operasi dan pemeliharaan hydroelectri power plant

28
TUGAS MESIN-MESIN LISTRIK OPERASI DAN PEMELIHARAAN HYDROELECTRIC POWER PLANT Disusun oleh: Teguh Yulianto (11330292) Wildan Setiawan (11330293) Danur Riswanto (11330295) SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE

Upload: danur08

Post on 24-Jul-2015

114 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

TUGAS MESIN-MESIN LISTRIK

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

HYDROELECTRIC POWER PLANT

Disusun oleh:

Teguh Yulianto (11330292)

Wildan Setiawan (11330293)

Danur Riswanto (11330295)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE

CEPU

2012

Page 2: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena hanya oleh rahmat dan anugerah-Nya penyusun berhasil menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “OPERASI DAN PEMELIHARAAN HYDROELECTRIC POWER PLANT”, sebagai persyaratan untuk menempuh mata kuliah mesin-mesin listrik. Perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Agus Dwi Korawan, MT. Selaku Dosen pengampu mata kuliah mesin-mesin listrik.

2. Teman-teman di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu untuk dukungan dan sumbangan materi tulisan.

Terdapat suatu pepatah yang berbunyi “Tidak Ada Gading Yang Tidak Retak”. Pepatah tersebut menggambarkan bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu, biaya, serta kemampuan penulis sebagai manusia. Oleh karena itu kritik dan saran terhadap makalah ini akan diterima dengan besar hati.

Akhir kata semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca umumnya.

Cepu, 26 Mei 2012

Penyusun

Page 3: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

HYDROELECTRIC POWER PLANT

1. Operasi

Jenis Pekerjaan Operasi

Pekerjaan operasi suatu PLTA, meliputi operasi sistim dan mesin –

mesin, pengaturan daya (output) dan tenaga reaktip, pengawasan kondisi

mesin, pencatatan, pelaporan dan penghubungan berbagai bagian PLTA,

operasi darurat pada saat ada ganguan, pengamatan meteorologist, dan lain

sebagainya. Dari semua ini, operasi sistim dan mesin – mesin utama serta

pengaturan daya (output) dilaksanakan oleh pusat pembagian beban.

Peraturan Umum Operasi

Hal – hal pokok mengenai penyediaan tenag listrik, seperti

perubahan sistim transmisi dan operasi menjalankan atau menghentikan

mesin – mesin utama, pad prinsipnya harus ditentukan oleh pusat

pembagian beban. Operator harus selalu waspada terhadap kondisi sistim

transmisi, baik di dalam maupun di luar lingkungan sentrallistrik, dan

keadaan beban, sehingga dapat diambil tindakan – tindakan yang cepat dn

tepat terhadap kemungkinan – kemungkinan yang tak terduga.

Hal – hal mengenai operasi harus ditangani berdasarkan instruksi

oleh kepala regu. Kepala regu ini harus menegaskan dilaksanakannya

tugas oparasi dari tiap bagian mesin. Sebelum dan sesudah tiap operasi

operator harus memeriks semua alat-alat ukur yang ad hubungannya

dengan operasi, lampu – lampu pandu (pilot) dan indikator lainnya.

Perhatian khusus harus diberikan dalam pengontrolan pemisah,

bahwa :

(a) Pemutus beban seri harus selalu terbuka

(b) Arus eksitasi transformator atau rus pemuat pada sluran transmisi

tidak diputus, kecuali bila ad petunjuk lain.

Page 4: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

(c) Arus harus diputus kali mulai dari yang terjauh dan kemudian

berurutan ke yang terdekat dari sumber arus.

Pemeriksaan Sebelum Mulai

Bila akan mulai menjalankan generator turbin air yang sudh alam

tidk bekerja atau berhenti selama lebih dari seminggu karena ada

pemeriksaan atau perbaikan, operator harus selalu mengadakan

pemeriksaan secara sepintas lalu, seperti pemeriksaan dari luar untuk

memeriksa absorsi kelembapan generator dan kemungkinan masuknya

kotran watu generator dalam keadaan berhenti, kesalahan menyembung

waktu pemasangan, kesalahn menempatkan alat-alat, dan lain sebagainya.

Operator diharuskan (a) mengukur tahanan isolasi setiap rangkaian,

(b) memeriksa kondisi sikat, (c) memeriks tinggi permukaan minyak pad

bantalan dan kemungkinan adanya minyak yang bocor, (d) memeriksa alat

ventilasi dan sistim air pendingin, (e) menentukan kedudukan normal

pengatur medan (field), dan (f) melihat keadaan pengukur tekanan minyak

dan pengatur kecepatan.

Petunjuk – Petunjuk Operasi

Sementara menjalankan mesin – mesin, operator harus berpatroli di

seluruh gedung sentral, disampingh memeriksa bermacam – macam alat

pengukur. Pekerjaan harus dikerjakan oleh operator meliputi :

(a) Selalu memperhatikan getaran dan bunyi mesin – mesin.

(b) Mengawasi suhu setiap bagian mesin.

(c) Memeriksa keadaan dan kedudukan sikat cincin penampung (collector

ring) dan komutator.

(d) Memperhatikan jalannya kompresor udar, pompa minyak dan meter –

meter pada panel hubung.

(e) Melihat apakah arus sirkulasi reaktip tidak mengalir selama operasi

parallel.

(f) Mengusahakan agar operasi berjalan dengan efisien yang tinggi.

Petunjuk – Petunjuk dalam Penghentian Operasi

Page 5: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Untuk PLTA dengan sistim control oleh satu orang mesin – mesin

dapat dijalankan seluruhny dengan pengintrol utama secara otomatis,

mulai dari permulaan sampai pada penghentian mesin – mesin tersebut.

Hal – hal yag perlu diperhatikan pada waktu menghentikan mesin – mesin

adalah sebagai berikut :

(a) Pemutusan hubungan haruis dikerjakan pada waktu arus mendekati

nol

(b) Untuk membuat mesin berhenti, rem harus dipakai pada keadaan

kurang dari 30% kecepatan putar rata-rata.

(c) Mesin – mesin tidak boleh dijalnkan terlalu lama pad akecepatan putar

rendah.

(d) Pendingin air harus dihentikan dn kran – kran saluran udara generator

harus tetap tertutup.

1.1. Operasi Khusus

Pengontrolan Daya Keluar dan Frekuensi

Pengontrolan Kecepatan dalah cara yang paling umum dipakai

untuk mengontrol daya keluar (outpu) dn frekuensi. Bilamana frekuensi

sistim berubah karena berubahnya beban, maka pengatur kecepatan

(governor) mulai bekerja, sehingga dengan segera terjadi pengurangan

atau penambahn daya keluar dalam usaha membuat frekuensi konstan.

Karena pengatur kecepatan mempunyai sifat tidak dapat mengembalikan

frekuensi pada nilai asalnya, maka akan timbul perbedaan frekuensi yang

sebanding dengan berubahnya beban. Sistim pengontrolan frekuensi

otomatis (AFC = Automatic Frequency Control System) mampu

mengetahui perubahan ini. PLTA yang diatur dengan AFC (akan diuraikan

dalam paragraph berikut) daya keluarnya dapat diatur dn frekuensinya

dijaga agar tetap konstan.

Operasi AFC, yang dipasang di dalam gedung sentral atau distasiun

pusat pengontrolan, dilakukan dengan mengontrol daya secr otomatis,

karena kemampuannya mengontrol oleh adanya perubahan frekuensi;

Page 6: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

perubahan frekuensi ini menjadi isyarat control pada motor pengatur

kecepatan dari suatu alat pengatur kecepatan.

Program Operasi ada;ahs alah satu cara menyeuaikan beban

generator secara otomatis dengan Sesutu pola dimana daya harian tiap

satuan jam telah ditetapkan lebih dahulu.

Operasi pengatur permukaan air dilakukan dengan mengatur daya

sesuai dengan debit sungai yang masuk untuk menjaga agar permukaan air

di tangki atas tetap konstan.

Operasi efisiensi tegangan tinggi dimaksudkan untuk memberikan

efisiensi tertinggi yang dimungkinkan pada beberapa generator dan

distribusi bebannya. Jika generator-generator yang ada mempunyai

efisiensi yang sama, dan mereka diberi bebn yang sma, maka akan didapat

efisiensi yang lebih tinggi. Untuk turbin Pelton dengan pancaran (jet)

banyak, maka jumlah pancaran harus ditentukan sesuai dengan bebannya.

Pengaturan Tegangan dan Daya Reaktif

Cara bekerja dengan tegangan konstan merupakn metoda yang

umum dipergunakan untuk memperoleh tegangn hamper konstan pada

terminal generator; dalam cara ini digunakn pengatur tegangan otomatis

(AVR). Jika beban atau komposisi sistim berubah secara menyolok, mak

untuk menjaga agar tegangan konstan eksitansi generator akn besr

berubahnya; ini dapat menimbulkan eksitasi lebih atau eksitasi kurang.

Dalam keadaan demikian operator diperingatkan oleh tand bahaya (alarm).

Dpat juga dipakai pembatas arus yang telah distel pada batas tertentu atau

pengatur faktor daya otomatis (APR = automatic power-factor regulator).

Untuk operasi dengan faktor-daya konstan arus medan diatur

sehingga perbandingan antara daya reaktif (kVAR) dan daya nyata (kW)

menetap pada suatu harga tertentu tanpa pengaruh oleh besarnya beban

dan tegangan; untuk ini dipergunakan pengatur faktor-daya otomatis

(APR). Metoda ini dipergunakan di sentral-sentral control jarak jauh

(remote – control) atau sentral kecil yang bebas dari kemungkinan arus

lebih, eksitasi lebih atau eksitasi kurng meskipun beban atau komposisi

Page 7: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

sistim berubah. Cara penguatan (amplifer) dan pengaturan sama seperti

pada AVR, tetapi alat deteksi yang digunakn untuk mengukur deviasi antar

faktor daya sebenarnya dan faktor daya yang ditentukan berbeda.

Untuk operasi dengan pengaturahn daya reaktif otomatis

(automatic reactive power regulator : AQR) arus medan diatur secara

otomtis, sehingga dapat diperoleh data reaktif (Q) yang merupakan suatu

fungsi dari daya nyata (P) yang dibangiitkan, misalnya, Q = a + bP + cP2.

Tujuan bekerja dengan cara ini adalah untuk mengurangi hilang-day

transmisi atau untuk menghasilkan daya reaktif yang sewajarnya.

Bekerjanya adalah dengan cara menerapkan deviasi antara faktor daya

yang nyata dan faktor daya yang ditetapkan pada rangkaian deteksi

tegangn generator sehingga daya reaktif berubah. Rangkaiannjya terlihat

pada Gbr. 83. Jika terjadi penjatuhan beban atau gangguan hubung-singkat

alat ini akn bekerja sebagai AVR. Jika eksitas terlalu besar atau terlau

kecil alat ini akan bekerja hamper seperti AVR.

Dalam operasi sebagai kondensator berputar generatior dikerjakan

sebagai sebuah kondensator yang berputar, dengan kapasitas

membelakangi (lagging capacity) kira-kira (0,8-0,9) x (perbandingan

hubung-singkat) x (kVA dasar), dan kapasitas mendahului (leading

capacity) antara 50 – 60%. Makin kecil perbandingan hubung-singkat

makin besar kapsitas mendahuluinya. Penjelasan terperinci dapat dilihat

dalam bab 6 (bagian 6.2.7).

Page 8: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Q E(P)

PT

PT

SEx Ex

Detektor

Penguat

Penguat

Detektor

Gbr. 83 Pengatur Daya Reaktif Otomatis (AQR)

2. Pemeliharaan

Pekerjaan Pemeliharaan

Pekerjaan pemeliharaan PLTA antara lain terdiri dari inspeksi,

perbaikan penyempurnaan, penyetelan, pengujian, dan lain-lain. Dalam

pekerjaan inspeksi termasuk inspeksi harian, inspeksi berkala dan inspeksi

darurat. Dalam pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan termasuk yang

dilakukan waktu inspeksi dan waktu mengatasi gnguan yang timbul.

Sesudah inspeksi dan perbaikan, kemudian dilakukan penyetelan dan

pengujian, sehingga mesin kembali siap dipakai.

Inspeksi harian dilakukan selama mesin – mesin berjalan,

smeuanya diperiksa dari luar untuk mengetahui apakh ada sesuatu yang

kurang beres, dan jika ternyata ada kemudian diperbaiki, hasil inspeksi

tersebut dicatat dalam suatu laporn tertentu sesuai dengan aturan yang

telah dibuat sebelumnya; di dalamnya dimuat waktu, lintasan ronda, serta

bagian-bagian yang diperiksa dan diperbaiki. Frekuensi yang diperlukan

untuk inspeksi harin adalah satu kali sehari untuk PLTA yang dijaga orang

dan satu atau dua kali seminggu untuk PLTA control jarak-jauh.

Inspeksim pengukuran dan pengujian berkala perlu dilakukan

untuk mencegah timbulnya ganguan dan untuk mengetahui sebelumnya

Page 9: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

keadan yang diharapkan akan menimbulkan kerugian. Hal ini dapat

dilakukn dnegan menggunakan firasat operator, atau dengan alat-alat ukur,

alt-alat penguji, dan lain-lainnya. Jika diketemukan hal-hal yang

memerlukan perbaikan sebagai hasil inspeksi, maka ini harus dilakukan

dengan segera tanpa menunda-nundanya lagi. Frekuensi inspeksi berkal

tidak mudah ditentukan karena hal ini sebagian besar tergntung pad

macam mesin dan berapa umurnya. Tabel 26 memperihtkan contoh

frekuensi inspeksi berkala untuk turbin dan generator. Inspeksi berkal

perlu pula dihadiri oleh petugas dinas gangguan, agar ganguan pad jalnnya

operasi penyediaan tenaga listrik dapt dibuat sekecil mungkin.

Inspeksi darurat dilakukan, apabila diketemukan sesuatu yang

tidak normal pada pemeriksaan dari luar, apabila pihak pimpinan

memerintahkannya, apabila mesin telah dipakai dalam keadaan berat

(severe), atau bila terjadi ganguan pada mesin lain dengan jenis yang

sama.

Tabel 26. Contoh Frekuensi Inspeksi Perbaikan Turbin Air dan Generator pada PLTA

Jenis Pekerjaan Frekuensi CatatanTurbin AirPemeriksaan bagian dalam turbin Francis

Setiap tahun Pengecekan motor dan sudut antar dan pengukuran celah-celah

Pemeriksaan bagian dalam turbin Pelton

Setiap tahun

Pemeriksaan bagian dalam turbin Kaplan

Setiap tahun Pengecekan sesudah pipa lepas dikeringkan

Pembongkaran dan pemeriksaan pengatur kecepatan dan pengatur muka air

Setiap 4 tahun

Pembongkaran pengatur tekan dan pemeriksaannya

Setiap 4 tahun

Pembongkaran bantalan dan pemeriksaanya

Setiap 5 tahun

Pembongkaran katup masuk dan pemeriksaannya

Setiap 5 tahun Setiap 4 tahun untuk jenis yag pengaturannya hidrolik

Pembongkaran peralatan control dan operasi serta pemeriksaannya

Setiap 3 tahun

Page 10: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Jenis Pekerjaan Frekuensi CatatanPembongkaran peralatan minyak tekan dan pemeriksannya

Setiap 3 tahun Juga untuk generator

Minyak mesinPemeriksaan kwalitas Setiap tahun Pengujian oksidasi

minyakPenyaringan minyak tekan atau penggantiannya

Setiap tahun

Penyaringan minyak pelumas atau penggantiannya

Setiap tahun

Pembongkaran bermacam-macam saringan, pemeriksaan dan pembersihannya

Setiap tahun Mutlak diperlukan sesudah banjir

Pemeriksaan dan ban dan gigi-gigi

Setiap bulan Setiap kali sesudah ada ganguan

Pemeriksaan katup-katup Setiap tahunPemeriksaan pompa pengeringan Setiap 6 bulan Percobaan jalan setiap

kali sesudah banjirPenggantian (change-over) dan pemeriksaan turbin penguat

Setiap bulan

Penggantian (change-over) dan pemeriksaan turbin pembantu

Setiap bulan

Pembongkaran kompresor udara dan pemeriksaannya

Setiap 3 bulan

Generator, Penguat dan RotorPemeriksaan presisi dan perbaikannya

Rotor dikeluaran dan dibersihkan

Setiap 5 bulan

Pemeriksaan cincin selip dan sikat komutator

Setiap bulan

Pemeriksaan gulungan angker Setiap tahunPemeriksaan lilitan medan Setiap tahunPemeriksaan baut dan pengencangannya

Setiap tahun

Pengukuran tahanan isolasi Setiap tahunPemeriksaan bantalan

Pemeriksaan bantalan dan pengukuran celah-celahnya

Setiap 5 tahun Dikerjakan dengan me-mpertimbangkan adanya panas lebih atau getaran.

Pemeriksaan pipa pendingin bantalan dan pembersihannya

Setiap 5 tahun Dikerjakan dengan me-mpertimbangkan adanya panas lebih atau getaran

Page 11: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Jenis Pekerjaan Frekuensi CatatanPembongkaran bantalan poros dorong dan pemeriksaanya

Setiap 5 tahun Dikerjakan dengan me-mpertimbangkan adanya panas lebih atau getaran

Pengujian kwalitas minyak bantalan

Setiap tahun

Penyaringan atu penggantian minyak bantalan

Setiap tahun

Pemeriksaan alat peredaran Setiap tahunPemeriksaan pendingin-pengering udara

Setiap 6 bulan

Pemeriksaan pemadam kebakaran CO2

Setiap tahun

Pembongkaran dan pembersihan macam-macam tahanan

Setiap tahun Perlu perhatian khusus pada bagian-bagian yang berkontak

Pemeriksaan saklar medan. Setiap tahun

Beberapa Petunjuk untuk Inspeksi Perlatan PLTA

Pada inspeksi turbin perlu diperhatikan antar lain getaran dan

bunyi, kebocoran, rumah turbin, dan tekanan minyak. Karena getaran dan

bunyi tak dapat dihindrkan selama turbin berjalan, maka perlu untuk

dikethui dengan tepat keadaan pada waktu jalannya normal. Apabila ada

kelainan maka akan terjadi getaran dan bunyi poros utama dan penutup.

Karena itu harus dilakukn pengukuran pada bagian-bagin tersebut. Perlu

pula dilakukan pengamata terhadap kemungkinan kebocoran pada kedap

air poros utama; kehilangan air diganti dnegan air bersih dan diperiksa

sekali setahun untuk mengetahui keausan rotor dan baling-baling antara

serta kebocoran pada kran pemasukan air. Sistim tekanan minyak harus

diperiksa bila ada kelainan. Minyak yang sudah terpakai kadang-kadang

berubah warnanya menjadi hitam. Hal ini mungkin disebabkan karena

adanya proses kompresi adiabatic dari minyak, yang sampai saat ini tidak

ada cara penceganhannya yang pasti. Ada beberapa cara untuk mencegah

hal itu, misalnya dengan pemakaian alat tertentu (dengan bubbler),

merendahkan tekanan minyak dan merubah cara mengalirkan udara ke

tangki minyak.

Page 12: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Inspeksi generator meliputi pemeriksaan keadaan komutasi dari

sikat karbon, katrol terhadap isolasi gulungan, serta pemeriksaan stator dan

rotor, rem, bantalan, dan sebagainya. Walaupun mungkin sikat karbon

mengeuarkan busur api karena tekanan dari sikat tersebut, kepadatan arus

dan keadaan permukaan komutator, tetapi peling penting dalam

pemeligharaan generator adalah mengontrol lilitannya. Ada beberapa cara

untuk mengontrol material dari isolator generator, misalnya dengan

mengukur tahanannya dengan megger, dengan tengukur tan -nya, degan

mengukur penyerapan arus searah, dengan mengukur Volt-Amperenya,dan

dengan mengukur denyut koronanya. Namun, tidak ada satupun dari cara-

cara itu yang dapat menentukan dengan pasti kapan waktunya untuk

melilit kembali gulungan generator. Dalam keadaan yang sebenarnya, hal

ini hanya dapat ditentukan dari data-data yang diperoleh daro pengalaman

selama beberapa tahun. Pada pemeriksaan stator dan rotor harus selalu

diperhatikan lepasnya sambungan penghantar dan baut, adanya noda pada

gulungan dan saluran udara, keretakan, dan sebagainya. Pemeriksaan

keausan sutu rema, garis-garis dan retak-retak pada permukaan rem,

kebocoran udara dan sistim pelumasan, dan macam bahan sepatu adalah

hal-hal yang perlu diperhatikan pada inspeksi rem.

Mengenai bantalan, perlu diusahakan agar teperaturnya setetap

mungkin, yaitu dengan jalan mengatur volume air pendingin sesuai dengan

musim dan selau memeriksa perbedaan teperatur air pendingin antara

pemasukan dan pengeluarannya. Sebab-sebab yang dapat menimbulkan

panas lebih adalah penyimpangan poros, kekurangan bahan pelumas,

kekurangan air pendingin atau tidk cukupnya pemaskan mintak (dalam hal

sistim sikulasi), masuknya ketidakmurnian, atau pelumasan yang tidk

sesuai. Karena itu, perlu dilakukan pengujian mutu dan enyaringan minyak

pelumas, disamping pemeriksaan kebocoran minyak dan air. Tindakan

cepat harus diambil terhadap kebocoran minyak karena ini mengotiri

gulungan dalam bentuk kabut dan dapat penyebabkan pemanasan lebih

dan pemburukn siolasi. Dalam hal pendinginan dnegan udara harus

Page 13: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

dicegah pengumpuan endapan dan karat pad amulut pipa air pendingin,

karena ini menyebabkan pengurangan volume air yang mengalir dan yang

akhirnya menaikkan temperature. Tergantung dari kwalitas air, bagian

dalam pipa air akan mengalami korosi dan akhirnya retak, sehingga

menimbulkan gangguan. Karena itu bagian dalam ini harus dibersihkan

dan diperiksa setiap kali mesin dibongkar (overhaul). Bila perlu, bahan

pipa harus diganti bila mutu air kurang baik.

2.1. Peraturan Kerja (Umum)

Cara Melakukan Pekerjaan dalam Keadaan Ganguan

Sebelum melaksanakan sesuatu perkerjaan, Kepala Bagian

Pemeliharaan yang sedang bertugas harus mengeluarkan “kartu tanda

bahaya” yang memuat penjelasan yang perlu tentang pemutus beband an

pemisah yang harus dibuka dan lain-lain. Operator yang akan memperbaiki

ganguan menerima kartu tadi, lalu mempersiapkanny dengan pusat

pembagi beban. Kartu tand bahaya ini harus disertai dengan diagram

utama, diagram posisi pengetanahan dan instruksi tentang cara-cara

operasi, guna mengetahui luasnya ganguan yang terjadi.

Pertunjuk – Petunjuk selama Pekerjaan Berlangsung

Setiap kali pemeriksaan dan perbaikan selesai, hal-hal yang penting

harus dicatat dalam buku catatan pemeliharaan. Kepala PLTA dan Kepala

Bagian Pmeliharaan yang bertugas harus memperhatikan betul-betul agar

jaryawan yang bertugas dalam keadaan sehat dan dalam kondisi psikologis

yng baik. Karyawan-karyawan harus memakai pakaian kerja yang

memenuhi persyaratan keamanan dan efisiensi.

Semua karyawan harus melaksanakan pekerjaan dengan penuh

tanggung jawab dan selalu ada di bawah pengawasan Kepala Bagian

Pemeliharaan yang sedang bertugas. Sebelum mulai bekerja Kepala

Bagian Pemeliharaan harus dapat menguasai semua karyawan dan

menjelaskan tentang tujuan, ruang lingkup, urutan pekerjaan dan pembagin

tugas bagi masing-masing karyawan. Terutama dalam hal ada sauran

Page 14: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

bertegangan pada bgian yang berdekatn atau apabila pekerjaan dapat

membahayakan, harus ditempatkan seorang pengawas.

Sesudah semua pekerjaan selesai, karyawan yang bertanggung

jawab atas pekerjaan tersebut harus memeriksa apkh semua pekerjaan

telah dikerjakan dengan baik, serta memeriksa peralatan dan material yang

dipergunakan. Semua tanda dan kawat pengetanahan darurat harus

diambil. Kemudian ia harus melakukan pengujian tahanan peralatan antara

tiap fasa dan tanah serta antara fas-fasa, dengan megger, guna memastikan

bahwa tidak ada hl-hal yang terlupakan dan hal-hal yang tidk normal yang

masih perlu dikoreksi. Perlu pula diadakan absensi dari semua karyawan

yang melakukan pekerjaan tersbeut sesudah seluruh pekerjan selesai.

2.2. Biaya Pemeliharaan

Gbr. 84 menunjukkan data terakhir biaya perbaikan mesin dan

peralatan di Jepang contoh ini dapat dipakai guna perbandingan di

Indonesia.

Gbr. 84 Biaya Pebaikan Umum untuk Pelatan PLTA

2.3. Onderdil Serep

Untuk bagian-bagian peralatan dan mesin yang diperkirakan sering

rusak atau aus karena dipakaim diperlukan onderdil serep (spare parts)

dalam gudang. Tabel 27 menunjukkan contoh onderdil standar yang

diperlukan.

Page 15: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Tabel 27. Onderdil Serep untuk PLTA

Nama Peralatan Uraian Jumlah CatatanTURBINTubuh Turbin

Pengatur Kecepatan

Bantalan UtamaPasak Titik LemahSudu AntarSekat Kedap airRotorSudu AntarUjung Mulut PancaranUjung JarumMotor pengontrol

Bermacam-macam PegasBan penggerakKumparan Gerak Penyearah Semi KonduktorTabung HampaTahanan Geser

Untuk 1 PerangkatUntuk ½ Perangkat

Untuk 1 PerangkatUntuk 1 PerangkatUntuk 1 PerangkatUntuk 1 Perangkat

Untuk 1 Perangkat1 unit

Masing-masing untuk 1 perangkatUntuk 1 perangkat1 buahMasing-masing 1

Masing-masing 1Masing-masing 1

Termasuk bantalan poros dorong dalam hal poros mendatar

Dipasang pada waktu perbaikan

Hanya 1 motor pengontrol yang perlu dikontrol jarak jauh dari panel pengatur kecepatan dan bebanPegas pelat sudah termasuk

Hanya dipasang untuk yang frekuensi gesernya tinggi (tidak termasuk jenis takik) dan lekas rusak (misalnya sebagai tahanan pengontrol, tahanan pengatur kecepatan dan tahanan pengatur bebas).

Page 16: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Nama Peralatan Uraian Jumlah CatatanPelumas Minyak Tekan

Berbagai Perlengkapan Pengontrol Operasi

Pegas UnloaderPegas KatupPengamanPompa MinyakTekan dan PelumasBan penggerakPompa Minyak Tekan dan PelumasSelonoid

Masing-masing 1 1 buah

Masing-masing1 perangkatUntuk 1 perangkat

Masing-masing1

Dipasang bila tak ada serepnya

GENERATOR Bantalan Poros Dorong (berikut Pelat Putar)Kumparan Stator

Bantalan Antar

SikatPenyangga SikatSikat penguat (exiciter)Penyangga Sikat Penguat

Untuk 1 perangkat

5 buah

Untuk 1 perangkat

Untuk 1 perangkatUntuk ½ perangkatUntuk 1 perangkat

Untuk ½ perangkat

Bila setengah kumparan, 6 buahUntuk penguat (exciter) sudah termasuk

TRANASFORMATOR Bushing

Pelat Pelepas Tekanan

Masing-masing1

1 lembar

Tidalk diperlukan bila ada onderdil serap yang dapat dipakai (bersama dengan PLTA atau gardu induk lain)

PERALATAN HUBUNGPemutusan Beban Bushing (Pemutus

Beban Minyak)Untuk 1 fasa Tidak diperlukan bila

ada onderdil serep yang dapat dipakai (bersama dengan PLTA atau gardu induk lain)

Page 17: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

Nama Peralatan Uraian Jumlah Catatan

Pemisah

Peralatan Udara Tekan

Kontraktor Gerak atau StasionerKumparan Buka-TutupKumparan Buka-TutupKatup Pelepas

Untuk 1 fasa

Masing-masing 1

Masing-masing 1

Masing-masing 1

Untuk pengendalian dari jauhHanya dipasang bila onderdil serep tidak ada yang cocok. Tidak diperlukan bila ada onderdil serep yang dapat dipakai (bersama dengan sentral atau gardu induk lain)

PANEL HUBUNGRangkaian Utama Generator

Penyearah

Transformator arus (untuk Tiap Jenis)

TranformatorTegangan (untuk Tiap Jenis)Tabung Penyearah Air RaksaPenyearah Semi Konduktor

Masing-masing 1

Masing-masing 1

1 buah

1 buah

Tidak diperlukan bila ada onderdil serep yang dapat dipakai (bersama dengan sentral atau gardu induk lain)

3. Personil Operasi dan Pemeliharaan

Jumlah personil untuk keperluan operasi dan pemeliharaan suatu

PLTA ditentukan atas dasar jumlah pekerjaan yang perlu dilaksanakan.

Jumlah pekerjaan ini berubah-ubah dan sebagian besar tergantung pada

besarnya peralatan, tingkatan otomatisasinya, keadaan geografis, dan

berbagai hal lain, disamping kemampuan dan keahlian karyawan yang ada

dalam menuaikan tugasnya. Oleh karenanya agar sukr untuk menentuka

dengan tepat jumlah tenaga ang diperlukan untuk suatu PLTA. Hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam menentuan jumlah pekerjaan untuk operasi

dan pemeliharaan adalah kapasitas PLTA, jumlah unit dari mesin utama,

Page 18: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

sistim pengontrolan dan pengawasan, sistim operasinya, sistim tegangan

transmisi, jumlah rangkain transmisi, ada atau tidak adanya peralatan

distribusi dan stasiun pengontrol. Akhir-akhir ini, untuk PLTA yang

berkapasitas besar dan menengah dengan sistim control oleh seorang

karyawan, diperlukan satu atau dua orang untuk satu giliran (shift). Ada

tiga giliran dalam satu hari ditambah dengan 1 giliran untuk pelayanan

pada hari-hari libur, sehingga seluruhnya diperlukan 4 regu bergilir. Untuk

PLTA jenis aliran sungai langsung (run-of-river) yang berkapasitas kecil,

diperlukan satu atau dua orang hany pada waktu siang hari untuk

pengawasan yang kadang-kadang diperlukan. Gbr. 85 adalah contoh di

Jepang tentang jumlah personil yang diperlukan untuk operasi listrik dan

pemeliharaan sebagai fungsi dari kapasitas PLTA. Ini menunjukkan

keadaan ideal yang untuk sementara belum dapat diterapkan di Indonesia.

Gbr. 85 Hubungan antara kapasitas PLTA dan Jumlah

karyawan yang diperlukan

Page 19: Operasi Dan Pemeliharaan Hydroelectri Power Plant

4. Keselamatan Kerja

Pada pekerjaan pemeliharaan, faktor keselamatan kerja merupakan faktor yang sangat penting agar kita terhindar dari tersengat listrik, terbakar, terpeleset ataupun terkena benda kerja.Agar terhindar dari resiko di atas, untuk pengendalian resiko dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah:1. Pakailah alat keselamatan kerja, seperti: sepatu, helm, sarung tangan, dan lain-lain,2. Bekerja dengan hat-hati.3. Ciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan bersih.4. Gunakan peralatan kerja yang sesuai.