open dns

29
Sistem Penamaan Domain Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi , cari DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia : Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet . DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email ) untuk setiap domain. DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing ), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL ) dan alamat e-mail . DNS menghubungkan kebutuhan ini. Daftar isi [sembunyikan ] 1 Sejarah singkat DNS 2 Teori bekerja DNS o 2.1 Para Pemain Inti o 2.2 Pengertian beberapa bagian dari nama domain o 2.3 Sebuah contoh dari teori rekursif DNS o 2.4 Pengertian pendaftaran domain dan glue records 3 DNS dalam praktek o 3.1 Caching dan masa hidup (caching and time to live) o 3.2 Waktu propagasi (propagation time)

Upload: muhammad-azhari

Post on 03-Jul-2015

106 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPEN DNS

Sistem Penamaan DomainDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Sejarah singkat DNS 2 Teori bekerja DNS

o 2.1 Para Pemain Inti o 2.2 Pengertian beberapa bagian dari nama domain o 2.3 Sebuah contoh dari teori rekursif DNS o 2.4 Pengertian pendaftaran domain dan glue records

3 DNS dalam praktek o 3.1 Caching dan masa hidup (caching and time to live) o 3.2 Waktu propagasi (propagation time) o 3.3 DNS di dunia nyata o 3.4 Penerapan DNS lainnya

4 Jenis-jenis catatan DNS 5 Nama domain yang diinternasionalkan 6 Perangkat lunak DNS 7 Pengguna legal dari domain

o 7.1 Pendaftar (registrant) o 7.2 Kontak Administratif (Administrative Contact) o 7.3 Kontak Teknis (Technical Contact) o 7.4 Kontak Pembayaran (Billing Contact) o 7.5 Server Nama (Name Servers)

8 Politik

Page 2: OPEN DNS

9 Lihat pula 10 Pranala luar dan dokumentasi

[sunting] Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

[sunting] Teori bekerja DNS

[sunting] Para Pemain Inti

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.

recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;

dan ...

authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Page 3: OPEN DNS

[sunting] Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.

Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).

Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.

Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".

DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

[sunting] Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.

Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.

Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?"

Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."

Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."

Page 4: OPEN DNS

Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.

Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).

[sunting] Pengertian pendaftaran domain dan glue records

Membaca contoh diatas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang.

Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.

Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record (daftar lekat???)

[sunting] DNS dalam praktek

Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori diatas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengertikan operasi DNS di "dunia nyata".

[sunting] Caching dan masa hidup (caching and time to live)

Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama.

Page 5: OPEN DNS

[sunting] Waktu propagasi (propagation time)

Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini.

[sunting] DNS di dunia nyata

Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.

DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan nilai yang ada di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Jika administrator sistem telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS resolver umumnya akan mengacu ke server nama mereka. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.

Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit.

Page 6: OPEN DNS

[sunting] Penerapan DNS lainnya

Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:

Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.

Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.

Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.

Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat.

DNS menggunanakn TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer

[sunting] Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:

A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4). AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit

(untuk IPv6). CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang

di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya. [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar

mail exchange server untuk domain tersebut. PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host

tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki

Page 7: OPEN DNS

alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.

NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.

SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.

SRV record adalah catatan lokasi secara umum. Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS;

catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.

Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

[sunting] Nama domain yang diinternasionalkan

Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini.

[sunting] Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:

BIND (Berkeley Internet Name Domain) djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS) MaraDNS QIP (Lucent Technologies) NSD (Name Server Daemon) PowerDNS Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)

Utiliti berorientasi DNS termasuk:

dig (the domain information groper)

[sunting] Pengguna legal dari domain

[sunting] Pendaftar (registrant)

Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC di

Page 8: OPEN DNS

dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders)

ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.

Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.

Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detil WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui pendaftar.

Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode penfatar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja.

[sunting] Kontak Administratif (Administrative Contact)

Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):

keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama domain

otorisasi untuk melakukan update ke alamat fisik, alamat email dan nomor telepon dan lain sebagainya via WHOIS

[sunting] Kontak Teknis (Technical Contact)

Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:

memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain update zona domain menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses)

[sunting] Kontak Pembayaran (Billing Contact)

Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.

Page 9: OPEN DNS

[sunting] Server Nama (Name Servers)

Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain.

[sunting] Politik

Banyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain.

[sunting] Lihat pula

cybersquatting dynamic DNS DNSSEC ICANN Root nameserver

[sunting] Pranala luar dan dokumentasi

Contoh DNS Pemalsuan DNS Pemalsuan DNS Situs dukungan DNS LOC Alat pencarian DNS dengan pengukur kecepatan akses Bagaimana melakukan pemblokiran iklan dengan DNS dan file hosts Signposts in Cyberspace: The Domain Name System and Internet Navigation (PDF format) Alat pencarian online sederdahan seperti whois, reverse whois, dan rekod A serta MX DNS untuk Rocket Scientists oleh zytrax.com Domain Name System Links, Whitepapers, dan Research

Page 10: OPEN DNS

Kecepatan browsing ditentukan oleh banyak faktor seperti jarak antara komputer Anda dengan komputer server dimana website itu berada, ukuran halaman yang harus di download ke browser, kualitas DNS yang Anda gunakan, kualitas Internet Service Provider (ISP) Anda dan kecepatan proses di komputer Anda. Jadi dengan meningkatkan faktor di atas maka kecepatan browsing Anda pun akan semakin baik.

Disini kami ingin membahas tentang faktor kualitas DNS yang Anda gunakan. DNS atau Domain Name Sistem merupakan sistem penamaan di internet untuk semua komponen yang terhubung seperti komputer, layanan internet dan komponen jaringan lainnya. Sistem ini memungkinkan kita untuk menggunakan nama domain untuk mengakses suatu server di internet. Tentunya akan lebih sulit bagi kita untuk mengingat deretan angka sebagai alamat dari website.

Contoh ketika Anda mengetikan “detik.com” maka komputer Anda akan menanyakan ke DNS Server tentang alamat IP dari “detik.com”. Komputer perlu mengetahui alamat IP karena angka lebih mudah dimengerti oleh komputer yang menggunakan sistem data bit. Setelah mendapatkan alamat IP dari DNS Server maka komputer Anda akan mengerti dengan pasti alamat komputer tujuan sehingga bisa mengaksesnya. Jadi sistem DNS menjembatani pengguna internet dengan jaringan komputer yang menggunakan bahasa yang berbeda dari bahasa manusia.

Jika Anda sudah mengetahui alamat IP website yang ingin dibuka, maka Anda bisa mengetikkan langsung IP tersebut di bagian location/URL browser Anda. Disini kita tidak perlu menghubungi DNS Server untuk menanyai alamat IP dari website tersebut karena kita sudah memilikinya. Contoh untuk “detik.com” alamat IP nya “203.190.241.43″.

Kualitas dari DNS Server sangat mempengaruhi kecepatan browsing Anda. Jika DNS Server yang Anda gunakan lambat dalam memproses permintaan Anda atau letaknya jauh dari komputer Anda maka dapat dipastikan kecepatan browsing Anda menjadi lambat. Defaultnya kita menggunakan DNS yang berasal dari Internet Service Provider (ISP) kita seperti starone, telkom flash, telkomnet dll.

Namun seringkali DNS Server yang disediakan oleh ISP kita kurang berkualitas sehingga banyak konsumen yang mengeluhkan lambatnya akses browsing ke suatu website. Untuk itu kami memiliki tips untuk mempercepat browsing menggunakan openDNS. OpenDNS merupakan DNS Server gratis yang bisa digunakan oleh semua pengguna Internet di dunia.

Kelebihan dari openDNS adalah sebagai berikut :

Server nya terletak dalam lokasi yang strategis di Internet Memiliki ukuran cache nama domain yang sangat besar. Dalam dunia komputer sistem

cache mempengaruhi kecepatan proses, contoh cache memory maupun web page cache Proses query dari nama domain ke alamat IP sangat cepat sehingga hal ini mempercepat

proses pencarian alamat IP Fasilitas lain yang berhubungan dengan keamanan jaringan seperti filter terhadap phising,

blok situs malware atau virus

Page 11: OPEN DNS

Koreksi nama domain, contohnya ketika anda mengetik wikipedia.og maka openDNS akan meredirect ke alamat yang benar yaitu wikipedia.org

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang openDNS, Anda bisa membaca artikel tentang openDNS di wikipedia atau mengunjungi situs openDNS.

Di situs openDNS kita bisa menemukan informasi tentang instalasi openDNS di komputer kita. Anda bisa memilih panduan yang sesuai dengan sistem operasi komputer Anda di sini. Panduan yang diberikan cukup mudah untuk diikuti, namun jika Anda memerlukan bantuan instalasi bisa menghubungi kami di [email protected].

Pagi ini saya menemukan keanehan di jaringan internet kampus. Pertama kali menyentuh komputer saya membuka Thunderbird untuk cek email baru, eh di status bar masih menunjukkan “Connecting” setelah beberapa menit saya menunggu. Setelah itu saya coba buka Firefox dan akses situs gmail, hasilnya sama situs tidak pernah dimuat sama sekali. Aneh pikir saya, biar tidak penasaran langsung saya buka terminal dan cek koneksi jaringan, hasilnya lancar ping ke gateway dan dns server ada reply. Hmm… apa yang salah nih??

Coba ping gmail.com ada reply dan kembali ke Firefox lalu akses beberapa situs dalam negeri dan berhasil. Tambah aneh kan?? Semakin penasaran saya coba traceroute google.com dan hasilnya tidak ada masalah. Wah, saya jadi curiga dengan dns server dan saya putuskan untuk menggantinya dengan dns server dari OpenDNS saja, saya edit /etc/resolv.conf dan isi dengan

nameserver 208.67.222.222nameserver 208.67.220.220

Hasilnya? Ngejreng, semua situs sudah bisa dibuka dan Thunderbird juga sudah bisa menyedot email-email yang masuk dari server pop gmail dengan lancar. Tapi masih kepikiran juga kenapa bisa seperti ini ya?? Ada yang tahu??

Page 12: OPEN DNS

OpenDNSFrom Wikipedia, the free encyclopediaJump to: navigation, search

OpenDNS

Type DNS Resolution Service

Founded 2005

Headquarters San Francisco, California

Key people David Ulevitch (Founder & CEO)

Employees 20[1]

Website www.opendns.com

OpenDNS is a free ad-supported DNS (Domain Name System) resolution service. An opt-in service, OpenDNS offers faster resolution and advanced features, such as misspelling correction, phishing protection, and optional content filtering. OpenDNS provides the following recursive nameserver addresses[2] for public use, mapped to the nearest operational server location by anycast routing:

208.67.222.222 (resolver1.opendns.com) 208.67.220.220 (resolver2.opendns.com) 208.67.222.220 [2]

208.67.220.222 [2]

Contents

[hide]

1 Services 2 History 3 Privacy issues, conflicts and Google redirection 4 Server locations

o 4.1 Current

Page 13: OPEN DNS

o 4.2 Planned 5 See also 6 References

[edit] Services

OpenDNS offers DNS resolution for consumers and businesses as an alternative to using their Internet service provider's DNS servers. By placing company servers in strategic locations and employing a large cache of the domain names, OpenDNS can process queries more quickly.[3] DNS query results are sometimes cached by the local operating system or applications, so this speed increase may not be noticeable with every request but only with requests that are not stored in a local cache.

Other features include a phishing filter, domain blocking and typo correction (for example, typing "example.og" instead of "example.org"). By collecting a list of malicious sites, OpenDNS blocks access to these sites when a user tries to access them through their service. OpenDNS also launched PhishTank, where users around the world can submit and review suspected phishing sites.

A screenshot of a 'phishing blocked' page

OpenDNS is not open source software, but instead its name refers to the DNS concept of being open, where queries from any source are accepted.

OpenDNS earns a portion of its revenue by resolving a domain name to an OpenDNS server when the name is not otherwise defined in DNS. This has the effect that if a user types a nonexistent name in a URL in a web browser, the user sees an OpenDNS search page. Advertisers pay OpenDNS to have advertisements for their sites on this page. While this behavior is similar to VeriSign's previous Site Finder or the redirects many ISP's are placing on their own DNS servers, OpenDNS states that it is not the same, as OpenDNS is purely an opt-in service (compared to Site Finder's effect on the entire Internet, as VeriSign is an authoritative registry operator)[4] and that the advertising revenue pays for the customized DNS service.[5]

One example of such an added service was the company's April 22, 2007 launch of "shortcuts",[6]

letting users make custom DNS mappings, such as mapping "mail" to "mail.yahoo.com". This feature launch was covered by a large number of publications, including the New York Times,[7] Wired,[8] and PC World.[9]

Page 14: OPEN DNS

On May 13, 2007, OpenDNS launched a new domain blocking service which provides the ability to block/filter web sites visited based upon categories. This provides for corporate, educational and parental control over the type of sites that are deemed appropriate by the networks owner. On August 9, 2007 OpenDNS added the ability to override the filter through individually managed blacklists and whitelists. On February 20, 2008 in an effort to make their domain block list current with new website additions OpenDNS changed from a closed list of blocked domains to a community driven list whereby individual OpenDNS subscribers can suggest sites for blocking. If a sufficient number of other subscribers concur with the categorization of the site it is added to the appropriate category for blocking. The threshold of votes required to add a new site to the filter has not been disclosed. Over 50 categories now exist for categorizing websites providing for fine grained control over web browsing habits.

On December 3, 2007, OpenDNS began offering DNS-O-Matic, a free service, to provide a method of sending dynamic DNS updates to several Dynamic DNS providers using DynDNS's update API.[10]

On October 21, 2009, OpenDNS launched OpenDNS premium services, for small businesses and enterprises with advanced needs. The service boasted ad-free result pages, increased reporting and block features, and other services. Pricing for the Enterprise version starts at $2000 per year.[11] The deluxe version costs $9.95 per year for families and $5.00 per user per year for businesses, schools and organizations.[12]

As of March 2010 OpenDNS handles over 20 billion DNS requests daily, with over 26 billion being delivered on 21 April, 2010. [13]

[edit] History

In July 2006, OpenDNS was launched by computer scientist and entrepreneur David Ulevitch. It received venture capital funding from Minor Ventures, which is led by CNET founder Halsey Minor.

On July 10, 2006, the service was covered by digg, Slashdot, and Wired News, which resulted in an increase of DNS requests from just over one million requests on July 9 to 30 million on July 11.[citation needed]

Before 2007 OpenDNS was using the DNS Update API from DynDNS to handle updates from users with dynamic IPs.[14]

On October 2, 2006, OpenDNS launched PhishTank, an online collaborative anti-phishing database.

On June 11, 2007, OpenDNS started advanced web filtering to optionally block adult content for their free accounts.

Page 15: OPEN DNS

On November 5, 2008, Nand Mulchandani, former head of VMware's security group, left VMware to join OpenDNS as new CEO, replacing founder David Ulevitch, who remained as the company's chief technology officer.[15]

In November, 2009 David Ulevitch resumed his post as CEO of OpenDNS.

In June 2010, OpenDNS launched "FamilyShield", a service designed to filter out sites with pornographic content. The service uses the DNS addresses 208.67.222.123 and 208.67.220.123.[16]

On September 1, 2010, the World Economic Forum announced the company as a Technology Pioneer for 2011.[17]

[edit] Privacy issues, conflicts and Google redirection

While the OpenDNS name resolution service is free, people have complained about how the service handles failed requests. If a domain cannot be found, the service redirects users to a search page with search results and advertising provided by Yahoo!. A DNS user can switch this off via the OpenDNS Control Panel but will lose content filtering ability. This behavior is similar to that of many large ISPs who also redirect failed requests to their own servers containing advertising. [18]

In 2007, David Ulevitch explained that in response to Dell installing "Browser Address Error Redirector" software on their PCs, OpenDNS started resolving requests to Google.com. Some of the traffic is handled by OpenDNS typo-correcting service which corrects mistyped addresses and redirects keyword addresses to OpenDNS's search page, while the rest is transparently passed through to the intended recipient.[19]

Also, a user's search request from the address bar of a browser that is configured to use the Google search engine (with a certain parameter configured) may be covertly redirected to a server owned by OpenDNS without the user's consent (but within the OpenDNS Terms of Service).[20] Users can disable this behavior by logging in to their OpenDNS account and unchecking "OpenDNS proxy" option.[21] Additionally, Mozilla users can fix this problem by installing an extension[22] or by simply changing or removing the navclient sourceid from their keyword search URLs.

This redirection breaks some non-web applications which rely on getting an NXDOMAIN for non-existent domains, such as e-mail spam filtering, or VPN access where the private network's nameservers are consulted only when the public ones fail to resolve.

Page 16: OPEN DNS

Change your DNS: Configuration for XP

1. Select Control Panel from the Start menu. 2. Click Network Connections from the Control Panel choices. 3. Choose your connection from the Network Connections window. 4. Click Properties button. 5. Select Internet Protocol (TCP/IP) and click Properties. 6. Click the radio button Use the following DNS server addresses and type in OpenDNS

addresses in the Preferred DNS server and Alternate DNS server fields.

Select Control Panel from the Start menu.

Page 17: OPEN DNS

2. Click Network Connections from the Control Panel choices.

3. Choose your connection from the Network Connections window.In this screenshot, Local Area Connection is the only choice. If you have more than one, choose your default/current connection.

Page 18: OPEN DNS

4. Click Properties button.

Page 19: OPEN DNS

5. Select Internet Protocol (TCP/IP) and click Properties.

6. Click the radio button Use the following DNS server addresses and type in OpenDNS addresses in the Preferred DNS server and Alternate DNS server fields.

Please write down your current DNS settings before switching to OpenDNS, in case you want to return to your old settings for any reason.

Preferred DNS server address for Open DNS is:

208.67.222.222

Alternate DNS server address for Open DNS is:

208.67.220.220

Page 20: OPEN DNS

Google Public DNSFrom Wikipedia, the free encyclopediaJump to: navigation, search

Google Public DNS is a free DNS (Domain Name System) service announced on 3 December 2009,[1] as part of Google's effort to make the web faster.[2][3] Google Public DNS provides the following recursive nameserver addresses for public use,[4] mapped to the nearest operational server location by anycast routing:[5]

8.8.8.8 8.8.4.4

Contents

Page 21: OPEN DNS

[hide]

1 Services 2 Privacy 3 History 4 See also 5 References 6 External links

[edit] Services

The service is still experimental. It does not use third party DNS management software such as BIND, instead relying on a homegrown implementation, with limited IPv6 support, which conforms to the DNS standards set forth by the IETF.[6]

[edit] Privacy

It is stated that for the purposes of performance and security, only the user's IP address (deleted after 24 hours), ISP and location information (kept permanently) are stored on the servers.[7][8][9]

[edit] History

In December 2009, Google Public DNS was launched with its announcement[10] on the Official Google Blog by product manager Prem Ramaswami, with an additional post on the Google Code blog.[11]

[edit] See also

List of public domain name servers OpenDNS Open Root Server Network OpenNIC DNS Advantage NortonDNS

[edit] References

1. ̂ Geez, Google Wants to Take Over DNS, Too Wired, 3 December 20092. ̂ Introducing Google Public DNS, Official Google Blog3. ̂ Pondering Google’s Move Into the D.N.S. Business New York Times, 4 December

2009

Page 22: OPEN DNS

4. ̂ Google DNS Speed5. ̂ Google DNS FAQ Countries6. ̂ "Frequently Asked Questions".

http://code.google.com/intl/en-EN/speed/public-dns/faq.html. Retrieved December 4, 2009.

7. ̂ Public DNS Privacy FAQ8. ̂ Google Privacy Policy9. ̂ Google Public DNS and your privacy PC World, 4 December 200910. ̂ Introducing Google Public DNS Official Google Blog, 3 December 200911. ̂ Introducing Google Public DNS Google Code Blog, 3 December 2009

[edit] External links

Google Public DNS