obat anti malaria
DESCRIPTION
oamTRANSCRIPT
OBAT ANTI MALARIA Tri hartanto
121.0211.135
Malaria ? Malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.
Penyebab Malaria adalah infeksi oleh parasit Plasmodium yang ditularkan dari satu manusia yang lain dengan gigitan nyamuk malaria yang dikenal dengan nyamuk Anopheles.
Ciri-ciri penyakit malaria adalah : demam berkala, disertai menggigil nyeri kepala dan nyeri otot hati membesar, sehingga timbul rasa
mual dan muntah Anemia.
Anti malaria ? Anti malaria adalah obat-
obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal (protozoa) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Kelompok obat anti malaria
Parasit penyebab Malaria mempunyai tahapan tahapan dalam siklus hidupnya yang kompleks, dan obat obat anti Malaria bekerja pada beberapa titik (tempat) dalam siklus tersebut.
SCHIZONTICIDE DARAHmembunuh parasit eritrositik
CHLOROQUINE, MEFLOQUINE, QUININE
EFEKTIVITAS OBAT
SCHIZONTICIDE JARINGANmembunuh skizon di hepar vivax &
ovalePRIMAQUINE Relaps
GAMETOSITmembunuh gamet
CHLOROQUINE, QUININE, PRIMAKUIN
SPORONTOSID membunuh spora
PROGUANIL, PYRIMETHAMINE
Schizontisid Darah: Obat obat yang bekerja pada parasit darah Cholroquine Amodiaquine Quinine Mefloquine
Schizonticid jaringan: mengeliminasi bentuk yg sedang berkembang dan juga dormant dalam sel hati. Primaquine
Gametocid: membunuh tahap tahap seksual dan mencegah transmisi ke nyamuk. - Klorokuin & kuinin vivax & ovale- Primaquine falciparum
Sporonticid: Proguanil, Pyrimethamine (anti folate agents)
Obat obat kemoterapi ini diharapkan efektif membunuh parasit eritrositik sebelum parasit2 ini tumbuh dlm jumlah yg banyak G.klinis/ penyakit
Pengobatan AM Serangan klinis :
Dengan skizontosid fase eritrosit tidak terbentuk skizon baru tidak terjadi penghancuran eritrosit tidak muncul gejala klinis
Pengobatan supresi Membunuh semua parasit dari tubuh dengan
memberikan skintosid darah dlm waktu lama Pengobatan radikal
Untuk memusnahkan parasit fase eritrosit dan eksoeritrosit skiontosid darah dan jaringan (kombinasi)
Pencegahan Digunakan skizontosid jaringan
RESISTENSI OBAT PADA MALARIA
Adanya parasit yang masih tetap hidup ataupun mengadakan multiplikasi walaupun penderita mendapat pengobatan dengan obat anti malaria
Semua jenis Plasmodium
Sering: Plasmodium falciparum
CHLOROQUINE Obat utama antimalaria sampai munculnya resisten P.
Falcifarum < Toksik dibanding turunannya sebagai antiinflamasi: artritis rematoid & SLE 24-48 jam: gejala (-)
48-72 jam: parasit (-) IV: hindari Absorbsi: baik; ↑ makanan
↓ antasid, antidiare
Efek Samping Sakit kepala, gg GIT, gatal2, gg penglihatan
(distribusi di melanin >> periksa rutin!) Jarang: gangguan EKG, rambut memutih KI: penyakit hepar; psoriasis/porfiria (serangan
akut!!!) Aman untuk bumil dan anak-anak
Mekanisme KerjaMencegah polimerisasi heme menjadi hemozoin. Akumulasi heme intrasel
adalah toksik bagi parasit
Klorokuin dan derivatnya Mekanisme kerja : menghambat aktivitas polimerase heme
plasmodia. Polimerase heme plasmodia berperanan
mendetoksifikasi heme ferriprotoporphyrin IX menjadi bentuk homozoin yang tidak toksik.
Heme ini merupakan senyawa yang bersifat membranolitik dan terbentuk dari pemecahan haemoglobin di vakuol makanan parasit.
Peningkatan heme di dalam parasit menimbulkan lisis membran parasit.
Absorpsi – absorpsi klorokuin setelah pemberian oral
terjadi lengkap dan cepat, dan makanan mempercepat absorpsi ini.
Sedangkan kaolin dan antasid yang mengandung kalsium dan magnesium dapat mengganggu absorpsi klorokuin
Kadar puncak dalam plasma dicapai setelah 3-5 jam.
Distribusi – 55% dari jumlah obat dalam plasma akan terikat
pada non-diffusible plasma constituent. Klorokuin lebih banyak diikat di jaringan (di hati,
limpa, ginjal, paru, dan jaringan bermelanin)Metabolisme – metabolisme klorokuin dalam tubuh berlangsung
lambat sekali. Waktu paruh terminalnya (T ½ ) berkisar 30-60 hari.
Resistensi : sudah banyak terjadi terutama Plasmodium falciparum, banyak mekanisme tetapi belum ada yang pasti.
Efek samping Dosis untuk malaria : headache,
gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, pruritus
Pemakaian kronik : headache, gangguan penglihatan, erupsi kulit likenoid, rambut putih, kelainan gelombang EKG
Dosis tinggi oral : ototoksik, retinopati menetap
Dosis tinggi parenteral : kardiotoksik
Primaquine manfaat kliniknya yang utama ialah dalam
penyembuhan radikal malaria vivax dan ovale, karena bentuk laten jaringan plasmodia ini dapat dihancurkan oleh primakuin.
Mekanisme kerja – primakuin berubah menjadi elektrofil yang bekerja sebagai mediator oksidasi-reduksi. Aktivitas ini membantu aktivitas antimalaria melalui pembetukan oksigen reaktif atau mempengaruhi transportasi elektron parasit.
Absorpsi – setelah pemberian per oral, primakuin segera diabsorpsi. Primakuin tidak pernah diberikan parenteral karena dapat mencetuskan terjadinya hipotensi yang nyata.
Distribusi – primakuin didistribusikan luas ke jaringan
Metabolisme – metabolismenya berlangsung cepat dan hanya sebagian kecil dosis yang diberikan yang diekskresi ke urin dalam bentuk asal. Pada pemberian dosis tunggal, konsentrasi plasma mencapai maksimum dalam 3 jam, dan waktu paruh eliminasi ( T ½ ) 6 jam.
Indikasi – penyembuhan radikal P. vivax dan P. ovale
Kontraindikasi – primakuin dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit sistemik yang berat yang cenderung mengalami granulositopenia misalnya arthritis rheumatoid dan lupus eritematosus.
Primakuin juga tidak dianjurkan diberikan bersamaan dengan obat lain yang dapat menimbulkan hemolisis, dan obat yang dapat menyebabkan depresi sumsum tulang.
Primakui sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil sebab fetus relatif mengalami defisiensi G6PD sehingga berisiko menimbulkan hemolisis.
Efek samping – efek samping yang paling berat dari primakuin ialah anemia hemolitik akut pada pasien yang mengalami defisiensi enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
Dengan dosis yang lebih tinggi dapat timbul spasme usus dan gangguan lambung.
Dosis yang lebih tinggi lagi akan memperberat gangguan di perut dan menyebabkan methemoglobinemia dan sianosis.
Gangguan saluran cerna dapat dikurangi dengan pemberian obat sewaktu makan.
Agen anti folat (pirimetamin)
Mekanisme kerja – menghambat enzim dihidrofolat reduktase plasmodia Enzim ini bekerja dalam rangkaian reaksi sintesis purin, sehingga penghambatannya menyebabkan gagalnya pembelahan inti pada pertumbuhan skizon dalam hati dan eritrosit.
Kombinasi : pirimetamin+sulfonamid memperlihatkan sinergisme karena keduanya mengganggu sintesis purin pada tahap yang berurutan.
fk: Absorpsi – setelah pemberian oral, penyerapan pirimetamin di saluran cerna berlangsung lambat tetapi lengkap.
kadar puncak plasma dicapai dalam waktu 4-6 jam. Konsentrasi obat dapat menetap di dalam darah selama kira-kira 2 minggu.
Obat ini diakumulasi terutama di ginjal, paru, hati dan limpa.
Ekskresi – pirimetamin diekskresi lambat dengan waktu
paruh kira-kira 4 hari. Metabolitnya diekskresi melalui urin.
Efek samping – dosis besar dapat terjadi anemia makrositik .
Gejala ini akan hilang bila pengobatan dihentikan, atau dengan pemberian asam folinat (leukovorin).
Untuk mencegah anemia, trombositopenia, dan leukopenia, leukovorin ini dapat pula diberikan bersamaan dengan pirimetamin.
P. Falciparum
Chloroquine
Mefloquine
Resisten
Doxycycline/ Chloroquine +
Proguanil
ResistensMulti Obat
P. Vivax/P. Ovale
Primaquine
Profilaksis Antimalaria
P. Falciparum
Chloroquine
Quinine +Fansidar/ Doxycyclin
e/Clindamyci
n
Resisten, Komplikasi
(-) IV monitor jantung
ResistensiKomplikasi
(+)
P. Vivax/P. Ovale
ChloroquineG6PD N
Primaquine
Pengobatan Antimalaria
Tanpa Komplikasi: Kloroquine Fansidar (pirimetamin) Quinine/ Mefloquinine Quinine/ Artesunat
Relaps : 1 tablet/hari selama 14 hari Malaria berat1. Kloroquinine / Artemisin supp2. Quinine / Quinidine / Artemisin Bumil: Chloroquine & Proguanil Kemoprofilaksis tinggal >3 minggu:
Fansidar (pirimetamin) 1 tablet/hari s/ 4 minggu sesudah keluar
Obat lain yang digunakan sbg antimalaria
PROGUANID ATAU KLOROGUANID Skintosid melalui mekanisme antifolat (sama
dengan pirimetamin) Mudah ressten (sekarang kurang digunakan)
MEFLOKUIN Belum tersedia di Indonesia
TETRASIKLIN / DOKSISIKLIN Digunakan untuk P. falsifarum yang resisten
terhadap klorouin atau kombinasi pirimetamin+sulfadoksin
Dosis : 4x250 mg selama 7-10 hr (tetrasiklin) 2x100 mg selama 7-10 hr (doksisiklin)
ARTEMISININ Skintosid yang cepat untuk malaria berat
Drugs used in Malaria*
Drug Use in acute
attack?
Use for eredicati
on of Liver
Stage?
Use for prophylaxis?
Chloroquine Yes No Yes, exept in region where P.falciparum is resistant.
Quinine, Mefloquine
Yes, in resistant P.falc
No Yes, Mefloquine is used in region with Chloroquine-resistant P.falciparum.
Primaquine No Yes (P.vivax, P.ovale)
Yes, but only if exposed to P.vivax or P.ovale.
Antifols Yes, but only in resistant P.falc
No Not usually advised.
Obat obat untuk mencegah Malaria pd Wisatawan
Obat Penggunaan Dosis dewasaChloroquine Daerah tanpa P.falc
resisten500 mg setiap minggu
Mefloquine Daerah dgn P.falc resisten-Chloroquine
250 mg setiap minggu
Doxycycline Daerah dgn P.falc resisten-multi obat.
100 mg setiap hari
Chloroquine + Proguanil
Regimen alternatif menggantikan mefloquine
500 mg Chloroquine setiap minggu + 200 mg Proguanil setiap hari.
Primaquine Profilaksis terminal infeksi P.vivax dan P.ovale.
26,3 mg setiap hari selama 14 hari setelah perjalanan.