optimalisasi kinerja jaringan menggunakan metode simple
TRANSCRIPT
�������������������� ��������������������������� ������ ������ ������
�
�
���������������
����������������������������������������������
� �� �����
�
OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE
SIMPLE QUEUE, LOAD BALANCING
DAN PROXY SERVER PADA PKMI 1 PALEMBANG
�
�� ��������������������������������� ��
��� �����!�"��#�$%�$��%&����!�$�������!�$%�$���$�'��
���!'��%%���()���$'��*��"�����!����%�!��( �����*����
ABSTRAK
Optimalisasi kinerja jaringan dilakukan dengan manajemen bandwidth metode Simple Queue untuk membagi
bandwidth yang tersedia berdasarkan User Profiles. PKMI 1 Palembang menggunakan dua buah paket layanan
internet dari satu ISP dengan total bandwidth 50 Mbps. Paket pertama sebesar 10 Mbps terletak pada kantor
SMA dan paket kedua sebesar 40 Mbps pada Lab Komputer. Kemudian diterapkan teknik load balancing untuk
menyeimbangkan beban bandwidth pada setiap client dengan cara memilih jalur ISP yang akan dilewati serta
memberikan User login bagi pengguna untuk mencegah pengguna yang tidak dikenali sehingga layanan internet
dapat digunakan dengan maksimal dan lancar. Langkah terakhir yaitu menerapkan proxy server untuk
membatasi akses ke beberapa situs yang ditentukan pada jalur Lab Komputer. Perangkat yang digunakan untuk
optimalisasi ini adalah router mikrotik RB941-2nD – TC. Hasilnya adalah penggunaan internet yang
mendukung proses kerja serta belajar mengajar.
Kata Kunci : Routing, Manajemen Bandwidth, Load Balancing
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang�
Perguruan Kristen Methodist Indonesia
(PKMI)1 Palembang merupakan suatu yayasan
lembaga pendidikan yang memiliki beberapa
jenjang pendidikan seperti TK, SD, SMP, SMA
yang berada dalam satu kawasan. Pada PKMI 1
Palembang sudah menyediakan layanan internet
dalam lingkungan sekolahnya tetapi bandwidth
yang disediakan belum di atur secara baik sehingga
bandwidth yang diterima user tidak sesuai
kebutuhan, dan memungkinkan pengguna yang
tidak berhak dapat masuk kedalam jaringan
dikarenakan identitas pengakses jaringan belum
jelas dan kurang optimal. Apabila itu terjadi, maka
pemilik hostpot itu akan secara langsung atau tidak
langsung dirugikan karena dapat melakukan
perbuatan yang tidak menyenangkan seperti
mengambil data, menyerang komputer yang ada di
dalam jaringan tersebut, penyebaran virus yang
merusak data penting.
Menangani masalah tersebut maka diperlukan
sebuah router. Saat ini terdapat dua jenis router
yang dikenal seperti router CISCO dan router
Mikrotik. Mikrotik adalah salah satu vendor baik
hardware atau software yang menyediakan fasilitas
untuk membuat router. Salah satunya Mikrotik
RouterOS, yaitu OS yang khusus digunakan untuk
membuat router dengan cara menginstalnya ke
komputer. Administrator menjaga keamanan
jaringan umumnya menggunakan fitur keamanan
WEP dan WPA/WPA2 PSK yang menyertakan
SSID (Service Set Indentifier) dan shared key.
Secara mekanisme keamanan jaringan berdasarkan
protokol AAA (Authentication, Authorization,
Accounting) yaitu adanya pengendalian langsung
bagi client terhadap jaringan oleh administror atau
server ini belum terpenuhi. Perangkat yang dapat
digunakan untuk memenuhi hal tersebut adalah
dengan RouterBoard Mikrotik. Jika protokol AAA
telah diterapkan, administrator atau server jaringan
akan dengan mudah melakukan monitoring
terhadap siapa saja yang diizinkan untuk mengakses
� � �� �����
�
jaringan tersebut karena mengharuskan pengguna
memasukkan Username serta password sebelum
menggunakan fasilitas hostpot.
Upaya optimalisasi kinerja jaringan bertujuan
mengamati dan memanajemen bandwidth yang
tersedia sehingga penggunaan internet baik siswa
maupun staff dan guru dapat dikendalikan dalam
pemakaian bandwidth sesuai dengan koneksi
internet yang tersedia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka
peneliti dapat merumuskan permasalahan yaitu
bagaimana administrator jaringan mengontrol dan
mengelola untuk me-manajemen bandwidth
jaringan dengan mengkonfigurasi router mikrotik.
1.3 Metode Penelitian
1.3.1 Metode Perancangan Jaringan
a) Identifikasi
Mengidentifikasi kebutuhan perangkat keras
yang dibutuhkan dalam implementasi
Manajemen bandwidth , Load Balancing, dan
proxy server dalam mengoptimalkan kinerja
jaringan komputer pada PKMI 1 Palembang
b) Perancangan
Merancang topologi untuk mendapatkan
bentuk jaringan yang baik dan tidak
menggangu aktifitas guru, staff dan siswa di
PKMI 1 Palembang.
c) Instalansi
Melakukan instalasi dan konfigurasi perangkat
keras, seperti Mikrotik RB941-2nD-TC, Kabel
LAN, Switch, Access Point maupun software
seperti winbox.
d) Pengujian
Melakukan pengaksesan jaringan internet
untuk mengetahui jaringan telah berjalan
dengan baik dan sesuai dengan rancangan.
e) Analisis
Analisa terhadap proses jaringan atau
pengaksesan yang dilakukan oleh user mulai
dari proses menghubungkan setiap perangkat
sampai browsing, upload dan download
f) Evaluasi
Mengevaluasi hasil analisis, memastikan
kebenaran,kesalahan-kesalahan yang muncul
selama pengujian.
g) Perbaikan
Perbaikan dilakukan terhadap kesalahan-
kesalahan yang terjadi baik pada instalansi
h) Dokumentasi
Pembuatan dokumentasi mulai dari tahap awal
hingga tahap pengujian jaringan.
I II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Optimalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Optimalisasi adalah berasal dari kata dasar optimal
yang berarti terbaik, tertinggi, paling
menguntungkan, menjadikan paling baik,
menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses,
cara, perbuatan mengoptimalkan (menjadikan
paling baik, paling tinggi, dan sebagainya)
sehingga optimalisasi adalah suatu tindakan,
proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu
(sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan)
menjadi lebih/ sepenuhnya sempurna, fungsional,
atau lebih efektif.
2.2 Kinerja
Kinerja merupakan hasil dari suatu yang telah
dikerjakan dalam organisasi sesuai tanggung jawab
dan wewenang yang telah diberikan kepada
individu atau kelompok kerja guna mencapai
tujuan sesuai dengan nilai dan norma yang ada.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
hasil yang dicapai dengan seseorang atau
kelompok dengan usaha atau kewewenangannya.
(Ariska 2017 : 11)
�
� �� �����
�
2.3 Jaringan Komputer
Jaringan Komputer (computer network) adalah
suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer
autonomous”. (Sofana 2008 :3) Pendapat lain dari
jaringan komputer merupakan gabungan antara
teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.
Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan
data yang dapat didistribusikan, mencakup
pemakaian database, software aplikasi dan
peralatan hardware secara bersamaan untuk
membantu proses otomatisasi dan peningkatan
kearah efesiensi kerja. maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa jaringan komputer adalah
komunikasi antara suatu komputer ke komputer lain
atau lebih yang saling berhubungan dengan
melakukan pertukaran data, berbagi (sharing)
perangkat lunak ataupun perangkat keras. (Sutono
2010 : 93).
2.4 Simple Queue
Simple Queue adalah suatu metode menajemen
dan optimalisasi jaringan komputer dimana
konfigurasi dan pembagian bandwidth nya disetting
secara tetap sehingga berapapun jumlah user yang
online maka bandwidth yang dinikmati user selalu
tetap.
2.5 Load Balancing
Load balancing adalah teknik untuk
mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih
jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat
berjalan optimal, memaksimalkan throughput,
memperkecil waktu tanggap dan menghindari
overload pada salah satu jalur koneksi. Load
balancing digunakan pada saat sebuah server telah
memiliki jumlah pengguna yang telah melebihi
maksimal kapasitasnya. Load balancing juga
mendistribusikan beban kerja secara merata di dua
atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive,
atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan
pemanfaatan sumber daya yang optimal.
III. ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1 Rancangan Topologi
3.1.1 Topologi Jaringan Pada PKMI 1
Palembang
Pada PKMI Palembang menggunakan dua
layanan ISP (Internet Service Provider) yang
terbagi dibeberapa bagian yaitu bagian Kantor dan
LAB. Pada bagian Kantor terdapat Wireless Access
Point 4 unit yang terhubung pada modem dimana 2
unit terletak didalam ruangan yang menyebarkan
internet pada R.Tata Usaha dan Kantor SMA
sedangkan 2 unit lagi terletak di luar ruangan
digunakan untuk menyebarkan internet pada ruang-
ruang kelas SMA dan SMP. WAP ini terhubung
langsung pada modem yang berada di kantor guru
SMA. Didalam kantor SMA juga terdapat client
berjumlah 5 unit PC (Personal Computer)
sedangkan pada kantor smp terdapat 2 unit PC
(Personal Computer) client yang terhubung ke
modem melalui switch. Pada jaringan ini bandwidth
yang tersedia sebesar 10 Mbps. Selanjutnya
jaringan pada Lab komputer PKMI memiliki client
berjumlah 40 unit PC (Personal Computer) yang
terhubung ke internet melalui switch yang juga
terhubung dengan modem dengan kecepatan
bandwidth yang disediakan sebesar 40 Mbps.
Layanan ISP yang tersedia pada PKMI Palembang
adalah Telkom Speedy / Fiber Speedy Indihome.
Gambar 3.1 Topologi PKMI Palembang
� � �� �����
�
3.1.2 Rancangan Topologi Pada PKMI
Palembang
Gambar 3.1 Rancangan Topologi PKMI
Palembang
Rancangan topologi jaringan komputer pada
PKMI Palembang menerapkan Local Are Network
(LAN) dengan menggunakan kabel atau tanpa
kabel, pada topologi ini menggunakan 4 (empat)
unit access point, 4 (unit) switch, 2 (dua) router.
Dimana 1 (satu) unit router akan di konfigurasi
sebagai router load balancing dan yang lain sebagai
router manajemen bandwidth. Sedangkan 2 (unit)
Access Point akan dipasang pada outdoor (didepan
kelas smp dan sma) dengan menghubungkannya
pada switch selanjutnya terhubung pada modem dan
2 (unit) lagi terletak pada ruang kantor sma dan
Ruang TU yang terhubung langsung pada modem
pada kantor sma.
Jaringan yang terdapat pada lab menggunakan
switch untuk terhubung ke router manajemen lalu
seluruh client dapat terhubung ke jaringan internet.
Jaringan internet (public IP) sendiri di dapat dari
layanan Telkom Speedy/ Fiber Speedy Indihome
sebesai 10 Mbps dan 40 Mbps yang akan di
gabungkan menggunakan metode load balancing
menggunakan router load balancing. (R-Load)
Selanjutnya output dari R-Load akan dihubungkan
router satunya yaitu R-Manajemen untuk
mempermudah administrator dalam melakukan
manajemen dan monitoring terhadap bandwidth.
Setelah bandwidth di manajemen dengan baik
sesuai proporsi pemakaian bandwidth dan
kebutuhan pengguna maka kinerja dapat berjalan
dengan maksimal serta memudahkan dalam
memonitoring terhadap penggunaan bandwidth
dengan meremote router mikrotik menggunakan
aplikasi winbox. Router mikrotik yang digunakan
untuk R-Load adalah Mikrotik RB941-2nD – TC
yang memiliki 4 (empat) port dan hanya
menggunakan 3 (tiga) port yaitu port 1 digunakan
sebagai IP Public ISP 1 (dengan bandwidth 10
Mbps), port 2 digunakan sebagai IP Public ISP 2
(dengan bandwidth 40 Mbps) kemudian yang
terakhir port 3 digunakan sebagai output atau hasil
dari load balancing yang nantinya akan diteruskan
ke R-Manajemen sedangkan untuk R-Manajemen
router mikrotik yang digunakan adalah Mikrotik
RB941-2nD – TC yang memiliki 4 (empat) port.
Pada port 1 akan digunakan untuk ip public
(internet), untuk port 2 digunakan untuk lansmp-
sma, port 3 digunakan untuk ap-outdoor
(menghubungkan Access Point diluar ruangan) dan
yang terakhir port 4 digunakan untuk lan-lab
(menghubungkan client pada lab).
3.1.3 Metode Simple Queue
Jaringan yang mempunyai banyak client
memerlukan mekanisme pengaturan bandwidth
sehingga mencegah terjadinya monopoli
penggunaan bandwidth masing – masing. pada
kasus ini menggunakan User Profiles sehingga
memanajemen bandwidth ini termasuk ke dalam
metode simple queue, yang membagi User Profiles
menjadi beberapa bagian berdasarkan pada table
berikut :
Tabel 1.1 Kelas- Kelas User
No. Nama User Limit Bandwidth
1. Yayasan 1000k/1000k
2. Kepsek 2000k/2000k
3. Waka Kepsek 1500k/1500k
4. Guru 1000k/1000k
5. Staff 1000k/1000k
6. Siswa 512k/512k
7. Tamu 256k/256k
�
� �� �����
�
Manajemen yang dilakukan menggunakan Hotspot
User Profiles, sehingga termasuk ke dalam metode
simple queue.
IV. IMPLEMENTASI
4.1. Hasil Pengujian
4.1.1 Tampilan Login Mikrotik pada PKMI 1
Palembang
Ketika User pertama kali terhubung ke
hotspot dan akan mengakses internet maka secara
otomatis akan muncul tampilan halaman login
mikrotik kemudian masukkan Username dan
password User seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Login Username dan password
4.1.2 Pengujian Penambahan User
Pada tahap pengujian ini operator atau teknisi
melakukan penambahan User baru dengan cara
memilih menu IP, lalu pilih User. Setelah itu klik
tanda (+), pada tab general isi server=all,
name=arta, password=arta123, profile=siswa
kemudian pilih Apply lalu OK.
Gambar 4.2 New Hotspot User
4.1.3 Pengujian Pengurangan User
Pengujian ini administrator akan mencoba
melakukan pengurangan User dengan cara klik
menu IP pilih Hotspot, kemudian pilih tab Users,
sekarang admin akan mecoba mengurangi User
dengan nama “arta” seperti gambar berikut, lalu
klik tanda (–) yang berarti Remove.
Gambar 4.3 Users Yang Akan Dihapus
4.1.4 Melihat User Yang Aktif
Pada pengujian ini administrator dapat
melihat user yang sedang aktif dengan cara klik
menu IP pilih Hotspot, kemudian pilih tab Active.
Gambar 4.4 Menu User Active
4.1.5 Pengujian Alokasi Manajemen Bandwidth
Pada Menu Queue
Pengujian ini untuk melihat alokasi
bandwidth pada queue list, dengan cara lik queue
list kemudian pilih tab simple queue.
Gambar 4.5 Menu Simple Queue
4.1.6 Pengujian Dengan Melihat Statistic User
Yang Aktif
Pengujian ini melihat dan mengotrol statistic
User yang aktif dengan klik dua kali pada User
yang aktif kemudian pilih tab statistics.
� � �� �����
�
Gambar 4.6 Statistic Pada User dion
4.1.7 Pengujian Melihat Traffic User Yang Akif
Pada pengujian ini administrator dapat
melihat traffic user yang aktif, dengan cara double
klik user pada Simple Queue kemudian pilih tab
Traffic.
Gambar 4.7 Traffic Pada Nama User Dion
4.1.8 Pengujian Koneksi Pada Router Load
Balancing
Pengujian koneksi menggunakan Traceroute
pada mikrotik terdapat pada tools yang bisa
digunakan untuk melihat jalur yang dilewati saat
mengakses website, pada saat melakukan tes
traceroute situs yang diakses twitter.com dan
youtube.com. pada saat membuka youtube.com
dapat dilihat jalur yang dilewati yaitu speedy2
dengan ip 192.168.8.1 dengan paket loss 0%.
Gambar 4.8 Traceroute Youtube.Com
Selanjutnya Pengujian kecepatan koneksi
dengan menggunakan situs website
www.speedtest.net dengan melihat kecepatan
download dan upload koneksi hasil load balancing.
Gambar 4.9 Hasil Uji Koneksi Dengan Speedtest
Sehingga dapat melihat kecepatan koneksi
load balancing dengan mikrotik melalui interface
list dan melihat kecepatan pada Tx dan Rx yang
terhubung.
Gambar 4.10 Traffik Koneksi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang, tujuan sampai
implementasi pada penelitian ini maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Setelah dilakukan pengujian terhadap hasil
implementasi dari optimalisasi kinerja jaringan
dengan menerapkan load balancing diperoleh
keseimbangan beban trafic dari dua buah paket
layanan internet ISP serta
2) Penerapan simple queue menghasilkan
bandwidth yang dimanajemen sesuai dengan
kebutuhan sehingga dapat membantu teknisi
atau administrator dengan mengetahui alokasi
bandwidth
serta dapat dimanfaatkan secara maksimal.
3) Penerapan proxy server meningkatkan
keamanan. Hasilnya, user yang terkoneksi
internet lebih optimal dan tidak disalahgunakan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
�
� �� �����
�
5.2. SARAN
Peneliti menyadari tidak semua hal dapat
dipenuhi dalam pembuatan penelitian ini, dengan
ini peneliti memberi beberapa saran untuk langkah
pengembangan adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan dan perbaikan diharapkan dapat
mengembangkan penggunaan fitur – fitur yang
disediakan pada Router Mikrotik seperti VPN,
Radius, Bridge dan fitur lainnya.
2) Proses konfigurasi telah di dokumentasikan
ataupun di backup sehingga menghindari
apabila terjadi error ditengah proses konfigrasi.
3) Pengembangan tambahkan pemblokiran situs
ataupun kata dengan sistem keamanan yang
lebih baik lagi serta menyaring situs yang dapat
diakses menyesuaikan jadwal jam kerja aktif
sehingga tidak menganggu pada jam kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, N K. 2010. Analisis dan Perancangan
Manajemen Jaringan dengan Menggunakan
Mikrotik RouterOSTM
(Study kasus: Badan
Narkotika Nasional). Program Sarjana (S1)
Komputer Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Skripsi
Ariska, D T, 2017, Optimalisasi Kinerja Jaringan
Komputer Berbasis Router pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Musi Banyuasin, Program Studi Teknik
Informatika Politeknik Sekayu, Penelitian.
Goal, Chr.Jimmy L. 2008. Manajemen Sistem
Informasi.Jakarta: Grasindo
Herlambang, M L, 2008, Membangun Sharing
Koneksi Internet di Windows Mikrotik
Linux&OpenBSD, Andi, Yogyakarta.
Mikrotik Indonesia, 2013. Router RB750. [online]
Mikrotik Indonesia. Tersedia
di:<http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id
=194> [Diakses 30 November 2016]
Mujiono., 2012. Pengertian Bandwidth. [online]
Tutorial Komputer. Tersedia di:
<http://www.teorikomputer.com/2012/12/pe
ngertian-bandwidth.html> [Diakses 16
Januari 2017]
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Sofana, I, 2008, Membangun Jaringan Komputer,
Bandung, Informatika.
Sora N., 2015. Pengertian Bandwidth Dan
Fungsinya Secara Jelas. [online] Pengertian
Apapun. Tersedia di: <
[tersedia]:http://www.pengertianku.net/2015/
05/pengertian-bandwidth-dan-
fungsinya.html> [Diakses 16 Januari 2017]
Sutono, 2010, Perangkat Keras Komputer dan
Tools Pendukungnya, Bandung, Modula.
.�