pandangan akhir fraksi ppp tentang ruu bantuan hukum tanggal 20 april 2010

6
PENDAPAT FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA T E R H A D A P LAPORAN PANJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BANTUAN HUKUM Disampaikan pada Rapat Pleno Badan Legislasi DPR RI, tanggal 20 April 2010 Oleh Juru Bicara : Ahmad Yani, SH, MH Anggota No. A-287 Assalamu`alaikum Wr, Wb. Yang terhormat Pimpinan Baleg, Yang terhormat rekan-rekan Anggota Baleg, dan hadirin yang berbahagia. Mengawali penyampaian Pendapat ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya pada kesempatan siang ini, kita dapat menghadiri Rapat Badan Legislasi DPR untuk mendengarkan Pendapat Fraksi-fraksi atas Laporan Panja Rancangan Undang- undang Tentang Bantuan Hukum dalam keadaan sehat wal-afiat. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada Baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya, yang telah membawa ummat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Rapat Baleg yang terhormat,

Upload: caklul

Post on 01-Jul-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pandangan Akhir Fraksi PPP tentang RUU BANTUAN HUKUM Tanggal 20 April 2010

PENDAPATFRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAT E R H A D A P

LAPORAN PANJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

BANTUAN HUKUMDisampaikan pada Rapat Pleno Badan Legislasi DPR RI, tanggal 20 April 2010

Oleh Juru Bicara : Ahmad Yani, SH, MHAnggota No. A-287

Assalamu`alaikum Wr, Wb.

Yang terhormat Pimpinan Baleg,Yang terhormat rekan-rekan Anggota Baleg,dan hadirin yang berbahagia.

Mengawali penyampaian Pendapat ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya pada kesempatan siang ini, kita dapat menghadiri Rapat Badan Legislasi DPR untuk mendengarkan Pendapat Fraksi-fraksi atas Laporan Panja Rancangan Undang-undang Tentang Bantuan Hukum dalam keadaan sehat wal-afiat. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada Baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya, yang telah membawa ummat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Rapat Baleg yang terhormat,

Memperoleh keadilan adalah tujuan akhir bagi seluruh warga negara yang memiliki kasus hukum, baik yang terjadi dalam lingkungan peradilan maupun di luar lingkungan peradilan. Untuk mewujudkan keadilan bagi masyarakat pencari keadilan, negara memiliki kewajiban konstitusional menjamin terlaksananya proses hukum yang berkeadilan. Secara tegas Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkannya dalam 3 Pasal yaitu pada Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 28D ayat (1) jo. Pasal 28H ayat (2) yang berbunyi sebagai berikut;

Page 2: Pandangan Akhir Fraksi PPP tentang RUU BANTUAN HUKUM Tanggal 20 April 2010

Pasal 27 (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Pasal 28D(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,

dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

Pasal 28H(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus

untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan

Dalam rangka melaksanakan kewajiban konstitusional tersebut, Fraksi PPP menyambut dengan antusias dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Baleg DPR RI dengan diusulkannya RUU Bantuan Hukum sebagai usul inisiatif DPR RI yang secara lebih spesifik dimaksudkan untuk memberikan fasilitas dan akses keadilan bagi orang miskin. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa jasa bantuan hukum profesional tidaklah murah. Bagi sebagian kecil warga yang memiliki kemampuan keuangan kuat, dalam menghadapi kasus hukum, dia mampu menggunakan lebih dari 2 (dua) orang advokat. Untuk kasus-kasus hukum tertentu yang menimpa warga yang tidak mampu, namun mendapatkan perhatian publik memang selalu didampingi banyak advokat. Tapi bagaimana dengan warga miskin lainnya yang jumlahnya lebih banyak di seluruh penjuru tanah air yang ditimpa kasus hukum, apakah mereka telah memperoleh bantuan hukum yang tidak hanya layak tapi memenuhi standar bantuan hukum dengan cuma-cuma?....

Pimpinan Rapat yang terhormat,

Apabila kita cermati dengan seksama proses penegakan hukum di republik ini, agaknya tidak salah apabila di kalangan publik muncul persepsi terus menurunnya kepercayaan terhadap institusi penegak hukum. Banyak kasus hukum muncul yang diputus tidak memenuhi rasa keadilan berkat jasa para Makelar Kasus yang melibatkan personal di seluruh institusi integrated criminal justice system¸ dari tingkat bawah hingga tingkat atas. Sementara itu, upaya pemberantasan Markus yang tengah dilakukan, dalam pandangan Fraksi PPP masih “setengah hati”. Kami tidak melihat upaya “radikal” pemberantasan Markus. Pemberian toleransi yang sama sekali tidak perlu, bahkan bertentangan dengan hukum masih dilakukan untuk melindungi “citra institusi penegak hukum”.

Merebaknya Markus ini tentu saja tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia. Lalu bagaimana dengan nasib orang-orang miskin yang tertimpa kasus hukum, yang tergusur hak-haknya

2

Page 3: Pandangan Akhir Fraksi PPP tentang RUU BANTUAN HUKUM Tanggal 20 April 2010

berhadapan dengan Markus dalam proses peradilan. Mereka tidak memiliki akses bantuan hukum karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah terancam, sedangkan bantuan hukum cuma-cuma tidak ada.

Rapat Baleg yang berbahagia.

Dalam Pendapat Fraksi PPP, diajukannya RUU Bantuan Hukum ini adalah suatu ikhtiar untuk mewujudkan hak konstitusional warga negara sesuai dengan prinsip persamaan di hadapan hukum, khususnya untuk menjamin dan memenuhi hak orang miskin yang diselenggarakan Komnas Bantuan Hukum secara merata di seluruh tanah air. Berkenaan dengan hal tersebut, kami telah mempelajari dengan seksama RUU ini. Ada beberapa catatan penting yang perlu kami sampaikan yaitu;

Pertama, bahwa penyelenggara bantuan hukum ini adalah Komisi Nasional Bantuan Hukum (KOMNAS BANKUM) adalah lembaga yang menjalankan fungsi koordinatif baik ke dalam maupun keluar dalam penyelenggaraan bantuan hukum. Karena itu, Komisioner KOMNAS BANKUM bukanlah pejabat negara.

Kedua, bahwa KOMNAS BANKUM dapat dibentuk di setiap Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi di seluruh Indonesia. Kedudukan kantor Sekretariat Perwakilan KOMNAS BANKUM difasilitasi dan melekat di setiap Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi di daerah dan KOMNAS BANKUM Pusat di Mahkamah Agung. Ketiga, bahwa tujuan pembentukan RUU ini adalah untuk memberikan bantuan hukum bagi orang miskin maka bantuan tersebut harus bersifat cuma-cuma karena itu pembiayaannya sepenuhnya dibiayai APBN dan bagi perwakilan KOMNAS BANKUM di daerah juga dibiayai oleh APBD.

Keempat, bahwa keanggotaan Panitia Seleksi calon Komisioner KOMNAS BANKUM yang berjumlah 5 (lima) orang tersebut diwakili oleh 1 (satu) orang dari organisasi advokat, 1 (satu) orang dari Mahkamah Agung dan 3 (tiga) orang dari masyarakat. Demikian juga komposisi untuk Panitia Seleksi perwakilan KOMNAS BANKUM di provinsi dan di kabupaten/kota.

Kelima, bahwa hasil seleksi yang dilakukan Panitia Seleksi Pusat di disampaikan ke DPR untuk dilakukan pemilihan dan hasil seleksi yang dilakukan Panitia Seleksi Daerah disampaikan pada DPRD untuk dilakukan pemilihan.

Keenam, bahwa setelah dibentuk KOMNAS BANKUM pembentukan perwakilan KOMNAS BANKUM lebih di prioritaskan di

3

Page 4: Pandangan Akhir Fraksi PPP tentang RUU BANTUAN HUKUM Tanggal 20 April 2010

kabupaten/kota, karena awal proses hukum dimulai di tingkat Pengadilan Negeri.

Yang terhormat Pimpinan Baleg,Yang terhormat rekan-rekan Anggota Baleg,dan hadirin yang berbahagia.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran yang telah kami uraikan di atas, Fraksi PPP dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim menyatakan persetujuan agar RUU Bantuan Hukum ini dilanjutkan pembahasannya pada tahapan selanjutnya untuk ditetapkan menjadi RUU Usul Inisiatif DPR.

Demikianlah Pendapat Fraksi PPP ini kami sampaikan. Selanjutnya dalam pembahasannya nanti, Fraksi PPP mengusulkan agar pembahasan RUU ini dilakukan oleh Badan Legislasi DPR RI. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pimpinan, rekan-rekan Anggota Baleg, rekan pers dan hadirin sekalian atas kesabarannya mendengarkan uraian kami.

Billahittaufiq Walhidayah,Wassalamu`alaikum Wr, Wb.

Jakarta, 20 April 2010FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAJuru Bicara,

Ahmad Yani, SH, MH

4

Page 5: Pandangan Akhir Fraksi PPP tentang RUU BANTUAN HUKUM Tanggal 20 April 2010

5