nurul shofiatin zuhro - k7107042/penggunaan...untuk meningkatkan pemahaman konsep cahaya dan alat...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i �
��
�
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OPEN OFFICE IMPRESS
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN
ALAT OPTIK MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V
SEMESTER II SDN DADAPSARI NO 129 SURAKARTA
TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh :
NURUL SHOFIATIN ZUHRO
NIM K7107042
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
ii��
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OPEN OFFICE IMPRESS
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN
ALAT OPTIK MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V
SEMESTER II SDN DADAPSARI NO 129 SURAKARTA
TAHUN 2011
Oleh :
NURUL SHOFIATIN ZUHRO
NIM K7107042
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
iii��
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul : PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OPEN
OFFICE IMPRESS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA
KELAS V SEMESTER II SDN DADAPSARI NO 129 SURAKARTA
TAHUN 2011, Oleh
Nama : Nurul Shofiatin Zuhro
NIM : K7107042
Telah disetujui untuk depertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta,
pada
Hari : Rabu
Tanggal : 13 April 2011
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Dra. MG Dwijiastuti, M.Pd
NIP 19500712 197903 2 001
Pembimbing II
Drs. Sadiman, M.Pd
NIP 19540808 198103 1 004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
iv��
HALAMAN PENGESAHAN
�
�
Skripsi dengan judul : PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN OPEN OFFICE IMPRESS UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATA
PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SDN
DADAPSARI NO 129 SURAKARTA TAHUN 2011.Oleh
Nama : Nurul Shofiatin Zuhro
NIM : K7107042
Telah disetujui untuk depertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi persyartan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, pada
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd …………………………….
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd …………………………….
Anggota I : Dra. MG. Dwijiastuti, M.Pd …………………………….
Anggota II : Drs. Sadiman, M.Pd …………………………….
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
v��
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
vi��
ABSTRAK
�
Nurul Shofiatin Zuhro. K7107042. PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN OPEN OFFICE IMPRESS UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATA
PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SDN
DADAPSARI NO 129 SURAKARTA TAHUN 2011.
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Mei 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep cahaya dan
alat optik pada siswa kelas V SD Negeri Dadapsari No 129 Surakarta Tahun 2011
melalui penggunaan media pembelajaran Open Office Impress. Bentuk penelitian
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model siklus.
Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu Tahap Perencanaan (Planning),
Tahap Pelaksanaan (Acting), Tahap Pengamatan (Observing), dan Tahap Refleksi
(Reflecting). Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Dadapsari
No 129 Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, angket,
observasi dan dokumentasi. Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil
belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Angket diberikan kepada siswa
untuk mengumpulkan data tentang tingkat pemahaman siswa. Observasi untuk
mengumpulkan data tentang keaktifan siswa pada proses pembelajaran.
Dokumentasi untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah pelaksanaan penelitian. Teknik analisis data menggunakan model
interaktif yang terdiri tiga komponen analisis, yaitu : reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan atau verivikasi.
Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan rata-rata nilai hasil belajar
IPA pada pokok bahasan cahaya dan alat optik yang diperoleh siswa. Pada tes
awal sebesar 57,47; kemudian pada Siklus I 67,30; menjadi 77,41 pada Siklus II.
Kemudian adanya peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa yang pada tes
awal hanya 40,48%; pada Tes Siklus I 76,19% dan pada Siklus II menjadi
91,67%.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran Open Office Impress dapat meningkatkan
pemahaman konsep cahaya dan alat optik mata pelajaran IPA pada siswa kelas V
SD Negeri Dadapsari No 129 Surakarta.
Kata kunci : media pembelajaran, open office impress, pemahaman konsep,
cahaya dan alat optik, IPA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
vii��
ABSTRACT�
�
Nurul Shofiatin Zuhro. K7107042. THE USE OPEN OFFICE IMPRESS
LEARNING MEDIA TO INCREASE UNDERSTANDING CONCEPT OF
CAHAYA AND ALAT OPTIK SCIENCE SUBJECT AT STUDENT OF
FIFTH GRADE IN SECOND SEMESTER SDN DADAPSARI NO 129
SURAKARTA YEAR 2011.
Script. Faculty of Teaching and Education. Sebelas Maret University of
Surakarta, May 2011.
This research target is to measure the influence of open office impress
learning media to increase undersatnding concepts of cahaya and alat optik the
sains at student of fifth grade in SDN Dadapsari no 129 Surakarta regency. The
form of this class room action research is using cyclic model. Each cycle consist
of four steps, that are Planning, Execution ( Acting), Preception (Observing), and
Reflecting. As research subject is students of fifth grade SDN Dadapsari no 129
Subdistrist of Sangkrah, Pasar Kliwon, Surakarta regency.
Collecting data technique are using written test, quisioner, observation, and
documentation. Test to be used to measure data of student’s score product after
learning process execution. Quisioner used to get the data of understanding
concepts. Observation is used to get data of student’s learning process. And
Documentation used to get data of student’s score before and after research. Data
analysis technique use interactive model that consist of three analysis component,
that are : data reduction, data display, and conclution drawing/ verification.
The result of this research shows the increase of student’s average score in
cahaya and alat optik of science subject from previous. At pre test shows average
score 57,47; siklus I 67,30 becoming 77,45 at siklus II. Then data shows the
increase of students goal precentage, from 40,48% to 76,19% and 91,67% at last
cycle.
Based on research result above, it can be conclude that the use of Open
Office Impress learning media can increase understanding concepts of cahaya and
alat optik science subject at student of fifth grade SDN dadapsari No 129
Surakarta regency.
Keyword : learning media, open office impress, understanding concept, cahaya
and alat optik, science
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
viii��
MOTTO
“Pada akhirnya, kamu hanya akan mengandalkan dirimu sendiri, dan itulah yang
membuatmu kuat menghadapi apapun yang kamu jalani”
“Tidakkah kamu mengerti, apa yang kamu terima adalah cerminan apa yang
telah kamu berikan”
“Pandanglah dunia dengan kedua matamu, maka kamu akan bersyukur”
“Eling Sangkan Paraning Dumadhi”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
ix��
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada :
Bapak Tukimin, S.PdI, Almh. Ibu Siti Syafaatun dan Ibu saya tercinta,
Purwahyuni yang senantiasa menjaga, membimbing dan mencurahkan kasih
sayang.
Alm. Eyang Moh Bachrin, Almh. eyang Suwarni, Alm Pakdhe Moh. Mashudi,
Budhe Siti Masudah, Budhe Sri, Mas Ika, Mbak Oma, dan keluarga yang telah
mengasuh saya sejak kecil dengan ikhlas dan tanpa pamrih.
Mbak Nur Cholifatur Rohmah, pemberi semangat untuk cepat menyelesaikan
skripsi.
Rekan-rekan ICT Center (Pak Agus Tri, Mas Dwi, Mas Tito, Afif, Pak Win,
Mbak Ikha), rekan-rekan FICOS (Arif, Usman, Budhi, Murtiningsih, dkk), rekan
PAUD FKIP UNS (Mas Respati Agung Marwanto dan Mas Didik Winarko),
terima kasih atas perhatian, pelajaran tentang kehidupan yang diberikan,
perubahan pola pikir yang diajarkan, dan segala bantuan saat dibutuhkan
Septyadi Pityanta
Adik-adik tercinta, Anggias Kharisma Wardhani, dan Zalfa Wahyu Fatwasari
Rekan-rekan S1 PGSD UNS, almamaterku…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
x��
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul “Penggunaan Media
Pembelajaran Open Office Impress Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Cahaya Dan Alat Optik Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas V Semester II
SDN Dadapsari No 129 Surakarta Tahun 2011”
Terwujudnya proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :.
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd, selaku Dekan FKIP UNS
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, selaku ketua jurusan IP FKIP UNS
3. Drs Kartono, M.Pd yang telah membantu kelancaran dalam penyelesaian
skripsi
4. Dra. MG Dwijiastuti, M.Pd yang telah menyediakan waktu selama proses
pengajuan judul sampai dengan selesainya pembuatan proposal skripsi ini.
5. Drs. Sadiman, M.Pd yang senantiasa memberikan bimbingan dengan sepenuh
hati.
6. Yuni Wartono, S.Ag, Kepala SDN Dadapsari No 129 Surakarta atas izin
melaksanakan penelitian di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xi��
7. Winarni, guru kelas V SDN Dadapsari No 129 Surakarta atas waktu yang
diberikan selama melaksanakan penelitian di kelas.
8. Bapak dan Ibu guru SDN Dadapsari No 129 Surakarta, atas segala dukungan
yang diberikan
9. Teman-teman almamater, serta pihak-pihak lain yang ikut membantu ide,
semangat, dan doa atas terselesainya skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat
imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan.
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xii��
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... ii�
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................... iii�
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iv�
ABSTRAK ......................................................................................................................... vi�
ABSTRACT ...................................................................................................................... vii�
MOTTO ........................................................................................................................... viii�
PERSEMBAHAN .............................................................................................................. ix�
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x�
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii�
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiv�
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv�
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xvi�
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1�
A.� Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1�
B.� Rumusan Masalah .................................................................................................. 4�
C.� Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5�
D.� Manfaat Hasil Penelitian ........................................................................................ 5�
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 6�
A.� KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 6�
1.� Tinjauan Tentang Open Office Impress���������������������������������������������������������������
a.� Pengertian Open Source Software����������������������������������������������������������������
b.� Pengertian Open Office Impress�������������������������������������������������������������������
c.� Tombol Fungsi Open Office Impress�����������������������������������������������������������
d.� Keunggulan Open Office Impress����������������������������������������������������������������
e.� Kelemahan Open Office Impress�����������������������������������������������������������������
2.� Tinjauan Tentang Pemahaman Konsep����������������������������������������������������������������
a.� Pemahaman��������������������������������������������������������������������������������������������������
b.� Konsep����������������������������������������������������������������������������������������������������������
c.� Pemahaman Konsep������������������������������������������������������������������������������������
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xiii��
B.� PENELITIAN YANG RELEVAN ...................................................................... 28�
C.� KERANGKA BERFIKIR .................................................................................... 28�
D.� HIPOTESIS .......................................................................................................... 30�
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 30�
A.� Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 30�
B.� Subyek Penelitian ................................................................................................. 30�
C.� Sumber Data ......................................................................................................... 31�
D.� Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 31�
E.� Validitas Data ....................................................................................................... 33�
F.� Teknik Analisis Data ............................................................................................ 34�
G.� Indikator Kinerja .................................................................................................. 36�
H.� Prosedur Penelitian .............................................................................................. 36�
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 40�
A.� Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................... 40�
1.� Deskripsi Kondisi Awal�������������������������������������������������������������������������������������
2.� Tindakan Siklus I������������������������������������������������������������������������������������������������
3.� Tindakan Siklus II������������������������������������������������������������������������������������������������
B.� Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan........................................................... 68�
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 74�
A.� Simpulan .............................................................................................................. 74�
B.� Implikasi ............................................................................................................... 74�
C.� Saran..................................................................................................................... 76�
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 78�
�
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xiv��
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Top Four Media Preferences with Number of Students oleh AAOU
Journal .................................................................................................... 3
Tabel 2 : Silabus Cahaya dan Alat Optik Kelas 5 ................................................ 25
Tabel 3 : Rincian waktu penelitian ...................................................................... 30
Tabel 4 : Data Nilai Tes awal IPA Materi cahaya dan Alat Optik ....................... 40
Tabel 5 : Data Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik pada Pertemuan Pertama
Siklus I .................................................................................................. 46
Tabel 6 : Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik pada Pertemuan Kedua Siklus
I ............................................................................................................. 50
Tabel 7 : Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus I ............................... 55
Tabel 8 : Tabel Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada Pertemuan Pertama
Siklus II................................................................................................. 60
Tabel 9 : Data Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada Pertemuan Kedua
Siklus II................................................................................................. 62
Tabel 10 : Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus II ............................. 67
Tabel 11 : Hubungan Hasil Belajar Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II .. 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xv��
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Proses Komunikasi menurut Berlo...................................................... 6
Gambar 3 : Standard Toolbar .............................................................................. 15
Gambar 2 : Tampilan open office Impress ........................................................... 14
Gambar 4 : Filling and line toolbar ..................................................................... 15
Gambar 5 : Drawing toolbar ................................................................................ 15
Gambar 6 : Slide Toolbar ..................................................................................... 15
Gambar 7 : Slide pane .......................................................................................... 16
Gambar 8 : Task pane .......................................................................................... 16
Gambar 9 : Logo Open Office Impress ................................................................ 21
Gambar 10 :Langkah memulai open office impress .............................................. 22
Gambar 11 : Tampilan awal memulai open office impress .................................. 22
Gambar 12 : Bagan Kerangka Berfikir ................................................................. 30
Gambar 13 : Bagan Teknik Analisis Data : Model Interaktif ............................... 36
Gambar 14 : Prosedur penelitian Tindakan Kelas ................................................ 37
Gambar 15 : Grafik Nilai Tes awal IPA Materi cahaya dan Alat Optik ............... 41
Gambar 16 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik pada Pertemuan
Pertama Siklus I ............................................................................... 47
Gambar 17 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Siklus I Pertemuan
Ke-2 ................................................................................................. 50
Gambar 18 : Grafik Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus I ............... 56
Gambar 19 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada Pertemuan
kedua Siklus II ................................................................................. 60
Gambar 20 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada Pertemuan
Kedua Siklus II ................................................................................ 63
Gambar 21 : Grafik Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus II ............. 67
Gambar 22 : Grafik Peningkatan Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ..... 71
Gambar 23 : Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran Pertemuan Pertama
Siklus I ........................................................................................... 154
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xvi��
Gambar 24 : Kerjasama Siswa Dalam Menyelesaikan Percobaan Pertemuan
Pertama Siklus I ............................................................................. 154
Gambar 25 : Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kedua Siklus I Penjelasan Materi
....................................................................................................... 155
Gambar 26 : Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kedua Siklus I Pembuatan
Periskop Sederhana ........................................................................ 156
Gambar 27 : Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Pertemuan Kedua Siklus I ..... 157
Gambar 28 : Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus II .................... 158
Gambar 29 : Menampilkan Video Pembelajaran Pertemuan Pertama Siklus II 159
Gambar 30 : Siswa Menyimak Materi dan Video Pembelajaran Pertemuan
Pertama Siklus II ............................................................................ 160
Gambar 31 : Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi pertemuan Pertama Siklus II ... 161
Gambar 32 : Pertemuan Kedua Siklus II............................................................. 162
Gambar 33 : Guru Menjelaskan Materi Pertemuan Kedua Siklus II .................. 163
Gambar 34 : Siswa Maju Kedepan Kelas Pertemuan Kedua Siklus II ............... 164
Gambar 35 : Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa Pertemuan Kedua Siklus II
....................................................................................................... 165
Gambar 36 : Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi pertemuan Kedua Siklus II ..... 166
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xvi��
DAFTAR LAMPIRAN
�
Lampiran 1 : Silabus IPA Kelas V Cahaya Dan Alat Optik ................................. 81
Lampiran 2 : Kisi - Kisi Dan Soal Tes awal ......................................................... 82
Lampiran 3 : Daftar Nilai Test awal Siswa ........................................................... 87
Lampiran 4 : Materi Pembelajaran ........................................................................ 88
Lampiran 5 : RPP Pertemuan Pertama Siklus I .................................................... 92
Lampiran 6 : Kisi Kisi Soal, Soal, Dan Kunci Jawaban Pertemuan Pertama Siklus
I ...................................................................................................... 97
Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama Siklus I Percobaan 1 .... 100
Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama Siklus I Percobaan 2 .... 102
Lampiran 9 : Preview Slide Pertemuan Pertama Siklus 1................................... 103
Lampiran 10 : Daftar Nilai Siswa Pertemuan Pertama Siklus I .......................... 106
Lampiran 11 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Pertama Siklus I .................... 107
Lampiran 12 : RPP Pertemuan Kedua Siklus I ................................................... 110
Lampiran 13 : Kisi – Kisi Soal, Soal Dan Kunci Jawaban Pertemuan Kedua
Siklus I ......................................................................................... 113
Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ........................ 117
Lampiran 15 : Preview Slide Pertemuan Kedua Siklus I .................................... 118
Lampiran 16 : Daftar Nilai Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ............................ 121
Lampiran 17 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ...................... 122
Lampiran 18 : RPP Pertemuan Pertama Siklus II ............................................... 124
Lampiran 19 : Kisi-Kisi Soal, Soal, Dan Kunci Jawaban Pertemuan Pertama
Siklus II ....................................................................................... 129
Lampiran 20 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ..................... 132
Lampiran 21 : Preview Slide Pertemuan Pertama Siklus II ................................ 133
Lampiran 22 : Daftar Nilai Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ........................ 134
Lampiran 23 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Pertama Siklus II .................. 135
Lampiran 24 : RPP Pertemuan Kedua Siklus II .................................................. 137
Lampiran 25 : Kisi-Kisi, Soal, Dan Kunci Jawaban Pertemuan Kedua Siklus II 140
Lampiran 26 : Lembar Kerja Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ........................ 145
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
�
xvii��
Lampiran 27 : Preview Slide Pertemuan Kedua Siklus II ................................... 146
Lampiran 28 : Daftar Nilai Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ........................... 148
Lampiran 29 : Hasil Observasi Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ..................... 149
Lampiran 30 : Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran .......... 151
Lampiran 31 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama Siklus I ..................... 152
Lampiran 32 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus I ........................ 154
Lampiran 33 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama Siklus II .................... 156
Lampiran 34 : Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus II ...................... 158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 �
1 �
�
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, kondisi pendidikan di Indonesia dalam keadaan yang
memprihatinkan jika dilihat darikualitas dan tantangan global yang harus
dihadapinya (Suyanto, 2006:3). Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah
satu bagian dari pembangunan nasional perlu diwujudkan guna peningkatan dan
kemajuan pendidikan bangsa. Oleh karena itu pemerintah berupaya semaksimal
mungkin dengan mengadakan perbaikan dan penyempurnaan di bidang
pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pendidikan yang diarahkan
pada penataan proses belajar.
Keadaan di sekolah dasar dengan sistem guru kelas tidak menutup
kemungkinan banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan media
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang
diharapkan. Karena guru dituntut untuk mengejar target materi yang cukup
banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada SD Negeri
Dadapsari No 129 Surakarta, hasil nilai tes awal pada siswa kelas V mata
pelajaran IPA materi Cahaya ditemukan nilai dibawah nilai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 25 siswa dari 42 siswa, sedangkan nilai
standar KKM yaitu 6,3. Persentase siswa dengan nilai <63 mencapai mencapai
60% atau lebih dari separuh siswa tidak dapat melampaui nilai ketuntasan
sehingga dapat dikatakan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kurang
optimal dan perlu ditingkatkan.
Keadaan yang telah dipaparkan diatas terjadi karena pada saat guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran tidek menghadirkan media pembelajaran
yang efektif untuk menarik minat, perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
Guru lebih mendominasi kelas, sehingga siswa cenderung pasif dalam kegiatan
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
�
�
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang pesat
memungkinkan setiap orang memperoleh informasi yang melimpah, cepat, dan
mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia (Siahaan, 2009) Teknologi
Modern dalam bidang komunikasi dengan produk yang berupa peralatan
elektronik dan bahan (software) yang disajikannya telah mempengaruhi seluruh
sektor kehidupan termasuk pendidikan (Miarso, 1989 : 3). Perkembanagn ilmu
pengetahuan dan teknologi juga semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan
dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Sehingga banyak
berkembang pula media pembelajaran berbasis teknologi, khususnya teknologi
komputer yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Salah satu solusi yang dapat diambil adalah menggunakan media
pembelajaran berbasis teknologi komputer yakni open office impress. Open office
impress merupakan software aplikasi untuk menyajikan presentasi dalam bentuk
slide yang dapat dikustomisasi. Disebutkan dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Open Office.org_Impress, bahwa Open Office.Org
Impress atau dikenal dengan sebutan IMPRESS saja adalah Perangkat lunak untuk
membuat presentasi multimedia dan media interaktif. Impress adalah perangkat
yang canggih untuk membuat presentasi multimedia yang efektif. Presentasi akan
tampak luar biasa dengan clip art 2D dan 3D, efek khusus, animasi, video dan
perangkat penggambar yang canggih.
Open Office impress merupakan salah satu software berbasi open source.
Artinya, pengguna (user) dapat mengunduh kode sumber secara bebas untuk
mendapatkan software yang legal. Berbeda dengan software berbasis closed
source, untuk mendapatkan closed software legal, user harus mengeluarkan
nominal uang untuk dapat memperoleh kode sumber software tersebut.
Dalam jurnal internasional AAOU edisi Desember 2010 dipublikasikan
bahwa terdapat lima tipe media, antara lian : text, graphics, animation, video dan
audio yang digunakan sebagai media pembelajaran berbasis komputer. Hasil dari
penelitian tersebut disajikan dalam tabel 1 berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
�
�
Tabel 1 : Top Four Media Preferences with Number of Students oleh AAOU
Journal
Media Preference Number of
Students
Percentage
(%)
Text + Graphics 17 12
Text + Animation 20 14
Text + Graphics+Audio 25 18
Text + Graphics + Animation + Video 29 21
Total 91 65
Tabel 1 diatas mengilustrasikan data tentang 4 tipe media yang paling
diminati siswa. Hasil data diatas diambil dari 141 siswa, tercatat 91 siswa atau
65% yang aktif memberikan pilihannya. Tabel diatas menunjukkan bahwa media
pembelajaran yang lebih disukai siswa adalah media pembelajaran gabungan dari
tipe teks, grafis, animasi dan video, yaitu menempati jumlah paling tinggi dengan
persentase 21%. Media pembelajaran efektif yang dapat mengkolaborasikan teks,
grafis, suara, animasi dan video dapat dijumpai pada open office impress.
Dalam Encyclopedia of Educational Media Communication and
Technology (Urwin, Derick & Mc Aleese, 1978:149) disebutkan bahwa “The
broad of computer uses can be shown again by selecting some of the less likely
uses in six areas of teaching : maths, sciences, social sciences, art and
humanities; languages and communications”. Keluasan penggunaan komputer
dapat ditunjukkan dengan memilih beberapa hal kecil seperti yang digunakan
pada enam bidang pengajaran seperti matematika, IPA, sosial-sains, seni dan
humaniora, bahasa dan komunikasi. Ilmu Pengetahuan Alam atau disingkat
dengan IPA, merupakan mata pelajaran yang memerlukan banyak variasi dalam
penggunaan media pembelajaran, karena dalam IPA tidak semua materi yang
memerlukan simulasi dan praktik kerja/ demonstrasi langsung dapat dihadirkan
kedalam kelas, sehingga guru perlu menyederhanakan kondisi tersebut dengan
menghadirkan media pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
�
�
penggunaan Open Office Impress yang termasuk dalam bagian multimedia
berbasis komputer dalam mata pelajaran IPA adalah kolaborasi yang tepat.
Keberhasilan proses belajar mengajar pada peajaran IPA dapat diukur
dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan
ini dapat dilihat dari tingkat pemahaman, tingkat penguasaan materi dan prestasi
belajar siswa.Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi
belajar makin tinggi pula keberhasilan pembelajaran, namun pada kenyataannya
dapat di lihat bahwa prestasi yang dicapai siswa masih tergolong rendah, terutama
pada pembelajaran IPA.
Pembelajaran IPA khususnya pada materi cahaya dan alat optik adalah
salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa. Materi Cahaya dan alat optik
membutuhkan penalaran yang tinggi. Sedangkan pembelajaran IPA masih
menggunakan media konvensional, media yang digunakan guru adalah media
gambar sederhana, melukis proses pemantulan cahaya dan pembentukan bayangan
pada cermin, serta hanya mengerjakan soal-soal latihan sehingga masih banyak
siswa yang mengalami kesulitan dalam penalaran.
Media pembelajaran Open Office Impress diharapkan dapat digunakan
sebagai media alternatif yang sesuai dengan perkembangan zaman di bidang ICT
dan sebagai bentuk dukungan terhadap program IGOS 2011 untuk meningkatkan
pemahaman konsep belajar siswa. Pentingnya Open Office Impress dalam
kegiatan pembelajaran sangat besar, sehingga menarik perhatian peneliti untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Pembelajaran Open
Office Impres Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Cahaya dan Alat
Optik Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas V Semester II SDN Dadapsari No
129 Kota Surakarta Tahun 2011”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Apakah penggunaan media Open Office Impress dapat meningkatkan pemahaman
konsep cahaya dan alat optik mata pelajaran IPA pada siswa kelas V semester II
di SD Negeri Dadapsari No 129 Kota Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
�
�
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman
konsep cahaya dan alat optik mata pelajaran IPA pada siswa kelas V semester II
melalui penggunaan media Open Office impress di SD Negeri Dadapsari No 129
Kota Surakarta.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian dapat memberikan masukan berharga berupa
konsep-konsep, sebagai upaya untuk peningkatan dan
pengembangan ilmu.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi
para peneliti di bidang pendidikan selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam peningkatan pemahaman konsep IPA pada pokok bahasan
cahaya dan alat optik.
b. Bagi para guru, hasil penelitian dapat menjadi tolok ukur dan bahan
pertimbangan guna melakukan pembenahan serta koreksi diri bagi
pengembangan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas
profesinya.
c. Bagi SD Negeri Dadapsari no 129 Kota Surakarta sabagai subjek
penelitian, hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan
koreksi, terutama dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
proses pembelajaran sehingga tercapai prestasi belajar yang
optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6 �
6 �
�
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Tinjauan Tentang Media
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau
kutub) atau sesuatu yang terletak di tengah (Anitah, 2009:4). Dalam bahasa arab,
media adalah wasail atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
(Arsyad, 2005 : 2).Yusufhadi Miarso (1986 : 47) menyebutkan bahwa media
merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar.
Proses kegiatan belajar/ mengajar adalah suatu proses komunikasi (Miarso
1986 : 47). Dengan kata lain, kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada
komunikasi antara penerima pesan sumber lewat media tersebut. Proses ini
dilukiskan oleh Berlo pada gambar 1 berikut.
Dalam gambar 1 diatas terlihat bahwa pesan disalurkan lewat media (M)
oleh sumber (S) akan dapat dikomunikasikan kepada sasaran penerima pesan (P),
apabila terdapat daerah lingkup pengalaman (areaof experience) yang sama antara
si sumber atau penyalur pesan dan si penerima pesan atau sasaran. Daerah lingkup
pengalaman ini pada gambar ditandai dengan arsir. Namun proses komunikasi itu
��
Gambar 1 : Proses Komunikasi menurut Berlo
(Miarso, 1986 : 48)
M ���
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7 �
�
�
sendiri baru terjadi setelah ada reaksi umpan balik (feedback) yang disimbolkan
dengan huruf (U). Dalam hal ini, penerima (P) berubah fungsinya menjadi
sumber.
Dilain pihak, National Education Association (NEA) dalam Azhar Arsyad
(2005 : 5) memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audio-visual dan peralatanya, dengan demikian media dapat
dimanipulasi, dilihat, di dengar, dan dibaca.
Romiszowski dalam Basuki Wibawa (2001:12) menyebutkan bahwa media
adalah pembawa pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima
pesan. Jadi, dalam kegiatan pembelajaran penerima pesan adalah siswa, media
bertindak sebagai pembawa pesan yang berinteraksi dengan siswa melalui indra
mereka. Siswa dirangsang oleh media tersebut untuk menggunakan indranya
sebagai alat penerima informasi. Dan seringkali siswa dituntut untuk
menggunakan kombinasi beberapa indra agar dapat menerima pesan tersebut lebih
lengkap.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa media
adalah sesuatu yang terletak di tengah, sebagai pengantar pesan dari pengirim ke
penerima dalam bentuk komunikasi cetak atau audio visual dan peralatannya.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Dewasa ini orang membedakan antara alat peraga dengan media, namun
banyak pula yang menggunakan kedua istilah itu saling berganti untuk menunjuk
kepada suatu alat atau benda yang sama. Sebetulnya perbedaan keduanya
hanyalah pada fungsi, bukan pada substansi maupun bendanya itu sendiri (Anitah,
2009 : 6). Sri Anitah juga menambahkan bahwa konsep media pembelajaran
mempunyai dua segi yang satu sama lain saling menunjang, yaitu perangkata
keras (hardware) dan materi atau bahan yang disebut perangkat lunak (software).
Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media
pembelajaran digantikan dengan istilah – istilah seperti alat pandang – dengar,
bahan pengajaran (Instructional material), komunikasi pandang-dengar(audio-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8 �
�
�
visual communication), pendidikan alat peraga pandang (visual education),
teknologi pendidikan (educational technology) (Arsyad, 2005:6).
Miarso (1986 : 48) memberikan batasan media pembelajaran, yakni sebagai
sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
siswa.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah sebuah hardware maupun software yang dapat
digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa.
1) Jenis Media Pembelajaran
Sri Anitah (2009) menyebutkan bahwa media pembelajaran dapat
dibagi menjadi empat macam, yaitu : (1) Media Visual (2) Media Audio
(3) Media Audio Visual dan (4) Multimedia.
a) Media Visual
Media visual juga disebut sebagai media pandang, karena
seseorang dapat menghayati media tersebut menggunakan
pandangannya. Media visual ini dapat dibagi dua, yaitu media visual
yang dapat diproyeksikan, dan media visual yang tidak dapat
diproyeksikan.
b) Media Audio
Media audio adalah media yang hanya memanipulasikan
kamampuan – kemampuan suara semata – mata (Miarso, 1986 ; 53).
Media audio dapat digunakan dalam kelas agar informasi
(bahan pelajaran) dapat disampaikan dengan berbagai cara
penyampaian dan rekaman suara manusia atau suara lain untuk
tujuan pembelajaran. Jenis media audio tersebut antara lain : open-
reel, tape recorder, casette tape recorder, piringan hitam, radio, atau
MP3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9 �
�
�
c) Media Audio Visual
Melalui media audio visual, seseorang tidak hanya dapat
melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus dapat
mendengar sesuatu yang divisualisasikan.
d) Multimedia
Helzafah (2004) dalam Sri Anitah menyebutkan multimedia
dapat diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara
berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi.
Multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai
media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu
topik mata pelajaran.
Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara
sederhana ia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa
kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video (Arsyad :
2005 : 170). Arsyad menambahkan, definisi sederhana ini telah
mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian
bukunya sebelumnya, misalnya kombinasi slide dan tape audio.
Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih
jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak
keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian, arti multimedia
yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam
kombinasi gerak, grafik, teks, suara, video dan animasi.
Penggabungan ini merupakan satu kesatuan yang secara bersama-
sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.
Open office impress dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran. Open office impress merupakan salah satu bagian dari
multimedia, karena open office impress dioperasikan menggunakan
bantuan komputer dan mampu mengkombinasikan gerak, grafik,
teks, suara, video dan animasi dalam satu wadah, bahkan secara
bersamaan hal ini memenuhi ciri – ciri media yang layak digunakan
yang dijelaskan selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10 �
�
�
2) Ciri – Ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2005:11) ciri media
pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Fiksatif (fixative property).
Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek.
2. Manipulatif (manipulatif property).
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada
siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan
gambar time-lapse recording.
3. Distributif (distributive property).
Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu
tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat
menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
3) Manfaat Media Pembelajaran
Kemp & Dayton, dalam buku karangan Azhar Arsyad yang
berjudul Media Pembeajaran (2005:21) mengemukakan beberapa hasil
penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media
sebagai integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama
pembelajaran langsung sebagai berikut :
1. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkanya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat lebih singkat.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11 �
�
�
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan saja dan dimana diinginkan
atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang
dengan baik, spesifik, dan jelas.
7. Sikap posesif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan
terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
4) Model Perencanaan Penggunaan Media
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, perlu adanya sebuah
perencanaan tentang pemilihan media yang tepat. Model perencanaan
penggunaan media yang efektif diungkapkan oleh Heinich, dkk (1982)
dalam Azhar Arshyad (2005 : 67) disebut dengan ASSURE (Analyze
learner characteristics, State objective, Select or modify media, Utilyze,
Require learner response and Evaluate. Model ini menyaranken enam
kegiatan dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut.
a) Analyze learner characteristics (A)
Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka
siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi
pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar belakang budayadan
sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka.
b) State objective (S)
Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku
atau kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap)
yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelah proses belajar
mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media
dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar.
c) Select or modify media (S)
Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi
dan media yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran yang
telah tersedia akan mencapai tujuan, materi dan media itu sebaiknya
digunakan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Disamping itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12 �
�
�
perlu diperhatikan apakah materi dan media itu akan mampu
membangkitkan minat siswa, memiliki ketepatan informasi, memiliki
kualitas yang baik, memberi kesempatan pada siswa untuk
berpartisipasi. Apabila materi dan media yang ada tidak cocok
dengan tujuan, atau tidak sesuai dengan sasaran partisipan, materi dan
media itu dapat dimodifikasi.
d) Utilyze (U)
Menggunakan materi dan media .Setelah memilih materi dan media
yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu
diperlukan untuk menggunakannya.
e) Require learner response (R)
Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa
untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektifan
proses belajar mengajar. Respon siswa dapat bermacam-macam,
seperti mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau
rangkuman informasi/ pelajaran, atau menganalisis alternatif
pemecahan masalah/ kasus. Dengan demikian, siswa akan
menampakkan partisipasi yang lebih besar.
f) Evaluate (E)
Mengevaluasi proses pembelajaran. Tujuan utama evaluasi disini
adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan
pembelajaran, keefektifan media, pendekatan, dan guru itu sendiri.
2. Tinjauan Tentang Open Office Impress
a. Pengertian Open Source Software
Materi atau bahan yang perangkat lunak disebut dengan software
(Anitah, 2009 : 6). Software adalah perangkat lunak yang umumnya
digunakan untuk mengontrol perangkat keras, melakukan perhitungan,
berinteraksi dengan perangkat lunak lainnya, dan lain-lain
(http://software.um.ac.id/?page_id=120)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13 �
�
�
Menurut David Wheeler dalam buku Panduan Pendayagunaan
Opensource Software (2008:1) menyebutkan bahwa :
“secara umum program yang dinamakan free software (perangkat
lunak bebas) atau opensource software (perangkat lunak sumber
terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada
pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan
memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program
asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti
kepada pengembang sebelumnya”.
Setiap software yang di distribusikan kepada user selama ini pasti
memiliki sebuah lisensi yang menunjukkan bahwa software tersebut legal
untuk digunakan. Berdasarkan lisensinya (source), software terbagi atas dua
jenis, yaitu (1) Closed Source Software (2) Open Source Software.
Closed source software merupakan software yang memiliki kode
sumber tertutup, artinya setiap user yang ingin menggunakan software
tersebut secara legal, harus memiliki kode rahasia dari perusahaan
pengembang software. User harus mengeluarkan sejumlah uang untuk
mendapatkan kode rahasia tersebut secara resmi dari perusahaan.
Open source software merupakan sebuah software yang memiliki kode
sumber terbuka, artinya semua kode lisensi terbuka bagi setiap user yang
ingin menggunakan software tersebut, kode lisensi (source code) tersebar luas
diberbagai media seperti internet maupun keping CD. Selain itu, user dapat
mengembangkan software dengan bebas sesuai dengan kebutuhannya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Open Source
Software adalah software yang memiliki kode sumber terbuka yang
memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk memodifikasi program tanpa
harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya.
b. Pengertian Open Office Impress
Open Office Impress merupakan software berbasis komputer yang
digunakan sebagai media untuk presentasi. Sebagaimana dikutip dalam situs
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14 �
�
�
resmi Open Office.org http://www.Open Office.org/product/impress.html,
bahwa “IMPRESS is a truly outstanding tool for creating effective
multimedia presentations. Your presentations will stand out with 2D and 3D
clip art, special effects, animation, and high-impact drawing tool”. Impress
adalah alat yang benar-benar luar biasa untuk membuat presentasi multimedia
yang efektif. Presentasi Anda akan menonjol dengan clip art 2D dan 3D, efek
khusus, animasi,dan tools gambar dengan kualitas tinggi. Dengan penyajian
efek-efek tersebut secara terpadu, maka akan menarik perhatian siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Komunitas Open Source Software dalam buku panduan pemberdayaan
open source menyebutkan bahwa Open Office Impress adalah sebuah media
yang berfungsi untuk menampilkan presentasi sebuah file dalam bentuk slide-
slide yang dapat dimodifikasi oleh penggunanya. Gambar 2 berikut ini adalah
tampilan dari open office impress.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Open Office
Impress adalah sebuah media presentasi yang menampilkan file dalam bentuk
slide dan dapat dimodifikasi oleh pengguna dengan menambahkan clip art ,
animasi, dsb dalam kualitas tinggi.
Gambar 2 : Tampilan open office Impress
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15 �
�
�
open
new
save pdf
spelling
editting Undo redo
Table & chart
hyperlink zoom
c. Tombol Fungsi Open Office Impress
Open office impress memiliki banyak tombol fungsi (toolbar) untuk
mengkustomisasi tampilan slide, berikut adalah toolbar yang sering
digunakan.
1) Standard Toolbar, berisi tombol fungsi standar yang ada di setiap software
office
Gambar 3 : Standard Toolbar
2) Filling and Line Toolbar, berisi tombol fungsi untuk pengaturan garis dan
warna pada setiap gambar dalam sebuah slide.
Gambar 4 : Filling and line toolbar
3) Drawing Toolbar, berisi tools untuk pembutan garis, kotak, text box,
diagram alir, smily, tool untuk memasukkan gambar dari file, dll.
Gambar 5 : Drawing toolbar
4) Slide Toolbar, berisi tools untuk menambah slide, costumisasi bentuk
slide, dan menampilkannya sebagai slide pada layar proyeksi (proyektor)
Gambar 6 : Slide Toolbar
Warna latar Jenis latar Warna garis Tebal garis Tipe garis Arrow style
line
bayangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16 �
�
�
5) Slide Pane, menampilkan tampilan slide secara keseluruhan pada sisi layar
dalam ukuran kecil
6) Task Pane, toolbox untuk mengkustomisasi tampilan slide, didalamnya
terdapat master page, layouts, table design, custom animation, dan slide
translation
Gambar 7 : Slide pane
Gambar 8 : Task pane
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17 �
�
�
Masih banyak toolbar yang dapat ditampilkan pada layar antar muka
(interface) open office impress untuk mengkustomisasi tampilan pada slide
sesuai dengan kebutuhan user.
d. Keunggulan Open Office Impress
Keunggulan menggunakan media pembelajaran open office impress
antara lain :
1) Dapat diperoleh secara gratis
Software open office impress yang legal dapat diproleh secara cuma –
cuma.
2) Bebas dikembangkan oleh publik
Masyarakat umum dapat dengan leluasa mengembangkan software
tersebut sesuai kebutuhan, misalnya disesuaikan dengan budaya dan
bahasa local
3) Lebih baik dari sisi desain
Desain yang disajikan lebih baik sehingga akan mudah menarik
perhatian anak dalam kegiatan pembelajaran.
4) Penyajian yang lebih baik
Open Office impress dapat menyajikan fitur animasi teks, video,
gambar, dsb secara bersamaan dan terintregrasi, hal ini akan menarik
perhatian anak dalam penyajian materi pembelajaran.
e. Kelemahan Open Office Impress
Kelemahan dalam penggunaan Open Office impress sejauh ini hanya
terletak pada permasalahan teknis, yaitu format dokumen yang berubah
apabila dokumen tersebut dibuka melalui platform lain, seperti windows
maupun macOS. Selebihnya hanya permasalahan user interface (tampilan)
yang belum familiar bagi penggunanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18 �
�
�
3. Tinjauan Tentang Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut Sudirman Siahaan (2009) belajar menurut definisi yang paling
sederhana adalah proses interaksi yang dilakukan oleh seseorang dengan
sumber belajar untuk mengubah keadaannya dari yang semula tidak tahu
menjadi tahu. Namun banyak pakar yang mengartikan belajar dalam definisi
lain.
Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, serta nilai sikap yang mana perubahan tersebut bersifat relatif
konstan dan berbekas(Winkel, 1986 : 61)
Nana Sudjana (1990 : 71) Belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari
berbagai bentuk seperti: perubahan, pemahaman, sikap tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang lain
yang ada pada individu yang belajar
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah proses interaksi aktif pada diri seseorang dengan
lingkungan pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta nilai sikap yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
b. Ciri-ciri Belajar
Dalam kegiatan belajar harus didapat didalamnya suatu tanda atau ciri,
sehingga seseorang dikatakan belajar. Karena ada seseorang dikata belajar
tetepi justru yang terjadi adalah bermain. Walaupun ada pemahan tentang
belajar sambil bermaian atau bermain sambil belajar. Untuk itu satu kegiatan
dapat dikategorikan belajar harus mempunyai ciri-ciri tertentu. Kegiatan
belajar memiliki ciri-ciri. seperti:
1) Siswa berpartisipasi aktif meningkatkan minat dan tercapainya tujuan
instruksional. Berperan aktif dalam proses belajar mengajar bukan
berarti cukup mendengarkan saja dan bersikap diam untuk tidak untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19 �
�
�
mengganggu melainkan didalamnya ada proses memperhatikan, mau
bertanya, mencoba dan memberikan tanggapan terhadap permasalahan
pelajaran yang timbul berasal dari siswa maupun dari guru itu sendiri.
Dengan sikap aktif akan berpengaruh positif terhadap hasil belalar.
2) Adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan. Keputusan siswa
terhadap lingkungan terhadap mengakibatkan terhentinya proses
pemahaman terhadap materi ajar yang menjadi objek dalam
pembelajaran, sehingga proses itu harus berjalan melalui bermacam
penggalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan
tertentu. Pengalaman belajar bersumber dari suatu kebutuhan dan tujuan
peserta didik sendiri yang mendorong motivasi secara
berkesinambungan.
3) Belajar merupakan proses berkelanjutan hingga mendapat pengertian
yang mendalam, sehingga hasil belajar itu diterima oleh peserta didik
apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta
bermakna baginya. Kebermaknaan dalam belajar menyangkut berbagai
aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam
pengertian pemecahan suatu masalah berpikir, ketrampilan, kecakapan,
kebiasaan, ataupun sikap.
4) Mengembangkan kemampuan siswa kearah lebih maju dan baik, hasil
belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah,
jadi tidak sederhana dan statis.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Winkel (1986;19), mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa sebagai berikut:
1) Faktor-faktor pada pihak siswa meliputi:
1) Faktor psikis yakni intelektual dan non intelektual. Faktor
intelektual mencakup intelegensi, kemampuan belajar dan cara
belajar. Sedangkan faktor non intelektual mencakup: motivasi
belajar, sikap, perasaan, minat dan kondisi, akibat keadaan
sosiokultural/ekonomis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20 �
�
�
2) Faktor fisik yaitu kondisi fisik meliputi kelima indera, yaitu
indera penglihat, pendengar, peraba, pembau dan perasa. Dalam
pembelajaran kelima indera tersebut yang berperan penting adalah
pendengaran dan penglihatan. Kondisi fisik yang lain mungkin
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah:
Apakah siswa tersebut cacat atau tidak? juga keseimbangan
bentuk tubuhnya.
2) Faktor-Faktor luar siswa meliputi:
a) Faktor belajar sekolah mencakup: kurikulum, pengajaran, disiplin
sekolah, guru, fasilitas belajar dan pengelompokkan siswa.
b) Faktor sosial di sekolah mencakup: sistem sosial, status sosial
siswa dan interaksi guru serta siswa.
c) Faktor situasional mencakup: keadaan politik, ekonomi, keadaan
waktu dan tempat, keadaan musim, dan iklim.
d. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Muhammad Surya dalam (Isjoni, 2009:72)
merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Tim SBM PGSD (2007 : 7) pembelajaran adalah
membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan pembelajaran diarahkan
untuk membangun kemampuan berfikir dan kemampuan menguasai materi
pembelajaran, dari pengetahuan yang sumbernya dari luar diri siswa
kemudian dikonstruksi dalam diri individu siswa. Pengetahuan tidak
diperoleh dengan cara diberikan atau ditransfer dari orang lain, tetapi
dibentuk dan dikonstruksi oleh individu itu sendiri sehingga siswa itu mampu
mengembangkan intelektualnya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran adalah proses perubahan yang dilakukan oleh individu yang
diarahkan untuk membangun kemampuan berfikir dan kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21 �
�
�
menguasai pengetahuan dari luar diri siswa kemudian di konstruksi dalam diri
siswa.
e. Pembelajaran Menggunakan Open Office Impress
Open office impress dapat digolongkan kedalam jenis media
Multimedia, hal ini disebabkan karena open office impress didukung fitur –
fitur yang dapat mengkolaborasikan berbagai jenis media, seperti teks,
gambar, animasi, bahkan video. Selain itu open office impress dapat
dimasukkan kedalam jenis media berbantuan komputer, karena media ini
hanya dapat dioperasikan menggunakan komputer. Software ini digunakan
sebagai media pembelajaran dengan menampilkan slide-slide berisi materi
pembelajaran secara otomatis, dan dapat dikustomisasi sesuai dengan
kebutuhan.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, perlu beberapa tahapan dalam
pengoperasian open office impress, yaitu :
1) Persiapan alat pendukung, yakni persiapan berupa sambungan listrik,
kabel, proyektor/ LCD, komputer atau laptop dan speaker jika
diperlukan.
2) Menjalankan software, menjalankan open office impress dapat
dilakukan dengan meng-klik file secara langsung, namun langkah-
langkah pembuatan file open office impress dapat dilakukan melalui
langkah berikut :
a) Klik ikon open office impress pada komputer
b) Selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini, klik pada
link “Presentation”
Gambar 9 : Logo Open Office Impress
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22 �
�
�
c) Klik “Create” untuk memulai menggunakan Open Office impress
4. Tinjauan Tentang Pemahaman Konsep
a. Pemahaman
Menurut Nana Sudjana (1990 : 24-25) pemahaman dapat diartikan
sebagai kesanggupan menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri suatu
yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dan yang telah
dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
Menurut Tim SBM PGSD (2007 : 34) bahwa hasil dari pemahaman lebih
tinggi satu tingkat dari hasil pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep, untuk itu
diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang
ada dalam konsep tersebut. Tingkat pemahaman dibedakan menjadi 3 kategori,
yaitu :
Gambar 10 :Langkah memulai open office impress
Gambar 11 : Tampilan awal memulai open office impress
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23 �
�
�
1) Pemahaman terjemahan
Mulai terjemahan dalam arti sebenarnya, mengartikan dan menerapkan
prinsip – prinsip.
2) Pemahaman penafsiran
Menghubungkan bagian – bagian terdahulu dengan yang diketahui
berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan
kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
3) Pemahaman ekstrapolasi
Kemampuan melihar arti dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan
tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti waktu,
dimensi, kasus ataupun permasalahannya.
Karakteristik soal – soal pemahaman misalnya mengungkapkan tema, topik,
atau masalah yang sama dengan yang pernah dipelajari atau diajarkan, tetapi
materinya berbeda. Sebagian item pemahaman dapat disajikan dalam gambar,
denah, diagram, atau grafik. Dan dalam tes obyektif, tipe pilihan ganda dan tipe
benar – salah banyak mengungkapkan aspek pemahaman.
b. Konsep
Menurut Rosser (1984) dalam Wahyu Hari Kristiyanto (2005 : 25-26)
konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas obyek-obyek, kejadian-
kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan – hubungan yang mempunyai atribut
yang sama. Flavell (1970) menyarankan bahwa konsep-konsep dapat berbeda
dalam 7 dimensi , yaitu :
1) Atribut
Atribut dapat berupa fisik, seperti warna, bentuk dan juga dapat berupa
fungsional
2) Struktur
Stuktur menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu.
3) Keabstrakan
Konsep dapat dilihat dan konkret, atau dapat juga lebih abstrak.
4) Keinklusifan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24 �
�
�
Pemahaman konsep tergantung jumlah contoh – contoh yang terlibat.
5) Generalitas
Makin umum suatu konsep, makin banyak asosiasi yang dapat dibuat
dengan konsep-konsep lainnya.
6) Ketepatan
Menurut Klausmeier (1997), konsep-konsep pada tingkat formal yang
paling tepat, sebab pada tingkat ini atribut-atribut yang dibutuhkan konsep
dapat didefinisikan.
7) Kekuatan
Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju bahwa
konsep tersebut penting
c. Pemahaman Konsep
Tingkat pencapaian konsep harus disesuaikan dengan perkembangan
kognitif siswa. Untuk tingkat perkembangan pra operasional, konsep yang
dipelajari pada tingkat konkret atau identitas. Pada tingkat perkembangan
operasional konkret dapat diharapkan tingkat pencapaian klasifikasi, paling
sedikit untuk konsep-konsep yang mempunyai contoh – contoh konkret.
Pemahaman konsep kesanggupan menjelaskan dengan susunan
kalimatnya sendiri mengenai suatu abstraksi yang mewakili satu kelas obyek-
obyek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan – hubungan yang
mempunyai atribut yang sama.
5. Tinjauan Tentang Pembelajaran IPA SD
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil kegiatan manusia, berupa
pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar
yang diperoleh dari pengalaman, melalui serangkaian proses ilmiah, antara
lain: penyelidikan, penyusunan, gagasan-gagasan, (Departernen P dan K,
1994;93). Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan, sikap dan nilai ilmiah pada
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25 �
�
�
b. Teori Belajar Tentang IPA
3) Teori Piaget
Proses dan perkembangan belajar anak SD memiliki
kecenderungan sebagai berikut: beranjak dari hal-hal yang kongkret,
memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu kebutuhan terpadu dan
melalui proses manipulatif oleh karena itu pembelajaran di SD harus
direncanakan, dilaksanakan dan pada gilirannya dinilai berdasarkan
kecenderungan-kecenderungan di atas. Definisi yang paling banyak
dikenal adalah perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman.
Menurut definisi kognitif belajar adalah suatu proses yang aktif'
konstruktif dan berorientasi pada tujuan yang kesemuannya tergantung
pada aktifitas mental peserta didik.
4) Teori Gestall
Menurut teori Gestall yang mengemukakan oleh Nafka dan
Wertheiner adalah “insight” merupakan inti dari belajar dalam teori ini
belajar diartikan sebagai proses untuk mendapatkan atau untuk
mengubah “ insight” pandangan harapan untuk atau pola tingkah laku.
Dengan mencermati teori Gestall dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses perubahan perilaku manusia terjadi sebagai hasil
latihan. Adapun aplikasi dari teori Piaget dan teori Gestall terhadap
pembelajaran IPA keduanya beranjak dari hal-hal yang konkret,
memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan terpadu, dan
melalui proses manipulatif, sehingga terjadi perubahan perilaku yang
diakibatkan oleh pengalaman.
c. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 kelas
5 sekolah dasar, mata pelajaran IPA memiliki sebaran materi yang
digambarkan pada tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2 : Silabus Cahaya dan Alat Optik Kelas 5
Kompetensi
Dasar Indikator
Penilaian
Sumber
Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26 �
�
�
6.1
Mendeskripsi-
kan sifat-sifat
cahaya
1. Menjelaskan berbagai
sifat – sifat cahaya yang
mengenai berbagai benda
(bening,berwarna, dan
gelap) dengan jelas.
2. Menyebutkan contoh sifat
– sifat cahaya dalam
kehidupan sehari – hari.
3. Menunjukkan bukti
bahwa cahaya putih
terdiri atas berbagai
warna, misalnya dengan
menggunakan cakram
warna
4. Membuat pelangi melalui
percobaan sederhana.
• Pengamatan
• Tes tertulis
• Penilaian
performance
unjuk kerja
1. Silabus
KTSP IPA
Kelas 5.
2. IPA 5
Salingtemas.
3. Senang
Belajar IPA
Untuk Kelas
5
4. Presentasi
materi
5. Alat peraga
6.2
Membuat
suatu karya/
model,misal
periskop atau
lensa dari
bahan
sederhana
dengan
menerapkan
sifat-sifat
cahaya
1. Menyebutkan kelainan –
kelainan yang terjadi pada
mata
2. Menyebutkan alat yang
menggunakan prinsip
sifat – sifat cahaya.
3. Menyebutkan fungsi –
fungsi dari alat yang
menggunakan prinsip
sifat – sifat cahaya.
4. Mampu membuat model
alat optik sederhana
secara berkelompok,
misalnya periskop
• Pengamatan
• Tes tertulis
• Penilaian
produk
• Penilaian
performance
unjuk kerja
1. Silabus
KTSP IPA
Kelas 5.
2. IPA 5
Salingtemas
3. Senang
Belajar IPA
Untuk Kelas
5
4. Cermin datar
5. Kardus
bekas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27 �
�
�
d. Tinjauan Tentang Cahaya dan Alat Optik
1) Tinjauan Tentang Cahaya Dan Alat Optik
a) Pengertian Cahaya
Dalam buku Ensiklopedia Iptek Chapter 4 (2007 : 308) disebutkan
bahwa cahaya merupakan bentuk radiasi elektromagnetik. Selain
itu, dalam kamus Fisika yang disusun oleh Liek Wulardjo (2003 :
122) disebutkan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik
dengan riak gelombang yang mampu menyebabkan rangsangan
kasatmataan (visibilitas).
Kutipan http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya juga menyatakan
bahwa cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
b) Alat Optik
Jenis Alat Optik
(1) Mata
Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting bagi
manusia untuk melihat. Manusia memiliki sepasang mata
berbentuk seperti bola dan terletak di dalam rongga mata
(2) Periskop
Periskop adalah alat optik yang digunakan untuk menggeser
garis pandang menjadi lebih tinggi agar dapat mengamati
benda yang tidak mungkin dijangjau kedudukan mata
(Wilardjo, 2003 : 574). Biasanya digunakan pada kapal
selam. Pergeseran garis pandang ke atas tersebut diperoleh
dengan menggunakan cermin atau prisma di dalam struktur
alat yang sistem optiknya tunggal atau ganda.
(3) Mikroskop
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28 �
�
�
Mikroskop adalah instrumeen yang dapat memperbesar santir
benda – benda kecil dengan menggunakan kanta atau sistem
kanta (Wilardjo, 2003 : 512). Mikroskop biasa digunakan
untuk mengamati benda yang tidak dapat di lihat langsung
oleh mata. Mikroskop optik menggunakan lensa yang
membiaskan sinar untuk menghasilkan perbesaran citra.
(4) Lup
Lup disebut juga kaca pembesar atau suryakanta. Lup
menggunakan lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat
benda-benda ber ukuran kecil sehingga tampak besar.
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Suwarjiyono, Yohanes Leonardus; 2005; dalam penelitiannya yang berjudul :
“Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Pokok Bahasan Sumber Daya Alam (studi Di Kelas Iv Sd Santo
Yakobus Kelapa Gading Jakarta Utara)” menyimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran power point dapat meningkatkan hasil
belajar IPS dengan pokok bahasan Sumber Daya Alam siswa kelas 4A SD
SantoYakobus Kelapa Gading
2. Saleh, Arif Rahmad;2007; dalam penelitiannya yang berjudul “Studi
Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Program
Macromedia Flash Untuk Pembelajaran Materi Larutan Penyangga Sma
Kelas XI” menyimpulkan bahwa dalam penelitian tersebut dihasilkan produk
pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer program
Macromedia Flash.
C. KERANGKA BERFIKIR
Permasalahan rendahnya pemahaman konsep siswa yang rendah pada
pokok bahasan cahaya dan alat optik, disebabkan oleh kelalaian guru dalam
pengadaan media pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Guru
masih mengajar dengan model konvensional, yakni mendominasi kelas, sehingga
siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29 �
�
�
Berpijak dari kondisi diatas, maka langkah alternatif yang dapat diambil
adalah dengan menghadirkan media pembelajaran Open Office Impress. Open
office Impress adalah sebuah software yang dapat digunakan untuk membuat
presentasi multimedia yang efektif, yaitu dengan menyisipkan clip art 2D dan 3D,
efek khusus, animasi, video, dsb. “Animasi dan Efek Slide show membuat
presentasi Anda serasa hidup. Fontwork menyediakan gambar-gambar 2D dan 3D
dari teks. Buat gambar-gambar 3D dengan cepat”. Hal ini dapat dimanfaatkan
sebahai media pembelajaran yang efektif, karena dengan menggunakan Open
Office impress, materi, animasi, dan efek-efek khusus dapat disisipkan untuk
disetting sesuai kebutuhan dan minat siswa, sehingga dapat terbentuk kondisi
belajar yang menyenangkan. Dengan keadaan yang menyenangkan itu siswa tidak
merasa terbebani dalam menerima pelajaran, sehingga semua materi yang
diberikan oleh guru akan mudah diterima oleh siswa.
Open Office Impress merupakan media pemelajaran yang bersifat flexible
artinya dapat digunakan pada semua mata pelajaran untuk menghadirkan kondisi
sebenarnya kedalam kelas dalam bentuk presentasi. Dalam sebuah presentasi
menggunakan Open Office impress sebagai media pembelajaran, dapat disisipkan
bermacam-macam aplikasi, seperti animasi, grafik, bagan, audio, video, dsb.
Dengan kondisi yang berbeda dari media konvensional yang ada sebelumnya,
kontribusi siswa akan lebih banyak. Dengan banyaknya animo siswa terhadap
kegiatan pembelajran, materi yang mudah untuk diserap, maka prestasi belajar
dapat ditingkatkan.
Dalam pelaksanaannya, guru merancang penggunaan media pembelajaran
ini dalam dua siklus. Siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus pertama.
Keberhasilan siklus kedua ditunjukkan dengan adanya peningkatan pemahaman
konsep cahaya dan alat optik pada siswa melalui penggunaan media pembelajaran
open office impress
Rancangan penelitian dapat dilihat pada gambar 12 berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30 �
�
�
D. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dari
penelitian ini adalah : Penggunaan media pembelajaran Open Office Impress dapat
meningkatkan pemahaman konsep cahaya dan alat optik mata pelajaran IPA kelas
V semester II di SD Negeri Dadapsari no 129 Surakarta.
Gambar 12 : Bagan Kerangka Berfikir
Guru tidak menggunakan
media pembelajaran/
menggunakan media
konvensional
Guru menggunakan media
pembelajaran open office
impress
Pemahaman konsep cahaya
dan alat optik meningkat
melalui penggunaan media
pembelajaran open office
impress
Tindakan
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
Pemahaman konsep cahaya
dan alat optik rendah
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30 �
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri Dadapsai No 129 Surakarta,
Jalan Sungai Indragiri No. 6 KelurahanSangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Kota
Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan selama satu semester, yakni mulai bulan
Januari s.d. Juni 2011, dengan rincian waktu pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 : Rincian waktu penelitian
Nama Kegiatan Januari Febuari Maret April Mei Juni
1. Penyusunan Proposal
2. Pembuatan Instrumen
penelitian
3. Revisi & Persetujuan
Proposal
4. Ijin Penelitian
5. Pelaksanaan Penelitian
a. Rencana Siklus I
b. Rencana Siklus II
6. Laporan Penelitian
7. Revisi Penelitian
B. Subyek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas V di SD Negeri
Dadapsari No 129 Surakarta dengan jumlah siswa sebanyak 42 anak terdiri dari
siswa putra sebanyak 24 anak dan putri sebanyak 18 anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31 �
�
�
C. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006 :
129). Data yang dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Sumber
data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini berasal dari :
1. Hasil angket yang diisi oleh siswa kelas V SD Negeri Dadapsari no 129
Surakarta.
2. Hasil observasi siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Hasil jawaban subjek penelitian dalam menyelesaikan soal-soal evaluasi.
4. Dokumentasi berupa foto dan video proses belajar mengajar pada siklus I dan
II.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan metode
pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi.
1. Tes
Tes merupakan serentatan pertanyaan atau latihan yang digunakan sebagai
alat pengukuran keterampilan, sikap, pengetahuan, intelegensi kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006 : 150).
Untuk manusia, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Khusus untuk tes
prestasi belajar yang biasa digunakan disekolah, tes yang digunakan oleh penulis
tergolong dalam jenis tes buatan guru (Arikunto, 2006 : 223). Tes buatan guru
merupakan tes yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu tetapi belum
mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri kebaikannya.
Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang data hasil belajar siswa
pada materi cahaya dan alat optik kelas V SD Negeri Dadapsari No 129 Surakarta.
Ketuntasan hasil belajar siswa merupakan cerminan tingginya pemahaman akan
konsep materi yang disampaikan. Tes yang digunakan adalah tes obyektif, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32 �
�
�
dilaksanakan sebelum pemberian tindakan (Tes awal) untuk mengetahui
kemampuan awal siswa, dan dilaksanakan setelah siklus berakhir (Post Test)
2. Angket
Angket atau disebut juga dengan kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006 : 151). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis angket, yakni angket tertutup dan
angket rating-scale. Angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan
jawabannya sehingga siswa tinggal memilih, dan angket rating-scale adalah
sebuah pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-
tingkatan (Arikunto , 2006; 152). Angket tertutup diberikan kepada siswa sebelum
penelitian tindakan dilaksanakan untuk mengidentifikasi kesulitan siswa pada
pokok bahasan atau materi, madia yang diminati, serta model pembelajaran yang
diinginkan siswa. Angket rating-scale diberikan setelah tindakan siklus selesai
untuk mengetahui perkembangan tingkat pemahaman siswa akan materi
pembelajaran, minat terhadap media pembelajaran, dan sebagainya.
Angket diberikan kepada siswa kelas V SDN Dadapsari No 129 Surakarta
untuk mengumpulkan data tentang respon siswa terhadap penggunaan media
pembelajaran Open Office Impress pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan
media pembelajaran open office impress.
3. Observasi
Abdurrahman Fathoni (2006 : 104) mendefinisikan kegiatan observasi
sebagai teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pengamatan yang
disertai dengan pencatatan – pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek
sasaran. Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan
instrumen pengamatan. Pengamat betugas mengamati setiap proses pembelajaran
dan mengamati segala sesuatu yang terjadi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung serta melaksanakan observasi kepada siswa. Observasi bertujuan
untuk mengamati kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan gejala ketidakberhasilan dalam
perencanaan tindakan dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33 �
�
�
modifikasi pada rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Observasi yang
dimaksud disini adalah pengamatan langsung. Pengamatan langsung dalam artian
pengamatan yang dapat dilakukan dengan tes, angket, dan rekaman gambar
(Arikunto, 2006 : 157).
Observasi dilakukan pada siswa kelas V SDN Dadapsari No 129 Surakarta
untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA
dengan menggunakan media pembelajaran open office impress
4. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang - barang
tertulis (Arikunto 2006; 158). Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda - benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Kajian dokumen dilakukan pada
arsip atau dokumen yang ada. Metode ini digunakan untuk memperoleh data
berupa tindakan dan hasil observasi proses pembelajaran. Dokumen merupakan
bahan tertulis maupun film yang dapat digunakan sebagai sumber data (St Y.
Slamet & Suwarto, 2007 : 5). Dokumen dapat dijadikan sebagai sumber data
karena dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan dapat digunakan
untuk meramalkan kondisi serta perkembangan kegiatan pembelajaran.
Dalam penelitian ini, dokumen untuk menjaring data awal yang berupa
observasi awal dan daftar nilai test awal IPA siswa kelas V pada pokok bahasan
Cahaya dan Alat Optik. Sedangkan untuk mengetahui perkembangan siswa,
dokumen yang digunakan berupa foto dan video selama proses pembelajaran,
hasil observasi guru dan siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan hasil
evaluasi siswa.
E. Validitas Data
Validasi ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara
empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis
tindakan itu benar (Basrowi & Suwandi, 2008 : 132). Untuk menjamin validitas
data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, agar dapat dijadikan dasar
dalam penarikan kesimpulan, teknik yang digunakan adalah dengan triangulasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34 �
�
�
Ide tentang triangulasi bersumber dari ide tentang “ multiple operasional” yang
mengesankan bahwa kesahihan temuan-temuan dan tingkat konfidensinya akan
dipertinggi oleh pemakaian lebih dari satu pendekatan untuk pengumpulan.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan
sarana diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu
(Suwandi : 2009 : 60). Triangulasi yang digunakan yaitu :
1. Triangulasi data dengan cara mengumpulkan data sejenis dari sumber yang
berbeda. Dengan teknik ini diharapkan dapat memberi informasi yang lebih
tepat sesuai keadaan siswa. Misalnya, untuk menggali pemahaman konsep
siswa terhadap materi cahaya dan alat optik, peneliti melakukan
perbandingan data hasil tes Kondisi Awal dan setelah digunakan media
pembelajaran open office impress.
2. Triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda, misalnya
dengan melakukan tes, angket, dan observasi. Penggunaan metode
pengumpulan data yang berbeda ini diusahakan mengarah pada sumber data
yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Strategi yang
digunakan dalam triangulasi metode antara lain : (1) pengecekan terhadap
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik
pengumpulan data, (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber
data dengan metode yang sama (Patton dalam Moleong, 2009 : 331)
3. Triangulasi teori merupakan teknik yang menggunakan prespektif lebih dari
satu teori dalam membahas masalah yang dikaji.
F. Teknik Analisis Data
Patton, 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa
analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Data yang diperoleh dari penelitian
lapangan dianalisis dan diolah secara kualitatif. Matthew B Miles dan Michael
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35 �
�
�
Huberman (1994) mendefinisikan analisis data “as consisting of three concurrent
flows of activity: (1) Data reduction, (2) Data display, and (3) Conclusion
drawing/verification”. Bahwa analisis data terdiri atas 3 alur kegiatan, yaitu
Reduksi data (02) Penyajian data dan (3) Penarikan kesimpulan/ verifikasi
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam analisi data.
Reduksi data adalah suatu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan
pengabstrakan dan informasi yang telah muncul dari beberapa catatan tertulis
yang diperoleh dilapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang
menajamkan, membuang yang tidak perlu, mengarahkan, menggolongkan, dan
mengorganisasi data sehingga dapat ditarik kesimpulan final dan dapat
diverifikasi. Dalam reduksi data, peneliti dapat menemukan kapan saja waktu
untuk mendapatkan data baik melalui angket, observasi, tes, maupun
dokumentasi. Dengan hal tersebut, peneliti harus menginventaris data-data yang
diperoleh dalam bentuk catatan dan ditafsirkan atau diseleksi hingga dapat
diperoleh data yang relevan.
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun dan
memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data tersebut dengan menggabungkan berbagai informasi
yang telah didapat selama kejadian berlangsung dalam bentuk teks naratif. Data
yang diperoleh dilapangan tidak dipaparkan secara keseluruhan, tetapi disajikan
secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab
masalah yang diteliti.
3. Penarikan Kesimpulan/ verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses peninjauan kembali pada
benar tidaknya data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian. Penarikan
kesimpulan sementara masih dapat diuji kembali melalui data melalui perefleksian
kembali misalnya dengan triangulasi. Apabila proses siklus interaktif dapat
berjalan dengan baik, maka keilmiahan hasil penelitian dapat diterima. Setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36 �
�
�
hasil penelitian diuji kebenarannya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian.
Untuk memperjelas proses penelitian teknik analisis diatas, dapat
digambarkan pada gambar 13 berikut.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep sifat-sifat
cahaya yang ditunjukkan dengan nilai minimal 63 sesuai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).penelitian ini akan berhasil jika pada siklus I siswa yang
mencapai nilai >63 (KKM) adalah sebanyak 70% dan pada siklus II nilai > 63
mencapai 80%
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing – masing siklus
memiliki empat tahapan, yakni (1) Rencana tindakan (2) Pelaksanaan Tindakan
(3) Observasi dan (4) Refleksi. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tiap
siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan.
Rancangan ini dijelaskan pada gambar 14 berikut.
Gambar 13 : Bagan Teknik Analisis Data : Model Interaktif
(Matthew B. Miles dan A. Michael Hubberman, 1992;20)
������
����
���� �����
����
���������
���� ����
�
Reduksi Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37 �
�
�
1. Rancangan Tindakan Siklus I
a. Rancangan Perencanaan
1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2) Persiapan materi dan animasi yang berhubungan dengan materi
3) Guru mempersiapkan media pembelajaran tentang materi Cahaya
dan alat optik menggunakan Open Office Impress.
4) Guru mempersiapkan lembar kerja untuk siswa.
b. Rancangan Tindakan
1) Penggunaan Open Office Impress pada Materi Cahaya
2) Guru mempresentasikan materi pembelajaran dengan
menggunakan media Open Office Impress dengan konten materi
yang dikemas antara kolaborasi teks, gambar, audio, dan animasi
3) Mengatasi anak yang tidak fokus terhadap pelajaran dengan
memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
Gambar 14 : Prosedur penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38 �
�
�
c. Rancangan Pengamatan
1) Guru mengamati ketertarikan siswa dalam menerima pelajaran
ketika menggunakan media pembelajaran Open Office Impress.
2) Guru mengadakan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa.
3) Mengadakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran
d. Refleksi
Guru mencari kelemahan-kelemahan yang muncul pada siklus I beserta
pemecahannya. Perbaikan kondisi pembelajaran dilaksanakan pada
siklus II
2. Rancangan Tindakan Siklus II
a. Rancangan Perencanaan
1) Perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi.
3) Mengembangkan alat evaluasi dan media pembelajaran yang
digunakan.
4) Pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan penggunaan media
pembelajaran
5) Persiapan materi dan animasi yang lebih menarik dan sesuai
dengan materi serta minat anak.
6) Pengembangan tipe media pembelajaran dengan penambahan
video.
7) Guru mempersiapkan media pembelajaran tentang materi Cahaya
menggunakan Open Office Impress.
b. Rancangan Tindakan
1) Perbaikan pengoperasian Open Office Impress pada Materi Cahaya
2) Presentasi materi yang lebih menyenangkan dan menimbulkan
peran aktif siswa.
3) Mengatasi anak yang tidak fokus terhadap pelajaran dengan
memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
c. Rancangan Pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39 �
�
�
1) Pengembangan indikator pada instrumen penelitian.
2) Guru mengamati ketertarikan siswa dalam menerima pelajaran
ketika menggunakan media pembelajaran Open Office Impress.
3) Guru mengadakan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa.
4) Mengadakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran
d. Refleksi
Guru melakukan tindakan relfeksi terhadap siklus II, berdasarkan hasil
tes yang diberikan pada siswa, terjadi peningkatan dalam hasil belajar.
Dengan hasil belajar yang semakin meningkat maka dapat disimpulkan
pemahaman konsep siswa terhadap materi cahaya dan alat optik juga
meningkat, sehingga tidak diperlukan adanya siklus lanjutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40 �
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melaksanakan test
awal pada siswa keas V SDN Dadapsari No 129 Surakarta (lampiran 4). Tes awal
ini dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman konsep materi cahaya dan alat
optik. Dari hasil test awal tersebut, menunjukkan bahwa tingkat pemahaman
konsep siswa pada materi cahaya dan alat optik masih rendah. Tingkat
pemahaman konsep siswa terhadap sebuah materi atau pokok bahasan dapat
diukur melalui hasil belajarnya. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya nilai siswa
yang masih belum memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni
sebanyak 25 anak dari 42 siswa atau 59,52% dari jumlah total siswa dalam satu
kelas (lampiran 3). Maka, untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mengadakan
penelitian pada kelas V SDN Dadapsari No 129 Surakarta dengan menggunakan
Open Office impress dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman konsep materi cahaya dan alat optik.
Agar lebih jelas maka kondisi awal hasil belajar IPA pada materi/ pokok
bahasan Cahaya dan Alat Optik dapat dilihat pada tabel 4 bawah ini.
Tabel 4 : Data Nilai Tes awal IPA Materi cahaya dan Alat Optik
No Interval
Nilai
Frekuensi
(fi)
Nilai Tengah
(xi) fi.xi Nilai Rata-
rata
Persentase
Ketuntasan
1 31 - 41 5 36 180 37,20 11,90%
2 42 - 52 9 47 423 47,56 21,43%
3 53 - 63 12 58 696 57,08 28,57%
4 64 - 74 15 69 1035 67,53 35,71%
5 75 - 85 1 80 80 81,00 2,38%
Jumlah 42 290 2414
100%
Nilai rata - rata = 2414 : 42 = 57,47
Ketuntasan Klasikal = (17 : 42) x 100% = 40,48% 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41 �
�
�
Dari tabel 4 nilai IPA materi cahaya dan alat optik pada siswa kelas V SDN
Dadapsari No 129 Surakarta sebelum diadakan tindakan melalui penggunaan
media pembelajaran open office impress, dapat disajikan dalam bentuk grafik pada
gambar 15 berikut.
Gambar 15 : Grafik Nilai Tes awal IPA Materi cahaya dan Alat Optik
Grafik diatas merupakan gambaran kondisi awal yang dilaksanakan dengan
melakukan tes awal. Hasil tes awal menunjukkan bahwa terdapat 5 siswa yang
tergolong pada interval nilai 31 – 41 atau masuk dalam nilai tengah 36, 9 siswa
yang tergolong pada interval nilai 42 – 52 atau masuk dalam nilai tengah 47, 12
siswa yang tergolong pada interval nilai 53 – 63 atau masuk dalam nilai tengah
58, 15 siswa yang tergolong pada interval nilai 64 – 74 atau masuk dalam nilai
tengah 69, dan 1 siswa yang tergolong interval nilai 75 – 85 atau masuk dalam
nilai tengah 80.
2. Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, tiap-tiap pertemuan
terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yang dilaksanakan pada tanggal 24
Febuari 2011 dan 3 Maret 2011. Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut.
�
�
��
��
�
�
�
�
�
��
�
��
Frekuensi
Interval Nilai
���� ���� ����� ��� �����
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42 �
�
�
a. Tahapan Perencanaan
Berdasarkan hasil prestasi belajar pada kondisi awal, dapat diperoleh
informasi data awal bahwa dari 42 siswa kelas V, terdapat 25 siswa atau sekitar
59,52% yang masih belum memahami konsep Cahaya dan alat optik. Hal ini
ditunjukkan dengan perolehan nilai siswa yang belum mencapai nilai 63 sesuai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu, peneliti mengadakan
koordinasi dengan kepala sekolah dan guru kelas untuk membahas alternatif
yang dpat dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman siswa SDN Dadapsari
No 129 Surakarta terhadap materi cahaya dan alat optik.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, peneliti melakukan rencana
tindakan untuk memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan dengan
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 untuk kelas V
pada mata pelajaran IPA materi cahaya danalat optik. Dalam tahap perencanaan
ini, peneliti melakukan serangkaian kegiatan persiapan sebagai berikut :
1) Persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Persiapan kegiatan pembelajaran dimulai dengan pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 5). RPP yang disusun memuat
komponen Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode dan Media Pembelajaran,
Langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Evaluasi sesuai dengan
format RPP terbaru.
2) Menyiapkan materi pembelajaran tentang cahaya dan alat optik
Materi yang dipersiapkan untuk kegiatan pembelajaran dibuat dengan
mengacu pada silabus, RPP, dan buku pelajaran yang digunakan oleh siswa.
Acuan pertama yang digunakan oleh peneliti adalah silabus (lampiran 1).
Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan adalah :
Standar kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan
membuat suatu karya/model
Kompetensi Dasar : 6.1 Mendeskripsi-kan sifat-sifat cahaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43 �
�
�
6.2 Membuat suatu karya/ model,misal periskop atau
lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan
sifat-sifat cahaya
Dari standar kompetensi diatas, dengan mempertimbangkan materi pada
buku ajar, peneliti merumuskan indikator yang ingin dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Indikator tersebut adalah :
6.1 Mendeskripsi-kan sifat-sifat cahaya
1. Mendefinisikan pengertian cahaya.
2. Menjelaskan berbagai sifat – sifat cahaya yang mengenai berbagai
benda (bening,berwarna, dan gelap) dengan jelas.
3. Menyebutkan contoh sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari – hari.
4. Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri atas berbagai warna,
misalnya dengan menggunakan cakram warna.
6.2 Membuat suatu karya/ model,misal periskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya
1. Menyebutkan kelainan – kelainan yang terjadi pada mata
2. Menyebutkan alat yang menggunakan prinsip sifat – sifat cahaya.
3. Menyebutkan fungsi – fungsi dari alat yang menggunakan prinsip sifat
– sifat cahaya.
4. Mampu merancang/ membuat model alat optik sederhana secara
berkelompok, misalnya periskop
Setelah perumusan indikator, peneliti menyusun materi pembelajaran
yang akan ditampilkan dalam slide (Lampiran 9).
3) Menyiapkan media pembelajaran Open Office Impress
Pada tahapan persiapan media pembelajaran, guru membuat daftar
hardware dan software yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran. Persiapan hardware tersebut antara lain (1) Komputer/ laptop
(2) Kabel listrik (3) LCD Projector, persiapan software meliputi persiapan
software open office impress itu sendiri.
Dalam perancangan media, peneliti menuangkan materi dalam bentuk
slide.Tiap slide disajikan dengan transisi gerak agar menarik perhatian siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44 �
�
�
4) Pembuatan lembar observasi dan evaluasi.
Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti juga menyusun lembar
observasi untuk siswa dan guru dengan kriteria – kriteria tertentu (lampiran
11). Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) dan
alat evaluasi berupa test di akhir kegiatan pembelajaran di setiap pertemuan
(lampiran 6 dan 7).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
media Open Office Impress sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
disusun.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 24 Febuari 2011. Pada
pertemuan pertama ini, peneliti sebagai guru menyampaikan materi sifat –
sifat cahaya. Gambaran pelaksanaan pembelajaran dijelaskan dibawah ini.
a) Materi pembelajaran
Pada pertemuan petama, pokok bahasan dalam kegiatan pembelajaran
adalah sifat-sifat cahaya. Materi yang disampaikan sesuai dengan
sistematika yang dibuat dalam RPP. Setiap materi yang disampaikan
dalam slide dilanjutkan dengan penjelasan materi dari guru disertai
dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi (lampiran4).
b) Media pembelajaran yang digunakan
Media open office impress yang digunakann terdiri atas beberapa
slide dengan gaya transisi dan gambar latar yang berbeda – beda.
Gambar latar yang digunakan adalah gambar efek – efek cahaya. Slide
yang digunakan guru mencakup teks, gambar dan efek transisi slide.
c) Kegiatan awal pembelajaran.
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru meminta siswa untuk
melakukan kegiatan berdoa. Setelah kegiatan doa selesai, guru
memberikan apresepsi dengan memberikan serangkaian pertanyaan
kepada siswa yang mengarah ke tujuan pembelajaran. Kegiatan
dialanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45 �
�
�
siswa dengan memaparkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada slide disertai dengan penjelasan termasuk peta konsep materi.
d) Kegiatan inti pembelajaran
(1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, siswa diminta untuk menyimak
penjelasan guru mengenai sifat-sifat cahaya. Guru menampilkan
deskripsi serta contoh gambar yang relevan dan memberi
penjelasan. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
contoh-contoh penerapan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan
sehari-hari, disebutkan pula dalam presentasi slide. Selanjutnya
siswa diminta membentuk lima kelompok dalam satu kelas untuk
melakukan percobaan
Tiga kelompok melakukan percobaan menggunakan cakram
warna, dua lainnya melakukan percobaan pelangi sederhana.
Sebelum demonstrasi dilakukan, guru terlebih dahulu
menjelaskan cara kerja secara keseluruhan.
(2) Elaborasi
Setelah percobaan selesai dilaksanakan, siswa mengerjakan
lembar kerja yang telah tersedia. Dilanjutkan dengan pembahasan
hasil kerja secara klasikal. Perwaklian kelompok percobaan
pelangi sederhana dan perwaklian kelompok percobaan
menggunakan cakram warna diminta untuk maju ke depan kelas
melakukan pembahasan lembar kerja.
(3) Konfirmasi
Guru memberikan konfirmasi mengenai presentasi hasil kerja
siswa secara keseluruhan. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.
e) Kegiatan akhir pembelajaran
Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan guru dan siswa dengan
melakukan review singkat mengenai materi secara keseluruhan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46 �
�
�
kemudian guru menanyakan kepada siswa apakah terdapat materi
yang kurang dipahami.
Kegiatan refleksi dilakukan oleh guru dengan menanyakan tanggapan
siswa tentang materi yang disampaikan, pemahaman siswa, dan
respon terhadap tampilan media pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
Selanjutnya guru menginformasikan kepada siswa tentang materi apa
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
f) Evaluasi pembelajaran
Kegiatan evaluasi pembelajaran dilaksanakan pada kegiatan inti
pembelajaran berupa Lembar kerja siswa (LKS) (Lampiran 7 dan 8)
setelah rangkaian kegiatan utama pembelajaran telah selesai. Kegiatan
evaluasi berupa pemberian soal kepada siswa (lampiran 6).
Hasil dari kegiatan evaluasi pada siklus I dapat dilihat dilampiran 10.
Adapun perolehan nilai siswa pada siklus I disajikan dalam tabel 5
berikut ini
Tabel 5 : Data Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik pada Pertemuan
Pertama Siklus I
No Interval
Nilai
Frekuensi
(fi)
Nilai
Tengah
(xi)
fi.xi Nilai
Rata-rata
Persentase
Ketuntasan
1 25 - 40 2 32,5 65 32,50 4,76%
2 41 - 56 6 48,5 291 51,67 14,29%
3 57 - 72 18 64,5 1161 66,67 42,86%
4 73 - 88 14 80,5 1127 78,57 33,33%
5 89 - 100 2 94,5 189 95,00 4,76%
Jumlah 42 2833 100%
Nilai rata - rata = 2833 : 42 = 67,45
Ketuntasan Klasikal = (31 : 42) x 100% = 73,81%
Dari tabel 5 nilai siswa kelas V pada siklus I pertemuan pertama
diatas, dapat disajikan sebuah grafik 16 sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47 �
�
�
�
Gambar 16 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik pada
Pertemuan Pertama Siklus I
Gambar 16 menunjukkan grafik hasil belajar siswa pada siklus I
pertemuan pertama. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa
terdapat 2 siswayang tergolong dalam interval nilai 25-40 atau masuk
pada nilai tengah 32,5. Enam (6) siswayang tergolong dalam interval
nilai 41 – 56 atau masuk pada nilai tengah 48,5. Delapan belas (18)
siswayang tergolong dalam interval nilai 57 – 72 atau masuk pada
nilai tengah 64,5. Empat belas (14) siswayang tergolong dalam
interval nilai 73 – 88 atau masuk pada nilai tengah 80,5. Dua (2)
siswayang tergolong dalam interval nilai 89 - 100 atau masuk pada
nilai tengah 94,5
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2011. Pada
pertemuan pertama ini, peneliti sebagai guru menyampaikan materi
tentang alat – alat optik. Gambaran pelaksanaan pembelajaran dijelaskan
dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48 �
�
�
a) Materi pembelajaran
Pada pertemuan petama, pokok bahasan dalam kegiatan pembelajaran
adalah alat – alat optik . Materi yang disampaikan mencakup kelainan
– kelainan pada mata beserta penanggulangannya, dan alat – alat optik
yang diciptakan berdasarkan prinsip – prinsip sifat cahaya seperti
mikrioskop, periskop, dan lup.
b) Media pembelajaran open office impress
Media open office impress yang digunakan lebih dibuat bervarisi.
Menambahkan gambar latar yang lebih sesuai dengan karakteristik
siswa, yaitu tokoh kartun yang sedang digemari siswa, sederhana dan
tidak mencolok. Menghadirkan gambar konkrit alat optik sesuai
materi pembelajaran. Menghadirkan gambar – gambar cara kerja alat
optik tersebut.
c) Kegiatan awal pembelajaran.
Kegiatan awal pembelajaran hampir sama dengan kegiatan pada
pertemuan pertama yakni guru meminta siswa untuk melakukan
kegiatan berdoa. Setelah kegiatan doa selesai, guru menanyakan
keadaan siswa sebelum memberikan apresepsi serta menanyakan
kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. Apresepsi dilakukan
dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang mengarah ke
tujuan pembelajaran. Kegiatan dialanjutkan dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran kepada siswa dengan memaparkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar pada slide disertai dengan
penjelasan termasuk peta konsep materi.
d) Kegiatan inti pembelajaran
(1) Eksplorasi
Guru mengingatkan kembali materi yang dipelajari pada bab
sebelumnya secara ringkas. Dengan bantuan tampilan gambar
pada slide, guru menjelaskan bagian-bagian mata beserta
kelainan-kelainan yang terjadi pada mata. Selanjutnya guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49 �
�
�
menjelaskan beberapa alat optik yang digunakan oleh manusia,
misalnya mikroskop, periskop, dan lup beserta fungsinya.
Selanjutnya siswa diminta untuk membentuk kelompok sesuai
kelompok yang telah ditentukan sebelumnya untuk melakukan
percobaan pembuatan periskop sederhana. Sebelum kegiatan
dimulai, guru menjelaskan cara pembuatan terlebih dahulu.
(2) Elaborasi
Setelah kegiataan pembuatan periskop sederhana selesai
dilakukan, guru meminta tiap kelompok untuk menunjukkan hasil
kerja kelompok dihadapan siswa lain dengan memberikan
penjelasan ringkas.
(3) Konfirmasi
Guru memberikan konfirmasi mengenai hasil kerja siswa secara
keseluruhan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.
e) Kegiatan akhir pembelajaran
Kegiatan akhir pembelajaran dilakukan guru dan siswa dengan
melakukan review singkat mengenai materi secara keseluruhan. Guru
menyampaikan review materi dengan metode tanya jawab secara lisan,
kemudian guru menanyakan kepada siswa apakah terdapat materi
yang kurang dipahami.
Kegiatan refleksi dilakukan oleh guru dengan menanyakan tanggapan
siswa tentang materi yang disampaikan, pemahaman siswa, dan
respon terhadap tampilan media pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
f) Evaluasi pembelajaran
Kegiatan evaluasi pembelajaran dilaksanakan pada kegiatan inti
pembelajaran berupa Lembar kerja siswa (LKS) (Lampiran 14) setelah
rangkaian kegiatan utama pembelajaran telah selesai. Kegiatan
evaluasi berupa pemberian soal kepada siswa (lampiran 13).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50 �
�
�
�
�
��
��
�
�
�
�
�
��
�
��
��
Frekuensi
Interval Nilai
���� ����� ����� ����� ����
Hasil dari kegiatan evaluasi pada siklus I dapat dilihat di lampiran.
Adapun perolehan nilai siswa pada siklus I disajikan dalam tabel 6
berikut ini
Tabel 6 : Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik pada Pertemuan Kedua
Siklus I
No Interval
Nilai
Frekuensi
(fi)
Nilai
Tengah (xi) fi.xi
Nilai Rata-
rata
Presentase
Ketuntasan
1 24 - 37 1 30,5 30,5 24,00 2,38%
2 38 - 51 5 44,5 222,5 44,80 11,90%
3 52 - 65 11 58,5 643,5 62,18 26,19%
4 66 - 79 17 72,5 1232,5 71,65 40,48%
5 80 - 93 8 86,5 692 85,00 19,05%
Jumlah 42 2821 100%
Nilai rata - rata = 2821 : 42 = 67,16
Ketuntasan Klasikal = (33 : 42) x 100% = 78,57%
Dari tabel 6 diatas,dapat disajikan pada gambar 17 dibawah ini
Gambar 17 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Siklus I
Pertemuan kedua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51 �
�
�
Data yang ditampilkan pada gambar 18 adalah grafik nilai siswa pada
siklus I pertemuan ke 2. Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa
terdapat 1 siswa yang tergolong pada interval nilai 24 – 37 atau
termasuk dalam nilai tengah 30,5. Lima (5) siswa yang tergolong pada
interval nilai 38 – 51 atau termasuk dalam nilai tengah 44,5. Sebelas
(11) siswa yang tergolong pada interval nilai 52 – 65 atau termasuk
dalam nilai tengah 58,5. Tujuh belas (17) siswa yang tergolong pada
interval nilai 66 – 79 atau termasuk dalam nilai tengah 72,5 dan 8
siswa yang tergolong pada interval nilai 80 – 93 atau termasuk dalam
nilai tengah 86,5.
Pada siklus I ini peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai
permasalahan yang ada berkaitan dengan pemahaman konsep siswa.
Peneliti merasa perlu adanya data pendukung sebagai bahan penguat
data hasil belajar siswa, oleh sebab itu peneliti membagikan angket
kepada siswa yang dilaksanakan pada kegiatan paling akhir dari
pembelajaran pada tiap siklus, hal ini dilakukan sebagai bahan acuan
terhadap perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Deskripsi
hasil angket dijelaskan pada Refleksi kegiatan siklus I
c. Observasi
Peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai
dengan tujuan peneliti, yaitu untuk meningkatkan pemahaman konsep cahaya
dan alat optik dengan menggunakan media pembelajaran Open Office Impress.
Dalam hal ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam
melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu
dengan lembar observasi.
Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai aktifitas
peneliti dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang disusun dengan
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Selain itu observasi juga
dilakukan untuk mengumpulkan data tentang sikap siswa selama mengikuti
kegiatan pembeklajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V di SDN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52 �
�
�
Dadapsari No 129 Surakarta terhadap materi cahaya dan alat optik. Dalam
kegiatan pembelajaran, guru mengamati 4 aspek siswa, yakni (1) Bekerjasama
(2) percaya diri (3) Penuh Perhatian dalam selama kegiatan (4) Siswa bekerja
secara sistematis. Observasi tentang sikap ini digunakan sebagai data pendukung
dalam refleksi untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya.
1) Pertemuan pertama
Observasi dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran pada pertemuan
pertama. Hasil observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 11. Kriteria
penilaian yang telah ditentukan oleh peneliti dapat dilihat pula pada
lampiran 11, dari hasil observasi tesebut dapat diperoleh data sebagai
berikut :
a) Sebanyak 1 siswa memperoleh predikat “amat baik” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
b) Sebanyak 7 siswa memperoleh predikat “baik” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
c) Sebanyak 26 siswa memperoleh predikat “sedang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
d) Sebanyak 8 siswa memperoleh predikat “kurang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
e) Tidak ada siswa memperoleh predikat “sangat kurang” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
Dengan demikian terdapat 34 siswa yang memenuhi kriteria sikap dalam
kegiatan pembelajaran IPA materi Cahaya dan Alat optik pada siklus I
pertemuan pertama. Secara keseluruhan, apabila dibuat rata – rata klasikal,
sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA masuk dalam kriteria
“sedang” dengan skor 13 (skor pembulatan).
2) Pertemuan kedua
Kegiatan observasi pada pertemuan kedua sama dengan pelaksanaan pada
siklus I. Hasil Observasi dapat dilihat pada lampiran 17. Dari hasil
observasi pada siklus I pertemuan kedua ini, dapat diperoleh data sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53 �
�
�
a) Sebanyak 2 siswa memperoleh predikat “amat baik” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
b) Sebanyak 10 siswa memperoleh predikat “baik” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
c) Sebanyak 24 siswa memperoleh predikat “sedang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
d) Sebanyak 6 siswa memperoleh predikat “kurang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
e) Tidak ada siswa memperoleh predikat “sangat kurang” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
Dengan demikian terdapat 36 siswa yang memenuhi kriteria sikap dalam
kegiatan pembelajaran IPA materi Cahaya dan Alat optik pada siklus I
pertemuan kedua. Apabila dibuat rata – rata klasikal, sikap siswa selama
proses pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua masuk dalam kriteria
“sedang” dengan skor 13 (skor pembulatan).
Tingkat keaktifan siswa dalam bertanya sangat rendah. Berdasarkan
informasi dari guru, hal ini dikarenakan karakteristik siswa yang masih belum
percaya diri untuk mengutarakan pendapatnya. Dalam kerja kelompok, pada
beberapa kelompok, masih terdapat siswa yang melakukan kegitan yang tidak
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, misalnya bermain sendiri,
menggoda teman, dan melamun.
Observasi tidak hanya dikenakan pada aktifitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, namun juga ditujukan kepada aktifitas peneliti sebagai
guru (lampiran 31). Peneliti membagi penilaian observasi dalam 4 aspek
kegiatan, yakni : (1) Kegiatan Pra Pembelajaran (2) Membuka pelajaran (3)
Kegiatan Inti Pembelajaran kegiatan dan (4) Kegiatan penutup. Berdasarkan
hasil observasi pada siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh data sebagai
berikut.
1) Guru menyiapkan media pembelajaran dan piranti pendukungnya dengan
baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54 �
�
�
2) Kegiatan guru dalam kegiatan awal pembelajaran baik, mencakup kegiatan
mempersiapkan sarana pendukung pembelajaran, kegiatan presensi, dan
penyampaian kompetensi, namun kurang dalam hal apresepsi pada
pertemuan pertama. Pada pertemuan pertama, guru telah melaksanakan
kegiatan awal pembelajaran dengan baik pada indikator - indikator yang
disebutkan.
3) Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru memiliki kelemahan dalam
penguasaan kelas dan alokasi waktu yang tidak sesuai dengan
perencanaan. Kelemahan penguasaan kelas juga dipengaruhi faktor suara
guru yang kurang keras.
4) Guru melakukan kegiatan penutup seperti refleksi dan tindak lanjut dengan
baik.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi mengacu pada angket yang diberikan kepasa siswa
setelah kegiatan pembelajaran dan data/ informasi – informasi yang diperoleh
dari kolaborasi dengan guru. Angket yang diberikan peneliti terdiri beberapa
indikator, yaitu : (1) Performa guru (2) Penguasaan materi (3) Kegiatan
pembelajaran (4) Media pembelajaran dan (5) Pemahaman konsep siswa.
Jawaban angket yang disediakan peneliti berupa jawaban check list, hal ini
dilakukan agar siswa mudah menjawab dan untuk mempersingkat waktu.
Jawaban terdiri atas tiga jenis penilaian, yakni ”ya” ”tidak” dan ”ragu-ragu” Dari
siklus I, berdasarkan angket yang diberikan pada siswa, peneliti menemukan
bahwa :
1) Dalam hal performansi guru, satu siswa menyatakan “ragu” bahwa cara
guru mengajar menarik dan memotivasi siswa dan tiga siswa menyatakan
“ragu – ragu” bahwa guru menegur siswa dengan perkataan yang baik.
2) Dalam hal penguasaan guru terhadap materi, enam siswa menyatakan
“ragu-ragu”akan kemampuan guru menguasai materi, dua siswa ragu-ragu
bahwa guru menjawab pertanyaan siswa dengan benar dan enam siswa
merasa ragu – ragu bahwa guru membimbing kegiatan demonstrasi dengan
baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55 �
�
�
3) Dalam hal kegiatan pembelajaran, empat siswa ragu-ragu bahwa kegiatan
pembelajaran dilaksanakan tepat waktu dan lima lainnya ragu – ragu
bahwa materi disampaikan secara urut.
4) Mengenai media pembelajaran yang digunakan guru, empat siswa
menyatakan bahwa media pembelajaran open office impress bukan
pertama kali digunakan di sekolah dan dua lainnya ragu-ragu. Empat siswa
meragukan daya tarik media open office impress. Tujuh siswa menyatakan
ragu bahwa presentasi yang diberikan guru mengandung banyak animasi.
Empat siswa memiliki keraguan bahwa media yang diberikan guru
memacu semangatnya dalam belajar. Satu siswa menyatakan bahwa media
yang digunakan guru tidak membantu dalam memahami materi dan dua
lainnya merasa ragu. Satu siswa menyatakan bahwa presentasi yang
diberikan guru menimbulkan kebosanan, dan dua lainnya menyatakan
ragu-ragu.
5) Dalam hal pemahaman konsep siswa, satu siswa menyatakan bahwa meteri
yang diberikan guru menimbulkan kebingungan dan satu siswa
menyatakan ragu – ragu.
Sedangkan dari segi hasil belajar dan ketuntasan siswa yang telah dilalaui
sebelumnya, dapat dibuat rekapitulasi data seperti yang tampak pada tabel 7
berikut.
Tabel 7 : Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
No Indikator
Penilaian
Rata-rata
Pertemuan
pertama
Rata-rata
Pertemuan
kedua
Rata-rata Persentase
1 Hasil belajar 67,45 67,16 67,30 67,30%
2 Ketuntasan 73,81% 78,57% 76,19%
Dari tabel 7 diatas dapat disajikan grafik 18 berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56 �
�
�
Gambar 18 menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan pertama rata-rata
nilai kelas yang dicapai adalah 67,45 dengan jumlah siswa tuntas 31 anak atau
73,81%, sedangkan pada siklus I pertemuan kedua rata-rat a kelas mencapai
angka 67,16 dengan jumlah siswa tuntas 33 anak atau 78,57% sehingga rata-rata
nilai kelas yang dapat diambil pada siklus I adalah sebesar 67,30 dengan rata-
rata ketuntasan kelas sebesar 76,19%.
3. Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diatas, peneliti merasa perlu adanya
perbaikan dalam penyusunan media pembelajaran, materi, penguasaan materi oleh
guru, dan kolaborasi beberapa jenis media. Meskipun pada siklus I telah
memenuhi persentase indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti, namun
masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai sangat jauh dari capaian KKM.
Dalam hal ini, peneliti merasa perlu adanya siklus lanjutan dari siklus
pertema, yakni dengan mengadakan siklus keduasebagai bentuk perbaikan –
perbaikan dari siklus I. Siklus II dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 10 dan 11
Maret 2011. Deskripsi tahapan penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.
Gambar 18 : Grafik Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
����
�����
�����
�����
����
�����
�
��
�
��
��
�
��
�
��
��
�
������������� ����������
������������� ������������� ��������
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57 �
�
�
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan pemaparan umpan balik siswa terhadap kegiatan
pembelajaran menggunakan media open office impress pada tahap refleksi siklus
I, maka peneliti mencari solusi dengan melakukan hal – hal berikut :
1) Untuk menambah ketertarikan siswa terhadap kegiatan pembelajaran dan
menambah motivasi siswa, maka guru menambahkan lagu – lagu hiburan
sebelum kegiatan pembelajaran inti dimulai serta memberikan nasehat
serta motivasi – motivasi agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
setelah kegiatan pembelajaran berakhir.
2) Guru menambah referensi bacaan yang dimasukkan dalam presentasi slide.
3) Pengembangan tampilan slide disajikan guru dengan menambahkan tokoh
– tokoh kartun yang sedang populer dan diminati siswa, selain itu
ditambahkan pula animasi bergerak untuk menambah daya tarik siswa
akan kegiatan pembelajaran.
4) Untuk menghindari kebingungan siswa, maka untuk pertemuan
selanjutnya, guru menghadirkan slide presentasi dikolaborasikan dengan
video pembelajaran tentang materi cahaya dan alat optik.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2011. Pada
pertemuan pertama ini, peneliti sebagai guru menyampaikan materi sifat –
sifat cahaya sesuai RPP yang telah disusun (lampiran 18). Gambaran
pelaksanaan pembelajaran dijelaskan dibawah ini.
a) Materi pembelajaran
Materi yang disampaikan pada siklus ke II pertemuan pertama sama
dengan materi pada siklus I pertemuan pertama, namun materi
dikemas dalam tampilan berbeda. Pada siklus II ini peneliti meringkas
materi secara singkat, kemudian menampilkan video pembelajaran
kepada siswa tentang deskripsi sifat – sifat cahaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58 �
�
�
b) Media pembelajaran yang digunakan
Media open office impress yang digunakann terdiri atas beberapa
slide. Tampilan slide menggunakan gambar latar tokoh kartun yang
diminati siswa. Untuk menambah daya tarik siswa, peneliti
menambahkan animasi/ gambar bergerak pada beberapa bagian slide
(lampiran 21).
c) Kegiatan awal pembelajaran.
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru bersama dengan siswa
melaksanakan kegiatan doa. Untuk menambah semangat siswa, guru
mengajak siswa menyanyi bersama dengan gerakan – gerakan anggota
badan yang unik dan memancing tawa siswa. Dilanjutkan dengan
kegiatan apresepsi. Guru menanyakan kagiatan sehari – hari siswa
yang mengarah pada materi yang akan disampaikan guru, diakhiri
dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d) Kegiatan inti pembelajaran
(1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, siswa diminta untuk menyimak
penjelasan guru mengenai sifat-sifat cahaya secara singkat. Untuk
menambah tingkat pemahaman siswa, guru menampilkan video
pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya. Siswa diminta duduk
berkelompok sesuai kelompoknya masing-masing untuk
berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan
oleh guru.
Tiga kelompok melakukan percobaan menggunakan cakram
warna, dua lainnya melakukan percobaan pelangi sederhana.
Sebelum demonstrasi dilakukan, guru terlebih dahulu
menjelaskan cara kerja secara keseluruhan.
(2) Elaborasi
Setelah percobaan selesai dilaksanakan, siswa mengerjakan
lembar kerja yang telah tersedia. Dilanjutkan dengan pembahasan
hasil kerja secara klasikal. Perwaklian kelompok percobaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59 �
�
�
pelangi sederhana dan perwaklian kelompok percobaan
menggunakan cakram warna diminta untuk maju ke depan kelas
melakukan pembahasan lembar kerja.
(3) Konfirmasi
Guru memberikan konfirmasi mengenai presentasi hasil kerja
siswa secara keseluruhan. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.
e) Kegiatan akhir pembelajaran
Guru mengulas kembali materi pembelajaran secara ringkas dengan
bermain tanya jawab bersama siswa. Guru memberi kesempatan siswa
untuk mengajukan pertanyaan seputar materi yang belum dipahami.
Guru melakukan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang
daya tarik media pembelajaran yang digunakan guru, termasuk
tampilan gambar, animasi, dan video yang ditampilkan, kemudian
guru menanyakan tingkat pemahaman siswa, apakah pemahaman
siswa terhadap materi semakin tinggi atau tidak.
Selanjutnya guru menginformasikan kepada siswa tentang materi apa
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
f) Evaluasi pembelajaran
Sama dengan tindakan pada siklus I, kegiatan evaluasi dilaksanakan
dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (lampiran 20) dan
tes (lampiran 19). Adapun hasil nilai evaluasi terdapat dapat dilihat di
lampiran 22. Rentang nilai evaluasi siklus II pertemuan pertama ini
dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60 �
�
�
�
�
��
�
�
�
�
�
�
��
�
��
Frekuensi
Interval Nilai
��� ����� ����� ����� ����
Tabel 8 : Tabel Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada
Pertemuan Pertama Siklus II
No Interval
Nilai
Frekuensi
(fi)
Nilai
Tengah
(xi)
fi.xi Nilai
Rata-rata
Presentase
Ketuntasan
1 50 - 60 5 55 275 57,00 11,90%
2 61 - 71 8 66 528 65,75 19,05%
3 72 - 82 15 77 1155 76,87 35,71%
4 83 - 93 8 88 704 86,25 19,05%
5 94 - 100 6 97 582 98,33 14,29%
Jumlah 42 3244 100%
Nilai rata - rata = 3244 : 42 = 77,23
Ketuntasan Klasikal = (37 : 42) x 100% = 88,10%
Hasil perhitungan pada tabel 8 diatas dapat disajikan dalam bentuk
grafik 19 berikut ini
�
Gambar 19 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada
Pertemuan kedua Siklus II
2) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2011. Pada
pertemuan pertama ini, peneliti sebagai guru menyampaikan materi alat –
alat optik (lampiran 24). Gambaran pelaksanaan pembelajaran dijelaskan
dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61 �
�
�
a) Materi pembelajaran
Materi yang disampaikan pada siklus ke II pertemuan kedua tidak
mengalami perubahan dari materi yang disampaikan pada siklus I
pertemuan pertama.
b) Media pembelajaran yang digunakan
Media open office impress yang digunakann terdiri atas beberapa
slide. Peneliti menghadirkan gambar konkrit mengenai alat – alat
optik yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus ini,
animasi gerak lebih diperbanyak (lampiran 27).
c) Kegiatan awal pembelajaran.
Guru bersama dengan siswa melakukan kegiatan doa sebelum
mengawali kegiatan pembelajaran. Guru menanyakan keadaan siswa
apakah telah siap mengikuti pelajaran, dan melakukan presensi.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apresepsi dan penyampaian
tujuan pembelajaran. .
d) Kegiatan inti pembelajaran
(1) Eksplorasi
Guru mengingatkan kembali materi yang dipelajari pada bab
sebelumnya secara ringkas. Dengan bantuan tampilan gambar
pada slide, guru menjelaskan bagian-bagian mata beserta
kelainan-kelainan yang terjadi pada mata. Selanjutnya guru
menjelaskan beberapa alat optik yang digunakan oleh manusia,
misalnya mikroskop, periskop, dan lup beserta fungsinya.
Siswa diminta untuk membentuk kelompok sesuai kelompok
yang telah ditentukan sebelumnya untuk merancang percobaan
pembuatan periskop sederhana. Sebelum kegiatan dimulai, guru
menjelaskan alur dalam mengerjakan lembar kerja siswa.
(2) Elaborasi
Setelah kegiataan perancangan percobaan pembuatan periskop
sederhana selesai dilakukan, guru meminta tiap kelompok untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62 �
�
�
menunjukkan hasil rancangan kerja kelompok dihadapan siswa
lain dengan memberikan penjelasan ringkas.
(3) Konfirmasi
Guru memberikan konfirmasi mengenai hasil kerja siswa secara
keseluruhan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.
e) Kegiatan akhir pembelajaran
Kegiatan akhir pembelajaran berupa ulasan singkat mengenai
keseluruhan materi yang diajarkan.
Refleksi dilakukan dengan menanyakan kepada siswa tentang respon
terhadap materi, media, dan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
f) Evaluasi pembelajaran
Sama dengan tindakan pada siklus I, kegiatan evaluasi dilaksanakan
dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (lampiran 26) dan
tes (lampiran 25). Adapun hasil nilai evaluasi terdapat dapat dilihat di
lampiran 28. Rentang nilai evaluasi siklus II pertemuan pertama ini
dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 9 : Data Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada
Pertemuan Kedua Siklus II
No Interval
Nilai
Frekuensi
(fi)
Nilai
Tengah
(xi)
fi.xi Nilai
Rata-rata Persentase
1 60 - 66 3 63 189 61,33 7,14%
2 67 - 73 13 70 910 69,84 30,95%
3 74 - 80 12 77 924 78 28,57%
4 81 - 87 5 84 420 84 11,90%
5 88 - 94 9 91 819 89,77 21,43%
Jumlah 42 3262
100%
Nilai rata - rata = 3262 : 42 = 77,67
Ketuntasan Klasikal = (40 : 42) x 100% = 95,24%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63 �
�
�
Dari tabel 9 data nilai evaluasi siswa pada siklus II pertemuan kedua
ini dapat disajikan gambar 20 berikut ini
�
Gambar 20 : Grafik Nilai IPA Materi Cahaya dan Alat Optik Pada
Pertemuan Kedua Siklus II
Gambar 20 menunjukkan grafik frekuensi hasil belajar IPA materi
cahaya dan alat optik pada siklus II pertemuan kedua. Dari grafik
tersebut dapat diperoleh keterangan bahwa 3 siswa tergolong dalam
kelompok interval nilai 60 – 66 atau masuk dalam kelompok nilai
tengah 63, 13 siswa tergolong dalam kelompok interval nilai 67 – 73
atau masuk dalam kelompok nilai tengah 70, 12 siswa tergolong
dalam kelompok interval nilai 74 – 80 atau masuk dalam kelompok
nilai tengah 77, 5 siswa tergolong dalam kelompok interval nilai 81 –
87 atau masuk dalam kelompok nilai tengah 84, 9 siswa tergolong
dalam kelompok interval nilai 88 – 94 atau masuk dalam kelompok
nilai tengah 91.
Seperti pada pertemuan siklus I, peneliti juga membagikan angket
kepada siswa untuk mengkaji lebih dalam pemahaman konsep siswa
terhadap materi cahaya dan alat optik. Pemberian angket untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64 �
�
�
memperoleh informasi tentang respon siswa terhadap materi, media,
instrumen, kegiatan pembelajaran, dsb sesuai indikator Hasil data
angket ini digunakan untuk memperkuat data hasil belajar siswa
c. Observasi
Pada tahapan ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa
selama kegiatan pembelajaran, terutama saat kegiatan secara berkelompok.
Observasi dikenakan kepada siswa dan guru. Observasi dilaksanakan secara
kolaboratif dengan guru kelas. Sama halnya observasi yang dipaparkan pada
siklus I, bahwa siklus II ini terdiri atas beberapa aspek yang diamati pada
siswa. Hasil observasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Pertemuan Pertama
Kegiatan observasi pada pertemuan pertama sama dengan pelaksanaan
pada siklus I. Hasil Observasi dapat dilihat pada lampiran 23. Dari hasil
observasi pada siklus II pertemuan kedua ini, dapat diperoleh data sebagai
berikut :
a) Sebanyak 8 siswa memperoleh predikat “amat baik” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
b) Sebanyak 11 siswa memperoleh predikat “baik” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
c) Sebanyak 23 siswa memperoleh predikat “sedang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
d) Tidak ada siswa memperoleh predikat “kurang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
e) Tidak ada siswa memperoleh predikat “sangat kurang” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
Dengan demikian seluruh siswa dianggap memenuhi kriteria sikap yang
positif dalam kegiatan pembelajaran IPA materi Cahaya dan Alat optik
pada siklus II pertemuan pertama. Secara keseluruhan, apabila dibuat rata
– rata klasikal, sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA masuk dalam
kriteria “baik” dengan skor 15 (skor pembulatan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65 �
�
�
2) Pertemuan kedua
Kegiatan observasi pada pertemuan kedua ini sama dengan pelaksanaan
pada siklus I. Hasil Observasi dapat dilihat pada lampiran 29. Dari hasil
observasi pada siklus II pertemuan kedua ini, dapat diperoleh data sebagai
berikut :
a) Sebanyak 17 siswa memperoleh predikat “amat baik” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
b) Sebanyak 17 siswa memperoleh predikat “baik” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
c) Sebanyak 7 siswa memperoleh predikat “sedang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
d) Sebanyak 1 siswa memperoleh predikat “kurang” dalam bersikap
selama kegiatan pembelajaran
e) Tidak ada siswa memperoleh predikat “sangat kurang” dalam
bersikap selama kegiatan pembelajaran
Dengan demikian terdapat 41 siswa yang memenuhi kriteria sikap dalam
kegiatan pembelajaran IPA materi Cahaya dan Alat optik pada siklus II
pertemuan kedua. Secara keseluruhan, apabila dibuat rata – rata klasikal,
sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA masuk dalam kriteria “baik”
dengan skor 16 (skor pembulatan).
Seperti halnya yang disebutkan pada siklus I, bahwa observasi tidak
hanya diberikan kepada siswa, namun juga pada guru pada beberapa aspek
pengamatan. Hasil observasi selama dua kali pertemuan selama siklus II
terhadap guru diperoleh data sebagai berikut.
1) Guru menyiapkan media pembelajaran dan piranti pendukungnya dengan
baik.
2) Kegiatan guru dalam kegiatan awal pembelajaran baik, mencakup kegiatan
mempersiapkan sarana pendukung pembelajaran, kegiatan presensi, dan
penyampaian kompetensi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66 �
�
�
3) Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru memiliki kelemahan dalam
penguasaan kelas, menumbuhkan partisipasi aktif siswa, dan kurang dalam
pemantauan kemajuan belajar siswa pada pertemuan pertama. Pada
pertemuan kedua, guru lemah dalam keterbukaan dan respon terhadap
siswa serta lemah dalam menumbuhkan hubungan pribadi yang kondusif
dengan siswa.
4) Guru melakukan kegiatan penutup seperti refleksi dan tindak lanjut dengan
baik, namun lemah dalam melaksanakan tindak lanjut seusai kegiatan
pembelajaran seperti memberikan arahan, kegiatan, atau tugas.
d. Refleksi
Sama halnya dengan kegiatan pada siklus I, kegiatan refleksi siklus II
mengacu pada angket yang diberikan siswa setelah kegiatan pembelajaran dan
data/ informasi – informasi yang diperoleh dari kolaborasi dengan guru.
Berdasarkan angket yang diberikan pada siswa, peneliti menemukan hal-hal
berikut :
1) Performa guru selama kegiatan pembelajaran dinilai baik oleh siswa, baik
dalam hal berpakaian, kesopanan, dsb.
2) Penguasaan materi guru dinilai siswa baik.
3) Kegiatan pembelajaran selama siklus II berjalan baik , tidak ada masalah
yang berarti.
4) Dalam penggunaan media pembelajaran, tiga siswa menyatakan bahwa
presentasi yang diberikan guru tidak lebih menarik daripada tampilan
presentasi sebelumnya.
5) Pada indikator pemahaman konsep, tiga siswa menyatakan bahwa materi
yang disampaikan guru menimbulkan kebingungan, dan empat siswa
menyatakan bahwa soal yang diberikan guru sukar
Sedangkan dari segi ketuntasan belajar siswa serta hasil observasi yang
telah dilaksanakan sebelumnya, dapat dibuat rekapitulasi data seperti yang
tampak pada tabel 10 berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67 �
�
�
Tabel 10 : Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus II
No Indikator
Penilaian
Rata-rata
Pertemuan
pertama
Rata-rata
Pertemuan
kedua
Rata-rata
Siklus II Persentase
1 Hasil belajar 77,23 77,67 77,45 77,45%
2 Ketuntasan 88,10% 95,24% 91,67%
Dari tabel 10 diatas dapat disajikan grafik 21 berikut ini.
Gambar 21 menunjukkan bahwa pada siklus II pertemuan pertama rata-
rata nilai kelas yang dicapai adalah 77,16 dengan jumlah siswa tuntas sebanyak
37 anak atau 88,10%, sedangkan pada siklus II pertemuan kedua rata-rata kelas
mencapai angka 77,67 dengan jumlah siswa tuntas 40 anak atau 95,24%
sehingga rata-rata nilai kelas yang dapat diambil pada siklus II adalah sebesar
77,41dengan rata-rata ketuntasan kelas sebesar 91,67%.
Dari hasil penelitian siklus I-II, maka peneliti mengulas bahwa dilihat
dari nilai rata - rata kelas, serta presentase Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Gambar 21 : Grafik Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa Pada Siklus II
�����
����
�����
����
����
�����
�
�
�
�
��
������������� ����������
������������� ������������� ��������
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68 �
�
�
dapat dikatakan kegiatan pembelajaran IPA materi Cahaya dan Alat optik
menggunakan media pembelajaran open office impress sudah berhasil.
Dengan mempertimbangkan temuan nyata selama proses pembelajaran,
serta diskusi dengan observer dan siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran menggunakan media open office impress menyenangkan, karena
dapat memupuk minat dan motivasi siswa dalam kegiatan belajar. Selain hal
tersebut, ditunjukkan pula peningkatan terhadap materi cahaya dan alat optik
yang signifikan. Dari fakta tersebut maka penelitian tindakan kelas ini
dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II.
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan
1. Kondisi Awal (Pra Siklus)
Kondisi awal mengenai pemahaman konsep siswa terhadap materi cahaya
dan alat optik dapat dilihat melalui hasil belajar siswa pada tes sebelum
dilaksanakan tindakan (tes awal). Dari daftar nilai lampiran 3 halaman 92, dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi siswa pada mata pelajaran IPA materi cahaya dan
alat optik sebelum dilaksanakan tindakan adalah 81, dan nilai terendah siswa
adalah 31. Frekuensi siswa paling banyak pada interval nilai 64 – 74 dengan
jumlah siswa 15 dan paling sedikit berada pada interval nilai 75 – 85 yakni
sebanyak 1 siswa. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal ini adalah 57,47. Rata-
rata kelas tersebut belum memenuhi KriteriaKetuntasan Minimal (KKM) yakni
sebesar 63. Sedangkan ketuntasan klasikal pada kondisi awal, tercatat 17 siswa
dengan hasil belajar yang memenuhi KKM atau sebesar 40,48%. Kondisi awal
sebelum dilaksanakannya penelitian dapat dijadikan sebagai acuan/ pembanding
hasil belajar pada pertemuan selanjutnya.
2. Siklus I
Penggunaan media pembelajaran open office impress di SD Negeri
Dadapsari No 129 Surakarta merupakan hal yang baru pertama kali dilakukan.
Pada siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Hasil belajar pada pertemuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69 �
�
�
pertama(lampiran 10 halaman 108) diperoleh nilai tertinggi pada skor 100 dan
nilai terendah pada skor 25.Pada pertemuan pertama, nilai rata-rata hasil belajar
IPA materi cahaya dan alat optik mencapai skor 67,45 dengan ketuntasan klasikal
73,81% atau sebanyak 31 siswa yang memenuhi nilai KKM. Pada pertemuan
pertama, peneliti menemukan bahwa siswa kurang memiliki rasa percaya diri
dalam kegiatan pembelajaran. Siswa masih malu dalam menyampaikan gagasan
dan menjawab pertanyaan secara mandiri. Siswa kurang memiliki motivasi untuk
belajar dan cenderung pasif selama proses pembelajaran. Namun hal ini dapat
berkurang ketika siswa melakukan percobaan.
Pada pertemuan kedua, nilai tertinggi yang berhasil dicapai siswa adalah 92,
sedangkan nilai terendah siswa adalah 24 (lampiran 16 halaman 124). Nilai rata-
rata pada pertemuan kedua ini adalah dengan frekuensi terbanyak siswa berada
pada rentang nilai 66 - 79. Ketuntasan klasikal siswa sebesar 78,57% atau
sebanyak 33 siswa berhasil memenuhi nilai KKM.
Dengan demikian, berdasarkan hasil pembahasan pertemuan pertama dan
pertemuan kedua diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siklus I sebesar
67,30 dengan ketuntasan rata-rata siswa sebesar 76,19%
3. Siklus II
Pada siklus II, siswa sudah mulai terbiasa dengan suguhan media
pembelajaran Open Office impress. Siklus II guru menyisipkan video
pembelajaran sebagai variasi untuk menambah pemahaman siswa akan materi
yang diajarkan. Nilai tertinggi yang dicapai pada pertemuan pertama adalah
sebesar 100 dan nilai terendah adalah 50 (lampiran 22 halaman 138 ). Frekuensi
siswa terbanyak berkumpul pada rentang nilai 72-82. Nilai rata-rata yang
diperoleh pada pertemuan pertama ini adalah 77,16 dengan ketuntasan klasikal
sebesar 88,10% atau sebanyak 37 siswa yang tuntas (memenuhi KKM)
Pada pertemuan ke II, nilai rata-rata kelas yang berhasil diraih adalah 77,67
dengan ketuntasan klasikal 95,24% atau sejumlah 40 siswa telah memenuhi
KKM. Nilai tertinggi yang berhasil diraih adalah 92 dan nilai terendah adalah 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70 �
�
�
(lampiran 28 hamalan 152). Pada pertemuan kedua, keberanian siswa dalam
bertanya dan menyampaikan gagasan meningkat. Guru memberikan motivasi
dengan pujian dan pemberian hadiah, serta nasehat di akhir kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan penjabaran pertemuan pertama dan keduadiatas, maka dapat
diketahui bahwa nilai rata – rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah sebesar
77,41 dengan rata – rata ketuntasan klasikal sebesar 91,67%.
4. Hubungan Antar Siklus
Dengan melihat hasil penelitian dari beberapa tabel diatas, dapat diketahui
adanya peningkatan proses pembelajaran terutama pemahaman siswa terhadap
materi pada masing-masing siklus melalui penggunaan media open office impress.
Peningkatan pemahaman konsep ini tercermin pada hasil nilai serangkaian tes
yang diikuti siswa yang mengalami peningkatan. Peningkatan terlihat dari
perhitungan rata-rata nilai belajar dan aktifitas siswa pada deskripsi dibawah ini.
Perhitungan rata-rata nilai belajar yang diperoleh siswa pada kondisi awal
sebelum dilaksnakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan
siklus II selama dua kali pertemuan pada tiap siklusnya dapat dilihat pada tabel 16
berikut
Tabel 11 : Hubungan Hasil Belajar Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM)
Nilai Rata-Rata Hasil Belajar
IPA Persentase (%)
Kondisi
Awal Siklus I Siklus II
Kondisi
Awal Siklus I Siklus II
63 57,47 67,30 77,45 40,48 76,19 91,67
Tabel 11 menunjukkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
kondisi awal Kondisi Awal, siklus I, siklus II, dan ketuntasan klasikal. Dari tabel
diatas dapat dilihat bahwa pada kondisi awal, rata-rata hasil belajar siswa secara
klasikal kurang memenuhi KKM, yakni 57,47. atau 8,78% lebih rendah dari nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71 �
�
�
Kkm. Pada siklus I,� setelah digunakan media pembelajaran open office impress,
inilai rata-rata siswa mengalami peningkatan 17,10% dari nilai rata-rata pada
kondisi awal yakni menjadi 67,30. Pada siklus II juga mengalami peningkatan
nilai rata-rata kelas sebesar 15,02% dari siklus I atau rata-rata kelas mengalami
peningkatan menjadi 77,41. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar juga diiringi
dengan peningkatan ketuntasan klasikal siswa. Jumlah siswa yang memenuhi nilai
KKM meningkat tiap siklus. Pada kondisi awal, hanya 17 siswa yang mampu
melampaui batas KKM (40,48%), pada siklus I mengalami peningkatan 35,17%
menjadi 76,19% yakni terdapat 31 siswa yang tuntas. Dan pada siklus II
mengalami peningkatan 15,48% menjadi 91,67% siswa yang tuntas memenuhi
KKM (sebanyak 40 siswa).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
memperoleh nilai > 63 (KKM) mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan open office impress pada pembelajaran IPA kelas V yang
dilaksanakan guru dapat dinyatakan berhasil.
Peningkatan rata-rata nilai IPA dengan menggunakan media pembelajaran
open office impress dapat disajikan dalam grafik 22 berikut
�
Gambar 22 : Grafik Peningkatan Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72 �
�
�
Dari gambar 22, terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPA pada kondisi
awal hanya 57,47 dengan jumlah siswa yang lolos hanya 17 anak atau sama
dengan 40,48% dari jumlah siswa keseluruhan. Nilai tersebut kuran dari standar
nilai yang telah ditetapkan, yaitu 63. Hal ini menunjukkan bahwa pada kondisi
awal, pemahaman konsep siswa akan materi cahaya dan alat optik masih kurang.
Pada siklus I rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 67,30 dengan jumlah siswa
tuntas mencapai 76,19% setelah digunakan media pembelajaran Open Office
Impress. Melalui kegiatan observasi siswa dan guru serta pemberian angket maka
peneliti melakukan perbaikan kegitan pembelajaran dan media yang digunakan,
hasilnya pada siklus II nilai rata-rata kelas siswa meningkat menjadi menjadi
77,41dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 92,86%.
Hambatan-hambatan yang ditemuai pada masing-masing siklus berbeda,
antara lain : pada siklus I, siswa memiliki motivasi belajar yang sangat rendah,
siswa masih malu saat diminta maju ke depan kelas atau sekedar menjawab
pertanyaan. Selain itu guru kurang menguasai kelas, hal ini juga dikarenakan
suara guru yang kurang keras. Permasalahan lain terjadi pada hardware yang
digunakan selama pembelajaran, yakni notebook yang digunakan guru beroprasi
lambat, sehingga sering macet ketika digunakan.
Upaya untuk mengatasi hambatan yang ada pada siklus I disempurnakan
pada siklus II yakni dengan pemberian motivasi kepada siswa selama kegiatan
pembelajaran, guru memotivasi siswa agar lebih percaya diri ketika maju ke
depan kelas maupun menjawab pertanyaan, guru juga memotivasi siswa untuk
menumbuhkan jiwa bersaing yang sehat satu sama lain. Motivasi juga diberikan
guru dengan memberikan penghargaan agar siswa berlatih lebih berani dalam
menyampaikan pendapat. Guru tidah hanya berdiri di depan kelas, namun juga
berkeliling memantau siswa. Peneliti melakukan instalasi ulang Hardware dan
software agar kegiatan pembelajaran berlangsung lancar. Pembelajaran pada
siklus II sudah berhasil sehingga tidak ada hambatan yang berarti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73 �
�
�
Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Dadapsari No 129
Surakarta yaitu dengan menggunakan media pembelajaran open office impress.
Hal ini terjadi karena penggunaan open office impress dapat menjadikan
pembelajaran IPA menjadi bermakna sehingga hasil belajar peserta didik
meningkat, peningkatan hasil belajar menunjukkan pemahaman konsep siswa juga
mengalami peningkatan. Jadi penggunaan media pembelajaran open office
impress dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik kelas V SD
Negeri Dadapsari No 129 Surakarta.�
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74 �
�
�
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kela yang dilaksanakan dalam dua
siklus yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan media pembelajaran Open Office Impress dapat meningkatkan
pemahaman konsep cahaya dan alat optik pada siswa kelas V SD Negeri
Dadapsari No 129 Surakarta tahun ajaran 2010/ 2011. Hal ini dibuktikan dengan
kondisi awal sebelum penelitian tindakan dilaksanakan, nilai rata – rata siswa
adalah 57,47 dengan persentase ketuntasan klasikal 40,48%, siklus I nilai rata-rata
kelas mengalami peningkatan menjadi 67,30 dengan persentase ketuntasan
klasikal sebesar 76,19% dan pada siklus Iikembali mengalami peningkatan nilai
rata-rata kelas meningkat menjadi 77,41 dengan persentase ketuntasan klasikal
sebesar 92,86%. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan
menggunakan media Open Office Impress dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman konsep cahaya dan alat optik pada siswa kelas V SD Negeri
Dadapsariii No 129 Surakarta tahun pelajaran 2010/ 2011.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarka
pada pembelajaran dengan menggunakan media Open Office Impress dalam
pelaksanaan pembelajaran IPA kelas V. Penelitian ini terdiri dari dua siklus.
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Febuari dan 3 Maret 2011dan siklus II
dilaksanakan pada tanggal 10-11 Maret 201. Sesuai dengan prosedur penelitian
tindakan kelas, dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat langkah kegiatan,
yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum
melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu adanya perencanaan dengan
memperhatikan keberhasilan siklus sebelumnya. Tindakan dalam setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75 �
�
�
siklusdirancang agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini berdasar
pada analisis perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya dalam
satu siklus dan dari analisis perkembangan peningkatan proses dalam siklus I
sampai siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti bahwa penggunaan media
pembelajaran Open Office Impress dapat meningkatkan pemahaman konsep
cahaya dan alat optik pada siswa kelas V SDN Dadapsari No 129 Surakarta.
Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
media Open office Impress dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA materi
cahaya dan alat optik, hal itu dapat ditinjau dari hal-hal berikut.
Dalam menyajikan materi pembelajaran, guru harus memiliki performa
yang menarik agar siswa senantiasa tertarik dengan gaya mengajar guru yang
khas. Guru harus dapat berkomunikasi aktif, dan inteaktif kepada siswa serta
menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, hal ini dilakukan agar
minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tinggi. Penggunaan media
pembelajaran Open Office Impress dapat meningkatkan pemahaman konsep
cahaya dan alat optik pada siswa karena penggunaan media ini mampu
menghadirkan kondisi sebenarnya kedalam kelas dalam bentuk perpaduan teks,
gambar, dan video serta tambahan animasi yang menarik perhatian terhadap
materi pembelajaran sehingga kegitan pembelajaran lebih variatif
Perlunya pemberian motivasi kepada siswa dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa memiliki semangat untuk belajar, rasa
percaya diri untuk mengungkapkan pendapat/ gagasan yang dimiliki. Pemberian
motivasi dapat dilakukan dengan memberikan latihan-latihan, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76 �
�
�
memancing motivasi dengan pemberian penghargaan serta nasehat-nasehat selama
proses pembelajaran.
Presentase hasil belajar IPA pada siswa setelah penggunaan media
pembelajaran open office impress meningkat, dengan meningkatnya hasil belajar
membuktikan bahwa pemahaman konsep siswa ikut meningkat. Peningkatan hasil
belajar ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal,
siklus I dan siklus II.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh gurusebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan media pembelajaran yang sesuai sehingga dapat
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai oleh siswa SDN Dadapsari No 129 Surakarta.
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dijelaskan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan
oleh guru dalam menghadapi masalah yang sejenis yang pada umumnya dimiliki
oleh sebagian besar siswa. Kendala yang dihadapi selama pembelajaran IPA
melalui penggunaan open office impress dapat diminimalisir, sehingga
mendukung keberhasilan pembelajaran khususnya IPA.
C. Saran
Sesuai dengan saran dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa saran
yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, antara lain :
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat
mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
berbasis komputer serta menerapkannya di kelas.
2. Bagi Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77 �
�
�
a. Sebaknya guru meningkatkan kompetensinya dengan merancang
proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif salah satunya dengan
menggunakan media pembelajaran Open Office Impress sehingga
siswa lebih tertarik dan pembelajaran lebih kondusif dan bermakna.
Hal ini membuat siswa termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman
konsep pada materi pelajaran tentang cahaya dan lata optik
b. Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap penerapan
penggunaan media pembelajaran Open Office Impress pada
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Bagi Siswa
Peserta didik harus lebih berani dalam menyampaikan ide dan gagasan
dalam setiap sesi kegiatan pembelajaran. Siswa diharapkan mampu
berkontribusi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan
motivasi dan pemahaman atas konsep materi yang diajarkan oleh guru
untuk meningkatkan hasil belajar.
4. Bagi peneliti lain
Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama, hendaknya
lebih cermat dan lebih mengupayakan pangkajian teori-teori yang
berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran open office impress
guna melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif
upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa yang belum tercakup
dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.