paham negara menurut pancasila
DESCRIPTION
it's my task on college.Padjadjaran UniversityTRANSCRIPT
Kelompok 7Hilman 120110100212
Rizky Yunita 120110100214
Feriyan 120110100215
Azhari 120110100216
Irma Nadiroh 120110100217
PAHAM NEGARA MENURUT PANCASILA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia dalam merealisasikan dan meningkatkan harkat dan martabatnya tidak mungkin dapat memenuhinya sendiri. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dalam pemikiran inilah manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut negara. Namun dalam kenyataannya sifat – sifat negara satu dengan lainnya memiliki perbedaan dan hal ini sangat ditentukan oleh pemahaman ontologis hakikat manusia sebagai pendukung pokok negara, sekaligus sebagai tujuan adanya suatu negara.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah Paham Negara menurut Pancasila itu?2. Apakah Indonesia telah sesuai dengan paham yang dianut yaitu paham Pancasila?3. Apakah fungsi utama Pancasila terhadap Negara Indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila2. Untuk memahami Pancasila sebagai paham Negara Indonesia3. Untuk lebih mempelajari mengenai dasar negara kita, Pancasila
BAB 1. PENDAHULUAN ( Cont ... )
BAB 2.PEMBAHASAN
2.1 Dasar Negara Indonesia : Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Yang tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 ini bersifat yuridis-konstitusional. Artinya nilai pancasila sebagai norma dasar negara (Grundnorm, kaidah negara yang fundamental) bersifat imperative .Artinya mengikat dan memaksa semua yang ada didalam wilayah kekuasaan hukum negara RI untuk setia melaksanakan, mewariskan, mengmbangkan dan melestarikannya.
BAB 2.PEMBAHASAN
2.1 Dasar Negara Indonesia : Pancasila ( Cont ... )
Butir butir pengamalan Pancasila
• Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
• Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
• Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
• Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
• Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2.2 Paham paham Negara
Paham Fasisme
Paham Nasionalisme
Paham Kapitalisme
Paham Komunisme
Paham Liberalisme
Paham Sosialisme
BAB 2.PEMBAHASAN ( Cont ... )
2.3 Paham Negara Indonesia
1. Paham Negara Persatuan
Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, namun Indonesia tidak menganut paham individualisme atau liberalisme. Sehingga, negara melindungi seluruh warga negaranya yang terdiri dari berbagai macam golongan tapi tetap satu.
Aliran Persatuan Indonesia mempunyai pengertian negara yang mengatasi segala paham golongan dan paham perseorangan. Jadi pemahaman Negara Persatuan adalah Indonesia bukan negara yang berdasarkan individualisme sebagaimana diterapkan di negara liberal, dimana negara hanya merupakan suatu ikatan individu. Hal ini dilambangkan dalam simbol bangsa kita yaitu Burung Garuda Pancasila dan seloka Bhineka Tunggal Ika.
BAB 2.PEMBAHASAN ( Cont ... )
2. Paham Negara Kebangsaan
Indonesia memiliki kekayaan adat-istiadat, budaya, bahasa, dan nilai religius, namun tetap disatukan dengan Kebhinekaan sehingga tidak perlu ada perbedaan yang harus dipertentangkan namun justru membentuk membentuk kerjasama yang luhur.
Persatuan dan kesatuan tersebut dituangkan dalam Pancasila yang membentuk kepribadian serta jiwa bersama. Jadi Paham Kebangsaan menurut Pancasila bersifat Majemuk Tunggal yang terbentuk dalam kesatuan sejarah, nasib, kebudayaan, wilayah dan kesatuan asas kerohanian.
2.3 Paham Negara Indonesia ( Cont... )
BAB 2.PEMBAHASAN ( Cont ... )
2.3 Paham Negara Indonesia ( Cont... )
3. Paham Negara Integralistik
Menurut Supomo, Integralistik merupakan paham yang berakar dari keanekaragaman budaya bangasa namun tetap mempersatukan satu kesatuan integral yang disebut Negara Indonesia.
Paham Integralistik memiliki pandangan sebagai berikut :
a. Negara adalah susunan masyarakat yang integral b. Tiap golongan saling berhubungan erat menjadi masyarakat yang organis c. Negara tidak menganggap kepentingan individual d. Negara menjamin keselamatan, kesejahteraan bangsa
BAB 2.PEMBAHASAN ( Cont ... )
2.3 Paham Negara Indonesia ( Cont... )
4. Negara Kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa
Sesuai dengan makna negara Kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah kesatuan integral dalam kehidupan bansa dan negara, maka memiliki sifat kebersamaan, kekeluargaan serta religiusitas. Dalam pengertian inilah maka Negara Pancasilapada hakikatnya adalah negara kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
Rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, telah memberikan sifat yang khas kepada Negara Kebangsaan Indonesia. Yaitu bukan negara sekuler yang memisahkan antara agama dengan negara, demikian juga bukan merupakan negara agama yaitu negara yang berdasarkan suatu agama tertentu.
BAB 2.PEMBAHASAN ( Cont ... )
K E S I M P U L A N
Pancasila sebagai dasar negara memiliki paham kebangsaan serta membentuk Indonesia menjadi negara Integralistik. Hakekat dan sifat-sifat negara tersebut adalah sebagai berikut :
1. Paham Negara Kesatuan2. Paham Negara Kebangsaan3. Paham Negara Integralistik4. Negara Kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa
?
I N D E X
Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan
Bab 2 Pembahasan Dasar Negara Indonesia, Pancasila Paham paham Negara Paham Negara Indonesia
Kesimpulan
Makalah
sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif. Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolong-menolong.