oke 20dry 20edit
DESCRIPTION
liquidaTRANSCRIPT
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
Secara umum obat dapat didefinisikan sebagai suatu bahan yang digunakan dalam
pengobatan dari hasil diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit pada manusia atau hewan. Saat ini banyaknya
jenis obat yang beredar dipasaran memiliki karakteristik dan kualitas yang beragam. Obat-obat
ini diproduksi untuk menghasilkan suatu formulasi yang memiliki persyaratan mutu atau kualitas
yang baik dalam hal keamanan,efektifitas, acceptabilitas, dan stabilitas dari produk cmcobat
yang diproduksi.
Dalam hal ini akan dibuat suatu sediaan amoksisilin dalam bentuk dry suspension. Alasan
pemilihan bentuk sediaan ini antara lain karena bahan aktif (amoksisilin) secara kimia tidak
stabil dalam air. Karena air dapat mendegradasi cincin beta-laktam pada amoksisilin,
stabilitasnya hanya 14 hari. Sedangkan menurut kstabilan fisiknya, amoksisilin juga sukar larut
dalam air. Bentuk sdiaan ini juga dipilih Karena dapat tahan terhadap bakteri penisilinase (pada
saat kontak dengan air), selain itu juga dapat tahan terhadap perubahan temperature.
Metode yang digunakan dalam pembuatan dry suspension juga harus disesuaikan dengan
persyaratan mutu yang berlaku. Metode pembuatan juga dapat mempengaruhi stabilitas sediaan
dry suspension ini. Sediaan dapat dikatakan stabil apabila dapat mempertahankan warna, pH, dan
bentuk sediaan saat penyimpanan, sehingga dapat memberikan efek terapetik yang baik saat
dikonsumsi oleh pasien.
Sediaan dry suspension juga dijadikan pilihan pembuatan amoksisilin karena diketahui
tidak ditemukan mikroorganisme selama penyimpanan dan waktu edar. Bentuk yang stabil juga
dapat mempertahankan penampilan dan estetika yang baik serta nantinya akan terdispersi
sempurna dalam air yang digunakan sebagai pelarut saat akan dikonsumsi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah amoksisilin dapat dibuat dalam sediaan dry suspension?
2. Bagaimana cara pembuatan sediaan dry suspension amoksisilin?
3. Bagaimana cara mengevaluasi sediaan obat dry suspension agar memenuhi
spesifikasi persyaratan mutu?
1.3 Tujuan
1. Dapat memilih bahan-bahan yang akan digunakan untuk formulasi
2. Dapat menyusun formula
3. Dapat membuat sediaan yang tepat untuk zat aktif tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dry sirup atau sirup kering atau suspensi kering merupakan preparat serbuk kering
dimaksudkan untuk disuspensikan dalam cairan, yang dengan penggojogan tertera cairan
pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentu suspense yang cocok untuk diberikan.
Selain itu sirup kering adalah suat campuran padat baik dalam bentuk serbuk atau granul
yang ditambahkan air pada saat akan digunakan. Sediaan tersebut dibut pada umumnya untuk
bahan obat yang tidak stabil dan bahan pensuspensi. Komposisi suspensi sirup kering biasanya
terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa/aroma, buffer dan
zat warna.
Untuk pemberian kepada pasien,serbuk yang ada pada dasar wadah ditusuk secara
perlahan dengan benda keras, lalu menambahkan sejumlah air murni dan kocok keras sampai
semua serbuk telah tersuspensikan. Penting untuk menambahkan secara tepat jumalah air yang
telah ditetapkan pada campuran kering apabila ingin dihasilkan konsentrasi yang tepat paerunit
dosis.
Persyaratan pembuatan:
a. Campuran serbuk atau granul berupa campuran yang homogenya mengandung masing-
masing bahan dengan konsentrasi yang seragam, sehingga dosis tetap untuk pemberian
obat
b. Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara tepat dan sempurna dalam
mediaum pembawa air
c. Suspensi yang sudah direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan kembali dan
dituang oleh pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan sama
d. Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa dan aroma yang menarik.
Pengemasan dan penyimpanan :
1. Dikemas dalam wadah dengan mulut kecil dan memiliki sisa ruang udara untuk
pengecekan
2. Disimpan dalam wadah rapat, terlindung dari pendinginan dan panas serta cahaya
yang berlebihan
3. Dalam kemasan disertai label “kocok dahulu” untuk menjamin distribusi yang
homogeny dari partikel padat dalam suspense sehingga didapat sediaan yang
homogeny pada saat digunakan.
Bahan Aktif Efek Utama Efek Samping
Indikasi Kontra Indikasi Spesifikasi Lain
Amoksisilin Antibiotik (derivate penisilin)
Kulit kemerahan, mual, muntah, diare, kejadiannya lebih rendah daripada penisilin
Infeksi kulit, jaringan lunak, saluran nafas bagian bawah, saluaran kemih yang disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus, H. influenzae, E. coli, Proteus mirabilis yang menghasillkan non penisilinase, infeksi anogenital dan uretral gonococcus non komplikasi
Hipersensitivitas, hati-hati pada penderita ginjal
Persyaratan Mutu:
a. Amoksisilin untuk suspensi oral tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 100% sesuai
tertera pada etiket dengan kandungan:
1) pensuspensi yang sesuai
2) Pemanis
3) pewarna
4) Pengaroma
b. Aman
Amoksisilin tersedia sebagai kapsul atau tablet berukuran 125, 250 dan 500 mg dan sirup 12
5 mg/ 5 mL. Dosis sehari dsapat diberikan lebih kecil daripada karena absorbsinya lebih
baik dari ampisilin yaitu 3x 250-500 mg sehari.
c. Efektif
pH antara 5-7,5
d. Stabilitas Kimia
Amoksisilin (martindalle 1:1089)
1) Amoksisilin sodium
a) Kelarutan:
1.Larutan kurang larut dalam 1 bagian air
2.10% larut dalam air mempunyai pH 8-10
3.5% larut kira-kira isoosmotik dengan serum
b) Stabilitas
1.Larutan aquaeous akan menurun dengan meningkatnya konsentrasi.
2.Konsentrasi akan naik 5%.
3.Stabil dalam 6 jam pada sodium klorida dan 3 jam pada sodium laktosa dan
untuk 1 jam dalam larutan yang mengandung 4-5% dekstrosa.
4.Stabilitas optimum: range pH 5,8-6,5
5.Stabilitas maksimum: pH 5,77
2) Amoksisilin trihidrat
Amoksisilin Trihidrat1,15 gram setara dengan 1 gram amoksisilin.
A. Kelarutan:
1) Larut dalam 1:400 bagian air;1:1000 alkohol;1:200 metil alcohol;
2) sebagian tidak larut dalam kloroform, eter, karbon tetraklorida, fixed oil.
3) 0,2 % larutan dalam bagian air mempunyai pH 3,5-5,5
e. Organoleptis
Putih, tidak berbau, bentuk serbuk kristal
f. Stabilitas farmakologi
Efek dan treatment : aksi anti mikroba
1) Pewarna :Sunset yellow fcf
Rumus empiris : C16H10N2Na2O7S2
Berat molekul : 452.37
Sinonim :E110; FD&C yellow #6; 6-hydroxy-5-[(4-sulfophenyl)azo]-2-
naphthalenesulfonic acid disodium salt; 1-psulfophenylazo-2-naphthol-6-
sulfonic acid disodium salt;yellow orange S.
Struktur
Fungsi : pewarna ( coloring agent)
penampakan : serbuk kuning kemerahan, pelarut aqua memberikan warna
oranye cerah
absorbansi maksimum : 482 nm
Indeks warna No: CI 15985
Kelarutan
Pelarut Kelarutan pada suhu kurang lebih 20oC
Aseton 1: 38,5
Gliserin 1: 5
Etanol (75%) 1: 333
Propilen glikol 1: 45,5
Propilen glikol (50%) 1: 5
Water 1: 5,3 pada 2oC
1: 5,3 pada 25oC
1: 5 pada 60oC
Incompatibilities: kompatibilitas buruk dengan asam sitrat, larutan sakarosa, and larutan
sodium bicarbonate jenuh. Tidak kompatibel dengan asam askorbat, gelatin, dan glukosa
Metode pembuatan :diazotized sulfanilic acid dipasangkan dengan Garam Schaeffer’s
(sodium salt of b-naphthol-6-sulfonic acid)
2.1 Pemilihan Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan yang dipilih adalah :
Dry Syrup
a. Karena bahan obat ini secara kimia tidak stabil dalam media air.
b. Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam suspensi
konvensional, yaitu: degradasi bahan aktif, perubahan viskositas, inkompatibilitas
bahan, caking, polimorfi.
c. Mengurangi bobot dari masing-masing botol, karena di dalam sediaan tidak
mengandung air sehingga akan mengurangi biay pengiriman.
d. Sediaan dalam bentk kering lebih tahan terhadap perubahan temperature.
Amoxicillin (125 mg / 5 mL)
Dalam 75 mL = 75 mL x 125 mg
25 mL
= 25 mL
BAB III
PERSYARATAN MUTU
1. Aman
Aman artinya sediaan yang kita buat harus aman secara fisilogis maupun psikologis, dan
dapat meminimalisir suatu efek samping sehingga tidak leih toksik dari bahan aktif yang belum
diformulasi. Bahan sediaan farmasi merupakan suatu senyawa kimia yang mempunyai
karakterisrik fisika, kimia yang berhubungan dengan efek farmakologis, perubahan sedikit saja
pada karakteristik tersebut dapat menyebabkan perubahan farmakokinetik, farmakodinamik
suatu senyawa
Sediaan dalam taraf aman bila kadar bahan aktif dalam batas yang telah ditetapkan:
Amoxycilinn mengandung tidak kurang dari 900 µg dan tidak lebih dari 1o50µg C16H18N3O5S
/mg, dari total basis anhidrousnya.
2. Efektif
Efektif dapat diartikan sebagai dalam jumlah kecil mempunyai efek yang optimal.
Jumlah/dosis pemakaian sekali pakai, sehari dan selama pengobatan ( 1 kurun waktu) harus
mampu untuk mencapai reseptor dan memiliki efek yang dikehendaki
Sediaan efektif adalah sediaan bila digunakan nenurut aturan yang disarankan dengan
aturan pakai menghasilkan efek farmakologi yang optimal untuk tiap – tiap bentuk sediaan
dengan efek samping yang minimal( USP XII, p.34)
3. Stabilitas
3.1 Stabilitas Fisika
Sifat – sifat fisika seperti organoleptis, keseragaman, kelarutan dan viskositas tidak
berubah (USP XII, p.1703)
BJ > 1 g/mL
3.2 Stabilitas Kimia
Secara kimia inert sehingga tidak menimbulkan perubahan warna, pH dan bentuk
sediaan (USP XII, p.1703)
Sediaan dibuat pada pH 6 – 9 diharapkan tidak mengalami perubahan potensi
3.3 Stabilitas Mikrobiologi
Tidak ditemukan pertumbuhan mikroorganisme selama waktu edar. Jika
mengandung preservatif harus tetap efektif selama waktu edar
Mikroorganisme yang tidak boleh ditemukan pada sediaan : Salmonella spp, E.
Coli, Entrobacter spp., P. aeruginosa, Clostridium spp., Candida albicans (
Lachman, p 468)
3.4 Stabilitas Farmakologi
Selama penyimpanan dan pemkaian efek terapeutiknya harus tetap sama (USP
XII, p. 1703)
3.5 Stabilitas Toksikologi
Pada penyimpanan maupun pemakaian tidak boleh ada kenaikan toksisitas (USP
XXII, p.1703)
4. Dapat Diterima
Mempunyai estetika, penampilan, bentuk yang baik serta menarik sehingga menciptakan
rasa nyaman pada saat penggunaan ( USP XII, p. 1346 – 1347).
5. Organoleptis
Warna : Ungu
Rasa : Anggur
Bau : Harum (seperti anggur)
Bentuk : granul (serbuk kering)
BAB IV
TAKARAN DOSIS ZAT AKTIF
Dosis amoksisilin
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun = 300 mg; 3x sehari
Anak 7-12 tahun (>20 kg) = 250 mg; 3x sehari
Anak 1-6 tahun (10-20 kg) = 125-250 mg; 3x sehari
Anak <20 kg = 20-40 mg/kg BB perhari
Dosis amoksisilin (obat-obat penting hal 68)
Oral 3 dd 375-1000 mg
Anak-anak < 10 tahun 3 dd 10 mg/ kg BB
Anak-anak 3-10 tahun 3 dd 250 mg
Anak-anak 1-3tahun 3 dd 125 mg
Anak-anak 0-1 tahun 3 dd 100 mg
Pendosisan amoksisilin (obat-obat penting hal 54)
Amoksisilin dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Neonatus dan bayi 12 minggu (3
bulan) atau lebih muda : karena fungsi ginjal yang belum optimal mempengaruhi eliminasi
amoksisilin, dosis paling tinggi yang diizinkan adalah 30 mg / kg / hari dibagi tiap 12 jam
Dosis lazim amoksisilin peroral :
3-4 kali sehari 250 – 500 mg sebelum makan
Dosis dan penggunaan amoksisilin (obat-obat penting hal 55)
Organisme / infeksi DosisTelinga, hidung, tenggorok, kulit struktur kulit, saluran GU
Ringan / moderat :Dewasa dan anak ≥ 40 kg : 500 mg tiap 12 jam atau 250 mg tiap 8 jamAnak > 3 bulan dan < 40 kg : 25 mg / kg / hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam atau 40 mg / kg / hari terbagi taip 8 jamBerat :Dewasa dan anak ≥ 40 kg : 875 mg tiap 12 jam atau 500 mg tiap 8 jamAnak > 3 bulan dan < 40 kg : 45 mg / kg / hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam atau 40 mg / kg / hari terbagi tiap 8 jam
Saluran nafas bawah Dewasa dan anak ≥ 40 kg : 875 mg tiap 12 jam atau 500 mg tiap 8 jamAnak > 3 bulan dan < 40 kg : 45 mg / kg / hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam atau 40 mg / kg / hari terbagi tiap 8 jam
Gonorrhea Dewasa 3g sebagai dosis tunggal oralAnak > 2 tahun 50 mg / kg amoksisilin ditambah probenesid sebagai dosis tunggal
Dosis dalam ISO berdasarkan Berat Badan:
a. Dosis amoksisilin 20-40 mg / kg BB/hari
b. Dosis amoksisilin sekali pakai 6,67 -13,33 mg / kg
Usia (tahun) Bobot (kg) Dosis (mg)1 7,6 50,692 – 101,3082 9,3 62,031 – 123,9693 11,0 73,37 – 146,634 12,6 84,042 – 167,9585 14,2 94,71-189,2866 16,2 108,054 – 215,9467 17,5 116,752 – 233,2758 20,0 133,4 – 266,69 21,9 146,073 – 291,92710 24,7 164,749 – 329,25111 28,4 189,428 – 378,57212 32,6 217,442 – 434,558
4.1 Perhitungan Takaran/Dosis persatuan Takaran Terkecil
Amoksisilin (125 mg/ 5 ml)
Takaran minimum = 3 x 1 sendok teh
= 3 x 5 ml
= 15 ml
Lama pemakaian : 4 hari
Takaran minimum : 15 ml x 4 hari = 60 ml
Takaran maksimum = 3 x 2 sendok makan (25 ml)
= 75 ml x 4 hari
= 300 ml
4.2 Takaran untuk Usia-Usia tertentu
Komposisi formula
Tiap 5 mL (sendok Teh) mengandung amoksisilin 125 mg
Pemakaian :
Umur 1-2 tahun = ½ sendok teh
Umur 3-6 tahun = 1 sendok teh
Umur 7-8 tahun = 1 ½ sendok teh
Umur 9-11 tahun = 2 sendok teh
Umur 12 tahun = 3 sendok teh
4.3. Volume Takaran
½ sendok teh = 2,5 mL
1 sendok teh = 5 mL
1 ½ sendok teh = 7,5 mL
2 sendok teh = 10 mL
3 sendok teh = 15 ml
4.4. Kemasan
Lama pengobatan 3 hari
1 hari = 3 x 3 sdt = 3 x 15 ml = 45 ml
3 hari = 3 x 45 = 135 mL
Kemasan terkecil =
1 hari = 3 x ½ sdt = 3 x 2,5 ml = 7,5 ml
3 hari = 3 x 7,5 ml = 22,5 ml
BAB V
PENYUSUNAN FORMULA SEDIAAN (PERSATUAN TERKECIL DAN PERSATUAN
KEMASAN
5.1. Formula Terpilih
R/ Amoxicillin 2,5 %
Amilum 4%
Tween 1 %
PVP 4%
Sodium siklamat 0,35 %
Na Benzoat 0,02 %
Dapar sitrat 2%
Essence jeruk 0,1 %
Tartazin 0,075 %
Aquadest ad 100
Bahan fungsi Persentase (%)
1 kemasan (g)
1 batch
Amoksisilin Amilum PVP
tween Sodium siklamat Na benzoat Nasitrat Asam sitrat Pewarna Perasa Aqua
Bahan aktifPengisi Suspending agent dan binderWetting agentPemanisPengawetDaparDaparCorigenCorigenpelarut
2,5 %4%4 %
0,75 %0,35 %0,02 %
0,075 %0,1 %Ad 100%
2,544
0,750,350,010,033 0,35 0,0750,1Ad 100 ml
12,52020
3,751,750,10,1651,750,3750,5Ad 500 ml
Perhitungan :
1. Amoksisilin ( 125 mg/ 5 ml)
Dalam 100 ml = 100 ml x 125 mg = 2500 mg = 2,5 g
5 ml
2. PGA
Yang digunakan 8 %
Dalam 100 ml larutan = 8 g x 100 ml = 8 gram
100 ml
Kelarutan dalam air 1 : 2,7
8 : x
X = 21,6 ml
3. Tween 80
Fungsi : bahan dispersing; bahan emulsi; surfaktan non ionik; bahan pelarut; bahan suspending;
bahan pelembab
digunakan sendirian dalam emulsi minyak dalam air
digunakan dalam kombinasi dengan pengemulsi hidrofilik dalam emulsi minyak dalam
air
digunakan untuk meningkatkan sifat penarik air (water-holding properties) dalam salep\
melarutkan bahan untuk bahan aktif pelarut dalam dasar lipofilik
bahan pelembab untuk bahan aktif tak larut dalam dasar lipofilik
4. Sodium siklamat
Persyaratan : tidak boleh lebih dari 0,5 % w/v
Yang digunakan 0,35 %
0,35 g x 100 ml = 0,35 gram
100 ml
Kelarutan sodium siklamat dalam air
1 : 5
0,35 gram : x
X = 1,75 ml air
ADI 11 mg / kg BB / hari
Untuk umur 1 tahun BB 7,6 kg
= 11 mg / kg x 7,6 kg
= 83,6 mg / hari
Untuk umur 12 tahun BB 32,6 kg
= 11 mg / kg x 32,6 kg
= 358,6 mg / hari
Yang dibutuhkan dalam formula adalah 0,35 gram (dalam 100 ml) maka dalam 5 ml :
= 5 ml x 0,35 gram = 0,0175 gram
100 ml
Jadi dalam 5 ml terdapat 0,0175 gram Na siklamat (sekali), dalam sehari 3 kali pakai maka
Na siklamat sehari
= 0, 0175 gram x 3 = 0,0525 gram (masih memenuhi ADI)
5. Natrium Benzoat
Persyaratan : 0,02-0,5 % b/v
BJ : 1,497-1,527 g / ml
Yang digunakan 0,02 % b/v
= 0,02 x 100 ml = 0,02 gram
100
ADI = 5 mg/kg BB (exipient, p, 549)
Untuk umur 1 tahun BB 7,6 kg
= 5 mg / kg x 7,6 kg
= 38 mg / hari
Untuk umur 12 tahun BB 32,6 kg
= 5 mg / kg x 32,6 kg
= 163 mg / hari
Yang dibutuhkan dalam formula adalah 0,02 gram (dalam 100 ml) maka dalam 5 ml :
= 5 ml x 0,02 gram = 0,001 gram
100 ml
Jadi dalam 5 ml terdapat 0,001 gram Na siklamat (sekali), dalam sehari 3 kali pakai maka
Na siklamat sehari:
= 0, 001 gram x 3 = 0,003 gram/ hari (masih memenuhi ADI)
Kelarutan dalam air :
1 : 1,8 bagian air
0,02 : x
X = 0,02 x 1,8
X = 0,036 ml air
6. Dapar Sitrat
Kadar dapar sitrat dalam sediaan 0,5%-2%
Dibuat dapar sitrat 2% = 2/100 X 100 ml = 2 ml
Dapar sitrat :
pka1 = 3,3
pka2 = 4,77
pka3 = 6,40
dipakai pH = 5, pka3 = 6,40; kapasitas dapar= 0,1N
pH = -log [H+] = 5
log [H+] = -5
[H+] = 1.10-5
pka3 = 6,40
-log ka = 6,40
ka = 3,9811.10-7
ß = 2,303. C Ka. [H + ]
( Ka+ [H+ ])2
0,1 = 2,303. C 3,9811.10 -7 .10 -5
(3,9811.10-7.+ 10-5 )2
C = 1,179
Ph = PkA + Log [ G] / [A]
6 = 6,4 + Log [ G] / [A]
Log [ G] / [A] = - 0,4
[ G] / [A] = 0,3981
C = [ G] + [A]
1,179 = 0,3981[A] + [A]
1,179 = 1, 398 [A]
[A] =0,8435
[G] = 0,3355
H Sitrat + NaOH → NaH2Sitrat + H2O
0,8435 0,8435
0,8435 0,8435 - 0,8435 +
0,8435
NaH2Sitrat + NaOH → Na2HSitrat + H2O
0,8435 0,8435
0,8435 0,8435 - 0,8435 +
0,8435
Na2HSitrat + NaOH → Na3Hsitrat + H2O
0,8435 0,3355
0,3355 0,3355- 0,3355 +
0,508 0,3355
Penimbangan :
Asam sitrat = 0,8435 x 210,14 x 2 ml
1000 ml
= 0,35 gram
Nasitrat = ( 0,8435 ) x 2 ml x 278,14
1000 ml
= 0,033 gram
A. Pengikat : PVP
1. Nama : povidone
2. Sinonim : E1201; Kollidon; Plasdone; poli [1 - (2-oxo-1-pyrrolidinyl)] etilen;
polyvidone; polivinil; PVT; polimer 1-vinil-2-pyrrolidinone.
3. Nama kimia : 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolymer
4. Formula empiris : (C6H9NO)
5. OTT : Larutan asam, garam besi, beberapa logam dan xantan gum
6. pKa = 4,30
7. Titik lebur: cokelat di sekitar 227 ° C, dan karakter pada sekitar 252 ° C.
8. Tidak kompatibel : natrium karboksimetilselulosa tidak kompatibel dengan solusi
sangatasam dan garam larut dengan besi dan beberapa logam lain, seperti aluminium,
merkuri,dan seng. Pengendapan dapat terjadi pada pH <2, dan juga bila dicampur dengan
etanol(95%).Karboksimetilselulosa natrium bentuk coacervates kompleks dengan gelatin
dan pektin. Hal ini juga membentuk kompleks dengan kolagen dan mampu presipitan
protein bermuatan positif tertentu.
9. Fungsional : agen menangguhkan; solubilizer; pengikat
10. Aplikasi : povidone dapat juga ditambahkan ke campuran bubuk dalam bentuk kering
danhalus di situ dengan penambahan air, alkohol, atau solusi hydroalcoholic. Povidone
adalahtambahan yang digunakan sebagai menangguhkan, menstabilkan, atau agen-
viskositasmeningkat di sejumlah suspensi topikal dan oral dan solusi. Kelarutan sejumlah
obat aktif buruk terlarut dapat ditingkatkan oleh pencampuran dengan povidone.
Tabel II: Penggunaan povidone.
Penggunaan Konsentrasi (%)
Pembawa 10 - 25
Pendispersi < 5
Tetes mata 2 – 10
Pensuspensi < 5
Pengikat, pengikat atau penyalut tablet 0,5 – 5
1. Keasaman / alkalinitas: pH = 3,0-7,0 (5% b / v larutan air).
2. Titik lebur: 150 ° C.
3. Kelarutan: bebas larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol, dan air, praktis
tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral. Dalam air, konsentrasilarutan
hanya dibatasi oleh viskositas larutan yang dihasilkan, yang merupakan fungsi darinilai-K.
4. Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan : Povidone berubah warna pada pemanasan pada 150°
C, dengan penurunan kelarutan air. Hal ini stabil untuk siklus pendek dengan paparan panas
sekitar 110-130 ° C; sterilisasi uap suatu larutan air tidak mengubah sifatnya, rentanterhadap
pertumbuhan jamur oleh karena itu membutuhkan penambahan bahan pengawetyang sesuai.
Povidone yang disimpan dalam kondisi yang biasa tidak mengalamidekomposisi atau
degradasi, bersifat higroskopis, harus disimpan dalam wadah kedapudara di tempat sejuk
dan kering.
5. Tidak kompatibel : Povidone kompatibel dalam larutan dengan berbagai garam
anorganik,resin alami dan sintetis, dan bahan kimia lainnya. Membentuk aduk molekul
dalam larutandengan sulfathiazole, natrium salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin, dan
senyawalainnya. Efektifitas beberapa pengawet, misalnya thimerosal, dapat terpengaruh
oleh pembentukan kompleks dengan povidone.
5.1.1. Komposisi umum sediaan farmasi likuida
Karakteristif fisika :
Sukar larut dalam air
Tahan terhadap pemanasan
Sulit terbasahi oleh air
Karakteristik kimia :
Stabil pada pH 3,8-5,5
pKa : 2,8
5.1.2. Bahan Bantu formula
a. Pemanis
Sodium siklamat
ADI = 11 mg/kg BB ( exipient, p, 564 )
Konsentrasi = 0,17 % w/v ( exipient, p, 563 )
(0,17 mg : 100 mL) x 100 mL =0,17 mg
b. Pengawet
Sodium benzoat
ADI = 5 mg/kg BB (exipient, p, 549)
Konsentrasi = 0,02 – 0,5 %
0,1 % b/v = (0,1 g / 100 mL) x 100 mL = 0,1 g
c. Suspending agent
PGA
Yang digunakan 8 %
d. Dapar
Na-sitrat dan asam sitrat
1. Na-sitrat pada kosentrasi 5% b/v larutan aqueous, memiliki pH 7,0-9,0.
Konsentrasi pemakaian 0,3-2,0 % (exipient, p, 560)
2. Asam sitrat pada konsentrasi 1% b/v larutan aqueous memiliki pH 2,2,
pKa 4,761 (exipient, p, 158)
e. Pewarna
Tartarazine = 0,075 g
f. Flavouring agent = 0,1 g
5.2. Alasan pemilihan Formula
5.2.1 Bahan aktif yang terpilih:
Alasan: Karena amoksisilin absorbsinya lebih bagus dari ampicillin, karena
amoksisillin tidak dipengaruhi oleh makanan di lambung.
Pemerian: putih, tidak berbau atau berupa serbuk kristal.
Persyaratan kadar: Tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 100%
pH 5,8-6,5
Dipilih asam klavulanat karena merupakan penghambat enzim beta laktamase
yang progresif dan tak terpulihkan sehingga dengan adany asam klavulanat akan
melindungi amoxicillin dari destruksi dan inaktifasi oleh enzim betalaktamase
yang dihasilkan oleh bakteri yang resisten sehingga aktivitas amoxicillin
meningkat.
5.2.2Pemilihan Bahan Tambahan
Untuk menghasilkan produk ynag bermutu tingi, maka diperlukan bahan-bahan
tambahan dalam formula diantaranya adalah pengawet, pemanis, pewarna,
suspending agent. Bahan-bahan tambahan yang digunakan sebagai berikut :
5.2.2.1 Suspending agent
1. PGA
Alasan pemilihan :
Berfungsi sebagai suspendin agent.
Mudah larut dalam air. Kelarutannya dalam air 1 : 2,7
Mempunyai rentang pH 4,5-5 (masuk dalam rentang pH sediaan yang
diinginkan.
(Excipient : 1) :
Berfungsi sebagai emulsifying agent, penghancur tablet dan kapsul, stabilizing
agent, suspending agent dan dapat meningkatkan viskositas.
Pemeriaan : putih atau putih kekuningan, spheris, granuls, serbuk, terdistribusi
sebagai serbuk kering, tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan: 1: 20 dalam glyserin, 1:20 propilen glikol, 1 dalam 2,7 air, praktis
tidak larut dalam etanol
Viskositas : 5-13.000 mPas
Persyaratan sebagai suspending agent 5-10%
5.2.2.2. Pemanis
Sodium siklamat
Alasan pemilihan :
Supaya tidak terbentuk cake pada tutup botol yang terjadi pada pemanis
sukrosa (kristal pada tutup botol).
Lebih praktis.
pH = 5,5-7,5 (masuk dalamrentang pH sediaan sirup kering).
Dapat larut dalam air 1:5 pada suhu 20oC.
(Excipient : 563) :
Pemeriaan : putih, tak berbau, kristal atauserbuk kristal dengan rasa manis.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam enzena kloroform, eter ; 1:250 etanol ;
1:25 propilenglikol.
Persyaratan : tidak boleh lebih dari 0,5 % w/v
5.2.2.3 Dapar
Dapar sitrat = Asam sitrat dan NaOH
Alasan pemilihan :
Untuk menentukan pH sediaan yang akan dibuat.
Menjaga agar sediaan tersebut mempunyai pH yang konstan atau stabil selama
penyimpanan
5.2.2.4. Perasa
Karena sediaan larutan sebagai penurun panas untuk anak-anak, maka digunakan
perasa untuk menutupi rasa yang tidak enak dari parasetamol. Perasa yang
digunakan adalah strawberry, karena lebih disukai oleh anak-anak.
5.2.2.5. Pewarna
Digunakan amarant karena kelarutan 1 dalam ± 15 bagian air. Karena perasa yang
digunakan dalam formulasi adalah strawberi, sehingga untuk meningkatkan
acceptabilitas dari suatu sdiaan, maka digunakan pewarna merah.
5.3. Spesifikasi yang diinginkan
Spesifikasi yang diinginkan
No Spesifikasi Keterangan
1 Bentuk sediaan Dry sirup (sirup kering)
2 Kadar bahan aktif 125 mg / 5 ml
3 pH sediaan 5
4 Ukuran partikel 1-50 mikron
5 Viskositas 60 mPas
6 BJ 1,038 g / cm3
7 Bau Jeruk
8 Rasa Manis
9 Warna Orange
5.4 Cara Pembuatan
Tahap 1.Pencampuran bahan
1. Amoxicilin 2,5gram, tween 80 0,75 gram, amilum4 gram, sodiumsiklamat 0,35
gram,natrium benzoat 0,01 gram,natrium sitrat 0,33 gram, asam sitrat 0,35 gram,
pewarna 0,75 gram, perasa 0,1 gram masukkan ke dalam alat pencampur.
2. Dilakukkan pencampuran bahan tersebut selama15 menit.
3. Hasilpencampuran serbukdikeluarkan dari alat pencampur dan dimasukkan dalam
mortir.
Tahap 2. Granulasi basah dari campuran serbuk
Pembuatan larutan pengikat
1. PVP K30 2 gram dimasukkan dalam gelas beaker
2. Ditambhakan alkohol 70% sebanyak 8ml
3. Dilakukan pengadukan selama10 menit
Pembuatan masa granul dan granulasi
1. Tuangkan larutan PVP K30 ke dalam mortir yang berisicampuran pada tahap 1
2. Aduk dengan kuat sehingga sehingga dihasilkan masa granul
3. Siapkan ukuran mesh 12 dan loyang penampung granul (ditimbang dulu)
4. Ayakmasa granuldengan pengayakyang telah disiapkan, atur ketebalan granul basah
pada loyang sehingga merata.
5. Timbang granul basah yang dihasilkan.
Tahap 3. Pengeringan granul
1. Hidupkan lemari pengering, atur temperatur pada suhu 70
2. Masukkan loyang berisi granul ke dalam lemari pengering
3. Lakukan penentuan kadar lembab granul
4. Pengeringan dihentikan saat kadar lembab granul kurang dari 2 %
5. Granul dikeluarkan dari lemari pengering
Tahap 4. Mereduksi ukuran granul
1. Disiapkan ayakan granul ukuran mesh 16 dan wadah penampung
2. Granul kering diayak
3. Tambahkan granul dengan PVP 30 2 gram
4. Tutup rapat, segel, beri etiket dan label