pancasila sebagai ideologi
TRANSCRIPT
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila merupakan ideologi nasional negara Indonesia. Secara umum ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh serta sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan politik, pertahanan, kemanan, sosial, kebudayaan, dan keagamaan.
Makna ideologi di Indonesia tercermin pada falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Karena, Pancasila mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh bangsa Indonesia di yakini paling benar. Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945, walaupun UUD 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan (amandemen), Pancasila tetap menduduki posisi sebagai ideologi nasional dalam UUD 1945.
A. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari Kata Yunani Idein artinya melihat dan logia yang berarti kata, ajaran. Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai- nilai dan tujuan- tujuan serta sarana- sarana pokok untuk mencapainya.
Jika diterapkan untuk negara, maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan- gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, sosial maupun dalam kehidupan bernegara.
B. Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila dilihat dari sifat- sifat dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Pancasila Sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi- dimensi idealitas, normatif dan realitas. Rumusan- rumusan pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat umum, universal, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUd 1945.
C. Perbandingan antara Ideologi Liberalisme, Komunisme dan pancasila
1. LIBERALISME
Ciri- ciri Liberalisme adalah sebagai berikut :
- Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan
- Mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi
- Bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi
- Mendukung kebebasan individu
- Bersikap ambivalen terhadap sifat manusia
Kelemahannya :
- Liberalisme buta terhadap kenyataan bahwa tidak semua orang kuat kedudukannnya
- Dan tidak semua orang kuat cita- citanya.
- Liberalisme melahirkan “Binatang Ekonomi” yaitu manusia yang hanya mementingkan keuntungan ekonomisnya sendiri.
2. KOMUNISME
Ada 3 ciri negara komunisme yaitu :
- Berdasarkan ideologi Marxisme- Laninisme, artinya bersifat materialis, ateis dan kolektivistik.
- Merupakan sistem kekuasaan satu partai atas seluruh rakyat
- Ekonomi komuis bersifat etatisme.
Ideologi komunisme bersifat absolutilasi dan determinisme, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat di negara komunis.
Setelah membandingkan kedua ciri di atas dengan paham negara RI yaitu Pancasila, amaka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI
ERA REFORMASI
Apakah sesungguhnya Pancasila itu ? Adanya kekurang pastian
mengenai arti sesungguhnya Pancasila terlihat yaitu ada yang
menterjemahkan sebagai filsafat, filsafat negara, filsafat
nasional, ajaran Bung Karno dan apakah juga tepat jika
diperingati tiap 1 Juni ?. Dikarenakan pada tanggal tersebut, pada
tahun 1945 yang lalu dalam rapat Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai Ir.
Soekarno mengemukakan ide pikirannya yang lima dasar itu ?.
Apakah bukan Mr. M. Yamin yang seharusnya kita sebut sebagai
penemu Pancasila ?. Terlepas dari polemik diatas, Pancasila
sebagai dasar negara telah banyak mengalami lika-liku sebagai
suatu Staatside bangsa yang besar ini. Sebagai inti dari jiwa dan
semangat bangsa Indonesia yang sejak ratusan tahun telah ada
dan sempat tenggelam selama 350 tahun akibat penjajahan.
Pancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaaan UUD
1945 dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia
telah mengalami persepsi dan interpretasi sesuai dengan
kepentingan zaman, yaitu sesuai dengan kepentingan rezim yang
berkuasa. Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa
rakyat setia kepada pemerintah yang berkuasa dengan
menempatkan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Masyarakat tidak diperbolehkan menggunakan asas lain,
walaupun tidak bertentangan dengan Pancasila. Sehingga
contohnya secara nyata pada era reformasi ini setelah rezim
Soeharto jatuh maka Pancasila ikut jatuh dan tenggelam.
Dikarenakan teori politik Pancasila kita tidak sesuai dengan teori
politik secara umum. Bahkan sekarang pun (2004) saat Megawati
berkuasa tidak ada cahaya sedikit pun dari Pancasila kita.
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945
adalah dasar negara dari negara kesatuan Republik Indonesia
yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara.
Ideologi adalah gabungan dari dua kata eidos dan logos yang
secara sederhana berarti suatu gagasan yang berdasarkan
pemikiran yang sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran
filsafat. Dalam arti kata luas atau terbuka istilah ideologi
dipergunakan untuk seluruh kelompok cita-cita, nilai - nilai dasar
dan keyakinan -keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai
pedoman normatif.
Ideologi juga diartikan sebagai ilmu, doktrin atau teori yang
diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi
petunjuk pelaksanaannya. Suatu pandangan hidup akan
meningkat menjadi falsafah hidup apabila telah mendapat
landasan berfikir maupun motivasi yang lebih jelas. Sedangkan
kristalisasinya kemudian membentuk suatu ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari Kata Yunani Idein artinya melihat dan logia yang berarti kata, ajaran. Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai- nilai dan tujuan- tujuan serta sarana- sarana pokok untuk mencapainya.
Jika diterapkan untuk negara, maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan- gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, sosial maupun dalam kehidupan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila dilihat dari sifat- sifat dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Pancasila Sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi- dimensi idealitas, normatif dan realitas. Rumusan- rumusan pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat umum, universal, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUd 1945.
Pancasila merupakan ideologi nasional negara Indonesia. Secara umum ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh serta sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan politik, pertahanan, kemanan, sosial, kebudayaan, dan keagamaan.
Makna ideologi di Indonesia tercermin pada falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Karena, Pancasila mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh bangsa Indonesia di yakini paling benar. Pancasila sebagai ideologi negara tercantum
dalam pembukaan UUD 1945, walaupun UUD 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan (amandemen), Pancasila tetap menduduki posisi sebagai ideologi nasional dalam UUD 1945.
Ciri- ciri Liberalisme adalah sebagai berikut :
- Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan
- Mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi
- Bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi
- Mendukung kebebasan individu
- Bersikap ambivalen terhadap sifat manusia
Kelemahannya :
- Liberalisme buta terhadap kenyataan bahwa tidak semua orang kuat kedudukannnya
- Dan tidak semua orang kuat cita- citanya.
- Liberalisme melahirkan “Binatang Ekonomi” yaitu manusia yang hanya mementingkan keuntungan ekonomisnya sendiri.
2. KOMUNISME
Ada 3 ciri negara komunisme yaitu :
- Berdasarkan ideologi Marxisme- Laninisme, artinya bersifat materialis, ateis dan kolektivistik.
- Merupakan sistem kekuasaan satu partai atas seluruh rakyat
- Ekonomi komuis bersifat etatisme.
Ideologi komunisme bersifat absolutilasi dan determinisme, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat di negara komunis.
Setelah membandingkan kedua ciri di atas dengan paham negara RI yaitu Pancasila, amaka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan.
Pancasila perlu dipahami dengan latar belakang konstitusi proklamasi
atau hukum dasar kehidupan berbangasa, bernegara dan
bermasyarakat yaitu Preambule, Batang Tubuh serta Penjelasan UUD
1945.
Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu
pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai
sejarah, manusia, masyarakat, recht dan negara Indonesia, yang
bersumber dari kebudayaan Indonesia.
Pancasila bersifat integralistik, yaitu paham tentang hakikat negara
yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara. Pancasila yang
melandasi kehidupan bernegara menurut Dr. Soepomo adalah dalam
kerangka negara integralistik, untuk membedakan dari paham-paham
yang digunakan oleh pemikir kenegaraan lain. Masih cocokkah
pandangan integralistik ini ?.
Pancasila seperti ideologi dunia lainnya terlebih dahulu lahir sebagai
pemikiran filosofis, yang kemudian dituangkan dalam rumusan ideologi
dan setelahnya baru diwujudkan dalam konsep-konsep politik. Jangka
waktu tersebut bisa puluhan bahkan ratusan tahun. Proses yang dilalui
Pancasila sedikit berbeda karena belum ada konsep masa depan atau
tujuan yang hendak dicapai.
Era reformasi sebagai era pembaharuan di segala bidang, menuntut
kita untuk berbuat lebih baik, lebih arif dan bijaksana. Dan
pemahaman akan interpretasi Pancasila sekarang ini sudah berbeda
jauh dari zaman orde lama maupun orde baru. Timbul pertanyaan ?
Apakah Pancasila memang pantas dianggap sebagai ideologi
terbuka ?. Masih sesuaikah ? bertitik tolak dari pertanyaan tersebut
marilah kita kaji Relevansi Ideologi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
di Jaman Reformasi ini
Pancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaaan UUD 1945
dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah
mengalami persepsi dan interpretasi sesuai dengan kepentingan
zaman, yaitu sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa.
Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia
kepada pemerintah yang berkuasa dengan menempatkan Pancasila
sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Masyarakat tidak diperbolehkan
menggunakan asas lain, walaupun tidak bertentangan dengan
Pancasila. Sehingga contohnya secara nyata pada era reformasi ini
setelah rezim Soeharto jatuh maka Pancasila ikut jatuh dan tenggelam.
Dikarenakan teori politik Pancasila kita tidak sesuai dengan teori politik
secara umum. Bahkan sekarang pun (2004) saat Megawati berkuasa
tidak ada cahaya sedikit pun dari Pancasila kita.
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
dasar negara dari negara kesatuan Republik Indonesia yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
Ideologi adalah gabungan dari dua kata eidos dan logos yang secara
sederhana berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran yang
sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat. Dalam arti kata
luas atau terbuka istilah ideologi dipergunakan untuk seluruh
kelompok cita-cita, nilai - nilai dasar dan keyakinan -keyakinan yang
mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif.
Ideologi juga diartikan sebagai ilmu, doktrin atau teori yang diyakini
kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
pelaksanaannya. Suatu pandangan hidup akan meningkat menjadi
falsafah hidup apabila telah mendapat landasan berfikir maupun
motivasi yang lebih jelas. Sedangkan kristalisasinya kemudian
membentuk suatu ideologi.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
ARTI IDEOLOGI TERBUKA
Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh
negara, melainkan ditemukan dalam masyarakatnya sendiri. Oleh sebab itu, ideologi
terbuka adalah milik dari semua rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya di
dalamnya. Ideologi terbuka bukan hanya dapat dibenarkan melainkan dibutuhkan. Nilai-
nilai dasar menurut pandangan negara modern bahwa negara modern hidup dari nilai-
nilai dan sikap-sikap dasarnya.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman
dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya
terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945, yang menyatakan, “... terutama bagi negara
baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-
aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu
diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya
dan mencabutnya“.
Selanjutnya dinyatakan, “... yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam
hidupnya bernegara ialah semangat, semangat para penyelenggara negara, semangat para
pemimpin pemerintahan“. Sehingga Hatta pernah berpendapat bahwa elite bangsa sendiri
akan bisa lebih kejam daripada penjajah bila tidak dikontrol dengan demokrasi. Apakah
di Indonesia sudah berjalan demokrasi yang kita dambakan ?.
Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber dan berakar pada pandangan hidup bangsa
dan falsafah hidup bangsa. Dengan demikian, ideologi tersebut akan dapat berkembang
sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Hal ini
adalah suatu prasyarat bagi suatu ideologi. Berbeda halnya dengan ideologi yang
diimpor, yang akan bersifat tidak wajar (artifisial) dan sedikit banyak memerlukan
pemaksaan oleh sekelompok kecil manusia (minoritas) yang mengimpor ideologi
tersebut. Dengan demikian, ideologi tersebut menjadi bersifat tertutup.
Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi
prasyarat sebagai suatu ideologi terbuka. Sekalipun suatu ideologi itu bersifat terbuka,
tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan
atau meniadakan ideologi itu sendiri, yang merupakan suatu yang tidak logis. Suatu
ideologi sebagai suatu rangkuman gagasan-gagasan dasar yang terpadu dan bulat tanpa
kontradiksi atau saling bertentangan dalam aspek-aspeknya. Pada hakikatnya berupa
suatu tata nilai, dimana nilai dapat kita rumuskan sebagai hal ikhwal buruk baiknya
sesuatu. Yang dalam hal ini ialah apa yang dicita-citakan.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi adalah gabungan dari dua kata eidos dan logos yang secara
sederhana berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran yang
sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat. Dalam arti kata
luas atau terbuka istilah ideologi dipergunakan untuk seluruh
kelompok cita-cita, nilai - nilai dasar dan keyakinan -keyakinan yang
mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif.
Ideologi juga diartikan sebagai ilmu, doktrin atau teori yang diyakini
kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
pelaksanaannya. Suatu pandangan hidup akan meningkat menjadi
falsafah hidup apabila telah mendapat landasan berfikir maupun
motivasi yang lebih jelas. Sedangkan kristalisasinya kemudian
membentuk suatu ideologi.
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi
Pancasila adalah sebagai berikut :
a.Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika
masyarakat yang berkembang secara cepat.
b.Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup
dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c.Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d.Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar
Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara
kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam
penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual
dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai
dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana
mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai
praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-
nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar Pancasila yang
terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau
norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak
boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil
konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang
fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau
pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap
mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan
ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas,
Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.
Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-
batasnya yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a.Stabilitas nasional yang dinamis.
b.Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.
c.Mencegah berkembangnya paham liberal.
d.Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan
kehidupan masyarakat.
e.Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Dari penjabaran pemahaman kerangka berfikir terhadap Pancasila ditinjau dari segi
Ideologi Terbuka diatas, patutlah kiranya diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang
memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, recht dan
negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.
2.Pancasila merupakan nilai dan cita bangsa Indonesia yang tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat kita
sendiri.
3.Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum
UUD 1945.
4.Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang
berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern.
5. Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap
mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
6. Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak
boleh dilanggar.
Sehingga ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka sebenarnya sangat relevan dengan
suasana pemikiran di alam reformasi ini yang menuntuk transparansi di segala bidang
namun masih tetap menjunjung kaidah nilai dan norma kita sebagai bangsa timur yang
beradab. Namun dalam kenyatannya di masyarakat masih ada yang berfikir seperti orde
lama atau orde baru dikarenakan masih kuatnya doktrin dari penguasa terdahulu, bahkan
tidak sedikit yang acuh terhadapnya.
B. SARAN
Sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah,
manusia, masyarakat, recht dan negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan
Indonesia yang digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat
kita sendiri. Alangkah baiknya jika masih tetap menggunakan dan mempertahankannya
sebagai nilai dasar sebagai ciri khas kita sebagai suatu bangsa. Tanpa takut untuk
mengembangkannya secara dimamis sesuai dengan perkembangan jaman.
Pancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaaan UUD 1945 dalam perjalanan
sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan interpretasi sesuai
dengan kepentingan zaman, yaitu sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa.
Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia kepada pemerintah
yang berkuasa dengan menempatkan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Masyarakat tidak diperbolehkan
menggunakan asas lain, walaupun tidak bertentangan dengan Pancasila. Sehingga
contohnya secara nyata pada era reformasi ini setelah rezim Soeharto jatuh maka
Pancasila ikut jatuh dan tenggelam. Dikarenakan teori politik Pancasila kita tidak sesuai
dengan teori politik secara umum. Bahkan sekarang pun (2004) saat Megawati berkuasa
tidak ada cahaya sedikit pun dari Pancasila kita.
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari
negara kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara.