obat pada hormon adrenokortikal (glukokortikoid,mineralkortikoid)

35
Obat pada Hormon Adrenokortikal (Glukokortikoid, Mineralokortikoid) Kelompok 13: Fachri Aditiya G1F011072 Afifah Dwi Rahmatika G1F014027 Mega Deviyana G1F014029

Upload: alimwijaya

Post on 10-Sep-2015

334 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

obat

TRANSCRIPT

Obat pada hormon adrenokortikal (glukokortikoid,mineralkortikoid)

Obat pada Hormon Adrenokortikal (Glukokortikoid,Mineralokortikoid)Kelompok 13: Fachri Aditiya G1F011072 Afifah Dwi Rahmatika G1F014027 Mega Deviyana G1F014029OUTLINESistem endokrin merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon dan tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.

Sistem endokrin antara lain: kelenjar adrenal dan menjalin koordinasi dengan kelenjar lain yaitu kelanjar hipofisis dan kelenjar hipotalamusSitem EndokrinKelenjar Hipotalamus melepaskan CRF/CRH (Corticotropin Releasing Factor/Hormone) yang dihasilkan oleh Parvocelluler neurosecretory neurons. Hormon akan menstimulus kelenjar Hipofisis anterior untuk mensekresikan ACTH (adrenocorticotropic hormone)Hormon ini kemudian akan merangsang adrenal korteks untuk mensekresikan hormon-hormon adrenokortikal terutama glukokortikoid berupa kortisol.Jika kortisol berlebih mempunyai umpan balik negatif terhadap sekresi ACTH dan CRF/CRH yang mengarah pada hipofisis dan hipotalamus agar sekresi CRF/CRH, ACTH, dan kortisol kembali menjadi normalKomunikasi Kelenjar Hipotalamus, Hipofisis Dan Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk seperti bola. Merupakan sepasang struktur kecil yang menempel pada bagian atas ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). Kelenjar Adrenal (anak Ginjal)

No.HormonPrinsip kerja1Bagian korteks adrenal a. Mineralokortikoid b. GlukokortikoidMengontol metabolisme ion anorganikMengontrol metabolisme glukosa

2Bagian Medula AdrenalAdrenalin (epinefrin)dan noradrenalindilatasi bronkiolusvasokonstriksi pada arterivasodilatasi pembuluh darah otak dan otot. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hatigerak peristaltikbersama insulin mengatur kadar gula darahHormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :

Mekanisme kerja seluler Hormon steroid1) hormon masuk ke dalam sel melalui membran sel; 2) hormon berikatan dengan reseptor protein di dalam sitoplasma; 3) kompleks hormon-reseptor kemudian berinteraksi dengna urutan DNA pengatur spesifik, yang disebut elemen respons glukokortikoid, untuk membangkitkan atau menekan transkripsi gen; dan 4) glukokortikoid akan meningkatkan atau menurunkan transkripsi banyak gen untuk mempengaruhi sintesis mRNA utnuk protein yang memperantarai berbagai pengaruh fisiologis.Kortikosteroid merupakan salah satu hormon yang dikeluarkan oleh korteks adrenal. Kortikosteroid dibagi menjadi dua yaitu glukokortikoid yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Dan mineralokortikoid yang mempengaruhi pengaturan elektrolit dan keseimbangan air. Dari korteks adrenal dikenali lebih dari 30 jenis hormon steroid, namun hanya dua jenis yang jelas fungsional, yaitu : a. Aldosteron sebagai mineralokortikoid utama b.Kortisol sebagai glukokortikoid utama

Korteks AdrenalHormon Pada Korteks AdrenalYaitu golongan hormon steroid yang memberikan pengaruh terhadap metabolisme nutrisiHormon dari golongan ini akan mengaktivasi protein yang berperan dalam proses metabolisme seperti sintesis glukosa, pengirisan peptida atau mobilisasi lemak. Sedikitnya 95% aktivitas glukokortikoid dari sekresi adrenokortikal merupakan hasil dari sekresi kortisol, yang dikenal juga sebagai hidrokortisol

a. GlukokortikoidMineralokortikoid adalah golongan hormon steroid yang berfungsi meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Ce- dalam tubuh, regulasi air.

b. MineralokortikoidPenyakit yang bersangkutanHiperaktivitas adrenokortikal

Hipoaktivitas adrenokortikalSekresi hormone korteks adrenalis yg berlebihan bisa berasal dari hyperplasia atau tumor korteks adrenalis dan bisa sekunder terhadap peningkatan sekresi ACTH.Salah satu contohnya adalah Sindroma CushingHiperaktivitas adrenokortikalSindrom Cushing adalah keadaan yang disebabkan oleh hiperadrenokortikisme, lebih sering ditemukan pada perempuan, akibat adanya neoplasma di korteks adrenal/hipofisis anterior, atau akibat asupan glukokortikoid jangka panjang untuk kepentingan teraupetik

Sindroma Cushing

Hiposekresi sekunder kronika dari hormone korteks adrenalis mungkin akibat hipopituitarisme; biasanya kemudian terdapat gambaran hipopituitarisme lainnya, tetapi sekresi aldosteron dipertahankan sehingga kemudian keseimbangan natrium dan kaliaum sedikit berubah. Defesiensi ACTH spesifik dapat mengikuti pengobatan kortikostiroid berlebihan. Contoh : Insufisiensi adrenalis akut

Hipoaktivitas adrenokortikalJadi ketika korteks rusak dan tidak menghasilkan hormon dalam jumlah yang diperlukan akan menimbulkan penyakit Addison.Hal ini biasanya terjadi karena tubuh menganggap korteks adrenal sebagai benda asing dan mulai menyerangnya untuk alasan yang tidak diketahui.Beberapa tanda dan gejala penyakit Addison adalah sebagai berikut: Kelemahan pada otot, Kelelahan, Penurunan nafsu makan, Kehilangan berat badanTekanan darah rendah, Gula darah rendah, Keinginan mengasup garam, Kulit gelap, Mudah marah, Depresi.

penyakit Addison

Penggolongan OBAT-OBATPenggolongan ObatAksinya dalam tubuh sangat luas, antara lain: 1, menstimulasi glukoneogenesis. Glukokortikoid mengaktivasi konversi protein menjadi glukosa melalui lintasan glukoneogenesis di dalam hati dan menstimulasi konversi lebih lanjut menjadi glikogen. 2. memiliki efek antiinflamasi

Glukokortikoid (GC) masuk menembus sel secara langsung karena sifatnya yang lipofilik. GC berikatan dengan reseptornya (GR) yang berada di sitoplasma. GR ini berfungsi sebagai faktor transkripsi yang akan mengaktivasi gen target di dalam inti sel

Glukortikoid

Mekanismemenghambat enzim phospholipase A2 sehingga tidak terbentuk asam arakidonat. Asam arakidonat tidak terbentuk berarti prostaglandin juga tidak akan terbentuk. Kesetaraan dosis kortikosteroid sebagai anti-inflamasiContoh obat : Prednisolon DeflazakortHidrokortison DeksametasonMetilprednisolon TriamsinolonBetametason Kortison Asetat

Glukokortikoid sebagai Antiinflamasi dan ImusopresanIndikasi :poliarthritis nodosa, lupus eritematosus, dermatomikosis, keadaan-keadaan alergi.

Kontra Indikasi : Tukak peptik, osteoporosis, psikosis, psikoneurosis berat, tbc aktif/tenang, infeksi akut, vaksin hidup.

Perhatian : Hipertensi, payah jantung kongestif, DM, penyakit infeksi, gagal ginjal kronik, uremia, lansia, kehamilan.

Efek Samping : Retensi cairan dan garam, edema, hipertensi, amenorea, hiperhidrosis, gangguan mental, pankreatitis akut, osteonekrosis aseptik, kelemahan otot, keadaan intraokular, gangguan penglihatan, atrofi lokal, nafsu makan bertambah, retardasi pertumbuhan.

GlukokortikoidMekanisme Kerja : Obat dapat mengurangi aktivitas dan volume limfatik, menghasilkan limpositopenia, menurunkan konsentrasi imunologi reaktivitas jaringan interaksi antigen-antibodi sehingga menekan respon imun.

Dosis : 0,5-9 mg/hari

Betametason juga menstimulasi sel-sel eritroid dari sumsum tulang; memperpanjang masa hidup eritrosit dan platelet darah; menghasilkan neutrofilia dan eosinopenia; meningkatkan katabolisme protein, glukoneogenesis dan penyebaran kembali lemak dari perifer ke daerah pusat tubuh. Juga mengurangi absorbsi intestinal dan menambah ekskresi kalsium melalui ginjal.

Kemasan : Tablet 500 mcg (0,5 mg) 100 tablet

Glukokortikoid Betametason Dosis : 1-3 tablet/hari

Mekanisme Kerja : Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit.

Glukokortikoid Dexametason Dosis : Dewasa : 4-48mg/hari

Mekanisme Kerja : Kenacort mengandung triamcinolone, suatu kortikosteroid yang poten. Berbeda dengan beberapa kortikosteroid alami, triamcinolone mempunyai efek antiinflamasi dan pembentukan glikogen yang lebih besar, dan berkurangnya efek samping retensi garam dalam cairan tubuh.

Kemasan : Tablet 4 mg 100tablet

GlukokortikoidTriamnicolonIndikasi:pengganti mineralokortikoid pada insufisiensi adrenokortikal

Peringatan:seperti pada sesi terapi glukokortikoid

Kontraindikasi:seperti pada sesi terapi glukokortikoid.

Efek Samping:seperti pada sesi terapi glukokortikoid.

Dosis:50-300 mcg per hari, anak-anak 5 mcg/kg bb/hari

Mekanisme:Mineralokortikoid membantu kontrol volume cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit (terutama Na dan K), dengan jalan meningkatkan reabsorbsi Na+, meningkatkan eksresi K+ dan H+. Efek ini diatur oleh aldosteron (pada kelenjar adenal) yang bekerja pada tubulus ginjal, menyebabkan reabsorbsi natrium, bikarbonat dan air.MineralokortisolFLUDROKORTISON ASETATKortikosteroid topikal dipakai untuk mengobati radang kulit yang bukan disebabkan oleh infeksi, khususnya penyakit eksim, dermatitis kontak, gigitan serangga dan eksim skabies bersama-sama dengan obat skabies. Obat-obat ini diindikasikan untuk menghilangkan gejala dan penekanan tanda-tanda penyakit bila cara lain seperti pemberian emolien tidak efektif.

Obat Kortikosteroid untuk topikalPeringatan: Hindari penggunaan jangka panjang kortikosteroid topikal pada wajah karena dapat meninggalkan bekas yang tidak hilang (dan hindarkan dari mata). Pada anak-anak hindari penggunaan jangka panjang dan penggunaan kortikosteroid kuat atau sangat kuat harus di bawah pengawasan dokter spesialis. Peringatan keras juga ditujukan pada dermatosis pada bayi termasuk ruam popok, pengobatan sebaiknya dibatasi 5-7 hari.

Kontraindikasi: lesi kulit akibat bakteri, jamur atau virus yang tidak diobati; rosasea (jerawat rosasea) dan perioral dermatitis; kortikosteroid kuat dikontraindikasikan untuk plak psoriasis dengan sebaran yang luas.

Efek samping lokal meliputi:Penyebaran dan perburukan infeksi yang tidak diobati Penipisan kulit yang belum tentu pulih setelah pengobatan dihentikan karena struktur asli mungkin tak akan kembali Striae atrofis yang menetap, Dermatitis kontak, Dermatitis perioral;, Jerawat, perburukan jerawat atau rosasea;, Depigmentasi ringan; yang mungkin hanya sementara tetapi bisa menetap sebagai bercak-bercak putih., Hipertrikosis.

Obat Kortikosteroid untuk topikalTingkat potensi dari sejumlah kortikosteroid pada penggunaan dermal, digolongkan menjadi yaitu:

Lemah : hidrokortison asetat, metilprednisolon asetat.

Sedang : Desoximetason + salisDexametasonHidrokortison butiratFlukortolon pivalatFlumetason pivalatFluosinolon asetonidaFlupredniden asetatKlobetason butiratTriamsinolon asetonidaTopikal

Kuat:Beklometason dipropionatBetametason valeratBetametason dipropionatBudesonidaDiflukortolon valeratFluklorolon asetonidaFlutikason propionatHalometasonHalsinonidaMometason furoatPrednikarbat

Sangat kuat: Klobetasol propionat, betametason dipropion. Topikal

Obat Kortikosteroid untuk Inhalasi

INDIKASIKortikosteroid inhalasi secara teratur digunakan untuk mengontrol dan mencegah gejala asma.

KONTRAINDIKASIKontraindikasi bagi pasien yang hipersensitifitas terhadap kortikosteroid.

EFEK SAMPING Kortikosteroid inhalasi secara umum lebih aman, karena efek samping yang timbul seringkali bersifat lokal seperti candidiasis (infeksi karena jamur candida) di sekitar mulut, dysphonia (kesulitan berbicara), sakit tenggorokan, iritasi tenggorokan, dan batuk. Efek samping ini dapat dihindari dengan berkumur setelah menggunakan sediaan inhalasi.

Obat Kortikosteroid untuk Inhalasi

MEKANISME AKSIKortikosteroid bekerja dengan memblok enzim fosfolipase-A2, sehingga menghambat pembentukan mediator peradangan seperti prostaglandin dan leukotrien. Selain itu berfungsi mengurangi sekresi mukus dan menghambat proses peradangan. Kortikosteroid tidak dapat merelaksasi otot polos jalan nafas secara langsung tetapi dengan jalan mengurangi reaktifitas otot polos disekitar saluran nafas, meningkatkan sirkulasi jalan nafas, dan mengurangi frekuensi keparahan asma jika digunakan secara teratur.

Obat Kortikosteroid untuk Inhalasi

obat kortikosteroid disajikan pada tabel berikut :

TERIMAKASIHNama generikNama dagang di IndonesiaBentuk SediaanDosis dan Aturan pakai

Beclomethasone dipropionateBecloment (beclomethasone dipropionate 200g/ dosis) Inhalasi aerosolInhalasi aerosol: 200g , 2 kali seharianak: 50-100 g 2 kali sehari

BudesonidePulmicort (budesonide100 g, 200 g, 400 g / dosis)Inhalasi aerosolSerbuk inhalasiInhalasi aerosol: 200 g, 2 kali sehariSerbuk inhalasi: 200-1600 g / hari dalam dosis terbagianak: 200-800 g/ hari dalam dosis terbagi

FluticasoneFlixotide (flutikason propionate50 g , 125 g /dosis)Inhalasi aerosolDewasa dan anak > 16 tahun: 100-250 g, 2 kali sehariAnak 4-16 tahun; 50-100 g, 2 kali sehari