observasi k3
DESCRIPTION
Kesehatan Dan Keselatan KerjaTRANSCRIPT
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 1 dari 24
MAKALAH OBSERVASI LAPANGAN
D I S U S U N O L E H :
KELOMPOK II (KELOMPOK OPERASIONAL)
Ketua : RONALD SUMILAT
Sekretaris : NATALIA TILAAR
Anggota : SUPRAPTO
: JANUAR SUGIYANTO
: IRENE I. O. BENTELU
: ARCA G. N. PAMIKIRAN
: OCTAVIA M. H. TICOALU
Nama Proyek : PEMBANGUNAN GEDUNG MALL STAR SQUARE
Lokasi : JL. WOLTER MONGINSIDI KOMPLEKS BAHU MALL
Kodya/Kab. : MANADO
Propinsi : SULAWESI UTARA
PELATIHAN AHLI MUDA K-3 KERJA SAMA DEPNAKER , AABI
DARI TANGGAL 15 S/D 25 OKTOBER 2012 DI MANADO
PROVINSI SULAWESI UTARA
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 2 dari 24
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Singkat
Pada observasi kali ini tempat yang akan dijadikan observasi adalah Star Squre.
Star Squre adalah pusat perbelanjaan dan hiburan yang terletak di kawasan Bahu Mall.
Star Square terletak di kelurahan Bahu,kecamatan Malayang. Jika anda dari daerah
Malalayang dan akan memasukinkawasan Buelevard menjumpai Star Squre.
Karena Star Square merupakan bangunan konstruksi yang besar mengakibatkan bangunan ini membutuhkan banyak tenaga kerja. Dengan banyaknya tenaga kerja maka resiko terjadinya pelanggaran K3 menjadi lebih besar.
1.2 Peraturan dan Perundangan yang Berlaku, Standar/Ketentuan K3
Peraturan dan perundangan yang berlaku sebagai standar / ketentuan umum: UUD Dasar 1945 pasal 27 ayat 2
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 01/ MEN/1980, tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada konstruksi bangunan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.02/MEN/1982 tentang
kualifikasi Juru Las ditempat kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan R.I. No.04/MEN/1985, tentang Pesawat
Tenaga dan Produksi.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan R.I. No.05/MEN/1985, tentang Pesawat
Angkat dan Angkut.
SKB Menteri Tenaga Kerja R.I. dan Menteri Pekerjaan Umum No.104/Kpts/1986
dan No.174/MEN/1986, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat
Kegiatan Konstruksi.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan R.I. No.01/MEN/1992, tentang Syarat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Karbid.
UU No.14 tahun 1989 tentang Kesehatan Kerja.
Keputusan Presiden No.22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena
Hubungan Kerja.
Bahan yang akan kami seminarkan adalah bahan hasil observasi lapangan yang
sudah dilakukan dan dari hasil pemaparan dari petugas di proyek (P2K3).
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 3 dari 24
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
1. Pelatihan ini adalah untuk menghasilkan tenaga Ahli Muda K3 tersertifikasi, sesuai
dengan Keputusan Dirjen Binawas No. KEP/20/DJPPK/2004 tentang sertifikasi
Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan.
2. Peserta pelatihan dapat mengetahui dan mendalami tingkat penerapan teori K3
kedalam aplikasi K3 dilapangan.
3. Peserta pelatihan dapat melatih kejelian dan ketelitian dalam mengamati lingkungan
kerja dalam kaitannya dengan K3.
4. Para peserta mampu menyusun dan menyajikan hasil observasi lapangan kedalam
suatu makalah yang sistematis.
5. Para peserta pelatihan didorong untuk mampu dan berani tampil mempresentasikan
serta mempertahankan argumentasi atau pendapat dan analisanya dalam suatu
forum resmi dan terbuka.
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 4 dari 24
BAB III PERMASALAHAN DI LAPANGAN
Pada saat kami melaksanakan observasi lapangan pada proyek area konstruksi
boiler Star Square, kami menemukan beberapa kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap ketentuan K3 (keselamatan & Kesehatan Kerja) yang berlaku. Beberapa hal yang di observasi:
No. Objek Observasi Temuan Dampak
1 Meeting
- Safety Talk Diadakan seminggu 2 kali Kurangnya pemahaman pekerja tentang K3 dikarenakan jadwal safety talk yang minim
- Toolbox meeting
Diadakan setiap hari Sangat baik karena pekerja bisa mengetahui job description masing-masing
2 APD
Pekerja sering melepaskan sarung tangan dengan alasan ketidaknyamanan disaat melaksanakan pekerjaan pembesian (tersangkut kawat)
Akan mengakibatkan kecelakaan kerja (terluka, tertusuk, dll)
Tidak adanya pembagian APD kacamata
Mengakibatkan iritasi mata karena terkena serpihan besi
Tidak menggunakan earplug Kebisingan yang terjadi dalam waktu lama bisa mengakibatkan pendengaran terganggu
3 P3K
Tersedia di gudang (jauh dari lokasi proyek)
Mengakibatkan terlambatnya penanganan pada saat terjadi kecelakaan
4 Komunikasi Ada, berupa surat pengumuman tentang denda proyek
Karena media pengunguman hanya berupa surat bukan poster ( tidak ada gambar) sehingga kurang mendapat perhatian dari para pekerja
5 Kampanye dan Sosialisasi
Ada dilaksanakan, seperti pemasangan spanduk-spanduk K3, Poster, dll
Dengan adanya media tersebut membuat para pekerja lebih mawas diri dalam bekerja
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 5 dari 24
6 Peralatan pengaman Tidak ada pagar pengaman di setiap pondasi
Terjadi kecelakaan (terperosok, terjatuh, dll)
7 Inspeksi/pemeriksaan Karena pembangunan baru berjalan 3 minggu jadi belum ada inspeksi. Akan tetapi ada audit internal dan eksternal.
Tidak persiapkan dan diperbiasakan setiap hari
Safety patrol hanya dilakukan di depan pintu proyek
Kurang efisien
8 Tanggap darurat Sudah di programkan tapi belum dilaksanakan
Para pekerja tidak tanggap apabila terjadi keadaan darurat (Kebakaran, tsunami, dll)
9 Pelatihan K3 Hanya disampaikan pada saat induksi
Kurangnya pengetahuan pekerja mengenai K3
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 6 dari 24
BAB IV ANALISA
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi proyek ada beberapa hal yang kami
temukan di lokasi. Ada hal baik dan buruk yang di temukan. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kondisi yang buruk, diperlukan adanya
pengawasan K3 dari Disnaker setempat. Dengan demikian, pengawas K3 tersebut diharapkan dapat memberikan teguran bagi pihak pemilik proyek dan kontraktor agar memperbaiki kondisi lingkungan kerja dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek tersebut.
No. Kegiatan Temuan di proyek Standar yang
berlaku. Upaya
Pencegahan
Penanggung
Jawab
1 Meeting / Safety Talk
Diadakan seminggu 2 kali
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Diadakan setiap hari
Ahli K3
Toolbox Meeting
Diadakan setiap hari Mandor
2 APD Pekerja sering melepaskan sarung tangan dengan alasan ketidaknyamanan disaat melaksanakan pekerjaan pembesian (tersangkut kawat)
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
PERMENAKER No Per-08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri.
Penggantian sarung tangan yang sesuai dengan jenis pekerjaan
Adanya inspeksi lapangan oleh Ahli K3
Kepala Proyek (Pengadaan)
Ahli K3 (Pelaksana)
Tidak adanya pembagian APD kacamata
Pengadaan
Tidak menggunakan earplug
Pengadaan
3 P3K Tersedia di gudang (jauh dari lokasi proyek)
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Dipindahkan di dekat lokasi proyek
Ahli K3
4 Komunikasi Ada, berupa surat pengunguman tentang denda proyek
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Menambah info-info mengenai K3 melalui media poster,spanduk, dll (Dibuat
Ahli K3
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 7 dari 24
semenarik mungkin)
5 Kampanye dan sosialisasi
Ada dilaksanakan, seperti pemasangan spanduk-spanduk K3, Poster, dll
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Pemeliharaan Ahli K3
6 Peralatan Pengaman
Tidak ada pagar pengaman di setiap pondasi
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
PERMENAKER RI. Per-01/MEN/1980
Menggunakan pita pengaman
Menyediakan rambu-rambu
Menyediakan APAR
Kepala Proyek (Pengadaan)
Ahli K3 (Pelaksana)
7 Inspeksi/Supervisi
Karena pembangunan baru berjalan 3 minggu jadi belum ada inspeksi. Akan tetapi ada audit internal dan eksternal.
Permenaker RI No Per-05/MEN/1995
Tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Dilakukan inspeksi dalam ruang lingkup proyek sebelum audit (internal dan eksternal)
Site Manager, Safety Officer.
8 Tanggap Darurat
Sudah di programkan tapi belum dilaksanakan
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
PERMENAKER No. 05/MEN/1996 Tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), elemen 3.3, identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
Setelah di programkan harus segera dilakukan dan jangan ada penundaan
Site Manager
9 Pelatihan K3/ Demo
Hanya disampaikan pada saat induksi
UU NO. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Peraturan
Dibuat penyuluhan kecil untuk para pekerja dan diingatkan selalu pada saat toolbox
Site Manager dan Kepala K3
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 8 dari 24
Pemerintah RI NO. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem Manajeman keselamatan dan kesehatan kerja
meeting
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 9 dari 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pelaksanaan K3 dalam suatu proyek lebih tergantung pada kepedulian dari pihak
pemilik proyek dan kontraktor. Sedangkan para pekerja lebih cenderung
mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh pihak pemilik proyek dan kontraktor
tersebut. PT.Wijaya karya telah melakukan hal ini dengan baik. Apalagi PT.
Wijaya Karya pernah mendapat Bendera Emas untuk pelaksanaan K3
Pihak pengawas K3 dari Disnaker setempat memiliki peran penting untuk
terlaksananya program K3 pada suatu proyek yang berada di daerah wewenang
Disnaker tersebut.
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 10 dari 24
BAB VI PENUTUP
Demikian laporan hasil observasi ini mudah-mudahan bermanfaat bagi peserta
seminar. Kepada bapak-bapak instruktur yang telah memberikan ilmunya kepada kami,
kami ucapkan terima kasih atas segala jerih payah yang dengan penuh kesungguhan telan membina kami.
Sebagai akhir kata kami senantiasa mengharapkan semoga observasi ini dapat dilanjutkan dengan tindakan perbaikan segera dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya demi terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan aman.
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 11 dari 24
Lampiran Dokumentasi :
Gambar 1 : Media Sosialisasi
Gambar 2 : Rambu-Rambu Peringatan
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 12 dari 24
Gambar 3 : Rambu-Rambu Peringatan K3
Gambar 4: Rambu-Rambu Peringatan K3
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 13 dari 24
Gambar 5 : Papan Pengumuman
Gambar 6 : Media Sosialisasi
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 14 dari 24
Gambar 7: Rambu-Rambu Peringatan K3
Gambar 8 : tidak ada pagar pengaman
Area yang tidak dberi
pengaman :
Misalnya: Pita Pengaman
atau Pagar Pengaman
Daerah Rendah
Daerah Tinggi
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 15 dari 24
Gambar 9 : peringatan bahaya
Gambar 10 : Rambu-Rambu Peringatan K3
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 16 dari 24
Gambar 11 ; Tidak ada pagar pengaman
Area yang
tidak diberi
pembatas
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 17 dari 24
Gambar12 : staf dengan APD
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 18 dari 24
Gambr 13 : pekerja terlalu dekat excavator
Gambar 14 : penggunanaan APD yang baik saat pengelasan
No safety
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 19 dari 24
Gambar 15 ; tidak menggunakan masker yang sesuai
Gambar16 : tidak ada pagar pengaman
Area yang
tidak diberi
pembatas
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 20 dari 24
Gambar 17 : kabel tidak rapi
Gambar 18 ; tidak ada kaca mata
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 21 dari 24
Gambar 19 ; Rambu Peringatan
Gambar 20 ; Rambu Peringatan
Gambar 21 ; Rambu Peringatan
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 22 dari 24
Gambar 22 ; Tidak menggunakan APD- sarung tangan
Gambar 23 ; Tidak menggunakan APD- Ear Plug di sekitar Genset
Gambar 24 ; Area Lubang Pondasi tanpa pagar pengaman dan merupakan sarang
penyakit
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 23 dari 24
Gambar 25 ; Rambu Lalu Lintas Proyek
-
KELOMPOK II
Aspek Operasional K3 Halaman 24 dari 24
KETUA KELOMPOK II
RONALD SUMILAT
SEKRETARIS
NATALIA TILAAR
ANGGOTA
IRENE I. O. BENTELU ANGGOTA
OCTAVIA M. H. TICOALU ANGGOTA
ARCA G. N. PAMIKIRAN
ANGGOTA
SUPRAPTO
ANGGOTA
JANUAR SUGIYANTO
KELOMPOK II ( OPERASIONAL K3)