oseanografi geologi

24
BENTANG ALAM DELTA DAN PANTAI 1.Tenaga Endogen Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi. Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai mengalir, merupakan suatu panorama yang indah di muka bumi. Perubahan- perubahan pada bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen terdiri dari: Gempa bumi, yaitu getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi. Vulkanisme, yaitu segala peristiwa yang menyebabkan magma naik ke permukaan bumi. Tektonisme, yaitu perubahan letak lapisan batuan baik secara mendatar maupun tegak lurus. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut bumi, dan tenaga endogen menggerakan kulit bumi. Lipatan pada kulit bumi menyebabkan terbentuknya pegunungan-pegunungan sehingga orogenetik sering disebut dengan tenaga pembentuk pegunungan-pegunungan. Lipatan, terjadi jika terdapat tekanan

Upload: arintika-widhayanti

Post on 04-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tenaga eksogen dan endogenmorfologi laut dalamsilt, mud, dan clay

TRANSCRIPT

Page 1: Oseanografi Geologi

BENTANG ALAM DELTA DAN PANTAI

1.Tenaga Endogen

Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada

bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas

dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang

berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen

ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak

permukaan bumi.

Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-

lembah dimana sungai mengalir, merupakan suatu panorama yang indah di muka bumi.

Perubahan-perubahan pada bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang

bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi terdiri dari tenaga

endogen dan tenaga eksogen.

Tenaga endogen terdiri dari:

Gempa bumi, yaitu getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga dari dalam

bumi.

Vulkanisme, yaitu segala peristiwa yang menyebabkan magma naik ke permukaan

bumi.

Tektonisme, yaitu perubahan letak lapisan batuan baik secara mendatar maupun tegak

lurus.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut bumi, dan tenaga endogen

menggerakan kulit bumi. Lipatan pada kulit bumi menyebabkan terbentuknya pegunungan-

pegunungan sehingga orogenetik sering disebut dengan tenaga pembentuk pegunungan-

pegunungan. Lipatan, terjadi jika terdapat tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit

bumi yang bersifat liat (plastis), sehingga kulit bumi mengalami pengerutan. Patahan atau

retakan, terjadi karena ada tekanan horizontal maupun vertikal pada lapisan batuan di kulit

bumi yang bersifat rapuh, misalnya batuan kapur.

Tenaga endogen antara lain menyebabkan timbulnya pegunungan, dataran tinggi,

bantaran sungai, delta, pantai, danau. Semua itu berguna bagi makhluk hidup di sekitarnya.

Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih banyak merugikan makhluk hidup di

muka bumi. Adapun dampak negatif tenaga endogen ialah kerusakan yang ditimbulkan

antara lain oleh gempa, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, pendangkalan sungai,

dan perusakan bangunan.

Page 2: Oseanografi Geologi

2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga atau kekuatan yang berasal dari luar bumi. Tenaga

eksogen biasanya merusak apa yang telah dibangun oleh tenaga endogen hingga mendapat

bentuk akhir. Tenaga eksogen bekerja hanya pada permukaan bumi. Tenaga eksogen

dapat dikelompokkan pada pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan pengendapan.

Pelapukan dapat dibedakan atas pelapukan mekanis, pelapukan biologi, dan pelapukan

kimiawi. Pelapukan mekanis terjadi karena pemuaian dan penyusutan batubatuan akibat

naiknya suhu udara pada siang hari dan turunnya suhu pada malam hari. Pelapukan batu-

batuan hanya memecahkan batubatuan menjadi bagianbagian kecil tanpa mengubah

susunan kimianya. Dari batu besar menjadi lebih kecil, seperti kerikil, pasir, dan debu.

Pelapukan biologi adalah pelapukan batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup.

Misalnya, desakan akar tumbuhtumbuhan pada batuan. Sementara pelapukan kimiawi

adalah pelapukan yang merusak batubatuan sekaligus mengubah susunan kimiawinya.

Pelapukan kimiawi terjadi karena adanya gas asam arang yang diperoleh dari tumbuh-

tumbuhan, udara, dan batuan itu sendiri. Pelapukan ini banyak terjadi pada daerah batu

kapur, seperti Pegunungan Sewu Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Pengangkutan adalah pemindahan serta penempatan bahanbahan yang sudah lapuk

dan terkikis. Bahan tersebut dibawa dari suatu tempat ke tempat lain oleh air, angin,

gletser, dan ombak. Pada umumnya, pengangkutan dapat terjadi dari tempat yang lebih

tinggi ke tempat yang lebih rendah. Pengikisan adalah gaya perusakan batubatuan pada

permukaan bumi. Pengikisan terjadi saat pengangkutan massa batuan hancur pada

pelapukan oleh air, angin, gletser atau ombak terhadap daerah yang dilaluinya. Pengikisan

oleh air mengalir disebut erosi, pengikisan oleh air laut disebut abrasi, pengikisan oleh

udara disebut deflasi, dan pengikisan oleh gletser disebut eksarasi.

3. Macam-macam Bentuk Muka Bumi

Sebagai akibat tenaga eksogen dan endogen maka terbentuklah perbedaan ketinggian

permukaan bumi, yang dikenal dengan sebutan relief. Relief permukaan bumi terdiri dari

dua macam yaitu relief daratan dan relief dasar laut.

 a. Relief daratan, terdiri dari:

Gunung, yaitu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya.

Lembah, yaitu daerah ledokan/lebih rendah dari daerah sekitarnya.

Pegunungan, yaitu rangkaian dari beberapa gunung, bentuknya memanjang.

Page 3: Oseanografi Geologi

Dataran rendah, yaitu daerah dataran yang berbeda pada ketinggian kurang dari 200

m.

Dataran tinggi, yaitu dataran yang berbeda pada ketinggian lebih dari 200 m.

 b. Relief dasar laut, terdiri dari:

Palung laut, yaitu ledokan atau celah yang paling dalam, berada di dasar laut.

Ambang laut, yaitu dasar laut yang mencuat memisahkan satu perairan dengan

perairan lainnya.

Gunung laut, yaitu gunung yang muncul dari dasar laut.

Laut dangkal, yaitu laut yang kedalamannya tidak lebih dari 200 m.

Laut dalam yaitu, laut yang kedalamannya lebih dari 200 m.

4. Bentuk Morfologi Laut Dangkal

Delta merupakan daerah yang penting untuk penduduk yang berfungsi untuk tempat

tinggal, daerah pertanian dan perikanan. Istilah delta pertama kali digunakan oleh

Herodotus (sejarawan Yunani) pada 490 SM yang melihat bahwa bentuk endapan Sungai

Nil di Mesir menyerupai huruf D (atau Delta dalam bahasa Yunani). Delta berkaitan sekali

dengan bencana banjir di pesisir, gelombang air laut, erosi gelombang air laut dan badai

angin menuju ke laut. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya

delta yaitu: iklim, debit air, produk sedimen, energi gelombang, proses pasang surut, arus

pantai, kelerengan paparan dan bentuk cekunan penerima dan proses tektonik.

a. Proses yang Mempengaruhi Pembentukan Delta

·         Iklim

Iklim berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi dalam semua

komponen dari system sungai. Pada daerah tropis, penyediaan volume air permukaan

Page 4: Oseanografi Geologi

besar. Pelapukan fisika dan kimia berpengaruh terhadap tingkat sedimentasi. Pada

lingkungan pengendapan beriklim tropis juga dijumpai pengawetan material organic

seperti gambut yang terdapat didaerah delta.

·        

 Debit Air

Debit sungai tergantung dari faktor iklim yang dapat mempengaruhi bentuk geometri

dari delta. Kecenderungan air sangat penting terhadap kecepatan dan pola pertumbuhan

suatu delta. Delta dengan debit air dan sedimennya tinggi serta konstan tiap tahunnya

(Delta Missisipi), menghasilkan suatu tubuh pasir yang panjang dan lurus serta umumnya

membentuk sudut yang besar terhadap garis pantai. Sebaliknya bila produk sediment serta

variasi debit air tiap tahunnya berbeda, maka terjadinya perombakan tubuh-tubuh pasir

yang tadinya diendapkan, oleh proses-proses laut dan cenderung membentuk tubuh delta

yang sejajar dengan garis pantai.

·         Produk Sedimen

Pengaruh produk sediment dalam pembentukan suatu delta sangatlah besar artinya.

Delta tidak akan terbentuk jika produk sedimennya terlalu kecil.

·         Energi Gelombang

Perkembangan suatu garis pantai pada muara sungai sangat dipengaruhi oleh energi

gelombang sepanjang pantai tersebut. Energi gelombang merupakan mekanisme penting

dalam merubah dan mencetak sediment delta yang berada dilaut menjadi suatu bentuk

tubuh pasir didaerah pantai.

·         Proses Pasang Surut

Beberapa delta mayor didunia didominasi oleh aktifitas pasang yang kuat.

Diantaranya adalah delta Gangga-Brahmanaputra di Bangladesh dan delta Ord di Australia.

·         Arus Pantai

Arus pantai mengorientasikan tubuh-tubuh pasir hingga berbentuk sejajar atau

hamper sejajar dengan arah aliran sungai.

·         Kelerengan Paparan

Kelerengan paparan benua sangat berperan dalam menentukan pola perpindahan

delta, yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.

·         Bentuk Cekungan Penerima dan Proses Tektonik

Bentuk cekungan penerima merupakan pengontrol terhadap konfigurasi delta serta

pola perubahannya. Daerah dengan tektonik yang aktif dengan akumulasi sediment yang

Page 5: Oseanografi Geologi

sedikit, sulit terbentuk delta. Sebaliknya untuk daerah dengan tektonik pasif dan akumulasi

sediment yang banyak akan terbentuk delta yang baik pula.

b.      Syarat-syarat Terbentuknya Delta

·         Arus sungai pada bagian muara mempunyai kecepatan yang minimum

·         Jumlah bahan yang dibawa sungai sebagai hasil erosi cukup banyak

·         Laut pada daerah muara sungai cukup tenang

·         Pantainya relative landai

·         Bahan-bahan hasil sedimentasi tidak terganggu oleh aktifitas air laut

·         Tidak ada gangguan tektonik (kecuali penurunan dasar laut seimbang dengan

pengendapan sungai, misal Delta Missisipi)

c.      Unsur-unsur Dasar Delta

·         Sungai : sebagai sarana pengangkut material

·         Distributary Plain : bagian delta yang berada didaratan, umumnya merupakan rawa-rawa

·         Delta Front / Delta Slope : bagian delta yang berada didepan delta plain, dan merupakan

laut dangkal

·         Pro Delta : bagian terdepan dari delta yang menuju laut lepas

d.      Klasifikasi Delta

·         Menurut Fisher, dkk (1969)

Dasar klasifikasinya adalah :

proses fluvial dan influks sediment

Proses laut (gelombang dan arus bawah permukaan)

Fisher membagi delta menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu :

-          Cuspate Delta

-          Lobate Delta

-          Elongate Delta/Bird Food Delta

·         Menurut Galloway (1975)

Galloway membagi delta berdasarkan dominasi proses fluvial, gelombang dan pasang

surut, yaitu :

Bird Food Delta : jika pengaruh fluvial paling dominan

Cuspate Delta : jika pegaruh gelombang paling dominant

Estuarine Delta : jika pengaruh pasang surut paling dominant

Bentang Alam Pantai

Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi serta lebarnya dipengaruhi oleh

pasang surut dari air laut, yang terletak antara daratan dan lautan (Thornbury, 1969). Faktor-

faktor yang mempengaruhi bentuk morfologi pantai tersebut antara lain adalah pengaruh

Page 6: Oseanografi Geologi

diatropisme, tipe batuan, stuktur geologi, pengaruh perubahan naik turunnya muka air laut,

serta pengendapan sediment asal daratan / sungai, erosi daratan dan angin.

Pada daerah pantai yang masih mendapat pengaruh air laut dibedakan menjadi 3

(tiga), yaitu :

a.   Beach (daerah pantai), yaitu daerah yang langsung mendapat pengaruh air laut dan selalu

dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang surut.

b.  Shore Line (garis pantai), yaitu jalur pemisah yang relative berbentuk baris dan relative

merupakan batas antara daerah yang dicapai air laut dan yang tidak bisa.

c.   Coast (pantai), yaitu daerah yang berdekatan dengan laut dan masih mendapat pengaruh

air laut.

Ada beberapa klasifikasi pantai dengan dasar yang bermacam-macam pula dari berbagai

penyusun yang berbeda. Dalam bab ini akan dibahas klasifikasi pantai dari yang sifatnya

klasik (1919) sampai sifanya modern (1980), berikut pembagiannya :

A.    Klasifikasi Pantai Secara Klasik

Klasifikasi ini dikemukakan oleh Johnson (1919) yang didasarkan pada

karakteristk geomorfik yang disebabkan oleh ayunan muka laut. Keuntungan klasifikasi

pantai ini adalah pembagiannya yang sederhana sedangkan kelemahannya yaitu sulit

dalam penerapannya, karena kebanyakan pantai telah dipengaruhi oleh penenggelaman

selama transgresi laut kala Pleistosen. Johnson (1919) mengelompokkan pantai menjadi :

1.   Pantai Tenggelam (Submergence Coast)

Pantai yang dibentuk karena penenggelaman daratan atau naiknya muka laut. Dicirikan

oleh garis garis pantai yang tidak teratur, adanya pulau-pulau didepan pantai, teluk yang

dalam, dan lembah-lembah yang turun. Contoh pantai ini adalah :

a.  Pantai Ria : pantai yang sebelum tenggelam telah mengalami erosi darat terutama

proses fluviatil

b.   Pantai Fyord : pantai yang sebelum tenggelam mengalami proses glasiasi

Kenampakan pada peta topografi :

·         garis pantai tidak teratur

·         garis kontur berkelok-kelok tidak teratur

·         pantainya relative curam, ditandai dengan adanya garis kontur yang relative rapat

·         perkampungan disekitar pantai umumnya tidak sejajar dengan garis pantai

2.   Pantai Naik (Emergence Coast)

Pantai yang dibentuk oleh majunya garis pantai atau pun turunnya muka laut. Pantai ini

dicirikan oleh garis pantai yang relative lurus, relief-relief rendah, terbentuknya undak-

undakan pantai dan gosong pantai atau tanggul-tanggul dimuka pantai.

Page 7: Oseanografi Geologi

Kenampakan pada peta topografi :

·         garis pantai yang relative lurus, ditandai dengan kontur yang lurus

·         pantai yang relative landai, ditunjukkan oleh garis kontur yang renggang

·         jika dijumpai perkampungan umumnya relative sejajar dengan garis pantai

3.   Pantai Netral

Pantai yang tidak mengalami penenggelaman ataupun penaikan dan biasanya dicirikan

oleh adanya garis pantai yang relative lurus-lurus, pantainya landai dan ombak tidak

besar. Beberapa contoh pantai ini antara lain :

a.       Pantai Delta

b.      Pantai dataran fluviatil

c.       Pantai gunung api

d.      Pantai terumbu karang

e.       Pantai sesar

Kenampakan pada peta topografi :

·     adanya delta plain, alluvial plain, dll

·     biasanya garis kontur renggang

·     bentuk garis pantainya relative lurus melengkung

·   sungai dimuara mempunyai banyak cabang, yang seolah-olah mempunyai pola sungai

berbentuk pohon (dendritik).

4.    Pantai Campuran

Pantai yang mempunyai kenampakan lebih dahulu terbentuk daripada yang lain. Seperti

kenampakan undak pantai, lembah yang tenggelam, yang merupakan hasil dari naik

turunnya permukaan air laut.

Kenampakan pada peta topografi :

· adanya dataran pantai, teras-teras (emergence)

· adanya teluk-teluk dengan kontur yang relative rapat (submergence)

· perkampungan tidak teratur

Page 8: Oseanografi Geologi

MORFOLOGI LAUT DALAM

Kedalaman dasar laut secara umum dibedakan menjadi dua yaitu laut dangkal dan laut

dalam. Diantara kedua kriteria laut tersebut, dasar laut yang menghubungkan keduanya

termasuk kedalaman menengah yang ditempati oleh landasan benua dan lereng benua.

Pada mulanya dipercaya bahwa permukaan lautan itu adalah datar dan tidak

mempunyai bentuk, tetapi ilmu-ilmu modern sekarang telah membuktikan bahwa topografi

lautan adalah kompleks seperti daratan. Bentuk-bentuk dasar laut adalah Ridge dan Rise,

Trench, Abyssal Plain, Continental Island, Island Arc, Mid-Oceanic Volcanic Islands, Atol-

atol, Seamount dan Guyot.

a. Ridge dan Rise

Ini adalah suatu bentuk proses peninggian yang terdapat di atas lautan (sea floor) yang

hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan. Ridge dan Rise hanya dapat

dibedakan dari letak kemiringan lereng-lerengnya saja. Ridge lerengnya bersifat lebih

terjal dari rise. Ridge dan rise utama yang membentang di dunia bergabung menjadi

satu membentuk satu rantai yang amat panjang yang disebut dengan mid-oceanic

ridge system (sistem ridge bagian tengah laut). Bagian tengah ridge ini ditandai

dengan adanya sebuah lembah yang curam yang dikenal sebagai lembah rift (rift

valley).

b. Trench

Trench adalah bagian laut terdalam berbentuk seperti saluran yang seolah-olah

terpisah sangat dalam yang terdapat diperbatasan antara benua dengan kepulauan dan

memiliki kedalaman yang sangat besar.

c. Abyssal Plain

Page 9: Oseanografi Geologi

Daerah abyssal plain (daratan abyssal) adalah bentuk dasar laut yang relatif terbagi

rata dari permukaan bumi yang terdapat di bagian sisi yang mengarah ke daratan dari

sistem mid-oceanic ridge.

d. Continental Island (pulau-pulau benua)

Continental island adalah pulau-pulau benua yang merupakan bagian dari massa tanah

daratan benua besar yang kemudian menjadi terpisah. Daerah-daerah ini lapisan kerak

buminya terdiri dari batu-batuan besi (granitic) yang jenisnya sama dengan yang

terdapat di daratan benua.

e. Islands Arc

Islands arc atau kumpulan yang berbatasan dengan benua, tetapi pulau-pulau ini

mempunyai asal yang berbeda.Kepulauanini terdiri dari batu-batuan vulkanik dan sisa-

sisa sedimen pada bagian permukaan kulit lautan.

f. Mid-Oceanic Volcanic Islands

Mid-Oceanic Volcanic Islands (pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah

lautan) adalah daerah ini terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang letaknya sangat

jauh dari massa daratan.

g. Atol-Atol

Atol-atol adalah daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian

tenggelam di bawah permukaan air. Batuan yang terdapat di daerah ini umunya

didominasi oleh terumbu karang mati maupun hidup yang berbentuk seperti cincin

mengelilingi dan sebuah lagoon.

h. Seamount dan Guyot

Seamount dan guyot merupakan gunung-gunung berapi yang muncul dari dasar lautan,

tetapi tidak mencapai ke permukaan. Seamount mempunyai lereng yang curam dan

berpuncak runcing dan memiliki tinggi sampai 1 kilometer atau lebih. Sedangkan

Page 10: Oseanografi Geologi

guyot mempunyai bentuk yang serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya

datar.

Page 11: Oseanografi Geologi

SILT, MUD, DAN CLAY

Sedimen yang merupakan partikel lepas (unconsolidated) yang terhampar di daratan,

di pesisir dan di laut itu berasal dari batuan atau material yang mengalami proses

pelapukan, peluluhan pengangkutan dan pengendapan. Sedimen itu berasal dari batuan

beku, batuan metamorf, batuan sedimen atau dari material biogenik, yang diangkut oleh

air, angin dan gaya gravitasi. Batuan sedimen adalah sedimen yang telah mengalami proses

pengerasan atau kompak (consolidated) yang meliputi proses pemampatan (compaction),

penyemenan (cementation) dan penghabluran atau pengkristalan (recrystallization). Batuan

sedimen dicirikan dengan adanya perlapisan, butiran sedimen yang mengalami proses

pengangkutan, struktur sedimen dan hadirnya mineral atau fosil. Proses-proses sedimen,

seperti pelapukan, pengangkutan dan pengendapan, pada akhirnya menghasilkan sedimen

yang berbeda. Ada sedimen yang berbutir kasar, seperti kerikil dan pasir, yang berbutir

halus, seperti lanau atau lempung. Sedimen berbutir kasar berupa kerikil-pasir kuarsa akan

diendapkan di sekitar pantai atau pesisir, sedangkan sedimen yang lebih halus seperti lanau

dan lempung diendapkan di laut. Kerikil-pasir kuarsa, lanau dan lempung hasil proses

sedimentasi itu akan membentuk endapan sedimen. Endapan sedimen itu dapat hanya

berupa kerikil-pasir, atau campuran sehingga sulit untuk dipisahkan. Endapan sedimen

tersebut dikelompokkan sebagai endapan klastik, seperti endapan pasir, lanau, lempung

dan endapan campuran pasir dan lanau. Sedimen dicirikan atau dikarakterisasi menurut

sifat-sifat alami yang dimilikinya, yaitu misalnya: ukuran butir (grain size), densitas,

kecepatan jatuh, komposisi, porositas, bentuk dan sebagainya. Berdasarkan ukuran

butirnya, sedimen diklasifikasikan menurut: lumpur (mud), pasir (sand) dan kerikil

(gravel).

Klasifikasi Batuan Sedimen

Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik

Klasifikasi batuan sedimen klastik yang umum digunakan adalah berdasarkan ukuran

butirnya (menurutukuran butir dari Wenworth), namun akan lebih baik lagi ditambah

mengenai hal-hal lain yang dapat memperjelas keterangan mengenai batuan sedimen yang

Page 12: Oseanografi Geologi

dimaksud seperti komposisi dan strukturalnya. Misalnya batupasir silangsiur, batulempung

kerikil, batupasir kwarsa.

1. Batu pasir kwarsa

Komposisi didominasi oleh pasirkwarsa dengan demikian berarti transportasinya

lebih jauh.

Sedikit mengandung chert (rijang)

Semennya adalah karbonat dan silica.

Kemungkinan mengandung fosil kecil sekali (fosilkarbonat), jika ada kemungkinan

karena semennya karbonat (gamping)

Warnanya agak gelap terang, karena kwarsa berwarna putih.

2. Greywocke

Istilah pertama digunakan di pegunungan Harz (Jerman)

Merupakan fragmen batuan (rock fragmen)

Berumur : devon-karbonatas, juga tersingkap di Skotlandia yang berumur

Paleozoikum bawah.

Dengan adanya rock fragmen ini menyatakan bahwa sedimentasi tak normal

(pendek), terjadi di daerah tektonik (dekat continental). Oleh karena pada daerah

yang mantap, maka ia akan bersosiasi dengan lava bantal (di laut), batuan erupsi

dan rijang (chert) (di darat). Rijang mencerminkan laut dalam, kemungkinan juga

terdapat di continental slope besar sekali, yang disebut arus turbbidit.

Warnanya gelap

Pemilahannya jelek, karena transportasi pendek.

Bentuk agak menyudut, karena transportasi jelek.

Karena arus turbidit maka struktur yang jelas yaitu graded-bedding

Pengendapan syngenetis (bersama-sama dengan proses genetika)

3. Arkone

Yang dominan adalah feldspar

Oleh karena yang dominant adalah feldspar maka ia taktahan lapuk atau tidak stabil

Ini menunjukkan bahwa batuan ini terjadi pada keadaan transportasi pendek,

kesempatan untuk melapuk kecil, iklimerring, relief tajam (pada daerah yang

berelief tajam)

Warnanya terang kemerah-merahan

Sorting jelek, karena transportasi pendek

Kebulatan komponen, agak menyudut, karena transportasi pendek.

4. Konglomerat

Page 13: Oseanografi Geologi

Batuan klastik yang mempunyai fragmen batuan dan matrik, dengan batuan fragmen

membundar – sangat membundar, kerikil, kerakal, dan bongkah dapat terdiri bermacam

batuan tetapi, kebanyakan biasanya kaya akan mineral kwarsa. Biasanya ruang antara

kerikil dengan pasir tersementasi dengan silica, lempung, limonite atau kalsit.

5. Breccia (breksi)

Adalah jenis batuan sedimen klastik yang menyerupai konglomerat, tetapi kebanyakan

fragmen batuannya berbentuk angular sampai meruncing-runcing, ukuran umumnya

berkisar dari kerakal sampai berangkal, sering diantara fragmen ini dijumpai ukuran

yang lebih kecil yang disebut matrik, fragmen dan matrik penyusun breksi ini terikat

dengan semen yang berupa material karbonatan atau lempungan, dari bentuk fragmen

yang meruncing, dapat ditafsirkan bahwa breksi ini diendapkan dengan sumbernya,

sehingga tidak terpengaruh suara fisik oleh jarak transportasi sehingga ingin mencapai

cekungan sedimen ukuran material penyusun breksi lebih besar dari 2 mm.

6. Batupasir

Batuan sediment klastik yang terdiri dari semen berukuran pasir, massa pasir ini

umumnya adalah mineral silika, feldspar atau pasir karbonat, sedang material pengikat

atau semen berupa besi oksida, silica lempung atau  kalsium karbonat. Dengan adanya

perubahan yang besar dalam ukuran butirnya, maka dapat dibedakan ukurannya dari

batupasir kasar sampai batulanau. Pada beberapa batuan, dijumpai ukuran butir yang

beragam; jadi dapat dikatakan batupasir konglomerat atau batulanau pasiran.Warna pada

batupasir, terbentuk sebagian besar oleh variasi butirnya.

7. Arkose

Adalah jenis dari batupasir dengan jumlah butiran feldspar yang lebih banyak. Kalau

komposisi batuan ini terdiri dari kwarsa dan feldspar dapat diikatakan granit, jadi

kemungkinan adanya kesalahan tentang arkose sangat kecil. Pada arko sebutirnya tidak

saling mengunci, butiran membulat dan dipisahkan dengan material semen dengan

butiran yang halus.

8. Batu lempung (dapat disebut serpih)

Adalah batuan sediment klastik yang terbentuk dari hasil pengompakan lempung dan

lanau, ukuran butirnya halus sehingga batuannya terlihat homogen. Batulempung adalah

halus dan umumnya terasa lembut, tetapi beberapa pasir halus atau lanaukasar mungkin

membuat terasagriity.

Batulempung umumnya dijumpai pelapisan sedimen. Batuan yang komposisinya sama

tetapi mempunyai ketebalan dan lapisan yang berbentuk blok dapat disebut batulumpur,

Page 14: Oseanografi Geologi

warna dari batulempung dan batulumpur antara ungu, hijau, merah, dan cokelat.

Beberapa lapisan yang banyak mengndung karbon berwarna hitam.

9. Batu gamping

Yang mungkin saja termasuk kedalam batuan sediment klastik atau kimiawi, umumnya

terdiri dari kalsit, beberapa mempunyai impurities atau variasi bagus bahkan keduanya

dalam penampakkannya. Beberapa batu gamping yang berbentuk butiran halus mungkin

terbentuk secara presipitasi kimia dengan batuan banyak atau sedikit organisme kecil,

beberapa sedimen pada dasar laut kemungkinan tersingkap di lapisan awal pada formasi

batugamping ukuran halus.

10.Dolostone

Seperti batugamping, juga merupakan batuanse dimenklastikataun kimiawi yang

umumnya tersusun oleh mineral dolomite, CuMg(CO3)2. Dolomite kelihatan seperti

kalsit, oleh karena itu mengapa dolomite dapat dikatakan sebagai batu gamping.

Page 15: Oseanografi Geologi

TUGAS

OSEANOGRAFI GEOLOGI

NAMA : ARINTIKA WIDHAYANTI

NIM : 26020211130064

KELAS : OSEANOGRAFI B

Page 16: Oseanografi Geologi

TUGAS

OSEANOGRAFI GEOLOGI

NAMA : SURANTA TARIGAN

NIM : K2E 009 073

KELAS : A