oleh: program studi pendidikan agama islam (pai)...

122
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI SHOLAT BERJAMA’AH DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII F SMPIT NURUL ISLAM KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ENI NUR SAFITRI 23010150341 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI

MATERI SHOLAT BERJAMA’AH

DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

PADA SISWA KELAS VII F SMPIT NURUL ISLAM

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ENI NUR SAFITRI

23010150341

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI

MATERI SHOLAT BERJAMA’AH

Page 3: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

iii

DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

PADA SISWA KELAS VII F SMPIT NURUL ISLAM

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ENI NUR SAFITRI

23010150341

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 4: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

iv

Page 5: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

v

Page 6: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

vi

Page 7: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

vii

MOTTO

عبذ الله بي عوزو رض الله عنهوا قال قال رسىل الله صلى الله علو

ي ي و سخط الله فى سخط الىالذ وسلن: رضى الله فى رضى الىالذ

) اخزجو التزهذي وصححو ابي حباى والحاكن(

Artinya: Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka

Allah itu terletak pada murka orang tua. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai

shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Page 8: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Dan Sholawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

1. Untuk Ayahanda Tugiman dan Ibu Suparmi yang selalu memberikan

dukungan kepadaku, baik secara material maupun dalam bentuk do'a.

Terimakasih karena tak henti-hentinya berkorban demi kebahagiaan dan

kesuksesan putrinya.

2. Keluarga Besarku Mbk Riski, Mas Setu dan Aila ponakanku, adikku Umi dan

Afra yang selalu membuatku semangat dan termotivasi untuk menjadi hidup

yang lebih baik.

3. Seluruh kerabat yang selalu mendo‟akan dan mendukungku untuk selalu

menuntut ilmu.

4. Bapak Fauzi Al Hidayat sebagai pengasuh PP Al-Ihsanul Amin Kecandran

Salatiga yang telah banyak membantuku baik material maupun non material

dan selalu memberikan motivasi sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar dan tepat waktu.

5. Bapak Muhammad Hanif sebagai Pengasuh PP Al Ihsanul Amin Kecandran

Salatiga yang selalu menasehatiku dan memberikan dorongan untuk menjadi

manusia yang lebih baik.

6. Dosen pembimbingku, Ibu Siti Rukhayati M.Ag. yang telah memberikan

pengarahan dari awal mengerjakan skripsi ini hingga selesai.

Page 9: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

ix

7. Bapak/Ibu Dosen, khususnya dosen PAI yang telah memberikan ilmunya

kepadaku, semoga ilmu yang engkau berikan bermanfaat. amin.

8. Kepala sekolah dan guru SMPIT Nurul Islam Tengaran Semarang yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku Fatimatuz Zahra, Firdha Avivia, Alif Faizatul, Khasanah

Umi, Ulfa Arina yang selalu menemani perjuanganku, menghiburku dan

mendukungku dari awal proses kuliah hingga skripsi.

10. Teman-temanku Fitri, Ifah, Zahirah, Zahro, Lilis, Anam, Alvi yang telah

banyak membantuku dan selalu menghiburku.

11. Keluarga PP Al-Ihsanul Amin Kecandran Salatiga yang selalu memberikan

kebahagiaan dan memberiku semangat.

12. Almamaterku tercinta IAIN Salatiga sebagai tempat menuntut ilmu.

13. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan IAIN Salatiga

yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada

penulis dan pelayanan hingga studi ini selesai.

14. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat khususnya PAI 2015 semua yang telah

membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripi ini.

15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini.

Page 10: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Sholat Berjama‟ah dengan Metode

Numbered Head Together (NHT) pada Siswa Kelas VII F di SMPIT Nurul Islam

Kec.Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung

Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu

setia dan menjadikannya suri tauladan, yang mana beliaulah satu-satunya umat

manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju

zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Dr. Maslikhah, A.Ag., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.

5. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk

penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

Page 11: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xi

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1.

7. Semua pihak yang terlibat dan dengan ikhlas memberikan bantuan dalam

penyusunan skripsi ini.

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa

berdo'a kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan diridhoi oleh

Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca

pada umumnya.Amin.

Salatiga, 22 Maret 2019

Penulis

Eni Nur Safitri

NIM. 23010150341

Page 12: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xii

ABSTRAK

Safitri, Eni Nur. 2018. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Sholat Berjama‟ah

dengan Metode Numbered Head Together (NHT) pada Siswa Kelas VII F

di SMPIT Nurul Islam Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2018/2019.Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.

Kata Kuci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, dan Metode Numbered Head

Together (NHT).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan

Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar

PAI materi Sholat Berjama‟ah pada siswa kelas VII F di SMPIT Nurul Islam

Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara observasi, tes dan

dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus setiap

siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu :perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Hasil belajar siswa pada Pra Siklus siswa yang tuntas 6 siswa atau 19,4%

dan yang belum tuntas sebanyak 25 atau 80,6% dengan rata-rata 60,9. Pada

siklus I siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 43,3% dan yang belum tunts

sebanyak 18 siswa atau 56,7% dengan rata-rata 71,7. Sedangkan pada siklus II

mengalami peningkatan dengan siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa atau

87,1% dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 12,9% dengan rata-rata

84,1. Jadi dari pra siklus yaitu 19,4% ke siklus I 43,3% meningkatnya 23,3%

dan dari siklus I ke siklus II yaitu 87,1% meningkatnya 43,8%. Maka siklus

dihentikan dan dinyatakan berhasil. Jadi metode Numbered Head Together

(NHT) dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Sholat Berjama‟ah pada

siswa kelas VII F SMPIT Nurul Islam Kec.Tengaran Kab. Semarang.

Page 13: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................ ii

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

DIPUBLIKASIKAN ...................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

ABSTRAK ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

Page 14: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xiv

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

E. Definisi Operasional .............................................................................. 6

F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ................................... 11

G. Metode Penelitian .................................................................................. 12

H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar ........................................................................................ 19

1. Pengertian hasil belajar .................................................................... 19

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................ 19

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ........................................... 21

1. Pengertian pendidikan agama Islam ............................................... 21

2. Dasar-dasar pendidikan agama Islam ............................................. 23

3. Fungsi pendidikan agama Islam ..................................................... 26

4. Tujuan pendidikan agama Islam ..................................................... 28

C. Metode Numbered Head Together (NHT) ............................................ 29

1. Pengertian metode numbered head together (NHT) ...................... 29

2. Teknis pelaksanaan metode numbered head together (NHT) ........ 30

3. Kelebihan metode numbered head together (NHT) ....................... 31

D. Sholat Berjama‟ah ................................................................................. 31

E. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 38

Page 15: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xv

F. Kerangka Berpikir ................................................................................. 41

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah ..................................................................... 43

1. Sejarah SMPIT Nurul Islam Tengaran ............................................ 43

2. Profil SMPIT Nurul Islam Tengaran ............................................... 45

3. Struktur Organisasi SMPIT Nurul Islam Tengaran ......................... 47

4. Visi dan misi SMPIT Nurul Islam Tengaran ................................... 47

5. Daftar guru SMPIT Nurul Islam Tengaran ..................................... 48

6. Daftar sarana dan prasarana SMPIT Nurul Islam Tengaran ............ 49

7. Kegiatan ekstrakurikuler SMPIT Nurul Islam Tengaran ................ 50

Obyek Penelitian ............................................................................................. 52

Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 53

1. Deskripsi pelaksanaan siklus I ......................................................... 53

2. Deskripsi pelaksanaan siklus II ....................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .................................................... 60

1. Analisis kegiatan pra siklus ............................................................. 60

2. Siklus I ............................................................................................. 62

a. Data hasil belajar siklus I ........................................................... 62

b. Hasil observasi siklus I ............................................................... 64

Page 16: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xvi

3. Siklus II ............................................................................................ 66

a. Data hasil belajar siklus II .......................................................... 66

b. Hasil observasi siklus II .............................................................. 68

B. Pembahasan ............................................................................................ 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 75

B. Saran ....................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Personil Sekolah SMPIT Nurul Islam Tengaran ............................. 45

Tabel 3.2 Daftar Guru SMPIT Nurul Islam Tengaran ..................................... 48

Tabel 3.3 Kondisi Sarana Prasarana SMPIT Nurul Islam Tengaran ............... 49

Tabel 3.4 Daftar Sarana Prasarana SMPIT Nurul Islam Tengaran .................. 50

Tabel 3.5 Daftar Ekstrakurikuler SMPIT Nurul Islam Tengaran .................... 51

Tabel 3.6 Daftar Nama Siswa Kelas VII F ..................................................... 52

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus .................................................................. 60

Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus ............................................ 61

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus I ...................................................................... 62

Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I ............................................... 63

Tabel 4.5 Data Pengamatan Kinerja Guru Siklus I .......................................... 64

Tabel 4.6 Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I ......................................... 65

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus II ...................................................................... 66

Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II .............................................. 67

Tabel 4.9 Data Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ......................................... 68

Tabel 4.10 Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II ..................................... 69

Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai-nilai Antar Siklus ............................................. 71

Tabel 4.12 Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus ................................... 73

Page 18: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 : Peningkatan Hasil Belajar Antar Siklus ....................................... 73

Page 19: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II

Lampiran 2 Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 3 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 Daftar SKK

Lampiran 6 Daftar Nama Siswa

Lampiran 7 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

Page 20: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menyikapi perkembangan era globalisasi saat ini yang semakin pesat,

sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh, berilmu dan ulet serta

mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Dalam

mempersiapkan hal itu maka sedini mungkin upaya pembentukan mental-

mental yang tangguh perlu dipersiapkan, salah satunya ialah melalui

pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan potensi-potensi

yang ada pada diri peserta didik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

Sisdiknas Tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

tanggung jawab (Trianto,2009: 1).

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 118). Perubahan sebagai hasil dari

proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti berubah

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, ketrampilan dan

kemampuan, serta perubahan-perubahan aspek yang lain yang ada pada

Page 21: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

2

individu yang belajar (Trianto,2009: 9). Tetapi perlu diingat, bahwa perubahan

yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek

kejiwaan dan memengaruhi tingkah laku, dan tidak setiap perubahan adalah

sebagai hasil belajar (Djamarah: 2011, 15).

Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya

pendidikan (Seifert, 2009: 5). Oleh karena itu, maka dalam belajar harus

disusun desain-desain dan evaluasi agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara efektif dan efisien.

Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Keterkaitan belajar dan pembelajaran dapat digambarkan

layaknya sebuah sistem, yang memerlukan masukan dasar yakni berupa

pengalaman belajar dalam proses belajar mengajar.

Dalam hal ini, guru memegang peranan yang sangat penting, terutama

dalam melaksanakan proses belajar mengajar didalam kelas. Guru harus

mampu melakukan interaksi bersama peserta didik. Dalam interaksi, unsur

guru dan peserta didik harus aktif, tidak akan terjadi proses interaksi jika hanya

salah satu unsur yang aktif. Terlebih lagi guru pendidikan agama islam yang

disamping bertugas mentransfer pengetahuan juga mentransfer nilai-nilai

agama Islam kepada peserta didik. Apabila guru pendidikan agama islam

mampu berinteraksi dengan baik dan signifikan, maka hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran PAI akan meningkat (Fathurrohaman dan Sulistyorini,

2012: 3).

Page 22: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

3

Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah

lemahnya proses pembelajaran. Faktor penyebab kurang berhasilnya suatu

proses pembelajaran atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran adalah model

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran.

Kondisi ini juga terjadi di SMPIT Nurul Islam Tengaran. Dalam proses

pembelajaran guru cenderung menggunakan metode ceramah saja, dan tidak

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Sehingga pembelajaran di

kelas tidak menarik bagi siswa dan menimbulkan rasa bosan dan jenuh

sehingga mereka ramai, bermain sendiri, bahkan ngantuk, sehingga akan

menghambat proses pembelajaran dan hasil belajar yang berupa nilai tidak

dapat memenuhi KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu

mata pelajaran yang diajarkan di SMP/MTs. Mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) ini dinilai kurang menarik bagi siswa SMP/MTs karena mereka

merasa sangatlah mudah, apalagi bagi mereka yang sekolah di sekolah berbasis

pondok. Namun, dalam kenyatannya tidak sepenuhnya mereka benar-benar

memahami materi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Di dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ini peserta

didik dituntut untuk menghafal ayat, hadits, tanggal, tahun, ataupun nama

tokoh dalam sejarah kebudayaan Islam. Sehingga apabila pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) hanya menggunakan metode ceramah saja,

maka peserta didik akan merasa bosan, karena pembelajarannya sama sekali

tidak menarik dan monoton.

Page 23: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

4

Melihat kondisi tersebut, maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

diperlukan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran

yang dapat diterapkan agar siswa dapat berkonsentrasi terhadap materi

pelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT). Model Numbered Head Together (NHT) memungkinkan

siswa untuk aktif dalam menetukan jawaban dari setiap permasalaha sehingga

materi tersebut akan mudah diingat oleh peserta didik.

Berdasarkan uraian yang diungkapkan diatas,maka perlu satu tindakan

guru untuk mencari dan menerapkan suatu metode pembelajaran yang

sekiranya dapat meningkatkan hasil belajar PAI peserta didik. Oleh karena itu,

peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Sholat Berjama‟ah dengan Metode

Numbered Head Together (NHT) pada Siswa Kelas VII F di SMPIT Nurul

Islam Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan diatas maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah melalui penerapan Metode Numbered Head Together (NHT)

dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi sholat berjama‟ah pada siswa

kelas VII F di SMPIT Nurul Islam Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun

Pelajaran 2018/2019?

Page 24: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

Untuk meningkatkan hasil belajar PAI dalam Materi Sholat Berjama‟ah

melalui Metode Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas VII F di

SMPIT Nurul Islam Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran

2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini membantu memperbaiki proses pembelajaran PAI dan

Metode Numbered Head Together (NHT) akan mempermudah siswa dalam

meningkatkan hasil pembelajaran.

Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang penerapan

metode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.

b. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

mendukung teori-teori belajar yang sudah ada sehubungan dengan

masalah yang diteliti.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi

penelitian lain untuk melakukan pengembangan penelitian yang

sejenis.

2. Secara Praktis

Page 25: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

6

a. Bagi siswa

1) Membantu meningkatkan hasil pembelajaran PAI.

2) Kegiatan pembelajaran siswa didalam kelas menjadi lebih

menarik.

3) Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang digunakan.

b. Bagi guru

1) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran

2) Menerapkan Metode Numbered Head Together (NHT) pada

materi pembelajaran yang sesuai.

c. Bagi sekolah

1. Memberikan sumbangan pengetahuan.

2. Sebagai acuan meningkatkan kualitas sekolah khususnya dalam

perolehan prestasi belajar.

E. Definisi Operasional

1. Metode Numbered Head Together (NHT)

a. Pengertian Metode

Metode merupakan salah satu sub system dalam sistem

pembelajaran, yang tidak bisa di lepaskan begitu saja. Dalam

Kamus Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yg teratur dan

bersistem untuk dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan mudah

guna mencapai maksud yg ditentukan (Sugono, Dendy dkk, 2008:

952).

Page 26: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

7

Sehingga metode dalam belajar adalah cara atau posedur

yang dipergunakan oleh guru dalam interaksi belajar dengan

memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan.

Metode pembelajaran dalam implementasinya memiliki

prosedur atau fase-fase tertentu. Secara garis besar dalam satu

proses interaksi belajar, metode pembelajaran dikelompokkan

menjadi empat fase utama, yaitu fase pendahuluan, fase

pembahasan, fase menghasilkan dan fase penurunan.

Prinsip umum penggunaan metode pembelajaran adalah

bahwa tidak semua metode pembelajaran cocok digunakan untuk

mencapai semua tujuan pembelajaran dan keadaan pembelajaran

berlangsung. Semua metode pembelajaran memiliki kekhasan

masing-masing, relevan dengan tujuan pembelajaran tertentu

namun tidak cocok untuk tujuan dan keadaan yang lain.

Guru sebagi agency of change harus mampu memilih

metode yang sesuai dengan tujuan dan keadaan pembelajaran.

Kesalahan dalam memilih metode dalam mengajar berarti guru

telah merancang kegagalan dam pembelajaran (Zainiyati, 2010:

200).

Dari pemaparan diatas, maka dapat penulis simpulkan

bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk melakukan suatu

kegiatan.

Page 27: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

8

b. Numbered Head Together (NHT)

Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir

bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik (Fathurrohman

dan Sulistyarini, 2012: 97).

Dalam mengajukan pertanyaan, guru menggunaka struktur

empat fase sebagai sintaks NHT:

1) Fase 1: Penomoran

Dalam fase ini, guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5

orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor

antara 1 sampai 5.

2) Fase 2: Mengajukan pertanyaan

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat

bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk

kalimat tanya.

3) Fase 3: berpikir bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan

itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui

jawaban tim.

4) Fase 4: Menjawab

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang

nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba

Page 28: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

9

untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas (Trianto,

2009: 82).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode Numbered

Head Together (NHT) adalah metode berfikir bersama untuk

meningkatkan penguasaan akademik dengan mnenggunakan

nomor di kepala.

2. Hasil Belajar PAI

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh dari

aktivitas yang telah dilakukan. Menurut Sutratinah dalam bukunya

Fathurrohman mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian

hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu

(Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 119).

Sedangkan menurut Muhammad Efendi dalam bukunya

Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah bahwa hasil belajar

merupakan proses perubahan kemampuan intelektual (kognitif),

kemampuan minat atau emosi (afektif) dan kemampuan motorik

halus dan kasar (psikomotor) pada peserta didik (Afandi, dkk,

2013:6).

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar disebut juga dengan

prestasi belajar, yaitu penilaian dari hasil kegiatan belajar yang

Page 29: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

10

telah dilakukan oleh peserta didik dalam periode tertentu yang

akan menghasilkan perubahan pada tiga aspek belajar, yaiu

kognitif, afektif dan psikomotor.

b. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri

dari kata “pendidikan” dan “agama”. Pendidikan berasal dari kata

“didik” dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti

proses pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan latihan” (Sholihah, 2014: 3).

Sedangkan Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mendidik itu sendiri

adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran) mengenai akhlak

dan kecerdasan pikiran (Sugono dkk, 2008: 352).

Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan

rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah

mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi

berlakunya semua ajaran Islam (Sholihah, 2014: 4).

Dari pemaparan diatas, maka dapat penulis simpulkan

bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha untuk memberikan

bimbingan kepada peserta didik agar mengetahui, memahami dan

melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.

3. Sholat Berjama’ah

Sholat berjamaah adalah sholat yang dikerjakan oleh dua orang

atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi

Page 30: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

11

imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum. Kalian perlu tahu

bahwa hukum sholat wajib berjamaah adalah sunnah muakkadh, yaitu

sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebagian ulama mengatakan

hukum sholat berjamaah adalah fardhu kifayah.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa

pembelajaran PAI materi sholat berjama‟ah akan dilaksanakan dengan

menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) yaitu metode berpikir

bersama dengan menggunakan nomor kepala demi meningkatkan hasil belajar

siswa, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode Numbered Head Together (NHT) yang diterapkan pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dalam pokok bahasan Sholat Berjama‟ah maka hasil

belajar siswa kelas VII F SMPIT Nurul Islam Kec. Tengaran Kab. Semarang

akan meningkat.

Indikator Keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas yang penulis

laksanakan, yaitu terciptanya proses pembelajaran yang lebih menarik serta

menyenangkan bagi peserta didik dan meningkatnya hasil belajar yang ditandai

dengan meningkatnya nilai peserta didik dengan KKM yang telah ditentukan

sekolah yaitu 75 dan ketuntasan kelas sebanyak 85%.

Page 31: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

12

G. METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research yang merupakan suatu model penelitian yang

dikembangkan di kelas. Ide tentang penelitian tindakan pertama kali di

kembangkan oleh Hurt dan Lewin pada 1946 (Suryadin dan Rostini, 2011:

10). Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dengan

dua siklus tindakan. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu

merencanakan, melaksanakan, observasi dan merefleksikan (Kusumah dan

Dwitagama, 2010: 9).

b. Lokasi dan Subjek Penelitian

1) Lokasi penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMPIT Nurul Islam Tengaran

Kab. Semarang. Penentuan di SMPIT Nurul Islam sebagai lokasi

penelitian ini karena berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1) Dalam pelajaran PAI, banyak digunakan metode ceramah sehingga

para siswa cenderung mengantuk.

2) Dalam pelajaran PAI, guru di sekolah tersebut belum pernah

menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

3) Dalam pelajaran PAI, nilai para siswa lebih dari 50% siswa masih

banyak yang dibawah KKM.

Page 32: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

13

2) Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMPIT Nurul

Islam Tengaran dengan jumlah 31 siswa putri. Sedangkan objek

penelitian ini adalah hasil belajar PAI dalam materi Sholat Berjama‟ah

melalui penerapan metode Numbered Head Together (NHT).

3) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2019 sampai

tanggal 10 Januari 2019.

c. Desain Penelitian

Pada bagian ini akan membahas langkah-langkah dalam

melakukan PTK yang terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun bagan penelitian yakni

sebagai berikut:

Gambar 1 Gambar PTK dengan dua siklus

(Kusumah dan Dwitagama, 2010: 44)

Perencanaan

pengamatan

tindakan

refleksi

Perencanaan

Tindakan

Pengamatan

Refleksi

Perubahan

siklus I

siklus II

Page 33: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

14

Adapun penjelasan dari bagan PTK diatas adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan (planning)

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan

pada tahap satu yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2015: 62).

Pada tahap ini guru membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran disusun guna untuk mempersiapkan pada saat

pembelajaran. PTK tidak ubahnya seperti penelitian-penelitian

ilmiah yang selalu dipersiapkan secara matang.

b) Pelaksanaan (acting)

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah

direncanakan. Pada tahap ini pelaksanaan pembelajaran sesuai

dengan yang sudah dirumuskan peneliti. Dengan mempersiapkan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Sholat Berjama‟ah

dikelas dengan menggunakan metode Numbered Head Together

(NHT) tindakan dilakukan dengan per siklus-siklus.

c) Pengamatan (observing)

Pengamatan adalah mengamati hasil dari tindakan yang

dilakukan (Suryadin, dan Rostini: 2011, 33). Pada tahap ini peneliti

dapat melakukan pengumpulan data, memotret seberapa jauh

tindakan telah mencapai sasaran.

Tahap ini dilakukan pada tahap pelaksanaan. Yaitu mengamati

seluruh aktivitas yang terjadi pada saat proses belajar-mengajar

sedang berlangsung.

Page 34: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

15

d) Refleksi (reflecting)

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan

mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari yang telah dilakukan

(Suryadin, dan Rostini, 2011, 34).

Dalam tahap ini yaitu tahap terakhir dalam kegiatan penelitian,

guru mengulas kembali apa yang telah dilakukan. tahap ini

dilakukan setelah memperoleh informasi melalui proses dalam

kegiatan pembelajaran, kemudian data informasi tersebut dianalisis,

hasil analisis dibandingkan acuan pembelajaran yang akan dicapai,

apabila setelah dibandingkan belum maksimal, maka akan diadakan

penindakan dalam bentuk perangkat pembelajaran melalui

perencanaan ke siklus selanjutnya.

d. Instrumen Penelitian

1. Tes Tertulis

2. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini peneliti langsung mengamati gejala atau

proses yang terjadi selama diterapkannya metode Numbered Head

Together (NHT) dalam pembelajaran.

3. Dokumentasi

e. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

1) Tes

Page 35: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

16

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam

bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam

bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk

menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar

kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2014: 35).

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengukur pencapaian

siswa setelah mempelajari sesuatu. Tes tersebut diberikan kepada

peserta didik guna mendapatkan data kemampuan siswa tentang materi

pelajaran PAI dalam materri Sholat berjama‟ah. .

2) Observasi

Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian

dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi

sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan

kondisi interaski belajar-mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok

(Kusumah dan Dwitagama, 2010: 66). Namun, sebelum observasi

pengamat hendaknya menetapkan aspek-aspek tingkah laku yang akan

di observasi (Sudjana, 2014: 85).

3) Dokumentasi

Dokumentasi ialah suatu proses untuk mencari infromasi dari

dokumen yang relevan dan mendukung kegiatan program yang

berkaitan dengan fokus evaluasi (Sukardi dan Hayati: 2014,83). Untuk

Page 36: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

17

lebih memperkuat hasil penelitian ini peneliti menggunakan

dokumentasi berupa foto-foto pada saat siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Head Together

(NHT).

f. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan

membandingkan dengan hasil dari siklus-siklus dengan KKM yang telah

ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan

tuntas apabila sudah mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah.

Peneliti menggunakan perhitungan presentase untuk menetukan

Kriteria Katuntasan Klasikal dengan rumus:

Keterangan: F= Frekuensi

N= Jumlah siswa seluruhnya

P= jumlah nilai dalam persen.

Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar seluruh siswa

telah mencapai ketuntasan dengan jumlah 85%.

P = F X 100

N

Page 37: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

18

H. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan meliputi, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional,

Hipotesis Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II: Kajian Pustaka memuat tentang Hakikat Belajar, Hasil Belajar,

Pendidikan Agama Islam, Metode Numbered Head Together (NHT),

Materi Sholat Berjama‟ah dan Kerangka Berpikir.

Bab III: Pelaksanaan Penelitian meliputi, Gambaran umum sekolah, fasilitas

sarana prasarana, data guru dan staff, subjek penelitian, deskripsi

pelaksanaan setiap siklus.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi Deskripsi setiap siklus.

Bab V : Penutup meliputi, Kesimpulan dan Saran.

Page 38: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh dari aktivitas

yang yang telah dilakukan. Menurut Sutratinah dalam bukunya

Fathurrohman mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian

hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang

sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu

(Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 119).

Untuk memudahkan identifikasi wujud perubahan perilaku dan

pribadi sebagai hasil belajar dapat menggunakan penggolongan

perilaku menurut Bloom yaitu dalam kawasan kognitif, afektif, dan

psikomotor (Rusyan, dkk, 1989: 21).

Dari pemaparan diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa

hasil belajar dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan

psikomotor.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan

terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan

kecakapan. Perubahan tersebut sebagai hasil belajar banyak

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam dirinya

Page 39: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

20

(internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Mulyasa

mengemukakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar adalah:

a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

1) Faktor fisiologis yaitu berupa kondisi fisik dan

pancaindera.

2) Faktor psikologis

Adapun yang mempengaruhi faktor ini adalah:

a) Intelegensi

b) Minat

c) Bakat

d) Motivasi

e) Sikap

b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa, yang

meliputi:

1) Faktor lingkungan sosial

Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia

yang terjadi dalam berbagai situasi sosial. Lingkungan

sosial sekolah, seperti guru, staff administrasi, teman

sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

2) Faktor lingkungan non sosial

Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti

lingkungan non sosial seperti gedung, sekolah dan

Page 40: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

21

letaknya, rumah, alat belajar, keadaan dan waktu yang

digunakan siswa.

3) Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala

cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang

keefektifan dan efisiensi pembelajaran materi tertentu.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam upaya

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yakni keadaan

jasmani, keadaan lingkungan, keadaan sosial emosinya,

memulai pembelajaran, membagi perkerjaan, pupuk sikap

optimis, menggunakan waktu dan lain-lain (Hayati, 2017:

95).

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pendidikan artinya adalah

perbuatan, cara mendidik (Sugono, 2008: 352).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

“Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses pembuatan,

mendidik (Sudarto, 2018: 41).

Page 41: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

22

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia

dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya

kitab suci Al-Qur‟an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai

dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

(Majid, 2014: 12).

Menurut Tayar Yusuf, Pendidikan Agama Islam sebagai usaha

sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, dan ketrampilan kepada generasi muda agar kelak

menjadi manusia muslim, bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi

pekerti luhur, dan berkepribadian yang memahami, menghayati,

dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses

yang bertujuan untuk membantu siswa dalam pembelajaran

agama islam (Mukhtar, 2003: 14).

Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Page 42: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

23

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life)

(Daradjat, 2011: 86).

Pendidikan Agama Islam juga dapat diartikan sebagai

pendidikan yang di laksanakan berdasarkan ajaran Islam

(Oviyanti, 2013: 108).

Dari beberapa pengetian diatas, maka penulis menyimpulkan

bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar yang

dipersiapkan bagi peserta didik agar mengenal, memahami,

meyakini, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam

dalam kehidupan.

2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan pendidikan Agama Islam di sekolah mempunyai

dasar yang kuat. Dapat tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi,

yaitu sebagai berikut:

a. Dasar Yuridis/hukum

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-

undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi

pegangan dalam melaksanaan pendidikan agama disekolah

secara formal. Dasar yuridis formal terdiri dari tiga macam,

yaitu:

1) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila

pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Page 43: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

24

2) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD 45 dalam Bab

XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1) Negara

berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memluk

agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan

kepercayaanny itu.

3) Dasar Operasional, yaitu terdapat dalam UU RI No. 2

Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dan Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam

Bab IV bagian pendidikan yang berbunyi “Pendidikan

Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa

Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.....”

b. Dasar Religius

Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran

Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah

perintah Tuhan dan merupakan wujud Ibadh kepada-Nya.

Dalam Al-Qur‟an banyak ayat-ayat yang menunjukkan

perintah tersebut (Sudarto, 2018: 69), antara lain:

1) Q.S An-Nahl ayat 125:

...

Page 44: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

25

“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik....” (Depag RI, 2006:

224)

2) Q.S Al-„Imron ayat 104:

“Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

makruf, dan mencegah dari yang munkar...” (Depag RI,

2006: 50)

3) Al-Hadits :

بلغوا عنى ولو آية

“Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun

hanya sedikit.” (Sudarto, 2018: 69).

c. Aspek Psikologis

Psikologis, yaitu dasar yang berhubungan dengan

aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan

bahwa dalam hidupnya, manusia sebagai individu maupun

sebagai anggota masyarakat. Diharapkan pada hal-hal yan

membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga

memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana

diungkapkan oleh Zuhairini bahwa semua manusia didunia

ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut

agama (Majid, 2014: 14).

Page 45: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

26

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Adapun fungsi Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui

bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan

ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai

dengan tingkat perkembangan.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan

sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan

ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta

didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran

dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat

membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya

menuju manusia Indonesia seutuhnya.

Page 46: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

27

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

(alam nyata dan non nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang

memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat

tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat

dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain (Majid,

2014: 16).

Menurut Achmadi, fungsi pendidikan Islam secara mikro yaitu

memelihara dan mengembangkan fitrah dan sumberdaya insani

yang ada pada subjek didik menuju terbentuknya manusia

seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma islam (Achmadi,

1992: 21). Sedangkan fungsi pendidikan Islam secara makro

ditinjau dengan kajian antropologi dan sosiologi pada pandangan

Al-Qur‟an, yaitu:

a. Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai

jati diri manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran

ilahai, sehingga tumbuh kreatifitas yang benar.

b. Menyucikan diri manusia daqri syirik dan berbagai sikap

hidup dan perilaku yang dapat mencemari fitrah

kemanusiaannya, dengan menginternalisasikan nilai-nilai

insani dan ilahi pada subjek didik.

Page 47: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

28

c. Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menopang dan

memajukan kehidupan baik individu maupun sosial

(Achmadi, 1992: 25).

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan adalah upaya yang direncanakan oleh manusia,

diletakkan sebagai pusat perhatian, dan demi merealisasikannya

dia menata tingkah lakunya.

Dalam buku Kapita Selekta Pendidikan Islam disebutkan

bahwa tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang

atau kelompok orang yang melakukan suatu kegiatan. Oleh

karena itu, tujuan pendidikan Islam adalah sasaran yang akan

dicapai oleh seseorang atau kelompok orang yang melaksanakan

pendidikan Islam (Sudarto, 2018: 85).

Pendidikan agama Islam di sekolah/madratsah bertujuan

untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui

pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,

pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam

hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih

tinggi (Majid, 2014: 16).

M Natsir mengatakan bahwa tujuan pendidikan pada

hakikatnya adalah menghasilkan manusia yang berperilaku

Page 48: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

29

islami, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati. Ketaatan

kepada Allah yang mutlak itu mengandung makna menyerahkan

diri secara total kepada Allah, menjadikan manusia

menghambakan diri hanya kepada-Nya (Sudarto, 2018: 88).

Menurut Udin Winataputra, tujuan pendidikan Islam adalah

menyempurnakan hubungan manusia dengan khaliknya, manusia

dengan sesamanya, dan mewujudkan keseimbangan, keselarasan

dan keserasian antara kedua hubungan itu dan mengaktifkan

kedua-duanya sejalan dan berjalin dalam diri pribadi

(Winataputra dan Ardiwinata: 1994. 120).

Sesuai pemaparan diatas, maka dapat di pahami bahwa

tujuan pendiidkan agama Islam adalah untuk menghasilkan

manusia yang berperilaku islami, yang mampu berhubungan baik

dengan Allah SWT, dengan sesama manusia serta dengan

lingkungannya.

C. Metode Numbered Head Together (NHT)

1. Pengertian Metode Numbered Head Together (NHT)

Numbered Head Together (NHT) merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola

interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan

penguasaan akademik (Fathurrohman dan Sulistyarini, 2012: 97).

Page 49: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

30

Numbered Head Together (NHT) merupakan metode

pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan dengan cara

memberi nomor kepada semua peserta didik dan kuis/tugas untuk

didiskusikan jawaban atau pemecahan yang benar didalam

kelompoknya. Kelompok memastikan setiap anggota kelompok

dapat mengerjakannya. Guru memanggil nomor secara acak

untuk melaporkan hasil diskusinya didepan kelas. Peserta dari

kelompok lain memberikan tanggapan kepada peserta didik yang

sedang melaporkan. Setelah satu peserta didik selesai melapor

kemudian dilanjutkan dengan nomer peserta didik dari kelompok

lain (Mulyatiningsih, 2010 : 24).

2. Teknis Pelaksanaan Metode Numbered Head Together (NHT)

Adapun langkah-langkah dalam metode pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap

anggota kelompok mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok

mengerjakannya.

3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya

mengetahui jawabannya.

4) Guru memanggil salah satu nomor peserta didik secara

acak untuk melaporkan hasil kerjasama mereka.

Page 50: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

31

5) Peserta didik lain memberi tanggapan kepada peserta didik

yang sedang melapor.

6) Guru menunjuk nomor yang lain (Mulyatiningsih, 2010:

25).

3. Kelebihan Metode Numbered Head Together (NHT)

Menurut Hill dalam bukunya Trianto (2007: 83) menyebutkan

bahwa kelebihan belajar kooperatif dengan strategi NHT adalah:

a. Meningkatkan prestasi siswa.

b. Memperdalam pemahaman siswa.

c. Menyenangkan siswa dalam belajar.

d. Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa.

e. Mengembangkan rasa percaya diri siswa.

f. Mengembangkan rasa saling memilki.

g. Mengembangkan keterampilan-keterampilan masa depan

(Trianto, 2007: 83).

D. Sholat Berjama’ah

1. Pengertian Sholat Berjama’ah

Menurut bahasa, jamaah berarti kumpul (Purnomo, dkk,

2011: 41). Sholat berjamaah adalah sholat yang dikerjakan oleh

dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari

mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum

(Kemendikbud, 2014: 48).

Page 51: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

32

Menurut istilah Syara‟, sholat berjama‟ah ialah sholat yang

dikerjakan bersama-sama oleh dua orang atau lebih yang salah

satu bertindak sebagai imam dan yang lain sebagai makmum

dengan cara yang telah ditentukan oleh agama (Purnomo, dkk,

2011: 41).

2. Dasar Hukum

Artinya: Dan apabila berada ditengah-tengah mereka

(sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan sholar bersama-sama

mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (sholat)

besertamu.. (Q.S An-Nisa: 102) (Depag RI, 2006: 75).

Artinya: Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan

ruku‟lah beserta orang-orang yang ruku‟ (Q.S Al-Baqarah :43)

(Depag RI, 2006: 7).

Hukum sholat wajib berjamaah adalah sunnah muakkadh,

yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebagian ulama

mengatakan hukum sholat berjamaah adalah fardhu kifayah.

Keutamaan sholat berjamaah bila dibandingkan shalat

munfarid adalah dilipatkan 27 derajat , seperti Hadis Rasulullah

SAW:

Page 52: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

33

بسبع عي ابي قال رسىل الله ص.م. صلة الجوعت تفضل على صلةالفذ

ي درجت )رواه الوسلن( وعسز

“Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. Bersabda, “sholat

berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan dua

puluh tujuh derajat.”(H.R. Muslim) (Kemendikbud, 2014: 49).

3. Syarat Sah Sholat Berjamaah

Sholat berjamaah sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Ada imam.

b. Makmum berniat untuk mengikuti imam.

c. Sholat dikerjakan dalam satu majelis.

d. Sholat makmum sesuai dengan sholatnya imam

4. Syarat Imam

Kedudukan imam dalam sholat berjamaah sangat penting.

Dia akan menjadi pemimpin seluruh jamaah sholat sehingga untuk

menjadi imam ada syarat tersendiri. Syarat yang dimaksud adalah :

a. Mengetahui syarat dan rukun sholat, serta perkara yang

membatalkan sholat

b. Fasih dalam membaca ayat-ayat Al-Qur‟an

c. Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain

d. Berakal sehat

e. Ballig

f. Berdiri pada posisi paling depan

g. Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi imam kalau

makmumnya perempuan semua)

Page 53: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

34

h. Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.

5. Syarat Makmum

Sedangkan syarat-syarat menjadi makmum adalah seperti berikut:

a. Makmum berniat mengikuti imam

b. Mengetahui gerakan sholat imam

c. Berada dalam satu tempat dengan imam

d. Posisinya di belakang imam

Hendaklah sholat makmum sesuai dengan sholat imam,

misalnya imam sholat Asar makmum juga sholat Asar.

(Kemendikbud, 2014: 49).

6. Susunan Shaff

a. Jika makmum hanya seorang, maka ia berdiri disebelah kanan

imam agak ke belakang.

b. Jika makmum 2 orang, maka makmum berada dibelakang

imam sebelah seblah dan kiri.

c. Jika makmumnya lengkap, maka makmum laki-laki dewasa di

paling depan (dibelakang imam) diikuti makmum laki-laki

remaja/anak-anak, diikuti shaf perempuan remaja dan yang

terakhir shaff perempuan anak-anak (Purnomo, dkk, 2011:

43).

7. Makmum Masbμq

Masbuq artinya tertinggal (Purnomo, dkk, 2011: 43).

Makmum Masbμq adalah makmum yang tidak sempat membaca

Page 54: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

35

surat al-Fatihah bersama imam di rakaat pertama. Lawan katanya

adalah makmum muwafiq, yakni makmum yang dapat mengikuti

seluruh rangkaian sholat berjamaah bersama imam. Jika kalian

dalam kondisi ketinggalan berjamaah seperti ini, perlu kecermatan

dalam tata cara menghitung jumlah rakaat.

Caranya, setelah takbirotul ihrom, makmum masbuq harus

mengikuti keadaan imam pada waktu itu. Jika makmum mendapati

imam sedang rukuk, maka ia sudah mendapat satu rokaat dan jika

ia ketinggalan rukuk imam maka ia wajib mengulangnya setelah

imam selesai atau mengucap salam (Purnomo, dkk, 2011: 43).

8. Halangan Sholat Berjamaah

Sholat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian melakukan

sholat sendirian (munfarid). Faktor yang menjadi halangan itu

adalah :

a. Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat sholat

berjamaah

b. Angin kencang yang sangat membahayakan

c. Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat

sholat berjamaah

d. Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil

Karena baru makan makanan yang baunya sukar

dihilangkan, seperti bawang, petai, dan jengkol. (Kemendikbud,

2014: 51).

Page 55: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

36

9. Tata Cara Sholat Berjama’ah

Berdasarkan ketentuan di atas, praktik sholat wajib

berjamaah adalah sebagai berikut.

a. Sholat berjamaah diawali dengan adzan dan iqomah, tetapi

kalau tidak memungkinkan cukup dengan iqomah saja.

b. Barisan sholat (Shaff) di belakang imam diisi oleh jamaah

laki-laki, sementara jamaah perempuan berada di belakangnya.

c. Di dalam melaksanakan Sholat berjamaah seorang imam

membaca bacaan sholat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang

dilirihkan (sir). Bacaan yang dinyaringkan adalah:

1) Bacaan takbirotul ihrom, takbir intiqol, takbir tasmi‟ dan

salam.

2) Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat al-Qur‟an pada dua

rakaat pertama sholat Magrib, Isya, dan Subuh. Begitu juga

dengan sholat Jumat, gerhana, istisqa‟, „idul dain (dua hari

raya), Tarawih, dan Witir.

3) Bacaan amin bagi imam dan makmum setelah imam selesai

membaca al-Fatihah yang dinyaringkan.

d. Makmum harus mengikuti gerakan imam dan tidak boleh

mendahului gerakan imam.

Setelah salam, imam membaca dzikir dan doa bersama-

sama dengan makmum atau membacanya sendiri-sendiri

(Kemendikbud, 2014: 51).

Page 56: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

37

10. Cara Mengingatkan Imam yang Lupa

Jika imam lupa gerakannya maka makmum

mengingatkannya dengan membaca tasbih (bagi makmum laki-

laki) dan bertepuk (bagi makmum perempuan). Jika imam lupa

bacannya maka makmum meneruskan bacaan yang lupa tersebut.

Tapi jika imam masih meneruskannya maka makmum harus

mengikutinya. Hal ini berdasarkan hadits dari Sahl Bin Sa‟ad,

Rasulullah bersabda:

ها يا ما التصفيق، في اخذتم الصلة في شيء بكم نا حين لكم ما الناس اي ان

ته في شيء نابة من للنساء، التصفيق ه فإ الله، سبحان : فليقل صل ليسمعه ن

حين التفت الله سبحان يقول احد (عليه متفق ...)ال

“Wahai manusia, kenapa jika terjadi ssuatu dalam sholat kalian

bertepuk tangan? Sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk

wanita. Barang siapa menemui kejadian dalam sholatnya,

hendaklah ia mengucapkan: subhanallah. Karena sesungguhnya

tidaklah seseorang mendengarnya ketika ia mengucap:

subhanallah melainkan ia telah berpaling” (Mutafaqun „Alaih)

(Kemendikbud, 2014: 41).

11. Pembiasaan Sholat Berjama’ah

Perbandingan pahala antara sholat sendirian dan dengan

sholat berjamaah, yaitu satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena

sholat berjamaah memiliki keutamaan, yaitu:

a. menjalin silaturahmi antar sesama

b. mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai, dan menghargai

c. menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan

Page 57: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

38

d. menahan dari kemauan sendiri (egois)

e. mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pimpinannya.

Sikap kecintaan kepada sholat berjamaah dapat diwujudkan

melalui perilaku sebagai berikut.

a. Ketika masuk waktu sholat segera menuju ke masjid dan

mengumandangkan atau mendengarkan adzan

b. Ketika mendengar adzan segera menuju masjid.

c. Mengajak teman-temannya untuk sholat berjamaah.

d. Suka menjalin tali silaturahmi antara sesama di masjid.

e. Senang mendatangi majelis taklim untuk menuntut ilmu

agama.

f. Tidak suka membeda-bedakan status sosial seseorang, karena

kedudukannya sama di hadapan Allah Swt.

g. kepada kedua orang tua dan guru.

h. Menjaga persatuan dan kesatuan (Kemendikbud, 2014: 41).

E. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yang mana

dipaparkan sebagai berikut:

Pada skripsi Dadang Wino Hocky Oktavia 2015 dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Page 58: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

39

untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V MI Miftahul

Huda Bacem Sutojayan Blitar”

Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar

IPS pada siswa kelas V MI Miftahul Huda Bacem Sutojayan Blitar.

Hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT) mengalami peningkatan. Pada

pree test, ketuntasan belajar siswa 18,18%. Setelah melakukan

tindakan siklus I, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi

63,63%, dengan rata-rata nilai 66,81. Kemudian pada siklus II

ketuntasan belajar meningkat lagi menjadi 85% dengan nilai rata-rata

75. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V

MI Miftahul Huda Bacem Sutojayan Blitar.

Pada Skripsi Nur Irawati Fadilah 2017 dengan judul “Penerapan

Metode Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran

Mulok Produktif Membuat Jajanan Tradisional Kelas X TPHP II

SMK N 1 Pandak Tahun Ajaran 2014/2015”. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Numbered Head

Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata

pelajaran mulok produktif membuat jajanan tradisional kelas X SMK

Page 59: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

40

N 1 Pandak tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini adalah : 1)

Proses pembelajaran mulok produktif membuat jajanan tradisional

menggunakan metode NHT (Numbered Heads Together) berjalan

dengan lancar sesuai dengan perencanaan yang dilakukan, aktivitas

peserta didik tergolong tinggi yaitu 83,3. 2) Metode NHT (Numbered

Heads Together) pada pembelajaran mulok produktif membuat

jajanan tradisional meningkatkan keaktifan peserta didik. Hasil

penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dari siklus I ke

siklus II yaitu dari kategori sedang (68,33) ke kategori tinggi (83,33).

3) Metode NHT (Numbered Heads Together) pada pembelajaran

mulok produktif membuat jajanan tradisional meningkatkan hasil

belajar peserta didik, penelitian siklus I dari hasil pree test

menunjukkan presentase ketuntasan peserta didik 75% dan hasil post

test menunjukkan presentase ketuntasan peserta didik 93%. Pada pree

test siklus II menunjukkan presentase ketuntasan peserta didik 20%

dan hasil post test menunjukkan presentase ketuntasan peserta didik

80%. Peningkatan nilai peserta didik dapat dilihat dari mean nilai

siklus I 35,00 menjadi 41,30 pada siklus II.

Berdasarkan pemaparan kedua penelitian diatas telah diketahui

bahwa Kedua penelitian tersebut sama-sama menggunakan metode

Numbered Head Together (NHT) tanpa memadukan dengan metode

lain dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 60: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

41

Perbedaan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah

penelitian ini diterapkan pada mata pelajaran PAI yaitu pada jenjang

SMP, sedangkan kedua penelitian diatas dilaksanakan pada jenjang

MI dan SMK. Metode Numbered Head Together (NHT) ini sangatlah

membantu dalam meningkatkan hasil belajar PAI dan IPS,

dikarenakan dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik,

karena biasanya kedua mata pelajaran tersebut cenderung

mengakibatkan kebosanan jika penyampaiannya kurang menarik.

Sedangkan pada mata pelajaran mulok Produktif membuat jajanan

tradisional, metode ini dapat dikatakan sebagai tambahan, dikarenakan

mata pelajaran mulok sendiri awalnya bukanlah mata pelajaran yang

mengakibatkan kebosanan, namun dengan menggunakan metode ini

maka pembelajaran akan lebih menarik.

F. Kerangka Berpikir

Upaya untuk melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran

dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya adalah

dengan perbaikan metode pembelajarann yang digunaka guru dalam

mengajarkan. Penggunaan metode pembelajaran tidak harus sama

untuk semua bidang studi, sebab dapat terjadi metode pembelajaran

tertentu tidak cocok untuk mata pelajaran yang lain.

Dalam proses pembelajaran PAI, guru diharapkan mampu

menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

Page 61: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

42

disampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Metode

Numbered Head together (NHT) merupakan metode yang

memberikan kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok,

untuk melatih diri agar dapat bekerja sama, melatih mental, dan

mampu mengemukakan pendapatnya di depan kelas. Oleh karena itu,

dengan menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) dalam

proses pembelajaran PAI diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 Kerangka Berpikir

Kondisi awal

a. Pelaksanaan pembelajaran dalam

kelas secara keseluruhan menggunakan

metode ceramah, sehingga

pembelajaran menjadi monoton dan

menyebabkan kantuk.

b. Hasil belajar siswa rendah

Tindakan

Kondisi Akhir

a. Guru harus dapat menciptakan suasana

belajar yang menarik, salah satunya

dengan menggunakan metode NHT

yang dapat memberika suasana baru

dalam proses pembelajaran.

b. Kegiatan dalam menerapkan metode

NHT yaitu siswa menyelesaikan tugas

bersama kelompoknya.

c. Menjawab pertanyaan yang diberikan

kepada kelompok dan siswa

mengemukakan hasil diskusi

kelompoknya.

Demikian penerapan metode NHT,

diharpakan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Page 62: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

43

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Staff Tata Usaha (TU)

SMPIT Nurul Islam Tengaran, Sekolah ini memiliki gambaran sebagai

berikut:

1. Sejarah SMPIT Nurul Islam Tengaran

a. Riwayat sekolah

SMPIT Nurul Islam Tengaran merupakan salah satu

sekolah yang bernaung dibawah dinas pendidikan yang

mewajibkan siswanya bermukim (berasrama), dimana pada pagi

hari hingga siang hari belajar di sekolah dan sore hari serta malam

hari mengikuti program kepondokan, pembiasaan ibadah dan

penanaman nilai-nilai akhlaq mulia di pondok. Sekolah dan

pondok merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Apalagi

semenjak bergabung dengan sekolah berbasis pesantren, maka

SMPIT Nurul Islam Tengaran bertekad untuk mengintegrasikan

pendidikan sekolah dengan pesantren.

Siswa pada jam sekolah, dari pagi sampai siang hari

dibekali dengan berbagai disiplin ilmu yang mengacu pada standar

isi dinas pendidikan dengan tambahan materi muatan syar‟i berupa;

al-Qur‟an, Hadits, Aqidah, SKI dan Bahasa Arab. Selain itu ada

Page 63: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

44

program pengembangan diri berupa aneka kegiatanyang tercakup

dalam program ekstrakurikuler. Program pengembangan diri ini

dimaksudkan untuk mendorong siswa agar memiliki bekal

kemandirian, rasa percaya diri, disiplin, melatih memiliki rasa

tanggung jawab dan berbagai lifeskill lainnya.

Sedangkan disore hari hingga pagi hari, siswa dibekali

dengan berbagai aspek ibadah, penanaman dan pembiasaan akhlaq

mulia, tahsin dan tahfidz al-Qur‟an serta pembiasaan berbahasa

Arab dan Inggris. Semua program telah disetting dalam keragka

pencapaian visi sekolah utamanya dalam sisi akhlaq mulia dan

pembiasaan beribadah.

Program SBP yang dikembangkan melalui kerjasama

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Pendidikan Diniyah

dan Pondok Pesantren Kementrian Agama, dimana SMPIT Nurul

Islam Tengaran sudah bergabung sejak tahun pelajaran 2012/2013,

telah merasakan manfaat yang sagat besar. Semenjak bantuan itu,

berbagai kemajuan baik prestasi akademik siswa maupun

pemenuhan sarana dan prasarana sekolah mulai terlihat hasilnya.

Oleh karena itu, kemanfaatan yang telah kami rasakan ini

semoga bisa berlangsung di tahun-tahun berikutnya, sehingga

harapan besar seluruh warga civitas akademika untuk mewujudkan

visi dan misi sekoah bisa tercapai dengan baik dan sukses.

Page 64: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

45

b. Personil Sekolah

SMPIT Nurul Islam Tengaran didirikan pada tanggal 01

Juli 2007. Pimpinan sekolah yang bertugas di SMPIT Nurul Islam

Tengaran dari tahun ke tahun adalah :

Tabel 3.1

Personil sekolah SMPIT Nurul Islam Tengaran

No Nama Periode Tugas Keterangan

1. Bpk. Nur Hadi Susilo 2007-2011 Kepala Sekolah

Tahun Ajaran

2007/2008-

2010/2011

2. Bpk. Purwoko 2011-2015 Kepala Sekolah

Tahun Ajaran

20011/2012-

2014/2015

3. Bpk. Sunarto 2015-2016 Kepala Sekolah

Tahun Ajaran

2015/2016-

Sekarang

2. Profil SMPIT Nurul Islam Tengaran

a. Lingkungan Sekolah

SMPIT Nurul Islam merupakan sekolah menengah pertama

yang terletak diantara dua Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga,

tepatnya Jl.Raya Salatiga - Solo KM 8, RT 11/03 Kaligandu

Klero, Kec. Tengaran, Kab. Semarang, yang multi dimensi baik

Page 65: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

46

budaya, suku dan agama yang hidup berdampingan dengan rukun

dan damai saling menopang dalam membangun kota.

b. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : SMP Islam Terpadu Nurul Islam

Tengaran

2) NSS : 204032202131

3) NPSN : 20341207

4) Kecamatan : Tengaran

5) Kabupaten : Semarang

6) Status Sekolah : Swasta

7) Sekolah didirikan Tahun : 2007

a) Pada Tanggal : 21 Juni 2007

b) Surat Keputusan : Yayasan Sabilul Khoirot Nomor

08 Tahun 2007

8) Ijin Operasional : SK Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Semarang

Nomor : 821.2/ 3663.A 2007

9) Akreditasi : B

10) Alamat Sekolah : Jl. Raya Salatiga - Solo KM 8, RT

11/03

Kaligandu Klero Kec. Tengaran

Kab.Semarang

11) Telpon/Fax. : (0298) 3405188

Page 66: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

47

12) Website dan e-mail : www.smpit-nurulislam.sch.id

13) E-mail : [email protected]

[email protected]

[email protected]

Nama Kepala Sekolah : Sunarto, S. Ag

3. Struktur Organisasi SMPIT Nurul Islam Tengaran

a. Kepala Sekolah : Sunarto, S.Ag.

b. Kurikulum : Ida Pramuwasti, S.Pd.

c. Kesiswaan : Abdul Wahid, S.Pd

d. Sarana Prasarana : M. Sundomo Mariyo, S.Sn.

e. Tata Usaha : Priyono

f. Perpustakaan : Galuh Widiarini, S.Pd

4. Visi dan Misi SMPIT Nurul Islam Tengaran

Visi Sekolah

Melahirkan generasi cerdas, berakhlakul karimah, dan berwawasan

global.

Misi Sekolah

1. Menyelenggarakan pendidikan Islam menengah pertama yang

memadukan antara iman, ilmu, dan amal.

2. Mewujudkan peserta didik yang berkarakter; aqidah yang bersih,

ibadah yang benar, akhlak yang kuat, mandiri, berwawasan yang

Page 67: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

48

luas, jasmani yang sehat, bersungguh-sungguh, rapi dalam urusan,

bisa memelihara waktu, dan bermanfaat bagi orang lain.

3. Mewujudkan peserta didik yang berwawasan global, dengan

penguasaan bahasa Arab, bahasa Inggris, dan teknologi.

4. Menjadi sekolah rujukan di Jawa Tengah dan sekitarnya.

5. Daftar Guru SMPIT Nurul Islam Tengaran

Tabel 3.2

Daftar Guru SMPIT Nurul Islam Tengaran

No. Nama No. Nama

1. Sunarto, S.Ag. 23. Dewi Uswati, S.Pd.

2. Djoko Setyawan, S.Pd. 24. Fitriya Habibi, S.Pd.

3. Rendy Pamungkas, S.Pd. 25. Eni Kusrini, S.Pd.

4. Khusnul Hakim, S.Pd. 26. Bety Rosyidah, S.Pd.

5. M. Sundomo Mariyo, S.Sn. 27. Devi Sulistyaningsih, S.Pd.

6. Ari Wibowo, S.Pd. 28. Budi Astuti, S.Pd.

7. M.Munawar Said, M.Pd.I 29. Lina Trisna K, S.Pd.

8. M.Yudi Ardiansah 30. Mayasari Dian P, S.Pd.

9. Gunawan Laksono Aji, S.Pd.I 31. Indah Safitri, S.Pd.

10. Abdul Wahid,S.Pd. 32. Rani Iryana Nurfadzila, S.T

11. Khoirul Umar 33. Widiyarti, S.Pd..

12. Priyono 34. Fita Nuraini, S.Pd.

13. Ahmad Zakky, A.Md. 35. Zulia Prermata Q, S.Pd.

14. Kuslim 36. Agiyem

15. Iriyanti Dwi H., S.Pd. 37. Galih Wahyuningsih

16. Atia Ftriawati, Lc. 38. Siti Sofiyah

17. Nur Syarifah, S.Pd.I. 39. Nurrohmah, S.Pd.

18. Ida Pramuwasti, S.Pd. 40. Muhlisin

19. Siti Yulaikah,S.Pd. 41. Ashim

20. Galuh Widiarini, S.Pd. 42. Ima

21. Widdatul Fidqiyah, A.Md. 43. Linda Nur Andriani

22. Sulistyorini, S.Pd. 44. Hesti

Page 68: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

49

6. Daftar Sarana dan Prasarana SMPIT Nurul Islam Tengaran

Tanah sekolah sepenuhnya milik sendiri. Luas area seluruhnya

11.390 M2. Luas bangunan 930 M

2, Jarak ke pusat Kecamatan 3.4 KM,

dan jarak ke pusat Kota 37 KM.

Tabel 3.3

Kondisi Sarana Prasarana SMPIT Nurul Islam Tengaran

No Jenis Ruang Kondisi

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Jml Luas (m) J

ml

Luas (m) Jml Luas

(m)

1 Ruang Teori Kelas 18 648 - - 2 -

2 Lab. IPA 1 48 - - - -

3 Lab. Kimia - - - - - -

4 Lab. Fisika - - - - - -

5 Lab. IPS - - - - - -

6 Lab. Bahasa - - - - - -

7 Lab. Komputer - - 1 24 - -

8 R. Perpustakaan - - 1 24 - -

9 R. Ketrampilan - - - - - -

10 R. Serba Usaha - - - - - -

11 R. UKS 1 12 - - - -

12 R. Praktek Kerja - - - - - -

13 R. Bengkel - - - - - -

14 R. Disel - - - - - -

15 R. Pameran - - - - - -

16 R. Gambar - - - - - -

17 R. BP/BK 1 9 - - - -

18 R. Guru Putra - - 1 24 - -

19 R. Guru Putri 1 48 - - - -

20 R. TU 1 26 - - - -

21 R. OSIS - - - - - -

22 Kamar mandi/WC

Guru

1 8 - - - -

23 Kamar mandi/WC

Siswa

1 8 - - - -

24 R. Cuci 3 - - - - -

25 R. Setrika 1 9 - - - -

26 Gudang 1 4 - - - -

27 R. Ibadah 2 100 - - - -

28 Rumah Dinas Kepsek 1 48 - - - -

29 Rumah Dinas Guru 5 72 - - - -

30 Rumah Penjaga

Sekolah

- - - - - -

31 Sanggar MGMP - - - - - -

32 Sanggar PKG - - - - - -

33 Asrama Murid 7 24

34 Unit Produksi - - - - - -

35 R Hall - - - - - -

36 Kantin 1 50 - - - -

Page 69: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

50

37 Dapur 1 32 - - - -

38 Parkir - - - - - -

39 Gapuro dan logo 1 - - - - -

40 Lapangan 1 - - - - -

41 Lapangan

volly/badminton

- - - - - -

Tabel 3.4

Sarana Prasarana SMPIT Nurul Islam Tengaran

NO JENIS RUANG JML UKURAN(m) KETERANGAN

1. Ruang kelas 20 6 X 6 17 Rombel kurang 3 ruang

2. Ruang Guru

Putra

4 6 X 4 Baik

3. Ruang Guru Putri 1 5 X 6 Baik

4. Ruang TU 1 7 X 8 Baik

5. Ruang

Perpustakaan

1 15 X 9 Baik

6. Ruang Komputer 1 6 X 6 Tidak Representatif

7. Lab. Bahasa - 8 X 7 Belum ada

8. Ruang Olahraga - - Belum ada

9. Laboratorium

IPA

1 8 X 7 Tidak representatif

10. BK/BP 1 3 X 3 Belum Ada

11. Ruang Kepala

Sekolah

1 3 X 6 Baik

12. Ruang UKS 1 3 X 4 Baik

13. Ruang OSIS - - -

14. Tempat Ibadah 1 15 X 15 Baik

15. Gudang 1 3 X 6 Baik

7. Kegiatan Ekstra Kurikuler

SMPIT Nurul Islam Tengaran melaksanakan kegiatan

ekstrakulikuler wajib dan ekstrakulikuler pilihan.

1. Ekstrakurikuler wajib

Merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh

seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi

tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti

ekstrakulikuler tersebut.

Page 70: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

51

Ekstrakulikuler wajib SMPIT Nurul Islam Tengaran adalah

Kepramukaan.

2. Ekstrakurikuler pilihan

Merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik

SMPIT Nurul Islam Tengaran berdasarkan bakat minat dan prestasi

peserta didik masing-masing. Progam ekstrakulikuler yang

dilaksanakan di SMPIT Nurul Islam Tengaran sebagai berikut:

Tabel 3.5

Daftar ekstrakurikuler SMPIT Nurul Islam Tengaran

No Jenis Kegiatan VII VIII IX KET

1 Pramuka SIT - Wajib

2 Robotik Pilihan

3 Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR)

Pilihan

4 Jurnalistik - Pilihan

5 PMR - Pilihan

6 English Club - Pilihan

7 Arabic Club Pilihan

8 Bela Diri (Karate & Wushu) - Pilihan

9 Qiro‟ah - Pilihan

10 Sport Club (Futsal) - Pilihan

11 Tata Boga - Pilihan

12 Bimbingan OSN - Pilihan

13 Batik - Pilihan

14 Rebana - Pilihan

15 Bimbel Wajib

Page 71: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

52

B. Obyek Penelitian

Adapun objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Daftar Nama Siswa Kelas VII F

No.

Absen

Nama Siswa No.

Absen

Nama Siswa

1 Aisya Keisa Adiya 17 Lu‟lu‟il Maknun

2 Aliya Helena U 18 Maulida Khairunnisa

3 Anindita Sani R 19 Nada Salsabila

4 Ardranitya Brilian F M 20 Nafa‟a Ikhtara

5 Aulia Choiru N 21 Naila Rizky A

6 Avrilia Ningsih 22 Najwa Karima H

7 Azkia Alfafa E 23 Naziha Dhurifa

8 Chelsian Kalisya N 24 Revqueta Davilia Z

9 Diva Kamila S 25 Salsabila H U

10 Elya Aziza Mahfudhoh 26 Safira Putri M

11 Falah Azkia 27 Shafaza Nabila

12 Fatimatuz Zahra D R 28 Syakira Nikma R

13 Ghazia Sabbaha Falah 29 Ummu Kulsum

14 Ibnaty Syifaul Jinan 30 Widya Hapsari N P

15 Kalin Misykah H A 31 Zahwa Mailidina A

16 Kazzayara Azahra M P

Page 72: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

53

C. Pelaksanaan Penelitian

Secara garis besar penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam empat

tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun

lebih rincinya tahapan-tahapan tersebut akan dipaparkan dibawah ini,

sedangkan data, analisis data dan pembahasannya akan disampaikan pada

Bab IV. Sebelum masuk pada siklus I dan siklus II, peneliti melaksanakan

pra siklus.

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 2 Januari 2019 dengan

materi pokok Sholat Berjama‟ah.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan penelitian adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Menyusun materi yang akan diajarkan yaitu Sholat Berjama‟ah

3) Menyiapkan media/alat pembelajaran

4) Membuat lembar diskusi

5) Menyusun soal tes

6) Menyusun lembar observasi kegiatan siswa

a. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran atau

penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran sesuai

Page 73: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

54

skenario pembelajaran dalam RPP melalui kegiatan

awal/pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang

masing-masing langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Membuka pembelajaran dengan membaca do‟a

b) Menyapa peserta didik dan menanya kabar

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

d) Menampilkan video motivasi

e) Membentuk kelompok siswa dan memberikan nomor

kepada siswa

2) Kegiatan inti

a) Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan

b) Membagikan nomor kepala bagi setiap siswa

c) Menyiapkan materi Sholat Berjama‟ah kepada masing-

masing kelompok

d) Memberikan persoalan kepada setiap kelompok, tetapi

untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa,

tap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang

sama.

e) Mempresentasikan hasil kerja kelompok awal dengan

kelompok nomor sama yang sesuai tugasnya.

Page 74: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

55

f) Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab

pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh guru.

g) Guru memberikan penguatan materi dan memberikan

tambahan jawaban-jawaban yang kurang tepat.

3) Penutup

a) Guru membagikan soal berupa pilihan ganda dan uraian

bagi setiap siswa

b) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

kerjanya bagus dan dapat menjawab pertanyaan dengan

tepat pada saat kuis.

c) Memberikan informasi tentang pelajaran yang akan

datang.

b. Pengamatan (Observasi)

Kegiatan ini berjalan bersamaan dengan pelaksanaan yang

dilakukan oleh peneliti. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengamati dan mencatat semua hal yang terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung yang meliputi kehadiran,

keaktifan, kerjasama/kekompakan dan kemampuan. Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah

disusun.

Page 75: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

56

c. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes pada siklus I dapat

diketahui bahwa hasil pembelajaran PAI materi sholat berjama‟ah

dengan metode Numbered Head Together (NHT) mengalami

peningkatan, meskipun masih belum mencapai tujuan yang

diharapkan, dan keaktifan siswa masih belum maksimal, serta hasil

belajar belum mencapi ketuntasan sebesar 85%. Hal ini

dikarenakan siswa masih belum memahami tentang kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan, sehingga kelas kurang

kondusif. Selain itu, ada beberapa anak yang terlihat sakit dan

lemas, sehingga menghambat proses pembelajaran.

Maka, perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu dengan

menumbuhkan keaktifan dan kekreatifan siswa melalui presentasi

singkat dalam kelompok, sehingga semua akan terlibat untuk maju

di depan kelas.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Januari 2019 dengan

materi pokok sholat berjama‟ah.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 76: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

57

3) Menyusun materi yang akan diajarkan yaitu Sholat

Berjama‟ah

4) Menyiapkan media/alat pembelajaran

5) Membuat lembar diskusi

6) Menyusun soal tes

7) Menyusun lembar observasi kegiatan siswa

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan pembelajaran atau

penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran sesuai

skenario pembelajaran dalam RPP melalui kegiatan

awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang

masing-masing langkahnya sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Membuka pembelajaran dengan membaca do‟a

b) Menyapa peserta didik dan menanya kabar

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

d) Menampilkan video motivasi

2) Kegiatan inti

a) Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan

b) Membagikan nomor kepala bagi setiap siswa

c) Menyiapkan materi Sholat Berjama‟ah kepada masing-

masing kelompok

Page 77: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

58

d) Memberikan persoalan kepada setiap kelompok, tetapi

untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa,

siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama.

e) Mempresentasikan hasil kerja kelompok awal dengan

kelompok nomor sama yang sesuai tugasnya.

f) Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab

pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh guru.

g) Guru memberikan penguatan materi dan memberikan

tambahan jawaban-jawaban yang kurang tepat.

3) Penutup

a) Guru membagikan soal berupa pilihan ganda dan uraian

bagi setiap siswa

b) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

kerjanya bagus dan dapat menjawab pertanyaan dengan

tepat pada saat kuis.

c) Memberikan informasi tentang pelajaran yang akan

datang.

c. Pengamatan (Observasi)

Kegiatan ini berjalan bersamaan dengan pelaksanaan yang

dilakukan oleh peneliti. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengamati dan mencatat semua hal yang terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung yang meliputi kehadiran,

keaktifan, kerjasama/kekompakan dan kemampuan. Pengumpulan

Page 78: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

59

data dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah

disusun seperti pada siklus I.

d. Refleksi

Berdasarkan observasi dan tes pada siklus II dapat

diketahui bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan metode

Numbered Head Together (NHT) disertai presentasi singkat antar

kelompok, siswa menjadi lebih semangat dan aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Tentunya hal ini sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam siklus II ini hasil

siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari ketuntasan

sebesar 43,3% menjadi 87,1%. Maka tindakan perbaikan pada

siklus II ini dapat dikatakan berhasil, meskipun masih terdapat 4

siswa yang belum tuntas dikarenakan ada siswa yang sakit, malu,

dan lesu. Hal ini berarti nilai rata-rata kelas telah mencapai standar

ketuntasan yaitu 75.

Page 79: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai

dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa metode Numbered

Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran PAI materi Sholat Berjama‟ah pada kelas VII F di SMPIT

Nurul Islam Kec. Tengaran Kab. Semarang tahun pelajaran 2018/2019.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan dua

siklus. Dalam penelitian ini tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda dan

essay untuk mengukur hasil belajar PAI. Adapun hasil penelitian sebagai

berikut

1. Analisis Kegiatan Pra Siklus

Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas siklus I, peneliti

melaksanakan pree test yang dilakukan pada kelas VII F SMPIT Nurul

Islama Tengaran. Berikut adalah daftar hasil pree test Pra Siklus mata

pelajaran PAI kelas VII F SMPIT Nurul Islam Tengaran:

Tabel 4.1

Hasil belajar Pra Siklus

No.

Absen

Nama Siswa Nilai Keterangan

1. AKA 52 Belum Tuntas

2. AHU 84 Tuntas

3. ASR 72 Belum Tuntas

4. ABFM 60 Belum Tuntas

5. ACN 48 Belum Tuntas

Page 80: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

61

6. AN 52 Belum Tuntas

7. AAE 76 Tuntas

8. CKN 52 Belum Tuntas

9. DKS 44 Belum Tuntas

10. EAM 48 Belum Tuntas

11. FA 60 Belum Tuntas

12. FZDR 80 Tuntas

13. GSF 52 Belum Tuntas

14. ISJ 60 Belum Tuntas

15. KMHA 52 Belum Tuntas

16. KAMP 76 Tuntas

17. LM 48 Belum Tuntas

18. MK 60 Belum Tuntas

19. NS 52 Belum Tuntas

20. NIR 64 Belum Tuntas

21. NRA 56 Belum Tuntas

22. NKH 60 Belum Tuntas

23. ND 48 Belum Tuntas

24. RDZ 76 Tuntas

25. SHU 60 Belum Tuntas

26. SPM 52 Belum Tuntas

27. SN 60 Belum Tuntas

28. SNR 44 Belum Tuntas

29. UK 60 Belum Tuntas

30. WHNP 40 Belum Tuntas

31. ZMA 80 Tuntas

Jumlah 1.888

Rata-rata Kelas 60,9

Presentase Siswa Tuntas 19,4% ( 6 siswa)

Presentase Siswa Tidak Tuntas 80,6% ( 25 siswa)

Tabel 4.2

Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus

No. Rentang Nilai Jumlah

Siswa

Presentase

Angka Ketuntasan

1 >75 Tuntas 6 19,4%

2 <75 Tindak Tuntas 25 80,6%

31 100%

Page 81: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

62

Dari data diatas diperoleh hasil bahwa siswa kelas VII F

SMPIT Nurul Islam Tengaran yang tuntas sebanyak 6 siswa dan 25

siswa tidak tuntas dengan nilai rata-rata 60,9. Oleh karena itu,

peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan cara

dilaksanakan dalam dua siklus.

2. Siklus I

a. Data Hasil Belajar Siklus I

Penelitian pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal

2 Januarai 2109. Dibawah ini adalah hasil belajar siswa yang

dolakukan pada siswa kelas VII F SMPIT Nurul Islam Tengaran

pada siklus I yaitu:

Tabel 4.3

Hasil Belajar Siklus I

No.

Absen

Nama Siswa Nilai Keterangan

1. AKA 75 Tuntas

2. AHU 85 Tuntas

3. ASR 80 Tuntas

4. ABFM 70 Belum Tuntas

5. ACN 50 Belum Tuntas

6. AN 40 Belum Tuntas

7. AAE 75 Belum Tuntas

8. CKN 80 Tuntas

9. DKS 70 Belum Tuntas

10. EAM 70 Belum Tuntas

11. FA 75 Tuntas

12. FZDR 85 Belum Tuntas

13. GSF 0 Belum Tuntas

14. ISJ 75 Tuntas

15. KMHA 75 Tuntas

16. KAMP 80 Belum Tuntas

17. LM 65 Belum Tuntas

Page 82: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

63

18. MK 60 Belum Tuntas

19. NS 60 Belum Tuntas

20. NIR 85 Tuntas

21. NRA 75 Tuntas

22. NKH 70 Belum Tuntas

23. ND 70 Belum Tuntas

24. RDZ 80 Tuntas

25. SHU 65 Belum Tuntas

26. SPM 55 Belum Tuntas

27. SN 70 Belum Tuntas

28. SNR 75 Tuntas

29. UK 80 Tuntas

30. WHNP 50 Belum Tuntas

31. ZMA 90 Tuntas

Jumlah 2135

Rata-rata 71,7

Presentase Siswa Tuntas 43,3% (13 siswa)

Presentase Siswa Belum

Tuntas

56,7% (18 siswa)

Tabel 4.4

Data Perolehan Nilai KKM Siklus I

No. Rentang Nilai Jumlah

Siswa

Presentase

Angka Ketuntasan

1 >75 Tuntas 13 43,3%

2 <75 Tindak Tuntas 18 56,7%

31 100%

Dalam pembelajaran siklus I ini belum mencapai keberhasilan

yang telah ditentukan, akan tetapi sudah mengalami peningkatan

dibandingkan dengan hasil belajar pra siklus. Siklus I belum dapat

dikatakan tuntas, karena nilai siswa belum mencapai KKM yang teag

ditetapkan dan belum mencapai indikator penelitian yaitu 85%. Maka

dari itu, harus dilaksanakan pembelajaran pada siklus II dengan

menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) kembali

Page 83: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

64

untuk mendapatkan ketuntasan belajar yang mencapai indikator yang

telah ditentukan.

Dari data hasil tes pada silus I tersebut menunjukkan hasil

belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I dari 31 siswa

kelas VIIF SMPIT Nurul Islam Tengaran terdapat 13 siswa atau

43,3% telah mencapai KKM. Sedangkan 28 siswa belum mencapai

KKM, dengan nilai rata-rata 71,7.

b. Hasil Observasi

1) Observasi Guru

Berikut adalah hasil pengamatan kinerja guru pada siklus I:

Tabel 4.5

Data Pengamatan Kinerja Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan yang direncanakan

2. Memotivasi siswa untuk semangat

belajar

3. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dengan metode Numbered

Head Together (NHT)

4. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

5. Memberikan kesempatan siswa untuk

unjuk kerja dalam kelompok

6. Mengamati kerja siswa dalam metode

Numbered Head Together (NHT)

7. Membimbing siswa dalam mengikuti

kegiatan, baik secara individu maupun

kelompok

8. Memberi kesempatan kepada siswa

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Page 84: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

65

9. Membimbing siswa untuk melakukan

refleksi

10. Menyimpulkan materi untuk

mengakhiri pembelajaran

Skor 60 (baik)

Keterangan skor: 3 = sangat baik

2 = baik

1 = cukup

P = F X 100

N

Keterangan : F = jumlah skor

N = skor maksimal

2) Observasi Siswa

Berikut adalah hasil pengamatan kinerja siswa pada siklus I:

Tabel 4.6

Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I

No Aspek yang di amati Skor

1 2 3

1. Memperhatikan penjelasan

guru

2. Menjawab pertanyaan guru

3. Berani bertanya pada guru

4. Menyimpulkan pelajaran yang

dikethaui

5. Mengerjakan evaluasi

Skor 53,3 (baik)

Keterangan skor:

3= Sangat Baik

2 = Baik

1 = Cukup

Page 85: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

66

P = F X 100

N

Keterangan : F = jumlah skor

N = skor maksimal

3. Siklus II

a. Data Hasil Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Januari

2019. Dalam siklus ini peneliti masih menggunakan metode

Numbered Head Together (NHT) sama seperti siklus I dengan

memperbaiki kekurangan –kekurangan ang ada pada siklus I. Berbeda

dengan siklus I, pada siklus ini pembelajaran lebih kondusif dan siswa

juga lebih aktif dan lebih bersemangat. Pengelolaan kondisi dan

suasana kelas secara baik sangat mendukung berjalnnya pembelajaran

pada siklus II ini lebih lancar. Dibawah ini adalah nilai hasil evaluasi

yang dilakukan pada kelas VIIF SMPIT Nurul Islam Tengaran pada

siklus II yaitu:

Tabel 4.7

Hasil Belajar Siklus II

No.

Absen

Nama Siswa Nilai Keterangan

1. AKA 90 Tuntas

2. AHU 90 Tuntas

3. ASR 75 Tuntas

4. ABFM 95 Tuntas

5. ACN 75 Tuntas

6. AN 55 Belum Tuntas

7. AAE 85 Tuntas

8. CKN 90 Tuntas

Page 86: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

67

9. DKS 75 Tuntas

10. EAM 85 Tuntas

11. FA 90 Tuntas

12. FZDR 90 Tuntas

13. GSF 75 Tuntas

14. ISJ 85 Tuntas

15. KMHA 90 Tuntas

16. KAMP 80 Tuntas

17. LM 95 Tuntas

18. MK 90 Tuntas

19. NS 70 Belum Tuntas

20. NIR 95 Tuntas

21. NRA 75 Belum Tuntas

22. NKH 100 Tuntas

23. ND 90 Tuntas

24. RDZ 85 Tuntas

25. SHU 85 Tuntas

26. SPM 95 Tuntas

27. SN 90 Tuntas

28. SNR 80 Tuntas

29. UK 85 Tuntas

30. WHNP 65 Belum Tuntas

31. ZMA 80 Tuntas

Jumlah 2605

Rata-rata 84.1

Presentase siswa tuntas 87,1% (27 siswa)

Presentase siswa belum tuntas 12,9% (4 Siswa)

Tabel 4.8

Data Perolehan Nilai KKM siklus II

No. Rentang Nilai Jumlah

Siswa

Presentase

Angka Ketuntasan

1. >75 Tuntas 27 siswa 87,1%

2. <75 Belum Tuntas 4 siswa 12,9%

31 siswa 100%

Dari data hasil tes pada siklus I tersebut menunjukkan hasil

belajar siswa mengalami peningkatan daripada siklus I. Pada siklus II

ini dari 31 siswa kelas VIIF SMPIT Nurul Islam Tengaran terdapat 27

Page 87: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

68

siswa atau 87,1% telah mencapai KKM dan telah memenuhi indikator

penelitian, Sedangkan 4 siswa belum mencapai KKM, dengan nilai

rata-rata 84,1.

b. Hasil Observasi

1) Observasi Guru

Berikut adalah hasil pengamatan kinerja Guru pada siklus II:

Tabel 4.9

Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I

No.

Aspek yang diamati Skor

1 2 3

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan yang direncanakan

2. Memotivasi siswa untuk semangat

belajar

3. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dengan metode Numbered

Head Together (NHT)

4. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

5. Memberikan kesempatan siswa untuk

unjuk kerja dalam kelompok

6. Mengamati kerja siswa dalam metode

Numbered Head Together (NHT)

7. Membimbing siswa dalam mengikuti

kegiatan, baik secara individu maupun

kelompok

8. Memberi kesempatan kepada siswa

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

9. Membimbing siswa untuk melakukan

refleksi

10. Menyimpulkan materi untuk

mengakhiri pembelajaran

Skor 80 (sangat baik)

Page 88: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

69

Keterangan skor:

3 = sangat baik

2 = baik

1 = cukup

P = F X 100

N

Keterangan : F = jumlah skor

N = skor maksimal

2) Observasi Siswa

Tabel 4.10

Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I

No Aspek yang di amati Skor

1 2 3

1. 1

.

Memperhatikan penjelasan

guru

2. Menjawab pertanyaan guru

3. Berani bertanya pada guru

4. Menyimpulkan pelajaran

yang dikethaui

5. Mengerjakan evaluasi

Skor 74,4 (sangat

baik)

Keterangan skor: 3= Sangat Baik

2 = Baik

1 = Cukup

P = F X 100

N

Keterangan : F = jumlah skor

N = skor maksimal

Page 89: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

70

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang

terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran tipe

Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran PAI dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan metode Numbered

Head Together (NHT) dalam pembelajaran PAI yang dilaksanakan dalam

penelitian tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat menerima

materi sholat berjama‟ah dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan

hasil belajar siswa selam pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu maka

pembelajaran menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) dapat

dikatakan menjadi salah satu solusi untuk mencapai terget yang telah

ditentukan.

Berdasarkan dari hasil pree test atau pra siklus, nilai rata-rata dari 31

siswa yaitu 60,9 dengan rincian 6 siswa atau 19,4% dari jumlah siswa yang

sudah mencapai KKM dan dinyatakan tuntas, sedangkan 25 siswa belum

mencapai KKM dan dinyatakan belum tuntas. Hal tersebut dikarenakan guru

dalam proses belajar mengajar masih menggunakan metode ceramah

sehingga pembelajaran yang muncul kurang menarik siswa dan siswa

menjadi kurang aktif. Dengan demikian hasil belajar siswa kurang maksimal

dan masih banyak yang belum mencapai KKM. Melihat hasil tersebut, agar

dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan metode Numbered Head Together

(NHT). Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil

Page 90: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

71

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai tes formatif yang diperoleh

siswa disetiap siklusnya pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai Antar Siklus

No. Nama Siswa Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. AKA 52 75 90

2. AHU 84 85 90

3. ASR 72 75 75

4. ABFM 60 70 95

5. ACN 48 50 75

6. AN 52 45 55

7. AAE 76 75 85

8. CKN 52 75 90

9. DKS 44 70 75

10. EAM 48 65 85

11. FA 60 75 90

12. FZDR 80 80 90

13. GSF 52 40 75

14. ISJ 60 75 85

15. KMHA 52 75 90

16. KAMP 76 80 80

17. LM 48 65 95

18. MK 60 60 90

19. NS 52 60 70

20. NIR 64 80 95

21. NRA 56 75 75

22. NKH 60 70 100

23. ND 48 65 90

24. RDZ 76 80 85

25. SHU 60 65 85

26. SPM 52 55 95

27. SN 60 70 90

28. SNR 44 75 80

29. UK 60 75 85

30. WHNP 40 50 65

Page 91: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

72

31. ZMA 80 80 80

Jumlah 1888 2135 2605

Rata-rata 60.9 71.7 84.1

Pada siklus I nilai rata-rata dari 31 siswa yaitu 71,7 dengan rincian 13

siswa atau 43,3% dari jumlah siswa yang telah mencapai KKM yaitu 75 dan

dinyatakan tuntas, sedangkan 18 siswa belum mencapai KKM dan dinyatakan

tidak tuntas. Untuk menilai hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar yang

selama ini telah berlangsung, maka peneliti mengkaji ulang data yang

diperoleh dan melakukan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan

menerapkan metode Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran

di kelas. Sehingga guru memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa

tentang metode Numbered Head Together (NHT) yang akan diterapkan

dalam pembelajaran. Mengingat jumlah siswa yang mencapai KKM belum

mencapai target, maka dari itu diperlukan perbaikan pada tahap berikutnya

yaitu siklus II.

Pada siklus II nilai rata-rata dari 31 siswa yaitu 84,1 dengan rincian

2 siswa yang telah mencapai KKM yaitu 75 dan dinyatakan tuntas dan 4

siswa yang belum tuntas. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang sudah

meningkat dan sangat emmuaskan yaitu telah melampaui KKM. Hasil

pncapaian KKM pada pra siklus, siklus I, silus II dapat dilihat dari tabel

berikut:

Page 92: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

73

Tabel 4.12

Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus

No. Pelaksanaan Kategori Jumlah

Siswa

Presentase

1. Pra siklus Tuntas 6 19,4%

Belum tuntas 25 80,6%

2. Siklus I Tuntas 13 43,3%

Belum tuntas 18 56,7%

3. Siklus II Tuntas 27 87,1%

Belum tuntas 4 12,9%

Peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas KKM dan hasil belajar

siswa yang tidak tuntas KKM dapat dilihat jelas apabila dibuat grafik sebagai

berikut:

Grafik 4.1

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Antar Siklus

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari pra siklus, siklus I,

dan siklus II hasil belajar siswa yang tuntas KKM terus meningkat. Pada pra

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 93: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

74

siklus yang tuntas hanya 6 siswa (19,4%), siklus I hanya 13 siswa (43,3%), dan

pada siklus II ada 27 siswa (87,1%) yang telah mencapai KKM.

Meningkatnya hasil belajar dari siklus I dan siklus II disebabkan karena

pembelajaran mengguanakn metode Numbered Head Together (NHT)

pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran.

Dengan memperhatikan pembahasan hasil penelitian, peneliti

menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya,

dengan kata lain penerapan metode Numbered Head Together (NHT) di SMPIT

Nurul Islam Tengaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI

dalam materi sholat berjama‟ah.

Page 94: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan

hasil belajar PAI materi Sholat Berjama‟ah pada siswa kelas VII F SMPIT

Nurul Islam Tengaran Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat

dari peningkatkan hasil belajar dari pra siklus dengan rata-rata 60,9%

ketuntasan 19,4% kemudian siklus I dengan rata-rata 71,7% ketuntasan

43,3%, pada siklus II menjadi 84,1% ketuntasan 87,1%. Dari pra siklus

19,4% ke siklus I 43,3% meningkat 23,9% dan siklus I ke siklus II 87,1%

meningkat 43,8%.

Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode

Numbered Head Together (NHT) siswa lebih tertarik dan aktif sesuai hasil

penelitian yang telah dijelaskan diatas.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan peneliti diatas serta

simpulan, maka peneliti akan mengajukan beberapa saran yang dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebagai beikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Sebaiknya memberikan arahan kepada para guru untuk

mengunakan metode-metode pembelajaran tidak hanya ceramah saja,

akan tetapi menggunakan metode-metode pembelajaran dengan

menggunakan sarpras yang tersedia di sekolah tersebut.

Page 95: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

76

2. Bagi Guru PAI

a. Adanya tindak lanjut dalam penggunaan metode pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan metode-

metode lainnya.

b. Guru hendaknya lebih banyak mencoba menggunakan metode-

metode pembelajaran baru, sehingga siswa tidak merasa bosan,

jenuh dan bahkan malas untuk mengikuti pembelajaran.

c. Sebaiknya guru banyak mencoba metode-metode pembelajaran

yang baru yang akan menambahkan keaktifan siswa sehingga

prestasi belajar siswa dapat meningkat dan juga menambah

wawasan baru kepada gutu.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam kegiattan pembelajaran

supaya pemikiran siswa lebih berkembang.

b. Siswa sebaiknya lebih berani mengajukan pertanyaan ketika

belum jelas terhadap penjelasan guru.

c. Siswa sebaiknya dapat mengaplikasikan pengetahuan yang di

dapat dalam kehidupan sehari-hari.

Page 96: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

77

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 1992. Islam Paradigma Ilmu Pendidikan. Semarang: Aditya Media.

Afandi, Muhammad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.

Semarang: Unissula Press.

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Depag RI. 2006. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Jakarta: CV Diponegoro.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Teras.

Hayati, Sri. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.

Magelang: Graha Media.

Kemendikbud. 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Indeks.

Majid, Abdul. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mukhtar. 2003. Desain Pembelajran Pendidikan Agama Islam. Jakrta: CV Misaka

Galiza.

Mulyatiningsih, Endang. 2010. Pembelajaran Aktif, Kreatigf. Inovatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAIKEM). Depok: DI P4TK Bisnis dan Pariwisata.

Oviyanti, Fitri. 2013. Inovasi Pembelajaran PAI dengan Pengembangan Model

Constructivism pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ta’dib/Vol.XVIII. No. 01. Palembang. 14 November 2018 17.00.

Purnomo, Dkk. 2011. Fiqh Kelas VII. Semarang: Lancar Ilmu.

Ramayulis. 1990. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Rusyan. A Tabrani dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: CV Remadja Karya.

Page 97: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

78

Seifert, Kelvin. 2009. Manajemen Pembelajaran dan Instrumen Pendidikan.

Yogyakarta: IRCisOd.

Sholihah, Fasihatus. 2014. “Pengaruh Pendidikan Islam terhadap Keaktifan

Ibadah Sholat Siswa Kelas XI d SMA Muhammadiyah 3 Surabaya”.

Jurnal Pendidikan Islam/vol.6. no. 1, Surabaya. 31 Oktober 2018. 08.00.

Sudarto. 2018. Filsafat Pendidikan Islam. Sleman: Deepublish.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT

Remaja Rosdakarya.

Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Sukardi. 2014. Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Suryadin, Asyraf dan Tien Rostini. 2011. Pengembangan Profesi Guru Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Bandung: CV Amalia Book.

Suyadi. 2015. Panduan Penelitian Tindakan Kelas buku panduan wajib bagi para

pendidik. Yogyakarta: Diva Press.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta:

Kencana.

. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik

Konsep, Landasan Teoritik Praktis dan Implementasinya. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Winataputra, Udin Saripuddin dan Rustana Adiwinata. 1994. Perencanaan

Pengajaran. Jakarta: Ditjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Zainiyati, Husniyatus Salamah. 2010. Model dan Strategi Pembelajaran Aktif.

Surabaya: Putra Media Nusantara.

Page 98: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 99: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPIT Nurul Islam Tengaran

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester : VII/Genap

Materi Pokok : Indahnya Kebersamaan dengan Berjama‟ah

Alokasi Waktu : 3 JP x 40 menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural dan pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 100: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

81

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

1.8 Menunaikan sholat wajib

berjama‟ah sebagai

implementasi pemahaman rukun

islam

1.8.1 Mematuhi perilaku taat

menunaikan sholat wajib

berjama‟ah

1.8.2 menyenangi menunaikan sholat

wajib berjama‟ah

1.8.3 menghayati bahwa sholat wajib

berjama‟ah adalah perintah

Allah

2.8 menunjukkan perilaku

demokratis sebagai

implementasi pelaksanaan

sholat berjama‟ah

2.8.1 menghayati perilaku

menunaikan sholat wajib

berjama‟ah berdasarkan

ketentuan syari‟at Islam

3.8 Memahami ketentuan sholat

berjama‟ah

3.8.1 menjelaskan pengertian sholat

berjama‟ah

3.8.2 menjelaskan ketentuan sholat

berjama‟ah

3.8.3 menjelaskan tata cara sholat

berjama‟ah

4.8 Mempraktekkan sholat

berjama‟ah

4.8.1 mendemonstrasikan tentang tata

cara sholat berjama‟ah yang

benar.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Mematuhi perilaku taat menunaikan sholat wajib berjama‟ah

2. Menyenangi menunaikan sholat wajib berjama‟ah

3. Menghayati bahwa sholat wajib berjama‟ah adalah perintah Allah

4. Menghayati perilaku menunaikan sholat wajib berjama‟ahberdasarkan

ketentuan syari‟at Islam

Page 101: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

82

5. Menjelaskan pengertian sholat berjama‟ah

6. menjelaskan ketentuan sholat berjama‟ah

7. menjelaskan tata cara sholat berjama‟ah

8. mendemonstrasikan tentang tata cara sholat berjama‟ah yang benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Sholat Berjama‟ah

2. Dasar Hukum

3. Syarat Sah Sholat Berjamaah

4. Syarat Imam

5. Syarat Makmum

6. Susunan Shaff

7. Makmum Masbμq

8. Halangan Sholat Berjamaah

9. Tata Cara Sholat Berjama‟ah

10. Cara Mengingatkan Imam yang Lupa

11. Pembiasaan Sholat Berjama‟ah

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Numbered Head Together (NHT)

Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok.

F. Media dan Bahan

1. Media

LCD Proyektor dan Sound

2. Bahan

Page 102: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

83

a. White board

b. Spidol

c. Kertas

d. Bahan yang lainya

G. Sumber Belajar

1. Buku Modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII

2. Buku PAI kelas VII Kemdikbud

H. Langkah Pembelajaran

3 JPX 40 Menit (2 x pertemuan)

No Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Membuka pembelajaran dengan memberi Salam

b. Membuka kegiatan dengan mengucap basmalah

c. Menyapa peserta didik dan menanyakan kabar

d. Menyampaikan penjelasan tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

e. Menampilkan video motivasi

f. Membentuk kelompok siswa dan setiap siswa

memiliki nomor tertentu

15

Menit

2. Inti

eksplorasi

a. Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang

akan dilaksanakan siswa

b. Guru menyiapkan materi “Sholat berjama‟ah”

kepada masing-masing kelompok

c. Guru memberikan permasalahan/pertanyaan kepada

setiap kelompok sama, tapi untuk setiap siswa tidak

sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan

95

Menit

Page 103: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

84

nomor sama mendapat tugas yang sama.

Elaborasi

a. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab

satu pertanyaan.

b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok atau

menjawab pertanyaan dan siswa dengan nomor sama,

memiliki tugas yang sama.

Konfirmasi

a. Guru memberikan penguatan materi, dengan

menambahkan jawaban-jawaban siswa yang masih

kurang.

b. Guru membuat kesimpulan bersama siswa dan

memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah

memahami materi yang dibahas.

3. Penutup

a. Guru memberikan instrumen soal berupa pilihan

ganda dan uraian yang kemudian dikerjakan secara

individu.

b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

yang kerjanya bagus dan siswa yang dapat menjawab

dengan tepat.

c. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap

“Hamdalah” bersama.

d. Mengucapkan Salam

10

Menit

Page 104: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

85

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Instrumen Penilaian

1) Pilihan ganda

2) Uraian

SIKLUS I

I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar dan

tepat!

1. Perintah melaksanakan sholat berjamaah terdapat dalam Q.S... .

a. An-Nisa: 102 c. An-Nisa: 101

b. An-Nisa: 103 d. An-Nisa: 104.

2. Hukum melakukan salat berjamaah adalah... .

a. sunnah muakadah c. fardu „ain

b. fardu kifayah d. ibadah mahdah

3. Rohman terlambat ke masjid karena harus memasukkan ayam-ayamnya ke

kandang terlebih dahulu. Akibatnya ia ketinggalan sholat maghrib

berjamaah, dan ketika ia tiba di masjid imam telah menyelesaikan satu

rokaat. Maka Rohman termasuk... .

a. Anggota shaf c. Anggota jamaah

b. Makmum biasa d. Makmum masbuq

4. Perhatikan pernyataan berikut ini...

1. Pak Umar berumur 55 tahun dan kurang fasih membaca al-Qur'an

2. Ibu Aminah berumur 57 tahun dan fasih membaca al-Qur'an

3. Farhan berumur 15 tahun dan fasih membaca al-Qur'an

4. Pak Rosyid berumur 35 tahun dan fasih membaca al-Qur'an

Orang yang tepat dipilih menjadi imam shalat adalah... .

Page 105: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

86

a. Umar c. Aminah

b. Farhan d. Rosyid

5. Syarat-syarat menjadi makmum adalah sebagai berikut, kecuali... .

a. berdiri agak belakang dari imam c. Melihat secara langsung

gerakan imam

b. berada dalam satu tepat dengan imam d. Berniat mengikuti imam

6. Perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Fasih bacaan al-Qur'an 3. Berakal sehat

2. Ballig 4. Sudah mempunyai anak

Hal-hal yang merupakan syarat menjadi seorang imam adalah... .

a. 1, 2, dan 3 c. 1, 2, dan 4

b. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4

7. Letak shaff untuk jamaah perempuan adalah... .

a. Di belakang shaff anak laki-laki c. Dibelakang shaff laki-laki dewasa

b. Sejajar dengan shaff laki-laki d. Disamping kiri imam

8. Jika suami istri akan melaksanakan sholat berjamaah, maka... .

a. Istri bermakmum pada suami dengan posisi di depan suami

b. Suami bermakmum dengan istri dan sejajar disam ping kanan suami

c. Istri bermakmum kepada suami dan sejajar disamping kiri suami

d. Istri bermakmum kepada suami dan posisi di belakang suami

9. Perhatikan hal-hal berikut ini... .

1. Hujan lebat 3. Sakit

2. Tertinggal satu rakaat 4. Tidak mendapat saf depan

Hal-hal yang menjadi alasan diperbolehkan seorang muslim melakukan

shalat secara munfarid adalah... .

a. 1 dan 3 c. 1 dan 4

b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

Page 106: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

87

10. Berikut adalah keutamaan mengerjakan sholat berjamaah, kecuali... .

a. Menjaga persatuan dan kesatuan

b. Mengajarkan kepatuhan pada pemimpinnya

c. Menjalin silatuirahmi antar sesama

d. Menjadi manusia yang egois

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Tuliskan dalil yang menjelaskan tentang perintah untuk sholat berjama‟ah!

2. Sebutkan syarat-syarat menjadi imam (min 4)!

3. Sebutkan 4 syarat sah sholat berjama‟ah!

4. Sebutkan 3 halangan untuk melaksanakan sholat berjama‟ah!

5. Sebutkan 3 keutamaan melaksanakan sholat berjama‟ah!

SIKLUS II

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap benar!

1. Sholat yang dilakukan secara bersama-sama dua orang atau lebih, ada

seorang imam dan makmum adalah pengertian... .

a. Sholat sunnah c. Sholat jama‟ah

b. Sholat wajib d. Sholat munfarid

2. Kriteria imam yang lebih diutamakan menjadi imam dalam sholat adalah... .

a. Usianya lebih tua c. Yang menjadi tokoh masyarakat

b. Wawasan agamanya lebih luas d. Pakaiannya yang paling rapi

3. Mamum yang dapat mengikuti seluruh rangkaian sholat imam disebut

dengan makmum... .

a. Masbuq c. Muwafiq

b. Mustahiq d. Mukallaf

4. Syarat-syarat menjadi makmum adalah sebagai berikut, kecuali... .

a. Berdiri agak belakang dari imam c. Melihat secara langsung

gerakan imam

Page 107: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

88

b. Berada dalam satu tepat dengan imam d. Berniat mengikuti imam

5. Perhatikan hal-hal berikut ini... .

1. Hujan lebat 3. Sakit

2. Tertinggal satu rakaat 4. Tidak mendapat saf depan

Hal-hal yang menjadi alasan diperbolehkan seorang muslim melakukan

shalat secara munfarid adalah... .

a. 1 dan 3 c. 1 dan 4

b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Sebutkan 3 syarat menjadi imam!

2. Apa yang dimaksud dengan makmum masbuq?

3. Apa yang dimaksud dengan makmum muwafiq?

4. Jelaskan bagaimana cara makmum laki-laki dan perempuan mengingatkan

imam yang lupa dalam gerakan sholatnya!

5. Urutkan susunan shaff sholat jamaah apabila makmumnya laki-laki

dewasa, perempuan dewasa, anak laki-laki dan anak perempuan!

Page 108: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

89

Page 109: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

90

Page 110: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

91

Page 111: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

92

Page 112: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

93

Page 113: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

94

Page 114: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

95

Daftar Nama Siswa Kelas VII F

No.

Absen

Nama Siswa No.

Absen

Nama Siswa

1 Aisya Keisa Adiya 17 Lu‟lu‟il Maknun

2 Aliya Helena U 18 Maulida Khairunnisa

3 Anindita Sani R 19 Nada Salsabila

4 Ardranitya Brilian F M 20 Nafa‟a Ikhtara

5 Aulia Choiru N 21 Naila Rizky A

6 Avrilia Ningsih 22 Najwa Karima H

7 Azkia Alfafa E 23 Naziha Dhurifa

8 Chelsian Kalisya N 24 Revqueta Davilia Z

9 Diva Kamila S 25 Salsabila H U

10 Elya Aziza Mahfudhoh 26 Safira Putri M

11 Falah Azkia 27 Shafaza Nabila

12 Fatimatuz Zahra D R 28 Syakira Nikma R

13 Ghazia Sabbaha Falah 29 Ummu Kulsum

14 Ibnaty Syifaul Jinan 30 Widya Hapsari N P

15 Kalin Misykah H A 31 Zahwa Mailidina A

16 Kazzayara Azahra M P

Page 115: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

96

Gambar 1. Gedung SMPIT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang

Gambar 2. Siswa menyaksikan video motivasi sebelum

pembelajaran

Page 116: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

97

Gambar 3. Pembagian kelompok

Gambar. 4 Guru menjelaskan metode Numbered Head Together

(NHT)

Page 117: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

98

Gambar.5 Pembagian kelompok

Gambar 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok

Page 118: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

99

Gambar 7. Siswa berdiskusi dalam kelompok

Gambar 8. Presentasi kelompok

Page 119: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

100

Gambar 9. Presentasi kelompok

Gambar 10. Pemberian hadiah

Page 120: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

101

Gambar 11. Siswa mengerjakan soal tes

Page 121: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

102

Page 122: Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5417/1/gabungan... · 2019. 4. 15. · iii dengan metode numbered head together (nht) pada

103