o mar o ags sepe rti m~~apw~ jalan...

3
123 17 18 19 OJan OPeb o Selasa 456 20 21 o Mar .Apr o Rabu . Kamis 0 Jumat 7 8 9 10 11 22 23 24 25 26 o Me; OJun OJul 0 Ags Pikiran Rakyat Sepe_rti M~~apw~ J alan Labirin. Oleh DEA TANTYOISKANDAR B ERBICARA tentang pen- tuhan pendidikan, serta peningkatan didikan di Indonesia tak kesejahteraan melalui pemajuan ubahnya seperti menapak keilmuan dan teknologi (Pasal31 jalan labirin yang berkelok-kelok. Ki- UUD 1945). ta seperti dipersulit untuk mene- Adapun secara historis jelas pe- mukan solusi atas polemik pen- merintah bertanggungjawab untuk didikan di negeri ini. Jenjang pen- mempersiapkan generasi berkualitas didikan yang masih menganut model demi bangsa di masa depan. segi tiga piramida--semakin tinggi Mengutip Prof. Dr. Soedijarto, MA jenjang semakin sedikit jumlah yang dalam putusan perkara MK terkait mengenyam--menjadi gambaranje- 00 BHP, bahwa makna "mencer- las betapa tak mudah mengais pen- daskan kehidupan bangsa" meru- didikan di negeri ini. Terpuruknya pakan tanggungjawab pemerintah kondisi pendidikan di Indonesia dan dalam melaksanakan transformasi rendahnya level SDM bangsa, tak budaya yang dalam bahasa Bung menggugah pemerintah untuk Kamo disebut "A summing up of meningkatkan akses dan kualitas many revolution in one generation". pendidikan secara efektif di Indone- Revolusi dalam arti berpikir, berpoli- sia. Alih-alih membenahi pen- tik, berekonomi, dan berilmu penge- didikan, pemerintah malah tahuan serta teknologi. Untuk itulah menawarkan konsep getir: Undang- parafoundingfather Republik ini Undang Badan Hukum Pendidikan menetapkan hak dan kewajiban pen- (00 BHP) yang dibungkus atas na- didikan. Hak, terkait kepentingan ma amanah 00 Sistem Pendidikan warga negara untuk memperoleh Nasional Nomor 20 Tahun 2003. pendidikan. Sementara itu kewa- Beruntung, ketua sidang jiban, terkait peran pemerintah un- Mahkamah Konstitusi mengetok tuk menyelenggarakan sebuah sis- palu mendeklarasikan buah manis tern pengajaran nasional. peIjuangan mahasiswa dan Kedua, pascapembatalan 00 BHP, masyarakat menolak 00 BHP. Ter- pemerintah masih menyisakan mo- catat, 31 Maret 2010, 00 NO.9 del pendidikan yang otonom berben- Tahun 2009 tentang Badan Hukum tuk BHMN (Badan Hukum Milik Pendidikan dibatalkan oleh Negara). BHMN lahir sekitar sembi- Mahkamah Konstitusi. Semua berso- Ian tahun sebelum 00 BHP dis- rak. PeIjuangan selesai? Belum. Tim- ahkan. Artinya BHMN tidak berlang- bullah pertanyaan lanjutan memulai sung dengan bersandar pada 00 babak barn: quo vadis pendidikan BHP, tetapi sebaliknya BHMN Indonesia pascakeputusan MK merupakan laboratorium bagi 00 membatalkan 00 BHP? BHP. Ketika MK memutuskan mem- Demi menjawab pertanyaan itu, batalkan 00 BHP, hal tersebut tidak kita perlu mencermati beberapa hal. otomatis menghapus model status Pertama, pasca dibatalkannya 00 BHMN. Pertanyaan barn yang ke- BHP, insitusi pendidikan kembali mudian muncul adalah "Bagaimana dalam pengelolaan penuh pemerin- kelanjutan PT-BHMN?" Apakah sta- tah. Artinya, pemerintah harus tus BHMN masih layak diperta- mampu mengejewantahkan kembali hankan di saat MK telah mencabut amanah UUD 1945 yang meletakkan seluruh 00 BHP, bukan pasal-pasal "rnencerdaskan kehidupan bangsa" tertentu saja. sebagai salah satu misi penyeleng- Sebelumnya menarik untuk dicer- garaan pernerintahan negara. Pema- mati, bahwa MK tidak rnencabut haman ini setidaknya rnemayungi Pasal53 ayat (1) 00 Sisdiknas yang dua bentuk tanggungjawab peme- menjadi payung hukurn dari 00 rintah baik secara konstitusional BHP. MK hanya mencabut penje- maupun historis. lasan dari pasal tersebut sehingga Secara konstitusional, pernerintah memberikan definisi barn dari harus rnemperkuat komitmen terkait ''badan hukum pendidikan". Penje- amanah ooD 1945, yang di dalam- lasan PasalS3 (1) 00 Sisdiknas nya rneliputi hak warga negara untuk yang dicabut itu berbunyi, "Badan rnendapat pernbiayaan pendidikan hukum pendidikan dimaksudkan dari pernerintah, pemenuhan kebu- sebagai landasan hukum bagi . "" ,~ ~ - Kliping Humas Unpad 2010

Upload: nguyendang

Post on 30-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: o Mar o Ags Sepe rti M~~apw~ Jalan Labirin.pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/pikiranrakyat... · PUSPA PERVI!ITASARIjANTARA KETUA Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. (kanan)

12317 18 19

OJan OPeb

o Selasa

45620 21

oMar .Apr

o Rabu . Kamis 0 Jumat

7 8 9 10 1122 23 24 25 26

o Me; OJun OJul 0 Ags

Pikiran Rakyat

Sepe_rti M~~apw~Jalan Labirin.

Oleh DEA TANTYOISKANDAR

B ERBICARA tentang pen- tuhan pendidikan, serta peningkatandidikan di Indonesia tak kesejahteraan melalui pemajuanubahnya seperti menapak keilmuan dan teknologi (Pasal31

jalan labirin yang berkelok-kelok. Ki- UUD 1945).ta seperti dipersulit untuk mene- Adapun secara historis jelas pe-mukan solusi atas polemik pen- merintah bertanggungjawab untukdidikan di negeri ini. Jenjang pen- mempersiapkan generasi berkualitasdidikan yang masih menganut model demi bangsa di masa depan.segi tiga piramida--semakin tinggi Mengutip Prof. Dr. Soedijarto, MAjenjang semakin sedikit jumlah yang dalam putusan perkara MK terkaitmengenyam--menjadi gambaranje- 00 BHP, bahwa makna "mencer-las betapa tak mudah mengais pen- daskan kehidupan bangsa" meru-didikan di negeri ini. Terpuruknya pakan tanggungjawab pemerintahkondisi pendidikan di Indonesia dan dalam melaksanakan transformasirendahnya level SDM bangsa, tak budaya yang dalam bahasa Bungmenggugah pemerintah untuk Kamo disebut "A summing up ofmeningkatkan akses dan kualitas many revolution in one generation".pendidikan secara efektif di Indone- Revolusi dalam arti berpikir, berpoli-sia. Alih-alih membenahi pen- tik, berekonomi, dan berilmu penge-didikan, pemerintah malah tahuan serta teknologi. Untuk itulahmenawarkan konsep getir: Undang- parafoundingfather Republik iniUndang Badan Hukum Pendidikan menetapkan hak dan kewajiban pen-(00 BHP) yang dibungkus atas na- didikan. Hak, terkait kepentinganma amanah 00 Sistem Pendidikan warga negara untuk memperolehNasional Nomor 20 Tahun 2003. pendidikan. Sementara itu kewa-

Beruntung, ketua sidang jiban, terkait peran pemerintah un-Mahkamah Konstitusi mengetok tuk menyelenggarakan sebuah sis-palu mendeklarasikan buah manis tern pengajaran nasional.peIjuangan mahasiswa dan Kedua, pascapembatalan 00 BHP,masyarakat menolak 00 BHP. Ter- pemerintah masih menyisakan mo-catat, 31 Maret 2010, 00 NO.9 del pendidikan yang otonom berben-Tahun 2009 tentang Badan Hukum tuk BHMN (Badan Hukum MilikPendidikan dibatalkan oleh Negara). BHMN lahir sekitar sembi-Mahkamah Konstitusi. Semua berso- Ian tahun sebelum 00 BHP dis-rak. PeIjuangan selesai? Belum. Tim- ahkan. Artinya BHMN tidak berlang-bullah pertanyaan lanjutan memulai sung dengan bersandar pada 00babak barn: quo vadis pendidikan BHP, tetapi sebaliknya BHMNIndonesia pascakeputusan MK merupakan laboratorium bagi 00membatalkan 00 BHP? BHP. Ketika MK memutuskan mem-

Demi menjawab pertanyaan itu, batalkan 00 BHP, hal tersebut tidakkita perlu mencermati beberapa hal. otomatis menghapus model statusPertama, pasca dibatalkannya 00 BHMN. Pertanyaan barn yang ke-BHP, insitusi pendidikan kembali mudian muncul adalah "Bagaimanadalam pengelolaan penuh pemerin- kelanjutan PT-BHMN?" Apakah sta-tah. Artinya, pemerintah harus tus BHMN masih layak diperta-mampu mengejewantahkan kembali hankan di saat MK telah mencabutamanah UUD 1945 yang meletakkan seluruh 00 BHP, bukan pasal-pasal"rnencerdaskan kehidupan bangsa" tertentu saja.sebagai salah satu misi penyeleng- Sebelumnya menarik untuk dicer-garaan pernerintahan negara. Pema- mati, bahwa MK tidak rnencabuthaman ini setidaknya rnemayungi Pasal53 ayat (1) 00 Sisdiknas yangdua bentuk tanggungjawab peme- menjadi payung hukurn dari 00rintah baik secara konstitusional BHP. MK hanya mencabut penje-maupun historis. lasan dari pasal tersebut sehingga

Secara konstitusional, pernerintah memberikan definisi barn dariharus rnemperkuat komitmen terkait ''badan hukum pendidikan". Penje-amanah ooD 1945, yang di dalam- lasan PasalS3 (1) 00 Sisdiknasnya rneliputi hak warga negara untuk yang dicabut itu berbunyi, "Badanrnendapat pernbiayaan pendidikan hukum pendidikan dimaksudkandari pernerintah, pemenuhan kebu- sebagai landasan hukum bagi

. "" ,~ ~ -

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: o Mar o Ags Sepe rti M~~apw~ Jalan Labirin.pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/pikiranrakyat... · PUSPA PERVI!ITASARIjANTARA KETUA Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. (kanan)

PUSPA PERVI!ITASARIjANTARA

KETUA Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. (kanan) saat menerima mantan Menteri Pendidikan Nasional Bam-bang Sudibyo (kiri)dan sejumlah rektorperguruan tinggi negeridi GedungMahkamah Konstitusi(MK),Jakarta, Se-lasa (6/4). Pertemuan tersebut untuk meminta kejelasan putusan tentang Undang-Undang Badan Usaha Pendidikan(BHP)yang dibatalkan olehMK pada 31Maret lalu.*

penyelenggara dan/atau satuanpendidikan,antaralain,berbentukbadan hukum milik negara(BHMN)". MK memberi catatan un-tuk pasalS3 (1) itu, bahwa badanhukum pendidikan adalah suatu"penyelenggaraan", bukan bentuk"badan hukum tertentu". Dengandemikian, pasalS3 (1) harus diar-tikan bahwa suatu lembaga pen-didikan harus dikelola oleh suatubadan hukum, yang bentuknya bisaberbeda-beda dan tidak boleh adapenyeragaman bentuk (sedangkanUU BHP menghendaki penyeraga-man bentuk tata kelola).

Bukan berita barn bahwa hadirnyakonsep BHMN telah banyakmencederai hak rakyat untukmengenyam pendidikan. Telah men-jadi rahasia umum, bahwa perguru-an tinggi berstatus BHMN berlombamembuat kebijakan "kreatif' sepertijalur khusus demi memperbesarpundi-pundi dana. Jalur khusus-- ---

berembel-embel uang sumbangankemudian jadi tren perguruan tingginegeri dalam menerima mahasiswabarunya. Tidak tanggung-tanggungdana yang diminta pada jalur khusustersebut mencapai hingga ratusanju-ta rupiah. Akibatnya, PT-BHMN se-makin tak ramah denganmasyarakat.

Proses dialektika kemudian ber-kisar pada siapa yang menanggungkesalahan terbesar dalam pen-didikan. Pemerintah kah? pihak PT-BHMN kah? atau elemenmasyarakat yang tak mampumenangkap gejala barn pendidikankontemporer. Dengan demikian, ter-bentuklah lingkaran setan (viciouscircle) tanggung jawab pendidikan.

Bagi mereka yang pro dengan ke-bijakan BHMN mungkin melihat halini dengan logika yang berbeda,yakni bahwa demi meningkatkankualitas pendidikan--khususnya per-guruan tinggi--di tengah arus

globalisasi, tentu membutulikandana yang tidak sedikit. Lebjh getirlagi menganggap bahwa perguruantinggi hanya diperuntukkan ~agiorang-orang yang memenuhi "per-syaratan yang cukup". Dengahdemikian, pendidikan jenjang pergu-ruan tinggi sewajarnya bersifcit elitisdan karena itu selalu membutuhkanbiaya mahal. Bahkan tak kur~g, halini dikaitkan dengan konteks se-jarah, bahwa di zaman Belanda, yangbisa masuk fakultas hanya anak-anak pandai putra bangsawan ataupamong praja.

Paradigma ini yang akhirnyamenyebabkan kita terus tergenangdalam rendahnya kualitas SDj.\1:bangsa. Meminjam istilah WaitWhitman Rostow dalam teoI!i,pem-bangunan, tidak salah jika negara-negara maju telah sampai paqatahap pertumbuhan lepas landas se-bagai buah majunya ilmu penge-tahuan dan teknologi, sedangkan

Page 3: o Mar o Ags Sepe rti M~~apw~ Jalan Labirin.pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/pikiranrakyat... · PUSPA PERVI!ITASARIjANTARA KETUA Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. (kanan)

negeri ini masih pada tahap terting-gal di landasan.

Tidak mudah memang menerkajalan pendidikan di negeri ini. Akantetapi bagaimanapun, pendidikanmerupakan barang publik yang man-faatnya harns dirasakan oleh seluruhwarga negara. Komersialisasi pen-didikan tentu tidak sejalan denganfalsafah negeri ini sehingga menjadiperlu diperhatikan ; Pertama, sebagaikomitmennya dalam UUD 1945, pe-merintah bertanggungjawab penuhmembiayaipendidikan. Kegagalanmembiayai tidak lain merupakankegagalan fungsi pemerintah dalam"mencerdaskan kehidupan bangsa".

Kedua, konsep otonomi dalampendidikan, di mana pergururantinggi benar-benar terlepas dari ne-gara secara tidak langsungmengaminkan integrasi inStitusi pen-didikan ke dalam mekanisme pasar.Tak pelak hal ini mengundang logikahukum kapitalisme : yang kuat se-makin kuat, yang lemah semakinlemah dan tersingkir. Kon-sekuensinya "orang miskin tak bolehpintar".

Komitmen "pendidikan untuk se-mua" tidak boleh dicederai denganberbagai model komersialisasi pen-didikan. Setiap kita berhak menerimapendidikan di negeri ini. Tidak adayang boleh menghalangi ini, tidakju-ga BHMN. Selama BHMN mengha-langi komitmen itu, selama itu pulaBHMN harns digugat. Kalaulah per-guruan tinggi masih dihadapkan pa-da pencarian dana operasionalisasisecara mandiri, proses itu harnslahdilakukan secara elegan tanpa harnsmenjerat leher masyarakat.

Akhirnya, potret pendidikan kitaharnslah menyeimbangkan sisi dassollen dan das sein-nya. Teori harns-lab seiring sejalan dengan kenyataan.Beberapa pertanyaan diatas tentubukan untuk dijawab dengan nyaringdalam tataran wacana semata,melainkan untuk diimplementasikandalam aksi nyata. Perguruan tinggipasca-pembatalan UU BHP berartimembukajalan pada perbaikan dankoreksi yang tiada henti. Agar di ke-mudian hari pendidikan Indonesiamampu keluar dari lika-liku jalanlabirin. ***

I Penulis, Ketua UmumBadanPerwakilanMahasiswaFE Unpad,KoordinatorRumah BelajarPPS-DMS