overhoul dan perawatan motor starterlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/anas_fuadi.pdf ·...

76
OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN KEBUMEN LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif Disusun Oleh : ANAS FUADZI NPM. 11.305.065 POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN 2014

Upload: hoangdang

Post on 30-Jan-2018

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER

TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K

DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA

KABUPATEN KEBUMEN

LAPORAN SEMESTER

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III

Program Studi Mesin Otomotif

Disusun Oleh :

ANAS FUADZI

NPM. 11.305.065

POLITEKNIK DHARMA PATRIA

KEBUMEN

2014

Page 2: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER

TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K

DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN

KEBUMEN

Penulis / NPM : ANAS FUADZI / 11.305.017

Program : Diploma III

Program Studi : Mesin Otomotif

Lulus Ujian : 29 April 2014

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Bambang Wijayanto, S.T.

NUPN : 99-390000-20 Bambang Wijayanto, S.T.

NUPN : 99-390000-20

Mengetahui dan Disahkan Oleh

Direktur

Politeknik Dharma Patria Kebumen,

DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M.

NIDN : 04-100568-01

Page 3: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER

TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K

DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN

KEBUMEN

Penulis / NPM : ANAS FUADZI / 11.305.065

Program : Diploma III

Program Studi : Mesin Otomotif

Diterima dan Disetujui Dipertahankan

Dalam Ujian Sidang

Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Bambang Wijayanto, S.T. Suparmono

NUPN : 99-390000-20 NIP. 19591226 198003 1 008

Page 4: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

LEMBAR TIM PENGUJI

Judul : OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER

TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K

DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN

KEBUMEN

Penulis / NPM : ANAS FUADZI / 11.305.065

Program : Diploma III

Program Studi : Mesin Otomotif

Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang

Pada Tanggal 29 April 2014 di Kebumen

Ketua Merangkap Anggota,

Sri Wahyuningsih, S.E., M.Si.

NIDN : 06-191174-01

Anggota,

Heri Supriyanto, S.T.

Page 5: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

PERNYATAAN PENULIS

Judul Laporan Semester :

OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER TIPE

KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K DI UPTD BALAI

LATIHAN KERJA KABUPATEN KEBUMEN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa :

1. Laporan Semester ini saya adalah asli dan belum pernah diajukan di Politeknik

Dharma Patria Kebumen sebelumnya atau Perguruan Tinggi yang lain.

2. Laporan Semester ini merupakan hasil penelitian di UPTD Balai Latihan Kerja

(BLK) Kabupaten Kebumen.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di

kemudian hari terdapat penyimpangan, maka saya bersedia menerima sanksi

Akademik sesuai dengan aturan yang ada di Politeknik Dharma Patria Kebumen.

Kebumen, 11 Januari 2014

Yang Membuat Pernyataan,

ANAS FUADZI

NPM. 11.305.065

Materai

6000

Page 6: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

MOTO

“Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada seseorang melampaui kemampuan

yang dimilikinya”.

“Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang, jika orang itu tak berusaha untuk

merubahnya sendiri”.

“Jangan selalu mengeluh apa yang kurang dari diri kita, karena dibalik

kekurangan itu tersimpan hal-hal yang mungkin tak dimiliki orang lain dan

disitulah letak kelebihan kita”.

“Jika kita tidak memiliki apa yang kita sayangi, maka sayangilah apa yang telah

kita miliki”.

Page 7: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,

hidayah, karunia dan ridho-Nya kepada penulis, sehingga Laporan Semester ini

dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang berarti.

Penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam proses penulisan laporan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Semester dalam rangka persyaratan kelulusan Ujian

Semester V Program Diploma III Program Studi Mesin Otomotif di Politeknik

Dharma Patria Kebumen. Atas tersusunnya Laporan Semester ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M., selaku Direktur Politeknik

Dharma Patria Kebumen.

2. Bambang Wijayanto, S.T., selaku Kepala Prodi Mesin Otomotif di Politeknik

Dharma Patria Kebumen dan juga selaku pembimbing Laporan Semester ini.

3. Suparmono selaku instruktur penyelia kejuruan otomotif di UPT BLK

Kebumen yang telah membimbing penulis dalam kegiatan PKL dan penulisan

Laporan Semester.

4. Ayahanda Misbah dan Ibunda Mariyem yang selalu mendidik dan

mendoakanku.

5. Ahmad Saifuddin, Agus Setiawan, Rofik Anwar, Anwar Habibi, Muslihun,

Indra dan teman-teman seperjuanganku di Politeknik Dharma Patria Kebumen.

Penulis juga menyadari bahwa Laporan Semester ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk

kesempurnaan laporan ini.

Kebumen, 11 Januari 2014

Penulis

Page 8: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR TIM PENGUJI

PERNYATAAN PENULIS

MOTO

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Pokok permasalahan ................................................................... 3

1.3. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 3

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 3

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ........................................ 5

1.6. Metode Penelitian ....................................................................... 6

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 6

1.8. Sistem Penulisan Penelitian ........................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Gambaran Umum UPTD BLK Kebumen ................................... 8

2.2. Visi dan Misi UPTD BLK Kebumen .......................................... 8

2.3. Struktur Organisasi UPTD BLK Kebumen ................................ 9

2.4. Motor Starter Tipe Konvensioanal ............................................. 9

BAB III OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER PADA

TOYOTA KIJANG 4K

3.1. Overhoul Motor Starter Tipe Konvensional Pada Toyota

Kijang 4K ................................................................................. 39

Page 9: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

iii

3.2. Perawatan Motor Starter Tipe Konvensional

Pada Toyota Kijang 4K ............................................................ 44

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan ................................................................................. 56

4.2. Saran ........................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 59

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Motor Starter Konvensional ......................................................... 11

Gambar 2.2. Kontruksi Motor Starter Konvensional......................................... 12

Gambar 2.3. Yoke dan Pole Core ....................................................................... 12

Gambar 2.4. Field Coil....................................................................................... 14

Gambar 2.5. Hubungan Seri Antara Kumparan Medan dengan Armature ........ 15

Gambar 2.6. Motor dengan Kumparan Medan Jenis Shunt (Paralel) ................ 16

Gambar 2.7. Motor dengan Kumparan Medan Jenis Gulungan Campuran ....... 17

Gambar 2.8. Motor Jenis Magnet Permanen ...................................................... 18

Gambar 2.9. Armature........................................................................................ 19

Gambar 2.10. Brush dan Brush Holder .............................................................. 21

Gambar 2.11. Komutator.................................................................................... 22

Gambar 2.12. Drive Lever .................................................................................. 23

Gambar 2.13. Starter Clutch Tipe Roller ........................................................... 25

Gambar 2.14. Starter Clutch Tipe Plat Banyak ................................................. 26

Gambar 2.15. Cara Kerja Starter Cluth Tipe Sprag........................................... 27

Gambar 2.16. Solenoid (Magnetic Switch) ........................................................ 28

Gambar 2.17. Kumpalan Pull In Coil yang Dialiri Arus ................................... 29

Gambar 2.18. Plat Kontak Nempel dan Arus Mengalir dari Terminal 30 ke C . 30

Gambar 2.19. Saat Kunci Kontak Terbuka ........................................................ 31

Gambar 2.20. Kerja Sistem Starter Saat Kunci Kontak Posisi Start (ST) ......... 32

Gambar 2.21. Kerja Sistem Starter Saat Gigi Pinion Terhubung ke Ring Gear 35

Gambar 2.22. Kerja Sistem Starter Saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi ON 37

Gambar 3.1. Melepas Kabel Kumparan ............................................................ 40

Gambar 3.2. Melepas Baut Utama Motor Starter ............................................. 40

Gambar 3.3. Melepas Solenoid dari Motor Starter ........................................... 40

Gambar 3.4. Melepas Sekrup dari Ujung Rumah Belakang ............................. 41

Gambar 3.5. Melepas Plat Pengunci ................................................................. 41

Gambar 3.6. Melepas Tutup Belakang Motor Starter....................................... 41

Gambar 3.7. Melepas Sikat dan Pemegang Sikat ............................................. 42

Page 11: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

v

Gambar 3.8. Melepas Yoke ............................................................................... 42

Gambar 3.9. Mengeluarkan Armature .............................................................. 42

Gambar 3.10. Melepas Baut Tuas Penggerak .................................................... 43

Gambar 3.11. Melepas Kopling Starter ............................................................. 43

Gambar 3.12. Melepas Pegas Pengembali ......................................................... 43

Gambar 3.13. Memeriksa Ujung Poros Armature ............................................. 43

Gambar 3.14. Membuka Tutup Bos ................................................................... 45

Gambar 3.15. Menghaluskan Bos ...................................................................... 45

Gambar 3.16. Memeriksa Tutup Bos ................................................................. 45

Gambar 3.17. Memeriksa Komutator................................................................. 46

Gambar 3.18. Memeriksa Kedalaman Segmen Mika ........................................ 46

Gambar 3.19. Memperbaiki Kedalaman Mika ................................................... 47

Gambar 3.20. Memeriksa Komutator................................................................. 47

Gambar 3.21. Membersihkan Ujung Bos ........................................................... 48

Gambar 3.22. Pengukuran Kelonjongan Komutator .......................................... 48

Gambar 3.23. Mengukur Lingkar Luar Komutator ............................................ 49

Gambar 3.24. Memeriksa Komutator................................................................. 50

Gambar 3.25. Memeriksa Hubungan Antar Segmen ......................................... 50

Gambar 3.26. Memeriksa Koil Medan ............................................................... 51

Gambar 3.27. Memeriksa Hubungan Antara Koil Medan Frame Medan ........ 51

Gambar 3.28. Mengukur Panjang Sikat ............................................................. 52

Gambar 3.29. Memeriksa Isolasi Pemegang Sikat (-) dan (+) ........................... 52

Gambar 3.30. Memeriksa Tuas Penggerak ........................................................ 53

Gambar 3.31. Memeriksa Kopling Gigi Ulir Starter ......................................... 53

Gambar 3.32. Memeriksa Gigi dan Alur Roda Gigi .......................................... 54

Gambar 3.33. Memutar Pinion Searah Jarum Jam ............................................. 54

Gambar 3.34. Memeriksa Plunyer ..................................................................... 55

Gambar 3.35. Memeriksa Hubungan Antara Terminal 50 dan Terminal C....... 55

Gambar 3.36. Memeriksa hubungan Antara Terminal 50 dengan Body Switch 56

Page 12: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengajuan Judul dan Dosen Pembimbing .................................. 59

Lampiran 2. Catatan Konsultasi Bimbingan .................................................... 60

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) .................. 61

Page 13: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mesin otomotif, baik mesin diesel maupun mesin bensin tidak dapat

berputar dengan sendirinya, melainkan memerlukan tenaga yang dapat

menghidupkan mesin untuk pertama kali. Salah satu tenaga yang dibutuhkan

untuk menghidupkan mesin adalah tenaga dengan sistem motor starter yang

dapat mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi mekanik untuk

memutar poros engkol dengan putaran dan momen yang cukup akan

menghidupkan mesin. Jenis mesin ada dua, yaitu mesin bensin dan mesin

diesel. Mesin bensin memiliki volume silinder yang besar dan menghasilkan

tekanan kompresi yang tinggi, sedangkan mesin diesel juga memiliki volume

silinder yang lebih besar dibandingkan dengan mesin bensin dan harus

mampu menghasilkan tekanan kompresi yang tinggi, sehingga didapatkan

momen yang besar untuk gerak awal memutar poros engkol.

Pada mesin otomotif, sistem starter merupakan salah satu pelengkap

pada unit mesin yang sistem kerjanya menggunakan prinsip elektromagnet

dimana kekuatan yang dihasilkan tergantung dari : kuatnya medan magnet,

besar arus yang masuk penghantar, dan tahanan listrik yang dibutuhkan.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, banyak tipe motor

starter yang saat ini digunakan diantaranya adalah tipe konvensional, tipe

reduksi, dan tipe planetary. Penggunaan motor pada unit mesin sangat

Page 14: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

2

tergantung sekali dari mekanisme poros engkol dan kompresi yang

dihasilkan. Untuk mesin diesel pada umumnya menggunakan motor starter

tipe reduksi dengan alasan mampu menghasilkan momen yang besar dengan

ukuran dan berat yang sama bila dibandingkan dengan tipe konvensional, di

samping itu pada tipe reduksi arus yang masuk ke dalam penghantar relatif

lebih kecil dibandingkan dengan tipe konvensional.

Sama seperti komponen mobil pada umumnya, motor starter ini juga

dapat mengalami gangguan dan kerusakan. Untuk dapat melihat penyebab

gangguan dan kerusakan yang terjadi pada motor starter, maka dapat

dilakukan overhoul atau pembongkaran, pemeriksaan, serta pengetesan pada

motor starter. Untuk melakukan pemeriksaan dan pengetesan harus

melakukan langkah-langkah secara urut agar kerusakan atau gangguan pada

motor starter tidak semakin parah. Hal inilah yang masih belum banyak

diketahui oleh masyarakat apalagi yang tidak terlalu mengetahui mengenai

mesin mobil. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti termotivasi untuk untuk

melakukan penelitian yang berjudul “OVERHOUL DAN PERAWATAN

MOTOR STARTER TIPE KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K

DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN KEBUMEN”.

Page 15: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

3

1.2. Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat

diambil beberapa pokok permasalahan dalam penelitian ini, diantaranya

adalah :

a. Komponen pada motor starter tipe konvensional pada Toyota Kijang 4K.

b. Cara membongkar dan memasang motor starter tipe konvensional pada

Toyota Kijang 4K.

c. Cara merawat motor starter tipe konvensional pada Toyota Kijang 4K.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini merupakan hal-hal yang

berkaitan dengan pokok permasalahan yang hendak dibahas yaitu :

a. Apa saja komponen yang terdapat pada motor starter tipe konvensional

pada Toyota Kijang 4K ?

b. Bagaimana langkah-langkah serta cara membongkar dan memasang motor

starter tipe konvensional pada Toyota Kijang 4K ?

c. Bagaimana cara perawatan motor starter tipe konvensional pada Toyota

Kijang 4K ?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, pokok permasalahan serta

pertanyaan penelitian tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

Page 16: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

4

a) Menjelaskan serta menguraikan mengenai komponen motor starter

tipe konvensional pada Toyota Kijang 4K.

b) Menjelaskan serta menguraikan langkah-langkah untuk membongkar

serta memasang motor starter tipe konvensional pada Toyota Kijang

4K.

c) Menjelaskan cara perawatan motor starter tipe konvensional pada

Toyota Kijang 4K.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan serta tujuan penelitian yang telah

diuraikan, maka manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini adalah untuk

menambah pengetahuan mengenai komponen, prinsip kerja, cara

membongkar dan memasang serta cara perawatan motor starter,

khususnya motor starter tipe konvensional pada mobil Toyota

Kijang 4K.

b. Manfaat Praktis

1) Peneliti

Untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam bidang

otomotif, khususnya mengenai motor starter tipe konvensional

pada mobil Toyota Kijang 4K.

Page 17: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

5

2) Civitas Akademika

Dapat bermanfaat sebagai acuan bagi civitas akademika

dalam bidang otomotif khususnya mengenai motor starter tipe

konvensional pada mobil Toyota Kijang 4K.

3) Lembaga Yang Diteliti

Untuk menambah informasi serta pengetahuan dalam bidang

otomotif khususnya mengenai motor starter tipe konvensional

pada mobil Toyota Kijang 4K.

4) Masyarakat

Untuk menambah pengetahuan serta informasi dalam bidang

otomotif khususnya mengenai motor starter tipe konvensional

pada mobil Toyota Kijang 4K.

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Dalam bidang otomotif, banyak sekali permasalahan yang dapat dibahas

akan tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya akan membahas mengenai

komponen, prinsip kerja, cara membongkar dan memasang motor starter,

serta cara merawat motor starter tipe konvensional pada mobil Toyota Kijang

4K.

Page 18: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

6

1.6. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode-metode

penelitian yaitu :

a. Metode Wawancara

Yaitu dengan cara peneliti bertanya langsung kepada informan atau

sumber informasi mengenai masalah-masalah yang dibahas dalam

penelitian ini.

b. Metode Observasi

Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap objek

penelitian yang akan dibahas dalam penelitian yaitu mengenai motor stater

tipe konvensional pada mobil Toyota Kijang 4K.

c. Metode Studi Kepustakaan

Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-

bahan bacaan dari sumber yang dapat dipercaya kebenarannya.

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian

1.7.1. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Praktek

Kerja Lapangan yaitu tanggal 16 Oktober 2013 hingga 22 November

2013. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 25 hari.

Page 19: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

7

1.7.2. Tempat Penelitian

Penelitian yang bersamaan dengan Praktek Kerja Lapangan ini

dilaksanakan di UPTD Unit BLK Disnakertransos Kabupaten

Kebumen.

1.8. Sistematika Penulisan penelitian

Adapun sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, pokok permasalahan, pertanyaan penelitian,

tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode

penelitian, waktu dan tempat penelitian serta sistematika penulisan

laporan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang gambaran umum UPTD BLK Kebumen, visi dan

misi UPTD BLK Kebumen, struktur organisasi UPTD BLK

Kebumen, serta mengenai motor starter konvensional.

BAB III OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER TIPE

KONVENSIONAL PADA TOYOTA KIJANG 4K

Berisi tentang overhoul dan perawatan motor starter tipe

konvensional pada toyota kijang 4K

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan Saran

Page 20: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Gambaran Umum UPTD BLK Kebumen

Dalam penyusunan Laporan Semester ini peneliti menggunakan sumber

data yang diperoleh pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang

dilaksanakan di Balai Latihan kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi Sosial Kabupaten Kebumen. UPTD Balai Latihan Kerja (BLK)

Kebumen adalah sebuah lembaga pelatihan milik Pemerintah Kabupaten

Kebumen. Sebagai leading sector pelatihan keterampilan kerja, UPTD Balai

Latihan Kerja (BLK) diharapkan mampu memfasilitasi dan menjawab

tantangan dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan

kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. UPTD Balai Latihan Kerja

Kebumen didukung oleh 7 (tujuh) kejuruan yang ada yaitu sebagai berikut :

a. Otomotif

b. Teknologi Mekanik

c. Listrik

d. Bangunan

e. Pertanian

f. Tata Niaga

g. Handycraft (kerajinan tangan)

2.2. Visi dan Misi UPTD BLK Kebumen

a. Visi BLK Kabupaten Kebumen :

Terciptanya lulusan UPTD-BLK Kebumen yang kompeten, berdisiplin

dan memiliki etos kerja yang tinggi sehingga mampu bersaing di pasar

kerja maupun berwirausaha.

Page 21: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

9

b. Misi BLK Kabupaten kebumen:

1) Meningkatkan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar

kerja.

2) Peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga kepelatihan sesuai

bidang kejuruan

3) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelatihan kerja.

2.3. Struktur Organisasi UPTD BLK Kebumen

Bagan 2.1. Struktur Organisasi BLK Kabupaten Kebumen

Sumber : UPTD BLK Kebumen

2.4. Motor Starter Konvensional

2.4.1. Definisi Motor Starter

Hadi Sholikhin (2006: 54) mengemukakan mengenai motor

starter, yakni sebagai berikut :

“motor starter merupakan bagian dari kelistrikan mobil yang

berfungsi merubah energi listrik dari baterai menjadi energi mekanik

berupa gerak putar untuk memutar poros engkol sebagai pemicu

Ka. UPTD Unit BLK

Ka. Sub Bag. TU

Kelompok Jabatan

Fungsional Kelompok Jabatan

Struktural

Page 22: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

10

gerak awal guna memperoleh putaran minimum dalam usaha

pembakaran”.

Tim Fakultas Teknik UNY (2004: 8) mengemukakan bahwa sistem

starter merupakan bagian dari sistem kendaraan untuk memberikan

putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motor

starter merupakan bagian dari kelistrikan mobil yang berfungsi

merubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk memberikan

putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya.

2.4.2. Fungsi Motor Starter

Daryanto (2010: 372) mengemukakan mengenai fungsi dari motor

starter, yakni :

“motor starter berfungsi untuk memutarkan mesin atau

menghidupkan mesin pada pertama kalinya, jika tombol starter

ditekan maka motor starter berputar karena adanya arus listrik dari

baterai dan gigi pinion yang terdapat pada motor sarter akan

menggerakkan roda penerus dari mesin utama, maka jika roda

penerus telah berputar akan mengakibatkan busi menyalakan apinya

dan bensin dari karburator akan mengalir karena dengan berputarnya

roda poros berarti distributor akan berfungsi pula (arus dari baterai

akan mengalir karenanya)”.

Boentarto (1995: 66) mengemukakan bahwa motor starter

berfungsi untuk mengubah tenaga listrik dari baterai menjadi tenaga

putar. Hadi Sholikhin (2006: 5) mengemukakan bahwa fungsi dari

motor starter adalah dapat memutar mesin secukupnya untuk

memperoleh putaran minimum dalam usaha memenuhi pembakaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

fungsi dari motor starter adalah untuk menghidupkan mesin pada

Page 23: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

11

pertama kalinya dengan cara mengubah tenaga listrik menjadi tenaga

putar.

2.4.3. Komponen-Komponen Motor Starter Tipe Konvensional

Motor starter mempunyai fungsi yang sangat penting di dalam

kendaraan karena fungsi motor starter yaitu sebagai penggerak awal

melalui fly wheel sewaktu mesin akan dihidupkan. Gerakan tersebut

diperoleh dari perubahan energi listrik menjadi energi mekanik dalam

bentuk gerak putar. Untuk menghidupkan mesin untuk pertama kali,

dibutuhkan tenaga yang besar. Motor starter dirancang untuk dapat

mengasilkan tenaga yang besar sehingga dapat memutarkan mesin.

Gambar 2.1. Motor Starter Konvensional

Sumber : ottologi.blogspot.com

Page 24: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

12

Gambar 2.2. Konstruksi Motor Starter Konvensional

Sumber : otomotrip.com

a. Yoke dan Pole Core

Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi

sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core

berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan

magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

Gambar 2.3. Yoke dan Pole Core

Sumber : kedairastavara.wordpress.com

Field coil dipasang pada setiap kutub (pole) dengan

menggunakan lempeng tembaga dengan diisolasi satu dengan yang

Page 25: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

13

lainnya serta terhadap core yang dihubungkan secara seri dengan

gulungan armature melalui brush. Pada umumnya setiap motor

starter mempunyai empat buah pole core yang diikat pada yoke core

(body starter) dengan sekrup.

b. Field Coil

Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti

mempunyai empat core. Field coil berfungsi untuk menghasilkan

medan magnet yang diperlukan untuk memutarkan armature. Arus

listrik yang yang mengalir ke kumparan medan berasal dari terminal

C solenoid. Field coil adalah kumparan yang dililitkan pada inti

kutub yang terbuat dari besi untuk menghasilkan medan magnet

(terbentuk kutub utara dan kutub selatan) pada saat arus besar

mengalirinya. Inti kutub terpasang pada rumah motor starter (yoke).

Inti kutub dan rumah starter berfungsi juga untuk meningkatkan dan

mengkonsentrasikan medan magnet yang dihasilkan kumparan

medan. Kumparan medan terbuat dari kawat tembaga persegi dengan

luas penampang yang cukup besar.

Page 26: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

14

Gambar 2.4. Field Coil

Sumber : ottologi.blogspot.com

Ujung kumparan medan terhubung dengan terminal C pada

solenoid dan ujung-ujung lainnya dihubungkan dengan sikat. Ada 2

macam tipe magnet yang digunakan pada motor starter yaitu

kumparan medan dengan elektromagnetik dan magnet permanen.

Ada beberapa jenis hubungan antara kumparan medan dan

armature yang digunakan untuk motor arus searah (DC) yaitu jenis

gulungan seri, jenis gulungan shunt (paralel), tipe gulungan

compound atau campuran, dan sekarang sudah ada gulungan yang

menggunakan magnet permanen. Berikut penjelasan tentang jenis-

jenis hubungan kumparan medan dan armature yang dipakai pada

motor starter.

Page 27: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

15

1) Motor dengan Kumparan Medan Jenis Gulungan Seri

Gambar 2.5. Hubungan Seri Antara Kumparan Medan dengan

Armature

Sumber : ottologi.blogspot.com

Saat motor starter bekerja arus mengalir melalui kumparan

medan kemudian ke kumparan armature dan ke massa melalui sikat.

Ciri khas jenis ini adalah dapat memberikan daya putar yang besar

namun tidak membuat arus yang berlebihan pada beban tinggi

karena kecepatan putarannya dapat diatur secara otomatis sesuai

dengan besar bebannya. Namun demikian tanpa beban kecepatan

putarannya akan sangat tinggi sehingga motornya harus ditangani

dengan benar agar tidak rusak. Karena itulah jenis motor ini banyak

digunakan untuk motor starter. Karakteristik motor ini adalah

sebagai berikut. Besarnya gaya putar pada motor adalah sesuai

dengan besar arus armature dan kekuatan medan magnet. Kekuatan

medan magnet ditentukan oleh arus kumparan medan dan arus

armature.

Page 28: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

16

2) Motor dengan Kumparan Medan Jenis Gulungan Shunt

Gambar 2.6. Motor dengan Kumparan Medan Jenis Shunt

Sumber : http://sahriloto.blogspot.com/2011/12/lanjutan-materi-

sistem-stater.html

Kumparan armature dan kumparan medan pada tipe ini

dihubungan secara paralel. Sumber tegangan diberikan kemasing-

masing kumparan dan masing-masing kumparan mempunyai massa

sendiri. Kecepatan putaran motor jenis ini dapat di dengan mudah

dengan mengatur arus yang mengalir ke kumparan medan. Gulungan

jenis ini dapat digunakan pada motor dengan putaran yang tetap dan

putarannya tidak akan berubah meskipun bebannya beragam.

Akselerasi dan deselerasi kecepatan motor nya bisa divariasi

tergantung dari arus kumparan medan. motor jenis ini digunakan

untuk window washer, cooling fan, power window dan sebagainya.

Kecepatan putaran motor berbanding lurus dengan tegangan dan

berbanding terbalik dengan kekuatan medan magnet. Karena itulah

ketika sumber power nya adalah baterai, maka tegangannnya akan

stabil dan medan magnet tidak berubah, sebagai akibatnya ketika

Page 29: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

17

arus armature naik, maka tegangannya akan sedikit turun namun

kecepatan putarannya hampir tetap konstan.

3) Motor dengan Kumparan Medan Jenis Gulungan Campuran

Gambar 2.7. Motor dengan Kumparan Medan Jenis Gulungan

Campuran (Compound)

Sumber : http://sahriloto.blogspot.com/2011/12/lanjutan-materi-

sistem-stater.html

Motor starter tipe ini kumparan armature dan satu kumparan

medan dihubungkan secara seri dan dihubungkan juga kekumparan

medan lainnya secara paralel. Arah kutub pada kedua kumparan

medan ini adalah sama. Tipe ini adalah gabungan dari karakteristik

tipe seri dan tipe paralel.

Pada saat motor starter melakukan start, motor ini mempunyai

gaya putar yang besar seperti yang dimiliki oleh tipe kumparan seri.

Setelah di start, motor ini akan berputar secara tetap seperti yang

telah dimiliki oleh kumparan shunt. Jadi motor jenis ini strukturnya

lebih rumit dibandingkan dengan jenis seri, motor jenis ini biasanya

digunakan untuk jenis wiper.

Page 30: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

18

4) Motor Jenis Magnet Permanen

Gambar 2.8. Motor Jenis Magnet Permanen

Sumber : http://sahriloto.blogspot.com/2011/12/lanjutan-materi-

sistem-stater.html

Beberapa magnet permanen dibuat dari campuran boron,

neodinium, dan besi yang dipasang pda rumah motor starter.

Penggunaan magnet permanen dapat menghasilkan rangkaian

kumparan medan magnet dan mengurangi berat motor starter sampai

dengan 50%. Ciri utama motor jenis ini adalah ringan dan

mempunyai daya magnet yang kuat. Kumparan medan dan inti kutub

sudah tidak ada lagi. Kebutuhan arus listrik hanya digunakan untuk

kumparan armature. Apabila arah arus dibalik maka arah putaran

motor starter juga berubah. Hal ini karena arah kutub magnet

permanen tidak berubah. Namun arah kutub armature dan

elektromagnetik dapat diubah sesuai dengan arah arus. Tipe motor

ini juga digunakan untuk windshield wiper motor, servo motor untuk

mengontrol kecepatan idle ECU engine, motor step, pompa bahan

bakar dan sebagainya.

Page 31: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

19

c. Armature

Gambar 2.9. Armature

Sumber : http://sahriloto.blogspot.com/2011/12/lanjutan-materi-

sistem-stater.html

Armature terdiri dari beberapa bagian yaitu poros armature,

kumparan, inti armature dan komutator. Plat besi yang tipis

digabung menjadi satu bentuk inti armature. Armature berfungsi

untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk

gerak putar. Kumparan dililitkan pada inti armature dan

dihubungkan dengan inti komutator. Setiap segmen komutator

diisolasi dari segmen-segmen yang berada didekatnya. Sebuah poros

baja dipasangkan pada lubang tengah inti armature. Komutator

terpasang pada poros tersebut dengan diberi isolasi. Kedua ujung

poros ditopang oleh bantalan dan dapat berputar dengan bebas

didalam yoke. Shaft pada armature terbuat dari baja khusus agar

tidak mudah patah, bengkok atau berubah akibat adanya gaya yang

besar. Poros armature mempunyai ulir atau spline dimana pinion

bisa meluncur.

Page 32: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

20

Pada daerah luar armature ada slot isolator untuk kumparan

armature dengan tujuan agar inti besinya tidak overheating. Inti besi

pada armature akan memperkuat medan magnet yang di hasilkan

oleh kumparan armature. Besar kecilnya kumparan armature akan

mempengaruhi besar kecilnya arus yang mengalir ke kumparan

armature. Besar kecilnya arus akan mempengaruhi kuat medan

magnet yang dihasilkan oleh kumparan armature sehingga akan

mempengaruhi besar kecilnya gaya putar yang dihasilkan.

Kumparan armature dialiri arus yang besar sehingga terbuat

dari konduktor persegi yang digulung. Kumparan disisipkan kedalam

slot yang sudah diisolasi dimana satu ujung kumparan disolder ke

satu segmen komutator dan satu ujung lainnya ke satu segmen

komutator lain. Karena itulah gaya putar yang dihasilkan dari

masing-masing kumparan pada saat arus nya mengalir akan

menyebabkan armature berputar. Bentuk inti besinya ditunjukkan

pada gambar dibawah umumnya dua kumparan disisipkan kedalam

satu slot. Bahan untuk membungkus kumparan armature adalah

kertas mika, fiber, atau plastik.

Page 33: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

21

d. Brush dan Brush Holder

Gambar 2.10. Brush dan Brush Holder

Sumber : ottologi.blogspot.com

Empat buah sikat biasanya dipasang pada motor starter, dua

untuk sikat positif dan dua lagi untuk sikat negatif. Sikat atau brush

sendiri berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan medan

kekumparan armature (pada motor dengan gulungan tipe seri)

melalui komutator dan menyalurkan arus dari kumparan armature

melalui komutator ke massa. Dua sikat ditopang oleh pemegang

sikat berisolasi (disebut dengan sikat positif), dan dua sikat lainnya

ditopang oleh pemegang sikat yang terhubung dengan massa dan

disebut sikat negatif. Sikat terbuat dari karbon, karbon graphit

(electrical graphitic carbon) atau karbon graphit logam yang

mempunyai kemampuan pelumasan dan kemampuan mengalirkan

arus listrik yang baik.

Motor starter dialiri arus yang besar dan beroperasi dengan

jangka waktu yang pendek, maka bahan Metallic graphitic carbon

untuk tegangan rendah dan arus listrik besar biasanya dipakai oleh

Page 34: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

22

motor starter. Sikat Metallic graphitic carbon terbuat dari bubuk

tembaga dan graphite yang mempunyai rasio tembaga sekitar 50-

90%, sehingga tingkat tahananya rendah. Agar sikat dapat

mengalirkan arus ke kumparan armature melalui komutator, sikat

harus kontak dengan komutator. Kontak antara sikat dengan

komutator dijamin oleh pegas sikat yang dapat menjaga sikat selalu

menempel dengan komutator meskipun ada gerakan naik-turun

akibat komutator yang kurang rata atau faktor lainnya.

e. Komutator

Komutator berfungsi untuk mengalirkan arus dari kumparan

medan melalui sikat positif ke kumparan armature dan dari

kumparan armature ke sikat negatif. Bentuk komutator yang terbuat

dari plat tembaga yang disusun dalam bentuk melingkar dengan

isolator (mika) diantara plat-plat tersebut.

Gambar 2.11. Komutator

Sumber : ottologi.blogspot.com

Kumparan armature disolder pada plat komutator. Dengan cara

tersebut maka arus dapat mengalir dari sikat dalam satu arah

Page 35: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

23

kekumparan armature. Bagian dalam komutator lebih tipis dari

bagian luarnya. Untuk mencegah agar tidak mudah lepas, maka

komutator dipasangkan dengan mika berbentuk V atau ring penjepit

berbentuk V. Masing-masing plat potongan komutator dibungkus

dengan mika yang ketebalannya sekitar 1 mm dan diameternya 0.5-

0.8 mm lebih kecil dari diameter luar komutator. Selama berputar

komutator selalu berhubungan dengan sikat yang dialiri arus yang

besar diantara sikat dan komutator. Karena itulah temperaturnya

lebih tinggi sehingga mudah aus.

f. Drive Lever

Gambar 2.12. Drive Lever

Sumber : ottologi.blogspot.com

Tuas penggerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion agar

bisa berkaitan dengan gigi roda penerus (fly wheel) pada saat motor

starter dioperasikan. Bagian atas dari tuas penggerak ini dikaitkan

dengan plunyer pada solenoid dan bagian bawahnya berhubungan

Page 36: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

24

dengan hub pada kopling starter (overrunning clutch). Gerak

mendorong tuas tersebut berasal dari kaitan tuas plunyer (stud bolt)

pada solenoid.

g. Overrunning Clutch atau Starter Clutch

Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari

armature shaft ke fly whell sehingga dapat berputar dan akan

melepaskan dengan sendirinya bila putaran fly whell lebih besar dari

gear pinion. Ketika mesin dihidupkan pinion pada motor starter dan

fly wheel (ring gear) satu sama lainnya saling berkaitan dengan fly

wheel, maka sekarang fly wheel dapat memutarkan motor starter.

Karena roda gigi pada fly wheel jumlahnya jauh lebih banyak maka

putaran gigi pinion pada motor starter menjadi sangat tinggi. Hal ini

dapat merusak motor starter terutama pada bagian armature,

bantalan (bearing), komutator dan sikat (brush). Untuk mencegah

kerusakan tersebut, maka dipasang kopling starter yang bisa

berputar dengan arah satu saja. Artinya pada saat motor starter

berputar gaya putar poros motor starter dapat disalurkan ke fly wheel

sehingga poros engkol dapat berputar, tetapi saat mesin sudah hidup,

mesin tidak dapat memutarkan motor starter, kopling starter akan

membebaskan putaran dari fly wheel ke motor starter. Ada tiga jenis

overrunning starter atau starter clutch yaitu :

Page 37: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

25

1) Tipe Roller

Gambar 2.13. Starter Clutch Tipe Roller

Sumber : ottologi.blogspot.com

Apabila motor starter bekerja, poros armature akan

memutarkan rumah kopling searah jarum jam. Pegas pada kopling

starter akan mendorong plunyer dan roller bergerak ke kiri

berlawanan dengan gerakan putar rumah kopling. Akibatnya,

roller akan terjepit di daerah yang sempit antar lubang roller pada

rumah kopling dan inner race. Karena roller terjepit, maka inner

race akan terkunci dan ikut berputar bersama-sama dengan rumah

kopling. Karena inner race menjadi satu kesatuan dengan gigi

pinion, maka gigi pinion akan berputar berputar dan

menggerakkan fly wheel. Jika mesin sudah hidup dan gigi pinion

masih berhubungan dengan fly wheel, maka sekarang fly wheel

akan memutarkan gigi pinion dan inner race. Gerakan putar inner

race ini menyebabkan roller terdorong dan bergerak ke arah

kanan sehingga berada pada daerah lubang roller yang longgar.

Page 38: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

26

Hal ini menyebabkan roller dapat berputar dengan bebas (roller

tidak terjepit) sehingga rumah kopling tidak ikut berputar, dengan

demikian kopling akan membebaskan/memutuskan putaran mesin

ke motor starter.

2) Starter Clutch Tipe Plat Bnyak

Gambar 2.14. Starter Clutch Tipe Plat Banyak

Sumber : ottologi.blogspot.com

Spline dibentuk sesuai dengan poros armature untuk

menyesuaikan bentuk spline yang ada di sisi dalam advance

sleeve dan dapat bergerak meluncur. Plat kopling penggerak

digabungkan ke groove (ulir) pada advance sleeve. Cara kerja

kopling tipe plat banyak adalah sebagai berikut: pinion motor

starter didorong ke fly wheel oleh tuas pemindah (shift lever).

Dalam keadaan ini jika pinion tertahan, maka putaran poros

armature disalurkan ke advance sleeve sehingga advance sleeve

terdorong ke arah pinion melalui spline. Gaya dorong ini

diteruskan dari adavance sleeve ke pegas penggerak (driving

Page 39: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

27

spring) melalui plat kopling sehingga plat penggerak tertekan. hal

ini akan menghasilkan tekanan pada permukaan kedua kopling

dan menyalurkan gaya putar hasil gesekan pada keduanya.

Setelah mesin hidup, gaya putar pada pinion akan lebih cepat dari

poros armature, sehingga advance sleeve akan berputar dengan

arah yang berlawanan dengan pinion dan kedua plat kopling

terbebas sehingga gaya putar mesin tidak akan tersalurkan ke

poros armature.

3) Starter Clutch Tipe Sprag

Gambar 2.15. Cara Kerja Starter Clutch Tipe Sprag

Sumber : ottologi.blogspot.com

Kopling tipe ini di gunakan untuk mesin-mesin berat, cara

kerjanya adalah sebagai berikut: outer race digerakkan oleh poros

armature motor starter. Ketika mesin dihidupkan, outer race dan

inner race akan menyatu karena gerakan outer race akan

menyebabkan sprag terjepit diantara inner dan outer race. Hal ini

menyebabkan inner race berputar secara bersamaan dengan outer

Page 40: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

28

race. Saat mesin hidup dan fly wheel menggerakkan pinion, inner

race akan berputar lebih cepat dibanding outer race, sehingga

sprag akan terdorong oleh inner race dan menyebabkan sprag

tidak terjepit diantara inner dan outer race. Akibatnya inner dan

outer race akan saling terbebas dan putaran mesin tidak dapat

diteruskan ke motor starter.

h. Solenoid (Magnetic Switch)

Gambar 2.16. Solenoid (Magnetic Switch)

Sumber : ottologi.blogspot.com

Solenoid disebut juga dengan magnetic switch. Pada solenoid

terdapat 3 buah terminal, yaitu terminal 30, terminal 50 dan terminal

C. Terminal 50 adalah terminal yang dihubungkan dengan ST

(starter) pada kunci kontak. Terminal 30 adalah terminal yang

langsung di hubungkan dengan positif baterai dengan menggunakan

kabel yang cukup besar agar arus yang besar dapat mengalir saat di-

start. Pada model yang lain solenoid kadang mempunyai 4 buah

Page 41: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

29

terminal yaitu terminal 30, 50, C dan B. Terminal B biasanya

dipasangkan dengan terminal B pada koil pengapian yang

mempunyai terminal B. Di dalam solenoid terdapat dua buah

kumparan yang disebut hold in coil dan pull in coil.

1) Kumparan Penarik (Pull In Coil)

Gambar 2.17. Kumparan Pull In Coil dan Hold In Coil yang

Dialiri Arus

Sumber : ottologi.blogspot.com

Kumparan ini menghubungkan terminal 50 dan terminal C,

bila kunci kontak dalam keadaan tertutup, arus mengalir dari

terminal 50 ke kumparan pull in coil kemudian ke terminal C lalu

ke massa (melalui kumparan pada motor starter). Pada saat yang

sama arus juga mengalir dari terminal 50 ke kumparan hold in

coil kemudian ke massa. Akibatnya akan terjadi medan magnet

pada pull in coil dan hold in coil sehingga plunyer tertarik.

Tertariknya plunyer terutama di akibatkan oleh medan magnet

yang di hasilkan oleh pull in coil. Plunyer dapat tertarik pada saat

Page 42: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

30

pull in coil di aliri arus, karena posisi plunyer tidak simetris atau

tidak ditengah kumparan sehingga saat terjadi medan magnet

pada pull in coil, plunyer akan tertarik dan bergerak (ke kanan)

sehingga plat kontak menempel menghubungkan terminal utama

(30) dan terminal penghubung (C).

Gambar 2.18. Plat Kontak Nempel dan Arus Mengalir Dari

Terminal 30 ke C

Sumber : ottologi.blogspot.com

Dengan kejadian ini, maka terminal 30 dan terminal C akan

terhubung secara langsung melalui plat kontak. Pada sisi sebelah

kiri plunyer dihubungkan dengan tuas penggerak (drive lever)

yang ikut tertarik oleh plunyer saat pull in coil bekerja untuk

mendorong gigi pinion bergerak maju berkaitan dengan roda gigi

penerus (fly wheel).

Page 43: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

31

2) Kumparan Penahan (Hold In Coil)

Kumparan ini menghubungkan terminal 50 dan bodi

solenoid. Fungsinya adalah untuk menahan plunyer sehingga plat

kontak tetap dapat menempel dengan terminal utama dan terminal

penghubung (menghubungkan terminal 30 dan terminal C) . Hold

in coil diperlukan karena pada saat plat kontak terhubung dengan

terminal 30 dan terminal C, maka tegangan di terminal C sama

dengan tegangan di terminal 50 dan terminal 30. Hal ini

menyebabkan arus tidak mengalir dari terminal 50 ke pull in coil

dan kemagnetan pada pull in coil menjadi hilang. Untuk

mempertahankan posisi plat kontak tetap menempel maka hold in

coil berperan dengan tetap menghasilkan medan magnet sehingga

arus yang besar tetap dapat mengalir ke motor starter lewat plat

kontak (motor starter tetap berputar).

Gambar 2.19. Saat Kunci Kontak Terbuka

Sumber : ottologi.blogspot.com

Page 44: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

32

Apabila kunci kontak dibuka (mesin sudah hidup), maka

tidak ada arus yang mengalir ke terminal 50, pada saat ini plat

kontak masih menempel dan menghubungkan terminal 30 dan

terminal C. Arus mengalir dari terminal C ke kumparan pull in

coil, lalu ke kumparan hold in coil, kemudian ke massa. Arah

aliran arus pada ke dua kumparan tersebut berlawanan sehingga

menghasilkan medan magnet yang saling berlawanan, hal ini

menyebabkan terjadinya demagnetisasi atau saling menetralkan

medan magnet sehingga plunyer akan kembali keposisi asalnya

karena terdorong oleh pegas pengembali.

2.4.4. Cara Kerja Motor Starter Tipe Konvensional

Kerja sistem starter ini dibagi menjadi tiga keadaan, yaitu saat

kunci kontak pada posisi start (ST), saat gigi pinion berhubungan

dengan gigi pada roda penerus (fly wheel), dan saat kunci kontak

kembali pada posisi ON atau IG, Berikut akan dijelaskan cara kerja

sistem starter pada tiap posisi :

Page 45: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

33

a. Saat Kunci Kontak Pada Posisi Start (ST)

Gambar 2.20. Kerja Sistem Starter Saat Kunci Kontak Posisi Start (ST)

Sumber : ottologi.blogspot.com

Kunci kontak (ignition switch) yang diputar pada posisi start

menyebabkan terjadinya aliran arus kekumparan penarik (pull-in

coil) dan kekumparan penahan (hold-in coil) yang secara bersamaan

berikut adalah aliran arus ke masing-masing kumparan tersebut :

1) Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak terminal 50 pada

solenoid kumparan pull-in coil terminal C kumparan

medan (field coil) sikat positif kumparan armature sikat

negatif massa terbentuk medan magnet pada kumparan

pull-in coil.

2) Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak terminal 50 pada

solenoid kumparan hold-in coil massa terbentuk medan

magnet pada kumparan hold-in coil.

Page 46: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

34

Aliran arus pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in

coil menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kedua kumparan

tersebut. Letak plunyer di dalam solenoid yang tidak simetris atau

tidak berada ditengah kumparan menyebabkan plunyer tertarik dan

bergerak ke kanan melawan tekanan pegas pengembali (return

spring). Karena ada aliran arus (kecil) dari pull-in coil ke kumparan

medan dan ke kumparan armature, maka medan magnet yang

terbentuk pada kumparan medan dan armature lemah sehingga

motor starter berputar lambat. Pada saat plunyer tertarik, tuas

penggerak (drive lever) yang terpasang pada ujung plunyer juga akan

tertarik ke arah kanan. Bagian tengah tuas penggerak terdapat baut

yang berfungsi sebagai engsel sehingga tuas penggerak bagian

bawah yang berkaitan dengan kopling starter (stater clutch)

bergerak ke kiri mendorng gigi pinion agar berkaitan dengan ring

gear. Pada kondisi plunyer tertarik (plat kontak belum menempel),

motor starter berputar lambat. Putaran lambat ini membantu gigi

pinion agar mudah masuk atau berkaitan dengan ring gear.

Page 47: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

35

b. Saat Gigi Pinion Berhubungan dengan Ring Gear

Gambar 2.21. Kerja Sistem Starter Saat Gigi Pinion Berhubungan

dengan Ring Gear

Sumber : ottologi.blogspot.com

Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan

kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini

menyebabkan gigi pinion berkaitan penuh dengan ring gear dan plat

kontak pada bagian ujung kanan plunyer menempel dengan terminal

utama pada solenoid sehingga pada terminal 30 dan terminal C

terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal

tersebut. Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan

tegangan di terminal 30 dan terminal C. Karena tegangan di terminal

C sama dengan tegangan di terminal 50, maka tidak ada arus yang

megalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan di kumparan

Page 48: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

36

tersebut hilang. Secara rinci aliran arus dalam keadaan ini dijelaskan

sebagai berikut.

1) Arus dari baterai mengalir ke teminal 50 kumparan hold-in

coil massa terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in

coil.

2) Arus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 30 plat

kontak terminal C kumparan medan sikat positif

komutator kumparan armature sikat negatif massa

terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan

dan kumparan armature sehingga motor starter berputar.

Aliran arus yang besar pada kumparan medan dan kumparan

armature menyebabkan terjadinya medan magnet yang sangat kuat

sehingga motor starter berputar cepat dan mengahasilkan tenaga

kembali yang besar untuk memutarkan mesin. Medan magnet pada

kumparan pull-in coil dalam kondisi ini tidak terbentuk karena arus

tidak mengalir ke kumparan tersebut. Selama motor starter berputar

plat kontak harus ada dalam kondisi menempel dengan terminal

utama pada solenoid.

Oleh sebab itu pada kondisi ini kumparan hold-in coil tetap

dialiri arus listrik sehingga medan magnet yang terbentuk pada

kumparan tersebut mampu menahan plunyer dan plat kontak tetap

menempel. Dengan demikian, meskipun kumparan pada pull-in coil

kemagnetannya hilang, plunyer masih dalam kondisi tertahan.

Page 49: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

37

c. Saat Kunci Kontak Kembali Ke Posisi ON (IG)

Gambar 2.22. Kerja Sistem Starter Saat Kunci Kontak Kembali

ke Posisi ON (IG)

Sumber: ottologi.blogspot.com

Setelah mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya

kembali keposisi ON atau IG. Namun demikian sasaat kunci kontak

dilepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel. Pada keadaan

ini terminal 50 tidak akan mendapatkan arus listrik dari baterai.

Aliran arus listrik pada kondisi ini dijelaskan sebagai berikut :

1) Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 plat kontak

terminal C kumparan medan sikat positif komutator

kumparan armature sikat negatif massa masih terbentuk

medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan dan

kumparan armature, motor starter masih berputar.

Page 50: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

38

2) Arus dari baterai ke terminal 30 plat kontak terminal C

kumparan pull-in coil kumparan hold-in coil massa

kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan

medan magnet, namun arahnya berlawanan.

Seperti dijelaskan pada aliran pertama, motor starter masih

dialiri arus yang besar sehingga pada saat ini motor starter masih

berputar. Aliran arus seperti yang dijelaskan pada aliran kedua,

terjadi juga pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil.

Dari penjelasan dari gambar tentang solenoid tampak bahwa arus

dari terminal C ke kumparan pada pull-in coil dan kumparan hold-in

coil arahnya berlawanan sehingga medan magnet yang dihasilkan

juga akan berlawanan arah kutubnya sehingga terjadi demagnetisasi

atau saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk oleh kedua

kumparan tesebut. Akibatnya, tidak ada kekuatan medan magnet

yang dapat menahan plunyer sehingga plunyer akan bergerak kekiri

dan kembali pada posisi semula sehingga plat kontak terlepas dari

terminal 30 dan terminal C. Arus yang besar akan berhenti mengalir

dan motor starter berhenti berputar.

Page 51: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

39

39

BAB III

OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTER PADA

TOYOTA KIJANG 4K

3.1. Overhoul Motor Starter Konvensional

3.1.1. Bahan dan Alat yang Digunakan Dalam Proses Overhoul Motor Starter

Tipe Konvensional

a. Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam pembongkaran serta

perawatan motor starter tipe konvensional pada Toyota Kijang 4K

adalah motor starter itu sendiri.

b. Alat

1) Kunci Ring dan Kunci Pas 5) Dial Test Indicator

2) Obeng Plus (+) dan Minus (-) 6) Amplas

3) Multimeter/AVO Meter 7) Tang lancip

4) Jangka Sorong

3.1.2. Langkah-Langkah Overhoul Motor Starter Tipe Konvensional Pada

Toyota Kijang 4K

a. Lepas kabel kumparan medan yang terpasang pada terminal C

solenoid dengan menggunakan kunci ring 12. Kemudian lepas mur

yang ada pada solenoid.

Page 52: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

40

Gambar 3.1. Melepas Kabel Kumparan Medan

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

b. Lepas baut utama motor starter dengan menggunakan kunci 8 ring /

pas yang sudah disediakan sebelumnya.

Gambar 3.2. Melepas Baut Utama Motor Starter

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

c. Lepas solenoid dari motor starter dengan cara menggoyang-

goyangkan solenoid agar mudah terlepas.

Gambar 3.3. Melepas Solenoid dari Motor Starter

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 53: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

41

d. Lepas sekrup dari ujung rumah belakang dengan menggunakan

obeng.

Gambar 3.4. Melepas Sekrup dari Ujung Rumah Belakang

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

e. Lepas plat pengunci, pegas dan karet yang ada di dalam tutup bos.

Gambar 3.5. Melepas Plat Pengunci

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

f. Lepas tutup belakang motor starter

Gambar 3.6. Melepas Tutup Belakang Motor Starter

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 54: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

42

g. Lepas sikat dan pemegang sikat.

Gambar 3.7. Melepas Sikat dan Pemegang Sikat

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

h. Lepaskan yoke

Gambar 3.8. Melepas Yoke

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

i. Keluarkan armature dari rumah motor starter dengan cara membuka

tuas penggerak dari rumah penggerak pinion terlebih dahulu.

Gambar 3.9. Mengeluarkan Armature

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 55: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

43

j. Lepaskan baut tuas penggerak

Gambar 3.10. Melepas Baut Tuas Penggerak

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

k. Lepaskan kopling starter beserta roda gigi pinion dari ujung rumah

penggerak

Gambar 3.11. Melepas Kopling Starter

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

l. Lepas pegas pengembali dari solenoid

Gambar 3.12. Melepas pegas pengembali

Sumber: Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 56: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

44

m. Untuk memasang kembali motor starter lakukanlah seperti langkah

di atas dengan cara terbalik (urutan terakhir terlebih dahulu).

3.2. Perawatan Motor Starter Tipe Konvensional Pada Toyota Kijang 4K

Perawatan pada motor starter dilakukan agar motor starter selalu dalam

kondisi baik dan mencegah dari kerusakan dan juga untuk deteksi dini apabila

terjadi kerusakan pada motor starter. Perawatan dapat dilakukan dengan cara

memeriksa komponen – komponen yang ada pada motor starter. Pemeriksaan

pada komponen – komponen pada motor starter memiliki urutan atau

langkah-langkah sebagai berikut:

3.2.1. Pemeriksaan Armature

a. Periksa ujung poros armature, bos rumah penggerak dan bos ujung

kemungkinan aus atau cacat. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah

untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan atau keausan yang terjadi

pada armature.

Gambar 3.13. Memeriksa Ujung Poros Armature

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 57: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

45

b. Mengganti bos dengan cara membuka tutup bos kemudian keluarkan

bos. Cocokkan lubang bos dengan alur rumah lalu pasang bos yang

baru.

Gambar 3.14. Membuka Tutup Bos

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

c. Haluskan bos untuk mendapat celah spesifikasi.

Gambar 3.15. Menghaluskan Bos

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

d. Bersihkan lubang dan pasang tutup bos yang baru. Pembersihan ini

bertujuan agar tidak ada kotoran yang menempel pada bos sehingga

bos selalu dalam keadaan baik.

Gambar 3.16. Memeriksa Tutup Bos

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 58: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

46

3.2.2. Pemeriksaan Komutator

a. Gosok dengan amplas jika terdapat permukaan yang kotor dan

terbakar. Hal ini dilakukan agar komutator selalu berada dalam

kondisi baik dan dapat segera diperbaiki apabila terjadi kerusakan

pada komutator.

Gambar 3.17. Memeriksa Komutator

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

b. Ukur kedalaman segmen mika dengan standar 0,4 – 0,8 dan limit

0,2. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman

segmen pada mika. Jika kedalaman mika kurang dari limit maka

mika harus diganti.

Gambar 3.18. Memeriksa Kedalaman Segmen Mika

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 59: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

47

c. Jika kedalaman mika di bawah limit maka perbaiki dengan

menggunakan mata gergaji besi.

Gambar 3.19. Memperbaiki Kedalaman Mika

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

d. Haluskan pinggirnya dengan mata gergaji. Penghalusan ini

dilakukan supaya sisi atau pinggir dari armature mempunyai

permukaan yang rata dan halus.

Gambar 3.20. Memeriksa Komutator

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 60: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

48

e. Gunakan amplas #400 untuk membuang serpihan. Pembuangan

serpihan ini bertujuan supaya kondisi komutator selalu dalam

keadaan baik dan juga bersih dari serpihan-serpihan yang dapat

mengganggu kerja komutator.

Gambar 3.21. Membersihkan Komutator

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

f. Perbaiki kelonjongan (run out) menggunakan dial test indicator

dengan standar 0,02 mm limit 0.05 mm. Perbaikan ini dilakukan

agar kelonjongan pada armature tidak kurang dari limit dan selalu

pada kondisi standar yang telah ditetapkan.

Gambar 3.22. Pengukuran Kelonjongan Armature

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 61: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

49

g. Ukur diameter luar dengan menggunakan jangka sorong dengan

ukuran standar 28,0 mm dan limit 27,0 mm. Hasil pengukuran 27,5

mm, standar 28,0 mm dan limit 27,0 mm. Bandingkan hasil

pengukuran kelonjongan dengan ketentuan pada buku petunjuk.

Jika terjadi keausan permukaan armature di bawah limit maka

armature harus diganti.

Gambar 3.23. Mengukur Lingkar Luar Armature

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

3.2.3. Pemeriksaan Koil Armature

a. Periksa komutator dengan inti koil armature dengan menggunakan

multimeter yang tersedia. Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan arus yang terjadi antara

komutator dengan inti koil armature karena jika terdapat

hubungan, armature kotak bodi harus diganti.

Page 62: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

50

Gambar 3.24. Memeriksa Komutator

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

b. Periksa hubungan antar segmen-segmen dengan menggunakan

multimeter. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan yang terdapat antar segmen pada armature.

Jika tak terdapat hubungan pada setiap titik pengetesan, berarti

terdapat sirkuit terbuka dan armature harus diganti

Gambar 3.25. Memeriksa Hubungan Antar Segmen

Sumber: Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 63: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

51

3.2.4. Pemeriksaan Koil Medan

a. Periksa koil medan kemungkinan ada hubungan antara kawat-

kawat ujung. Jika tidak ada hubungan berarti ada yang terputus

pada koil medan dan harus diganti.

Gambar 3.26. Memeriksa Koil Medan

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

b. Periksa kemungkinan ada hubungan antara ujung koil medan dan

frame medan dengan menggunakan multimeter. Jika ada hubungan

maka koil medan harus diganti.

Gambar 3.27. Memeriksa Hubungan Antara Koil Medan

dan Frame Medan

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 64: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

52

3.2.5. Pemeriksaan Sikat

a. Ukur panjang sikat dengan menggunakan jangka sorong yang

sudah disediakan sebelumnya. Ukuran standar 13,5 mm dan limit

10 mm. Hasil pengukuran 12,5 mm. Jika panjang sikat kurang

dari limit maka sikat harus diganti..

Gambar 3.28. Mengukur Panjang Sikat

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

b. Periksa isolasi antara pemegang sikat (-) dengan pemegang sikat

(+) dengan menggunakan multimeter. Lakukan perbaikan dan

penggantian jika terdapat hubungan.

Gambar 3.29. Memeriksa Isolasi Pemegang Sikat (-) dan (+)

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 65: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

53

c. Periksa tuas penggerak dan pegas kemugkinan aus. Ganti jika ada

keausan

Gambar 3.30. Memeriksa Tuas Penggerak

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

3.2.6. Pemeriksaan Kopling Starter dan Roda Gigi Pinion

a. Periksa ulir gigi kemungkinan aus atau cacat dan periksa pinion

dengan cara diputar searah dengan jarum jam apakah bergerak

dengan lembut atau tidak.

Gambar 3.31. Memeriksa Ulir Gigi Kopling Starter

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 66: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

54

b. Periksa gigi dan alur dari roda gigi kemungkinan aus atau cacat

Gambar 3.32. Memeriksa Gigi dan Alur Roda Gigi

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

c. Putar pinion. Pinion harus berputar dengan bebas searah jarum jam

tetapi tetap terkunci jika diputar pada arah yang berlawanan.

Gambar 3.33. Memutar Pinion Searah Jarum Jam

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 67: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

55

3.2.7. Pemeriksaan Swit Magnet

a. Tekan plunyer lalu dilepas. Plunyer harus berputar balik dengan

segera setelah dilepas ke posisi semula

Gambar 3.34. Memeriksa Plunyer

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

b. Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan

terminal C dengan menggunakan multimeter.

Gambar 3.35. Memeriksa Hubungan Antara Terminal 50

dengan Terminal C

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 68: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

56

c. Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan

body swit dengan menggunakan multimeter.

Gambar 3.36. Memeriksa Hubungan Antara Terminal 50 dengan

Body Switch

Sumber : Hasil Praktek Kerja Lapangan 2013

Page 69: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

56

56

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 25

hari di UPT BLK Kabupaten Kebumen. Penulis menyimpulkan di dalam

Laporan Semester ini, bahwa pada motor starter harus dilakukan perawatan

berkala secara rutin. Dengan melakukan perawatan berkala kerusakan pada

komponen dapat segera diketahui dan pengendara kendaraan tersebut dapat

terhindar dari resiko kerusakan yang parah.

Selain itu, penulis juga menjadi tahu bagaimana cara kerja dari motor

starter tersebut, komponen motor starter, dan juga mengetahui tujuan dari

pembongkaran serta perawatan motor starter. Pada motor starter mobil

kijang, perawatannya tergolong mudah dan komponen pada mobil tersebut

cukup banyak dipasaran. Dan yang terpenting untuk menjaga agar kerja

motor starter tetap baik maka bila terjadi kerusakan ataupun keausan pada

komponen-komponen motor starter tersebut haruslah segera diperbaiki

ataupun diganti untuk mencegah kerusakan menjadi semakin parah. Hal

tersebut dikarenakan bahwa motor starter merupakan suatu komponen yang

ada pada kendaraan yang berfungsi untuk menghidupkan mesin untuk

pertama kalinya dengan cara mengubah energi listrik menjadi tenaga putar.

Jika motor starter tidak dapat berfungsi secara optimal maka mesin

kendaraan pun akan sulit untuk dihidupkan atau dijalankan.

Page 70: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

57

4.2 Saran

Dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang akan disampaikan oleh

penulis antara lain :

a. Untuk Pembaca

1) Lakukan perawatan berkala pada kendaraan secara rutin.

2) Segera perbaiki jika terdapat tanda-tanda kerusakan sebelum kerusakan

semakin parah.

3) Dalam penggantian komponen kendaraan, gunakanlah suku cadang

yang asli.

b. Untuk UPT BLK Kabupaten Kebumen

1) Penyusun berharap agar UPT BLK Kebumen bisa memberikan

kepercayaan dan selalu mendampingi disetiap praktek, agar para

mahasiswa dapat menambah pengetahuannya.

2) Tingkatkan ketertiban dan ciptakan kedamaian.

3) Penulis berharap pihak UPT BLK Kebumen meningkatkan kerja sama

dengan pihak Politeknik Darma Patria, guna mempermudah dalam

pencarian tempat PPL bagi generasi mahasiswa berikutnya.

c. Untuk Politeknik Dharma Patria

1) Pertahankan dan tingkatkan terus kualitas dosen Politeknik Dharma

Patria guna memperbaiki kualitas mahasiswa

2) Pertahankan dan tingkatkan kedisiplinan baik dosen maupun mahasiswa

3) Tingkatkan praktik kususnya teknik otomotif

Page 71: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

58

58

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU ILMIAH

A Toliyat, Hamid dan Gerald B. Kliman. (2012). Handbook of Electric Motors.

CRC Press: United State of America.

Boentarto (2009). Cara Pemeriksaan, Penyetelan, Dan Perawatan Kelistrikan

Mobil. Andi. Yogyakarta.

Daryanto (2010). Teknik Servis Mobil. Rineka Cipta. Jakarta.

Denton, Tom. (2013). Automobile Electrical and Electronic Systems.

Routledge.

Sholikhin, Hadi. (2006). Analisis Dan Trouble Shooting Kerja Motor Starter

Tipe Reduksi Pada Mitsubishi L300 Diesel. Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang: Semarang.

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. (2004). Melepas Dan

Memasang Motor Starter. Departemen Pendidikan Nasional: Yogyakarta.

Toyota Astra Motor. (1996). New Step I. Jakarta: PT Toyota Astra Motor.

Toyota Astra Motor. (1996). Toyota Pedoman Reparasi Mesin Seri K. Jakarta:

PT Toyota Astra Motor.

B. WEBSITE

Hidayat, Firli. Pemeriksaan Sistem Starter (Over Haul). Diperoleh dari

http://www.slideshare.net/firlihidayat/pemeriksaan-sistem-starter-overhaul

[Jum’at, 27 Desember 2013, pukul 14:39].

Marfiyanto, Yudi. (2009). Over Haul Motor Starter “KIA Carnival”.

Diperoleh dari http://yoedita.blogspot.com/2009/05/over-haul-motor-

starter-kia-carnival.html [Jum’at, 27 Desember 2013, pukul 14:39].

Sahrilsoni. (2011). Prinsip Kerja Motor Starter. Diperoleh dari http://sahriloto.blogspot.com/2011/12/sistem-stater-starting-sistem-

sistem.html [Minggu, 5 Januari 2014, pukul 15:3].

Page 72: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 73: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

59

Lampiran 1. Pengajuan Judul dan Dosen Pembimbing

Page 74: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

60

Lampiran 2. Catatan Konsultasi Bimbingan

Page 75: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

61

Lampiran 3. Pengajuan Judul dan Dosen Pembimbing

Page 76: OVERHOUL DAN PERAWATAN MOTOR STARTERlibrary.politeknik-kebumen.ac.id/assets/pdf/ANAS_FUADI.pdf · DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ... DAFTAR PUSTAKA ... otomotif, khususnya mengenai motor

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anas Fuadzi dilahirkan di Kebumen 20 April 1989

silam dari pasangan Bapak Misbah dan Ibu Mariyem.

Alamat rumah saya di desa Giwangretno RT 02 RW 03

Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Saya

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Tumbuh

dan besar dilingkungan yang sederhana membuatnya

menjadi sosok yang sederhana dan pekerja keras. Pada

tahun 1995 saya lulus dari sekolah RA Al Bahriyah Giwangretno (setingkat TK),

kemudian saya melanjutkan sekolah di MI (Madrasah Ibtida’iyah) Giwangretno

pada tahun 2002. Pada tahun 2005 saya lulus dari MTs Ma’arif Giwangretno.

Kemudian saya melanjutkan studi di SMK Bina Karya II Karanganyar mengambil

Jurusan Mesin Otomotif hingga lulus pada tahun 2008. Karena setelah lulus SMK

belum ada keinginan untuk melanjutkan sekolah, maka saya memutuskan untuk

bekerja di Jakarta sebagai karyawan sebuah pabrik motor yaitu di Astra Honda

Motor sejak tahun 2009 hingga 2011. Setelah kembali ke kampung halaman itulah

saya berkeinginan untuk melanjutkan kembali pendidikan di lembaga formal.

Karena saya tertarik dan mempunyai keinginan untuk memperdalam ilmu

mengenai otomotif maka saya memutuskan untuk melanjutkan studi saya di

Politeknik Dharma Patria Kebumen.