organization development

10
Tahapan Intervensi Ketersediaan tenaga pengajar yang kurang pada Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya membuat adanya masalah mengenai standart dosen yang ada pada organisasi tersebut. Hal tersebut dikarenakan kurang terfokusnya kinerja seorang dosen untuk mengajar disebabkan tenaga pengajar juga mempunyai tugas lain seperti pengabdian kepada masyarakat, kegiatan manajerial Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dll. Dari informasi yang kami peroleh, para dosen yang mempunyai jabatan atau tugas untuk kegiatan manajerial fakultas seharusnya mempunya jam terbang mengajar yang disesuaikan dengan tugas manajerial yang mereka kerjakan. Namun, dalam kenyataannya tenaga pengajar tetap dituntut untuk dapat membagi waktunya untuk mengajar dan kegiatan diluar mengajar yang berhubungan dengan fakultas karena hal tersebut yang menurut kami dapat mempengaruhi peforma seorang dosen di kelas tidak maksimal. Masalah kouta mahasiswa yang banyak juga berkaitan dalam hal ini karena tenaga pengajar yang tidak sebanding pada Jurusan Manajemen. Jadwal padat dosen mengajar, kegiatan manajerial fakultas hingga jumlah mahasiswa yang tidak sebanding dengan tenaga pengajar yang akan berdampak terhadap performa tenaga pengajar yang tidak maksimal.

Upload: bayu-tian

Post on 04-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas akhir mata kuliah OD sebagai syarat kelulusan matkul.

TRANSCRIPT

Page 1: Organization Development

Tahapan Intervensi

Ketersediaan tenaga pengajar yang kurang pada Jurusan Manajemen

Universitas Brawijaya membuat adanya masalah mengenai standart dosen

yang ada pada organisasi tersebut. Hal tersebut dikarenakan kurang

terfokusnya kinerja seorang dosen untuk mengajar disebabkan tenaga

pengajar juga mempunyai tugas lain seperti pengabdian kepada masyarakat,

kegiatan manajerial Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dll. Dari informasi yang

kami peroleh, para dosen yang mempunyai jabatan atau tugas untuk kegiatan

manajerial fakultas seharusnya mempunya jam terbang mengajar yang

disesuaikan dengan tugas manajerial yang mereka kerjakan. Namun, dalam

kenyataannya tenaga pengajar tetap dituntut untuk dapat membagi waktunya

untuk mengajar dan kegiatan diluar mengajar yang berhubungan dengan

fakultas karena hal tersebut yang menurut kami dapat mempengaruhi peforma

seorang dosen di kelas tidak maksimal. Masalah kouta mahasiswa yang

banyak juga berkaitan dalam hal ini karena tenaga pengajar yang tidak

sebanding pada Jurusan Manajemen. Jadwal padat dosen mengajar, kegiatan

manajerial fakultas hingga jumlah mahasiswa yang tidak sebanding dengan

tenaga pengajar yang akan berdampak terhadap performa tenaga pengajar

yang tidak maksimal.

Namun dengan mempertimbangkan kondisi internal yang ada, maka

kami tidak melakukan intervensi yang menggunakan pendekatan transformasi

organisasi yang radikal karena pada organisasi terdapat tenaga pengajar

senior dan muda yang mempunyai pemikiran berbeda dalam masalah jumlah

kouta mahasiswa yang banyak tetapi tenaga pengajar yang tidak sebanding

hingga berdampak pada kinerja yang diberikan pada Jurusan Manajemen.

Strategi Penggalian Data

Sehubungan dengan berbagai informasi yang dibutuhkan, tim konsultan

menggunakan beberapa metode dalam upaya penggalian data, yaitu:

1. Wawancara

Tim konsultan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait, yang

berhubungan langsung dengan divisi penjaminan mutu. Selain itu wawancara

Page 2: Organization Development

juga ditujukan kepada pihak yang memiliki pengalaman dan menggeluti bidang

Organizational Development.

2. Observasi

Tim konsultan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Pengamatan

dilakukan bukan dengan mengambil gambar namun dengan mendeskripsikan

keadaan di lapangan sesuai dengan pengamatan langsung tim konsultan.

Proses Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap dua orang yang berbeda baik dari segi

jabatan, umur, maupun pengalaman. Dalam penelitian ini, tim konsultan tidak

menyebutkan nama narasumber melainkan hanya dengan menggunakan inisial,

yakni Bapak “Sd” dan Bapak “Di”. Penggunaan inisial ini bertujuan untuk

menjaga nama baik keduanya. Sebagai tambahan, Bapak “Sd” dikenal sebagai

dosen senior dan memiliki jabatan sebagai Ketua UJM (Unit Jaminan Mutu)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Bapak

“Di” dikenal sebagai dosen muda berpengalaman yang memiliki jabatan Ketua

Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Brawijaya.

Wawancara pertama dilakukan terhadap Bapak “Sd”, menghasilkan

beberapa penjelasan terkait dengan permasalahan yang diangkat oleh tim

konsultan dari sudut pandang unit jaminan mutu. Bapak “Sd” selaku ketua UJM

Jurusan Manajemen mengungkapkan bahwa sebenarnya permasalahan bukan

terletak pada jumlah penerimaan mahasiswa baru yang berlebihan. Permasalahan

yang sebenarnya terletak pada ketersediaan fasilitas yang mana fasilitas dianggap

sebagai penunjang utama kegiatan operasional.

Selama ini fasilitas yang ada di lingkungan Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dianggap kurang memadai.

Kurangnya pemeliharaan serta penambahan fasilitas baru dinilai menjadi

penyebab dosen serta mahasiswa menjadi tidak betah berlama-lama di kampus. Ini

menjadi kecemasan tersendiri bagi tim UJM karena dapat menurunkan reputasi

dan kualitas Jurusan Manajemen.

Page 3: Organization Development

Fasilitas yang kurang memadai memberikan dampak yang kurang baik

terutama bagi mahasiswa. Mahasiswa yang awalnya diharapkan dapat

memberikan banyak kontribusi bagi jurusan ternyata kurang terealisasi. Suasana

yang bising dan panas membuat mahasiswa enggan berlama-lama di kampus

meskipun hanya untuk sekedar membaca buku atau bahkan membuat karya

ilmiah. Keadaan seperti ini pada akhirnya membentuk mindset (pola pikir)

mahasiswa, “Pergi ke kampus hanya untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, saat

kegiatan perkuliahan selesai pulang ke rumah masing-masing atau mencari tempat

“tongkrongan” lain yang lebih nyaman”.

Pola pikir inilah yang saat ini mulai mendarah daging. Bapak “Sd”

berpendapat bahwa pola pikir seperti ini harus diubah karena dapat membuat

suasana kampus menjadi sepi dan mati. Pola pikir ini dapat diubah dengan

membenahi fasilitas sehingga mampu memberikan suasana yang nyaman bagi

mahasiswa dan pada akhirnya mereka betah berlama-lama di kampus.

Berbeda dengan informasi yang tim konsultan dapatkan dari narasumber

ke-2. Bapak “Di” mengemukakan bahwa penerapan kuliah jam ke-5 sebagai

dampak dari penerimaan mahasiswa baru yang berlebihan. Jumlah penerimaan

mahasiswa yang berlebih tidak diimbangi dengan panembahan tenaga pengajar

sehingga menghasilkan rasio yang cukup signifikan yakni 1:45. Padahal rasio

ideal antara dosen dengan mahasiswa yakni 1:25.

Fasilitas bukanlah faktor utama penyebab timbulnya permasalahan ini

karena fasilitas hanya sebagai penunjang kegiatan operasional. Akar permasalahan

sebenarnya terletak pada SDM (Sumber Daya Manusia) yang terlibat dalam

kegiatan operasional yakni dosen dan mahasiswa. Jika SDM dapat dibenahi, maka

fasilitas dapat menyesuaikan dengan sendirinya.

Proses Penolakan

Tim konsultan dapat mengidentifikasikan beberapa fokus penyebab

timbulnya permasalahan dari wawancara yang dilakukan terhadap dua narasumber

tersebut sebagai berikut:

1. Masalah ditimbulkan karena fasilitas yang kurang memadai.

2. Masalah ditimbulkan karena kualitas maupun kuantitas SDM.

Page 4: Organization Development

Berdasarkan kedua fokus penyebab timbulnya permasalahan tersebut, tim

konsultan mengajukan beberapa solusi dengan harapan permasalahan dapat

selesai dan terpecahkan. Solusi yang ditawarkan oleh tim konsultan antara lain

sebagai berikut:

1. Pengurangan kuota penerimaan mahasiswa baru.

2. Membuat program percepatan kelulusan mahasiswa kurang dari 4 tahun.

3. Mengurangi jam terbang dosen.

4. Bimbingan dilakukan melalui media virtual.

Solusi yang tim konsultan tawarkan ternyata mendapatkan beberapa

penolakan. Beberapa alasan yang menjadi dasar penolakan dari kedua narasumber

tersebut kami sajikan dalam tabel berikut ini.

Solusi yang Ditawarkan Penolakan

(Ada/Tidak)

Pengurangan kuota penerimaan

mahasiswa baru

ADA

Tidak ada yang salah dengan kuota

penerimaan mahasiswa baru karena

semua masih berjalan dengan baik.

Banyaknya peminat yang ingin

melanjutkan pendidikan tinggi di

Jurusan Manajemen menandakan

bahwa jurusan ini memiliki kualitas

dan reputasi yang baik.

Membuat program percepatan

kelulusan mahasiswa kurang dari 4

tahun

TIDAK ADA

Mengurangi jam terbang dosen ADA

Tugas dosen bukan hanya mengajar,

namun juga pengabdian baik terhadap

negara, lembaga, maupun masyarakat.

Ketidakhadiran dosen di kelas bukan

Page 5: Organization Development

berarti mereka sedang lari dari

tanggung jawab namun mereka

mengerjakan tanggung jawab yang

lainnya. Dapat dipastikan mengurangi

jam terbang dosen tidak dapat

dilakukan karena dianggap

menghambat pertumbuhan dan

perkembangan di dunia pendidikan.

Penambahan tenaga pengajar ADA

Penambahan tenaga pengajar mustahil

dilakukan karena lembaga terikat

dengan regulasi pemerintah. Pihak

jurusan tidak dapat melakukan

rekrutmen secara sepihak. Banyak

prosedur yang harus dijalani sesuai

dengan kebijakan/peraturan kampus

maupun pemerintah.

Hasil Wawancara dengan Bapak “Sd”.

Solusi yang Ditawarkan Penolakan

(Ada/Tidak)

Pengurangan kuota penerimaan

mahasiswa baru

TIDAK ADA

Membuat program percepatan

kelulusan mahasiswa kurang dari 4

tahun

ADA

Program percepatan kelulusan tidak

dapat menjamin kualitas skripsi

maupun lulusan. Selain itu, percepatan

kelulusan juga terkesan memaksa

mahasiswa untuk belajar dengan porsi

yang lebih banyak. Bertolak belakang

Page 6: Organization Development

dengan fitrah manusia yang terlahir

dengan memiliki keterbatasan.

Sesuatu yang dipaksakan pada

akhirnya tidak akan memberikan hasil

yang baik.

Mengurangi jam terbang dosen TIDAK ADA

Penambahan tenaga pengajar TIDAK ADA

Penambahan tenaga pengajar harus

benar-benar dilakukan secara selektif.

Untuk menjamin kualitas tenaga

pengajar, perlu dilakukan proses job

enrichment sehingga tenaga pengajar

baru benar-benar siap untuk bertugas

tanpa merasa kebingungan.

Hasil Wawancara dengan Bapak “Di”.

Analisis Sementara

Tim konsultan memilih alasan yang paling rasional untuk menghindari

kesan mengada-ngada dalam proses analisis sementara permasalahan yang

sebenarnya terjadi. Berdasarkan hasil wawancara yang tim konsultan sajikan

dalam tabel di atas, tim berpendapat bahwa permasalahan terjadi karena kuota

penerimaan mahasiswa baru yang berlebihan. Keadaan ini dapat memicu

timbulnya masalah lain yang pada akhirnya akan semakin kompleks dan sulit

untuk diselesaikan.

Kuota penerimaan mahasiswa baru seharusnya disesuaikan dengan segala

kondisi yang terkait dengan kegiatan operasional. Kondisi tersebut antara lain

yakni fasilitas yang tersedia (lahan parkir, ruang kelas, dan fasilitas penunjang

lainnya) dan yang paling penting jumlah tenaga pengajar yang tersedia. Pimpinan

dan staf dianggap secara sengaja memberikan pelayanan yang tidak optimal.