orientasi pelanggan, pesaing, inovasi, perubahan

20
1 ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN, KEUNGGULAN BERSAING, KEWIRAUSAHAAN, SEBAGAI PENENTU KINERJA : REWARD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI Dr. Darmanto, MM NIDN 0012036301, Endang Purwaningsih, MM., MH NIDN. 0601086801 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) St. Pignatelli Surakarta RINGKASAN Penelitian ini bertujuan memberikan informasi tentang kontroversi konseptual mengenai Orientasi Pelanggan, Pesaing, Inovsi, Perubahan, Keunggulan Bersaing, dan Kewirausahaan, sebagai Penentu Kinerja, Reward, memperkuat pengaruh inovasi pada kinerja. Populasi Penelitian ini adalah pemilik, pengelola dan /atau karyawan usaha batik di kampung Batik Kauman, Laweyan dan Pasar Klewer. Metode sampling digunakan purpuse sampling dan ditentukan 150 sampel. Motode analisis yang digunakan analisis Struktural Equation Modeling (SEM) dengan software Lisrel. Hasil penelitian ini adalah dapat memberikan informasi empiris tentang pengaruh Orientasi Pelanggan, Orientasi Pesaing, Inovsi, Orientasi Perubahan, Keunggulan Bersaing, dan Kewirausahaan, pada Kinerja, Reward memperkuat pengaruh inovasi pada Kinerja. Kata kunci: Orientasi pelanggan, pesaing, Keunggulan bersaing, pesaing, Kewirausahaan, 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengusaha di Indonesia terbagi menjadi usaha besar 4.968 unit atau 0.01 %, usaha menengah 48.977 atau 0.09 %, usaha kecil 629.428 atau 1.11 %, usaha mikro 55.589.176 atau 98,79 %. Jumlah ini menunjukkan bahwa sebagian besar usaha di Indonesia yaitu usaha Mikro. Jadi usaha mikro berperan besar dalam perekonomian Indonesia (Wanandi, 2014) Sumbangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam penyerapan tenaga kerja yaitu Usaha Mikro mnyerap 83.647.711 orang, Usaha Kecil dan Menengah 6.854.846 orang dan usaha besar menyerap 3.169.927 orang. Produktivitas Usaha Mikro dibawah 11.57 Juta, Usaha Kecil11,57 Juta, Usaha Menengah 38,71 Juta Usaha Besar2,22 Milyar. Perkembangan UMKM dari segi kuantitas semakin meningkat ternyata belum diimbangi dengan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas UMKM dapat dilakukan dengan menerapkan bauran orientasi strategi (Altindag, Zehir & Acar (2011).

Upload: others

Post on 09-Feb-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

1

ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN, KEUNGGULAN

BERSAING, KEWIRAUSAHAAN, SEBAGAI PENENTU KINERJA :

REWARD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

Dr. Darmanto, MM NIDN 0012036301,

Endang Purwaningsih, MM., MH NIDN. 0601086801

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) St. Pignatelli Surakarta

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan memberikan informasi tentang kontroversi konseptual mengenai Orientasi

Pelanggan, Pesaing, Inovsi, Perubahan, Keunggulan Bersaing, dan Kewirausahaan, sebagai

Penentu Kinerja, Reward, memperkuat pengaruh inovasi pada kinerja.

Populasi Penelitian ini adalah pemilik, pengelola dan /atau karyawan usaha batik di kampung Batik

Kauman, Laweyan dan Pasar Klewer. Metode sampling digunakan purpuse sampling dan

ditentukan 150 sampel. Motode analisis yang digunakan analisis Struktural Equation Modeling

(SEM) dengan software Lisrel.

Hasil penelitian ini adalah dapat memberikan informasi empiris tentang pengaruh Orientasi

Pelanggan, Orientasi Pesaing, Inovsi, Orientasi Perubahan, Keunggulan Bersaing, dan

Kewirausahaan, pada Kinerja, Reward memperkuat pengaruh inovasi pada Kinerja.

Kata kunci: Orientasi pelanggan, pesaing, Keunggulan bersaing, pesaing, Kewirausahaan,

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengusaha di Indonesia terbagi menjadi usaha besar 4.968 unit atau 0.01 %, usaha

menengah 48.977 atau 0.09 %, usaha kecil 629.428 atau 1.11 %, usaha mikro 55.589.176

atau 98,79 %. Jumlah ini menunjukkan bahwa sebagian besar usaha di Indonesia yaitu usaha

Mikro. Jadi usaha mikro berperan besar dalam perekonomian Indonesia (Wanandi, 2014)

Sumbangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam penyerapan tenaga kerja yaitu

Usaha Mikro mnyerap 83.647.711 orang, Usaha Kecil dan Menengah 6.854.846 orang dan

usaha besar menyerap 3.169.927 orang. Produktivitas Usaha Mikro dibawah 11.57 Juta,

Usaha Kecil11,57 Juta, Usaha Menengah 38,71 Juta Usaha Besar2,22 Milyar. Perkembangan

UMKM dari segi kuantitas semakin meningkat ternyata belum diimbangi dengan

peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas UMKM dapat dilakukan dengan menerapkan

bauran orientasi strategi (Altindag, Zehir & Acar (2011).

Page 2: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

2

Pakaian Batik tidak hanya sekedar pakaian bagi masyarakat Indonesia tetapi juga

merupakan identitas masyarakat Indonesia khususnya Solo. Pengusaha Batik Solo lebih dari

80 % merupakan usaha yang sudah dilakukan oleh orang tuanya. Pengusaha batik merupakan

usaha turun - temurun. Perkembangan batik baik secara kuantitas maupun kualitas masih

sangat perlu untuk ditingkankan (Purnomo, 2017) .

Orientasi pelanggan dan pesaing yang kuat memiliki pengaruh positif pada kinerja

inkremental dan orientasi pelanggan yang kuat berpengaruh pada kinerja (Grawe,2009).

Kemudian Jhonson, Dibrell dan Eric (2009), hasil penelitiannya menyatakan orientasi inovasi

berpengaruh pada kinerja industri manufaktur. Jhonson et al. (2009) hasil penelitiannya

menyatakan orientasi inovasi yang terintegrasi berpengaruh pada kinerja perusahaan

manufaktur. Pengaruh strategi orientasi pesaing dan pada kinerja dihasilkan temuan yang

berbeda.

Orientasi pesaing tidak memiliki pengaruh pada pengembangan produk baru. Hubungan

antara strategi orientasi pelanggan dan pesaing pada kinerja masih sangat lemah. Menurut

Verhess dan Meulenberg (2004) orientasi pelanggan dan pesaing dapat berpengaruh positif

atau negatif pada orientasi kinerja, tergantung dari kewenangan pemilik dalam

mengembangkan produk baru. Orientasi pesaing yang kuat memiliki pengaruh positif pada

kinerja inkremental dan orientasi pelanggan yang kuat berpengaruh positif signifikan

padakinerja inovasi (Grawe, 2009). Berdasarkan uraian tersebut menunjukan masih terjadi

perbedaan hasil pengaruh orientasi pelanggan dan pesaing pada kinerja organisasi.

Hasil penelitian tentang pengaruh orientasi inovasi dan kinerja juga menghasilkan temuan

yang berbeda-beda. Mavondo, Felix, Chimhanzi, Jacqueline, Stewart dan Jillian (2005)

menghasilkan temuan bahwa orientasi inovasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada

efektifitas organisasi. Darroch (2005), hasil penelitiannya menyatakan orientasi inovasi tidak

memiliki pengaruh pada kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja

non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan. Darmanto (2014) menyatakan

orientasi inovasi teknis negatif tidak signifikan pada kinerja. Keunggulan bersaing

(Competitive advantage) menurut Michael E Porter (2008) adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing

di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan

Page 3: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

3

bersaing senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan

mampu memilih strategi pemasaran yang efektif.

Orientai Perubahan organisasi berpengaruh positif dan signifikan pada orientasi inovasi.

Semakin kuat kemampuan perubahan organisasi semakin tinggi orientasi inovasi (Charles,

2006; Lam, 2011). Semakin lemah kemampuan perubahan organisasi semakin rendah

orientasi inovasi (Maree & Hyland, 2010; Oppen, 2009; Gravenhost, et al., 2010,). Tinggi

rendahnya orientasi inovasi tergantung pada tinggi rendahnya kemampuan perubahan

organisasi. Sementara itu orientasi pasar berpengaruh positif signifikan pada orientasi inovasi

(Lewrick, et al., 2011; Kaya & Patton, 2011; Pau, 2011; Dentoni & Domenico, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian ini maka kemampuan perubahan organisasi dapat dijadikan

variabel yang memoderasi pengaruh orientasi pasar pada orientasi inovasi.

Keunggulan bersaing berpengaruh pada kinerja masih berbeda-beda, ada yang

mengatakan tidak berpengaruh tapi ada yang mengatakan berpengaruh positif dan signifikan

bahkan ada yang mengatakan sangat berpengaruh. Tinggi rendahnya kinerja pemasaran

ditentukan kuat lemahnya keunggulan bersaing.(Li & Zhou, 2010; Gurhan et al., 2011).

Keunggulan bersaing terdiri dari keunggulan dalam produk dan keunggulan dalam pasar.

Keunggulan bersaing ini mempengaruhi kinerja. Keunggulan bersaing dalam biaya terdiri dari

biaya dalam proses dan biaya pada mesin. Keunggulan bersaing dalan proses dan pada mesin

mempengaruhi kinerja (Ana et al., 2011; Francesco & Mario, 2011). Orientasi kewirausahaan

berpengaruh positif dan signifikan pada komitmen organisasi untuk belajar, komitmen

organisasi untuk belajar berhubungan positif dan signifikan pada keterbukaan pikiran dan visi

bersama perusahaan. Orientasi kewirausahaan dan perilaku wirausaha meningkatkan orientasi

pesaing, pasar, dan nilai pelanggan pada perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang

dinamis. Orientaasi kewirausahaan berpengaruh positip dan signifikan pada keunggulan

bersaing dan orientasi pesaing (Foltean, 2007; Omar, Nwanko dan Richards, 2008; Ma’atoofi

& Tajeddini, 2010; Andreas; Cristina, 2011; Basile, 2012). Melihat hal ini maka dalam

penelitian ini orientasi kewirausahaan dijadikan sebagai variable anteseden dari variable

keunggulan bersaing dan orientasi pesaing. Variabel anteseden yaitu variable yang

mendahului. Sebelum keunggulan bersaing dan orientasi pesaing memepengaruhi kinerja

organisasi, variable ini dipengaruhi terlebih dahulu oleh variable kewirausahaan.

Page 4: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

4

Reward berbasis pemasaran memiliki efek positif terhadap orientasi pesaing. Reward

intrinsic berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan dan meningkatkan

orientasi pesaing. Sedangkan reward ekstrinsik tidak berpengaruh pada kinerja. Sistem

reward berpengaruh positip dan signifikan pada keunggulan bersaing dan orientasi pesaing

(Gagne, 2009; Devlin et al., 2011; Hatice, 2012). Melihat hal ini dalam penelitian ini sistem

reward diperlakukan sebagai variable anteseden dari variable keunggulan bersaing dan

orientasi pesaing. Variabel Keunggulan bersaing dan orientasi pesaing sebelum

mempengaruhi kinerja organisasi terlebih dahulu dipengaruhi oleh sistem reward.

Berwirausaha mendirikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang sering disebut

UMKM khususnya usaha kain batik maupun pakaian batik merupakan alternative pilihan

sebagian sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri dan menolong banyak orang mengatasi

pengangguran. UMKM batik di Solo merupakan andalan perekonomian masyarakat Solo,

terutama ketika mengalami krisis 1998, meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu

mereka telah mengambil peran besar.

UMKM mempunyai karakteristik positif dan negatif. Karakteristik positif UMKM yaitu

tahan banting, flexibel, mandiri, efisien, self financing sedangkan karakteristik negatifnya

yaitu informal, skala ekonomi rendah, tidak ada standar dan SOP, belum menerapkan

prinsip-prinsip manajemen, tidak disiapkan untuk menjadi besar atau tumbuh, pengembangan

terbatas (Khasali, 2009)

Penelitian yang dilaksanakan pada perode ini Merumuskan Judul Orientasi Pelanggan,

Pesaing, Inovsi, Perubahan, Keunggulan Bersaing, Kewirausahaan, Sebagai Penentu Kinerja

: Reward sebagai Variabel Mediasi pengaruh orientasi inovasi pada kinerja pengusaha Batik

Kauman, Laweyan dan pasar Klewer

1.2 Perumusan Masalahan Penelitian

Berdasarkan fenomena bisnis, teori dan hasil penelitian yang telah diuraikan maka yang

menjadi permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah Orientasi pelanggan berpengaruk pada Kinerja ?

2. Apakah Orientasi pesaing berpengaruk pada Kinerja ?

3. Apakah Orientasi inovari, berpengaruk pada Kinerja ?

4. Apakah Orientasi perubaan berpengaruk pada Kinerja ?

5. Apakah Orientasi keunggulan berasing berpengaruk pada Kinerja ?

Page 5: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

5

6. Apakah Orientasi kewirausahaan berpengaruk pada Kinerja ?

7. Apakah reward memperkuat pengaruh inovasi pada kinerja ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh:

1. Orientasi pelanggan pada Kinerja.2. Orientasi pesaing pada Kinerja.

3. Orientasi Inovasi pada Kinerja. 4. Kemampuan perubahan organisasi pada Kinerja.

5. Keunggulan bersaing pada Kinerja. 6. Orientasi kewirausahaan pada Kinerja.

7.Reward memperkuat berpengaruh inovasi pada pada kineja.,.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Tahap-tahap penelitian

Tahap penelitian yang dilakukan dimulai dari fenomena bisnis dan tinjauan literatur

kemudian dibuat rumusan masalah. Dari rumusan masalah dibuatkan hipotesis yang merupakan

jawaban sementara dari rumusan masalah tersebut. Tahap selanjutnya pengumpulan data dan

dianalisis. Hasil analisis di interprestasikan. Hasilnyan semua di buat laporan hasil penelitian.

Dari hasil ini tahap terakhir adalah membuat bahan ajar dan jurnal ilmiah.

Gambar 2 Tahap-tahap penelitian

Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini

9. Penulisan

Hasil Penelitian

7. Analisa data

Printout analisa

data

8. Interprestasi

Pembahasan

hasil 10. Buku Ajar 10.Jurnal ilmiah

3.Rumusan

Masalah penelitian

4. Hipotesis

Penelitian

1.Fenomena bisnis

Masalah

Bisnis

2.Tinjauan

Literater

5. Pengumpulan

data

Tabulasi data

8. Penulisan

Hasil Penelitian

6. Analisa data

Printout analisa

data

7. Interprestasi

Pembahasan

hasil 9. Bahan Ajar

Page 6: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

6

2.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pengusaha dan / atau manajer/ atau karyawan yang berlokasi di

Kampung batik kauman, laweyan dan pasar Klewer. Dipilihnya tempat ini karena mereka

memiliki kriteria dan permasalahan yang sama dengan pengusaha dan / atau manajer dan /

atau karyawan di jawa Tengah maupun Nasional.

Waktu penelitan

Waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu penelitian cross

section karena dilakukan saat ini, tidak terkait langsung dengan penelitian yang lalu dan yang

akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-anteseden pada

variable independen dan pengaruh variable independen pada variable dependen. .

2.3 Jenis Penelitian dan Unit Analisis

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini dilihat dari sifatnya adalah termasuk penelitian kausal karena

bertujuan untuk menguji hubungan antara variable satu dengan variabel yang lain (Sekaran,

2010). Hubungan variabel yang diuji dalam penelitian ini yaitu hubungan variabel gender,

usia, pendidikan, pengalaman, kewirausahaan, Inovasi, orientasi pelanggan, pesaing, reward

organisasi.

Dilihat dari penggunaanya termasuk penelitian dasar atau penelitian murni (pure

research) adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau

untuk menemukan bidang penelitian baru artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera

dipakai namun dalam waktu jangka panjang akan terpakai.

Dilihat dari bidang ilmunya penelitian ini termasuk bidang ilmu ekonomi karena

penelitian ini mengkaji bidang ekonomi yaitu kewirausahaan, inovasi, orientasi pesaing,

keunggulan bersaing dengan reward organisasi (Sekaran, 2010)

2. Unit analisis

Page 7: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

7

Unit analisis dari penelitian ini adalah Pedagng gadget sebagai pribadi. Unit analisis

dalam penelitian adalah pedagang sebagai pribadi yang akan di minta persepsinya pada

variabel yang diteliti. Jadi unit analisis penelitian ini adalah individu.

2.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah pemilik, pengelola dan karyawan usaha batik di Kampung

kauman, Laweyan dan pasar Klewer.

2. Sampel

a. Penentuan ukuran sampel

Sampel dalam penelitian ini yaitu 150 responden. Jumlah ini sudah melebihi ketentuan yang

biasa dipakai secara ststistik yaitu 5 x jumlah variabel x Jumlah indikator = 5 x 5 x 5 = 125

responden.

b. Tehnik pengambilan sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling

yaitu merupakan tehnik pengambilan sampel dengan memperhatikan kemudahan-kemudahan

tertentu. Kemudahan ini misalnya: Mudah mencari alamatnya, mudah transpotasinya, bersedia

dijadikan responden. Digunakannya convennience sampling karena ada pedagang gadget yang

tidak bersedia menjadi responden.

2.5 Variabel penelitian

1. Variabel dan Jenis Variabel

Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan kedalam variabel independen, dependen

dan mediasi. Suatu variabel dapat diposisikan sebagai variabel independen dan dapat

diposisikan sebagai variabel dependen ataupun variabel moderasi. Untuk memudahkan

pemahaman variabel dan jenisnya disajikan Tabel 2.1

Tabel: 2.1 Variabel dan Jenis Variabel

No Variabel Jenis variabel

Page 8: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

8

1

2

3

4

5

6

7

Orientasi Pelanggan

Orientasi Pesaing

Orientasi Inovasi

Orientasi Perubahan

Keunggulan bersaing

Kewirausahaan

Reward

Independen

Independen

Independen

Independen

Independen

Independen

Mediasi

Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini

2. Cara mengukur dan ukuran variabel

Cara mengukur dan indikator variabel disajikan pada Tabel 2.2

Tabel 2.2

Variabel, cara pengukuran dan indikatornya.

No Variabel \Cara Pengukuran

1 Orientasi

Pelanggan

Orientasi pelanggan diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari

Kuesioner yang dikembangkan oleh Mavondo et al., 2005. Setiap item

pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju,

netral,tidak setuju, sangat tidak setuju nilai mulai 5 sampai dengan 1

2 Orientasi

pesaing

Orientasi pesaing diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari

Kuesioner yang dikembangkan oleh Mavondo et al., 2005. Setiap item

pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju,

netral,tidak setuju, sangat tidak setuju nilai mulai 5 sampai dengan 1

3 Orientasi

Inovsi

Orientasi inovasi diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari

Kuesioner yang dikembangkan oleh Mavondo et al., 2005. Setiap item

pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju,

netral,tidak setuju, sangat tidak setuju nilai mulai 5 sampai dengan 1

4 Reward

organisasi

Reward Pemasaran diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari

kuesioner yang dikembangkan oleh (darmanto, 2014).

5 Orientasi

perubahan

Orientasi perubahan diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi dari

kuesioner yang dikembangkan oleh Morgan ., 2009. Setiap item pertanyaan

diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju, etral,tidak setuju,

sangat tidak setuju dengan nilai mulai 5 sampai dengan 1.

6 Keunggulan

bersaing

keunggulan kualitas produk yang dihasilkan, harga jual, biaya produksi,

kemampuan asset, kemampuan skill dan kapasitas(Ana et al., 2011)

7 Orientasi

kewirausaha

an

Orientasi Kewirausahaan diukur dengan lima item pertanyaan yang diadopsi

dari kuesioner yang dikembangkan oleh Zhou et al., 2005. Setiap item

pertanyaan diukur dengan 5 skala mulai dari sangat setuju,setuju, etral,tidak

setuju, sangat tidak setuju dengan nilai mulai 5 sampai dengan 1.

8 Kinerja

Organisasi

Tambah pendapatan karena penjualan, tambahan pendapatan karena kepuasan

pelanggan, penurunan pendapatan karena penjualan, tambahan pendapatan

karena pelanggan naik, bonus bagi yang berprestasi (Zebal, 2003)

Page 9: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

9

Sumber: Zhou et al., 2005, Mavondo et al., 2005, Kirca et al, 2005, Darmanto, (2014)

2.6 Definisi operasional

Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Orientasi pelanggan merupakan falsapah bisnis yang meletakkan kepuasan pelanggan

sebagai satu-satunya usaha yang harus dipenuhi. Pelanggan merupakan pihak yang harus

dilayani,

2. Orientasi pesaing yaitu diskusi informasi pesaing,informasi keunggulan pesaing, diskusi

strategi pesaing, merespon tindakan pesaing, mengungguli pesaing (Mavondo et al., 2005)

3. Orientasi Inovasi merupakan usaha dari perusahaan yang secara terus menerus untuk

mengadakan perbaikan baik terhadap produk maupun pelayanannya. Variabel sistem

inovasi berbasis pemasaran dengan indikator: tambahan pendapatan karena omzet

penjualan, tambahan pendapatan karena kepuasan pelanggan, penurunan pendapatan

karena omzet penjualan, tambahan pendapat an karena pelanggan naik, bonus yang

berprestasi ini diadopsi dari Zebal, 2003

4. Reward merupakan penghargaan di berikan pada karyawannya berupa apa saja baik

materiil maupun non materiil yang bertujuan karyawan supaya dapat meningkatkan

kinerjanya

5. Orientasi Perubahan merupakan usaha yang bertujuan membudayakan perubahan dalam

kegiatan bisnisnya. Perubahan wajib untuk dilakukan setiap saat.

6. Keunggulan bersaing yaitu unggul kualitas produk yang dihasilkan, harga jual, biaya

produksi, kemampuan asset, kemampuan skill dan kapasitas dengan memanfaatkan

teknilogi yang mutakhir( Kotler, 2010)

7. Orientasi kewirausahaan yaitu tingkat keberanian pimpinan UKM untuk menjadi yang

pertama dalam inovasi produk, pasar, berani mengambil risiko dan melakukan tindakan

proaktif serta kemandirian dalam menjalankan usaha (Zhou et al., 2005). Sedangkan

Nadrol et al. (2010) mendefinisikan tingkat keberanian pimpinan UKM untuk melakukan

Proactiveness, Inovasi, Risiko-taking, otonomi dan Agresivitas Kompetitif. Dalam

penelitian ini menggunakan dua definisi ini karena pada dasarnya definisi ini sama.

8. Kinerja organisasi didefinisikan sebagai upaya pengukuran tingkat kinerja UKM

berdasarkan omset penjualan, jumlah pembeli, keuntungan, dan pertumbuhan penjualan

Sedangkan Miler (2003) mendefinisikan sebagai upaya pengukuran tingkat kinerja UKM

Page 10: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

10

berdasarkan penjualan (volume dan nilai), penjualan kepada pelanggan baru, trend

penjualan, pangsa pasar (volumen dan nilai), trend pasar, Jumlah pelanggan, Jumlah

pelanggan baru, Jumlah prospek baru. Dalam penelitian ini menggunakan definisi dari

Voss dan Voss, 2000 dengan menambahkan indikator pertumbuhan laba. Karena

pertumbuhan laba sangat menentukan keberhasilan dimasa mendatang..

2.7 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Kuesioner

Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan cara mengantar daftar

pertanyaan kepada responden yang terdiri dari pemilik, pengusaha, manajer dan karyawan

usaha batik di pasar Klewer,Kampung Kauman dan Kampung Laweyan

2. Studi pustaka

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari studi pustaka yaitu data dari penelitan

terdahulu dan teori yang relevan dengan penelitian ini. Data ini berguna untuk menulis latar

belakang masalah, pengembangan hipotesis dan menganalisis data serta pembahasan hasil

analisis. Sumbangan studi pustaka dalam analisis data misalnya buku (Ghozali, 2006) dipakai

sebagai dasar untuk menentukan model yang dipakai fit atau tidak.

2.8 Instrumen pengumpulkan data dan jenis data.

1. Instrumen pengumpulkan data

Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah daftar koesioner

(angket). Daftar kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data melalui metode kuesioner.

2. Jenis data

Jenis data dilihat dari sumbernya terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui jawaban dari kuesionaer dan

observasi. Data primer yang dipakai dalam penelitian ini adalah data tentang tanggapan

responden yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu jawaban tentang

identitas responden dan jawaban dari variabel kewirausahaan, inovasi, keunggulan bersaing,

orientasi pesaing dan reward organisasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara

tidak langsug atau melalui perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data tentang alamat responden yang diperoleh dari dinas perdagangan.

Page 11: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

11

Goodness of Fit Indices Cut off Value Result Description

Chi Square Small 212.733 Good

Probability ≥ 0,05 0.124 Good

RMSEA 0,08 0.28 Good

CMN/DF < 2 1.120 Good

NFI ≥ 0,90 0.918 Good

CFI ≥ 0,95 0.990 Good

2.9 Teknik analisis data

Penelitian ini digunakan teknis analisis Struktural Equation Model (SEM) digunakan

untuk menganalisis pengaruh variabel independen dan mediasi terhadap variabel dependen.

3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil uji model ini disajikan pada Tabel.3.1

Tabel 3.1 Hasil uji kelayakan Model

Sumber : Data diolah 2020

Berdasarkan Tabel 3.8 hasil uji kelayakan model dapat dinyatakan model dalam

penelitian ini fit/ layak digunakan. Uji kelayakan model ini yang paling utama yaitu

Chi square dan probability. Chi square harus kecil, ini hasilnya kecil yaitu

212.733.Probability harus ≥ 0,05, Hasil penelitian ini 0.124. Jadi model dalam penelitian

ini Fit.

4. Pengaruh Orientasi Pelanggan, pesaing, Inovasi, Perubahan, Keunggulan bersaing

Kewirausahaan pada Kinerja organisasi reward berbasis pemasaran dan pembelajaran pada

Orientasi Pelanggan

Berdasarkan analisis tersebut diperoleh hasil nilai CR dan P Pengaruh Orientasi

Kewirausahaan, reward berbasis pemasaran dan pembelajaran pada Orientasi Pelanggan

disajikan pada Tabel 3.2 Sebagai berikut:

Tabel 3.2

Nilai CR dan P Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Reward Berbasis Pemasaran

Dan Pembelajaran pada Orientasi Pelanggan

No V. Independen V. Dependen CR P Keteragan

1 Orientasi Pelanggan Kinerja Organisasi 3,083 0,011 Didukung

Page 12: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

12

2 Orientasi Pesaing Kinerja Organisasi 2,992 0,023 Didukung

3 Orientasi Inovasi Kinerja Organisasi 2,879 0,024 Didukung

4 Reward Kinerja Organisasi 3,055 0,014 Didukung

5 Orientasi Perubahan Kinerja Organisasi 5,865 *** Didukung

6 Keunggulan Bersaing Kinerja Organisasi 3,281 0,004 Didukung

7 Kewirausahaan Kinerja Organisasi 5,865 *** Didukung

Sumber: Data primer 2019

Jadi hipotesis 1 yang menyatakan Orientasi Pelanggan berpengaruh positip dan signifikan

pada kinerja didukung.Hipotesis 2 yang menyaakan orientasi pesaing berpengaruh positip

dan signifikan pada kinerja didukung.Hipotesis 3 yang menyatakan orientasi inovasi

berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja didukung. Hipotesis 4 yang menyatakan

kemampuan perubahan berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja didukung.Hipotesis 5

yang menyatakan keunggulan bersing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja

didukung. Hipotesis 6 yang menyatakan orientasi kewirausahn berpengaruh positip dan

signifikan pada kinerja didukung.

Hipotesis 7 yang menyatakan orientasi reward memperkuat pengaruh orientasi inovasi pada

pada kinerja didukung di dukung karena pengaruh tidak langsung lebih besar dari pengaruh

langsung.

3.3. Pembahasan:

1. Pengaruh Orientasi Pelanggan dan pesaing pada Kinerja Organisasi.

Orientasi pasar yang terdiri dari oientasi pelanggan dan pesaing berpengaruh positip

dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin tinggi orientasi pelanggan

dan pesaing maka kinerja organisasi akan semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan hasil

penelitian Kocak & Abimbola, (2009) yang mengatakan bahwa Orientasi pasar berpengaruh

positip dan signifikan pada Kinerja organisasi. Hasil ini tidak bertentangan hasil penelitian

Hwang & Norton, 2010 Hasil ini menyatakan bahwa Orientasi pasar berpengruh pada

Kinerja organisasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Usta, (2011) yang menyatakan bahwa

Pemasaran internal mempengaruhi Kinerja pemasaran semakin tinggi tingkat pemasaran

internal akan semakin tinggi kinerja organisasi. Hasil yang sama juga di kemukakan oleh

Eris & Ozmen (2012) yang menyatakan orientasi pasar dan Kinerja organisasin saling

berhubungan.

2. Orientasi Inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada Kinerja Organisasi

Page 13: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

13

. Orientasi Inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada Kinerja Organisasi. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat inovasi maka kinerja organisasi semakin baik. Kinerja organisasi dapat

ditingkatkan dengan meningkatkan orientasi inovasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Cristina

(2011) yang menyatakan Orientasi inovasi berpengaruh kuat pada kinerja organisasi. Hasil

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andreas & Marcus, (2010), Hasil

penelitiannya menemukan adanya penaruh yang kuat antara orientasi Inovasi pada kinerja

organisasi

3. Pengaruh Reward pada Kinerja Organisasi

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa reward yang berbasis pada pemasaran

berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin baik

reward maka kinerja organisasi akan semakin tinggi. Hasil ini tidak bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Gajic & Medved, (2010), yang menyatakan reward

merupakan penentu Semangat karyawan yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja

organisasi. Hal ini juga hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Devlin et al..

(2011) yang menyatakan Sistem Reward penghematan waktu dan akhirnya menghemat

biaya. Penghematan ini dapat meningkatkan kinerja organisasi.

4. Pengaruh Orientasi Perubahan Kinerja Organisasi

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa orientasi perubahan berpengruh positip dan

signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat orientasi perubahan

maka kinerja organisasi akan semakin baik. Sepanjang penelusuran peneliti memang bulum

diketemukan penelitian yang membahas pengaruh orientasi perubhan pada kinerja

organisasi tetapi secara logika perusahaan atau usaha yang melakukan perubahan biasanya

pumya kinerja yang baik. Hakekat pembangunan adalah perubahan. Perubahan yang

dimaksud disini adalah berubah menjadi baik. Jadi secara nalar perusahaan yang

berorientasi pada perubahan yang baik dapat dipastikan kinerja organisasiny akan menjadi

baik.

5. Pengaruh Keunggulan Bersaing pada Kinerja Organisasi

Keunggulan bersaing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini

berarti semakin tinggi Keunggulan bersang maka kinerja organisasi akan semakin tinggi.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Li & Zhou, (2010) Keunggulan bersaing berpengaruh

positip dengan Kinerja Organisasi .Hasil ini tidak bertentangan hasil Gurhan et al., 2011

Keunggulan bersaing berpengaruh pada kinerja organisasi, namun pengaruhnya tidak terkalu

Page 14: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

14

kuat. Kinerja organiasi penelitian Ana et al., 2011 Keunggulan bersaing dalam produk kinerja

organisasi

Hasil ini menyatakan bahwa keunggulan bersaing berpengruh pada Kinerja organisasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Usta, (2011) yang menyatakan bahwa

keunggulan bersaing mempengaruhi Kinerja pemasaran semakin tinggi tingkat keunggulan

bersaing akan semakin tinggi kinerja organisasi. Hasil yang sama juga di kemukakan oleh

Francesco & Mario, (2011) menyatakan Keunggulan bersaing berpengaruh pada Kinerja

organiasi yang menyatakan keunggulan bersaing dan Kinerja organisasin saling

berhubungan.

6. Pengaruh Kewirausahaan pada Kinerja Organisasi

Penelitian ini memberikan hasil bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positip

dan signifikan pada kinerja organisasi. Hai ini berarti bahwa semakin tinggi orientasi

kewirausahaan maka kinerja organisasi akan semakin baik. Hasil ini tidak bertentangan

dengan penelitian dari Sanjay Mohapatra, (2012). Penelitian ini Hasil ini menyatakan bahwa

Kewirausahaan berpengaruh positip pada kinerja organisasi.

Hasil ini tidak bertentangan dengan hasil dari Deya Jared , Margaret Oloko, George

Orwa, (2015), yang menyatakan kewirausahaan berpengaruh tidak kuat dengan kinerja

organisasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Basile, 2012. Hasil

penelitian ini menyatakan Perilaku kewirausahaan akan meningkatkan kinerja organisasi.

7. Orientasi reward memperkuat pengaruh inovasi pada kinerja organisasi.

Hal ini berarti orientasi reward berbasis pemasaran berpengaruh positip dan signifikan

pada kinerja organisasi dan kinerja organisasi juga berpengaruh pada reward. Semakin

tinggi reard maka semakin tinggi kinerja organisasi dan semakin tinggi kinerja organisasi

akan semakin tinggi tingkat reward. Hal ini berarti variabel reward dapat dipakai sebagai

variabel mediasi. Variabel orientasi inovasi berpengaruh pada kinerja organisasi dan

pengaruhnya akan semakin kuat bila melalui reward.

Hal ini dapat dujelaskan bahwa variabel inovasi berpengaruh pada kinerja organisasi

dan pengaruhnya dapat diperkuat bila melalui reward berbasis pemasaran. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat inovasi dan reward berbasis pemasaran maka akan semakin tingg

kinerja organisasi. Kinerja organisasi akan meningkat bila orientasi inovasi dan reward

ditingkatkan.

Page 15: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

15

Perusahaan atau usaha batik yang mengadakan inovasi baik inovasi produk, proses

ataupun metode termasuk metode pemasaran ataupun metode metode yang lain dengan

disertai memberikan reward yang layak maka dapat dipastikan tingkat kinerja organisasi

akan meningkat.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dibuat simpulan sebagai berikut:

1. Orientasi pelanggan, berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini

berarti semakin tinggi tingkat orientasi pelanggan maka tingkat kineja organisasi akan

semakin baik dan sebaliknya semakin rendah orientasi pelanggan maka tingkat kinrtja

organisasi akan semakin jelek atau buruk.

2. Orientasi pesaing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat orientasi pesaing maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik dan

sebaliknya semakin rendah orientasi pelanggan maka tingkat kinrtja organisasi akan semakin

jelek atau buruk

3. Orientasi inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat inovasi maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik dan

sebaliknya semakin rendah tingkat inovasi maka tingkat kinerja organisasi akan semakin jelek

atau buruk.

4. Orientasi reward berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat reward maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik dan

sebaliknya semakin rendah reward maka tingkat kinrtja organisasi akan semakin jelek atau

buruk

5. Orientasi perubahan berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Hal ini

berarti semakin tinggi orientasi perubahan maka tingkat kineja organisasi akan semakin baik

dan sebaliknya semakin rendah orientasi orientasi perubhan maka tingkat kinrtja organisasi

akan semakin jelek atau buruk.

6. Orientasi Keunggulan bersaing berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi.

Hal ini berarti semakin tinggi tingkat orientasi keunggulan bersaing maka tingkat kineja

Page 16: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

16

organisasi akan semakin baik dan sebaliknya semakin rendah orientasi keunggulan bersaing

maka tingkat kinerja organisasi akan semakin jelek atau buruk

7. Orientasi bauran orientasi pemasaran yng terdiri dari orientasi pelanggan, pesaing, inovasi,

perubahan, reward, keunggulan bersaing semuanya berpengaruh positip dan signifikan pada

kinerja organisasi.

Hal ini berarti semakin tinggi bauran orientasi Pemasaran maka tingkat kineja organisasi.

akan semakin baik dan sebaliknya semakin rendah bauran orientasi pemasaran maka

tingkat kinreja organisasi akan semakin jelek atau buruk.

8. Orientasi reward memdiasi pengaruh inovasi pada kinerja organisasi. Hal ini berarti orientasi

inovasi berpengaruh positip dan signifikan pada kinerja organisasi. Pengaruhnya semakin kuat

bila di dukung oleh orientasi reward. Semakin tinggi inovasi dan reward maka kinerja

organisasi semakin tinggi.

5.2 KETERBATASAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan populasi dan sample UMKM Batik di kota Solo,

sehingga penerapan hasil penelitian ini terbatas pada UMKM Batik. Model ini belum tentu

cocok untuk UMKM makanan atau usaha lainnya.

5.3 REKOMENDASI

Peneliti yang akan datang dapat mengunakan populasi, sample ataupun metode sampling

yang berbeda, Misalnya sampelnya ditambah untuk usaha pakaian. Metode samplingnya

dengan stratified sampling.

Page 17: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

17

DAFTAR PUSTAKA

Andreas, K. & Marcus, W. (2010). The Influence of Sustainability Orientation on

Entrepreneurial Intentions Investigating the Role of Business Experience, Journal of

Business Venturing, Vol. 25, p. 524-539.

Andrew, S. (2010). The Paradox of Market-Oriented Public Policy and Poor Productivity

Growth in Canada, Published in A Festschrift in Honour of David Dodge’s Contributions

to Canadian Public Policy, Bank of Canada.

Basile, A. (2012). Entrepreneurial Orientation in Smes: Risk-Taking To Entering International

Markets, Journal Far East Journal of Psychology and Business, Vol. 7. p. 87-

103.

Chandrakumara, A., De Zoysa, A., & Manawaduge, A. (2011). Effect of the entrepreneurial and

managerial orientations of owner-managers on company performance: An empirical

test In Sri Lanka. International Journal of Management ,Vol. 28. p. 139-151

Cristina, S. (2011). The Marketing Entrepreneurship and The SMEs Competitiveness, Journal of

Knowledge Management, Economics and Information Technology, Vol. 1. p. 8-25.

Dentoni & Domenico (2011). R&D Projects Fostering Small Firms’ Market-Sensing and

Customer-Linking Capabilities: A Multivariate Statistics Approach Australian

Agricultural and Resource Economics Society, Conference (55th), February 8-11,

Melbourne, Australia.

Deya Jared , Margaret Oloko, George Orwa, (2015), The Relationship between Dynamic

Curriculum Capabilities and Competitive Advantage of Technical, Vocational and

Entrepreneurship Training Institutions in Western Kenya Region, International Journal of

Academic Research in Progressive Education and Development, Vol.: 4 No. 3. Pp: 12-

23

Eris, E.D & Ozmen, O.N.T. (2012). The Effect of Market Orientation, Learning Orientation and

Innovativeness on Firm Performance: A Research From Turkish Logistics Sector

Technological Educational Institute Of Kavala, International Journal of Economic

Sciences and Applied Research (IJESAR), Vol. 5. p. 77-108.

Fauzul, M. F., Takenouchi, H., & Yukiko, T. (2010). entrepreneurial orientation and Business

performance of small and medium scale enterprises in Sri Lanka. Asian Social Science

,Vol. 6, p. 34-46.

Ghozali, I. (2008). Model Perencanaan Structural Konsep & Aplikasi Dengan Program Amos 16

.0, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Hakala, H., & Kohtamaki, M. (2010). The Interplay Between Orientations: Entrepreneurial,

Thechnology And Customer Orientation In Software Companies, Journal of

Entrepresing Culture, Vol. 18. p. 265-290.

Hultén, P. (2012). A Lindblomian perspective on customer complaint management policies,

Journal of Business Research, Vol. 65. p. 788-793

Page 18: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

18

Hwang, E.J. & J. T. Norton, (2010). Market Orientation, Performance, and Perceived

Environmental Uncertainty in South Korean Apparel Retail Stores, Ottawa United

Learning Academy in journal Transnational Corporations Review, Vol. 2. p. 44-58.

Imoleayo, F. O., (2010). The Impact of Product Price Changes on the Turnover of Small and

Medium Enterprises in Nigeria, Journal brand Broad Research in Accounting,

Negotiation, and Distribution, Vol. 1. p. 60-79

Ionica, D., (2010). Innovation-A Way of Increasing Small and Medium-Sized Tourism

Enterprises Competitiveness, Journal Romanian Economic and Business Review, Vol. 5.

p. 156-161.

Jain, S.K. and B. Manju. (2007). Market Orientation and Business Performance: The Case of

Indian Manufacturing Firm, The Journal of Business Perspective, Vol. 11. p. 15-33.

Jandaghi G. ( 2011). Market-Orientation and Its Impact on the Performance of Asia Insurance

Company in Kerman Province, Journal of Economics and Behavioral Studies, Vol. 3.

p. 1-7

Julian, C.C. (2010). The Market Orientation-Marketing Performance Relationship: The

Empirical Link in International Joint Ventures Inderscience Enterprises Ltd,

International Journal of Trade and Global Markets Vol. 3. p. 414-431.

Jumaev, M. Kumar, D. & M. Hanaysha (2012) Impact Of Relationship Marketing On

Customer Loyalty In The Banking Sector, Journal Far East Journal of Psychology and

Business, Vol. 6. p. 36-55

Kocak, A & Abimbola, T. (2009). The Effect of Entrepreneurial Marketing on Born Global

Performance, International Marketing Review, Vol. 26. p. 439-452.

Kotler, P. (2010). Marketing Management Analysis, Planning, Implementation, and Control, 12th

Ed. Englewood Cliff, NJ. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Lam, A. (2011). Innovative Organizations: Structure, Learning and Adaptation, Paper presented

at DIME final conference , 6-8 April 2011.

Ledwith, A., & Dwyer, O. (2009). Market Orientation NPD Performance, And Organizational

Performance In Small Firms, Journal of Producion and Innovation

Management, Vol. 26. p. 652-661.

Lewrick 1, M., M. Omar2 & Robert L.W. Jr. (2011). Market Orientation and Innovators’

Success: an Exploration of the Influence of Customer and Competitor Orientation

Technol, Journal Management Innovasion, Vol. 6. p. 48-62.

Lin, C.H, Peng, C.H, & Kao, D.T. (2008). They are Innovative Tiveness Effect of Market

Orientatation and Learning Orientation is a Business Performance, Journal of Manpower,

Vol. 29. p. 752-772.

Page 19: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

19

Ma’atoofi, A.R. & K.Tajeddini. (2010). The Effect of Entrepreneurship Orientation on Learning

Orientation and Innovation: A Study of Small-Sized Business Firms in Iran, International

Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1. p. 254-260.

Maçães Manuel A. R. (2007). Market Orientation And The Synergistic Effect of Mediating And

Moderating Factors on Performance: The Case of The Fashion Cluster, Portuguese

Journal of Management Studies, Vol.12. p. 57-69.

Malcolm, S. & Chen C. (2010). Improving customer outcomes through the implementation of

customer relationship management: Evidence from Taiwan Emerald Group Publishing in

its journal Asian Review of Accounting Vol.18. p. 260-285.

Maghviroh Rovila El, (2014)Leadership Style Toward Competitive Advantage Of Business

Education, Balkan Region Conference on Engineering and Business Education.Vol. 1,

No.1 Pp.47-50

Martin, B.A, Martin, J.H (2005). Building a Market-Oriented Organizational Environment: An

Implementation Frame work for Small Organizations, Article Provided by Emerald Group

Publishing in its Journal, Vol. 20. p. 23-32.

Morris, M.H. Coombes, S. & Schindehutte, M. (2007). Antecedent And Outcomes of

Entrepreneurial and Market Orientation In Anon- Profit Context: Theoretical And

Empirical Insights, Journal of Leadership and Organization Studies, Vol.13. p. 12-39.

Nadrol, W,M. Breen, J.& Josiassen, A. (2010). Relationship Between Strategic Orientation And

SME Firm Performance: Developing A Conceptual Framework, Contact: Breen,

J.Victoria University Melboune, Australiap, Vol. 8. p. 713-723.

Nybakk, E. (2012). Learning Orientation, Innovativeness And Financial Performance In

Traditional Manufacturing Firms: A Higher-Order Structural Equation

Model, International Journal Of Innovation Management, Vol. 16. p. 1250029-1-

1250029-28.

Reijonena, H., & komppulab, R. (2010). The Adoption Of Market Orientation In Smes:

Required Capabilities And Relation To Success, Journal of Strategic Marketing, Vol. 18.

p. 19-37.

Rhee, J., Park, T., & Lee, D. H. (2010). Drivers of innovativeness and performance for

innovative SMEs in South Korea: Mediation of Learning Orientation Technovation , Vol.

30. p. 65-75.

Rosa Caiazza, Aileen Richardson, (2015). Knowledge effects on competitiveness: from

firms to regional advantage, The Journal of Technology Transfer., Vol: 40,no.6

Pp: 899-909

Roman Anton, (2016),Sustainable Intrapreneurship - The GSI Concept and Strategy - Unfolding

Competitive Advantage via Fair Entrepreneurship, Paper provided by University Library

of Munich, Germany in its series MPRA Paper with number 69713

Page 20: ORIENTASI PELANGGAN, PESAING, INOVASI, PERUBAHAN

20

Sanjay Mohapatra, (2012), Sustaining competitive advantage in social entrepreneurship -

a case study, Int. J. of Logistics Economics and Globalisation, Vol. 4m no,, 3 Pages:

197-220

Sekaran, U., Roger, B. (2010). Research Methods For Business ASkill Building Approarch, A

John Wiley and Sons Ltd publication Fith Edition.

Sergio, O. & Roberto, F. (2008). Market orientation, knowledge related resources and firm

performance, Journal of research business, Vol. 61. p. 623-630.

Shabbir, S. Ahmed, K. Kaufmann, H.R. & Malik, E. (2010). Entrepreneur Proactiveness and

Customer Value: the Moderating Role of Innovation and Market Orientation, Journal

World Review of Entrepreneurship, Management and Sustainable Development, Vol. 6.

p. 189-205.

Silkoset. (2009). Market Orientation Capabilities: A Study of Learning Processes in Market-

oriented Companies, Published at VDM-Verlag, ISBN: 978-3-639-04429-4.

Soca, D. (2011). Relationship Marketing-The Key of The Success In Business, Journal

Romanian Economic and Business Review, Vol. 6. p. 177-183.

Stare, A. (2012). The Impact of a Project Organisational Culture and Team Rewarding on Project

Performance, Article Provided by Rainer Hampp Verlag in its Journal, Vol.17. p. 40-67.

Tang, Z, Tang, J, Marino, L.D., Zhang, Y, & Li, Q, (2010). An Investigation of Entrepreneurial

Orientation and Organisational Strategies in Chinese SMEs, Journal World Review of

Entrepreneurship, Management and Sustainable Development. Vol. 6. p. 206-223.

Usta, R. (2011). Strategic Orientations Enriching the Effect of Market Orientation on Company

Performance: Literature-Based Holistic Model Proposal, Journal Anadolu University

Journal of Social Sciences, Vol.11. p. 34-45.

Wencong Ma., Guilong. Z. & Yu, H. (2011). Learning Orientation, Process Innovation, and

Firm Performance in Manufacturing Industry School of Business Administration, South

China University of Technology, Guangzhou, China, Advances information science and

sevice science vol. 3. p.1-4.

Xinming, H. & Yingqi, W. (2011). Linking Market Orientation To International Market

Selection And International Performance, Journal International Business Review Vol. 20.

p. 535-546.