DIREKTUR JENDERALKONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

PADA

RAPAT KONSOLIDASI PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN KSDAEdengan agenda:

Kebijakan dan Implementasi KSDAE

JAKARTA, 10 APRIL 2017

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEMKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PROGRESS PENCAPAIAN KINERJA TA.2017KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI KSDAE

DIREKTORAT JENDERALKONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

O U T L I N E PA PA R A N

1 . R E A L I S A S I A N G G A R A N 2 0 1 7

2 . P E N G E LO L A A N KO N S E RVA S I S DA D I I N D O N E S I A

3 . P R I N S I P - P R I N S I P B I R O K R A S I

4 . H A S I L S E M I N A R R U U R E V I S I U U 5 / 9 0 D I B A L I

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

R E A L I S A S I A P B N K / L :• KLHK = 15.52%• Posisi KLHK: 45 dari 87 K/L

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

REALISASI ANGGARAN 2017 (S/D 10 APRIL 2017)

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000D

alam

Mily

ar

Pagu Total

Realisasi

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

Realisasi Anggaran KSDAE 2017 (s/d 10 April 2017)

15,52% T I N G K AT K A N

SEGERA belanjakan, terutama:• Jasa Konstruksi

• Peralatan dan Mesin

Pagu Realisasi Persentase

BelanjaPegawai

717,157,305,00 17,812,249,104 23,82%

BelanjaBarang

713,578,504,000 83,912,844,764 11.76%

BelanjaModal

381,032,761,000 26,478,636,127 6.95%

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

RENCANA PENGHEMATAN PEMERINTAH

BERDASARKAN HASIL RATAS PAGU INDIKATIF 2018 (4 APRIL 2017) PENGHEMATAN UTAMA: BELANJA BARANG

AKSELERASI BELANJA MODAL DAN BARANG

SATKER UPTSATKER PUSAT

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

REALISASI ANGGARAN & CAPAIAN KINERJA

0

100

200

300

400

500

600

KONSERVASI SUMBER DAYAALAM HAYATI PENGELOLAAN TAMAN

NASIONAL

Dal

amM

ilyar

Pagu Total

Realisasi

8% 9%

-

10

20

30

40

50

60

70

Bill

ion

s

Pagu Total

Realisasi21%

5% 11%11%

3%5%

JENIS REALISASI

TSL 3,007,613,665

MOWA 26,455,738,750

IHUPSWA 54,105,876

PHUJWA 39,390,000

IIPJWA 11,200,000

IUPA 1,627,500

LAINNYA 1,571,324,948

TOTAL 31,141,000,739

PNBP PER AKUN s/d 10 APRIL 2017

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

REALISASI PENERIMAAN PNBP KSDAE (S/D 10 APRIL 2017)

-

20

40

60

80

100

120

140

160

2013 2014 2015 2016 2017

Dal

amM

ilyar

Ru

pih

Realisasi

31,1422,7

80,6

136,5

116,2

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

USULAN PROYEK PRINAS KSDAE PADA RKP 2018Versi 24 Maret 2017

No. Prioritas Nasional

Program Prioritas Kegiatan Prioritas Proyek PrioritasNasional

Proyek Rincian K/L PAGU (JUTA RUPIAH)

20181 Kesehatan Pencegahan dan

PengendalianPenyakit

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Pengendalian PenyakitTropis Terabaikan/ Neglected Tropical Diseases

Penerapan intervensi metode agroengineering di daerah buffer TN Lore Lindu

10,000

2 Restorasi ekosistem untuk pengendalian penyebaran keong di TN Lore Lindu

10,000

3 Pengamanan kawasan TN Lore Lindu 5,000 4 Pariwisata Pengembangan 3

Kawasan Pariwisata (dari 10)

Pengembangan Danau Toba Penumbuhan inovasi produk dan kapasitas daya tarik wisata

Pembangunan sarpras ekowisata pada Taman Wisata Alam di Kawasan Danau Toba

64,789

5 Pembangunan sarpras pariwisata pada Taman Nasional di Kawasan Danau Toba

36,620

6 Pengembangan Borobudur dan sekitarnya

Penumbuhan inovasi produk dan kapasitas daya tarik wisata

Pembangunan sarpras pariwisata pada Taman Wisata Alam di Kawasan Borobudur dan sekitarnya

78,873

7 Pembangunan sarpras pariwisata pada Taman Nasional di Kawasan Borobudur dan sekitarnya

56,338

8 Pengembangan Mandalika Penumbuhan inovasi produk dan kapasitas daya tarik wisata

Pembangunan sarpras pariwisata pada Taman Wisata Alam di Kawasan Mandalika dan sekitarnya

78,873

9 Pembangunan sarpras pariwisata pada Taman Nasional di Kawasan Mandalika dan sekitarnya

78,873

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

10 Energi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi

Pengembangan PLT dan Nuklir Pembangunan PLT Berbasis Hidro

Pembangunan mini/mikrohidro di Kawasan Konservasi non Taman Nasional

50,000

11 Pembangunan mini/mikrohidro di Taman Nasional 25,000

12 Pembangunan Wilayah

Pembangunan Perdesaan

Pengelolaan Sumber DayaAlam Desa dan Kawasantermasuk KawasanTransmigrasi dan Sumber DayaHutan

Peningkatan akses masyarakat dalam pengelolaan hutan

Pengelolaan kolaboratif hutan konservasi bersama masyarakat sekitar kawasan hutan konservasi non taman nasional

174,611

13 Pengelolaan kolaboratif hutan konservasi bersama masyarakat sekitar kawasan hutan konservasi di sekitar Taman Nasional

323,355

14 Peningkatan produksi hasil penangkaran dan pemanfaatan TSL

6,012

15 Peningkatan PNBP dari hasil pemanfaatan TSL 13,939 16 Peningkatan PNBP dari hasil pemanfaatan TSL 2,251 17 Pencegahan dan

PenanggulanganBencana

Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

Sarana Prasarana pengendalian kebakaran hutan konservasi non taman nasional

56,000

TOTAL 1,070,534

No. Prioritas Nasional

Program Prioritas Kegiatan Prioritas Proyek PrioritasNasional

Proyek Rincian K/L PAGU (JUTA RUPIAH)

2018

USULAN PROYEK PRINAS KSDAE PADA RKP 2018Versi 24 Maret 2017

TAMAN NASIONAL BARU

TN Zamrud (Riau), TN Gunung Maras (Babel), TN Gandang Dewata (Sulbar).

KAWASAN KONSERVASI DI INDONESIA

DATA DIREKTORAT PIKA, JUNI 2016

Hutan Lindung

Hutan Produksi

Hutan Konservasi

STATUS INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI

APL

Dirjen

SOP Biro Humas: Menyampaikan informasimaksimal 2 jam setelah kejadian ke unit Eselon I

Melaporkan kejadian strategis padakesempatan pertama ke Dirjen terlebih dahulu

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

PRINSIP BIROKRASI

Segera melaksanakan proses pengadaan barang/jasa agar dapat dimulaipada Triwulan pertama tahun 2017 (lebih terencana dan termonitor);

Seluruh revisi anggaran (POK, Kanwil DJPB dan DJA) harus mendapatpersetujuan dari Dirjen/Sekditjen terlebih dahulu; kecuali revisiadministratif

SURAT EDARAN Nomor: SE.11/KSDAE/SET/REN.2/12/2016

SURAT EDARAN Nomor: SE.1/KSDAE/SET/REN.0/3/2017

ARAHAN DIREKTUR JENDERAL KSDAE

1. UPT harus memiliki target penyelesaian permasalahan di wilayah kerjanya.

2. Kepala UPT turun langsung ke lapangan untuk observasi dan pemetaan permasalahandengan melibatkan pihak terkait untuk menuntaskan permasalahan kawasan.

3. PRINSIP 5D

• Drump up = punya kemauan / tertantang menyelesaikan strategis

• Diagnose = gagasan inovasinya keluar dari diri dan lingkungan kerja

• Design = susun scenario penyelesaian dan rencana aksinya

• Deliver = aplikasikan rencana dan desain tsb di lapangan

• Display = mampu mendisplay hasil keberhasilan di lapangan

HASIL SEMINAR REVIS IU U N O. 5 TA H U N 1 9 9 0 T E N TA N G

KO N S E R VA S I S U M B E R DAYA A L A M H AYAT I DA N E KO S I S T E MD E N G A N KO M I S I I V D P R - R ID E N PA S A R , 7 - 8 A P R I L 2 0 1 7

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

MATERI YANG PERLU PENYESUAIAN

NO MATERI DASAR PERUBAHAN PENJELASAN

1 NORMA DAN SANKSI PIDANA

- Norma blm Mencakup seluruh TP Bid. KSDAE

- Sanksi blm memberi efek jera

- Norma pidana atas SDG dan TSL tidak dilindungi belum diatur

- Sanksi diperberat terutama pidana denda dan pidana tambahan

- Penambahan alat bukti

2KEWENANGAN KEPOLISIANKHUSUS DAN PPNS

• Psl. 6 dan Psl. 7 KUHAP• UU 2/2002 Kepolisian RI• Psl. 3 UU No. 2/2002 ttg Kepolisian RI

- Belum diatur kewenangan menangkap dan menahan

- Kewenangan penyelidikan /pengumpulan alat bukti sangat terbatas

- Belum diatur kewenangan Kepolisian khusus / Polhut

3PERAN SERTA MASYARAKATDAN HAK-HAK ADAT/TRADISIONAL

- Perpres RPJMN- Putusan MK N. 35/PUU-X/2012 TTG

Hutan Adat

- Kemitraan konservasi- Mengakomodir hak-hak masyarakat adat

dan kearifan lokal

D I R E K T O R A T J E N D E R A L K O N S E R V A S I S U M B E R D A Y A A L A M D A N E K O S I S T E M

NO MATERI DASAR PENJELASAN

1 KEAMANAN HAYATI UU No.21/2004 Ratifikasi Protokol Cartagena- Invasif sepesies- Produk rekayasa genetik- Penularan penyakit/zoosis

2 KAWASAN EKOSISTEM ESENSIALUU No.5/1990 belum mengakomodir kawasan ekosistem esensial sebagai bagian dari sistem penyangga kehidupan

- Konservasi TSL dihabitat alami diluar kawasan konservasi

3 PENGELOLAAN TAMAN BURU Psl. 1 angka 12 jo Psl. 7 UU 41/1999- Belum dimasukan menjadi bagian KPA- Belum ada pengaturan pengelolaanya

4AKSES DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK (SDG)

UU No.11/2013 Ratifikasi Protokol Nagoya- Akses pemanfaatan SDG- Pembagian keuntungan atas pemanfaatan

SDG

5ASPEK KEPERDATAAN DAN SANKSI ADMINISTRATIF

UU 5/1990 belum mengakomodir aspek perdata dan administratif sebagai prinsip Ultimum Remedium terhadap pengenaa Saksi Pidana

- Hak gugat Pemerintah- Gugatan calas action- Denda administratif- Paksaan pemerintah

MATERI YANG PERLU DITAMBAHKAN

KONSERVASI

SDAHE

PEMANFAATAN SECARA LESTARI

SDAH & E

PENGAWETAN KEANEKA RAGAMAN

JENIS TUMBUHAN DAN SATWA BESERTA

EKOSISTEM NYA

PERLINDUNGAN SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN

Struktur UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDAHE

PENETAPAN POLA DASAR WPSPH

PENGATURAN CARA PEMANFAATAN WPSPH

PENGAWETAN KJTSE (KSA dan KPA)

PEMANFAATAN KONDISI LINGKUNGAN (KSA dan KPA)

PENETAPAN WILAYAH PERLINDUNGAN SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN

TUMBUHAN DAN SATWA POPULASI

JARANG

PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA

TUMBUHAN DAN SATWA DALAM BAHAYA

KEPUNAHAN

TIDAK DILINDUNGI

DILINDUNGI

WISATA ALAM

Litbang, Iptek, Wisata Terbatas

TN

TAHURA

TWA

PEMANFAATAN JENIS TSL

KONSERVASI

SDAHE

PEMANFAATAN SECARA LESTARI

SDAH & E

PENGAWETAN KEANEKA RAGAMAN JENIS

TUMBUHAN DAN SATWA BESERTA EKOSISTEM NYA

PERLINDUNGAN SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN

Struktur Revisi Atas UU 5 Tahun 1990 tentang KSDAHE

PENETAPAN POLA DASAR WPSPH

PENGATURAN CARA PEMANFAATAN WPSPH

PENGAWETAN KJTSE (KSA dan KPA)

PEMANFAATAN KONDISI LINGKUNGAN (KSA dan KPA)

PENETAPAN WILAYAH PERLINDUNGAN SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN

TUMBUHAN DAN SATWA POPULASI JARANG

PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA

TUMBUHAN DAN SATWA DALAM BAHAYA KEPUNAHAN

TIDAK DILINDUNGI

DILINDUNGI

PEMANFAATAN SUMBER DAYA

GENETIK

ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

KARBON HUTAN

JASL

ING

WISATA ALAM

PEMANFAATAN AIR

PENINGKATAN KEWENANGAN DAN

KAPASITAS PENEGAKAN HUKUM

ASPEK KEPERDATAAN, DAN SANKSI

ADMINISTRASI

KERJASAMA INTERNASIONAL DAN

PEMBIAYAAN KONSERVASI

KEAMANAN

HAYATI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT / KEMITRAAN

KONSERVASI

KAWASAN EKOSISTEM

ESENSIAL

Litbang, Iptek, Wisata Terbatas

TN

TAHURA

TWA

TB

CITES

PEMANFAATAN JENIS TSL

NORMA DAN SANKSI PIDANA

HARAPAN KLHK ATAS REVISI UU 5/90

1. UU Nomor 5 Tahun 1990 sudah berhasil dalam mengawal upayakonservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

2. UU Nomor 5 Tahun 1990 sudah menjadi acuan bagi peraturanperundangan, setingkat Undang-undang, peraturan pemerintah danperaturan menteri;

3. Mengakomodasi regulasi UU dan PP yang terkait bidang KSDAHE yangsudah dikeluarkan dan perkembangan kebijakan saat ini, maka perlupenyesuaian dan penambahan materi pada beberapa pasal dalam UUNomor 5 Tahun 1990, dengan tetap mempertahankan sistematika danesensi dari UU tersebut;

TERIMA KASIH