pancasila sebagai ideologi negara

7
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA A. Pengertiian Ideologi Beradasarkan asal-usul kata, ideology berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Idea yang berarti gagasan, konsep, cita-cita; dan logos yang berarti ilmu. Oleh karena itu secara harfiah ideology berarti ilmu tentang gagasan, konsep atau cita-cita. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu. Jadi, secara umum ideology berarti kumpulan gagasan, ide, keyakinan, dan kepercayaan yang bersifat sistematis mengarah tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang politik, social, budaya, ataupun keagamaan. B. Manfaat ideology bagi suatu Negara 1. Menjadi pedoman bagaimana bangsa itu membangun dirinya. 2. Memberi arah dan cita-cita bangsa yang bersangkutan. 3. Memiliki pegangan dan pedoman bagaimana memecahkan masalah masalah politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. 4. Mampu memandang persoalan-persoalan yang dihadapinnya dan menentukan arah serta bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan yang di hadapi C. Ideologi terbuka dan ideology tertutup a. Ideologi tertutup Ideologi tertutup memiliki beberapa ciri, antara lain: Merupakan cita-cita suatu kelompok orang saja Atas nama ideology dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat Bukan hanya nilai-nilai dasar, tetapi sudah berisi aturan-aturan operasional yang bersifat mutlak b. Ideologi terbuka Nilai dan cita-cita diambil dan digali dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri Bukan berdasarkan keyakinan sekelompok orang saja, tetapi hasil musyawarah dari consensus masyarakat tersebut Nilai-nilai tersebut bersifat dasar dan hanya secara garis besar D. Perbandingan ideology-ideologi di dunia Ideologi Liberalisme Beberapa ciri dari ideology liberalisme: Sangat mengagungkan kebebasan individu sehingga peran Negara sangat terbatas Memberikan kesempatan kepada warga negaranya untuk bersaing bebas dalam mencapai kesejahteraan Negara hanya bertugas sebagai “penjaga malam”, yaitu sangat sedikit mencampuri urusan warga Negara, terkecuali warga negara tersebut melanggar hukum dan peraturan yang berlaku Membebaskan warga negaranya untuk beragama maupun tidak Ideologi Komunisme

Upload: muhamad-arobi

Post on 23-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pendidikan kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: Pancasila Sebagai Ideologi Negara

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

A. Pengertiian IdeologiBeradasarkan asal-usul kata, ideology berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Idea yang

berarti gagasan, konsep, cita-cita; dan logos yang berarti ilmu. Oleh karena itu secara harfiah ideology berarti ilmu tentang gagasan, konsep atau cita-cita.

Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

Jadi, secara umum ideology berarti kumpulan gagasan, ide, keyakinan, dan kepercayaan yang bersifat sistematis mengarah tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang politik, social, budaya, ataupun keagamaan.

B. Manfaat ideology bagi suatu Negara1. Menjadi pedoman bagaimana bangsa itu membangun dirinya.2. Memberi arah dan cita-cita bangsa yang bersangkutan.3. Memiliki pegangan dan pedoman bagaimana memecahkan masalah masalah politik, ekonomi,

sosial budaya, dan pertahanan keamanan.4. Mampu memandang persoalan-persoalan yang dihadapinnya dan menentukan arah serta

bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan yang di hadapi

C. Ideologi terbuka dan ideology tertutupa. Ideologi tertutup

Ideologi tertutup memiliki beberapa ciri, antara lain: Merupakan cita-cita suatu kelompok orang saja Atas nama ideology dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada

masyarakat Bukan hanya nilai-nilai dasar, tetapi sudah berisi aturan-aturan operasional yang bersifat mutlak

b. Ideologi terbuka Nilai dan cita-cita diambil dan digali dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri Bukan berdasarkan keyakinan sekelompok orang saja, tetapi hasil musyawarah dari consensus

masyarakat tersebut Nilai-nilai tersebut bersifat dasar dan hanya secara garis besar

D. Perbandingan ideology-ideologi di dunia Ideologi Liberalisme

Beberapa ciri dari ideology liberalisme: Sangat mengagungkan kebebasan individu sehingga peran Negara sangat terbatas Memberikan kesempatan kepada warga negaranya untuk bersaing bebas dalam mencapai

kesejahteraan Negara hanya bertugas sebagai “penjaga malam”, yaitu sangat sedikit mencampuri urusan

warga Negara, terkecuali warga negara tersebut melanggar hukum dan peraturan yang berlaku

Membebaskan warga negaranya untuk beragama maupun tidak

Ideologi Komunisme Menganggap bahwa kebebasan individu menjadi tidak ada karena adanya masyarakat Negara sangat dominan dalam mengatur kesejahteraan rakyat Tidak adanya hak milik pribadi Mencita-citakan kebersamaan dan kemerataan Agama dianggap candu bagi masyarakat

Ideologi Fasisme Menganggap bahwa Negara haruslah kuat Menganggap bahwa Negara yang kuat dicirikan dengan mampunya mengekspansi Negara

lain Pemerintah dapat melakukan apapun demi kebaikan Negara

Ideologi Pancasila Memandang manusia sebagai makhluk monodualis, yaitu sebagai makhluk individu dan

makhluk social

Page 2: Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Manusia memiliki hak-hak individu tetapi harus selaras dengan norma-norma dalam masyarakat

Warga Negara diberi kesempatan untuk bersaing mencapai kesejahteraan, tetapi Negara aktif dalam penciptaan kesejahteraan rakyat.

Warga Negara diberikan hak miliki pribadi, tetapi untuk cabang-cabang yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasasi oleh Negara

Warga Negara harus beragama dan meyakini Tuhan sebagai pencipta alam. Untuk penentuan agama yang akan dianut diserahkan sepenuhnya kepada warga Negara

E. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraKetika Jepang sedang menjajah bangsa Indonesia, mereka juga sedang menghadapi pertempuran Asia timur raya. Keadaan Jepang semakin melemah mulai tahun 1944 akibat berbagai kekalahan yang mereka derita. Untuk tetap mendapat dukungan dari bangsa Indonesia maka pada 7 September 1944, Perdana menteri Jepang, Koiso, memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Untuk membuktikan janjinya, mereka membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai, pada taggal 1 Maret 1945. Kepengurusannya terbentuk pada tanggal 29 April 1945 dan baru diresmikan pada taggal 28 Mei 1945. Tugas BPUPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membentuk Negara baru Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang dengan Ketua yang terpilih yaitu Dr K.R.T. Radjiman Wediodiningrat.BPUPKI Melaksanakan sidang yang pertama pada tanggal 29 Mei sampai dengan 01 Juni 1945. Sidang tersebut membahas tentang rumusan Dasar Negara Indonesia. Semua anggota diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya mengenai rumusan dasar Negara. Dari sekian banyak pengusul, ada tiga orang yang dianggap memiliki usul yang sangat berpengaruh, yaitu:a. Moh. Yamin (29 Mei 1945)

Belaiau mengusulkan rumusan dsar Negara sebagai berikut:1. Perikebangsaan2. Perikemanusiaan3. Periketuhanan4. Perikerakyatan5. Kesejahteraan rakyat

b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)Belaiau mengusulkan rumusan dsar Negara sebagai berikut:1. Persatuan2. Kekeluargaan3. Keseimbangan lahir dan batin4. Musyawarah5. Keadilan social

c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)Belaiau mengusulkan rumusan dasar Negara sebagai berikut:1. Nasionalisme atau kebagsaan Indonesia2. Internasionalisme atau perikemanusiaan3. Mufakat atau demokrasi4. Kesejahteraan social5. Ketuhan yang berkebudayaan

Pada akhir pidatonya Bung Karno menamai rumusan dasar negaranya itu dengan nama PANCASILA. Nama itu diakui Bung Karno atas usul dari temannya yang ahli bahasa. Maka sejak saat itulah nama Pancasila dikenal. Oleh karenanya, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.Sampai sidang pertama ditutup pada tanggal 1 Juni 1945, Belum terdapat kesepakatan mengenai rumusan dasar Negara apa yang akan digunakan oleh Negara Indonesia. Akhirnya, siding dututup tetapi terlebih dahulu dibentuk panitia kecil (berjumlah 8 orang) yang bertugas untuk menampung usul-usul mengenai dasar Negara, baik lisan maupun tulisan. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia kecil mengadakan pertemuan dengan 32 anggota BPUPKI, disana diadakan pembahasan untuk mencapai kesepakatan antara pihak islam dan pihak nasionalis mengenai usulan rumusan dasar negara. Pada hari itu juga dibentuk panitia kecil lain yang berjumlah Sembilan orang (dikenal dengan sebutan panitia Sembilan) yang berhasil

Page 3: Pancasila Sebagai Ideologi Negara

merampungan rancangan preambul hukum dasar yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta ini dipersiapkan untuk dijadikan pembukaan UUD 1945 dimana di dalamnya terdapat rumusan dasar Negara.

Setelah dianggap selesai menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Inkai pada tanggal 07 Agustus 1945. Badan ini kemudian diresmikan pada tanggal 09 Agustus 1945

Pada tanggal 17 Agustus1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya ke seluruh dunia. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang. Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan 3 (tiga) hal:1. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 19452. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir Soekarno dan Moh Hatta.3. Membentuk sebuah Komite Nasional, untuk membantu Presiden.

Salah satu keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dalam Pembukaan Alinea IV mencantumkan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara. Perubahan penting dalam sidang ini yaitu perubahan rumusan dasar negara yang telah disepakati dalam Piagam Jakarta, yaitu tujuh kata setelah Ke-Tuhanan, yang semula berbunyi “Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya” diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.Dalam Sidang PPKI tersebut, Moh. Hatta menyatakan, bahwa masyarakat Indonesia Timur mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu “... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ...”. Usulan tersebut disampaikan sebagai masukan sebelum sidang yang disampaikan oleh seorang opsir Jepang yang bertugas di Indonesia Timur, yang bernama Nijizima. Dengan jiwa kebangsaan, para pendiri negara menyepakati perubahan Piagam Jakarta. Dengan demikian, sila pertama Pancasila menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

F. Nilai-Nilai PancasilaSecara etimologis, nilai barasal dari kata latin valere yang berarti berharga, baik, dan berguna. Dengan demikian, secara sederhana, nilai bisa diartikan sebagai sesuatu yang berharga, baik, dan berguna bagi manusia.Beberapa nilai yang terkandung dalam Pancasila masih bersifat umum yang bisa beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman. Beberapa nilai dalam pancasila diantaranya adalah:1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai Ketuhanan ini berarti bangsa Indonesia meyakini akan adanya tuhan, ajarannya, serta mentaati segala perintahnya.

Bangsa Indonesia memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk memeluk dan meyakini agama yang ia yakini.

2. Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab Bangsa Indonesia sadar akan keharusan hidup untuk bersikap dan berperilaku yang sesuai

dengan nilai-nilai moral yang berlaku dalam masyarakat Bangsa Indonesia mengakui bahwa semua manusia memiliki hak asasi yang harus dihormati

oleh semua orang. Oleh karena itu perlu dikembangkan sikap saling menghargai, tenggang rasa, atau tepa salira

Bangsa Indonesia harus beradab, yaitu memiliki tingkah laku yang baik atau maju tingkat kehidupan lahir dan batinnya

3. Nilai Persatuan Indonesia Bangsa indonesia menyadari bahwa mereka hidup dalam suasana kemajemukan. Tetapi

bangsa Indonesia pun memandang bahwa kemajemukan itu bisa dipersatukan dalam wadah NKRI.

Bangsa indonesia selalu berusaha untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat 4. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Bangsa Indonesia memandang bahwa segala keputusan untuk memecahkan masalah Negara harus sesuai dengan kehendak rakyat (demokrasi). Oleh karena itu, permasalahan yang muncul harus diselesaikan dengan jalan musyawarah, bukan dengan pengambilan keputusan yang otoriter.

Page 4: Pancasila Sebagai Ideologi Negara

5. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaNilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Setiap bangsa Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup. Segala usaha diarahkan untuk menggali potensi rakyat, membangun perwatakan sehingga bisa meningkatan kualitas rakyat. Dengan demikian kesejahteraan yang meratapun bisa tercapai

G. Pancasila sebagai Paradigma pembangunan nasional Pengertian Paradigma

Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi.Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.

Pengertian pembangunanPembangunan bisa diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, social dan spiritual. Pembangunan nasional berarti adalah upaya yang dilakukan oleh Negara untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsanya. Pembangunan bisa dilaksanakan dalam berbagai bidang, diantaranya bidang politik, ekonomi, social budayam, dan hukum.

Pancasila sebagai paradigm pembangunan nasional berarti pancasila menjadi landasan/pijakan/dasar bagi pemerintah untuk melakukan upaya peningkatan harkat dan martabat manusia secara total.

1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan di bidang politik

Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan

harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai

subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari

rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai

paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.

Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV

Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral

daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia

dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan,

dan moral keadilan.

2. Pancsila sebagai paradigm pembangunan di bidang ekonomi

Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya

menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian

juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan

individu.

Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Oleh karena itu,

sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang

bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar

pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi

Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.

Page 5: Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan

bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan,

penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.

3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan di bidang social

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat

dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila

Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu

meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan

beradab. Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam,

brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan

beradab.

SOAL-SOAL!!1. Jelaskan pengertian ideology dengan menggunakan kata-kata anda sendiri!2. Jelaskan manfaat ideology bagi suatu Negara!3. Jelaskan perbedaan antara ideology terbuka dengan ideology tertutup!4. Jelaskan perbedaan antara ideology liberalism, komunisme, dan Pancasila dari sudut

pandang agama!5. Jelaskan alasan pembentukan BPUPKI oleh Jepang!6. Sebutkan rumusan dasar Negara oleh:

a. Muhamad Yaminb. Soepomoc. Soekarno

7. Mengapa sila pertama dalam rumusan dasar Negara yang ada pada piagam Jakarta akhirnya dirubah ketika hendak ditetapkan menjadi pembukaan UUD 1945?

8. Pergaulan bebas sudah mulai marak terjadi di kalangan kaum muda Indonesia.a. Jelaskan factor penyebabnya!b. Bagaimana pendapat anda tentang pergaulan bebas apabila dilihat dari sudut pandang

pancasila!9. Sebutkan beberapa contoh perbuatan yang bertentangan dengan sila:

a. Pertamab. Keduac. Ketigad. Keempate. KelimaSertakan pula penjelasannya!

10. Jelaskan pengertian dari:a. Paradigmab. Pembangunan

11. Apa yang kamu ketahui tentang pancasila sebagai paradigma dalam bidang:a. Politikb. Ekonomic. Sosial budaya