opini mahasiswa

59
Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Tugas Karya Tulis Dan Jawaban Soal –Soal BAB I Peran Penting Guru Anggota PGRI dalam Peningkatan Mutu Pendidikan BAB II Guru Menjalankan Sikap Profesionalisme Sesuai Sifat PGRI BAB III PGRI dan Dinamikanya pada Masa Reformasi BAB IV Meningkatkan Konsolidasi PGRI Melalui Forum Organisasi PGRI BAB V PGRI Berjuang Meningkatkan Profesionalisme Guru BAB VI Profesionalisme Guru Penentu dalam Penigkatan Mutu Pendidikan BAB VII PGRI Sebagai Serikat Pekerja Dapat Mempercepat Kesejahteraan Anggota BAB VIII Program PGRI untuk Meningkatkan Pemerataan Pendidikan

Upload: endrow-why

Post on 01-Nov-2015

1.092 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Tulian ini berisikan sejarah dan struktur organisasi PGRI

TRANSCRIPT

Page 1: opini mahasiswa

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Tugas Karya Tulis Dan Jawaban Soal –Soal

BAB I Peran Penting Guru Anggota PGRI dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

BAB II Guru Menjalankan Sikap Profesionalisme Sesuai Sifat PGRI

BAB III PGRI dan Dinamikanya pada Masa Reformasi

BAB IV Meningkatkan Konsolidasi PGRI Melalui Forum Organisasi PGRI

BAB V PGRI Berjuang Meningkatkan Profesionalisme Guru

BAB VI Profesionalisme Guru Penentu dalam Penigkatan Mutu

Pendidikan

BAB VII PGRI Sebagai Serikat Pekerja Dapat Mempercepat

Kesejahteraan Anggota

BAB VIII Program PGRI untuk Meningkatkan Pemerataan Pendidikan

BAB IX Tanggung Jawab Pgri Dalam Membangun Pendidikan Yang

Lebih Baik

BAB X Kompetensi Guru Peletak Dasar Kemajuan Pendidikan

BAB XI Persiapan Jadi Guru Profesional di LPTK

Page 2: opini mahasiswa

Purwanto, Ngalim. M . 1984. Administrasi Pendidikan Jakarta. Mutiara.

Musaheri. 2007 Pengantar Pendidikan Jogjakarta. IRCISOD.

.2007 . ke PGRI an. Jogjakarta. Diva press

Tilaar , H .A. R. 2001 Menejemen Pendidikan Nasional. Bandung

PT Remaja Rosdakarya

. .2003. Kekuasaan Dan Pendiikan Tinjauan Dari Perspektif

Studi Kultura. Magelang: indonesia tera

Bafal, ibrahim. 2003. Peningkatan Profesional Guru Sekolah Dasar.

Jakarta. PT Bumi Aksara.

Moh Uzer Usman .1995. Menjadi Guru Profesional.. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya

Sid, Indra DJati. 2002 Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Paramadina

Undang – Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta .

Makalah PGRI

Page 3: opini mahasiswa

BAB I

Peran Penting Guru Anggota PGRI dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Kemajuan dunia pendidikan di tentukan oleh segenap pemangku pendidikan.

Pendidiakan bukan urusan semata belaka melainkan semua pihak harus peduli, ada

kesadaran dari partisipasi dan akhirnya ada tangung jawab dari semua pihak untuk

membangun dunia pendidikan berkualitas ( Musaheri : 2007)

Dalam membangun dunia pendidikan dewasa ini, memerlukan berbagai

elemen yang mendukungnya. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting

dan sangat diperlukan dalam era globalisasi saat ini. Dengan adanya pendidikan

yang baik dan benar, secara langsung kita telah mempersiapkan generasi masa

depan yang yang cemerlang dan kehidupan yang layak.

Dalam pendidikan, yang paling ditekankan adalah prosesnya, karena

pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang

berlangsung dari diri peserta didik karena itu pendidikan sangat menekankan pada

proses, maka sebagai pendidik kita harus mengetahui bahwa tumpuan utama

pendidikan ada pada pendidikan dan peserta didik.

Pendidikan merupakan proses pendewasaan bagi anak didik dan sebagai

media pengembangan segenap potensi yang dimiliki sehingga pada akhirnya anak

didik mampu mewujudkan cita-cita yang diinginkan. Dalam proses pendidikan

Peserta didik sangat memerlukan pertolongan dari seorang guru dalam bentuk

bimbingan, pembalajaran atau pelatihan supaya rohaninya (fikir, rasa, karsa, cipta

dan budi nurani) berkembang dan jasmaninya (fisik dan panca indra) tumbuh sehat.

Disitulah urgensi keberadaan guru sangat dipentingkan.

Kunci sukses pembelajaran adalah dengan menempatkan peserta didik

sebagai subjek, bukan objek pembelajaran. Pembelajaran bisa efektif bila

menempatkan peserta didik sebagai pusat kegiatannya. Sedangkan guru

menghargai dan menghormati masing-masing pribadi peserta didik, keunikan,

kemampuan dan potensi belajar mereka. Penerimaan apa adanya akan

menciptakan suasana yang merdeka dan nyaman, sehingga dapat membangun

Page 4: opini mahasiswa

relasi pribadi dengan guru dan temannya secara bebas dan terbuka. Mereka akan

selalu jujur mengekspresikan apa yang dirasakan di dalam hati dan mengutarakan

gagasan yang ada dalam pikirannya. Yang pada akhirnya proses pembelajaran

betul-betul mampu mengejawantahkan tujuan hakiki dari pendidikan yakni

memanusiakan manusia. Atau dalam bahasa yang berbeda bisa membentuk

manusia seutuhnya.

Guru harus mampu dan memiliki kepekaan menangkap kata-kata dan

bagaimana cara mengatakannya sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik.

Disinilah diperlukan kreatifitas dan kemampuan agar betul-betul bisa berbuat sesuai

kebutuhan anak didik. Akan menjadi mala petaka pendidikan jika tuntutan tersebut

tidak bisa dipenuhi oleh seorang guru. Dan dengan sendirinya apa yang menjadi

pesan yang harus disampaikan oleh guru tidak tersampaikan.

Dalam hal ini Guru tidak sekedar mendengarkan kata-kata yang terucap,

tetapi juga yang secara non verbal maksudnya ketika mendengarkan sikap guru

tidak mengadili, namun sungguh menempatkan diri sebagai pendengar yang baik.

Guru juga harus melaksanakan 4 kompetensinya diantaranya kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial dan professional.

Guru sebagai tenaga inti kependidikan memiliki tanggung jawab untuk

mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal dan membangun

pertumbuhan yang dapat menunjang perkembangan peserta didik. Dengan

demikian, guru harus memiliki modal dasar penting dalam mengarahkan peserta

didik untuk mencapai yang diharapkan baik perkembangan ranah afektif, kognetif

dan psikomotoriknya..

Dalam upaya mewujudkan hal tersebutlah peranan PGRI sebagai organisasi

yang menghimpun para guru diperlukan. PGRI dituntut bisa mengikuti perkembagan

terbaru dalam pendidikan. Sehingga dengan demikian PGRI lebih mudah untuk

melahirkan program-program yang sesuai dengan tuntutan masa kini. Yakni tuntutan

pendidikan di bawah gebrakan globalisasi dengan segala dinamikanya.

Artinya dalam konteks kekinian PGRI dituntut mampu menyusun program-program

yang dapat membantu meningkatkan kemampuan guru dalam segala aspek. Mulai

Page 5: opini mahasiswa

dari kamampuan secara intelektual maupun kamampuan-kemampuan yang lain

yang bisa menambah kecakapan guru. Sebab dengan demikian sebagai organisasi

guru, PGRI akan mampu mambantu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Hal ini merupakan tugas penting PGRI sebagai organisasi guru dalam menyiapkan

guru-guru masa depan. Yakni guru yang betul-betul mampu menjadi tumpuan dalam

proses pembelajaran. Sebab masih diyakini bahwa proses pendidikan sangat

ditentukan oleh keberadaan seorang guru. Maka dalam melakukan proses tersebut

profesionalisme seorang guru menjadi prasyarat wajib menuju pendidikan yang

bermutu, pendidikan yang berkualitas. Yang pada akhirnya juga akan mampu

menyiapkan kader-kader yang berkualitas dan siap berdialektika dengan segala

tuntutan keadaan baik yang dihadapi maupun akan diihadapi..

1. Manfaat dan keuntungan dengan keterlibatan masyarakat profesi dalam

pendidikan?

- dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan tentunya memerlukan adanya

dukungan dari berbagai pihak salah satunya adalah masyarakat profesi yang

bergerak dan intent dalam dunia pendidikan. Salah satu elemen dari

masyarakat profesi adalah oganisasi profesi yakni PGRI (persatuan guru

republik indonesia) yang mempunyai peran strategis dalam meningkatkan

mutu pendidikan dengan fokus perhatian pada peningkatan profesionalisme

guru disertai kesejahteraan yang ada melalui bimbingan, pelatihan dan

pengembangan mutu. Dengan terciptanya profesionalitas pada guru maka

sudah dipastikan guru tersebut mempunyai kompetensi dan kredibilitas tinggi

dalam meningkatkan mutu pendidikan saat ini. Karena bagaimanapun guru

merupakan salah satu ujung tombak dari dunia pendidikan. Selain dari pada

itu :

- proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar

- pembangunan nasional akan segera tercapai / terlaksana

- akan tercipta suasana baru yang lebih berkreasi dan mengedepankan

kehidupan yang cara berfikirnya masih lawas.

Page 6: opini mahasiswa

2. kerugian dan dampak yang ditimbulkan dengan tidak adanya keterlibatan

masyarakat profesi dalam pendidikan?

- masyarakat Indonesia tidak akan pernah maju karena mudah terpengaruh oleh

hal-hal yang berbau negatif terutama masalah moral yang semakin hari moral

masyarakat Indonesia sangatlah memprihatinkan.

- Pergaulan bebas, yang saat ini sudah menjadi lumrah bagi masyarakat

Indonesia bukan hanya bagi anak-anak remaja tetapi bagi orang-orang yang

sebenarnya sudah tidak lazim lagi (orang yang lebih tua dari kita) mereka

tidak pernah berfikir apakah yang mereka lakukan sudah benar/ sangatlah

pantas untuk dilakukan, ini sangat berpengaruh sekali terhadap terhadap

generasi penerus bangsa yang juga bisa menghambat terlaksananya

pembangunan nasional.

- Menurunnya minat / keinginan untuk menuntut ilmu, yang sangat menunjang

masa depan kita dan sangat berpengaruh terhadap berkembangnya bangsa

Indonesia.

3. manfaat yang bisa dipetik jika guru dan calon guru menguasai dan mendalami

pengetahuan ke-PGRI-an?

- mengetahui sejarah dan kiprah PGRI

- mengetahui struktur dan gambaran besar mengenai organisasi pgri

- sebagai langkah awal dalam mengevaluasi diri akan kekurangan pada dirinya

- sebagau bekal awal dalam meningkatkan kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru.

- Sebagai wadah / tempat menuangkan ide – ide kreatif

- pembangunan nasional akan segera terlaksana / tercapai.

- Proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancer karena kedua belah pihak

sudah memahami dan mengerti tentang materi yang akan disampaikan.

Page 7: opini mahasiswa

- Tidak akan ada kebodohan yang merajalela dinegara kita, karena semuanya

sudah cerdas, jadi tidak mudah dibohongi oleh orang lain.

4. kegunaan dari keterlibatan guru jika menjadi anggota PGRI serta kaitannya

dengan 4 kompetensi guru?

- dapat menciptakan PGRI yang fungsional terutama terhadap tuntutan

perubahan dan dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh guru yang

pada gilirannya PGRI menjadi organisasi yang dibutuhkan guru dan tenaga

kependidikan lainnya serta berwibawa dan disegani bagi organisasi lain yang

peduli untuk kemajuan pendidikan.

- Membantu guru dalam kesulitan dalam banyak hal, mulai memperjuangkan

kesejahteraan dan juga meningkatkan kemampuan melalui program yang ada

-

BAB II

Guru Menjalankan Sikap Profesionalisme Sesuai Sifat PGRI

Kompleksitas permasalahan pendidikan membuat segenap pelaku pendidiikan

bekerja ekstra dan saling berkompetisi dalam memberikan kontribusinya terhadap

pendidikan sebagai bentuk pengabdiannya dalam menentukan arah pendidikan

kedepan. Dedikasi, krtedibilitas, komitmen dan kompetensi serta sikap

profesionalisme dibutuhkan dalam memperbaiki, mengembangkan dan

meningkatkan mutu pendidikan.

Dalam sebuah proses pendidikan, guru menjadi penentu keberhasilan.

Keberadaan guru akan sangat penting untuk memberikan perbaikan, khususnya

dalam proses pembelajaran. Dari situlah kemudian profesionalisme menjadi wajib

dimiliki oleh seorang guru dalam mengemban amanah mulia tersebut. Sebab hanya

dengan demikian, proses pendidikan akan mencapai cita-cita luhur yang memang

menjadi keinginan para pendahulunya. Sikap profesionalisme seorang guru tidak

hanya diperlukan di lingkup persekolahan di perlukan dalam kehidupan berbangsa,

Page 8: opini mahasiswa

bernegara dan bermasyarakat. Serta sebagai bentuk unjuk prestasi baik di tingkat

regional, nasional maupun internasional.

Organisasi PGRI merupakan wadah tempat berhimpunnya segenap guru dan

tenaga kepandidikan lainnya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan

organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan asas pancasila/ manipol.

PGRI sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi

ketenagakerjaan adalah bersifat unitaristik tanpa memandang perbedaan ijazah,

tempat kerja, kedudukan, suku, agama dan asal usul. Disamping itu PGRI juga

bersifat independen dan tidak berplitik praktis yang bisa menghancurkan organisasi.

berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki PGRI tersebut sehingga sangtlah patut

seorang guru sebagaii ujung tombank dari aktifitas pendidikan diharapkan bahkan

harus mampu menjalankan atau bersikap profesional sesuai dengan sifat yang

dimiliki oleh PGRI itu sendiri dalam meningkatkan mutu pendidikan persekolahan.

Guru merupakan profesi bidang pendidikan. Suatu profesi memiliki ciri

spesifik. Menurut surya (1999) mengidentifikasikan karakteristik guru professional

tinjau dari sudut pandang siswa, orang tua serta ditinjau dari sudut pandang

pemerintah, masyarakat dan budaya. Dari sudut pandang siswa guru profesional

adalah guru berkualitas yang memiliki penampilan sedemikian rupa sebagai sumber

motivasi dan inspirasi belajar yang menyenangkan bagi anak didiknya sehingga

tercipta kretifitas. Pada umumnya siswa mengharapkan guru memiliki sifat-sifat yang

ideal sebagai sumber keteladanan, bersikap murah dan penuh kasih sayang,

penyabar, mengeuasai berbagai model pembelajaran sehingga proses belajar tidak

menjenuhkan dan siswa tidak merasa bosan karena kekayaan metode yang dimiliki

sang guru.

Dari sudut pandang orang tua siswa guru profesional adalah pribadi yang

diharapkan dapat menjadi mitra pendidikan bagi anak-anak yang akan dididik. Orang

tua berharap agar guru dapat menggantikan peran orang tua di sekolah sehingga

dapat melengkapi, menambah, memperbaiki pola-pola pendidikan di dalam

keluarga. Itulah sebuah harapan besar yang dimiliki oleh orang tua anak didik

terhadap guru. Dan dengan demikian guru senantiasa akan mampu menjalankan

Page 9: opini mahasiswa

fungsinya sebagai mana mestinya. Oleh sebab itulah akan terjadi sinergisitas dan

simbiosis motualisme antara orang tua murid dengan guru. Yang itu semua akan

sangat membantu dalam proses pendidikan.

Dengan memandang posisinya sebagai tenaga utama dalam kependidikan,

dipundak gurulah peran sentral kemajuan pendidikan dipercayakan. Peran dan

tanggung jawab guru sangat vital dalam membawa peningkatan mutu pendidikan

dimana proses pembelajaran, didikan, bimbingan dan pelatihan yang diberikan guru

menjadi penentu dalam mengantar kesuksesan anak didik sebagai penerus masa

depan bangsa. dengan kata lain guru juga menjadi penentu terhadap kemajuan

bangsa.

jika dilihat dari pentingnya posisi guru dalam pendidikan.Dengan demikian,

maka jalan utama untuk mensukseskan pendidikan adalah peningkatkan kualitas

dan profesionalisme guru, hanya pada guru professional sebagai tenaga profesi

dalam bidang pendidikan yang dapat menjalankan tugasnya dalam membangun

mutu pendidikan .

sebagai bentuk intropeksi diri bagi seorang guru akan pertanyaan “ apakah

saya adalah guru profesional? “. Seorang guru harus memenuhi persyaratan

sebagai guru profesional. Kualifikasi kompetensi profesional guru (bidang tugas

profesi guru) dimulai dari memiliki pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan sikap

yang mantap sehingga mampu mengelola proses belajar mengajar secara tepat.

Selain itu seorang guru juga harus memiliki pengetahuan, kecakapan, keterampilan

dan sikap pembaharuan, juga memiliki visi keguruan yang mantap dan luas

perspekifnya. Dengan demikian seorang guru akan mampu melakukan proses

pembelajaran dengan baik. Dan itu juga merupakan cita-cita yang dinginkan dalam

PGRI itu sendiri.

1. Alasan yang mendasari PGRI berupaya menjadi organisasi yang dinamis,

mandiri dan berwibawa yakni untuk menghadapi tantangan era

globalobalisasi serta ingin memperjuangkan hak guru untuk melaksanakan

kewajiban meningkatkan profesionalisme serta mengangkat harkat dan

martabat guru.

Page 10: opini mahasiswa

2. Kaitan misi nasional PGRI dan misi profesionalis PGRI keduanya saling

mendukung dan saling bnerkaitan yakni ingin mewujudkan guru profesionalis

dengan hak dan martabatnya yang tujuannya untuk mempertakankan,

mengisi dan mawujudkan cita-cita profesionelis sehingga guru terse but

mampu memberikan bahan ajar yang baik kepada peserta didik dan mampu

memilki 4 kompetensi yang harus dimilki oleh seorang guru atau pendidik.

3. Kaitannya dengan misi kesejahteraan PGRI adalah misi kesejahteraan PGRI

mamberikan dorongan dan berusaha meningkatkan kesejahtaraan guru

sebagai dasar awal memotifasi guru dalam menjalankan kipran secara

profesional tanggung jawab dan akhirnya maningkatkan kedudukannya,

wibawa, harkat dan martabat guru sebagai petugas PGRI dalam pendidikan.

4. Maksud dari misi jati diri PGRI diatas kaitannya dengan misi pembangunan

nasional PGRI adalah misi jati diri PGRI ingin mewujudkan dan

mensukseskan pembangunan nasional melalui aktif mambangun bangsa,

medan pengabdian PGRI dengan cara mempertinggi kasadaran, kamauan

dan mutu profesi guru dan demi meningkatkan kasehteraan guru anggota

PGRI.

BAB III

PGRI dan Dinamikanya pada Masa Reformasi

Mengawali kiprah yang ditandai adanya perubahan orde senantiasa

mewarnai iklim ditubuh PGRI. Pergantian orde dari orde baru menuju orde lama

terus berjalan ke era reformasi. Pergartian yang di tandai dengan lengsernya orang

nomor 1 di indonesia dan telah memegang kendali pemerintahan selama 32 tahun

yakni presiden soeharto atas dasar demokrasi merupakan suatu wujud ditandainya

orde yang penuh demokratis yakni era reformasi

Era reformasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan berbagai

perubahan untuk membentuk suatu keseluruhan tatanan baru yang lebih baik. Era

reformasi ditandai dengan runtuhnya sebuah rezim orde baru yang otoriter. Yang

dengan sifat otoriternya maka sistem pemerintahannya sentralistik, termasuk juga

dalam bidang pendidikan yang sangat memusat. Setelah orde baru tumbang maka

perubahan menjadi pilihan pembangunan bangsa. Dan era perubahan itulah yang

Page 11: opini mahasiswa

dikenal era reformasi. Perubahan dalam reformasi dilakukan secara konsepsional

dan konstitusional dengan strategi dan program yang lebih efektif dalam suasana

madani.

Perjuangan PGRI pada masa reformasi ini meliputi bidang keorganisasian,

kesejehteraan, ketenagakerjaan, perundang-undangan, reformasi pendidikan

nasional serta kemitraan nasional dan interbasional. Pada masa sekarang ini masih

banyak pula pihak yang memandang PGRI hanya sebagai aspek tertentu yang

sempit dalam bentuk serpihan-serpihan yang tidak terpadu dan dilandasi oleh

kepentingan tertentu sebagai akibatnya banyak berkembang persepsi yang kurang

baik terhadap PGRI dan ini sudah banyak benimbulkan berbagai hal yang kurang

menguntungkan bagi PGRI dan terutama pada anggotanya.

Seperti yang kita ketahui dalam pasal (4) Anggaran Dasar(AD) PGRI

dijelaskan bahwa PGRI merupakan organisasi nasional yang bersifat unitaristik

(mewadahi semua guru tanpa memandang ijazah, tempat bekerja, kedudukan dll)

independen (PGRI berlandaskan pada prinsip-prinsip kemandirian organisasi

dengan mengutamakan mitra kesejajaran) non politik praktis (tidak terikat/

mengikatkan diri pada kekuatan organisasi atau partai politik manapun)

kesejahteraan guru merupakan inti dari keseluruhan perjuangan PGRI.

Dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pendidikan nasional, PB, PGRI

ikut berperan serta secara aktif dengan memberikan masukan pada pemerintah agar

berbagai agenda reformasi yang sedang dan akan dilaksanakan dapat terwujud

dengan tepat sasaran. Salah satu komponen yang sering dijadikan sasaran

penyebab menurunnya mutu pendidikan yaitu kurikulum. Kritikan yang cukup tajam

terhadap kurikulum antara lain materinya terlalu padat, tidak sesuai dengan

kebutuhan bahkan merepotkan guru dalam menjalankan civitasnya dibidang

akademik..

Upaya reformasi pendidikan pada sistem nasional hanya akan terwujud

apabila guru mendapat tempat yang sentral dan menjadi prioritas utama.

Sehubungan dengan itu, PGRI menekankan agar masalah guru pada era reformasi

pada pendidikan nasional PGRI diharapkan mendapat perhatian dan prioritas utama

mengingat peranan guru yang fundamental. Sebab dengan demikian perbaikan

Page 12: opini mahasiswa

dalam dunia pendidikan akan terwujud. Persoalan pelik dalam pendidikan, yakni

persoalan mutu dengan sendirinya juga akan teratasi. Namun jika itu tidak terpenuhi,

maka keberadaan dunia pendidikan tidak akan pernah menjadi baik. Masalah mutu,

yang sekarang menjadi persoalan yang paling krusial dalam pendidikan juga sulit

untuk teratasi.

Pada era reformasi, di tubuh pgri juga mengalami perubahan yakni dengan

melakukan penyesuaian AD/ ART organisasi dan sesuai dengan tantangan dan

tuntutan reformasi yang ditandai dengan kongres ke XVIII dibandung. Selain dari

pada itu perubahan sebagai organisasi yang mampu beradaptasi dan mewujudkan

dirinya sebagai the learnig organization (organisasi pembelajar).

Itulah sekilas gambaran tentang kiprah PGRi dan dinamikanya sampai pada

era reformasi. Meski tidak bisa terdiskripsikan secara utuh, namun paling tidak itu

juga bisa memberikan kontribusi pemahaman. Sebab saat ini keberadaan guru

memang masih memprihatinkan yang imbasnya pendidikan juga sudah mulai

menurun. Maka pada masa yang seperti ini kontribusi pemikiran, kajian, dan diskusi

tentang persoalan pendidikan, termasuk juga PGRI sebagai organisasi guru dalam

rangka mencari solusi yang lebih baik bagi masa depan pendidikan bangsa kita. Dan

tentu apa yang menjadi malasah dalam dunia pendidikan seperti dijelaskan di atas

juga harus dipikirkan oleh PGRI. Harus diakui itu juga merupakan tantangan masa

depan PGRI.

Jawaban Soal hal 66

1. Nilai-nilai positif PGHB dalam memajukan guru

- Dengan sifat organisasi yang unitaristik memungkinkan setiap elemen boleh

menjadi anggota PGHD mulai dari guru bantu sampai penilik sekolah tanpa

memandang strata dan jenjang pendidikannya.

- Memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, strata dan latar

belakang yang berbeda

- dengan adanya PGHB keinginan para guru dapat terakomodir (tertampung)

Page 13: opini mahasiswa

- mempererat tali persaudaraan antar guru

- guru lebih mudah dalam memperjuangkan hak-haknya

Nilai-nilai negatif Nilai-nilai positif PGHB

- Tidak mampu mengimbangi konsisi sosial dan politik pada saat itu

- memicu adanya perpecahan dikalangan guru.

2. Dasar motifasi berdirinya PGRI dan tujuan yang ingin dicapai pada saat PGRI

baru didirikan.

- menyatukan perpecahan diantara kelompok guru dan bersatu untuk mengisi

kemerdekaan dengan tujuan mempertahankan dan menyempurnakan RI,

mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar

kerakyatan serta membela hak dan nasib buruh umumnya dan guru pada

khususnya.

3. perjalanan politik PGRI saat demokrasi terpimpin

perjalanan politik pgri saat pestra demokrasi tidaklah berjalan seperti yang

diharapkan. Politik yang tidak sehat sepertihalnya politik adu domba kerap kali

mewarnai suasana pada saat kongres IX dan kongres IX.

Pada kongres ke IX PGRI di surabaya pada tahun 1959. soebandri dkk.

Meluncurkan politik adudombanya terutama saat pemiliah ketua umum.

Meskipun pada akhirnya politik tersebut tidak berhasil. Politik serupa juga

dilanjacarkan pada kongres ke x di gelora bungkarno jakarta 1962. ambisi untuk

menduduki kursi ketua umum PB PGRI membuat soebandri dkk menghalalkan

segala cara untuk merobohkan lawan politiknya.

Politik kotor soebandri seperti membuat dan mengedarkan selebaran yang

menuding ME. Subiadinata adalah anti manipol/ pancasila. Namun politik

tersebut tidak dan ME.subiadinata terpilih untuk menjadi ketua umum PB PGRI

dan menetapkan pancasila sebagai Usdek dasar PGRI.

Page 14: opini mahasiswa

4. Segi positif dan negatif dengan PGRI melibatkan diri pada politik praktis.

segi positif

- menyatukan semua guru didalam satu wadah organisasi guru yaitu PGRI

- memperjuangkan agar PGRI menjadi organisasi guru yang tidak banyak bersifat

unitaristik, tetapi juga independent dan non partai politik.

- Membersihkan dunia pendidikan Indonesia dari unsure-unsur PKI

Segi negatif

- PGRI dianggap terlalau dekat dengan TNI angkatan darat sehingga

muncul serangan yang berupa tulisan

- PGRI dianggap berafiliasi dengan salah satu kelompok sehingga orang

yang merasa di luar kelompoknya enggan untuk masuk

BAB IV

Meningkatkan Konsolidasi PGRI Melalui Forum Organisasi PGRI

Organisasi merupakan gambaran sistem kerjasama dari PGRI. Organisasi

PGRI merupakan suatu wadah berhimpunnya segenap guru serta tenaga pendidik

yang lainnya yang menjadikan pancasila sebagai pedoman bangsa indonesia.

Keanggotaan yang ada di PGRI yaitu warga negara indonesia yang dengan suka

rela mengajukan permohonan menjadi anggota dan memenuhi persyaratan yang

ditentukan dalam anggaran dasar rumah tangga (AD/ART) serta mempunyai

kewajiban untuk menjunjung tinggi nama dan harkat martabat organisasi serta

mematuhi kode etik dalam bersikap dan perilaku yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas yang harus mempunyai disiplin diri dan rasa tangghung jawab

yang tinggi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Selain itu keanggotaan PGRI juga memilki hak bicara atau hak yang diberikan

kepada anggota untuj mengeluarkan gagasan atau ide-iede baru untuk

meningkatkan organisasi. Adanya hak suara atau dengan kata lain hak yang

Page 15: opini mahasiswa

diberikan kepada anggota dalam rangka memilih, seperti contoh misalnhya anghota

PGRI dapat memilih denagn cara memberikan hak suara serta adanya hak membela

diri dan hak dipilih. Selain itu juga anggota PGRI mempunyai keawajiban untuk

mensukseskan organisasi yaitu dengan salah satuya malalui membayar iuran,

disiplin dan selalu mengikuti kegiatan dalam organisasi PGRI serta mentaati

peraturan yang tercantum dalam organisasi.

Dalam melakukan konsolidasi atau perbuatan yang memperkuat organisasi

PGRI untuk mempertanggung jawabkan kagaiatan yang dilakukan serta

mengevaluasi kinerja pengurus, memilih pengurus dalam rangka kederisasi dan

menyusun berbagai perogram untuk kegitan selanjutnya dilakukan dalam forum

organisasi, salah satu contoh forum yang terdapat dalam organisasi PGRI meliputi

kongres, konfrensi, rapat anggaran dan rapat pengurus dan lain-lain, yanag

dilaksanakan dari tingkat pusat sampai dengan ranting. Para anggota yang telah

dipilih menjadi pengurus organisasi harus siap melaksanakan segala progran yang

telah direncakan oleh organisasi. Dalam hal ini, kepengurusan PGRI dipilih dalam

lima tahun sekali melalui suatu kongres, dengan ketentuan dan syarat-syarat yang

telah ditentukan. Forum PGRI diadakan tiap tiga bulan sekali uuntuk rapat PGRI,

pertemuan ini bertujuan sebagai wadah pertemuan atau silaturrahim antara

pengurus dan anggota sehingga dapat terjalin komonikasi satu dengan yanag

lainnya.

Anak lembaga PGRI merupakan suatu instansi pengembangan dari induk

lembaga PGRI, terbantuknya forum ini sebagai anak lembaga yakni dalam rangka

menagani suatu persoalan khusus yang terjadi dalam organisasi yang disebut

perkumpulan pembina lembaga pendidikan PGRI (PPLP), kerna PGRI memilki tugas

yakni menangani pendirian, pembinaan pengembangan dan melindungi serta

menangani peermasalahan dalam PGRI.

Dalam meningkatkan konsolidasi melalui forum organisasi kita dapat

mempersatukan anggota PGRI salah satunya dengan sistem informasi dan

komonikasi yang bermanfaat dapat memberikan gambaran aktifitas organisasi pada

masing-masing kepengurusan, serta pengalaman suatu pengurus dan dapat

memperoleh berbagai informasi khususnya berbagai jenis kegiatan yanag telah

dilaksanakan oleh berbagai jenjang lainnya, selain itu konsolidasi juga dapat

Page 16: opini mahasiswa

menimbulkan rasa saling dorong yang sifatnya konstruktif antar jajaran sehingga

menimbulkan kesamaan persepsi, threaded suatu hal sehingga dalam pengambilan

keputusan dapat lebih mudah.

Adakannya pertemuan PGRI dalam suatu forum dapat menginformasikan

secara langsung barbagai kebijakan terbaru dalam dunia pendidikan. Dan hal

tersebut juga akan bisa menjadi ajang untuk bertukar ide, gagasan dan pikiran dari

semua kalangan pemikir yang ada di PGRI. Sebab dengan demikian solusi-solusi

cerdas tentang pendidikan juga akan muncul guna menjawab semua problem

pendidikan.

Jawaban Soal hal 76-77

1. Kepengurusan pgri dari tingkat pusat sampai ranting menjalin komonikasi

secara vertikal dan hoarizontal yakni dilakukan dari pengurus besar PGRI,

turun ke PGRI provensi dan ke kabupaten/kota, sampai pada jajaran ranting

PGRI atau sebaliknya. Komonikasi secara diagonal adalah jalinan informasi

dan komonikasi PGRI dengan badan dan anak lembaga PGRI serta lembaga

konsultasi dan bantuan hukum PGRI dalam memeratakan informasi dan

komonikasi. Manfaat adanay komonikasi dalam PGRI mempercepat

mengimformasikan berbagai kebijakan terbaru secara cepat ketingkat yang

paling bawah sehingga terjalin ikatan secara struktural dan kultural dalam

PGRI.

2. manfaat Lembaga Bantuan Hukum dalam PGRI dalam kaitannya dengan UU

No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen yakni adanya pembelaan hukum

terhadap anggota PGRI yang menghadap masalah dengan hukum serta

pengaduan hukum dari anggota PGRI dapat ditampung bahkan dilakukan

pembelaan, agar Guru dan Dosen tidak mudah disepelekan dan dilecehkan

secara hukum.

3. Adanya jalinan komonikasi PGRI kaitannya dengan nilai kekeluargaan PGRI

adalah agar jajaran pengurus dari tingkat pusat sampai tingkat bawah dapat

lebih cepat menginformasikan barbagai kebijakan terbaru dan dapat

mempererat hubungan antar anggota PGRI agar saling menhenal sehingga

terjalin ikatan struktural dan kultural yang serempak dalam PGRI.

Page 17: opini mahasiswa

4. misi yang dimaksut adalah sebagai lembaga pendidikan PGRI yang

mengemban perjuangan, aspirasi dan jati diri organisasi induknya dengan

upayanya mengembangkan pendidikan dengan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi demi memajukan kepentingan pembangunan nasional.

BAB V

PGRI Berjuang Meningkatkan Profesionalisme Guru

Profesi guru pada sat ini masih banyak diperbincangkan oleh khalayak ramai,

baik dari kalangan pakar pendidikan baik diluar pakar pendidikan. Bahkan selama

dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari, media massa khususnya media cetak baik

harian maupun mingguan memuat berita tentang guru. Ironisnya banyak yang

cenderaung melecehkan posisi guru.

Masyarakat/ orang tua siswa pun kadang – kadang mencemooh dan menuding

guru tidak kompeten, tidak berkualitas dan sebagainya. Manakala putra / putrinya

tidak bisa menyelesaikan persolan yang dihadapinya atau memiliki kemampuan

tidak sesuai dengan keinginannya.

Sikap dan perilaku masyarakat tersebut memang bukan tanpa alasan. Memang

sebagian kecil oknum guru yang menyimpang dari kode etiknya. Anehnya lagi

kesalahan sekecil apa pun yang diperbuat guru memancing reaksi yang begitu hebat

dimasyarakat. Hal ini dapt dimaklumi karena dengan adanya sikap demikian

menunjukkan bahwa memang guru seyogyanya menjadi anutan dari masyarakat.

Sebetulnya berbagai permasalahan yang terjadi tidak seharus guru yang

dijadikan sebagai kambing hitamnya akan tetapi masyarakat harus mamu

memandang lebih luas akan persoalan yang terjadi.

Salah satu komponen yang sering dijadikan sasaran penyebab menurunnya

mutu pendidikan ialah kurikulum dan saat ini mulai diterapkan kurikulum berbasis

kompotens dan kopentsi tingkat satuan pendidikani maksudnya kurikulum sebagai

rujukan pengalaman belajar yang diarahkan bagi tercapainya penguasan

kompotensi. Dalan hal ini diperlukan sekurang-kurangnya lima pemain yang dapat

Page 18: opini mahasiswa

menentukan maju mundurnya mutu pendidikan. Diantarnay masyarakat lokal, orang

tua, beserta didik, Negara dan pengelola profesional pendidikan.

`Denagan posisinya sebagai tenaga utama kependidikan, dipundak gurulah

peran sentral kemajuan pendidikan dipercayakan. Dengan posisinya digarda

terdepan yang bersentuhan langsung dengan peserta didik, pern dan tanggung

jawab guru sungguh fital dalam membawa peningkatan mutu pendidikan. Sebagai

pelaku utama yang berada dilini terdepan dalam proses pembelajaran, maka

didikan, bimbingan dan pelatihan yang diberikan guru kepad peserta didik menjadi

penentu dalam menghantar kesuksesan pendidikan.

Jalan utama untuk mensukseskan pendidikan adalah meningkatkan kualitas

profesionalisme guru dan hanya pada guru prfesional sebagai tenaga profesi dalam

bidang pedidikan yang dapat menjalankan tugasnya membangun mutu pendidikan

dengan lingkup tugasnya yang demikian ditengah tuntutan tugas yang terus

berkembang sejalan dinamika perkembangan iptek, dan kian kian kiatnya harapan

terhadap pemenuhan kebutuhan untuk membentuk kompetensi peserta didik, maka

hanya guru yang memiliki kompeten profesional yang dapat menerjemahkan dan

mewujudkan harapan peningkatan kualitas pendidikan. Pintu kerbang untuk

melahirkn sosok guru profesional tersebut berada dipundak lembaga pendidikan

tenaga kependidikan (LPTK).

kompetensi profesional guru ditunjukkan pula oleh kemampuan guru dalam

megembangkan materi studi yang diajarkan dalam bentuk penelitian dan secara

nyata menghasilkan karya-karya produktif sepreti penulisan bahan ajar, termasuk

menulis buku yang berkaitan dengan meteri yang diajarkan. Materi yang dikuasai

bukan hanya sekedar materi ajar yang di ajarka sekolah sesuai sabaran dalam

kurikulum sekolah, melainkan pula materi yang memayunginya. Dengan menguasai

materi yang memayunginya, maka diharapkan guru akan mampu menjelaskan

materi ajar dengan baik, dengan ilustrasi jelas dan landasan yang mapan, dan dapat

memberikan contoh yang kontekstual. Di samping itu, dikuasai pula struktur

keilmuan dari bidang keahliannya.

Dengan meningkatkan dedikasi, loyalitas dan profesionalisme guru akan memilki

dampak positif terhadap kinerja dan prestasi guru. Pada akhirnya juga akan

Page 19: opini mahasiswa

berdampak pada peningkatkan kualitas sebagai kontribusinya dalam kegiatan

pembangunan bangsa. Prestasi kerja guru ini sangat penting karena merupakan

wujud dari harkat dan martabat guru yang mulia dalam mengabdi pada kemanusiaan

dan kesetiaan pada bangasa dan Negara.

Selain itu mimang harus diakui bahwa dalam proses membangun sebuah bangsa

kontribusi pemikiran menjadi modal utama. Makanya pembangunan SDM menjadi

hal penting dalam proses tersebut. Dan dalam melakukan hal tersebut kegiatan yang

terorganisir menjadi penting dilakukan dalam mempermudah menjcapai apa yang

dinginkan. Termasuk oleh seorang guru, sabagai salah satu pilar penting dalam

pendidikan.

Dalam proses tersebut PGRI-lah sebagai salah satu organisasi guru yang tepat

untuk menjadi media dalam melakukan proses. Sebab peningkatan profesionalisme

guru juga merupakan cita-cita luhur yang juga diperjuangkan oleh PGRI. Melalui

program dan aktifitas lainnya yang telah diorganisir dengan rapi PGRI menjadi salah

satu organisasi yang akan tetap mengawal lahirnya guru-guru profesional.

Sederhananya PGRI merupakan organisasi yang berjuang dalam meningkatkan

profesionalisme guru, selain dari memperjungkan kesejahteraan guru.

Jawaban Soal hal 107

1. PGRI sebagai organisasi guru dan tenaga pendidikan lainnya masih

dihadapkan sejumlah tantangan kebuttuhan dengan segala potensi dan

kekurangan yang dimiliki PGRI. Dalam mengahadapi berbagai tantangan dan

tuntutan pgri dituntut untuk terus berjuan dan berjuang untuk kepentingan

guru dan tenaga kepentingan lainnya.

Selagi ada keinginan PGRI untuk maju dan berkembang seta

berkesinambungan secara fungsional dalam perjuangannya dalam

mensolidasikan diri guna memperkuat bangunan sistem pendidikan diera

otonomi daerah maka perjuangan belum berakhir

Dan juga kuatnya peran birokrasi pendidikan yang seringkali dalam

memberikan pelayanan masih belum memuaskan sesuai dengan harapan

Page 20: opini mahasiswa

khususnya yang mengyangkut hak guru, dengan ini segenap elemen PGRI

dituntut untuk berjuang secara optimal.

Maka dari pada itu sebelum tugu pendidikan di bangun secara kokoh, PGRI

berada di barisan terdepan dalam menegakkan tongkat pendidikan tsb hingga

titik darah penghabisan.

2. Perjuangan PGRI dalam mengembangkan dan menginkatkan dunia

pendidikan akan sukses bila sesuai dengan prinsip perjuana dan didukung

strategi yang tepat.

Perjuangan PGRI dalam meningkatkan dan mengembangkan dunia

pendidikan tidak boleh terlepas dari prinsip perjuangan PGRI dimana dalam

prinsip PGRI harus:

memiliki kemurinian perjuangan artinya seluruh anggota dan pengurus PGRI

dalam menjalankan kiprahnya harus bersungguh – sungguh dan

dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan berjdasarkan ketentua

AD/ ART serta program kerja PGRI yang telah ditetapkan melalui kongres,

konferda, kongkerda, konfercab dan kongkercab.

Segenap pengurus PGRI harus mengedepankan kepentingan organisasi dan

kepentingan anggotanya sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan sehinga

kesuksesan dalam perjuangan mudah diraih

Segenap pengurus harus mengedepankan nilai – nilai solidaritas dlam

setiakawan, kompak, dan harmonis serta melakukan sharing secara sinergis

bersama elemen masyarakat dalam memecahkan persoalan terutama

persoalan pendidikan.

Tidak hanya sesuai dengan prinsip perjuangan saja akan tetapi juga perlu

mengambil langkah – langkah strategis dalam perjuangannya. Seperti halnya

intensifikasi silaturrahmi, optimalisasi kemitraan, aktualisasi program kerja

dan transparansi manajemen.

Page 21: opini mahasiswa

Perjuangan PGRI tidak akan sukses bila sudah tidak sesuai dengan prinsip

dan didukung oleh strategi yang tepat dan tidak akan berjalan maksimal jika

hal itu semua tidak dilakukan secara totalitas

3. Lintasan perjuangan PGRI yang paling terkesan yang memberi dampak besar

pada kesejahteraan guru yaitu perjuangan pada bidang formasi pendidikan

nasional dimana PB-PGRI ikut berperan aktif dengan memberitakan masukan

kepada pemerintah agar berbagai agenda reformasi yang sedang dan akan

dilaksanakan dapat terwujud dengan tepat sasaran. Contoh: adanya

pendekatan BBE( pendidikan berbasis luas) yang tujuannya menyelamatkan

nasional sebagai soko guru pembangun bangsa.

4. Educational International (EI) merupakan oranisasi guru internasional yang

diikuti oleh 304 organisasi guru yang terdiri dari 155 negara dan mempunyai

24 juta anggota.

Mengingat betapa besarnya organisasi tersebut merupakan sebuah modal

awal bagi PGRI untuk memperluas akses serta dukungan. Jadi PGRI tidak

hanya mendapat dukungan dari tingkat nasional akan tetapi juga internasional

sehingga PGRI tidak hanya dikatakan besar dinegaranya saja akan tetapi

juga bisa berkecipung dan besar di tingkat internasional

Sebagai wahana untuk mengukur tingka kompetensi PGRI dikancah

internasional dan mampu bersaing dengan negara negara lainnya.

Sebagai akses informasi yang terjadi dalam dunia pendidikan internasional

sehingga penididkan nasional ita tidak kalah bersaing dengan negara –

negara lainnya

Keuntungan lainnya yang diperoleh dengan masuknya PGRI dalam Education

internasional (EI) yaitu: PB PGRI duduk dalam kepengerusan EI untuk

kawasan Asia. (Fasifik) ketua umum PB PGRI mendapat kehormatan untuk

menjadi salah seorang pembicara dalam beberapa konferensi internasional

dan kerjasama bilateral telah terbina dengan STU dll.

BAB VI

Page 22: opini mahasiswa

Profesionalisme Guru Penentu dalam Penigkatan Mutu Pendidikan

Teringat akan perkataan bijak akan guru menyatakan bahwa “ guru merupakan

panutan dan sebagai sumber ilmu bagi muridnya sampai kapanpun posisi/ peran

guru tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih”.

Cukup terbukti penyataan tersebut bahwa Sampai hari ini masih diyakini

bahwa salah satu pilar penting dalam membangun sebuah bangsa yang

berkeadaban adalah pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, sebuah bangsa juga

akan bisa menjadi baik. Dan sebaliknya apabila pendidikan dalam suatu bangsa

berada dalam keadaan yang memperihatinkan (tidak baik/terpuruk), maka itu juga

akan menjadi awal kehancuran bangsa tersebut.

Bicara pendidikan dan kemajuannya maka banyak hal yang akan mempengaruhi,

mulai dari kebijakan pemerintah, fasilitas yang digunakan dan juga guru sebagai

unsur terpenting dalam pendidikan. Dari beberapa komponen tersebut guru memiliki

peranan sangat penting dalam mensukseskan pendidikan. Sebab guru merupakan

unsur yang paling banyak berinteraksi dengan anak didik baik dalam proses

pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas. Sehingga dengan demikian

keberadaannya akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan anak didik. Ia

(Guru) menjadi ujung tombak dalam menentukan keberadaan anak didik.

Sebagai ujung tombak yang akan menentukan hitam putihnya dimensi pendidikan

kedepan, maka guru harus benar-benar menyadari bahwa dipundaknyalah masa

depan anak didik, masa depan pendidikan dan masa depan bangsa berada.

Sehingga dengan kesadaran tersebut maka ia akan memahami apa yang harus

dilakukan untuk memberikan yang terbaik dalam proses pendidikan.

Untuk memantapkan peranannya dan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi

pendidikan, maka kualitas atau profesionalisme guru menjadi prasayarat utama

untuk diperhatikan. Dengan profesionalisme seorang guru akan mampu mangangkat

pendidikan kita dari keterpurukan. Sehingga profesionalisme menjadi modal yang

paling utama yang harus dimiliki oleh seorang guru. Jika tidak, maka ia (guru) tidak

akan bisa bebuat apa-apa bagi pendidikan. Atau bahkan malah keberadaanya

menjadi beban terhadap proses pembangunan bangsa.

Page 23: opini mahasiswa

Profesionalisme guru dibutuhkan dalam tiap proses pendidikan, utamanya dalam

proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, profesionalisme menjadi modal

yang utama. Ketika guru tidak profesional, maka jelas tidak akan mampu melakukan

proses pembelajaran dengan efektif. Jika proses pembelajaran tidak efektif maka itu

juga akan sangat berpengaruh terhadap capaian pendidikan.

Dalam proses pembelajaran profesionalisme yang harus dimiliki oleh seorang guru

minimal yang pertama, penguasaan terhadap disiplin ilmu yang menjadi

pegangannya. Penguasaan terhadap materi dan tidak hanya terpaku pada materi

yang ada dalam buku-buku yang sudah biasa atau sering disebut dengan buku

paket akan sangat menentukan terhadap proses pembelajaran. Dan ketika guru

tidak paham secara utuh terhadap disiplin ilmu yang diajarakan, maka jelas akan

kesulitan dalam melakukan proses pembelajaran. Itulah yang akan menjadi awal

kegagalan guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Kedua, Selain menguasai terhadap disiplin ilmu yang diajarkan, seorang guru juga

harus kaya dalam hal metoda pembelajaran. Kemampuan pemahaman keilmuan

yang tidak diiringi dengan kekayaan metode juga akan mengalami kegagalan dalam

proses pembelajaran. Sebab dengan demikian pesan atau nilai yang akan

disampaikan terhadap anak didik ketika tidak menggunakan metode yang pas maka

akan sulit untuk dipahami. Dengan sendirinya pemahaman yang mantap tanpa

metode yang pas juga akan sia-sia. Anak didik juga tidak bisa menerima apa-apa

dari gurunya.

Dalam hal metode, disinilah seorang guru dituntut untuk betul-betul kreatif agar bisa

menemukan metode yang bisa digunakan mengajar dengan baik. Guru paling tidak

terlebih dahulu dituntut untuk bisa memahami keadaan anak didik. Sebab

pemahaman terhadap keberadaan anak didik akan menjadi awal untuk bisa

menemukan metode yang pas dan dengan demikian pada akhirnya mutu pendidikan

akan dapat diperbaiki.

Jawaban Soal hal 119-120

1. kiprah PGRI terhadap perkembangan profesionalisme guru

Page 24: opini mahasiswa

PGRI adalah organiasi profesi yang mengabi dibidang pendidikan. Bertekad

melanjutkan reformasi menata pendidikan melalui penyelengaraan otonomi

pendidikan bermutu untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

dimasa depat dapat maju dan berkembang.

Berkenaan dengan pengikatan sumber daya manusia. Tentunya PGRI dalam

kiprahnya memberikan pemberdayaan terhadap guru sehingga menjadi guru

profesional. PGRI sebagai organisasi profesi bertugas membina seta

mngembangkan sikap prilaku dan keahlian agar para guru anggota PGRI

khususnya mampu melakukan tugasnya dengan baik dan penh tanggung

jawab seta dapat diandalkan oleh pemerintah dan masyarakat.

Melalui seminar dan pembinaan serta pelatihan yang intensif dan

berkesinambungan terhadap guru dalam upaya memiliki dan menguasai 4

kompetensi guru sehingga dapat meningkatkan pofesionalismenya sebagai

guru menjadi angenda utama PGRI dalam menyongsong pembangunan

nasional karena bagaimanapun juga, guru merupakan ujung tombak dan pilar

utama keberhasilan pendidian..

2. Peran PGRI dalam mensukseskan pelaksanaan sertifikasi guru marupakan

strategi PGRI yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraannya yang

berdasarkan kwalifikasi dan kompetensi guru dan pembinaan untk menjaga

dan meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam pelaksanaan tugas

sebagai tenaga profesional

3. setuju, karena profesionalisme dan kesejahteraan saling menunjang sebab

pemberian kesejahtaraan, seperti penghargaan dan sertifikasi dapat

meningkatkan kinerja peran guru agar lebih profesional, dan menjlankan

kiprahnya secara tanggung jaewab serta meningkatkan harkat dan martabat

guru sebagi tenaga pendidik. Disamping itu, adanya kesejahteraaan yang

diberikan akan lebih memicu semangat dari para guru untuk melaksanakan

tugas dan fungsinya sebagai tenaga pendidik. Oleh karena itu kesejahtaeraan

seorang guru sangat berperan threaded keprofesionalan guru tersebut,

meskipun disisi lain masih kite temui guru yang tidak mengharap adanya hal

itu (tunjangan), dan ini bisa kite lihat masih adanya guru-guru agama/ngaji

Page 25: opini mahasiswa

yang terus melaksanakan tugasnya tanpa mamperhatikan gaji atau tunjangan

yang lainya.

BAB VII

PGRI Sebagai Serikat Pekerja Dapat Mempercepat Kesejahteraan Anggota

Selain meningkatkan mutu pendidikan, pemberdayaan terhadap masyarakat PGRI juga tidak pernah lupa untuk memberdayakan anggotanya. Begitu juga dengan kesejahteraan anggotanya.

PGRI menempatkan dirinya sebagai serikat pekerja maksutnya adalah susunan dan aturan dari berbagai aturan dari bergabai bagian sehingga manjadi kesatuan yang teratur yang pembentukannya dari, oleh dan untuk pekerja atau buruh baik diprusahaan maupun diluar perusahaan yang mempunyai sifat bebas, mandiri demokrasi dan sekaligus yang bertanggung jawab dalam penyeimbangan hak dan kewajiban dalam meningkatkan dan memperjuangkan kesejahteraan pekerja dan keluarga. Dalam hal ini PGRI harus mampu beradaptasi dengan organisasi pekerja menjadi trade union (teachers union) yang tujuan utama memperjuangkan kesejahteraan.

PGRI tidak harus mengubah sufat dan prinsip-prinsionya terhadapap organisasi

serikat pekerja, sebab sifat dan prinsip tersebut tidak bertentangan, bahkan antara

PGRI dan serikat kerja keduannya saling membangun dan saling melengkapi antar

anggota organisasi. Sehingga sangatlah cocok kedua organisasi ini bekerja sama

dalam membangun tatanan dunia baru yang lebih baik sekaligus dapat

meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarga.

Dengan masuknya PGRI dalam serikat pekerja, PGRI harus berjuang keras

untuk mempercepat kesejahteraan anggota PGRI, kerena mendapatkan

kesejahteraan tidaklah mudah. Salah satu cara untuk mendapatkan kesejahteraan

yakni dengan melalui perjuangan. Dalam bergabunnya PGRI kepada serikat

pekereja yakni berjuang untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan guru seperti

halnya menuntut peningkatan tunjangan dan gaji guru karena anggota PGRI yakin

dan percaya bahwa bila kesejahteraan telah dipenuhi maka para guru dpat

menyelesaikan tugasnya dengan lebih baik dalam mendidik peserta didik serta

memajukan pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Langkah-langkah yang

diambil yakni mengadakan kerja sama dengan luar negri seperti Education

International (EI), International Labour Organization( ILO), United Nations

Educational (UNISCO) dan mencari mitra di luar negri sebanyak mungkin dengan

Page 26: opini mahasiswa

cara menyelenggarakan seminar dan pelatihan-pelatihan sebagai bentuk sosialisasi

tentang serikat pekerja.

Sesuai dengan fisi dan misi sekaligus jati diri PGRI sebagai organisasi profesi

perjuangan dan ketenaga kerjaan, PGRI harus juga memperjuangkan kualitas

profesi guru dalam pendidikan yang mana pengartian guru akan meningkat dalam

rangka meningkatkan kualitas pendidikan yakni dengan guru haruslah memperolah

kesejahteraan dimana hak-hak guru harus terpenuhi sehinnga guru dapat

mengembangkan hak dan kewajibannya yang selaras apalagi diera reformasi dan

cara pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah

daerah (desentralisasi). Dalam bidang ketenagakerjaan PGRI harus berusaha

sekuat mungkin untuk mencari dana dalam membiayai berbagai kegiatan

yangdiselenggarakan oleh organisasi.

Sosialisasi kepada seluruh anggota PGRI dan pelaksanaan serikat pekerja,

maksutnya dalam usaha untuk mengubah misi peerseorangan menjadi milik umum

sebagai anggota PGRI dan serikat pekerja. Dalam melaksanakan sosialisasi ini,

banyak sekali membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga sosialisasi serikat

pekerja ini, dilaksanakan dengan dilakukannya pada tiap pertemuan pengurus dan

anggota PGRI, memanfaatkan wahana majalah PGRI serta menerbitkan buletin

dimana dalam buletin tersebut memuat berbagai ruang lingkup atau aspek tentang

serikat pekerja sehingga PGRI dapat lebih jelas mengenal bagaimana serikat

pekerja itu.

Dalam bergabungnya atau bekerja samanya PGRI dengan organisasi serikat

pekerja yakni dapat saling membantu dan saling mandapatkan keuntungan antara

yang satuu dengan yang lainnya karena dapat saling mengisi kekurangan-

kekurangan yang ada di PGRI maupun di organisasi serikat pekerja. Sehingga dapat

lebih mudah mencapai kesejahteraan setiap anggota baik anggota PGRI maupun

anggota organisasi serikat pekerja. Disitulah simiosis motualisme akan terjalin dan

dengan seperi itu pula kita akan lebih mudah mencapai yang diinginkan.

.Jawaban Soal hal 141-142

Page 27: opini mahasiswa

1. Guru adalah pekerja dan hak-hak pekerja adalah hak-hak guru tidak setuju

dengnan pernyataan ini karena setiap hak-hak pekerja belum tentu semuaanya

menjadi hak guru. Guru memang di katagorikan di masukkan sebagia pekerja

yang organisasinya harus menyesuaikan diri dengan organiasasi kerja dimana

semuanya harus berjuang untuk melindungi dan meningkatkan kesejahtearaan

anggota beserta keluarganya.

2. Keuntungan PGRI sebagai serikat pekerja yaitu

- PGRI akan lebih mudah memperjuanagkan program- program yang di

rencanakan.

- PGRI akan berwibawa , independen dan di segani oleh semanya.

3. Masuknya PGRI sebagi serikat pekerja akan memperkuat serikat pekerja

indonisia maksudnya dengan adanya PGRI sangat membantu sekali dalam

peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya dalam mencapai

kesejahteraan yang di inginkan sangatlah sulit di capai dan banyak menghdapi

tantangan yang sangat berisiko.

4. PGRI sebagi organisasi buruh , tidak setuju karena tugas yang di emban PGRI

lebih mula dari pada seorang buruh. PGRI berjuang untuk kesejahteraan anggota

dan keluarganya layaknya buruh, namun dibalik itu juga PGRI berperan aktif

mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebab PGRI tempat berhimpunnya yang

berperan dalam dunia pendidikan.

BAB VIII

Program PGRI untuk Meningkatkan Pemerataan Pendidikan

Evaluasi yang dilakukan dalam menyusun progaram kerja suatu hal yang lazim

dalam sebuah organisasi begitu juga PGRI sebagai organisasi yang eksis dibidang

pendidikan. Dal ini dilakukan untuk bagaimana roda organisasi diarahkan. Sehingga

dari hasil evaluasi tersebut nantinya dapat melahirkan program kerja efektif, efisien

dan sesuai dengan kebutuhan dalam rangka menjawab problema yang muncul pada

saat ini dan masa yang akan datang.

Page 28: opini mahasiswa

Problem besar bangsa kita hari ini masih pada persoalan rendahnya mutu

pendidikan. Pendidikan yang diakui menjadi modal paling penting dalam

membangun sebuah bangsa masih tidak bisa diandalkan. Samapai hari ini yang

namanya mutu pendidikan kita masih jauh dari harapan. Belum lagi masih

banyaknya angka putus sekolah dan banyaknya masyarakat yang mimang tidak

pernah mengenyam pendidikan.

Pemerataan pendidikan sampai pelosok desa juga bisa berjalan dengan maksimal.

Pemerintah dengan program Wajar Dikdas juga belum bisa terealisasi dengan

sebagaimana mestinya. Ini masih bisa dilihat dari masih banyaknya angka putus

sekolah, masih menumpuknya masyarakat yang belum mengenyam pendidikan.

Dan kebanyakan dari mereka problemnya sama, yakni persoalan biaya pendidikan

yang masih sulit untuk bisa dijangkau. Meski sekarang ada dana BOS tapi masih

ada saja biaya-biaya lain yang sering dipungut pihak sekolah, sehingga masyarakat

miskin tetap tidak bisa mengeyam pendidikan yang menjadi haknya.

Inilah yang menjadi problem bersama ditingkatan masyarkat miskin dalam persoalan

pendidikan. Yakni tidak terjangkaunya biaya pendidikan. Belum lagi keluaran dari

lembaga pendidikan yang juga masih banyak tidak bisa berbuat apa-apa, mereka

hanya bisa menjadi pelengkap penderita dalam masyarakat. Sehingga masyarakat

juga tambah apatis untuk menyekolahkan anaknya pada lemabaga pendidikan

formal. Makanya sampai hari ini yang namanya pemerataan pendidikan hanya

tinggal namanya. Namun masyarakat tetap banyak yang belum kesampaian hal

tersebut.

Melihat persoalan tersebut yang sebenarnya itu merupakan tanggungjawab

pemerintah yang paling besar untuk mangatasinya. Namun ketika meluhat

pemerintah yang sekarang juga masih belum serius, maka sebenarya ini harus ada

kepedulian dari semua elemen. Sebab mimang harus disadarai secara hakikat

persoalan pendidikan juga menjadi persoalan semua masyarakat Indonesia.

Dalam konteks PGRI, juga sudah banyak hal yang dilakukan dalam upaya

pemerataan pendidikan. PRGI dengan semua lembaga pendidikan yang

dinaunginya itu juga merupakan satu bukti konkrit peran sertanya dalam pemerataan

pendidikan. Telah diketahui bersama ditiap daerah di Indonesia sudah banyak

Page 29: opini mahasiswa

lembaga-lembaga pendidikan milik PGRI berdiri, mulai dari Pendidikan Dasar,

menengah, bahkan juga pendidikan tinggi. Ini menunjukkan bahwa PGRI juga

membantu dalam pemerataan pendidikan.

Selain lembaga pendidikan yang ada, PGRI juga berperan dalam memberikan

pemahaman terhadap masyarakat. Sebab persoalan pemerataan bukan semata-

mata pada persoalan tersedianya lembaga pendidikan. Namun ada masalah lain

selain hal tersebut. Yakni persoalan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pendidikan.

Sekarang masih banyak masyarakat yang berasumsi bahwa pendidikan bukan hal

yang penting bagi kehidupan. Asumsi ini lahir dikarenakan banyak orang yang

berpendidikan masih menganggur. Artinya alumni lembaga pendidikan masih belum

bisa berbuat apa-apa ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Kebanyakan dari

mereka tidak mampu untuk melakukan perubahan pada kehidupan masyarakat.

PGRI sebagai organisasi guru, harus melakukan upaya dalam rangka membangun

kesadaran bagi masyarakat. Sosialisasi pentingnya pendidikan menjadi hal yang

seringkali dilakukan dalam rangka membangun kesadaran masyarakat. PGRI tidak

hanya menghimpun guru, tapi juga menghimpun masyarakat untuk sadar akan

peran penting pendidikan dalam kehidupan. Dengan seperti itulah pemerataan

pendidikan akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Dan pada akhirnya jika hal

tersebut tercapai, maka apa yang menjadi cita-cita luhur bangsa kita juga akan

tercapai.

Jawaban Soal hal 166-167

1. Dengan memiliki jumlah anggota yang banyak yang terdiri dari tingkat pusat

hingga tingkat sampai ke daerah – daerah terpencil, sruktur organisasi yang

merata diseluruh wilayah sampai kedesa – desa, semangat juang dan

pengalaman yang tinggi, tempat pengabdian dari kabupaten sampai desa,

pengakuan atas eksistensi yang cukup tinggi dari masyarakat dan pemerintah

menjadikan ini semua sebagai kekuatan PGRI.

Page 30: opini mahasiswa

Dengan kekutan tersebut PGRI dapat memberikan pembinaan dan pelatihan

terhadap guru – guru baik guru yang berada dikota maupun di desa atau daerah

terpencil sehingga pemerataan kemampuan guru dapat teripta dari tingkat pusat

sampai daerah – daerah jika kemampuan guru merata di seluruh tingkatan akan

memungkinkan untuk pemerataan kualitas pendidikan sehingga terjadi

peningkatan di dunia pendidikan, memberikan sosialisasi mengenai kebijakan –

kebijakan dari pusat kepada daerah sebagai landasan untuk mengawal jalannya

pendidikan nasional. Membantu anggota atau pun masyarakat dalam

menyalurkan aspirasinya terutama dalam bidang pendidikan sebagai bahan

evaluasi pemerintah dalam tahun – tahun berikutnya, memupukkan semangat

juang yang tinggi serta rasa tanggung jawab dan kredibilitas yang tinggi dalam

eksistensinya memberikan pemberdayaan terhadap masyarakat dengan

melakukan sharing bersama seluruh elemen masyarakat sehingga tercipta

gagasan – gagasan serta ide – ide yang cemerlang.

selain hal berkenaan diatas secara garis besarnya cara menggunakan kekuatan

untuk meningkakan mutu pendidikan yaitu menggunakan kekuatan tersebut

secra tepat guna misalnya meningkatkan mutu dan relevan dan pendidikan pada

lembaga pendidikan baik umum maupaun pendidikan keagamaan mulai

pendidikan persekolahan sempai dengan pendidikan lanjutan , mengembangkan

kursus keterampilan meningkakan motivasi belajar siswa agar menjadi siswa

yang berprestasi dalam segala hal dan semuanya tidak luput dari kerja sungguh

–sungguh dalam melaksanakannnya.

2. PGRI memiliki kelemahan , cara mengurangi kelemahan untuk meningkatkan

mutu pendidikan yaitu harus meningkaan kerja dari organisasi dan anggota PGRI

, PGRI harus berusaha mencari tambahan dana agar kegiatan yang di

laksanakan terlaksana sesuai dengan yang di inginkan , PGRI harus lebih

realistis dalam menghadapi masalah yang bersangkutan dengn pendidikan

( kurangnya para pemikir dari anggota PGRI)

3. PGRI memiliki peluang cara merebut peluang dan cara memanfaatkan

kesempatan untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu : harus bisa

menempatkan diri dan ikut berperan aktif dalam organisasi PGRI sehingga kita

dapat dengan mudah mengambil peluang yang terdapat dalam organisasi

Page 31: opini mahasiswa

tersebut. Misalnya, menangani masalah pendidikan, dimana pada zaman saat ini

masih banyak anak yang putus sekolah , padahal meraka sangat membutuhkan

didikan dan ilmu dari bangku sekolah, yang dapat memberikan inspirasi dan

gambaran tentang apa dan bagaimana kita menghadapi masa depan yang dapat

menunjang kehidupan kita kelak

4. PGRI memiliki ancaman, cara menghadapi ancaman untuk meningkatkan mutu

pendidikan yaitu :

- PGRI harus lebih tegas dalam mengambil keputusan dan dapat

dipertanggung jawabkan

- Meningkatkan solidaritas bersama,

- Mencegah adanya paham-paham baru yang dapat merusak kinerja PGRI

BAB IX

TANGGUNG JAWAB PGRI DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN YANG LEBIH BAIK

Setiap manusia diberikan sebuah hak dan kewajiban dalam mengarungi

hidupnya. Begitu juga dengan tanggung jawabnya, dimana setiap tanggung

jawabnya dalam beraktivitas perlu dipertanggung jawabkan sebagai bentuk bahwa

manusia tersebut adalah manusia yang bertanggung jawab

Dalam perjalanaannya Persatuan Guru Repuoblik Indonesia (PGRI)

merupakan organisasi tempat berhimpunnya segenap guru dan tenaga

kependidikan yang lainnya. Dengan berpegang teguh kepada pancasila dan

mengabdi dibidang pendidikan dan berupaya menata pendidikan yang lebih baik

agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi kemajuan dan

perkembangan.

Organisasi PGRI sangat erat kaitannya dengan pendidikan, dimana

pendidikan sendiri merupakan bantuan atau pertolonganyang diberikan seorang

kepada orang lain secara usaha sadar dan terencana guna menciptakan suasana

belajar dan proses pembelajran agar peserta didik dapat secara aktif

Page 32: opini mahasiswa

mengembangkan potensi yang mereka miliki untuk meningkatkan kemampuan dan

menuju taraf kehidupan yang lebih baik, pendidikan yang berbasis luas, seperti

diketahui konsep yang ada di BBE pada awalnya menunjukkan pada pendidikan

yang memberi landasan yang kuat pada pengetahuan dasar atau ilmu-ilmu yang

mendasarinya.

Para guru hanya membekali para siswa dengan kemampuan tertentu yang

spesifik. Pada awalnya, peserta didik tidak cukup hanya dengan belajar untuk

menguadsai kemampuan atau keterampilan tertentu, melainkan mereka dituntut

untuk menguasai ilmu-ilmu yang lain yang relevan yang melandasi atau menunjang

pembangunan pendidikan yang ada dengan pemikiran yang cemerlang. Landasan

ilmu-ilmu tersebut berupa ilmu pengetahuan dasar, ilmu umum atau liberal arts

education.

Sejak tingkat pendidikan hingga perguruan tinggi peserta didik harus

mempelajari berbagai jenis mata pelajaran atau disiplin ilmu dengan tujuan agar

mereka memiliki landasan yang cukup nguna belajar alebih lanjut dengan memiliki

berbagai keahlian yang sesuai denagn dirinya. Sehingga peserta didik tidak hanya

dilatih untuk menguasai keahlian atau keterampilan tertentu, melainkan mere biasa

dibekali berbagai ilmu pengetahuan.

Dalam hal ini PGRI marupakan suatu wadah guru harus mempunyai rasa

tanggung jawab dalam menjalankan kemajuan pendidikan dlam membangun

tatanan baru dunia pendidikan yang lebih baik dan melaksanakan berbagai basis

pendidikan demi memajukan pendidikan. Tanggung jawab PGRI adalah suatu

kesediaan dan kemampuan anggota PGRI dalam organisasi untuk menanggung

segala akibat dari perbuatan yang mereka lakukan serta harus mempunayi

kesediaan dlam membangun tatanan dunia baru pendidikan yang lebih baik.

Agar kualitas pendidikan lebih baik PGRI selaku organisasi yang bergerak

dalam dunia pendidikan harus ikut bertanggung jawab dengan cara ikut serta secara

aktif dan konsrtuktif dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dalam hal ini guru

sebagai anggota terdepan organisasi harus dapat memahami hak dan kewajiban

sebagai pendidik dengan berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sebagai

organisasi profesi. Tanggung jawab PGRI dalam memajukan pandidikan dapat juga

Page 33: opini mahasiswa

dilihat dari usaha PGRI dalam mencari mitra sebanyak mungkin dan mencari

dukungan dari luar negri seperti halnya PGRI membangun mitra secara internasional

melalui education international (EI). Pada era otonomi daerah PGRI juga terus

mengikuti dan menyikapi berbagai permasalahan dan tantangan sesuai dengan

tuntutan otonomi daerah demi memajukan tatanan pendidikan yang lebih baik.

PGRI juga bertanggung jawab dalam pembentukan guru yang profesional

yang disertai empat kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial

dan kompetensi kamahiran (profesional) sehingga guru dapat memberikan bahan

ajaran yang berkualitas dan dapat diterima oleh peserta didik serta guru dapat

memahami karakteristik sehingga lebih mudah dalam menyampaikan meteri

pelajaran.

Jawaban Soal hal 191

1. di era reformasi, menurut surya (2003), PGRI sekurang –kurangnya menghadapi

tiga lingkup tantangan yakni: tantangan global, tantangan nasional dan tantangan

organisasional

menjawab tantangan global

menjawab tantangan global tidaklah seperti membalikkan kedua belah tangan

atau mengedipkan mata. Karena sifatnya yang global jadi ruang lingkupnya

sedikit lebih luas. Untuk menjawab tantangan global ini maka PGRI dengan

meningkatkan muttu dan kualitas sumber daya manusia (baca : anggota) yang

bermutu dan profesional yang mampu mengatasi berbagai tantangan dan

memenuhi kebutuhan.

Kerja tim (team work) yang kompak. Paling tidak dengan kesinegian dan

kekompakan yang terjadi di seluruh pengurus dan serta anggota paling tidak

mengkokohkan rasa persatuan dan persatuan dan mengurangi beban dalam

menghadapi tantangan sehingga tidak terkesan tercerai berai yang mana

nantinya akan membuat rapuh organisasi selevel PGRI.

Sumberdaya yang mengusai IPTEK, iptek wajib hukumnya bagi setiap anggota

PGRI untuk dikuasai hal ini di tekan kan agar setiap anggota maupun pengurus

Page 34: opini mahasiswa

pgri tidak ketingalan pengetahuan dengan negara – negara lain dan mampu

berkompetensi dengan negara lain. Dengan menguasai iptek kita dapat

mengurangi dampak arus globalisasi.

2. membangun keterbukaan di PGRI dalam menyikapi perkembangan yang terus

berlangsung yakni dengan terbuka untuk kesempatan berpartisipasi, membuka

seluas-luasnya perbedaan perspektif tentang isu, penyelesaian konflik secara

terbuka dan transparan, keterbukaan trhadap pandangan dan refleksi dalam

mengemukakan fikiran dan perasaan serta keterbukaan threaded kesalahan agar

dapat berperilaku dan belajar dari kesalahan yang lalu.

3. Kiprah PGRI di ere otonomi pendidikan PGRI harus melakukan adapatasi dalam

aspek kultural (penyusuaian struktur organisasi dengan otonomi) aspek kultur

(PGRI harus lebih demokratis dan terbuka) aspek substansi (PGRI berusaha

untuk mampu mengakomudasi berbagai aspirasi anggota sesuai dengan kondisi

daerah masing-masing) dan aspek sumber daya manusia PGRI harus mampu

memnerikan sumbangan threaded pelaksanaan otonomi yang berada dalam

persatuan dan kesatuan bangsa.

4. PGRI membangun kerja sama internasional terhadap perkembangan global yakni

PGRI bekerja sama membangun kemitraan internasional terutama melalui

edicational international (EI) karena PGRI dapat memperkuat, belajar dan dapat

mentranspormasikan keberadaan PGRI dan gagasan PGRI untuk masyarakat

dunia dalam membangun tatanan dunia baru yang lebih baik terutama pada

aspek pendidikan.

BAB X

Kompetensi Guru Peletak Dasar Kemajuan Pendidikan

Masih belum ada jawaban yang pasti sampai hari ini terhadap persoalan

terpuruknya pendidikan kita. Pendidikan yang dipahami sebagai modal utama dalam

proses memajukan sebuah bangsa berada pada kondisi yang memprihatinkan.

Kualitas yang masih jauh dari standart pendidikan internasional menjadi bukti konkrit

bahwa pendidikan kita tidak maju. Out put pendidikan yang tidak kreatif, tidak bisa

Page 35: opini mahasiswa

berbuat apa-apa ketika kembali pada masyarakat menjadi wujud nyata bahwa

pendidikan kita mimang harus dilakukan perubahan.

Kegelisahan banyak kalangan terhadap kondisi pendidikan yang memprihatinkan

juga tidak menjadikan pendidikan kita lebih baik. Disukusi para pakar pendidikan

dalam rangka mencari solusi bagi masalah pendidikan juga tidak kunjung

menemukan jalan keluar. Kebijakan pemerintah mulai dari perubahan kurikulum,

sampai pada kebijakan Ujian Nasional juga tidak mampu menjadi jawaban bagi

masalah yang melilit dunia pendidikan.

Kebijakan sertifikasi guru yang diyakini juga bisa memperbaiki keadaan guru hanya

melahirkan masalah baru dalam dunia pendidikan. Guru dengan proses sertifikasi

daharapkan lebih profesional, malah tidak berpengaruh apa-apa bagi perbaikan

guru. Itu disebabkan apresisasi guru terhadap sertifikasi bukan untuk memperbaiki

kualitasnya. Hanya saja dengan lulus sertifikasi yang diharapkan para guru hanya

tunjangan yang berlipat ganda. Sehingga itu tidak berpengaruh terhadap

kualitasnya. Yang ada dalam pikiran guru kebanyakan dengan sertifikasi gajinya

makin banyak bukan kualitas pendidikan labih baik.

Dengan fenomena yang demikian maka kita harus mengrutkan dahi lagi untuk

berpikir bagaimana pendidikan bisa lebih baik. Semua jurus sudah dikeluarkan,

namun penjahat dunia yang berupa kebodohan belum juga terbunuh secara tuntas.

Sebenarnya memperbaiki pendidikan dengan memperbaiki kulitas guru merupakan

jalan yang tepat. Sebab guru menjadi penentu dalam proses pendidikan khususnya

dalam proses pembelajaran. Ketika dalam proses pembelajaran tidak efektif dan

tidak berjalan dengan baik maka pendidikan kita tidak bisa diharapkan bisa berubah

kearah yang lebih baik.

Makanya, memperbaiaki keadaan guru menjadi jalan utama dalam mencari

kebuntuhan problem pendidikan. Hanya saja upaya untuk kesitu tidak bisa dibiarkan

secara alamiah. Pada prosesnya harus dilakukan pengawalan sebagai wujud

keseriusan untuk melakukan perbaikan pendidikan.

Page 36: opini mahasiswa

Memperbaiki mutu guru melalui sertifikasi juga merupakan jalan yang tepat. Namun

pada prosesnya juga tetap harus ada pengawalan dan tepat. Sebab jika tidak, maka

jelas juga akan ada penyimpangan. Sehingga pada akhirnya sertifikasi tidak lagi

menjadi upaya memperbaiki guru, namun hanya sebagai upaya untuk memperbaiki

kesejahteraan guru yang seringkali banyak tidak berpengaruh terhadap

profesionalisme seorang guru.

Selain itu, yang terpenting juga kometmen seorang guru untuk betul-betul ingin

melakukan perbaikan pada pendidikan. Artinya para guru harus menghilangkan

paradigma menjadi guru hanya semata-mata ingin mencari kerja.Sebab itu seringkali

itu akan mengahambat dan akan menghilankan profesiobalisme ketika menjadi guru.

Orentasi kerja dalam menjadi akan sangat menghambat kemajuan pendidikan.

Selain itu seorang guru harus senantiasa melakukan upaya perbaikan diinternal

dirinya. Artinya upaya untuk menambah wawasan keilmuannya sesuai dengan

disiplin ilmu yang ditekuni harus dilakukan.Yang terpenting juga seorang guru harus

kaya akan metode pembelajaran sehingga mudah dalam melakukan proses

pembelajaran.

Jawaban Soal hal 212

1. Usaha saya agar memiliki kompetensi paedagogik guru adalah harus mampu

mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman,

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengembangan peserta didik, dan

mempunyai karakter pandangan sehat, berkepribadian utuh, rasa percaya

diri, terbuka pada pengalam baru dengan penuh inisiatif dan aktif bergerak

yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

2. Pandangan saya terhadap masalah yang dihadapi guru dalam kemajuan

pendidikan meliputi aspek kuantitas (guru belum cukup untuk menghadapi

siswa), aspek kualitas (guru belum memiliki pendidikan yang maksimal),

aspek penyebaran guru diberbagai daerah, aspek kesejahteraan, dan sisten

pengajaran guru (pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan

tanggung jawabnya), aspek pengelolaan dan jenjang karier guru

(pelaksanaan yang banyak kendala sehingga perlu pengembangan karier)

dari mmanagemen SDM guru masih belum nampak keterpaduan.

Page 37: opini mahasiswa

3. Pengaruh materi kuliah Pengantar Pendidikan dalam meningkatkan

kompetensi profesinal guru adalah guna untuk perspektif dasar tentang sisten

pendidikan sebaga kerangka awal dalam memahami pendidikan dan

persoalan pendidikan yang lebih mendalam dan upaya pemecahannya

sebagai modal dasar utama pada medan pengabdian di dunia pendidikan.

4. Upaya saya agar kelak setelah menjadi guru yang berwibawa yakni dengan

harus mempunyai kaunggulan dan mempunyai kompetensi guru yang dalam

pelaksanaan tugas mempunyai rasa percaya diri, ktepatan dalam pengembila

keputusan serta pertannggung jawaban terhadap keputusan yang telah

diambil seorang guru yang akan menimbulkan konsekuaensi baik barista

negatif maupun positif.

BAB XI

Persiapan Jadi Guru Profesional di LPTK

Profesi guru adalah jabatan atau pekerjaan yang membutuhkan keahlian

( skill ) untuk mendaptkan imbalan yang layak untuk kepentingan hidup dalam

mendidik peserta didik. Artinya pekerjaan seornag guru tidak bias dilakukan semua

orang, akan tetapi hanya bias dilakukan oleh orang-orang yang memilki kemampuan

dan terlatuh secara khusus. Keahlian ersebut diperoleh dari aoa yang disebut

profesionelisasi yang yang dilakukan seorang guru menjalani profesi itu

(pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun setelah menjalani profesinya sebagai

seorang guru(in serfis training). Profesionel seorang guru merupakan orang yang

menyandang suatu profesi dan penampilan seorang dalam melakukan pekerjaan

yang sesuai dengan profesinya.

Profesionalisme menunjuk pada komitmen para anggota PGRI untuk

meningkatkan kemampuan profesionalnya dengan terus menerus mengembangkan

strategi yang dilakukan dalam memlakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesi

seorang guru. Dilain pihak profesionalitas mengacu pada sikap para guru khususnya

anggota PGRI terhadap profesi serta derajad pengetahuan dan keterampilan yang

mereka miliki dalam rangka melakukan profesinya atau pekerjaannya. Sedang

profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan para guru khususnya anggota

Page 38: opini mahasiswa

PGRI dal;am mencapai kreteria yang standart dalam penampilannya sebagai

anggota suatu profesi(pekarjaan). Dengan kata lain profesionaliasasi pada dasarnya

merupakan serangkaian proses pengembangan professional (profesionel

development) baik dilakukan melalui pendidikan atau latihan pra jabatan atau dalam

jabatan sehingga profesionalisasi bersifat life long dan never ending secepat

seorang telah menyatakan dirinya sebagai earga guru suatu profesi.

Menjadi guru yang berkopetensi dan professional seperti halnya yang

dijelaskan diata, calon guru atau guru harus mempunyai persiapan-persiapan

khusus agar dapat menyandang guru yang professional dan mempunyai kompetensi

salah satunya melalui LPTK. Bagi LPTK kurikulum berbasis kompetensi untuk

menuju kepada professional seorang guru bukanlah suatu hal yang baru. Sejak

tahun 1970-an LPTK sudah menganut “pendidikan guru berbasis kompetensi

(PGBK) atau kompetensi based teacer education. Pada tingkat menengah keguruan

sudah resmi menggunakan CBTE yang dikembangkan oleh pengembangan

pendidikan guru. Sedangkan pada tingkat IKIP/FKIP sudah diterapkan pada semua

bidang studi yang melahirkan calon guru untuk SLTA, PGBK sangatlah popular

sehingga struktur maupun isi kurikulum berorentasi pada kompetensi yang

seyogyanya dimilki oleh seorang guru atau tenaga pendidikan yang lain.

Kompetensi-kompetensi LPTK yakni dimaksutkan meliputi kompetensi

pribadi, professional serta social, pedagogic, cultural atau biasanya juga kedalam

kompetensi dalam pengetahuan, nilai-nilai sesuai dengan norma atau sikap dan

keterampilan dalam mendidik peserta didik. Dan di LPTK juga dituntut dari calon

guru yaitu kompetansi dalam mengembangkan kepribadian seorang guru, menyusun

program, mengembangkan alat dan bahan pembelajaran dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan alat dan lingkungan dengan

berinteraksi dengan siswa, masyarakat dan kalangan pendidik lainnya, dengan

menerapkan metode atau tekhnik dan alat yang sesuai dengan pelajaran yang akan

diberikan kepada peserta didik, serta nilai peruses dan hasil beajar, mengidentifikasi

dan membantu kesulitan belajar peserta didik, serta calon guru atau guru

melaksanakan tugas-tugas administrasi dan melakukan penelitian yang sederhana

untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau proses pembelajaran kepada peserta

didik.

Page 39: opini mahasiswa

Kompetensi dasar tersebut kemudian mewarnai struktur kurikulum dan isi

mata kuliah di LPTK sehingga guru atau calon guru memiliki profesionalitas atau

cakap dalam menjalankan tugasnya, dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk

menjadi guru yang profesioanal.

Jawaban Soal hal 230

1. Upaya yang ditempuh PGRI untuk mendukung rekrutmen guru :

- menganalisis seberapa besar kekurangan guru (kebutuhan guru) ditiap sekoalh

beserta mata pelajarannya

- guru yang di rekrut harus mempunyai latar belakang pendidikan yang minimal

dan mantap

- membantu dalam perekrutan guru yang dilakukan secara transparan system

keterbukaan

2. upaya yang ditempuh PGRI untuk mendukung penataan dan pembinaan guru :

Melakukan analisa terhadap kebutuhan guru, melakukan pembinaan calon guru

pada perguruan tinggi penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan (PT

P2TK)

3. upaya yang ditempuh PGRI dalam mensukseskan pemberian penghargaan

terhadap guru:

- turut adil dalam penyerahan penghargaan tersebut

- dapat memilih atau menentukan guru yang patut menjadi suri teladan

- memberikan penghargaan sesuai dengan prestasi yang dicapai atau yang

diperoleh.

4. upaya yang ditempuh PGRI untuk mendukung terhadap jaminan hari tua kepada

guru :

- mengadakan bimbingan psikologis atau penyiapan mental menjelang pensiun

Page 40: opini mahasiswa

- wawasan social, olahraga, keagamaan dan bisnis

- keterampilan bisnis dan materi lain yang sesuai dengan minat guru

mengurangi jam kerja agar guru dapat beradaptasi

Page 41: opini mahasiswa
Page 42: opini mahasiswa

Ke-PGRI-aN

Kumpulan Tugas Karya Tulis & Jawaban Soal-soal

(diselesaikan untuk memenuhi tugas Ke-PGRI-aN)

Page 43: opini mahasiswa

Oleh :

Hendro wahyudi

2009 133 214

Pend. Geografi 2 F

UNIVERSITAS PGRI

PALEMBANG

KATA PENGANTAR

Segala puji senantiasa penulis panjatkan kehadirad Allah SWT, sebagai wujud dari

rasa Syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Sehingga, meski dalam keadaan yang

penuh keterbatasan masih bisa menyelesaikan tugas yang telah dibebankan terahadap Penulis,

yakni berupa penulisan rangkuman mata kulyah ke-PGRI-an

Solawat beriring salam tidak lupa saya panjatkan kepada Nabi besar Muhamadd Swt

sebagai utusan sang Maha Kuasa sebagai pedoman hidup manusia, serta keluaga, sahabat,

dan InsyaAllah semua pembaca menjadi pengikutnya yang setia sampai akhir Zaman. Aminn

Page 44: opini mahasiswa

Selain itu saya juga mengucapkan banyak terimakasih terhadap semua pihak yang

telah memberikan dukungan sehingga penulis bisa menyelesakan tugas ini dengan baik,

khususnya kepada bapak pembimbing mata kulyah ke-PGRI-an yaitu Bapak,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Dalam penulisan ini, penulis meyakini tidak sempurna sebagaimana yang penulis

inginkan, maka demi perbaikan dalam penulisan tugas-tugas selanjutnya, kritik yang

konstruktif sangat penulis harapkan.

Palembang, 7 Maret 2010