organ resonansi april

13
ORGAN RESONANSI Ketika suara dasar dihasilkan oleh vocal tract, suara tersebut dimodifikasi untuk menghasilkan suara yang jelas dengan proses resonansi dan artikulasi Sumber suara fonasi pada pita suara intensitasnya lemah, tidak berwarna dan sulit dikenal. Dengan adanya alat-alat resonansi yang berfungsi sebagai resonator, maka suara tersebut mendapat variasi pada frekuensi tertentu, intensitasnya meningkat, demikian juga pada kualitasnya (warna suara) dan idenitasnya, tetapi suara yang sudah diresonansi ini masih bukan merupakan suara bicara. Dengan kegunaan sifat-sifat resonant dari vocal tract, bunyi suara dasar disaring. Kualitas akhir dari suara tergantung dari ukuran dan bentuk berbagai cavitas yang berhubungan dengan mulut dan hidung. Bentuk dari beberapa cavitas ini dapat diubah oleh berbagai aktivitas pada bagian faring dan cavitas oral yang dapat bergerak.

Upload: aprillia-dian-pertiwi

Post on 01-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Organ Resonansi April

ORGAN RESONANSI

Ketika suara dasar dihasilkan oleh vocal tract, suara tersebut dimodifikasi

untuk menghasilkan suara yang jelas dengan proses resonansi dan artikulasi

Sumber suara fonasi pada pita suara intensitasnya lemah, tidak berwarna

dan sulit dikenal. Dengan adanya alat-alat resonansi yang berfungsi sebagai

resonator, maka suara tersebut mendapat variasi pada frekuensi tertentu,

intensitasnya meningkat, demikian juga pada kualitasnya (warna suara) dan

idenitasnya, tetapi suara yang sudah diresonansi ini masih bukan merupakan suara

bicara.

Dengan kegunaan sifat-sifat resonant dari vocal tract, bunyi suara dasar

disaring. Kualitas akhir dari suara tergantung dari ukuran dan bentuk berbagai

cavitas yang berhubungan dengan mulut dan hidung. Bentuk dari beberapa cavitas

ini dapat diubah oleh berbagai aktivitas pada bagian faring dan cavitas oral yang

dapat bergerak.

Cavitas yang berhubungan dengan dengan hidung adalah cavitas nasal,

sinus, dan nasopharynx. Nasopharynx dengan cepat berubah-ubah dan variasi ini

dihasilkan oleh kontraksi otot-otot pharyngeal dan gerakan dari palatum lunak.

Cavitas yang berhubungan dengan mulut adalah cavitas oral dan

oropharynx. Kedua cavitas ini bisa diubah-ubah oleh kontraksi dari otot-otot.

Semua cavitas ini mengambil dan memperkuat suara fundamental yang dihasilkan

oleh getaran dari vocal cords. Fungsi ini dikenal dengan sebutan resonansi.

Pergerakan dari palatum lunak, laring, dan pharynx membuat manusia dapat

Page 2: Organ Resonansi April

mencapai keseimbangan yang baik antara resonansi oral dan nasal yang akhirnya

menjadi karakteristik dari suara tiap-tiap individu.

1. Cavitas Oris (Rongga Mulut)

Cavitas oris atau cavum oris berada di bawah (inferior) nasal cavity.

Cavitas oris dibagi atas 2 regio atau bagian :

Vestibulum oris adalah ruang sempit antara bibir dan pipi di satu sisi dan

gigi serta gingival di sisi lain. Berbentuk seperti tapal kuda. Vestibulum

berhubungan dengan lingkungan luar melalui rima oris (oral fissure/anterior

opening of the oral cavity) dengan labium oris superior dan inferior sebagai

dindingnya.

Oral cavity proper atau rongga mulut sejati adalah ruang antara lengkung

gigi atas dan bawah. Sebelah lateral dan anterior dibatasi oleh lengkung

alveolar maksila dan mandibula bersama dengan gigi geliginya. Sebelah

posterior cavitas oris yang berhubungan dengan orofaring (bagian oral dari

faring) merupakan lubang yang disebut faucia (opening antara oral cavity dan

orofaring). Atap cavitas oris dibentuk oleh palatum. Sedangkan bagian

dasarnya terdiri atas lidah dan jaringan lunak lainnya.

Page 3: Organ Resonansi April

2. Cavitas Nasi

Merupakan ruangan berbentuk wedge-shaped dengan bagian inferior yang

lebih luas dan bagian superior yang berbentuk lengkung dan sempit, kecuali pada

ujungnya di sebelah posterior. Dibentuk oleh tulang dan kartilago di

sekelilingnya.

Apertura anterior cavitas nasi disebut nares (nares anteriores/nostrils)

yang kemudian berhubungan dengan permukaan inferior hidung. Apertura

Page 4: Organ Resonansi April

posterior disebut choana yang kemudian menghubungkan cavitas nasi dengan

nasofaring.

Cavitas nasi terpisah satu sama lain menjadi bagian kiri dan kanan oleh

midline nasal septum sebagai medial wall. Dipisahkan dari oral cavity di

bawahnya (floor) oleh palatun. Dan dipisahkan dari cranial cavity di atasnya

(roof) oleh bagian os frontal, ethmoid, dan sphenoid. Sebelah lateral cavitas nasi

terdapat orbita, berwujud tidak arata karena adanya 3 tonjolan yang berbentuk

seperti gulungan, yakni chonca nasalis. Chonca nasalis superior, media, dan

inferior membagi cavitas nasi menjadi 4 lorong: meatus nasalis superior, medius,

inferior, dan hiatus semilunaris / spheno-ethmoidal recess.

Page 5: Organ Resonansi April
Page 6: Organ Resonansi April

3. Sinus Paranasalis

Sinus paranasalis adalah perluasan bagian respiratorik cavitas nasi yang

berisi udara ke dalam ossa cranial berikut : os frontale, os ethmoidale, os

sphenoidale, dan maksila. Nama – nama sinus sesuai dengan tulang yang

ditempatinya.

Sinus frontalis. Satu pada tiap sisi, ukuran bervariasi dan letaknya adalah

yang paling superior di antara yang lain. Bentuknya triangular dan merupakan

bagian dari os frontalis di bawah dahi. Masing – masing sinus berhubungan

melalui ductus frontonasalis dengan meatus nasalis medius.

Page 7: Organ Resonansi April

Sinus ethmoidalis terdiri dari beberapa rongga kecil, cellulae ethmoidales

(sel ethmoid) di dalam massa lateral os ethmoidale, antara cavitas nasi dan orbita.

Cellulae ethmoidales anterior dapat berhubungan secara tidak langsung dengan

meatus nasalis medius. Cellulae ethmoidales media berhubungan langsung

dengan meatus nasalis medius. Cellulae ethmoidales posterior berhubungan

langsung dengan meatus nasalis superior.

Sinus maksilari. Satu pada tiap sisi,merupakan yang terbesar dari semua

dan sepenuhnya mengisi badan maksila. Rongga – rongga ini terbentuk seperti

limas atau piramida. Puncak sinus maksilaris menjulang ke arah os zygomaticum,

bahkan seringkali memasukinya. Alas limas sinus membentuk bagian inferior

dinding lateral cavitas nasi. Atap sinus dibentuk oleh dasar orbita, dan dasarnya

yang sempit dibentuk oleh bagian alveolar maksila. Masing – masing sinus

terbuka ke dalam meatus nasalis medius.

Sinus sphenoidalis. Satu pada setiap sisi. Terpisah oleh sebuah sekat

tulang, terletak di dalam corpus ossis sphenoidalis. Karena sinus spenoidalis ini,

Page 8: Organ Resonansi April

corpus ossis sphenoidalis mudah retak. Di bagian atas, berhubungan dengan

cranial caviaty, khususnya dengan kelenjar pituitary. Di bagian lateral,

berhubungan dengan sinus cavernosus. Di bagian bawah dan anterior,

baehubungan dengan cavitas nasi.

4. Rongga Faring

Faring terletak antara cavitas nasi dan cavitas oris, di belakang laring.

Faring meluas dari dasar cranium sampai tepi bawah kartilago cricoidea di sebelah

anterior dan sampai tepi bawah vertebra servikalis VI di sebelah posterior. Bagian

faring terlebar (kira – kira 5 cm) terdapat setinggi os hyoideum dan paling sempit

(kira – kira 1.5 cm) yakni pada peralihannya ke esophagus.

Faring dapat dibedakan menjadi 3 bagian :

Nasofaring, bagian di belakang hidung dan di atas palatum mole.

Mempunyai fungsi respiratorik dan merupakan lanjutan cavitas nasi ke

belakang. Hidung berhubungan dengan nasofaring melalui kedua choana

(sepanjang lubang antara cavitas nasi dan nasofaring)

Page 9: Organ Resonansi April

Orofaring, bagian di belakang mulut. Mempunyai fungsi yang berhubungan

dengan pencernaan makanan. Bagian ini berhubungan dengan cavitas oris

melalui faucia. Ke arah superior dibatasi oleh palatum molle, ke inferior

dibatasi oleh radiks lingua, dan ke lateral dibatasi oleh arcus palatoglossus

dan arkus palatopharyngeus. Orofaring meluas dari palatum molle ke tepi

atas epiglottis.

Laringofaring, bagian di belakang laring dari tepi atas epiglottis sampai tepi

bawah kartilago cricoidea, dan di sini menyempit kemudian beralih ke

epiglotis.