optimalisasi produksi karet olahan...

102
OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSS (Ribbed Smoke Sheet) Pada Unit Usaha Musi Landas, PTP Nusantara VII (Persero) Sumatera Selatan Auliya Darsra JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOJLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2005 M/1426 H

Upload: doandieu

Post on 29-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSS (Ribbed Smoke Sheet)

Pada Unit Usaha Musi Landas, PTP Nusantara VII (Persero) Sumatera Selatan

Auliya Darsra

JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOJLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2005 M/1426 H

Page 2: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

Ol>TlMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSS

( Ribbed Smoke Sheet)

Studi Kasus Pada Unit Usaha Musi Landas PTP Nusantara Vil (Persero ),

Sumatera Selatan

Oleh:

Auliya Darsra 100092020298

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Fakultas Sains Dan Telmologi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

1426 H/2005 M

Page 3: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAl(ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Nama

NIM

Program Studi

Judul Skripsi

Auliya Darsra

100092020298

Sosial Ekonomi Pertanian

: Optimalisasi Produksi Kan~t Olahan RSS

(Ribbed Smoke Sheet) Studi Kasus Pada Unit

Usaha Musi Landas PTP Nusantara VII

(Persero ), Sumatera Selatan.

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pada

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,

Menyetujui,

Dasen Pembimbing

Mengetahui,

Pembimbing II

Eoy P..aSTP,M.s;

Ketua Jurusan

Ir. ~~ddin,MM NIP. 150 317 958

Page 4: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi ini berjudul "Optimalisasi Produksi Karet Olahan RSS (Ribbed

Smoke Sheet) Studi Kasus Pada Uuit Usaha Musi Laudas, PTP Nusautara

VII (Persero) Sumatera Selatan" telah diujikan dan dinyatakan lulus dalam

sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada hari sabtu 22 Oktober 2005, skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata I (SI) pada

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.

Tim Penguji

Penguji I

Jakarta, November 2005

Prof.Dr. H. Aki Bailtaki, M.Sc

Dr. Kushary no, M.MA

Mengetahui,

Dekan

Penguji III

s~ Euy Dwiningsih,S.TP,M.Si

Teknologi

M.Sis

Page 5: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

PERNYATAAN

DENGAN INI SAY A MENY AT AKAN BAHW A SKRIPSI YANG BERJUDUL

"OPTIMAL!SAS! PRODUKSI KARET OLAHAN RSS ( Ribbed Smoke Sheet )

STUD! KASUS PADA UNIT USAHA MUSI LANDAS, PTP NUSANTARA

VII ( Persero ), SUMA TERA SELA TAN", BENAR- BENAR BASIL KARY A

SAY A SEND!Rl YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBA GA! SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

JAKARTA, OKTOBER 2005

Auliya Darsra

100092020298

Page 6: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas
Page 7: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

RINGKASAN

Auliya Darsra, Optimalisasi Produksi Karet Olahan RSS (Ribbed Smob Sheet) sludi kasus pada Unit Usaha Musi Landas, PTP Nusantara VII (Persero), Sumatera Selatan (Dibawah bimbingan Dr. Kusharyono, M.MA Dan Eny Dwiningsih, STP, M. Si)

Subsektor Perkebunan memegang peranan penting dalam program pembangunan, khususnya pembangunan sektor pertanian, dan salah satu komoditas yang sejak dulu hingga kini memegang peranan penting adalah komoditas karet, permintaan karet dimasa depan akan berkembang pesat karena pe1tumbuhan industri yang semakin canggih dan rum it, oleh karena itu, agar dapat menikmati keuntungan maksimal, maka produsen karet dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi kegiatan usahanya dengan cara melakukan pengaturan pengelolaan segala kegiatan usaha dan sumberdaya yang dimiliki.

Pcnclitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2004 dan tjuan penclitian ini adalah I) Menganilisis pcnggunaan sumberdaya produksi perusahaan, 2) Untuk menstabilkan produksi perusahaan apabila terjadi perubahan yang tidak diinginkan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, data primer meliputi data sistem kerja pengolahan, kapasitas mesin, penggunaan bahan baku dan bahan penolong, serta data pennintaan. Dan data sckunder meliputi s"jarah berdirinya pcrusahaan, struktur organisasi pemsahaan, pro<cs dan tingkat produksi, biaya produksi dan harga jual di pasaran. Dan data -darn terscbut diatas diolah dengan menggunakan perangkat hmak LINDO (Linicr I ntcractive and Discrete Optimizer).

Dalam penelitian ini mcnggunkan program linier yang teroiri dari beberapa analisis, yaitu: I) Analsis Primal : un!uk mengetahui komposisi produk akhir optimal, 2) Analisis nilai Slack dan dual : untuk mengetahui penilaian terhadap sumberdaya, 3) Analisis Sensitivitas : pcnerapan solusi optimal terhadap perubahan dalam parameter model. 4) Analisis Post optimal : untuk mencari kesalahan dan kelcmahan dalam model. Dengan analisis tersebut dapat dipcrolch optimalisasi produksi.

Pada kondisi aktual pcrusahaan memproduksi semua jenis karet yang terdiri dari RSS L RSS II, RSS Ill, dan Cutting A. Kondisi optimal suatu perusahaan dapat tercapai pada waktu perusahaan mendapat keuntungan yang maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada.

Tingkat kegiatan optimal pada periode I, II dan III dari jenis karet RSS II dan RSS 111, karena pada kondisi tersebut perusahaan akan memperoleh keuntungan dari jenis - jenis karet tersebut, sedangkan pada periodc .IV perusahaan mengalami kelebihan produksi dan itu te~jadi karena produksi aktual lebih besar dari optimal. Pada kondisi aktual perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp 2, I milyar sedangkan pada kindisi optimal perusahaan dapat mencapai sebesar Rp 2.5 milyar dan selisihnya sebesar Rp 400juta.

Page 8: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

Ketersediaan sumberdaya - sumberdaya yang terbatas dapat digunakan seeara optimal dengan memanfaatkan semua sumberdaya sampai batas maksimal penggunaannya, pada penggunaan bahan baku dan bahan penolong pemsahaan mengalami kelebihan sumberdaya tersebut, sedangkan untuk penngunaan mesin peusahaan juga belum mengoperasikan kapasitas mesin secara maksimal, dan ini dapat dilihat pada nilai slack I surplus :S 0. Dan untuk analisis Sensitivitas terdapat batasan untuk menambah atau mengurangi nilai sisi sebt!lah kanan, dan pada penelitian sebagian besar sumberdaya dapat dinaikkan sampai batasan tak tertentu. Sedangkan untuk penurunannya ada batasan - batasan tertentu.

Setelah semua analisis telah di terapkan maka analisis selanjutnya adalah analisis post optimal, pada penelitian ini akan dilakukan dua skenario, skenario l) akan mengabaikan semua kendala pennintaan dan ini terbukti bahwa perusahaan mendapat kcuntungan lebih besa darisolusi optimlanya yaitu sebesar Rp 8,9 mi lyar sedangkan pada kondisi optima In ya mencapai Rp 2,5 milyar jadi selisih keuntungannya adalah sebesar Rp 6,4 milyar. Dan untuk skenario II) menaikkan harga pada RSS I periode I, dari 6548 menjadi 6648 perkilogramnya dan pada ksmdisi ini perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp 2,58 milyar, sehingga sel isilmya adalah sebesar Rp I 0 juta.

Berdasarkan analisis - analisis linier programming maka perusahaan akan mendapat keuntungan lebih besar apabila perusahaan mene:rapkan kondisi pada skenario I, dan perusahaan sebaiknya menekan biaya produksi.

Page 9: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

KA TA PEN GANT AR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahrnat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat rnenyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini merupakan syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar saijana

perlanian Universitas lslarn Negeri SyarifI-Iiclayatullah Jakarta.

Skripsi ini be1judul "Optimalisasi Procluksi Karct Olahan RSS (Ribbed

Smoke Sheet) Studi Kasus Pada Unit Usaha Musi Landas, PTP Nusantara VII

(Pcrscro) Sumatera Sclatan",ini disusun dan diajukan penukis sebagai persyaratan

unluk rnemperoleh gelar Satjana Perlanian Pada Jurusan Agribisnis, Fakultas Sains

dan Tehnologi. Universilas Isalam Negeri" Syarifl-Iidayatullah" Jakarta.

Penulisan ini terselesaikan berkat dukungan-dukungan dari berbagai p1hak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terirna kasih kepada :

I. Kepacla orang tuaku. ibu dan bapak tercinta atas cinta yang tulus dan do'a yang

tidak pcnwh putus. cinta clan kasih sayang yang tak kan terbalas, rnoril dan

rncllcriil scrta kesabarnn rncnanlikan kclulusan pcnulis.

l\apak Dr. Kusharyono. SE. MM clan Ir. Eny Dwiningsih. M.si sebagai

pcrnbimbing skripsi atas kesabaran, bimbingan, saran, kritik dan motivasi

schingga rnampu rnenjalani pcnelitian clan menyelesaikan skripsi dengan baik.

3. Bapak Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc Atas kesediaanya menjadi penguji utama

dalam siclang ujian skripsi.

4. Bapak Dr. H. Syopiansyah Jaya Putra, !vl.Sis selaku Dekan Fakullas Sains dan

Teknologi.

5. Bapak Jr. Muclatsir Najamudclin, MM dan Drs. Acep Muhib, MMA selaku Ketua

clan Sekretaris Jurusan Sosial Ekonorni Pertanian.

6. Bapak-bapak clan lbu-ibu di PT Perkebunan Nusantara Musi Landas yang te!ah

mernberikan data dan informasi sehingga penulis clapat menyelesaikan penelitian.

Page 10: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

7. Bu Opah. Bu Rizki, Pak Waclucl, Pak Sainih, Bu Yus, Pak Muchsin, Pak Gun,

selaku staff akaclemik.

8. Bapak Abdul Basyir. S.Ag clan Bapak A. Chotim selaku petugas perpustakaan.

9. Tante Dian clan keluarga di Palembang serta aclik-aclikku tercinta Dina, Lina clan

Luthfir yang ticlak henti-hentinya memberikan clukungan clan semangat "I Love U

all"serta bang Romi clan CPU nya clan teman-teman ku di "Golden I-!ouse"terima

kasih atas penginapan gratisnya.

I 0. Teman-teman Agribisnis Hilyati, Afifah, teh Nia, Abang Fadli, Marni Nela dan

Papi Amy (terima kasih alas supportclan persahabatannya)Mila, jerry, ghofur,

Arman, Erna, Dian, Yusuf, Eli, Ocid, Yati, Dini, Yulis dan teman-teman lainnya

yang telah mengisi hari-hari penulis pada masa kuliah.

l l. Ternan-teman Agribisnis lainnya yang tidak clapat clisebutkan satu per satu,

maksih atas kebersamaan yang pernah ada, khususunya angkatan 2000.

l 2. Pihak-pihak yang lain yang tidak dapat clisebutkan satu persatu yang telah

mernbantu penulis baik langsung maupun ticlak langsung, semoga Allah SWT

mcmbcrikan rahnrnt dan kmunia-Nya. Arniin.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini clengan segala keterbatasannya clapat

bermanfaat bagi pembaca terutama bagi Perkebunan Gunung Mas clalam menyusun

rencana procluksinya.

.Jakarta, Oktober 2005

Penulis

Page 11: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....•...............................•........................••..•

DAFTAH ISI ............................................................................... iii

DAFTAR TABEL ......................................................................... v

DAFT AR GAMBAR ................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ vi

BAB I. PENDAHULUAN

I. I Latar Belakang ....................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................ .4

1.3 Tuj uan Peneletian............................. .. ..................... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis ..................................................... 6

2. 1.1.Karct dan Pcrkembangannya ................................ 6

2. 1.2. Pabrik Pengolahan Karel .................................... 9

2.13. Pereneanaan dan Fungsi Produksi .. . .. ................ 11

2. 1.4. Tcori Optimalisasi. ......................................... 14

2.2. Penelitian Terdahulu ............................................... 17

2.3. Kcrangaka Pemikiran Konseptual... .............................. 19

BAB Ill. METODOLOGI PENELITIAN

3. I. Lokasi Penelitian .................................................. 22

3.2. Jen is dan Sumber Data ........................................... 22

3 .3. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................... 22

3 .3. I. Konsep Dasar . . . .. . .. . . .. . . . . . . .. . . . . . . .. .. .. . . .. .. . . .. . . .. 23

3.3.2. Analisis Primal ............................................ 25

3.3.3. Analisis Nilai Slack dan Dual ............................ 26

3.3.4. Analisis Sensitivitas ........................................ 26

3.4. Analisis Post Optimal ........................................... 27

3.5 Definisi Operasional ............................................. 28

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4. I. Lokasi Perusahaan ................................................ 30

Page 12: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

4.2. Sejarah Perusahaan ............................................... 30

4.3. Struktur Organisasi ................................................. 31

4.4. Ketenagakerjaan ................................................... 35

4.5. Sarana Produksi .................................................... 38

4.6. Sarana Penunjang .................................................. 39

4.7. Proses Produksi .................................................... .40

BABY. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Konsep dan Pengukuran .......................................... .44

5.1. !. Fungsi Tujuan ·······················""····················· .44 5 .1.2. Aktivitas ..................................................... .45

5. I .3. Fungsi Kendala ............................................. .45

5.2. Kondisi Optimal Produksi Karet RSS .......................... 52

5.2. I Analisiis Dual ............................................... 57

5.2.2 Analisis Sensitivitas ....................................... 63

5.3. Anal is is Post Optimal . . .. . .. ... . .. .. . . .. . . . . .. . .. . ...... .. ....... 68

BAB VI. Kcsimpulan dan Saran

6.1. Kesimpulan . . .. . .. . .. . .. .. . . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . .. . . .. . . .. .. .. 70

6.2. Saran ................................................................ 72

Daftar Pustaka .......................................................................... 73

Page 13: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

DAFT AR T ABEL

Tabcl I. l-larga jual, Biaya Produksi dan Kcuntungan per kilogram .............. .44

Tabel 2. Penggunaan Bah an baku lateks per periode per kilogram ................ .46

Tabel 3. Penggunaan bahan penolong per liter ....................................... .47

Tabel 4. Kebutuhan tenaga ke1ja untuk masing - masing jenis karet ............. .49

Tabel 5. Ketersecliaan jam mesin ....................................................... 51

Tabel 6. Tingkat kegiatan pada kondisi aktual, optimal, serta selisih antara

Nilai aktual clengan optimalnya .............................................. 54

Tabel 7. Nilai slack clan nilai dual kenclala bahan baku dan bahan penolong ... .58

Tabel 8. Nilai salck dan nilai dual kendala mesin .................................... 60

Tabcl 9. Analisis Sensitivitas koefisien fungsi tujuan ............................... 62

Tabcl I 0. Analisis Scnsitivitas Kenclala - kendala Pembatas pada bahan baku dan

bahan pcnolong ................................................................ 63

Tabel I I. Analisis Scnsitivitas pacla kendala tenaga ke1ja ........................... 64

Tabcl 12. Analisis Sensitivitas pada kcnclala permintaan ............................ 65

Tabcl 13. Perbanclingan antara hasil pada kondisi optimal clcngan analisis

Post optimal .................................................................... 69

Page 14: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

DAFT AR GAMBAR

Gain bar 1. Gan1bar kerangka pe111ikiran ............................................... 24

Gambar 2. Skcma proses produksi pada pcngolahan RSS ........................... 53

Page 15: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

DAFT AR LAMPIRAN

Lampiran I. Perumusan Model Optimalisasi Produksi Karel yang diolah dengan

n1enggunakan Progra111 LJN DO., ...................................... 75

Lampiran 2. Solusi Optimal Kegiatan Produksi Karet RSS ....................... 78

Lampiran 3. Anal is is Post Optimal Skenario I ...................................... 83

Lampi ran 4. Analisis Post Optimal Skenario II ..................................... 87

Lampiran 5. Peta Lokasi Perkebunan Musi Landas ................................ 88

Lainpiran 6. Struktur Organisasi Perkcbunan rvtusi Landas ....................... 89

Page 16: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

I.I. Latar Bclalrnng

BAB I

PENDAHULUAN

Subscktor pcrkcbunan mcmegang peranan yang pcnting dalam program

pcmbangunan, khususnya pcmbangunan scktor pertanian. Subscktor ini menjadi

tempat bagi petani dalam menggantungkan hidupnya sebagai cabang usaha yang

berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas yang

sangat diharapkan, dan sccara langsung terkait pula dalam usaha pelestarian

sumber daya alam.

Salah satu komoditas yang sejak dulu hingga saat ini memegang peranan

penting seperti tersebut diatas adalah komoditas karet, komoditas ini diusahakan

scbag,1i pcrkcbunan rakyat dan pcrkebunan besar, hal ini menunjukkan bahwa

petani atau pcrkcbunan karct 111cnduduki posisi lerbcsar dalam dunia pcrkarctan

Indonesia.

Dimasa yang akan datang permintaan karet dunia diperkirakan akan tetap

mantap, menurut Burger dan Smith (l 993) dalam Susi (I 999), akan mengalami

peningkatan dengan pertumbuhan kurang lcbih 2,5 % pertahun, sementara di

pasar domestik, walaupun terjadi penurunan permintaan akan karet dimasa

datang diperkirakan akan meningkat lagi, ha! ini diduga akan terjadi karena akan

pulihnya industri ban dan industri-industri pemakai karet lainnya pada saat

perekonomian Indonesia dan negara-negara Asia lainnya mulai pulih kembali.

Masa depan pangsa pasar karet di dunia akan berkembang pesat,

pertumbuhan industri karct merupakan salah satu industri paling rumit dan

canggih, dalam abad modern dan merupakan suatu bagian dari masyarakat yang

Page 17: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

2

sangat diperlukan karcna tanpa karet, kapal, pesawat terbang, mobil, bis dan truk

tidak dapal be1jalan, tidak adanya industri karet maka pertambangan, komunikasi

dan industri pokok bei:jalan kurang elisicn. Dan ncgara pcngimpor karct tcrbcsar

s~Hll ini aJaJah Cina dan India.

Pertumbuhan industri di Cina yang sangat mengcsankan terutama industri

di bagian otomotif dan perkapalan. Jnduslri tcrscbut telah mcmbuat ncgara ini

membutuhkan komodilas karel dalam jumlah besar. Dan Indonesia berpotensi

meningkatkan ekspor karet dengan merebut pasar di negara tirai bambu, Cina

diperkirakan sampai tahun 2020 akan terus mengalami pertumbuhan, dan

produk karet ini pada tahun 2003 dapat menyumbangkan devisa sebesar

US$ 1,4 milyar dan itu berarti 20 % devisa negara dari ekspor produk pertanian

sedangkan volume produksi karet pada tahun 2003 sebesar 1,8 juta ton, dengan

begitu Indonesia menjadi negara produsen karet kc dua terbesar di dunia.

Indonesia mcmiliki wilayah cukup luas untuk tanaman karet, tetapi

produktivitasnya masih berada dibawah Thailand, untuk saat ini areal karet

Indonesia mencapai sekitar 3,3, juta hektare, 2,6 juta hektare diantaranya lahan

milik petani atau sekitar 80 % clan 7 juta hektare milik perkebunan besar atau

20 %. Dan sebagai pembuktian perhatian pernerintah akan terus mendorong

peningkatan produktivitas lahan dan akan rnembantu program peremajaan

tanaman karet yang sudah tua.

Perkembangan karet clan industri karet dewasa ini luar biasa, masyarakat

modern sekalipun tidak dapat berjalan tnnpa karet, maka peluang ekspor yang

cukup baik ini direspon oleh pemerintah Indonesia dengan melakukan upaya

Page 18: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

3

pcngcmbangan areal pcrkcbunan, upaya tcrsebul bcrhasil meningkalkan produksi

karet a lam Indonesia, ha! ini terbukti pada kurun waktu I 995 - 1999 produksi

karet alam Indonesia secara umum mengalami peningkatan dengan tingkat

pe1tumbuhan 3,8 % per tahun.

Menurut Djoehana (I 993) dewasa ini telah ditempuh berbagai upaya oleh

pemerinlah untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet, dan upaya yang

dimaksud meliputi :

I. Perluasan areal sekaligus memperbaiki produk karet rakyat serta pendapatan

petani karet dengan proyek perkebunan inti rakyat (PIR - BUN) yang

dilaksanakan diberbagai daerah, sedangkan perusahaan perkebunan besar

sebagai perkebunan inti adalah BUMN (PNP I PTP).

2. Pelaksanaan proyek - proyek intensifikasi, rehabilitasi dan pcrluasan tanaman

karet yang dilaksanakan PRPTE

3.. Pcnyuluhan dan penyebaran tehnologi budi daya karet, dengan cara

disebarkannya klon - klon unggul oleh pusat - pusat penelitian perkebunan,

danjuga tehnis budi daya tehnologi pasca panen, dan masih banyak lagi upaya

pcmcrinah untuk meningkatkan usaha perluasan ini.

Dengan meningkatnya permintaan karet alam ini menyumbangkan devisa

negara yang cukup besar, oleh karena itu, agar tetap dapat menikmati keuntungan

bahkan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal, maka para produsen karet

alam dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi kegiatan usahanya dengan cara

melakukan pengaturan pengelolaan semua kegiatan usaha dan sumberdaya yang

dimiliki seeara baik.

Page 19: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

4

1.2. Pcrumusan Masalah

Dengan meningkatnya nilai ekspor, maka setiap perusahaan

berlomba - lomba dalam mcmproduksi karel yang bermutu baik agar dapat

h~rsaing di pasar lntcrnasional. dan dalan1 n1c111produksi sctiap perusahaan

mempunyai orientasi atau target agar produk yang diproduksi dapat

terjual dan akan menghasilkan keuntungan. Perkembangan produksi karet

di Indonesia hingga kini masih sangat lamban, hasil rata - rata produksi

masih dibawah 400 kg I ha. Padahal perkebunan yang berhasil menjadi

I 500 kg I ha, maka Indonesia harus meningkatkan procluktivitas karet agar

dapat bersaing dengan negara - negara lain dan menjadi prioritas pertama.

PTP Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Musi Land~.s pada

tahun 1998 - 2002 mempunyai kapasitas produksi 8 ton per hari , dan pada

(Persero) tersebut menaikkan kapasitas tahun 2003 PTP Nusantara

produksinya menjadi 12 ton perhari dan hingga saat ini perkebunan

belum dapat memenuhi kapasitas tersebut diatas. Oleh karena itu

penelitian ini akan merumuskan permasalahan sebagai berikut:

I. Apakah penggunaan sumber daya pada PTP Nusantara VII (Persero) Unit

Usaha Musi Landas telah optimal ?

2. Sejauh mana solusi optimal yang dihasilkan dapat diterapkan jika te1jadi

perubahan?

Page 20: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

5

1.3. Tujuan

I. Mcnganalisis pcnggunaan sumber daya produksi perusahaan.

2. Untuk menstabilkan kcadaan pcrusahaan apabila tc1jadi pcrubahan -

perubahan yang tidak diinginkan.

1.4. Kcgunaan Penelitian

I. Mahasiswa I peneliti dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu riset

operasi dan optimalisasi produksi dalam dunia agribisnis yang nyata, dan

dijadikan pelajaran yang bermanfaat.

2. Perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai acuan dalam

upaya mengoptimalkan penggunaan sumbcrdaya produksi dan

n1c1naksimumkan keuntungan pcrusahaan.

3. Dan untuk Irnlangan akademisi penelitian ini dapat mcmanfaatkan hasil

penelitian sebagai rcferensi tambahan terhadap kasus aplikasi metode

optimalisasi optimalisasi yang telah ada.

Page 21: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

2.1. Kcrangka Tcoritis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Karct Dan Perkcmbangannya

Karel dalam bahasa latinnya "Hevea", adaiah tanarnan yang tumbuh secara

liar di lembah-lembah sungai Amazone, dan secara traclisional cliambil getahnya oleh

penclucluk setempat untuk cligunakan clalam berbagai keperluan antara Iain sebagai

ala! untuk menyalakan api clan bola untuk permainan.

Setelah tanaman karet berhasil di temukan clan clapat cligunakan untuk

kehiclupan sehari-hari, maka banyak pakar yang tertarik untuk melakukan uji coba

karet. Percobaan penggunaan karet clikembangkan terus menerus, penemuan yang

sangat menentukan tumbuhan karet adalah ditcmukannya cara vulkanisasi

(Vulcu11izatio11 process) nleh seorang ahli kimia i\mcrika, Charles GoodYcar, pada

tahun 1839, pada proses vulkanisasi ini karct dicampur dcngan belerang pada derajat

sulm tertentu, schingga menghasilkan scjcnis produk yang lebih unggul clalam

penggunaan bahan karet murni. Dengan perbaikan dan penyempurnaan yang terns-

menerus, akhirnya menghasilkan berbagai macarn bahan karet mulai dari yang lunak

sarnpai yang kcras.

Dan pernanfaatan karet yang sangat berarti diternukan oleh DUNLOP pada

tahun 1888, yakni diciptakannya ban pompa, pcnemuan ini kernudian disusul oleh

MICHELIN (Prancis) clan GOODRICH (Amerika) dengan menciptakan ban mobil

yang di kemudian hari bcrkcmbang terus setelah orang berhasil mcmbuat mobil pada

Page 22: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

7

tahun' 1895,dampak nyata dari penemuan kendaraan mobil adalah permintaan karet

semakin meningkat.

Akibat dari banyaknya permintaan maka muncullah produksi karet rakyat

(smallholders) yang mampu memberikan penawaran yang berjalan sejajar dengan

permintaan. Namun pada akhir talmn 1920-an dan permulaan tahun 1930-an, resesi

ekonomi dunia secara drastis mengurangi pem1intaan karet untuk industti motor dan

akibatnya te1:iadilah kelebihan kapasitas. Karena te1jadi kelebihan kapasitas maka

dibuatlah pe1jaitjian peraturan karet Intemasional (The Intemasinal Rubber

Regulation Agreement) yang 1s1 pokoknya adalah pembatasan ta11aman karet dan

penanaman karet baru.

Sampai mcrtjclang pccah perang dunia II, konsumsi karet dunia belum

mengalami peningkatan yang berarti, dan setelah perang dunia permintaan sedikit

demi scdikit mcngalarni kcnaikkan, dikarenakan adanya peningkatan jumlah

konsurnsi kcndaraan bermotor.

Mcnurut Dr. James J. Spillane ( 1989) tingkat konsumsi pada akhirnya

mcngalami titik jcnuh, pcnurunan yang bcrkesinambungan. Adapun sebab-sebab

tingkat kcjcnuhan konsurnsi karet antara lain adalah :

I. Pcngaruh resesi dunia

2. Berkurangnya arti bahan karet sebagai "bahan strategis" dalam dunia kemiliteran,

karena berubahnya sifat perang yang "nonkonvensional'"(perang nuklir, peluru

kendali, komputerisasi, dan sebagainya).

Page 23: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

8

3. Mulai jenuhnya tempat parkiran kendaraan bermotor didunia, terutama di negara­

negara industri maju dan kota-kota besar di negara-negara berkembang, dengan

gcjala "dcrelan rnobil lcbih panjang dari padajalanan".

Situasi pcrdagangan karcl alarn sesudah pcrang dunia II diramaikan olch

rnasuknya karet sintelis ke pasar dunia, pada umumnya para ahli rnenyatakan bahwa

limbulnya karet sintetis karena disebabkan pertimbangan politis dan strategis,

terutarna berkaitan real dengan aspekjarninan persediaan karet alarn.

Nanrnn dalarn pernanfaatannya karet alam lebih unggul dan berkualitas baik,

ada Iima sifat karet alam yang tidak dapat dikalahkan atau disarnai oleh karet sintetis

yaitu :

I. Karet alam merniliki daya elaslisitas, atau daya lenting yang sempuma.

2. K'aret al am tidak cepat menjadi panas (low heat build up)

3. Karel alam memiliki plaslisitas yang baik, hingga mudah dalam pengadonannya

4. Karel alam mempunyai daya tahan aus yang tinggi

5. Karel alam mempunyai daya lahan lerhadap keretakan yang tinggi (groove

cracking resistance)

Karena sifal-sifat fisik karet alam yang unggul tersebut, maka pihak industri karet

sintclis bcrusaha rncncari substilusi karet alam .. (Djoehan Selyamidjaja, 1993)

Di Indonesia karct alam merupakan sumber devisa keempat, sebab dalam

kchiclupan sehari-hari masyarakat terganlung dari fungsi karet, karena banyaknya

pcrminlaan akan karel rnaka kepenlingan karet alam dalam perekonomian Indonesia

sangat jclas.

Page 24: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

9

Karel termasuk komoditi sosial prioritas tinggi, komoditi ini mempunyai

penman stratcgis, tidak sa.ia merupakan sumber pcnghasil devisa utama di sektor

pertanian, tctapi lebih pcnting lagi adalah rangkaian kegiatan produksi karet termasuk

pengolahan dan pemasarannya.karena menciptakan lapangan peke1jaan , karet

merupakan satu-satunya penghasilan.

Usaha perkaretan di Indonesia masih memerlukan banyak tenaga yang mau

membaktikan keahliannya di bidang pengelolahan tanaman, perkebunan, manajemen

perkebunan dan pabrik-pabrik pengolahan karet.

2.1.2. Pabrik Pcngolahan Karct

Tempat proses prnduksi yang biasa discbut pabrik pcrlu dibangun di daerah

yang n:latif baik bagi kepcntingan perusahaan yang bcrtujuan mcrnaksirnumkan

kcuntungan. Pencrnpatan pabrik yang baik dengan sendirinya akan menyumbang

banyak dalarn usaha-usaha mcminirnumkan biaya.

Lctak gcografis suatu pabrik mernpunyai pengaruh terhadap sistem produksi

yang ekonomis karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi letak failitas, dan

yang lebih penting Jetak lokasi tersebut akan mempengaruhi besarnya biaya operasi

maupun biaya kapital.

Dalam Djoehan Setyamidjaja (1993),memilih lokasi pabrik harus

memperhatikan beberapa faktor, diantaranya :

l. Lingkungan masyarakat Kcsediaan masyarakat suatu daerah menerima segala

konsckucnsi positif maupun negatif

Page 25: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

10

2. Sumberdaya alam

Biaya produksi akan sangat dipengaruhi oleh tinggi renclahnya harga bahan clasar

dan bahan-bahan lainnya yang cliperlukan didalam proses produksi.

3. Sumber daya manusia

Tersedianya tenaga kerja baik tenaga terclidik ataupun tenaga terlatih yang cukup

banyak merupakan faktor yang penling.

4. Pasar '

Barang jadi harus dijual baik kepada konsumen yang sangat luas atau konsumen

scbagian kecil.

5. Pengangkutan,Tersedianya fasilitas angkutan yang baik, baik bagi bahan clasar

maupun bagi barang basil produksi yang dimiliki.

6. Pcmbangkit tenaga, Sctiap industri memerlukan tenaga yang mempengaruhi

proses produksi, oleb karena ilu harus diperhatikan tersedianya pembangkit

tenaga yang lebih mudah.

Dari faktor-faktor diatas maka perlu penentuan lokasi pabrik, karena penempatan

pabrik yang salab akan menimbulkan beban clan merugi.

Di dalam industri karel lerdapat 2 subsistem penling yang saling berhubungan

antara satu sarna lainnya clalam proses produksi karet olahan, keclua subsistem

tcrscbut adalah subsistc111 kebun dan pabrik, kcbcrhasilan usaha dari perusahaan karet

akan sangal dipengaruhi oleh kincrja dari masing-masing subsistem tersebut.

Tugas ula111a dari subsistc111 kebun adalab mcnycdiakan lateks karet alam dengan

scmurni-murninya bagi bahan bairn pabrik pcngolahan karet alam. Dalam subsistem

Page 26: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

11

kebun dilakukan berbagai kcgiatan produk yaitu penanaman, perawatan tanaman,

pemupukkan, penyadapan, pengumpulan hasil sadapan, dan pengangkutan hasil

sad a pan.

Dan didalam subsistem pabrik dilakukan pengolahan terhadap bahan baku

karct akan mcnjadi barang sctengah jadi, bcrbagai kegiatan yang dilakukan di dalam

subsistcm pabrik seperti pcngeccran, pembckuan, penggilingan, pengeringan,

pcndinginan, pcngasapan, sortasi, prcssball, pcngcpakan, penyimpanan dan lain­

lain. Untuk memperlancar proses produksi pengolahan karet alam maka perlu adanya

suatu sinergi diantara subsistem pabrik sebagai pengolah bahan baku dan subsistem

kebun sebagai penyedia bahan baku olahan.

2.1.3 Pcrcncanaan chm Fungsi Produksi

Secara umum procluksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses

yang mcntransformasikan masukan (input) mer\jadi basil keJuaran (output)

yang berupa barang atau jasa. Rangkaian masukan -· konvcrsi - keluaran

tersebut juga merupakan cara untuk mengkonseptualisasikan sistem produksi

yang climulai dengan unit terkecil dari kegiatan procluksi, yaitu clisebut

operasi. Suatu operasi merupakan langkah te1tentu dalam keseluruhan proses

yang mcnghasilkan produk atau jasa yang mcmbawa kepada keluaran akhir

(Assauri, 1993).

Menurut Henderson dalam Susi (1999) , semua faktor produksi dapat

cligolongkan menjadi empat yaitu :

Page 27: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

l. Bahan mentah, termasuk didalamnya tanah dan sumberdaya.

2. Tenaga kerja

3, Modal, termasuk semua peralatan produksi dan bangunan.

12

4. Kcmampuan berusaha (entrepreneurial ability), kemampuan yang dimiliki

seorang pengusaha unutk dapat mengelola produksi dan menanggung segala

resiko yang ada.

Menurut Handoko (1999), manajemen produksi merupakan usaha-usaha

pengelolaan secara optimal penggunaan sumberdaya-sumberdaya ( disebut faktor­

faktor produksi), tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya,

dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai macam

produk atau jasa.

Pacla intinya tujuan bcrproduksi aclalah menghasilkan barang-barang danjasa­

.1nsa scsuai dcngan kchcndak konsumcn dalam hal jumlah, kualita, harga serta

waktunya.

Dan clalam produksi dipcrlukan pcrcncanaan produksi, percncanaan produksi

rncnurnt ProL Dr. Sukanto ( ! 992) mcmcgang pcranan pcnting dalam :

I. Mcncntukan ltijuan-tujuan

2. lntcgrasi tujuan

3. Pcnga\vasan

Ketiga unsur diatas sangat penting, agar segala kegiatan produksi dapat berjalan

secara efektif clan efisicn, dengan adanya tujuan-tujuan maka perusahaan dapat

membuat dan melaksanakan kebijakan-kebijakan dasar. Dan kebijakan-kebijakan

Page 28: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

13

tcrscbui harus discsuaikan dcngan faklor-Caktor induslri scrla kekualan-kckuatan yang

dimiliki pcrusahaan.

Dan Fungsi produksi menggambarkan sebuah hubungan fisik input-output.

Dan hubungan-hubungan tersebut dapat digambarkan melalui tabel, grafik, atau

diagram, dan melalui persamaan aljabar. Secara simbolik fungsi produksi dapat

ditulis sebagai berikut:

Y=f(X 1,X2,X3, .. . ,Xn)

Dimana Y adalah output yang dihasilkan dan simbol "f' menuqjukkan bentuk

hubungan transformasi produksi input menjadi output sedangkan Xl sampai dengan

Xn adalah sejumlah input yang digunakan dalam kegiatan produksi.

Dari fungsi produksi tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa output yang

clihasilkan secara fisik sangat clipengaruhi oleh jumlah input yang digunakan, dalam

ha! ini output sebagai variabel depenclen merespon setiap perubahan input sebagai

variabel indcpendennya.

Dalam tcori procluksi kctika produk marjinal lebih besar dari produk rata-rata

maka kegiatan produksi secara ekonomi tidak rasional karena input-input belum

digunakan secara efisicn, jadi scbenarnya tingkat produksi masih dapat ditingkatkan

dengan melakukan penambahan penggunaan input.

Dan apabila produk mmjinal lebih kccil dari produk rata-rata tapi masih lebih

besar dari no!, maka rasional bagi kegiatan produksi karena pada keadaan ini kegiatan

produksi sudah efesien.

Page 29: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

14

2.1.4. Tcori Optimalisasi

Mcnurut Nascndi dan Anwar (1985) optimalisasi adalah proses untuk

mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan agar mendapatkan basil yang terbaik

dalam situasi tertentu. Dengan pendekatan normative dapat diketalmi babwa

optimalisasi mengidentifikasikan penyelesaian terbaik suatu masalah yang diarahkan

pada tujuan maksimisasi atau minimisasi melalui fungsi tujuan. Memaksimumkan

nilai atau keuntungan yang dihasilkan dari proses produksi atau untuk

meminimurnkan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dengan

memperhatikan kendala-kendala yang berada diluar jangkauan pelaku kegiatan,

rnerupakan tujuan dilakukannya optirnalisasi. Oleh karena itu dalam upaya

pcncapaian tersebut. kegiatan produksi selalu berusaha untuk mengalokasikan sumber

daya yang tcrbatas diantara bcrbagai kegiatan yang saling bersaing (Buffa dan

Sarin. I 9%).

Dan optirnalisasi rnenurut Hiller dan lieberum dalam susi (1999), adalah

ilmunya hal-hal yang paling puncak, rnalcsud dari pernyataan tersebut adalah suatu

pendekatan normative dengan mengidentifikasikan penyelasaian terbaik dari suatu

permasalahan yang diarahkan pada titik maksimal atau minimal suatu tujuan.

Operation Research berusaha rnenetapkan arah tindakan terbaik (optimum)

dari sebuah masalah pengambilan keputusan dibawah pembatasan sumber daya.

Dengan dernikian operation research adalah sebuah tehnik pemecahan rnasalah yang

mernbantu proses optirnalisasi.

Page 30: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

15

Secara umum jenis persoalan optimalisasi meliputi optimalisasi tanpa kendala

dan optimalisasi dengan kendala. Dalam optimalisasi tanpa kendala, faktor-faktor

yang menjadi kendala terhadap fungsi tujuan diabaikan sehingga dalam menentukan

nilai maksimum atau minimum tidak terdapat batasan untuk berbagai pilihan yang

terseclia. Pacla kasus yang ticlak clibatasi, konclisi order pertama menyatakan bahwa

setiap kegiatan yang berkonlribusi terhaclap sasaran pelaku ekonomi harus

clitingkatkan sampai titik climana kontribusi marjinal clari peningkatan lebih lanjut

aclalah no!. Dalam istilah matematis konclisi order pertama untuk sebuah optimum

mengharuskan semua derivatifparsial sama clengan no! (Nicholson, 1994) .

Pada optimalisasi clengan kenclala, faktor-faktor yang menjacli pada

fungsi tujuan, cliperhatikan clan turut menentukan titik maksimum clan minimum

fungsi tujuan. Supranto (1983) menyatakan bahwa optimalisasi clengan kenclala

pacla clasarnya merupakan persoa 1enentukan nilai variabel-variabel suatu

fungsi menjacli maksimum atau minimum clengan memperhatikan keterbatasan­

keterbatasan yang acla. Keterbatasan itu biasanya meliputi semua faktor produksi

yang cligunakan clalam proses procluksi sepe1ti tenga kerja, uang, dan material

yang merupakan input serta waktu clan ruang.

• Metocle pemrograman linier merupakan metocle yang cligunakan untuk

memecahkan masalah optimalisasi berkenclala climana semua fungsi baik tujuan

maupun fungsi kenclala merupakan fungsi linier. Metode ini juga sering

cligunakan untuk memccahkan suatu permasalahan karena pada dunia nyata

senng dihadapkan pada konclisi dimana pembuat keputusan tidak mengetahui

Page 31: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

16

fungsi laba atau biaya secara tepat tetapi hanya mampu memperkirakan

beberapa bagian darinya dengan garis lurus. Oleh karena itu, metode ini

rclatif lebih banyak digunakan sebagai alat untuk pemecahan masalah optimalisasi

bcrkendala pada dunia.

Menurut Taha (1996), tahapan utama yang harus dilakukan untuk

mclakukan studi tentang operation research mencakup :

I. Definisi masalah

Dalam dclinisi masalah ada tiga aspck yang harus dipcrhatikan, deskripsi

tcnlang sasaran a tau tuj uan dari studi terse but, identifikasi alternatif keputusan

sistem tersebut, dan pengenalan tentang keterbatasan, batasan dan pemyataan

system tcrscbut.

2. Pengembangan model,Model yang dipilih harus sesuai dan mewakili system

yang bersangkutan, serta harus menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan

batasan masalah dalam bentuk variabcl keputusan.

3. Pemecahan model

Dalam model matematis, pemecahan masalah dicapai dengan menggunakan

tchnik-telmik optimalisasi yang diidentifikasikan dengan baik dan menghasilkan

scbuah pemccahan yang optimal.

4. Pengujian keabsahan model

Umumnya model yang dipakai untuk menguji keashan model adalah dengan

mcmbandingkan kinerjanya dengan data masa lalu yang tersedia untuk sistem

aktual model tersebut.

Page 32: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

17

5. Implementasi hasil akhir

Pada tahap akhir ini, hasil operasi hams diterjemahkan oleh peneliti secara

terpcrinci serta dibcrikan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang

mengatur dan mengoperasikan sistem yang direkomendasikan tersebut.

Salah satu tehnik optimalisasi yang dapat dipakai untuk menyelesaikan

masalah optimalisasi berkendala adalah tehnik linier programming, baik secara

manual maupun dengan bantuan komputer untuk menghasilkan solusi yang cepat dan

akurat bagi para praktisi manajemen perusahaan

2.2. Pcnclitinn Terdahulu

Penelitian mengenai optimalisasi produksi telah banyak dilakukan,

diantaranya adalah Wardani (1994) dan Susi (1998).

Pcnelitian yang be1judul kajian Optimalisasi Produksi Sandal Gunung

dilakukan olch Wardani(l 994) dengan menggunakan metode Linicr Programming

' dan goal programming yang merupakan studi kasus di perusahaan Boogie Advindo,

Bogor, Jawa Baral. Dari hasil kajian dengan metode Linier Programming pada

penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan belum berproduksi secara

optimal, dan jika perusahaan menerapkan pola optimal maka akan diperoleh

tambahan keuntungan sebesar Rp l l.510,-. Dari penelitian itu juga disimpulkan

bahwa sumberdaya sponge T4 KW, sol karet, dan modal merupakan sumberdaya

yang rnembatasi, sedangkan tenaga ke1ja, lem webbing, sponge T4 AT, sponge Tl 2

B, sponge T6 KW, Sponge T8 AT, dan sponge T6 AT ketersediaannya dalam

keadaan bcrlebih.

Page 33: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

. 18

Scmentara dari kajian dcngan metodc goal programming diperoleh hasil

optimal yang lcbih kccil dari basil optimal dengan metode linier programming.

Pcrbcdaan hasil optimal ini discbabknn olch adanya pcrb1xiaan komposisi produk

optimal <lari kcdua mctoda tcrscbut. Kajian goal programming tcrhadap fungsi lujuan

menunjukkan penyimpangan terhadap kendala sasaran diminimumkan. Untuk

prioritas pertama pemenuhan permintaan nilai ketidak tercapainnya adalah sebesar

5.883 pasang, sementara untuk prioritas kedua penyimpangan terhadap pencapaian

keuntungan adalah sebesar Rp 4 832 871 dan ketidak tercapaiannya prioritas ketiga

adalah sebesar 8 322 jam.

Susi (1999), melakukan penelitian dengan judul Optimalisasi Gula Cair dan

Kristal di PT Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya, Jawa Barnt. Dalam penelitiannya

Susi membagi tiga data ke clalam kuartal dan melakukan anal.isis post optimal dengan

membuat tiga skenario. Dari hasil penelitiannya tersebut Susi menyimpulkan bahwa

ketersecliaan sumberdaya perusahaan belum menjadi suatu ha! yang kritis.

Dari hasil analisis post optimal yang dilakukan pacla penelitiannya tersebut

dapat diketahui bahwa keuntungan pada skenario I (penambahan kendala permintaan)

mengalami penurunan dibanding clengan versi awal. Sedangkan pacla skenario II

(melakukan peningkatan harga RGL Brix 85 pacla periocle III sebesar Rp 100,-),

keuntungan yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan, pada skenario III,

yaitu penambahan jam tenaga kerja, keuntungan yang diperoleh perusahaan akan

mengalami peningkatan clari keuntungan versi awal.

Page 34: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

19

2.3. Kerangka Pcmikiran Konscptual

Dalam proses rcngolahan kurcl RSS Ji pcrkcbunan Musilanuas uiperlukan

beberapa faktor produksi sererti bahan baku, tenaga kerja, dan barang modal seperti

mesin. Ketcrsediaan faktor-faktor produksi tersebut sangat berpengaruh terhadap

kclancaran proses pcngolahan. Jika salah satu faktor produksi ketersediaannya

lerhambat maka proses pengolahan akan terganggu kelancaran produksinya sehingga

akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Sementarajika pemakaian swnberdaya

yang berlebihan akan menyebabkan infesiensi biaya sehingga. keuntungan pcrusahaan

tidak rnaksimal.

Dan apabila faktor-faktor produksi yang dirniliki perusahaan banyak tidak

tcrpakai atau rnenganggur, maka perusahaan akan rncnanggung kerugian karena biaya

pcnyimpanan alau perawalan yang lerlalu besar. Oleh karena itu, agar perusahaan

dapat mcrnanraatkan atau mcngclola sumbcrdaya sccarn keseluruhan dalam upaya

mcncapai lingkat keuntungan yang rnaksimal rnaka perusahaan perlu membuat suatu

perencanaan produksi dimana sumberdaya yang ada dialokasikan seoptimal mungkin

dan dapat dijadikan sebagai pedoman pengambilan keputusan perusabaan.

Perencanaan produksi optimal terscbut dapat diperoleh dengan menggunakan

program linier (Linier Programming), oleh karena itu program linier akan

memberikan banyak pemecahan sebagai alternatif pcngambilan keputusan atau

tindakan berikutnya. Program linier dipilih untuk menjawab penyelcsaian atas

permasalaban dalam mengoptimalkan alokasi sumberdaya untuk memaksimumkan

keuntungan pada suatu periode tertentu. Hasil dari pemecahan persoalan dengan

Page 35: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

20

program linicr akan mcmbcrikan rumusan pcrcncanaan produksi optimal yaitu

kombinasi produksi yang dapat menghasilkan keuntungan maksimum.

Perencanaan produksi optimal tersebut berdasarkan jenis produk dan kendala

keterbatasan sumberdaya yang ada, dirumuskan suatu model produksi optimal dengan

maksud untuk mengetahui kombinasi produk yang dapat memaksimalkan

keuntungan. Dan untuk mengetahuinya akan dilakukan analisis optimal dan akan

mendapatkan keuntungan atau mendatangkan keuntungan maksimal bagi perusahaan,

alokasi pcnggunaan terhadap sumbcrdaya - sumberdaya dan untuk mengetahui selang

kcpckaan dari koefisien fungsi tujuan dan nilai ruas kanan kendala yang akan tetap

mempertahankan solusi optimal dengan parameter lainnya yang dianggap konstan.

Adanya ketidakpastian dalam dunia nyata diantaranya dalam ha! perubahan

harga, perubahan sumberdaya, perubahan permintaan, dan sebagainya, menunjukkan

perlunya dilakukan anaJisis sensitivitas untuk mengetahui bagaimana soJusi optimal

yang akan diperoleh perusahaan jika te1jadi perubahan-perubahan pada kondisi

optimal awal.

Hasil analisis optimal dan analisis sensitivitas tersebut selanjutnya akan

dibandingkan dalam kondisi aktual yang te1jadi di perusahaan, untuk kemudian

dapat dilcntukan apakah kegiatan produksi dan alokasi sunmberdaya yang

dilakukan pcrusahaan sudah optimal atau belum. Jika perusahaan belum

berpr9duksi secara optimal maka dicari alternatif pemecahan masalah terbaik,

sehingga perusahaan dapat mencapai kegiatan produksi yang dapat

menghasilkan keuntungan maksimal. Pengolahan data dalam penelitian ini

Page 36: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

21

menggunakan bantuan perangkat lunak yaitu dengan program komputer

LINDO ( Linier Interactive and Discrete Optimizer ), dan akan digambarkan

dalam kerangka pemikiran dibawah ini :

Pengolahan ' Sumber daya terbatas

( baban baku, tenaga kerja,. kapasitas mesin, jam orang kerja,

' permintaan )

Produk akhir

'

Aplikasi Linier Program1ning

I Analisis Analisis c Analisis Primal Nilai Slack dan 'ensitivitas

I Dual I I I L_ ____ L ___ _

-- - I I

Analisis Post Optimal

.tr Evaluasi dan

Perencanaan Produksi Optimal Dengan Linier

Kebijakan --1> Programming

Perusahaan

Gambar l : Kerangka Pemikiran

Page 37: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

3.1. Lokasi Pcnclitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Usaha Perkebunan Musi Landas PTP

Nusantara VII (Persero ), Sumatera Selatan. Lokasi ini dipilih secara sengaja dengan

pertimbangan bahwa Unit Usaha Musi Landas (MULA) PTP Nusantara VII

(Persero) merupakan perkcbunan karet terbesar di Sumatcra Selatan, penelitian ini

telah di lakukan pada bulan Desember 2004.

3.2. Jenis dim Sumbcr Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

meliputi data sistcm jam kerja pengolahan, kapasitas mesin, penggunaan bahan baku

dan bahan penolong, serta data pennintaan pasar. Data sekunder meliputi sejarah

berdirinya perusahaan, keadaan umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

proses dan tingkat produksi, biaya produksi dan hargajual di pasaran.

Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan pihak

terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan atau dokumen perusahaan dan

dari sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Dan data diambil dari

bulan Januari sampai Desember 2004

3.3. Mctode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan kualitatif dan kuatitatif. Pengolahan data secara

kulitatif dilakukan untuk menggambarkan keadaan umum perusahaan dan

Page 38: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

24

itu linier programming terdapat tiga jenis analisis, yaitu analisis primal, analisis

dual, dan analisis sensitivitas.

Model dari linier programming harus terdiri dari 4 komponen, dan komponcn

terscbut adalah :

l. Fungsi tujuan

Dari semua permasalahan yang ada dalam linier programming harus

mencari pemecahan maksimum atau minimum dari suatu jumlah, biasanya yang

dicari adalah memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya produksi.

Tujuan tersebut haruslah dinyatakan sccara jelas, baik dalam tulisan ataupun

secara model matematis.

2. Kcndala

Kendala tersebut merupakan jumlah dari pembatas dalam pencapaian tujuan

yang akan dicapai sebuah perusahaan, tujuan dari linier programming adalah dibatasi

oleh beberapa sumberdaya yang terbatas.

3. Adapun alternatif aktivitas

Dengan adanya alternatif aktifitas, maka clengan linier programming akan dicari

suatu kombinasi dari berbagai aktifitas yang memenuhi tujuan yang akan dibatasi.

4. Fungsi tujuan dan fungsi kcndala yang linier

Fungsi clari tujuan kenclala dalam bentuk matematik yang linier atau dalam

bcntuk pcrtidaksarnaan akan mcrnbcrikan kcrnuclahan clan pcmecahan masalah.

Dan sccara um um model clari program I inier (I inier programming) dapat dituliskan

atau dirumuskan sebagai bcrikut :

Page 39: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

Fungsi tujuan n n

Maksimumkan I minimumkan Z = L: L: k=l p=l

Ketcrangan :

Z : nilai f'ungsi tujuan

Rkp X kp

R : nilai keuntungan per ton jenis karel (rupiah)

X : kegiatanproduksi suatu jenis gula

k : jenis karct yang diproduksi ( RSS l, RSS ll, RSS Ill dan Cutting A)

p : pcriodc produksi gula ( l, l

fungsi umum kendala sistem adalah :

n n L: l: Aklp Xkp <=>Bl, untuk I= RSS f, II, Ill, cutting A k=lp=l

keterangan :

Aklp : koefisien teknologi peubah pengambil keputusan dalam kendala kc -1

Bl : sumber daya ke-1 yang terbatas

Xkp : produksi suatu jenis karet pada periode ke-k

b. Analisis Primal

25

Analisis ini digunakan untuk mengetahui komposisi produk akhir optimal

yang dapat diproduksi oleh Unit Usaha Musi Landas (MULA).

Dan berdasarkan analisis primal dapat juga diketahui kombinasi produk yang

terbaik dan dapat menghasilkan tujuan ( Z ) yang dimaksimumkan dengan

keterbatasan sumberdaya yang ada, dengan membandingkan antara kombinasi

Page 40: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

26

aktivitas yang terbaik dan pola operasi pabrik yang dilakukan selama ini, maka dapat

diketahui apakah pola operasi pabrik sudah optimal atau belum.

c. Analisis Nilai Slack dan Dual

Anal isis ini berguna untuk mengetahui penilaian terhadap sumber daya, yaitu

dengan melihat nilai slack atau surplus dan nilai dual atau dual pricenya. Nilai dual

atau harga bayangan (shadow price) menunjukkan perubahan yang akan terjadi pada

fungsi tujuan apabila sumberdaya berubah sebesar satu satuan. Sedangkan jika nilai

slack I surplus sama dengan nol berarti sumberdaya tersebut habis terpakai ( langka)

dan termasuk dalam kendala aktif. Jika nilai slack nya tidak sama dengan no! berarti

sumber daya tersebut dalam jumlah berlebih, dimana angka slack nya menunjukkan

jumlah Jebihnya nilai dual dari suatu sumber daya yang dijadikan pembatas dan

mcrupakan harga bayangan ( shadow price ) dari sumber ternebut.

d. Analisis Scnsitivitas

Analisis sensitivitas sangat penting untuk dilakukan mengingat dalam

kchidupan schari - hari tcrutama dalam sektor pertanian foktor ketidukpastian ini

selalu ada tcrutama pcrubahan harga dan produktivitas, sd1ingga dcngan kajian

tcrscbut dapat dikctahui scjauh mana jawaban optimal tcrscbut dapat diterapkan

apabila te~jadi perubahan dalam parameter yang membangun model. Perubahan

tersebut dapat terjacli karcna ada perubahan pada koefisien fLmgsi tujuan, koefisien

input output, perubahan nilai sebclah kanan model, perubahan fungsi kendala, serta

adanya tambahan peubah pengambilan keputusan.

Page 41: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

27

3..1. Analisis Post Optimal

Analisis post optimal dilakukan sctclah dicapai suatu penyetesaian optimal

versi awal. Tujuan dari analisis post optimalitas ini adalah untuk mencari kesalahan

dan kelemahan dalam model atau untuk menentukan penduga - penduga yang

penting dan dapat mempcngaruhi solusi optimal pada vcrsi awal. Analisis post

optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya menambah beberapa

kendala yang dapat mempengaruhi penyelesaian optimal, mengubah koefisien fungsi

tujuan serta mengubah nilai sisi sebelah kanan, hasil dari perubahan -- perubahan

analisis post optimal ini kemudian dibandingkan dengan solusi optimal pada versi

awal tersebut.

Pada penclitian ini dilakukan analisis post optimal sebanyak dua skenario.

Pada skcnario I dilakukan dengan cara menaikkan kendala permintaan.

Skenario 11, dilakukan kenaikkan harga pada koefisien fungsi tujuan

pada X 11, skenario ini dipilih karena banyaknya permintaan untuk RSS I periode

I dan asumsi lain karena adanya persaingan harga dari perusahaan Jain.

Fungsi tujuan berguna untuk mengetahui kombinasi kegiatan yang dilakukan

di perkebunan Musi Landas, seperti biaya pengelolaan bahan baku, dan penjualan

produk jadi yang menghasilkan keuntungan maksimal. Keuntungan yang diperoleh

perusahaan dalam satu tahun clibagi ke dalam 4 periode.

Page 42: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

28

3.5. Dcfinisi Operasional

Konsep yang digunakan dalam penelitian m1 secara operasional

didclinisikan scperti dibawah ini :

PTPN VII (Pcrscro) : Pcrusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara VII

(Persero ).

Optimalisasi adalah meningkatkan keuntungan dengan menekan biaya

produksi dan menggunakan faktor - faktor produksi yang terbatas seefisien mungkin,

biaya produksi diantaranya biaya pengadaan bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung berhubungan dengan prod1·''"' 1..iaya mesin, clan baiya lainnya yang

dikeluarkan untuk proses produksi.

Produksi adalah sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan

masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa barang atau jasa

sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Dalam ha! ini

barang yang cliproduksi adalah karet RSS (ribbed smoke sheet).

RSS adalah ribbed smoke sheet yaitu karet alam yang diolah menjadi

lembaran - lembaran karet dan hcrguna hagi manusia.

Program linier adalah salah satu teknik clalam riset opersi yang cligunakan

paling luas clan merupakan metocle matematik untuk mengalokasikan sumberclaya

yang langka untuk mencapai tuj uan perusahaan berupa maksimumkan keuntungan

atau minimumkan biaya.

Page 43: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

29

Latex adalah karct alam yang merupakan bahan baku untuk pembuatan RSS,

yang bcrasal tanaman karet diantaranya dari kloon GT I, PR 228, PR I 07, PB 260

dan lainnya.

Administratur adalah seseorang yang memimpin pengelolaan di

perkekebunan dalam ruang lingkup tugasnya dan bertanggungjawab kepada direksi.

Sindcr a<lalah kepala bagian yang mempunyai tugas pokok mengelola

pcrkcbunan scsaui clcngan tugasnya clan bertanggung jawab kepada a<lministratur

Mandor aclalah pengawas tenaga ke1ja langsung berhubungan clengan proses

produksi.

Kocfisicn adalah bilangan pokok yang cligunakan pacla perunrnsan model

matematik clalam program linicr.

Fungsi tujuan aclalah fungsi yang mengga.mbarkan tujuan atau sasaran di

clalam permasalahan linier programming yang berkaitan clengan pengaturan secara

optimal sumbcr claya - sumber claya untuk mernperoleh keuntungan maksimal clan

biaya minimal.

Page 44: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Lokasi Perusahaan

Perkebunan Musi Landas PTP Nusantara VII (Persero) berlokasi di kecamatan

Banyu Asin III, Kabupaten Banyu Asin dengan lingkungan Desa Air Batu,

Purwosari, rawa Maju, dan Desa Karang Anyar.

Jarak perkebunan dari ibu kota Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) atau

Palembang kurang lebih 20 km dengan rute Palembang - Jambi.

4.2. Sejarah Perusalrnan

Badan usaha perkebunan Musi Landas (MULA) didirikan pada tahun 1926

dengan kornoditi karet oleh pemerintah Belanda, sejalan dengan perkembangan

jaman pacla tahun 1957 dengan clicleklarnsikannya TRIKORA oleh pemerintah

Indonesia, rnaka perusahaan Belanda terkena nasionalisasi.

Selama beracla clibawah status kepemilikan pemerintah RI, perkebunan Musi

Landas (MULA) telah beberapa kali mengalami perubahan status baclan hukum, pacla

pcriodc 1958 - 1969 status baclan hukurn perkebunan Musi Lanclas (MULA) aclalah

PPN Karet IX, dan pacla periode tahun 1969 - 1980 berubah menjadi PNP X, pada

tahun 1980 - 1996 berubah lagi menjadi PTP X (Persero ), kemuclian pada tahun 1996

samapi sekarang PTP X yang acla di Sumatera bagian Selatan cligabung c!an berubah J

menjacli PTP Nusantara VII (Persero).

Page 45: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

31

Perkebunan Musi Landas (MULA) memproduksi komoditi karet yang diolah

menjadi RSS (ribbed smoke sheet), dan produk akhir (end product) tersebut dijual

baik didalam negcri maupun luar ncg,cri (ckspor). '

4.3. Struktur Organisasi

Perkebunan Musi Landas di p1mpm oleh seorang administratur, dalam

menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada direksi. Adapun tugas inti dari

seorang administratur adalah mengelola perkebunan yang ada dalam ruang lingkup

tugasnya dengan berpedoman pada kebijakan direksi dan kebijaksanaan yang telah

ditetapkan dan RAKP( Rekaputalasi Anggaran Kerja pekerja ) yang telah disahkan,

selain tugas pokok, administraturjuga mempunyai berbagai tugas lainnya yaitu:

1. Mcmbcrikan laporan pcriodik scsuai dcngan pctunjuk - petunjuk.

Mcmantau pclaksanaan program kcrja dan rncngawasi secara langsung staff

person ii

3. Jv1cn1hcrikan laporan - laporan n1anajcn1cn yang dapal n1cnggan1barkan keadaan

scbcnarnya dalam batas waktu yang tclah ditcntukan.

4. Mcnyusun dan membuat RAKP ( Rekaputalasi Anggaran Ke1ja pekerja ) sesuai

dcngan pcdoman kctctapan direksi dan mengawasi pelaksanaannya.

5. Mengusahakan dengan sebaik - baiknya semua prosedur administrasi dan

accounting yang telah ditctapkan.

6. Memberikn saran - saran mengcnai setiap kemungkinan perbaikan untuk

pcrusahaan.

Page 46: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

32

Ad111inistratur dalam 111cnjalankan tugas - tugasnya tcrscbut dia!as dibantu

oleh sinder kepala, sinder afcleling, sincler tata usaha clan keuangan, sinder umum dan

administrasi,sincler teknik clan penelitian.

Sincler kepala mempunyai tugas pokok mengelola perkebunan yang acla clalam

ruangan lingkup tugasnya clengan berpecloman kepacla kebijakan direksi clan

kebijakan yang telah ditetapkan aclministratur serta RAKP (Rekapitulasi Anggaran

ke1ja pegawai ) yang telah clisahkan. Tugas - tugas lain yang merupakan penjabaran

dari tugas pokok yang clilaksanakan oleh sinder kepala aclalah sebagai berikut :

I. Memimpin para kepala bagian clan mengawasi staf personil bagian kebun

2. Memberikan 111asukan kepacla atasan mengenai setiap usaha peningkatan kerja,

guna mcnekan biaya procluksi.

3. Mclakukan tugas - tugas aclministratur jika aclministratur berhalangan atau ticlak

ada di tempat.

J 4. Menyusun RAKP ( Rekaputalasi Anggaran Kerja pegawai ) clalam bidang

rencana produksi, rencana pemeliharaan kebun, clan jumlah tenaga kerja yang

cliperlukan, sincler kepala dalam melakukan berbagai tugasnya tersebut diatas

tanggung jawab.

Administratur JUga dibantu oleh sincler afdeling yang mempunyai tugas

pokok mengelola bagian kebun yang berada clalam ruang lingkup tugasnya dengan

berpecloman pacla kebijakan direksi.

Selain itu sincler ali:leling juga mempunyai tugas pokok membina clan

membimbing bawahan agar mereka bekeda scsuai dcngan norma - n01ma kerja

Page 47: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

33

yang sudah ditetapkan. Tugas - tugas selain tugas pokok yang barns dilakukan

oleh sinder afdeling diantaranya adalah :

J. Mcrnbawahi sejumlah bagian pengawas perkebunan.

2. Mercncanakan dan melaksanakan rencana kerja yang telah ditetapkan dalam

RAKP ( Rekaputalasi Anggaran Kc1ja Pegawai ).

3. Mcrnbuat laporan bulanan, rnengisi buku asisten, merneriksa seluruh administrasi

bagian kebun dan menjarnin kcbenaran data - data yang dicantumkan dalam

laporan - laporan yang disampaikan kc kantor induk.

4. Mcrncriksa daf\ar upah dan bertanggung jawab atas kebenaran dari jumlah uang

yang diterima dari bagian kebun.

5. Mengikuti pcd,cmbangan procluksi, pcrneliharaan tanarnan dan selalu

rncngadakan perbaikan - perbaikan yang diperlukan.

Sclain sinder kepala, adminitratur juga dibantu o.leh sinder teknik clan

pengolahan, mempunyai tugas pokok mengelola pabrik, bangunan perusahaan, mesin

·- rnesin pcngolahan, alat - alat transport,clan rneneliti mutu produk yang ada dalam

ruang I ingkup tugasnya clengan berpedoman kepada kebijakan direksi yang telah

clitetapkan.

I. Mcngikuti clan rncngendalikan RAKP ( Rekaputalasi Anggaran Kc1ja Pegawai ).

2. Secara teratur rnengikuti perkembangan mutu karet.

3. Mernelihara bangunan perusahaan, mesin kendaraan dan melakukan perbaikan

untuk memperoleh mutu yang sebaik - baiknya.

Page 48: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

34

4. Seeara periodik memeriksa laporan yang akan dilaporkan dalam laporan

n11nggt1an.

5. Mengawasi Iangsung terhadap pekerjaan bawahannya supaya dapat menekan

kerusakan, kesalahan, dan penyimpangan produksi serta keselamatan karyawan.

6. pelaksanaan pembayaran upah karyawan harus dilaksanakan oleh sinder teknik

dan penelitian.

Pembantu administratur lainnya adalah sinder tata usaha dan keuangan. Sinder

tata usaha dan keuangan mcmpcnyai tugas poko mengelola administrasi dan

pembukuan yang ada dalam ruang lingkup tugasnya dengan berpedoman kepada

kebija'kan direksi.

Sinder tata usaha dan keuangan mempunyai tugas pokok tersebut diatas, juga

mempunyai tugas - tugas lainnya yaitu :

I. Mengerjakan dan melaksanakan pekc~jaan - peke1jaan administrasi dan

pembukuan di perkebunan.

2. Mengawasi pembukuan dan administrasi di pcrkebunan secara tidak langsung.

3. Melakukan stock opname uang kas, barang secara rutin ataupun insidentil.

4. Menaati proseclur administrasi yang telah menjadi kebijakan direksi.

Sama ha! nya sindcr - sinder lainnya yang rnematuhi kebijakan yang telah

ditctapkan adaministratur, sindcr umum dun SOM (Sumber Daya Manusia) juga

111cmpunyai tugas pokok mc111bantu clan menjalankan kcbijakan yang telah digariskan

olch administratur serla RAKP ( Rekaputalasi Anggaran Kerja pekerja ).

Page 49: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

35

Dan tugas - tugas sinder umum dan SDM selain tersebut diatas adalah sebagai

berikut :

l. Mcnaati prosedur administrasi yang telah mcnjadi kebijakan direksi.

Mcmcriksa dan mcnyiapkan laporan-laporan mingguan, bulanan, triwulan, dan

tahunan tcpat pada waktunya.

3. Mengawasi keamanan perkebunan dan ruang lingkup perkebunan.

4. mcnjaga hubungan baik clengan bagian - bagia Jain di perkebunan dalam

mclaksanakan tugas dan juga membantu menyempurnakan administrasi pada

semua bagian kebun.

5. Mengawasi perawatan sumber claya perusahaan.

6. Mengawasi kesejahteraan tenaga ke1ja dengan mernberikan keringan biaya pada

karyawan perusahaan serta bertanggungjawab alas asuransi tenaga kerja.

7. membeikan saran - saran kepada aclministratur mengenai usaha -- usaha yang

dapat meningkatkan efisiensi clalam biclang adrninistrasi dan pembukuan di

perkebunan.

8. Menyusun RAKP ( Rekaputalasi Anggaran Kerja Pegawai ).

Sincler urntm1 clan SDM dalam melaksanakan berbagai tugasnya tersebut diatas juga

bertanggung jawab terhadap administratur.

4,4, Kctnnagakcr.iaan

Tenaga kerja yang digunakan pada perkebunan Musi Landas berasal dari

masyarakat sekitar perkebunan, pada tahun 2003 tenaga ke1ja di perkebnnan Musi

Page 50: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

36

Landas be1jumlah 893 orang yang terdiri dari 10 orang staff, 772 orang karyawan

bulanan dan 111 kaiyawan harian.

Karyawan bulanan biasanya karyawan yang mcmpunyai jabatan dengan level

mandor, sedangkan kmyawan harian adalah karyawan yang belum diangkat menjadi

karyawan tetap, kmyawan harian dapat diangkat menjadi kmyawan buknan apabila

' karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik dan berprestasi. Selain karyawan -

karyawan tersebut diatas terdapat juga pegawai staff, yaitu para karyawan mulai dari

level kepala bagian (sinder) sarnpai ke adminitratur.

Hal yang membedakan karyawan bulanan clan karyawan harian tersebut

diantaranya adalah kompensasi yang diterima dari perusahaan, kmyawan harian

mcndapat kornpensasi berupa upah pokok yang dipengaruhi oleh kehadiran,dan

tunjangan, scdangkan kmyawan bulanan rnendapat kompensasi berupa upah pokok,

upah sosial dan bcrbagai lunjangan. Upah sosial yang dilcrima karyawan bulanan

adalah kompensasi yang dibcrikan oleh pcrusahaan alas - alas libur. Tunjangan-

lunjangan yang diberikan pcrusahaan kcpada karyawannya rnelipuli tunjangan

kesehalan, 1unjangan keluarga clan tunjangan hari raya.

Selain kompensasi yang berupa upah clan tunjangan, perkebunan Musi Landas

juga menycdiakan berbagai fasilitas dengan tujuan untuk rneningkatkan kesejahteraan

clan pada akhirnya dapal mcningkalkan prcstasi ke1:ja se1ia loyalitas karyawannya.

Fasililas yang diberikan Perkcbunan Musi Landas adalah sebagai berikut:

I. Tcmpal linggal karyawan alau pcrumahan yang disediakan untuk karyawan staff

clan bulanan.

Page 51: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

37

2. Puskesbun dan Rumah sakit yang disediakan untuk karyawan dan keluarga

karyawan.

3. Tempat pendidikan yang terdiri dari TK, SD, SMP Ncgeri untuk anak - anak

karyawan.

4. Tempat beribadah bagi karyawan yang berupa mesjid dan mushola.

5. Kendaraan, yang digunakan untuk karyawan kantor terutama bagi kaiyawan yang

ke luar kebun.

6. Sarana olah raga, berupa Lapangan sepak bola, lapangan voli, dan lapangan bulu

tangkis, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jasmani para karyawan

serta penduduk sekitar perkebunan.

7. Peralatan kesenian, berupa rebana untuk menyalurkan hobi dan bakat karyawan.

8. Penggantian biaya kesehatan.

Tenaga kc1ja I karyawan bcrdasarkan tempal kc1janya dapat dibcdakan

menjadi karyawan kantor, karyawan kebun, dan kmyawan pengolahan. Karyawan

kantor beke1ja mulai pada hari senin sampai hari sabtu. Jam kerja hari senin sampai

jumat dimulai dari 07.30 sampai dengan pukul 16.30, sedangkan pada hari sabtu jmn

ke1:ja dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan 14.00, dengan waktu istirahat selama

1 jam setiap hari. Pada bagian kebun (khususnya bagian penyadapan ) dan

pengolahan, jumlah hari kerja bersifat non stop, artinya kegiatan penyadapan dan

pengolahan dilakukan setiap hari. Oleh karena itu agar kegiatan penyadapan dan

pcngolahan dapat dilakukan setiap hari maka setiap karyawan tidak memperoleh hari

libur yang san1a, n1elainkan sesuai dcngan gilirannya n1asing- n1asing.

Page 52: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

38

Karyawan hagian kcbun tcrutama bagian pcnyadapan mulai bckc1:ja pada jam

05.JO sampai dcngan jam 11.00. Karyawan pcngolahan jam kc1:ja sesuai dengan

jadwal masing - masing pcngolahan. Pada kegiatan pengolahan RSS terdiri dari

beberapa jaclwal yaitu, pukul 12.00 - 18.00 penerimaan clan penggilingan lateks,

pukul 19.00 - 23.00 pengasapan, pukul 07.00 - 12.00 sortasi, dengan waktu istirahat

1 jam.

4.5. Sarana produksi

A. Bahan Balm

Bahan baku yang digunakan Perkebunan Musi Landas dalam memproduksi

karet adalah lateks. Lateks digunakan untuk memproduksi RSS (ribbed smoked

sheet). clan semua bahan baku diperoleh dari perkebunan sendiri.

B. Bahan Penolong

Bahan pcnolong yang digunakan l'c.;rkebunan Musi Landas terdiri dari bahan

penolong pengolahan clan bahan penolong pengepakan, bahan penolong pengolahan

yang digunakan pada pcngolahan RSS (ribbed smoked sheet) adalah asam semut.

Asam semut digunakan untuk membantu proses pembekuan.

Dan bahan penolong pengepakan yang digunakan pada RSS (ribbed smoked

sheet) adalah talk polder, kegunaan bahan pengepakan ini adalah untuk melindungi

bal - bal RSS (ribbed smoked sheet) dari serangan jamur clan mikroorganisme

lainnya. Se lain itu bahan pengepakan terse but juga berguna untuk mencegah bal - bal

RSS (ribbed smoked sheet) agar tidak lengket satu sama Jain.

I'

Page 53: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

39

4.6. Sarana Pennnjang

Sarana penunjang yang digunakan oleh perkebunan Musi Landas dalam

proses produksinya meliputi berbagai sumber energi seperti air, kayu bakar, dan

lislrik.

1. Air

Air yang digunakan dalam proses pengolahan bersumber dari air tanah yang

terletak di dalarn perkebunan. Di dalam pengolahan, air digunakan pada saat

pengenccran lateks.

2. Kayu Bakar

Kayu bakar merupakan sarana penunjang kegiatan pengolahan yang digunakan

perkebunan Musi Landas untuk proses pengasapan, kayu bakar diperoleh dari

tanaman karet perkebunan sendiri yang ditebang karena dianggap tanaman yang

sudah tidak rnenghasilkan.

3. Listrik

Energi listrik digunakan perusahaan untuk berbagai kegiatan seperti penerangan,

penggunaan peralatan komputcr dan kegiatan pcngolahan. Pada kegiatan

penerangan encrg1 listrik cligunakan untuk menerangi pabrik dan sekitarnya,

sedangkan pada kegiatan pengolahan energi listrik cligunakan untuk

rn,enghidupkan mesin - mesin pengolahan. Energi listrik diperoleh perusahaan

clari clua sumber yaitu clari PLN dan pembangkit cliessel.

Page 54: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

40

4. 7. Proses Produksi

Proses pengolahan RSS (ribbed smoked sheet) diawali dengan penerimaan

Iateks kebun ditangki penerimaan, dalam tangki penerimaan, Iateks disaring dengan

saringan ukuran 60 mesh, diukur volumenya dan ditentukan kadar karet keringnya.

Setelah itu lateks dialirkan ke bak - bak pengolahan untuk diencerkan sampai tepat

14 % dengan volume bak 784 liter (tinggi 28 cm), aduk campuran Iateks dengan air

sampai homogen dengan pengaduk sebanyak I 6 kali ( 8 X maju dan 8 X mundur),

kemudian buang busa campuran sampai bersih dan saring dengan menggunakan

saringan tangan 60 mesh kemudian tuangkan larutan asam semut 3 % sebanyak 22

liter per bak dari pangkal hingga uj ung bak agar merata.

Setelah pengadukan dan menghasilkan lateks yang homogen, kemudian

dilakukan pemasangan penyekat pada setiap bak pengolahan selama 3 jam agar

koagulan lateks berbentuk lembaran - Iembaran ( sheet ).

Kemudian isi talang transfer bak koagulasi dan bak pencucian dengan air

bersih sampai penuh, lalu cabut plat penyekat satu per satu sesuai dengan urutan

pengisian lateks. Smnbungkan koagulan dalam bak bagian ujung pinggir alas dan

bawah, naikkan koagulan yang telah tersambung kc talang transfer untuk digiling,

giling koagulan menggunakan sheeter, jika koagulan tebal ulangi pada roll pe1iama.

Lembaran sheet yang keluar dari gilingan dicuci dan dilipat dan dimasukkan dalam

bale pencuci dengan tebal 3 mm.

Lalu lembaran dijemur pada lori satu persatu pada gantungan diatur sama

panjang, jangan ada yang tumpang tindih, lembaran yang sudah dijemur pada Jori

Page 55: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

41

disiram dengan air bersih dari atas Jori untuk menghiJangkan sisa serum dan kotoran

yang ada , seteJah disiram dengan air, Jembaran yang tergantung daJam Jori ditiriskan

selama 3 jam, sebelum dimasukkan kedalam kamar asap pada tempat penirisan,

seJama penirisan hindarkan dari sinar matahari.

Setelah ditiriskan Iembaran dikeringkan daJam karnar asap, sebelum proses

pengasapan nyaJakan api pada dapur pengasapan untuk memanaskan suhu kamar

asap. LaJu masukkan Jori yang sudah berisi Jembaran sheet yang sudah ditiriskan

selama 3 jam, atur temperatur kamar asap setiap 2 jam sekali, dan temperatur kamar

asap adalah sebagai berikut :

• Hari I, II, III = 35° c temperatur depan dan 45°c temperatur belakang untuk kamar

no I AB dan III AB.

• Hari IV dan V = 65°c temperatur depan 35°c temperatnr beJakang untuk kamar II

AB.

Dan pada hari ke dua diadakan penggescran Jembaran sheet agar tidak Jcngket.

Lembaran - lembaran karet sheet yng teJah cliasapkan kemudian disotiir dan

klasifikasikan, aclapun penyortirannya clengan menggunakan Jampu TL 20 watt,

Jetakkan Jembaran sheet yang akan disortir diatas meja sortasi, periksa Jembaran clan

disikat bagian yang terkena gantungan dan kotor, JaJu dipotong dan clipisahkan sesuai

dengan kriteria RSS I, II, Ill dan cutting A. JaJu dilipat dan dipack pada kotak packing

dan ditimbang masing - masing 113 kg yang terdiri dari l 06 kg isi dan 7 kg untuk

pembungkus.

Page 56: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

42

Dan untuk mempermudah pengemasan, pcngmman, pcmcriksaan serta

menghindari kontaminasi ke dalam bandela maka karet di taburi bagian peti pressnya

dengan menggunakan talk secukupnya. Setelah ditaburi dan press dipeti press lalu

diamkan terlebih dahulu selama 20 jam, setelah 20 jam peti press dibuka lalu

keluarkan bale karet dari peti press dan dibungkus dengan lembaran sheet yang sudah

disiapkan 7 kg per bale,lalu direndam selam 3 hari dalam minyak tanah yang telah

dicampur dengan talk.

Sebelum dijual bale dimasukkan dalam gudang, untuk menghindari

kontaminasi dari benda - benda asing, jamur, serangga dan menjaga kondisi bale agar

tetap baik atau kering. Dan untuk lebih jelasnya akan digambarkan dalam skema

proses produksi :

Page 57: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

43

Penerimaan Lateks

Penyaringan lateks

Pengukuran volume

Penentuan kadar karet kering (KK~

Pengenceran J '----~-

Pengolahan

Penggilingann

Pengasapan

Sortasi

Pengepakan Siap kirim I

Gambar 2 : skema Proses Produksi Pada Pengolaban RSS (ribbed smoked sheet)

Page 58: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

BABV

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Konsep dan Pengukuran

Fungsi Tnjuan

Fungsi tujuan berguna untuk mengetahui kombinasi kegiatar yang

dilakukan di perkebunan Musi Landas, seperti biaya pengelolaan bahan baku, dan

penjualan produk jadi yang menghasilkan keuntungan maksimal. Keuntungan

yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun dibagi ke dalam 4 periode.

Tabcl I. Harga Jual, Biaya Produksi dan Keuntungan Per Kilogram

Masing-masing jenis karet di Pcrkebunan MU1si Land as

Periocle ·· Produk Variabel Harga Keuntungan ual

X 11 7583 6548 x 21 7450 6460 x 31 7393 6403 x 41 6784 5794 x 12 7652 894.6 6757.4 x 22 7608 894.6 6713.4 x 32 7567 894.6 6672.4 x 42 6683 894.6 5788.4 x 13 7658 1441.2 6216.8 x 23 7543 1441.2 6101.8 x 33 7475 1441.2 6033.8 x 43 6600 1441.2 5158.8 x 14 7667 782.I 6884.9 x 24 7609 782.l 6826.9 x 34 7558 782.I 6775.9 x 44 6617 782.I 5834.9

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa keuntungan dari masing -

masing produk diatas adalah keuntungan per kilogram dari tiap - tiap jenis produk

karet RSS I, II, III, dan Cutting A, yang diperoleh dari hasil penjualan. Dan nilai

keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dengan biaya produksi per

kilogram tiap jenis karet tersebut.

Page 59: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

45

Koefisien fungsi tujuan merupakan nilai kcuntungan dari masing - masing

jenis produk karet tersebut, untuk mengctahui kombinasi produksi yang optimal

maka dirumuskan model matematis dari program linicr sebagai berikut:

Aktivitas

Aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh aktivitas

produksi yang dilakukan di perkebunan Musi Landaas pada bulan Desember

2004, Aktivitas tersebut mempunyai batasan yang jelas sehingga dapat

dibedakan antara aktivitas yang satu dengan aktivitas yang lainnya, dan

diantaranya adalah aktivitas Produksi RSS I, II, III, dan Cutting A.

Fungsi Kendala

Hampir semua aplikasi linier programming menggunakan kendala untuk

membatasi masalah dan '

mempermudah untuk merumuskan model

matematikanya. Dan dalam penelitian ini ada beberapa kendala diantaranya

adalah:

a. Kendala Ballan Baku

Bahan baku yang di gunakan dalam kegiatan pengolahan di Unit Usaha

Musi Landas ini adalah lateks yang berasal dari perkebunan sendiri, dan di olah

menjadi RSS (ribbed smoke sheet).

Nilai sisi sebelah kanan atau RHS (right hand side) dari kendala bahan

bairn adalah ketersediaan bahan bairn latcks dari perkebunan, ketersediaan bahan

baku dibagi dalam 4 periode sesuai dengan sifat ketersediaannya yang di

pengaruhi musim ( Siklus tanaman karet). Tabel 2 akan menunjukkan penggunaan

bahan baku lateks per kilogram.

Page 60: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

46

Tabel 2. Penggunaan Bahan baku latel{S per periode per kilogram

Jenis RSS RSS RSS Cutting I II III A

3,95 3,95 3,95 3,95

2,4 2,4 2,4 2,4

2,7 2,7 2,7 2,7

3,01 3,01 3,01 3,01

Pemakaian bahan baku disesuaikan dengan jumlah produksi pada periode tertentu,

dan akan menghasilkan koefisien fungsi kendala bahan baku. Nilai sisi

sebelah kanan dalam kendala bahan baku adalah jumlah kctersediaan lateks

di perkebunan Musi Landas pada bulan Januari - Desember 2004, untuk RSS I

periode I jumlah lateks 2.359.387 per liter dibagi dengan jumlah produksi

yaitu sebesar 596.761 per kilo maka akan menghasilkan 3.95 kilo lateks,

ketersediaan bahan baku pada rentang waktu tersebut dibagi menjadi 4

periode. Dan fungsi kendala pada bahan penolong sebagai berikut:

I. 3.95 X 11+3.95 X 21+3.95 X3! + 3.95 X41 :5 2.359.387

2. 2.4 X 12 + 2.4 X22 + 2.4 X32 + 2.4 X42 ::; l .796.673

3. 2.8 Xl3 + 2.8 X32 + 2.8 X33 + 2.8 X43 :5 1.676.673

4. 3.01Xl4+3.01X42+3.01X43+3.01 X44 :5 1.549.333

Dengan : Lik = lateks yang diperlukan per kilo

Lijk = ketersediaan lateks pada periode kc - k (kilo)

b. Kendala Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan pada proses pengcilahan RSS (ribbed

smoke sheet) ini adalah asam semut yang digunakan untuk membantu proses

pembekuan, dan bahan penolong lainnya pada karet yang sudah dikemas aga

Page 61: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

47

tidak ditumbuhi jamur maka RSS ini mcmbutuhkan bahan penolong yaitu Talk

powder.

Bahan penolong yang digunakan dalam satu periode 5.083 liter asam

semut dibagi dengan jumlah produksi dalam satu periode sebesar 596.763 per kilo

maka akan di dapatkan koefisien fungsi kcndala.

kebutuhan bahan pcnolong untuk masing - masing produk dapal dilihal pada

tabel 3 :

Tabcl 3: Pcmakaian bahan pcnolong per liter per periode untuk mcmbuat 1

kilogram RSS.

K;t;;,~]~'.AS3rii'\SellifitJt~~1i\~~§ 0,008 0,01 0,008 0,01

0,009 0,001 0,009 0,001 0,009 0,001 0,009 0,001 0,007 0,003 0,007 0,003 0,007 0,003 0,007 0,003 0,009 0,002' 0,009 0,002 0,009 0,002 0,009 0,002

Dan fungsi kendala asam semut dan talk sebagai berikut :

a. 0,008xl1+0,008 x21+0,008 x31+0,008 x41 :5 5.083

b. 0.009 xl2 + 0,009 x22 + 0,009 x32 + 0,009 x42 :5 7.067

c. 0,007x13 + 0,007 x23 + 0,007 x33 + 0,007 x43 :5 4.621

d. 0,009 x14 + 0,009 x24 + 0,009 x34 + 0,009 x44 s 4.783

Page 62: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

48

(Talk)

a. 0.01xiI+0.01x21+0.01x3I+0.01 x41 s 6370

b. 0.001xl2+0.001x22+0.001x32+0.001 x42 s 1328

c. 0.003 x 13 + 0.003 x23 + 0.003 x33 + 0.003 x43 s 1985

d. 0.002 x 14 + 0.002 x24 + 0.002 x34 + 0.002 x44 s 1456

c. Kendala Tenaga Ker.ia

Perhitungan tenaga kerja yang digunakan untuk pertidaksamaan

kcndala tenaga kerja adalah tenaga kerja yang beke1ja dibagian produksi.

Jumlah tenaga kerja selama satu periode sebanyak 144 tenaga kerja yang

berhubungan langsung dengan produksi,. Mulai dari pengolahan basah,

pengolahan kering dan giling, pengasapan, sortasi dan pembungkusan

(packaging), dan jumlah hari kerja selama satu periode ( 3 bu Ian ) 616 hari dengan

jam kerja 7 jam perhari.

Nilai tenaga kerja dihitung dengan cara ketersediaan jam orang kerja pada

pcriode tertentu (12.936 I jam orang kcrja) di bagi dengan jumlah produksi

(596.761 I kilo), maka akan didapat koefisien fungsi kendala tenaga kerja untuk

memproduksi I kilogram karet. Sedangkan ni lai sisi sebelah kanan adalah

ketersediaan jam orang kerja dal

Kebutuhan jam tenaga kerja untuk masing - masing jenis karet tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.

Page 63: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

49

Tabel 4 : Kebutuhan Tenaga Kerja Per Periode U nluk masing - masing

Jenis Karet di Perkebunan Musi Landas

Bagian produksi Per Jam tenaga kerja untuk mengelola masing-masing jenis karet

RSS I RSS II RSS III Cutting A

0,02 0,02 0,02 0,02

0.02 0.02 0.02 0.02

0,02 0,02 0,02 0,02

0,02 0,02 0,02 0,02

0.02 0.02 0.02 0.02

0.02 0.02 0.02 0.02

0.02 0.02 0.02 0.02

0.03 0.03 0.03 0.03

0.004 0.004 0.004 0.004

0.003 0.003 0.003 0.003

0.004 0.004 0.004 0.004

0.004 0.004 0.004 0.004

0.01 0.01 0.01 0.01

0.01 0.01 0.01 0.01

0.01 0.01 0.01 0.01

0.02 0.02 0.02 0.02

Dan di rumuskan dalam model matematik pada program linicr sebagai

bcrikut:

Fungsi kendala tenaga kerja pada Pengolahan basah:

a. 0,02 X 11+0,02 X 21+0,02 X 31+0,02 X 41 :$ 12.936

Page 64: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

b. 0,02 x 12 + 0,02 x 22 + 0,02 x 32 + 0,02 x 42 $ 13.083

c. 0,02 X 13 + 0,02 X23 + 0,02 X33 + 0,02 X43 ::; 12.642

d. 0,02 X14 + 0,02 X24 + 0,02 X34 + 0,02X44s12.348

Fungsi kendala tenaga kerja pada pengolahan kering & giling

a. 0.02 X 11 + 0.02 X 21 + 0.02 X 31 + 0.02 X 41 s 13.552

b. 0.02 x 12 + 0.02 x 22 + 0.02 x 32 + 0.02 x 42 $ 13.706

c. 0.02 x 13 + 0.02 x 23 + 0.02 x 33 + 0.02 x 43 $ 13.244

d. 0.03 X 14 + 0.03 X24 + 0.03 X34 + 0.03 X44 ::; 12.936

Fungsi kendala tenaga kerja pada pengasapan

a. 0.004 XI I + 0.004 X2 I + 0.004 X3 I + 0.004 X41 s 2.464

b. 0.003 X12 + 0.003 X22 + 0.003 X32 + 0.003 X42 ::; 2.492

c. 0.004 X13 + 0.004 X23 + 0.004 X33 + 0.004 X43 s 2.408

d. 0.004 X14 + 0.004 X24 + 0.004 X34 + 0.004 X44 s 1.176

Fungsi kendala tenaga kerja pada sortasi & packaging

a. 0.01 X14 + 0.01 X24 + 0.01 X34 + 0.01 X44 s 9.240

b. 0.01 Xl2 + 0.01 X22 + 0.01 X32 + 0.01 X42 s 9.345

c. 0.01 X13 + 0.01 X23 + 0.01 X33 + 0.01 X33 s 9.630

d. 0.02 14 + 0.02 X24 + 0.02 X34 + 0.02 X44::; 8.820

d. Kendala Jam Mesin

50

Kendala mesin yang digunakan adalah kendala mesin yang paling

membatasi upaya pencapaian tujuan, pada pengolahan RSS (ribbed smoke

sheet ) mesin yang dijadikan kendala adalah mesin sheeter dan mesin

Page 65: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

51

press ball. Ketersediaan jumlah jam mesin berdasarkan jenis pengolahan

dan periode waktunya dapat dilihat pada tabel 5 :

Tabel 5 : Kctersediaan Jam Mesin bcrdasarkan Mesi111 Sheeter dan Mesin

Press ball di Perkebunan Musi Landas

Jenis Peri ode Jam kerja mesin I sekali olah per hari untuk mesin setia ·en is karet

RSS I RSS II RSS III Cut A 0,002 0,002 0,002 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001

0,002 0,002 0,002 0,002

0,002 0,002 0,002 0,002

0,002 0,002 0,002 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001

0,002 0,002 0,002 0,002

0,002 0,002 0,002 0,002

Koefisien fungsi kendala mcsin adalah waktu yang dipcrlukan oleh mesin

dalam mengolah satu kilogram bahan baku, scmcntara nilai ruas kanannya

merupakan kctersediaan jam mesin yang dihitung bcrdasarkan jumlah jam mesin

yang terscdia dalam satu periodc dikalikan dcngan jumlah mesin yang tcrscdia,

adapun fungsi kendala pada ketersediaan mesin scbagai berikut:

( kendala pada mesin sheeter)

a. 0,002 Xl 1 + 0,002 X2 I + 0,002 X3 I + 0,002 X4 l :5 2.464

b. 0,001 X 12 + 0,00 I X22 + 0,00 l X32 + 0,00 l X42 :5 2.492

c. 0,002 Xl3 + 0,002 X23 + 0,002 X33 + 0,002 X43 :5 2.408

d. 0,002 X 14 + 0,002 X24 + 0,002 X34 + 0,002 X44 :5 2.352

Page 66: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

52

( kendala mesin Press ball )

a. 0,002 XI I + 0,002 X21 + 0,002 X3 I + 0,002 X4 I ::; 2.464

b. 0,00 I XI 2 + 0,00 I X22 + 0,00 I X32 + 0,00 I X42 ::; 2.492

c. 0,002 XI 3 + 0,002 X23 + 0,002 X33 + 0,002 X43 ::; 2.408

d. 0,002 XI 4 + 0,002 X24 + 0,002 X34 + 0,002 X44 ::; 2.352

d. Kcndala Permintaan

Permintaan dimasukkan ke dalam model optimalisasi karena

sebagai salah satu kendala yang memberi batas minimum produksi

yang harus dihasilkan, fungsi kendala pennintaan di bu at dengan

menjadikan permintaan sebagai nilai sisi sebelah kanan (RHS).

Adapun n1odcl 111atcn1atika fungsi kcndala pcnnintaan adalah scbngai

berikut :

XI I ::; 127.200

x 12 ::; 76.800

XI 3 ::; 76.800

X14::; 175.200

X2 I ::; 5289

X22 ::; 4267

X23 ::; 3903

X24:5 13517

5.2. Kondisi Optimal l'roduksi Karct RSS

X31::; 3912

X32 ::; 7232

X33 ::; 4336

X34 ::; 15051

X41::; 7379

X42 :5I3.221

X43:5 15.05I

X44 ::; 6.201

Perencanaan optimal bagi Perkebunan Musi Landas (MULA) dalam

memproduksi berbagai macam karet dapat dibatasi oleh ketersediaan sumberdaya

yang ada pada tiap - tiap periode selama satu tahun. Solusi optimal Perkebunan

Musi Landas (MULA) dapat dilihat pada lampiran 2, berda~mrkan solusi roptimal

tersebut maka dapal dilihat tingkat kegiatan optimal perusahaan, pemakaian

sumberdaya secara optimal, nilai fungsi tujuan pada kondisi optimal, serta

Page 67: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

53

anallisis sensitivitas yang tidak mengubah tingkat kegiatan optimal perusahaan,

analisis sensitivitas yang tidak mengubah tingkat kegiatan optimal perusahaan,

serta analisis post optimal.

Pada kondisi aktualnya setiap periode perusahaan memproduksi semua

jenis karet yang terdiri dari RSS I, RSS II, RSS 111 dan Cutting A. padahal dengan

ketersediaan sumber daya yang terbatas tersebut perusahaan dapat memproduksi

jenis - jenis karet tertentu misalnya RSS I saja karena RSS I menghasilkan

keuntungan yang paling besar diantara jenis karet yang lainnya. Kondisi optimal

suatu perusahaan dapat tercapai pada waktu perusahaan mendapat keuntungan

yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal.

Jika kondisi aktual dibandingkan dengan kondisi optimalnya, maka akan

diperoleh selisih yang bernilai positif dan negatif. Nilai positif diberikan jika

kondisi aktual lebih besar dibandingkan dengan kondisi optimalnya. Sedangkan

nilai negatif diberikan jika nilai aktual lebih kecil dibandingkan dengan nilai

optimalnya. Kondisi aktual, optimal Perkebunan Musi Landas (MULA) akan

dapat dlihat pada label 6.

Page 68: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

54

Tabcl 6. Tingkat Kegiatan Pada Kondisi Aktual, Optimal Serta Selisih

Antara Nilai Aktual Dcngan Nilai Optimalnya per Kilo.

Perio de JenisKaret Aktual Optimal Selisih

RSS I 888.094 127.200 760.894

RSS II 1.994 5.289 -3.295

RSS Ill 2.210 3.912 -1.702

Cutting A 7.556 7.379 177

RSS I 736.479 76.800 659.679

RSS II 1.078 4.267 -3.189

RSS Ill 1.895 7.232 -5.337

Cutting A 85.417 13.221 72.196

RSS I 597.287 76.800 520.487

RSS II 76 3.903 -3.827

RSS Ill 1.861 4.336 -2.475

Cutting A 11.088 3.095 7.993

RSS I 492.611 61. 900 430.711

RSS II 210 0 210

RSS III 2.803 0 2.803

Cutting A 19.026 0 19.026

Tingkat kegiatan optimal, aktual serta selisihnya dapat dilihat pada tabel 6,

dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada periode I, II dan Ill nilai selisih

dari kondisi aktual dengan kondisi optimal yang bernilai negatif adalah jenis karet

RSS II dan RSS Ill, dan jenis karet tersebut disarankan untuk diproduksi, karena

Page 69: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

55

pada kondisi tersebut perusahaan akan memperoleh keuntungan dari jenis - jenis

karet tersebut.

Nilai selisih antara kondisi aktual dan kondisi optimal pada periode I, II,

Ill, pada jenis karet RSS II dan RSS III bernilai negatif, ha! itu terjadi karena pada

setiap jenis karet diproduksi lebih sedikit dibandingkan dengan nilai pada kondisi

optimalnya, dengan selisih nilai masing - masing adalah sebagai berikut :

•!• Untuk RSS II dan RSS III pada periode I sebesar 3.295 kilo dan 1.702 kilo

•!• RSS II dan RSS lII periode II adalah 3.128 kilo dan 5.337 kilo

•!• Dan RSS II dan RSS III pada periode Ill sebesar 3.827 kilo dan 2.475

kilo

Dan dari hasil optimal ini maka perusahaan harus menarnbah produksi sesuai

dengan kondisi optimal agar keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin

besar, dan pada jenis karet tersebut disarankan untuk diproduksi.

Sedangkan pada pcriode IV, untuk RSS 1, RSS II, RSS Ill dan Cutting A

bernilai positif, dan ini berarti bahwa perusahaan memproduksi semua jenis karet

melebihi nilai optimalnya dan selisih nilai dari masing -- masing jenis karet

tersebut adalah 430.711 kilo, 210 kilo, 2.803 kilo, 19.026 kilo.

Jika dilihat dari nilai selisihnya pada periode IV perusahaan mcmproduksi

sernua jenis karet melebihi nilai optimalnya hal ini terjacli karena pcrmintaan

menurun, sehingga rnenggunakan semua sumber daya untuk produksi, dan

mengakibatkan produksi yang berlebih.

Selain produk yang disarankan untuk diproduksi terdapat pula jcnis karct

yang tidak disaran kan untuk diproduksi, jenis karct yang di~mrankan untuk untuk

Page 70: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

56

diproduksi ada pada periode IV, yaitu RSS II, RSS Ill, dan Cutting A, karena jika

produk - produk tersebut dipaksa untuk diproduksi maka akan mengurangi nilai

pada fungsi tujuan sebesar nilai reduced cost-nya yaitu masing -masing sebesar

Rp 58, Rp I 09 dan Rp 1.050.

Di tinjau dari nilai keseluruhan selama satu tahun, maka produk yang lebih

disarankan untuk diproduksi dalam jumlah besar adalah RSS II dan RSS Ill, hal

ini te1jadi karena kontribusi keuntungan yang diberikan oleh dua jenis karet

tersebut lebih besar dibandingkan dengan jenis karet lainnya. Dan diantara

keduanya yang paling banyak mcmberikan kontibusi keuntungan pada pcrusahaan

yaitu RSS II, sehingga pada kondisi optimal RSS II disarankan untuk diproduksi.

Secara keseluruhan perusahaan memang belum mencapai tingkat produksi

yang optimal. Hal ini terjadi karena perusahaan melakukan kegiatan produksi

berdasarkan pesanan, sehingga jenis dan jumlah karet yang diproduksi oleh

perusahaan akan disesuaikan dengan permintaan dari konsumen. Akan tetapi jika

perusahaan ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi maka perusahaan

harus dapat memenuhi produksi sesuai dengan kondisi optimalnya, dan

perusahaan juga dapat menekan biaya terutama biaya bahan baku. bahan

penolong, tenaga kerja langsung, dan biaya mesin yang dikeluarkan perusahaan

untuk memproduksi jenis karet yang tidak disarankan.

Dari pcmbahasan diatas maka pcrusahaan bclu1n 1ncncapai tingkat

optimal, pada penelitian ini yang ingin dikctahui adalah variabcl kcputusan

jumlah produksi karet dari masing - masing jenis karct yang seharusnya

dihasilkan oleh perusahaan agar keuntungan yang dipcroleh maksimal.

Page 71: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

57

Komposisi dan jumlah produk yang harus diproduksi berdasarkan nilai

' hasil olahan optimal, merupakan nilai yang dapat memberikan tingkat keuntungan

maksimal apabila perusahaan memproduksi sesuai dengan produksi optimal

dengan menggunakan sumber daya pada tingkat tertentu.

Berdasarkan tabel solusi optimal yang dihasilkan program linier, akan

tercapai apabila perusahaan memproduksi jenis karet pada Periode !, periode II

dan Periode lII pada jenis karet RSS II dan RSS lll. Komposisi optimal dari

aktivivitas produksi karet akan memberikan keuntungan yang optimal sebesar Rp

2,5 milyar, dengan asumsi seluruh produk dapat terjual pada tingkat optimal.

Dilihat dari nilai keuntungan, yang dipcroleh perusahaan pada kondisi

optimal lebih besar dibandingkan dengan nilai keuntungan pada kondisi

aktualnya, pada kondisi optimal perusahaan memperoleh nilai keuntungan sebesar

Rp 2,5 milyar dan pada kondisi aktual sebesar Rp 2, I milyar, sehingga selisih

antara nilai keuntungan optimal dengan nilai keuntungan aktualnya adalah sebesar

Rp 400 juta.

5.2.1 Analisis Dnal

Pada setiap periode perusahaan senantiasa berupaya untuk menyediakan

sumberdaya - sumberdaya yang terbatas ketersediannya, ketcrsediaan bahan baku

dan sumberdaya lainnya dapat digunakan secara optimal dengan memanfaatkan

semua sumberdaya sampai batas maksimal penggunaannya.

Besarnya penggunaan input produksi dapat diketahui dari nilai slack atau

surplus dan nilai shadow price nya. Jika nilai slack atau surplus sama dengan no!

berarti sumberdaya tersebut habis terpakai atau langka atau biasa discbut dengan

Page 72: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

58

kendala aktif, sebaliknya jika nilai slack atau surplus tidak sama dengan no!

berarti sumberdaya tersebut dalam jumlah yang berlebih.

Nilai dual dari suatu sumberdaya yang langka atau pembatas merupakan

shadow price dari sumberdaya tersebut. jika te1:jadi perubahan satu unit

ketersediaan maka akan menyebabkan perubahan nilai fungsi tujuan sebesar nilai

shadow pricenya, dari nilai shadow price nya ini dapat diketahui sumber daya

mana yang menjadi kendala utama dalam mencapai hasil yang optimal dengan

melihat nilai shadow price nya yang terbesar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 7.

Pada label ini akan dijelaskan tentang penggunaan bahan baku dan bahan

penolong yang digunakan untuk memproduksi karet. Pada setiap periode

perusahaan senantiasa berupaya untuk menyediakan bahan bairn dan bahan

penolong dalam jum lah yang cukup untuk digunakan dalam kcgiatan produksi dan

sebagai persediaan pada periode berikutnya. Ketersediaan bahan baku dan bahan

penolong sampai batas maksimal penggunaan.

Tabel 7. Nilai Slack dan Nilai Dual Kcndala Bahan Bairn dan Bahan

Penolong Pada Periode I, Periodc II, Periode III, dan Periode IV.

Peri ode

I II Ill IV

II 111 IV

II 111 IV

Slack I surplus

1.791.456 1.553.025 1.430.077 1.363.014

3.932,76 6.153,32 4.004,06 4.225,89

4.932,2 1.226,47 1.720,59 1.332,19

Nilai Dual

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 73: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

59

Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa perusahaan mengalami kelcbihan bahan

baku dan bahan penolong, yang pada kondisi aktualnya perusahaan memang

senantiasa menyediakan bahan baku dan bahan pcnolong dalam jumlah yang

melebihi dari kebutuhan yang scsungguhnya. Hal ini di lakukan untuk

menghindari kekurangan bahan jika sewaktu - waktu tcrdapat pcsanan lambahan.

Karena bahan baku berupa bahan cair yang tidak dapat disimpan lama maka

pcrusahaan menggunakan bahan baku tersebut menjadi produk yang diabaikan

produksinya, ha! ini terjadi karcna pcrusahaan memproduksi karct sesuui dcngan

pesanan schingga bahan baku yang bcrlcbih menjadi produk yang diabaikan

keadaaannya, dan pada posisi seperti ini pcrusahaan tidak dapat menekan biaya

produksi. Selain itu perusahaan juga menycdiakan beberapa bahan penolong

dalam jumlah besar untuk menghcmat biaya pembclian bahan.

Dan sumberdaya lainnya yang digunakan untuk memproduksi karet

adalah tenaga kerja Jangsung dan mcsin, tcnaga kcrja langsung adalah tenaga yang

secara langsung ikut memproduksi karet, dan tcnaga kcrja tersebut tcrdiri dari

bcberapa bagian diantaranya adalah tcnaga pada pengolahan basah, pengolahan

kcring dan giling, pengolahan pada pengasapan serta pcngolahan sortasi dan

packaging. Scdangkan untuk mcsin Pcrkcbunan Musi Landas hanya

menggunakan 2 jenis mesin yaitu mcsin sheeter gunanya untuk mcnggiling dan

mcmotong serta mesin pressball untuk proses packaging. Pada label 8 akan

dijclaskan tentang penggunaan sumberdaya tenaga ke1ja dan mesin.

Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa tenaga kerja dan mesin - mesin yang

digunakan oleh Perkebunan Musi Landas (MULA) belum diopcrasikan seeara

Page 74: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

60

maksimal. Hal ini terlihat dari kapasitas mesin yang tersedia dan

ketersediaan jam kerja yang masih tersisa (slack), dalam jumlah yang eukup

besar.

Berdasarkan label juga dapat diketahui bahwa, k1;tersediaan mesin dan

tenaga kerja belum menjadi sumber daya yang kritis. lnformasi ini dapat

dilihat dari nilai slack pada sejumlah mesin yang digunakan dan tenaga kei:ia

yang dipakai pada kegiatan produksi karet.

Tabcl 8. Nilai Slack dan Nilai Dual Kendala Mesin Pada Pcriodc I, Pcriodc

II, Pcriodc III, dan Pcriodc IV.

Periode

II

Ill IV

II

Ill IV

II Ill IV

II Ill IV

II Ill IV

II Ill IV

.,.Kendala Slack I surplus

10.060,4 11.052,59

10.879,32 0

10.676,4 11.675,59

11.481,32 11.079

1.888,88 2.187,43 2.055,46

928,39 7.802,2

7.825,79 7.644,66

7.582 1.601,31

1.984,4 1.879,19 1.918,69 1.601,31

1.984,4 1.879,19 1.918,69

Nilai Dual

0 0

0 344.245

0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 75: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

61

Nilai slack terendah pada periode IV, ha! ini terjadi karena pada periode

ini kapasitas mesin dan ketersediaan tenaga kerja hampir habis, dan faktor lainnya

adalah pada periode ini perusahaan terlalu banyak mcmproduksi padahal pada

pcriode ini perusahaan tidak disarankan untuk mcmproduhi.

Dari analisis linier programming pada label diatas, sumbcr daya langka (

pcmbatas) adalah pada kcndala tcnaga kci:ia pcngolahan basah pada pcriodc IV,

ha! ini terlihat dari nilai slack nya sama dcngan no! dan nilai shadow pricenya

mcnunjukkan besarnya tambahan pada pcndapatan bersih yang akan diberikan

jika ketersediaan sumber daya tersebut ditambah scbcsar satu satuan.

5.2.2. Analisis Scnsitivitas

Analisis sensitivitas biasanya terbagi menjadi dua bagian, yaitu

berhubungan dengan perubahan salah satu koefisien fungsi tujuan dan perubahan

salah satu nilai sisi sebelah kanan. Batas sensitivitas yang terdapat pada koefisien

fungsi tujuan menunjukkan batas perubahan yang tidak mengubah tingkat

kegiatan optimalnya. Sedangkan batas snsitivitas pada sisi sebelah kanan

menunjukkan batas perubahan yang tidak mengubah nilai dual dari sumberdaya

yang bersangkutan.

Pada label 9 akan dijelaskan tentang batasan penurunan tertentu yang

dapat menghasilkan tingkat kegiatan optimal yang sama dcngan scbelumnya,

sekalipun nilai fungsi tujuannya akan mengalami penurunan. Jenis karet yang

nilai koefisien fungsi tujuannya dapat mengalami peningkatan (allowable

Increase) dalam besaran yang tak terhingga adalah :

Page 76: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

62

Periode I: Semuajenis karel (RSS I, RSS II, RSS Ill, dan Cutting A)

Periode II : Semua Jenis Karel

Periode Ill : Semua Jen is Karel

Periode IV : Hanya RSS I.

Dan unluk periode IV jenis karet lainnya memiliki kelerbatasan dalam

menaikkan koefisien fungsi tujuan dalam mencapai keadaan optimal seperti

semula.

Tabel 9. Analisis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan Pada Periodc I,

Periode II, Pcriodc III, dan Periodc IV.

Peri ode var Current coefisient Allowable Allowable Increase Decrease

x 11 6.548 Infinity 6.548 x 12 6.757,39 Infinity 6.757,39

x 13 6.216,79 Infinity 6.216,79

x 14 6.884,89 lnflnit 57,99 II X21 6.460 111/ini 6.460

X22 6.713,39 lnflnit 6.713,39 x 23 6.101,79 Infinity 6.101,79

x 24 6.826,89 57,99 Infinity

111 x 31 6.403 Jiifinity 6.403 X32 6.672,39 In 1ni 6.672,39 x 33 6.033,79 bifinity 6.033,79

x 34 6.775,89 108,99 bifinity

IV X41 5.794. Infinity 5.794

X42 5.788,39 !t1finity 5.788.39

x 43 5.158,79 Infinity 5.158,79

x 44 5.834,89 1.050 b1flnity

Pada label dialas dapal dilihat batas sensitivitas pada nilai koefisien fungsi

tujuan. Nilai koefisien tujuannya dapat mengalami penurunan dalam besaran tak

terhingga adalah pada Periode IV, RSS fl, RSS 111, dan Cutting A.

Page 77: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

63

Dan untuk perubahan pada nilai sisi sebelah kanan akan dijelaskan pada

tabel IO. berdasarkan tabel tersebut bahwa nilai sisi sebelah kanan pada kendala -

kendala terdapat batas kenaikkan atau penurunan yang tidak mengubah nilai dual

kendala yang bersangkutan.

Tabel 10. Analisis Sensitivitas Kendala - Kendala Pembatas pada Bahan

Bairn clan Bahan Penolong per liter.

·eriode Kendal a Current Allowable Allowable Decrease

RHS Increase

Bahan Baku 2.359.38 b?fini/J' I. 791.45

Asam Semut 5.083 b?finit.v 3.932,7

Talk 6.37( '1!/init_v 4.932. - -----

Bahan Baku 1.796.673 I11fi 11 i I)' 1.553,0

Asam Semut 7.06 I11fi11i1y 6.153,31

Talk 1.328.00 I11/ini1y 1.226,4

Bahan Baku 1.676.853 bifinity 1.430.077, 75

Asam Semut 4.621 fl?fif1if)I 4.004,0

Talk 1.985 Infinity I. 720,5

Bahan Baku 1.549.333 Infinity 1.363.01

Asam Semut 4.783 Infinity 4.225,8

Talk 1.45 Injinify 1.332, I

Berdasarkan label 10 dapat dilihat batas pcrubahan yang tc1:jadi pada

kendala - kendala bahan baku dan bahan penolong yang menjadi pembatas

pada kegiatan produksi RSS (ribbed smoke sheet). Pada label ini terlihat bahwa

nilai sisi sebelah kanan atau RHS (righthand side) pada kendala - kendala

tersebut terdapat batas kenaikan dan penurunan yang tidak mengubah nilai dual

kendala yang bersangkutan. Jika ditinjau dari nilai sisi sebelah kanan atau RHS

(righthand side) secara keseluruhan, maka semua kendala n1cngalami

Page 78: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

64

peningkatan tanpa batas, dan dapat dikurangi sesuai dengan batas yang telah

ditentukan.

Dan pada kendala tenaga ke1ja, mesin dan pemintaan mengalami

kenaikkan dan penurunan, dapat dilihat pada label I I.

Tabel 11. Analisis Sensitivitas pada Kendala Tenaga Kerja dan Mesin

eriode Kenda la Current RI-IS 1\llowahle Increase Allo\'Vable Decrease

Infinity 10.060,

. kering /Jifinity 10.676,

. Asap Infinity 1.888,8

/Jifini~v 7.802,

. Sheteer Infinity 1.601,31

2.46 bifinity 1.601,31

. Basalz 13.083 Infinity 11.052,5

. kering 13.70 bifi11ity 11.675,5

. Asap 2.49 /Jifinity

9.345 /Jifinity 7.825,7

. Sheteer 2.49 bifi11ity 1.984,

. Press 2.49 bifi11ity 1.984,4

. Basah 12.64 Infinity 10.879,3

. kering 13.24 /Jifinity I 1.481,3

. Asap 2.40 /Jifinity 2.055,4

9.03 bifi11ity 7.644,6

. Sheteer 2.40 bifinity 1.879, I

. Press 2.40 /Jifinity 1.879, I

. Basah 1.23 2.266 1.23

. kering ltifinity I 1.07

ltifinity 928,3

/Jifinity

. Sheteer 2.35 ltifinity

. Press 2.35 bifinity

Page 79: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

65

Pada tabel diatas dijelaskan bahwa semua kendala tenaga kerja dan mesin

pengolahan nilai sisi sebelah kanan mengalami kenaikkan tanpa batas, kecuali

pada pengolahan basah pada periode IV ketersediaan jam kerja dapat di naikkan

hanya sebatas 2.266 jam orang kerja. Apabila dinaikkan melebihi batas kepekaan

maka perusahaan akan mengalami kerugian, karena pada periode IV perusahaan

tidak disarankan untuk memproduksi RSS.

Sedangkan pada kendala permintaan yang kenaikkannya tanpa batas ada

pada periode IV produk RSS I, II, Ill, dan Cutting A. sedangkan pada periode

lainnya untuk kenaikkan dan penunmannya ada batasannya. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Analisis Sensitivitas pada Kendala Permintaan

Produk CurrcntRHS Allowable Increase Allo\vable l)ccrease

SSI 127.200 266.886,65 127.200.000 5.289 266.886,65 5.289

SS III 3.912 266.886,65 3.912

utting A 7.379 266.886,65 7.379

SS I 76.800 396.880 76.800

SS II 4.267 396.880 4.267 SS III 3.903 313.199,34 3.903

utting A 13.517 396.880 13.517

SS I 76.800 313.199,34 76.800

SS II 3.903 313.199,34 3.903

SS III 4.336 313.199,34 4.336

utting A 3.095 313.199,34 3.095

SS I 175.200 !11finily I I 3.300

SS II 13.517 Infinity 13.517

SS III 15.051 I 11.fi 11 i ly 15.051

uttiug A 6.201 Infinily 6.201

Page 80: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

66

Batasan penurunan nilai sisi sebelah kanan pada analisis sensitivitas

bertL\juan untuk menyamakan nilai dual pada kendala yang bersangkutan dengan

nilai pada keadaan optimal.

5.3. Analisis Post Optimal.

Analisis post optimal dilakukan pada penelitian ini, karena terdapat

beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kondisi optimal

yang lebih aplikatif dengan kondisi yang sesungguhnya dilapangan. Analisis post

optimal pada penelitian ini dibagi menjadi dua skenario yaitu : ( 1) skenario I,

mengabaikan kendala permintaan, (2) skenario JI, mclakukan pcrubahan pada

koefisien fungsi tujuan pada RSS I Pcriode I.

5.3.1. Skenario I

Pada kondisi optimal ada produk yang tidak disarankan untuk diproduksi

olch pcrusahaan. Padahal pada kondisi aktual. scmua jcnis produk yang ada pada

perusahaan tersebut diproduksi scsuai dcngan pcrmintaan konsumcnnya. Dalam

upaya memenuhi permintaan konsumen tcrsebut, maka pada skcnario I kendala

permintaan untuk RSS I, RSS II, RSS Ill dan Cutting A pada Pcriodc l,11,Jll dan

IV diabaikan.

Dengan meningkatkan produksi semua jcnis karet maka pada skenario I

secara otomatis mengubah nilai fungsi tujuan, tingkat kcgiatan produksi, dan

pemanfaatan sumbcr dayanya. Nilai fungsi tujuan pada skenario I adalah sebesar

Rp 8,9 milyar sedangkan nilai fungsi tujuan optimalnya sebesar Rp 2.5 sehingga

selisih dari nilai fungsi tujuan optimalnya adalah sebesar Rp 6,4 milyar

Peningkatan nilai fungsi tujuan ini terjadi karena pada skenario I, kcndala

Page 81: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

67

permintaan pada semua jenis karet pada periode I, II, III, dan IV diabaikan dan

adanya perubahan perumusan model pada kendala permintaan.

Peningkatan fungsi kendala permintaan pada semua jenis karet pada

Periode !,II, III, dan IV tanpa batas menambah keuntungan pcrusahaan pada

produk dan pada periode tersebut. Perubahan pada fungsi kendala yang

mengakibatkan tingkat kegiatan optimal mengalami perubahan

Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa produk yang disarankan untuk

diproduksi mengalami perubahan dari kondisi optimalnya. Perubahan ini

mengakibatkan adanya sclisih antara kondisi pada skcnario I dcngan kondisi

optimalnya. Selisih itu dapat dilihat dari nilai yang terdapat didalam kurung pada

tabel tersebut. Nilai selisihnya dari kedua kondisi tersebut ada yang bernilai

positif dan ada yang bernilai negatif. Selisih yang bernilai positif menunjukkan

bahwa nilai pada skenario I lebih besar dibandingkan dengan nilai optimalnya,

sedangkan selisih yang bernilai negatif menunjukkan bahwa nilai pada skenario I

lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai pad a kondisi optimalnya.

Adanya peningkatan produksi pada jcnis karct RSS I mcngakibatkan

adanya pcrubahan pada pemakaian sumbcr daya. Hal ini dapat dilihat dari nilai

slack pada skenario I yang bcrubah dari nilai slack pada kondisi optimal.

Dilihat dari pcrbandingan dari kedua kondisi tcrscbut, maka kondisi pada

skcnario I nicrupakan solusi yang tcrbaik dibandingkan vcrsi a\val. I !al ini dapal

dilihat dari kcuntungan yang dapat dipcrolch pcrusahaan pada skcnario I yang

lebih besar dibandingkan dengan kcuntungan yang dipcrolch pada kondisi

optimal.

Page 82: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

68

5.3.2. Skenario II

Harga merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi kemampuan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Oleh karenac itu pada skenario II

dilakukan perubahan koefisien fungsi tujuan dengan cara meningkatkan harga

salah satu produk .

Pada skenario II, adanya peningkatan harga pada RSS I periode I, harga

RSS I pada periode tersebut diubah dari Rp 6548 per kilogram menjadi Rp 6648

per kilogram, sehingga perusahaan mendapat keuntungan, dan peningkatan harga

tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan nilai fungsi tujuan, tingkat kegiatan

produksi, serta pemanfaatan sumberdayanya.

Nilai fungsi tujuan pada skenario If yaitu sebesar Rp 2,58 milyar ,

sedangkan nilai fungsi tujuan pada kondisi optimal versi awal adalah sebcsar Rp

2.57 milyar, sehingga selisih dari kedua nilai tcrsebut adalah scbcsar Rp I 0 juta,

Pada label 16 dapat pula dilihat tingkat kcgiatan pada skenario II bcrbeda dengan

tingkat kegiatan versi awal.

Perbedaan nilai pada kedua kondisi tcrscbut mcnghasilkan sciisih baik

positif maupun ncgatif. Nilai positif tcciadi apabila pada skcnario II lcbih bcsar

dibandingkan dengan nilai oplimalnya, scdangkan sclisih yang bcmilai ncgatif

menunjukkan bahwa nilai pada skenario If lcbih kccil jika dibandingkan dcngan

ni!ai pada kondisi optimalnya.

Solusi pada skenario II lebih baik dari kondisi optimal versi awal karena

keuntungan perusahaan dapat lcbih ditingkatkan. Olch karena itu jika perusahaan

ingin meningkatkan keuntungan yang dipcroleh, maka dapat dilakukan

Page 83: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

69

peningkatan nilai keuntungan yang diperoleh suatu jenis produk dcngan eara

menaikkan harga pada batas yang telah ditentukan.

Tabel 13. Perbandingan antara Hasil pada Kondisi Optimal dcngan Basil

Setclah Melakukan Analisis Post Optimal

'eriode

I

II

III

IV

127.200 410.666,65

5.289

3.912

7.379

76.800

4.267

7.232

13.221

76.800

3.903

4.336

3.095

61.900

0

0

0

(283.466.65)

0 (-7.232)

0 (-13.221)

401.333,34 324.533,34

0 -3.903)

0 (-4.336)

0 (3.905) 61.900

(0)

Skenario lI 127.200

(0)

5.289 0

76.800 0)

4.267 0)

7.232 (0)

13.221 (0)

76.800 0)

3.903 (0)

4.336 0)

3.095 0)

48.383 (-13.517)

13.517 13.517

Ketcrangan: ( ) selisih nilai hasil analisis post optimal dengan optimal.

Page 84: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

6.1. Kcsimpulau

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada Perkebunan Musi Landas

PTP Nusantara Vll Sumatera Selatan ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

I. Perusahaan belum dapat melakukan kegiatan produksinya secara optimal. Hal

ini terjadi karena nilai fungsi tujuan pada kondisi optimal lebih tinggi

dibandingkan pada kondisi aktual. Dan kondisi ini tcrjadi karena perusahaan

memproduksi produk berdasarkan pcsanan konsumen.

2. Ketersediaan sumber daya perusahaan tidak menjadi kendala yang berarti

karena ketersediaannya bukan suatu hal yang kritis. 1-!al ini dapat dilihat pada

dari nilai slack atau surplus pada sumber daya yang tersedia dalam

perusah aan.

3. Pada peneletian ini dilakukan analisis sensitivitas yang membahas tentang

batas perubahan koefisien fungsi tujuan dan pcrubahan nilai sisi sebelah

kanan,pada analisis ini batasan perubahan koefisien fungsi tujuan yang

kenaikannya terbatas adalah RSS II, RSS Ill, dan Cutting A pada periodc IV,

sedangkan pcnurunannya tanpa batas. Untuk pcrubahan nilai sisi scbclah

kanan hampir semua kendala diperbolekan naik tanpa batas kecuali pada

kendala permintaan ada produk yang naiknya dibatasi sampai batasan yang

telah ditentukan, dan untuk penurunannya disesuaikan dengan nilai slack.

4. Dan pada penclitian ini juga membahas analisa post optimal yang dibagi

menjadi dua skenario. Pada skenario I dilakukan perubahan dengan cara

Page 85: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

71

mengabaikan permintaan dengan arti bahwa perusahaan dapat menjual semua

jenis karet pada semua konsumen tanpa dibatasi dengan permintaan konsumen

pada setiap periode tanpa batas, dan pada skenario II dinaikkan harga RSS I

pada periode I. Dan basil analisa ini menunjukkan adanya perubahan pada

nilai fungsi tujuan, tingkat kegitan produksi, serta pemanfaatan sumber

dayanya. Pada kondisi optimal versi awal dengan skenario I dapat diketahui

bahwa keuntungan pada skcnario I mcngalami kenaikkan dibanding dcngan

kondisi optimal versi awal. Hal ini tei:jadi karena perusahaan meningkatkan

produksi tidak berdasarkan pesanan konsumen dan produk tersebut memberi

kontribusi keuntungan Jebih besar.

5. Pada skenario II melakukan peningkatan harga pada RSS I periode I sebesar

Rp 100,- per kilogram, dan keuntungan yang diperoleh perusahaan pun

mengalami peningkatan. Oleh karena itu, pada skenario ini menjadi salah satu

al ternati f untukperbaikkan perusahaan.

6. Dan dari hasil post optimal pada skenario l dan skcnario II maka skenario l

dapat memberikan kontribusi kcuntungan lcbih besar.

Page 86: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

72

6.2 Saran

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan, sehingga untuk

lebih mengembangkan hasil penelitian,peniliti memberikan saran-saran yang

dapat digunakan sebagai landasan penelilian lanjutan olch peneliti lainnya, agar

hasil yang didapat menjadi lebih baik.

I. Untuk pihak perusahaan sebaiknya untuk menekan biaya produksi sehingga

dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

2. Pada kondisi optimal periode I, II, III perusahaan sebaiknya memproduksi

RSS II, dan RSS III karena pada periode tersebut nilai optimalnya lebih besar

dari nilai aktualnya. Sedangkan pada kondisi aktual perusahaan

memproduksi semuajenis karet pada setiap periodcnya.

3. Karena perusahaan memproduksi berdasarkan pcsanan maka perusahaan dapat

mengurangi sumber daya yang seperti tenaga kerja langsung yang berlebih,

sehingga perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang berlebih tersebut.

4. Bcrdasarkan pada ha~il post optimal skcnario I pcrusahaan akan mcmpcrolch

keuntungan yang lcbih bcsar dibanding hasil optimalnya maka untuk

meningkatkan profit pcrusahaan disarankan agar pcrusahaan dapat

mcngabaikan permintaan atau memproduksi tanpa pcsanan, dalam arti semua

produk habis terjuaL

Page 87: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan, 1980, Ma1111jeme11 Produksi, Lcmbaga Pcnerbit Fakultas U I,

Jakarta.

Buffa, Elwood. S dan Rakcsh K. Sarin, M1111ajeme11 Operasi dt111 Produksi

Modem, edisi kcdelapan, Binarupa Pers Jakarta, 1996.

Handoko, Hani, Dr. M.B.A, Dt1sar - Dasar llfa11ajeme11 Produlisi dan Operasi,

PT BPFE, 2000, Y 01,ryakarta, 1989

J.Spillane, James, Dr, Komoditi Karet Pera11a1111ya Da!am Perekonomian

I11do11esia, Kanisius, Yogyakarta, 1989.

Mulyono, Sri, Riset Operasi, Fakultas Ekonorni Universitas Indonesia, Jakarta,

2002

Nasendi dan Anwar, Program Li11ier da11 Variasinya, PT Gramedia, Jakarta 1985

Nicholson, Walter, Teori Eko110111i Mikro Pri11sip - pri11sip Dast1r da11

Pe11gemba11ga1111ya, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta 1994

Reksohadiprodjo,Sukanto,Prof,M.com, Ma11ajeme11 l'roduksi, Edisi Ke 4

BPFE, Yogyakarta, 1992

Sukartawi, Linier Programming, Teori dllt1 Aplikasi11ya, Khususnya dalam

bidang pertanian, Rajawali Pers, Jakarta 1995.

Subagyo, Pangestu, Ors, M.B.A, Dasar - Dasar Operation Reset1rc!t, PT BPFE,

2000, Y ogyakarta.

Supranto. J, Telmik Riset Pemt1st1rt111 dt111 Rt1nw!llt1 Pe11j1wla11, Rineka Cipta,

Jakarta, 2000

Sctyamidjaja, Djoehan, Karel Budi dt1ya da11 Pengola/w11, kanisius, yoyakarta,

1993

Susi, Optimalist1si Gula Ct1ir dt111 Guill Kristal, Skripsi, Jurusan llmu - llmu

Sosial Ekonomi Pertanian Bogor, Bogar, 1999.

Subagyo, Pangestu, Ors. M.B.A, dan Sari, Marwan, M.B.A dan Dr. T. Hani

Handoko, M.B.A, Dt1.mr - Dast1r Operati011 Research, Jilid kc 2, BPFE,

Y ogyakarta.

Page 88: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

74

Taha, A.H, Riset Operasi, l'akultas Ekonomi Universitas Indonesia, .Jakarta, 2002.

Wardani, R.V, Kajian Optimalivasi Produksi Samlal Gw11111g, Skripsi Jurusan

Ilmu - Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Bogor, Bogor, 1994.

Page 89: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

75

Lampiran I : Perumusan Model Optimalisas Produksi Karet RSS yang diolah dengan

menggunakan program LINDO

Fungsi tujuan

Maksimum Z = 6548 XI I+ 6757.4 Xl2 + 6216.8 Xl3 + 6884.9 X14 + 6460 X21 +

6713.4 X22 + 6101.8 X23 + 6826.9 X24 + 6403 X3 I + 6672.4 X32 + 6033.8 X33

+ 6775.9 X34 + 5794 X41+5788.4 X42 + 5158.8 X43 + 5834.9 X44

Fungsi Kendala

1. kendala bahan baku

a) 3.95 X 11+3.95 X 21+3.95 X31+3.95 X41 :5 2.359.387

b) 2.4 X 12 + 2.4 X22 + 2.4 X32 + 2.4 X42 :5 1.796.673

c) 2.8 Xl3 + 2.8 X32 + 2.8 X33 + 2.8 X43 :5 1.676.673

d) 3.01 X14 + 3.01X42+3.01 X43 + 3.01 X44 :5 1.549.333

2. kendala bahan penolong

asam semut

a) 0.008xl1+0.008 x21+0.008 x31+0.008 x41 :5 5083

b) 0.009 xl2 + 0.009 x22 + 0.009 x32 + 0.009 x42 :5 7067

c) 0.007 xl3 + 0.007 x23 + 0.007 x33 + 0.007 x43 :5 4621

d) 0.009 x14 + 0.009 x24 + 0.009 x34 + 0.009 x44 :5 4783

talk

a) 0.01xiI+0.01x21+0.01x3l+0.01 x41 :5 6370

b) 0.001xl2+0.001x22+0.001 x32 + 0.001 x42 :5 1328

c) 0.003 x13 + 0.003 x23 + 0.003 x33 + 0.003 x43 :5 1985

d) 0.002 x14 + 0.002 x24 + 0.002 x34 + 0.002 x44 :5 1456

3. kendala tenaga kerja

Fungsi kendala pada Pengolahan basah:

a) 0,02 X 11+0,02 X 21+0,02 X 31+0,02 X 41 :5 10878

b) 0,01Xl2+0,01X22+0,01 X32 + 0,01 X42 :5 11466

c) 0,02 X13 + 0,02 X23 + 0,02 X33 + 0,02 X43 :5 11.613

Page 90: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

d) 0,02 XI 4 + 0,02 X24 + 0,02 X34 + 0,02 X44 :5 11.466

Fungsi kendala pacla pengolahan kering & giling

a) 0,06 X 11 + 0,06 X 21 + 0,06 X 31 + 0,06 X 41 :5 34.188

b) 0,05 x 12 + 0,05 x 22 + 0,05 x 32 + 0,05 x 42 :5 36.036

c) 0,06 Xl3 + 0,06 X23 + 0,06 X33 + 0,06 X43 :5 36.498

d) 0,07 X14 + 0,07 X24 + 0,07 X34 + 0,07 X44 :5 36.036

Fungsi kenclala pacla pcngasapan

a) 0,01Xll+0,01X21+0,01X3I+0,01 X41 :5 6216

b) 0,008 X12 + 0,008 X22 + 0,008 X32 + 0,008 X42 :5 6552

c) 0,01Xl3+0,01 X23 + 0,01X33+0,01 X43 :5 6636

d) 0,01Xl4+0,01X24+0,01 X34 + 0,01 X44 :5 6552

Fungsi kcndala pacla sortasi & packaging

a) 0,04 Xl4 + 0,04 X24 + 0,04 X34 + 0,04 X44 :5 23.310

b) 0,03 X12 + 0,03 X22 + 0,03 X32 + 0,03 X42 :5 24.570

c) 0,04 Xl3 + 0,04 X23 + 0,04 X33 + 0,04 X33 :5 24.885

0,05 X14 + 0,05 X24 + 0,05 X34 + 0,05 X44 :5 24.570

4. Kendala jam mesin

sheeter

a) 0,002 XI I+ 0,002 X21+0,002 X31+0,002 X41 :5 1036

b) 0,001Xl2+0,001X22+0,001X32+0,001 X42 :5 1092

c) 0,002X13 + 0,002 X23 + 0,002 X33 + 0,002 X43 :5 1106

d) 0,002 Xl4 + 0,002 X24 + 0,002 X34 + 0,002 X44 :5 1092

Press ball

a) 0,002Xl1+0,002 X21+0,002 X31+0,002 X41 :5 1036

b) 0,001Xl2+0,001X22+0,001X32+0,001 X42 :5 1092

c) 0,002 Xl3 + 0,002 X23 + 0,002 X33 + 0,002 X43 :5 1106

e) 0,002 X14 + 0,002 X24 + 0,002 X34 + 0,002 X44 :5 l 092

76

Page 91: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

5. kcndala permintaan

XI I :5 127.200

Xl2 :5 76.800

X13 :5 76.800

Xl 4 :5 175.200

X21 :5 5289

X22 :5 4267

X23 :5 3903

X24 :5 13517

X31 :5 3912

X32 :5 7232

X33 :5 4336

X34 :5 !5051

X41 :s 7379

X42 :S 13.221

X43 :s 15.051

X44 :5 62.011

77

Page 92: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

Lampiran 2 Solusi Optimal Kegiatan Produksi karet RSS

Objective function value 2.576.842.000

No Prod Var Value Reduced Cost Current coefisier. I I RSS I XII I27.200 0 6.548

f---2 X2I 76.800 0 6.7.57,391

f---

3 XJI 76.800 0 6.2I6,79 -4 X4I 61.900 0 6.884,89

5 RSS ll XI2 5.289 0 6460 -6 X22 4.267 0 6.7 I 3,39

-7 X'' ~~ 3.903 0 6.IOI,79

-8 X42 0 57,9 6.826,89

9 RSS Ill Xl3 3.912 0 6.403 I -

10 X'' ~~ 7.232 0 6.672,39

·-11 X33 4.336 0 6.033,79

-12 X43 01 108.9 6.775,89

I 13 Cut A Xl4 7.556 I 0 5.794 I I I -

14 X24 13.221 0 5. 788,39 f---

15 X34 3.095 0 5.158,79 f---

16 X44 0 1.050 5.834,391

Allowable Increase

INFINITY

INFINITY

INFINITY .

INFINITY

INFINITY

INFINITY

INFINITY

57,99

INFINITY

INFINITY

INFINITY

108,99

!l\lf;'lll.TTTV ~~·~ ~~•.-;..t..t

INFINITY

INFINITY

1.050

Allowable Decrease

6.548

6.575,39

6.216,79

57,99

6.460

6.173,39

6.101,79

INFINITY

6.403

6.672,39

6.033,79

INFINITY

5.794

5.788,39

5.158,79

INFINITY

-.l

""

Page 93: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

No Cons

I Latek

2

3

4

5 Asam

6 sen1ut

7

8

9 Talk

10

11

12

13 basah

14

15

16

17 Kcring

iS

19

20

/-----...

pb,_. <:t(, '.

'" S'fARJf

Code .Slack

LI 1.791.456

L2 1.553.025

L3 1.430.077

L4 1.363.014

As I 3.932,76

As2 I 6.J 53,32

As3 I 4.004,06

As4 4.225,89

Tl 4.329,2

T2 I 1.226,47

T3 1.720,59

T4 I 1.332, 19

Pl ' 10.060,4 I P2 I I 1.052,59

P3 I I 0.879,32 I

P4 0

Kl I I 0.676,4

K2 I 11.675.59

K3 I 11.481,32

K4

I 11.079

Dual price Current RHS .. -

0 2.359.387

0 I. 796.673

0 1.676.853

0 1.549333

0 5.083

0 7.067

0 4.621

0 4.783

0 6.370

0 1.328

0 1.985

0 1.456

0 12.936

0 13.083

0 12.642 .

344.245 1.238

0 13.552 I

0 13.706

0 13.244

0 12.9361

Allowable Increase

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

2.266

1J1fi 11 i '>' Infinity

Infinity

!tifinity

Allowable Decrease

1.791.456

1.553.025

1.430.077

1.363.014

3.932,76

6.153,32

4.004,06

4.225,89

4.932,2

1.226,47

1.720,59

1.332,19

10.060,4

11.052,59

I 0.879,32

1.238

Jo f...71'. .:;.o . -·~ ' .... , .... /

11.675,59

11.481,32

11.079

_, '°

Page 94: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

22 P2 2.187,44

23 P3 2.055.46

24 P4 928

25 sortasi Si I 7.802,2

26 . Si 2 7.825,79

27 Si3 7.644,66

28 Si4 7.582

29 sh et er St I 1.601,32

30 St2 1.984,4

31 St3 1.879, 19

32 St 4 1.918,69

33 Press Pb I 1.601,32

34 ball Pb 2 1.984,4

35 1.879, 19

36 1.918,69

v L.LtO'+

0 2.492

0 2.408

0 1.176

0 9.240

0 9.345

0 9.030

0 8.820

0 2.464

0 2.492

0 2.408

0 2.352

0 2.464

0 2.492

0 2.408

0 2.352

Infinity

Infinity

Infinity

infinity

Infinity

lnfinily

Infinity

lnfinily

Infinity

Infinity

Infinity

Infinity

!tifinity

Infinity

!nfinily

!tifinity

1.888,88

2.055,46

928,39

7.802,2

7.802,2

7.825,79

7.644,66

7.582

1.601,32

1.984,4

1.879, 19

1.918,69

1.601,32

1.934,4

1.879,19

l.918,69

00 0

Page 95: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

No Cons Code Slack Dual price Current RHS Allowable Allowable Increase Decrease

37 Pennintaan Pr I . - 0 6.548 127.200 266.886,65 127.200

38 Pr 2 0 6.757.39 76.800 396.880 76.800

39 Pr 3 0 6.216,79 76.800 313.199,34 76.800

40 Pr 4 113 .300 0 175.200 Infinity 113 .300

41 Pr 5 0 6.640 5.289 266.886,65 5.289

42 Pr 6 01 6.713,39 4.267 396.880 4.267

43 Pr 7 0 6.101,79 3.903 313.199,34 3.903

44 Pr 8 13.517 0 13.5I7 Infinity 13.517

45 Pr 9 0 6.403 3.912 266.886,65 3.9I2

46 Pr 10 0 6.672,39 7.232 396.880 7.232

47 Pr 11 01 6.03\79 4.336 313.199,34 4.336

48 Pr 12 I 15.051 0 15.051 Infinity 15.051

49 Pr 13 01 5.794 7.379 266.886,65 7.379

50 Pr 14 0 5. 788,39 13.221 396.880 13.221

51 Pr 15 0\ 5.518,79 3.095 313.199,34 3.095 I I I

j 52 I \ P~ 16 . \ 6.201 \ O \ 6.201 I Infinity\ 6.201 J

Page 96: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

82

Larnpiran 3. Hasil Solusi Optimal Skcnario I (Mcngabaikan Pcnnintaan)

LP bPTJMUM FOUND AT STEP 0

OBJECTIVE FUNCTION VALUE

I) 0.8978118E+IO

VARIABLE VALUE REDUCED COST

XII 410666.65 0

Xl2 498400 0

Xl3 401333.34 0

X14 61900 0

X21 0 88

X22 0 44

X23 0 115

X24 0 57.99

X31 0 145

X32 0 85

X33 0 !83

X34 0 I 08.99

X41 0 754

X42 0 969

X43 0 1058

X44 0 1050

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES

BB) 737253.68 0

3) 600513 0

4) 553119.68 0

5) 1363014 0

ASM) 1797.66 0

7) 2581.4 0

8) 1811 0

9) 4225.89 0

'T'A r I/\ ......... ,... ............

Page 97: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

83

I I ) 29.59 0

12) 781 0

J:i) 1332.19 0

BSH) 4722.66 0

. 15) 3114.99 0

16) 4615.33 0

17) 0 344245

KRNG) 5338 0

19) 3737.99 0

20) 5217.33 0

21) 11079 0

ASP) 821.33 0

23) 996.79 0

24) 02.62 0

25) 928.39 0

SRTS) 5133.33 0

27) 5238.33 0

28) 4923.33 0

29) 7582 0

SHTR) 0 0

31) 0 0

32) () 0

33) 1918.69 ()

PRES) 0 1091333.37

35) () 1351480

36) 0 I 036133.31

37) 1918.69 ()

NO. ITERATIONS= 0

Page 98: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

84

RANGES IN WHICH THE BASIS rs UNCHANGED:

OB.J COEFFICIENT RANGES

VAIUABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

COEF INCREASE DECREASE

XI I 6548 INFINITY 88

Xl2 6757 INFINITY 43.99

Xl3 6216.79 INFINITY 115

Xl4 6884.89 INFINITY 57.99

. X21 6460 88 INFINITY

X22 6713.39 43.99 INFINITY

X23 6101.79 I 15 INFINITY

X24 6826.89 57.99 INFINITY

X31 6403 145 INFINITY

X32 6672.39 84.99 INFINITY

X33 6033.79 183 INFINITY

X34 6775.89 108.99 INFINITY

X41 5794 754 INFINITY

X42 5788.39 968.99 INFINITY

X43 5158.79 1058 INFINITY

X44 5834.89 1050 INFINITY

RIGllTHAND SIDE RANGES

ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

RHS INCREASE DI~CREASE

BB 2359387 INFINITY 737253.68

3 1796673 INFINITY 600513

4 1676853 INFINITY 553119,68

5 1549333 INFINITY 1363014

ASM 5083 INFINITY 1797.66

7 7067 INFINITY 2581.4

8 4621 INFINITY 181 1.66

9 4783 INFINITY 4225.89

TALK 6370 INFINITY 2263.33

Page 99: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

85

11 1328 INFINITY 829.59

12. 1985 INFINITY 781

I 3 1456 INFINITY 1332.19

BSH 12936 INFINITY 4722.66

15 13083 INFINITY 3 I 14.99

16 12642 INFINITY 4615.33

17 1238 4641.99 1238

KRNG 13552 INFINITY 5338.66

19 13706 INFINITY 3737.99

20 13244 INFINITY 5217.33

21 I2936 INFINITY I 1079

ASP 2464 INFINITY 82 I .33

23 2492 INFINITY 996

24 2408 INFINITY 802.66

25 I 176 INFINITY 928.39

SRTS 9240 INFINITY 5 I 33.33

27 9345 INFINITY 5238.33

28 9030 INFINITY· 4923.33

29 8820 INFINITY 7582

SHTR 2464 INFINITY 0

31 2492 INFINITY 0

32 2408 INFINITY 0

33 2352 INFINITY 1918.69

PRES 2464 0 2463.99

35 2492 0 2492

36 2408 0 2408

37 2352 INFINITY 1918.69

Page 100: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

86

Lampirnn 4. Hasil Solusi Optimal Skcnario II (Mcnaikkan Harga Karct

Pada RSS I Pcriodc I)

LP OPTIMUM FOUND AT STEP 13

OB.TECTIVE FUNCTION VALUE

I) 0.2588778E+ I 0

VARIABLE VALUE REDUCftlJ COST

XI I 127200 0.000000

X12 76800 0.000000

Xl3 76800 0.000000

Xl4 48383 0.000000

X21 5289 0.000000

X22 4267 0.000000

X23 3903 0.000000

X24 13517 0.000000

X.l I 3912 0.000000

X32 7232 0.000000

X33 4336 0.000000

X34 0.000000 108.99

X41 7379 0.000000

X42 13221 0.000000

X43 3095 0.000000

X44 0.000000 1050

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES

f3 [l) 1791456 0.000000

:i) 1553025 0.000000

4) 1430077.75 0.000000

5) 1363014 0.000000

ASM) 3932.76 0.000000

7) 6153.31 0.000000

8) 4004.06 0.000000

9) 4225.89 0.000000

Page 101: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

87

41) 126817 0.000000

42) 0.000000 6460

43) 0.000000 6713.39

44) 0.000000 610 I. 79

45) 0.000000 -58

46) 0.000000 6403

47) 0.000000 6672.39

48) 0.000000 6033.79

49) 15051 0.000000

50) 0.000000 5794

51) 0.000000 5788.39

52) 0.000000 5158.79

53) 6201 0.000000

NO. ITERATIONS= 13

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:

OBJ COEFFICIENT RANGES

VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

COEF INCREASE DECREASE

XII 6648 INFINITY 6648

Xl2 6757.39 INFINITY 6757.39

X13 6216.79 INFINITY 6216.79

Xl4 6884.89 INFINITY 58

X21 6460 INFINITY 6460

X22 6713.39 INFINITY 6713.39

xn 6IOl.79 INFINITY 6101.79

X24 6826.89 58 INFINITY

X31 6403 INFINITY 6403

X32 6672.39 INFINITY 6672.39

X33 6033.79 INFINITY 6033.79

X34 6775.89 108.99 INFINITY

X41 5794 INFINITY 5794

Page 102: OPTIMALISASI PRODUKSI KARET OLAHAN RSSrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14657/1/AULIA... · berfungsi menciptakan lapangan kcrja, dan sebagai sumber devisa non migas

88

SRTS 9240 INFINITY 7802.2

27 9345 INFINITY . 7825.79

28 9030 INFINITY 7644.66

29 8820 INFINITY 7582

SHTR 2464 INFINITY I601.3I

3 I 2492 INFINITY I 984.4

32 2408 INFINITY 1879. 19

33 2352 INFINITY 1932.21

PRES 2464 INFINITY 1601.319

35 2492 INFINITY I 984.4

36 2408 INFINITY 1879.19

37 2352 INFINITY 1932.21

PRMNT 127200 266886.65 127200

39 76800 396880 76800

40 76800 313 I 99.34 76800

41 175200 INFINITY 126817

42 5289 266886.65 5289

43 4267 396880 4267

44 3903 313199.34 3903

45 13517 48383 13517

46 3912 266886.65 3912

47 7232 396880 7232

48 4336 313 I 99.34 4336

49 15051 INFINITY 15051

50 7379 266886.65 7379

5 I 13221 396880 13221

52 3095 3 I 3199.34 3095

53 6201 INFINITY 6201