p a r i w a r a ipbbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/pariwara ipb 2014 vol 38.pdf · lebih...

2
IPB P a r i w a r a Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Redaktur Pelaksana: Rachman H.M Editor: Aris Solikhah Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Dedeh Hartati, Rio Fatahilah, Awaludin Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Siti Nuryati PARIWARA IPB/ Januari 2014/ Volume 38 Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at ebanyak 77 mahasiswa S1 dan S2 Yulianti mewakili Bupati dan Kabid Sarpras, Departemen Arsitektur Lanskap, Tata Ruang dan Lingkungan Bappeda, Ir. Hj . SFakultas Pertanian, Institut Pertanian Susi Rahayu, MT. Bogor (IPB) mengadakan Ekspose Ruang Terbuka Biru (RTB) Situ Leutik, Situ Burung, “Saya ingin memberikan sumbangan Situ Gede dan Danau Indah Sentul City, pemikiran IPB kepada Pemda Bogor. Kita Selasa (7/1), di Kantor Pemerintah Daerah harus sama-sama terbuka, baik itu dengan (Pemda) Cibinong, Kabupaten Bogor. Di pemerintah daerah, masyarakat, Non Kantor Pemda, rombongan yang didampingi Govermental Organization , sesama Koordinator Mata Kuliah Pengelolaan perguruan tinggi dan stakeholder lainnya,” Lanskap dan Lanskap Pertanian dan ujar Prof. Hadi dalam sambutannya di Perdesaan, Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, hadapan para mahasiswa dan staf pemda Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB, Kabupaten Bogor. Prof. Hadi berharap Dr. Bambang Sulistiantara dan seorang staf inovasi-inovasi yang telah dihasilkan IPB bisa pengajar IPB, Dr Lati Budiarti diterima bermanfaat bagi masyarakat. “Ada lima hal Asisten Perekonomian dan Pembangunan penting terkait fungsi situ. Pertama, air Sekda Kabupaten Bogor, Ir. Hj. Lita Ismu adalah sumber kehidupan. Kedua, sebagai Mahasiswa IPB Gelar Expose RTB Empat Situ di Kabupaten Bogor media produksi terutama untuk pertanian. Ketiga tempat penampungan air. Keempat, sebagai konservasi biodiversitas, dan kelima, tempat rekreasi.” Gayung bersambut, Sekda Kabupaten Bogor, Ir. Lita mengatakan, lembaga pemerintahan khususnya Pemda Cibinong Kabupaten Bogor pada dasarnya membutuhkan informasi kajian-kajian dari perguruan tinggi agar bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Saya berharap nantinya kita bisa menjajaki kerjasama antara pemerintahan dengan IPB. Saya mengharapkan kajiannya tidak terbatas kepada situ-situ di sekitar Kabupaten dan Kota Bogor saja, tetapi bisa meluas ke Kota Depok, Bekasi dan sebagainya,” papar Ir.Lita. Pada kesempatan itu, para mahasiswa mempresentasikan hasil kajiannya. Mahasiswa S1 memaparkan kondisi tiga situ yang berada di dalam dan sekitar kampus IPB Dramaga, Situ Leutik, Situ Burung, Situ Gede. Mereka mempresentasikan data-data terkini terkait kondisi situ seperti aspek fisik, biofisik, aspek sosial, budaya, legal, aspek visual, analisis SWOT dan juga rekomendasi untuk tiga situ itu. Mahasiswa S2 pun mempresentasikan hasil kajiannya tentang Danau Indah Sentul City seperti kondisi aspek fisik dan biofisik, Landscape Beautifaction, Water Resources dan Water Catchment , aspek sosial, kebijakan perundang-undangan, aspek pengelolaan, analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) dan juga rekomendasi kepada situ tersebut. (man) Foto bersama: Sebanyak 77 mahasiswa S1 dan S2 Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor ( IPB) mengadakan Ekspose Ruang Terbuka Biru (RTB) Situ Leutik, Situ Burung, Situ Gede dan Danau Indah Sentul City, Selasa (7/1), di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Cibinong, Kabupaten Bogor. Foto: man/Humas-IPB

Upload: leque

Post on 10-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 38.pdf · lebih banyak lagi,” ujar Dr. Ir. Hermanu Triwidodo dari Departemen Proteksi tanaman, Fakultas

IPBP a

r i

w a

r a

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Redaktur Pelaksana:

Rachman H.M Editor: Aris Solikhah Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Dedeh Hartati, Rio

Fatahilah, Awaludin Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M,

Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp.

: (0251) 8425635, Email: [email protected]

Siti Nuryati

PARIWARA IPB/ Januari 2014/ Volume 38Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

ebanyak 77 mahasiswa S1 dan S2 Yulianti mewakili Bupati dan Kabid Sarpras, Departemen Arsitektur Lanskap, Tata Ruang dan Lingkungan Bappeda, Ir. Hj . SFakultas Pertanian, Institut Pertanian Susi Rahayu, MT.

Bogor (IPB) mengadakan Ekspose Ruang Terbuka Biru (RTB) Situ Leutik, Situ Burung, “Saya ingin memberikan sumbangan Situ Gede dan Danau Indah Sentul City, pemikiran IPB kepada Pemda Bogor. Kita Selasa (7/1), di Kantor Pemerintah Daerah harus sama-sama terbuka, baik itu dengan (Pemda) Cibinong, Kabupaten Bogor. Di pemerintah daerah, masyarakat, Non Kantor Pemda, rombongan yang didampingi Govermental Organization , sesama Koordinator Mata Kuliah Pengelolaan perguruan tinggi dan stakeholder lainnya,” Lanskap dan Lanskap Pertanian dan ujar Prof. Hadi dalam sambutannya di Perdesaan, Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, hadapan para mahasiswa dan staf pemda Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB, Kabupaten Bogor. Prof. Hadi berharap Dr. Bambang Sulistiantara dan seorang staf inovasi-inovasi yang telah dihasilkan IPB bisa pengajar IPB, Dr Lati Budiarti diterima bermanfaat bagi masyarakat. “Ada lima hal Asisten Perekonomian dan Pembangunan penting terkait fungsi situ. Pertama, air Sekda Kabupaten Bogor, Ir. Hj. Lita Ismu adalah sumber kehidupan. Kedua, sebagai

Mahasiswa IPB Gelar Expose RTB Empat Situ di Kabupaten Bogor

media produksi terutama untuk pertanian. Ketiga tempat penampungan air. Keempat, sebagai konservasi biodiversitas, dan kel ima, tempat rekreasi .” Gayung bersambut, Sekda Kabupaten Bogor, Ir. Lita mengatakan, lembaga pemerintahan khususnya Pemda Cibinong Kabupaten Bogor pada dasarnya membutuhkan informasi kajian-kajian dari perguruan t inggi agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya berharap nantinya kita bisa menjajaki kerjasama antara pemerintahan dengan IPB. Saya mengharapkan kajiannya tidak terbatas kepada situ-situ di sekitar Kabupaten dan Kota Bogor saja, tetapi bisa meluas ke Kota Depok, Bekasi dan s e b a ga i nya ,” p a p a r I r. L i ta . Pa d a kesempatan i tu , para mahas iswa mempresentasikan hasil kajiannya.

Mahasiswa S1 memaparkan kondisi tiga situ yang berada di dalam dan sekitar kampus IPB Dramaga, Situ Leutik, Situ B u r u n g , S i t u G e d e . M e r e k a mempresentasikan data-data terkini terkait kondisi situ seperti aspek fisik, biofisik, aspek sosial, budaya, legal, aspek visual, analisis SWOT dan juga rekomendasi untuk t iga s i tu i tu . Mahas iswa S2 pun mempresentasikan hasil kajiannya tentang Danau Indah Sentul City seperti kondisi aspek fisik dan biofisik, Landscape Beautifaction, Water Resources dan Water Catchment, aspek sosial, kebijakan perundang-undangan, aspek pengelolaan, analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) dan juga rekomendasi kepada situ tersebut. (man)

Foto bersama: Sebanyak 77 mahasiswa S1 dan S2 Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor ( IPB) mengadakan Ekspose Ruang Terbuka Biru (RTB) Situ Leutik, Situ Burung, Situ Gede dan Danau Indah Sentul City, Selasa (7/1), di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Cibinong, Kabupaten Bogor.

Foto: man/Humas-IPB

Page 2: P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 38.pdf · lebih banyak lagi,” ujar Dr. Ir. Hermanu Triwidodo dari Departemen Proteksi tanaman, Fakultas

ungguh luar biasa lahan tidak mendukung program atau model produktif yang penuh dengan pemanfatan lahan non produktif ini. Salang-alang dan pohon-pohon Dengan pembukaan lahan ini dapat

kecil bisa disulap dalam waktu tiga bulan meningkatkan perekonomian rakyat dan menjadi lahan sangat produktif dan mensejahterakan masyarakat,” tandas menjanjikan. Membuka lahan pertanian Prof Hermanto. non produktif seluas dua hektar dilakukan Direktorat Kajian Strategis dan Direktur Kajian Strategis dan Kebijakan Kebijakan Pertanian Institut Pertanian Pertanian IPB, Dr. Ir. Dodik Ridho Bogor (IPB) di Desa Tamansari, N u r r o c h m a t , M . S c . F . T r o p Kecamatan Tamansari, Rabu (8/1), oleh menyampaikan, “Dalam waktu enam Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan bulan ini ada lima kegiatan inti Kajian Strategis IPB, Prof. Dr. Ir. pemetaan lahan non produktif. Saat ini Hermanto Siregar, M.Ec Di atas lahan ada sekitar sembilan ribu hektar lahan tersebut akan ditanam bibit cabai pertanian non produktif di Bogor yang sebanyak 8 ribu -10 ribu, bibit terong belum digarap atau disentuh. sebanyak lima ribu, bibit pare tiga ribu dan rumput gajah sebanyak 30 ribu. Ini dilema, di satu sisi petani kekurangan

lahan pertanian, sisi lain masih banyak Prof. Hermanto Siregar, mengatakan, lahan non produktif di sekitar kita yang masih banyak lahan non produktif yang belum dikembangkan menjadi lahan tersebar d i Bogor yang belum produktif.” Di lahan yang dibuka, IPB dimanfaatkan. “ IPB berkeinginan akan menerapkan hasil-hasil penelitian membuka lahan pertanian di Bogor. sivitas akademika. (Wal)

Kami berharap masyarakat berkeinginan membuka lahan non produktif dan

elama ini petani memahami

dengan pemberian pestisida hama Spenyakit akan hilang dan produksi

tanaman padi meningkat. Padahal

pemahaman tersebut salah besar. Hal

tersebut disampaikan Peneliti Institut

Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Hermanu

Triwidodo. “Pemberian pestisida secara

terus menerus pada tanaman padi dapat

menyebabkan ledakan hama penyakit

tanaman terutama hama wereng yang

lebih banyak lagi,” ujar Dr. Ir. Hermanu

Triwidodo dari Departemen Proteksi

tanaman, Fakultas Pertanian IPB.

Lebih lanjut ia memperkirakan serangan

wereng mewabah pada sekitar 30 persen

dari total wilayah pertanian. Dari hasil

riset menunjukkan di wilayah Semarang

d i t e m u k a n k a s u s p e t a n i y a n g

menggunakan Sembilan jenis campuran

pestisida dan dosisnya terlarang. “Petani

lebih banyak menerima informasi dari

marketing pestisida daripada dari

penyuluh pertanian sehingga mereka

lupa tentang pentingnya pengendalian

hama terpadu. Bagaimana cara

penyelamatannya secara alami,” katanya.

Menurut Dr. Hermanu penggunaan

pestisida yang terus-menerus akan

memusnahkan predator alami hama

wereng seperti laba- laba dan kumbang

helm. Sementara telur wereng yang

banyak terdapat disela-sela batang tidak

ikut tersemprot pest is ida. In i

menyebabkan ledakan wereng.

Anggota Komisi Perlindungan Tanaman

ini berharap pemerintah segera

menangani kondisi ini dengan upaya

penerapan pengendalian hama terpadu

antara lain: pelarangan penggunaan

pestisida berlebihan, pengalokasian

pendidikan petani dan pemberdayaan

pembuatan sarana pengendalian ramah

lingkungan. (ddh)

IPB Buka Lahan Produktif Di Bogor

Pestida Berlebihan Sebabkan Ledakan Wereng

Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka lahan pertanian non produktif seluas dua hektar. Kegiatan ini dilakukan di Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Rabu (8/1).

Foto: whyu/greentv