oleh : yudia ramli kasubdit fasilitasi pelayanan umum...(pembukaan uud 1945) melindungi segenap...
TRANSCRIPT
DIREKTORAT DEKONSENTRASI TP & KERJASAMA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERNATE, 31 OKTOBER 2019
FOCUS GROUP DISCUSSIONAsistensi Penerapan dan Integrasi
Sistem e-Monev PTSP
Oleh :
Yudia Ramli
KASUBDIT FASILITASI PELAYANAN UMUM
• Nama : Drs. Yudia Ramli, M.Si
• Lahir : Bogor, 30 Oktober 1968
• NIP : 19681030 199403 1 001
• Jabatan : Kasubdit Fasilitasi Pelayanan Umum
• Pangkat : Pembina tk. I (IV/b)
• Instansi : Ditjen Bina Adwil – Kemendagri
• Alamat : Jl. Sigma 3 No.87 RT02/RW 20
Kel. Jati Makmur, Kec. Pondok Gede
Kota Bekasi Jawabarat
• Email/HP : [email protected] 081294041912/082110701105
BIODATA NARASUMBER
Visi Presiden
Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri dan berkepribadian yangBerlandakan Gotong Royong
Misi Presiden
1. Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia;2. Struktur Ekonomi yang Produktif Mandiri dan Berdaya Saing;3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat dan
Terpercaya7. Perlindungan Bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman
pada Seluruh Warga;8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efesien dan Terpercaya;9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
4
ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN YANBIK DI DAERAH
3 KARAKTERRISTIK DPMPTSP
HUBUNGAN INTERAKSI DALAM IMPLEMENTASI OSS
SATGAS
DATA DPMPTSP PER-2017 & 2018
EMONEV DPMPTSP
MENU
5
TUNSUS
MEKANISME PEMBENTUKAN TIM TEKNIS DPMPTSP DAERAH
PATEN PASCA OSS
SE MDN – PENYELENGGARAAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SKDU HO SITU
DATA KABUPATEN KOTA TERKAIT HO, SITU, SKDU
DATA REALISASI INVESTASI DAERAH
MENU
Daerah Kelembagaan Pendelegasian SOP Pemanfaatan TIK Pembentukan
Satgas
sudah belum sudah belum sudah belum sudah belum sudah belum
PROVINSI 34 0 34 0 34 0 34 0 34 0
KABUPATEN 415 1 305 111 184 232 271 145 359 57
KOTA 93 5 98 0 79 19 72 26 86 12
JUMLAH 542 6 437 111 297 251 377 171 479 69
% 99.64 79.74 54,19 68,79 87,40
Sumber data dari Ditjen Bangda dan Menkoperekonomian. Per April 2018.
DATA PERKEMBANGAN PTSP
Catatan:
1. Dari 34 Provinsi yang telah membentuk DPMPTSP, masih terdapat 3 provinsi nomenklaturnya belum sesuai dengan
DPMPTSP;
2. Dari 414 Kabupaten yang telah membentuk DPMPTSP, masih terdapat 135 Kabupaten nomenklaturnya belum sesuai dgn
DPMPTSP;
3. Dari 98 Kota yang telah membentuk DPMPTSP, masih terdapat 23 Kota nomenklaturnya belum sesuai dengan DPMPTSP
Landasan dan Arah Kebijakan
KONSTITUSI(Pembukaan UUD 1945)
Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
UU 23/2014Tentang Pemerintahan Daerah
Desentralisasi & OTDA
Terciptanyadaya guna & hasil guna
penyelenggaraanPemerintahan Daerah,
baik melaluipeningkatan
pelayanan publikmaupun melalui
peningkatan dayasaing Daerah
Sinergiantara Pemda dengan
Pemerintah Pusatdalam berbagai aspek
penyelenggaraanpemerintahan
K
E
S
E
J
A
H
T
E
R
A
A
N
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik
PELAYANAN PUBLIK
Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(PTSP)
PERMENDAGRI 138/2017
PERPRES 97/2014 UU 23/2014
Penyelenggaraan PTSP Daerah
Penyelenggaraan PTSPPasal 349
1) Daerah dapat melakukan penyederhanaan jenis dan prosedurpelayanan publik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan dayasaing daerah.
2) Penyederhanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkandengan Peraturan Daerah.
3) Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
PERMENDAGRI 100/2016
Pedoman Nomenklatur Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
1) Daerah wajib membentuk kelembagaan PTSP.
2) Melimpahkan seluruhnya kewenangan perizinan dan non perizinan
kepada PTSP.
3) Izin ditanda tangani oleh Kepala PTSP.
4) Pelayanan perizinan dan non perizinan dilaksanakan secara elektronik.
5) Jangka waktu penerbitan izin usaha paling lama 7 hari kerja
Sanksi Administratif.
a. Teguran tertulis dari Mendagri ke Gubernur sebanyak 2 kali berturut-turut.
b. Menteri mengambil alih pemberian izin yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.
c. Anggarannya akan dipangkas oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Penghilangan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU):
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pasal 350
1) Kepala Daerah wajib memberikan pelayanan perizinan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Daerah membentuk Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berpedoman padaketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Kepala daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinandikenai Sanksi Administratif.
PERPRES 91/2017
Percepatan Pelaksanaan Berusaha
1) Meningkatkan pelayanan, pengawalan, penyelesaian, hambatan, penyederhanaandan pengembangan sistem online dlm rangka percepatan penyelesaian perizinanberusaha.
2) Membentuk Satgas pada Provinsi dan Kabupaten/Kota, memulai reformasiperaturan perizinan berusaha yang menjadi kewenangan Gubernur, Bupati danWali Kota.
PP 24/2018
Pasal 100
Sanksi1) Gubernur dan Bupati/ Wali Kota yang tidak memberikan pelayanan pemenuhan
Komitmen Izin Usaha dan/atau Izin Komersil atau Operasional sesuai OSS kepada PelakuUsaha yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintahini dan peraturan perundang-undangan terkait dikenai Sanksi.
2) Sanksi berupa teguran tertulis kepada:a.Gubernur oleh menteri yang menyelnggarakan urusan pemerintahan dalam negeri; danb.Bupati/ wali kota oleh gubenur sebagai wakil Pemerintah Pusat
ONLINE SYSTEM PELAYANAN + DIGITALISASI PELAPORAN & ARSIP
Perpres 97/2014
• Pasal 17
Penyelenggaraan Perizinan dan Nonperizinan oleh PTSP wajib menggunakan PSE
• Pasal 1 angka 9
Pelayanan Secara Elektronik (PSE) adalah pelayanan Perizinan dan Nonperizinan yang diberikan melalui PTSP secara elektronik.
• Pasal 18
PSE oleh PTSP mencakup aplikasi otomasi proses kerja (business process) dan informasi yang diperlukan dalam pelayanan Perizinan dan Nonperizinan.
Permendagri 138/2017
• Pasal 35
(1) Dalam penyelenggaraan pelayananPerizinan dan Nonperizinan daerahmenggunakan PSE
(2) PSE bertujuan untuk memberikan aksesyang lebih luas
(3) Pelaksanaan PSE melalui PTSP-el
(4) Daerah Wajib menyelenggarakanSistem Elektronik secara andal danaman serta bertanggung jawab.
SURAT MENDAGRI tgl 25 Jan 2018
Pengintegrasian Sistem Layanan Perizian
dan Nonperizinan secara Online
PP 24 /2018
• Pasal 18
Penerbitan berusaha diterbitkan oleh
Menteri, Pimpinan Lembaga, Gubernur,
atau Bupati/Wali Kota
• Pasal 19 angka 3 dan 4
Penerbitan Perizinan Berusaha dalam bentuk
Dokumen Elektornik
Dokumen Elektronik dengan disertai Tanda
Tangan Elektronik
SURAT MENDAGRI tgl 28 Juni 2018
Kesiapan PTSP Daerah Dalam
Menghadapi Implementasi Online Single
Submission (OSS)
PELAYANAN PERIZINAN SESUAI UU 23 TH 2014
KELEMBAGAAN
(Pasal 350 )
KDH wajib memberikan pelayanan
perizinan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Dalam memberikan pelayanan perizinan
Daerah membentuk “Unit PTSP”.
PENUTUP
(Pasal 407 )
Pada saat UU ini berlaku, semua perUU-
an yg berkaitan secara langsung
dengan daerah WAJIB mendasarkan
dan menyesuaikan pengaturannya
pada UU ini.
KELEMBAGAAN DPMPTSP
ImplementasiUU 23/2014
PP 18/2016
Ttg
Perangkat
DaerahMengatur tentang
Nomenklatur
kelembagaan
DPMPTSP
Mengatur SOTK
DPMPTSP
PMDN 100/2016
NSPK
Pemdabentuk
DPMPTSP
Pelayanancepat,
mudah, pastiterjangkau, transparan, bersih dan
bebaskorupsi
Kendala: masih terdapat daerah yang belum sesuai nomenklaturkelembagaan dan struktur organisasi dengan PP 18/2016 danPermendagri 100/2016
Kualitas Layanan
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Menetapkan NSPK, yaitu berupa ketentuan Per-UU yg ditetapkan oleh Pemerintah Pusat (ygdilaksanakan oleh K/L) sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yg menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi kewenangan Daerah. (Pasal 16)
Menetapkan kebijakan Daerah untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan wajib berpedoman pada NSPK yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. (Pasal 17)
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yg menjadi kewenangan Daerah. (Pasal 16)
Dalam hal kebijakan Daerah yang dibuat tidak mempedomani NSPK, Pemerintah/Pemprov membatalkan kebijakan Daerah(Pasal 17)
KEWENANGANDALAM PENYELENGGARAAN URUSAN KONKUREN (UU 23/2014)
PEMBINAAN TEKNIS:Terhadap
Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Diserahkan
Kepada Daerah Provinsi
KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA
Dalam bentuk:Fasilitasi, Konsultasi, Diklat,
dan Litbang
P E M B I N A A N U M U M DA N T E K N I S
FILOSOFIPELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
PTSP
salah satu program pemerintah dalam
rangka peningkatanpelayanan publik,
memangkas birokrasipelayanan perizinandan non perizinan
kepastian hukum kepadamasyarakat;
- memperpendek proses pelayanan;
- mewujudkan proses pelayananyang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau; dan
- mendekatkan dan memberikanpelayanan yang lebih luas kepadamasyarakat
sebagai upaya mencapaigood governance/
kepemerintahan yang baik
OSS
1
1
2
2
3 4 5
Pelaku Usaha
Dinas Teknis
Dinas Teknis
DPMPTSP Notifikasi OSS
1 4
Pelaku Usaha
Dinas Teknis
Dinas Teknis
DPMPTSP
OSS
OSS
2 3
2 3
1 2
Dinas Teknis
Dinas Teknis
DPMPTSP
OSS
OSSPelakuUsaha
X
X
TERIMA BERSIH SAPU BERSIHBEBAN BERSIH
KARAKTERISTIK
CHECKLIST PTSP PRIMA BERBASIS ELEKTRONIK
1 Kelembagaan DPMPTSP
2 Pendelegasian SELURUH
3 MPP ADA TTD BUPATI
4 SP ADA
5 JP ADA
6 Tim Teknis ADA TTD BUPATI
7 Aplikasi ADA Mandiri/Sicantik
8 Koneksi Dinas Teknis ONLINE
9 Implementasi OSS SUDAHNotifikasi/ Web Service
10 OTS ADA
11 DS ADA
12 SARPRAS MEMADAI (FO+BO)Komputer, Jaringan
13 Forum Komunikasi ADA
14 SDMMEMADAI (Proporsional)
Diklat Teknis, Pendidikan
15 Insentif ADA
16 SATGAS Berperan Rutin Kegiatan
17 PATEN Terkoneksi/Terkordinasi BINWAS
18Advokasi/PerlindunganHukum
ADA
HASIL SEMENTARA PEMERINGKATAN DPMPTSP 34 PROVINSI
DATA PTSP DAERAHTUNJANGAN KHUSUS
DALAM APBD
DATA PTSP DAERAH TAHUN 2019
DATA PTSP DAERAH PENDELEGASIAN DAN JUMLAH IZIN
Menu
HASIL SEMENTARA PEMERINGKATAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI MALUKU UTARA
TUNJANGAN KHUSUS
1. Pasal 350 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah:
- Ayat (1) mengamanatkan bahwa Kepala Daerah
wajib memberikan pelayanan perizinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Ayat (2) mengamanatkan bahwa Dalam rangka
memberikan pelayanan perizinan Daerah
membentuk unit pelayanan terpadu satu pintu
(PTSP) berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan
LANDASAN KEBIJAKAN
TUNJANGAN KHUSUS
2. Pasal 65 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
mengamanatkan bahwa Pemerintah daerah dapat
memberikan tambahan penghasilan kepada pegawai
negeri sipil daerah berdasarkan pertimbangan yang
obyektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah dan memperoleh persetujuan
DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
LANDASAN KEBIJAKAN
TUNJANGAN KHUSUS
3. Pasal 39 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
mengamanatkan antara lain sebagai berikut:
a. Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan kepada pegawai negeri sipil berdasarkan
pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dan memperoleh
persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Tambahan penghasilan diberikan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban
kerja atau tempat bertugas atau kondisi kerja atau
kelangkaan profesi atau prestasi kerja;
LANDASAN KEBIJAKAN
TUNJANGAN KHUSUS
3. Pasal 39 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
mengamanatkan antara lain sebagai berikut:
c. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja
diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dibebani
pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai
melampaui beban kerja normal;
d. Kriteria pemberian tambahan penghasilan ditetapkan
dengan peraturan kepala daerah
LANDASAN KEBIJAKAN
TUNJANGAN KHUSUS
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017,
mengamanatkan bahwa daerah wajib memberikan
tunjangan khusus kepada penyelenggara perizinan di PTSP
daerah beserta Tim Teknis dari OPD teknis terkait yang
besarannya disesuaikan dengan kemampuan daerah,
berdasarkan Pasal 48 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
138 Tahun 2017
5. Dalam mendukung alokasi tunjangan khusus untuk
penyelenggara PTSP dan Tim Teknis, Mendagri mendukung
pengaturannya melalui Permendagri Nomor 38 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019
LANDASAN KEBIJAKAN
TUNJANGAN KHUSUS
6. Sejalan dengan Lampiran romawi V point 22 Permendagri Nomor 38 Tahun
2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019 yang
mengamanatkan bahwa Dalam rangka peningkatan tatalaksana, kualitas, dan
percepatan pelayanan perizinan dan non perizinan, serta untuk mendukung
pencapaian target kemudahan berusaha (Ease of Doing Bussiness/EoDB),
pemerintah daerah menganggarkan pendanaan untuk
pembentukan/pembangunan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan
prasarana pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) guna menjamin efektivitas, penguatan koordinasi, pembinaan,
peningkatan kapasitas SDM, dan pemantapan tugas-tugas DPMPTSP dengan
mempedomani Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Peraturan Presiden Nomor 97
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah
LANDASAN KEBIJAKAN
TUNJANGAN KHUSUS
PERTIMBANGAN TEKNIS
1. PTSP sebagai entry point (pintu masuk) peningkatan investasi daerah melalui
kualitas pelayanan perizinan dan nonperizinan.
2. PTSP sebagai katalisator peningkatan Pendapan Asli Daerah (PAD) melalui
pelayanan perizinan dan nonperizinan yang prima.
3. Kepala DPMPTSP menerima seluruh pendelegasian perizinan dan
nonperizinan yang menjadi kewenangan Gubernur/Bupati/Walikota sehingga
bertanggungjawab penuh secara administrative terhadap izin/nonizin yang
diterbitkan.
4. PTSP menjadi garda terdepan dalam menerapkan penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan nonperizinan yang bersih dan bebas KKN.
5. PTSP melaksanakan Program Prioritas Nasional dalam mendukung
peningkatan kemudahan berusaha (EoDB).
6. DPMPTSP sebagai salah satu indikator kinerja Pemerintah Daerah di bidang
pelayanan publik yang menjadi tolok ukur pemberian penghargaan dan sanksi
dalam memperoleh Dana Insentif Daerah (DID).
P E L A K U U S A H A
O S SS I C A N T I K
C L O U DP T S P
X
D I N A S T E K N I S
K L K L K LK D H
• Kelembagaan• SARPRAS• SDM• IT
X
X X
X
XX
I N T E R A K S I S TA KE HOL D E R P E R I Z I NA N
DA L A M I M P L E M ENTA S I OS S
P E L A K U U S A H A
O S SS I C A N T I K
C L O U DP T S P
D I N A S T E K N I SK L
T I M T E K N I S
N S P K D A E R A H
N S P K P U S A T
N I B
I N T E R A K S I S TA KE HOL D E R P E R I Z I NA N
DA L A M I M P L E M ENTA S I OS S
KENDALA IMPLEMENTASI OSS
BKPM/OSS & KL PTSP DINAS TEKNISPTSP DINAS
TEKNISPERIZINAN BERUSAHA
PEMERINTAH PUSAT
• Integrasi KL denganOSS yang bentuknyaNSPK
• Pengembangan OSS yang AdaptifBersama SicantikCloud
• KejelasanKewenangan dalamPemenuhan IO/K
• Binwas
PROVINSI
• Pendelegasian• Tim Teknis• Online Sistem kepada Dinas Teknis• Kejelasan Izin dalam 4 Bidang Urpem
(Pendidikan, Kehutanan, Kelautan, & ESDM)• SOP Terintegrasi dengan Dinas Teknis• Tata Ruang• SARPRAS, SDM, Jaringan Sistem IT• Integrasi OSS dengan Sicantik
BKPM/OSS & KL
PTSP DINAS TEKNIS
PTSP DINAS TEKNIS PERIZINAN BERUSAHA
KABUPATEN/KOTA
• Pendelegasian• Tim Teknis• Online Sistem kepada Dinas Teknis• Kejelasan Izin dalam 4 Bidang Urpem
(Pendidikan, Kehutanan, Kelautan, & ESDM)
• SOP Terintegrasi dengan Dinas Teknis• RDTR• SARPRAS, SDM, Jaringan Sistem IT• Integrasi OSS dengan SICANTIK• Belum Familiar terkait aplikasi SimBG,
SINAS, Amdal.net, OSS & Sicantik
PEMOHON/ PENGUSAHA
• Masih Ping Pong• Biaya• Terkait CSR• Gaptek
KENDALA IMPLEMENTASI OSS
TIM TEKNIS
1. Dalam Pasal 217 dan Pasal 218 UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa:
a. Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
b. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang mempunyai
tugas membantu kepala daerah melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala
daerah melalui sekretaris Daerah
Hal ini mengartikan bahwa tugas Kepala Dinas adalah melaksanakan
urusan pemerintahan mulai dari merencanakan, melaksanakan dan
melakukan pengawasan, termasuk memberikan rekomendasi secara
teknis dalam penerbitan izin sesuai kewenangannya
TIM TEKNIS
2. Sesuai ketentuan Pasal 10 Permendagri Nomor 138 Tahun 2017,
ditegaskan bahwa:
a. Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan PTSP, pada bidang yang
menyelenggarakan pelayanan dibentuk tim teknis sesuai dengan
kebutuhan yang merupakan representasi dari perangkat daerah terkait.
b. Tim teknis PTSP sebagaimana dimaksud memiliki kewenangan untuk
memberikan pertimbangan teknis untuk memberikan rekomendasi
perizinan dan nonperizinan
TIM TEKNIS
3. Berdasarkan hal tersebut di atas, terkait dengan Tim Teknis dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. DPMPTSP menerbitkan izin berdasarkan rekomendasi teknis yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Teknis terkait;
b. Kepala Dinas Teknis memberikan rekomendasi teknis berdasarkan
pertimbangan teknis yang dikeluarkan oleh Tim Teknis;
c. Tim Teknis dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang merupakan
representasi dari perangkat daerah teknis dengan Surat Keputusan
Kepala Daerah;
d. Perangkat Daerah teknis menerbitkan rekomendasi teknis tanpa
pertimbangan teknis apabila DPMPTSP belum membentuk Tim
Teknis; dan
e. Pertimbangan Teknis yang diterbitkan oleh Tim Teknis tidak dapat
dijadikan dasar oleh DPMPTSP untuk menerbitkan izin
FUNGSI DINASFUNGSI
DPMPTSP
PMUU23 UU23
KewenanganIzin
- Kdh wajib yan jin- Bentuk PTSP
- Perpres 97- Permendagri 100- Permendagri 138
Pendelegasian Kewenangan IzinKepada Kepala DPMPTSP
REKOMENDASI
TIM TEKNIS
ALUR IZINMODEL PTSP YANG MEMBENTUK
TIM TEKNIS
PEMOHON DPMPTSP
Terbit Izin/Notifikasi keOSS/ Cabut Izin/ Batal Izin
1 2 4
3
TIM TEKNIS REKOMTEK
6
- Survei Lapangan- Inventaris Data- Hitung Teknis
5
7
PEMOHON DPMPTSP Terbit Izin/Cabut Izin/ Batal Izin
REKOMTEK1
3
2
- Survei Lapangan- Inventaris Data- Hitung Teknis
ALUR IZINMODEL PTSP YANG TIDAK MEMBENTUK TIM TEKNIS
WAJIB 1. Sistem OTS2. SOP Terintegrasi3. Online dengan Dinas Teknis
OPD Teknis
4
5
Terbit Izin/Notifikasi ke OSS/ Cabut Izin/ Batal Izin
6
7
TTD KADIS
PERSONIL TIM TEKNIS
“TUNSUS”
SK KDH
INSENTIF TIM TEKNIS
PTSP
OPD TEKNIS
• KADIS • SEKRETARIS;• Kabid/Kasi; • (Seluruh PIC di DPMPTSP).
• KADIS;• SEKRETARIS;• SELURUH PENYELENGGARA
PELAYANAN DI PTSP.
Bertempat & berkantor di PTSPDiberi kewenangan TTD REKOMTEK
Bertempat & berkantor di PTSPTidak diberi kewenangan TTD REKOMTEK
Tidak bertempat & berkantor di PTSPREKOMTEK ONLINE
5 VERSI TIM TEKNIS
1
2
3
4
5
Tidak bertempat & berkantor di PTSPREKOMTEK Manual/OFFLINE
Bertempat & berkantorStatus pegawai di pindahkan
Rekom tdk diberikanRekom balik ke Dinas
PAT E N PA S C A O S S
BUPATI/WALIKOTA
DPMPTSPCAMAT(PATEN)
IZIN / NON IZIN
PEMBINA TERTULIS
KEWENANGAN PELAYANAN DI KECEMATAN
Izin Non UsahaNon Perizinan
Fungsi TugasPasca OSS
PAT E N PA S C A O S S
PATEN
DATA MONITOR
PENYULUHANPENGAWASAN
PEMOHON
Sim
ple
Pe
laya
nan
PT
SP
PP 24
Diluar PP 24
MIKRO NIB + IU Non Komitmen
NIB + Komitmen
DPMPTSP
TIMTEKNIS
PERTEK/REKOMTEK
NOTIFIKASIOSS
TERBIT IU ygEFEKTIF
Terbit Izin Non Usahaa. Pelimpahan
Kewenangan Dari KDH b. Terbit Non Perizinanc. Pelayanan Terpadu
Lainnya
? Identifikasi
B I N WA S
DPMPTSP Terbit IzinDiawasi
DievaluasiOPD Teknis
PATEN
- PTSP- OPD Teknis
- Data Monitor- Pengawasan- Penyuluhan
SATGAS PRA - Saat - Pasca Izin Terbit
Satuan Tugas (SATGAS) dibentuk untuk meningkatkan pelayanan, pengawalan, penyelesaianhambatan, penyederhanaan, dan pengembangan system online dalam rangka percepatan pelaksanaan perizinan berusaha termasuk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah setelah mendapatkan persetujuan penanaman modal
S AT UA N T U G A S ( S ATG A S )
SATGAS sebagaimanadimaksud:• SATGAS NASIONAL• SATGAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA• SATGAS PROVINSI• SATGAS KABUPATEN/KOTA
PERPRES No. 91 Tahun 2017
PASAL 1 AYAT 1
PASAL 3 AYAT 2
PERSONIL & TUPOKSI SATGAS
KEPALA ANGGOTA TUPOKSI
SATGAS NASIONAL
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian
SEKRETARIS : SekretarisKementerian Koordinator BidangPerekonomian
• Menteri Koordinator BidangPolitik, Hukum, dan Keamanan;
• Menteri Koordinator BidangKemaritiman;
• Menteri Koordinator BidangPembangunan Manusia dan Kebudayaan;
• Menteri Dalam Negeri;• Menteri Keuangan;• Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia;• Menteri Komunikasi dan
Informatika;• Menteri Sekretaris Negara;• Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi;• Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia;• Sekretaris Kabinet; dan• Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal.
• Mengembangkan kebijakan peningkatan pelayanan, pengawalan, penyelesaian hambatan, penyederhanaan, dan pengembangan sistem online dalam rangkapercepatan penyelesaian Perizinan Berusaha;
• Menetapkan prioritas penyelesaian Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam huruf a;
• Melakukan penyelesaian atas hambatan pelaksanaanPerizinan Berusaha yang disampaikan oleh Satuan TugasKementerian/Lembaga, Satuan Tugas Provinsi, SatuanTugas Kabupaten/Kota, dan/atau Pelaku Usaha;
• Menyampaikan laporan kepada Presiden mengenaiPerizinan Berusaha yang tidak diselesaikan oleh menteri/kepala lembaga, gubernur, dan/ataubupati/walikota;
• Membentuk layanan pengaduan dalam rangka percepatan penyelesaian Perizinan Berusaha.
PERSONIL & TUPOKSI SATGAS KEPALA Personil TUPOKSI
SATGAS KEMENTERIAN/
LEMBAGA(LEADING: Dalam hal
perizinan yang menjadi kewenangan
gubernurbersangkutan
diperlukan oleh menteri/kepala
lembaga dan/ataubupati/walikota yang
berfungsi sebagaiutama (leading) untuk
menerbitkanPerizinan Berusaha)
Pejabat EselonI
Seorang Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang ditetapkan oleh Menteri/Kepala Lembaga.
Cakupan Kementerian Lembaga yang Berfungsi sebagai utama (Leading) mencakup : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pertanian, Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan kementerian/lembaga lainnya yang ditetapkan oleh Satuan Tugas Nasional
• Melakukan inventarisasi seluruh Perizinan Berusahasektor masing-masing, baik yang perizinannyaberada dalam lingkup menteri/kepala lembagamaupun perizinan terkait yang berada di luarmenteri/kepala Lembaga;
• Melakukan pengawalan, pemantauan, dan penyelesaian hambatan atas Perizinan Berusaha di sektornya (end to end);
• Melakukan peningkatan pelayanan seluruh Perizinan Berusaha di sektornya (end to end);
• Menyampaikan kepada Satuan Tugas Nasional atashambatan penyelesaian Perizinan Berusaha yang tidak ditindaklanjuti oleh menteri/kepala lembagalainnya, gubernur, dan/atau bupati/walikota; dan
• Membentuk layanan pengaduan dalam rangka percepatan penyelesaian Perizinan Berusaha.
PERSONIL & TUPOKSI SATGAS
KEPALA Personil TUPOKSI
SATGAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA
(SUPORTING: Dalam halPerizinan Berusaha
merupakan kewenanganmenteri/kepala lembaga
yang memberikanpelayanan Perizinan
Berusaha yang diperlukanoleh menteri/kepala
lembaga lainnya, gubernur, dan/atau
bupati/walikota yang berfungsi sebagai utama(leading) dalam rangkamenerbitkan Perizinan
Berusaha)
Pejabat Eselon I
• Seorang Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang ditetapkan oleh Menteri/Kepala Lembaga.
• Melakukan pengawalan, pemantauan, dan penyelesaian hambatan atas Perizinan Berusahayang menjadi kewenangannya yang diperlukan oleh menteri/kepala lembaga, gubernur, dan bupati/ walikota yang berfungsi sebagai utama (leading);
• Melakukan peningkatan pelayanan dan penyederhanaan Perizinan Berusaha yang menjadikewenangannya;
• Melakukan koordinasi dengan Satuan TugasNasional, Satuan Tugas Kementerian/Lembaga, Satuan Tugas Provinsi, dan/atau Satuan TugasKabupaten/ Kota yang berfungsi sebagai utama(leading).
PERSONIL & TUPOKSI SATGAS
KEPALA Personil TUPOKSI
SATGAS PROVINSI(LEADING: Dalam halPerizinan Berusaha
merupakan kewenangangubernur dan dilakukan
oleh gubernurbersangkutan)
SekretarisGubernur
• Seorang Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang ditetapkan oleh Gubernur.
• Melakukan inventarisasi seluruh perizinan yang diperlukan sebagai persyaratan dari Perizinan Berusahayang menjadi kewenangan gubernur;
• Melakukan pengawalan, pemantauan, dan penyelesaianhambatan atas Perizinan Berusaha yang menjadikewenangan gubernur (end to end);
• Melakukan peningkatan pelayanan seluruh PerizinanBerusaha yang menjadi kewenangan gubernur (end to end);
• Menyampaikan kepada Satuan Tugas Nasional atashambatan penyelesaian Perizinan Berusaha yang tidakditindaklanjuti oleh menteri/kepala lembaga dan/ataubupati/walikota;
• Membentuk layanan pengaduan dalam rangka percepatan penyelesaian Perizinan Berusaha.
SATGAS PROVINSI(SUPORTING: Dalam halperizinan yang menjadikewenangan gubernur
bersangkutan diperlukanoleh menteri/kepalalembaga dan/atau
bupati/walikota yang berfungsi sebagai utama
(leading) untukmenerbitkan Perizinan
Berusaha)
SekretarisGubernur
• Seorang Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang ditetapkan oleh Gubernur.
• Melakukan pengawalan, pemantauan, dan penyelesaianhambatan atas Perizinan Berusaha yang menjadikewenangan gubernur yang diperlukan oleh menteri/kepala lembaga dan bupati/walikota yang berfungsi sebagai utama (leading);
• Melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Nasional, Satuan Tugas Kementerian/Lembaga, dan/atau SatuanTugas Kabupaten/Kota yang berfungsi sebagai utama(leading).
PERSONIL & TUPOKSI SATGAS
KEPALA Personil TUPOKSI
SATGAS KABUPATEN/ KOTA(LEADING:
Dalam hal PerizinanBerusaha merupakan
kewenangan bupati/walikotadan dilakukan oleh
bupati/walikotabersangkutan)
SekretarisDaerah
Kabupaten/ Kota
• Seorang Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
• Melakukan inventarisasi seluruh perizinan yang diperlukan sebagai persyaratan dari perizinan berusahayang menjadi kewenangan bupati/walikota;
• Melakukan pengawalan, pemantauan, dan penyelesaianhambatan atas Perizinan Berusaha yang menjadikewenangan bupati/walikota (end to end);
• Melakukan peningkatan pelayanan seluruh PerizinanBerusaha yang menjadi kewenangan Bupati/Walikota(end to end);
• Menyampaikan kepada Satuan Tugas Nasional atashambatan penyelesaian Perizinan Berusaha yang tidakditindaklanjuti oleh menteri/kepala lembaga dan/atauGubernur;
• Membentuk layanan pengaduan dalam rangka percepatan penyelesaian Perizinan Berusaha.
SATGAS KABUPATEN/ KOTA(SUPORTING: Dalam halperizinan yang menjadi
kewenangan daerahkabupaten/kota
bersangkutan diperlukanoleh menteri/kepala lembaga
dan/atau gubernur yang berfungsi sebagai utama
(leading) untuk menerbitkanPerizinan Berusaha)
SekretarisDaerah
Kabupaten/ Kota
• Seorang Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
• Melakukan pengawalan, pemantauan, dan penyelesaianhambatan atas Perizinan Berusaha yang menjadikewenangan Bupati/ Walikota yang diperlukan oleh menteri/kepala lembaga dan Gubernur yang berfungsisebagai utama (leading);
• Melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Nasional, Satuan Tugas Kementerian/Lembaga, dan/atau SatuanTugas Provinsi yang berfungsi sebagai utama (leading).
Segala biaya yang diperlukan dalampelaksanaan tugas Satuan TugasNasional, Tim Pelaksana dan Manajemen Pelaksana dibebankankepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomiandan sumber pendanaan lainnyayang sah
A N G G A R A N S AT UA N T U G A S ( S ATG A S )
PERPRES No. 91 Tahun 2017
PASAL 7
PASAL 3 AYAT 2
Segala biaya yang diperlukan dalampelaksanaan tugas Satuan TugasKementerian/ Lembaga, Tim Pelaksana dan ManajemenPelaksana dibebankan kepadaAnggaran Pendapatan dan BelanjaNegara Kementerian/ Lembaga dan sumber pendanaan lainnya yang sah
PASAL 10
Segala biaya yang diperlukan dalampelaksanaan tugas Satuan TugasProvinsi, Tim Pelaksana dan Manajemen Pelaksana dibebankankepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ProvinsiBersangkutan dan sumberpendanaan lainnya yang sah
A N G G A R A N S AT UA N T U G A S ( S ATG A S )
PERPRES No. 91 Tahun 2017
PASAL 13
PASAL 3 AYAT 2
Segala biaya yang diperlukan dalampelaksanaan tugas Satuan TugasKabupaten/ Kota, Tim Pelaksanadan Manajemen Pelaksanadibebankan kepada AnggaranPendapatan dan Belanja DaerahKabupaten/Kota Bersangkutan dan sumber pendanaan lainnya yang sah
PASAL 10
PENYELENGGARAAN PTSP
DEREGULASI DEBIROKRASI
GOAL
PURPOSE
STRATEGY
IKLIM USAHA YANG
LEBIH KONDUSIF
OBJECTIVE
PENINGKATAN PELAYANAN
PERIZINAN
PENGURANGAN
JUMLAH IZIN
Izin menjadi lebih sedikit
PERBAIKAN DALAM
PROSEDUR PELAYANAN
Pelayanan yang murah dan cepat
PTSP
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PTSP PRIMA
KELEMBAGAAN
RENGAR, SDM &
SARPRAS
O
S
S
PSE
OTS
DS
KUALITAS
YAN
IZIN/NON
EODB
PERTUM
BUHAN
EKONOMI
KSMMPP
SP
SOP
DELEGASI
- Kodefikasi
- Standarisasi
- Simplifikasi
KINERJA PTSP DAERAH
Input Strategi Ouput Outcome/
Benefit
PERSOALAN MENDASAR PTSP
• KELEMBAGAAN
• PENDELEGASIAN KEW
• MPP, SP, SOP, PSE,TTE, DS, OTS, OSS
• SARPRAS (6 VERSI)
• PERENCANAAN & ANGGARAN
• KOORDINASI DGN DISKOMINFO
• INTERAKSI DAN KOORD DGN TIM TEKNIS
• SDM
• MINDSET SBG INDIKATOR KINERJA PEMDA
• ANALISA IMPLIKASI TERHADAP EODB
• PELAPORAN
• KOMITMEN RENAKSI KORSUPGAH KORUPSI
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
1. Menetapkan Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah
mengenai perizinan dengan mengikuti ketentuan PP Nomor 24
Tahun 2018 dan Peraturan Menteri/Kepala mengenai NSPK
Pelaksanaan OSS Perizinan Sektor dan mencabut ketentuan yang
lama yang tidak sesuai dengan bisnis proses OSS.
2. Mengfungsikan PTSP Daerah untuk memberikan fasilitasi
layanan informasi dan layanan berbantuan OSS.
3. Peningkatan fungsi ASN Daerah dan Organisasi Perangkat
Daerah dalam percepatan layanan pemenuhan komitmen Pelaku
Usaha dan pengawasan pelaksanaan Perizinan.
4. Peningkatan pengawasan terhadap ASN dalam rangka
pelaksanaan OSS.
5. PTSP sebagai penyelenggara OSS dalam mempersiapkan SDM
dan perangkat pendukung serta membangun koordinasi dengan
tim teknis terintegrasi secara elektronik
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
6. Jaringan internet, peralatan komputer dan SDM memadai.
7. Meningkatkan Pendanaan OSS di PTSP daerah melalui
perencangan yang proporsional dan berkesinambungan
8. Bimtek OSS dan aplikasi sicantik cloud utk personil PTSP daerah
dan dinas teknis
RESPON PTSP TERHADAP OSS
PRODUKTIF
• SEGERA SIAPKAN SARPRAS
• SDM DI BIMTEK
• FAHAMI ATURAN
• DAMPINGI NIB,IU,IK/O
• PERKUAT TIM TEKNIS
• OPTIMIS
KONTRA PRO
• SARPRAS NON DUKUNG
• SDM NON BIMTEK
• GAGAL FAHAM ATURAN
• NON DAMPINGI PU
• DELEGASI DIKEMBALIKAN KE OPD
• PESIMIS
PERAN PTSPDALAM IMPLEMENTASI OSS
• BERI LAYANAN BANTUAN DLM NIB, IU, IK/O
• BERSAMA TIM TEKNIS KAWAL PU PENUHI
KOMITMEN
• VERIFIKASI DAN NOTIFIKASI BERDASARKAN PERTEK TIM TEKNIS
• BANGUN KOORD ONLINE DENGAN OPD TEKNIS MELALUI INTEGRASI SICTK
• SUN SOP SUS
• BERI PERTIMBANGAN CABUT/BATAL IZIN ATAS DASAR PERTEK KPD OSS
• BERI IZIN NON OSS DI LUAR PP24
• MENJALANKAN DISKRESI KDH THP HAMBATAN OSS SESUAI PASAL 98 (2) PP 24
• BANGUN TRUST PU
• TINGKATKAN KINERJA SDM, PSE,TTE, DS, OTS
TEMUAN MASALAH ALA PTSP
O S S
I. ASPEK REGULASI :
• 1. NSPK BELUM TUNTAS SELURUH K/L DAN BELUM SEPEUHNYA KOORDINASI DGN DPMPTSP
• 2. BELUM ADANYA PEDOMAN TEKNIS OSS DI PUSAT DAN DAERAH (PERMENKO)
• 3. BELUM HARMONIS REGULASI SEKTOR TERKAIT IJIN/NON
• 4. SINKRONISASI KEWENANGAN PP NO. 24 TAHUN 2018 DENGAN KEWENANGAN UU 23 TAHUN 2014
II. ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI
1. PERLU PERCEPATAN INTEGRASI APLIKASI MANDIRI DENGAN APLIKASI MANTRA
2. SOFT SKILL DETAIL ATRIBUT OSS YG MENJADI KEWENANGAN DAERAH
0SS
3. INTERGRASI SIM K/L DENGAN OSS DAN DI DAERAH /PTSP MELALUI SICANTIK CLOUD
4. MENYEMPURNAKAN APLIKASI OSS SESUAI DENGAN PP 24 TAHUN 2018
III. ASPEK KELEMBAGAAN & TATAKELOLA
1. MEMPERJELAS KEWENANGAN DAN TJ IJIN VERSI OSS
2. MENEGASKAN IJIN NON OSS YG DIATUR OLEH PER-UU-AN
3. OPTIMALKAN PROSES PENGADUAN DAN PENDAMPINGAN UTK DAERAH DLM PELAKS OSS
4. OPTIMALISASI PERAN SATGAS PERCEPATAN PELAKS BERUSAHA DLM PENERAPAN OSS
P R I N S I P P T S PN O N O S S
P E M O H O N D P M P T S P P D T E R K A I T
R E K O M T E KI Z I N T E R B I T
P R I N S I P P T S PO S S
P E M O H O N
D P M P T S P
O S S
N I B
I U & I K / I O
P D T E R K A I T
R E K O M E K
P E M E N U H A N K O M I T M E N
B E L U M E F E K T I F
N O T I F I K A S I
E F E K T I F
F EN O M EN A PT SP D AE R A H
P T S P T E R I M A B E R S I H
K A R A K T E R P T S P
T U K A N G S T E M P E L M E L E M A H K A N P R I N S I P S A T U
P I N T U P E R K A D A ?
P T S P S A P U B E R S I H
N O T I F I K A S I , V E R I F I K A S I , R E K O M E N D A S I
M E N G U A T K A N P R I N S I P S A T U P I N T U
P E R K A D A J E L A S
P T S P B E B A N B E R S I H
A M B I L A L I H T A N P A R E K O M E N D A S I
R E N T A N K O N F L I K D E N G A N D T
P E R K A D A ? – M E L E M A H K A N S A T U P I N T U
PTSPPEMOHON DT
PTSPPEMOHON
DT
PTSPPEMOHON
DTX
TIDAK PATUHMASY TIDAK PUAS
PATUHMASY PUAS
TIDAK PATUHMASY PUAS
IZIN &
NON IZIN
DELEGASI
GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
KEPALA DPMPTSP
1. KEW
IZIN/NONIZIN
UR PEMDA
PROV,
KAB/KOTA
SESUAI PER UU-
AN;
2. KEW
IZIN/NONIZIN
UR PEM
DILIMPAHKAN
KPD GUB,
BUP/WALKOT.
KOORDINASI
PERANGKAT DAERAH
TERKAIT
IZIN & NON IZIN
SELENGGARAKAN
PTSPDAERAH
DAPAT MEMBENTUK
TERIMA/TOLAK
BERKAS
TERBIT DOK
IZIN & NON IZIN
SERAH DOK
IZIN & NON IZIN
CABUT/BATAL
DOK
IZIN & NON IZIN
TANGGUNG JAWAB
IZIN & NON IZIN
DOKUMEN IZIN
DPMPTSPPERANGKAT
DAERAH
TEKNISADMINISTRATIF
WAS +
EV
PASCA
TERBIT
KEWENANGAN
TIM TEKNIS
TIMBANG TEKNIS DLM REKOM IZIN & NON IZIN
BENTUK
PTSPDAERAH
DAPAT MEMBENTUK
PD
TERKAIT
SESUAI PER
UU-AN
PD
TERKAIT
SYARAT:
Sejak di
Terima Dok
Lengkap &
Benar
KECUALI:
Yang sudah
di atur
sesuai
Per UU-an
YAN IZIN & NON IZIN
KELOLA ADUAN
YAN IZIN & NON IZIN
PALING LAMA
WAKTU
DPMPTS
PRENC DOK REN BANGDA
Capaian Sasaran Kat
Tata Laksana;
Kualitas;
Cepatan Yan Izin &
Non Izin.
BAB IV PERENCANAAN
DAPAT MEMBENTUK
PTSP
KUMHAM
BPN
DUKCAPIL
BANKPIHAK
LAIN
ASURANSI
BPJS
PAJAK
INTEGRASIBAB V PENYEDERHANAAN
Paket paralel izin & nonizin
Jenis Layanan Izin & Nonizin Prosedur Yan Izin & Nonizin
PTSPDAERAH
Sederhanakan
CARA CARA
Satukan beberapa jenis izin saw menjadi
satu izin
DIBAGI
USAHA (12 BIDANG)
(MenkesHub………..)
NONUSAHA (8 BIDANG)
(Pu dan Pr, Trantib Linmas, dll)
1. Integrasikan Yan dengan:
Disdukcapil, BPJS, Dirjen
Pajak, Kemenkumham, BPN,
Bank, Asuransi, dan Pihak
terkait;
2. Integrasikan pel dengan
Kab/Kota;
3. Satukan tempat Yan;
4. Kurangi syarat izin & nonizin.
PERDA
PSE
TUJUAN
Akses lebih luas kpd Masy,
agar paralel yan izin & nonizin
yg lebih: MURAH
CEPAT
TEPAT
EFISISEN
TRANSP
AKUNTABEL
R L a. Sub sis yan info
b. Sub sis yan izin & nonizin
c. Sub sis pendukung
PTSP- el
SISTEM
ELEKTRONIK
SECARA
ANDAL
AMAN
BERTANGGUNG
JAWAB
BAB VI PSE
#Content Informasi#
1. Profil Kelembagaan
2. Profil Struktur
Organisasi
3. MPP Perizinan
& Nonperizinzan
5. Standar Pelayanan
6. Tracking System
8. Penilaian Kinerja PTSP
4. Maklumat layanan
Penyelenggara PTSP
7. Pengelolaan pengaduan
Perizinan & nonperizinan
Penyediaan dan pemberian informasi
Kepada masyarakat tidak dipungut biaya
#
m
a
n
u
a
l
#
#
i
n
f
o
r
m
a
s
i
#
#
i
n
f
o
r
m
a
s
i
#
#
e
l
e
k
t
r
o
n
i
k
#
Arah Kebijakan PSE PTSP
•PTSP el
•Integrasi Sistem
•Layanan On line
•Pemanfaatan Tanda Tangan Digital
(Digital Signature)
6 VERSI PSE
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
1 65432
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DS
Web
Profil
Aplikasi
Sistem
Integrasi
onlineAntar Dinas
Online
Sistem
pemohon
TTE
DSx
x
x
xx x
xx
x
x
Manual
x
x
Manual Manual
x
x
Manual Manual Manual
xx
x
x
Profil
Web
xx
x
TTE
1. Berkekuatan hukum + Akibat hukum yang sah
Dengan syarat:
a) Data buat TTE utk penandatanganan;
b) Data buat TTE saat ttd hny berada pd kuasa
Penandatangan:
c) Segala perubahan thdp ttd diketahui;
d) Segala perubahan inform thdp ttd diketahui;
e) Cara identifikasi siapa pembuatnya;
f) Cara tertentu tunjukkan penandatangan
telah beri persetujuan terhadap inform terkait.
2. Pemanfaatan TTE pling sdikit penuhi syarat:
a) Laman/websitr PSE menggunakan seritifkat el;
b) Penyelenggara&pemeohon wajib pny sertif;
c) Penerimaan permohonan dan syarat izin & nonizin
dlm bentuk elektronik;
d) Dokumen izin & nonizin diterbitkan dlm bentuk
dokumen elektronik dgn format PDF;
e) Seluruh proses penerbitan dok izin & nonizin melalui
transaksi el yg menggunakan TTE;
f) Tdk mmberikan ket atau notifikasi dlm bntuk kertas;
g) Penyerahan dok izin & nonizin secara el;
h) Arsip digital.
HAK AKSES
Hak akses diberikan kepada:
1. Kepala DPMPTSP;
2. Petugas pelayanan;
3. Pemohon;
4. Pegawai Instansi lain.
PTSP - elTata cara beri Hak Akses
Juknis kepada DPMPTSP
Pemilik Hak Akses
Wajib
1. Menjaga keamanan
Hak Akses;
2. Kerahasiaan kode akses
Pindai Tangan
TJ. Pemilik
Hak Akses
SARPRAS
PTSP EL
5
1. KONEKSI
INTERNET
2. APLIKASI
3. TELEPON PINTAR
4. PUSAT DATA
5. ALAT/FASILITAS
PENDUKUNG LAINNYABERBAGI PAKAI
DGN PEM
DAN/ATAU DGN
OPD LAIN
BAB VII SARPRAS
PTSP
P
TUNJ KHUSUSTIM TEKNIS
TAP KDH
P3K
TAP
Penyelenggara
Tim seleksi
Bertempat
Berkantor
Pendidikan
Formal
Diklat Berkala
BAB VIII SDM
TIM TEKNIS
P
DINAS
DIN
AS
BERTEMPAT
&
BERKANTOR
5 Versi TT1. Bertempat & berkantor
Diberi kewenangan
REKOM/PERTEK
2. Bertempat & berkantor
Tidak diberi kewenangan
REKOM/PERTEK
3. Tidak bertempat &
berkantor di PTSP
Rekom REKOM ONLINE;
4. Tidak bertempat &
berkantor di PTSP
Rekom manual/offline;
5. Bertempat & berkantor
Status pegawai di
pindahkan
Rekom tdk diberikan
Rekom balik ke Dinas.
ETIKA
PELAYANAN
DAPAT MEMBENTUK
SKM
PTSPWAJIB
RAP
1. DISIPLIN
2. CEPAT
3. TEGAS
4. SOPAN
5. RAMAH
1. Ukur Mutu &
Kualitas Yan Kpd
Masy;
2. 1 Thn 1 Kali
periodik minimal;
3. Survey Internal
dan Eksternal.
RAP
DAERAH
BAB IX ETIKA YAN
BAB X SKM
DAPAT
INOVASI
Semua Bentuk
Pembaharuan dalam
penyelenggaraan
PTSP
Meningkatkan
kinerja
Penyelenggaraan
PTSP
PEMDA
Jenis
Prosedur
Metode
PTSP
BAB XI INOVASI
DAPAT
PEMDA + MASY + STAKEHOLDER
(PEMANGKU KEPENTINGAN)
FORKOM PTSP
FUNGSI:
a. Menyelesaikan
permasalahan
Perizinan &
Nonperizinan;
b. Melakukan evaluasi
Penyelenggaraan
PTSP;
c. Memberikan
rekomendasi
kepada Kepala
Daerah.
ANGGOTA:
a. PTSP Provinsi
dan/atau PTSP
Kab/Kota;
b. Perwakilan Asosiasi
penerima layanan;
c. Ombudsman;
d. Unsur lainnya yg
terkait.
BAB XII FORKOM
Dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah
INOVASI
DAPAT MEMBENTUK
FORKOM PTSP
DAPAT
LAKUKAN
1. KINERJA PTSP;
2. BENTUK
PEMBARUAN PTSP.
Anggota :
1. PTSP Prov, Kab/Kota;
2. Asosiasi Penerima
Layanan;
3. Ombudsman;
4. Unsur lain terkait.
BENTUK
PEMDA
BINWAS
UMUM
BINWAS
TEKNIS
PTSP
PTSP
KAB/KOTA
MDN MELALUI
DIRJEN BINA ADWIL
MENTERI TEKNIS +
KEPALA LPNK
B
I
N
W
A
S
G
U
B
(
G
W
P
P)
PENYELENG
TEKNIS IZIN &
NON IZIN DI
DAERAH
PROV
BAB XIII BINWAS
MENTERI
TEKNIK KPD
LPNK
MDN/DIRJEN
BINA ADWILGUBERNUR
Fasilitasi;
Konsultasi;
Diklat;
Litbang.
PEMBINAAN
PTSP
KOORDINASIKAN
DGN
MDN/DIRJEN
BINA ADWIL
K/L
LPNK
Sesuai Kebutuhan Daerah
PENTING
!!!
DIRJEN BINA
ADWILMDN
1 BULAN
MAKSIMAL
MINGGU
KEDUA
BULAN
BERIKUTNYALAPOR
JML
IZIN &
NON
IZIN
GUBERNUR
BUP/WALIKOTA
MANUAL IZIN/ELEKTRONIK
3
BULAN
3
BULAN
PTSP PROV,
PTSP
KAB/KOTA
WILAYAHNYA
LAP. PENYELENGGARAAN
DENGAN FORMAT (14)
1 BULAN
MAKSIMAL
MINGGU
KEDUA
BULAN
BERIKUTNYA
BAB XIV PELAPORAN
FORMAT PELAPORAN
PENGELOLAAN PENGADUAN
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
MPP, STANDAR PELAYANAN & STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
SARANA DAN PRASARANA
SUMBER DAYA MANUSIA
PENDELEGASIAN KEWENANGAN
KELEMBAGAAN & STRUKTUR ORGANISASI
DPMPTSP
KENDALA DAN SOLUSI
RENCANA DAN REALISASI INVESTASI
JUMLAH IZIN & NON IZIN TERBIT
PEMBERIAN INSENTIF & KEMUDAHAN PM
PENYEDERHANAAN JENIS &
PROSEDUR
PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
INOVASI LAYANAN
PMDN
138/2017PALING LAMA 2 TAHUN
(27 DES 2017 S.D 27 DES 2019)
Aturan PTSP di
Daerah yg ada DKI JKT
PROV ACEH
PROV PAPUA
DIY
PMDN
24/2006
Berlaku
Berlaku
BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN
HASIL REKOMENDASI RAPAT KOOORDINASI DAN SUPERVISITANGGAL 26 S.D 28 SEPTEMBER 2018
4. Implementasi PP24/2018 dalam memberikan pelayanan perizinan berusaha
terintegrasi masih mengalami tantangan dan hambatan, antara lain:
I. Aspek Regulasi
- K/L segera menuntas NSPK dan Wajib berkoordinasi dengan
DPMPTSP;
- Segera menerbitan pedoman teknis pelaksanaan OSS di daerah
- Harmonisasi regulasi sektoral yng telah terbit terkait perizinan dan
nonperizinan
- Sinkronisasi kewenangan PP 24/2018 dengan kewenangan UU
23/2014.
II. Aspek Teknologi Informasi
- Mendorong percepatan integrasi dengan OSS dgn aplikasi perizinan
daerah dengan Mantra;
- Soft skill detail tentang seluruh atribut OSS yang menjadi
kewenangan daerah;
- K/L wajib mengintegrasikan sistem aplikasinya melalui OSS dan tidak
ada aplikasi tambahan dari K/L yang wajib diakses oleh daerah;
- Menyempurnakan aplikasi OSS sesuai PP 24/2018.
HASIL REKOMENDASI RAPAT KOOORDINASI DAN SUPERVISITANGGAL 26 S.D 28 SEPTEMBER 2018
III. Aspek Kelembagaan dan Tata Kelola
- Memperjelas kewenangan dan tanggungjawab perizinan versi OSS;
- Menegaskan perizinan non OSS yang diatur oleh peraturan
perundang-undangan;
- Proses pengaduan dan pendampingan untuk daerah dalam
pelaksanaan OSS
- Optimalisasi peran Satgas percepatan pelaksanaan berusaha dalam
penerapan OSS.
5. Kemendagri dapat menyampaikan hasil rekomendasi kepada Provinsi dan
Kabupaten/Kota sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan
terkait implementasi PP 24/2018 dan ditembuskan kepada K/L terkait.
6. Kemendagri agar menjembatani penyelesaian permasalahan implementasi
PP 24/2018 antara Pemerintah Daerah dengan Kementerian/Lembaga
Terkait
“Menuju PTSP Prima di Seluruh Indonesia tahun 2019”
OSS sebagai Katalisator Pelayanan Perizinan
menciptakan Kemudahan Berusaha (Easy of Doing Bussines/EoDB)
Pendorong daya ungkit pertumbuhan ekonomi Daerah yang signifikan
menuju kesejahteraan rakyat
Mendorong PTSP yang terencana, terintegrasi dan terpercaya