panduan asistensi praktikum herbal

32
Farmakologi Fakultas Kedokteran UMS 2014 PRAKTIKUM HERBAL

Upload: amelialy

Post on 20-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tata cara pelaksanaan praktikum herbal

TRANSCRIPT

Page 1: panduan asistensi Praktikum Herbal

FarmakologiFakultas Kedokteran UMS

2014

PRAKTIKUM HERBAL

Page 2: panduan asistensi Praktikum Herbal

Tata Laksana PraktikumPraktikum herbal dilaksanakan

dalam 2 tahapan praktikum.Tahap I : Praktikan

melaksanakan tahapan preparasi sediaan herbal, yang meliputi :

a)Penyiapan bahan b)Pengeringan simplisiac)Ekstraksi simplisiad)Evaporasi / penguapan ekstrak

menjadi ekstrak kentalTahap II : Praktikan melakukan

pembuatan sediaan herbal, yang meliputi :

a)Pembuatan seduhanb)Pembuatan syrupc)Pembuatan kapsuld)Pengemasan obat ( desain

kemasan untuk pemasaran )

Page 3: panduan asistensi Praktikum Herbal

Mata Acara Praktikum

1. Pembuatan Sediaan Serbuk Jamu Kombinasi serbuk bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dan herba meniran (Phyllanthus niruri L.)

2. Formulasi sediaan syrup bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L. )

3. Pembuatan Sediaan Kapsul Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza, Roxb)

Page 4: panduan asistensi Praktikum Herbal

Dasar Teori

EKSTRAKSI1. Pengertiaan Ekstraksi adalah penyarian zat-zat

aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.

2. Tujuan EkstraksiTujuan ekstraksi adalah untuk

menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.

Page 5: panduan asistensi Praktikum Herbal

Dasar Teori

MACAM – MACAM EKSTRAKSI :PerkolasiMaserasiInfundasiSoxhletasi, dll

Page 6: panduan asistensi Praktikum Herbal

Pelarut / cairan penyariPemilihan pelarut atau cairan

penyari harus mempertimbangkan banyak faktor.

Cairan penyari yang baik harus memenuhi criteria berikut ini:a.Murah dan mudah diperolehb.Stabil secara fisika dan kimiac.Bereaksi netrald.Tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakare.Selektif yaitu hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendakif.Tidak mempengaruhi zat berkhasiat

Pelarut yang umum digunakan adalah : air dan etanol

Masih banyak pelarut lain yang digunakan dalam ekstraksi

Page 7: panduan asistensi Praktikum Herbal

Pembuatan Sediaan Serbuk JamuKombinasi serbuk bunga rosella dan

herba meniran

Formulasi R/ Hibiscus sabdariffa flos     

1 g   Phyllanthus niruri herba     

1 g Laktosa                         ad.

7 g

Page 8: panduan asistensi Praktikum Herbal
Page 9: panduan asistensi Praktikum Herbal

Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) adalah tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Konon tanaman ini berasal Afrika dan Timur Tengah. Tanaman perdu ini bisa mencapai 3-5 meter tingginya. Jika sudah dewasa, tanaman ini akan mengeluarkan bunga berwarna merah. Bagian bunga dan biji inilah bermanfaat baik untuk kesehatan (Budi Sutomo, 2007).

Menurut DEP.KES.RI.No.SPP.1065/35.15/05, setiap 100 gr rosella mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. kandungan lainya adalah kalsium 486 mg, omega 3, Magnesium, beta karotin serta asam amino esensial seperti lysine dan agrinine. Bunga rosella juga kaya akan serat yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan (Budi Sutomo, 2007).

Page 10: panduan asistensi Praktikum Herbal

 Hasil Penelitian Rosella sebagai anti oksidan

1.      Pada tahun 2006 Ir. Didah Nurfaidah M.Si peneliti dari Ilmu dan teknologi pangan IPB melakukan penelitian tentang kandungan antioksidan pada rosela. Dalam penelitiannya, Didah mencampurkan bahan-bahan sebagai berikut : tiga kutum rosela yang digerus hingga menjadi bubuk seberat 1,5 gram. bubuk tersebut kemudian diberi air sebanyak 200 ml. Setelah itu kandungan kimia yang terdapat dalam campuran tersebut dianalisis berdasarkan panjang gelombang yang dibiaskan oleh larutan. Hasilnya , kandungan antioksidan dalam rosela lebih

Page 11: panduan asistensi Praktikum Herbal

2.      John Mclntosh, peneliti dari inxtitute of food Nutrition and Human healt, Massey University Selandia Baru, mengekstrak rosela dengan mengeringkan kelopak bunganya pada suhu50 drajad C selama 36 jam. Selanjutnya, 3Gram rosela hasil pengeringan diencerkan dengan 300 ml air yang kemudian dimasukan dalam spektrofotometer. Hasilnya, rosela terbukti mengandung 24% antioksidan dan 51% autisianin. Dengan adanya antioksidan, sel-sel radikal bebas yang merusak inti sel dapat dihilangkan. Itu sebabnya rosela memiliki efek anti kanker. Sementara itu, zat antosianiun berperan menjaga kerusakan sel dari sinar ultraviolet berlebih yang diserap tubuh.

Page 12: panduan asistensi Praktikum Herbal

PENELITIAN KHASIAT ROSELLA PADA MANUSIA

1.      Pemberian ekstrak kelopak rasela yang telah standardisasi sehingga mengandung 9.6 mg anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah (efek) hipotensis yang tidak berbeda nyata dengan pemberian captoril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herera 2004).

2.      Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2% dan tekanan darah diastolic sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosella selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang, dibanding dengan kelompok control (H. Faraji 1999).

Page 13: panduan asistensi Praktikum Herbal

3.      Terdapat penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urine pada 36 pria yang mengkomsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dll/hari. (Kirdpon 1994)

Page 14: panduan asistensi Praktikum Herbal

Khasiat/ Kegunaan Rosella

Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

Menormalkan kadar GULA DARAH , ASAM URAT dan KOLESTEROL dalam tubuh.

Baik untuk PEROKOK karena dapat mengurangi dampak negatif dari Nikotin serta dapat membasmi virus TBC dan mengurangi ketergantungan terhadap NARKOBA seta mencegah KANKER.

Mengatasi BATUK, Sakit Tenggorokan, Mengobati Sariawan.

Mengawetkan kehalusan kulit dan Mengurangi Keriput.

    

Page 15: panduan asistensi Praktikum Herbal

Dapat menurunkan berat badan, cocok untuk program diet.

Melindungi dari infeksi kuman, anti bakteri , anti virus serta dapat mengobati keracunan.

Bagi Anak-anak bermanfaat mempercepat pertumbuhan OTAK, karena mengandung OMEGA-3 dan memacu pertumbuhan DHA.

Memperbaiki metabolisme tubuh, memperlambat menopouse dan tulang keropos / pengapuran tulang (Anonim, 2009).

Page 16: panduan asistensi Praktikum Herbal
Page 17: panduan asistensi Praktikum Herbal

Meniran merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah. Pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Tumbuhan ini dapat subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (Anne Ahira, 2010).

Dikenal lama sebagai antivirus, anti bakteria, peluruh batu ginjal, antitumor, dsb. Dahulu, meniran dikonsumsi dengan cara tradisional, yakni daun meniran di cuci bersih, di rebus, dan air rebusannya diminum. Dengan cara ini, ada beberapa efek samping yang terkandung dalam meniran ikut terminum.

Page 18: panduan asistensi Praktikum Herbal

Khasiat / Kegunaan Meniran

Meniran dapat digunakan untuk obat Sakit kuning (lever), Malaria, Demam, Ayan, Batuk, Haid lebih, Disentri, Luka bakar, Luka koreng, Jerawat.

Page 19: panduan asistensi Praktikum Herbal

Proses PembuatanPengolahan sampel Herba Meniran  dicuci dengan air

bersih untuk menghilangkan kotoran berupa tanah, Pasir, dan bahan lain yang tidak diperlukan. Lalu ditiriskan pada kertas perkamen kemudian disortasi basah. Setelah itu bahan ditimbang dengan neraca kasar dan dicatat sebagai berat basah. Sampel diambil bagian yang diinginkan,  yakni herbanya. Herba dipotong-potong/dirajang. Selanjutnya dimasukkan dalam lemari pengering (3-5 hari). Setelah kering sampel ditimbang dan dicatat sebagai berat kering, lalu dihitung susut pengeringannya.

Page 20: panduan asistensi Praktikum Herbal

Proses Pembuatan

Pengolahan sampel:Bunga Rosella dipisahkan

dari bijinya, kemudian disortasi basah. Bunga yang telah terpisah dari bijinya ini selanjutnya ditiriskan, dan akhirnya dikeringkan dalam oven.

Page 21: panduan asistensi Praktikum Herbal

Cara PembuatanMasukkan sebagian

laktosa ke dalam lumpang, tambahkan serbuk Hibiscus sabdariffa, gerus homogen. Kemudian masukkan sedikit demi sedikit ke dalamnya serbuk Phyllanthus niruri dan sisa laktosa, gerus hingga homogen.

Page 22: panduan asistensi Praktikum Herbal

Formulasi Sediaan Syrup Bunga RosellaPembuatan EkstrakMetode            : MaserasiCara                 : 186 gram

serbuk simplisia Hibiscus sabdariffa dimaserasi dengan etanol 70%. Maserasi dilakukan selama beberapa hari. Ekstrak hasil maserasi kemudian dipekatkan dengan menggunakan alat rotavapor. Hasil ekstrak yang sudah dirotavapor diuapkan di atas penangas air hingga diperoleh ekstrak kental.

Page 23: panduan asistensi Praktikum Herbal

Pembuatan Sediaan Obat Tradisional

Pembuatan Sediaan Modern (Sirup Fitofarmaka)

FormulasiR/ Ext. Hibiscus sabdariffa     5

g Na.

Benzoat                   0,1% Sirup simpleks              ad.

100 ml      

Page 24: panduan asistensi Praktikum Herbal

Cara PembuatanPembuatan sirup simplek :65 g gula dididihkan dalam 100

ml air, disaring, lalu dinginkan.Pembuatan sediaan :Ke dalam lumpang masukkan

ekstrak Hibiscus sabdariffa yang dilarutkan dalam 5 ml etanol 70 %, gerus sampai homogen. Encerkan dengan sirup simplek (massa 1). Na benzoat dilarutkan dalam aquadest, campurkan aduk homogen. Tambahkan sirup simplek sampai volume 100 ml.

Page 25: panduan asistensi Praktikum Herbal

Pembuatan capsul temulawak

R/ Ekstrak temulawak 150 mg

Amilum manihot 350 mg

Musilago Amyli 10% q.s m.f.pulv. dtd. No. LX da in caps

Page 26: panduan asistensi Praktikum Herbal
Page 27: panduan asistensi Praktikum Herbal

Temulawak berasal dari kawasan Indo – Malaysia, dan telah tersebar di seluruh nusantara. Dan dimanfaatkan dalam bentuk jamu dan sebagainya

Rimpang temulawak mengandung zat warna kuning (kurkumin), serat, pati, kalium oksalat, minyak atsiri seperti kamfer, xanthorrhizol, borneol, dan zingiberen, dan juga mengandung saponin, flavonoida.

Rimpang temulawak memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk pelancar asi, penurun kolesterol, penyakit kuning, diare, demam, malaria, radang saluran napas, batuk, dan badan letih, dan menambah nafsu makan.

Page 28: panduan asistensi Praktikum Herbal

Prosedur kerja

Pembuatan serbuk simplisiarimpang temulawak yang masih

segar disortasi basah dan ditimbang. Selanjutnya rimpang diiris-iris dengan ketebalan 2 – 5 mm, lalu dikeringkan selama 3 – 8 hari dalam lemari pengering pada temperature ± 40oC, irisan rimpang yang kering ditandai dengan rapuh saat dipatahkan. Kemudian sampel dihaluskan dengan menggunakan blender sehingga terbentuk serbuk simplisia.

Page 29: panduan asistensi Praktikum Herbal

Pembuatan EkstrakMetode            : MaserasiCara                 : 400 gram

serbuk simplisia dimaserasi dengan etanol 96%. Maserasi dilakukan selama beberapa hari. Ekstrak hasil maserasi kemudian dipekatkan dengan menggunakan alat rotavapor. Hasil ekstrak yang sudah dirotavapor diuapkan di atas penangas air hingga diperoleh ekstrak kental.

Page 30: panduan asistensi Praktikum Herbal

Pembuatan Sediaan kapsulEkstrak temulawak ditimbang

sebanyak 9 g digerus dengan 21 g Amilum manihot sedikit demi sedikit kedalam lumpang dan digerus homogen (massa 1)

Pembuatan musilago amili, yaitu :Cawan porselen dan batang pengaduk

ditara, ditimbang berat amilum manihot sebanyak 0.9 g lalu disuspensikan dengan air suling, selanjutnya dipanaskan pada api langsung sambil diaduk-aduk hingga diperoleh massa transparan, ditimbang dan dicek beratnya, kekurangan berat ditambahkan dengan air panas, sedangkan kelebihan berat diuapkan kembali dan ditimbang lagi beratnya singga diperoleh massa mucilago sebanyak 9 g (massa 2 )

Massa 1 ditambahkan sedikit demi sedikit dengan massa 2 hingga diperoleh massa yang kompak, lalu digranulasi dengan ayakan mesh 14

Page 31: panduan asistensi Praktikum Herbal

Granulat dikeringkan pada suhu 40 – 60oC pada lemari pengering

Setelah kering granulat diayak lagi dengan ayakan mesh 16 dan di timbang kembali beratnya.

Serbuk dimasukkan kedalam cangkang kapsul secara manual dengan ukuran kapsul 0 mm.

Page 32: panduan asistensi Praktikum Herbal

Rencana kegiatan praktikumPraktikum Tahap IPengeringan simplisia dan ekstraksi

dengan cara maserasi, soxhletasi, infundasi

tahapan proses remaserasi simplisia

evaporasi ekstrak / penguapan ekstrak cair menjadi ekstrak kental

diharapkan semua kelompok sudah mendapatkan ekstrak kental ( sediaan ekstrak kental sudah siap )

Praktikum tahap IIPembuatan sediaan herbal Pengemasan ( masing – masing

kelompok mempersiapkan pengemasan, lengkap dengan desain pengemas, serta keterangan lengkap sediaan obat herbal )