nyeri, haus , lapar

5
1d . apa saja klasifikasi nyeri? Jawab : Berdasarkan durasi, nyeri terbagi atas nyeri akut dan nyeri kronis. Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis Awitan dan durasi Awitan mendadak ; durasi singkat < 6 bulan Awitan bertahap ; menetap > 6 bulan Intensitas Sedang sampai parah Sedang sampai parah Kausa Spesifik ; dapat diidentifikasi secara biologis Kausa mungkin jelas mungkin juga tidak Respon fisiologik Hiperaktivitas autonom yang dapat diperkirakan : meningkatnya tekanan darah, nadi dan napas ; dilatasi pupil ; kepucatan ; perspirasi ; mual dan/atau muntah Aktivitas autonom normal Respon emosi/perilaku Cemas ; tidak mampu berkonsentrasi ; gelisah ; mengalami distres tetapi Depresi dan kelelahan ; imobilitas/inaktivas i fisik ; menarik

Upload: vonny

Post on 15-Feb-2016

231 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jawaban tutor

TRANSCRIPT

Page 1: nyeri, haus , lapar

1d . apa saja klasifikasi nyeri?

Jawab :

Berdasarkan durasi, nyeri terbagi atas nyeri akut dan nyeri kronis.

Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis

Awitan dan durasi Awitan mendadak ; durasi

singkat < 6 bulan

Awitan bertahap ; menetap > 6

bulan

Intensitas Sedang sampai parah Sedang sampai parah

Kausa Spesifik ; dapat diidentifikasi

secara biologis

Kausa mungkin jelas mungkin

juga tidak

Respon fisiologik Hiperaktivitas autonom yang

dapat diperkirakan :

meningkatnya tekanan darah,

nadi dan napas ; dilatasi

pupil ; kepucatan ; perspirasi ;

mual dan/atau muntah

Aktivitas autonom normal

Respon emosi/perilaku Cemas ; tidak mampu

berkonsentrasi ; gelisah ;

mengalami distres tetapi

optimis bahwa nyeri akan

hilang

Depresi dan kelelahan ;

imobilitas/inaktivasi fisik ;

menarik diri dari lingkungan

sosial ;tidak melihat harapan

akan kesembuhan,

memperkirakan nyeri akan

berlansung lama.

Respon terhadap analgesik Meredakan nyeri secara

efektif

Sering kurang dapat

meredakan nyeri

Sintesis :

Pada kasus ini, nyeri yang dialami Ny. Fatimah termasuk nyeri kronis (Price and Wilson, 2005).

Page 2: nyeri, haus , lapar

1 i. mgp keluhannya terutama dirasakan menjelang tidur ?

Jawab :

Diabetes Melitus yang diderita oleh Ny. Fatimah sudah mengenai gangguan saraf tepi yang

ditandai dengan keluhan rasa sakit atau kesemutan terutama di waktu menjelang malam sehingga

mengganggu tidur.

2a. apa makna akhir2 ini sulit memakai sandal?

Jawab :

Maknanya yaitu Ny. Fatimah mengalami disesthesia (penurunan/hilangnya sensibilitas ke tubuh)

yang merupakan gejala dari neuropati diabetic

Page 3: nyeri, haus , lapar

3d. bagaimana fisiologi haus lapar bak?

Jawab :

Fisiologi BAK

Kontrol reflex Kontrol Volunter

Kandung kemih terisi korteks serebri

Reseptor regang

Saraf parasimpatis neuron motorik ke sfingter eksternus

Kandung kemih sfingter uretra eksternus

membuka ketika neuron

motorik dihambat

kontraksi kandung kemih

sfingter uretra eksternus

sfingter uretra internus tertutup ketika neuron

secara mekanis terbuka ketika motorik terangsang

kandung kemih berkontraksi

Berkemih Tidak berkemih

( Sherwood, 2011)

Fisiologi haus

Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel ( > 280 mOsm ) akan merangsang osmoreseptor

di hipotalamus .Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hipotalamus dan menyintesis

vasopressin. Vasopressin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah dan

akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. Ikatan vasopressin dengan

Page 4: nyeri, haus , lapar

reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di

membran bagian apeks duktus koligen. Pembentukan aquaporin ini memungkinkan

terjadinya reabsorpsi cairan ke vasa recta. Hal ini menyebabkan urin yang terbentuk di

duktus koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam

tubuh tetap dapat dipertahankan. Selain itu rangsangan pada osmoreseptor di hipotalamus

akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di

hipotalamus, sehingga terbentuk perilaku untuk mengatasi haus, dan cairan di dalam

tubuh kembali normal (Sherwood, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit. Jakarta : EGC

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Jakarta : EGC