ortopedi - rspondokindah.co.id filean muskuloskeletal. tak lupa dilengkapi dengan pembahasan...
TRANSCRIPT
NO
T F
OR
SA
LE
|
V
OL
UM
E 4
1
ORTOPEDI
2
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
I K L A NS P R E A D
3
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
I K L A NS P R E A D
TH
E
NE
WS
4
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
MEJA REDAKSI
PELINDUNG • Ir. Deddy Kusuma • dr. Hermansyur Kartowisastro, Sp. B-KBD • PEMIMPIN UMUM • dr. Yanwar Hadiyanto, MARS • KETUA REDAKSI • Hestia Amriyani • WAKIL KETUA REDAKSI • Septiany Utami Dewi • REDAKSI • Amanda Firnadia Rahim • dr. Dewa Ayu Nyoman
Martasari Badung • drg. Dipa Elyana • Fanny Hapsari Utomo Putri • dr. Novita Widyawaty • SEKRETARIAT & DISTRIBUSI • Dian Novitasari • Evy Astuti • PENERBIT • PT Livimbi Media • KONTRIBUTOR • Agung Suharjanto • Hapis Sulaiman • Debbie Suryawan • Zulmahmudi • Satria Ugahari
• Andhita Noviola • Yayah • Gita Paramita (Fotografer) • Adieth Nugraha (Direktur Artistik) • Angun Prasetyo (Produksi) • RS PONDOK INDAH GROUP • Jln. Metro Duta Kav. UE • Pondok Indah, Jakarta 12310 • Indonesia
• PEMASANGAN IKLAN • Telp. (021) 765 7525 ext. 6236 • Fax. (021) 750 2324 • EMAIL: [email protected] • PENERBIT • PT Livimbi Media • Roemah Clara • Jln. Hang Lekir X No. 7 • Kebayoran Baru, Jakarta 12120 • Indonesia
DR. YANWAR HADIYANTO, MARSCHIEF EXECUTIVE OFFICER | RS PONDOK INDAH GROUP
Aktivitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan sehari-hari. Bayangkan menjalani
hidup tanpa bisa beraktivitas. Tidak hanya akan
terasa membosankan, tapi juga dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit. Dan untuk menja-
min kebebasan beraktivitas, tubuh yang sehat,
terutama tulang, sendi, dan otot (muskuloskeletal)
sebagai organ penggerak tubuh, memiliki peran
yang sangat penting.
Pada edisi ini, kami sajikan berbagai bahasan
yang berkaitan dengan muskuloskeletal dan orto-
pedi. Mulai dari sikap tubuh, berbagai keluhan
yang banyak dijumpai, hingga penanganan yang
dapat dilakukan ketika mengalami permasalah-
an muskuloskeletal. Tak lupa dilengkapi dengan
pembahasan fasilitas terkait kesehatan musku-
loskeletal dan ortopedi yang tersedia di jaringan
RS Pondok Indah Group.
Semoga semua pembahasan yang disajikan pada
edisi ini dapat menjadi referensi agar Anda dapat
terus leluasa beraktivitas.
Salam sehat.
LIFE IS MOVEMENT
GR
EE
TI
NG
4
5
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
36 Your Health
Bebas Bergerak Meski Panggul
Pernah Cedera
39 Your Health
Bahu Lentur Aktivitas Teratur
42 Your Health
Panggul Sehat Kini dan Nanti
46 Your Health
Terhindar dari Nyeri Pinggang
49 Doctor’s Profile
Dr. dr. L. Andre Pontoh, Sp. OT (K):
It's All About Lifestyle
52 Technomedic
Teknologi Pencitraan untuk
Penanganan Ortopedi
55 Diary
Anna Maria Fiorenza Santosa:
Berbagi Cerita tentang Skoliosis
58 Our Services
Pelayanan Ortopedi untuk Berbagai
Usia
GOOD LIFE
62 Essential
Aktivitas Tanpa Hambatan
64 Destine
Menikmati Sepi di Pahawang
BODY
10 Eatery
Hasil Kebun Sendiri
12 Keep Moving
Menjaga Tetap Perkasa
14 Maternity
Bebas Pegal, Tubuh Nyaman saat
Hamil
16 Enhance
Vitamin D: Sering Dilupakan, tapi
Bermanfaat untuk Muskuloskeletal
HEALTH
20 Your Health
Tennis Elbow Tak Hanya Dialami
Petenis
23 Your Health
Anak Sehat Tumbuh Kembang
Lancar
26 Your Health
Laser Penghilang Nyeri Leher dan
Pinggang
30 Your Health
Tulang Belakang Ideal Remaja Aktif
33 Your Health
Bebaskan Pergelangan Tangan dari
Nyeri
CO
NT
EN
T
6
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
TH
E
NE
WS
SEBAGAI BENTUK SUMBANGSIH TNI KEPADA MASYARAKAT, khususnya di
kawasan Kecamatan Kebayoran Lama, pada 9 Agustus 2018, diadakan acara
TNI Manunggal KB-Kesehatan. Pada acara yang berlangsung di halaman
kantor Kecamatan Keba yoran Lama, Jakarta Selatan ini, dilakukan pelayanan
kesehatan gratis bagi masya rakat, seperti pemeriksaan kesehatan umum,
konsultasi dan pemasangan alat kontrasepsi (KB), dan pemeriksaan HIV.
Turut berpartisipasi mendukung acara, RS Pondok Indah - Pondok Indah
ambil bagian dengan menyediakan tenaga medis (dua dokter dan dua pe-
rawat). Para tenaga medis RS Pondok Indah - Pondok Indah ini melakukan
pengecekan kesehatan umum.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI DUNIA KESEHATAN MEMBERIKAN DAMPAK
POSITIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN. Jika dulu operasi identik dengan luka
sayatan yang besar, kini telah dimungkinkan operasi dengan luka yang minim,
dikenal dengan minimal invasive.
Bertempat di Suasana Restaurant, Aston at Kuningan Suites, Jakarta, pada 29
Agustus 2018 yang lalu RS Pondok Indah Group mengadakan konferensi pers ten-
tang tin dakan minimal invasive yang sudah dapat dilakukan di jaringan rumah sakit-
nya. Pada kesempatan ini, RS Pondok Indah Group membahas lebih dalam mengenai
tindakan minimal invasive untuk penanganan masalah jantung dan urologi.
Selain CEO RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, acara ini juga
menghadirkan dr. Wishnu Aditya, Sp. JP (K), FIHA (dokter spesialis jantung dan
pembuluh darah konsultan kardiologi intervensi) dan dr. Hery Tiera, Sp. U (dokter
spesialis bedah urologi) sebagai pembicara.
T N I M A N U N G G A L K B - K E S E H A T A N
K O N F E R E N S I P E R SS O L U S I M I N I M A L I N V A S I V E
RS Pondok Indah - Pondok Indah berpartisipasi dengan mengirimkan tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis.
Perkembangan teknologi di bidang medis menghapuskan bayangan menakutkan tentang operasi.
7
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
TH
E
NE
WS
MENYAMBUT PERINGATAN HARI ULANG TAHUN
REPUBLIK INDONESIA KE-73, RS Pondok
Indah Group mengadakan berbagai kegiatan
di masing-masing rumah sakit yang berada di
bawah naungannya. Berbagai perlombaan yang
menarik, menantang, dan menghibur, diadakan
dalam perayaan ini, se perti balap karung, panjat
pinang, makan kerupuk, futsal, balap kelereng,
dan lainnya, yang dilakukan dengan cara yang
unik. Sebagai penyemangat peserta, disediakan
berbagai hadiah menarik bagi para pemenang di
masing-masing lomba.
S E M A R A K P E R A Y A A N H U T R ID I R S P O N D O K I N D A H G R O U P
Kebersamaan karyawan RS Pondok Indah Group di hari kemerdekaan.
8
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
TH
E
NE
WS
SEIRING DENGAN BERKEMBANGNYA TEKNOLOGI DI BIDANG RADIOLOGI, hadir
tekno logi terbaru di bidang kedokteran gigi yaitu Cone Beam Computed Tomogra-
phy (CBCT). Tak hanya berfungsi untuk melakukan pemeriksaan pencitraan, tek-
nologi CBCT yang dapat memberikan gambaran tiga dimensi berbagai struktur
di area gigi dan mulut dengan tingkat resolusi gambar dan akurasi yang sangat
tinggi ini pun dapat membantu dalam menganalisis kondisi tulang rahang selama
perawat an implan gigi. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian para dok-
ter gigi dalam memahami, menilai, dan menangani kasus kesehatan gigi dan mulut
melalui pemeriksaan penunjang radiologi kedokteran gigi terkini, RS Pondok Indah -
Pondok Indah menggelar seminar kedokteran gigi ini. Diselenggarakan pada 22
September 2018, seminar ini dihadiri oleh pembicara dokter gigi dari RS Pondok Indah
Group, seperti: Prof. Dr. drg. Benny S. Latief, Sp. BM (K), drg. Jonan Angkawidjaja, Sp.
Pros, Dr. drg. Rina Permatasari, Sp. KG, dan Dr. drg. Menik Priaminiarti, Sp. RKG (K).
Acara ini juga dimoderatori oleh drg. Dedy Yudha Rismanto, Sp. Perio.
S E M I N A R " C O N E B E A M C O M P U T E D T O M O G R A P H Y : D I G I TA L D E N T I S T R Y I S T H E F U T U R E "
P O N D O K I N D A HG R E E N F E S T 2 0 1 8
Peningkatan pengetahuan dan keahlian dokter gigi melalui pemeriksaan penunjang radiologi kedokteran gigi terkini.
Menyebarkan kepedulian terhadap lingkungan demi kehidupan yang lebih berkualitas di
kawasan Pondok Indah.
MENYEBARKAN SEMANGAT KEPEDULIAN TER-
HADAP LINGKUNGAN, warga RW 14 Kelurahan
Pondok Pinang menyelenggarakan Pondok Indah
Green Fest 2018. Acara yang dibuka oleh Wakil
Walikota Jakarta Selatan, H. Arifin M.AP ini berlang-
sung di Taman Puspita, Pondok Indah. Meng usung
tema “Green, Healthy, Clean”, acara yang berlang-
sung pada 7 Oktober 2018 lalu diramaikan dengan
beragam acara, seperti zumba dan yoga bersama,
bazar berbagai stan yang menawarkan beragam ma-
kanan-minuman sehat, serta ber bagai aca ra hibur-
an. Dalam acara ini juga dilakukan peres mi an Bank
Sampah di kawasan RW 14, Pondok Pinang.
Taman Puspita Indah adalah taman kota yang
pengelolaannya dilakukan oleh RS Pondok Indah
Group sebagai bagian dari kegiat an CSR sejak 2002.
Taman ini juga direvitalisasi untuk kenyamanan
masyarakat sekitar, pada 2015-2016. Penyelengga-
raan Pondok Indah Green Fest merupakan bukti
dukungan RS Pondok Indah ter hadap program
pemerintah dalam melestarikan ling kungan dan
me wujudkan lingkungan yang sehat.
9
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
10
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
10
EA
TE
RY
maian Pasar Langsat Jakarta, penghujung
September lalu, Nectaria Ayu berbagi
cerita tentang usaha yang dikembangkan
serta upaya meningkatkan kesadaran men-
jalani pola makan sehat ke masyarakat.
“Berawal dari ibu mertua bertanam
sayuran organik di daerah Gadog, Puncak.
Itu tahun 2008,” wanita yang akrab disapa
Ayu membuka cerita. Atas keinginan mem-
perkenalkan sayuran organik, hasil panen
sayuran pun lalu coba ditawarkan. Sayang
tanggapannya negatif. Kemudian ter pikir
untuk memperkenalkan
dengan cara berbeda, de-
ngan mengolah sayuran
organik menjadi sebuah
ma kanan. Gado-gado
ter pilih karena dirasa
mampu menampung banyak sayuran.
“Waktu awal, ibu menjual gado-gado dan
sayuran organik tanpa branding. Kebe-
H A S I L K E B U N S E N D I R IMenawarkan sayuran organik hasil kebun sendiri sambil berupaya meningkatkan kesadaran menjalani pola hidup sehat.
"KAMI MAU MAJU BERSAMA TEMAN- TEMAN YANG LAIN AGAR EKOSISTEMNYA TERBENTUK."
BELAKANGAN BANYAK BERMUNCULAN RU-
MAH MAKAN YANG MENAWARKAN MENU
MAKANAN SEHAT, tapi Warung Kebunku
tidak sekadar menawarkan makanan nik-
mat dan sehat. Ditemui di sela-sela kera-
11
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
BO
DY
Warung KebunkuJalan Langsat 3 No. 22, Jakarta Selatan
Instagram: @warungkebunku
tulan ibu juga punya usaha lain di daerah
Langsat, Jakarta Selatan, jadi jualannya di
situ,” kenang wanita yang dulu berkarier di
bidang advertising.
Berbekal pengalaman, serta tumbuh-
nya rasa cinta terhadap makanan organik,
Ayu memutuskan mendirikan Warung
Kebunku pada 2012. Gado-gado Organik
mendapat tanggapan positif, begitu pula
dengan sayuran organik yang ditawar-
kan. Melihat sekilas, gado-gado yang
di ta warkan layaknya gado-gado pada
umum nya. Yang membedakan, semua
bahan yang digunakan merupakan bahan
organik. Mulai dari sayuran yang berasal
dari kebun sendiri, kacang yang disangrai,
gula Jawa tanpa bahan campuran, sam-
pai kerupuk yang dibuat dari umbi Garut.
Soal rasa, eksistensi menu ini sebagai
menu favorit hingga sekarang tentu sudah
menjadi jawaban atas rasa yang ditawar-
kan. Selain gado-gado, Warung Kebunku
juga menjual karedok, ketop rak, serta
mie (yang bahan pewarnanya dibuat dari
bahan alami, se perti daun brokoli, caisim,
atau bayam)—selain menawarkan aneka
sayuran dan bahan makanan organik.
“Makanan yang kami jual berkonsep
bebas 5P: bebas pengawet buatan, pe-
warna buatan, perasa buatan, pemanis
sintetis, serta palm oil,” jelas Ayu.
Bicara rencana mendatang, Ayu
meng aku sedang mencoba umbi- umbian
dan wijen sebagai pengganti bumbu
kacang. Hal ini tidak terlepas dari ma-
sukan para konsumen yang mengaku
memiliki alergi terhadap kacang. Selain
itu, Warung Kebunku juga berencana
membuat tempat baru yang lokasinya
masih dalam pertimbangan.
Tidak sekadar menjual makanan dan
sayuran organik, Warung Kebunku juga
berusaha lebih mengenalkan makanan
organik pada masyarakat—khususnya di
Jakarta. Pasar Langsat Jakarta menjadi
salah satu usaha yang dilakukan. Meng-
hadirkan berbagai artisan yang bergerak
di bidang organik, pasar yang rencananya
akan diadakan rutin setiap bulan ini men-
jadi tempat bertemunya para penggiat or-
ganik, penikmat, sekaligus sarana edukasi.
“Kami mau maju bersama teman- teman
yang lain agar ekosistemnya terbentuk.”
Mengakhiri pembicaraan, Ayu berpe-
san agar secepatnya muncul kemauan diri
sendiri untuk menjalani pola hidup yang se-
hat. “Jangan karena paksaan, karena kalau
terpaksa akan menjadi sulit,” pungkasnya.
12
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
KE
EP
M
OV
IN
G
DALAM LEGENDA YUNANI, ACHILLES
MERUPAKAN SOSOK YANG PERKASA.
Begitu pula dengan salah satu tendon
pada tubuh manusia. Tendon achilles
mampu menahan bobot hingga
sepu luh kali berat tubuh manusia.
Walau begitu, bukan berarti tendon
satu ini bisa terhindar dari cedera.
Cedera tendon achilles dapat disebab-
kan oleh beberapa hal:
1. Trauma tajam, seperti terkena
pisau.
2. Robekan spontan, seperti terjatuh
dari ketinggian dengan posisi
plantarfleksi pergelangan kaki.
Penggunaan steroid (yang disun-
tikkan di achilles) pada penderita
obesitas dapat meningkatkan
risiko terjadinya robekan spontan.
3. Trauma repetitif, seringnya ber-
hubungan dengan olahraga yang
melibatkan lompatan seperti
sepak bola, berlari, basket, dan
lainnya. Olahraga kontak (basket,
sepakbola, dan lainnya) memiliki
faktor trauma tambahan yaitu
trauma kontak (misal ditekel).
Pada tahap awal, cedera pada
bagian ini ditandai dengan timbulnya
nye ri di sekitar tendon achilles, dari tu-
lang calcaneus (tempat tendon achilles
me nempel). Rasa nyeri disertai kaku
dirasakan pada pagi hari dan akan
menurun setelah beraktivitas. Saat
ber olahraga, disertai kombinasi de ngan
adrenalin, nyeri dapat tidak terasa. Jika
pende rita sudah meng alami proses
degene ratif, dapat terjadi benjolan di
M E N J A G A T E T A P P E R K A S A
Meski memiliki kemampuan menahan bobot hingga sepuluh kali berat tubuh manusia, tendon achilles tetap berisiko mengalami cedera.
13
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
BO
DY
tendon achilles. Sementa ra, pada kasus
trau ma tanpa luka, bila terjadi sobekan,
penderita tidak mampu berjinjit dengan
kaki yang mengalami trauma (meski
pada posisi duduk masih dapat ber-
jinjit). Pada kasus tertentu, ditemukan
legokan di area tendon ini.
Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan ketika seseorang meng-
alami kondisi seperti tersebut. Pada
kasus sobekan total, penderita dapat
melaku kan RICE (Rest, Ice, Compres-
sion, Elevation). Setelahnya, periksa-
kan kon disi ke dokter spesialis bedah
orto pedi dan traumatologi. Sementara
bila yang terjadi kasus kronis, pasien
di sarankan menambah pemanasan
sebelum ber aktivitas/berolahraga, di-
kom binasikan dengan obat anti-infla-
masi. Jika masih mengalami keluhan,
segera periksakan ke dokter.
Cedera tendon achilles dapat didiag-
nosa dengan MRI, atau USG jika MRI
tidak tersedia. Jika terbukti terdapat ce-
de ra pada tendon ini, terdapat bebe rapa
penanganan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Rekonstruksi dengan pembedahan
pada pasien aktif yang mengalami
cedera akut.
2. Terkadang diperlukan penggantian
tendon achilles pada kasus robekan
akibat degeneratif (dengan tendon
jempol atau peroneus brevis).
3. Pada kasus degeneratif tanpa
robekan, dapat dilakukan
injeksi PRP dan stem cell,
sementara penanganan dengan
Extracorporeal Shock Wave Therapy
(ESWT) masih dalam penilaian
efektivitasnya.
4. Pembedahan dapat dilakukan
pada kasus tenosynovitis (pera-
dangan tendon secara spontan)
bila tindakan non-operatif tidak
memberikan hasil.
Namun, yang terpenting adalah
menjaga agar tendon terkuat di tubuh
ini tidak sampai mengalami cedera.
Melakukan pemanasan agar tendon
menjadi elastis dapat mengurangi
risiko cedera. Pemanasan yang
menjadi pilihan adalah calf stretching
(berdiri dan jinjit di pinggir tangga).
Menjaga berat badan ideal juga
menurunkan risiko terjadinya cedera
pada bagian ini. Selain itu, perlu juga
mempertimbangkan mengganti jenis
olahraga dari yang kontak menjadi
non-kontak.
dr. Dimas Raditya Boedijono, Sp. OT (K)Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Foot & Ankle
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Dokter Dimas meraih gelar spesialisnya di Universitas Indonesia dan dianugerahi gelar konsultan foot and ankle oleh Kolegium Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) pada 2016. Beliau menyelesaikan fellowship di Asan Medical Center, Seoul, Korea Selatan, pada 2011-2012. Dokter yang menjabat sebagai Ketua Foot & Ankle di Indonesian Orthopedic Society of Sport Medicine & Arthroscopy (IOSSMA) pada 2012 – 2014 ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Seksi Foot & Ankle di Indonesia Orthopedic Association pada periode yang sama. Selain itu, keaktifannya berorganisasi memberi bekal bagi beliau untuk berperan sebagai international affiliate member di American Orthopedics Foot & Ankle Society dan American Academy of Orthopedic Surgeon sejak 2014.
14
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
MA
TE
RN
IT
Y
B E B A S P E G A L , T U B U H N Y A M A N S A A T H A M I L
Keluhan pegal-pegal (terutama pada pinggang dan punggung) sering dialami ibu hamil, terutama pada trimester dua dan tiga kehamilan. Untuk menghindarinya, menjaga postur tubuh (saat berdiri, berjalan, atau berbaring) yang tepat, amatlah penting.
Postur Tubuh Saat Berdiri yang Baik untuk Ibu
Hamil
• Alignment yang baik. Bayangkan ‘garis lurus’
dari telinga hingga bahu, dan berlanjut ke
pinggul dan lutut.
• Pertahankan posisi kepala lurus dengan dagu
mengarah ke dalam. Jangan memutar posisi
kepala terlalu miring atau ke bawah atau terlalu
maju atau terlalu mundur.
• Pastikan posisi daun telinga sejajar dengan
bahu.
• Berdiri tegak, posisi dada ke depan dan bahu
lurus.
• Pertahankan lutut dalam posisi lurus, tapi tidak
kaku.
• Tarik bagian perut ke arah dalam dan ke atas.
Jangan putar panggul terlalu ke depan maupun
ke belakang agar pinggang tidak terlalu
melengkung.
Perubahan Tubuh Saat Hamil
• Kenaikan berat badan, ter utama di bagian perut.
• Perubahan hormon saat kehamilan membuat
liga men lebih rileks—membuat persendian lebih
leluasa bergerak dan berisiko cedera.
• Perubahan pusat gravitasi tubuh karena per-
tambahan berat badan di bagian depan tubuh—
menyebabkan otot dan sendi bekerja lebih
keras terutama di bagian pinggul dan pinggang.
Kese imbangan tubuh menjadi kurang stabil dan
risiko jatuh lebih besar.
15
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
BO
DY
dr. Grace Valentine, Sp. OGDokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan | RS Pondok Indah - Puri Indah
Dokter yang menyelesaikan studi kedokteran umum dan spesialis kebidanan dan kandungan dengan predikat cum laude dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, pernah mengikuti pertukaran pelajar di Innsbruck Hospital, Austria, pada 2009. Untuk memperdalam ilmunya, beliau kerap mengikuti berbagai pelatihan, seminar,dan simposium. Seminar yang baru-baru ini beliau ikuti yakni International Master Course on Aging Science (IMCAS) Surgical and Non-Surgical Training Course on Aesthetic Gynecology di London pada 2018. Beliau juga pernah menjadi scientific oral presenter pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Di tengah aktivitasnya, dr. Grace masih aktif menjadi kontributor di beberapa situs kesehatan.
• Usahakan menumpukan berat badan seimbang
pada kedua telapak kaki. Posisi kedua telapak
kaki sejajar dengan jarak secukupnya. Hindari
penggunaan sepatu berhak tinggi atau sepatu
yang tidak nyaman.
• Hindari berdiri dengan posisi yang sama dalam
waktu lama. Bila berdiri dengan satu posisi dalam
waktu lama, letakkan satu kaki sedikit ke atas un-
tuk mengurangi beban gravitasi pada pinggang.
Posisi Tidur Nyaman untuk Ibu Hamil
Posisi berbaring pun perlu menjadi perhatian
para ibu hamil. Perubahan hormon menyebabkan
liga men dan sendi menjadi lebih rileks. Karena-
nya, kerap muncul rasa tidak nyaman, bahkan
saat berbaring. Berikut beberapa tips yang dapat
dilakukan ibu hamil untuk tidur lebih nyaman:
• Hindari tidur dalam posisi telentang, karena
rahim yang semakin membesar akan menekan
pembuluh darah besar yang terletak di belakang
rahim.
• Sebaiknya tidur miring ke kiri dengan lutut
sedikit menekuk.
• Gunakan bantal yang nyaman untuk menyokong
punggung, di antara kedua tungkai bawah, dan
di bawah perut.
• Saat bangun dari posisi tidur, topang bagian
atas tubuh dengan kedua lengan hingga posisi
duduk, lalu gerakkan tungkai bawah ke sisi
tempat tidur. Berdiri perlahan, dengan meng-
gunakan otot kaki.
Postur Duduk untuk Ibu Hamil Pekerja
• Duduk tegak, tidak terlalu membungkuk
maupun membusung ke depan. Gunakan
bangku yang kokoh dengan support di pinggang
dan putar panggul sedikit ke depan. Posisi lutut
sedikit di bawah pinggul dan kaki menyentuh
lantai.
• Pilih bangku dengan arm rest yang empuk
sehingga bahu dan siku dapat rileks.
• Hati-hati dengan bangku beroda karena dapat
bergerak saat berdiri maupun duduk.
• Usahakan untuk bangun dan berjalan tiap
jam. Hindari menyilangkan kaki selama duduk
karena dapat mengganggu sirkulasi darah.
Atasi Nyeri Punggung dengan Tepat
• Olahraga (seperti berjalan, berenang, atau
bersepeda statis) secara teratur dapat
memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas
otot di punggung, pinggang, dan perut.
• Hindari sepatu berhak tinggi atau sepatu yang
tidak nyaman.
• Hindari tidur dalam posisi telentang.
• Gunakan support belt pada bagian perut bawah.
• Istirahat cukup. Posisi tungkai bawah yang
ditinggikan saat tidur juga dapat meringankan
rasa sakit.
• Kompres hangat atau dingin pada bagian tubuh
yang terasa pegal.
16
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
VITAMIN D:SERING DILUPAKAN, TAPI BERMANFAAT
UNTUK MUSKULOSKELETAL
vitamin D sehari-hari? Sebetulnya, terdapat dua
sumber vitamin D, yaitu melalui pembentukan-
nya di bawah kulit serta dari makanan. Hanya
saja, kan dungan vitamin D dalam bahan makanan
alami sa ngat terbatas, dan sebagian besar harus
diperoleh dari makanan yang difortifikasi. Vitamin
D dari makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu
ergokalsi ferol (vitamin D2) yang terdapat dalam
bahan makanan nabati (seperti jamur portabella,
jamur shiitake, dan jamur tiram) dan margarin
yang difortifikasi dengan vitamin D; sementara
kolekalsiferol (vitamin D3) terdapat dalam
be be rapa jenis ikan, minyak hati ikan kod, kuning
telur, hati sapi, dan produk susu yang difortifikasi
dengan vitamin D.
Berbagai masalah atau gangguan kesehatan tulang pastinya sudah sering dikaitkan dengan kekurangan atau defisiensi vitamin D. Tetapi, tahukah Anda bahwa keluhan
nyeri kronis pada otot juga terkait dengan kondisi kekurangan vitamin D ini?
EN
HA
NC
E
DALAM SUATU SURVEI DI SEBUAH KLINIK REMA-
TOLOGI DI IRLANDIA, ditemukan kondisi kekurang an
vitamin D pada beberapa kondisi muskuloskele tal,
se perti penyakit radang sendi (69 persen), osteoar-
thritis (62 persen), nyeri punggung yang tidak spesifi k
(75 persen), dan osteoporosis (71 persen). Vitamin D
berperan dalam mempengaruhi jalur infl amasi (pera-
dang an) sehingga mengurangi rasa nyeri. Selain
itu, vitamin D juga berperan dalam meningkatkan
diameter serabut saraf serta sintesis protein untuk
kontraksi otot. Sedangkan pada tulang, vitamin D
akan membantu mine ralisasi de ngan meningkatkan
penyerapan kalsium dan fosfat di usus sehingga
tulang menjadi padat dan kuat.
Lalu, bagaimana cara memenuhi kebutuhan
17
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
18
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. GKDokter Spesialis Gizi Klinik | RS Pondok Indah - Pondok Indah
Dokter Juwalita mendapatkan gelar spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Pengembangan Organisasi dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik (PDGKI) Cabang Banten. Beliau kerap memperdalam ilmunya dengan mengikuti berbagai workshop dan seminar, di antaranya mengenai diabetes mellitus dan lipidemia serta Nutrition Support in Pulmonary Disease yang diselenggarakan oleh European Society for Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN). Selain itu, dr. Juwalita juga aktif berperan sebagai narasumber dalam talkshow off-air maupun on-air mengenai nutrisi dan gaya hidup.
Bahan Makanan Bahan MakananKandungan Vitamin D(IU per 100 gr Bahan Makanan)
Kandungan Vitamin D(IU per 100 gr Bahan Makanan)
Jamur portabella Ikan nila10 124
Jamur tiram Ikan kembung29 643
Minyak hati ikan kod Hati sapi10.000 49
Jamur shiitake Ikan kakap18 408
Margarin fortifikasi Kuning telur429 218
Ikan salmon Susu fortifikasi435 420
Selain dari makanan, vitamin D juga dapat
dibentuk oleh tubuh. Sinar ultraviolet B (UVB) dari
matahari akan diserap oleh kulit dan akan ber-
interaksi dengan provitamin D yang ada di jaring-
an lemak bawah kulit untuk membentuk vitamin
D. Intensitas UVB sinar matahari paling tinggi
ada pada jam 11.00 - 14.00. Pada waktu terse-
but, kita hanya perlu berjemur sekitar 7,5 menit
Kandungan vitamin D dalam bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut.
agar pembentukan vitamin D menjadi efektif. Bila
Anda tidak merasa nyaman berjemur di jam-jam
tersebut, boleh saja berjemur pada sebelum dan
sesudah rentang waktu tersebut tapi dengan
durasi yang lebih lama—sekitar 15 – 25 menit.
Pada saat berjemur, pastikan wajah, lengan, dan
tangan Anda terpapar matahari. Lakukan kegiatan
ini setidaknya tiga kali seminggu.
EN
HA
NC
E
19
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
B E R G E R A K D E N G A N L E L U A S A
S I S T E M M U S K U L O S K E L E T A L ( S E N D I , T U L A N G , D A N O T O T ) A D A L A H P E N U N J A N G G E R A K U T A M A PA D A T U B U H K I T A . P E R M A S A L A H A N PA D A S I S T E M I N I D A PA T M E N G H A M B A T
A K T I V I T A S S E H A R I - H A R I . M U L A I D A R I S E K A D A R R A S A T I D A K N Y A M A N , N Y E R I , S A M PA I K E T I D A K M A M P U A N M E N G G E R A K K A N S U A T U A N G G O T A B A D A N . M E N J A L A N I
G A Y A H I D U P S E H A T D A N B E R A K T I V I T A S D E N G A N B E N A R M E N J A D I P E N T I N G A G A R K I T A S E N A N T I A S A D A PA T S E L A L U B E R G E R A K D E N G A N L E L U A S A .
20
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 0
YO
UR
H
EA
LT
H
20
T E N N I S E L B O W T A K H A N Y A D I A L A M I P E T E N I S
Meski tidak berpotensi berujung pada kondisi yang fatal, tennis elbow dapat mengganggu aktivitas harian. Penderita akan merasa tidak nyaman dengan rasa nyeri dan keterbatasan gerak yang ditimbulkan.
V O L U M E 4 0 • H E A LT H F I R S T
GERAKAN BERULANG
(REPETITIVE MOVEMENTS)
MENJADI FAKTOR RISIKO
TERJADINYA TENNIS ELBOW.
HE
AL
TH
21
TANPA SADAR, AKTIVITAS HARIAN
DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN
PADA TUBUH. Tidak hanya ketika
kita melakukan pekerjaan yang berat,
seperti mengangkat beban. Gangguan
pada tubuh bahkan bisa terjadi ketika
kita melakukan hal-hal yang ringan.
Penyakit yang dikenal juga
dengan nama lateral epicondylitis
ini merupakan kondisi nyeri pada
sisi luar dari siku. Kondisi ini ter-
jadi karena adanya pergerakan ber-
lebihan yang menggunakan lengan
maupun pergelangan tangan. Peng-
ulangan gerak an yang mengguna kan
lengan dan pergelangan tangan ini
menyebabkan terjadinya peradang an
di siku, sehingga timbul rasa nyeri.
Dinamakan tennis elbow, karena
kondisi ini kerap dialami oleh pemain
tenis, meski banyak pula ditemukan
kejadian pada masyarakat umum.
Dalam aktivitas harian, kita
se ring melakukan gerakan berulang
(repetitive movements). Misal saja
ketika menggergaji, mengecat,
memasak, memeras pakaian, bahkan
bekerja menggunakan mouse.
Aktivitas-aktivitas semacam itu yang
menjadi faktor risiko terjadi nya tennis
elbow.
Pada tahap awal, penderita tennis
elbow akan merasa nyeri ringan pada
siku bagian luar. Seiring waktu, inten-
sitas nyeri pun semakin bertambah.
Durasinya bisa berminggu-minggu
hing ga berbulan-bulan. Gejala lain
yang kerap timbul adalah melemahnya
otot tangan atau merasa sakit saat
melakukan gerakan memutar dengan
tangan (misal membuka pintu).
Sayangnya, kerap penderita
menyepelekan kondisi tersebut. Dan
lagi, karena tidak mengetahui penye-
babnya, justru terus melakukan
aktivitas yang sebenarnya menjadi
pemicu terjadinya nyeri.
Tak jarang pula yang kemudian
memilih pemijatan/urut sebagai
jalan keluar. Padahal, tekanan yang
diberikan saat memijat (khususnya di
daerah yang terjadi peradangan) akan
memperlambat proses penyembuhan.
Meski tidak berakibat fatal, tennis
elbow yang tidak segera ditangani
atau tidak ditangani dengan baik
akan menghambat pende rita dalam
melakukan aktivitas harian. Terlebih,
kondisi ini kerap dialami oleh orang
di usia produktif (30 – 50 tahun)
sehingga menimbulkan rasa tidak
nyaman di tengah padatnya aktivitas
yang dilakukan.
22
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
22
dr. Daffodilone Cahyadi, Sp. OTDokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi | RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Dokter yang biasa dipanggil dr. Daffo ini menamatkan studi spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Beliau kemudian mengambil fellowship foot and ankle surgery di Orthopadische Klinik Volmarstein, Jerman, pada 2014. Untuk memperdalam ilmunya, dr. Daffo pernah mengikuti berbagai pelatihan, kongres, dan seminar ortopedi, salah satunya adalah pelatihan adult joint reconstruction (hip and knee arthroplasty) di Maharaj Nakorn Hospital, Chiang Mai, Bangkok, pada 2011. Karya ilmiah terbarunya berjudul Effect of Hyaluronic Acid in Addition to Synthetic Bone Graft on Callus Quality in Bone Defect Healing of the Tibia Wistar Rats Based on Morino Score Histopatologically dipresentasikan pada 18th Annual Meeting of Indonesian Orthopedic Association di Manado pada 2011.
Sadari dan Antisipasi
Saat menderita nyeri seperti ini,
pen ting bagi penderita untuk
me nyadari aktivitas-aktivitas yang
me nye babkan rasa nyeri tersebut.
Se telahnya, ada beberapa hal yang
da pat dilakukan agar rasa nyeri tidak
semakin bertambah.
• Istirahat, berhenti melakukan
aktivitas yang menjadi faktor
risiko terjadinya tennis elbow.
• Gunakan tangan yang lain untuk
melakukan aktivitas tersebut.
• Hindari aktivitas dengan gerakan
yang berulang.
• Lakukan peregangan sebelum
dan setelah melakukan aktivitas
de ngan gerakan berulang. Untuk
kasus tennis elbow, peregangan
dapat dilakukan dengan menekuk
pergelangan tangan ke atas
dan ke bawah, lalu mena riknya
mengguna kan tangan lain.
Lakukan pada kedua tangan.
Jika intensitas nyeri semakin
bertambah, yang mungkin disertai
dengan munculnya gangguan
ber aktivitas, se ge ra periksakan
kondisi ke dokter. Pemeriksaan fisik
cukup untuk mendiagnosa seseorang
menderita tennis elbow. Tapi ketika
terdapat keraguan, pemeriksaan
rontgen (untuk memastikan bukan
arthritis atau radang sendi) dan
MRI (untuk melihat apakah terjadi
peradangan atau robekan pada otot)
juga diperlukan.
Setelah memastikan bahwa
kondisi yang dialami pasien adalah
tennis elbow, penanganan awal
biasa nya dilakukan dengan pemberian
obat anti peradang an. Terkadang
juga diperlukan penyuntikan steroid
ataupun PRP (Platelet Rich Plasma)
untuk mengurangi peradang an
atau penanganan dengan ESWT
(Extracorporeal Shock Wave Therapy).
Penanganan konservatif (tanpa
ope rasi) untuk kasus tennis elbow
memiliki angka keberhasilan yang
tinggi, sekitar 80 – 90 persen.
Tetapi, ketika selama 6 – 12 bulan
penanganan konservatif tidak
memberikan hasil memuaskan,
ope rasi me rupakan pilihan terakhir
untuk dilakukan. Ope ra si yang
dilakukan bertujuan membersihkan
jaringan radang serta memperbaiki
jaring an otot jika ada yang robek.
Tentu tidak ada yang ingin
meng alami rasa nyeri. Jadi, per-
hatikan aktivitas harian yang Anda
lakukan dan hindari kondisi-kondisi
yang merugikan kesehatan tubuh
Anda.
23
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
A N A K S E H A T T U M B U H K E M B A N G L A N C A R
Kelainan muskuloskeletal pada anak dapat mengganggu tumbuh kembang di masa mendatang. Deteksi dan penanganan sedini mungkin dapat menghindarkan anak dari mengalami gangguan pertumbuhan serta kemungkinan berulang.
MASA ANAK-ANAK MERUPAKAN SALAH SATU
FASE PENTING DALAM KEHIDUPAN. Satu hal
yang harus digarisbawahi ketika berbicara ten-
tang masa anak-anak adalah tumbuh kembang.
Segala sesuatu yang terjadi pada masa anak-anak
bisa mempengaruhi tumbuh kembang seorang
manusia. Dalam hal ortopedi, kelainan pada masa
anak-anak bisa menyebabkan pertumbuhan yang
kurang optimal atau terjadinya kelainan bentuk.
24
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
24
Menurut WHO, pengkategorian anak-anak
adalah berusia 0 – 18 tahun. Pada periode waktu
tersebut, manusia menjalani masa pertumbuhan.
Sementara, yang dimaksud dengan kelain-
an muskuloskeletal adalah kelainan tulang dan
penunjangnya (otot dan sendi). Kebanyakan
anak terlahir dengan variasi yang normal. Dise-
but kelainan jika terdapat kondisi yang tidak
seharusnya. Sayangnya, tidak jarang orangtua
yang terlalu khawatir dan berpikir anaknya meng-
alami gangguan tumbuh kembang.
Kasus kaki O dan X, misalnya. Ketika meli-
hat kaki anak mengalami bentuk seperti ini, ba-
nyak orangtua yang berpikir anaknya mengalami
kelainan. Padahal, hingga usia tertentu (kaki O
hingga usia dua tahun, kaki X pada usia 3 – 4
tahun dan menjadi lurus pada usia 6 – 7 tahun),
kondisi tersebut merupakan hal yang normal.
Kaki O dan X perlu mendapat perhatian lebih jika
menunjukkan tanda berikut:
• sudut kelengkungan yang besar;
• lengkungan bertambah drastis dalam kurun
waktu tertentu; dan
• lengkungan hanya terjadi pada satu kaki.
Selama masa pertumbuhan, dua hal yang
harus menjadi perhatian orangtua pada anaknya:
menjaga berat badan dan menjaga agar anak
melalui proses perkembangan (misal merangkak,
MENURUT WHO, PENGKATEGORIAN ANAK-ANAK ADALAH BERUSIA
0 – 18 TAHUN. PADA PERIODE WAKTU TERSEBUT, MANUSIA MENJALANI
MASA PERTUMBUHAN.
25
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
dr. Faisal Mi’raj, Sp. OTDokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi | RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Dokter yang kerap menangani kasus kelainan muskuloskeletal pada anak dan remaja seperti flat foot, kaki O, dan kaki X ini, menyelesaikan pendidikan spesialis bedah ortopedi di Universitas Indonesia. Beliau senantiasa memperdalam ilmunya dengan mengikuti berbagai workshop dan fellowship, di antaranya limb lengthening and reconstruction fellowship di Istanbul University, Turki, pediatric orthopedic fellowship di Asan Medical Center, Ulsan University, Korea, pada 2012, serta sport medicine fellowship di Chiang Mai University, Thailand, pada 2013. Beliau juga secara rutin mengikuti seminar, course, serta menulis karya ilmiah baik lokal maupun internasional, terutama yang berhubungan dengan penyakit ortopedi anak serta kelainan bentuknya.
berdiri, berjalan, dan seterusnya) sesuai usianya—
meski hal ini sulit dilakukan karena setiap anak
memiliki kemampuan yang berbeda.
Kelainan Muskuloskeletal pada Anak
Secara umum, kelainan muskuloskeletal pada
anak dibedakan menjadi dua.
1. Kelainan Bawaan (Congenital)
Kelainan jenis ini ada yang terlihat jelas se-
jak lahir (misal jari kelebihan/polydactyly, jari
dempet, leher miring/torticollis, atau tulang
belakang yang tidak terbentuk/spina bifida)
tapi ada pula yang tidak terlihat jelas sehingga
diperlukan pemeriksaan khusus (misal kelain-
an panggul bawaan).
Salah satu kelainan bawaan yang banyak
ditemui adalah kelainan tulang panggul.
Kondisi ini terjadi karena tulang panggul yang
mudah keluar-masuk akibat urat yang lentur.
Satu dari 80 bayi memiliki otot yang lentur.
Jika bayi dengan otot lentur dibedong, tulang
panggulnya akan keluar. Dalam waktu yang
lama, kondisi ini akan menyebabkan dislokasi
bawaan. Identifikasi kelainan tulang panggul
pada bayi dapat dilakukan dengan langkah
berikut:
• kesamaan panjang kedua kaki;
• ada atau tidaknya perbedaan lipatan paha
di kedua kaki;
• pemeriksaan USG (sampai usia 4 – 6
bulan); dan
• pemeriksaan X-ray (untuk usia di atas 6
bulan).
2. Kelainan Didapat (Acquired)
Kelainan jenis ini disebabkan oleh kebia sa an
atau sikap yang tidak benar. Toeing out
me rupakan kondisi di mana kaki mengha-
dap keluar saat berdiri atau berjalan yang
disebabkan oleh tulang paha maupun tulang
kering yang memutar keluar. Kondisi ini di-
sebabkan karena kebiasaan tidur tengkurap
dengan posisi kaki menghadap luar. Semen-
tara, toeing in merupakan kondisi di mana kaki
menghadap ke dalam saat berdiri atau ber-
jalan yang disebabkan oleh tulang paha mau-
pun tulang kering yang memutar ke dalam.
Kondisi ini biasanya hanya perlu obser-
vasi, karena sebagian besar akan kembali nor-
mal sampai usia 6-8 tahun. Anak disarankan
menghentikan kebiasaan duduk dan tidur yang
salah dan menggantikan dengan posisi yang
berlawanan, misalnya kebiasaan duduk W (W-
seating) pada anak dengan toeing in, hendak-
nya diubah menjadi posisi duduk bersila.
Prinsip lebih cepat lebih baik sangat berla ku
pada penanganan kasus kelainan muskuloske-
letal pada anak. Tidak hanya berpengaruh pada
optimalisasi penanganan yang diberikan, se-
makin cepat penanganan yang diberikan juga
me minimalisir ke mungkinan kekambuhan di
masa depan—terutama kasus yang berkaitan
dengan masalah pada lempeng pertumbuhan.
26
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
26
pitan. Penyempitan ini menyebabkan terjepitnya
urat-urat saraf yang melalui tulang belakang.
Diagnosis HNP dapat berupa anamnesis dan
pe meriksaan fisik. Untuk pemeriksaan penun jang,
dapat menggunakan X-ray anatomi tulang
belakang. Selain itu, juga bisa dilakukan MRI pa-
da tulang belakang.
HNP dapat terjadi karena beberapa faktor,
seperti batuk dalam jangka waktu lama dan
terus-menerus, berat badan berlebih (obesitas),
cedera/trauma terhadap benturan, gaya hidup,
genetik, kelainan/tekanan pada bentuk tulang
L A S E R P E N G H I L A N G N Y E R I L E H E RD A N P I N G G A N G
Penanganan PLDD dan PCDD dapat meredakan nyeri tulang belakang. Tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat, tindakan invasif minimal ini pun
memiliki tingkat keberhasilan mencapai 80 persen.
SAAT MENGANGKAT GALON AIR MINERAL,
MARTIN (33 TAHUN) TIBA-TIBA MERASA NYERI
LUAR BIASA PADA TULANG BELAKANGNYA.
Meski telah beristirahat, rasa nyeri itu tak kunjung
reda. Dia pun memeriksakan diri ke dokter. Setelah
dilakukan pemeriksaan, diketahui rasa nyeri yang
dirasakan akibat dari Herniated Nucleus Pulposus
(HNP) atau dikenal dengan sebutan saraf terjepit.
HNP merupakan kondisi ketika bantalan lunak
(strukturnya seperti gel) di antara ruas-ruas tulang
belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus) meng-
alami tekanan atau pecah sehingga terjadi penyem-
27
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
belakang, menyetir pada jangka waktu yang
lama, merokok, pekerjaan (mengangkat, menarik,
mendo rong benda berat), degeneratif, serta postur
tubuh yang tidak diposisikan secara benar.
Saat terjadinya HNP, seorang penderita akan
mengalami beberapa gejala sebagai berikut:
1. Rasa sakit/nyeri. Bagian yang merasa sakit/
nyeri tergantung pada posisi terjadinya tekan-
an urat saraf. Pada kondisi yang berat, HNP
dapat menyebabkan kelumpuhan.
2. Mati rasa atau kesemutan.
3. Kelemahan otot. Hal ini dapat menyebabkan
seseorang mudah tersandung atau tidak kuat
memegang atau mengangkat sesuatu.
4. Pada pria, HNP dapat menyebabkan impotensi
bahkan kemandulan.
Penanganan HNP
Saat didiagnosa mengalami HNP, Martin mengira
dirinya harus menjalani operasi. Terbayang meja
operasi dengan peralatan yang menyeramkan.
Belum lagi bekas luka dan masa penyembuhan-
nya. Seketika rasa takut menyelimuti dirinya.
Padahal, HNP dapat ditangani dengan teknik
Percutaneous Laser Disc Compression (PLDD).
Tindak an invasif minimal ini bertujuan menyu-
sutkan tonjolan nucleus pulposus dengan meng-
gunakan energi laser. Tindakan yang memiliki
tingkat keberhasil an mencapai 80 persen ini
dapat dila kukan pada HNP tahap awal, sebelum
cincin annulus fibrosus mengalami robekan.
Sekilas, PLDD mirip dengan suntik saraf.
Tetapi, keduanya memiliki perbedaan pada target
28
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
dr. Muki Partono, Sp. OTDokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi | RS Pondok Indah - Puri Indah
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini senantiasa memperbaharui ilmunya melalui beberapa pelatihan. Beberapa di antaranya adalah pelatihan Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) yang diselenggarakan oleh Graz University, Austria, pelatihan injection spinal di Turki, serta pelatihan Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD) and Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD) di Herne, Jerman. Sebagai dokter bedah, beliau juga memperdalam ilmunya secara khusus dalam menangani masalah tulang belakang dengan teknik MED pada Dr. John Destandeu di Universitas Bordeaux, Prancis. Dokter Muki banyak menangani beberapa kelainan pada lutut dan bahu serta kelainan tulang belakang seperti HNP (saraf terjepit), serta kasus yang berkaitan dengan cedera olahraga.
penyuntikan. Jika pada suntik saraf yang men-
jadi target adalah saraf yang terjepit, pada PLDD,
yang menjadi target penyebab terjepitnya saraf
(nucleus pulposus yang keluar).
PLDD dan PCDD dilakukan dengan tata laksana
sebagai berikut.
1. Pasien diberikan bius lokal, tak perlu puasa,
posisi tengkurap di meja operasi.
2. Dilakukan gambar pada titik-titik yang akan
menjadi sasaran (bisa 1/2/3 level) meman-
faatkan C-arm.
3. Penyuntikan pada bantalan yang menonjol
dengan bantuan C-arm.
4. Memastikan jarum suntik tepat pada bantalan
sasaran dengan pemberian kontras.
6. Jarum dihubungkan dengan tip laser dan
diposisikan dengan fiber kecil.
7. Tindakan ini dilakukan dengan proses heating
di area yang nyeri, dengan panjang gelombang
dan suhu yang disesuaikan dengan masing-
masing lokasi.
Keseluruhan prosedur ini hanya berlangsung
selama 15 menit untuk tiap level. Setelahnya,
dilakukan observasi selama 12 jam. Jika tidak
ada kondisi yang mengkhawatirkan, pasien dapat
kembali ke rumah. Pasien kembali ke rumah
sakit 1 – 2 minggu setelahnya untuk melakukan
kontrol.
Setelah menjalani penanganan, pasien
diharapkan memperhatikan beberapa hal agar
HNP tidak kembali berulang, seperti menjaga
berat badan, tidak melakukan aktivitas berat atau
mengangkat benda dengan posisi yang benar,
serta mengenakan korset untuk sementara waktu
selama 6 – 8 minggu. Jangan sampai rasa nyeri
tulang belakang mengganggu aktivitas Anda.
29
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
30
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
T U L A N G B E L A K A N G I D E A L
R E M A J A A K T I F
Menyebabkan rasa nyeri hingga penurunan fungsi organ-organ penting, kasus skoliosis justru banyak ditemukan pada usia anak dan remaja. Deteksi
sedini mungkin menghindarkan penderita dari dampak negatif kelainan tulang belakang ini.
90 persen dari seluruh kasus skoliosis.
Jika tidak cepat ditangani dengan baik,
remaja yang menderita skoliosis seti-
daknya akan terganggu aktivitasnya—
padahal masa remaja biasanya meru-
pakan masa yang paling aktif.
Sampai saat ini, penyebab ter-
jadinya skoliosis tidak diketahui se-
cara pasti (idiopatik). Karenanya,
skoliosis pada remaja disebut ado-
lescent idiopathic scoliosis. Walau be-
gitu, terdapat kemungkinan skoliosis
diturunkan secara genetik.
Karena belum diketahui penye-
bab terjadinya, melakukan pemerik-
saan merupakan usaha terbaik agar
terhindar. Terdapat serangkaian pe-
meriksa an yang perlu dilakukan da lam
diagnosa skoliosis.
1. Riwayat kesehatan. Adanya riwa-
yat yang diketahui dari pasien
maupun keluarga pasien, termasuk
riwayat kesehatan yang mung kin
berhubungan seperti trauma atau
kelainan lahir.
2. Pemeriksaan fisik. Penderita
skoliosis akan menampakkan
kelainan pada punggung, dada,
panggul, kaki, telapak kaki, bahu,
dan lain-lain. Adanya tonjolan dari
iga di bagian belakang akan sa-
SEPERTI HALNYA ORGAN-ORGAN
TUBUH LAINNYA, tulang memerlukan
perhatian khusus agar kon disi nya tetap
prima. Untuk tulang belakang, skolio-
sis menjadi salah satu permasalah an
yang kerap terjadi. Skoliosis merupa-
kan kelainan pada muskuloskeletal
(tulang, sendi, otot) ka re na terjadinya
pergeser an curvacture dari tulang be-
lakang. Pergeser an ini menumbulkan
kemiring an vertebrae (tulang yang
membentuk tulang belakang, sehingga
membuat bahu, pinggang, dan pang-
gul bagian kanan dan kiri tidak sama
tinggi— bahkan terkadang membuat
kaki penderita tidak sama panjang.
Pada kasus dengan sudut ke-
miring an yang tinggi, skoliosis dapat
membuat organ penting seperti jan-
tung dan paru tidak dapat beker ja
dengan sempurna—pada tingkat
ke pa rahan tertentu akhirnya dapat
menyebabkan kematian. Pada ka-
sus dengan derajat kemiringan yang
rendah atau sedang, skoliosis dapat
menyebabkan rasa nyeri.
Secara umum, kondisi ini dapat
dialami oleh siapapun. Skoliosis tidak
mengenal usia. Tetapi dari data yang
ada, kasus skoliosis paling tinggi di-
alami oleh anak dan remaja—mencapai
31
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
32
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
32
dr. Didik Librianto, Sp. OT (K) Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Spine
RS Pondok Indah - Pondok Indah
Dokter yang pernah menjadi ketua Indonesian Orthopaedic Spine Society pada periode 2013 – 2016 ini menamatkan studi spesialis bedah ortopedi dan traumatologinya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dalam kesehariannya, beliau kerap menangani kasus skoliosis dari segala usia, baik skoliosis ringan maupun berat. Saat ini, beliau masih aktif menjadi anggota komite Scoliosis Research Society (SRS). Dokter Didik adalah salah satu dari dua dokter ortopedi di Indonesia yang menjadi anggota organisasi spine bergengsi ini.
baik, penderita skoliosis usia sekolah
dapat diketahui sejak fase dini dan da-
pat ditangani tanpa tindakan. Kalau-
pun ditemukan pada fase yang lebih
lanjut, penderita skoliosis dapat lang-
sung dirujuk ke dokter spesialis bedah
ortopedi dan traumatologi konsultan
tulang belakang.
Penanganan skoliosis sangat ber-
gantung pada usia, derajat, dan pola
sudut kemiringan. Karenanya, masing-
masing pasien akan mendapat pena-
nganan yang berbeda. Terdapat bebe-
rapa tindakan yang dapat dilakukan
untuk menangani skoliosis, mulai dari
observasi, pemakaian bracing, sampai
operasi. Selain itu, juga dikenal ber-
bagai tindakan lain seperti manipu lasi,
electrical stimulation, dan dietary sup-
plements untuk menangani skoliosis.
Hanya saja, berdasarkan penelitian,
cara-cara ter sebut tidak mencegah
pertambah an sudut kemi ringan atau
mencegah perburukan. Sementara, ex-
ercise tetap dianjurkan bagi penderita
skoliosis. Meski belum terbukti efektif
mempe ngaruhi perjalanan skoliosis
secara natural, exercise dapat men-
cegah penurunan kemampuan fung si-
onal dan menjaga kebugaran tubuh.
ngat membantu dalam diagnosa.
3. Radiologis. Hasil X-ray tulang
belakang akan mengonfirmasi
adanya skoliosis. Dokter akan
mengukur sudut kemiringan serta
mengelompokkan skoliosis ber-
dasarkan lokasi, bentuk, pola, dan
penyebab.
4. Lokasi. Puncak kemiringan (apex)
ditentukan dari pengukuran thora-
cal, lumbal, atau thorakolumbal.
5. Bentuk. Skoliosis dapat berbentuk
(shape) S dan C.
6. Pola. Semakin tinggi sudut kemi-
ringan, semakin besar kecen de-
rung an sudut kemiringan bertam-
bah dengan cepat.
Tingginya angka kasus skoliosis
pada usia sekolah membuat program
pemeriksaan skoliosis penting dilaku-
kan. Jika program ini berjalan dengan
PENANGANAN SKOLIOSIS SANGAT BERGANTUNG PADA USIA, DERAJAT, DAN POLA SUDUT KEMIRINGAN. KARENANYA, MASING-MASING PASIEN AKAN MENDAPAT PENANGANAN YANG BERBEDA.
33
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
TANGAN MEMILIKI ARTI PENTING
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
Tangan dipakai di hampir setiap
kegi atan seperti menulis, mengetik,
menggenggam, makan, dan lainnya.
Fungsinya yang vital bagi kehi-
dupan manusia didukung oleh
kom p leks nya struktur persendian
ta ngan yang terdiri dari banyak tu-
lang, ligamen dan tendon yang saling
ber hu bungan dan berinteraksi. Karena
sifatnya yang saling berhubungan,
gangguan pada salah satu bagian
dapat memberikan pengaruh pada ba-
gian yang lain dan dapat menjadi pe-
nyebab nyeri pergelangan tangan.
Rasa nyeri pada pergelangan
tangan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, tergantung pada
pe nyebabnya. Berdasarkan kasus-
ka sus yang ditemui, rasa nyeri
B E B A S K A N P E R G E L A N G A N T A N G A N D A R I N Y E R I
Nyeri pada pergelangan tangan akan memberikan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Deteksi yang tepat dan penanganan dini diperlukan untuk menghindarkan Anda dari gangguan tersebut sekaligus mencegah kekambuhan.
pada pergelangan tangan biasanya
disebabkan beberapa hal berikut.
1. Cedera.
2. Sindroma Terowongan Carpal (dise-
babkan kompresi saraf medianus
pada terowongan carpal). Untuk ka-
sus ini, gejalanya berupa nyeri yang
disertai baal, kesemutan, serta se-
perti ditusuk-tusuk. Kondisi ini ber-
hubungan dengan gerakan repetitif
seperti mengetik, mencuci dengan
tangan, mengulek, dan sebagainya.
3. De ‘Quarvain (disebab kan peradang-
an jaringan pembungkus tendon
pa da sisi ibu jari dan menyebabkan
tendon terjepit). Kondisi ini juga
disebabkan gerakan repetitif yang
melibatkan tendon sisi ibu jari se-
perti mengangkat bayi dan men-
cuci baju dengan tangan.
4. Robekan pada Triangular Fibro
34
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
Cartilage Complex (TFCC). TFCC
merupakan struktur sendi perge-
lang an tangan pada sisi ke ling-
king yang berfungsi sebagai sta-
bilisator sendi dan bantalan sendi.
Gejalanya dapat berupa nye ri
pergelangan tangan pada gerak an
tertentu (membuka stoples, memu-
tar kenop pintu, mengayunkan stik
golf/tongkat, push-up, dan lainnya).
5. Peradangan sendi (osteoarthritis
dan rheumatoid arthritis). Dalam
kasus osteoarthritis, tulang rawan
mengalami kerusakan secara per-
lahan. Seiring waktu, tulang akan
bertabrakan dan sendi akan ter-
pe ngaruh. Jika terjadi di bagian
tangan, dapat menyebabkan mun-
culnya benjolan dan bengkak di
sekitar jari. Pada kasus tertentu,
jari-jari tangan akan terlihat beng-
kok dan muncul benjolan di be-
lakangnya. Sedangkan, rheumatoid
arthritis adalah penyakit yang me-
nyebabkan rasa nyeri, kaku, dan
bengkak pada sendi. Penyakit ini
disebabkan gangguan autoimun.
Yang paling sering terkena yaitu
tangan, pergelangan tangan, kaki,
dan lutut. Rematik dapat mem-
pengaruhi kemampuan untuk me-
lakukan aktivitas harian seperti
menulis, membuka botol, memakai
baju, dan membawa barang.
6. Nyeri pergelangan tangan setelah
berolahraga, seperti weight train-
ing atau push up. Rasa nye ri dan
tidak nyaman ini dapat disebabkan
karena posisi pergelangan tangan
yang tidak tepat, overloading dari
struktur yang lemah, dan overuse.
7 Kondisi medis (misal diabetes,
obesitas, dan asam urat/gout).
Nyeri pada perge langan tangan
biasanya akan hilang dan sembuh se-
telah dikompres dingin, beristirahat,
dan mengonsumsi obat anti-nyeri.
Tetapi, bila rasa nyeri masih mene-
tap, atau bahkan disertai luka terbuka,
perubah an bentuk tangan, atau diser tai
rasa kesemutan, kebas, atau rasa ter-
tusuk, sebaiknya se gera berkonsultasi
pada dokter. Diag no sa dan terapi yang
terlambat da pat mengurangi optimali-
sasi proses penyembuhan ja ringan
serta me nimbulkan dampak pada
fungsi secara jangka panjang.
Selain pemeriksaan dokter, ada
beberapa modalitas pemeriksaan
pe nun jang yang dilakukan untuk
men diagnosa nyeri tangan, seperti
pemeriksa an fisik, pencitraan (X-ray, CT
Scan, MRI, dan USG). Hasil pemeriksaan
35
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
ini akan menjadi pertimbang an tindak-
an pena nganan yang diberikan.
Bila hasil yang didapat masih me-
ragukan, dapat dilakukan pemeriksaan
dengan arthroscopy. Teknik yang me-
manfaatkan kamera dan instrumen
kecil seukuran pensil ini tidak hanya
dapat mengeva luasi secara detail
struktur anatomis pergelangan tangan,
tapi juga dapat memperbaiki masalah
pada sendi pergelangan tangan.
Jenis te rapi yang dilakukan ber-
gantung pada penyebab serta derajat
nyeri. Jenis cedera, tingkat keparahan,
dan kondisi umum pasien juga menjadi
faktor yang menjadi pertimbangan ke-
tika memilih jenis terapi. Secara umum,
berikut terapi yang dapat dilakukan.
1. Mengistirahatkan tangan yang ce-
dera dan kompres dingin.
2. Pemberian obat-obat pengurang
nyeri (painkiller).
3. Penggunaan alat bantu berupa
splint dan fisioterapi.
4. Pembedahan (jika terapi obat dan
fisioterapi tidak berhasil). Terapi ini
biasanya pada kasus patah tulang,
sindroma tero wongan carpal, dan
cedera ligamen. Tindak an pembe-
dahan dapat berupa bedah terbuka
dan invasi minimal (arthroscopy),
tergantung jenis cedera.
Bebaskan pergelangan tangan
Anda dari rasa nyeri. Segera tangani
ketika rasa nyeri mulai terasa.
dr. Oryza Satria, Sp. OT (K)Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Hand & Microsurgery
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Dokter yang menamatkan studi spesialis bedah ortopedi dan traumatologi dari Universitas Indonesia ini me-lanjutkan pendidikan subspesialisasi bedah tangan dan rekonstruksi mikro di Kolegium Bedah Tangan dan Rekonstruksi Mikro. Beliau kemudian menempuh studi fellowship of hand and microsurgery di Chiang Mai University-Maharaj Nakorn Hospital, Thailand, studi clinical attachment in hand surgery di Seoul National University Hospital, Korea Selatan, serta fellowship of hand and wrist surgery di Chinese University of Hong Kong - Prince of Wales. Dokter Oryza memiliki ketertarikan pada bidang hand and wrist surgery, peripheral nerve surgery, serta brachial plexus surgery.
36
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
PANGGUL ATAU PINGGUL (HIP) MEMI-
LIKI PERAN YANG SANGAT PENTING
DALAM AKTIVITAS MANUSIA. Men-
jaga kondisinya selalu prima menjadi
hal penting, agar aktivitas sehari-hari
(juga berkaitan dengan kualitas hidup)
tidak terganggu. Sayangnya, beberapa
kondisi dapat menjadi faktor penyebab
terjadinya cedera pada panggul.
• Degeneratif (usia). Sering ditemu-
kan pada yang meng alami trauma
(cedera) di masa muda tapi tidak
ditangani dengan baik dan tun-
tas—yang menimbul kan per ubahan
degene ratif dini (usia 40 tahun).
• Kelainan sejak lahir (congenital
dysplasia of hip/developmental
dysplasia of the hip). Angka kejadi-
annya mencapai satu hingga tiga
persen dari keseluruhan bayi yang
dilahirkan. Hindari pula kebiasaan
membedong bayi secara rapat
yang bisa membuat kepala hip
keluar dari mangkuk panggul.
• Infeksi. Infeksi pada sendi panggul
akan menyebabkan kerusakan per-
manen pada permukaan sendinya
jika tidak segera ditangani dengan
benar, sehingga akan meninggal-
kan gejala sisa nyeri berkelanjutan
pada panggul.
• Kelainan metabolik. Bonggol
panggul memiliki pembuluh
B E B A S B E R G E R A K M E S K I P A N G G U L P E R N A H C E D E R A
Bukan sekadar menghilangkan rasa nyeri, penanganan cedera panggul yang baik juga dapat meningkatkan angka
harapan hidup pasien.
darah yang khusus. Ketika ter-
jadi kelainan di pembuluh darah
yang menyebab kan terhambatnya
asup an nutrisi ke bonggol, bong-
gol akan menjadi rusak. Kondisi
ini sering terjadi pada penderita
diabetes, orang yang mengonsum-
si steroid (termasuk penderita sys-
temic lupus erythema tosus/lupus
atau pende ri ta kanker).
• Patah (fracture) pada tulang seki-
tar panggul, terutama pada yang
sudah mengalami osteoporosis.
Pang gul merupakan bagian yang
paling terdampak osteoporosis.
37
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
Pemeriksaan Cedera Panggul
Setiap kerusakan di tubuh menimbul-
kan rasa nyeri. Pengukuran rasa nye ri
biasanya berdasar Visual Analog Score
(rentang 0 hingga 10). Penting diketa-
hui, nyeri yang paling sederhana adalah
rasa tidak nyaman. Pada cedera pang-
gul, perlu dicu rigai ketika merasa tidak
nyaman saat posisi tertentu (se perti
duduk, berjalan, dan lainnya). Se ring
pula penderita tidak sadar merasa tidak
nyaman. Justru orang lain yang me-
lihat perubah an akibat dari ketidak nya-
manan tersebut, seperti perubahan cara
berjalan, cara duduk, dan sebagainya.
Pada cedera panggul, rasa nyeri ter-
kadang muncul di bagian lain (referred
pain). Karenanya, ketika merasa nyeri
pada bagian paha, selangkangan, atau
lutut, perlu dilakukan pemeriksaan un-
tuk memastikan sum ber rasa nyeri yang
mung kin bisa berasal dari panggul.
Pemeriksaan fisik secara detail
oleh dokter spesialis bedah ortopedi
dan traumatologi subspesialis hip akan
dapat menentukan jenis dan sumber
nyeri–meski terkadang dibutuhkan pe-
meriksaan USG dan MRI. Dengan ban-
tuan USG atau MRI, gambaran kelainan
atau cederanya akan lebih detail, ter-
38
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
utama pada cedera jaringan lunak di
sekitar panggul.
Penggantian Total Sendi Panggul
Mengetahui dan menangani sejak awal
me ru pakan langkah terbaik saat meng-
alami cedera panggul. Beberapa pena-
nganan dapat dilakukan jika cedera dike-
tahui di fase awal atau saat keru sakan
tidak parah. Tetapi ketika keadaan tidak
memung kinkan, total hip replacement
menjadi pilihan pena nganan terakhir.
Total hip replacement dilakukan
terutama pada kasus patah yang ter-
jadi dialami pasien ber usia lanjut
(te lah osteoporosis). Osteoporosis
me nurun kan regenerasi tulang sehing-
ga bila terjadi patah tulang, tidak akan
kembali menyambung seperti sebelum-
nya. Tindakan ini juga menjadi pilihan
pada kasus kerusakan yang terjadi
akibat konsumsi steroid—dengan level
keru sakan yang parah.
Setelah tindakan, pasien akan
melalui masa rehabilitasi (berlatih ber-
diri, jalan mengguna kan alat bantu,
sampai jalan dari tempat tidur ke kamar
mandi–de ngan dan tanpa bantuan).
Proses rehabilitasi biasanya tidak lebih
dari satu minggu.
Penatalaksanaan Cedera pada Panggul
Cedera pada sekitar panggul bisa
ter jadi kapan saja, baik saat olahraga
maupun saat beraktivitas harian.
Cedera yang terjadi bisa berupa robekan
otot, robekan kapsul sendi, robekan
mangkuk panggul, bahkan patah pada
tulang sekitar panggul.
Robekan otot atau tendon sekitar
panggul biasanya ditangani de ngan is ti-
rahat dan obat penghilang nyeri–meski
ada kalanya dibutuhkan tindakan in va-
sif minimal atau dengan arthroscopy.
Pada orang muda, cedera patah
tulang sekitar panggul sebagian
be sar membutuhkan pemasangan
pen/ implan. Sementara pada orang
usia lanjut, seringkali dilakukan total
hip replacement.
Dalam beberapa minggu pasien
berjalan dengan bantuan walker atau
tongkat. Bila nyeri sudah hilang, pasien
bisa berjalan tanpa bantuan alat.
Yang perlu diingat, penanganan
cedera panggul yang tepat sangat
diperlukan demi menjaga kualitas
serta angka harapan hidup. Berdasar-
kan data, pasien berusia lanjut yang
meng alami patah tulang di bagian
panggul memiliki angka harapan hidup
lima tahun jika tidak dilakukan total hip
replacement dan mencapai 15 tahun jika
dilakukan total hip replacement. Cedera
panggul yang tidak ditangani akan
membuat pasien sulit beraktivitas, bed
ridden (pasien hanya bisa berba ring),
yang kemudian menye babkan
ter ja dinya komplikasi seperti decubitus
dan pneumonia.
dr. Sunaryo Kusumo, Sp. OT (K)Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Hip, Knee, and Geriatric Trauma
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Beliau mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas Airlangga dan menjadi kandidat dengan nilai terbaik pada ujian board nasional. Di sela kesibukannya, dr. Sunaryo juga menjadi anggota beberapa organisasi profesi seperti Indonesian Orthopedic Association, Indonesian Hip & Knee Society, International Society of Arthroscopy, Knee Surgery & Orthopaedic Sports Medicine (ISAKOS), Asia Pacific Knee Arthroscopy & Sports Medicine Society (APKASS), dan International Society of Hip Arthroscopy (ISHA).
YO
UR
H
EA
LT
H
39
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
MENJADI BAGIAN DARI SISTEM PENG-
GERAK TUBUH BAGIAN ATAS, BAHU
MEMILIKI PERAN YANG PEN TING
DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI.
Sayang, tidak jarang terjadi kondisi
pada bagian tubuh yang satu ini. Salah
satu nya adalah frozen shoulder atau
adhesive capsulitis (nyeri dan kekakuan
pada sendi bahu). Seca ra global, ka-
sus frozen shoulder cukup tinggi. Pen-
deritanya mencapai dua persen dari
penduduk dunia, dan biasa nya menye-
rang orang di usia produktif (40 – 60
tahun)–lebih sering ditemu kan pada
wanita diban dingkan pada pria.
Frozen shoulder terjadi karena
adanya penebalan dan pengerutan
pada kapsul bahu sehingga
mengu rangi vo lume sendi bahu.
Berkurangnya volume sendi bahu
menyebabkan berkurangnya kelelu-
asaan menggerakkan bahu (baik
dige rakkan sendiri maupun dengan
bantuan orang lain).
B A H U L E N T U R A K T I V I T A S T E R A T U R
Meski tidak berakibat fatal dan berpotensi untuk sembuh dengan sendirinya, frozen shoulder yang dibiarkan dapat mengganggu keseharian Anda.
40
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
Sampai saat ini, penyebab fro-
zen shoulder masih belum dapat
dipastikan. Aktivitas (jenis pekerjaan)
ataupun dominasi penggunaan lengan
(kiri atau kanan) tidak berhubungan
dengan faktor terjadinya frozen shoul-
der. Meski begitu, terdapat beberapa
kondisi yang dapat memperbesar ke-
mungkinan terjadinya frozen shoulder.
• Masalah medis. Frozen shoul-
der sering ditemukan pada pen-
derita diabetes, dengan rasio 10
hingga 20 persen. Selain diabetes,
masalah medis lain yang terkait
dengan frozen shoulder adalah
hipotiroidisme, parkinson, dan
serangan jantung.
• Imobilisasi yang terlalu lama.
Frozen shoulder dapat berkem-
bang apabila bahu tidak digerak-
kan dalam jangka waktu tertentu
(semisal setelah operasi, patah
tulang, atau cedera lainnya).
Gejala dan Fase
Penderita frozen shoulder akan merasa-
kan nyeri tumpul, terutama pada bagian
depan atau belakang bahu—bahkan
dapat menjalar ke lengan atas. Rasa
nyeri yang dirasakan biasanya lebih
buruk di masa awal, terutama ketika
menggerakkan lengan. Gerakan bahu
semakin lama akan semakin terbatas.
Secara umum, frozen shoulder
berkembang dalam tiga tahap.
1. Tahap Pembekuan (freezing phase)
Keluhan utama yang dirasakan
adalah rasa sakit pada bahu.
Rasa sakit dapat menjadi lebih
berat, terutama pada malam hari.
Gerak bahu lama-kelamaan akan
semakin terbatas. Proses ini bia-
sanya berlangsung enam minggu
sampai sembilan bulan.
2. Tahap Beku (frozen phase)
Gejala nyeri bahu mulai berkurang,
tapi bahu menjadi sulit digerakkan
dan bersifat menetap. Tahap ini
da pat terjadi selama empat sam-
pai enam bulan.
3. Tahap mencair (thawing phase)
Gerak bahu perlahan-lahan mem-
baik. Kelenturan dan kekuatan
sendi bahu dapat mendekati nor-
mal, tapi diperlukan waktu yang
cukup lama—sekitar enam bulan
sampai dua tahun.
Diagnosa dan Penanganan
X-ray dilakukan untuk mendiagnosa
struktur padat, seperti tulang. Dari
pemeriksaan ini, dapat diketahui
masalah pada bahu, seperti arthritis
atau deposit kalsium pada tendon
bahu. Selain itu, Magnetic Resonance
Imaging (MRI) dan ultrasonografi
(USG) juga dapat dilakukan untuk
memberikan gambaran masalah pada
jaringan lunak, seperti kasus robekan
otot rotator cuff.
YO
UR
H
EA
LT
H
41
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
Pada umumnya, kasus frozen
shoulder dapat membaik dengan
sendiri nya—meski memerlukan waktu
sekitar tiga tahun. Fokus dari peng-
obatan adalah mengendalikan rasa
sakit dan memulihkan gerak serta
ke kuatan melalui terapi fisik. Obat-
obatan seperti aspirin dan ibuprofen
dapat mengurangi rasa sakit dan
peradang an. Suntikan steroid lokal
juga dapat diberikan untuk mereda-
kan peradangan hebat, terutama saat
bahu masih dalam tahap pembekuan
(freezing phase).
Selain itu, juga diperlukan latihan
khusus di bawah pengawasan fisiote-
rapis. Meski begitu, pasien pun harus
melakukan latihan sendiri di rumah.
Terapi yang dilakukan meliputi pere-
gangan kapsul sendi bahu secara
bertahap dan berulang. Penghangat-
an bahu dapat dilakukan sebelum
memulai latihan.
Jika rasa nyeri tidak juga ber-
kurang, operasi dapat menjadi pilihan.
Operasi dilakukan untuk meregangkan
dan melepaskan kekakuan kapsul sen-
di. Menggunakan alat seukuran pensil
yang dimasukkan melalui sayatan kecil
(berukuran kurang dari 1 cm), dokter
akan melepaskan bagian-bagian yang
ketat dan menebal dari kapsul sendi.
Angka keberhasilan prosedur ini sa-
ngat tinggi dengan risiko yang rendah.
Setelah tindakan operasi, diperlu-
kan terapi oleh fisioterapis untuk
mempertahankan gerak yang dicapai
dengan operasi. Masa pemulihan ber-
langsung mulai dari enam minggu
hingga tiga bulan. Perlu diketahui, fro-
zen shoulder dapat kembali, terutama
jika faktor pendukung masih ada.
HE
AL
TH
dr. Iman Widya Aminata, Sp. OTDokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi
RS Pondok Indah - Pondok Indah dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Dokter Iman menyelesaikan studi kedokterannya dari Universitas Indonesia. Beliau memperdalam ilmunya melalui berbagai fellowship seperti hand fellowship di Chiang Mai, Thailand, shoulder-elbow fellowship di ASAN Medical Centre, Seoul, Korea dan International AAOS Fellowship di Wichita, Kansas USA. Selain itu, dr. Iman juga aktif menulis karya ilmiah dan conference presentations, di antaranya mengenai proximal humerus fracture, total hip replacement, lateral epicondilitis, dan single row rotator cuff repair.
42
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
YO
UR
H
EA
LT
H
BERKEBALIKAN DENGAN PENTING-
NYA PERAN YANG DIMILIKI DALAM
STRUKTUR ALAT GERAK BAWAH,
panggul ter nyata merupakan salah
satu bagian yang paling riskan terjadi
pengeroposan. Tingginya kemungkin-
an terjadi pengeroposan membuat
panggul menjadi salah satu titik utama
dalam tes kepadatan tulang. Karena-
nya, tidak heran jika kemudian ba nyak
terjadi permasalahan pada tulang
panggul, terutama pada leher bonggol
dan trochanter.
PANGGUL SEHAT KINI DAN NANTI
Panggul termasuk bagian yang rentan terkena cedera. Penanganannya pun harus dilakukan segera demi hasil penanganan yang optimal.
Permasalahan pada tulang
pang gul umumnya terjadi pada
usia lanjut (mulai dari 65 tahun).
Pengeroposan tulang (osteoporosis)
menjadi penyebab utama, dengan
domi nasi dialami oleh kaum wanita.
Selain itu, permasalahan pada bagian
ini juga bisa disebabkan kecelakaan
(trauma) dan kondisi patologis lain
seperti tumor, infeksi (TBC tulang
panggul), dan kelainan sewaktu masa
pertumbuhan.
Karena biasanya merupakan keja-
dian emergency, diagnosa pada kasus
cedera leher bonggol maupun trochan-
ter cukup memanfaatkan hasil rontgen.
CT-scan terkadang diperlukan jika ter-
dapat keraguan dari hasil rontgen.
43
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
Rutin melakukan tes kepadatan tu-
lang secara berkala, terutama bagi yang
berusia lebih dari 60 tahun, menjadi
pen ting agar terhindar dari permasa lah-
an tulang panggul. De ngan melakukan
tes kepadatan tulang, jika terdeteksi
mulai atau sudah meng alami pengero-
posan, dapat dilakukan pe nanganan
untuk menang gulanginya. Selain itu,
pen ting pula menjalani aktivitas rutin
(olahraga) dan menjaga asupan gizi
demi menjaga kepadatan tulang.
Cedera Leher Bonggol
Patah leher bonggol merupakan ka-
sus yang bisa terjadi secara spontan
(spontaneous fracture). Banyak ma sya -
rakat yang berpikir bahwa patah nya
bagian ini merupakan akibat dari jatuh,
padahal patahnya bagi an inilah yang
membuat sese orang tiba-tiba jatuh.
Secara umum, penanganan kasus
ini terbagi menjadi dua. Jika patah yang
terjadi tidak komplit, dapat ditangani
secara non-operasi dengan imobilisa-
si menggunakan skin traction untuk
meminimalisir ge rakan. Sementara, jika
patah komplit, harus dilakukan operasi
penggantian bonggol (replacement).
Operasi penggantian bonggol bisa
sebagian (partial) atau menyeluruh
(total). Penentuan sebagian atau me-
nyeluruh ini tergantung pada usia dan
aktivitas pasien sebelum mengalami
kepatahan serta kondisi tulang pasien.
Untuk collum femur pasien berusia
kurang dari 60 tahun bisa dilakukan
dengan pinning screw, sedangkan tin-
dakan ini tidak dapat dilakukan untuk
pasien berusia 60 tahun ke atas, harus
dilakukan replacement hemi atau total.
Cedera Trochanter
Terletak di luar kapsul (extracapsular
fracture) dan berkarak ter spongious,
trochanter termasuk bagian yang
rentan ce dera—tapi juga memiliki
potensi yang tinggi untuk kembali
menyambung. Meski begitu, diperlu kan
dukungan alat untuk menopang demi
optimalisasi proses penyambungan
(jika berhasil kembali menyambung)
atau meng gantikan fung si bagian yang
patah. Penanganan yang dilakukan
disebut fiksasi internal (pena naman
alat di dalam tubuh).
Pada masa lalu, pemasangan pen
dilakukan di bagian samping tulang
yang kemudian direkatkan de ngan
skrup. Pen jenis ini secara umum
tidak sebaik pen dengan metode
terbaru, apalagi bila disertai dengan
pembe ban an. Untuk saat ini, sudah
44
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
digunakan pen baru yang berbentuk
seperti paku, Proximal Femoral Nail.
Pemasangan pen jenis ini secara
umum membuat pasien lebih cepat
dapat berjalan dengan menumpu lebih
dini. Tindak an ini bisa dilakukan un-
dr. Jamot Silitonga, Sp. OT (K)Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Hip and Knee Adult Reconstruction
RS Pondok Indah - Pondok Indah
Dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi ini menamatkan studi spesialisnya dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 2011, dokter yang akrab dipanggil dr. Jamot ini mengambil fellowship arthoplasty (pinggul dan lutut) di University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia dan di Indonesia Hip and Knee Society. Untuk memperdalam ilmunya, beliau mengikuti berbagai pelatihan seperti: joint revision di Jerman, Malaysia, Taiwan, pelatihan cadaveric arthroplasty di Thailand, pelatihan hip and knee arthroplasty revision, serta pelatihan complex primary total hip replacement. Di tengah aktivitasnya, beliau kini juga masih menjadi staf pengajar program spesialis bedah ortopedi dan traumatologi di FKUI dan instruktur program fellowship Hip and Knee Indonesia.
CEDERA PADA TULANG PANGGUL HARUS SEGERA DITANGANI DEMI OPTIMALISASI
TINDAKAN YANG DILAKUKAN.
YO
UR
H
EA
LT
H
tuk mena ngani ce dera atau patah tro-
chanter. Hanya saja, tindakan ini tidak
dapat dilakukan jika bagian pangkal
tulang sudah hancur. Untuk kasus
seperti itu, dilakukan operasi peng-
gantian (replacement).
Penanganan Segera Cedera Panggul
Penting diingat, cedera pada tu-
lang panggul harus segera dita-
ngani demi optimalisasi tindakan
yang dilakukan. Pada penanganan
fiksasi internal, harus dilakukan se-
gera, karena beberapa komplikasi
dapat muncul akibat penundaan
penanganan/ tindakan, terutama untuk
pasien lanjut usia. Selain itu, penting
pula untuk menaati tahapan-tahapan
proses pemulihan. Pasien operasi
penggantian memang cenderung lebih
cepat untuk kembali beraktivitas.
Terlebih jika yang menggunakan
semen tulang (bone cement).
Sementara, pasien fiksasi internal
akan terlebih dulu menggunakan alat
bantu jalan dengan tahapan-tahapan
proses yang akan dijelaskan oleh
dokter atau fisioterapis.
45
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
46
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
T E R H I N D A R D A R I N Y E R I P I N G G A N G
Nyeri pinggang tidak hanya mengganggu kenyamanan saat beraktivitas. Jika tidak cepat ditangani, kondisi ini dapat merembet ke saraf bahkan menyebabkan kelumpuhan.
YO
UR
H
EA
LT
H
Sebelum membahas lebih lanjut
tentang kondisi ini, perlu dipahami
yang dimaksud dengan LBP. Pain
(nyeri) merupakan pengalaman tidak
nyaman yang terkait dengan sensori/
fungsional dan kerusakan jaring an.
Sementara, yang dimaksud low back
adalah bagian punggung bawah atau
pinggang (dengan batasannya dari
tulang iga belakang terbawah sampai
lipatan bokong).
Kondisi emosional mendapat
penekanan penting dalam penangan-
an LBP. Terdapat dua kategori di mana
LBP perlu ditangani secara khusus,
yaitu yellow flag dan red flag. Pada yel-
low flag, pasien sebenar nya masih bisa
beraktivitas, tapi karena masalah psi-
BEKERJA DI KANTOR, BERADA DI DE-
PAN LAYAR SEHARIAN, MEMAKSA
BANYAK ORANG UNTUK DUDUK
DALAM WAKTU YANG LAMA. Sayang-
nya, tidak jarang orang duduk dengan
posisi yang kurang ergonomis. Itulah
salah satu penyebab dari nyeri ping-
gang (Low Back Pain/LBP). Bisa dika-
takan, permasalahan ini dapat terjadi
pada semua orang. Menurut WHO, 85
persen penduduk dunia berpotensi
mengalami LBP. Selain duduk terlalu
lama, sering mengangkat berat (ter-
lebih dengan cara yang salah), hingga
gemar melakukan olahraga high-impact
(sepak bola, bola basket, bulu tangkis,
dan lainnya) juga menjadi penyebab
terjadinya LBP.
47
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
kologis pasien tidak mau beraktivitas.
Sedangkan pada kasus red flag, LBP
menyebabkan kelumpuhan atau per-
geseran sendi membuat tulang men-
jadi tidak stabil, sehingga memerlukan
penanganan medis yang lebih lanjut.
Penyebab LBP
1. Mechanical. Menjadi penyebab
terbanyak, mencapai 97 persen
dari semua kasus LBP. Termasuk
dalam penyebab ini adalah trauma,
masalah otot (otot terlalu kaku
atau teregang berlebihan/strain),
sendi bergeser, pengeroposan tu-
lang (osteoporosis) serta penga-
puran (osteoarthritis).
2. Non-mechanical. Merupakan pe-
nye bab terjarang, hanya satu
persen, yang biasanya dikarenakan
infeksi tuberkulosis yang menye-
bar ke tulang atau penyakit sendi
karena autoimun.
3. Penyakit organ dalam (vis-
ceral). Sebanyak dua persen LBP
disebab kan kondisi sakit ginjal,
prostat, organ dalam kewanitaan,
atau lainnya.
PADA MASA AWAL, PENDERITA LBP AKAN MERASAKAN NYERI YANG TERKADANG DISERTAI RASA KAKU DAN PEGAL-PEGAL DI SEKITAR PINGGANG/BOKONG.
HE
AL
TH
Pada masa awal, penderita LBP
akan merasakan nyeri yang terkadang
disertai rasa kaku dan pegal- pegal di
sekitar pinggang/bokong. Pada tahap
berikutnya, ketika sudah menjalar ke
saraf, rasa nyeri akan menyambar
ke kaki, menimbulkan rasa baal dan
kesemutan, bahkan dapat mengubah
pola jalan seseorang menjadi tidak
seimbang.
Selain anamnesis, pemeriksaan
fisik secara look, feel, dan move meru-
pakan prinsip dasar diagnosa LBP.
• Look. Pasien akan dinilai dari
pinggang maupun kedua tung kai
bawah adakah deformitas/tanda
radang dan kelainan postur pasien,
baik waktu berdiri/telentang/
tengkurap.
• Feel. Dokter akan menilai sumber
nyeri pasien, organ apa saja
yang terkena, baik otot (kaku/
radang), tendon, sendi, saraf atau
tulang (jaringan muskuloskeletal
lainnya), serta sensibilitas saraf
(bila ada masalah saraf).
• Move. Pasien diminta melakukan
gerakan menunduk, memiringkan
badan, dan memutar badan.
48
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
Selain itu, diperlukan pemeriksa-
an analisis pola jalan dan terkadang
pemeriksaan khusus untuk me masti kan
permasalahan, seperti postur tu lang
belakang dan postur tungkai bawah
(termasuk kaki untuk kasus flat feet
serta lutut untuk kasus kaki X dan O).
Penanganan LBP tergantung hasil
diagnosa. Setiap kasus akan diberikan
penanganan sesuai dengan kebutuhan.
Tetapi, secara umum, terdapat bebe-
rapa langkah penanganan LBP.
1. Cognitive Behaviour Therapy
menjadi prinsip utama rasa nyeri.
Mengetahui sumber nyeri, secara
emosional, dapat mengurangi rasa
nyeri yang dialami pasien. Hal
ini termasuk pemberian edukasi
mengenai proper body mechanics.
2. Pemberian obat. Biasanya berupa
obat anti-nyeri, anti-radang, dan
pelemas otot. Obat dapat diberikan
secara oral, topikal, atau injeksi.
3. Ortosis. Penggunaan alat bantu
(seperti korset) yang disesuaikan
dengan kasus yang dialami serta
edu kasi mengenai tata cara
peng gunaan alat bantu tersebut.
4. Modalitas. Regenerative therapy
sebagai tren terapi saat ini,
seper ti Low-level Laser Therapy
(un tuk meng atasi pera dang an
dan peremajaan jaringan) dan
Extra corporeal Shockwave Therapy/
ESWT (untuk membentuk pem bu luh
darah baru, merangsang pelu mas
otot/ jaringan, mengurangi nye ri,
dan anti- radang sub akut/kronis).
5. Elastic Taping, plester khusus (anti
air dan dapat bertahan 3-5 hari)
yang ditempel di tubuh pasien
6. Theurapeutic exercise (kolaborasi
de ngan tim fisioterapis). Latihan
bisa berupa stretching/peregangan,
strengthening/penguatan dan ke-
bugaran otot, serta aerobik. Pemi-
lihan la tihan disesuaikan dengan
kondisi atau keluhan pasien.
dr. Adri Fauzan, Sp. KFRDokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik | RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Sebelas Maret, Solo, beliau melanjutkan pendidikan spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Universitas Indonesia. Untuk memperdalam keahliannya, beliau kerap mengikuti pelatihan seperti rehabilitation of neurogenic traumatic brain injury, rehabilitation dysfagia, rehabilitation in ICU, soft tissue injection, myofacial pain: dry needle, intra articular injection, kinesiology taping, USG guided musculosceletal interventions, serta prolotherapy injection.
Agar Terhindari dari Nyeri Pinggang1. Duduk dengan posisi tubuh membentuk sudut 90
derajat. Bokong menempel pada bagian belakang kursi.
2. Usahakan selipkan sesi relaksasi di sela pekerjaan (berjalan atau rebahan) setiap 1 – 2 jam. Bahkan saat duduk dengan posisi yang benar, pinggang menang-gung 75 persen bobot tubuh.
3. Saat mengangkat beban, posisi badan tetap tegap (jangan membungkuk). Saat membawa barang atau menggendong, dekatkan beban dengan tubuh.
YO
UR
H
EA
LT
H
49
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
Setelah lulus sebagai spesialis bedah
ortopedi, Alm. Prof. Soelarto Reksoprodjo
minta agar dr. Andre memperdalam mengenai
ilmu ortopedi lutut. Saat itu, tulang belakang
sedang naik daun dan menjadi ikon ortopedi,
"Sia papun yang masuk ortopedi pasti mau
belajar tulang belakang,” kenang dokter yang
hobi fotografi ini. Akhirnya, ia pun mengikuti
saran sang profesor belajar ke luar negeri
mendalami sub-spesia lisasi lutut melalui
Post Graduate Fellowship in Knee & Arthroscopy
Surgery di University of Melbourne, Australia.
Keputusannya tak salah. Ia mene mukan
bidang yang menjadi passion- nya. “Saat saya
belajar di sana, sa ya baru memahami ilmu
lutut itu sedemikian menariknya. Ada begitu
banyak yang bisa dilakukan dengan penge-
tahuan tentang lutut,” candanya.
Ortopedi: Dulu dan Kini
Membandingkan dulu dan kini, dr. Andre
melihat ortopedi sebagai salah satu ilmu
kedokteran yang berkembang sa ngat pe-
sat. “Dulu orang tahunya ortopedi adalah
patah tulang. Makanya kita disamakan
dengan dukun patah tulang. Sekarang tidak
lagi. Ilmunya pun terus berkembang. Se-
karang sudah ada ortopedi khusus tangan,
khusus bahu, khusus lutut, khusus tumor,
khusus panggul, khusus tulang belakang
dan khusus pediatrik,” ungkap dokter yang
meng gemari olahraga renang. Saat ini,
mem pelajari subspesialisasi sudah tidak
Menjadi seperti sekarang, perjalanan karier kedokteran Dr. dr. L. Andre Pontoh, Sp. OT (K) dipengaruhi beberapa figur penting, sang ayah dan sang profesor.
DR. DR. L . ANDRE PONTOH, SP. OT (K)
I T ’ S A L L A B O U T L I F E S T Y L E
DOKTER YANG AKRAB DISAPA
DR. ANDRE INI MENGAKUI BAHWA SANG
AYAH, SEORANG DOKTER AHLI BEDAH,
menjadi inspirasi perjalanannya memupuk
cita- cita sebagai dokter sedari kecil dan
membawanya menyelesaikan pendidik an ke-
dokteran di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) pada 1987.
Setelah lulus sebagai dokter, dr. Andre
tidak langsung dapat memutus kan melanjut-
kan pendidikan spesialisasi yang mana. Di
te ngah kegamangan memilih bidang spesiali-
sasi , pertemuan dengan Alm. Prof. Soelarto
Reksoprodjo menggiring dr. Andre pada bi-
dang ke ilmuan yang menumbuhkan kecintaan
dan totalitasnya, sekaligus membesarkan
nama nya hingga hari ini. “Beliau me nyaran-
kan saya memilih spesialisasi ortopedi.
Menurutnya, waktu itu ilmu ini masih relatif
baru, masih berkembang, tapi belum banyak
peminatnya,” kenang ayah dua anak ini.
50
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
DO
CT
OR
'S
P
RO
FI
LE
perlu ke luar negeri, karena sudah tersedia
di Indonesia. Dokter Andre saat ini menja-
bat sebagai direktur program fellowship hip
and knee yang diselenggarakan Kolegium
Ortopedi Indonesia.
Menurutnya, teknologi penangan an
masalah lutut juga berkembang. “Lutut
banyak sekali keluhannya, yang dulu keluh-
an lutut sering disepelekan, kini baru di sa-
dari bahwa keluhan yang sederhana itu bisa
menimbulkan dampak serius. Dulu kita ber-
pikiran masalah lutut bisa sembuh dengan
te rapi pijat. Kenyata annya tidak seperti itu.
Cedera lutut, contohnya putus nya ligamen
lu tut, tidak bisa ditangani dengan pijat, tapi
seringkali perlu dioperasi. Seka rang kita
sudah memiliki teknologi yang memung kin-
kan untuk itu,” paparnya.
Rekonstruksi Ligamen Lutut
Sebagai spesialis bedah ortopedi de ngan
sub-spesialisasi lutut, dr. Andre mengkhusus-
kan pada pengobat an keru sak an jaringan
lunak di sendi lutut. Salah satunya bedah
rekons truksi ligamen lutut ACL ( anterior
cruciate li ga ment) mengguna kan tek no logi
arthroscopy atau bedah de ngan sayatan
minim. Ini adalah teknologi rumit dalam
penanganan cedera lutut yang menjadi passion
dr. Andre. Ia bahkan menjadikan teknik operasi
ini sebagai diserta sinya untuk menyelesaikan
pendidikan doktoral (S3) di FKUI.
Cedera ligamen umumnya disebab kan
olahraga. Ligamen ACL adalah urat berstruk-
tur seperti pita yang menghu bungkan tulang
paha dan tulang ke ring (kaki) fungsinya untuk
menjaga ke sta bilan sendi lutut. Liga men ACL
merupakan ligamen yang rentan putus karena
gerakan sendi lutut yang terpuntir, tertarik
melebihi batas elastis itasnya, dan benturan.
Umumnya pa sien akan merasa nyeri, tidak
stabil, dan ketidaknyamanan pada lutut. Liga-
men lutut yang putus tidak bisa tersambung
kembali secara alamiah.
Menurut pengalamannya, operasi rekon-
struksi ligamen cukup rumit, apa lagi bila
melibatkan ligamen lain. “ Operasi ini bukan
masalah hidup-mati. Ligamen lutut putus,
pasien tidak dian jurkan melakukan aktivitas
high-impact seperti lari dan lompat. Aktivitas
tersebut akan membuat sendi lutut semakin
tidak nyaman dan membuat kerusakan yang
lebih parah. Sebagian besar ce dera ligamen
ACL terjadi pada golong an usia muda yang
produktif. Pada golong an usia ini, pasien
menginginkan lifestyle-nya kembali lagi,"
jelas dr. Andre yang masih ingat ope rasi
rekonstruk si pertamanya kepada seorang
atlet taekwondo pada 1999 silam.
Selain ketelitian dan peralatan me madai,
operasi ini memerlukan tim pasca-operasi
51
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
HE
AL
TH
yang andal agar pasien bisa kembali men jalani
gaya hidupnya. Memang pemulihannya
membutuhkan waktu lama. “Ligamen yang
ditanam memerlukan waktu untuk tumbuh ke
dalam tulang. Pertumbuh an itu memerlukan
waktu 6 – 9 bulan. Itupun harus didukung
komitmen kuat pasien untuk mengikuti
program latihan pemulihan sesuai saran
dokter," urainya.
Dalam penanganan bedah rekonstruksi
ligamen ACL yang dilakukan, dr. Andre mene-
rapkan sistem double bundle reconstruction,
dengan mencangkok tendon hamstring se-
bagai pengganti ligamen utama ACL.
Kesadaran Soal Kesehatan Lutut
Mengenai penanganan cedera lutut,
dr. Andre memandang sudah mulai ada ke-
sadaran di masyarakat. "Sela ma ini mung-
kin dianggapnya hanya terjadi di kalangan
atlet. Padahal, masyara kat umum juga rentan
cede ra ini. Dahulu kita meng anggap ce dera
lutut sebagai keseleo biasa. Dulu, banyak
orang tidak menganggap ini sebagai masalah.
Sekarang masyarakat mulai sadar,” ungkap
dr. Andre.
Sayangnya, masyarakat Indonesia, belum
sepenuhnya aware untuk menjaga kesehat-
an termasuk lutut dan ligamen. Mereka
da tang ke dokter sudah dalam kondisi
ce dera. Padahal, se harusnya hal itu bisa dice-
gah de ngan konsultasi. Dokter spesialis ke-
dokteran olahraga bisa me nyarankan olahraga
yang boleh dan tidak sesuai bentuk badan,
bentuk lu tut, dan lain sebagainya. Ini bisa
mencegah terjadinya cedera. “Tapi kalau sudah
datang ke saya, sudah pasti cedera. Sekarang
bagaimana mena nganinya, karena tidak semua
orang mau diope rasi. Bukan soal uang, tapi
karena takut. Itu pilih an mereka. Saya akan
menjelaskan semua risikonya secara trans-
paran, dioperasi atau tidak di ope rasi, keuntun-
gan dan kerugiannya. Dan, setiap pasien saya
berikan waktu untuk berpikir,” paparnya.
Dokter Andre juga mengingatkan
bahwa olahraga itu tetap perlu dan penting.
“Olahraga ekstrim tidak masalah, tapi harus
tahu tekniknya. Persiapan harus bagus, pe-
manasan yang cukup. Gunakan perlengkapan
dan alat yang bagus,” ungkapnya lugas. Ia
juga berharap masyarakat yang berusia 40
tahun sudah sadar untuk memilih aktivitas
dan olahraga yang low impact, termasuk men-
jaga berat badan yang ideal. Jika terjadi cede-
ra lutut karena olahraga, jangan anggap se-
pele, sebaik nya segera periksakan ke dokter.
“LIGAMEN YANG DITANAM MEMERLUKAN WAKTU UNTUK TUMBUH KE DALAM TULANG. TIDAK CUMA DIPASANG BEGITU SAJA. DIA HARUS TUMBUH.
PERTUMBUHAN ITU MEMERLUKAN WAKTU MINIMAL 6 – 9 BULAN. DI SAMPING ITU JUGA DIPERLUKAN PROSES LATIHAN YANG BAIK DARI PASIEN AGAR FUNGSI
LUTUT DAPAT KEMBALI SEPERTI SEMULA.”
52
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
T E K N O L O G I P E N C I T R A A N U N T U K P E N A N G A N A N O R T O P E D I
Tidak hanya meningkatkan ketepatan, hadirnya teknologi terkini dalam pencitraan secara umum meningkatkan kualitas penanganan kasus-kasus ortopedi—yang berujung pada kenyamanan pasien.
TE
CH
NO
ME
DI
C
53
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELAH
MENINGKATKAN PELAYANAN KESE-
HATAN SECARA MENYELURUH. Mu lai
dari pemeriksaan (diagnosa) hingga
penanganan—pada akhirnya berefek
pada pe ningkatan kenyamanan dan
kece pat an penyembuhan pasien. Hadir-
nya teknologi terbaru pun turut dirasa-
kan pada penanganan permasa lahan
ortopedi. Dalam hal ini, perkembangan
teknologi pencitraan telah ber kon tri-
busi secara signifikan dalam me ning-
katkan pelayanan untuk meng atasi per-
masalahan kesehatan yang berkaitan
dengan tulang, sendi, dan otot.
Pencitraan dalam Diagnosa
Berkutat dengan organ yang bersifat
padat dan lunak, dibutuhkan alat pen-
citraan yang kompeten untuk dapat
menganalisa keluhan yang dirasakan
pasien. Di masa lalu, pencitraan dilaku-
kan dengan menggunakan foto rontgen
atau X-ray. Sayangnya, alat ini hanya
dapat mencitrakan organ yang bersifat
padat, seperti tulang; dan lemah untuk
mencitrakan jaring an lunak. Padahal,
khususnya di tulang belakang, terdapat
jaringan lunak penting yaitu saraf dan
bantalan tulang belakang. Menjawab
kebutuhan tersebut, muncullah CT-scan
yang memungkinkan pencitraan jaring-
an lunak dengan lebih baik. Sampai
kemudian, hadir yang disebut Magnetic
Resonance Imaging (MRI).
Hadirnya MRI merupakan jawab-
an atas tantangan zaman. Dengan
tek nologi ini, dimungkinkan pencitraan
untuk diagnosa yang lebih baik. Jika
dibandingkan de ngan dua teknologi
sebelumnya, MRI memiliki beberapa
kelebihan sebagai berikut.
1. Pencitraan yang lebih baik dan
jelas. Hasil pencitraan yang di-
hasilkan oleh MRI sangat spesifik
untuk menentukan suatu keadaan
jaringan tertentu, tergantung dari
jenis penyakit. Misalnya saat me-
nentukan diagnosa Hernia Nukleus
Pulposus (HNP) atau saraf terjepit,
serta membeda kan ganas-tidaknya
sebuah tumor, juga adanya infeksi.
2. Hasil pencitraan berupa tiga di-
mensi, menggunakan medan
magnet yang sangat kuat,
gelombang radio dan perangkat
komputer yang canggih, sehingga
mampu merekonstruksi gambar
anatomi tubuh termasuk jaringan
lunak, tulang, maupun gambaran
virtual ogan internal tubuh lainya
dengan baik.
Hasil pemeriksaan yang lebih baik
membuat penentuan tindakan men-
jadi lebih akurat. Dengan kelebihan
tersebut, MRI menjadi standar pe-
meriksaan (golden standard) untuk
penanganan muskuloskeletal (tulang,
otot dan sendi) di beberapa pusat
penanganan ortopedi.
Pada kasus tertentu, memang
di butuhkan pemeriksaan lanjutan
sebagai penegasan pencitraan yang
didapat dari MRI, misalnya saja PET
scan, bonescan, ataupun bonesurvey.
Selain itu, kelemah an dari MRI yang
ada saat ini adalah hanya mampu
mendeteksi sesuatu yang bersifat sta-
tis. Sementara, rasa nyeri baru terasa
HE
AL
TH
54
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
jika pasien bergerak. Menjawab tan-
tangan ini, sudah hadir Dynamic MRI.
Dengan alat terbaru ini, pasien dapat
diperiksa dalam posisi berdiri bahkan
bergerak. Kabarnya, Dynamic MRI akan
segera masuk ke Indonesia.
Pencitraan dalam Tindakan
Hasil pemeriksaan yang baik pun
harus didukung tindakan yang tepat.
Hadirnya C-Arm meningkatkan akurasi
penanganan kasus ortopedi. Seca ra
sederhana, C-Arm bisa dibilang seba-
gai X-ray yang mobile. Dengan lengan
yang berbentuk seperti huruf “C”,
C-Arm memungkinkan pencitraan dari
berbagai sudut. Pencitraan yang me-
nyeluruh ini sangat penting ketika
melakukan tin dakan agar penanganan
yang dilakukan tepat sasaran dan tidak
mengganggu atau merusak organ lain.
Sebelum hadirnya C-Arm, sekitar
30 – 40 tahun yang lalu, tindakan
ortopedi memanfaatkan Mobile X-ray.
Setelah dilakukan tindakan, pasien
akan di pindai untuk mengetahui
ha sil tindakan yang dilakukan—lalu
me nunggu hasil pencitraan. Proses
akan berulang sampai tindakan yang
dilakukan sudah tepat di sasaran.
Sungguh membutuhkan waktu yang
panjang.
Hadirnya C-Arm memangkas pro-
ses tersebut. Pencitraan meman-
faatkan C-Arm hanya memerlukan
waktu sekitar 10 menit. Dokter yang
melakukan tindakan secara langsung
dapat mengetahui daerah sasaran
se hingga penanganan yang dilakukan
pun langsung menuju ke titik yang
menjadi sumber permasalahan.
Untuk menghindari kesalahan pe-
nanganan, di masa lalu open surgery
menjadi jalan keluar terbaik. Manfaat
lain dari kehadiran C-Arm adalah di-
mungkinkannya tindakan invasif mini-
mal untuk kasus-kasus yang dulu
harus ditangani dengan open surgery.
Hal ini tentu berdampak pada minim-
nya rasa nyeri yang dialami pasien
serta per cepatan masa penyembuhan.
Dengan hadirnya teknologi pen-
citraan tersebut, pelayanan kesehatan
yang diberikan pun menjadi lebih
baik. Terlebih, pasien tidak perlu lagi
merasa takut dengan kesalahan dari
tindakan yang dilakukan, serta masa
penyembuhan yang panjang.
dr. Luthfi Gatam, Sp. OT (K)Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang
RS Pondok Indah - Pondok Indah
Selain aktif menjabat sebagai Ketua Indonesia Orthopaedic Association (PABOI) pada 2014 – 2016, dr. Luthfi juga pernah menjabat sebagai Ketua Pedicle Club Indonesia (PCI) pada 2003 dan mengetuai organisasi internasional Pacific Asia of Minimal Invasive Spine Society (PASMISS) periode 2007 – 2008. Dokter yang meraih gelar spesialis bedah ortopedi dan traumatologi di Universitas Indonesia ini melanjutkan studi dan meraih gelar doktornya di universitas yang sama, serta senantiasa memperbaharui ilmunya melalui berbagai pelatihan. Dokter yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidangnya ini masih aktif menjadi pembicara di berbagai seminar baik dalam maupun luar negeri, salah satunya yang diselenggarakan oleh Malaysian Spine Society di Malaysia dan Pacific Asia of Minimal Invasive Spine Society di Taiwan pada 2018.
TE
CH
NO
ME
DI
C
55
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
ANNA MARIA FIORENZA SANTOSA
BUKANLAH TIDAK SADAR DENGAN
KONDISI TULANG BELAKANGNYA.
Saat ber cermin, dia melihat ada
ketidakse suaian pada pinggangnya.
Sisi sebelah kanan terlihat bengkok.
Hanya saja, dia berpikir itu merupakan
kondisi yang biasa. Terlebih ketika
bertanya pada sang Ibu, jawab an
yang diberi pun serupa. Siswa kelas
8 ini bahkan tetap merasa tidak ada
keanehan pada tubuhnya meski kerap
merasa pegal. “Walau sudah coba
ngelurusin punggung, tapi enggak
hilang-hilang. Aku pikir itu biasa.”
Sampai suatu hari, keluar dari
A N N A M A R I A F I O R E N Z A S A N T O S ABERBAGI CERITA TENTANG SKOLIOSIS
Sempat berpikir kondisi yang dialaminya adalah normal, operasi besar menjadi jalan keluar bagi Anna Maria Fiorenza Santosa. Kini dirinya aktif berbagi cerita tentang penanganan skoliosis yang pernah dijalani.
Lokasi: Bebek Tepi Sawah, Living World, Alam Sutera, Tangerang Selatan
56
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
kamar mandi, handuk yang dikenakan-
nya sedikit turun. Kebetulan sang Ibu
melihat dan merasa ada keanehan
ketika melihat tulang belikat kanan
anak keduanya ini. Setelah berdiskusi
de ngan suami, orangtua dara yang
akrab disapa Fio ini pun memutuskan
ber konsultasi ke dokter tulang. “Bebe-
rapa hari kemudian (setelah melihat
tulang belikat-Red.), Mami bilang, ‘Dek,
jam segini kita ke dokter, ya’. Aku
langsung mikir ini bukan biasa-biasa
saja. Ini serius,” kenang Fio ketika
ditemui di sebuah pusat perbelanjaan
di Kawasan Tangerang Selatan, akhir
September lalu.
Hasil rontgen menunjukkan Fio
mengalami skoliosis dengan sudut
kemiringan yang cukup tinggi. “Seram
juga waktu dokternya bilang kemiring-
annya sudah 47 derajat,” tambah Suk
Han, Ibunda dari Fio, tentang kejadian
di Oktober 2017 lalu.
Oleh dokter yang memeriksa,
orangtua Fio dianjurkan berkonsul-
tasi ke dr. Didik Librianto, Sp. OT (K),
karena derajat kemiringannya sudah
cukup tinggi. Oleh dr. Didik, Fio sem-
pat di anjurkan menjalani terapi brace
selama satu tahun. “Seharusnya brace
bisa bantu bikin tulang belakangku
jadi lurus. Tapi karena badanku ku-
rus, neken ke tulangnya sakit banget.”
Fio hanya mampu mengenakan brace
selama 2 – 3 jam, sebelum akhirnya
menangis karena kesakitan. Padahal,
brace seharusnya dikenakan selama 23
jam dalam sehari.
Ketika melakukan pemeriksaan
berikutnya, Januari 2018, derajat
kemiringan tulang belakang Fio men-
capai 52 derajat. “It’s very very pro-
gressive. Dokter kaget, kita juga kaget.
Makanya dokter bilang kita tidak bisa
menunggu lagi,” jelas Suk Han.
Bingung karena dalam riwayat
ke luarga tidak pernah ada yang
meng alami skoliosis, orangtua Fio
bertanya pada dr. Didik mengenai
penyebab kondisi yang dialami anak-
nya. Oleh dr. Didik, dijelaskan bahwa
kondisi Fio disebut adolescent idopathic
scoliosis—dengan penyebab yang ti-
dak dapat diketahui (idiopatik). Pada
kasus Fio, sifatnya yang progresif
dapat berefek pada organ lain jika tidak
segera dioperasi.
Sebulan menjalani persiapan
ope rasi, pada Maret 2018 Fio men-
jalani operasi di RS Pondok Indah -
HASIL RONTGEN MENUNJUKKAN FIO
MENGALAMI SKOLIOSIS DENGAN SUDUT KEMIRINGAN YANG CUKUP TINGGI. “SERAM
JUGA WAKTU DOKTERNYA BILANG KEMIRINGANNYA
SUDAH 47 DERAJAT,”
DI
AR
Y
57
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
Pondok Indah. “Mami sempat tanya,
‘Kamu eng gak takut?”. I don’t know
what to expect, so just do it,” kenang Fio
mengenai keberaniannya menjalankan
operasi.
Teman-teman orangtua Fio pun
sempat mempertanyakan keberanian
memutuskan operasi. “Kami cuma
berusaha melakukan yang terbaik
untuk dia (Fio-Red.) Kami juga sem-
pat cari tahu tentang dr. Didik, karena
beliau yang kami percayakan nyawa
anak kami. So far, di Indonesia, dia
yang paling direkomendasikan. Kami
berdoa semoga tidak salah pilih, dan
puji Tuhan tidak salah pilih,” papar Suk
Han sambil tersenyum.
Operasi siswa yang aktif menjadi
anggota Organisasi Siswa Intra Seko-
lah (OSIS) ini, berlangsung sekitar
empat jam. "Mulai dibawa dari kawar
rawat inap sekitar jam 04.00 dini- “DOKTER DIDIK BAIK BANGET DAN SUKA NGELAWAK.
THERE IS CERTAIN TIMES WHEN HE
JOKES AROUND AND DOESN’T.
WHEN HE SERIOUS, HE’S GONNA BE
SERIOUS. WHEN IT’S JOKING, HE’S
GONNA JOKE. THAT’S WHAT I
LIKE.”
HE
AL
TH
hari, lalu menjalani proses persiapan,
anestesi, tindakan operasi hingga ob-
servasi pascaoperasi, baru diantar ke
kamar lagi sekitar jam 15.00 sore,”
jelas Petrus, Ayah Fio. Setelah ope-
rasi, Fio menjalani terapi selama tiga
hari (berdiri, berjalan, naik tangga)
sebelum di izinkan pulang. Berikutnya,
Fio dianjurkan banyak melakukan
stretching, menekuni olahraga renang,
serta kontrol secara berkala (mulai
dari dua minggu, satu bulan, hingga
enam bulan sekali).
Fio pun langsung merasakan
perubah an pada tubuhnya setelah
ope rasi. Tidak hanya menjadi lebih
tegak, saat masuk ke sekolah, teman-
teman Fio pun kaget dengan pertam-
bahan tinggi badan dirinya. Sebelum
operasi, tinggi badan Fio 147 cm lalu
menjadi 152,5 cm setelah operasi dan
kini 155 cm.
Ditanya mengenai sosok dokter
yang menanganinya, Fio memiliki kesan
tersendiri. “Dokternya baik banget dan
suka ngelawak. There is certain times
when he jokes around and doesn’t. When
he serious, he’s gonna be serious. When
it’s joking, he’s gonna joke. That’s what I
like,” papar Fio sambil tersenyum.
Beratnya pengalaman yang di-
alami memotivasi Fio berbagi kisah
tentang penanganan skoliosis. “Kalau
ada yang mengalami kondisi se perti
ini (skoliosis-Red.), don’t be afraid to
reach out because I know what it feels
like. It was very very lonely. Karena
kalau cerita ke orangtua atau te-
man, mereka enggak ngalamin hal
yang sama. Kalau kita mau komplain,
mereka enggak terlalu ngerti yang kita
rasain,” pungkas Fio.
58
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
PENTINGNYA MEMILIKI FUNGSI
GERAK SEMPURNA untuk beraktivitas
sehari-hari dengan didukung sistem
muskuloskeletal (otot, tulang, sendi)
yang baik, membuat RS Pondok
Indah Group memberikan perhatian
lebih dalam bidang ortopedi. Dengan
pendekatan penanganan konservatif
(conservative treatment) serta dukung-
an tenaga medis kompeten, serta
teknologi medis terkini, fasilitas orto-
pedi yang ada di tiga rumah sakit di
bawah naung an RS Pondok Indah
Group siap memberikan layanan untuk
penanganan keluhan muskuloskeletal
dari berbagai usia.
RS Pondok Indah - Pondok Indah
Tulang belakang (spine) dan lutut (knee)
menjadi bagian yang paling aktif dalam
sistem gerak tubuh manusia. Karena-
nya, kedua bagian ini yang juga men-
jadi lebih rentan untuk bermasalah.
Atas landasan itu, RS Pondok Indah -
Pondok Indah menyediakan klinik khu-
sus untuk keduanya, yaitu Jakarta Knee
& Shoulder Orthopedic Sports Center
(JKOSC) dan Jakarta Spine Clinic (JSC).
P E L A Y A N A N O R T O P E D I U N T U K B E R B A G A I U S I A
Fokus mengedepankan layanan ortopedi, tiga rumah sakit di bawah naungan RS Pondok Indah Group dilengkapi klinik khusus ortopedi.
OU
R
SE
RV
IC
ES
Jakarta Spine Clinic (JSC) RS Pondok Indah - Pondok IndahLantai 6(021) 765 7525 ext. 2 atau ext. 2214
Jakarta Knee & Shoulder Orthopaedic Sports Conter (JKSOC) RS Pondok Indah - Pondok IndahLantai 6(021) 765 7525 ext. 2 atau ext. 2243
59
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
Didukung oleh tujuh dokter spesialis
bedah ortopedi dan traumatologi dari
berbagai subspesialis, klinik ini juga di-
tunjang peralatan medis terkini seperti
CT-Scan, MRI, dan 3D C-Arm.
JSC hadir untuk memberikan
perawatan lanjutan pada keluhan
leher, punggung, dan tulang belakang.
Klinik ini melayani berbagai perma-
salahan tulang belakang, seperti
skoliosis dan kifosis, nyeri tulang
belakang, saraf terjepit/Herniated
Nucleus Pulposus (HNP), dan stenosis
spinal. JSC juga dapat menangani
tindakan konservatif dan bedah
invasif minimal, seperti Micro Endo-
scopic Disectomy (MED), Percutane-
ous Laser Disc Decompression (PLDD),
Percutaneous Endoscopic Lumbar Dis-
cectomy (PELD), serta tin dakan fusi
seperti dekompresi stabilisasi meng-
gunakan cangkok tulang. Dengan
dilengkapi ruang terapi, proses
pemulih an pasien pasca tindakan bisa
selesai lebih cepat.
Sementara, JKOSC merupakan
klinik untuk menangani permasalah-
an keluhan sendi lutut, bahu, nyeri
pinggang, serta cedera akibat olahraga.
Pelayanan tersebut dimungkinkan
berkat dukungan dokter sub-spesialis
serta dokter yang terlatih di bidang
sports medicine—ditambah hadirnya
ruang exercise yang mendukung proses
pemulihan pasien agar dapat segera
kembali melakukan olahraga favorit-
nya. Beberapa tindak an yang dapat
ditangani di klinik ini, seperti total knee
replacement, arthroscopic ACL: double
bundle ACL reconstruction, arthros-
copy debridement, frozen shoulder, hip
fracture, dan implikasi osteoporosis.
Melengkapi pelayanan yang diberikan,
JKOSC juga kini memiliki dokter sub-
spesialis tumor tulang.
Dari tahun ke tahun, pasien dua
klinik ini terus bertambah seiring me-
ningkatnya ketertarikan masyarakat
kepada olahraga dan pen tingnya memi-
liki sistem gerak tubuh yang baik.
HE
AL
TH
Orthopaedic CenterRS Pondok Indah - Puri IndahLantai 8(021) 2569 5200 ext. 8801/8802
60
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
RS Pondok Indah - Puri Indah
Mengakomodasi pelayanan terpa du da-
lam menangani perawatan, kon sultasi
kesehatan, kelainan, dan cedera atau
luka muskuloskeletal, RS Pondok
Indah - Puri Indah juga menghadirkan
Orthopaedic Center. Didukung tiga
dokter spesialis bedah ortopedi dan
traumatologi yang kompeten dan ber-
pengalaman, klinik ini dapat menangani
tindakan PLDD, MED, Percuta neous Chy-
mopapain Intradiscal Injection, skrining
penderita kaki diabetes, pemeriksaan
invasive - arthroscopy, congenital
hand and upper extremity deformities,
trauma (fraktur dan dislokasi tulang),
penggantian sendi panggul dan lutut,
serta penanganan masalah kaki
(bunion, hammer toe, dan arthritis).
Orthopaedic CenterRS Pondok Indah - Bintaro JayaLantai 2(021) 8082 8888 ext. 2
foto radio logis, serta analisa walking
gait dan foot print. Mendukung
pelayanan yang diberikan, Orthopae-
dic Center RS Pondok Indah - Puri
Indah juga ditunjang dengan MRI 3
Tesla, CT-Scan, dan ruang tindakan
untuk operasi invasif minimal.
RS Pondok Indah - Bintaro Jaya
Dengan konsep pe layanan terpadu,
Orthopaedic Center RS Pondok Indah -
Bintaro Jaya membe rikan pela yanan
ter kait sistem gerak. Pelayanan ini
di du kung 10 dokter spesialis be dah
ortopedi dan traumatologi dari ber-
bagai subspesialis serta teknologi
me dis, seperti MRI, CT-Scan, dan digital
X-ray.
Berbagai pelayanan ortopedi
dapat dilakukan di klinik ini, seperti
PLDD, minimal invasive surgery, minimal
61
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
Rehabilitasi Medis
Keberhasilan penanganan ortopedi
tidak sekadar dari tindakan, tetapi juga
didukung terapi dan exercise setelah
tindakan. Karenanya, RS Pondok Indah
Group melengkapi penanganan ortopedi
dengan unit rehabilitasi medis di setiap
rumah sakit di bawah naungannya.
Dengan dukungan tenaga
medis terlatih (dokter spesialis
kedokteran fisik dan rehabilitasi
medis, fisioterapis, terapis okupasi
dan terapis wicara), unit rehabilitasi
medis di RS Pondok Indah Group
dapat melayani konsultasi dengan
dokter spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitasi medis.
Pelayanan yang diberikan pun di-
dukung kehadiran modalitas pendu kung
te ra pi, seperti microwave diathermy,
short wave diathermy, ultrasound
therapy, transcutaneous electrical
nerve stimulation, laser, Extracorporeal
Shockwave Therapy (ESWT), serta
beberapa peralatan olahraga.
Pengembangan pelayanan terus
di la kukan dengan rutin meng adakan
training bagi para fisioterapis, memper -
banyak porsi exercise diban dingkan
te rapi menggunakan alat, serta penam-
bahan pelayanan. Dalam waktu dekat,
unit rehabilitasi medis RS Pondok Indah -
Pondok Indah akan menghadirkan la-
yanan khusus untuk penanganan kasus
tulang belakang yang didukung dengan
modalitas sling exercise.
Rehabilitasi MedisRS Pondok Indah - Pondok IndahLantai 1(021) 765 7525 ext. 1300
Rehabilitasi MedisRS Pondok Indah - Puri IndahLantai 1(021) 2569 5200 ext. 1300
Rehabilitasi MedisRS Pondok Indah - Bintaro JayaLantai 2(021) 8082 8888 ext. 2161
HE
AL
TH
62
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
ES
SE
NT
IA
L
A K T I V I T A S T A N P A H A M B A T A N
Jangan biarkan kondisi kesehatan mengganggu keseharian Anda. Beberapa produsen membuat beragam produk untuk membantu Anda lebih nyaman dan bebas
beraktivitas, juga sambil menjaga kesehatan tulang, otot, dan sendi.
Pereda Nyeri dan PegalDilengkapi dengan 24 mode pijat, TechCare Massager Touch 24 Modes membantu mengurangi rasa nyeri serta pegal yang Anda rasakan. Kombinasi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator (TENS) dan Powered Muscle Simulator (PMS) menyalurkan listrik tegangan rendah ke kulit yang akan menstimulasi saraf dan memblokir rasa nyeri ke otak.
Teman Berjalan yang NyamanDilengkapi busa EVA yang ringan dan fleksibel membuat Rockport Eureka menjadi teman berjalan yang nyaman—bahkan dalam perjalanan yang panjang dan lama sekalipun. Bantalan yang tebal dan empuk membuat beban tubuh Anda teredam dengan sempurna.
Terapi Panas atau Dingin Ditenagai empat baterai AA, The Instant Hot or
Cool Pain Relief Wand dapat menghasilkan suhu dari 60 C – 400 C. Stimulasi yang diberikan dapat
membantu meredakan ketegangan otot, rasa nyeri, atau membantu melancarkan sirkulasi darah.
63
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S TV O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S TV O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S TV O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S TV O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S TV O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S TV O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S TV O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
GO
OD
L
IF
E
Stylish and Comfort for SpursSepatu pilihan bagi penderita tumit posterior, karena bagian belakangnya didesain dengan
empuk, membuat otot achilles bertemu dengan tumit secara sempurna. Desain bergaya Mary
Jane, membuat Anda tetap terlihat stylish saat mengenakan Dansko Loralie.
Ransel Ramah PunggungRansel yang didesain untuk penggemar olahraga lari ini dilengkapi desain Ronhil ‘True-Fit System’—yang
membuatnya ‘melekat’ sempurna di punggung Anda, stabil, dan tanpa benturan. Ronhill Commuter Xero 15 5L cocok bagi Anda yang menginginkan kenyamanan
dengan ketegangan yang minim saat membawa beban.
Latih TulangCegah OsteoporosisAplikasi yang berisi berbagai latihan yang terbagi dalam tiga sesi. Tiap sesi berdurasi sekitar 30 menit dan memiliki tujuan penguatan bagian tulang yang berbeda. Semakin memudahkan Anda, Vital Tones Osteoporosis menyediakan petunjuk dalam berbagai pilihan bahasa, termasuk Indonesia.
64
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
DE
ST
IN
E
PENAT DENGAN RUTINITAS, SUDAH
SAATNYA MENIKMATI LUANG. Meng-
istirahatkan diri dari kesibukan. Dan
bila waktu untuk itu tidak terlalu
panjang, tidak perlu khawatir. Tak jauh
dari Jakarta, ada destinasi wisata yang
bisa menjadi referensi menjadi tempat
mengisi ulang semangat Anda.
Terletak di Kabupaten Pesawaran,
Lampung Selatan, nama Pulau
Pahawang belakangan santer terde-
ngar di antara penggemar tamasya.
Keindahan alam, akses, serta sarana
wisata yang sudah tersedia cukup baik
menjadi alasan tempat ini menarik
perhatian banyak wisatawan.
Meski ramai menjadi bahan per-
bincangan, tidak menjadikan Pulau
Pahawang sebagai destinasi yang
terlalu ramai bagi pencari suasana
M E N I K M A T I S E P I D I P A H A W A N G
Tidak sekadar menawarkan keindahan alam bawah laut, Pulau Pahawang memiliki banyak daya tarik yang menjadikannya salah satu destinasi wisata favorit.
65
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
GO
OD
L
IF
E
hening. Beberapa aktivitas serta
tempat menarik menjadikan Pulau
Pahawang pilihan untuk keluar dari
hiruk pikuk rutinitas.
Keindahan pemandangan bawah
laut menjadi salah satu kegiatan yang
ditawarkan ketika berkunjung. Bahkan
sebelum mencapai Pulau Pahawang,
pengunjung sudah disuguhkan
be be rapa spot snorkeling yang terlalu
sayang untuk dilewatkan.
Kawasan wisata Pulau Pahawang
sendiri terdiri dari dua pulau, Pulau
Pahawang Besar dan Pulau Pahawang
Kecil. Sampai di tujuan utama, ke-
indahan pantai dengan hamparan
pasir putih serta biru air laut sejauh
cakrawala menjadi sajian utama.
Pulau Pahawang Besar biasanya
menjadi tempat bermalam, karena di
pulau inilah banyak tersedia fasilitas
peng inapan. Dan karena areanya yang
tak terlalu luas, sekitar 1.084 hektar,
Anda bisa menikmati keindahan pe-
man dang an matahari terbit dan
terbenam. Di Pulau Pahawang Besar,
juga terdapat beberapa spot snorkeling
yang indah.
Namun jika keheningan yang
Anda cari, Pulau Pahawang Kecil
menjadi pi lihan utama. Hanya seluas
11 hektar, Anda bisa menikmati ke-
indahan kepulauan yang tenang di sini.
Saat air surut, terdapat jembatan alami
yang disebut Tanjung Putus. Jembatan
ini menghubungkan Pulau Pahawang
Kecil de ngan Pulau Tanjung Putus.
Keindahan bawah laut juga menjadi
sajian ketika Anda berada di pulau
ini. Dan untuk menutup hari, nikmati
keindahan matahari terbenam di antara
dua gunung.
Tak hanya itu saja, masih terdapat
pulau- pulau lain di sekitar Pahawang
yang bisa Anda kunjungi. Jadi, sem-
pitnya waktu luang tidak lagi men-
jadi alasan untuk tidak tamasya, kan.
Selamat berplesir.
Sebelum berkunjung ke Pulau Pahawang, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut.
1. Listrik di Pulau Pahawang mengandalkan genset. Aliran listrik akan dimatikan sekitar empat jam dari siang hingga sore.
2. Waktu terbaik menikmati keindahan di Pulau Pahawang adalah pada Mei hingga Agustus.
3. Pesona bawah laut memang membuat terlena, tapi di antaranya ada yang perlu diwaspadai, seperti bulu babi, ikan batu, pari, ubur-ubur, ular laut, dan bulu seribu.
4. Banyak biro perjalanan yang menawarkan paket wisata ke Pulau Pahawang. Cari tahu rekam jejak masing-masing biro agar wisata Anda tidak berujung kecewa.
66
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
PUTRIR S P O N D O K I N D A H - P U R I I N D A H
Dokter Sumarwoto, Sp. A, MARS sangat baik dan ramah dalam memberikan informasi mengenai
vaksin dan imunisasi. Terima kasih, Dokter. Perawat Tuti juga sangat baik, perhatian, dan memberikan
informasi yang sangat jelas
CU
ST
OM
ER
D
EL
IG
HT
SUCI INSANI RAMADHANIR S P O N D O K I N D A H - P O N D O K I N D A H
Big thanks untuk dr. Azen Salim, Sp. OG (K),
dr. Dimas Rahmatisa, Sp. An, dan dr. Harry
Purwanto, Sp. A (K). Kami sangat puas.
Bidan dan perawat ramah dan lemah lembut,
sangat membantu menenangkan pasien ketika
persalinan dan masa pemulihan. Keep up the
good work.
PARAMITA AYUNDA ROSYA R S P O N D O K I N D A H - P U R I I N D A H
Pelayanan laboratorium RS Pondok Indah -
Puri Indah sangat memuaskan. Petugas
admission laboratorium, Katrin, menerima pasien
dengan baik dan ramah. Selain itu, petugas
laboratorium, Bima, juga baik, ramah, teliti, dan
hebat. Saya sama sekali tidak merasakan sakit
saat pengambilan sampel darah. Recommended.
Terima kasih. :)
GIANARA ZIYA HIPPYR S P O N D O K I N D A H - P O N D O K I N D A H
Sangat baik pelayanan di RS Pondok Indah -
Pondok Indah saat anak kami dirawat di lantai 5,
terutama para petugas kebersihan kamar, yakni:
Rita, Leni, dan Dewi. Mereka sangat ramah
sehingga selalu menyapa anak bayi kami setiap
masuk kamar. Para perawat lantai 5 juga sangat
baik, terkadang mampir menanyakan kondisi
bayi apabila sedang menangis.
BUDI KURNIAWANR S P O N D O K I N D A H - P U R I I N D A H
Pelayanan dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp. KK
dari sejak rawat inap sampai rawat jalan sangat
baik. Menurut saya, beliau dokter yang paling
ramah dan cantik. :)
ABDUL SYAKURR S P O N D O K I N D A H - P O N D O K I N D A H
Terimakasih kepada pihak-pihak yang terkait atas pelayanan dan tindakannya terutama
dr. Aditya Maulana Arrum, Sp. B. Tak ketinggalan pula para perawat yang begitu aktif dalam
melayani pasien. Semoga bisa ditingkatkan lagi. Terima kasih.
67
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
RENI FITRIASARI R S P O N D O K I N D A H - B I N T A R O J A Y A
Terima kasih banyak kepada dr. Shirley Anggraini, Sp. OG (K), Bd. Nyoman, Bd. Vita, dan seluruh tim
bidan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya yang telah menemani proses kelahiran buah hati kami dengan
penuh kesabaran dan keramahtamahan.
OMAR IBRAHIM SALEH R S P O N D O K I N D A H - B I N T A R O J A Y A
Pelayanan di unit Emergency sangat
memuaskan. Sangat ramah, menenangkan, dan
profesional. Dokter spesialis bedah ortopedi dan
traumatologi juga sangat memuaskan. Overall,
great and satisfying service and quality.
ANNISA R S P O N D O K I N D A H - B I N T A R O J A Y A
Dokter gigi Avianti Hartadi, Sp. KGA,
Sr. Shila, dan Br. Tri, terima kasih. Dokternya
sangat ramah sehingga tidak membuat anak-
anak takut ketika periksa gigi, pelayanan pun
sangat cepat.
CU
ST
OM
ER
D
EL
IG
HT
Subscribe Now!
Dapatkan buletin HealthFirst secara regular dalam setahun (empat edisi) dengan mentransfer biaya kirim sejumlah Rp150.000 ke:• Rekening BCA nomor 237-3001589, Cabang Pondok Indah,
atas nama PT Binara Guna Mediktama• Kirimkan bukti transfer, via e-mail ke [email protected]
dan sertakan isian form ini.
Nama (Tn/Ny/Nn) :
No KTP/SIM :
Hari/Tgl Lahir :
E-mail :
Telepon Selular :
Mohon kirim majalah HealthFirst saya ke alamat
Kantor/Rumah :
Alamat :
Kota :
Kode Pos :
Telepon :
Fax :
68
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
PI
CK
U
P
PO
IN
TS
JAKARTA SELATAN
FX SUDIRMANQQ KOPITIAM • KENNY ROGERS • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • TA WAN • ICHIBAN SUSHI • I-TA SUKI • STARBUCKS COFFEE • BARBER STATION • BENGAWAN SOLO COFFE • CAFÉ DE KALAHA • SATE KHAS SENAYAN • TORICO RESTO • PEPPER LUNCH • IMPERIAL KITCHEN & DIMSUM • ENGLISH FIRST • CELEBRITY FITNESS
PONDOK INDAH MAL 1 & 2BEBEK TEPI SAWAH • BLACKLISTED • CHOCOCRO • COFFEE CLUB •COLDSTONE • COMMON GROUNDS • DIN TAI FUNG • HALAL BISTRO BY FIDDLEHEADS • EXCELSO • GAYA GELATO • FISH & CO. •HACIENDA • HANEI SUSHI • GYU KAKU • HAN GANG • HONG TANG •J.CO DONUTS & COFFEE • JITTLADA THAI • JOHNNY ROCKETS • KAFE BETAWI • KAFE REGAL • KAFE VICTORIA • KEDAI SONJA • KENNY ROGERS • KOBESHI • MERADELIMA • MONOLOG • MONVIET • NANNY’S PAVILION • OUTBACK STEAKHOUSE • PANCIOUS PANCAKE •PEOPLE’S CAFÉ • PIZZA MARZANO • QQ KOPITIAM • REMBOELAN • SEROENI • SHABURI • SOPRA CAFÉ • ST. CINNAMONS • STARBUCKS COFFEE (PIM 1) • STARBUCKS COFFEE (PIM 2) • STARBUCKS COFFEE (STREET GALLERY) • SUSHI TEI • SUSHI GROOVE • TGI FRIDAY'S • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • THE GOODS CAFÉ • PLAYGROUND • UNION • CELEBRITY FITNESS • ALFONS SALON • BARBERBAR • ERHA CLINIC • LU VAZE • PETER F. SAERANG SALON • TONI & GUY • GUEST SERVICE LOUNGE
PACIFIC PLACEBUSABA • CRYSTAL JADE • DIN TAI FUNG • EIGHT TREASURES • FOOK YEW • GENKI SUSHI • GYU KAKU • KAFE BETAWI • KIYADON • KINTAN BUFFET • OOTOYA • PENANG BISTRO • QQ KOPITIAM • SHABURI • TESATE • THAI ALLEY • TOM TOM • ZHUMA • BENEDICT • FISH & CO. •THE GOODS CAFÉ • PANCIOUS • PAUL • POBLANO • POTATO HEAD • SALAD BAR • SUPER LOCO • BENGAWAN SOLO • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • COFFEE CLUB • GROM • HAAGEN DAZS • HUIZE VAN WELY • KOPI LUWAK • LIBERICA • ODYSSEIA • STARBUCKS COFFEE • TANAMERA COFFEE
GANDARIA CITYALMOND TREE • BASILICO • BEBEK BENGIL • CHOPSTIX • CHUNG GI WA • COCO ICHIBANYA • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • CRYSTAL JADE • DELIFRANCE • DI BAWAH TANGGA • DJOURNAL COFFEE • DOUWE EGBERTS COFFEE • ERIC KAYSER • EXCELSO • FISH & CO. •FOOK YEW • STEAK HOTEL BY HOLYCOW • I-TA SUKI • ICHIBAN SUSHI • J.CO DONUTS & COFFEE • KAFE BETAWI • KINTAN BUFFET • KITCHENETTE • KOKORO MAZE SOBA • LIBERICA • MAISON TATSUYA •NANNY’S PAVILLON • OH LA LA CAFÉ • OJJU • PABLO • PIZZA E BIRRA • POKINOMETRY • REMBOELAN • SERIBU RASA • SHABURI •STARBUCKS COFFEE • SUSHI TEI • TA WAN • TGI FRIDAYS • THE PEOPLE’S CAFÉ • TONY ROMA’S • TORIDOLL YAKITORI • ZENBU
KOTA KASABLANKASHABURI SHABUSHABU • PAUL • NAMA SUSHI BY SUSHI MASA • MUNCHIES DINE & BAR • MEAT ME STEAK HOUSE • LIBERICA • FISH & CO. • STEAK HOTEL BY HOLYCOW • REMBOELAN • CHUNG GI WA • THE DUCK KING • MDL • CAPRESE • ZHUMA • KAFE BETAWI • PIZZA E BIRRA • OH LA LA CAFÉ • I-TA SUKI • TAMANI KAFE • SUSHI TEI •THE PEOPLE’S CAFÉ • NANNY’S PAVILLON • PIZZA MARZANO •
PENANG BISTRO • BAKERZIN • SUSHI GROOVE • STARBUCKS COFFEE • SATE KHAS SENAYAN • OOTOYA • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • SANTHAI CASUAL DINING • WHITE ELEPHANT • WAYANG BISTRO • ERHA APOTHECARY
JAKARTA PUSAT
PLAZA INDONESIASTARBUCKS COFFEE • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • CORK & SCREW • KITCHENETTE • PAUL • LA MAISON KOPI LUWAK • SUSHI TEI • SOUP RESTAURANT • SENJU • SAMWON GARDEN • CAFÉ OH LA LA • NANNINI CAFÉ • TASTE PARADISE • MADAME LILY • EIGHT TREASURES • SERIBU RASA • ZENBU • I-TA SUKI • KAFE BETAWI •TA WAN • MDL • BIANCO HARI SALON • DE SALON BY MARC •LU VAZE • PETER F. SAERANG SALON • TONI & GUY • RUDY HADISUWARNO SALON
SENAYAN CITYCOFFEE CLUB • EXCELSO • G.B BISTRO & DESSERT • HAN GANG • HAKATA IKKOUSHA • JJ ROYAL BISTRO • JITTLADA THAI • KAFE BETAWI • PENANG BISTRO • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • BELLA SKIN CARE • MARIE FRANCE BODYLINE • SVENSON • MAMACITA THE WINE KITCHEN • ZHUMA RESTAURANT • BAKERZIN • WARUNG KOFFIE BETAWI • STARBUCKS COFFEE • MAM RESTAURANT • DOMAIN BAR & RESTAURANT • LEWIS & CARROL DESSERT BAR • DEVON CAFÉ • KITCHENETTE • PIZZA MARZANO • PORTICO TERRACE & BISTRO •MING BY TUNGLOK • ERHA APOTHECARY • THE DUCK KING • I-TA SUKI • SHABURI • SUSHI TEI • NATASHA SKIN CARE • PANCIOUS • REMBOELAN • PUTU MADE BALI CUISINE • MAGAL BBQ HOUSE • INTERNATIONAL DENTAL MEDICAL CENTER
PLAZA SENAYANMADAGASKAR • UNION • BIJIN NABE • REMBOELAN • MONOLOG •YAKINIKU ESINA GARDEN • BAKERZIN • APPLEBEE’S • TWG TEA SALON & BOUTIQUE • SUSHI TEI • AW KITCHEN BY AKIRA WATANABE •PARADISE DYNASTY • MARCHE • DE LUCA • PAUL • ERIC KAYSER •UNACHO • ANGUS HOUSE • CHANDARA • STARBUCKS COFFEE • ROEMAH REMPAH • EQUINOX • CRYSTAL JADE • TESATE • DIN TAI FUNG • KAFE VICTORIA • BUGSY’S • VIN + • HACIENDA • DIN TAI FUNG •PROHIBITION CHOPHOUSE • MOLLY MALONE’S
JAKARTA BARAT
CENTRAL PARKKITCHENETTE • LA BIERE • LUCIOLE BISTRO • MIXX GRILL STEAK HOUSE • PANCIOUS • PIZZA E BIRRA • SIX DEGREES BISTRO • TGI FRIDAYS • HACHI HACHI BISTRO • I-TA SUKI • KAFE BETAWI • JUN NJAN • PARADISE DYNASTY • SATE KHAS SENAYAN • ZENBU • BAKERZIN • EXCELSO • NANNY’S PAVILLON • STARBUCKS COFFEE •PORTO BISTREAU • THE PEOPLE’S CAFÉ • DHARMA KITCHEN • KINTAN BUFFET • PENANG BISTRO • SERIBU RASA • STARBUCKS COFFEE • SUSHI TEI • THE DUCK KING • CHUNG GI WA • URBAN KITCHEN • TA WAN
GET YOUR HEALTH F IRST AT THESE PICK UP POINTS
69
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
69
V O L U M E 4 1 • H E A LT H F I R S T
70
H E A LT H F I R S T • V O L U M E 4 1
P R E V E N T I O N S
NO
T F
OR
SA
LE
|
V
OL
UM
E 3
8
P R E V E N T I O N S
NOT FOR SALE | VOLUME 38
NO
T F
OR
SA
LE
|
V
OL
UM
E 3
9
HEALTH, TECHNOLOGY,
& GADGET
NOT FOR SALE | VOLUME 39 HEALTH,
TECHNOLOGY,& GADGET
NO
T F
OR
SA
LE
|
V
OL
UM
E 4
0
MINIMAL INVASIVE
NOT FOR SALE | VOLUME 40
MINIMAL INVASIVE
D o w n l o a d o u r p r e v i o u s v o l u m e s a tw w w . r s p o n d o k i n d a h . c o . i d
COLLECT ALL VOLUMESFOR YOUR HEALTH REFERENCES
MALL TAMAN ANGGREK CHANDRA GUPTA • CANTON BAY • THE BODY SHOP • EATON • FISH & CO. • FITNESS FIRST • LU VAZE • KIYADON • SHABU TEI • SUSHI GROOVE • NAN XIANG • PANCIOUS • AJISEN RAMEN • PETER F. SAERANG • SOUR SALLY • CAFÉ OH LA LA • J.CO DONUTS & COFFEE
LIPPO MALL PURIBORNGA • CAFÉ OH LA LA • SATE KHAS SENAYAN • TA WAN • TGI FRIDAYS • SUKIYA’ • TEO CHEW PALACE • TRATTORIA • YA KUN KAYA TOAST • THE GRAND NI HAO • THE FACTORY BISTRO BAR • THE DUCK KING • SERIBU RASA • STARBUCKS COFFEE • SEROENI • NANNYS PAVILLON • KENNY ROGERS • GYU KAKU • KOI CAFÉ • SUAN THAI • THAI I LOVE YOU • PAPAJO EATERY • MY WARM DAY • ERIC KAYSER • APPLEBEES • AREE • BALE LOMBOK
TANGERANG SELATAN
LIVING WORLDKAFE BETAWI • KOPITIAM • PEPPER LUNCH • THE DUCK KING • BEBEK TEPI SAWAH • OLDTOWN WHITE COFFEE • JUN NJAN • J.CO DONUTS & COFFEE • I-TA SUKI • FISH & CO. • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • PIZZA EXPRESS • JITTLADA THAI • BENGAWAN SOLO • NANNY’S PAVILLON
BINTARO JAYA XCHANGE MALLIMPERIAL KITCHEN & DIMSUM • ABUELLA • EXCELSO • GULA MERAH • ESQUIRES COFFEE HOUSE • KENNY ROGERS • PEPPER LUNCH • SUSHI TEI • SATE KHAS SENAYAN • HAIKARA SUSHI • MOKKA COFFEE CABANA • SHABU NOBU • TA WAN • THE DUCK KING • TAMANI RESTAURANT • WAROENG KITA • TATOR COFFEE • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF
SUMMARECON MALL SERPONGSTARBUCKS COFFEE • FRANKFURTER • BARRELS • DYNAMIC CAKE •APAW NOODLES HOUSE • SECRET RECIPE • KOI TEPANYAKI • THE COFFEE BEAN & TEA LEAF • BENGAWAN SOLO • HÄAGEN-DASZ • CHICKEN VILLAGE
MALL ALAM SUTERA6 - DEGREES • BOURBON CAFÉ • JAMBAL ROTI • TAIRYO • DIN TAI FUNG • TAKO ‘N SUSHI BOX • AREE • GULA MERAH • COFFEE CORNER •STARBUCKS COFFEE • J.CO DONUTS & COFFEE
HOTEL
THE DHARMAWANGSA • GRAND MAHAKAM • SHANGRI-LA • PULLMAN •LE MERIDIEN • INTERCONTINENTAL • MULIA • GRAND MELIA • BOROBUDUR • ARYADUTA • RITZ CARLTON PACIFIC PLACE • RITZ CARLTON MEGA KUNINGAN • JS LUWANSA • FAIRMONT • FOUR SEASON • DOUBLE TREE HILTON
OFFICE
REWORK FX SUDIRMAN • REWORK SETIABUDI BUILDING • REWORK CITILOFT SUDIRMAN • EV HIVE UPTOWN • EV HIVE MENARA MANDIRI •EV HIVE D.LAB • EV HIVE DIMO • EV HIVE SATELLITE • EV HIVE JSC HIVE • EV HIVE PLAZA KUNINGAN • EV HIVE THE MAJA • EV HIVE POS INDONESIA • EV HIVE APL TOWER • EV HIVE EQUITY TOWER •EV HIVE THE BREEZE • EV HIVE IFC TOWER • EV HIVE GEDUNG FILATELI • EV HIVE MENARA PRIMA • EV HIVE MENARA BTPN • WE WORK REVENUE TOWER SCBD • WE WORK GAMA TOWER • KANTORKU AGRO PLAZA • CONCLAVE • KOLEGA SENOPATI • KOLEGA ANTASARI • KOLEGA LIMATIGA BUILDING • GREENHUB TOWER A KOTA KASABLANKA • GREENHUB PENTHOUSE PLAZA MAREIN • FORTICE SENTRAL SENAYAN • FORTICE SUMITMAS II • FORTICE WTC 2 • FORTICE MIDPLAZA • FORTICE PLAZA OLEOS • FORTICE MENARA CITICON • CEO SUITES AXA TOWER • CEO SUITES ONE PACIFIC PLACE • CEO SUITES INDONESIA STOCK EXCHANGE • CEO SUITES SAHID SUDIRMAN CENTRE • CEO SUITES WISMA GKBI •REGUS EIGHTYEIGHT AT KASABLANKA • REGUS PRUDENTIAL CENTER •REGUS DBS BANK • REGUS WTC 5 • REGUS MENARA PALMA •REGUS MENARA STANDARD CHARTERED • REGUS TEMPO SCAN TOWER • REGUS EQUITY TOWER • REGUS THE VIDA • REGUS BELTWAY OFFICE PARK
COFFEE SHOP
PISON COFFEE • ANOMALI COFFEE (TEUKU CIK DITIRO) • ANOMALI COFFEE (SENOPATI) • ANOMALI COFFEE (KEMANG RAYA) • ANOMALI COFFEE (RASUNA SAID) • KEDAI TJIKINI • FILMORE COFFEE • ST. ALI • BUTFIRST COFFEESHOP • TRAFIQUE COFFEE • FILOSOFI KOPI • KANAWA COFFEE & MUNCH • CARIBOU COFFEE • KOPI MANYAR • WOODPECKER COFFEE • RUANG SEDUH COFFEE SHOP • BAKOEL KOFFIE
PI
CK
U
P
PO
IN
TS
Iklan HF Defeat Aging and Look Young uk. 16 x 22 cm convert ok.pdf 1 11/9/18 1:48 PM
FIND YOUR DOCTOR, WHEREVER YOU ARE
Iklan HF uk. 16 x 22 cm v2 Ok revisi.pdf 1 11/9/18 1:57 PM