optimasi pati jagung dan gelatin sebagai bahan …

48
OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Maria Regina Lusiana Kya 168114120 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN

SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN

DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Regina Lusiana Kya

168114120

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

ii

Persetujuan Pembimbing

OPTIMASI KOMPOSISI PATI JAGUNG DAN GELATIN

SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN

DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

Skripsi yang diajukan oleh

Maria Regina Lusiana Kya

NIM : 168114120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

OPTIMASI KOMPOSISI PATI JAGUNG DAN GELATIN

SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN

DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

Oleh:

Maria Regina Lusiana Kya

NIM : 168114120

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal : 15 Februari 2021

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Panitia Penguji Tanda tangan

1. apt. Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc. .......................

2. apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. .......................

3. Dr. apt. Agatha Budi Susiana Lestari .......................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Jalani hidup seperti air mengalir, tidak untuk hanyut melainkan

untuk berjuang lebih keras”

Karya yang jauh dari sempurna ini ku persembahkan kepada :

Allah Tritunggal Maha Kudus

Bapa yang memperhatikan dan menjaga dari surga

Ibu yang melimpahiku dengan kasih sayang

Kakak-kakak dan semua keponakan tercinta

Teman-teman seperjuangan

Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

Diri sendiri yang memilih untuk tidak menyerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana

layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism

dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan

perundang undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 28 Januari 2021

Penulis,

Maria Regina Lusiana Kya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Maria Regina Lusiana Kya

Nomor Mahasiswa : 168114120

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

OPTIMASI KOMPOSISI PATI JAGUNG DAN GELATIN

SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN

DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESIGN FAKTORIAL

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 28 Januari 2021

Yang menyatakan,

Maria Regina Lusiana Kya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Allah Tritunggal Maha Kudus karena atas kasih

dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul: “Optimasi

Komposisi Pati Jagung dan Gelatin sebagai Bahan Pengikat Granul Pakan Hewan

Berbahan Dasar Limbah Ikan dengan Metode Desain Faktorial”. Skripsi ini

merupakan bagian dari penelitian apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. yang berjudul

“Optimasi Tepung Molases dan Gelatin Pada Pakan Hewan Berbahan Dasar

Limbah Ikan dengan Meteode Desain Faktorial berdasarkan SK nomor

005/Penel./LPPM-USD/I/2020.

Pada proses perkuliahan, penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis

telah mendapat banyak pertolongan, bimbingan dan kasih Tuhan melalui banyak

pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada:

1. Dr. apt. Yustina Sri Hartini, M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi Senat

Sanata Dharma.

2. apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. selaku dosen pembimbing atas segala

bimbingan, masukan dan kritik yang diberikan dalam penelitian proyek

paying dan penyusunan skripsi ini.

3. apt. Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc. selaku dosen penguji atas

bimbingan, saran, kritik dan pengarahannya selama penyusunan skripsi

ini.

4. Dr. apt. Agatha Budi Susiana Lestari selaku dosen penguji atas bimbingan,

saran, kritik dan pengarahannya selama penyusunan skripsi ini.

5. Dr. apt. Christine Patramurti selaku dosen pembimbing akademik dan

Kepala Program Studi S1 Farmasi atas dukungan, bimbingan dan arahan

sejak awal penulis memasuki Program Studi S1 Farmasi hingga akhirnya

menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap laboran dan karyawan, Pak Musrifin, Pak Agung, Pak Wagiran,

dan Pak Kayat atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

viii

7. Orang tua tercinta, (Alm) Bapak Christoforus Kya dan Mama Maria

Margaretha Bheni sebagai sosok panutan bagi penulis. Kakak Inyo, kakak

Mersi, kakak Bos, kakak Ratna, kakak Ike, (almh) kakak Ira, bibi Wati,

ponakan Kristin, Grace, Ba’i terima kasih untuk semua dukungan penulis

semakin bersemangat menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan penelitian Perut Ikan (Astri, Chacha dan Stella) yang telah berjuang

bersama untuk menyelesaikan penelitian ini sekalipun sedang dalam masa

pandemi.

9. Rani, Agatha, Astin dan Monic yang membantu dan mengajarkan penulis

cara menggunakan aplikasi Design Expert 13 dan SPSS.

10. Sensi Taek, Whilda Panda, Ayu Mujuk, Chelsea Celine, Ekawaty, Riani

Dipu, Megi Banggo, Aulia Sina, serta teman-teman yang tidak bisa penulis

sebutkan.

11. Teman-teman FSM C 16 dan Angkatan 2016 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu.

12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, kritik dan saran

yang membangun untuk diri penulis maupun untuk materi dalam penulisan

skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi

ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tulisan

ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan

informasi baru yang dapat mendukung keberlajutan penelitian ini.

Yogyakarta, 28 Januari 2021

Penulis,

Maria Regina Lusiana Kya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................................ vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiii

Abstract ................................................................................................................ xiv

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2

Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................... 2

Alat ...................................................................................................................... 3

Bahan ................................................................................................................... 3

Formula Granul Pakan ......................................................................................... 3

Pembuatan Granul Pakan Hewan ........................................................................ 3

Uji Sifat Fisik Granul Pakan Hewan ................................................................... 4

Uji Stabilitas Fisik Granul Pakan Hewan ............................................................ 6

Analisis Hasil ...................................................................................................... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6

Evaluasi Granul Pakan ........................................................................................ 6

Optimasi Formula Granul .................................................................................. 16

Uji Stabilitas Sifat Fisik Granul ........................................................................ 17

KESIMPULAN ..................................................................................................... 18

SARAN ................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

LAMPIRAN .......................................................................................................... 22

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel I. Formula Granul Pakan ............................................................................... 3

Tabel II. Diameter Ukuran Partikel ......................................................................... 8

Tabel III. Uji Sifat Alir............................................................................................ 9

Tabel IV. Uji Sudut Diam ..................................................................................... 10

Tabel V. Uji Kadar Air.......................................................................................... 14

Tabel VI. Data Uji Stabilitas ................................................................................. 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pengamatan Organoleptis Pakan ........................................................... 6

Gambar 2. Distribusi Ukuran Partikel ..................................................................... 7

Gambar 3. Hubungan Pati Jagung dengan Sudut Diam Granul ............................ 11

Gambar 4. Hubungan Gelatin dengan Sudut Diam Granul................................... 12

Gambar 5. Contour Plot Sudut Diam Granul ........................................................ 13

Gambar 6. Hubungan Pati Jagung dengan Kadar Air Granul ............................... 14

Gambar 7. Hubungan Gelatin dengan Kadar Air Granul ...................................... 15

Gambar 8. Contour Plot Kadar Air Granul ........................................................... 16

Gambar 9. Superimposed Contour Plot dengan Pengambilan 1 Titik .................. 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Pembuatan Tepung Ikan ............................................. 22

Lampiran 2. Dokumentasi Pengujian Sifat Fisik .................................................. 23

Lampiran 3. Data Perhitungan Rata-rata Diameter Partikel Granul ..................... 25

Lampiran 4. Design Faktorial ............................................................................... 31

Lampiran 5. Uji Statistik ....................................................................................... 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

xiii

ABSTRAK

Limbah ikan yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan.

Limbah ikan memiliki nutrisi yang cukup sehingga layak untuk diolah kembali,

salah satu bentuk olahan limbah ikan adalah pakan hewan. Pada penelitian ini

dilakukan optimasi terhadap komposisi pati jagung dan gelatin sebagai bahan

pengikat dalam granul pakan hewan yang berbahan dasar limbah ikan. Optimasi

dilakukan untuk mengetahui komposisi pati jagung dan gelatin yang optimum

dalam granul pakan hewan, serta untuk melihat efek paling dominan antara pati

jagung, gelatin, dan interaksinya terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik granul.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan

metode optimasi desain faktorial dan menggunakan aplikasi Design Expert 13 (free

trial). Optimasi menggunakan 4 formula dengan 2 faktor (pati jagung dan gelatin)

pada level tinggi dan rendah. Respon fisik yang diamati pada penelitian ini berupa

sudut diam dan kadar air.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa gelatin

memiliki efek paling dominan terhadap sifat fisik granul yakni kontribusi sebesar

85,97% dalam menurunkan respon sudut diam dan kontribusi sebesar 1,10% dalam

menurunkan respon kadar air. Area komposisi optimum campuran pati jagung dan

gelatin yang memenuhi parameter sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan granul yang

baik yaitu komposisi pati jagung 16% dan gelatin 8%.

Kata Kunci: Optimasi, pati jagung, gelatin, limbah ikan, sudut diam, kadar air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

xiv

Abstract

Fish waste is not treated properly can pollute the environment. Fish waste

has sufficient nutrition and it is feasible to be reprocessed to be animal feed. In this

research, optimization was carried out to determine the optimum composition of

corn starch and gelatin in animal feed granules, also to see the most dominant effect

between corn starch and gelatin and their interactions on the physical properties

and physical stability of the granules.

The method used in this research is experimental with a factorial design

optimization method and uses the application Design Expert 13 (free trial).

Optimization using 4 formulas with 2 factors (corn starch and gelatin) at high and

low levels. Physical responses observed in this study were the angle of rest and

moisture content.

The results obtained in this study indicate that gelatin has the most

dominant effect on the physical properties of granules, for a contribution of 85.97%

in reducing the angle of rest response and a contribution of 1.10% in reducing the

response to moisture content. The optimum composition area of the mixture of corn

starch and gelatin that meets the parameters of good physical properties and

physical stability of granule preparations is the composition of 16% corn starch

and 8% gelatin.

Keywords: Optimazation, corn starch, gelatin, fish waste, angle of repose, moisture

content.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

1

PENDAHULUAN

Pengolahan ikan di Indonesia hanya terfokus pada penggunaan daging

ikan sehingga banyak bagian ikan yang terbuang dan menjadi limbah. Limbah ikan

merupakan salah satu bagian ikan yang tidak digunakan, dan kadang dibuang begitu

saja, sehingga dapat mencemari lingkungan (Jayanti & Lestari, 2018). Limbah ikan

dapat dimanfaatkan kembali menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual dan

nilai guna. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sihite (2013) menyatakan bahwa

tepung ikan yang diolah dari limbah ikan memenuhi parameter mutu yang

ditentukan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-2715-1996) untuk pakan ternak,

Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku pembuatan pakan hewan.

Saat ini industri pakan hewan di Indonesia, masih menggunakan bahan baku impor,

sehingga berdampak buruk pada naiknya harga pakan hewan. Kondisi ini dapat

berdampak buruk pada keberlanjutan usaha peternakan maupun bisnis hewan

peliharaan yang dimiliki oleh masyarakat dengan ekonomi kelas menengah

kebawah, karena membeli pakan hewan dengan harga yang mahal (Erlania, 2012).

Penelitian mengenai pemanfaatan limbah ikan menjadi pakan hewan

sebelumnya dilakukan oleh Siswati et al. (2010) namun limbah yang digunakan

pada penelitian tersebut terbatas pada penggunaan jeroan ikan, serta dilakukan

perlakuan berupa fermentasi pada limbah ikan. Pada penelitian ini, peneliti akan

memformulasikan pakan yang diperuntukkan hewan peliharaan seperti hamster,

mencit dan tikus. Pakan tersebut berbahan dasar tepung ikan yang diolah dari

limbah ikan. Pakan diformulasikan dalam bentuk sediaan granul sebagai produk

akhir, dengan ukuran berkisar ayakan no. mesh 14 atau ukuran partikel 1,40 mm.

sediaan granul dipilih karena cenderung memiliki sifat fisik yang lebih stabil

terhadap kelembapan atmosfer dan memiliki kecenderungan membentuk cake atau

pengerasan lebih rendah dibandingkan serbuk (Allen Jr et al., 2014).

Bahan tambahan diperlukan dalam pembuatan granul untuk menghasilkan

granul dengan sifat fisik yang baik. Bahan pengikat merupakan salah satu bahan

tambahan yang sering ditambahkan dalam proses pembuatan granul. Bahan

pengikat memiliki sifat kohesif sehingga mampu mengaglomerasi partikel serbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

2

kering membentuk granul setelah pengeringan dan menghasilkan granul yang

bertekstur kompak (Laksmitawati et al., 2017).

Pada penelitian ini digunakan dua bahan pengikat yakni pati jagung dan

gelatin, karena kedua bahan ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap produk

yang akan dihasilkan. Pati/amilum jagung akan membentuk sediaan yang rapuh

sehingga memiliki waktu disinteregrasi sediaan yang lebih singkat. Gelatin sebagai

bahan pengikat akan menghasilkan sediaan yang keras dan memiliki waktu

disintegrasi lebih lama (Ariswati et al., 2010). Pati jagung digunakan dalam bentuk

mucilago pati jagung dan gelatin digunakan dalam bentuk larutan. Penggunaan

kedua bahan pengikat tersebut diharapkan dapat memperbaiki kekuatan dan

kerapuhan granul, serta memiliki sifat alir yang baik.

Penggunaan kedua bahan pengikat dalam penelitian ini perlu dioptimasi,

karena kedua bahan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap sifat fisik granul

yang dihasilkan (Ariswati et al., 2010). Optimasi dilakukan dengan melihat respon

pati jagung, gelatin dan interaksi keduanya terhadap terhadap kadar air dan sudut

diam granul. Pada penelitian ini dilakukan uji sifat fisik granul yang terdiri dari uji

organoleptis, uji sifat alir, uji kadar air, uji sudut diam, dan uji distribusi ukuran

partikel, serta uji stabilitas fisik granul.

Tujuan penelitian ini dilakukan, yang pertama untuk mengetahui efek

paling dominan dalam mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas fisik granul diantara

efek pati jagung, gelatin dan efek interaksi. Kedua, untuk mengetahui area

komposisi optimum dari campuran pati jagung dan gelatin yang memenuhi

parameter sifat fisik dan stabilitas fisik.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain faktorial untuk

melihat pengaruh pati jagung, gelatin dan interaksi keduanya terhadap sifat fisik

dan stabilitas fisik sediaan granul pakan hewan. Desain faktorial yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 2 faktor dan 2 level, dengan pati jagung dan gelatin

sebagai faktor yang diuji pada level tinggi dan level rendah. Penelitian ini dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

3

di Laboratorium Farmasi Fisika dan Laboratorium Teknologi dan Formulasi

Sediaan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Alat

Neraca analitik (Pioneer Plus Ohaus), ayakan, blender (Kirin KBB-

240GL1), oven (Kirin KBO 190LW), pengayak, plastik pengemas, alat-alat gelas

(Pyrex), alat uji sifat alir (Lab. Teknologi Sediaan Padat Universitas Sanata

Dharma), alat uji sudut diam (Lab. Teknologi Sediaan Padat Universitas Sanata

Dharma), Sieve Shaker (Lab. Farmasi Fisika Universitas Sanata Dharma), alat

penunjang seperti ember, baskom, dandang, alat tulis dan alat dokumentasi.

Bahan

Limbah ikan (Pasar tradisional Kranggan Yogyakarta), pati jagung

(Maizenaku, Food Grade), gelatin (Bovine Gelatin, Food Grade), bungkil kedelai

(Food Grade), bekatul (Food Grade), DL-Methionin (Evonik, Food Grade),

minyak kelapa (Kara, Food Grade), vetways premix (Food Grade), garam (Refina,

Food Grade), Kapur (CaCO3), aquadest, BHT (butylated hydroxytoluene)

Formula Granul Pakan

Tabel I. Formula Granul Pakan

Bahan Formula 1

(g)

Formula a

(g)

Formula b

(g)

Formula ab

(g)

Tepung limbah

ikan

26 26 26 26

Pati jagung 16 32 16 32

Gelatin 4 4 8 8

Bungkil kedelai 15 15 15 15

Bekatul 4,85 4,85 4,85 4,85

DL-Methionin 0,1 0,1 0,1 0,1

Minyak kelapa 2 2 2 2

Premix 0,25 0,25 0,25 0,25

Garam 0,5 0,5 0,5 0,5

CaCO3 1,3 1,3 1,3 1,3

Aquadest 40 40 40 40

Total 110 126 114 130

Pembuatan Granul Pakan Hewan

a. Penyiapan limbah ikan sebagai bahan dasar. Limbah ikan dibersihkan dengan

air mengalir. Kemudian limbah ikan yang telah bersih dikukus selama ±50

menit dengan perbandingan antara limbah ikan dan air kukusan yaitu 1:1/3,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

4

limbah ikan ditiriskan dan disuir-suir lalu ditimbang beratnya. Pada air kukusan

limbah ditambahkan antioksidan BHT (butylated hudroxytoluene) sebanyak

0,02% dari berat limbah ikan. Limbah ikan dicampur dengan air sisa kukusan

hingga tercampur rata. Campuran limbah ikan lalu dikeringkan dengan suhu

50°C selama ±9 jam. Limbah ikan yang telah kering dihaluskan menggunakan

blender hingga menjadi tepung dan kemudian diayak dengan ayakan no. mesh

50 (Fatmawati & Mardiana, 2014).

b. Penyiapan larutan gelatin sebagai bahan pengikat. Gelatin ditimbang sesuai

jumlah yang ditetapkan pada formula tabel II. Aquadest sejumlah 10 mL

disiapkan, gelatin dibasahi dengan 2 mL aquadest. Gelatin yang telah dibasahi

kemudian dipanaskan dan ditambahkan 8 mL aquadest sedikit demi sedikit dan

diaduk hingga seluruh partikel granul terlarut (Agoes, 2008).

c. Penyiapan mucilago pati jagung sebagai bahan pengikat. Pati jagung ditimbang

sesuai jumlah yang ditetapkan pada formula tabel II. Pati jagung disuspensikan

pada 30 mL aquadest kemudian dipanaskan hingga pati jagung larut dan

terbentuk massa mucilago (Agoes, 2008).

d. Pembutaan granul. Tepung limbah ikan, bungkil, bekatul, DL-Methionin,

premix dan CaCO3 ditimbang sesuai jumlah yang ditetapkan pada formula

tabel II. Masukan bahan satu per satu pada wadah dimulai dari bahan dengan

jumlah terbanyak, campurkan bahan hingga homogen. Massa mucilago dan

larutan gelatin dimasukkan pada campuran, pada saat campuran mulai

homogen garam dan minyak ditambahkan. Campuran diaduk hingga terbentuk

massa yang siap digranulasi, massa tersebut selanjutnya dilewatkan pada

ayakan pencetak granul dan kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu

100°C, granul yang telah dikeringkan lalu dilewatkan pada ayakan dengan no.

mesh 14. Granul disimpan pada wadah kering dan tertutup rapat (Agoes, 2008).

Uji Sifat Fisik Granul Pakan Hewan

a. Uji Organoleptis : Uji organoleptis yang dilakukan meliputi bentuk, warna, dan

bau dari granul pakan hewan yang dihasilkan. Uji ini dilakukan secara

langsung dengan membandingkan bentuk, warna, dan bau granul yang satu

dengan yang lainnya (Elisabeth et al., 2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

5

b. Uji Distribusi Ukuran Partikel : Ayakan nomor mesh 16, 20, 30, 40 dan 50

disusun secara berurutan dari atas ke bawah, sejumlah 25 g granul diletakkan

pada ayakan yang terletak paling atas. Ayakan dihidupkan selama 5 menit dan

dihitung berat granul pada masing-masing ayakan. Langkah tersebut diulangi

hingga kriteria titik akhir tercapai yaitu bobot dari tiap pengayak saat dilakukan

pengayakan ulang tidak lebih dari 5% atau 0,1 g dari bobot pada pengayakan

sebelumnya (Depkes RI, 2014).

c. Uji Sifat Alir : Uji ini dilakukan dengan memasukkan sebanyak 100 gram

granul kedalam corong yang telah ditutup bagian bawahnya. Setelah semua

granul telah masuk, buka penutup bagian bawah corong dan hidupkan alat

pencatat waktu. Catat waktu yang diperlukan oleh granul untuk keluar dari

corong (Soemarie et al., 2017).

d. Uji Sudut Diam : Uji sudut diam dilakukan dengan mengukur sudut yang

terbentuk pada timbunan bentuk kerucut partikel granul terhadap suatu bidang

horizontal jika granul dituang pada suatu alat pengukur. Rumus yang

digunakan untuk mengukur sudut diam :

𝑡𝑔 𝛼 = ℎ/𝑟 (1)

Dimana,

α = sudut diam

h = tinggi kerucut

r = jari – jari tumpukan kerucut

(Mulyadi et al., 2011)

e. Uji Kadar Air : Sejumlah 5 gram granul (ma) ditimbang dan dipanaskan

didalam oven dengan suhu 105°C selama 2 jam hingga berat konstan, dan

granul ditimbang kembali (mb). Kadar air dihitung dengan rumus berikut :

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 =𝑚𝑎−𝑚𝑏

𝑚𝑎 × 100% (2)

Dimana,

ma = Granul basah/granul sebelum pengeringan

mb = Granul kering/granul setelah pengeringan

(Rahman et al., 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

6

Uji Stabilitas Fisik Granul Pakan Hewan

Granul pada kemasan tertutup rapat ditempatkan pada suhu ruang

(30°C±2°C). Granul disimpan selama 28 hari dan dilakukan pengujian sifat fisik

yang meliputi uji sudut diam dan uji kadar air. Pengujian dilakukan pada hari ke-0,

hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28 (Kharisma et al., 2018).

Analisis Hasil

Data sifat fisik berupa kadar air dan sudut diam dianalisis menggunakan

design expert 13 (free trial) sehingga didapatkan interaksi dari kedua faktor.

Pengujian data stabilitas fisik berupa uji sudut diam dan uji kadar air, untuk

menentukan normalitas distribusi data menggunakan Shapiro-Wilk. Jika p-value

>0,05 maka data terdistribusi normal dan jika p-value <0,05 maka data tidak

terdistribusi normal. Jika data terdistribusi normal maka dilakukan uji Levene’s Test

dengan taraf kepercayaan 95% dan jika p-value >0,05 maka data homogen. Jika

data tidak terdistribusi normal atau tidak homogen, data diuji menggunakan uji

Kruskall Wallis. Data yang terdistribusi normal dan homogen dilanjutkan

menggunakan one way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Nilai p-value

<0,05 menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar formula.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Granul Pakan

1. Uji Organoleptis

Gambar 1. Pengamatan Organoleptis Pakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

7

Gambar 1 merupakan hasil pengamatan organoleptis sediaan pakan

meliputi bentuk, warna dan bau, dengan kriteria penerimaan sediaan memiliki

bentuk granul, berwarna kecoklatan dan memiliki bau yang khas.

Berdasarkan gambar keempat formula memiliki kriteria organoleptis yang

serupa yakni berupa granul dengan bentuk tidak beraturan dan permukaan

yang tidak rata, berwarna coklat dan bau khas ikan, sehingga dapat

disimpulkan keempat sediaan memiliki organoleptis yang sesuai dengan

kriteria.

2. Uji Distribusi Ukuran Partikel

Uji distribusi partikel bertujuan untuk mengelompokkan granul

berdasarkan distribusi ukuran partikelnya, uji ini dilakukan menggunakan

metode pengayakan dengan agitasi mekanik. Ukuran partikel yang diharapkan

adalah 1,40 mm. Hasil pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Distribusi Ukuran Partikel

Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa granul pada formula 1, b dan ab paling

banyak dapat melewati ayakan dengan nomor 16 hingga 20 dengan rentang

ukuran partikel antara 1,18-0,85 mm, sedangkan granul formula a paling

banyak melewati ayakan dengan nomor mesh 20 hingga 30 dengan rentang

ukuran partikel antara 0,85-0,60 mm. Berdasarkan data distribusi ukuran

partikel kemudian dapat dihitung rata-rata diameter ukuran partikel tiap

0

10

20

30

40

50

60

70

16/20 20/30 30/40 40/50

% P

arti

kel

Ter

tinggal

Nomor Mesh

Distribusi Ukuran Partikel

Nomor Mesh Pengayak vs % Partikel Tertinggal

Formula 1

Formula a

Formula b

Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

8

formula, hasil perhitungan rata-rata diameter ukuran partikel adalah sebagai

berikut:

Tabel II. Diameter Ukuran Partikel

Formula Diameter Ukuran Partikel (mm)

Rata-rata ± SD

Formula 1 0,818±0,028

Formula a 0,714±0,003

Formula b 0,885±0,006

Formula ab 0,883±0,017

Pada formula 1 dan formula a digunakan komposisi gelatin level rendah 4

g memiliki rata-rata diameter partikel yang lebih kecil yakni 0,818 mm dan

0,714 mm dan memiki sifat granul yang mudah rapuh sehingga mudah

terbentuk serbuk halus (fines), sedangkan formula b dan ab digunakan gelatin

level tinggi memiliki rata-rata ukuran diameter partikel lebih besar yakni 0,885

mm dan 0,883 mm dan sifat granul yang keras dan tidak rapuh. Hal ini

dikarenakan sebagai bahan pengikat gelatin menghasilkan sediaan yang keras

dan pati cenderung menghasilkan sediaan yang lunak dan rapuh. Sifat pati

tersebut dikarenakan selain sebagai bahan pengikat, pati juga memiliki fungsi

sebagai bahan penghancur (Lieberman et al., 1989; Voigt, 1994).

Sediaan dari keempat formula tidak ada yang memenuhi kriteria

penerimaan karena sediaan granul dari formula 1, a, b dan ab memiliki rata-

rata ukuran partikel lebih kecil dari 1,40 mm. Hal ini dapat disebabkan karena

saat proses pengayakan granul kering menggunakan ayakan dengan nomor 14

dengan ukuran lubang pengayak 1,40 mm sehingga partikel yang terbentuk

dominan memiliki ukuran partikel kurang dari 1,40 mm.

3. Uji Sifat Alir

Uji sifat alir bertujuan untuk menilai keseragaman bobot granul yang

dihasilkan. Uji ini dilakukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh

sejumlah granul untuk mengalir melewati alat uji. Kriteria penerimaan yaitu

pada 100 g granul memiliki waktu alir ≤ 10 detik. Hasil pengamatan sifat alir

adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

9

Tabel III. Uji Sifat Alir

Formula Uji Sifat Alir (detik)

Rata-rata ± SD

Formula 1 2,722±0,203

Formula a 2.607±0,198

Formula b 2,403±0,221

Formula ab 2,321±0,183

Granul yang baik dapat dilihat dari sifat alirnya, yakni memiliki daya alir

yang baik atau dapat mengalir bebas. Sifat alir granul dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain ukuran partikel, bentuk partikel, tekstur permukaan,

dan kelembapan. Granul dengan ukuran partikel relatif kecil menyebabkan

granul sulit mengalir karena adanya gaya kohesi atau tarik menarik yang besar

antar partikel. Granul dengan ukuran partikel besar mengakibatkan gaya kohesi

yang kecil sehingga dapat mengalir dengan bebas (Sinko, 2011; Voigt, 1994).

Tabel III menunjukkan bahwa sediaan granul formula 1, a, b dan ab

memenuhi kriteria penerimaan, waktu alir keempat formula tersebut ≤ 10 detik.

Pada formula dengan komposisi gelatin level rendah yaitu formula 1 dan

formula a memiliki waktu alir lebih tinggi dibandingkan formula b dan formula

ab dengan kompisisi gelatin level tinggi. Formula 1 dan formula a memiliki

diameter ukuran partikel yang lebih kecil dan mengandung serbuk halus,

sehingga memperbesar gaya kohesi antar partikelnya dan granul sulit mengalir

bebas. Selain itu, pati jagung memiliki sifat higroskopis yang berpengaruh

terhadap kelembapan granul sehingga dapat memperburuk sifat alir (Lachman

et al., 1990)

4. Uji Sudut Diam

Uji sudut diam bertujuan untuk menilai sifat alir granul. Uji ini dilakukan

dengan cara mengukur sudut tumpukan granul terhadap suatu bidang

horizontal yang terbentuk saat dilewatkan pada suatu pengukur. Semakin datar

tumpukan yang terbentuk, maka sudut kemiringan semakin kecil dan

menunjukkan sifat alir yang baik, sebaliknya semakin tinggi tumpukan yang

terbentuk, maka sudut kemiringannya semakin besar dan menunjukkan sifat

alir yang buruk. Kriteria yang diterima dalam pengujian ini adalah sudut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

10

tumpukan yang terbentuk ≤ 40°. (Mulyadi et al., 2011; Voigt, 1994). Hasil

pengamatan sudut diam adalah sebagai berikut:

Tabel IV. Uji Sudut Diam

Formula Uji Sudut Diam

Rata-rata ± SD

Formula 1 41,273±3,162

Formula a 44,473±1,118

Formula b 32,603±0,427

Formula ab 34,103±1,180

Sudut diam dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni ukuran partikel,

bentuk partikel dan kadar air. Ukuran partikel yang besar memudahkan partikel

untuk mengalir sehingga sudut yang terbentuk lebih datar. Bentuk partikel

dengan tepi membulat (rounded edges) atau berbentuk sfer akan menghasilkan

sudut diam yang lebih datar dibandingkan partikel dengan tepi tajam. Partikel

dengan kadar air tinggi meningkatkan kohesi antar partikel sehingga partikel

sulit untuk mengalir dan memiliki sudut tumpukan yang lebih tinggi (Elisabeth

et al., 2018; Lachman et al., 1990).

Tabel IV menunjukkan hasil pengamatan formula b dan ab memenuhi

kriteria penerimaan, dimana memiliki sudut diam 32,603° dan 34,103°,

sedangkan sediaan granul yang didapat dari formula 1 dan formula a tidak

memenuhi kriteria penerimaan, dengan ukuran sudut diam sebesar 41,273° dan

44,473°. Hal ini dapat disebabkan karena sediaan granul formula 1 dan a

memiliki ukuran diameter partikel yang kecil dengan tepi yang tidak beraturan

sehingga meningkatkan ikatan dan gaya gesekan antar partikel granul yang

dapat menyebabkan granul sulit untuk mengalir dan membentuk sudut

tumpukan yang lebih tinggi.

Pengaruh penambahan pati jagung, gelatin dan interaksi keduanya

terhadap sudut diam dapat dilihat melalui Design Expert 13 (free trial).

Persamaan yang diperoleh dari hasil uji ANOVA faktorial adalah sebagai

berikut:

Y = 45,04333+0,306350(X1)-1,74250(X2)-0,026563(X1X2) (3)

Pada persamaan diatas pati jagung dinyatakan sebagai X1, gelatin

diinyatakan sebagai X2 dan interaksi pati jagung dan gelatin dinyatakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

11

X1X2. Berdasarkan data persamaan diatas dapat menggambarkan bahwa pati

jagung dapat meningkatkan respon sudut diam karena bernilai positif,

sedangkan gelatin dan interaksi keduanya dapat menurunkan respon sudut

diam karena memiliki nilai negatif.

Gambar 3. Hubungan Pati Jagung dengan Sudut Diam Granul

Gambar 3 menunjukkan penambahan jumlah pati jagung pada gelatin level

rendah yang digambarkan dengan garis berwarna hitam dan gelatin level tinggi

yang digambarkan dengan garis berwarna merah. Penambahan jumlah pati

jagung menyebabkan kenaikan respon terhadap nilai sudut diam sediaan

granul, hal ini dikarenakan pati jagung umumnya memiliki sifat alir yang buruk

sehingga menaikan nilai sudut diam (Lachman et al., 1990). Sifat alir pati

jagung yang buruk dikarenakan pati jagung bersifat higroskopis, sehingga

partikel sediaan granul mudah teraglomerasi dan sulit untuk mengalir bebas,

serta berdampak menaikkan sudut diam (Mulyadi et al., 2011; Rowe et al.,

2009). Kontribusi pati jagung untuk menaikkan sudut diam sediaan granul

sebesar 5,24%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

12

Gambar 4. Hubungan Gelatin dengan Sudut Diam Granul

Gambar 4 menunjukkan penambahan jumlah gelatin pada komposisi pati

jagung level rendah yang digambarkan dengan garis berwarna hitam dan

komposisi pati jagung level tinggi yang digambarkan dengan garis berwarna

merah. Penambahan konsentrasi gelatin menyebabkan menurunnya respon

nilai sudut diam, hal ini dapat dikarenakan gelatin memiliki sifat adhesi yang

lebih kuat dibandingkan pati jagung sehingga menghasilkan sediaan granul

yang dengan ukuran partikel lebih besar, mudah mengalir dan memiliki nilai

sudut diam yang lebih rendah (Lieberman et al., 1989). Gelatin berkontribusi

sebesar 85,97% dalam menurunkan nilai respon sudut diam granul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

13

Gambar 5. Contour Plot Sudut Diam Granul

Gambar 5 menunjukkan interaksi antara pati jagung dan gelatin terhadap

sudut diam sediaan granul. Pada contour plot diatas digambarkan adanya

penambahan pati jagung dan gelatin berefek signifikan terhadap sudut diam

sediaan granul. Hal ini ditunjukan dengan adanya perubahan warna pada

contour plot dari warna biru menjadi menjadi warna kuning kemerahan. Area

berwarna biru menunjukkan nilai respon sudut diam yang rendah, sedangkan

area berwarna kuning kemerahan menunjukkan nilai respon sudut diam yang

tinggi.

5. Uji Kadar Air

Uji kadar air bertujuan untuk menetapkan jumlah kandungan air pada

sediaan granul, berdasarkan bobot keringnya. Peraturan Menteri Pertanian

NOMOR 19/Permentan/OT.140/4/2009 Tentang Syarat Dan Tatacara

Pendaftaran Pakan, menetapkan kadar air pakan yang baik <14%. Hasil

pengamatan kadar air adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

14

Tabel V. Uji Kadar Air

Formula Uji Kadar Air (%)

Rata-rata±SD

Formula 1 0,56±0,13

Formula a 0,57±0,09

Formula b 0,57±0,18

Formula ab 0,51±0,19

Tabel V menunjukkan bahwa semua formula memenuhi kriteria

penerimaan yakni memiliki kadar air <14%. Formula ab memiliki kadar air

dengan persentase terendah. Formula ab memiliki komposisi pati jagung level

tinggi 32 g dan gelatin level tinggi 8 g, sehingga menyebabkan jumlah bahan

yang dicampur menjadi lebih banyak dan menghasilkan granul dengan kadar

air lebih rendah. Pengaruh penambahan pati jagung, gelatin dan interaksi

keduanya terhadap kadar air dapat dilihat melalui Design Expert 13 (free trial).

Persamaan yang diperoleh dari hasil uji ANOVA faktorial sebagai berikut:

Y= -5550-0,0100(X1)-0,0133(X2)-0,0183(X1X2) (4)

Pada persamaan diatas, pati jagung dinyatakan sebagai X1, gelatin

dinyatakan sebagai X2 dan interaksi pati jagung dan gelatin dinyatakan sebagai

X1X2. Persamaan tersebut menggambarkan bahwa pati jagung, gelatin dan

interaksi keduanya berpengaruh dalam menurunkan respon kadar air yang

ditandai dengan nilai negatif.

Gambar 6. Hubungan Pati Jagung dengan Kadar Air Granul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

15

Gambar 6 menunjukkan penambahan jumlah pati jagung pada komposisi

gelatin level tinggi yang digambarkan dengan garis berwarna merah dan

penambahan jumlah pati jagung pada komposisi gelatin level rendah yang

digambarkan dengan garis berwarna hitam. Penambahan pati jagung dapat

meningkatkan kadar air pada gelatin level rendah, hal ini dikarenakan pati

jagung bersifat higroskopis sehingga mudah menyerap uap air dan

meningkatkan kelembapan dan kadar air pada sediaan granul (Rowe et al.,

2009). Penambahan jumlah pati jagung pada komposisi gelatin level tinggi

dapat menurunkan kadar air sediaan granul, hal ini dapat dikarenakan

kemampuan gelatin dalam mengikat air, sehingga lebih banyak air yang terikat

pada molekul gelatin dan menyebabkan menurunnya jumlah air bebas,

sehingga menurunkan kadar air pada granul (Novitasari et al., 2018).

Kontribusi pati jagung dalam menurunkan kadar air granul sebesar 0,62%.

Gambar 7. Hubungan Gelatin dengan Kadar Air Granul

Gambar 7 menunjukkan penambahan gelatin pada komposisi pati jagung

level tinggi yang digambarkan dengan garis berwarna merah dan penambahan

gelatin pada komposisi pati jagung level rendah yang digambarkan dengan

garis berwarna hitam. Penambahan jumlah gelatin pada pati jagung level tinggi

dapat menurunkan kadar air granul. Gelatin memiliki kemampuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

16

mengikat air pada molekulnya sehingga penambahan jumlah gelatin dapat

menurunkan jumlah air bebas dan menurunkan nilai kadar air (Novitasari et

al., 2018). Kontribusi granul dalam menurunkan kadar air sebesar 1,10%.

Gambar 8. Contour Plot Kadar Air Granul

Gambar 8 menunjukkan interaksi pati jagung dan gelatin terhadap respon

kadar air. Interaksi ini dilihat dengan menggunakan contour plot. Contour plot

menunjukkan bahwa pati jagung dan gelatin tidak memberikan pengaruh

signifikan terhadap kadar air, hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya

perubahan warna pada contour dan hanya meliputi satu daerah warna yakni

hijau.

Optimasi Formula Granul

Optimasi formula bertujuan untuk mencari area komposisi optimum

granul pakan dari faktor yang digunakan yaitu pati jagung dan gelatin sebagai bahan

pengikat, sehingga menghasilkan sediaan granul dengan sifat fisik dan stabilitas

fisik yang diinginkan. Daerah optimum didapatkan dengan menggabungkan

contour plot uji sudut diam dan uji kadar air sebagai uji sifat fisik sediaan dalam

superimposed contour plot.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

17

Gambar 9. Superimposed Contour Plot dengan Pengambilan 1 Titik

Gambar 9 menunjukkan area kuning dan area abu-abu, dimana area kuning

merupakan area dengan respon optimal dan memenuhi kriteria (uji sudut diam <40°

dan kadar air <14%). Area abu-abu merupakan merupakan area dengan respon tidak

memenuhi kriteria sifat fisik yang ditetapkan (uji sudut diam <40° dan kadar air

<14%). Berdasarkan gambar diatas, formula yang termasuk dalam area komposisi

optimum yaitu formula b dan formula ab. Titik yang akan diambil dari area

komposis optimum yaitu konsentrasi pati jagung 16%dan gelatin 8%.

Uji Stabilitas Sifat Fisik Granul

Granul pada kemasan tertutup rapat ditempatkan pada suhu ruang

(30°C±2°C). Granul disimpan selama 28 hari dan dilakukan pengujian sifat fisik

yang meliputi uji sudut diam dan uji kadar air. Pengujian pada hari ke-0, hari ke-7,

hri ke-14, hari ke-21 dan hari ke-28. Data uji stabilitas sifat fisik granul disajikan

dalam tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

18

Tabel VI. Data Uji Stabilitas

Hari Pengamatan Rata-rata±SD

Sudut Diam (°) Kadar Air (%)

1 32,60±0,43 0,57±0,18

7 35,47±4,33 0,64±0,16

14 33,39±5,81 0,76±0,28

21 33,21±4,63 0,40±0,18

28 32,05±3,33 0,83±0,24

Tabel VI menunjukkan hasil pengamatan sudut diam dan kadar air selama

28 hari, dimana terjadi perubahan berupa penurunan sudut diam dan peningkatan

kadar air. Penurunan nilai sudut diam dan peningkatan kadar air tersebut masih

memenuhi kriteria penerimaan yang ditetapkan yakni nilai sudut diam <40°dan

kadar air <14%. Data dari masing-masing pengujian lalu diuji homogenitas dan

normalitasnya, serta dilanjutkan dengan uji one way ANOVA untuk

membandingkan data antar hari pengamatan untuk melihat adanya perubahan yang

signifikan pada masing-masing data sudut diam dan kadar air. Data yang dapat diuji

dengan one way ANOVA dan didapatkan hasil penurunan sudut diam dengan nilai

p-value 0,743 menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan terhadap

penurunan sudut diam. Peningkatan kadar air memiliki nilai p-value 0,195 yang

menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan terhadap peningkatan kadar

air.

KESIMPULAN

Pada penelitian ini faktor gelatin sebagai bahan pengikat memiliki

kontribusi yang besar dalam mempengaruhi respon sifat fisik yakni kontribusi

sebesar 85,97% dalam menurunkan respon sudut diam dan kontribusi sebesar

1,10% dalam menurunkan respon kadar air. Faktor pati jagung berkontribusi

sebesar 5,23834% dalam meningkatkan respon sudut diam dan berkontribusi

sebesar 0,620155% dalam menurunkan respon kadar air, sedangkan interaksi

keduanya berkontribusi dalam menurunkan respon sudut diam dan kadar air dengan

kontribusi sebesar 0,685324% dan 2,08441%.

Area komposisi dari campuran pati jagung dan gelatin yang memenuhi

parameter sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan granul yang baik, yaitu penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

19

komposisi pati jagung 16% dan gelatin 8%. Batasan dalam penelitian ini adalah

respon yang dilihat untuk penentuan optimasi formula dan area komposisi optimum

adalah respon uji sudut diam dan uji kadar air.

SARAN

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pengujian pada

hewan uji untuk menilai respon ketertarikan hewan terhadap pakan berbahan dasar

limbah ikan. Perlu dilakukan kontrol terhadap suhu dan kelembapan ruangan saat

pengujian untuk mencegah adanya pengaruh kelembapan terhadap hasil pengujian

sifat fisik dan stabilitas fisik granul. Perlu dilakukan optimasi terhadap lebih banyak

respon sifat fisik yang berkaitan dengan pengaruh bahan pengikat pada sediaan

untuk mendapatkan penggambaran kualitas sediaan yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

20

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G. (2008). Pengembangan Sediaan Farmasi. Penerbit ITB.

Allen Jr, L. V, Popovich, N. G., & Ansel, H. C. (2014). Ansel: Bentuk Sediaan

Farmasetis & Sistem Penghantaran Obat (H. N. Afifah & T. R. Ningsih (9th

ed.). EGC.

Ariswati, W. C., Agus, S., & Dwi, H. (2010). Pengaruh Gelatin, Amilum dan PVP

Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Teblet Ekstrak Temulawak

(Curcuma Xanthorrhiza, Rxob). Pharmacy, 07(02), 58–66.

Bolton, S., & Bon, C. (2010). Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical

Applications (5th ed.). Informa Healthcare USA, Inc.

Depkes RI. (2014). Farmakope Indonesia (Edisi V). Kementrian Kesehatan RI.

Elisabeth, V., YamLean, P. V. Y., & Supriati, H. S. (2018). Formulasi Sediaan

Granul dengan Bahan Pengikat Pati Kulit Pisang Goroho (Musa acuminafe L.)

Dan Pengaruhnya Pada Sifat Fisik Granul. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi,

7(4), 1–11.

Erlania. (2012). Eksistensi Industri Tepung Ikan Di Kota Tegal, Jawa Tengah.

Media Akuakultur, 7(1), 39-43.

Fatmawati, & Mardiana. (2014). Tepung Ikan Gabus Sebagai Sumber Protein (

Food Supplement ). Jurnal Bionature, 15(1), 54–60.

Jayanti, Z. D., & Lestari, S. D. (2018). Pemanfaatan Limbah Ikan Menjadi Tepung

Silase dengan Penambahan Tepung Eceng Gondok (Eichhornia crassipes).

FishtecH-Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 7(1), 86–97.

Kharisma, R., Sari, I. P., & Bestari, A. N. (2018). Optimasi formula tablet ekstrak

umbi bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dengan variasi komposisi bahan

pengisi Avicel ® pH 101 dan bahan penghancur Crospovidone. Traditional

Medicine Journal, 23(1), 9–15.

Lachman, H. A., Lachman, L., & Schwartz, J. B. (1990). Pharmaceutical Dosage

Forms:Tablet Volume 2. Marcel Dekker, Inc.

Laksmitawati, D. R., Nurhidayati, L., Arifin, M. F., & Bahtiar, B. (2017). Optimasi

Konsentrasi Ekstrak dan Bahan Pengikat Polivinil Pirolidon pada Granul

Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai

Antihiperurisemia. Jurnal Imu Kefarmasian Indonesia, 15(2), 216–222.

Lieberman, H. A., Lachman, L., & Schwartz, J. B. (1989). Pharmaceutical Dosage

Forms: Tablets Volume 1. Marcel Dekker, Inc.

Peraturan Menteri Pertanian NOMOR 19/Permentan/OT.140/4/2009 Tentang

Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan. Menteri Pertanian Republik

Indonesia.

Mulyadi, M. D., Astuti, I. Y., & Dhiani, B. A. (2011). Formulasi Granul Instan Jus

Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) dengan Variasi Konsentrasi

Povidon Sebagai Bahan Pengikat serta Kontrol Kualitasnya. Pharmacy, 8(03),

29–41.

Novitasari, M., Jati, I. R. A. P., & Setijawati, E. (2018). Pengaruh Perbedaan

Konsentrasi Gelatin Terhadap. Jurnal Teknologi Pangan Dan Gizi, 17(2), 98–

103.

Rahman, L., Wardina, H., & Natsir, D. (2012). Pengaruh Fermentasi Sari Kedelai

dengan Lactobacillus sp. terhadap Kadar dan Profil Kromatografi Lapis Tipis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

21

Genistein serta Formulasinya dalam Granul Efervesen. Jurnal Ilmu

Kefarmasian Indonesia, 10(2), 126–131.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical

Excipients (6th ed.). Pharmaceutical Press and American Pharmacists

Association.

Sihite, H. H. (2013). Studi pemanfaatan limbah ikan dari tempat pelelangan ikan

(TPI) dan pasar tradisional nauli sibolga menjadi tepung ikan sebagai bahan

baku pakan ternak. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 2(2), 43–54.

Sinko, P. J. (2011). Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika (J. Manurung

(ed.); 5th ed.). EGC.

Siswati, N. D., Zain, A., & Mohammad. (2010). Animal Feed Making From Tuna

Fish Waste With Fermentation Process. Jurnal Teknik Kimia, 4(2), 309–313.

Soemarie, Y. B., Sa’adah, H., & Ningsih, T. M. (2017). UJI MUTU FISIK

GRANUL EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI ( Ocimum americanum

L .) DENGAN VARIASI KONSENTRASI EXPLOTAB. Jurnal Ilmiah

Mauntung, 3(1), 64–71.

Voigt, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada

Press.

Widyasari, R. H. E., Kusharto, C. M., Wiryawan, B., Wiyono, E. S., & Suseno, S.

H. (2014). PEMANFAATAN LIMBAH IKAN SIDAT INDONESIA

(Anguilla bicolor) SEBAGAI TEPUNG PADA INDUSTRI PENGOLAHAN

IKAN DI PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI. Jurnal Gizi

Dan Pangan, 8(3), 217.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

22

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Pembuatan Tepung Ikan

No Gambar Keterangan

1.

Limbah yang dikumpulkan dari

Pasar Kranggan dibersihkan dari

lendir dan bahan pengotor.

2.

Limbah yang telah bersih lalu

dikukus

3.

Limbah ikan lalu dikeringkan di

dalam oven.

4.

Limbah ikan yang telah

dikeringkan dan siap untuk

dihaluskan

5.

Limbah ikan yang telah

dihaluskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

23

Lampiran 2. Dokumentasi Pengujian Sifat Fisik

Uji Sifat Alir

Uji Distirbusi Partikel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

24

Uji Sudut Diam

Uji Kadar Air

Pengemasasan Granul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

25

Uji Sudut Diam

Uji Kadar Air

Lampiran 3. Data Perhitungan Rata-rata Diameter Partikel Granul

FORMULA 1

Formula 1 (replikasi 1)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 8,524 50,900 51,672

20/30 0,725 4,166 30,003 21,752

30/40 0,512 2,167 12,751 6,528

40/50 0,362 1,083 6,335 3,320

∑ 15,940 99.989 83,272

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

26

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =83,272

99,989= 0,833

Formula 1 (replikasi 2)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 8,125 42,134 42,766

20/30 0,725 6,350 33,115 23,995

30/40 0,512 3,633 18,611 9,528

40/50 0,362 1,175 6,139 2,222

∑ 19,283 99,999 78,511

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =78,511

99,999= 0,785

Formula 1 (replikasi 3)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 8,258 46,069 46,760

20/30 0,725 5,958 33,204 27,278

30/40 0,512 2,633 14,674 7,513

40/50 0,362 1,083 6,052 2,191

∑ 17,933 100 83,742

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =78,511

99,999= 0,785

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,883 + 0,785 + 0,837)

3

= 0,818

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

27

FORMULA a

Formula a (replikasi 1)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 5,217 26,595 26,993

20/30 0,725 7,257 38,039 27,578

30/40 0,512 4,792 24,439 12,512

40/50 0,362 2,142 10,927 3,955

∑ 19,407 100 71,038

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =71,038

100= 0,710

Formula a (replikasi 2)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 5,507 28,906 29,339

20/30 0,725 6,875 36,106 26,177

30/40 0,512 4,525 23,772 12,171

40/50 0,362 2,133 11,215 4,060

∑ 19,041 99,999 71,748

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =71,748

99,999= 0,717

Formula a (replikasi 3)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 15,950 28,913 29,347

20/30 0,725 19,200 35,390 25,297

30/40 0,512 13,275 23,993 12,284

40/50 0,362 6,475 11,703 4,237

∑ 18,300 99,999 71,165

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

28

𝐷𝑎𝑣 =71,165

99,999= 0,712

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,710 + 0,717 + 0,712)

3

= 0,713

FORMULA b

Formula b (replikasi 1)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 10,183 68,599 69,628

20/30 0,725 2,950 19,501 14,153

30/40 0,512 1,200 7,962 4,077

40/50 0,362 0,600 3,931 1,426

∑ 14,933 99,993 89,283

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =89,283

99,993= 0,893

Formula b (replikasi 2)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 9,017 60,691 64,308

20/30 0,725 3,233 21,781 15,791

30/40 0,512 1,642 11,064 5,655

40/50 0,362 0,958 6,463 2,338

∑ 14,850 99,999 88,093

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =88,093

99,999= 0,881

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

29

Formula b (replikasi 3)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 10,008 68,634 69,308

20/30 0,725 2,386 16,363 15,791

30/40 0,512 1,200 8,242 5,655

40/50 0,362 0,983 6,761 2,338

∑ 14,578 99,999 88,093

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =88,093

99,999= 0,881

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,893 + 0,881 + 0,882)

3

= 0,885

FORMULA ab

Formula ab (replikasi 1)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 9,908 65,417 66,398

20/30 0,725 3,147 20,701 17,178

30/40 0,512 1,375 9,053 4,635

40/50 0,362 0,733 4,828 1,748

∑ 15,163 99,999 89,959

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =89,959

99,999= 0,900

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

30

Formula ab (replikasi 2)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 10,608 65,645 66,630

20/30 0,725 3,767 23,305 16,896

30/40 0,512 1,292 8,002 4,097

40/50 0,362 0,492 3,047 1,103

∑ 16,158 99,999 88,725

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =88,725

99,999= 0,887

Formula ab (replikasi 3)

Pengayak

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

Berat

Tertahan(g) % Tertahan

% Tertahan x

Nilai Tengah

Lubang

Pengayak

(mm)

16/20 1,015 9,642 61,222 62,140

20/30 0,725 3,917 24,862 18,025

30/40 0,512 1,492 9,472 4,850

40/50 0,362 0,700 4,444 1,609

∑ 15,750 100 86,623

𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)

∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑣 =88,625

99,999= 0,886

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,900 + 0,887 + 0,866)

3

= 0,884

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

31

Lampiran 4. Design Faktorial

Efek Pati Jagung, Geltin dan Interaksi Keduannya terhadap Sudut Diam

Efek Pati Jagung, Geltin dan Interaksi Keduannya terhadap Kadar Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

32

Uji ANOVA Sudut Diam

Uji ANOVA Kadar Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

33

Lampiran 5. Uji Statistik

Normalitas Stabilitas Sudut Diam

ANOVA Stabilitas Sudut Diam

Normalitas Stabilitas Kadar Air

ANOVA Stabilitas Kadar Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN SEBAGAI BAHAN …

34

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Komposisi Pati

Jagung dan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Granul

Pakan Hewan Berbahan Dasar Limbah Ikan dengan

Metode Desain Faktorial” bernama lengkap Maria

Regina Lusiana Kya, lahir di Ende, 28 Mei 1999.

Merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari

pasangan (Alm) Christoforus Kya Boto’or dan Maria

Margaretha Bheni. Penulis telah menempuh pendidikan

formal di SDI Onekore VI (2004-2010), SMPK ST

Ursula Ende (2010-2013), dan SMA Negeri 1 Ende

(2013-2016). Pada tahun 2016, penulis melanjutkan

pendidikan di Fakultas Farmasi di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selama masa perkuliahan penulis

cukup aktif dalam mengikuti kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus.

Organisasi yang pernah diikuti penulis yaitu Jaringan Mahasiswa Kesehatan

Indonesia (JMKI) dengan jabatan anggota divisi informasi dan komunikasi tahun

periode 2016/2017. Kegiatan kemahasiswaan yang pernah diikuti penulis antara

lain divisi keamanan Pharmacy Performance Road to School (2016), divisi

keamanan Lomba Cerdas Cermat Kimia (2016), divisi acara Donor Darah (2017),

Upgrading 1 “Vaksin Dengue yang hadir di Indonesia” (2017), Seminar Nasional

Faction#3 (2018), Seminar Pendidikan (2019).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI