oleh -...

165
PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN WARALABA TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Restaurant McDonald’s di Jakarta dan Singapura) Oleh : RISELVINO MINANDA NIM : 203082001942 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011M

Upload: tranhanh

Post on 29-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN WARALABA TERHADAP

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AKUNTAN

PUBLIK

(Studi Empiris Restaurant McDonald’s di Jakarta dan Singapura)

Oleh :

RISELVINO MINANDA

NIM : 203082001942

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011M

Page 2: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan
Page 3: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan
Page 4: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan
Page 5: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Riselvino Minanda

2. Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 19 Mei 1984

3. Alamat : Jl Reni Jaya Blok G 13/9

4. Telepon : 085715304562/(021)95990257

II. PENDIDIKAN

1. SDN Pondok Petir 01 1990 – 1996

2. SLTPN 01 Ciputat 1996 – 1999

3. SMUN 1 Serpong 1999 – 2002

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Riswarman M Yasin

Ibu : Elvina BA

Alamat : Jl Reni Jaya Blok G 13 No 9, Sawangan Depok

16517

Page 6: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

PERCEPTION MANAGER of COMPANY WARALABA of TO FACTOR

INFLUENCING PUBLIC ACCOUNTANT INDEPENDENCY

( Empirical Study of Restaurant McDonald's in Jakarta and Singapura)

By

Riselvino Minanda

ABSTRACTION

This research is aim to analyse the influence between the financial interest

in client’s company and business relationship with their clients, competition

among Public Accountant Office [KAP], non audit service provided by auditors,

time duration of audit, the size of a Public Accountant Office [KAP], and the

amount of audit fee with the public accountant independency.

This research is used primary data through kuesioner filled by group of

manager in McDonald’s. Judgement sampling is used as research sampling

methode. Research responder is a group of thirty five manager in McDonald’s

restaurant that based on Jakarta and Singapore region. For data analyse and

hyphotesis test we used Double Regretion methode, supported by SPSS for

Windows program.

Result of this research, using simultaniously regretion test, revealed the

financial interest in client’s company and business relationship with their client,

competition among Public Accountant Office [KAP], non audit service provided

by auditors, time duration of audit, the size of a Public Accountant Office

[KAP], and the amount of audit fee, do have a significant influence on the public

accountant independency.

Keyword : Accountant Public, Independecy Audit

Page 7: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN WARALABA TERHADAP

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AKUNTAN

PUBLIK

(Studi Empiris Restaurant McDonald’s di Jakarta dan Singapura)

Oleh

Riselvino Minanda

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh secara parsial dan

simultan variabel ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien,

persaingan antar kantor akuntan publik (KAP), pemberian jasa lain selain jasa

audit, lamanya penugasan audit, ukuran suatu kantor akuntan publik (KAP),

besarnya audit fee berpengaruh terhadap independensi akuntan publik,.

Penelitian ini menggunakan data primer melalui pengisian kuisioner oleh

kalangan manajer McDonald’s. Penelitian sampel digunakan dengan

menggunakan metode judgement sampling. Responden penelitian adalah para

manajer yang bekerja di McDonald’s di wilayah Jakarta dan Singapura sebanyak

tiga puluh lima responden. Sedangkan untuk metode analisis data dan uji hipotesis

penulis menggunakan metode regresi berganda yang didukung program SPSS For

Windows.

Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel ikatan kepentingan

keuangan dan hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor akuntan

publik (KAP), pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan audit,

ukuran suatu kantor akuntan publik (KAP), besarnya audit fee berpengaruh

terhadap independensi. Namun secara parsial hanya variabel ikatan kepentingan

keuangan dan hubungan usaha dengan klien dan besarnya audit fee berpengaruh

secara signifikan terhadap independensi akuntan publik.

Kata Kunci: Akuntan Publik, Independensi

Page 8: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada sumber dari suara hati yang bersifat mulia,

sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, Sang Maha Cahaya, Penabur

cahaya Ilham, Pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, Sang Kekasih

tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi umat-Nya, Allah

Subhanahu Wa Ta’ala. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan.

Shalawat serta salam teruntuk Nabi akhir zaman, Muhammad SAW, yang

telah memberikan dan menyampaikan kepada kita semua ajaran islam yang telah

terbukti kebenarannya, dan semakin terus terbukti kebenarannya.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-

syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa

segala kerja keras demi terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,

dorongan serta bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, yang selalu memberikan rasa cinta, perhatian,

kasih sayang, dan yang selalu mengiringi saya melalui doa dan restu. Tanpa

kalian, saya tidak berarti apa – apa. Semangat papa dan mama selalu memacu

saya untuk terus berjuang dalam menjalani hidup yang keras ini. Ur d BEST

PARENT i ever HAD

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial.

3. Bapak Dr. Yahya Hamja MM., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Ibu Rini SE., Ak., MM., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

waktu, bimbingan dan pengarahan sehingga penulis skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Kakak saya Uda Yoga, Uda Dede, Uni Yona, Uni Eka dan Adek- adek saya

Putri, Eci, Zaza yang sudah berikan support ke saya. I Love U aLL..

6. Seluruh dosen, staf administrasi, staf perpustakaan, staf keamanan dan staf

kebersihan Fakultas Ekonomi atas semua ilmu, bantuan, kemudahan,

perhatian dan pelayanan yang telah diberikan

7. Semua teman-teman seperjuangan akuntansi dan manajemen angkatan 2003

yang tidak bisa disebutkan namanya satu-satu, terimakasih telah memberikan

masa kebersamaan, keakraban, dan kepeduliannya.

Page 9: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

8. Uni yang selalu memberikan motivasi selama ini. Dalam menjalani semua

ini,kamu selalu ada disamping saya, di kondisi susah maupun senang, kamu

selalu memberikan spirit yang tidak pernah saya dapatkan selain keluarga. I

Love U sO muCH

9. Teman-teman Kebab Turki, Ayam Bakar Mas Mono, Jajaran Managemen

Babarafi Group dan seluruh staff McDonald’s , yang telah memberikan

support.

10. Pihak Manager McDonald’s yang bersedia untuk mengisi kuisioner demi

terkumpulnya dan selesainya penelitian ini. Maaf sudah merepotkan

11. Untuk semua orang yang telah membantu saya tapi tidak tercantum namanya,

saya mengucapkan terima kasih banyak

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan

karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang memerlukan.

Jakarta, 18 Maret 2011

Riselvino Minanda

Page 10: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... iv

ABSTRACT ......................................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 6

1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................ 8

1. Persepsi.................................................................................. .... 8

2. Manajemen Perusahaan Waralaba .............................................. 9

3. Akuntan Publik.................. ......................................................... 14

4. Independensi Akuntan Publik ..................................................... 16

a. Definisi Independensi .............................................................. 16

b. Pentingnya Independensi ........................................................ 18

c. Aspek Independensi Akuntan Publik ...................................... 19

d. Penggolongan Independensi Akuntan Publik ......................... 21

5. Faktor – faktor yang mempengaruhi Indenpendensi Penampilan

Akuntan Publik ........................................................................... 22

a. Ikatan Keuangan dan Hubungan dengan klien ........................ 22

b. Persaingan antar Kantor Akuntan Publik (KAP) .................... 23

c. Pemberian jasa lain selain jasa audit ....................................... 25

d. Lamanya penugasan audit ....................................................... 26

e. Ukuran suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).......................... 27

f. Besarnya Audit fee ................................................................... 28

B. Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 30

Page 11: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 32

D. Hipotesis ........................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 34

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................... 34

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 35

D. Metode Analisis ............................................................................... 37

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 38

2. Analisis Regresi Berganda .......................................................... 41

3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 42

E. Uji Statistik dan Hipotesis ................................................................ 44

F. Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 48

BAB IV PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 53

1. Sejarah Perusahaan Waralaba McDonald’s ............................... 53

2. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 54

3. Karakteristik Data Kuesioner ..................................................... 56

B. Analisis dan Pembahasan ................................................................. 57

1. Uji Validitas ............................................................................... 57

2. Uji Reabilitas .............................................................................. 66

C. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer Perusahaan Waralaba terhadap

Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik............. 67

1. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan

kepentingan keuangan dan usaha dengan klien .......................... 67

2. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap

Persaingan antar Kantor Kauntan Publik (KAP) ........................ 75

3. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap

Pemberian Jasa Lain selain Jasa Audit........................................ 81

4. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap Lamanya

Penugasan Audit ......................................................................... 88

5. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap Ukuran

Kantor Akuntan Publik (KAP) .................................................... 94

6. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap Besarnya

audit fee......................................................................................101

7. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap

Independensi Akuntan Publik dalam Hal Kejujuran Akuntan

Publik.........................................................................................107

Page 12: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

8. Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap

Independensi Akuntan Publik dalam Hal Keahlian Akuntan

Publik

D. Uji Asumsi Klasik..........................................................................121

1. Uji Normalitas Data..................................................................121

2. Uji Multikolinieritas..................................................................123

3. Uji Heterokedasitas...................................................................125

E. Hasil Pengujian Hipotesis...............................................................126

1. Uji T Partial.............................................................................126

2. Uji F.........................................................................................129

3. Uji Koefisien Determinasi.......................................................130

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.....................................................................................132

B. Implikasi.........................................................................................133

C. Saran...............................................................................................133

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................134

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 13: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 31

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data 122

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedatisitas 125

Page 14: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

Tabel 3.1 Skala Linkert 38

Tabel 3.2 Kategori Tinggi Rendahnya Realibilitas Instrumen 41

Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian 48

Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian 55

Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian 56

Tabel 4.3 Deskriptif Responden 56

Tabel 4.4 Ikatan Kepentingan Keuangan Dan

Hubungan Usaha Dengan Klien 59

Tabel 4.5 Persaingan Antar Kantor Akuntan Publik (KAP) 60

Tabel 4.6 Pemberian Jasa Lain Selain Jasa Audit 61

Tabel 4.7 Lamanya Penugasan Audit 62

Tabel 4.8 Ukuran Suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) 63

Tabel 4.9 Besarnya Audit Fee 64

Tabel 4.10 Independensi Kejujuran 65

Tabel 4.11 Keahlian 66

Tabel 4.12 Uji Reliability Statistics 67

Tabel 4.13 Hasil Kuesioner tentang Hubungan Usaha dan

Hutang Piutang Akuntan Publik atau Kantor Akuntan

Publik (KAP) pada Perusahaan Klien 68

Tabel 4.14 Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik memiliki

Saham Lebih dari 5% di Perusahaan Klien 69

Tabel 4.15 Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik Meminjam

Sejumlah Uang Kepada Direktur Perusahaan Waralaba 70

Tabel 4.16 Hasil Kuesioner tentang Mayoritas Pendapatan KAP

berasal dari Klien 71

Tabel 4.17 Hasil Kuesioner tentang Auditor menyewa Gedung

milik Klien 72

Tabel 4.18 Hasil Kuesioner tentang Istri Auditor menjadi

Salah Satu Pemegang Saham dari Perusahaan Klien 73

Tabel 4.19 Hasil Kuesioner tentang Presiden Direktur Perusahaan

Klien menunjuk Seorang Auditor sebagai Pelaksana

Page 15: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

dan Sekaligus Auditor dari Salah Satu Perusahaannya 74

Tabel 4.20 Hasil Kuesioner tentang Pengaruh Tajamnya

Persaingan Antar KAP 75

Tabel 4.21 Hasil Kuesioner tentang Persaingan Antar KAP yang

relatif tidak Tajam 76

Tabel 4.22 Hasil Kuesioner tentang Munculnya Penggabungan KAP

yang satu dengan yang lain 77

Tabel 4.23 Hasil Kuesioner tentang Timbulnya KAP Berskala

Nasional dan Internasional 78

Tabel 4.24 Hasil Kuesioner tentang Berdirinya KAP Berskala Kecil 79

Tabel 4. Hasil Kuesioner tentang Adanya Persaingan Fee antar

KAP 80

Tabel 4.26 Hasil Kuesioner tentang Kekhawatiran Auditor terhadap

Kliennya yang mencari Kantor Akuntan Lainnya 81

Tabel 4.27 Hasil Kuesioner tentang Jasa Konsultasi Manajemen

Pada Klien 82

Tabel 4.28 Hasil Kuesioner tentang Jasa Akuntansi Yang

diberikan oleh Akuntan Publik 83

Tabel 4.29 Hasil Kuesioner tentang Jasa Pembukuan 84

Tabel 4.30 Hasil Kuesioner tentang Akuntan Sengaja

Mendatangi Perusahaan Klien Untuk Menawarkan

Jasanya 85

Tabel 4.31 Hasil Kuesioner tentang Jasa Perpajakan 86

Tabel 4.32 Hasil Kuesioner tentang Akuntan Cenderung

Memihak dalam Memberikan Jasa Lain Selain

Jasa Audit 87

Tabel 4.33 Hasil Kuesioner tentang Audit Lebih dari 5 Tahun 88

Tabel 4.34 Hasil Kuesioner tentang Penugasan Audit kurang

dari 5 Tahun 89

Page 16: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.35 Hasil Kuesioner tentang Penugasan yang Bersifat

Kekeluargaan 90

Tabel 4.36 Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik Cepat

Merasa Puas, Kurang Inovasi, Dan Kurang Ketat

dalam Melaksanakan Prosedur Audit 91

Tabel 4.37 Hasil Kuesioner tentang Penugasan Audit 5 Tahun

atau Kurang Menyebabkan Informasi yang disajikan

dalam Laporan Pemeriksaan kurang Bermanfaat 92

Tabel 4.38 Hasil Kuesioner tentang KAP atau Auditor dapat

Memberikan Jasa Audit Kembali untuk Klien yang

sama setelah 3 Tahun Buku Berturut-turut Tidak

Mengaudit Klien 93

Tabel 4.39 Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik harus dirotasi

setelah mengaudit selama 5 tahun 94

Tabel 4.40 Hasil Kuesioner tentang Audit pada Perusahaan Go Publik

dilakukan oleh KAP Besar 95

Tabel 4.41 Hasil Kuesioner tentang Audit yang dilakukan

KAP Besar dapat memberikan hasil rekomendasi

yang bermanfaat 96

Tabel 4.42 Hasil Kuesioner tentang Audit yang dilakukan oleh

KAP Kecil Lebih Menjamin Independensinya 97

Tabel 4.43 Hasil Kuesioner tentang Audit yang dilakukan

KAP Kecil dapat memberikan hasil rekomendasi

yang bermanfaat 98

Tabel 4.44 Hasil Kuesioner tentang KAP Besar Lebih Independen

daripada KAP Kecil 99

Tabel 4.45 Hasil Kuesioner tentang KAP Kecil Lebih Independen

daripada KAP Besar 100

Tabel 4.46 Hasil Kuesioner tentang Audit Fee yang diberikan Klien

Page 17: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

dilakukan Secara Objektif 101

Tabel 4.47 Hasil Kuesioner tentang Jasa Audit Fee dari Klien

yang Berjumlah Besar 102

Tabel 4.48 Hasil Kuesioner tentang Audit Fee sebagian besar

dari total pendapatan suatu kantor akuntan 103

Tabel 4.49 Hasil Kuesioner tentang Audit Fee sebagian kecil

dari total pendapatan suatu kantor akuntan 104

Tabel 4.50 Hasil Kuesioner tentang Ketergantungan Pada Klien

karena Audit yang Besar 105

Tabel 4.51 Hasil Kuesioner tentang Waktu dan Biaya Audit

yang Terbatas dikarenakan Audit yang Kecil 106

Tabel 4.52 Hasil Kuesioner tentang Auditor Bersikap tidak memihak 107

Tabel 4.53 Hasil Kuesioner tentang Auditor dengan Kejujuran

yang Tinggi akan Lebih Independen dalam

Mendeteksi kekeliruan audit 108

Tabel 4.54 Hasil Kuesioner tentang Auditor harus senantiasa

mempertahankan Kebebasan dalam Sikap Mental 109

Tabel 4.55 Hasil Kuesioner tentang Auditor Bebas dari prasangka

yang meragukan independensinya 110

Tabel 4.56 Hasil Kuesioner tentang Bukti Pemeriksaan yang

Telah dilakukan oleh Auditor dipublikasikan Secara

Menyeluruh 111

Tabel 4.57 Hasil Kuesioner tentang Pengkajian dan penilaian yang

layak (Objektif dan tidak Bias) 112

Tabel 4.58 Hasil Kuesioner tentang Auditor Tidak Mudah

dipengaruhi atau dikendalikan oleh Klien yang diperiksa 113

Tabel 4.59 Hasil Kuesioner tentang Auditor tidak dibenarkan

Memihak Kepada Kepentingan Siapapun 114

Tabel 4.60 Hasil Kuesioner tentang Auditor Perlu Menjalankan

Page 18: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Pelatihan Teknis Untuk Memenuhi Persyaratan

sebagai Seorang Profesional 115

Tabel 4.61 Hasil Kuesioner tentang Hasil Audit Harus Berdasarkan

atas kenyatan yang ditemukan 116

Tabel 4.62 Hasil Kuesioner tentang Penggunaan tenaga ahli

dalam melakukan tugas pemeriksaan suatu perusahaan klien

haruslah tepat, kritis dan independensi 117

Tabel 4.63 Hasil Kuesioner tentang Auditor dalam

memberikan opini mengenai laporan keuangan

suatu perusahaan klien haruslah sesuai dengan kebenaran

data-data akutansi yang diperiksanya 118

Tabel 4.64 Hasil Kuesioner tentang Pengalaman Auditor

yang mampu melakukan pemeriksaan fisik, pengamatan,

perhitungan, secara otomatis sebagai keahlian 119

Tabel 4.65 Hasil Kuesioner tentang Bukti audit kompeten yang

cukup harus diperoleh oleh auditor sebagai dasar yang memadai

untuk penyajian laporan audit 120

Tabel 4.66 Hasil Kuesioner tentang Pekerjaan audit harus

direncanakan dengan sebaik-baiknya 121

Tabel 4.67 Hasil Kuesioner tentang

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 123

Tabel 4.68 Hasil Kuesioner tentang Hasil Uji Multikolinieritas 124

Tabel 4.69 Hasil Kuesioner tentang Hasil Uji T Parsial 126

Tabel 4.70 Hasil Kuesioner tentang Hasil Uji F Simultan ANOVA(b) 129

Tabel 4.71 Hasil Kuesioner tentang Hasil Uji Koefisien Determinasi 130

Page 19: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 137

Lampiran 2 Normal P-plot or Regresion 141

Lampiran 3 One Sample Kolmogorov- smirnov test 142

Lampiran 4 Uji Multikolinieritas 143

Lampiran 5 Uji Heterokedastisitas 144

Lampiran 6 Uji T Parsial 145

Lampiran 7 Uji F simultan 146

Lampiran 8 Daftar Jawaban Responden Manajer McDonald’s 147

Page 20: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu media penting dalam

mengkomunikasikan fakta mengenai perusahaan go public atau perusahaan

waralaba dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi

keuangan suatu perusahaan. Informasi keuangan merupakan salah satu

informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomis. Pada

perusahaan besar, khususnya perusahaan go public dan waralaba , terdapat

pemisahan antara pemilik dengan manajemen. Mengingat banyaknya pihak

yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, terlihat adanya kepentingan

berbeda antara manajemen dengan pihak pemakai laporan keuangan.

Manajemen berkepentingan untuk melaporkan pengelolaan bisnis perusahaan

yang dipercayakan kepadanya. Manajemen perusahaan berusaha menghindari

opini wajar dengan pengecualian, karena bisa mempengaruhi harga pasar

saham perusahaan dan kompensasi yang diperoleh manajer (Chow dan Rice

1982:327).

Pemakai laporan keuangan, khususnya pemilik berkepentingan untuk

melihat hasil kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan, maka

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan wajar, dapat dipercaya, dan

tidak menyesatkan bagi pemakainya sehingga kebutuhan pihak yang

berkepentingan dapat dipenuhi. Untuk menjamin kewajaran informasi yang

Page 21: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

disajikan dalam laporan keuangan, perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh

akuntan publik (auditor) independen. Untuk memastikan kesesuaian laporan

keuangan yang disusun oleh manajemen dengan standar akuntansi yang ada,

maka laporan keuangan perlu diaudit. Agar informasi dapat dipercaya bagi

manajemen dan pemiliknya karena semakin kompleks transaksi yang terjadi di

perusahaan, maka aturan standar akuntansi yang harus diikuti untuk membuat

laporan keuangan juga semakin kompleks.. Dalam perusahaan publik dan

waralaba, pemilik (public) tidak bisa secara langsung melakukan verifikasi

terhadap kualitas informasi dalam laporan keuangan, untuk itu diperlukan

auditor melakukan verifikasi terhadap informasi keuangan yang disajikan oleh

manajemen.

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang

bergerak di bidang jasa. Akuntan publik dalam menjalankan profesinya diatur

oleh kode etik profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan

Indonesia. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyatakan bahwa setiap

anggota harus mempertahankan integritas, objektivitas dan independensi dalam

melaksanakan tugasnya. Seorang auditor yang mempertahankan integritas, akan

bertindak jujur dan tegas dalam mempertimbangkan fakta, terlepas dari

kepentingan pribadi. Auditor yang mempertahankan objektivitas, akan bertindak

adil tanpa dipengaruhi tekanan dan permintaan pihak tertentu atau kepentingan

pribadinya. Auditor yang menegakkan independensinya, tidak akan terpengaruh

dan tidak dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor

dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan. Di

samping itu dengan adanya kode etik, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana

Page 22: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

seorang auditor telah bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah

ditetapkan oleh profesinya. (Sri Trisnaningsih 2007:2) Akuntan publik

merupakan suatu profesi kompleks. Kepercayaan masyarakat perlu dipulihkan

dan hal itu sepenuhnya tergantung pada praktek profesional yang dijalankan para

akuntan. Profesionalisme mensyaratkan tiga hal utama yang harus dimiliki oleh

setiap anggota profesi yaitu: keahlian, pengetahuan, dan karakter (Purnamasari

2006:2)

Berdasarkan uraian di atas, akuntan publik akhirnya memiliki posisi

yang strategis baik dimata manajemen perusahaan waralaba maupun dimata

pemakai laporan keuangan. Manajemen atau klien akan puas jika audit yang

dilakukan oleh akuntan publik memiliki kualitas yang baik dan memiliki

pengalaman melakukan audit, responsif, melakukan pekerjaan dengan tepat

dan sebagainya. Menurut (Liliek Purwanti, 2007) dalam (Widagdo et al,

2002) melakukan penelitian tentang atribut-atribut kualitas audit oleh kantor

akuntan public (KAP) yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan klien.

Terdapat 12 atribut yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) pengalaman

melakukan audit, (2) memahami industri klien, (3) responsif atas kebutuhan

klien, (4) Pemeriksaan sesuai dengan standar umum audit, (5) independensi,

(6) sikap hati-hati, (7) komitmen kuat terhadap kualitas audit, (8) keterlibatan

pimpinan audit terhadap pemeriksaan, (9) melakukan pekerjaan lapangan

dengan tepat, (10) keterlibatan komite audit, (11) standar etika yang tinggi,

dan (12) tidak mudah percaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7

atribut kualitas audit yang berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara lain :

(1) Pengalaman melakukan audit, (2) Memahami industri klien, (3) Responsif

Page 23: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

terhadap kebutuhan klien, (4) Pemeriksaan sesuai dengan standar umum audit,

(5) Komitmen kuat terhadap kualitas audit, (6) Keterlibatan pimpinan audit

terhadap pemeriksaan dan (7) Melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat.

Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi, sikap hati-hati, standar etika

yang tinggi dan tidak mudah percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan

klien. Di sisi lain pemakai laporan keuangan menaruh kepercayaan yang besar

terhadap hasil pekerjaan akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan

maka auditor dituntut untuk dapat mempertahankan kepercayaan yang telah

mereka dapatkan dari klien dan pihak ketiga (stakeholders). Sikap akuntan

yang demikian ini sering disebut sebagai sikap independensi.

Beberapa peneliti telah melakukan analisis mengenai independensi

penampilan akuntan publik, (Oni Zamroni, 2006) melakukan penelitian

terhadap penerapan sikap independensi akuntan publik dari sudut pandang

mahasiswa akuntansi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan

Tinggi Swasta (PTS). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi pada Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dengan mahasiswa jurusan akuntansi pada Perguruan

Tinggi Swasta (PTS) terhadap faktor yang mempengaruhi independensi

penampilan akuntan publik.

(Supriyono, 1988) dalam (Wati dan Subroto, 2003) telah melakukan

penelitian mengenai independensi auditor di Indonesia. Penelitian ini mempelajari

faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor yaitu (1) ikatan keputusan

keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2) persaingan antar kantor akuntan

publik (KAP); (3) pemberian jasa lain selain jasa audit; (4) lama penugasan audit;

Page 24: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

(5) besar kantor akuntan; dan (6) besarnya audit fee. Responden yang dipilih

meliputi direktur keuangan perusahaan yang telah go public, partner kantor

akuntan publik (KAP), pejabat kredit bank dan lembaga keuangan non bank, dan

Bapepam.

(Liliek, 2007) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh kompetensi

dan independensi yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Responden

yang dipilih hanya dilakukan pada kantor akuntan publik (KAP) yang ada di Jawa

Timur sehingga hasil penelitian hanya mencerminkan mengenai kondisi auditor di

Jawa Timur. Dan peneliti tidak membedakan auditor sebagai responden

berdasarkan posisi mereka di kantor akuntan publik (KAP) (yunior, senior dan

supervisor) sehingga tidak diketahui secara pasti tingkat kompetensi,

independensi dan etika yang dimiliki.

(Susiana, .2007) melakukan penelitian mengenai pengaruh independensi,

mekanisme corporate governance, dan kualitas audit terhadap integritas laporan

keuangan. Responden yang dipilih adalah perusahaan publik yang terdaftar

selama periode 1 Januari 2000 sampai dengan 31 Desember 2003. Dan hasil yang

diperoleh bahwa independensi yang diukur dengan audit fee tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Secara tersirat dapat disimpulkan bahwa memang ada suatu keraguan

yang dialamatkan kepada profesi akuntan publik. Dan jika kita berbicara

mengenai keraguan, tak pelak lagi masalah independensi akan terkait disitu.

Adalah menjadi kewajiban profesi untuk mempertahankan dan juga

menghindari keadaan yang dapat menyebabkan pihak luar meragukan

independensinya. Oleh karena itu, berdasarkan evaluasi tersebut dan

Page 25: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

berdasarkan pula pada penelitian sebelumnya, maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul “Persepsi Manajer Perusahaan Waralaba

terhadap Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik

(Studi Kasus pada Restaurant McDonald’s di Jakarta dan Singapura)“.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis merumuskan masalah

bagaimanakah persepsi manajemen perusahaan waralaba terhadap faktor yang

mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis persepsi manajemen perusahaan waralaba

terhadap faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan

publik.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis:

Memperoleh pengalaman dan pengetahuan bagi penulis serta

mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi independensi

penampilan akuntan public pada perusahaan waralaba, serta

mengimplementasikan ilmu yang diperoleh pada perkuliahan.

b. Bagi akuntan dan profesi:

Page 26: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Informasi yang diberikan oleh penulis dapat digunakan sebagai

motivasi bagi para akuntan untuk dapat lebih independen dalam

menjalankan profesinya, serta membangkitkan naluri profesionalnya

dalam memberikan jasa-jasa audit bagi masyarakat luas.

c. Bagi mahasiswa dan pembaca

Mendapatkan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik, serta

menambah pemahaman terhadap permasalahan independensi.

d. Bagi akademis:

Secara teoritis bagi akademis berguna untuk perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang auditing dan sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya di bidang auditing.

Page 27: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Persepsi

Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang alami bagi

setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan baik

melalui penglihatan, pendengaran, penerimaan, dan penghayatan perasaan

(Kartono, 1990) dalam (Zamroni, 2006:11). Menurut (Zarkasi, 1986)

dalam (Zamroni, 2006:11), persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan,

bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah

pandangan atau pengertian, bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu. Kata persepsi berasal dari “perception” yang berarti

penglihatan, tanggapan, daya memahami, atau menanggapi sesuatu (Echol

dan Sadily 2004:424) dalam (Zamroni, 2006:11). Dalam kamus bahasa

Indonesia, persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung

dari sesuatu atau proses seseorang dalam mengetahui beberapa hal melalui

panca inderanya (Depdiknas, 2003:863).

Menurut Bimo Walgito (1999), faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi, yaitu:

a. Stimulus yang cukup kuat.

b. Fisiologis dan psikologis.

Page 28: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Jika sistem fisiologis terganggu maka akan berpengaruh dalam

persepsi seseorang, sedangkan segi psikologis mencakup pengalaman,

perasaan, kemampuan berpikir, dan sebagainya.

c. Lingkungan

Situasi yang melatarbelakangi stimulus juga mempengaruhi

persepsi.

Bila pada akhirnya menjadi masalah penting yang mungkin

diharapkan dapat “dibentuk” oleh obyek yang dipersepsikan. Bila dalam

kenyataannya ditemukan suatu persepsi negatif dan positif terhadap obyek

yang dipersepsikan, maka jika persepsi tersebut negatif dapat diambil

kesimpulan bahwa obyek yang dipersepsikan memberi stimulus kondisi

yang menyimpang dari yang seharusnya dipenuhi oleh obyek persepsi

tersebut. Begitu pula sebaliknya dengan persepsi positif (Abdullah dan

Selamat, 2002) dalam (Zamroni, 2006:13).

2. Manajemen Perusahaan Waralaba

Waralaba atau Franchising (dari bahasa perancis untuk kejujuran

atau kebebasan) adalah hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun

layanan. Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis

yang telah lama dikenal di dunia, pertama kalinya diperkenalkan oleh

perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, ketika

ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun

usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan

format bisnis waralaba di AS, kemudian, caranya ini diikuti oleh

Page 29: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola.

Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer adalah industri

otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS

ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai

perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta

persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer. Di Kerajaan

Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui

usahanya Wimpy and Golden Egg, pada dekade 60-an.

McDonald’s, salah satu pewaralaba rumah makan siap saji terbesar

di dunia. Menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan

waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak

memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual

(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain

dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak

lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Di Indonesia sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu

dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi.,

seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan siap saji

(fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take Out, Texas

Page 30: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat

dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga

tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari

250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu

waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain:

a. rumah makan/restoran

b. jasa pemasaran

c. hotel

d. toko buku dan toko cindera mata

e. minimarket

f. persewaan kendaraan

g. pusat kebugaran dan perawatan tubuh

h. penata rambut, salon kecantikan, dll.

Di sisi lain, perusahaan lokal yang telah mengembangkan usahanya

dengan mempergunakan format bisnis waralaba jumlahnya tidaklah

sebanyak waralaba asing banyak atau hanya sekitar 10 persen dari jumlah

waralaba asing yang ada di Indonesia. Perusahaan lokal tersebut antara

lain; McDonald’s, Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye Salon, Rudy

Hadisuwarno, Indomaret dan lain-lainnya.

Menurut Campbell Black, yang dimuat dalam Black's Law Dict:

“Franchise is a license from owner of a trademark or tradename

permitting another to sell a product or service under the name or the

mark.“

Page 31: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud

dengan Waralaba ialah:

“Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan

akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada

individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama,

sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam

jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.”

Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang

dimaksud dengan franchisor dan franchisee.

a. Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau

perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk

memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual

atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.

b. Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau

perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau

menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri

khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan

siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root

Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering

Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha

restauran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka

untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo

dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu

Page 32: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami

berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian

dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau

sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan

sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS,

menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai

bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di

AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons

melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis

waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor)

dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan

bersama, tidak berdasarkan SARA. Waralaba dapat dibagi menjadi dua:

a. Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih

jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih

bergengsi.

b. Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk

orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki

pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang

disediakan oleh pemilik waralaba. Biaya waralaba meliputi:

1) Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya

ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba

Page 33: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor

dan ongkos penggunaan HAKI.

2) Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari

laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen

dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10

persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang

dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.

3. Akuntan Publik

Profesi akuntan publik di Indonesia perkembangannya mengacu

pada teori dan praktek profesi akuntan publik yang ada di Amerika

Serikat, karena pada saat itu profesi akuntan publik sedang mengalami

perkembangan yang sangat pesat di Amerika (Zamroni, 2006:15).

Dasar pemikiran yang melandasi penyusunan norma dan etika

profesi akuntan adalah adanya kebutuhan profesi mengenai kepercayaan

masyarakat terhadap mutu jasa yang akan diserahkan oleh profesi, terlepas

dari anggota profesi yang menyerahkan jasa. Independensi merupakan

faktor utama yang harus dijaga oleh seorang akuntan publik. Respon

profesi akuntan terhadap tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua

keputusan penting yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada

pertengahan tahun 1994, yang berisi:

a. Perubahan nama komite Norma Pemeriksaan Akuntan menjadi Dewan

Standar Profesional Akuntan Publik (Dewan SPAP),

Page 34: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Perubahan nama Standar yang dihasilkan dari Norma Pemeriksaan

Akuntan menjadi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Nama komite yang mencerminkan kesan ad hoc diubah menjadi

dewan yang lebih mencerminkan sifat permanen. Perubahan dimaksudkan

agar profesi akuntan publik secara berkelanjutan mampu memantau

perubahan kebutuhan masyarakat pemakai jasa dan meresponnya dengan

capat melalui organisasi permanen. Perubahan nama dari Norma

Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik

dimaksudkan untuk menunjukkan peningkatan signifikan mutu jasa audit

dan perluasan spektrum jasa di luar audit atas laporan keuangan historis

yang dapat disediakan oleh profesi akuntan publik kepada masyarakat.

Perumusan SPAP yang dilakukan oleh Dewan SPAP merupakan

adopsi dari AICPA Professional Standards as of June 1993 yang

diterbitkan oleh AICPA, serta International Standards on Auditing yang

dikeluarkan oleh The International Federation of Accountants (IFAC).

Ada empat macam standar yang diterbitkan oleh Dewan SPAP sebagai

aturan mutu pekerjaan akuntan publik, antara lain standar auditing, standar

atestasi, dan standar jasa akuntansi dan review (IAI, 2004).

Penyempurnaan terhadap standar profesional akuntan publik terus

berlangsung guna memenuhi kebutuhan masyarakat bisnis. Pada tahun

2001 Ikatan Akuntan Indonesia melalui Dewan Standar Profesional

Akuntan Publik kembali menerbitkan SPAP per 1 Januari 2001 sebagai up

dating dari SPAP per 1 Agustus 1994. Dalam SPAP per 1 Januari 2001

Page 35: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

diatur mengenai standar auditing, standar atestasi, standar jasa akuntansi

dan review, sistem pengendalian manajemen, dan aturan etika

kompartemen akuntan publik. Standar tersebut berlaku sampai saat ini.

Saat ini Departemen Keuangan Republik Indonesia (DepKeu RI)

telah merumuskan Rancangan Undang-undang mengenai akuntan publik

(RUU Akuntan Publik) melalui panitia antar Departemen Penyusunan

RUU Akuntan Publik (AP). Pengaturan melalui RUU AP lebih untuk

memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi perlindungan

kepentingan masyarakat serta memberikan landasan hukum bagi profesi

akuntan publik dalam melaksanakan hak dan kewajibannya. Selain itu,

akuntan publik merupakan salah satu profesi kunci yang berperan dalam

mendorong penerapan good corporate governance (IAI Online, 2006)

4. Independensi Akuntan Publik

a. Definisi Independensi

Tulang punggung profesi akuntan publik adalah independensi.

Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak

dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain.

Independensi menurut kode etik akuntan tahun 1994 adalah sikap yang

diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai

kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya yang bertentangan

dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Integritas berarti jujur dan

dapat dipercaya, sedangkan obyektivitas berhubungan dengan

Page 36: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

kemampuan akuntan publik untuk mempunyai sikap adil dalam segala

hal yang berkaitan dengan tugas profesionalnya (Kell et al, 1989).

(Mulyadi, 1992) mengatakan bahwa independensi berarti bebas

dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung

pada pihak lain. Akuntan publik yang independen adalah akuntan yang

tidak terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang

berasal dari luar diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta yang

dijumpainya dalam pemeriksaan.

(Arens Loebbeck, 1999) dalam (Supriono, 1998) memberikan

pengertian mengenai independensi sebagai berikut, independensi

sebagai suatu pemeriksaan yang tidak biasa dalam melakukan tes-tes

pemeriksaan, penilaian hasil-hasil dan mengeluarkan laporan

pemeriksaan. Menurut (Eric, 1975) dalam (Nadirsyah, 1993),

independensi adalah suatu hubungan antara akuntan dan kliennya yang

mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga temuan dan laporan yang

diberikan auditor hanya dipengaruhi oleh bukti-bukti yang ditemukan

dan dikumpulkan sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip

profesionalnya.

Menurut (Kosasih, 1984:80) dalam (Zamroni, 2006:23),

independensi harus diartikan sebagai bebas dari bujukan, pengaruh,

atau pengendalian dari pihak klien. Dengan perkataan lain bila auditor

mengikuti kemauan manajemen, maka opininya akan tidak mempunyai

nilai. (Holmes, 1877) dalam (Supriyono, 1988:23), berpendapat bahwa

Page 37: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

independensi harus diartikan sebagai babas dari bujukan, pengaruh,

atau pengendalian dari klien yang diperiksa. Dengan kata lain, jika

akuntan publik mengikuti kehendak klien maka pendapat yang dia

berikan tidak mempunyai arti. Saat ini konsep independensi semakin

sangat penting dan semakin diperketat. Independensi dalam tindakan

dan sikap mental harus dipelihara oleh akuntan publik sepanjang masa.

Akhirnya, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001:220) melalui Standar

Profesional Akuntan Publik SA Seksi 220 mendefinisikan

independensi sebagai berikut:

“… Independen, artinya tidak mudah dipengaruhi,… tidak dibenarkan

memihak kepada kepentingan siapapun,… mengakui kewajiban untuk jujur

tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada

kreditur dan pihak lain yang meletakan kepercayaan (paling tidak sebagian)

atas laporan auditor independen,…”

b. Pentingnya Independensi

Zamroni (2006), Terjadinya kasus kegagalan audit berskala

besar di Amerika Serikat belakangan ini, seperti kasus Enron, telah

menimbulkan kembali skeptisisme masyarakat mengenai

ketidakmampuan profesi akuntansi dalam menjaga independensi.

Sorotan tajam diarahkan pada prilaku auditor dalam berhadapan

dengan klien yang dipresepsikan gagal menjalankan perannya sebhagai

auditor independen.

Schuetze (1994) dalam Zamroni (2006), menyatakan bahwa

auditor sejak dua dekade belakangan ini dipandang justru bertindak

melayani atau menjadi bersikap secara advokasi bagi klien. Wilcox

Page 38: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

(1952) dalam Zamroni (2006:20), menyatakan bahwa independensi

adalah salah satu norma pemeriksaan akuntan yang penting, sebab

pendapat akuntan independen diberikan untuk menambah kredibilitas

laporan keuangan yang pada dasarnya merupakan gambaran

manajemen. Jika akuntan tidak independen terhadap manajemen

kliennya, pendapat yang diberikan tidak mempunyai arti.

Sikap mental independen sama pentingnya dengan keahlian

dalam bidang praktik akuntansi dan prosedur audit yang dimiliki oleh

setiap auditor. Auditor independen dari setiap kewajiban atau

independen dari pemilikan kepentingan dalam perusahaan yang

diauditnya (Zamroni, 2006:21). Masyarakat menilai independensi

akuntan publik biasanya tidak hanya secara perseorangan tetapi dari

segi profesi akuntan publik secara keseluruhan. Jika masyarakat

menilai seorang akuntan publik atau suatu kantor akuntan telah gagal

mempertahankan independensinya maka, kemungkinan besar

masyarakat manaruh kecurigaan terhadap independensi keseluruhan

akuntan publik. Kecurigaan tersebut dapat berakibat hilangnya

kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik, khususnya

dalam pemberian jasa pemeriksaan akuntan (Supriyono, 1988:20)

dalam (Zamroni, 2006:21-22).

c. Aspek Independensi Akuntan Publik

(Boynton et. al, 2003:66) Independensi sangat penting bagi

akuntan sehubungan dengan tanggung jawabnya terhadap pihak ketiga.

Page 39: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Independensi berarti sikap mental independen auditor dalam

menjalankan tugasnya. Independensi merupakan dasar dari profesi

auditing. Hal ini berarti bahwa auditor akan bersikap netral terhadap

entitas dan akan bersikap obyektif. Publik dapat mempercayai fungsi

audit karena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui adanya

kewajiban untuk bersikap adil. Meskipun entitas adalah klien bagi

akuntan publik, namun akuntan publik tetap memiliki tanggung jawab

yang lebih besar kepada para pengguna laporan auditor yang jelas telah

diketahui. Akuntan tidak boleh memposisikan diri atau

pertimbangannya di bawah kelompok apapun dan siapapun.

Independensi, integritas, dan objektivitas auditor mendorong pihak

ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yang tercakup dalam

laporan auditor dengan rasa yakin dan percaya sepenuhnya. Menurut

(Ratna, 2006) dalam (Abdul Halim, 2001 : 21) Independensi akuntan

publik mempunyai tiga aspek:

1) Independensi dalam diri akuntan yang berupa kejujuran dalam diri

akuntan dalam mempertimbangkan berbagai fakta yang dijumpai

dalam pemeriksaannya. Aspek independensi ini disebut dengan

istilah independensi dalam kenyataan atau independence in fact.

2) Independensi dipandang dari sudut pandangan pihak lain yang

mengetahui informasi yang bersangkutan dengan diri akuntan.

Aspek independensi ini disebut dengan istilah independen dalam

penampilan atau independence in appearance

Page 40: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

3) Independensi dipandang dari sudut keahliannya. Seseorang dapat

mempertimbangkan fakta dengan baik apabila ia mempunyai

keahlian mengenai pemeriksaan fakta tersebut.

d. Penggolongan Independensi Akuntan Publik

Selain dapat digolongkan ke dalam dua aspek independensi,

yaitu independensi sikap mental dan independensi penampilan.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, independensi akuntan publik

dapat digolongkan dengan cara lain. Independensi akuntan publik

dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Independensi Praktisi (Practitioner Independence)

Independensi praktisi adalah independensi nyata dari

praktisi secara individual di dalam melaksanakan pekerjaannya,

dengan kemampuan praktisi secara individual untuk

mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak dalam

perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan verifikasi, dan

penyusunan laporan hasil pemeriksaan.

2) Independensi Profesi (Profession Independence)

Independensi profesi adalah independensi penampilan

akuntan publik sebagai suatu kelompok profesi dengan kesan

masyarakat terhadap profesi akuntan publik jika istilah akuntan

publik digunakan. Dalam hal ini akuntan publik tidak cukup untuk

mempertahankan independensi praktisi tetapi juga harus menjaga

dan mempertahankan independensi profesi.

Page 41: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

(Abdul Khalik, Snoebali dan Wirage, 1983), (Broen, 1983),

(Joyce dan Biddle, 1981), (Knechel dan Messier, 1990), (Messier

dan Schelder, 1988) dalam (Zamroni, 2006), menunjukkan bahwa

profesi akuntan publik sangat sensitive terhadap permasalahan

independensi.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan

Publik

(Supriyono, 1998), melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi independensi penampilan auditor di Indonesia.

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Ikatan Keuangan dan Hubungan Usaha Dengan Klien

Akuntan publik dapat kehilangan independensinya apabila

mereka mempunyai kepentingan keuangan dan hubungan usaha

dengan klien yang diauditnya. Beberapa jenis ikatan keuangan dan

hubungan usaha tersebut diantaranya selama periode perjanjian kerja

atau saat menyatakan opininya, akuntan publik atau kantornya

memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung yang

material di dalam perusahaan yang menjadi kliennya, sebagai trustee

atau eksekutor atau administrator atas suatu atau beberapa “estate”

yang memiliki kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung,

memiliki utang atau piutang pada perusahaan yang diauditnya, dan

sebagainya.

Page 42: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Departemen Keuangan Republik Indonesia (DEPKEU RI)

melalui Panitia Antar Departemen Penyusunan RUU Akuntan Publik

dalam Substansi Rancangan Undang-undang Akuntan Publik mengatur

masalah ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan

klien. Pada bagian independensi, dijelaskan bahwa akuntan publik dan

kantor akuntan publik tidak independen bila mempunyai kepentingan

keuangan baik langsung maupun tidak langsung yang materian pada

klien audit. Dinyatakan mempunyai kepentingan bila: (DEPKEU RI,

2006)

1) Akuntan publik (AP) atau kantor akuntan publik (KAP) atau Pihak

Terasosiasi mempunyai saham lebih besar dari 5% atau memegang

kendali pada klien.

2) Mayoritas pendapatan kantor akuntan publik (KAP) dari jasa non-

audit selain jasa non-audit tertentu dalam satu tahun buku sebelum

dimulainya pekerjaan audit berasal dari klien dan atau entitas

sepengendali klien yang akan diaudit.

b. Persaingan Antar Kantor Akuntan Publik (KAP)

Tajamnya persaingan antar Kantor Akuntan Publik (KAP)

kemungkinan mempunyai pengaruh besar terhadap independensi

kantor akuntan publik karena tiap Kantor Akuntan Publik (KAP)

merasa khawatir akan kliennya. Pada tahun 2003 dari 245 Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar resmi di pasar modal, ternyata

hanya 20% atau 50% saja yang bisa memiliki klien di sana. Selebihnya

Page 43: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

KAP-KAP ini mencari obyekan di luar pasar modal. Hal ini

menggambarkan betapa ketatnya persaingan di sana. Apalagi ditambah

60% lebih pangsa pasarnya hanya dikuasai satu kantor akuntan publik

(KAP) saja.

Semakin banyak anggota profesi akuntan publik

mengakibatkan persaingan antara kantor akuntan yang satu dengan

kantor akuntan lainnya semakin tajam. Persaingan tersebut

mengakibatkan pula pergeseran-pergeseran nilai pada organisasi

kantor akuntan publik, antara lain:

1) Banyaknya pendirian kantor akuntan publik (KAP) berskala kecil.

2) Munculnya penggabungan kantor akuntan public (KAP) yang satu

dengan yang lain. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan

daya saing suatu kantor akuntan.

3) Timbulnya kantor akuntan publik (KAP) berskala nasional dan

internasional.

4) Munculnya kantor akuntan public (KAP) nasional sebagai

repesentatif kantor akuntan publik internasional.

(Zamroni, 2006:38–39), Persaingan yang tajam dapat

mengakibatkan solidaritas profesional akuntan publik menjadi rendah.

Untuk meningkatkan solidaritas profesi dan independensi akuntan

publik, diperlukan adanya penggantian kantor akuntan public (KAP)

oleh manajemen klien yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Persaingan yang tajam antar kantor akuntan publik (KAP) mungkin

Page 44: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

hanya mempunyai pengaruh yang relatif kecil terhadap penampilan

independensi akuntan publik. Hal ini disebabkan karena kantor

akuntan public (KAP) dalam melaksanakan pemeriksaan

menggunakan dasar prinsip akuntansi dan standar pemeriksaan

akuntan yang sama. Kantor akuntan publik (KAP) besar biasanya

mempunyai pengaruh yang besar dalam penyusunan prinsip akuntansi

dan standar pemeriksaan tersebut.

c. Pemberian Jasa Lain Selain Jasa Audit

Jasa audit (audit services) adalah audit laporan keuangan yang

meliputi upaya untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang

mendasari laporan keuangan historis yang memuat asersi yang dibuat

oleh manajemen entitas. Berdasarkan audit tersebut, auditor

memberikan pernyataan pendapat positif (pasti) tentang apakah

laporan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang

telah ditetapkan atau sebaliknya.

Selain memberikan jasa audit, aktivitas kantor akuntan publik

(KAP) selain memberikan jasa audit juga memberikan jasa-jasa lain,

misalnya jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, serta jasa

akuntansi dan pembukuan. Pemberian jasa ini memungkinkan

hilangnya independensi akuntan publik karena akuntan publik akan

cenderung memihak kepada kepentingan kliennya.

Page 45: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Lamanya Penugasan Audit

Menurut (Supriyono, 1988:5), lamanya penugasan audit

seorang partner kantor akuntan publik (KAP) pada klien tertentu

digolongkan menjadi dua. Pertama, lima tahun atau kurang; Kedua,

lebih dari lima tahun. Dalam hal ini dapat dijelaskan secara rinci

mengenai peraturan pembatasan penugasan kantor akuntan publik

(KAP) dan AP adalah sebagai berikut:

“Kantor Akuntan Publik (KAP) hanya dapat memberikan jasa

audit umum atas laporan keuangan klien paling lama 5 (lima) tahun

buku berturut-turut, sedangkan untuk Akuntan Publik paling lama

untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Kantor Akuntan Publik (KAP)

dan Akuntan dapat memberikan jasa audit kembali untuk klien yang

sama setelah 3 (tiga) tahun buku secara berturut-turut tidak mengaudit

klien tersebut.”

Penugasan lebih dari lima tahun dianggap dapat mempengaruhi

independensi akuntan publik secara negatif karena jangka waktu

tersebut dianggap terlalu lama. Karena penugasan yang telalu lama,

kemungkinan dapat mendorong akuntan publik kehi;angan

independensinya karena akuntan publik tersebut cepat merasa puas,

kurang inovasi, dan kurang ketat di dalam melaksanakan prosedur

audit. Sebaliknya, penugasan audit yang lama kemungkinan dapat pula

meningkatkan independensi karena akuntan publik sudah familier,

Page 46: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien, dan lebih tahan terhadap

tekanan klien

e. Ukuran Suatu Kantor Akuntan Publik (KAP)

AICPA menggolongkan ukuran kantor akuntan publik (KAP)

menjadi dua kategori. Pertama, kantor akuntan publik (KAP) besar.

Kantor akuntan publik (KAP) besar adalah kantor akuntan publik

(KAP) yang telah melaksanakan audit perusahaan go-publik. Kedua,

kantor akuntan publik (KAP) kecil. Kantor akuntan publik kecil (KAP)

adalah kantor yang belum melaksanakan audit pada perusahaan go-

publik. Kantor akuntan publik (KAP) yang lebih besar lebih

independen dibandingkan dengan kantor akuntan publik (KAP) yang

lebih kecil karena kantor akuntan publik (KAP) besar tidak begitu

bergantung pada salah satu kliennya saja sehingga hilangnya satu salah

satu klien tidak begitu mempengaruhi pendapatannya. Selain itu,

kantor akuntan publik (KAP) besar memikul biaya overhead kantor

yang relatif besar jumlahnya sehingga dia berusaha untuk

mempertahankan klien sebanyak-banyaknya agar dapat menutup beban

overhead kantor akuntan publik (KAP) tersebut, keadaan ini mungkin

juga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap independensi kantor

akuntan publik (KAP) besar. Dalam hubungannya ini, (Mautz dan

Sharaf dalam Supriyono, 1988:58) dalam (Zamroni, 2006:48)

memberikan komentar sebagai berikut:

“Suatu kantor akuntan publik (KAP) kecil tidak memiliki

sumber keuangan, fasilitas penelitian, staff untuk melaksanakan

Page 47: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

pemeriksaan pada perusahaan raksasa … kemungkinan yang terjadi

satu klien utama merupakan bagian penting praktek kantor akuntan

publik (KAP) tersebut dan menyumbangkan bagian terpenting total

pendapatannya … jika klien penting sangat mendominasi praktek suatu

kantor public (KAP), memperthankan independensi dalam kenyatan

merupakan masalah yang bener-bener sulit. Oleh karena itu,

pengembangan kantor akuntan public (KAP) besar menjadi sesuatu

yang wajar, diperlukan untuk mengikuti perkembangan klien,

termasuk klien yang diperoleh dari badan usaha milik negara yang

besar sebagaimana dalam bisnis.”

f. Besarnya Audit Fee

Audit fee merupakan hal yang tidak kalah pentingnya di dalam

penerimaan penugasan. Auditor tentu bekerja untuk memperoleh

penghasilan yang memadai. Oleh karena itu, penentuan audit fee perlu

disepakati antara klien dengan auditor (Abdul Halim, 2001:89).

Audit fee yang jumlahnya besar kemungkinan akan

mengakibatkan berkurangnya independensi akuntan publik. Hal ini

disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu :

1) Kantor akuntan publik (KAP) yang melakukan audit merasa

tergantung pada klien sehingga cenderung segan untuk menentang

kehendak klien dan kantor akuntan public (KAP) tersebut

cenderung tidak independen.

2) Kantor akuntan publik (KAP) cenderung memberikan counterpart

fee yang besar kepada salah satu atau beberapa pejabat kunci klien

yang diaudit. Meskipun hal ini dilarang oleh kode etik, sehingga

tindakan ini cenderung menimbulkan hubungan yang tidak

independen dengan klien.

Page 48: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

3) Jika tidak memberikan opini yang sesuai dengan keinginan klien,

kantor akuntan publik (KAP) merasa khawatir akan kehilangan

kliennya mengingat pendapatan yang diterima relatif besar.

Sebaliknya, jika auditor enggan kehilangan klien tersebut dengan

alasan-alasan ekonomis, auditor tidak akan memberikan pendapat

buruk mengenai kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Namun

demikian jika pendapat yang diberikan salah, dikemudian hari

dapat timbul biaya tuntutan hukum, atau rusaknya reputasi auditor.

Auditor yang tidak takut reputasinya rusak akan cenderung

memberikan pendapat qualified pada perusahaan yang bermasalah,

sedangkan auditor yang takut kepentingan-kepentingannya

terganggu (karirnya terhambat atau kehilangan klien potensial)

akan cenderung memberikan opini qualified terhadap perusahaan

yang bermasalah.

Akan tetapi, audit fee yang besar mungkin dapat mendorong

kantor akuntan publik (KAP) lebih independen karena dengan audit fee

yang besar dapat tersedia dana untuk penelitian dan penerapan

prosedur audit yang lebih luas dan seksama.

Audit fee yang lebih kecil kemungkinan dapat mengakibatkan

suatu kantor akuntan public (KAP) lebih independen karena alasan-

alasan sebagai berikut:

1) Kantor akuntan publik (KAP) tidak merasa terganggu pada klien tertentu

sehingga lebih berani menentang kehendak klien yang tidak sesuai

Page 49: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

dengan prinsip akutansi yang berterima umum atau standar profesional

akuntan publik (SPAP).

2) Hilangnya klien yang audit fee-nya kecil tidak mengakibatkan

turunnya pendapatan kantor akuntan public (KAP) dalam jumlah

yang relatif besar. Akan tetapi, audit fee yang kecil kemungkinan

dapat pula mendorong akuntan publik kurang independen karena

waktu dan biaya audit yang terbatas.

B. Penelitian Sebelumnya

(Mayangsari, 2000), melakukan penelitian tentang pengaruh keahlian

audit dan independensi terhadap audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pendapat auditor yang ahli dan independen adalah berbeda dengan auditor

yang hanya memiliki salah satu karakter atau tidak sama sekali memiliki

karakter tersebut. Selain itu, auditor yang independen memberikan pendapat

yang berbeda dengan auditor yang tidak independen.

Penelitian (Burton dan Robert, 1967) dalam (Nardiyah, 1993),

mengacu adanya pro dan kontra terhadap lamanya hubungan audit antara

perusahaan dan auditnya yang dapat menimbulkan ancaman terhadap

independensi auditor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang

menyebabkan perusahaan pindah KAP adalah adanya pergantian manajemen.

Selain itu, perusahaan cenderung untuk berpindah dari KAP kecil ke KAP

besar.

(Rispantyo, 2002) melakukan penelitian terhadap penerapan sikap

independensi akuntan publik dan dampaknya terhadap kualitas laporan

Page 50: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

keuangan yang menyatakan bahwa independensi adalah sikap yang

diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan

pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip

integritas dan objektivitas.

(Oni Zamroni, 2006) melakukan penelitian terhadap penerapan sikap

independensi akuntan publik dari sudut pandang mahasiswa akuntansi. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara

mahasiswa jurusan akuntansi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan

mahasiswa jurusan akuntansi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik.

Page 51: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Variabel Independen (X):

1. Ikatan kepentingan

keuangan dan hubungan

usaha dengan klien

2. Persaingan antar kantor

akuntan publik

3. Pemberian jasa lain selain

jasa audit

4. Lamanya penugasan audit

5. Ukuran suatu kantor akuntan

6. Besarnya audit fee

Variabel Dependen (Y):

1. Independensi Akuntan

Publik

a. Kejujuran

b. Keahlian

Restaurant McDonald’s di Jakarta dan Singapura

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tujuan penelitian mengenai Persepsi Manajer Waralaba

terhadap Faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan

Publik (Studi Kasus pada Restaurant McDonald’s di Jakarta dan Singapura)“ ,

maka dibuat kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1.

Proses penelitian secara keseluruhan

Uji Validitas Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heterokedatisitas

Regresi Linier Berganda

Uji Signifikansi Model

1. Koef. Determinasi

2. Uji t

3. Uji F

Kuesioner

Interpretasi

Page 52: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

D. Hipotesis

Dengan melihat faktor – faktor yang mempengaruhi independensi

akuntan publik, maka dalam penelitian ini, penulis ingin melakukan pengujian

hipotesis dan menyusun 5 hipotesa itu adalah sebagai berikut

Ha1 : Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap independensi

akuntan publik.

Ha2 : Persaingan antar kantor akuntan publik (KAP) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap independensi akuntan publik

Ha3 : Pemberian jasa lain selain jasa audit mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap independensi akuntan publik.

Ha4 : Lamanya penugasan audit oleh kantor akuntan publik (KAP)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap independensi

akuntan publik.

Ha5 : Ukuran kantor akuntan publik (KAP) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap independensi akuntan publik.

Ha6 : Audit fee mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

independensi akuntan publik.

Page 53: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah restaurant McDonald’s yang

berada di Jakarta dan Singapura. Pada penelitian ini terdapat dua variabel,

yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

variable). Variabel terikat pada penelitian ini adalah independensi akuntan

publik, sedangkan variabel bebas terdiri dari:

1. Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien

2. Persaingan antar kantor akuntan publik (KAP)

3. Pemberian jasa lain selain jasa audit

4. Lamanya penugasan audit

5. Ukuran kantor akuntan publik (KAP)

6. Besarnya audit fee

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi, yaitu suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh penelitian agar dapat dipelajari persepsi

manajer waralaba terhadap independensi Akuntan publik.

2. Sampel, yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel pada

penelitian ini adalah metode judgement sampling atau purposive

Page 54: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

sampling sebagai penentuan sampelnya, yaitu metode yang

digunakan oleh peneliti yang mempunyai tujuan atau target tertentu

dalam memilih sampel secara tidak acak, dengan kata lain, sampel

yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan,

siapapun responden yang bersangkutan, dimana, dan kapan saja

ditemui dijadikan elemen-elemen sampel penelitian. (Hamid,

2004:22).

Populasi dalam penelitian ini adalah manajer yang bekerja pada

restaurant McDonald’s di Jakarta. Penentuan populasi dilaksanakan dengan

metode judgement sampling atau purposive sampling sebagai penentuan

sampelnya, yaitu metode yang digunakan oleh peneliti yang mempunyai

tujuan atau target tertentu dalam memilih sampel secara tidak acak, dengan

kata lain, sampel yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang

diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana, dan kapan saja

ditemui dijadikan elemen-elemen sampel penelitian. (Hamid, 2004:22).

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data

(Sugiyono, 2004:129) dalam Zamroni (2006:55). Sedangkan data sekunder

adalah data yang dikumpulkan dari data yang sudah ada sebelumnya.

Page 55: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

1. Data primer

a. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan penelitian mengingat

tidak semua penelitian menggunakan alat pengumpul data demikian.

Observasi sebagai alat pengumpul data dapat dilakukan secara spontan

dapat pula dengan daftar isian yang telah disiapkan sebelumnya (P.

Joko Subagyo (1999:62–63). Observasi adalah pengamatan yang

dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan

gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan (Ronny

Hanitijo Soemitro 1985:62).

b. Angket (Kuesioner)

P. Joko Subagyo (1999:55), informan yang umumnya merupakan

daftar pertanyaan lazimnya disebut kuesioner, dibuat dengan

menyesuaikan responden ataupun dapat dibuat untuk umum dalam arti

terbatas pula sesuai dengan pengambilan sampel. Kuesioner diajukan

pada responden dalam bentuk tertulis disampaikan secara langsung ke

alamat responden, kantor atau tempat lain.

Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari pertanyaan umum (Nama,

Jenis Kelamin, Posisi/Jabatan) dan pertanyaan khusus (pertanyaan

tentang independensi penampilan Akuntan Publik) sebagai sumber

data.

Page 56: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

2. Data sekunder

a. Library Research.

Untuk memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan, maka penulis mengadakan penelitian

kepustakaan dengan mengumpulkan artikel ilmiah, buku dan sumber

lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Internet Research

Untuk memperoleh data dan jurnal sebagai landasan penelitian,

maka di dilakukan research melalui website www.google.co.id.

D. Metode Analisis

Metode analisis yang akan digunakan kali ini adalah dengan

menggunakan metode deskriptif. Tujuannya adalah agar terdapat beberapa

gambaran (deskriptif), ataupun bayangan secara sistematis, aktual, dan akurat

mengenai fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang akan diteliti dan

diselidiki (Sugiyono, 2006:112).

Pengukuran terhadap besarnya persepsi manajer perusahaan waralaba

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik

dilakukan dengan menggunakan skala linkert. Instrumen pertanyaan ini akan

menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap

nilai skor seperti yang tercantum berikut ini:

Page 57: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 3.1

Skala Linkert

Skala Linkert Bobot

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Ragu-ragu 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber: Freddy Rangkuti (2003)

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel

penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam

pengujian tersebut (Singarimbun dan Effendi, 1989:122). Dalam suatu

penelitian diperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Validitas

merupakan ukuran yang mengukur apa yang akan diukur. Validitas

menunjuk kepada ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi

pengukurannya (Rochaety, Tresnati, dan Latief, 2007). Reliabilitas adalah

suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

mengukur gejala yang sama (Husein Umar, 2003:113),sedangkan menurut

Rochaety, Tresnati, dan Latief (2007) Reliabilitas merupakan tingkat

kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki

reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur

yang terpercaya (reliabel). Pengujian validitas dan reliabilitas pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi program

SPSS 12.0 for windows.

Page 58: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu

mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen penelitian dikatakan

valid apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Bila r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

2) Bila r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid

Untuk menentukan r hitung didapatkan dari perhitungan

dengan menggunakan rumus teknik korelasi “product moment” dan

dalam menentukan r tabel dengan menggunkan tabel Angka Kritik

Nilai r. Adapun rumus dari product moment adalah sebagai berikut:

(Singarimbun dan Effendi, 1989:137)

Dimana:

N = Jumlah Responden

X = Skor Pernyataan n

Y = Skor Total

2222 YYNXXN

YXXYNr

Page 59: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan

kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di

dalam mengukur gejala yang sama. Untuk menguji reliabilitas

konstruk dalam penelitian ini akan digunakan teknik uji Cronbach’s

Alpha. Cronbach alpha adalah patokan untuk menafsirkan korelasi

antara skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada.

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Dimana:

r = Reliabilitas

k = Banyaknya pertanyaan

b = Varians butir

t = Varians total

Suatu instrumen dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki

koefisien diatas 0.6 (Yarnest, 2004:68) dalam Zamroni (2006:65).

Nilai reliabilitas penelitian dibedakan atas masing-masing variabel.

Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen

sebagai pedoman didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:

2

21

1t

b

k

kr

Page 60: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 3.2.

Kategori Penilaian Tinggi Rendahnya Reliabilitas Instrumen

Interval Coefisien Tingkat Reliabilitas

< 0,200 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Cukup

0,600 – 0,799 Tinggi

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

Sumber : Yarnest, 2004:68

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat digunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan

program SPSS 12.0 for windows. Model regresi linier berganda penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + ei

Dimana:

Y : Independensi akuntan publik

X1 : Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien

X2 : Persaingan antar kantor akuntan publik

X3 : Pemberian jasa lain selain jasa audit

X4 : Lamanya penugasan audit

X5 : Ukuran kantor akuntan publik

X6 : Besarnya audit fee

a : Konstanta

b : Koefisien regresi

Page 61: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

ei : Faktor penggangu

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dengan melihat asumsi-asumsi

yang mendasari pemilihan pengujian, maka dilakukan pengecekan data

sehingga pemilihan pengujian yang dilakukan terjamin baik. Untuk itu,

sebelum melakukan pengujian hipotesis dilakukan uji normalitas data

dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Uji Kolmogorov-

Smirnov juga merupakan ukuran ketepatan (goodness of fit) suatu

distribusi frekuensi teoritis (frekuensi harapan). Nilai kolmogorov-

Smirnov diberi simbol Dn yang dapat diperoleh dengan menggunakan

formula: (Wijaya IR, 2003 : 13 dalam Fithroty 2005 : 31).

Dn = Maksimum (fe – f0)

Dn adalah deviasi absolut tertinggi, berupa selisih tertinggi antara

frekuensi harapan (fe) dan frekuensi observasi (f0). Nilai Dn berguna,

terutama untuk membuat dugaan mengenai keeratan antara distribusi

frekuensi observasi (Observed Frequency Distribution) dengan

distribusi frekuensi yang diharapkan (Expected f0). Distribusi

probabilitas Dn tergantung dari banyaknya sampel yang digunakan dan

tidak tergantung dari distribusi frekuensi harapan.

Untuk melakukan uji normalitas data, ada ketentuan yang perlu

diperhatikan, yaitu :

Page 62: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

1. H0 = Data terdistribusi dengan normal

H1 = Data tidak terdistribusi dengan normal

2. Taraf nyata = 0.05

3. Wilayah kritik = Dn > D0.05

b. Uji Multikolinearitas

Istilah kolinearitas ganda (Multicolinearity) diciptakan oleh

Ranger Fish di dalam bukunya “Statistical Confluence Analysis by

Means of Complete Regression System” arti dari istilah tersebut adalah

adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfect or exact)

diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi.

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antar beberapa atau semua variabel independen dalam model

regresi. Multikolinearitas merupakan keadaan dimana satu atau lebih

variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linear dengan variabel

lainnya. Artinya bahwa jika diantara peubah-peubah bebas yang

digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka

bisa dikatakan tidak terjadi multikolinearitas (Siti Hamidah, 2005:36).

Untuk menguji asumsi multikolinearitas dapat digunakan VIF

(Variance Inflation Factor), dimana Gujarati (2003) dalam Hamidah

(2005) mengatakan bila nilaiVIF lebih dari 10 berarti terdapat

kolinearitas sangat tinggi dan sebaliknya apabila nilai VIF lebih kecil

dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Page 63: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Uji Heterokedatisitas

Gejala heterokedatisitas akan muncul apabila variabel

pengganggu (ei) memiliki varian yang berbeda dari satu observasi ke

observasi yang lain. Dengan uji Spearman maka diperoleh sebagai

berikut:

Dimana:

t0 = t hitung korelasi Spearman

rs = Korelasi Spearman (dicari dengan program SPSS versi 12.00)

n = Jumlah Sampel

E. Uji Statistik dan Hipotesis

1. Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear

berganda. Langkah-langkah dalam pengelolaan data yang dikumpulkan

dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menggolongkan data yang diperoleh dengan tabel kontinjensi

2. Menentukan tingkat signifikansi (level of significant), dalam penelitian

ini digunakan taraf nyata ( = 0.05)

)1(

2

20

s

s

r

nrt

Page 64: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

3. Menentukan kriteria pengujian hipotesis (Sugiyono, 2004:21) dalam

Zamroni (2006:57)

Pada uji ini akan ditentukan tingkat signifikansi (level of

significant) sebesar = 0.05. jika probabilitas lebih besar dari 0.05

(p>0.05) maka H0 diterima atau Ha ditolak. Dan jika probabilitas lebih

kecil dari 0.05 (p<0.05) maka H0 ditolak atau Ha diterima (Ghozali,

2001:23-24) dalam Zamroni (2006:58).

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan pada regresi linier berganda

adalah sebagai berikut:

a. Uji T parsial

Untuk melihat pengaruh variabel bebas (Ikatan kepentingan

keuangan dan hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor

akuntan publik, pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya

penugasan audit, ukuran suatu kantor akuntan, besarnya audit fee)

terhadap variabel terikat (Independensi akuntan publik) secara parsial

digunakan uji t. bila thitung > ttabel dengan nilai signifikan antara variable

independen secara parsial terhadap varibel dependen. Rumus untuk uji

t adalah:

thitung = 21

2

r

nr

Dimana:

Page 65: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

r = Koefisien regresi

n = Jumlah Sampel

Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan pada hipotesis secara

parsial, yaitu dalam merumuskan hipotesis nol (H0) kita juga harus

menyertai dengan hipotesis alternatif (Ha) seperti yang terlihat dibawah

ini:

Ho : bi = 0 Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel, yaitu Ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor

akuntan publik, pemberian jasa lain selain jasa audit,

lamanya penugasan audit, ukuran suatu kantor

akuntan, dan besarnya audit fee terhadap independensi

akuntan publik.

Ha : bi ≠ 0 Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel, yaitu Ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor

akuntan publik, pemberian jasa lain selain jasa audit,

lamanya penugasan audit, ukuran suatu kantor

akuntan, dan besarnya audit fee terhadap

Independensi akuntan publik.

Page 66: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

)1/()1(

/2

2

knR

kRF

b. Uji F

Uji F bertujuan untuk melihat kemaknaan dari hasil model

regresi. Bila nilai Fhitung > dari Ftabel atau tingkat signifikannya lebih

kecil dari 5% (α = 0,05) maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh variabel bebas (Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan

usaha dengan klien, persaingan antar kantor akuntan publik, pemberian

jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan audit, ukuran suatu

kantor akuntan, besarnya audit fee) secara bersama-sama terhadap

variabel terikat (Independensi akuntan publik). Rumus uji F adalah:

Dimana:

R2

: Koefisien Determinasi

k : Jumlah variable independen

n : Jumlah Sampel

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (R2) ditujukan untuk melihat seberapa

besar kemampuan variabel bebas (Ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor akuntan publik,

pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan audit, ukuran

suatu kantor akuntan, besarnya audit fee) menjelaskan variabel terikat

Page 67: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

(Independensi akuntan publik) yang dilihat melalui adjusted R square

karena variabel independennya lebih dari dua.

F. Operasional Variabel Penelitian

Agar variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dimengerti dengan

jelas, serta untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsir pengertian

disini, maka perlu pembatasan pengertian dari variabel dalam penelitian ini,

yaitu:

Tabel 3.3

Operasional Variabel Penelitian

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub

Variabel Indikator

Skala

Pengukuran

Ikatan Kepentingan

Keuangan dan Hubungan

Usaha dengan Klien (X1)

1. Hutang piutang pada

Perusahaan Klien

2. Suatu Akuntan Publik

atau KAP mempunyai

saham lebih besar dari

5%

3. Akuntan Publik

meminjam sejumlah

uang yang besar

4. Mayoritas pendapatan

KAP berasal dari klien

5. Auditor menyewa

gedung milik klien

Page 68: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

6. Jika salah satu isri

Auditor menjadi salah

satu pemegang saham

dari perusahaan klien

7. Presiden Direktur

Perusahaan Klien

menunjuk seorang

auditor sebagai

pelaksana dan sekaligus

Auditor dari salah satu

perusahaannya

Persaingan antar Kantor

Akuntan Publik (X2)

8. Pengaruh Tajamnya

Persaingan antar KAP

Ordinal

9. Persaingan antar KAP

relatif tidak tajam

10. Munculnya

penggabungan KAP

yang satu dengan yang

lain

11. Timbulnya KAP

berskala nasional dan

internasional.

12. Berdirinya KAP

berskala kecil

13. Adanya persaingan fee

antar KAP jauh

dibawah tarif minimum

14. Kekhawatiran auditor

terhadap kliennya yang

mencari kantor akuntan

lainnya

Pemberian Jasa Lain

Selain Jasa Audit (X3)

15. Aktivitas Kantor

Akuntan Publik (KAP)

selain memberikan jasa

audit juga memberikan

jasa-jasa lain cenderung

memihak.

Ordinal

Page 69: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

16. Jasa konsultasi

Manajemen

17. Jasa Akutansi

18. Jasa Pembukuan

19. Akuntan publik

menawarkan jasanya

20. Jasa perpajakan

Lamanya Penugasan

Audit (X4)

21. Memperoleh Penugasan

Audit Lebih dari 5

Tahun

Ordinal

22. Memperoleh Penugasan

Audit kurang dari 5

Tahun

23. Akuntan Publik cepat

merasa puas, kurang

inovasi dan kurang

ketat dalam

melaksanakan prosedur

audit

24. Penugasan audit 5

tahun atau kurang

menyebabkan informasi

yang disajikan dalam

laporan pemeriksaan

kurang bermanfaat

25. Penugasan audit yang

lama yang bersifat

kekeluargaan

26. KAP atau auditor dapat

memberikan jasa audit

kembali untuk klien

yang sama

Page 70: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

27. Akuntan Publik harus

dirotasi setelah

mengaudit selama 5

tahun

Ukuran Suatu KAP (X5)

28. Audit yang dilakukan

oleh KAP Besar

Ordinal

29. Audit yang dilakukan

KAP Besar dapat

memberikan hasil

rekomendasi yang

bermanfaat

30. Audit yang dilakukan

oleh KAP Kecil

31. KAP besar lebih

Independensi daripada

KAP kecil

32. KAP kecil lebih

independensi daripada

KAP besar

33. Audit yang dilakukan

KAP Kecil dapat

memberikan hasil

rekomendasi yang

bermanfaat

34. KAP besar lebih

independensi dari KAP

kecil

Besarnya Audit Fee (X6)

35. Audit Fee yang

diberikan Klien

dilakukan Secara

Objektif Ordinal

36. Audit Fee yang

diberikan oleh

perusahaan klien

berjumlah sangat besar

Page 71: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

37. Audit Fee sebagian

besar dari total

pendapatan suatu

kantor akuntan

38. Audit Fee sebagian

kecil dari total

pendapatan suatu

kantor akuntan

39. Ketergantungan pada

klien karena audit yang

besar

40. Waktu dan Biaya Audit

yang terbatas

dikarenakan audit yang

kecil

Independensi Akuntan

Publik (Y)

a.Kejujuran

41. Auditor harus

mempunyai kebebasan

dalam mengeluarkan

pendapatnya ecara jujur

Ordinal

42. Mendeteksi kekeliruan

audit

43. Mempertahankan

kebebasan dalam sikap

mental

44. Bebas dari prasangka

yang meragukan

independensi

45. Bukti pemeriksaan

yang telah dilakukan

oleh auditor

46. Pengkajian dan

penilaian yang layak

47. Auditor tidak mudah

dipengaruhi atau

dikendalikan oleh klien

yang diperiksa

Page 72: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

48. Auditor tidak

dibenarkan memihak

kepada kepentingan

siapapun

Ordinal

c. Keahlian

49. Persyaratan sebagai

seorang

profesionalisme

50. Hasil audit yang

berdasarkan kenyataan

51. Penggunaan tenaga ahli

dalam melakukan tugas

auditnya

52. Opini auditor mengenai

laporan keuangan

53. Pengalaman auditor

melakukan

pemeriksaan,

pengamatan sebagai

keahlian

54. Bukti audit kompeten

yang cukup harus

diperoleh oleh auditor

sebagai dasar yang

memadai untuk

penyajian laporan audit

55. Pekerjaan audit harus

direncanakan dengan

sebaik-baiknya

Page 73: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan Waralaba McDonald’s

McDonald's Corporation NYSE: MCD (terkenal dengan sebutan

McD, dibaca Mek-di) adalah rangkaian rumah makan siap saji terbesar di

dunia. Hidangan utama di restoran-restoran McDonald's Indonesia adalah

hamburger, yakni Beef Burger, Spicy Burger, Fillet-O-Fish, Cheese

Burger, Double Cheese Burger, Bigmac Burger, McChiken Burger.

Namun, mereka juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng,

sundae strawbery, ice cone, McFlury Choco dan hidangan-hidangan lokal

yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada. Restoran McDonald's

pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac

McDonald, namun kemudian dibeli oleh Ray Kroc dan diperluas ke

seluruh dunia.

Sampai pada tahun 2004, McDonald's memiliki 30.000 rumah makan

di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang

dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang. Lambang

McDonald's adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di

luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh

masyarakat luas.

Page 74: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Restoran McDonald’s pertama di Singapura terletak di St. King

Albert sedangkan Restoran McDonald's pertama di Indonesia terletak di

Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari

kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri yang menjual Apple Pie

dan macam-macam Breakfast , McDonald's juga menjual ayam goreng dan

nasi di restoran-restorannya di Indonesia.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Manajer yang bekerja di

perusahaan Waralaba ( McDonald’s) yang berada di wilayah DKI Jakarta

dan wilayah Singapura. Manajer yang dilibatkan meliputi Store Manajer ,

1st Manajer, dan 2nd Manajer dari berbagai usia, jenis kelamin, lamanya

bekerja dan latar belakang pendidikan.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung melalui perantara kepada responden.

Penyebaran dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2007 s/d 11 Maret 2008

dan dilakukan di 15 outlet McDonald’s yang berada di DKI Jakarta yakni

di cabang Pondok Indah, Bumi Serpong Damai (BSD), Bintaro, Blok M,

Melawai, Cipulir, Sarinah, Cilandak, Plaza Senayan, Mal Taman Anggrek,

Kemang dan wilayah Singapura yakni cabang Pioneer Mall, Orchard,

Nanyang Technology University (NTU) dan West Cost Park (WCP).

dengan peta distribusi sebagai berikut :

Page 75: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian

No Nama Outlet McDonald's Kuesioner

dikirim

Kuesioner

dikembalikan

1 Pondok Indah 3 3

2 Pioneer Mall (SG) 3 2

3 Bumi Serpong Damai (BSD) 3 2

4 Bintaro 3 2

5 Blok M 3 3

6 Melawai 3 3

7 Orchard (SG) 3 3

8 Cipulir 3 2

9 Sarinah 3 2

10 NTU (SG) 3 3

11 Cilandak 3 2

12 Plaza Senayan 3 2

13 Mal Taman Anggrek 3 1

14 West Cost Park (SG) 3 3

15 Kemang 3 2

Total 45 35

Sumber : Data Primer yang diolah

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 45 buah dan jumlah yang kembali

adalah sebanyak 35 Buah. Jumlah kuesioner yang tidak kembali adalah 10 Buah

atau 22,22 %. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 35 buah atau 77,78%,

sedangkan yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara lengkap berjumlah 0

atau 0%. Data sampel ini dapat dilihat dalam tabel

Page 76: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.2

Data Sampel Penelitian

No Keterangan Manajer

McDonald's Persentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 45 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 10 22,22%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 35 77,78%

Sumber: Data Primer yang diolah

3. Karakteristik Data Responden

Dibawah ini merupakan tabel 4.3 yang menyajikan identitas

responden yaitu Store Manajer, 1st Manajer, dan 2nd Manajer dari jenis

kelamin , berbagai usia, latar belakang pendidikan dan lamanya bekerja.

Tabel 4.3

Deskriptif Responden

Deskriptif Keterangan Frekuensi Presentase

Jumlah Sampel 35 100%

Jenis Kelamin

Pria 26 74,29%

Wanita 9 25,71%

Usia

< 30 Tahun 14 40,00%

30 - 40 Tahun 19 54,29%

> 40 Tahun 2 5,71%

Pendidikan Terakhir

SMU 6 17,14%

S1 29 82,86%

S2 0 0,00%

Lama Bekerja

<2 Tahun 0 0,00%

2 - 4 Tahun 13 37,14%

>4 Tahun 22 62,86%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang berjumlah

kelamin pria berjumlah 26 orang atau 74,29% dan wanita berjumlah 9 orang atau

Page 77: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

25,71 %. Lalu, responden berdasarkan usia didapatkan yang berumur dibawah 30

tahun berjumlah 14 orang atau 40%, untuk responden yang berumur 30 – 40 tahun

berjumlah 19 orang atau 54,29%, dan untuk responden yang berumur diatas 40

tahun berjumlah 2 orang atau 5,71%. Untuk kriteria pendidikan terakhir

responden didapatkan bahwa responden yang memiliki pendidikan SMU

sebanyak 6 orang atau 17,14%, dan responden yang memiliki pendidikan S1

sebanyak 29 orang atau 82,86%. Sedangkan untuk kriteria responden berdasarkan

lamanya bekerja didapatkan data responden yang bekerja selama 2 – 4 tahun

sebanyak 13 orang atau 37,14%, dan responden yang bekerja di atas 4 tahun

sebanyak 22 orang atau 62,86%.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Validitas

Sebelum kuesioner diberikan kepada 35 responden, penulis

melakukan try out (uji coba) atau pre survey terhadap 15 responden

dengan memberikan 55 butir pertanyaan untuk menguji Validitas dan

Realibilitas dari seluruh pertanyaan tersebut.

Standarisasi kuesioner dilakukan setelah try out terhadap 10

responden. Kuesioner dibagi menjadi tujuh variabel utama, yaitu variabel

ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien dengan 7

indikator, variabel persaingan antar kantor akuntan publik (KAP) dengan 7

indikator, variabel pemberian jasa lain selain jasa audit dengan 6 indikator,

variabel lamanya penugasan audit dengan 7 indikator, variabel ukuran

Page 78: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

suatu kantor akuntan publik (KAP) dengan 7 indikator, variabel besarnya

audit fee dengan 6 indikator dan variabel independensi dengan 15

indikator.

Dalam menentukan validitas instrumen penelitian, dilakukan dasar

pengambilan keputusan pengujian validitas sebagai berikut :

a. rtabel pada α 0,05 dengan derajat kebebasan df = jumlah kasus (n)-2

b. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir tersebut valid

c. Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel maka butir tersebut tidak valid

d. rhitung dapat dilihat pada kolom total Correlation (rhitung)

Hasil Try Out Item Instrumen Persepsi Manajer Perusahaan Waralaba

terhadap Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik

Tabel 4.4.

IKATAN KEPENTINGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN USAHA

DENGAN KLIEN

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan 1 0.831 0.217 Valid

Pertanyaan2 0.295 0.217 Valid

Pertanyaan3 0.022 0.217 Tidak Valid

Pertanyaan4 0.386 0.217 Valid

Pertanyaan5 0.246 0.217 Valid

Pertanyaan6 0.688 0.217 Valid

Pertanyaan7 0.677 0.217 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Page 79: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.4 menunjukkan variabel ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan terkecuali 1 pertanyaan dari variabel ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien yaitu butir pertanyaan 3 yang dinyatakan tidak valid

karena butir tersebut mempunyai koefisien korelasi lebih kecil dari r table yaitu

0,217 (df = 35 – 2 = 33, tingkat signifikan 5%, didapat angka 0,217).

Tabel 4.5

PERSAINGAN ANTAR KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan8 0.790 0.217 Valid

Pertanyaan9 0.329 0.217 Valid

Pertanyaan10 0.710 0.217 Valid

Pertanyaan11 0.303 0.217 Valid

Pertanyaan12 0.533 0.217 Valid

Pertanyaan13 0.381 0.217 Valid

Pertanyaan14 0.566 0.217 Valid

Sumber : Data diolah

Tabel 4.5 menunjukkan variabel persaingan antar kantor akuntan publik

(KAP) mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan karena butir

tersebut mempunyai koefisien korelasi lebih kecil dari r table yaitu 0,217 (df = 35

– 2 = 33, tingkat signifikan 5%, didapat angka 0,217).

Page 80: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.6

PEMBERIAN JASA LAIN SELAIN JASA AUDIT

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan15 0.510 0.217 Valid

Pertanyaan16 0.405 0.217 Valid

Pertanyaan17 0.324 0.217 Valid

Pertanyaan18 0.317 0.217 Valid

Pertanyaan19 0.309 0.217 Valid

Pertanyaan20 0.417 0.217 Valid

Sumber : Data diolah

Tabel 4.6 menunjukkan variabel pemberian jasa lain selain jasa audit

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan karena butir tersebut

mempunyai koefisien korelasi lebih kecil dari r table yaitu 0,217 (df = 35 – 2 =

33, tingkat signifikan 5%, didapat angka 0,217).

Page 81: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.7

LAMANYA PENUGASAN AUDIT

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan21 0.652 0.217 Valid

Pertanyaan22 0.522 0.217 Valid

Pertanyaan23 0.483 0.217 Valid

Pertanyaan24 0.398 0.217 Valid

Pertanyaan25 0.609 0.217 Valid

Pertanyaan26 -0.186 0.217 Tidak Valid

Pertanyaan27 0.526 0.217 Valid

Sumber : Data diolah

Tabel 4.7 menunjukkan variabel lamanya penugasan audit mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan terkecuali 1 pertanyaan dari variabel

ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien yaitu butir

pertanyaan 3 yang dinyatakan tidak valid karena nilai korelasinya adalah negatif

atau butir tersebut mempunyai koefisien korelasi lebih kecil dari r table yaitu

0,217 (df = 35 – 2 = 33, tingkat signifikan 5%, didapat angka 0,217).

Page 82: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.8

UKURAN SUATU KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan28 0.467 0.217 Valid

Pertanyaan29 0.300 0.217 Valid

Pertanyaan30 0.529 0.217 Valid

Pertanyaan31 0.428 0.217 Valid

Pertanyaan32 0.693 0.217 Valid

Pertanyaan33 0.428 0.217 Valid

Pertanyaan34 0.284 0.217 Valid

Sumber : Data diolah

Tabel 4.8 menunjukkan variabel ukuran suatu kantor akuntan publik

(KAP) mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan karena butir

tersebut mempunyai koefisien korelasi lebih kecil dari r table yaitu 0,217 (df = 35

– 2 = 33, tingkat signifikan 5%, didapat angka 0,217).

Page 83: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.9

BESARNYA AUDIT FEE

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan35 0.584 0.217 Valid

Pertanyaan36 0.520 0.217 Valid

Pertanyaan37 0.594 0.217 Valid

Pertanyaan38 0.322 0.217 Valid

Pertanyaan39 0.531 0.217 Valid

Pertanyaan40 0.424 0.217 Valid

Sumber : Data diolah

Tabel 4.9 menunjukkan variabel besarnya audit fee mempunyai kriteria

valid untuk semua item pertanyaan karena butir tersebut mempunyai koefisien

korelasi lebih kecil dari r table yaitu 0,217 (df = 35 – 2 = 33, tingkat signifikan

5%, didapat angka 0,217).

Page 84: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.10

INDEPENDENSI

KEJUJURAN

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan41 0.496 0.217 Valid

Pertanyaan42 0.386 0.217 Valid

Pertanyaan43 0.285 0.217 Valid

Pertanyaan44 0.634 0.217 Valid

Pertanyaan45 0.584 0.217 Valid

Pertanyaan46 0.444 0.217 Valid

Pertanyaan47 0.562 0.217 Valid

Pertanyaan48 0.382 0.217 Valid

Sumber : Data diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel kejujuran mempunyai kriteria valid

untuk semua item pertanyaan karena butir tersebut mempunyai koefisien korelasi

lebih kecil dari r table yaitu 0,217 (df = 35 – 2 = 33, tingkat signifikan 5%,

didapat angka 0,217).

Page 85: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.11

KEAHLIAN

Butir Pertanyaan

Total Correlation

(r hitung)

r tabel

Keterangan

Pertanyaan49 0.610 0.217 Valid

Pertanyaan50 0.496 0.217 Valid

Pertanyaan51 0.430 0.217 Valid

Pertanyaan52 0.309 0.217 Valid

Pertanyaan53 0.439 0.217 Valid

Pertanyaan54 0.444 0.217 Valid

Pertanyaan55 0.736 0.217 Valid

Sumber : Data diolah

Tabel 4.11 menunjukkan variabel keahlian mempunyai kriteria valid untuk

semua item pertanyaan karena butir tersebut mempunyai koefisien korelasi lebih

kecil dari r table yaitu 0,217 (df = 35 – 2 = 33, tingkat signifikan 5%, didapat

angka 0,217).

2. Uji Reliabilitas

Tujuan reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi alat ukur

(kuesioner). Terlihat nilai Cronbach Alpha pada tabel 4.2 adalah sebesar

0,941. Suatu instrumen dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki

koefisien diatas 0,6 (Yarnest, 2004 :68) (Lihat tabel 3.1)

Page 86: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.12.

Uji Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.941 55

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil Cronbach’s Alpha untuk seluruh butir

instrumen pertanyaan memiliki nilai yang sangat tinggi. Hal ini berarti

bahwa item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data

yang konsisten dalam arti jika pertanyaan tersebut diajukan kembali maka

akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban pertama.

Sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel sangat reliable, karena

nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,8.

C. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer Perusahaan Waralaba terhadap

Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik

Setelah melakukan survey dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada

manajer perusahaan waralaba McDonald’s maka diperoleh hasil jawaban

kuesioner sebagai berikut:

1. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap Ikatan

kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 35 responden terhadap tujuh pertanyaan yang diberikan

mengenai ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien

menurut persepsi manajer waralaba.

Page 87: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

a. Hubungan Usaha dan Hutang piutang Akuntan Publik atau Kantor

Akuntan Publik (KAP) pada Perusahaan Klien

Tabel 4.13.

Hasil Kuesioner tentang Hubungan Usaha dan Hutang Piutang Akuntan

Publik atau Kantor Akuntan Publik (KAP) pada Perusahaan Klien

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 0 0% 0

Ragu-ragu 3 6 17,1% 18

Setuju 4 18 51,4% 72

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 145

Sumber : Data primer

Sebanyak 17,1% responden (manajer McDonald’s) menyatakan

ragu-ragu terhadap adanya hubungan usaha dan hutang piutang akuntan

publik atau KAP terhadap perusahaan waralaba, berarti dengan adanya

hubungan tersebut maka manajer meragukan independensi akuntan publik

atau KAP. Sedangkan, 51,4% responden menyatakan setuju dengan

adanya hubungan usaha dan hutang piutang akuntan publik atau KAP

terhadap klien dan 31,4% menyatakan sangat setuju dengan adanya

hubungan usaha dan hutang piutang akuntan publik atau KAP terhadap

klien, artinya dengan adanya hubungan tersebut akan mempengaruhi

independensi dari akuntan publik.

Page 88: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Akuntan Publik memiliki Saham Lebih dari 5% di Perusahaan Klien

Tabel 4.14.

Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik memiliki Saham

Lebih dari 5% di Perusahaan Klien

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 0 0% 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 20 57,1% 80

Sangat Setuju 5 12 34,3% 60

TOTAL 35 100% 149

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya akuntan publik yang

memiliki saham lebih dari 5% di perusahaan klien. Sedangkan, 57,1%

responden menyatakan setuju dengan adanya akuntan publik yang

memiliki saham lebih dari 5% di perusahaan klien dan 34,3%

menyatakan sangat setuju dengan adanya akuntan publik yang

memiliki saham lebih dari 5% di perusahaan klien, artinya dengan

adanya hal tersebut akan mempengaruhi independensi dari akuntan

publik.

Page 89: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Akuntan Publik Meminjam Sejumlah Uang Kepada Direktur

Perusahaan Waralaba

Tabel 4.15.

Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik Meminjam Sejumlah Uang

Kepada Direktur Perusahaan Waralaba

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 0 0% 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 19 54,3% 76

Sangat Setuju 5 13 37,1% 65

TOTAL 35 100% 150

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya akuntan publik yang

meminjam sejumlah uang kepada direktur perusahaan waralaba.

Sedangkan, 54,3% responden menyatakan setuju dengan adanya

akuntan publik meminjam sejumlah uang kepada direktur perusahaan

waralaba dan sebanyak 37,1% responden menyatakan sangat setuju

dengan adanya akuntan publik meminjam sejumlah uang kepada

direktur perusahaan waralaba, artinya dengan adanya hal tersebut akan

mempengaruhi independensi dari akuntan publik.

Page 90: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Mayoritas Pendapatan KAP berasal dari Klien

Tabel 4.16.

Hasil Kuesioner tentang Mayoritas Pendapatan KAP

berasal dari Klien

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 13 37,1% 39

Setuju 4 15 42,9% 60

Sangat Setuju 5 7 20,0% 35

TOTAL 35 100% 134

Sumber : Data primer

Sebanyak 37,1% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya mayoritas pendapatan

KAP berasal dari klien. Sedangkan, 42,9% responden menyatakan

setuju dengan adanya mayoritas pendapatan KAP berasal dari klien

dan sebanyak 20,0% responden menyatakan sangat setuju dengan

adanya mayoritas pendapatan KAP berasal dari klien, artinya sebagian

besar responden berpendapat setuju bahwa pendapatan KAP yang

berasal dari klien akan mempengaruhi independensi dari akuntan

publik.

Page 91: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. Auditor Menyewa Gedung milik Klien

Tabel 4.7.

Hasil Kuesioner tentang Auditor menyewa Gedung milik Klien

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 0 0% 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 20 57,1% 80

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya auditor yang menyewa

gedung milik klien. Sedangkan, 57,1% responden menyatakan setuju

dengan adanya auditor yang menyewa gedung milik klien dan

sebanyak 31,4% responden menyatakan sangat setuju dengan adanya

auditor yang menyewa gedung milik klien, artinya sebagian besar

responden berpendapat setuju bahwa auditor menyewa gedung milik

klien akan mempengaruhi independensi akuntan publik.

Page 92: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. Istri Auditor menjadi Salah Satu Pemegang Saham dari Perusahaan

Klien

Tabel 4.18.

Hasil Kuesioner tentang Istri Auditor menjadi Salah Satu Pemegang

Saham dari Perusahaan Klien

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 0 0% 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 24 68,6% 96

Sangat Setuju 5 7 20.0% 35

TOTAL 35 100% 143

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya istri auditor menjadi salah

satu pemegang saham dari perusahaan klien. Sedangkan, 68,6%

responden menyatakan setuju dengan adanya istri auditor menjadi

salah satu pemegang saham dari perusahaan klien dan sebanyak 20,0%

responden menyatakan sangat setuju dengan adanya istri auditor

menjadi salah satu pemegang saham dari perusahaan klien, artinya

sebagian besar responden berpendapat setuju bahwa istri dari auditor

kalau menjadi pemegang saham dari sebuah perusahaan maka akan

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik.

Page 93: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

g. Presiden Direktur Perusahaan Klien menunjuk Seorang Auditor

sebagai Pelaksana dan Sekaligus Auditor dari Salah Satu

Perusahaannya

Tabel 4.19.

Hasil Kuesioner tentang Presiden Direktur Perusahaan Klien

menunjuk Seorang Auditor sebagai Pelaksana dan Sekaligus Auditor

dari Salah Satu Perusahaannya

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 0 0% 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 149

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya presiden direktur

perusahaan klien yang menunjuk seorang auditor sebagai pelaksana

dan sekaligus auditor dari salah satu perusahaannya. Sedangkan,

62,9% responden menyatakan setuju dengan adanya presiden direktur

perusahaan klien yang menunjuk seorang auditor sebagai pelaksana

dan sekaligus auditor dari salah satu perusahaannya dan sebanyak

31,4% responden menyatakan sangat setuju dengan adanya presiden

direktur perusahaan klien yang menunjuk seorang auditor sebagai

pelaksana dan sekaligus auditor dari salah satu perusahaannya akan

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik.

Page 94: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

2. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap Persaingan

antar Kantor Akuntan Publik

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 35 responden terhadap tujuh pertanyaan yang diberikan

mengenai persepsi manajer terhadap persaingan antar kantor akuntan

publik (KAP).

a. Pengaruh Tajamnya Persaingan Antar KAP

Tabel 4.20

Hasil Kuesioner tentang Pengaruh Tajamnya Persaingan Antar KAP

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 2 5,7% 4

Ragu-ragu 3 14 40,0% 42

Setuju 4 14 40,0% 56

Sangat Setuju 5 5 14,3% 25

TOTAL 35 100% 127

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan tidak setuju terhadap

independensi dari suatu akuntan publik mengenai adanya pengaruh

dari tajamnya persaingan antar KAP. Sedangkan, 40% responden

meragukan independensi dari suatu akuntan publik dan 40% responden

menyatakan setuju serta sebanyak 14,3% responden menyatakan

sangat setuju mengenai pengaruh dari tajamnya persaungan antar KAP

akan mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik.

Page 95: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Persaingan Antar KAP yang relatif tidak Tajam

Tabel 4.21

Hasil Kuesioner tentang Persaingan Antar KAP yang relatif tidak Tajam

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 1 2,9% 2

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 26 74,3% 104

Sangat Setuju 5 3 8,6% 15

TOTAL 35 100% 136

Sumber : Data primer

Sebanyak 2,9% responden menyatakan tidak setuju terhadap

independensi dari suatu akuntan publik mengenai persaingan antar

KAP relatif tidak tajam. Sedangkan, 14,3% responden meragukan

independensi dari suatu akuntan publik dan 74,3% responden

menyatakan setuju serta sebanyak 8,6% responden menyatakan sangat

setuju mengenai tajamnya persaingan antar KAP yang relatif tidak

tajam akan mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik.

Page 96: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Munculnya Penggabungan KAP yang satu dengan yang lain

Tabel 4.22

Hasil Kuesioner tentang Munculnya Penggabungan KAP

yang satu dengan yang lain

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 1 2,9% 3

Setuju 4 23 65,7% 92

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 150

Sumber : Data primer

Sebanyak 2,9% responden meragukan independensi dari suatu

akuntan publik mengenai penggabungan KAP satu dengan yang lain

dan 65,7% responden menyatakan setuju serta sebanyak 31,4%

responden menyatakan sangat setuju mengenai penggabungan antar

KAP akan dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan

publik.

Page 97: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Timbulnya KAP Berskala Nasional dan Internasional

Tabel 4.23.

Hasil Kuesioner tentang Timbulnya KAP Berskala

Nasional dan Internasional

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 9 25,7% 45

TOTAL 35 100% 145

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden meragukan independensi dari suatu

akuntan publik mengenai timbulnya KAP berskala internasional dan

nasional dan 62,97% responden menyatakan setuju serta sebanyak

25,7% responden menyatakan sangat setuju mengenai timbulnya KAP

berskala internasional dan nasional akan dapat mempengaruhi

independensi dari suatu akuntan publik.

Page 98: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. Berdirinya KAP Berskala Kecil

Tabel 4.24.

Hasil Kuesioner tentang Berdirinya KAP Berskala Kecil

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 17 48,6% 68

Sangat Setuju 5 15 42,9% 75

TOTAL 35 100% 152

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden meragukan independensi dari suatu

akuntan publik mengenai berdirinya KAP kecil dan 48,6% responden

menyatakan setuju serta sebanyak 42,9% responden menyatakan

sangat setuju mengenai berdirinya KAP kecil akan dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik.

Page 99: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. Adanya Persaingan Fee antar KAP

Tabel 4.25.

Hasil Kuesioner tentang Adanya Persaingan Fee antar KAP

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 27 77,1% 108

Sangat Setuju 5 6 17,1% 30

TOTAL 35 100% 144

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden meragukan independensi dari suatu

akuntan publik mengenai persaingan fee antar KAP dan 77,1%

responden menyatakan setuju serta sebanyak 17,4% responden

menyatakan sangat setuju mengenai persaingan fee antar KAP akan

dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik.

Page 100: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

g. Kekhawatiran Auditor terhadap kliennya yang mencari kantor akuntan

lainnya

Tabel 4.26.

Hasil Kuesioner tentang Kekhawatiran Auditor terhadap Kliennya

yang mencari Kantor Akuntan Lainnya

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 24 68,6% 96

Sangat Setuju 5 9 25,7% 45

TOTAL 35 100%

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden meragukan independensi dari suatu

akuntan publik mengenai kekhawatiran auditor akan kliennya mencari

kantor akuntan publik lainnya dan 68,6% responden menyatakan

setuju serta sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat setuju

mengenai kekhawatiran auditor akan kliennya mencari kantor akuntan

publik lainnya akan dapat mempengaruhi independensi dari suatu

akuntan publik.

3. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap Pemberian

Jasa Lain selain Jasa Audit

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 50 responden terhadap enam pertanyaan yang diberikan

mengenai persepsi manajer terhadap pemberian jasa lain selain jasa audit.

Page 101: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

a. Jasa Konsultasi Manajemen Pada Klien

Tabel 4.27.

Hasil Kuesioner tentang Jasa Konsultasi Manajemen Pada Klien

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0

Tidak Setuju 2 0 0% 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 23 65,7% 92

Sangat Setuju 5 10 28,6% 50

TOTAL 35 100% 148

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya jasa selain jasa audit yakni

jasa konsultasi manajemen yang diberikan oleh auditor untuk klien.

Sedangkan, 65,7% responden menyatakan setuju dengan adanya jasa

konsultasi anajemen yang diberikan oleh auditor dan sebanyak 28,6%

responden menyatakan sangat setuju dengan adanya jasa konsultasi

manajemen yang diberikan oleh auditor akan dapat mempengaruhi

independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 102: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Jasa Akuntansi Yang diberikan oleh Akuntan Publik

Tabel 4.28.

Hasil Kuesioner tentang Jasa Akuntansi Yang diberikan oleh

Akuntan Publik

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 25 71,4% 100

Sangat Setuju 5 5 14.3% 25

TOTAL 35 100% 140

Sumber : Data primer

Sebanyak 14,3% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya jasa selain jasa audit yakni

jasa akutansi yang diberikan oleh auditor untuk klien. Sedangkan,

71,4% responden menyatakan setuju dengan adanya jasa akutansi yang

diberikan oleh auditor dan sebanyak 14,3% responden menyatakan

sangat setuju dengan adanya jasa akutansi yang diberikan oleh auditor

akan dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik

tersebut.

Page 103: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Jasa Pembukuan

Tabel 4.29.

Hasil Kuesioner tentang Jasa Pembukuan

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 21 60,0% 84

Sangat Setuju 5 12 34,3% 60

TOTAL 35 100% 150

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya jasa selain jasa audit yakni

jasa pembukuan yang diberikan oleh auditor untuk klien. Sedangkan,

60% responden menyatakan setuju dengan adanya jasa pembukuan

yang diberikan oleh auditor dan sebanyak 34,3% responden

menyatakan sangat setuju dengan adanya jasa pembukuan yang

diberikan oleh auditor akan dapat mempengaruhi independensi dari

suatu akuntan publik tersebut.

Page 104: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Akuntan Sengaja Mendatangi Perusahaan Klien Untuk Menawarkan

Jasanya

Tabel 4.30.

Hasil Kuesioner tentang Akuntan Sengaja Mendatangi Perusahaan

Klien Untuk Menawarkan Jasanya

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 18 51,4% 72

Sangat Setuju 5 13 37,1% 65

TOTAL 35 100% 149

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena auditor sengaja mendatangi

perusahaan klien untuk menawarkan jasanya. Sedangkan, 51,4%

responden menyatakan setuju dengan hal tersebut dan sebanyak 37,1%

responden menyatakan sangat setuju dengan adanya auditor sengaja

mendatangi perusahaan klien untuk menawarkan jasanya maka akan

dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 105: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. Jasa Perpajakan

Tabel 4.31.

Hasil Kuesioner tentang Jasa Perpajakan

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 149

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena adanya jasa selain jasa audit yakni

jasa perpajakan yang diberikan oleh auditor untuk klien. Sedangkan,

62,9% responden menyatakan setuju dengan adanya jasa perpajakan

yang diberikan oleh auditor dan sebanyak 31,4% responden

menyatakan sangat setuju dengan adanya jasa perpajakan yang

diberikan oleh auditor akan dapat mempengaruhi independensi dari

suatu akuntan publik tersebut.

Page 106: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. Akuntan Cenderung Memihak dalam Memberikan Jasa Lain Selain

Jasa Audit

Tabel 4.32.

Hasil Kuesioner tentang Akuntan Cenderung Memihak dalam

Memberikan Jasa Lain Selain Jasa Audit

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 8 22,9% 24

Setuju 4 15 42,9% 60

Sangat Setuju 5 12 34,3% 60

TOTAL 35 100% 144

Sumber : Data primer

Sebanyak 22,9% responden menyatakan ragu-ragu terhadap

independensi akuntan publik karena auditor cenderung memihak

dalam memberikan jasa lain selain jasa audit. Sedangkan, 42,9%

responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 34,3% responden menyatakan sangat setuju dengan adanya

auditor yang cenderung memihak dalam memberikan jasa lain selain

jasa audit. akan dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan

publik tersebut.

Page 107: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

4. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap Lamanya

Penugasan Audit

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 50 responden terhadap tujuh pertanyaan yang diberikan

mengenai persepsi manajer terhadap lamanya penugasan audit.

a. Penugasan Audit Lebih dari 5 Tahun

Tabel 4.33.

Hasil Kuesioner tentang Penugasan Audit Lebih dari 5 Tahun

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 1 2,9% 2

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 19 54,3% 76

Sangat Setuju 5 12 34,3% 60

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 2,9% responden menyatakan tidak setuju mengenai

independensi auditor terhadap lamanya penugasan auditor lebih dari 5

tahun dan sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap lamanya penugasan auditor lebih dari 5

tahun. Sedangkan, 42,9% responden menyatakan setuju dengan adanya

hal tersebut dan sebanyak 34,3% responden menyatakan sangat setuju

dengan lamanya penugasan auditor lebih dari 5 tahun. akan dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 108: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Penugasan Audit kurang dari 5 Tahun

Tabel 4.34.

Hasil Kuesioner tentang Penugasan Audit kurang dari 5 Tahun

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 20 57,1% 80

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap lamanya penugasan auditor kurang dari

5 tahun. Sedangkan, 57,1% responden menyatakan setuju dengan

adanya hal tersebut dan sebanyak 31,4% responden menyatakan sangat

setuju dengan lamanya penugasan auditor kurang dari 5 tahun. akan

dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 109: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Penugasan yang Bersifat Kekeluargaan

Tabel 4.35.

Hasil Kuesioner tentang Penugasan yang Bersifat Kekeluargaan

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 6 17,1% 18

Setuju 4 24 68,6% 96

Sangat Setuju 5 5 14,3% 25

TOTAL 35 100% 139

Sumber : Data primer

Sebanyak 17,1% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap penugasan auditor yang bersifat

kekeluargaan. Sedangkan, 68,6% responden menyatakan setuju dengan

adanya hal tersebut dan sebanyak 14,3% responden menyatakan sangat

setuju dengan penugasan auditor yang bersifat kekeluargaan. akan

dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 110: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Akuntan Publik Cepat Merasa Puas, Kurang Inovasi, Dan Kurang

Ketat dalam Melaksanakan Prosedur Audit

Tabel 4.36.

Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik Cepat Merasa Puas, Kurang

Inovasi, Dan Kurang Ketat dalam Melaksanakan Prosedur Audit

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 24 68,6% 96

Sangat Setuju 5 8 22,9% 40

TOTAL 35 100% 145

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan penugasan audit yang lama maka

auditor akan cepat merasa puas, kurang inovasi, dan kurang ketat

dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan, 68,6% responden

menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 22,9%

responden menyatakan sangat setuju dikarenakan penugasan audit

yang lama maka auditor akan cepat merasa puas, kurang inovasi, dan

kurang ketat dalam melaksanakan prosedur audit akan dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 111: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. Penugasan Audit 5 Tahun atau Kurang Menyebabkan Informasi yang

disajikan dalam Laporan Pemeriksaan kurang Bermanfaat

Tabel 4.37.

Hasil Kuesioner tentang Penugasan Audit 5 Tahun atau Kurang

Menyebabkan Informasi yang disajikan dalam Laporan Pemeriksaan

kurang Bermanfaat

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 20 57,1% 80

Sangat Setuju 5 13 37,1% 65

TOTAL 35 100% 151

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan penugasan audit 5 tahun atau kurang

akan menyebabkan informasi yang disajikan dalam laporan

pemeriksaan menjadi kurang bermanfaat. Sedangkan, 57,1%

responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 37,1% responden menyatakan sangat setuju dikarenakan

penugasan audit 5 tahun atau kurang akan menyebabkan informasi

yang disajikan dalam laporan pemeriksaan menjadi kurang bermanfaat

sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik

tersebut.

Page 112: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. KAP atau Auditor dapat Memberikan Jasa Audit Kembali untuk Klien

yang sama setelah 3 Tahun Buku Berturut-turut Tidak Mengaudit

Klien

Tabel 4.38.

Hasil Kuesioner tentang KAP atau Auditor dapat Memberikan Jasa Audit

Kembali untuk Klien yang sama setelah 3 Tahun Buku Berturut-turut

Tidak Mengaudit Klien

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 18 51,4% 72

Sangat Setuju 5 12 34,3% 60

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 14,3% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap auditor atau KAP yang dapat

memberikan jasa audit kembali untuk klien yang sama setelah 3 tahun

buku berturut-turut tidak mengaudit klien. Sedangkan, 51,4%

responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 34,3% responden menyatakan sangat setuju terhadap auditor

atau KAP yang dapat memberikan jasa audit kembali untuk klien yang

sama setelah 3 tahun buku berturut-turut tidak mengaudit klien maka

akan dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik

tersebut.

Page 113: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

g. Akuntan Publik harus dirotasi setelah mengaudit selama 5 tahun

Tabel 4.39.

Hasil Kuesioner tentang Akuntan Publik harus dirotasi

setelah mengaudit selama 5 tahun

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 16 45,7% 64

Sangat Setuju 5 14 40,0% 70

TOTAL 35 100% 149

Sumber : Data primer

Sebanyak 14,3% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan auditor harus dirotasi setelah

mengaudit selama 5 tahun. Sedangkan, 45,7% responden menyatakan

setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 40% responden

menyatakan sangat setuju dikarenakan auditor harus dirotasi setelah

mengaudit selama 5 tahun sehingga dapat mempengaruhi independensi

dari suatu akuntan publik tersebut.

5. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap Ukuran

Suatu Kantor Akuntan Publik

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 50 responden terhadap enam pertanyaan yang diberikan

mengenai persepsi manajer terhadap ukuran suatu kantor akuntan.

Page 114: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

a. Audit pada Perusahaan Go Publik dilakukan oleh KAP Besar

Tabel 4.40.

Hasil Kuesioner tentang Audit pada Perusahaan Go Publik

dilakukan oleh KAP Besar

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 15 42,9% 60

Sangat Setuju 5 16 45,7% 80

TOTAL 35 100% 152

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap audit pada perusahaan Go Public yang

dilakukan oleh KAP besar. Sedangkan, 42,9% responden menyatakan

setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 45,7% responden

menyatakan sangat setuju audit pada perusahaan Go Public yang

dilakukan oleh KAP besar akan dapat mempengaruhi independensi

dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 115: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Audit yang dilakukan KAP Besar dapat memberikan hasil

rekomendasi yang bermanfaat

Tabel 4.41.

Hasil Kuesioner tentang Audit yang dilakukan KAP Besar dapat

memberikan hasil rekomendasi yang bermanfaat

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 8 22,9% 24

Setuju 4 20 57,1% 80

Sangat Setuju 5 7 20,0% 35

TOTAL 35 100% 139

Sumber : Data primer

Sebanyak 22,9% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan audit yang dilakukan KAP Besar

dapat memberikan hasil rekomendasi yang bermanfaat. Sedangkan,

57,1% responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju dikarenakan audit

yang dilakukan KAP Besar dapat memberikan hasil rekomendasi yang

bermanfaat sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu

akuntan publik tersebut.

Page 116: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Audit yang dilakukan oleh KAP Kecil Lebih menjamin

Independensinya

Tabel 4.42.

Hasil Kuesioner tentang Audit yang dilakukan oleh KAP Kecil

Lebih Menjamin Independensinya

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 24 68,6% 96

Sangat Setuju 5 9 25,7% 45

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data diolah

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan audit yang dilakukan oleh KAP kecil

lebih menjamin independensinya dibandingkan KAP besar.

Sedangkan, 68,6% responden menyatakan setuju dengan adanya hal

tersebut dan sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat setuju

dikarenakan audit yang dilakukan oleh KAP kecil lebih menjamin

independensinya dibandingkan dengan KAP besar sehingga dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 117: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Audit yang dilakukan KAP Kecil dapat memberikan hasil rekomendasi

yang bermanfaat

Tabel 4.43.

Hasil Kuesioner tentang Audit yang dilakukan KAP Kecil dapat

memberikan hasil rekomendasi yang bermanfaat

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 18 51,4% 72

Sangat Setuju 5 12 34,3% 60

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 14,3% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan audit yang dilakukan KAP kecil

dapat memberikan hasil rekomendasi yang bermanfaat. Sedangkan,

51,4% responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 34,3% responden menyatakan sangat setuju dikarenakan

audit yang dilakukan KAP kecil dapat memberikan hasil rekomendasi

yang bermanfaat sehingga dapat mempengaruhi independensi dari

suatu akuntan publik tersebut.

Page 118: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. KAP Besar Lebih Independen daripada KAP Kecil

Tabel 4.44.

Hasil Kuesioner tentang KAP Besar Lebih Independen daripada KAP

Kecil

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 7 20,0% 21

Setuju 4 18 51,4% 72

Sangat Setuju 5 10 28,6% 50

TOTAL 35 100% 143

Sumber : Data primer

Sebanyak 20% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan KAP besar lebih independen

daripada KAP kecil. Sedangkan, 51,4% responden menyatakan setuju

dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 28,6% responden

menyatakan sangat setuju KAP besar lebih independen daripada KAP

kecil dikarenakan KAP besar tidak begitu bergantung pada salah satu

klien saja sehingga tidak begitu mempengaruhi pendapatannya dan

dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 119: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. KAP Kecil lebih independen daripada KAP Besar

Tabel 4.45.

Hasil Kuesioner tentang KAP Kecil Lebih Independen

daripada KAP Besar

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 149

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan KAP Kecil lebih independen

daripada KAP Besar. Sedangkan, 62,9% responden menyatakan setuju

dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 31,4% responden

menyatakan sangat setuju KAP Kecil lebih independen daripada KAP

Besar dikarenakan KAP Kecil hanya memberikan jasa audit saja pada

klien tertentu sehingga hilangnya seorang klien tidak begitu

mempengaruhi pendapatannya dan dapat mempengaruhi independensi

dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 120: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

6. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap Besarnya

Audit Fee

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 50 responden terhadap enam pertanyaan yang diberikan

mengenai persepsi manajer terhadap besarnya audit fee

a. Audit Fee yang diberikan Klien dilakukan Secara Objektif

Tabel 4.46.

Hasil Kuesioner tentang Audit Fee yang diberikan Klien

dilakukan Secara Objektif

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 18 51,4% 72

Sangat Setuju 5 12 34,3% 60

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 14,3% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap audit Fee yang diberikan klien

dilakukan secara objektif. Sedangkan, 51,4% responden menyatakan

setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 34,3% responden

menyatakan sangat setuju terhadap audit Fee yang diberikan klien

dilakukan secara objektif maka akan dapat mempengaruhi

independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 121: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Jasa Audit Fee dari Klien yang Berjumlah Besar

Tabel 4.47.

Hasil Kuesioner tentang Jasa Audit Fee dari Klien yang Berjumlah Besar

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 1 2,9% 3

Setuju 4 23 65,7% 92

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 150

Sumber : Data primer

Sebanyak 2,9% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor dikarenakan jasa audit fee dari klien yang

berjumlah besar. Sedangkan, 65,7% responden menyatakan setuju

dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 31,4% responden

menyatakan sangat setuju apabila jasa audit fee yang diberikan oleh

klien berjumlah sangat besar maka akan dapat mempengaruhi

independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 122: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Audit Fee sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan

Tabel 4.48.

Hasil Kuesioner tentang Audit Fee sebagian besar

dari total pendapatan suatu kantor akuntan

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 6 17,1% 18

Setuju 4 19 54,3% 76

Sangat Setuju 5 10 28,6% 50

TOTAL 35 100% 144

Sumber : Data primer

Sebanyak 17,1% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap audit Fee sebagian besar dari total

pendapatan suatu kantor akuntan publik. Sedangkan, 54,3% responden

menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 28,6%

responden menyatakan sangat setuju terhadap audit Fee sebagian besar

dari total pendapatan suatu kantor akuntan publik akan dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 123: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Audit Fee sebagian kecil dari total pendapatan suatu kantor akuntan

Tabel 4.49.

Hasil Kuesioner tentang Audit Fee sebagian kecil

dari total pendapatan suatu kantor akuntan

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 8 22,9% 24

Setuju 4 23 65,7% 92

Sangat Setuju 5 4 11,4% 20

TOTAL 35 100% 136

Sumber : Data primer

Sebanyak 22,9% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap audit Fee sebagian kecil dari total

pendapatan suatu kantor akuntan publik. Sedangkan, 65,7% responden

menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 11,4%

responden menyatakan sangat setuju terhadap audit Fee sebagian kecil

dari total pendapatan suatu kantor akuntan publik akan dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 124: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. Ketergantungan Pada Klien karena Audit yang Besar

Tabel 4.50.

Hasil Kuesioner tentang Ketergantungan Pada Klien karena Audit yang

Besar

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 149

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap ketergantungan pada klien dikarenakan

jasa audit yang besar. Sedangkan, 62,9% responden menyatakan setuju

dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 31,4% responden

menyatakan sangat setuju terhadap ketergantungan pada klien

dikarenakan jasa audit yang besar sehingga dapat mempengaruhi

independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 125: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. Waktu dan Biaya Audit yang Terbatas dikarenakan Audit yang Kecil

Tabel 4.51.

Hasil Kuesioner tentang Waktu dan Biaya Audit yang Terbatas

dikarenakan Audit yang Kecil

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 19 54,3% 76

Sangat Setuju 5 11 31,4% 55

TOTAL 35 100% 146

Sumber : Data primer

Sebanyak 14,3% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap waktu dan biaya audit yang terbatas

dikarenakan jasa audit yang kecil. Sedangkan, 54,3% responden

menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 31,4%

responden menyatakan sangat setuju terhadap waktu dan biaya audit

yang terbatas dikarenakan jasa audit yang kecil sehingga dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 126: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

7. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap

Independensi Akuntan Publik Dalam Hal Kejujuran Akuntan Publik

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 50 responden terhadap sepuluh pertanyaan yang diberikan

mengenai persepsi manajer terhadap Independensi Akuntan Publik

a. Auditor Bersikap tidak memihak

Tabel 4.52.

Hasil Kuesioner tentang Auditor Bersikap tidak memihak

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 23 65,7% 92

Sangat Setuju 5 7 20,0% 35

TOTAL 35 100% 142

Sumber : Data primer

Sebanyak 14,3% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap auditor yang bersikap tidak memihak.

Sedangkan, 65,7% responden menyatakan setuju dengan adanya hal

tersebut dan sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju

terhadap auditor yang tidak memihak terhadap kepentingan siapapun

sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik

tersebut.

Page 127: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Auditor dengan Kejujuran yang Tinggi akan Lebih Independen dalam

Mendeteksi kekeliruan audit

Tabel 4.53.

Hasil Kuesioner tentang Auditor dengan Kejujuran yang Tinggi

akan Lebih Independen dalam Mendeteksi kekeliruan audit

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 2 5,7% 4

Ragu-ragu 3 5 14,3% 15

Setuju 4 23 65,7% 92

Sangat Setuju 5 5 14,3% 25

TOTAL 35 100% 136

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap auditor dengan kejujuran yang tinggi

akan lebih independen dalam mendeteksi kekeliruan audit. Sebanyak

14,3% responden .Sedangkan, 65,7% responden menyatakan setuju

dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 14,3% responden

menyatakan sangat setuju terhadap auditor dengan kejujuran yang

tinggi akan lebih independen dalam mendeteksi kekeliruan audit

sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik

tersebut.

Page 128: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Auditor Harus Senantiasa mempertahankan Kebebasan dalam Sikap

Mental

Tabel 4.54.

Hasil Kuesioner tentang Auditor harus senantiasa

mempertahankan Kebebasan dalam Sikap Mental

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 26 74,3% 104

Sangat Setuju 5 5 14,3% 25

TOTAL 35 100% 141

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap auditor harus senantiasa

mempertahankan kebebasan dalam sikap mental. Sedangkan, 74,3%

responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 14,3% responden menyatakan sangat setuju terhadap auditor

harus senantiasa mempertahankan kebebasan dalam sikap mental

sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik

tersebut.

Page 129: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Auditor Bebas dari prasangka yang meragukan independensinya

Tabel 4.55.

Hasil Kuesioner tentang Auditor Bebas dari prasangka

yang meragukan independensinya

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 26 74,3% 104

Sangat Setuju 5 6 17,1% 30

TOTAL 35 100% 143

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap auditor yang harus bebas dari prasangka

yang meragukan independensinya. Sedangkan, 74,3% responden

menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 17,1%

responden menyatakan sangat setuju terhadap auditor yang harus bebas

dari prasangka yang meragukan independensinya sehingga

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 130: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. Bukti Pemeriksaan yang Telah dilakukan oleh Auditor dipublikasikan

Secara Menyeluruh

Tabel 4.56.

Hasil Kuesioner tentang Bukti Pemeriksaan yang Telah dilakukan

oleh Auditor dipublikasikan Secara Menyeluruh

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 1 2,9% 3

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 15 34,3% 75

TOTAL 35 100% 166

Sumber : Data primer

Sebanyak 2,9% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap bukti pemeriksaan yang telah dilakukan

oleh auditor harus dipublikasikan secara menyeluruh. Sedangkan,

62,9% responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 34,3% responden menyatakan sangat setuju terhadap bukti

pemeriksaan yang telah dilakukan oleh auditor harus dipublikasikan

secara menyeluruh sehingga dapat mempengaruhi independensi dari

suatu akuntan publik tersebut.

Page 131: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. Pengkajian dan penilaian yang layak (Objektif dan tidak Bias)

Tabel 4.57.

Hasil Kuesioner tentang Pengkajian dan penilaian yang layak

(Objektif dan tidak Bias)

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 2 5,7% 6

Setuju 4 24 68,6% 96

Sangat Setuju 5 9 25,7% 45

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 5,7% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap pengkajian dan penilaian yang layak.

Sedangkan, 68,6% responden menyatakan setuju dengan adanya hal

tersebut dan sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat setuju

terhadap pengkajian dan penilaian yang layak yang dilakukan oleh

auditor akan dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan

publik tersebut.

Page 132: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

g. Auditor Tidak Mudah dipengaruhi atau dikendalikan oleh Klien yang

diperiksa

Tabel 4.58.

Hasil Kuesioner tentang Auditor Tidak Mudah dipengaruhi atau

dikendalikan oleh Klien yang diperiksa

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 0 0 0

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 13 37,1% 65

TOTAL 35 100% 153

Sumber : Data primer

Sebanyak 62,9% responden menyatakan setuju dengan adanya

hal tersebut dan sebanyak 37,1% responden menyatakan sangat setuju

terhadap auditor yang tidak mudah dipengaruhi atau dikendalikan oleh

klien yang diperiksa maka akan dapat mempengaruhi independensi

dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 133: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

h. Auditor tidak dibenarkan Memihak Kepada Kepentingan Siapapun

Tabel 4.59

Hasil Kuesioner tentang Auditor tidak dibenarkan Memihak Kepada

Kepentingan Siapapun

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 25 71,4% 100

Sangat Setuju 5 7 20,0% 35

TOTAL 35 100% 144

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor mengenai auditor yang tidak dibenarkan untuk

tidak memihak kepada kepentingan siapapun. Sedangkan, 71,4%

responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju mengenai auditor

yang tidak dibenarkan untuk tidak memihak kepada kepentingan

siapapun sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu

akuntan publik tersebut.

8. Hasil Kuesioner Persepsi Manajer McDonald’s terhadap

Independensi Akuntan Publik Dalam Hal Keahlian Akuntan Publik

Berikut ini ditampilkan hasil kuesioner untuk melihat frekuensi

jawaban dari 50 responden terhadap empat pertanyaan yang diberikan

mengenai persepsi manajer terhadap Independensi Akuntan Publik

Page 134: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

a. Auditor Perlu Menjalankan Pelatihan Teknis Untuk Memenuhi

Persyaratan sebagai Seorang Profesional

Tabel 4.60.

Hasil Kuesioner tentang Auditor Perlu Menjalankan Pelatihan Teknis

Untuk Memenuhi Persyaratan sebagai Seorang Profesional

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 6 17,1% 18

Setuju 4 20 57,1% 80

Sangat Setuju 5 9 25,7% 45

TOTAL 35 100% 143

Sumber : Data primer

Sebanyak 17,1% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap auditor yang perlu menjalankan

pelatihan teknis untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang

profesional. Sedangkan, 57,1% responden menyatakan setuju dengan

adanya hal tersebut dan sebanyak 25,7% responden menyatakan sangat

setuju terhadap terhadap auditor yang perlu menjalankan pelatihan

teknis untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional akan

dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 135: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

b. Hasil Audit Harus Berdasarkan atas Kenyatan yang ditemukan

Tabel 4.61.

Hasil Kuesioner tentang Hasil Audit Harus Berdasarkan

atas kenyatan yang ditemukan

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 10 28,6% 50

TOTAL 35 100% 147

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap hasil audit yang dilakukan oleh auditor

harus berdasarkan atas kenyatan yang ditemukan. Sedangkan, 62,9%

responden menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan

sebanyak 28,6% responden menyatakan sangat setuju terhadap hasil

audit yang dilakukan oleh auditor harus berdasarkan atas kenyatan

yang ditemukan akan dapat mempengaruhi independensi dari suatu

akuntan publik tersebut.

Page 136: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

c. Penggunaan Tenaga Ahli dalam Melakukan Tugas Pemeriksaan suatu

Perusahaan Klien Haruslah Tepat, Kritis dan Independensi

Tabel 4.62.

Hasil Kuesioner tentang Penggunaan tenaga ahli dalam melakukan tugas

pemeriksaan suatu perusahaan klien haruslah tepat, kritis dan independensi

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 3 8,6% 9

Setuju 4 25 71,4% 100

Sangat Setuju 5 7 20,0% 35

TOTAL 35 100% 144

Sumber : Data primer

Sebanyak 8,6% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap penggunaan tenaga ahli dalam

melakukan tugas pemeriksaan suatu perusahaan klien haruslah tepat

dan kritis. Sedangkan, 71,4% responden menyatakan setuju dengan

adanya hal tersebut dan sebanyak 20% responden menyatakan sangat

setuju terhadap penggunaan tenaga ahli dalam melakukan tugas

pemeriksaan suatu perusahaan klien haruslah tepat dan kritis sehingga

dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 137: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

d. Auditor dalam memberikan opini mengenai laporan keuangan suatu

perusahaan klien haruslah sesuai dengan kebenaran data-data akutansi

yang diperiksanya

Tabel 4.63.

Hasil Kuesioner tentang Auditor dalam memberikan opini mengenai

laporan keuangan suatu perusahaan klien haruslah sesuai dengan

kebenaran data-data akutansi yang diperiksanya

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 8 22,9% 24

Setuju 4 20 57,1% 80

Sangat Setuju 5 7 20,0% 35

TOTAL 35 100% 139

Sumber : Data primer

Sebanyak 22,9% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap auditor dalam memberikan opini

mengenai laporan keuangan suatu perusahaan klien yang haruslah

sesuai dengan kebenaran data-data akutansi yang diperiksanya.

Sedangkan, 57,1% responden menyatakan setuju dengan adanya hal

tersebut dan sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju

terhadap auditor dalam memberikan opini mengenai laporan keuangan

suatu perusahaan klien yang haruslah sesuai dengan kebenaran data-

data akutansi yang diperiksanya sehingga dapat mempengaruhi

independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 138: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

e. Banyaknya pengalaman oleh akuntan publik mampu melakukan

pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan, secara otomatis sebagai

keahlian

Tabel 4.64.

Hasil Kuesioner tentang Pengalaman Auditor yang mampu melakukan

pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan, secara otomatis sebagai

keahlian.

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 0 0 0

Setuju 4 22 62,9% 88

Sangat Setuju 5 13 37,1% 65

TOTAL 35 100% 153

Sumber : Data primer

Sebanyak 62,9% responden menyatakan setuju dengan adanya

hal tersebut dan sebanyak 37,1% responden menyatakan sangat setuju

terhadap pengalaman auditor yang mampu melakukan pemeriksaan

fisik, pengamatan, perhitungan, secara otomatis sebagai keahlian

sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik

tersebut.

Page 139: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

f. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh oleh auditor sebagai

dasar yang memadai untuk penyajian laporan audit.

Tabel 4.65.

Hasil Kuesioner tentang Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh

oleh auditor sebagai dasar yang memadai untuk penyajian laporan audit.

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 21 60,0% 84

Sangat Setuju 5 10 28,6% 50

TOTAL 35 100% 146

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap bukti audit kompeten yang cukup harus

diperoleh oleh auditor sebagai dasar yang memadai untuk penyajian

laporan audit. Sedangkan, 60% responden menyatakan setuju dengan

adanya hal tersebut dan sebanyak 28,6% responden menyatakan sangat

setuju terhadap bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh oleh

auditor sebagai dasar yang memadai untuk penyajian laporan audit

sehingga dapat mempengaruhi independensi dari suatu akuntan

publik tersebut.

Page 140: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

g. Pekerjaan audit harus direncanakan dengan sebaik-baiknya.

Tabel 4.66.

Hasil Kuesioner tentang Pekerjaan audit harus direncanakan dengan

sebaik-baiknya.

Skala Penilaian Bobot Jumlah

Manajer

Persentase

Manajer Skor

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0

Tidak Setuju 2 0 0 0

Ragu-ragu 3 4 11,4% 12

Setuju 4 23 65,7% 92

Sangat Setuju 5 8 22,9% 40

TOTAL 35 100% 144

Sumber : Data primer

Sebanyak 11,4% responden menyatakan ragu-ragu mengenai

independensi auditor terhadap pekerjaan audit yang harus

direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan, 65,7% responden

menyatakan setuju dengan adanya hal tersebut dan sebanyak 22,9%

responden menyatakan sangat setuju terhadap pekerjaan audit yang

harus direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat

mempengaruhi independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

Page 141: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Pada gambar 4.1 berikut ini merupakan hasil analisis data dengan

menggunakan uji normalitas data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Menurut Ali Akbar (2005), jika probabilitas > 0,05 (asymp. sig. 2-tail >

0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Uji normalitas data diperoleh

dengan menggunakan program SPSS 12.0 sehingga menghasilkan grafik

sebagai berikut :

Gambar 4.1.

Hasil Uji Normalitas data

Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut. Hal

tersebut menandakan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas karena besarnya nilai asymp. sig. (2-tailed) > α. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk

menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas terhadap independensi

akuntan publik. Untuk mengetahui besarnya nilai asymp. sig. (2-tailed)

> α dapat dilihat pada tabel 4.67 berikut ini:

Page 142: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.67.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Ikatan

Kepentingan

Keuangan

dan

Hubungan

Usaha dengan

Klien

Persaingan

antar KAP

Pemberian

jasa lain

selain jasa

audit

Lamanya

penugasan

audit

Ukuran

suatu

KAP

Besarnya

audit fee

Independensi

Akuntan

Publik

N 35 35 35 35 35 35 35

Normal

Parameters

(a,b)

Mean

24,77 28,60 25,14 25,09 25,06 24,91 70,51

Std.

Deviation 2,170 2,416 2,290 2,369 2,100 2,092 4,314

Most

Extreme

Differences

Absolute

,113 ,145 ,182 ,171 ,165 ,116 ,088

Positive ,087 ,081 ,182 ,081 ,122 ,112 ,084

Negative -,113 -,145 -,094 -,171 -,165 -,116 -,088

Kolmogorov-Smirnov Z ,671 ,857 1,077 1,013 ,979 ,688 ,519

Asymp. Sig. (2-tailed) ,759 ,455 ,197 ,256 ,293 ,731 ,951

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Pada tabel 4.67, menunjukkan hasil uji normalitas data yang

menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dikatakan

terdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > α. Dapat

disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian

ini terdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi

dalam analisis regresi linier berganda. Asumsi multikolinieritas

menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala

Multikolinieritas. Dalam penelitian ini digunakan standar VIF

(Variance Inflation Factor) dengan nilai di bawah 10. Sedangkan

Page 143: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

besarnya nilai Tolerance berkisar antara nol dan satu. Maka untuk

mengetahui apakah hasil dari regresi linier berganda terhadap variabel

independen tersebut terbebas dari gejala multikolinieritas dapat dilihat

pada tabel 4.68 berikut ini:

Tabel 4.68.

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficients(a)

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 22.556 8.019 2.813 .009

Ikatan

Kepentingan

Keuangan dan

Hubungan

Usaha dengan

Klien

.932 .416 .469 2.239 .033 .314 3.189

Persaingan

antar KAP -.357 .352 -.200 -1.013 .320 .353 2.832

Pemberian

jasa lain selain

jasa audit

.307 .281 .163 1.093 .284 .618 1.617

Lamanya

penugasan

audit

.179 .297 .098 .602 .552 .517 1.934

Ukuran suatu

KAP .245 .302 .119 .813 .423 .637 1.569

Besarnya

audit fee .672 .333 .326 2.020 .049 .529 1.892

a Dependent Variable: Independensi Akuntan Publik

berdasarkan tabel 4.68, besarnya nilai VIF pada seluruh variabel

independen di bawah 10 dan besarnya nilai tolerance seluruh variabel

independen mendekati satu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi gejala multikolinieritas antar variabel independen yang

digunakan pada penelitian ini yang artinya bahwa variabel independen

yang satu dengan variabel independen yang lain saling berkorelasi kuat

Page 144: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

satu sama lain. Dengan demikian, model regresi tersebut dapat

digunakan pada penelitian ini.

2. Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.2.

Hasil Uji Heterokedastisitas

Pada gambar 4.2 diatas adalah scatterplot hasil uji

heterokedastisitas, dimana titik-titik yang ada menyebar dan tidak

membentuk pola tertentu atau dapat dikatakan random. Titik-titik

tersebut tidak hanya di area tertentu saja, melainkan menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu x, serta di sebelah kanan maupun

sebelah kiri angka 0 pada sumbu y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heterokedastisitas atau tidak ada perbedaan varian pada

model regresi linier berganda ini. Dengan demikian, model regresi

tersebut layak digunakan dalam penelitian ini.

Page 145: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

E. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Uji T Parsial

Tabel 4.69.

Hasil Uji T Parsial

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t

Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 22.556 8.019 2.813 .009

Ikatan

Kepentingan

Keuangan dan

Hubungan

Usaha dengan

Klien (X1)

.932 .416 .469 2.239 .033

Persaingan

antar KAP

(X2)

-.357 .352 -.200 -1.013 .320

Pemberian

jasa lain selain

jasa audit

(X3)

.307 .281 .163 1.093 .284

Lamanya

penugasan

audit (X4)

.179 .297 .098 .602 .552

Ukuran suatu

KAP (X5) .245 .302 .119 .813 .423

Besarnya

audit fee (X6) .672 .333 .326 2.020 .049

a Dependent Variable: Independensi Akuntan Publik

Berdasarkan tabel 4.69, untuk melihat besarnya pengaruh secara

parsial antara ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha

dengan klien, persaingan antar KAP, pemberian jasa lain selain jasa

audit, lamanya penugasan audit, ukuran suatu KAP, dan besarnya audit

fee terhadap independensi akuntan publik dari sudut pandang manajer

perusahaan waralaba McDonald’s adalah sebagai berikut:

a. Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha dengan Klien

Page 146: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Pada tabel 4.69 menunjukkan thitung atas ikatan kepentingan

keuangan dan hubungan usaha dengan klien sebesar 2,239

sedangkan ttabel (α : 5%, 28) sebesar 2,048. Dengan demikian, thitung

> ttabel (2,239 > 2,048) dan diperoleh nilai probabilitas sebesar

0,033 < 0,05 maka hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Sehingga, variabel ikatan kepentingan keuangan dan hubungan

usaha dengan klien berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel independensi akuntan publik.

b. Persaingan antar KAP

Pada tabel 4.69 menunjukkan thitung atas persaingan antar KAP

sebesar –1,013 sedangkan ttabel (α : 5%, 28) sebesar -2,048. Dengan

demikian, thitung > ttabel (-1,013 > -2,048) dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,320 > 0,05 maka hal ini berarti H0 diterima

dan Ha ditolak. Sehingga, variabel persaingan antar KAP tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel independensi

akuntan publik.

c. Pemberian jasa lain selain jasa audit

Pada tabel 4.69 menunjukkan thitung atas pemberian jasa lain selain

jasa audit sebesar 1,093 sedangkan ttabel (α : 5%, 28) sebesar 2,048.

Dengan demikian, thitung > ttabel (1,093 < 2,048) dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,284 > 0,05 maka hal ini berarti H0 diterima

dan Ha ditolak. Sehingga, variabel pemberian jasa lain selain jasa

audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

independensi akuntan publik.

d. Lamanya penugasan audit

Pada tabel 4.69 menunjukkan thitung atas lamanya penugasan audit

sebesar 0,602 sedangkan ttabel (α : 5%, 28) sebesar 2,048. Dengan

demikian, thitung > ttabel (0,062 < 2,048) dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,552 > 0,05 maka hal ini berarti H0 diterima

dan Ha ditolak. Sehingga, variabel lamanya penugasan audit tidak

Page 147: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel independensi

akuntan publik.

e. Ukuran suatu KAP

Pada tabel 4.69 menunjukkan thitung atas ukuran suatu KAP sebesar

0,813 sedangkan ttabel (α : 5%, 28) sebesar 2,048. Dengan

demikian, thitung > ttabel (0,813 < 2,048) dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,423 > 0,05 maka hal ini berarti H0 diterima

dan Ha ditolak. Sehingga, variabel ukuran suatu KAP tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel independensi

akuntan publik.

f. Besarnya audit fee

Pada tabel 4.69 menunjukkan thitung atas besarnya audit fee sebesar

2,020 sedangkan ttabel (α : 5%, 28) sebesar 2,048. Dengan

demikian, thitung > ttabel (2,020 < 2,048) dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,049 < 0,05 maka hal ini berarti H0 ditolak

dan Ha diterima. Sehingga, variabel besarnya audit fee berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel independensi akuntan publik.

2. Uji F

Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan antara ikatan

kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, persaingan

antar KAP, pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan

audit, ukuran suatu KAP, dan besarnya audit fee terhadap independensi

akuntan publik dari sudut pandang manajer perusahaan waralaba

McDonald’s adalah sebagai berikut:

Page 148: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Tabel 4.70.

Hasil Uji F Simultan

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 389.284 6 64.881 7.462 .000(a)

Residual 243.459 28 8.695

Total 632.743 34

a Predictors: (Constant), Besarnya audit fee, Pemberian jasa lain selain jasa

audit, Ukuran suatu KAP, Persaingan antar KAP, Lamanya penugasan audit,

Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha dengan Klien

b Dependent Variable: Independensi Akuntan Publik

Berdasarkan tabel 4.70 diperoleh hasil Fhitung sebesar 7,462

sedangkan Ftabel sebesar 2,455 dengan derajat kebebasan 28 (df = n-k-

1). Dengan demikian Fhitung > Ftabel dan taraf signifikan sebesar 0,000 <

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga diperoleh keputusan

bahwa ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan

klien, persaingan antar KAP, pemberian jasa lain selain jasa audit,

lamanya penugasan audit, ukuran suatu KAP, dan besarnya audit fee

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

independensi akuntan publik.

3. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.71.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .784(a) .615 .533 2.949 2.097

a Predictors: (Constant), Besarnya audit fee, Pemberian jasa lain

selain jasa audit, Ukuran suatu KAP, Persaingan antar KAP,

Page 149: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Lamanya penugasan audit, Ikatan Kepentingan Keuangan dan

Hubungan Usaha dengan Klien

b Dependent Variable: Independensi Akuntan Publik

Berdasarkan tabel 4.64 diatas diperoleh hasil uji koefisien

determinasi dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,533 atau 53,3%.

Hal ini menunjukkan kemampuan variabel independen (ikatan

kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, persaingan

antar KAP, pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan

audit, ukuran suatu KAP, dan besarnya audit fee) menjelaskan variabel

dependen (independensi akuntan publik) sebesar 53,3%. Sedangkan,

46,7% dijelaskan oleh variabel lain menurut (Larkin, 1990) dalam

(Trinaningsih, 2007:4) kemampuan (ability), komitmen profesional,

motivasi, dam kepuasan kerja. Seorang auditor yang mempunyai

kemampuan dalam hal auditing maka akan cakap dalam

menyelesaikan pekerjaan. Auditor yang komitmen terhadap profesinya

maka akan loyal terhadap profesinya seperti yang dipersepsikan oleh

auditor tersebut. Motivasi yang dimiliki seorang auditor akan

mendorong keinginan individu auditor tersebut untuk melakukan

kegiatan – kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Adapun

kepuasan kerja auditor adalah tingkat kepuasan individu auditor

dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan

teman sekerja atau teman seprofesi lainnya.

Page 150: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ikatan kepentingan keuangan

dan hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor akuntan publik

(KAP), pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan audit,

ukuran suatu kantor akuntan publik, besarnya audit fee terhadap independensi

penampilan akuntan publik pada McDonald’s yang terletak di DKI Jakarta

dan daerah Singapura. Responden penelitian ini berjumlah 35 orang Manajer

McDonald’s. Data dan model regresi telah di uji berdasarkan uji asumsi

klasik, dan hasilnya menunjukkan data penelitian ini berdistribusi normal,

tidak terjadi atau bebas dari heterokedastisitas, multikolinearitas dan

autokorelasi.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Secara simultan ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan

klien, persaingan antar kantor akuntan publik (KAP), pemberian jasa lain

selain jasa audit, lamanya penugasan audit, ukuran suatu kantor akuntan

publik, besarnya audit fee berpengaruh terhadap independensi dari suatu

penampilan akuntan publik.

2. Secara partial faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap

independensi penampilan akuntan publik adalah ikatan kepentingan

Page 151: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

keuangan dan hubungan usaha dengan klien serta besarnya audit fee.

Selanjutnya, faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

independensi penampilan akuntan publik adalah persaingan antar KAP,

pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan audit, ukuran

suatu kantor akuntan publik (KAP). Hasil penelitian ini berbeda dengan

hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh (Oni Zamroni:2006) serta

(Supriyono:1986). Dalam penelitian Oni Zamroni, faktor yang

berpengaruh secara signifikan terhadap independensi penampilan akuntan

publik adalah faktor ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha

dengan klien dan lamanya penugasan audit oleh kantor akuntan publik.

Sedangkan dalam penelitian Supriyono, ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor akuntan publik

(KAP), pemberian jasa lain selain jasa audit, lamanya penugasan audit,

ukuran dari suatu kantor akuntan publik (KAP), dan besarnya audit fee

berpengaruh signifikan terhadap independensi dari suatu penampilan

akuntan publik.

B. Implikasi

Terdapat korelasi yang sangat erat antara pendidikan, praktik dan riset

akutansi, sehingga setiap aktifitas dalam masing-masing bidang tertentu

berdampak pada bidang lainnya. Penelitian ini mempunyai impilkasi yang luas

untuk penelitian selanjutnya dalam bidang auditing khususnya mengenai

masalah independensi. Selain itu, penelitian ini menjadi bahan pertimbangan

bagi organisasi Ikatan Akuntan Indonesia dalam memenuhi tuntutan

Page 152: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

profesionalisme akuntan dalam menjalankan praktiknya sebagai organisasi

profesi, serta dapat dipergunakan sebagai bahan referensi dalam desain

kurikulum jurusan akutansi bagi para praktisi.

C. Saran

Atas dasar kesimpulan tersebut di atas, dapat diajukan saran-saran sebagai

berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas area survei tidak

hanya pada satu atau dua wilayah saja, sehingga penelitian selanjutnya

lebih dapat digeneralisasikan.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah responden dan

menambah sampel, sehingga penelitian selanjutnya lebih dapat akurat

penelitiannya.

3. Akuntan publik hendaknya menghindari bekerja mengaudit pekerjaan

akuntan publik sendiri, berfungsi sebagai manajemen atau karyawan dari

klien atau bertindak sebagai penasehat dan memperhitungkan besarnya

audit fee karena akan merusak dari suatu independensi penampilan suatu

akuntan publik.

4. Membatasi suatu penugasan audit pada satu patner atau kantor akuntan

publik dan selanjutnya melakukan pergantian patner audit atau kantor

akuntan publik akan membawa perbaikan pada independensi akuntan

publik secara keseluruhan.

Page 153: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

5. Untuk menghindari dan mencegah persaingan tajam yang tidak sehat,

maka perlu dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kode etik Ikatan

akuntan Indonesia (IAI) oleh Majelis Kehormatan IAI.

Page 154: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A.A dan Loebbecke, J.K 1999. “auditing : Pendekatan Terpadu”. Salemba

Empat, Jakarta

Badan Pengawas Pasar Modal.2002.”Press Release Peraturan Bapepam No

VIII.A.2 tentang Independensi akuntan yang memberikan Jasa Audit di

Pasar Modal.” Artikel didapatkan 18 Agustus 2007 dari

http://www.bapepam.go.id

Christiawan, Yulius Jogi 2002. “Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik :

Refleksi Hasil Penelitian Empiris” Jurnal Akutansi & Keuangan Vol 4

No.2. November :79 – 92 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.

Dwi Ratnadi, Ni Made. 2006 . “ Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional

dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern terhadap Efektifitas Penerapan

struktur Pengendalian Intern pada Bank Pengkreditan Rakyat di

Kabupaten Bandung”. Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi Universitas

Udayana.

Hamid, Abdul. 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi.” Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Mulyadi 2002. ”Auditing.” Edisi Keenam, Buku I, Salemba empat, Jakarta cet –

1.

Purwanti, Liliek 2007. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap

Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”

Simposium Nasional Akutansi X, Unhas Makassar.

Page 155: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Prawira Budi, Triton. 2006 “SPSS 13.0. Terapan :Riset Statistik

Parametrik”Penerbit ANDI Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2000. Buku latihan SPSS Statistik Parametri., Jakarta :Elex

Media Komputindo.

Supriyono. 1988. “Pemeriksaan Akuntan (Auditing) : Faktor – Faktor yang

mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik.” edisi Pertama

BPEFE-Yogyakarta,Cet-1

Susiana. 2007. “Analisis Pengaruh Independensi , Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan”

Simposium Nasional Akutansi X, Unhas Makassar.

Trisnaningsih, Sri 2007. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi

sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman GOOD GOVERNANCE, Gaya

Kepemimpinan dan Budaya Organisas iterhadap Kinerja Auditor”

Simposium Nasional Akutansi X, Unhas Makassar.

Zamroni, Oni 2006. “Persepsi Mahasiswa Terhadap Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik.” .

Page 156: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth

Bapak/Ibu Manajer McDonald’s

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Riselvino Minanda

NIM : 203082001942

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Ilmu Sosial/Akutansi

Dengan ini bermaksud melakukan penelitian sehubungan dengan

penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Sastra Satu (S1) Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Persepsi Manager

Perusahaan Waralaba terhadap Faktor Yang Mempengaruhi Independensi

Akuntan Publik”.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu Manager untuk

menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap tapi

sebelumnya saya mohon maaf apabila sudah mengganggu waktu kinerja

Bapak/Ibu. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian saya sebagai tugas akhir sebagai mahasiswa Program Sastra Satu (S1)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan tidak digunakan sebagai

penelitian sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/ibu bekerja, sehingga

kerahasiaannya akan selalu saya jaga.

Atas kesediaan Bapak/Ibu telah meluangkan waktunya untuk mengisi dan

menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner yang saya berikan, saya ucapkan

banyak terima kasih.

Hormat saya,

Riselvino Minanda

Peneliti

Page 157: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI

No PERNYATAAN STS TS RG S SS

IKATAN KEPENTINGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN USAHA DENGAN

KLIEN

1 Akuntan publik atau kantornya mempunyai hubungan usaha

dan hutang piutang pada perusahaan waralaba, pada karyawan

penting, atau pada pemegang saham utama perusahaan

waralaba yang diperiksanya selama perjanjian kerja atau saat

menyatakan opininya.

2 Suatu akuntan publik atau Kantornya mempunyai saham lebih

besar dari 5% atau memegang kendali pada klien.

3 Akuntan publik meminjam sejumlah uang yang cukup besar

jumlahnya dari Direktur perusahaan waralaba suatu klien.

4 Mayoritas pendapatan dari suatu Kantor Akuntan Publik

(KAP) sebagian besar berasal dari klien.

5 Jika suatu auditor menyewa gedung milik klien auditnya

sebagai kantor cabang di kota lain dan harga sewanya

mendapat potongan.

PERSAINGAN ANTAR KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

6 Tajamnya persaingan antar KAP kemungkinan mempunyai

pengaruh yang besar terhadap independensi.

7 Jika pesaingan antar KAP relative tidak tajam, hal ini dapat

merusak independensi dari suatu akuntan publik tersebut.

8 Munculnya penggabungan Kantor Akuntan Publik (KAP)

yang satu dengan yang lain.

9 Timbulnya Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berskala

nasional dan internasional.

10 Berdirinya Kantor Akuntan Publik (KAP) berskala kecil.

11 Adanya perang tarif antar Kantor Akuntan Publik (KAP) jauh

dibawah tarif minimun.

PEMBERIAN JASA LAIN SELAIN JASA AUDIT

12 Aktivitas Kantor Akuntan Publik (KAP) selain memberikan

jasa audit juga memberikan jasa-jasa lain.

13 Jasa konsultasi manajemen kepada klien dapat merusak

independensi akuntan ?

14 Jasa akutansi dapat merusak independensi akuntan publik?

15 Jasa pembukuan dapat merusak independensi akuntan

16 akuntan publik sengaja mendatangani perusahaan klien untuk

menawarkan jasanya.

Page 158: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

LAMANYA PENUGASAN AUDIT

17 Jika lamanya penugasan audit tersebut sudah lebih dari 5

tahun.

18 Memperoleh Penugasan Audit kurang dari 5 Tahun.

19 Penugasan audit yang lama kemungkinan meningkatkan

independensi karena akuntan publik sudah familier, sehingga

pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien, dan lebih tahan

terhadap tekanan klien?

20 KAP atau Auditor dapat memberikan jasa audit kembali untuk

klien yang sama setelah 3 tahun buku secara berturut-turut

tidak mengaudit klien tersebut.

21 Akuntan Publik harus dirotasi setelah mengaudit selama 5

tahun berturut-turut dan bertugas lagi setelah 5 tahun.

UKURAN SUATU KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

22

Audit pada suatu perusahaan go-public mungkin dilakukan

oleh kantor akuntan besar lebih menjamin independensinya.

23 Audit yang diberikan oleh KAP Besar dapat memberikan hasil

rekomendasi yang lebih bermanfaat?

24 Sebaliknya, apakah audit yang dilakukan kantor akuntan kecil

lebih menjamin independensinya.

25 Audit yang diberikan oleh KAP kecil dapat memberikan hasil

rekomendasi yang lebih bermanfaat.

26 KAP yang lebih besar lebih independen dibandingkan dengan

KAP kecil karena KAP besar tidak begitu bergantung pada

salah satu kliennya saja sehingga hilangnya salah satu klien

tidak begitu mempengaruhi pendapatannya.

BESARNYA AUDIT FEE

27 Jika audit fee diberikan oleh perusahaan klien yang diaudit

untuk auditor dilakukan secara obyektif sesuai kompetisi,

bobot tanggung jawab pekerjaan dan tingkat kebutuhan hidup.

28 Audit fee yang diberikan oleh perusahaan klien yang diaudit

berjumlah sangat besar sehungga mengakibatkan

kemungkinan berkurangnya independensi dari suatu akuntan

publik tersebut?

29 Jika audit fee dari klien merupakan sebagian besar dari total

pendapatan suatu kantor akuntan.

30 Jika audit fee dari klien merupakan sebagian kecil dari total

pendapatan suatu kantor akuntan, apakah hal ini akan merusak

independensi akuntan publik tersebut?

Page 159: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK

KEJUJURAN

31 Auditor mempunyai kebebasan dalam mengeluarkan

pendapatnya secara jujur sebagai seorang ahli yang tidak

memihak ke pihak manapun baik manajemen maupun

pemegang saham

32 Auditor dengan kejujuran yang tinggi akan lebih independensi

dalam mendeteksi kekeliruan audit

33 Auditor senantiasa mempertahankan kebebasan dalam sikap

mental

34 Auditor bebas dari prasangka yang meragukan

independensinya?

35 Bukti pemeriksaan yang telah dilakukan oleh auditor terhadap

klien dipublikasikan secara menyeluruh

36 Pengkajian dan penilaian yang layak terhadap perusahaan

klien (objektif dan tidak bias)

KEAHLIAN

37 Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional,

auditor menjalani pelatihan teknis yang cukup

38 Hasil audit harus berdasarkan atas kenyataan yang ia temui

selama pemeriksaannya

39 Penggunaan tenaga ahli dalam melakukan tugas pemeriksaan

suatu perusahaan klien haruslah tepat, kritis dan independensi

40 Auditor dalam memberikan opini mengenai laporan keuangan

suatu perusahaan klien haruslah sesuai dengan kebenaran

data-data akutansi yang diperiksanya

41 Pengetahuan yang diperoleh sendiri oleh akuntan publik

melalui pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan serta

penilaian akan mempengaruhi keahlian

Page 160: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

LAMPIRAN 2

Page 161: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

LAMPIRAN 3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Ikatan

Kepentingan

Keuangan

dan

Hubungan

Usaha dengan

Klien

Persaingan

antar KAP

Pemberian

jasa lain

selain jasa

audit

Lamanya

penugasan

audit

Ukuran

suatu

KAP

Besarnya

audit fee

Independensi

Akuntan

Publik

N 35 35 35 35 35 35 35

Normal

Parameters

(a,b)

Mean

24,77 28,60 25,14 25,09 25,06 24,91 70,51

Std.

Deviation 2,170 2,416 2,290 2,369 2,100 2,092 4,314

Most

Extreme

Differences

Absolute

,113 ,145 ,182 ,171 ,165 ,116 ,088

Positive ,087 ,081 ,182 ,081 ,122 ,112 ,084

Negative -,113 -,145 -,094 -,171 -,165 -,116 -,088

Kolmogorov-Smirnov Z ,671 ,857 1,077 1,013 ,979 ,688 ,519

Asymp. Sig. (2-tailed) ,759 ,455 ,197 ,256 ,293 ,731 ,951

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Page 162: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

LAMPIRAN 4

Uji Multikolinieritas

Coefficients(a)

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 22.556 8.019 2.813 .009

Ikatan

Kepentingan

Keuangan dan

Hubungan

Usaha dengan

Klien

.932 .416 .469 2.239 .033 .314 3.189

Persaingan

antar KAP -.357 .352 -.200 -1.013 .320 .353 2.832

Pemberian

jasa lain selain

jasa audit

.307 .281 .163 1.093 .284 .618 1.617

Lamanya

penugasan

audit

.179 .297 .098 .602 .552 .517 1.934

Ukuran suatu

KAP .245 .302 .119 .813 .423 .637 1.569

Besarnya

audit fee .672 .333 .326 2.020 .049 .529 1.892

a Dependent Variable: Independensi Akuntan Publik

Page 163: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

LAMPIRAN 5

Uji Heterokedastisitas

Page 164: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

LAMPIRAN 6

Uji T Parsial

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t

Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 22.556 8.019 2.813 .009

Ikatan

Kepentingan

Keuangan dan

Hubungan

Usaha dengan

Klien (X1)

.932 .416 .469 2.239 .033

Persaingan

antar KAP

(X2)

-.357 .352 -.200 -1.013 .320

Pemberian

jasa lain selain

jasa audit

(X3)

.307 .281 .163 1.093 .284

Lamanya

penugasan

audit (X4)

.179 .297 .098 .602 .552

Ukuran suatu

KAP (X5) .245 .302 .119 .813 .423

Besarnya

audit fee (X6) .672 .333 .326 2.020 .049

a Dependent Variable: Independensi Akuntan Publik

Page 165: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21774/1/RESELVINO... · Hasil kuesioner persepsi manajer McDonald’s terhadap ikatan kepentingan

LAMPIRAN 7

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Besarnya Audit

Fee, Persaingan

Antar Kantor

Akuntan Publik

(KAP),

Pemberian Jasa

Lain selain Jasa

Audit, Ukuran

Suatu Kantor

Akuntan Publik,

Lamanya

Penugasan

Audit, Ikatan

Kepentingan

Keuangan dan

Hubungan

Usaha dg Kliena

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Independensi

Uji F Simultan

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 389.284 6 64.881 7.462 .000(a)

Residual 243.459 28 8.695

Total 632.743 34

a Predictors: (Constant), Besarnya audit fee, Pemberian jasa lain selain jasa

audit, Ukuran suatu KAP, Persaingan antar KAP, Lamanya penugasan audit,

Ikatan Kepentingan Keuangan dan Hubungan Usaha dengan Klien

b Dependent Variable: Independensi Akuntan Publik