obek dan desain penelitian iii.1 objek penelitian iii.2...
TRANSCRIPT
28
BAB III
OBEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian
Objek yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang
terdapat di wilayah DKI Jakarta yang terdaftar pada Directory Kantor Akuntan Publik
tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
III.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana yang dibuat oleh peneliti sebagai dasar
acuan agar rangkaian kegiatan penelitian dapat tercapai secara terarah. Tujuan dari
dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel.
Jenis penelitian ini disebut penelitian kausalitas, yaitu untuk menyelidiki kemungkinan
adanya sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari
kembali faktor penyebabnya melalui data yang telah ada. Data dikumpulkan setelah
semua kejadian telah terjadi di masa lalu.
III.2.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer. Data primer merupakan
data asli yang diperoleh langsung dari para responden dengan menyebarkan kuesioner
yang berisi beberapa pertanyaan berdasarkan variabel-variabel penelitian kepada obyek
penelitian yang terkait, yaitu para auditor. Setelah kuesioner didapat dari pada
responden, peneliti akan menghitung seberapa besar pengaruh gender, tekanan ketaatan,
29
kompleksitas tugas dan pengalaman audit terhadap audit judgement. Sumber data dalam
penelitian ini adalah skor masing-masing tiap indikator variabel yang diperoleh melalui
pengisian kuesioner oleh para auditor yang bekerja di KAP.
III.2.2 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh dengan survey kepada para auditor yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik di Jakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan mendatangi
dan memberikan langsung ke tiap KAP dituju. Kuesioner penelitian berisi mengenai
beberapa satu set pertanyaan yang telah dirumuskan terkait pengaruh gender, tekanan
ketaatan, kompleksitas tugas, pengalaman audit terhadap audit judgement.
Kuesioner juga dilampiri surat permohonan serta tujuan dilakukan penelitian ini.
Masing-masing KAP diberikan waktu selaman beberapa minggu terhitung sejak
responden menerima kuesioner. Kuesioner akan dikembalikan sesuai perjanjian yang
telah disepakati dengan responden. Kuesioner dapat diisi dengan membubuhkan tanda
checklist maupun tanda silang pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan
pendapat pendapat masing-masing tiap responden.
III.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
III.2.3.1 Populasi
Populasi merupakan suatu kumpulan yang terdiri atas objek yang memiliki
karakteristik tertentu untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di wilayah DKI
30
Jakarta. Lokasi ini dipilih karena sebagian besar kantor akuntan publik di Indonesia
memiliki basis di Jakarta, lebih banyak dibanding kota-kota lain.
III.2.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi dimana hasilnya akan mewakili
sifat dan karakteristik dari populasi tersebut. Dalam penelitian ini, sampel diambil dari
responden yang merupakan sebagian dari auditor yang bekerja di setiap Kantor Akuntan
Publik , yang kuesionernya telah disebar ke beberapa KAP. Hasil penelitian diharapkan
dapat mewakili jawaban atas penelitian ini.
III.2.4 Teknik Pengumpulan Sampel
Pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara probability sampling
yaitu pemilihan dengan menggunakan semua sampel dari seluruh KAP yang dikunjungi,
hal ini dilakukan agar data yang diperoleh sesuai tujuan penelitian dan dapat
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
III.2.5 Metode Penyajian Data
Penelitian ini disajikan oleh penulis dalam bentuk tabel-tabel berisi hasil
penelitian melalui beberapa metode pengujian. Selain penyajian data dalam bentuk tabel,
penelitian juga akan disajikan dengan bentuk deskriptif dimana penulis akan
menjelaskan dengan detail hasil penelitian.
31
III.2.6 Metode Analisis Data
Tahapan penting dalam penelitian yaitu pengolahan dan analisis data. Data yang
sudah ada dijadikan sebagai input, lalu diolah dan dianalisis menggunakan teknik
analisis statistik Statistical Product Solution Service (SPSS) 17.
III.2.6.1 Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran secara umum mengenai demografi responden
penelitian (gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, pengalaman audit) dan
gambaran mengenai variabel-variabel penelitian (variabel dependen dan variabel
independen), peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut untuk menjelaskan
rata-rata, median data, modus, kuartil dan sebagainya.
III.2.6.2 Uji Kualitas Data
Penelitian menggunakan instrumen kuesioner, maka harus dilakukan pengujian
kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian berguna untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan valid dan reliable karena kebenaran data yang diolah
menentukan kualitas hasil penelitian. Jika alat yang digunakan tidak sesuai dan tidak
dapat diandalkan maka tidak mampu menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Terdapat dua prosedur dalam peneitian untuk menguji kualitas data yaitu uji reliabilitas
dan uji validitas.
III.2.6.2.1 Uji Reliabilitas
Menurut Sugino (2005) Reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan
32
alat ukur itu dilakukan secara berulang. Pengujian digunakan untuk memastikan apakah
kuesioner penelitian yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel
penelitian reliable atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel jika kuesioner dilakukan
pengukuran berulang, akan mendapatkan hasil yang sama. Uji reliablitas dengan
menghitung Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen variable penelitian.
Instrumen memiliki reliabilitas yang sedang jika Cronbach Alpha lebih besar 0.6.
III.2.6.2.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Corrected Item total
Correlation, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan
melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overesitmasi. Kriteria terhadap
uji validitas yaitu jika nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai r-
tabel maka dapat dikatakan pengujian tersebut valid. Untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya kesalahan maka diperlukan pengujian terhadap tiap-tiap
pertanyaan variabel penelitian yang dinamakan dengan uji validitas.
III.2.6.3 Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan asumsi klasik
atau tidak. Jika model regresi yang diperoleh mengaami penyimpangan pada salah satu
asumsi klasik yang diuji, maka regresi yang diperoleh tidak layak untuk mewakili hasil
sampel terhadap populasi karena akan terjadi.
III.2.6.3.1 Uji Normalitas
33
Cara untuk mendeteksi normalitas data adalah melalui pengamatan nilai residual.
Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal. Tujuan dari uji
normalitas yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan data normal
atau mendekati normal. Pengujian distribusi dilakukan dengan cara melihat besarnya
nilai Kolmogorov-Smirnov. Jika hasil menunjukan nilai signifikan di atas 0.05 maka data
residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika nilai signifikan di bawah 0.05 maka
data residual terdistribusi tidak normal.
III.2.6.3.2. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel independen
dalam persamaan regeresi memiliki korelasi yang erat satu sama lain. Multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai toleransi dan nilai VIF (variance Inflation Factor). Apabila nilai
toleransi tidak < 10 dan nilai VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi. Karena dalam pengujian ini menggunakan model
moderating, maka akan menyebabkan adanya problem multikolinearitas. Oleh karena
itu, pengolahan data dalam pengujian ini menggunakan transformasi Z score untuk
mengatasi problem moltikolinearitas tersebut.
III.2.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasitas digunakan metode Glesjer.
Metode inni digunakan dengan meregresikan nilai absolute dari residual dengan tiap-tiap
variabel bebas berdasarkan hasil tersebut, jika tingkat signifikannya (sig.) lebih besar
dari α = 0.05 maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
34
heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak
mengandung heterokedasitas. Pratisto (2004) mengatakan bahwa heteroskedastisitas
terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam model regresi.
III.2.6.3.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana adanya korelasi antara residual suatu
pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Otokorelasi sering timbul pada
data time series. Penyebab timbulnya korelasi adalah kesalahan spesifikasi, misalnya
terabaikannya suatu variabel penting atau bentuk fungsi yang tidak tepat.
III.2.6.4 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda berguna untuk mengukur variabel-variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat (dependen). Model analisis regresi linier berganda
diformulasikan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e ……………………………..(1)
Dimana : Y : Audit judgement
a : Konstanta
b1-b4 : Koefisien Regresi
X1 : Gender
X2 : Tekanan Ketaatan
X3 : Kompleksitas Tugas
X4 : Pengalaman Audit
e : Error
untuk menganalisis pengaruh variabel gender (X1), tekanan ketaatan (X2), kompleksitas
tugas (X3), pengalaman audit (X4) terhadap audit judgement (Y), digunakan metode
35
statistik dengan tingkat taraf signifikan α = 0,05 artinya derajat kesalahan pada
penelitian sebesar 5%.
III.2.6.5 Uji Hipotesis
III.2.6.5.1 Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Jika nilai R2 kecil, maka
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
sangat terbatas. Jika nilai mendekati satu, maka variabel-variabel independen
memberikan hamper semua informasi yng dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
III.2.6.5.2 Uji Regresi Simultan (F test)
Uji regresi simultan (F test) berguna untuk melihat apakah semua variabel
independen yang ditetapkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel independen. Uji ini memiliki taraf signifikan sebesar 5 %, sehingga
kriteria pengujiannya sebagai berikut:
a. Bila nilai signifikan F < 0.05, maka H0 ditolak. Artinya bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel independen.
b. Bila nilai signifikan F > 0.05, maka H0 diterima. Artinya bahwa variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
36
III.2.6.5.3 Uji Parsial (T test)
Uji parsial (T test) digunakan untuk menunjukan seberapa besar pengaruh variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen dengan
asumsi variabel bebas yang lain konstan. Uji ini mempunyai tingkat signifikan 5%,
sehingga kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
a. Bila nilai signifikan t < 0.05, maka H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh
signifikan antara variabel independen terhadap variabel independen.
b. Bila nilai signifikan t > 0.05, maka H0 diterima. Artinya bahwa variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
III.2.7 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
III.2.7.1 Operasional Variabel
Penelitian ini dibatasi hanya dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mejadi penyebab
berubahnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas yaitu gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan pengalaman audit.
Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Disini audit judgement menjadi variabel terikat
dalam penelitian.
III.2.7.1.1 Variabel audit judgement
Audit judgement (Y) merupakan suatu kebijakan yang diambil mengenai suatu
objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain dan akan mempengaruhi auditor dalam
37
pengambilan keputusan. Audit judgement menjadi variabel dependen yang akan
dipengaruhi oleh beberapa variabel independen. Penelitian menggunakan Skala Likert
dengan rentang poin satu sampai lima, yaitu (1) sangat tidak mungkin, (2) tidak
mungkin, (3) netral, (4) mungkin, (5) sangat mungkin.
III.2.7.1.2 Variabel Gender
Gender (X1) merupakan sifat yang dijadikan dasar untuk mengidentifikasi antara
laki-laki dan perempuan dilihat dari segala kondisi, nilai dan perilaku, mentalitas dan
emosi, serta faktor-faktor nonbiologis lainnya. Gender dibedakan menjadi dua jenis
yaitu pria dan wanita. Dalam penelitian ini, gender menggunakan Skala Biner dengan
angka 0 untuk pria dan 1 untuk wanita.
III.2.7.1.3 Variabel Kompleksitas Tugas
Kompleksitas tugas (X2) merupakan suatu kondisi dimana seseorang dihadapi
tugas yang tdak terstruktur, rumit, berbeda-beda dan saling terkait satu sama lain. Untuk
bisa menjalankan tugas yang kompleks, diperlukan keahlian, kemampuan dan mental
yang cukup bagi auditor agar masalah dapat terintegrasi dengan tepat. Dalam penelitian
ini, kompleksitas tugas menggunakan skala Likert dengan rentang poin satu sampai lima
yaitu, (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.
III.2.7.1.4 Variabel Tekanan Ketaatan
Tekanan ketaatan (X3) merupakan suatu kondisi ketegangan yang menciptakan
adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, serta mempengaruhi emosi, proses berpikir
dan kondisi seorang karyawan, dalam hal ini tekanan disebabkan oleh lingkungan
38
pekerjaan tempat bekerja (Mangkunegara, 2005). Konstruk nilai dengan menggunakan
Skala Likert dimana memiliki rentang poin dari satu sampai lima, yaitu (1) sangat tdak
setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.
III.2.7.1.5 Variabel Pengalaman Audit
Pengalaman audit (X4) dapat diukur dengan rentang waktu yang telah digunakan
terhadap suatu pekerjaan atau tugas (Marinus Wray dan Koroy, 2005). Penggunaan
pengalaman meberikan asumsi bahwa tugas yang dilakukan berulang-ulang memberikan
peluang untuk belajar melakukan dengan yang terbaik. Dalam pertanyaan yang
disampaikan pada kuesioner dikombinasi untuk pengalaman audit adalah lamanya
bekerja sebagai auditor dan berapa banyak penugasan yang pernah ditangani.