oleh : agung surpojo,s.kom dan endri sanopaka

38
OLEH : OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN DAN ENDRI SANOPAKA ENDRI SANOPAKA

Upload: sabin

Post on 14-Jan-2016

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA. OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA. Pengertian Sistem. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

OLEH :OLEH :AGUNG SURPOJO,S.KOMAGUNG SURPOJO,S.KOM

DANDANENDRI SANOPAKAENDRI SANOPAKA

Page 2: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Pengertian Sistem

“Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisie, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh” (Pamudji:1981)

“Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urusan” (Prajudi:1973)

“Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisie, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh” (Pamudji:1981)

“Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urusan” (Prajudi:1973)

Page 3: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Pengertian AdministrasiPengertian Administrasi

Administration can be defined as the activities of groups cooperating ti accomplish common goals (Herbert A. Simon:1959)

Administration can be defined as the activities of group efforts, public or private, civil or military (Leonard B. White:1955)

Administration can be defined as the activities of groups cooperating ti accomplish common goals (Herbert A. Simon:1959)

Administration can be defined as the activities of group efforts, public or private, civil or military (Leonard B. White:1955)

Page 4: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Pengertian NegaraNegara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya (Aristoteles)

Negara adalah suatu persekutuan dari keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat (Jean Bodin)

Negara adalahorganisasi kewilayahan yang bergerak dibidang kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan legalitas kekuasaan tertinggi (Herman Finer)

Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya (Aristoteles)

Negara adalah suatu persekutuan dari keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat (Jean Bodin)

Negara adalahorganisasi kewilayahan yang bergerak dibidang kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan legalitas kekuasaan tertinggi (Herman Finer)

Page 5: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Syarat NegaraAdanya WilayahAdanya Wilayah

Adanya Pengakuan

Adanya Pengakuan

Adanya Pemerintahan

Adanya Pemerintahan

Adanya RakyatAdanya Rakyat

Page 6: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Timbulnya NegaraTimbulnya Negara

• Teori Kenyataan• Teori Ketuhanan• Teori Perjanjian• Teori Penaklukan• Teori kekuatan• Teori Patrilineal• Teori Matrilineal• Teori Organis• Teori Daluwarsa• Teori Alamiah• Teori Filosofis• Teori Historis

Page 7: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Bentuk Negara

BENTUK-BENTUK NEGARA

BENTUK-BENTUK NEGARA

REPUBLIKREPUBLIK

KERAJAANKERAJAAN

SERIKATSERIKAT

KESATUAN

SERIKAT

KESATUAN

PARLEMENTERPARLEMENTER

PRESIDENSIALPRESIDENSIAL

PARLEMENTER

PRESIDENSIALPRESIDENSIAL

PARLEMENTERPARLEMENTER

Non-PMNon-PM

PARLEMENTER

Non-PMNon-PM

Page 8: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Kedaulatan Negara• Kedaulatan negara ditangan Rakyat

ex. Negara demokrasi• Kedaulatan berada ditangan hukum

ex. Elit politik yang membuat hukum• Kedaulatan berada ditangan Tuhan

ex. Negara berdasarkan kitab suci• Kedaulatan berada ditangan Raja

ex. Kelompok elit bangsawan• Kedaulatan berada ditangan negara sendiri

ex. Negara komunis

• Kedaulatan negara ditangan Rakyatex. Negara demokrasi

• Kedaulatan berada ditangan hukumex. Elit politik yang membuat hukum

• Kedaulatan berada ditangan Tuhanex. Negara berdasarkan kitab suci

• Kedaulatan berada ditangan Rajaex. Kelompok elit bangsawan

• Kedaulatan berada ditangan negara sendiriex. Negara komunis

Page 9: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Sistem Pemerintahan

SISTEM PEMERINTAHAN

PARLEMENTER

CAMPURAN

PRESIDENSIAL

PROLETARIAT

REPUBLIK

KERAJAAN

DESENTRALISASI

SENTRALISASI

SERIKAT

KESATUAN

MULTIPARTAI

MONOPARTAI

Page 10: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

DEFINISI ADMINISTRASI NEGARADEFINISI ADMINISTRASI NEGARAJohn M. Pffifner dan Robert V. Presthus :1. Administrasi negara meliputi implementasi kebijaksanaan

pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik

2. Administrasi negara dapat didefinisikan sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Hal ini meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah

3. Secara ringkas, administrasi negara adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah, pengarahan, kecakapan dan teknik-teknik yang tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

John M. Pffifner dan Robert V. Presthus :1. Administrasi negara meliputi implementasi kebijaksanaan

pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik

2. Administrasi negara dapat didefinisikan sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Hal ini meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah

3. Secara ringkas, administrasi negara adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah, pengarahan, kecakapan dan teknik-teknik yang tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

Page 11: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Con’t ………

Edward H. Litchfield :• Administrasi negara adalah suatu studi mengenai

bagaimana bermacam-macam badan pemerintah diorganisir, diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai, digerakkan, dan dipimpin.

Dwight Waldo• Administrasi negara adalah manajemen dan

organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah

Edward H. Litchfield :• Administrasi negara adalah suatu studi mengenai

bagaimana bermacam-macam badan pemerintah diorganisir, diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai, digerakkan, dan dipimpin.

Dwight Waldo• Administrasi negara adalah manajemen dan

organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah

Page 12: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Con’t ………….Marshall E. Dimock, Gladys O. Dimock, dan Louis W Koening• Administras negara adalah kegiatan pemerintah

didalam melaksanakan kekuasaan politiknya.

George J. Gordon :• Administrasi negra dapat dirumuskan sebagai

seluruh proses baik yang dilakukan organisasi maupun perseorangan yang berkaitan dengan penerapan atau pelaksanaan hukum dan peraturan yang dikeluarkan oleh badan legislatif, eksekutif, serta peradilan.

Page 13: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Etika Administrasi Publik

Page 14: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

• Definisi etika• Definisi etika administrasi publik

Page 15: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Beberapa Definisi

• Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak

• Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan.

• Norma, dalam bahasa Latin, norma berarti penyiku atau pengukur, dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah.

• Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil (terminal)

Page 16: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Definisi Etika Administrasi Publik

• Ethics is the rules or standards governing, the moral conduct of the members of an organization or management profession (Chandler & Plano, The Public Administration Dictionary, 1982)

• Aturan atau standar pengelolaan, arahan moral bagi anggota organisasi atau pekerjaan manajemen

• Aturan atau standar pengelolaan yang merupakan arahan moral bagi administrator publik dalam melaksanakan tugasnya melayani masyarakat

Page 17: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Posisi Etika dalam Studi Administrasi Publik

• Teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan-pilihan moral (etika).

• Kebutuhan moral administrator hanyalah keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien.

• Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik tidak hanya harus efisien, tapi juga harus dapat mendefinisikan kepentingan publik, barang publik dan menentukan pilihan-pilihan kebijakan atau tindakan secara bertanggungjawab.

17

Page 18: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Old and New Public Administration (Denhradt)

• Dapat dipetakan posisi etika dimana• Tabel perbedaan here!!

Page 19: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

4 aliran pemikiran etika• Teori Empiris: etika diambil dari pengalaman

dan dirumuskan sebagai kesepakatan• Teori Rasional: manusia menentukan apa

yang baik dan buruk berdasar penalaran atau logika.

• Teori Intuitif: Manusia secara naluriah atau otomatis mampu membedakan hal yang baik dan buruk.

• Teori Wahyu: Ketentuan baik dan buruk datang dari Yang Maha Kuasa.

19

Page 20: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Konteks Etika

20

Etika

Filsafat

Hukum Politik

Agama

Tradisi

Administrasi

SosialEkonomi

Sumber Etika

Penerapan Etika

Profesi Seni

Page 21: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Hukum dan Etika• Keduanya mengatur perilaku individu• Terdapat perbedaan: ilegalitas tidak selalu

berarti tidak etis• Hukum bersifat eksternal dan dapat

ditegakkan tanpa melibatkan perasaan, atau kepercayaan orang (sasaran hukum), sementara etika bersifat internal, subyektif, digerakkan oleh keyakinan dan kesadaran individu.

21

Page 22: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

• Hukum dalam konteks administrasi adalah soal pemberian otoritas atau instrumen kekuasaan

• Basis dari hukum adalah etika, dan ketika hukum diterapkan harus dikembalikan pada prinsip-prinsip etika

• Banyak kasus, secara hukum dibenarkan tapi secara etika dipermasalahkan [trend anak politisi yang jadi calon anggota legislatif]

22

Page 23: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Debat Herman Finer Vs. Carl Friedrich• Finer (1936): Untuk menjamin birokrasi yang

bertanggungjawab yang diperlukan adalah penegakan sistem kontrol melalui undang-undang dan peraturan yang dapat mendisiplinkan para pelanggar hukum.

• Friedrich (1940): Birokrasi yang bertanggungjawab hanya bisa ditegakkan dengan dengan menseleksi orang yang benar dengan kriteria profesionalisme yang jelas, dan mensosialisasikannya ke dalam nilai-nilai pelayanan publik.

23

Page 24: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Perilaku tidak etis di birokrasi pemerintah• Bohong kepada publik• Korupsi, kolusi, nepotisme• Melanggar nilai-nilai publik: responsibilitas,

akuntabilitas, transparansi, keadilan, dan lain-lain

• Melanggar sumpah jabatan• Mengorbankan, mengabaikan, atau merugikan

kepentingan publik

24

Page 25: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Empat Hirarki Etika

25

Moralitas pribadi

Etika profesi

Etika organisasi

Etika Sosial

Mikro

Makro

Page 26: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Moralitas Pribadi• Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah

terinternalisasi dalam diri individu• Produk dari sosialisasi nilai masa lalu• Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani

yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku individu

• Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas kepribadian individu

• Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam kehidupan sosial dan organisasi

26

Page 27: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Etika profesi• Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait

dengan pekerjaan profesional• Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-

prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi)

• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik profesional yang berlaku secara universal

• Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi (pencabutan lisensi)

27

Page 28: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Etika Organisasi• Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan

kehidupan organisasi• Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan

organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas, demokrasi)

• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang berlaku secara universal

• Dalam praktek penegakan kode etik organisasi dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi, kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari politisi yang membawahi birokrat

• Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi

28

Page 29: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Etika Sosial• Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan

hubungan-hubungan sosial• Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial• Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup

dalam memori publik, dan terinternalisasi melalui sosialisasi nilai di masyarakat

• Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak boleh mengganggu dan merepotkan orang lain]

• Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-sanksi sosial [diberitakan sebagai tersangka]

29

Page 30: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Kenapa diperlukan peraturan etika?• Untuk meredam kecenderungan kepentingan

pribadi.• Etika bersifat kompleks, dalam banyak kasus

bersifat dilematis, karena itu diperlukan yang bisa memberikan kepastian tentang mana yang benar dan salah, baik dan buruk.

• Penerapan peraturan etika dapat membuat perilaku etis menimbulkan efek reputasi.

• Organisasi publik sekarang banyak dicemooh karena kinerjanaya dinilai buruk, karena itu perlu etika.

30

Page 31: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Kenapa perilaku tidak etis terjadi?• Kecenderungan mengedepankan etika

personal ketimbang etika yang lebih besar (sosial).

• Kecenderungan mengedepankan kepentingan diri sendiri

• Tekanan dari luar untuk berbuat tidak etis.

31

Page 32: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN SEHAT ( GOOD GOVERNANCE )

• Pemerintahan yang konstitusional ( Constitutional );• Pemerintahan yang legitimasi dalam proses politik dan administrasinya

( legitimate )• Pemerintahan yang digerakkan sektor publik, swsata dan masyarakat

( public, private and society sector )• Pemerintahan yang ditopang dengan prinsip-prinsip pemerintahan yaitu : 1. Prinsip Penegakkan Hukum, 2. Akuntabilitas, 3. Demokratis, 4. Responsif, 5. Efektif dan Efisensi, 6. Kepentingan Umum, 7. Keterbukaan, 8. Kepemimpinan Visoner dan 9. Rencana Strategis 10. Dsb • Pemerintahan yang menguatkan fungsi : kebijakan publik (Public Policy ),

pelayanan publik ( Public Service ), otonomi daerah ( Local Authonomy ), pembangunan (Development ), pemberdayaan masyarakat ( Social Empowering ) dan privatisasi ( Privatization )

Page 33: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

HUBUNGAN SINERGI STRATA BIROKRASI DALAM ETIKA PEMERINTAHAN

BIROKRASIPEMERINTAH

PUSAT

BIROKRASIPEMERINTAH

PROVINSI

BIROKRASI PEMERINTAH

KAB/KOTA

BIMBINGANPEMBINAAN,

PERENCANAAN,FASILITASI,

KOORDINASI, DIKLAT,

PENGENDALIAN,PENGAWASAN,

EVALUASIDLL

KECAMATANDAN

DESA/KEL

Page 34: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

Karakteristik Hambatan Birokrasi Pemerintahan Negara

• Birokrasi yang Formalism, Nevotism and Coruption ( KKN ) bukan pada NSPM • Intervensi Birokrasi Politik terhadap Birokrasi Pemerintahan • Orientasi kekuasaan (Powership ) bukan pada Pelayanan Publik • Sentralisasi Pemerintahan bukan desentralisasi• Berorientasi pada produk ( output ) bukan pada manfaat dan

dampak Kesra ( benefit and infact )• Cenderung untuk Kepentingan Birokrasi ( kawan, Partai, dan

Golongan ) bukan kepentingan publik • Organisasi yang besar dan birokratis tidak ramping dan

prefesional, fungsional dan proporsional • Inefensiensi/pemborosan sumberdaya organisasi dan birokrasi

pemerintahan • Dsb

Page 35: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

PEMBAHARUAN PERILAKU ETIKA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN

• Redifinisi, reorientasi dan revitalisasi perilaku birokrasi politik dan administrasi pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan negara, bangsa dan masyarakat.

• Pembaharuan sistem kelembagaan pemerintahan yang berorientasi pada kinerja organisasi;

• Pembaharuan manajemen pemerintahan yang memiliki kepemimpinan visoner dan akuntabilitas pemerintahan

• Perilaku individu Aparatur birokrasi Pemerintahan pada standar berkualifikasi, kompetensi dan profesional dan berbudaya

Page 36: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

PEMBAHARUAN KELEMBAGAAN BIROKRASI DALAM ETIKA PEMERINTAHAN

• STRUKTUR KELEMBAGAAN BIROKRASI PEMERINTAHAN BERBASIS KOMPETENSI

• FUNGSI BIROKRASI PEMERINTAHAN ( Kebijakan, pelayanan, kemitraan, kerjasama, pemberdayaan dsb )

• PROSES BIROKRASI PEMERINTAHAN DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN STRATEGIS

• PERILAKU BIROKRASI PEMERINTAHAN BERORIENTASI NILAI, NORMA, ATURAN, ETIKA, MORAL, ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA BIROKRASI

Page 37: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

KOMPETENSI PERILAKU INDIVIDU BIROKRASI PEMERINTAHAN

• Kualifikasi, • Kompetensi• Profesionalisme• Proporsionalisme• dsb

Cariersystem

Pendidikan formal, informal

dan non formal

SDMAPARATUR

SISTEM,STRUKTUR

DAN KULTURORGANISASIPEMERINTA-

HAN

Page 38: OLEH : AGUNG SURPOJO,S.KOM DAN ENDRI SANOPAKA

SAMPAI JUMPA