orientasi pelanggan, pesaing, inovasi, perubahan
TRANSCRIPT
1
ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN, KEUNGGULAN
BERSAING, KEWIRAUSAHAAN, SEBAGAI PENENTU KINERJA :
REWARD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
Dr. Darmanto, MM NIDN 0012036301,
Endang Purwaningsih, MM., MH NIDN. 0601086801
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) St. Pignatelli Surakarta
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan memberikan informasi tentang kontroversi konseptual mengenai Orientasi
Pelanggan, Pesaing, Inovsi, Perubahan, Keunggulan Bersaing, dan Kewirausahaan, sebagai
Penentu Kinerja, Reward, memperkuat pengaruh inovasi pada kinerja.
Populasi Penelitian ini adalah pemilik, pengelola dan /atau karyawan usaha batik di kampung Batik
Kauman, Laweyan dan Pasar Klewer. Metode sampling digunakan purpuse sampling dan
ditentukan 150 sampel. Motode analisis yang digunakan analisis Struktural Equation Modeling
(SEM) dengan software Lisrel.
Hasil penelitian ini adalah dapat memberikan informasi empiris tentang pengaruh Orientasi
Pelanggan, Orientasi Pesaing, Inovsi, Orientasi Perubahan, Keunggulan Bersaing, dan
Kewirausahaan, pada Kinerja, Reward memperkuat pengaruh inovasi pada Kinerja.
Kata kunci: Orientasi pelanggan, pesaing, Keunggulan bersaing, pesaing, Kewirausahaan,
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengusaha di Indonesia terbagi menjadi usaha besar 4.968 unit atau 0.01 %, usaha
menengah 48.977 atau 0.09 %, usaha kecil 629.428 atau 1.11 %, usaha mikro 55.589.176
atau 98,79 %. Jumlah ini menunjukkan bahwa sebagian besar usaha di Indonesia yaitu usaha
Mikro. Jadi usaha mikro berperan besar dalam perekonomian Indonesia (Wanandi, 2014)
Sumbangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam penyerapan tenaga kerja yaitu
Usaha Mikro mnyerap 83.647.711 orang, Usaha Kecil dan Menengah 6.854.846 orang dan
usaha besar menyerap 3.169.927 orang. Produktivitas Usaha Mikro dibawah 11.57 Juta,
Usaha Kecil11,57 Juta, Usaha Menengah 38,71 Juta Usaha Besar2,22 Milyar. Perkembangan
UMKM dari segi kuantitas semakin meningkat ternyata belum diimbangi dengan
peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas UMKM dapat dilakukan dengan menerapkan
bauran orientasi strategi (Altindag, Zehir & Acar (2011).
2
Pakaian Batik tidak hanya sekedar pakaian bagi masyarakat Indonesia tetapi juga
merupakan identitas masyarakat Indonesia khususnya Solo. Pengusaha Batik Solo lebih dari
80 % merupakan usaha yang sudah dilakukan oleh orang tuanya. Pengusaha batik merupakan
usaha turun - temurun. Perkembangan batik baik secara kuantitas maupun kualitas masih
sangat perlu untuk ditingkankan (Purnomo, 2017) .
Orientasi pelanggan dan pesaing yang kuat memiliki pengaruh positif pada kinerja
inkremental dan orientasi pelanggan yang kuat berpengaruh pada kinerja (Grawe,2009).
Kemudian Jhonson, Dibrell dan Eric (2009), hasil penelitiannya menyatakan orientasi inovasi
berpengaruh pada kinerja industri manufaktur. Jhonson et al. (2009) hasil penelitiannya
menyatakan orientasi inovasi yang terintegrasi berpengaruh pada kinerja perusahaan
manufaktur. Pengaruh strategi orientasi pesaing dan pada kinerja dihasilkan temuan yang
berbeda.
Orientasi pesaing tidak memiliki pengaruh pada pengembangan produk baru. Hubungan
antara strategi orientasi pelanggan dan pesaing pada kinerja masih sangat lemah. Menurut
Verhess dan Meulenberg (2004) orientasi pelanggan dan pesaing dapat berpengaruh positif
atau negatif pada orientasi kinerja, tergantung dari kewenangan pemilik dalam
mengembangkan produk baru. Orientasi pesaing yang kuat memiliki pengaruh positif pada
kinerja inkremental dan orientasi pelanggan yang kuat berpengaruh positif signifikan
padakinerja inovasi (Grawe, 2009). Berdasarkan uraian tersebut menunjukan masih terjadi
perbedaan hasil pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada kinerja organisasi.
Hasil penelitian tentang pengaruh orientasi inovasi dan kinerja juga menghasilkan temuan
yang berbeda-beda. Mavondo, Felix, Chimhanzi, Jacqueline, Stewart dan Jillian (2005)
menghasilkan temuan bahwa orientasi inovasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada
efektifitas organisasi. Darroch (2005), hasil penelitiannya menyatakan orientasi inovasi tidak
memiliki pengaruh pada kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja
non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan. Darmanto (2014) menyatakan
orientasi inovasi teknis negatif tidak signifikan pada kinerja. Keunggulan bersaing
(Competitive advantage) menurut Michael E Porter (2008) adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing
di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan
3
bersaing senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan
mampu memilih strategi pemasaran yang efektif.
Orientai Perubahan organisasi berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi inovasi.
Semakin kuat kemampuan perubahan organisasi semakin tinggi orientasi inovasi (Charles,
2006; Lam, 2011). Semakin lemah kemampuan perubahan organisasi semakin rendah
orientasi inovasi (Maree & Hyland, 2010; Oppen, 2009; Gravenhost, et al., 2010,). Tinggi
rendahnya orientasi inovasi tergantung pada tinggi rendahnya kemampuan perubahan
organisasi. Sementara itu orientasi pasar berpengaruh positif signifikan pada orientasi inovasi
(Lewrick, et al., 2011; Kaya & Patton, 2011; Pau, 2011; Dentoni & Domenico, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian ini maka kemampuan perubahan organisasi dapat dijadikan
variabel yang memoderasi pengaruh orientasi pasar pada orientasi inovasi.
Keunggulan bersaing berpengaruh pada kinerja masih berbeda-beda, ada yang
mengatakan tidak berpengaruh tapi ada yang mengatakan berpengaruh positif dan signifikan
bahkan ada yang mengatakan sangat berpengaruh. Tinggi rendahnya kinerja pemasaran
ditentukan kuat lemahnya keunggulan bersaing.(Li & Zhou, 2010; Gurhan et al., 2011).
Keunggulan bersaing terdiri dari keunggulan dalam produk dan keunggulan dalam pasar.
Keunggulan bersaing ini mempengaruhi kinerja. Keunggulan bersaing dalam biaya terdiri dari
biaya dalam proses dan biaya pada mesin. Keunggulan bersaing dalan proses dan pada mesin
mempengaruhi kinerja (Ana et al., 2011; Francesco & Mario, 2011). Orientasi kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan pada komitmen organisasi untuk belajar, komitmen
organisasi untuk belajar berhubungan positif dan signifikan pada keterbukaan pikiran dan visi
bersama perusahaan. Orientasi kewirausahaan dan perilaku wirausaha meningkatkan orientasi
pesaing, pasar, dan nilai pelanggan pada perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang
dinamis. Orientaasi kewirausahaan berpengaruh positip dan signifikan pada keunggulan
bersaing dan orientasi pesaing (Foltean, 2007; Omar, Nwanko dan Richards, 2008; Ma’atoofi
& Tajeddini, 2010; Andreas; Cristina, 2011; Basile, 2012). Melihat hal ini maka dalam
penelitian ini orientasi kewirausahaan dijadikan sebagai variable anteseden dari variable
keunggulan bersaing dan orientasi pesaing. Variabel anteseden yaitu variable yang
mendahului. Sebelum keunggulan bersaing dan orientasi pesaing memepengaruhi kinerja
organisasi, variable ini dipengaruhi terlebih dahulu oleh variable kewirausahaan.
4
Reward berbasis pemasaran memiliki efek positif terhadap orientasi pesaing. Reward
intrinsic berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan dan meningkatkan
orientasi pesaing. Sedangkan reward ekstrinsik tidak berpengaruh pada kinerja. Sistem
reward berpengaruh positip dan signifikan pada keunggulan bersaing dan orientasi pesaing
(Gagne, 2009; Devlin et al., 2011; Hatice, 2012). Melihat hal ini dalam penelitian ini sistem
reward diperlakukan sebagai variable anteseden dari variable keunggulan bersaing dan
orientasi pesaing. Variabel Keunggulan bersaing dan orientasi pesaing sebelum
mempengaruhi kinerja organisasi terlebih dahulu dipengaruhi oleh sistem reward.
Berwirausaha mendirikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang sering disebut
UMKM khususnya usaha kain batik maupun pakaian batik merupakan alternative pilihan
sebagian sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri dan menolong banyak orang mengatasi
pengangguran. UMKM batik di Solo merupakan andalan perekonomian masyarakat Solo,
terutama ketika mengalami krisis 1998, meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu
mereka telah mengambil peran besar.
UMKM mempunyai karakteristik positif dan negatif. Karakteristik positif UMKM yaitu
tahan banting, flexibel, mandiri, efisien, self financing sedangkan karakteristik negatifnya
yaitu informal, skala ekonomi rendah, tidak ada standar dan SOP, belum menerapkan
prinsip-prinsip manajemen, tidak disiapkan untuk menjadi besar atau tumbuh, pengembangan
terbatas (Khasali, 2009)
Penelitian yang dilaksanakan pada perode ini Merumuskan Judul Orientasi Pelanggan,
Pesaing, Inovsi, Perubahan, Keunggulan Bersaing, Kewirausahaan, Sebagai Penentu Kinerja
: Reward sebagai Variabel Mediasi pengaruh orientasi inovasi pada kinerja pengusaha Batik
Kauman, Laweyan dan pasar Klewer
1.2 Perumusan Masalahan Penelitian
Berdasarkan fenomena bisnis, teori dan hasil penelitian yang telah diuraikan maka yang
menjadi permasalahan penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah Orientasi pelanggan berpengaruk pada Kinerja ?
2. Apakah Orientasi pesaing berpengaruk pada Kinerja ?
3. Apakah Orientasi inovari, berpengaruk pada Kinerja ?
4. Apakah Orientasi perubaan berpengaruk pada Kinerja ?
5. Apakah Orientasi keunggulan berasing berpengaruk pada Kinerja ?
5
6. Apakah Orientasi kewirausahaan berpengaruk pada Kinerja ?
7. Apakah reward memperkuat pengaruh inovasi pada kinerja ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh:
1. Orientasi pelanggan pada Kinerja.2. Orientasi pesaing pada Kinerja.
3. Orientasi Inovasi pada Kinerja. 4. Kemampuan perubahan organisasi pada Kinerja.
5. Keunggulan bersaing pada Kinerja. 6. Orientasi kewirausahaan pada Kinerja.
7.Reward memperkuat berpengaruh inovasi pada pada kineja.,.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Tahap-tahap penelitian
Tahap penelitian yang dilakukan dimulai dari fenomena bisnis dan tinjauan literatur
kemudian dibuat rumusan masalah. Dari rumusan masalah dibuatkan hipotesis yang merupakan
jawaban sementara dari rumusan masalah tersebut. Tahap selanjutnya pengumpulan data dan
dianalisis. Hasil analisis di interprestasikan. Hasilnyan semua di buat laporan hasil penelitian.
Dari hasil ini tahap terakhir adalah membuat bahan ajar dan jurnal ilmiah.
Gambar 2 Tahap-tahap penelitian
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini
9. Penulisan
Hasil Penelitian
7. Analisa data
Printout analisa
data
8. Interprestasi
Pembahasan
hasil 10. Buku Ajar 10.Jurnal ilmiah
3.Rumusan
Masalah penelitian
4. Hipotesis
Penelitian
1.Fenomena bisnis
Masalah
Bisnis
2.Tinjauan
Literater
5. Pengumpulan
data
Tabulasi data
8. Penulisan
Hasil Penelitian
6. Analisa data
Printout analisa
data
7. Interprestasi
Pembahasan
hasil 9. Bahan Ajar
6
2.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pengusaha dan / atau manajer/ atau karyawan yang berlokasi di
Kampung batik kauman, laweyan dan pasar Klewer. Dipilihnya tempat ini karena mereka
memiliki kriteria dan permasalahan yang sama dengan pengusaha dan / atau manajer dan /
atau karyawan di jawa Tengah maupun Nasional.
Waktu penelitan
Waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu penelitian cross
section karena dilakukan saat ini, tidak terkait langsung dengan penelitian yang lalu dan yang
akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-anteseden pada
variable independen dan pengaruh variable independen pada variable dependen. .
2.3 Jenis Penelitian dan Unit Analisis
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini dilihat dari sifatnya adalah termasuk penelitian kausal karena
bertujuan untuk menguji hubungan antara variable satu dengan variabel yang lain (Sekaran,
2010). Hubungan variabel yang diuji dalam penelitian ini yaitu hubungan variabel gender,
usia, pendidikan, pengalaman, kewirausahaan, Inovasi, orientasi pelanggan, pesaing, reward
organisasi.
Dilihat dari penggunaanya termasuk penelitian dasar atau penelitian murni (pure
research) adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau
untuk menemukan bidang penelitian baru artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera
dipakai namun dalam waktu jangka panjang akan terpakai.
Dilihat dari bidang ilmunya penelitian ini termasuk bidang ilmu ekonomi karena
penelitian ini mengkaji bidang ekonomi yaitu kewirausahaan, inovasi, orientasi pesaing,
keunggulan bersaing dengan reward organisasi (Sekaran, 2010)
2. Unit analisis
7
Unit analisis dari penelitian ini adalah Pedagng gadget sebagai pribadi. Unit analisis
dalam penelitian adalah pedagang sebagai pribadi yang akan di minta persepsinya pada
variabel yang diteliti. Jadi unit analisis penelitian ini adalah individu.
2.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah pemilik, pengelola dan karyawan usaha batik di Kampung
kauman, Laweyan dan pasar Klewer.
2. Sampel
a. Penentuan ukuran sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu 150 responden. Jumlah ini sudah melebihi ketentuan yang
biasa dipakai secara ststistik yaitu 5 x jumlah variabel x Jumlah indikator = 5 x 5 x 5 = 125
responden.
b. Tehnik pengambilan sampel
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling
yaitu merupakan tehnik pengambilan sampel dengan memperhatikan kemudahan-kemudahan
tertentu. Kemudahan ini misalnya: Mudah mencari alamatnya, mudah transpotasinya, bersedia
dijadikan responden. Digunakannya convennience sampling karena ada pedagang gadget yang
tidak bersedia menjadi responden.
2.5 Variabel penelitian
1. Variabel dan Jenis Variabel
Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan kedalam variabel independen, dependen
dan mediasi. Suatu variabel dapat diposisikan sebagai variabel independen dan dapat
diposisikan sebagai variabel dependen ataupun variabel moderasi. Untuk memudahkan
pemahaman variabel dan jenisnya disajikan Tabel 2.1
Tabel: 2.1 Variabel dan Jenis Variabel
No Variabel Jenis variabel
8
1
2
3
4
5
6
7
Orientasi Pelanggan
Orientasi Pesaing
Orientasi Inovasi
Orientasi Perubahan
Keunggulan bersaing
Kewirausahaan
Reward
Independen
Independen
Independen
Independen
Independen
Independen
Mediasi
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini
2. Cara mengukur dan ukuran variabel
Cara mengukur dan indikator variabel disajikan pada Tabel 2.2
Tabel 2.2
Variabel, cara pengukuran dan indikatornya.
No Variabel \Cara Pengukuran
1 Orientasi
Pelanggan
Orientasi pelanggan diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari
Kuesioner yang dikembangkan oleh Mavondo et al., 2005. Setiap item
pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju,
netral,tidak setuju, sangat tidak setuju nilai mulai 5 sampai dengan 1
2 Orientasi
pesaing
Orientasi pesaing diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari
Kuesioner yang dikembangkan oleh Mavondo et al., 2005. Setiap item
pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju,
netral,tidak setuju, sangat tidak setuju nilai mulai 5 sampai dengan 1
3 Orientasi
Inovsi
Orientasi inovasi diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari
Kuesioner yang dikembangkan oleh Mavondo et al., 2005. Setiap item
pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju,
netral,tidak setuju, sangat tidak setuju nilai mulai 5 sampai dengan 1
4 Reward
organisasi
Reward Pemasaran diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari
kuesioner yang dikembangkan oleh (darmanto, 2014).
5 Orientasi
perubahan
Orientasi perubahan diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari
kuesioner yang dikembangkan oleh Morgan ., 2009. Setiap item pertanyaan
diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju, etral,tidak setuju,
sangat tidak setuju dengan nilai mulai 5 sampai dengan 1.
6 Keunggulan
bersaing
keunggulan kualitas produk yang dihasilkan, harga jual, biaya produksi,
kemampuan asset, kemampuan skill dan kapasitas(Ana et al., 2011)
7 Orientasi
kewirausaha
an
Orientasi Kewirausahaan diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi
dari kuesioner yang dikembangkan oleh Zhou et al., 2005. Setiap item
pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju, etral,tidak
setuju, sangat tidak setuju dengan nilai mulai 5 sampai dengan 1.
8 Kinerja
Organisasi
Tambah pendapatan karena penjualan, tambahan pendapatan karena kepuasan
pelanggan, penurunan pendapatan karena penjualan, tambahan pendapatan
karena pelanggan naik, bonus bagi yang berprestasi (Zebal, 2003)
9
Sumber: Zhou et al., 2005, Mavondo et al., 2005, Kirca et al, 2005, Darmanto, (2014)
2.6 Definisi operasional
Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Orientasi pelanggan merupakan falsapah bisnis yang meletakkan kepuasan pelanggan
sebagai satu-satunya usaha yang harus dipenuhi. Pelanggan merupakan pihak yang harus
dilayani,
2. Orientasi pesaing yaitu diskusi informasi pesaing,informasi keunggulan pesaing, diskusi
strategi pesaing, merespon tindakan pesaing, mengungguli pesaing (Mavondo et al., 2005)
3. Orientasi Inovasi merupakan usaha dari perusahaan yang secara terus menerus untuk
mengadakan perbaikan baik terhadap produk maupun pelayanannya. Variabel sistem
inovasi berbasis pemasaran dengan indikator: tambahan pendapatan karena omzet
penjualan, tambahan pendapatan karena kepuasan pelanggan, penurunan pendapatan
karena omzet penjualan, tambahan pendapat an karena pelanggan naik, bonus yang
berprestasi ini diadopsi dari Zebal, 2003
4. Reward merupakan penghargaan di berikan pada karyawannya berupa apa saja baik
materiil maupun non materiil yang bertujuan karyawan supaya dapat meningkatkan
kinerjanya
5. Orientasi Perubahan merupakan usaha yang bertujuan membudayakan perubahan dalam
kegiatan bisnisnya. Perubahan wajib untuk dilakukan setiap saat.
6. Keunggulan bersaing yaitu unggul kualitas produk yang dihasilkan, harga jual, biaya
produksi, kemampuan asset, kemampuan skill dan kapasitas dengan memanfaatkan
teknilogi yang mutakhir( Kotler, 2010)
7. Orientasi kewirausahaan yaitu tingkat keberanian pimpinan UKM untuk menjadi yang
pertama dalam inovasi produk, pasar, berani mengambil risiko dan melakukan tindakan
proaktif serta kemandirian dalam menjalankan usaha (Zhou et al., 2005). Sedangkan
Nadrol et al. (2010) mendefinisikan tingkat keberanian pimpinan UKM untuk melakukan
Proactiveness, Inovasi, Risiko-taking, otonomi dan Agresivitas Kompetitif. Dalam
penelitian ini menggunakan dua definisi ini karena pada dasarnya definisi ini sama.
8. Kinerja organisasi didefinisikan sebagai upaya pengukuran tingkat kinerja UKM
berdasarkan omset penjualan, jumlah pembeli, keuntungan, dan pertumbuhan penjualan
Sedangkan Miler (2003) mendefinisikan sebagai upaya pengukuran tingkat kinerja UKM
10
berdasarkan penjualan (volume dan nilai), penjualan kepada pelanggan baru, trend
penjualan, pangsa pasar (volumen dan nilai), trend pasar, Jumlah pelanggan, Jumlah
pelanggan baru, Jumlah prospek baru. Dalam penelitian ini menggunakan definisi dari
Voss dan Voss, 2000 dengan menambahkan indikator pertumbuhan laba. Karena
pertumbuhan laba sangat menentukan keberhasilan dimasa mendatang..
2.7 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Kuesioner
Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan cara mengantar daftar
pertanyaan kepada responden yang terdiri dari pemilik, pengusaha, manajer dan karyawan
usaha batik di pasar Klewer,Kampung Kauman dan Kampung Laweyan
2. Studi pustaka
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari studi pustaka yaitu data dari penelitan
terdahulu dan teori yang relevan dengan penelitian ini. Data ini berguna untuk menulis latar
belakang masalah, pengembangan hipotesis dan menganalisis data serta pembahasan hasil
analisis. Sumbangan studi pustaka dalam analisis data misalnya buku (Ghozali, 2006) dipakai
sebagai dasar untuk menentukan model yang dipakai fit atau tidak.
2.8 Instrumen pengumpulkan data dan jenis data.
1. Instrumen pengumpulkan data
Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah daftar koesioner
(angket). Daftar kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data melalui metode kuesioner.
2. Jenis data
Jenis data dilihat dari sumbernya terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui jawaban dari kuesionaer dan
observasi. Data primer yang dipakai dalam penelitian ini adalah data tentang tanggapan
responden yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu jawaban tentang
identitas responden dan jawaban dari variabel kewirausahaan, inovasi, keunggulan bersaing,
orientasi pesaing dan reward organisasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara
tidak langsug atau melalui perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data tentang alamat responden yang diperoleh dari dinas perdagangan.
11
Goodness of Fit Indices Cut off Value Result Description
Chi Square Small 212.733 Good
Probability ≥ 0,05 0.124 Good
RMSEA 0,08 0.28 Good
CMN/DF < 2 1.120 Good
NFI ≥ 0,90 0.918 Good
CFI ≥ 0,95 0.990 Good
2.9 Teknik analisis data
Penelitian ini digunakan teknis analisis Struktural Equation Model (SEM) digunakan
untuk menganalisis pengaruh variabel independen dan mediasi terhadap variabel dependen.
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil uji model ini disajikan pada Tabel.3.1
Tabel 3.1 Hasil uji kelayakan Model
Sumber : Data diolah 2020
Berdasarkan Tabel 3.8 hasil uji kelayakan model dapat dinyatakan model dalam
penelitian ini fit/ layak digunakan. Uji kelayakan model ini yang paling utama yaitu
Chi square dan probability. Chi square harus kecil, ini hasilnya kecil yaitu
212.733.Probability harus ≥ 0,05, Hasil penelitian ini 0.124. Jadi model dalam penelitian
ini Fit.
4. Pengaruh Orientasi Pelanggan, pesaing, Inovasi, Perubahan, Keunggulan bersaing
Kewirausahaan pada Kinerja organisasi reward berbasis pemasaran dan pembelajaran pada
Orientasi Pelanggan
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh hasil nilai CR dan P Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan, reward berbasis pemasaran dan pembelajaran pada Orientasi Pelanggan
disajikan pada Tabel 3.2 Sebagai berikut:
Tabel 3.2
Nilai CR dan P Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Reward Berbasis Pemasaran
Dan Pembelajaran pada Orientasi Pelanggan
No V. Independen V. Dependen CR P Keteragan
1 Orientasi Pelanggan Kinerja Organisasi 3,083 0,011 Didukung
12
2 Orientasi Pesaing Kinerja Organisasi 2,992 0,023 Didukung
3 Orientasi Inovasi Kinerja Organisasi 2,879 0,024 Didukung
4 Reward Kinerja Organisasi 3,055 0,014 Didukung
5 Orientasi Perubahan Kinerja Organisasi 5,865 *** Didukung
6 Keunggulan Bersaing Kinerja Organisasi 3,281 0,004 Didukung
7 Kewirausahaan Kinerja Organisasi 5,865 *** Didukung
Sumber: Data primer 2019
Jadi hipotesis 1 yang menyatakan Orientasi Pelanggan berpengaruh positip dan signifikan
pada kinerja didukung.Hipotesis 2 yang menyaakan orientasi pesaing berpengaruh positip
dan signifikan pada kinerja didukung.Hipotesis 3 yang menyatakan orientasi inovasi
berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja didukung. Hipotesis 4 yang menyatakan
kemampuan perubahan berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja didukung.Hipotesis 5
yang menyatakan keunggulan bersing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja
didukung. Hipotesis 6 yang menyatakan orientasi kewirausahn berpengaruh positip dan
signifikan pada kinerja didukung.
Hipotesis 7 yang menyatakan orientasi reward memperkuat pengaruh orientasi inovasi pada
pada kinerja didukung di dukung karena pengaruh tidak langsung lebih besar dari pengaruh
langsung.
3.3. Pembahasan:
1. Pengaruh Orientasi Pelanggan dan pesaing pada Kinerja Organisasi.
Orientasi pasar yang terdiri dari oientasi pelanggan dan pesaing berpengaruh positip
dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin tinggi orientasi pelanggan
dan pesaing maka kinerja organisasi akan semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan hasil
penelitian Kocak & Abimbola, (2009) yang mengatakan bahwa Orientasi pasar berpengaruh
positip dan signifikan pada Kinerja organisasi. Hasil ini tidak bertentangan hasil penelitian
Hwang & Norton, 2010 Hasil ini menyatakan bahwa Orientasi pasar berpengruh pada
Kinerja organisasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Usta, (2011) yang menyatakan bahwa
Pemasaran internal mempengaruhi Kinerja pemasaran semakin tinggi tingkat pemasaran
internal akan semakin tinggi kinerja organisasi. Hasil yang sama juga di kemukakan oleh
Eris & Ozmen (2012) yang menyatakan orientasi pasar dan Kinerja organisasin saling
berhubungan.
2. Orientasi Inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada Kinerja Organisasi
13
. Orientasi Inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada Kinerja Organisasi. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat inovasi maka kinerja organisasi semakin baik. Kinerja organisasi dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan orientasi inovasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Cristina
(2011) yang menyatakan Orientasi inovasi berpengaruh kuat pada kinerja organisasi. Hasil
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andreas & Marcus, (2010), Hasil
penelitiannya menemukan adanya penaruh yang kuat antara orientasi Inovasi pada kinerja
organisasi
3. Pengaruh Reward pada Kinerja Organisasi
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa reward yang berbasis pada pemasaran
berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin baik
reward maka kinerja organisasi akan semakin tinggi. Hasil ini tidak bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gajic & Medved, (2010), yang menyatakan reward
merupakan penentu Semangat karyawan yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja
organisasi. Hal ini juga hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Devlin et al..
(2011) yang menyatakan Sistem Reward penghematan waktu dan akhirnya menghemat
biaya. Penghematan ini dapat meningkatkan kinerja organisasi.
4. Pengaruh Orientasi Perubahan Kinerja Organisasi
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa orientasi perubahan berpengruh positip dan
signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat orientasi perubahan
maka kinerja organisasi akan semakin baik. Sepanjang penelusuran peneliti memang bulum
diketemukan penelitian yang membahas pengaruh orientasi perubhan pada kinerja
organisasi tetapi secara logika perusahaan atau usaha yang melakukan perubahan biasanya
pumya kinerja yang baik. Hakekat pembangunan adalah perubahan. Perubahan yang
dimaksud disini adalah berubah menjadi baik. Jadi secara nalar perusahaan yang
berorientasi pada perubahan yang baik dapat dipastikan kinerja organisasiny akan menjadi
baik.
5. Pengaruh Keunggulan Bersaing pada Kinerja Organisasi
Keunggulan bersaing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini
berarti semakin tinggi Keunggulan bersang maka kinerja organisasi akan semakin tinggi.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Li & Zhou, (2010) Keunggulan bersaing berpengaruh
positip dengan Kinerja Organisasi .Hasil ini tidak bertentangan hasil Gurhan et al., 2011
Keunggulan bersaing berpengaruh pada kinerja organisasi, namun pengaruhnya tidak terkalu
14
kuat. Kinerja organiasi penelitian Ana et al., 2011 Keunggulan bersaing dalam produk kinerja
organisasi
Hasil ini menyatakan bahwa keunggulan bersaing berpengruh pada Kinerja organisasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Usta, (2011) yang menyatakan bahwa
keunggulan bersaing mempengaruhi Kinerja pemasaran semakin tinggi tingkat keunggulan
bersaing akan semakin tinggi kinerja organisasi. Hasil yang sama juga di kemukakan oleh
Francesco & Mario, (2011) menyatakan Keunggulan bersaing berpengaruh pada Kinerja
organiasi yang menyatakan keunggulan bersaing dan Kinerja organisasin saling
berhubungan.
6. Pengaruh Kewirausahaan pada Kinerja Organisasi
Penelitian ini memberikan hasil bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positip
dan signifikan pada kinerja organisasi. Hai ini berarti bahwa semakin tinggi orientasi
kewirausahaan maka kinerja organisasi akan semakin baik. Hasil ini tidak bertentangan
dengan penelitian dari Sanjay Mohapatra, (2012). Penelitian ini Hasil ini menyatakan bahwa
Kewirausahaan berpengaruh positip pada kinerja organisasi.
Hasil ini tidak bertentangan dengan hasil dari Deya Jared , Margaret Oloko, George
Orwa, (2015), yang menyatakan kewirausahaan berpengaruh tidak kuat dengan kinerja
organisasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Basile, 2012. Hasil
penelitian ini menyatakan Perilaku kewirausahaan akan meningkatkan kinerja organisasi.
7. Orientasi reward memperkuat pengaruh inovasi pada kinerja organisasi.
Hal ini berarti orientasi reward berbasis pemasaran berpengaruh positip dan signifikan
pada kinerja organisasi dan kinerja organisasi juga berpengaruh pada reward. Semakin
tinggi reard maka semakin tinggi kinerja organisasi dan semakin tinggi kinerja organisasi
akan semakin tinggi tingkat reward. Hal ini berarti variabel reward dapat dipakai sebagai
variabel mediasi. Variabel orientasi inovasi berpengaruh pada kinerja organisasi dan
pengaruhnya akan semakin kuat bila melalui reward.
Hal ini dapat dujelaskan bahwa variabel inovasi berpengaruh pada kinerja organisasi
dan pengaruhnya dapat diperkuat bila melalui reward berbasis pemasaran. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat inovasi dan reward berbasis pemasaran maka akan semakin tingg
kinerja organisasi. Kinerja organisasi akan meningkat bila orientasi inovasi dan reward
ditingkatkan.
15
Perusahaan atau usaha batik yang mengadakan inovasi baik inovasi produk, proses
ataupun metode termasuk metode pemasaran ataupun metode metode yang lain dengan
disertai memberikan reward yang layak maka dapat dipastikan tingkat kinerja organisasi
akan meningkat.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dibuat simpulan sebagai berikut:
1. Orientasi pelanggan, berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini
berarti semakin tinggi tingkat orientasi pelanggan maka tingkat kineja organisasi akan
semakin baik dan sebaliknya semakin rendah orientasi pelanggan maka tingkat kinrtja
organisasi akan semakin jelek atau buruk.
2. Orientasi pesaing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat orientasi pesaing maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik dan
sebaliknya semakin rendah orientasi pelanggan maka tingkat kinrtja organisasi akan semakin
jelek atau buruk
3. Orientasi inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat inovasi maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik dan
sebaliknya semakin rendah tingkat inovasi maka tingkat kinerja organisasi akan semakin jelek
atau buruk.
4. Orientasi reward berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat reward maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik dan
sebaliknya semakin rendah reward maka tingkat kinrtja organisasi akan semakin jelek atau
buruk
5. Orientasi perubahan berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini
berarti semakin tinggi orientasi perubahan maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik
dan sebaliknya semakin rendah orientasi orientasi perubhan maka tingkat kinrtja organisasi
akan semakin jelek atau buruk.
6. Orientasi Keunggulan bersaing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi.
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat orientasi keunggulan bersaing maka tingkat kineja
16
organisasi akan semakin baik dan sebaliknya semakin rendah orientasi keunggulan bersaing
maka tingkat kinerja organisasi akan semakin jelek atau buruk
7. Orientasi bauran orientasi pemasaran yng terdiri dari orientasi pelanggan, pesaing, inovasi,
perubahan, reward, keunggulan bersaing semuanya berpengaruh positip dan signifikan pada
kinerja organisasi.
Hal ini berarti semakin tinggi bauran orientasi Pemasaran maka tingkat kineja organisasi.
akan semakin baik dan sebaliknya semakin rendah bauran orientasi pemasaran maka
tingkat kinreja organisasi akan semakin jelek atau buruk.
8. Orientasi reward memdiasi pengaruh inovasi pada kinerja organisasi. Hal ini berarti orientasi
inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Pengaruhnya semakin kuat
bila di dukung oleh orientasi reward. Semakin tinggi inovasi dan reward maka kinerja
organisasi semakin tinggi.
5.2 KETERBATASAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan populasi dan sample UMKM Batik di kota Solo,
sehingga penerapan hasil penelitian ini terbatas pada UMKM Batik. Model ini belum tentu
cocok untuk UMKM makanan atau usaha lainnya.
5.3 REKOMENDASI
Peneliti yang akan datang dapat mengunakan populasi, sample ataupun metode sampling
yang berbeda, Misalnya sampelnya ditambah untuk usaha pakaian. Metode samplingnya
dengan stratified sampling.
17
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, K. & Marcus, W. (2010). The Influence of Sustainability Orientation on
Entrepreneurial Intentions Investigating the Role of Business Experience, Journal of
Business Venturing, Vol. 25, p. 524-539.
Andrew, S. (2010). The Paradox of Market-Oriented Public Policy and Poor Productivity
Growth in Canada, Published in A Festschrift in Honour of David Dodge’s Contributions
to Canadian Public Policy, Bank of Canada.
Basile, A. (2012). Entrepreneurial Orientation in Smes: Risk-Taking To Entering International
Markets, Journal Far East Journal of Psychology and Business, Vol. 7. p. 87-
103.
Chandrakumara, A., De Zoysa, A., & Manawaduge, A. (2011). Effect of the entrepreneurial and
managerial orientations of owner-managers on company performance: An empirical
test In Sri Lanka. International Journal of Management ,Vol. 28. p. 139-151
Cristina, S. (2011). The Marketing Entrepreneurship and The SMEs Competitiveness, Journal of
Knowledge Management, Economics and Information Technology, Vol. 1. p. 8-25.
Dentoni & Domenico (2011). R&D Projects Fostering Small Firms’ Market-Sensing and
Customer-Linking Capabilities: A Multivariate Statistics Approach Australian
Agricultural and Resource Economics Society, Conference (55th), February 8-11,
Melbourne, Australia.
Deya Jared , Margaret Oloko, George Orwa, (2015), The Relationship between Dynamic
Curriculum Capabilities and Competitive Advantage of Technical, Vocational and
Entrepreneurship Training Institutions in Western Kenya Region, International Journal of
Academic Research in Progressive Education and Development, Vol.: 4 No. 3. Pp: 12-
23
Eris, E.D & Ozmen, O.N.T. (2012). The Effect of Market Orientation, Learning Orientation and
Innovativeness on Firm Performance: A Research From Turkish Logistics Sector
Technological Educational Institute Of Kavala, International Journal of Economic
Sciences and Applied Research (IJESAR), Vol. 5. p. 77-108.
Fauzul, M. F., Takenouchi, H., & Yukiko, T. (2010). entrepreneurial orientation and Business
performance of small and medium scale enterprises in Sri Lanka. Asian Social Science
,Vol. 6, p. 34-46.
Ghozali, I. (2008). Model Perencanaan Structural Konsep & Aplikasi Dengan Program Amos 16
.0, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Hakala, H., & Kohtamaki, M. (2010). The Interplay Between Orientations: Entrepreneurial,
Thechnology And Customer Orientation In Software Companies, Journal of
Entrepresing Culture, Vol. 18. p. 265-290.
Hultén, P. (2012). A Lindblomian perspective on customer complaint management policies,
Journal of Business Research, Vol. 65. p. 788-793
18
Hwang, E.J. & J. T. Norton, (2010). Market Orientation, Performance, and Perceived
Environmental Uncertainty in South Korean Apparel Retail Stores, Ottawa United
Learning Academy in journal Transnational Corporations Review, Vol. 2. p. 44-58.
Imoleayo, F. O., (2010). The Impact of Product Price Changes on the Turnover of Small and
Medium Enterprises in Nigeria, Journal brand Broad Research in Accounting,
Negotiation, and Distribution, Vol. 1. p. 60-79
Ionica, D., (2010). Innovation-A Way of Increasing Small and Medium-Sized Tourism
Enterprises Competitiveness, Journal Romanian Economic and Business Review, Vol. 5.
p. 156-161.
Jain, S.K. and B. Manju. (2007). Market Orientation and Business Performance: The Case of
Indian Manufacturing Firm, The Journal of Business Perspective, Vol. 11. p. 15-33.
Jandaghi G. ( 2011). Market-Orientation and Its Impact on the Performance of Asia Insurance
Company in Kerman Province, Journal of Economics and Behavioral Studies, Vol. 3.
p. 1-7
Julian, C.C. (2010). The Market Orientation-Marketing Performance Relationship: The
Empirical Link in International Joint Ventures Inderscience Enterprises Ltd,
International Journal of Trade and Global Markets Vol. 3. p. 414-431.
Jumaev, M. Kumar, D. & M. Hanaysha (2012) Impact Of Relationship Marketing On
Customer Loyalty In The Banking Sector, Journal Far East Journal of Psychology and
Business, Vol. 6. p. 36-55
Kocak, A & Abimbola, T. (2009). The Effect of Entrepreneurial Marketing on Born Global
Performance, International Marketing Review, Vol. 26. p. 439-452.
Kotler, P. (2010). Marketing Management Analysis, Planning, Implementation, and Control, 12th
Ed. Englewood Cliff, NJ. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Lam, A. (2011). Innovative Organizations: Structure, Learning and Adaptation, Paper presented
at DIME final conference , 6-8 April 2011.
Ledwith, A., & Dwyer, O. (2009). Market Orientation NPD Performance, And Organizational
Performance In Small Firms, Journal of Producion and Innovation
Management, Vol. 26. p. 652-661.
Lewrick 1, M., M. Omar2 & Robert L.W. Jr. (2011). Market Orientation and Innovators’
Success: an Exploration of the Influence of Customer and Competitor Orientation
Technol, Journal Management Innovasion, Vol. 6. p. 48-62.
Lin, C.H, Peng, C.H, & Kao, D.T. (2008). They are Innovative Tiveness Effect of Market
Orientatation and Learning Orientation is a Business Performance, Journal of Manpower,
Vol. 29. p. 752-772.
19
Ma’atoofi, A.R. & K.Tajeddini. (2010). The Effect of Entrepreneurship Orientation on Learning
Orientation and Innovation: A Study of Small-Sized Business Firms in Iran, International
Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1. p. 254-260.
Maçães Manuel A. R. (2007). Market Orientation And The Synergistic Effect of Mediating And
Moderating Factors on Performance: The Case of The Fashion Cluster, Portuguese
Journal of Management Studies, Vol.12. p. 57-69.
Malcolm, S. & Chen C. (2010). Improving customer outcomes through the implementation of
customer relationship management: Evidence from Taiwan Emerald Group Publishing in
its journal Asian Review of Accounting Vol.18. p. 260-285.
Maghviroh Rovila El, (2014)Leadership Style Toward Competitive Advantage Of Business
Education, Balkan Region Conference on Engineering and Business Education.Vol. 1,
No.1 Pp.47-50
Martin, B.A, Martin, J.H (2005). Building a Market-Oriented Organizational Environment: An
Implementation Frame work for Small Organizations, Article Provided by Emerald Group
Publishing in its Journal, Vol. 20. p. 23-32.
Morris, M.H. Coombes, S. & Schindehutte, M. (2007). Antecedent And Outcomes of
Entrepreneurial and Market Orientation In Anon- Profit Context: Theoretical And
Empirical Insights, Journal of Leadership and Organization Studies, Vol.13. p. 12-39.
Nadrol, W,M. Breen, J.& Josiassen, A. (2010). Relationship Between Strategic Orientation And
SME Firm Performance: Developing A Conceptual Framework, Contact: Breen,
J.Victoria University Melboune, Australiap, Vol. 8. p. 713-723.
Nybakk, E. (2012). Learning Orientation, Innovativeness And Financial Performance In
Traditional Manufacturing Firms: A Higher-Order Structural Equation
Model, International Journal Of Innovation Management, Vol. 16. p. 1250029-1-
1250029-28.
Reijonena, H., & komppulab, R. (2010). The Adoption Of Market Orientation In Smes:
Required Capabilities And Relation To Success, Journal of Strategic Marketing, Vol. 18.
p. 19-37.
Rhee, J., Park, T., & Lee, D. H. (2010). Drivers of innovativeness and performance for
innovative SMEs in South Korea: Mediation of Learning Orientation Technovation , Vol.
30. p. 65-75.
Rosa Caiazza, Aileen Richardson, (2015). Knowledge effects on competitiveness: from
firms to regional advantage, The Journal of Technology Transfer., Vol: 40,no.6
Pp: 899-909
Roman Anton, (2016),Sustainable Intrapreneurship - The GSI Concept and Strategy - Unfolding
Competitive Advantage via Fair Entrepreneurship, Paper provided by University Library
of Munich, Germany in its series MPRA Paper with number 69713
20
Sanjay Mohapatra, (2012), Sustaining competitive advantage in social entrepreneurship -
a case study, Int. J. of Logistics Economics and Globalisation, Vol. 4m no,, 3 Pages:
197-220
Sekaran, U., Roger, B. (2010). Research Methods For Business ASkill Building Approarch, A
John Wiley and Sons Ltd publication Fith Edition.
Sergio, O. & Roberto, F. (2008). Market orientation, knowledge related resources and firm
performance, Journal of research business, Vol. 61. p. 623-630.
Shabbir, S. Ahmed, K. Kaufmann, H.R. & Malik, E. (2010). Entrepreneur Proactiveness and
Customer Value: the Moderating Role of Innovation and Market Orientation, Journal
World Review of Entrepreneurship, Management and Sustainable Development, Vol. 6.
p. 189-205.
Silkoset. (2009). Market Orientation Capabilities: A Study of Learning Processes in Market-
oriented Companies, Published at VDM-Verlag, ISBN: 978-3-639-04429-4.
Soca, D. (2011). Relationship Marketing-The Key of The Success In Business, Journal
Romanian Economic and Business Review, Vol. 6. p. 177-183.
Stare, A. (2012). The Impact of a Project Organisational Culture and Team Rewarding on Project
Performance, Article Provided by Rainer Hampp Verlag in its Journal, Vol.17. p. 40-67.
Tang, Z, Tang, J, Marino, L.D., Zhang, Y, & Li, Q, (2010). An Investigation of Entrepreneurial
Orientation and Organisational Strategies in Chinese SMEs, Journal World Review of
Entrepreneurship, Management and Sustainable Development. Vol. 6. p. 206-223.
Usta, R. (2011). Strategic Orientations Enriching the Effect of Market Orientation on Company
Performance: Literature-Based Holistic Model Proposal, Journal Anadolu University
Journal of Social Sciences, Vol.11. p. 34-45.
Wencong Ma., Guilong. Z. & Yu, H. (2011). Learning Orientation, Process Innovation, and
Firm Performance in Manufacturing Industry School of Business Administration, South
China University of Technology, Guangzhou, China, Advances information science and
sevice science vol. 3. p.1-4.
Xinming, H. & Yingqi, W. (2011). Linking Market Orientation To International Market
Selection And International Performance, Journal International Business Review Vol. 20.
p. 535-546.