operasi dan pemeliharaan hydroelectri power plant
TRANSCRIPT
TUGAS MESIN-MESIN LISTRIK
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
HYDROELECTRIC POWER PLANT
Disusun oleh:
Teguh Yulianto (11330292)
Wildan Setiawan (11330293)
Danur Riswanto (11330295)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE
CEPU
2012
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena hanya oleh rahmat dan anugerah-Nya penyusun berhasil menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “OPERASI DAN PEMELIHARAAN HYDROELECTRIC POWER PLANT”, sebagai persyaratan untuk menempuh mata kuliah mesin-mesin listrik. Perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Agus Dwi Korawan, MT. Selaku Dosen pengampu mata kuliah mesin-mesin listrik.
2. Teman-teman di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu untuk dukungan dan sumbangan materi tulisan.
Terdapat suatu pepatah yang berbunyi “Tidak Ada Gading Yang Tidak Retak”. Pepatah tersebut menggambarkan bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu, biaya, serta kemampuan penulis sebagai manusia. Oleh karena itu kritik dan saran terhadap makalah ini akan diterima dengan besar hati.
Akhir kata semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca umumnya.
Cepu, 26 Mei 2012
Penyusun
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
HYDROELECTRIC POWER PLANT
1. Operasi
Jenis Pekerjaan Operasi
Pekerjaan operasi suatu PLTA, meliputi operasi sistim dan mesin –
mesin, pengaturan daya (output) dan tenaga reaktip, pengawasan kondisi
mesin, pencatatan, pelaporan dan penghubungan berbagai bagian PLTA,
operasi darurat pada saat ada ganguan, pengamatan meteorologist, dan lain
sebagainya. Dari semua ini, operasi sistim dan mesin – mesin utama serta
pengaturan daya (output) dilaksanakan oleh pusat pembagian beban.
Peraturan Umum Operasi
Hal – hal pokok mengenai penyediaan tenag listrik, seperti
perubahan sistim transmisi dan operasi menjalankan atau menghentikan
mesin – mesin utama, pad prinsipnya harus ditentukan oleh pusat
pembagian beban. Operator harus selalu waspada terhadap kondisi sistim
transmisi, baik di dalam maupun di luar lingkungan sentrallistrik, dan
keadaan beban, sehingga dapat diambil tindakan – tindakan yang cepat dn
tepat terhadap kemungkinan – kemungkinan yang tak terduga.
Hal – hal mengenai operasi harus ditangani berdasarkan instruksi
oleh kepala regu. Kepala regu ini harus menegaskan dilaksanakannya
tugas oparasi dari tiap bagian mesin. Sebelum dan sesudah tiap operasi
operator harus memeriks semua alat-alat ukur yang ad hubungannya
dengan operasi, lampu – lampu pandu (pilot) dan indikator lainnya.
Perhatian khusus harus diberikan dalam pengontrolan pemisah,
bahwa :
(a) Pemutus beban seri harus selalu terbuka
(b) Arus eksitasi transformator atau rus pemuat pada sluran transmisi
tidak diputus, kecuali bila ad petunjuk lain.
(c) Arus harus diputus kali mulai dari yang terjauh dan kemudian
berurutan ke yang terdekat dari sumber arus.
Pemeriksaan Sebelum Mulai
Bila akan mulai menjalankan generator turbin air yang sudh alam
tidk bekerja atau berhenti selama lebih dari seminggu karena ada
pemeriksaan atau perbaikan, operator harus selalu mengadakan
pemeriksaan secara sepintas lalu, seperti pemeriksaan dari luar untuk
memeriksa absorsi kelembapan generator dan kemungkinan masuknya
kotran watu generator dalam keadaan berhenti, kesalahan menyembung
waktu pemasangan, kesalahn menempatkan alat-alat, dan lain sebagainya.
Operator diharuskan (a) mengukur tahanan isolasi setiap rangkaian,
(b) memeriksa kondisi sikat, (c) memeriks tinggi permukaan minyak pad
bantalan dan kemungkinan adanya minyak yang bocor, (d) memeriksa alat
ventilasi dan sistim air pendingin, (e) menentukan kedudukan normal
pengatur medan (field), dan (f) melihat keadaan pengukur tekanan minyak
dan pengatur kecepatan.
Petunjuk – Petunjuk Operasi
Sementara menjalankan mesin – mesin, operator harus berpatroli di
seluruh gedung sentral, disampingh memeriksa bermacam – macam alat
pengukur. Pekerjaan harus dikerjakan oleh operator meliputi :
(a) Selalu memperhatikan getaran dan bunyi mesin – mesin.
(b) Mengawasi suhu setiap bagian mesin.
(c) Memeriksa keadaan dan kedudukan sikat cincin penampung (collector
ring) dan komutator.
(d) Memperhatikan jalannya kompresor udar, pompa minyak dan meter –
meter pada panel hubung.
(e) Melihat apakah arus sirkulasi reaktip tidak mengalir selama operasi
parallel.
(f) Mengusahakan agar operasi berjalan dengan efisien yang tinggi.
Petunjuk – Petunjuk dalam Penghentian Operasi
Untuk PLTA dengan sistim control oleh satu orang mesin – mesin
dapat dijalankan seluruhny dengan pengintrol utama secara otomatis,
mulai dari permulaan sampai pada penghentian mesin – mesin tersebut.
Hal – hal yag perlu diperhatikan pada waktu menghentikan mesin – mesin
adalah sebagai berikut :
(a) Pemutusan hubungan haruis dikerjakan pada waktu arus mendekati
nol
(b) Untuk membuat mesin berhenti, rem harus dipakai pada keadaan
kurang dari 30% kecepatan putar rata-rata.
(c) Mesin – mesin tidak boleh dijalnkan terlalu lama pad akecepatan putar
rendah.
(d) Pendingin air harus dihentikan dn kran – kran saluran udara generator
harus tetap tertutup.
1.1. Operasi Khusus
Pengontrolan Daya Keluar dan Frekuensi
Pengontrolan Kecepatan dalah cara yang paling umum dipakai
untuk mengontrol daya keluar (outpu) dn frekuensi. Bilamana frekuensi
sistim berubah karena berubahnya beban, maka pengatur kecepatan
(governor) mulai bekerja, sehingga dengan segera terjadi pengurangan
atau penambahn daya keluar dalam usaha membuat frekuensi konstan.
Karena pengatur kecepatan mempunyai sifat tidak dapat mengembalikan
frekuensi pada nilai asalnya, maka akan timbul perbedaan frekuensi yang
sebanding dengan berubahnya beban. Sistim pengontrolan frekuensi
otomatis (AFC = Automatic Frequency Control System) mampu
mengetahui perubahan ini. PLTA yang diatur dengan AFC (akan diuraikan
dalam paragraph berikut) daya keluarnya dapat diatur dn frekuensinya
dijaga agar tetap konstan.
Operasi AFC, yang dipasang di dalam gedung sentral atau distasiun
pusat pengontrolan, dilakukan dengan mengontrol daya secr otomatis,
karena kemampuannya mengontrol oleh adanya perubahan frekuensi;
perubahan frekuensi ini menjadi isyarat control pada motor pengatur
kecepatan dari suatu alat pengatur kecepatan.
Program Operasi ada;ahs alah satu cara menyeuaikan beban
generator secara otomatis dengan Sesutu pola dimana daya harian tiap
satuan jam telah ditetapkan lebih dahulu.
Operasi pengatur permukaan air dilakukan dengan mengatur daya
sesuai dengan debit sungai yang masuk untuk menjaga agar permukaan air
di tangki atas tetap konstan.
Operasi efisiensi tegangan tinggi dimaksudkan untuk memberikan
efisiensi tertinggi yang dimungkinkan pada beberapa generator dan
distribusi bebannya. Jika generator-generator yang ada mempunyai
efisiensi yang sama, dan mereka diberi bebn yang sma, maka akan didapat
efisiensi yang lebih tinggi. Untuk turbin Pelton dengan pancaran (jet)
banyak, maka jumlah pancaran harus ditentukan sesuai dengan bebannya.
Pengaturan Tegangan dan Daya Reaktif
Cara bekerja dengan tegangan konstan merupakn metoda yang
umum dipergunakan untuk memperoleh tegangn hamper konstan pada
terminal generator; dalam cara ini digunakn pengatur tegangan otomatis
(AVR). Jika beban atau komposisi sistim berubah secara menyolok, mak
untuk menjaga agar tegangan konstan eksitansi generator akn besr
berubahnya; ini dapat menimbulkan eksitasi lebih atau eksitasi kurang.
Dalam keadaan demikian operator diperingatkan oleh tand bahaya (alarm).
Dpat juga dipakai pembatas arus yang telah distel pada batas tertentu atau
pengatur faktor daya otomatis (APR = automatic power-factor regulator).
Untuk operasi dengan faktor-daya konstan arus medan diatur
sehingga perbandingan antara daya reaktif (kVAR) dan daya nyata (kW)
menetap pada suatu harga tertentu tanpa pengaruh oleh besarnya beban
dan tegangan; untuk ini dipergunakan pengatur faktor-daya otomatis
(APR). Metoda ini dipergunakan di sentral-sentral control jarak jauh
(remote – control) atau sentral kecil yang bebas dari kemungkinan arus
lebih, eksitasi lebih atau eksitasi kurng meskipun beban atau komposisi
sistim berubah. Cara penguatan (amplifer) dan pengaturan sama seperti
pada AVR, tetapi alat deteksi yang digunakn untuk mengukur deviasi antar
faktor daya sebenarnya dan faktor daya yang ditentukan berbeda.
Untuk operasi dengan pengaturahn daya reaktif otomatis
(automatic reactive power regulator : AQR) arus medan diatur secara
otomtis, sehingga dapat diperoleh data reaktif (Q) yang merupakan suatu
fungsi dari daya nyata (P) yang dibangiitkan, misalnya, Q = a + bP + cP2.
Tujuan bekerja dengan cara ini adalah untuk mengurangi hilang-day
transmisi atau untuk menghasilkan daya reaktif yang sewajarnya.
Bekerjanya adalah dengan cara menerapkan deviasi antara faktor daya
yang nyata dan faktor daya yang ditetapkan pada rangkaian deteksi
tegangn generator sehingga daya reaktif berubah. Rangkaiannjya terlihat
pada Gbr. 83. Jika terjadi penjatuhan beban atau gangguan hubung-singkat
alat ini akn bekerja sebagai AVR. Jika eksitas terlalu besar atau terlau
kecil alat ini akan bekerja hamper seperti AVR.
Dalam operasi sebagai kondensator berputar generatior dikerjakan
sebagai sebuah kondensator yang berputar, dengan kapasitas
membelakangi (lagging capacity) kira-kira (0,8-0,9) x (perbandingan
hubung-singkat) x (kVA dasar), dan kapasitas mendahului (leading
capacity) antara 50 – 60%. Makin kecil perbandingan hubung-singkat
makin besar kapsitas mendahuluinya. Penjelasan terperinci dapat dilihat
dalam bab 6 (bagian 6.2.7).
Q E(P)
PT
PT
SEx Ex
Detektor
Penguat
Penguat
Detektor
Gbr. 83 Pengatur Daya Reaktif Otomatis (AQR)
2. Pemeliharaan
Pekerjaan Pemeliharaan
Pekerjaan pemeliharaan PLTA antara lain terdiri dari inspeksi,
perbaikan penyempurnaan, penyetelan, pengujian, dan lain-lain. Dalam
pekerjaan inspeksi termasuk inspeksi harian, inspeksi berkala dan inspeksi
darurat. Dalam pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan termasuk yang
dilakukan waktu inspeksi dan waktu mengatasi gnguan yang timbul.
Sesudah inspeksi dan perbaikan, kemudian dilakukan penyetelan dan
pengujian, sehingga mesin kembali siap dipakai.
Inspeksi harian dilakukan selama mesin – mesin berjalan,
smeuanya diperiksa dari luar untuk mengetahui apakh ada sesuatu yang
kurang beres, dan jika ternyata ada kemudian diperbaiki, hasil inspeksi
tersebut dicatat dalam suatu laporn tertentu sesuai dengan aturan yang
telah dibuat sebelumnya; di dalamnya dimuat waktu, lintasan ronda, serta
bagian-bagian yang diperiksa dan diperbaiki. Frekuensi yang diperlukan
untuk inspeksi harin adalah satu kali sehari untuk PLTA yang dijaga orang
dan satu atau dua kali seminggu untuk PLTA control jarak-jauh.
Inspeksim pengukuran dan pengujian berkala perlu dilakukan
untuk mencegah timbulnya ganguan dan untuk mengetahui sebelumnya
keadan yang diharapkan akan menimbulkan kerugian. Hal ini dapat
dilakukn dnegan menggunakan firasat operator, atau dengan alat-alat ukur,
alt-alat penguji, dan lain-lainnya. Jika diketemukan hal-hal yang
memerlukan perbaikan sebagai hasil inspeksi, maka ini harus dilakukan
dengan segera tanpa menunda-nundanya lagi. Frekuensi inspeksi berkal
tidak mudah ditentukan karena hal ini sebagian besar tergntung pad
macam mesin dan berapa umurnya. Tabel 26 memperihtkan contoh
frekuensi inspeksi berkala untuk turbin dan generator. Inspeksi berkal
perlu pula dihadiri oleh petugas dinas gangguan, agar ganguan pad jalnnya
operasi penyediaan tenaga listrik dapt dibuat sekecil mungkin.
Inspeksi darurat dilakukan, apabila diketemukan sesuatu yang
tidak normal pada pemeriksaan dari luar, apabila pihak pimpinan
memerintahkannya, apabila mesin telah dipakai dalam keadaan berat
(severe), atau bila terjadi ganguan pada mesin lain dengan jenis yang
sama.
Tabel 26. Contoh Frekuensi Inspeksi Perbaikan Turbin Air dan Generator pada PLTA
Jenis Pekerjaan Frekuensi CatatanTurbin AirPemeriksaan bagian dalam turbin Francis
Setiap tahun Pengecekan motor dan sudut antar dan pengukuran celah-celah
Pemeriksaan bagian dalam turbin Pelton
Setiap tahun
Pemeriksaan bagian dalam turbin Kaplan
Setiap tahun Pengecekan sesudah pipa lepas dikeringkan
Pembongkaran dan pemeriksaan pengatur kecepatan dan pengatur muka air
Setiap 4 tahun
Pembongkaran pengatur tekan dan pemeriksaannya
Setiap 4 tahun
Pembongkaran bantalan dan pemeriksaanya
Setiap 5 tahun
Pembongkaran katup masuk dan pemeriksaannya
Setiap 5 tahun Setiap 4 tahun untuk jenis yag pengaturannya hidrolik
Pembongkaran peralatan control dan operasi serta pemeriksaannya
Setiap 3 tahun
Jenis Pekerjaan Frekuensi CatatanPembongkaran peralatan minyak tekan dan pemeriksannya
Setiap 3 tahun Juga untuk generator
Minyak mesinPemeriksaan kwalitas Setiap tahun Pengujian oksidasi
minyakPenyaringan minyak tekan atau penggantiannya
Setiap tahun
Penyaringan minyak pelumas atau penggantiannya
Setiap tahun
Pembongkaran bermacam-macam saringan, pemeriksaan dan pembersihannya
Setiap tahun Mutlak diperlukan sesudah banjir
Pemeriksaan dan ban dan gigi-gigi
Setiap bulan Setiap kali sesudah ada ganguan
Pemeriksaan katup-katup Setiap tahunPemeriksaan pompa pengeringan Setiap 6 bulan Percobaan jalan setiap
kali sesudah banjirPenggantian (change-over) dan pemeriksaan turbin penguat
Setiap bulan
Penggantian (change-over) dan pemeriksaan turbin pembantu
Setiap bulan
Pembongkaran kompresor udara dan pemeriksaannya
Setiap 3 bulan
Generator, Penguat dan RotorPemeriksaan presisi dan perbaikannya
Rotor dikeluaran dan dibersihkan
Setiap 5 bulan
Pemeriksaan cincin selip dan sikat komutator
Setiap bulan
Pemeriksaan gulungan angker Setiap tahunPemeriksaan lilitan medan Setiap tahunPemeriksaan baut dan pengencangannya
Setiap tahun
Pengukuran tahanan isolasi Setiap tahunPemeriksaan bantalan
Pemeriksaan bantalan dan pengukuran celah-celahnya
Setiap 5 tahun Dikerjakan dengan me-mpertimbangkan adanya panas lebih atau getaran.
Pemeriksaan pipa pendingin bantalan dan pembersihannya
Setiap 5 tahun Dikerjakan dengan me-mpertimbangkan adanya panas lebih atau getaran
Jenis Pekerjaan Frekuensi CatatanPembongkaran bantalan poros dorong dan pemeriksaanya
Setiap 5 tahun Dikerjakan dengan me-mpertimbangkan adanya panas lebih atau getaran
Pengujian kwalitas minyak bantalan
Setiap tahun
Penyaringan atu penggantian minyak bantalan
Setiap tahun
Pemeriksaan alat peredaran Setiap tahunPemeriksaan pendingin-pengering udara
Setiap 6 bulan
Pemeriksaan pemadam kebakaran CO2
Setiap tahun
Pembongkaran dan pembersihan macam-macam tahanan
Setiap tahun Perlu perhatian khusus pada bagian-bagian yang berkontak
Pemeriksaan saklar medan. Setiap tahun
Beberapa Petunjuk untuk Inspeksi Perlatan PLTA
Pada inspeksi turbin perlu diperhatikan antar lain getaran dan
bunyi, kebocoran, rumah turbin, dan tekanan minyak. Karena getaran dan
bunyi tak dapat dihindrkan selama turbin berjalan, maka perlu untuk
dikethui dengan tepat keadaan pada waktu jalannya normal. Apabila ada
kelainan maka akan terjadi getaran dan bunyi poros utama dan penutup.
Karena itu harus dilakukn pengukuran pada bagian-bagin tersebut. Perlu
pula dilakukan pengamata terhadap kemungkinan kebocoran pada kedap
air poros utama; kehilangan air diganti dnegan air bersih dan diperiksa
sekali setahun untuk mengetahui keausan rotor dan baling-baling antara
serta kebocoran pada kran pemasukan air. Sistim tekanan minyak harus
diperiksa bila ada kelainan. Minyak yang sudah terpakai kadang-kadang
berubah warnanya menjadi hitam. Hal ini mungkin disebabkan karena
adanya proses kompresi adiabatic dari minyak, yang sampai saat ini tidak
ada cara penceganhannya yang pasti. Ada beberapa cara untuk mencegah
hal itu, misalnya dengan pemakaian alat tertentu (dengan bubbler),
merendahkan tekanan minyak dan merubah cara mengalirkan udara ke
tangki minyak.
Inspeksi generator meliputi pemeriksaan keadaan komutasi dari
sikat karbon, katrol terhadap isolasi gulungan, serta pemeriksaan stator dan
rotor, rem, bantalan, dan sebagainya. Walaupun mungkin sikat karbon
mengeuarkan busur api karena tekanan dari sikat tersebut, kepadatan arus
dan keadaan permukaan komutator, tetapi peling penting dalam
pemeligharaan generator adalah mengontrol lilitannya. Ada beberapa cara
untuk mengontrol material dari isolator generator, misalnya dengan
mengukur tahanannya dengan megger, dengan tengukur tan -nya, degan
mengukur penyerapan arus searah, dengan mengukur Volt-Amperenya,dan
dengan mengukur denyut koronanya. Namun, tidak ada satupun dari cara-
cara itu yang dapat menentukan dengan pasti kapan waktunya untuk
melilit kembali gulungan generator. Dalam keadaan yang sebenarnya, hal
ini hanya dapat ditentukan dari data-data yang diperoleh daro pengalaman
selama beberapa tahun. Pada pemeriksaan stator dan rotor harus selalu
diperhatikan lepasnya sambungan penghantar dan baut, adanya noda pada
gulungan dan saluran udara, keretakan, dan sebagainya. Pemeriksaan
keausan sutu rema, garis-garis dan retak-retak pada permukaan rem,
kebocoran udara dan sistim pelumasan, dan macam bahan sepatu adalah
hal-hal yang perlu diperhatikan pada inspeksi rem.
Mengenai bantalan, perlu diusahakan agar teperaturnya setetap
mungkin, yaitu dengan jalan mengatur volume air pendingin sesuai dengan
musim dan selau memeriksa perbedaan teperatur air pendingin antara
pemasukan dan pengeluarannya. Sebab-sebab yang dapat menimbulkan
panas lebih adalah penyimpangan poros, kekurangan bahan pelumas,
kekurangan air pendingin atau tidk cukupnya pemaskan mintak (dalam hal
sistim sikulasi), masuknya ketidakmurnian, atau pelumasan yang tidk
sesuai. Karena itu, perlu dilakukan pengujian mutu dan enyaringan minyak
pelumas, disamping pemeriksaan kebocoran minyak dan air. Tindakan
cepat harus diambil terhadap kebocoran minyak karena ini mengotiri
gulungan dalam bentuk kabut dan dapat penyebabkan pemanasan lebih
dan pemburukn siolasi. Dalam hal pendinginan dnegan udara harus
dicegah pengumpuan endapan dan karat pad amulut pipa air pendingin,
karena ini menyebabkan pengurangan volume air yang mengalir dan yang
akhirnya menaikkan temperature. Tergantung dari kwalitas air, bagian
dalam pipa air akan mengalami korosi dan akhirnya retak, sehingga
menimbulkan gangguan. Karena itu bagian dalam ini harus dibersihkan
dan diperiksa setiap kali mesin dibongkar (overhaul). Bila perlu, bahan
pipa harus diganti bila mutu air kurang baik.
2.1. Peraturan Kerja (Umum)
Cara Melakukan Pekerjaan dalam Keadaan Ganguan
Sebelum melaksanakan sesuatu perkerjaan, Kepala Bagian
Pemeliharaan yang sedang bertugas harus mengeluarkan “kartu tanda
bahaya” yang memuat penjelasan yang perlu tentang pemutus beband an
pemisah yang harus dibuka dan lain-lain. Operator yang akan memperbaiki
ganguan menerima kartu tadi, lalu mempersiapkanny dengan pusat
pembagi beban. Kartu tand bahaya ini harus disertai dengan diagram
utama, diagram posisi pengetanahan dan instruksi tentang cara-cara
operasi, guna mengetahui luasnya ganguan yang terjadi.
Pertunjuk – Petunjuk selama Pekerjaan Berlangsung
Setiap kali pemeriksaan dan perbaikan selesai, hal-hal yang penting
harus dicatat dalam buku catatan pemeliharaan. Kepala PLTA dan Kepala
Bagian Pmeliharaan yang bertugas harus memperhatikan betul-betul agar
jaryawan yang bertugas dalam keadaan sehat dan dalam kondisi psikologis
yng baik. Karyawan-karyawan harus memakai pakaian kerja yang
memenuhi persyaratan keamanan dan efisiensi.
Semua karyawan harus melaksanakan pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab dan selalu ada di bawah pengawasan Kepala Bagian
Pemeliharaan yang sedang bertugas. Sebelum mulai bekerja Kepala
Bagian Pemeliharaan harus dapat menguasai semua karyawan dan
menjelaskan tentang tujuan, ruang lingkup, urutan pekerjaan dan pembagin
tugas bagi masing-masing karyawan. Terutama dalam hal ada sauran
bertegangan pada bgian yang berdekatn atau apabila pekerjaan dapat
membahayakan, harus ditempatkan seorang pengawas.
Sesudah semua pekerjaan selesai, karyawan yang bertanggung
jawab atas pekerjaan tersebut harus memeriksa apkh semua pekerjaan
telah dikerjakan dengan baik, serta memeriksa peralatan dan material yang
dipergunakan. Semua tanda dan kawat pengetanahan darurat harus
diambil. Kemudian ia harus melakukan pengujian tahanan peralatan antara
tiap fasa dan tanah serta antara fas-fasa, dengan megger, guna memastikan
bahwa tidak ada hl-hal yang terlupakan dan hal-hal yang tidk normal yang
masih perlu dikoreksi. Perlu pula diadakan absensi dari semua karyawan
yang melakukan pekerjaan tersbeut sesudah seluruh pekerjan selesai.
2.2. Biaya Pemeliharaan
Gbr. 84 menunjukkan data terakhir biaya perbaikan mesin dan
peralatan di Jepang contoh ini dapat dipakai guna perbandingan di
Indonesia.
Gbr. 84 Biaya Pebaikan Umum untuk Pelatan PLTA
2.3. Onderdil Serep
Untuk bagian-bagian peralatan dan mesin yang diperkirakan sering
rusak atau aus karena dipakaim diperlukan onderdil serep (spare parts)
dalam gudang. Tabel 27 menunjukkan contoh onderdil standar yang
diperlukan.
Tabel 27. Onderdil Serep untuk PLTA
Nama Peralatan Uraian Jumlah CatatanTURBINTubuh Turbin
Pengatur Kecepatan
Bantalan UtamaPasak Titik LemahSudu AntarSekat Kedap airRotorSudu AntarUjung Mulut PancaranUjung JarumMotor pengontrol
Bermacam-macam PegasBan penggerakKumparan Gerak Penyearah Semi KonduktorTabung HampaTahanan Geser
Untuk 1 PerangkatUntuk ½ Perangkat
Untuk 1 PerangkatUntuk 1 PerangkatUntuk 1 PerangkatUntuk 1 Perangkat
Untuk 1 Perangkat1 unit
Masing-masing untuk 1 perangkatUntuk 1 perangkat1 buahMasing-masing 1
Masing-masing 1Masing-masing 1
Termasuk bantalan poros dorong dalam hal poros mendatar
Dipasang pada waktu perbaikan
Hanya 1 motor pengontrol yang perlu dikontrol jarak jauh dari panel pengatur kecepatan dan bebanPegas pelat sudah termasuk
Hanya dipasang untuk yang frekuensi gesernya tinggi (tidak termasuk jenis takik) dan lekas rusak (misalnya sebagai tahanan pengontrol, tahanan pengatur kecepatan dan tahanan pengatur bebas).
Nama Peralatan Uraian Jumlah CatatanPelumas Minyak Tekan
Berbagai Perlengkapan Pengontrol Operasi
Pegas UnloaderPegas KatupPengamanPompa MinyakTekan dan PelumasBan penggerakPompa Minyak Tekan dan PelumasSelonoid
Masing-masing 1 1 buah
Masing-masing1 perangkatUntuk 1 perangkat
Masing-masing1
Dipasang bila tak ada serepnya
GENERATOR Bantalan Poros Dorong (berikut Pelat Putar)Kumparan Stator
Bantalan Antar
SikatPenyangga SikatSikat penguat (exiciter)Penyangga Sikat Penguat
Untuk 1 perangkat
5 buah
Untuk 1 perangkat
Untuk 1 perangkatUntuk ½ perangkatUntuk 1 perangkat
Untuk ½ perangkat
Bila setengah kumparan, 6 buahUntuk penguat (exciter) sudah termasuk
TRANASFORMATOR Bushing
Pelat Pelepas Tekanan
Masing-masing1
1 lembar
Tidalk diperlukan bila ada onderdil serap yang dapat dipakai (bersama dengan PLTA atau gardu induk lain)
PERALATAN HUBUNGPemutusan Beban Bushing (Pemutus
Beban Minyak)Untuk 1 fasa Tidak diperlukan bila
ada onderdil serep yang dapat dipakai (bersama dengan PLTA atau gardu induk lain)
Nama Peralatan Uraian Jumlah Catatan
Pemisah
Peralatan Udara Tekan
Kontraktor Gerak atau StasionerKumparan Buka-TutupKumparan Buka-TutupKatup Pelepas
Untuk 1 fasa
Masing-masing 1
Masing-masing 1
Masing-masing 1
Untuk pengendalian dari jauhHanya dipasang bila onderdil serep tidak ada yang cocok. Tidak diperlukan bila ada onderdil serep yang dapat dipakai (bersama dengan sentral atau gardu induk lain)
PANEL HUBUNGRangkaian Utama Generator
Penyearah
Transformator arus (untuk Tiap Jenis)
TranformatorTegangan (untuk Tiap Jenis)Tabung Penyearah Air RaksaPenyearah Semi Konduktor
Masing-masing 1
Masing-masing 1
1 buah
1 buah
Tidak diperlukan bila ada onderdil serep yang dapat dipakai (bersama dengan sentral atau gardu induk lain)
3. Personil Operasi dan Pemeliharaan
Jumlah personil untuk keperluan operasi dan pemeliharaan suatu
PLTA ditentukan atas dasar jumlah pekerjaan yang perlu dilaksanakan.
Jumlah pekerjaan ini berubah-ubah dan sebagian besar tergantung pada
besarnya peralatan, tingkatan otomatisasinya, keadaan geografis, dan
berbagai hal lain, disamping kemampuan dan keahlian karyawan yang ada
dalam menuaikan tugasnya. Oleh karenanya agar sukr untuk menentuka
dengan tepat jumlah tenaga ang diperlukan untuk suatu PLTA. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menentuan jumlah pekerjaan untuk operasi
dan pemeliharaan adalah kapasitas PLTA, jumlah unit dari mesin utama,
sistim pengontrolan dan pengawasan, sistim operasinya, sistim tegangan
transmisi, jumlah rangkain transmisi, ada atau tidak adanya peralatan
distribusi dan stasiun pengontrol. Akhir-akhir ini, untuk PLTA yang
berkapasitas besar dan menengah dengan sistim control oleh seorang
karyawan, diperlukan satu atau dua orang untuk satu giliran (shift). Ada
tiga giliran dalam satu hari ditambah dengan 1 giliran untuk pelayanan
pada hari-hari libur, sehingga seluruhnya diperlukan 4 regu bergilir. Untuk
PLTA jenis aliran sungai langsung (run-of-river) yang berkapasitas kecil,
diperlukan satu atau dua orang hany pada waktu siang hari untuk
pengawasan yang kadang-kadang diperlukan. Gbr. 85 adalah contoh di
Jepang tentang jumlah personil yang diperlukan untuk operasi listrik dan
pemeliharaan sebagai fungsi dari kapasitas PLTA. Ini menunjukkan
keadaan ideal yang untuk sementara belum dapat diterapkan di Indonesia.
Gbr. 85 Hubungan antara kapasitas PLTA dan Jumlah
karyawan yang diperlukan
4. Keselamatan Kerja
Pada pekerjaan pemeliharaan, faktor keselamatan kerja merupakan faktor yang sangat penting agar kita terhindar dari tersengat listrik, terbakar, terpeleset ataupun terkena benda kerja.Agar terhindar dari resiko di atas, untuk pengendalian resiko dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah:1. Pakailah alat keselamatan kerja, seperti: sepatu, helm, sarung tangan, dan lain-lain,2. Bekerja dengan hat-hati.3. Ciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan bersih.4. Gunakan peralatan kerja yang sesuai.