p a r i w a r a ipbbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/pariwara ipb 2014 vol 42.pdf ·...

2
IPB P a r i w a r a Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Redaktur Pelaksana: Rachman H.M Editor: Aris Solikhah Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Dedeh Hartati, Rio Fatahilah, Awaludin Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Siti Nuryati PARIWARA IPB/ Januari 2014/ Volume 42 Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at emu kangen atau silaturahmi kewirausahaan yang telah dilakukan pensiunan dosen dan staf tenaga pensiunan IPB. Mereka membuat produk Tpenunjang diadakan pada hari kamis olahan dari singkong, talas dan kue-kue yang (16/1) di Grha Widya Wisuda (GWW) dengan menarik. penuh semarak keakrabaan antara kakek dan nenek yang saling berpelukan penuh Pada kesempatan yang sama Ketua rasa keakraban, walaupun cuaca hujan terus Paguyuban Pensiunan IPB, Prof Soedarmadi mengguyur dikawasan Bogor khususnya menyampaikan, "pertemuan Temu Kangen Desa Babakan ini. Ada yang menarik dalam sama halnya dengan silaturahmi diantara pertemuan kali ini yaitu bazar produk para pensiunan, yang memang sudah makanan, hasil dari pelatihan digagas untuk diadakan 3-4 kali pertemuan Temu Kangen "Pensiunan Dosen dan Staf Penunjang" dalam satu tahun. Semula Paguyuban ini dibentuk hanya untuk dosen saja. Tetapi seiring waktu berjalan I tahun staf tenaga penunjang pun ikut bergabung mulai tahun 2010. Pada tahun 2013 ini jumlah anggota paguyuban IPB sudah mencapai 968 orang yang terdiri dari 248 dosen dan 720 tenaga penunjang. Hal yang diutamakan dalam paguyuban IPB adalah adanya komunikasi yang terjalin dengan baik. Walaupun rumah dari masing-masing pensiunan berjauhan akan tetapi kalau komunikasinya baik dan lancar kegiatan paguyuban ini akan terus maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Contonnya kali ini paguyuban melakukan pelatihan kewirausahaan seperti pelatihan peternakan, perikanan dan pertanian. Ternyata bidang kuliner banyak digemari terutama oleh pensiunan Wanitan , maka bidang pelatihan kuliner seperti; pembuatan dodol, noga, wajit keripik dan kue-kue mendapat sambutan sangat baik, terutama bisa langsung dipraktekan dan dijual hasilnya dengan cepat. Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, paguyuban pensiun melakukan olah raga rutin. Paguyuban juga sangat mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh IPB. Sejalan dengan tujuan dibentuk paguyuban ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pensiun yang ada di IPB. “Sejahtera itu bukan ditinjau dari kekayaan akan tetapi silaturahim selalu terjaga dengan baik diantara pensiunan sampai akhir tutup usia” demikian disampaikan oleh ketua IPB. (wal) Paguyuban Temu kangen atau silaturahmi pensiunan dosen dan staf tenaga penunjang diadakan pada hari kamis (16/1) di Grha Widya Wisuda (GWW). foto: bbg/Humas-IPB

Upload: lynguyet

Post on 05-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 42.pdf · Dr.Dinamella Wahjuningrum usaha ini disambut hangat para konsumen yang berada di sekitar kampus

IPBP a

r i

w a

r a

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Redaktur Pelaksana:

Rachman H.M Editor: Aris Solikhah Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Dedeh Hartati, Rio

Fatahilah, Awaludin Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M,

Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp.

: (0251) 8425635, Email: [email protected]

Siti Nuryati

PARIWARA IPB/ Januari 2014/ Volume 42Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

emu kangen atau si laturahmi kewirausahaan yang telah dilakukan pensiunan dosen dan staf tenaga pensiunan IPB. Mereka membuat produk Tpenunjang diadakan pada hari kamis olahan dari singkong, talas dan kue-kue yang

(16/1) di Grha Widya Wisuda (GWW) dengan menarik.penuh semarak keakrabaan antara kakek dan nenek yang saling berpelukan penuh Pada kesempatan yang sama Ketua rasa keakraban, walaupun cuaca hujan terus Paguyuban Pensiunan IPB, Prof Soedarmadi mengguyur dikawasan Bogor khususnya menyampaikan, "pertemuan Temu Kangen Desa Babakan ini. Ada yang menarik dalam sama halnya dengan silaturahmi diantara pertemuan kali ini yaitu bazar produk para pensiunan, yang memang sudah m a k a n a n , h a s i l d a r i p e l a t i h a n digagas untuk diadakan 3-4 kali pertemuan

Temu Kangen "Pensiunan Dosen dan Staf Penunjang"

dalam satu tahun. Semula Paguyuban ini dibentuk hanya untuk dosen saja. Tetapi seiring waktu berjalan I tahun staf tenaga penunjang pun ikut bergabung mulai tahun 2010. Pada tahun 2013 ini jumlah anggota paguyuban IPB sudah mencapai 968 orang yang terdiri dari 248 dosen dan 720 tenaga penunjang. Hal yang diutamakan dalam paguyuban IPB adalah adanya komunikasi yang terjalin dengan baik. Walaupun rumah dari masing-masing pensiunan berjauhan akan tetapi kalau komunikasinya baik dan lancar kegiatan paguyuban ini akan terus maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Contonnya kali ini paguyuban melakukan pelatihan kewirausahaan seperti pelatihan peternakan, perikanan dan pertanian. Ternyata bidang kuliner banyak digemari terutama oleh pensiunan Wanitan , maka bidang pelatihan kuliner seperti; pembuatan dodol, noga, wajit keripik dan kue-kue mendapat sambutan sangat baik, terutama bisa langsung dipraktekan dan dijual hasilnya dengan cepat.

Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, paguyuban pensiun melakukan olah raga rutin. Paguyuban juga sangat mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh IPB. Sejalan dengan tujuan dibentuk paguyuban i n i a d a l a h u n t u k m e n i n g k a t k a n kesejahteraan pensiun yang ada di IPB. “Sejahtera itu bukan ditinjau dari kekayaan akan tetapi silaturahim selalu terjaga dengan baik diantara pensiunan sampai akhir tutup usia” demikian disampaikan oleh ketua

IPB. (wal)Paguyuban

Temu kangen atau silaturahmi pensiunan dosen dan staf tenaga penunjang diadakan pada hari kamis (16/1) di Grha Widya Wisuda (GWW).

foto: bbg/Humas-IPB

Page 2: P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 42.pdf · Dr.Dinamella Wahjuningrum usaha ini disambut hangat para konsumen yang berada di sekitar kampus

saha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai potensi sangat besar dalam menggerakkan perekonomian Unasional maupun lokal. Namun kenyataannya,

pengembangan UMKM masih banyak menghadapi kendala dari sisi teknis produksi, permodalan dan pemasaran. Produksi kontinyu dengan kualitas baik terkadang masih sulit dilakukan UMKM. Modal terbatas tidak hanya berpengaruh pada peningkatan skala usaha, tetapi juga berpengaruh terhadap sulitnya produk-produk UMKM menembus pasar-pasar modern seperti supermarket dan swalayan.

Menyadari hal tersebut, Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (Incubie- LPPM-IPB) berusaha mencari dan memfasilitasi pola pemasaran yang sesuai dengan karakteristik produk UMKM. Salah satunya dengan pengembangan pola pemasaran komunitas, dimana pemasaran produk UMKM tidak harus masuk ke pasar modern, tetapi lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dengan skala usaha yang tidak terlalu besar.

Dalam rangka mewujudkan konsep tersebut, Incubie IPB bekerjasama dengan beberapa pengusaha memasarkan produk UMKM tersebut. Outlet pemasaran bersama Incubie IPB sudah ada empat yang terletak di beberapa lokasi di Bogor dan Jakarta. Outlet pertama di Jalan Bangbarung, Indraprasta bekerjasama dengan Resto Karuhun. Outlet kedua di Perumahan Vila Bogor Indah bekerjasama dengan Raphylla House. Outlet ketiga di Artha Gading, Jakarta bekerjasama dengan Bali Deli. Keempat di Laladon dan diberi nama Rumah Oleh-Oleh Hajjah Ida. Nama tersebut sesuai dengan nama pemiliknya supaya lebih mudah dikenal. Outlet “Rumah Oleh-Oleh Hajjah Ida” yang terletak di Jalan Laladon Raya No. 9 depan Kantor Desa Laladon, Kabupaten Bogor di luncurkan (Launching) Minggu (2/2).

Meskipun diguyur hujan, acara launching ini berlangsung meriah dihadiri warga, tokoh masyarakat setempat, para tenan Incubie, keluarga besar Ibu Hajjah Ida dan pimpinan Incubie IPB. Dalam sambutannya, Kepala Incubie-LPPM-IPB, Prof.Dr.Ir. Memen Surahman mengapresiasi pengelola yang mau bekerjasama dengan IPB dalam menyediakan outlet untuk produk-produk UMKM binaan Incubie IPB. Lebih lanjut Prof. Memen menjelaskan lembaganya telah dan sedang menjajaki kerjasama serupa dengan pengusaha-pengusaha di Bogor dan Jakarta. “Para tenan Incubie sangat terbantu dengan dibukanya outlet ini. Disamping memberikan kemudahan dalam pemasaran produk tenan IPB, Rumah Oleh-Oleh Hajjah Ida juga memberikan kemudahan dalam pembayarannya. Pengelola membayar secara tunai produk tenant Incubie IPB yang dipasarkan di outlet ini. Ini jarang dilakukan pengusaha besar sekalipun. Launching ditutup acara ramah-tamah dan makan siang bersama dengan menu nasi beras hitam dan beras merah organik yang menjadi menu utama resto dan outlet ini. Outlet “Rumah Oleh-Oleh Hajjah Ida” ini menyediakan berbagai oleh-oleh khas Bogor diantaranya: lapis talas, aneka keripik, berbagai jenis madu, cokelat, yoghurt, minuman pala, pepes nasi hitam, nasi timbel, soto banjar, ikan balita dan berbagai kerajinan tangan. (*/Sumber Incubie)

Incubie IPB Fasilitasi UMKM Buka Outlet Keempat

MA Islam PB Soedirman Bekasi kunjungi Institut Pertanian Bogor (IPB), Rabu (29/1). Rombongan diterima di Auditorium Andi Hakim SNasoetion, Kampus IPB Dramaga. Kepala Sekolah SMA Islam PB

Soedirman, Ir. H. Kusnaedi, MM menyampaikan kunjungannya ke IPB dalam rangka Campus Visit. “Kami ingin mengetahui berbagai informasi terkait IPB, fakultas dan mekanisme penerimaan mahasiswa baru,” kata Ir. Kusnaedi.

Sementara itu, salah satu siswa SMA Islam PB Soedirman, Rohmanto dalam sesi diskusi menyampaikan ketertarikannya untuk masuk Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Rahmanto menanyakan persyaratan nilai rapor untuk masuk ke Fakultas tersebut.

Kepala Bidang Humas, Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPB, Siti Nuryati, STP, M.Si menyampaikan setiap siswa harus memiliki strategi dan cermat dalam memilih program studi karena mereka harus berkompetisi dengan ribuan siswa yang berminat masuk IPB.

“Terkait persaingan ini masing -masing siswa harus bisa mengukur diri,” tandasnya. Kunjungan SMA Islam PB Soedirman Bekasi ini dihadiri sekitar 90 peserta dan dua guru pendamping.(dh)

Nilai Rapor dan Jumlah Peminat Jadi Pertimbangan Masuk IPB

ahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak pernah kehabisan akal untuk berinovasi membuat usaha berbahan Mbaku komoditas pertanian. Salah satunya mahasiswa

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Zaenal Abidin dkk membuka usaha nasi goreng buah. "Keistimewaan nasi goreng buah ini adalah rasa yang khas dari sari dan potongan buah-buah seperti nanas, melon, kedondong dan buah-buahan lain," kata Zaenal.

Buah-buahan yang dipergunakan masih dalam kondisi segar sehingga rasa dan gizinya masih tetap terjaga. Proses pembuatan nasi goreng buah seperti pada umumnya nasi goreng, bedanya saat penumisan bumbu dimasukkan sari buah dan potongan buah sesuai keinginan konsumen. Kegiatan yang merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirusahaan (PKMK) ini mendapat bantuan modal awal dari pemerintah sekitar Rp 6 juta. Di bawah bimbingan staf Pengajar IPB, Dr.Dinamella Wahjuningrum usaha ini disambut hangat para konsumen yang berada di sekitar kampus. "Selama program dijalankan hingga selesai, usaha nasi goreng buah telah menjadi sebuah usaha komersil yang mampu memberikan keuntungan secara finansial dan merupakan usaha kuliner unik yang disukai masyarakat sekitar kampus," kata Zaenal.

Usaha ini memberikan kepuasaan dalam harga, rasa dan pelayanan yang terbukti dari hasil kuesioner yang mereka sebarkan. Sebanyak 84 persen konsumen manyatakan belum pernah mengenal nasi goreng buah. Sebanyak 97 persen harga terjangkau, 85 persen menyatakan rasanya enak. Sebanyak 95 persen kemasan yang dibuat menarik dan 95 persen pelayanannya memuaskan. Usaha ini sangat bermanfaat bagi Zaenal dkk untuk melatih jiwa berwirausaha. Penerimaan usaha selama kegiatan berlangsung mendapatkan keuntungan Rp743 ribu. (ris)

Uniknya Rasa Nasi Goreng Buah