oleh : bawaslu provinsi bali filepemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,...
TRANSCRIPT
UUD 1945 Pasal 22 E
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang PemilihanUmum
Perbawaslu Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja
UU Nomor 7 Tahun 2017, pasal 1 ayat (17)
Badan Pengawas Pemilu yang selanjutnya disebut Bawaslu adalahlembaga Penyelenggara pemilu yang mengawasi Penyelenggaraan Pemiludi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pengawasan
Definisi : Kegiatan mengamati, mengkaji,
memeriksa, dan menilai proses penyelenggaraan
pemilu sesuai peraturan perundang-undangan
Tujuan
Pengawasan
1. Menegakkan integritas penyelenggara, penyelenggaraan,dan
hasil pemilu melalui pengawasan pemilu berintegritas dan
berkredibilitas untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis
2. Memastikan terselenggaranya Pemilu secara Langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan berkualitas.
Banyaknya bentuk-bentuk kecurangan dalam
pelaksanaan pemilu baik yang dilakukan oleh Peserta
pemilu, pendukung/simpatisan calon, bahkan
penyelenggara Pemilu hingga saat ini Mengharuskan
diawasinya pelaksanaan pemilu agar terwujud pemilu
yang berkualitas sesuai dengan asas Langsung, Umum,
Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil
PEMILU SUKSESI
GOOD
GOVERNANCE
Pelanggaran Pengawasan
BAD GOVERNANCE
BAWASLU
SENGKETA PEMILU
PELANGGARAN
DITANGANI
SENDIRI
PENANGANAN
LINTAS SEKTOR
PIDANA
ADMINISTRASI
LEMBAGA
NEGARA LAIN
KODE ETIK
PEMDA
KEPOLISIAN
KPU
DKPP
UUD 1945 Pasal
22 E ayat (1)
Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap
lima tahun sekali
Bawaslu mempunyai peranan yang penting
dalam rangka mengawal pelaksanaan pemilu
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, terkadang dalam
menangani pelanggaran pemilu ada peran
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
untuk membantu kelancaran sebelum, saat
dan sesudah proses pelaksanaan Pemilu.
Dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Pasal 148) maupun dalam PeraturanPemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja(Pasal 7) tidak secara khusus disebutkan tugas dan wewenang SatpolPP dalam pelaksanaan Pemilihan Umum, namun secara umum tugasdan kewenangan tersebut dalam makna essensi tugas dan kewenanganSatuan Polisi Pamong Praja sebagai bagian dari perangkat daerahdalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentramanmasyarakat
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakattersebut diwujudkan dalam mengawal tahapan pelaksanaan pemilihanumum di wilayah dinas Satpol PP yang bersangkutan
Pelaksanaan Kampanye perlu ada pengawasan oleh Satpol PP untuk memastikan :
Agar integritas penyelenggaraan kampanye dapat berlangsung secara aman, tertib,damai, berkualitas, dan menjunjung tinggi etika berdemokrasi;
melakukan identifikasi dan pemetaaan titik-titik rawan pelanggaran pada tahapankampanye dengan fokus terhadap suatu area/daerah/tempat pengawasan denganmempertimbangan tinggi rendahnya tingkat kerawanan dan besarnya pelanggaranpada area/daerah/tempat tertentu berdasarkan pengalaman Pemilu sebelumnya.
memiliki sasaran pengawasan pada materi dan jadwal kampanye, metodekampanye, dan larangan kampanye yang dianggap mempunyai potensi besarterjadinya pelanggaran;
meminta informasi yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan kampanye PemiluKada kepada penyelenggara dan pihak-pihak terkait lainnya; dan
melakukan kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Mempersoalkan dasar Negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan bentukNegara Kesatuan Republik Indonesia;
Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau pasangan calon yang lain;
Menghasut dan mengadu domba perseorangan atau masyarakat;
Mengganggu ketertiban umum;
Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan pengunaan kekerasan kepadaseseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau pasangan calon yang lain;
Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye pasangan calon lain;
Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;
Membawa atau mengunakan gambar dan/atau atribut pasangan calon lain selain dari gambardan /atau atribut pasangan calon yang bersangkutan; dan
Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainya kepada peserta kampanye.
Alat peraga kampanye pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat-tempatpelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dansekolah), sarana dan prasarana publik, pepohonan.
Pemasangan alat peraga kampanye diluar daerah atau tempat yang ditentukan olehPenyelenggara;
Alat Peraga Kampanye yang masih terpasang pada masa tenang (3 Hari SebelumPungut Hitung)
Merubah dasar Negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Rebublik Indonesia;
Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau Peserta Pemilu yang lain dan menghasut atau mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat
Selain itu, peran lain dari Satpol PP dan Linmas dalam pengawasan Pemilu adalah pada saat pendistribusian Logistik untuk memastikan proses pendistribusian logistik berjalan dengan lancar sesuai dengan tingkatannya.
Keterlibatan Satpol PP juga berperan pada hari pemungutan suara untuk memantau kelancaran pelaksanaan Pemilu.