paal 30 uud 1945 mengenai hak dan kewajiban

21
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 30 UUD 1945” Disusun oleh: Nama : Neige Devi Samyono NPM : 55412277 No. Absen : A2 Kelas : 1IA05 Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Pembimbing : Ir. Moesadin Malik M.Si PROGRAM STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA

Upload: neige-devi-samyono

Post on 03-Aug-2015

92 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN“HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 30 UUD 1945”Disusun oleh: Nama : NPM : No. Absen : Kelas : Mata Kuliah : Pembimbing : Neige Devi Samyono 55412277 A2 1IA05 Pendidikan Kewarganegaraan Ir. Moesadin Malik M.SiPROGRAM STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan hidayah dan inayah-Nya sehingga Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban ini dapat dis

TRANSCRIPT

Page 1: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 30 UUD 1945”

Disusun oleh:

Nama : Neige Devi SamyonoNPM : 55412277No. Absen : A2Kelas : 1IA05Mata Kuliah : Pendidikan KewarganegaraanPembimbing: Ir. Moesadin Malik M.Si

PROGRAM STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK2012

KATA PENGANTAR

Page 2: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

Halaman

iv

v

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan hidayah dan inayah-Nya sehingga

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban ini dapat diselesaikan dengan baik

meskipun saya merasa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban ini disusun untuk memenuhi

kelengkapan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan materi yang diberikan oleh

pembimbing.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban ini berisi tentang definisi-

definisi materi yang diulas dari beberapa tokoh kenegaraan, serta dilengkapi dengan beberapa

materi penunjang pokok bahasan.

Saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak atas dukungan dan

dorongannya sehingga Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban ini dapat

diselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih disampaikan terutama kepada Dosen

Pembimbing Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Gunadarma, Ir. Moesadin Malik M.Si.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, saya sepenuhnya menyadari akan kekurangan-

kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, saya menghargai setinggi-

tingginya atas saran dan kritik dari para pembaca, demi sempurnanya Makalah Pendidikan

Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban ini.

Depok, 15 Oktober 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 3: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

1

6

10

14

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. Pengertian Hak dan Kewajiban

II. Hak dan Kewajiban Pasal 30

III. Pandangan Ideologi

PUSTAKA ACUAN

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN

Page 4: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

Menurut arti harfiahnya, Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan

penggunaannya tergantung kepada diri kita sendiri. Sedangkan arti dari Kewajiban sendiri,

adalah: Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Beberapa definisi

dari ahli:

o Prof. Dr. Notonegoro

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya

diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan

oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa

olehnya. Menurut pengertian tersebut, individu maupun kelompok ataupun

elemen lainnya, jika menerima hak hendaknya dilakukan sesuai dengan aturan

yang berlaku dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi harus pihak yang

menerimannya lah yang melakukan itu. Dari pengertian yang lain, hak bisa

berarti sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunanya tergantung

kepada kita sendiri contohnya hak mendapatkan pengajaran. Dalam hak

mendapatkan pengajaran ini adalah tergantung dari diri kita sendiri. Kalau

memang menganggap bahwa pengajaran itu penting bagi kita pasti kita akan

senantiasa belajar atau sekolah atau mungkin kuliah. Tapi kalau ada yang

menganggap itu tidak penting pasti tidak akan melakukan hal itu.

o Menurut Soerjono Soekanto

Hak dibedakan menjadi 4 :

1. Hak searah, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Misal hak

menagih atau melunasi prestasi.

2. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :

i. Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih

pajak, pada warga hak asasi;

ii. Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan

dan kebebasan.

Page 5: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

iii. Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak;

iv. Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

Hak dalam bahasa Belanda disebut Subjectief recht, sedangkan objectief recht

artinya Hukum.

3. Hak Mutlak (absolut), ialah memberikan kekuasaan atau wewenang

kepada yang bersangkutan untuk bertindak, dipertahankan dan

dihormati oleh orang lain.

i. Hak asasi manusia;

ii. Hak publik, misal hak atas kemerdekaan atau kedaulatan, hak

negara memungut pajak;

iii. Hak keperdataan, hak menuntut kerugian, hak kekuasaan orang

tua, hak perwalian, hak pengampuan, hak kebendaan dan hak

imateriel.

4. Hak relatif (nisbi), ialahmemberikan hak kekuasaan atau wewenang

kepada orang tertentu untuk menuntut kepada orang kain tertentu untuk

berbuat atau tidak berbuat sesuatu, dan menyerahkan sesuatu.

i. Hak publik relatif, hak untuk memungut pajak atas pihak tertentu;

ii. Hak keluarga relatif, hak suami istri;

iii. Hak kekayaan relatif, hak dalam hukum perikatan atau perjanjian

misal jual-beli.

o Menurut Salmond,

Di dalam hak terdapat 4 pengertian :

1. Dalam arti sempit, hak berpasangan dengan kewajiban

i. Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik;

ii. Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang kewajiban

antara hak dan kewajiban berkorelatif;

Page 6: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

iii. Hak dapat berisikan untuk kewajiban kepada pihak lain agar

melakukan perbuatan (comission) atau tidak melakukan

(omission) suatu perbuatan;

iv. Hak dapat memiliki objek yang timbul dari comission dan

omission;

v. Hak memiliki titel, ialah suatu peristiwa yang menjadi dasar

sehingga hak itu melekat pada pemiliknya.

2. Kemerdekaan, hak memberikan kemerdekaan kepada seseorang untuk

melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum namun tidak untuk

menggangu, melanggar, menyalahgunakan sehingga melanggar hak

orang lain, dan pembebasan dari hak orang lain.

3. Kekuasaan, hak yang diberikan untuk, melalui jalan dan cara hukum,

untuk mengubah hak-hak, kewajiban-kewajiban, pertanggungjawaban

atau lain-lain dalam hubungan hukum.

4. Kekebalan atau imunitas, hak untuk dibebaskan dari kekuasaan hukum

orang lain.

o Menurut Curzon

Hak dikelompokan menjadi 5, yaitu :

1. Hak sempurna, misal dapat dilaksanakan dan dipaksakan melalui hukum,

dan hak tidak sempurna, misal hak yang dibatasi oleh daluwarsa;

2. Hak utama, hak yang diperluas oleh hak-hak lain, hak tambahan,

melengkapi hak utama;

3. Hak publik, ada pada masyarakat, negara dan hak perdata, ada pada

seseorang.

4. Hak positif, menuntut dilakukannya perbuatan, hak negatif agar tidak

melakukan;

5. Hak milik, berakaitan dengan barang dan hak pribadi berkaitan dengan

kedudukan seseorang;

Page 7: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :

1. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan

dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak;

2. Kewajiban publik, dakam hukum publik yang berkorelasi dengan hak

publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul

dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata;

3. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif,

tidak melakukan sesuatu;

4. Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga negara

atau secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban

khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian;

5. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum, misal

kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang

bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan hukum misal

membayar kerugian dalam hukum perdata.

Jadi, Hak dan kewajiban yang tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD

1945, adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan

kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk

mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang

belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena

pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.

Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka

berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada

keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi

kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Page 8: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui

posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya.

Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang

sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban

seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban

di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk

merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak

menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada

memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya.

Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita

yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan

kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa

hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran

dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang.

Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan

pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia

ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan

kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini

kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

HAK DAN KEWAJIBAN DI DALAM PASAL 30

Page 9: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

Dari definisi-definisi yang telah dijabarkan, kedua hal tersebut sangat berkaitan erat

seseorang yang melakukan kewajibannya dengan baik pasti menuntut hak yang baik pula,

begitu pula sebaliknya kedua hal tersebut sama hal nya seperti sisi mata uang logam yang selalu

terkait dan tak terpisahkan. Sedang pengertian hak dan kewajiban di dalam pasal 30 UUD 1945

disebutkan bahwa tiap – tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

pertahanan dan keamanan Negara. Usaha untuk mempertahankan keamanan Negara tersebut

dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat yang dilakukan oleh TNI

(Tentara Nasional Indonesia) dan pihak Kepolisian yang berperan sebagai kekuatan utama dan

rakyat sebagai kekuatan pendukung,

Jadi di dalam pasal ini untuk mempertahankan keamanan Negara tidaklah hanya di

bebankan kepada para aparat penegak hukum tetapi masyarakatpun harus ikut terlibat di

dalamnya, karena tanpa ada nya timbal balik untuk saling menjaga Negara Indonesia ini

tidaklah akan aman begitu saja. Di dalam setiap pasal terdapat beberapa penjabaran yang

sering dituangkan ke dalam ayat-ayat pasal, untuk pasal 30 UUD 1945 ini terdapat 5 ayat

penjabaran diantaranya :

Ayat (1):

Menyebutkan tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha

pertahanan dan keamanan negara. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa

seluruh masyarakat baik dari kalangan penegak hukum maupun rakyat biasa tanpa

terkecuali mereka memiliki hak serta kewajiban untuk membela dan mempertahankan

keamanan Negara, meskipun cara yang mereka pakai berbeda-beda, seperti halnya

pada kasus Malaysia dengan Indonesia yang sering terjadi akhir-akhir ini, pembajakan

kebudayaan serta masalah persengketaan tanah dan masih banyak lagi, dengan

munculnya masalah-masalah tersebut disinilah hak dan kewajiban masing-masing

individu dituntut. Untuk aparat penegak hukum dengan adanya hal tesebut mungkin

mereka menunjukkan kewajibannya dengan lebih memperketat keamanan dan

mengesahkan apa yang menjadi milik bangsanya agar tidak dibajak lagi, namun berbeda

dengan rakyat biasa yang mungkin hanya bisa menggunakan hak dan kewajibannya

mempertahankan keamanan Negara nya dengan cara berdemo kepada pemerintah.

Page 10: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

Ayat (2):

Menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Untuk menyebutkan usaha-

usaha yang dilakukan masyarakat untuk pertahanan dan keamanan rakyat sangatlah

banyak namun jika diberi contoh seperti halnya masalah Malaysia dengan Indonesia

dimana rakyat Malaysia memasuki kawasan laut territorial Indonesia tanpa izin, untuk

mempertahankan kawasan laut tersebut rakyat Indonesia harus mengorbankan

beberapa aparat penegak hukum kawasan laut tersebut untuk di evakuasi ke Malaysia

hanya demi mempertahankan apa yang menjadi hak bangsa Indonesia.

Ayat (3):

Menyebutkan tugas TNI sebagai “mempertahankan, melindungi, dan memelihara

keutuhan dan kedaulatan negara”. TNI terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI

Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

Diantara tugas-tugas TNI secara umum adalah :

a. Mengatasi pemberontakan bersenjata

b. Mengatasi aksi terorisme

c. Mengamankan wilayah perbatasan

d. Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis

e. Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri

f. Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya

g. Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini

sesuai dengan sistem pertahanan semesta

h. Membantu tugas pemerintahan di daerah

Ayat (4) menyebut tugas Polri sebagai “melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,

dan menegakkan hukum”.

Ayat (5) menggariskan, susunan dan kedudukan, hubungan kewenangan TNI dan Polri

dalam menjalankan tugas, serta hal-hal lain yang terkait dengan pertahanan dan

keamanan.

Page 11: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

Dari pembacaan Pasal 30 secara utuh dapat disimpulkan, meski TNI dan Polri berbeda

dalam struktur organisasi, namun dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing

keduanya bekerja sama dan saling mendukung dalam suatu “sistem pertahanan dan keamanan

rakyat semesta”. Pengaturan tentang sinkronisasi tugas pertahanan negara (hanneg) dan

keamanan negara (kamneg) itulah yang seyogianya ditata ulang melalui undang-undang yang

membangun adanya “ke-sistem-an” yang baik dan benar.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga

negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” dan ” Syarat-syarat

tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.” Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib

ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan

hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :

a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan

Nasional.

b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat

berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud

perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :

a. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)

b. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri

c. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn

d. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan

mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan

Page 12: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela

berkorba demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan Negara

a. Terorisme Internasional dan Nasional.

b. Aksi kekerasan yang berbau SARA.

c. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa.

d. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.

e. Kejahatan dan gangguan lintas negara.

f. Pengrusakan lingkungan.

PANDANGAN IDEOLOGIS ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN

Page 13: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

1. Idiologi Negara RI

Berdasarkan pertanyaan diatas tentu sebuah hak dan kewajiban warga negara tidak

lepas dari idiologi yang dianut oleh sistem kenegaraan. Landasan utama bangsa

indonesia adalah Pancasila. Tentu saja Pancasila sebagai landasan warga negara

Indonesia dalam bertingkah laku, termsuk segala mekanisme pemerintahan

pemerintahan.

Pancasila, menurut Soekarno (2006) sebagai penggali dijelaskan bahwa Pancasila telah

mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Tidak terlepas pada revolusi melawan

imperialisme di bumi nusantara untuk menyatakan kemerdekaan, Pancasila sebagai

filsafat cita-cita dan harapan segenap bagsa Indonesia. Bahkan pada sila ke tiga

disebutkan “ Persatuan Indonesia “. Hal inilah yang menunjukkan bahwa bangsa

Indonesia memiliki semangat bersatu dari beragam suku bangsa yang berbeda.

Perbedaan itu lenyap ketika mereka menyadari arti persamaan sebagai bangsa

Indonesia.

Terlebih semangat persatuan bangsa Indonesia telah dikumandangkangkan pada

sumpah pemuda. Para pemuda bersumpah berbangsa satu, bertanah air satu dan

menjunjung bahasa persatuan. Bukti-bukti yang telah diuraikan ini menunjukan negara

Indonesia didirikan atas pondasi persatuan. Negara yang terdiri dari beragam identitas

mampu disatukan atas nama persatruan. Dengan demikian bersarkan teori yang

dinyatakan Geovanni Gentle (Syahrian:2003) bahwa negara kesatuan Republik Indonesia

adalah negara nasionalis.

2. Kewajiban Nasionalisme

Menurut Gentle melalui idealisme murni yang terpengaruh dialektika Hegel, pada

dasarnya individu memiliki kehendak atau ego. Pada tataran subjektif individu mengenal

hubungan antara manusia yang satu dan lainnya. Setelah individu mecapai tahapan roh

objektif, maka terciptalah komunitas. Melalui komunitas beragam ego individu melebur

Page 14: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

menjadi sejarah, kebudayaan, bangsa atau peradaban. Inilah yang disebut kesadaran

mutlak individu.

Didasarkan tujuan kehidupan bersama dibentuklah negara. Beragam kepentingan

individu dengan meninjau pada teori Gentle, tentu melebur menjadi kepentingan

bersama. Negara tidak mungkin memberikan kepuasan atas setiap kepentingn individu

dan beragam kehendak yang saling bersebragan. Maka demi tujuan utama dibentuknya

suatu negara harus terdapat otoritas negara menentukan pilihan atas beragam

kehendak.Dan melalui negara kepentingan-kepentingan individu telah melebur menjadi

kepentingan bersama.

Negara ibarat masa depan nasib bersama. Kepentingan individu adalah kepentingan

egois yang menitik beratkan pada kebutuhan pribadi. Tidak mungkin tanpa ototritas yag

kuat sebuah negara mampu mnetukan pilihan yang terbaik bagi masa depan suatu

bangsa.

Bila masih terdapat kepentingan-kepentingan egoisme tentu pembelotan dari tujuan

dibentuknya negara. Pada kondisi yang seperti ini harus terdapat persamaan persepsi

atas seluruh warga negara. Warga negara harus rela memberikan loyalitasnya kepada

negara diatas kepentingan pribadi. Karena negara memiliki nilai-nilai kearifan sebagai

pelayan, pelindung dan pengayom bangsanya.

3. Hak Warga

Sebagai warga negara yang baik harus memahami bahwa segala kehendak warga negara

yang melebur dalam lembaga negara adalah kehendak rakyat. Kehendak yang dimulai

dari kehendak individu, berinteraksi dengan konsekuensi identitas mahluk sosial. Maka

terbentuklah nilai komunalitas yang disebut kesadaran objektif, hingga merambah pada

kesadaran mutlak. Artinya hak individu tidak diperbolehkan egois mempengaruhi

kepentingan tatanan hidup bersama atas kepentingan pribadi. Hal ini adalah kenyataan

yang tak dapat diingkari.

Termasuk pada kenyataan kebijakan pemerintah adalah hasil representasi kepentingan-

kepentingan yang berjalan melalui tatanan sehingga diambil keputusan terbaik. Bukan

Page 15: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

saja terbatas kepentingan individu, akan tetapi hasil dari kepentingan banyak individu

yang terakumulasi hubungan mahluk sosial.(Gentile:1928).

PUSTAKA ACUAN

Page 16: PAAL 30 UUD 1945 MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN

http://njanksouljah.blogspot.com/2012/06/hak-dan-kewajiban-menurut-para-ahli.html

http://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/

http://silviwahyuni.wordpress.com/2010/10/17/makalah-makna-hak-kewajiban-serta-isu-

perpecahan/