pancasila sebagai paradigma pembangunan

10
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. 1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa

Upload: febry-san

Post on 08-Jun-2015

490 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Pancasila sebagai paradigma pembangunan

TRANSCRIPT

Page 1: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebutmenyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan.

Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmupengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dantujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatifmenjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasionalyang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan danpenerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologinasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasarnegara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidupmanusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukurpenyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.

Page 2: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikatmanusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yangmonopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:

a. susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga

b. sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial

c. kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.

Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkanharkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, danaspek ketuhanan. Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatanmanusia secara totalitas.

Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secarakeseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yangmencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik,ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigmadalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

a. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek ataupelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodratmanusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabatmanusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjekharus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah darirakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuaipancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter

Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asaskerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem

Page 3: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

politikdidasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karenaitu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moralketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moralkeadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negaradikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politikyang santun dan bermoral.

b. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem danpembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus,sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila IPancasila) dan kemanusiaan ( sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkanpada moralitas dam humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yangberperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik selakumakhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan. Sistem ekonomiyang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanyamenguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistemekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yangtidak mengakui kepemilikan individu.

Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem danpembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yangberasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkandari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampumenghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuklainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan,

Page 4: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

penderitaan, dankesengsaraan warga negara.

c. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolakdari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimanatertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu,pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia,yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pembangunan sosial budaya yangmenghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelasbertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab. Manusia tidakcukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus mampu meningkatkan derajatkemanusiaannya. Manusia harus dapat mengembangkan dirinya dari tingkat homomenjadi human.

Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atasdasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam siseluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa.Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosialberbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterimasebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidakmenciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.

d. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan Keamanan

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesiadan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dantanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyatIndonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan

Page 5: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

dankeamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunanpertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyatsemesta (sishankamrata).

Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh warga negara,wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini olehpemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjutuntuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenapbangsa dari segala ancaman. Penyelenggaraan sistem pertahanan semesta didasarkanpada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan padakekuatan sendiri.

Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di manapemerintahan dari rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalammasalah pertahanan negara dan bela negara. Pancasila sebagai paradigmapembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia sebagaimanatertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara. Dalamundang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara bertitik tolak padafalsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetaptegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945.

2. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi

Pada saat ini Indonesia tengah berada pada era reformasi yang telahdiperjuangkan sejak tahun 1998. ketika gerakan reformasi melanda Indonesia makaseluruh tatanan kehidupan dan praktik politik pada era Orde Baru banyakmengalami keruntuhan. Pada era reformasi ini, bangsa Indonesia ingin menatakembali (reform) tatanan kehidupan yang berdaulat, aman, adil, dan sejahtera.Tatanan kehidupan yang berjalan pada era orde baru dianggap tidak

Page 6: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

mampu memberikedaulatan dan keadilan pada rakyat.

Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, menataulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada formatatau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat.Apabila gerakan reformasi ingin menata kembali tatanan kehidupan yang lebihbaik, tiada jalan lain adalah mendasarkan kembali pada nilai-nilai dasarkehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar kehidupan yang baikitu sudah terkristalisasi dalam pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.Oleh karena itu, pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan, kerangka, dantolok ukur gerakan reformasi di Indonesia.

Dengan pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkandalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebabtanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatugerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuranbangsa. Reformasi dengan paradigma pancasila adalah sebagai berikut :

a. Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasiberdasarkan pada moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan yang baiksebgai manusia makhluk tuhan.

b. Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, gerakanreformasi berlandaskan pada moral kemanusiaan yang luhur dan sebagai upayapenataan kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat manusia.

c. Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan reformasi harusmenjamin tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan.Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari praktik dan perilaku

Page 7: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

yang dapatmenciptakan perpecahan dan disintegrasi bangsa.

d. Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh penyelenggaraankehidupan berbangsa dan bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai subjekdan pemegang kedaulatan. Gerakan reformasi bertujuan menuju terciptanyapemerintahan yang demokratis, yaitu rakyat sebagai pemegang kedaulatan.

e. Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Artinya, gerakan reformasi harus memiliki visi yang jelas, yaitu demiterwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Perlu disadari bahwaketidakadilanlah penyeban kehancuran suatu bangsa.

SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DAPAT DITEMUKAN DALAM PERGAULAN HIDUP BERMASYARAKAT,BERBANGSA DAN BERNEGARA

Tampilan sikap positif terhadap sila pertama antara lain :1.Selalu menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah2.Memberikan kebebasan orang lain memeluk agama dan keyakinan3.Tidak menghina pemeluk agama dan keyakinan orang lain4.Tidak melakukan penistaan agama5.Toleransi dalam kehidupan beragama

Tampilan sikap positif terhadap sila kedua antara lain :1.Mengakui dan menghargai keberadaan orang lain2.Menghargai harkat dan martabat manusia yang sederajat3.Keluhuran budi,sopan santu dan susila4.Tata pergaulan dunia yang universal,ini sesuai dengan nilai kesetaraan artinya setiap manusia memiliki kesejajaran ,tanpa membedakan suku,ras dan agama

Tampilan sikap positif terhadap sila ketiga antara lain :1.Saling ketergantungan satu sama lain,tolong menolong,bekerja sama dengan orang demi kesejahteraan bersama2.Menunjukan kehidupan kebangsaan yang bebas,tidak memaksakan kehendak3.Cinta tanah air dan bangsa,menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan,tidak melakukan pemborosan,tidak merusak lingkungan,tidak menggelapkan barang negara,ikut uasaha pembelaan negara sesuai

Page 8: Pancasila sebagai paradigma pembangunan

profesi masing-masing4Pengakuan dan kebersamaan dalam keberagaman,tidak memaksakan agama lain,merasa senasib sepenanggungan5.Keseimbangan antara kepentingan pribadi dan golongan,kerjakeras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga orang lain

Tampilan sikap positif terhadap sila keempat antar lain :1.Kedaulatan rakyat,tidak memaksakan kehendak kepada orang lain2.Hikmah kebijaksanaan melalui pikiran yang sehat3.Tanggung jawab berdasarkan hati nurani,ikhlas dan amanah menjadi pejabat,pelayan publik4.Mufakat atas kehendak rakyat bersama5.Asas kekeluargaan dalam musyawarah,selalu musyawarah dalam menyelesaikan masalah,mengutamakan kepentingan bersama

Tampilan sikap positif terhadap sila kelima antara lain :1.Perlakuan yang adil dalam berbagai kehidupan/tidak diskriminasi2.Kemakmuran masyarakat yang berkeadilan3.Keseimbangan yang adil dalam antara kehidupan pribadi dan masyarakat4.Keseimbangan yang adil antara kebutuhan jasmani dan rohani,materiil dan spiritual