nuwest-fix case cepalgia icha-zikri a4!

Upload: ansh07fkunsri

Post on 13-Jul-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I STATUS PENDERITA

IDENTIFIKASI Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama : Ny.Z : 34 tahun : Perempuan : Kebun Bunga : Islam

ANAMNESA (Autoanamnesa) Penderita datang ke poli syaraf RSMH dikarenakan sakit kepala yang bertambah hebat. Sejak 1 tahun yang lalu penderita sering mengeluh sakit kepala, hilang timbul, dipengaruhi aktifitas berat, sakit kepala hilang dengan diminumkan obat nyeri dari warung. Sejak 4 hari yang lalu sakit kepala dirasakan terus menerus, rasa sakit berdenyut-denyut pada bagian kanan atas kepala dan menjalar ke dahi, sakit kepala dirasakan tidak hilang meskipun sudah minum obat nyeri dari mantri, bertambah sakit apabila melakukan aktifitas rutin, mual dan muntah ada, rasa tegang pada leher tidak ada, pandangan kabur tidak ada, pandangan gelap tidak ada, pandangan ganda tidak ada, telinga berdengung tidak ada, kejang tidak ada, kelemahan separuh badan tidak ada, mulut mengot tidak ada, bicara pelo tidak ada. Riwayat hipertensi tidak ada, riwayat trauma kepala tidak ada, riwayat infeksi telinga tidak ada, riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada.

Penyakit ini diderita sejak 1 tahun yang lalu.

1

PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS Status Internus Kesadaran:GCS = 15 (E:4, M:6, V:5) Gizi: cukup Suhu Badan: 36,7 C Nadi: 84 x/m Pernapasan: 20 x/m Tekanan Darah: 120/ 80 mmHg Anggota Gerak: lihat status neurologi Genitalia: tidak diperiksa Jantung: HR = 84 x/m, murmur (-), gallop (-) Paru-paru:vesikuler(+)N, ronkhi (-),wheezing(-) Hepar: tidak teraba Lien: tidak teraba

Status Psikiatrikus Sikap Perhatian : kooperatif : ada Ekspresi Muka Kontak Psikis : wajar : ada

Status Neurologi KEPALA Bentuk Ukuran Simetris Hematom : Brachiocephali : normal : simetris : (-) Deformitas Fraktur Nyeri fraktur Pembuluh darah : (-) : (-) : (-) : tidak ada kelainan Tumor : (-) Pulsasi : (-)

LEHER Sikap Torticolis Kaku kuduk : lurus : (-) : (-) Deformitas Tumor Pembuluh darah : (-) : (-) : tidak ada kelainan

2

SYARAF-SYARAF OTAK N. Olfaktorius Penciuman Anosmia Hyposmia Parosmia Kanan tidak ada kelainan (-) (-) (-) Kiri tidak ada kelainan (-) (-) (-)

N.Opticus Visus

Kanan 6/6

Kiri 6/6

Campus visi

V.O.D

V.O.S

Kanan Anopsia Hemianopsia (-) (-)

Kiri (-) (-)

Fundus Oculi Papil edema Papil atrofi Perdarahan retina tidak diperiksa tidak diperiksa tidak diperiksa tidak diperiksa tidak diperiksa tidak diperiksa

Nn. Occulomotorius, Trochlearis dan Abducens Kanan Diplopia Celah mata Ptosis Sikap bola mata Strabismus Exophtalmus (-) (-) (-) (-)3

Kiri (-) (-) (-)

(-) (-) (-)

-

Enophtalmus Deviation conjugae

(-) (-)

(-) (-)

Gerakan bola mata Pupil Bentuknya Besarnya Isokori/anisokor Midriasis/miosis Refleks cahaya - Langsung - Konsensuil - Akomodasi Argyl Robertson

baik ke segala arah baik ke segala arah

bulat 3 mm isokor (-)

bulat 3 mm

(-)

(+) (+) (+) (-)

(+) (+) (+) (-)

N.Trigeminus Kanan Motorik Menggigit Trismus Refleks kornea tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan Kiri

Sensorik Dahi Pipi Dagu tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan

N.Facialis Motorik Mengerutkan dahi Menutup mata Menunjukkan gigi Lipatan nasolabialis

Kanan

Kiri

tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan4

Bentuk Muka - Istirahat - Berbicara/bersiul Sensorik 2/3 depan lidah Otonom - Salivasi - Lakrimasi - Chovsteks sign (-) tidak ada kelainan tidak ada kelainan (-) tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan

N. Statoacusticus N. Cochlearis Suara bisikan Detik arloji Tes Weber Tes Rinne N. Vestibularis Nistagmus Vertigo (-) (-) (-) (-) Kanan Kiri tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan

N. Glossopharingeus dan N. Vagus Kanan Arcus pharingeus Uvula Gangguan menelan Suara serak/sengau Denyut jantung Refleks Muntah Batuk Okulokardiak tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan5

Kiri simetris tengah (-) tidak ada kelainan tidak ada kelainan

-

Sinus karotikus

tidak ada kelainan

Sensorik 1/3 belakang lidah Kanan simetris tidak ada kelainan tidak ada kelainan Kiri

N. Accessorius Mengangkat bahu Memutar kepala

N. Hypoglossus Menjulurkan lidah Fasikulasi Atrofi papil Disartria

Kanan

Kiri deviasi ke kanan (-) (-) (-)

MOTORIK

LENGAN Gerakan Kekuatan Tonus Refleks fisiologis Biceps Triceps Radius Ulna

Kanan Cukup 5 Normal

Kiri Cukup 5 Normal

Normal Normal Normal Normal

Normal Normal Normal Normal

Refleks patologis Hoffman Ttromner Leri Meyer Trofik (-) (-) (-) (-) (-) (-). (-) (-)6

TUNGKAI Gerakan Kekuatan Tonus Klonus Paha Kaki

Kanan Cukup 5 Normal

Kiri Cukup 5 Normal

(-) (-)

(-) (-)

Refleks fisiologis KPR APR Normal Normal Normal Normal

Refleks patologis Babinsky (-) (-)

-

Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Rossolimo Mendel Bechterew

(-) (-) (-) (-) (-) (-)

(-) (-) (-) (-) (-) (-)

Refleks kulit perut Atas Tengah Bawah tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan

Refleks cremaster Trofik SENSORIK : tidak ada kelainan

7

GAMBAR

FUNGSI VEGETATIF

Miksi Defekasi Ereksi

: Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan

KOLUMNA VERTEBRALIS Kyphosis Lordosis Gibbus Deformitas Tumor Meningocele Hematoma Nyeri ketok : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)

8

GEJALA RANGSANG MENINGEAL Kanan Kaku kuduk Kerniq Lasseque Brudzinsky Neck Cheek Symphisis Leg I Leg II (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) Kiri

GAIT DAN KESEIMBANGAN Gait Ataxia Hemiplegic Scissor Propulsion Histeric Limping Steppage Astasia-Abasia : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) Keseimbangan dan Koordinasi -Romberg -Dysmetri - jari-jari - jari hidung - tumit-tumit : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)

- Rebound phenomen : (-) -Dysdiadochokinesis : (-) -Trunk Ataxia : (-)

GERAKAN ABNORMAL Tremor Chorea Athetosis Ballismus Dystoni Myocloni FUNGSI LUHUR9

: (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)

Afasia motorik Afasia sensorik Apraksia Agrafia Alexia Afasia nominal

: (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)

LABORATORIUM DARAH Hb Leukosit Eritrosit Diff count Hematokrit Trombosit Hematokrit BSS : 13,9 gr/dl belum diperiksa : 12000/mm3 belum diperiksa : 0/2/2/70/20/6 belum diperiksa : 164.000/mm3 belum diperiksa : 40 vol diperiksa belum % Kolesterol total: belum diperiksa Trigliserida Urid acid Ureum Kreatinin : belum diperiksa : belum diperiksa : belum diperiksa : belum diperiksa

Na : belum diperiksa URINE Warna Reaksi Protein Reduksi Urobilin Bilirubin FAECES Konsistensi Lendir Darah Amuba coli/ Histolitika : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa Eritrosit Leukosit : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa K : belum diperiksa Sedimen : - Eritrosit - Leukosit - Thorak - Sel Epitel - Bakteri : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa

Telur cacing : tidak diperiksa

10

LIQUOR CEREBROSPINALIS

Warna Kejernihan Tekanan Sel Nonne Pandy

: tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa

Protein Glukosa NaCl

: tidak diperiksa : tidak diperiksa : tidak diperiksa

Queckensted : tidak diperiksa Celloidal Culture : tidak diperiksa : tidak diperiksa

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

Struktur-Struktur Kranium Yang Peka Nyeri

Struktur-struktur kranium yang peka nyeri dan terlibat dalam nyeri kepala adalah semua jaringan ekstrakranium, termasuk kulit kepala, otot, arteri, dan periosteum tengkorak; sinus kranialis; sinus vena intrakranium dan vena-vena cabangnya; bagian dari dura di dasar otak dan arteri di dalam dura; dan nervus cranialis trigeminus, fasialis, vagus, dan glosofaringeus serta nervus servikalis (C2 dan C3). Parenkim otak, sebagian jaringan meningen, dan tengkorak (kecuali periosteum) tidak peka terhadap nyeri. Peregangan peristoneum dapat menimbulakan nyeri lokak.

Tentorium adalah suatu lembaran dura yang berfungsi sebagai garis pembatas dan titik referensi di dalam kranium lembaran ini memisahkan fossa anterior (batang otak dan serebelum) dan serebrum anterior. Daerah posterior (sekitar sepertiga rongga kranium) disebut sebagai

infratentorium, dan daerah anterior ( dua pertiga rongga kranium) disebut supratentorium.

Apabila nyeri kepala melibatkan struktur di daerah infratentorium, nyeri tersebut dirujuk ke daerah oksipitalis kepala dan leher oleh akar saraf servikal atas. Nyeri supratentorium dirasakan di bagian anterior kepala (

12

daerah frontalis, temporalis, dan parietalis) dan terutama diperantarai oleh nervus trigeminus.

Beberapa mekanisme umum yang tampaknya bertanggung jawab memicu nyeri kepala adalah sebagai berikut (Lance, 2000): Peregangan atau pergeseran pembuluh darah: intrakranium atau ekstrakranium Traksi pembuluh darah Kontraksi otot kepala dan leher (kerja berlebihan otot) Peregangan periosteum (nyeri lokal) Degenerasi spina servikalis atas disertai kompresi pada akar nervus servikalis (misalnya, artritis vertebra servikalis) Defisiensi enkefalin (peptida otak mirip-opiat, bahan aktif pada endorfin)

Sistem saraf simpatis pada dasarnya bertanggung jawab atas pengendalian neural pembuluh darah kranium dan ekstrakranium.

Nyeri Kepala (Sefalgia) Klasifikasi the Internatioanal Headache Society (IHS) pada tahun 1988 membagi nyeri kepala menjadi dua kategori utama yaitu primer dan sekunder.

1. Nyeri kepala primer a. Vascular Headache (Migren) b. Tension Headache ( sakit kepala karena ketegangan ) c. Cluster Headache

2. Nyeri kepala sekunder a. Terjadi karena gangguan organik lain :13

-

Infeksi Tumor

Nyeri Kepala Primer Migren Nyeri kepala migren adalah suatu sindrom nyeri rekuren episodik yang sekarang diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu migren biasa, migren klasik, dan varian migren (migren retina,migren

oftalmoplegik,migren hemiplegik familial, dan confusional migren pada anak). Nyeri kepala migren diperkirakan dua sampai tiga kali lebih sering pada perempuan daripada laki-laki, cenderung dijumpai dalam satu keluarga, diperkirakan memiliki dasar genetik dan biasanya dijumpai pada perempuan muda yang sehat. Sekitar 75% sampai 80% pengidap migren memiliki anggota keluarga dekat yang mengidap nyeri kepala (Russell, Olosen, 1995 )

a. Migren biasa Adalah tipe yang jauh lebih sering dijumpai, ditemukan pada sekitar 80% dari semua pengidap migren (Headeche Classification Committee of the IHS,1988). Migren tanpa aura mungkin dimulai di neuronneuron nosiseptif di pembuluh darah . Sinyal nyeri berjalan dari pembuluh darah ke aferen primer dan kemudian ke ganglion trigeminus, dan akhirnya mencapai nukleus kaudalis trigeminus, suatu daerah pengolah nyeri batang otak. Neuron-neuron aktif di SSP kemudian mengekspresikan gen c-fos, yang ditekan oleh butabarbital dalam nukleus kaudatus. IHS mendefinisikan migren sebagai paling sedikit lima kali serangan nyeri kepala seumur hidup yang memenuhi kriteria berikut (Headache Classification Committee, 1988) : 1. Durasi 4 sampai 72 jam apabila tidak diobati14

2. Nyeri kepala dengan paling sedikit dua dari empat gambaran berikut: lokasi unilateral, kualitas berdenyut (pulsating), intensitas nyeri sedang sampai berat, atau nyeri yang diperparah aktivitas rutin. 3. Selama nyeri kepala, paling sedikit satu dari dua hal berikut: mual dan muntah atau keduanya, fotofobia dan fonofobia. Selama serangan migren, banyak fungsi fisiologik terganggu: Gangguan pemrosesan sensorik menyebabkan disfungsi

penglihatan dan pendengaran (fotofobia dan fonofobia) Gangguan motilitas GI dapat menyebabkan mual dan muntah serta kesulitan mengkonsumsi obat antimigren oral. Gangguan autonom dapat menimbulkan berbagai gejala sperti diare; dan Gangguan serebrum dapat menyebabakan perubahan kognitif dan suasana hati b. Migren Klasik Manifestasi migren klasik yaitu sakit kepala sesisi dan adanya gejala neurologik, yaitu : - Skotoma, fotofobia atau halusinasi visula (akibat vasokontriksi di sekitar girus kalkarina). Paraestesia disfasia ( akibat vasokontriksi di korteks sensorik ) Hemiparesis (akibat vasokontriksi di daerah motorik )

- Diplopia, vertigo atau syncope, ataksia, disatria, tinitus, nistagmus (akibat vasokontriksi di batang otak dan serebelum) - Gejala gejala psikomotorik seperti bengong, bingung, gelisah

(akibat vasokontriksi di lobus temporalis)

Gejala tersebut muncul dalam beberapa menit.

c. Migren Varian (Komplikata) Gejala sakit kepala satu sisi disertai adanya gejala berupa :15

-

Hemiparesis Afasia Ataksia Disatria Oftalmoplegia

Tension Headache Nyeri kepala kontraksi otot atau karena tegang menimbulkan nyeri akibat kontraksi menetap otot-otot kulit kepala, dahi, dan leher yang disertai dengan vasokontriksi ekstrakranium. Nyeri ditandai dengan : Rasa kencang seperti pita di sekitar kepala Nyeri tekan di daerah oksipitoservikalis

- Nyeri bilateral, terus menerus (terjadi baik siang maupun malam dan berlangsung beberapa bulan sampai tahun) Nyeri tumpul Tidak berdenyut Sering disertai rasa cemas, depresi, kelelahan dan perasaan tertekan.

Cluster Headache Suatu sindroma nyeri kepala neurovaskuler yang khas dan dapat disembuhkan walaupun insidennya jauh lebih jarang daripada migren. Tipe episodik adalah tipe tersering dan ditandai dengan satu sampai tiga serangan singkat nyeri periorbita per hari selama periode 4-8 minggu (cluster) diikuti oleh interval bebas nyeri yang lamanya rata-rata 1 tahun. Nyeri kepala cluster memiliki karakteristik : Konstan, parah Tidak berdenyut Unilateral serta sering terbatas pada mata atau sisi wajah.

- Awitan nyeri biasanya 2 sampai 3 jam setelah tidur dan tampaknya berkaitan dengan tidur rapid eye movement.16

- Nyeri sering dirasakan di wajah yaitu pipi disertai kemerahan, lubang hidung. - Faktor pencetus : stres, perubahan cuaca.

Pada puncaknya, nyeri kepala sngat hebat dan tidak tertahankan. Berbeda dengan pengidap migren, pengidap nyeri kepala cluster berjalan bolak balik dengan gelisah dan tidak mampu berbaring atau duduk diam.

Patogenesis : Belum diketahui pasti, tetapi pada salah satu teori yaitu sistem vaskuler trigeminus, jalur akhir bersama, dengan nyeri dipicu secara siklis oleh suatu pemacu sentral yang mengganggu.

Nyeri Kepala Sekunder

Nyeri kepala inflamatorik traksi (traction and inflammatory headache) Nyeri kepala inflamatorik traksi biasanya disebabkan oleh penyakit organik. Massa yang berasal dari manapun (misalnya, tumor, bekuan darah, abses) dapat menyebabkan traksi pada dan pergeseran strukturstruktur peka nyeri. Nyeri kepala adalah gejala utama pada tumor otak (primer atau metastase), dan seiring dengan pertumbuhan tumor, nyeri menjadi lebih sering dan lebih parah. Massa intrakranium yang cepat membesar dan menyebabkan peningkatan TIK mungkin menggeser struktur-struktur otak sehingga timbul nyeri kepala. Nyeri kepala juga berkaitan dengan proses peradangan. Meningitis, ensefalitis, dan infeksi sinus, gigi, hidung, atau mata sering disertai oleh gejala nyeri kepala. Traksi di bagian otak yang melekat, terutama nervus17

trigeminus dan hipoglosus, besar kemungkinanya menyebabkan nyeri kepala.

Nyeri kepala pascapungsi lumbal Nyeri kepala setelah pungsi lumbal biasanya terjadi dalam beberapa jam setelah tindakan. Nyeri kepala biasanya jelas posisional, nyeri dimulai pada saat pasien duduk atau berbaring. Goyangnya kepala memperparah nyeri kepala. Nyeri biasanya mereda dalam beberapa hari tetapi mungkin menetap berminggu-minggu. Mekanisme pasti belum diketahui, diduga karena kebocoran CSS melalui robekan di dura akibat LP menyebabkan berkurangnya bantalan suportif batang otak. Dengan demikian saat pasien dalam posisi berdiri terjadi dilatasi dan tegangan pada struktur yang mengikat otak, sinus-sinus dura yang peka nyeri, sehingga timbul nyeri.

Differensial diagnosis Diagnosis Banding topik Asal Nyeri Infratentorium (1/3 posterior kraniu) Gejala Proyeksi nyeri ke belakang kepala dan kuduk atau leher melalui saraf servilakis atas IX, X. Pada penderita Nyeri di bagian atas kepala dan menjalar ke dahi

Jadi kemungkinan asal nyeri di struktur-struktur infratentorium dapat disingkirkan.

18

Asal nyeri Supratentorium

Gejala (2/3 Nyeri pada

Pada penderita diproyeksikan Nyeri di bagian atas daerah frontal, kepala dan menjalar

bagian depan cranium)

parietal dan temporal ke dahi melalui nervus V

Jadi kemungkinan asal nyeri di struktur-struktur supratentorium belum dapat disingkirkan.

Kesimpulan : Diagnosis Topik : Supratentorium

Diagnosis Banding etiologi 1. Cluster Headache 2. Tension Headache 3. Traction and inflammatory headache 4. Vascular Headache

-

Cluster Headache Gejala Pada penderita Berdenyut Tidak ada

-

Tidak berdenyut Unilateral serta sering terbatas pada mata atau sisi wajah.

-

Awitan nyeri biasanya 2 sampai 3 jam setelah tidur dan tampaknya berkaitan dengan tidur rapid eye movement.

Tidak ada

-

Nyeri sering dirasakan di wajah yaitu pipi disertai kemerahan, lubang hidung.

Tidak ada

-

Faktor pencetus : stres, perubahan cuaca.

Tidak ada

Jadi kemungkinan etiologi cluster headache dapat disingkirkan.19

-

Tension Headache Gejala Pada penderita Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Rasa kencang seperti pita di sekitar kepala - Nyeri tekan di daerah oksipitoservikalis - - Nyeri bilateral, terus menerus (terjadi baik siang maupun malam dan berlangsung beberapa bulan sampai tahun) - Nyeri tumpul, tidak berdenyut - Sering disertai rasa cemas, depresi, kelelahan dan perasaan tertekan.

Nyeri kepala berdenyut Tidak ada

Jadi kemungkinan etiologi tension headache dapat disingkirkan.

Gejala

Traction and inflammatory headache Pada penderita

Massa : tumor, edema. Abses, hematom -Nyeri kepala semakin berat (kronis) -Nyeri berdenyut-denyut -Tuli satu sisi -Vertigo -Oftalmoplegia -Mual, muntah Infeksi :Meningitis, ensefalitis, infeksi sinus, hidung, gigi dan mata (diawali infeksi sebelum manifestasi nyeri kepala muncul) Jadi kemungkinan etiologi Traction and inflammatory headache dapat disingkirkan. Ada Berdenyut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada

20

Gejala Migren 1.

Vascular Headache Pada penderita

Nyeri kepala dengan paling sedikit dua dari empat gambaran berikut: lokasi unilateral Ada Berdenyut

- kualitas berdenyut - intensitas nyeri sedang sampai berat, nyeri yang diperparah aktivitas rutin. 2. Selama nyeri kepala, paling sedikit satu dari dua hal berikut: - mual dan muntah atau keduanya, fotofobia dan fonofobia.

Ada

Mual muntah ada

Jadi kemungkinan etiologi Vascular Headache dapat disingkirkan.

Kesimpulan : Diagnosis etiologi : Vascular headache

21

BAB III RESUME

ANAMNESIS Penderita dirawat dibagian syaraf RSMH dikarenakan sakit kepala yang bertambah hebat. Sejak 1 tahun yang lalu penderita sering mengeluh sakit kepala, hilang timbul, dipengaruhi aktifitas berat, sakit kepala hilang dengan diminumkan obat nyeri dari warung. Sejak 4 hari yang lalu sakit kepala dirasakan terus menerus, rasa sakit berdenyut-denyut pada bagian kanan atas kepala dan menjalar ke dahi, sakit kepala dirasakan tidak hilang meskipun sudah minum obat nyeri dari mantri, bertambah sakit apabila melakukan aktifitas rutin, mual dan muntah ada, rasa tegang pada leher tidak ada, pandangan kabur tidak ada, pandangan gelap tidak ada, pandangan ganda tidak ada, telinga berdengung tidak ada, kejang tidak ada, kelemahan separuh badan tidak ada, mulut mengot tidak ada, bicara pelo tidak ada. Riwayat hipertensi tidak ada, riwayat trauma kepala tidak ada, riwayat infeksi telinga tidak ada, riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada.

Penyakit ini diderita sejak 1 tahun yang lalu.

PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Kesadaran:GCS = 15 (E:4, M:6, V:5) Gizi: cukup Nadi: 84 x/m Tekanan Darah: 120/ 80 mmHg Status Neurologicus Nn. Cranialis : tidak ada kelainan22

Suhu Badan: 36,7 C Pernapasan: 20 x/m

Fungsi Motorik Gerakan Kekuatan Tonus Klonus R. Fisiologis R. Patologis Fungsi Sensorik Fungsi Luhur Fungsi Vegetatif GRM Gerakan abnormal

:

Lka C 5 n

Lki C 5 n

Tka C 5 n -

Tki C 5 n n -

n -

n -

n -

: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan

Gait dan Keseimbangan

DIAGNOSA DIAGNOSA KLINIK DIAGNOSA TOPIK DIAGNOSA ETIOLOGI : Observasi Cephalgia kronis : Supratentorium : Vascular headache.

PENGOBATAN

: Bed rest Tramadol.tab 2 x 50 mg Vit B1,B6,B12 3 x 1 tab

Rencana pemeriksaan penunjang : Darah rutin EEG CT-scan kepala

PROGNOSA Quo ad Vitam Quo ad Functionam : dubia ad bonam : bonam

23

DAFTAR PUSTAKA

1. Stephen D, Alan S, William B, et al. An Atlas of Headache. The Parthenon publishing group; 2002. 2. Headache Classification Committee of the International Headache Society. Classification and diagnostic criteria for headache disorders, cranial neuralgias and facial pain. Cephalalgia 1988;8 (Suppl 7):1 96 3. Matharu MS, Bartsch T, Ward N, et al. Central neuromodulation in chronic migraine patients with suboccipital stimulators: a PET study. Brain 2004; 127:220 230.

24