optimalisasi kinerja jaringan menggunakan metode simple

7
OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE QUEUE, LOAD BALANCING DAN PROXY SERVER PADA PKMI 1 PALEMBANG !" #$%$ %&!$ !$%$ $’ !’%%()$’*" !%! (* ABSTRAK Optimalisasi kinerja jaringan dilakukan dengan manajemen bandwidth metode Simple Queue untuk membagi bandwidth yang tersedia berdasarkan User Profiles. PKMI 1 Palembang menggunakan dua buah paket layanan internet dari satu ISP dengan total bandwidth 50 Mbps. Paket pertama sebesar 10 Mbps terletak pada kantor SMA dan paket kedua sebesar 40 Mbps pada Lab Komputer. Kemudian diterapkan teknik load balancing untuk menyeimbangkan beban bandwidth pada setiap client dengan cara memilih jalur ISP yang akan dilewati serta memberikan User login bagi pengguna untuk mencegah pengguna yang tidak dikenali sehingga layanan internet dapat digunakan dengan maksimal dan lancar. Langkah terakhir yaitu menerapkan proxy server untuk membatasi akses ke beberapa situs yang ditentukan pada jalur Lab Komputer. Perangkat yang digunakan untuk optimalisasi ini adalah router mikrotik RB941-2nD – TC. Hasilnya adalah penggunaan internet yang mendukung proses kerja serta belajar mengajar. Kata Kunci : Routing, Manajemen Bandwidth, Load Balancing I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perguruan Kristen Methodist Indonesia (PKMI)1 Palembang merupakan suatu yayasan lembaga pendidikan yang memiliki beberapa jenjang pendidikan seperti TK, SD, SMP, SMA yang berada dalam satu kawasan. Pada PKMI 1 Palembang sudah menyediakan layanan internet dalam lingkungan sekolahnya tetapi bandwidth yang disediakan belum di atur secara baik sehingga bandwidth yang diterima user tidak sesuai kebutuhan, dan memungkinkan pengguna yang tidak berhak dapat masuk kedalam jaringan dikarenakan identitas pengakses jaringan belum jelas dan kurang optimal. Apabila itu terjadi, maka pemilik hostpot itu akan secara langsung atau tidak langsung dirugikan karena dapat melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan seperti mengambil data, menyerang komputer yang ada di dalam jaringan tersebut, penyebaran virus yang merusak data penting. Menangani masalah tersebut maka diperlukan sebuah router. Saat ini terdapat dua jenis router yang dikenal seperti router CISCO dan router Mikrotik. Mikrotik adalah salah satu vendor baik hardware atau software yang menyediakan fasilitas untuk membuat router. Salah satunya Mikrotik RouterOS, yaitu OS yang khusus digunakan untuk membuat router dengan cara menginstalnya ke komputer. Administrator menjaga keamanan jaringan umumnya menggunakan fitur keamanan WEP dan WPA/WPA2 PSK yang menyertakan SSID (Service Set Indentifier) dan shared key. Secara mekanisme keamanan jaringan berdasarkan protokol AAA (Authentication, Authorization, Accounting) yaitu adanya pengendalian langsung bagi client terhadap jaringan oleh administror atau server ini belum terpenuhi. Perangkat yang dapat digunakan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan RouterBoard Mikrotik. Jika protokol AAA telah diterapkan, administrator atau server jaringan akan dengan mudah melakukan monitoring terhadap siapa saja yang diizinkan untuk mengakses

Upload: others

Post on 22-Feb-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

�������������������� ��������������������������� ������ ������ ������

���������������

����������������������������������������������

� �� �����

OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE

SIMPLE QUEUE, LOAD BALANCING

DAN PROXY SERVER PADA PKMI 1 PALEMBANG

�� ��������������������������������� ��

��� �����!�"��#�$%�$��%&����!�$�������!�$%�$���$�'��

���!'��%%���()���$'��*��"�����!����%�!��( �����*����

ABSTRAK

Optimalisasi kinerja jaringan dilakukan dengan manajemen bandwidth metode Simple Queue untuk membagi

bandwidth yang tersedia berdasarkan User Profiles. PKMI 1 Palembang menggunakan dua buah paket layanan

internet dari satu ISP dengan total bandwidth 50 Mbps. Paket pertama sebesar 10 Mbps terletak pada kantor

SMA dan paket kedua sebesar 40 Mbps pada Lab Komputer. Kemudian diterapkan teknik load balancing untuk

menyeimbangkan beban bandwidth pada setiap client dengan cara memilih jalur ISP yang akan dilewati serta

memberikan User login bagi pengguna untuk mencegah pengguna yang tidak dikenali sehingga layanan internet

dapat digunakan dengan maksimal dan lancar. Langkah terakhir yaitu menerapkan proxy server untuk

membatasi akses ke beberapa situs yang ditentukan pada jalur Lab Komputer. Perangkat yang digunakan untuk

optimalisasi ini adalah router mikrotik RB941-2nD – TC. Hasilnya adalah penggunaan internet yang

mendukung proses kerja serta belajar mengajar.

Kata Kunci : Routing, Manajemen Bandwidth, Load Balancing

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang�

Perguruan Kristen Methodist Indonesia

(PKMI)1 Palembang merupakan suatu yayasan

lembaga pendidikan yang memiliki beberapa

jenjang pendidikan seperti TK, SD, SMP, SMA

yang berada dalam satu kawasan. Pada PKMI 1

Palembang sudah menyediakan layanan internet

dalam lingkungan sekolahnya tetapi bandwidth

yang disediakan belum di atur secara baik sehingga

bandwidth yang diterima user tidak sesuai

kebutuhan, dan memungkinkan pengguna yang

tidak berhak dapat masuk kedalam jaringan

dikarenakan identitas pengakses jaringan belum

jelas dan kurang optimal. Apabila itu terjadi, maka

pemilik hostpot itu akan secara langsung atau tidak

langsung dirugikan karena dapat melakukan

perbuatan yang tidak menyenangkan seperti

mengambil data, menyerang komputer yang ada di

dalam jaringan tersebut, penyebaran virus yang

merusak data penting.

Menangani masalah tersebut maka diperlukan

sebuah router. Saat ini terdapat dua jenis router

yang dikenal seperti router CISCO dan router

Mikrotik. Mikrotik adalah salah satu vendor baik

hardware atau software yang menyediakan fasilitas

untuk membuat router. Salah satunya Mikrotik

RouterOS, yaitu OS yang khusus digunakan untuk

membuat router dengan cara menginstalnya ke

komputer. Administrator menjaga keamanan

jaringan umumnya menggunakan fitur keamanan

WEP dan WPA/WPA2 PSK yang menyertakan

SSID (Service Set Indentifier) dan shared key.

Secara mekanisme keamanan jaringan berdasarkan

protokol AAA (Authentication, Authorization,

Accounting) yaitu adanya pengendalian langsung

bagi client terhadap jaringan oleh administror atau

server ini belum terpenuhi. Perangkat yang dapat

digunakan untuk memenuhi hal tersebut adalah

dengan RouterBoard Mikrotik. Jika protokol AAA

telah diterapkan, administrator atau server jaringan

akan dengan mudah melakukan monitoring

terhadap siapa saja yang diizinkan untuk mengakses

Page 2: OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

� � �� �����

jaringan tersebut karena mengharuskan pengguna

memasukkan Username serta password sebelum

menggunakan fasilitas hostpot.

Upaya optimalisasi kinerja jaringan bertujuan

mengamati dan memanajemen bandwidth yang

tersedia sehingga penggunaan internet baik siswa

maupun staff dan guru dapat dikendalikan dalam

pemakaian bandwidth sesuai dengan koneksi

internet yang tersedia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka

peneliti dapat merumuskan permasalahan yaitu

bagaimana administrator jaringan mengontrol dan

mengelola untuk me-manajemen bandwidth

jaringan dengan mengkonfigurasi router mikrotik.

1.3 Metode Penelitian

1.3.1 Metode Perancangan Jaringan

a) Identifikasi

Mengidentifikasi kebutuhan perangkat keras

yang dibutuhkan dalam implementasi

Manajemen bandwidth , Load Balancing, dan

proxy server dalam mengoptimalkan kinerja

jaringan komputer pada PKMI 1 Palembang

b) Perancangan

Merancang topologi untuk mendapatkan

bentuk jaringan yang baik dan tidak

menggangu aktifitas guru, staff dan siswa di

PKMI 1 Palembang.

c) Instalansi

Melakukan instalasi dan konfigurasi perangkat

keras, seperti Mikrotik RB941-2nD-TC, Kabel

LAN, Switch, Access Point maupun software

seperti winbox.

d) Pengujian

Melakukan pengaksesan jaringan internet

untuk mengetahui jaringan telah berjalan

dengan baik dan sesuai dengan rancangan.

e) Analisis

Analisa terhadap proses jaringan atau

pengaksesan yang dilakukan oleh user mulai

dari proses menghubungkan setiap perangkat

sampai browsing, upload dan download

f) Evaluasi

Mengevaluasi hasil analisis, memastikan

kebenaran,kesalahan-kesalahan yang muncul

selama pengujian.

g) Perbaikan

Perbaikan dilakukan terhadap kesalahan-

kesalahan yang terjadi baik pada instalansi

h) Dokumentasi

Pembuatan dokumentasi mulai dari tahap awal

hingga tahap pengujian jaringan.

I II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Optimalisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Optimalisasi adalah berasal dari kata dasar optimal

yang berarti terbaik, tertinggi, paling

menguntungkan, menjadikan paling baik,

menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses,

cara, perbuatan mengoptimalkan (menjadikan

paling baik, paling tinggi, dan sebagainya)

sehingga optimalisasi adalah suatu tindakan,

proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu

(sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan)

menjadi lebih/ sepenuhnya sempurna, fungsional,

atau lebih efektif.

2.2 Kinerja

Kinerja merupakan hasil dari suatu yang telah

dikerjakan dalam organisasi sesuai tanggung jawab

dan wewenang yang telah diberikan kepada

individu atau kelompok kerja guna mencapai

tujuan sesuai dengan nilai dan norma yang ada.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

hasil yang dicapai dengan seseorang atau

kelompok dengan usaha atau kewewenangannya.

(Ariska 2017 : 11)

Page 3: OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

� �� �����

2.3 Jaringan Komputer

Jaringan Komputer (computer network) adalah

suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer

autonomous”. (Sofana 2008 :3) Pendapat lain dari

jaringan komputer merupakan gabungan antara

teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.

Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan

data yang dapat didistribusikan, mencakup

pemakaian database, software aplikasi dan

peralatan hardware secara bersamaan untuk

membantu proses otomatisasi dan peningkatan

kearah efesiensi kerja. maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa jaringan komputer adalah

komunikasi antara suatu komputer ke komputer lain

atau lebih yang saling berhubungan dengan

melakukan pertukaran data, berbagi (sharing)

perangkat lunak ataupun perangkat keras. (Sutono

2010 : 93).

2.4 Simple Queue

Simple Queue adalah suatu metode menajemen

dan optimalisasi jaringan komputer dimana

konfigurasi dan pembagian bandwidth nya disetting

secara tetap sehingga berapapun jumlah user yang

online maka bandwidth yang dinikmati user selalu

tetap.

2.5 Load Balancing

Load balancing adalah teknik untuk

mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih

jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat

berjalan optimal, memaksimalkan throughput,

memperkecil waktu tanggap dan menghindari

overload pada salah satu jalur koneksi. Load

balancing digunakan pada saat sebuah server telah

memiliki jumlah pengguna yang telah melebihi

maksimal kapasitasnya. Load balancing juga

mendistribusikan beban kerja secara merata di dua

atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive,

atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan

pemanfaatan sumber daya yang optimal.

III. ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Rancangan Topologi

3.1.1 Topologi Jaringan Pada PKMI 1

Palembang

Pada PKMI Palembang menggunakan dua

layanan ISP (Internet Service Provider) yang

terbagi dibeberapa bagian yaitu bagian Kantor dan

LAB. Pada bagian Kantor terdapat Wireless Access

Point 4 unit yang terhubung pada modem dimana 2

unit terletak didalam ruangan yang menyebarkan

internet pada R.Tata Usaha dan Kantor SMA

sedangkan 2 unit lagi terletak di luar ruangan

digunakan untuk menyebarkan internet pada ruang-

ruang kelas SMA dan SMP. WAP ini terhubung

langsung pada modem yang berada di kantor guru

SMA. Didalam kantor SMA juga terdapat client

berjumlah 5 unit PC (Personal Computer)

sedangkan pada kantor smp terdapat 2 unit PC

(Personal Computer) client yang terhubung ke

modem melalui switch. Pada jaringan ini bandwidth

yang tersedia sebesar 10 Mbps. Selanjutnya

jaringan pada Lab komputer PKMI memiliki client

berjumlah 40 unit PC (Personal Computer) yang

terhubung ke internet melalui switch yang juga

terhubung dengan modem dengan kecepatan

bandwidth yang disediakan sebesar 40 Mbps.

Layanan ISP yang tersedia pada PKMI Palembang

adalah Telkom Speedy / Fiber Speedy Indihome.

Gambar 3.1 Topologi PKMI Palembang

Page 4: OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

� � �� �����

3.1.2 Rancangan Topologi Pada PKMI

Palembang

Gambar 3.1 Rancangan Topologi PKMI

Palembang

Rancangan topologi jaringan komputer pada

PKMI Palembang menerapkan Local Are Network

(LAN) dengan menggunakan kabel atau tanpa

kabel, pada topologi ini menggunakan 4 (empat)

unit access point, 4 (unit) switch, 2 (dua) router.

Dimana 1 (satu) unit router akan di konfigurasi

sebagai router load balancing dan yang lain sebagai

router manajemen bandwidth. Sedangkan 2 (unit)

Access Point akan dipasang pada outdoor (didepan

kelas smp dan sma) dengan menghubungkannya

pada switch selanjutnya terhubung pada modem dan

2 (unit) lagi terletak pada ruang kantor sma dan

Ruang TU yang terhubung langsung pada modem

pada kantor sma.

Jaringan yang terdapat pada lab menggunakan

switch untuk terhubung ke router manajemen lalu

seluruh client dapat terhubung ke jaringan internet.

Jaringan internet (public IP) sendiri di dapat dari

layanan Telkom Speedy/ Fiber Speedy Indihome

sebesai 10 Mbps dan 40 Mbps yang akan di

gabungkan menggunakan metode load balancing

menggunakan router load balancing. (R-Load)

Selanjutnya output dari R-Load akan dihubungkan

router satunya yaitu R-Manajemen untuk

mempermudah administrator dalam melakukan

manajemen dan monitoring terhadap bandwidth.

Setelah bandwidth di manajemen dengan baik

sesuai proporsi pemakaian bandwidth dan

kebutuhan pengguna maka kinerja dapat berjalan

dengan maksimal serta memudahkan dalam

memonitoring terhadap penggunaan bandwidth

dengan meremote router mikrotik menggunakan

aplikasi winbox. Router mikrotik yang digunakan

untuk R-Load adalah Mikrotik RB941-2nD – TC

yang memiliki 4 (empat) port dan hanya

menggunakan 3 (tiga) port yaitu port 1 digunakan

sebagai IP Public ISP 1 (dengan bandwidth 10

Mbps), port 2 digunakan sebagai IP Public ISP 2

(dengan bandwidth 40 Mbps) kemudian yang

terakhir port 3 digunakan sebagai output atau hasil

dari load balancing yang nantinya akan diteruskan

ke R-Manajemen sedangkan untuk R-Manajemen

router mikrotik yang digunakan adalah Mikrotik

RB941-2nD – TC yang memiliki 4 (empat) port.

Pada port 1 akan digunakan untuk ip public

(internet), untuk port 2 digunakan untuk lansmp-

sma, port 3 digunakan untuk ap-outdoor

(menghubungkan Access Point diluar ruangan) dan

yang terakhir port 4 digunakan untuk lan-lab

(menghubungkan client pada lab).

3.1.3 Metode Simple Queue

Jaringan yang mempunyai banyak client

memerlukan mekanisme pengaturan bandwidth

sehingga mencegah terjadinya monopoli

penggunaan bandwidth masing – masing. pada

kasus ini menggunakan User Profiles sehingga

memanajemen bandwidth ini termasuk ke dalam

metode simple queue, yang membagi User Profiles

menjadi beberapa bagian berdasarkan pada table

berikut :

Tabel 1.1 Kelas- Kelas User

No. Nama User Limit Bandwidth

1. Yayasan 1000k/1000k

2. Kepsek 2000k/2000k

3. Waka Kepsek 1500k/1500k

4. Guru 1000k/1000k

5. Staff 1000k/1000k

6. Siswa 512k/512k

7. Tamu 256k/256k

Page 5: OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

� �� �����

Manajemen yang dilakukan menggunakan Hotspot

User Profiles, sehingga termasuk ke dalam metode

simple queue.

IV. IMPLEMENTASI

4.1. Hasil Pengujian

4.1.1 Tampilan Login Mikrotik pada PKMI 1

Palembang

Ketika User pertama kali terhubung ke

hotspot dan akan mengakses internet maka secara

otomatis akan muncul tampilan halaman login

mikrotik kemudian masukkan Username dan

password User seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 Login Username dan password

4.1.2 Pengujian Penambahan User

Pada tahap pengujian ini operator atau teknisi

melakukan penambahan User baru dengan cara

memilih menu IP, lalu pilih User. Setelah itu klik

tanda (+), pada tab general isi server=all,

name=arta, password=arta123, profile=siswa

kemudian pilih Apply lalu OK.

Gambar 4.2 New Hotspot User

4.1.3 Pengujian Pengurangan User

Pengujian ini administrator akan mencoba

melakukan pengurangan User dengan cara klik

menu IP pilih Hotspot, kemudian pilih tab Users,

sekarang admin akan mecoba mengurangi User

dengan nama “arta” seperti gambar berikut, lalu

klik tanda (–) yang berarti Remove.

Gambar 4.3 Users Yang Akan Dihapus

4.1.4 Melihat User Yang Aktif

Pada pengujian ini administrator dapat

melihat user yang sedang aktif dengan cara klik

menu IP pilih Hotspot, kemudian pilih tab Active.

Gambar 4.4 Menu User Active

4.1.5 Pengujian Alokasi Manajemen Bandwidth

Pada Menu Queue

Pengujian ini untuk melihat alokasi

bandwidth pada queue list, dengan cara lik queue

list kemudian pilih tab simple queue.

Gambar 4.5 Menu Simple Queue

4.1.6 Pengujian Dengan Melihat Statistic User

Yang Aktif

Pengujian ini melihat dan mengotrol statistic

User yang aktif dengan klik dua kali pada User

yang aktif kemudian pilih tab statistics.

Page 6: OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

� � �� �����

Gambar 4.6 Statistic Pada User dion

4.1.7 Pengujian Melihat Traffic User Yang Akif

Pada pengujian ini administrator dapat

melihat traffic user yang aktif, dengan cara double

klik user pada Simple Queue kemudian pilih tab

Traffic.

Gambar 4.7 Traffic Pada Nama User Dion

4.1.8 Pengujian Koneksi Pada Router Load

Balancing

Pengujian koneksi menggunakan Traceroute

pada mikrotik terdapat pada tools yang bisa

digunakan untuk melihat jalur yang dilewati saat

mengakses website, pada saat melakukan tes

traceroute situs yang diakses twitter.com dan

youtube.com. pada saat membuka youtube.com

dapat dilihat jalur yang dilewati yaitu speedy2

dengan ip 192.168.8.1 dengan paket loss 0%.

Gambar 4.8 Traceroute Youtube.Com

Selanjutnya Pengujian kecepatan koneksi

dengan menggunakan situs website

www.speedtest.net dengan melihat kecepatan

download dan upload koneksi hasil load balancing.

Gambar 4.9 Hasil Uji Koneksi Dengan Speedtest

Sehingga dapat melihat kecepatan koneksi

load balancing dengan mikrotik melalui interface

list dan melihat kecepatan pada Tx dan Rx yang

terhubung.

Gambar 4.10 Traffik Koneksi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan latar belakang, tujuan sampai

implementasi pada penelitian ini maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Setelah dilakukan pengujian terhadap hasil

implementasi dari optimalisasi kinerja jaringan

dengan menerapkan load balancing diperoleh

keseimbangan beban trafic dari dua buah paket

layanan internet ISP serta

2) Penerapan simple queue menghasilkan

bandwidth yang dimanajemen sesuai dengan

kebutuhan sehingga dapat membantu teknisi

atau administrator dengan mengetahui alokasi

bandwidth

serta dapat dimanfaatkan secara maksimal.

3) Penerapan proxy server meningkatkan

keamanan. Hasilnya, user yang terkoneksi

internet lebih optimal dan tidak disalahgunakan

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Page 7: OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

� �� �����

5.2. SARAN

Peneliti menyadari tidak semua hal dapat

dipenuhi dalam pembuatan penelitian ini, dengan

ini peneliti memberi beberapa saran untuk langkah

pengembangan adalah sebagai berikut :

1) Pengembangan dan perbaikan diharapkan dapat

mengembangkan penggunaan fitur – fitur yang

disediakan pada Router Mikrotik seperti VPN,

Radius, Bridge dan fitur lainnya.

2) Proses konfigurasi telah di dokumentasikan

ataupun di backup sehingga menghindari

apabila terjadi error ditengah proses konfigrasi.

3) Pengembangan tambahkan pemblokiran situs

ataupun kata dengan sistem keamanan yang

lebih baik lagi serta menyaring situs yang dapat

diakses menyesuaikan jadwal jam kerja aktif

sehingga tidak menganggu pada jam kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, N K. 2010. Analisis dan Perancangan

Manajemen Jaringan dengan Menggunakan

Mikrotik RouterOSTM

(Study kasus: Badan

Narkotika Nasional). Program Sarjana (S1)

Komputer Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Skripsi

Ariska, D T, 2017, Optimalisasi Kinerja Jaringan

Komputer Berbasis Router pada Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Musi Banyuasin, Program Studi Teknik

Informatika Politeknik Sekayu, Penelitian.

Goal, Chr.Jimmy L. 2008. Manajemen Sistem

Informasi.Jakarta: Grasindo

Herlambang, M L, 2008, Membangun Sharing

Koneksi Internet di Windows Mikrotik

Linux&OpenBSD, Andi, Yogyakarta.

Mikrotik Indonesia, 2013. Router RB750. [online]

Mikrotik Indonesia. Tersedia

di:<http://mikrotik.co.id/produk_lihat.php?id

=194> [Diakses 30 November 2016]

Mujiono., 2012. Pengertian Bandwidth. [online]

Tutorial Komputer. Tersedia di:

<http://www.teorikomputer.com/2012/12/pe

ngertian-bandwidth.html> [Diakses 16

Januari 2017]

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Sofana, I, 2008, Membangun Jaringan Komputer,

Bandung, Informatika.

Sora N., 2015. Pengertian Bandwidth Dan

Fungsinya Secara Jelas. [online] Pengertian

Apapun. Tersedia di: <

[tersedia]:http://www.pengertianku.net/2015/

05/pengertian-bandwidth-dan-

fungsinya.html> [Diakses 16 Januari 2017]

Sutono, 2010, Perangkat Keras Komputer dan

Tools Pendukungnya, Bandung, Modula.

.�