organ ekskresi pada manusia

10
Organ Ekskresi pada manusia Ekskresi : Proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Sisa-sisa tersebut dapat berupa : 1. Air 2. Garam-garam mineral 3. Vitamin 4. Urea 5. Gas 6. Zat-zat racun lainnya Organ-organ Sistem Ekskresi Organ ekskresi pada manusia terdiri dari a. Kulit b. Paru-paru c. Hati d. Ginjal A. Kulit Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita. Kulit disebut organ ekskresi karena mengeluarkan keringat yang terdiri dari air dan garam-garam mineral. Kulit terdiri dari 3 lapisa, yaitu:

Upload: evinyofitawulansari

Post on 30-Jun-2015

3.373 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Organ Ekskresi pada manusia

Organ Ekskresi pada manusia

Ekskresi : Proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Sisa-sisa tersebut dapat berupa :

1. Air2. Garam-garam mineral3. Vitamin4. Urea5. Gas6. Zat-zat racun lainnya

Organ-organ Sistem Ekskresi

Organ ekskresi pada manusia terdiri dari

a. Kulitb. Paru-paruc. Hatid. Ginjal

A. Kulit

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita. Kulit disebut organ ekskresi karena mengeluarkan keringat yang terdiri dari air dan garam-garam mineral. Kulit terdiri dari 3 lapisa, yaitu:

1. Lapisan epidermisLapisan epidermis terdiri dari 2 lapisan, yaitu : Kulit Ari

Kulit ari tidak terdapat jaringan syaraf dan pembuluh darah. Kulit Jangat

Kulit jangat terdapat pembuluh darah dan sel syaraf serta pigmen pewarna kulit.

Page 2: Organ Ekskresi pada manusia

2. Lapisan dermisPada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, sel-sel syaraf, kelenjar jeringat, kelenjar minyak dan beberapa macam syaraf peraba.

3. Jaringan ikat bawah kulitPada bagian ini terdapat lapisan lemak yang tebal yang berfungsi untuk melindungi bagian tubuh yang berada di bawahnya ( otot dan tulang ).

B. Paru – paru

Paru-paru disebut organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa berupa gas karbondioksida ( CO2 ). Bagian terkecil dari paru-paru adalah alveolus. Alveolus berfungsi untuk pertukaran zat oksigen ( O2 ) Dan zat karbondioksida ( CO2 ). Selain sebagai organ ekskresi, kulit memiliki fungsi:

organ pelindung penerima rangsangan pengatur suhu tubuh

Page 3: Organ Ekskresi pada manusia

C. Hati

Hati disebut organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa berupa empedu.Empedu merupakan cairan hasil perombakan sel-sel darah yang sudah tua atau mati. Cairan empedu yang masih bermanfaat akan dipergunakan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah baru sedangkan yang sudah tidak terpakai akan di buang melalui “ Ginjal “ ( memberi wrna urine ) dan melalui “ Usus Halus “ ( memberi warna feses ). Selain itu, hati mempunyai fungsi sebagai:

untuk mengatur kadar gula dalam darah menawarkan racun membentuk protrombin dan fibrinogen dan mengubah provitamin A menjadi

menjadi A mengubah gula menjadi gula otot atau glikogen dan tempat penyimpanannya

D. GinjalGinjal disebut organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa berupa urine.Urine terdiri dari sebagian besar air (80 – 90 %) , urea, garam- garam mineral dan zat sisa lain yang berupa racun.Ginjal manusia terdapat 1 pasang, terletak di rongga perut bagian belakang. Bagian-bagian ginjal terdiri dari :

1. Kulit Ginjal ( Korteks )2. Sum-sum tulang ( Medula )3. Rongga Ginjal ( Pelvis )4. Kulit Ginjal ( Korteks )

Korteks adalah bagian terluar ginjal. Bagian ini terdapat berjuta-jutanefron untuk proses filtrasi / penyaringan darah. Nefron terdiri atas badanmalphigi, dan badan malphigi terdiri dari kapsul bowman dan glumerulus.

Sum-sum Tulang ( Modula ) Modula merupakan bagian ginjal bagian tengah. Modula adalah tempat yang dilalui Urine sekunder.

Page 4: Organ Ekskresi pada manusia

Rongga Ginjal ( Pelvis )

Pelvis merupakan bagian ginjal yang paling dalam. Pelvis adalah tempat untuk menampung sementara urine sekunder. Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kantung kemih. Kantung kemih tempat penampungan urin sekunder sebelum dibuang. Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih dengan organ kelamin.

Gbr. Ginjal terletak di dorsal pinggang berjumlah sepasang

Gbr. Struktur dalam (anatomi) ginjal

Pada rongga ginjal bermuara pembuluh pengumpul. Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter (berupa saluran) ke kandung kencing (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara urin sebelum keluar tubuh. Dari kandung kencing menuju luar tubuh urin melewati saluran yang disebut uretra.

Page 5: Organ Ekskresi pada manusia

Proses-proses di dalam Ginjal

Di dalam ginjal terjadi rangkaian prows filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus

terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses

penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan

hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di

glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar

protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino,

natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi

bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang

komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat

glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan

garamgaram lainnya.

2. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)

Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat

glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi

penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.

Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke

darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin.

Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g

glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zder yang

komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih

diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme

yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat

mencapai 2% dalam urin sekunder.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap

melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi

pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

Page 6: Organ Ekskresi pada manusia

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di

tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air,

1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi

memberi warm dan bau pada urin.

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI DAN UPAYA MENGATASINYA

Sampah-sampah sisa metabolisme penting sekali dikeluarkan. Jika tidak, sisa-sisa tersebut

akan menumpuk dalam tubuh dan meracuni tbuh. Akibat dari kelainan dan penyakit pada

organ ekskresi bergantung kepada jenis kelainan dan penyakitnya. Berikut adalah contoh-

contoh yang terdapat pada alat ekskresi:

Kelainan dan penyakit pada paru-paru antara lain TBC, paru-paru basah, bronkitis,

asma.

Kelainan dan penyakit pada ginjal antara lain batu ginjal, radang glomerulus.

Kelainan dan penyakit pada hati antara lain hepatitis, kanker hati dan diabetes

melitus.

Page 7: Organ Ekskresi pada manusia

Kelainan dan penyakit pada kulit paling sering disebabkan oleh infeksi jamur;

antara lain panu, kadas, kurap, eksim.

Page 8: Organ Ekskresi pada manusia

Sumber:

Anonym. 2009. Biology Lesson. Diakses tanggal 26 Februari 2011

Valerian, Andre. 2009. Sistem Ekskresi pada Manusia. Diakses http://andrevalerian.blogspot.com/2009/07/sistem-ekskresi-pada-manusia.html tanggal 26 Februari 2011