osteoporosis 3
DESCRIPTION
osteoporosisTRANSCRIPT
Review
OSTEOPOROSIS
Osteporosis
• Osteoporosis : kelainan metabolik pada tulang dimana terjadi penurunan massa tulang, tetapi mineralisasi tetap normal
• Terjadi pada usia tua• Kekuatan tulang menjadi berkurang → rentan
mengalami fraktur• Osteoporosis dapat tidak terdeteksi untuk
jangka waktu yang lama sebelum timbul komplikasi
Patogenesis
• Peak bone mass : hingga usia 20-30 tahun– Bone formation dan resorption seimbang → tulang
terus-menerus mengalami peremajaan– Bone formation oleh osteoblast– Bone resorption oleh osteoclast
• Setelah peak bone mass tercapai, proses remodelling tulang berada dalam fase equilibrium hingga menopause → terjadi ketidakseimbangan antara bone resorption dan bone formation
• Lebih banyak BONE RESORPTION → tulang tidak remaja lagi
• Tulang yang sering mengalami osteoporosis– Vertebra >>>– Hip joint >>– Distal radius >
• Kepadatan tulang diukur dengan bone mineral density (BMD) dengan menggunaka DXA-scan
WHO Criteria for Assessing Disease Severity
Diagnostic Classification T-Score
Normal > -1.0
Osteopenia (low bone mass) -1.0 to -2.5
Osteoporosis < -2.5
Severe osteoporosis < -2.5 with fracture
Resiko Fraktur pada Osteoporosis
Resiko fraktur (secara umum) berdasarkan WHO :• BMD yang rendah• Usia tua• Riwayat adanya fragility fracture (fraktur yang terjadi
secara spontan atau terjadi akibat terjatuh sederhana)• Riwayat penggunaan steroid• Rheumatoid arthritis• Merokok• Alkohol yang berlebihan• Riwayat keluarga
Resiko Fraktur pada Osteoporosis
Resiko fraktur VERTEBRA pada osteoporosis :• Adanya height loss lebih dari 2 cm atau adanya
riwayat height loss lebih dari 4 cm sejak dewasa muda
• Riwayat fraktur setelah usia 50 tahun• Penggunaan jangka panjang glukokortikoid oral
atau parenteral• Riwayat adanya dugaan fraktur vertebra yang
tidak terdokumentasi pada pencitraan foto polos
Vertebral Height and Fracture
Vertebral height
Osteporosis dan Osteomalacia
• Berbeda dengan osteomalacia• Osteomalacia : kelainan metabolik pada tulang
dimana terjadi penurunan mineralisasi dengan massa tulang yang bervariasi
• Dapat terjadi pada segala usia
Anatomi Hip Joint
Anatomi Hip Joint
Femoral Neck Fracture(Garden Classification)
Anatomi dan Fraktur Femoral Neck
Preventing and Treatment
Pemeriksaan Fisik Apparent length : diukur dari umbilicus atau xiphisternum ke medial malleolus; dapat menunjukkan adanya fraktur atau subluksasi / dislokasi di sacroiliac joint, pelvis, hip joint, femur (head, neck, shaft), knee joint, atau tibia (plateau, shaft)
True length : diukur dari anterior superior iliac spine ke medial malleolus; dapat menunjukkan adanya fraktur atau subluksasi / dislokasi di pelvis, hip joint, femur (head, neck, shaft), knee joint, atau tibia (plateau, shaft)
Anatomical length : diukur dari greater trochanter femur ke lateral malleolus; dapat menunjukkan adanya fraktur atau subluksasi / dislokasi di femur (head, neck, shaft), knee joint, atau tibia (plateau, shaft)
Pemeriksaan Fisik Apparent length :- Dari umbilicus atau
xiphisternum ke medial malleolus
- Dapat menunjukkan adanya fraktur atau subluksasi / dislokasi di SI joint, pelvis, hip joint, femur (head, neck, shaft), knee joint, tibia (plateau, shaft), atau ankle joint
Pemeriksaan Fisik True length :- Dari anterior superior
iliac spine ke medial malleolus
- Dapat menunjukkan adanya fraktur atau subluksasi / dislokasi di pelvis, hip joint, femur (head, neck, shaft), knee joint, atau tibia (plateau, shaft)
Pemeriksaan Fisik Anatomical length :- Dari greater trochanter
femur ke lateral malleolus
- Dapat menunjukkan adanya fraktur atau subluksasi / dislokasi di femur (head, neck, shaft), knee joint, atau tibia (plateau, shaft)
Hip Arthroplasty
Alat Bantu - CANE
Alat Bantu - CRUTCH
Alat Bantu - WALKER