dapat

diketahui secara berkesinambungan.

Direktur, RSU Bunda

dr. Dewa Gede Sidan Ardhana

NIK.19510609.201501.1.001

15