pancasila sebagai sistem nilai

27
Pancasila sebagai Sistem Nilai Dion Teguh Pratomo,SH.MH

Upload: dionteguhpratomo

Post on 21-Mar-2017

835 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 2: Pancasila sebagai Sistem Nilai

1. Pengertian Nilai• Manusia dalam kehidupannya selalu berkaitan dengan nilai. • Manusia senantiasa dinilai dan menilai;• Cabang filsafat yang membahas tentang nilai disebut aksiologi (filsafat nilai);• Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya

“keberhargaan” atau “kebaikan”;• Atau biasanya menunjuk kata kerja yang berarti suatu tindakan kejiwaan

tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian;• Nilai pada hakikatnya merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada suatu

objek, jadi bukan objek yang dinamakan nilai;• Nilai artinya ada sifat yang melekat pada sesuatu itu, misalnya pemandangan

itu indah, perbuatan itu bermoral;• Indah dan susila merupakan sifat atau suatu yang melekat pada pemandangan

atau tindakan;• Dengan demikian nilai adalah suatu kenyataan yang tersembunyi di balik

kenyataan – kenyataan lainnya. Kenyataan itu adalah sebagai pembawa nilai.

Page 3: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …• Menilai berarti menimbang artinya suatu kegiatan manusia untuk

menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya, kemudian selanjutnya diambil suatu keputusan;

• Keputusan merupakan keputusan nilai yang dapat menyatakan bahwa sesuatu itu berguna, benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, suci atau berdosa;

• Nilai mengandung cita – cita, harapan, dambaan dan keharusan;• Nilai berarti terkait dengan sesuatu yang ideal, das sollen (harapan)

bukan das sein-nya (kenyataan);• Nilai bagi manusia diperlukan untuk menjadi landasan alasan,

motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya;• Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa ada orang yang dengan

sengaja dan sadar melakukan hal – hal yang bertentangan dengan kesadaran akan nilai yang diketahuinya dan diyakini.

Page 4: Pancasila sebagai Sistem Nilai

2. Macam – macam Nilai (Walter Everet)

Page 5: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …• Nilai ekonomis, ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua

benda yang dapat dibeli. Misalnya emas atau logam mulia memiliki nilai ekonomis daripada seng, kemanfaatan dan kedayagunaan;

• Nilai Kejasmanian, ditujukan pada kesehatan, efisiensi dan keindahan badan. Misalnya kebugaran, kesehatan, kemulusan tubuh, kebersihan;

• Nilai hiburan, mengacu pada nilai – nilai permainan dan waktu senggang yang dapat menyumbang pada pengayaan kehidupan. Misalnya kenikmatan rekreasi, keharmonisan musik, keselarasan nada;

• Nilai Sosial, berasal mula dari berbagai bentuk perserikatan manusia. Misalnya kerukunan, persahabatan, persaudaraan, kesejahteraan, keadilan, kerakyatan, persatuan;

Page 6: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …

• Nilai Watak, keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang diinginkan. Misalnya kejujuran, kesederhanaan, kesetiaan;

• Nilai Estetis, nilai keindahan dalam alam dan karya seni. Misalnya keindahan, keselarasan, keseimbangan dan keserasian;

• Nilai intelektual, nilai pengetahuan dan pengejaran kebenaran. Misalnya kecerdasan, ketekunan, kebenaran dan kepastian;

• Nilai keagamaan, nilai – nilai yang ada dalam agama. Misalnya kesucian, keagungan Tuhan, Ke-esaan Tuhan, Keibadahan.

Page 7: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …

Page 8: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …

Page 9: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …. (Menurut Notonagoro)• Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani

manusia. Misalnya kebutuhan makan, minum, sandang, papan, kesehatan, dll;

• Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas. Misalnya semangat, kemauan, kerja keras, ketekunan dll;

• Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian dapat dibagi menjadi 4 yakni :

• 1. Nilai kebenaran: akal rasio, cipta manusia;• 2. Nilai Keindahan: panca indera manusia ;• 3. Nilai Kebaikan: kehendak manusia / nurani;• 4. Nilai Religius: kepercayaan dan keyakinan

Page 10: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …

• Kesemua nilai diatas masih bersifat abstrak, karena itu agar dapat diterapkan dan dijadikan pedoman dalam hidup nyata maka nilai haruslah dijabarkan dalam norma – norma yang sifatnya lebih konkrit dan jelas sebagai pedoman;

• Dalam kehidupan manusia dikenal ada beberapa norma yang berlaku dalam masyarakat yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum;

• Apabila perbuatan manusia melanggar norma yang telah ada maka manusia dapat dikenakan sanksi. Misalnya sanksi agama berupa dosa-masuk neraka, sanksi moral berupa perasaan malu, sanksi kesopanan berupa dikucilkan dan sanksi hukum berupa penjara atau denda.

Page 11: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …

Page 12: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …• Dari bagan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai yang masih bersifat

abstrak disebut dengan nilai dasar, karena nilai ini berada dalam pemikiran manusia, tidak dapat ditangkap dengan pancaindera;

• Nilai dasar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan cara interpretasi menjadi nilai instrumental yang berupa parameter yang lebih konkrit;

• Rumusan nilai instrumental ini masih berupa rumusan umum yang berwujud norma – norma. Nilai instrumental ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam nilai praktis yang berwujud indikator yang sifatnya sangat konkrit berkaitan suatu bidang dalam kehidupan.

• Dalam konteks hidup bernegara, maka Pancasila sebagai dasar negara dan asas kerohanian negara merupakan nilai dasar;

• Nilai dasar itu kemudian dijabarkan dalam nilai instrumental yakni berupa UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang berisi norma – norma sebagai parameter dalam mengatur penyelenggaraan negara . Nilai instrumental kemudian dijabarkan dalam nilai praksis.

Page 13: Pancasila sebagai Sistem Nilai

3. Sistem Nilai dalam Pancasila• Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling

berkaitan antara nilai yang satu dengan yang lain;• Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa

yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik, berharga, penting dalam hidup;

• Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Kelima nilai ini merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu kepada tujuan yang satu;

• Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai dasar yang bersifat abstrak.

• Pancasila sebagai nilai yang termasuk nilai moral juga mengakui adanya nilai vital dan nilai material. Hal ini bersumber dari dasar pancasila yakni manusia memiliki susunan kodrat sebagai makhluk yang tersusun atas jiwa dan raga.

Page 14: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …• Menurut Kaelan bahwa nilai – nilai Pancasila bersifat objektif dapat

dijelaskan sebagai berikut:1. Rumusan dari sila – sila Pancasila itu sebenarnya hakikat maknanya yang

terdalam menunjukkan adanya sifat – sifat umum universal dan abstrak karena pada hakikatnya Pancasila adalah nilai.

2. Inti nilai – nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang, artinya keberlakuannya sejak zaman dahulu, masa kini, dan juga untuk masa yang akan datang untuk bangsa indonesia dan boleh jadi untuk negara lain yang secara eksplisit tampak dalam kebudayaan, tata hidup beragama dan tata hidup beragama;

3. Pancasila yang terkandung dalam UUD 1945 menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di indonesia.sehingga jika nilai Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 diubah, sama halnya dengan membubarkan negara proklamasi Indonesia.

Page 15: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …• Pancasila bersifat subjektif artinya nilai – nilai Pancasila itu terlekat pada

pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri yakni masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Darmodihardjo mengatakan bahwa:

1. Nilai – nilai Pancasila timbul dari bangsa indonesia sendiri sehingga bangsa indonesia menjadi kausa materialis. Nilai tersebut sebagai hasil pemikiran, penilaian bangsa indonesia. Jika dibandingkan antara ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya, nampak perbedaannya. Dimana ideologi lain lahir dari pemikiran orang per orang atau hasil filsafat seseorang sedangkan Pancasila lahir sebagai refleksi filosofis bangsa indonesia terhadap kehidupan sosio-kultural dan religius masyarakat Indonesia;

2. Nilai – nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

Page 16: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …• Nilai – nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai – nilai yang sesuai

dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada Kepribadian Bangsa;

• Dalam kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam produk peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.

• Semua produk hukum yang berlaku di Indonesia harus dijiwai oleh nilai – nilai Pancasila, dengan kata lain semua hukum yang berlaku di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai – nilai Pancasila. Ciri hukum yang dijiwai nilai – nilai Pancasila inilah yang membedakan dengan hukum di negara yang sekuler;

• Walaupun Pancasila merupakan falsafah hidup, negara sebagai institusi memiliki 2 tugas yakni melindungi segenap dan seluruh warga negara dalam hal membuat peraturan hukum dan membuat atau menciptakan kesejahteraan sosial .

Page 17: Pancasila sebagai Sistem Nilai

4. Makna Sila Pancasila

Di dalam pancasila terdapat nilai-nilai dan makna-makna yang dapat di implementasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 18: Pancasila sebagai Sistem Nilai

SILA PERTAMA

• Ketuhanan Yang Maha Esa. Secara garis besar mengandung makna bahwa Negara melindungi setiap pemeluk agama (yang tentu saja agama diakui di Indonesia) untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya. Tanpa ada paksaan dari siapa pun untuk memeluk agama, bukan mendirikan suatu agama. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

Page 19: Pancasila sebagai Sistem Nilai

SILA KEDUA

• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung makna bahwa setiap warga Negara mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, karena Indonesia berdasarkan atas Negara hukum. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.

Page 20: Pancasila sebagai Sistem Nilai

SILA KETIGA

• Persatuan Indonesia. Mengandung makna bahwa seluruh penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan. Penduduk Indonesia adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Page 21: Pancasila sebagai Sistem Nilai

SILA KE EMPAT

• Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Mengandung maksud bahwa setiap pengambilan keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat, bukan hanya mementingkan segelintir golongan saja yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan anarkisme. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

Page 22: Pancasila sebagai Sistem Nilai

SILA KE LIMA

• Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia. Mengandung maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. mengandung arti bersikap adil terhadap sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan isinya dipergunakan bagi kepentingan bersama menurut potensi masing-masing

Page 23: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …

• Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir pancasila di implikasikan di dalam kehidupan sehari-hari maka tidak akan ada lagi kita temukan di Negara kita namanya ketidak adilan, terorisme, koruptor serta kemiskinan. Karena di dalam pancasila sudah tercemin semuanya norma-norma yang menjadi dasar dan ideologi bangsa dan Negara. Sehingga tercapailah cita-cita sang perumus Pancasila yaitu menjadikan pancasila menjadi jalan keluar dalam menuntaskan permasalahan bangsa dan Negara.

Page 24: Pancasila sebagai Sistem Nilai

5. PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PROBLEM BANGSA

• Beberapa problem dalam bangsa kita :• Korupsi. Ini adalah salah satu penyakit bangsa

yang sudah merajalela dan sulit sekali disembuhkan

Berbagai solusi diupayakan : menghukum berat para koruptor, membuat KPK, dsb.

Namun itu tidak membereskan akar masalahnya : nasionalisme. Kalau pemerintah dan para aparat memiliki nasionalisme yang tinggi, mereka pasti tahu bahwa korupsi adalah suatu tindakan mengkhianati negara. Karena itu mereka tentunya tidak akan melakukan korupsi.

Page 25: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …• Kesenjangan sosial. Sudah menjadi rahasia

umum bahwa di bangsa ini, orang yang kaya menjadi makin kaya, yang miskin menjadi makin miskin. Saya berpendapat bahwa ini disebabkan para orang kaya berusaha mengumpulkan harta demi dirinya sendiri, demi keluarganya sendiri. Ini berbeda dengan Jepang misalnya. Di Jepang, para pengusaha berusaha memajukan bisnisnya demi menyejahterakan dan memajukan bangsa. Mereka berusaha memberi pekerjaan dan penghidupan yang layak pada banyak orang. Mereka berusaha membuat produk-produk yang bisa diekspor untuk meningkatkan devisa negara.

Page 26: Pancasila sebagai Sistem Nilai

Lanjutan …

• Pemerintah yang tidak becus. Pemerintah saat ini begitu kacau dalam memimpin bangsa. Melakukan korupsi, tertidur saat rapat, seenaknya pelesir ke luar negeri, bermalas-malasan, dsb. Seandainya pemerintah memiliki rasa nasionalisme, kecintaan besar akan tanah air, mereka tentunya akan berusaha memimpin bangsa dengan lebih sungguh-sungguh. Mereka tentu akan mengerti bahwa jabatan pemerintah bukanlah sekedar profesi untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, dan bukan juga sekedar usaha mencari uang dan popularitas, melainkan sebuah tanggung jawab yang mulia untuk mengabdi bagi bangsa. Sehingga mereka akan lebih serius dan habis-habisan berusaha memajukan bangsa.

Page 27: Pancasila sebagai Sistem Nilai

SELESAI